riset pasar tradisional

17
William JB/150610130094 I. PENDAHULUAN Beras ketan merupakan salah satu variasi dari beras yang mempunyai struktur seperti beras putih, bewarna putih, tidak transparan, seluruh/hamper seluruh patinya mengandung amilopektin. Sedangkan ketan hitam adalah jenis yang sama strukturnya dengan ketan putih namun merupakan bahan dasar dari beras hitam. Beras hitam berbeda dengan ketan hitam , ketan (sticky rice), karbohidratnya lengket, sedangkan Beras hitam tidak selengket ketan, meskipun masih sedikit lengket, sehingga bisa dikonsumsi menggunalkan sumpit. Beras hitam disebut chinese black, karena berasal dari daratan China. Benih beras hitam asli Indonesia sampai saat ini masih ditangkar oleh Balai Penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi Jawa Barat, yang mengoleksi varietas-varietas padi lokal kuno selain Balitpa Sukamandi adalah International Rice Reasearch Institute (IRRI) di Los Banyor Filipina. KETAN HITAM Tinggi Tanaman : 78-85 cm, Umur : 116-120 hari, panjang malai : 36 cm, Jumlah gabah/malai : 206-265 butir, Panjang daun bendera : 45-57 cm, Bentuk daun bendera : menggantung 135 derajat, Jumlah anakan : 3-5, Bentuk gabah : Cere, bulat agak gemuk, Warna gabah : Hitam kelabu,Warna beras:hitam, Jumlah bulir : 16/malai, Potensi hasil : 3-4 ton/ha Secara visual antara tanaman Beras hitam dan ketan hitam dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. KETAN lengket, sedangkan BERAS tidak

Upload: william-bangun

Post on 18-Jul-2016

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Riset Pasar Tradisional buat anak agribisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Riset Pasar Tradisional

William JB/150610130094

I. PENDAHULUAN

Beras ketan merupakan salah satu variasi dari beras yang mempunyai struktur seperti

beras putih, bewarna putih, tidak transparan, seluruh/hamper seluruh patinya

mengandung amilopektin. Sedangkan ketan hitam adalah jenis yang sama strukturnya

dengan ketan putih namun merupakan bahan dasar dari beras hitam.

Beras hitam berbeda dengan ketan hitam , ketan (sticky rice), karbohidratnya lengket, sedangkan Beras hitam tidak selengket ketan, meskipun masih sedikit lengket, sehingga bisa dikonsumsi menggunalkan sumpit. Beras hitam disebut chinese black, karena berasal dari daratan China.Benih beras hitam asli Indonesia sampai saat ini masih ditangkar oleh Balai Penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi Jawa Barat, yang mengoleksi varietas-varietas padi lokal kuno selain Balitpa Sukamandi adalah International Rice Reasearch Institute (IRRI) di Los Banyor Filipina.

KETAN HITAMTinggi Tanaman : 78-85 cm,Umur : 116-120 hari, panjang malai : 36 cm, Jumlah gabah/malai : 206-265 butir, Panjang daun bendera : 45-57 cm, Bentuk daun bendera : menggantung 135 derajat, Jumlah anakan : 3-5, Bentuk gabah : Cere, bulat agak gemuk, Warna gabah : Hitam kelabu,Warna beras:hitam, Jumlah bulir : 16/malai, Potensi hasil : 3-4 ton/ha

Secara visual antara tanaman Beras hitam dan ketan hitam dapat disimpulkan sebagai berikut :1. KETAN lengket, sedangkan BERAS tidakKETAN disebut GLUTINOUS atau sticky rice dalam bahasa Inggris, berdasarkan kenyataan bahwa beras ini memang lengket. Kandungan AMILOSA-nya sehingga menyebabkan karakter lengket.

2. Satu spesies, tetapi beda varietas BERAS dan KETAN sebenarnya masih satu spesies, artinya merupakan makhluk hidup yang sama, tetapi berbeda varietas atau ras, sehingga memungkinkan persilangan di antara keduanya.

Page 2: Riset Pasar Tradisional

3. KhasiatnyaKetan hitam, meskipun berwarna gelap, ternyata tidaklah memiliki khasiat seperti beras hitam. Pigmen warna antosianin adalah salah satu zat yang dominan pada warna tumbuhan. Makin banyak kandungannya, makin gelap warnanya. Antosianin merupakan salah satu jenis antioksidan, zat yang mampu mencegah kanker, sehingga makin gelap warnanya, makin baik untuk mencegah kanker, tetapi beras hitam mungkin pengecualian, walaupun sama gelapnya, terdapat beberapa zat lain yang jauh lebih berkhasiat.

4. Tinggi Tanaman Beras hitam jauh lebih tinggiTanaman beras hitam dapat dengan mudah diamati. Tubuhnya tegap dan tinggi, rata-rata mencapai 2 meter, sedangkan ketan hitam, tidak berbeda jauh dengan padi Cere. Hanya sekitar 30-60 sentimeter.

5. Umur Beras hitam lebih lamaBeras hitam adalah varietas padi javanica (asli nusantara), memerlukan waktu 6 bulan sebelum matang dan siap dipanen, sedangkan ketan hitam hampir sama dengan padi subtropis atau varietas japonica yang hanya memerlukan waktu 3 bulan untuk dipanen. Tambahan masa 3 bulan dan masa pengisian bulir yang cukup lama, memungkinkan sang padi mengakumulasikan zat-zat bermanfaat dalam bulir.

6. Indeks glikemik beras hitam lebih rendahIndeks glikemik adalah satuan yang menyatakan kecepatan suatu bahan makanan mempengaruhi kadar gula dalam darah. Makin tinggi nilainya, makin tidak baik bagi tubuh, karena berarti semakin cepat makanan tersebut memompakan gula dalam darah. Sistem pankreas dan insulin akan terbebani. Dalam jangka waktu lama, sering mengkonsumsi makanan dengan IG tinggi akan merusak dan menyebabkan diabetes.Makanan dengan Indeks Glikemik tinggi tidak dianjurkan bagi para penderita diabetes. Beras hitam memiliki IG di bawah 70 dan rata-rata 50-60, tergantung varietas dan cara pengolahan, sedangkan ketan hitam hampir seluruhnya di atas 80, bahkan mendekati angka 100, maka jelas beras hitam merupakan makanan yang lebih sehat.

7. Kandungan kalori beras hitam lebih rendahNilai kalori banyak dihasilkan dari tingginya kadar karbohidrat. Nilai kalori beras hitam termasuk yang terendah di antara beras dan ketan. Hanya 362 kcal per 100 gram. Nilai kalori erat kaitannya dengan Indeks Glikemik, karena berhubungan dengan kadar gula, sehingga dengan kalori yang rendah, beras hitam sangat cocok untuk diet serta aman untuk penderita diabetes maupun obesitas. Mau kurus? Perbanyak makan beras hitam!

8. Beras hitam hanya bisa ditanam secara organikMeskipun terdapat beberapa varietas beras hitam yang dapat ditanam secara non-organik, tetapi pada umumnya beras hitam tidak dapat mentolerir pupuk anorganik. Sekali diberi pupuk urea, pertumbuhannya menjadi abnormal. Fase vegetatif terlalu cepat dan pengisian bulir tidak sempurna, sedangkan ketan sudah umum ditanam

Page 3: Riset Pasar Tradisional

sebagaimana layaknya padi biasa dan saat ini sulit mencari ketan yang masih ditanam tanpa pupuk anorganik atau pestisida sama sekali.

9. Warna gabah beras hitam adalah coklatSangat menyenangkan memperhatikan fase pertumbuhan beras hitam, walaupun beras hitam berwarna hitam, tetapi kulit gabah atau sekamnya tidak hitam. Warnanya coklat seperti beras biasa. Warna kulit gabah tersebut hanya menghitam pada masa pengisian bulir atau sering disebut petani sebagai masa bunting. Pada bulan terakhir, warnanya kembali coklat seperti semula, sedangkan warna gabah ketan hitam adalah hitam dan kulit dalamnya juga hitam.

Page 4: Riset Pasar Tradisional

II . PERILAKU PEDAGANG

Pasar tradisional selama ini kebanyakan terkesan kumuh, kotor, semrawut, bau dan seterusnya yang merupakan stigma buruk yang dimilikinya. Namun demikian sampai saat ini di kebanyakan tempat masih memiliki pengunjung atau pembeli yang masih setia berbelanja di pasar tradisional. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga pasar tradisional yang dalam perkembangannya menjadi sepi, ditinggalkan oleh pengunjung atau pembelinya yang beralih ke pasar moderen.

Stigma yang melekat pada pasar tradisional secara umum dilatarbelakangi oleh perilaku dari pedagang pasar, pengunjung atau pembeli dan pengelola pasar. Perilaku pedagang pasar dan pengunjung dan pengunjung atau pembeli yang negatif secara perlahan dan bertahap dapat diperbaiki, sekalipun memerlukan waktu lama. Keterlibatan pengelola pasar dalam perbaikan perilaku ini adalah suatu keniscayaan.

Melekatnya stigma buruk pada pasar tradisional, seringkali mengakibatkan sebagian dari para pengunjung mencari alternatif tempat belanja lain, di antaranya mengalihkan tempat berbelanja ke pedagang kaki lima dan pedagang keliling yang lebih relatif mudah dijangkau (tidak perlu masuk ke dalam pasar). Bahkan kebanyakan para pengunjung yang tergolong di segmen berpendapatan menengah bawah ke atas cenderung beralih ke pasar moderen, seperti pasar swalayan (supermarket dan minimarket) yang biasanya lebih mementingkan kebersihan dan kenyamanan sebagai dasar pertimbangan beralihnya tempat berbelanja.

Seringkali dikesankan bahwa perilaku pedagang yang menjadi penyebab utama terjadinya kondisi di kebanyakan pasar tradisional memiliki stigma buruk. Sebaliknya, di lapangan di lapangan dijumpai peran pengelola pasar terutama dari kalangan aparatur pemerintah dalam mengupayakan perbaikan perilaku pedagang pasar tradisional masih sangat terbatas. Banyak penyebab yang melatarbelakangi kondisi ini. Dimulai dari keterbatasn jumlah tenaga dan kemampuan (kompetensi) individu tenaga pengelola pengelola serta keterbatasan kelembagaan (organisasi) pengelola pasar untuk melakukan pengelolaan pasar dan pembinaan pedagang

Page 5: Riset Pasar Tradisional

III. PERILAKU KONSUMEN

Konsumen merupakan suatu hal yang penting dalam ekonomi.Konsumen dapat menggambarkan bagaimana respon terhadap suatu produk atau jasa.Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengamatan saya tentang perilaku konsumen terhadap pasar pasar tradisional,dengan sistem penelitian terjun lapangan dan menggunakan angket untuk mengetahui respon para pengunjung pasar.

Kepuasan dapat di peroleh apabila barang atau jasa yang di gunakan mampu memenuhi kebutuhan para konsumen.Di pasar tradisional barang-barang kebutuhan pokok tersedia,para pembeli merasa puas dengan apa yang ada di pasar tersebut.Akan tetapi masalah yang ada pada pasar tradisional adalah kenyamanan dan fasilitas umum yang kurang memadai.Misalnya toilet umum dan lahan parkir yang kurang.Akibatnya para pengunjung semrawut dan sangat tidak terkontrol.Untuk masalah harga,para pengunjung tidak terlalu mempermasalahkan.Karena harga barang yang di tawarkan di pasar tradisional relatif murah dan dapat bernegosiasi dengan para pedagang.

Beberapa pengunjung pasar yang saya wawancarai dengan angket yang saya bawa mengaku tidak terlalu mempermasalahkan harga barang yang di tawarkan.Karena mereka mengutamakan kepuasan dari barang tersebut.Contohnya,sayur-sayuran.Sayur-sayuran yang di perdagangkan meski tidak di letakkan di tempat yang segar mereka tetap membeli karena harganya lebih murah di banding di pasar swalayan.Pasar tradisional dapat di jadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pokok para konsumen.

Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan pokok para konsumen memilih tempat yang menyediakan harga relatif murah untuk efisiensi biaya pemenuhan kebutuhan.Walaupun fasilitas umum yang ada di pasar tradisional kurang mencukupi.

Page 6: Riset Pasar Tradisional

IV. TEORI PERMINTAAN PENAWARAN

1. Hukum Permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah.

2. Hukum Penawaran

Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:

“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu dan tempat. Penjual dan pembeli yang berinteraksi akan melakukan proses tawar-menawar. Proses tawar-menawar ini menunjukan adanya permintaan dan penawaram barang. Penjual akan menawarkan barang dagangannya dengan harga yang telah ditentukan dan pembeli akan meminta barang diinginkan dengan harga rendah. Proses ini akan berlangsung hingga tercapai kesepakatan harga yang disetujui.

Page 7: Riset Pasar Tradisional

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :

i. Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat

ii. Jumlah penduduk

iii. Selera penduduk

iv. Fluktuasi ekonomi

v. Harga barang yang di tuju

vi. Harga barang subsitusi

vii. Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)

Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada perubahan (tetap) atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus.Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran seperti apa yang dikatakan Alfred Marshall. Yang menyebutkan bahwa perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum permintaan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :

Ø Harga barang yang dituju

Ø Biaya produksi dan ongkos

Ø Tujuan produksi

Ø Teknologi yang digunakan

Ø Harga barang subsitusi

Ø Lain hal (factor sosial/politik)

Apabila terdapat perubahan harga barang yang dituju, sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti : biaya produksi dan ongkos, tujuan produksi ,

Page 8: Riset Pasar Tradisional

teknologi yang digunakan, harga barang subsitusi dan lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran akan ditentukan oleh harga, jadi besar kecilnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan tergantung pada tinggi rendahnya harga. Menurut Alfred Marshall perbandingan lurus antara harga terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran.

Berdasarkan teori diatas, pasar tradisional yang telah saya kunjungi, konsumen cenderung mempunyai alasan untuk berbelanja dalam pasar tradisional karena harga yang relatif lebih murah dari pasar lainnya. Sedangkan tingkat permintaan pada komoditas tertentu juga sangat ditentukan dari hukum penawaran, dimana jika harga beras ketan sedang naik, maka penawaran terhadap beras ketan tersebut akan menurun cukup signifikan, sedangkan jika harga beras ketan sedang turun makan penawaran terhadap beras ketan di pasar tersebut akan menaik. Ini berlaku bagi semua komoditas.

Page 9: Riset Pasar Tradisional

V. TEORI TERBENTUKNYA HARGA

Latar Belakang

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan produk baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi/ perusahaan.

Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.

Pengertian Harga

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

Tujuan Penetapan Harga

Adapun tujuan pembentukan harga adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan keuntungan sebesar- besarnya, dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.

Page 10: Riset Pasar Tradisional

2. Mempertahankan perusahaanDari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

3. Menggapai ROI (Return on Investment)Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.

4. Menguasai Pangsa Pasar, dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.

5. Mempertahankan status quo. Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.

Teori Pembentukan Harga

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach)Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain

Page 11: Riset Pasar Tradisional

VI. ANALISIS

Apakah teori permintaan dan penawaran berlaku di pasar tradisional?

a. Pada harga yang tinggi , banyak pembeli yang tidak mampu membeli atau mungkin cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu menjadi mampu untuk membeli

b. Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap)

c. Adanya harga barang substitusi yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik apabila harga suatu barang atau jasa semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang telah biasa di konsumsi ke barang atau jasa substitusi

Masalah apa yang ada di pasar tradisional?

Dibalik kelebihan yang dimiliki pasar tradisional ternyata masih tersimpan masalah-masalah yang sulit di atasi, salah satunya terlihat pemerintah lebih membanggakan adanya pasar modern dari pada pasar tradisional, yang itu dilakukan dengan cara “mengusir” satu per satu pasar tradisional dengan cara dipindahkan dari tempat yang layak ke tempat yang jauh dan kurang refresentatif.Selain itu tidak di perhatikan pemerintah, pasar tradisional juga memiliki Kelemahan. Sisi kelemahan yang paling urgen ialah pada kumuh dan kotornya lokasi pasar..Bukan hanya itu saja, pengemasan pasar juga membuat kurang diliriknya pasar tradisional, bahkan mungkin makin hari bukan malah makin bagus akan tetapi malah makin buruk kondisinya. Dan jelas hal itu cukup berbahaya bagi keberadaan pasar tradisional.tidak berbeda dengan pasar tradisional yang ada didaerah banten hal serupa terjadi hampir di seluruh pasar tradisional. Kita tahu bahwa akhir-akhir ini sering muncul berita-berita tak sedap mengenai pasar tradisional diantaranya samapah menumpuk dipasar Banjar Sari masih dikoran yang sama dan pada hari yang sama terjadi berita tentang kumuhnya kondisi pasar Labuan.Sampai-sampai para pedagang tidak mau membayar retribusi untuk sampah karena pasar tetap kotor walau sudah ada uang retribusinya, seperti yang terjadi pada Pasar Baru Merak .Hal-hal tersebutlah yang membuat konsumen menjadi malas untuk ke pasar tradisional. Padahal kalau pasar tradisional lebih diperhatikan,bukan tidak mungkin

Page 12: Riset Pasar Tradisional

kita bisa menikmati keindahan pasar tradisional yg bersih,nyaman,tentram dan dihiasi oleh kentalnya budaya daerah sehingga perekonomian kerakyatan bisa bangkit kembali.

Apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah dalam pasar?

Sosialisasikan aturan-aturan mengenai pasar tradisional, larangan-larangan dan perintah serta hak dan kewajiban pedagang, serta penegasan sangsi bagi yang melanggarnya.

1. Pemerintah harus berani menertibkan pedagang kaki lima yang menempati tempat yang tidak seharusnya ditempati.

2. Hendaknya pembangunan pasar tradisional terdiri dari pembangunan fisik dan pembangunan non fisik

Bagaimana cara menentukan harga suatu komoditas dalam pasar?

Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual dan pembeli.

- Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.

- Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran.

- Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan

- Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor yang menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.

- Faktor – Faktor yang mempengaruhi harga pasar :

1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau

jasa terbatas.

2. Tinggi rendahnya biaya produksi.

3. Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen.

4. Produsen mengetahui selera konsumen.

Page 13: Riset Pasar Tradisional

5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen

Tetap atau berkurang

Daftar Pustaka

http://sulitnih.com/2013/09/22/strategi-bagaimana-menentukan-harga-jual/

http://www.jembranakab.go.id/index.php?module=hargapasar

http://mestargroup.blogspot.com/2011/11/pembentukan-harga-pasar.html

http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/528