riset dasar (risda) - pfw2017k04.files.wordpress.com · pusat penelitian : progdi teknik ... akhir...

96
LAPORAN AKHIR RISET DASAR (RISDA) PENELITI : Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom (Ketua) Moh. Syahrul Munir, S.Kom, MT (Anggota) Ir. Didik Utomo Pribadi, MP (Supervisor Research) Diah Ayu Setiowati (Anggota) Bimo Muhammad R (Anggota) Rahmadhoni Haryo Jati (Anggota) Andi Tri R (Anggota) UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA 2017 Aplikasi Reservasi Tour Online Dengan Metode Semantik Keunggulan Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi/ICT

Upload: lenhi

Post on 26-May-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIR

RISET DASAR (RISDA)

PENELITI :

Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom (Ketua)

Moh. Syahrul Munir, S.Kom, MT (Anggota)

Ir. Didik Utomo Pribadi, MP (Supervisor Research)

Diah Ayu Setiowati (Anggota)

Bimo Muhammad R (Anggota)

Rahmadhoni Haryo Jati (Anggota)

Andi Tri R (Anggota)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA

2017

Aplikasi Reservasi Tour Online Dengan Metode Semantik

Keunggulan Inovasi Teknologi Informasi

dan Komunikasi/ICT

2

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR RISET DASAR 2017

1 Judul Penelitian Idola :

Rancang Bangun Aplikasi Rekrutmen Online

Menggunakan verifikasi otomatis

di lingkungan UPN Veteran Jawa Timur

2 Bidang Penelitian : Rekayasa Perangkat Lunak

3 Ketua Peneliti

Nama Lengkap : Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom

Golongan/Pangkat/NPT : IIIa / Penata Muda / 3840 5070 2191

Jabatan Fungsional : / Tenaga Pengajar

Fakultas/ Progdi : FTI/ Teknik Informatika

Pusat Penelitian : Progdi Teknik Informatika

4 Alamat Ketua Peneliti

Alamat kantor/Telp./Fax./Email : Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar,

Jawa Timur/8706369/8706372/[email protected]

No. HP : 085 222 55 88 77

5 Anggota Peneliti :

a. Nama Anggota : Moh. Syahrul Munir, S.Kom,MT

b. Program Studi : Progdi Teknik Informatika FTI

6 Supervisor Research :

a. Nama : Ir. Didik Utomo Pribadi, MP

b. NIDN / NIP : 070212196101 / 19611202 198903 1001

c. Program Studi : Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Vetran Jatim

7 Lokasi Penelitian : Laboratorium RPL Progdi Teknik Informatika

8 Biaya yang diperlukan :

Sumber dari Lembaga Penelitian

UPN Veteran Jawa Timur : Rp. 33.270.000,-

Menyetujui,

Ka. Progdi Teknik Informatika

(Budi Nugroho, S.Kom, M.Kom)

NPT. 3 8009 050 205 1

Ketua Peneliti

(Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom)

NPT. 3840 5070 2191

Dekan

Fakultas Teknologi Industri

( I R . S U T I Y O N O, M T )

NIP. 19600713 198703 1 001

3

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Akhir

Penelitian Riset Dasar (Risda) tahun 2016 dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi

Rekrutmen Online Menggunakan verifikasi otomatis”.

Terselesaikannya Laporan Akhir Penelitian Risda 2016 ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur

2. Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur

3. Kepala LPPM UPN “Veteran” Jawa Timur beserta Staff

4. Kaprodi Teknik Informatika FTI UPN “Veteran” Jawa Timur

5. Rekan-Rekan Sesama Dosen dan Tenaga Kependidikan UPN “Veteran” Jawa Timur

6. Mahasiswa Bimbingan dan Para Alumni UPN “Veteran” Jawa Timur

7. Bapak, Ibu, Istri, Anak-Anak, Saudara-Saudara, dan Keluarga Tercinta

Penulis menyadari bahwa laporan akhir Penelitian Risda Tahun 2106 ini mungkin terdapat

kesalahan, baik dari segi penyusunan, tata bahasa maupun data-data yang dilaporkan. Oleh

karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang membangun guna melengkapi dan

menyempurnakan laporan akhir Penelitian Risda Tahun 2106 ini.

Atas semua perhatihan dari segala pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun

Laporan akhir Penelitian Risda Tahun 2106 ini, Penulis ucapkan terima kasih yang tak

terhingga.

Akhir kata semoga Laporan Penelitian Risda 2016 ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca khususnya dan pengetahuan pada umumnya.

Surabaya, 04 September 2017

Penulis

4

ABSTRAK

Teknologi informasi merupakan salah satu bidang vital di dunia yang juga menjadi

tulang punggung hampir semua bidang usaha, mulai dari skala kecil dipedesaan maupun

skala Internasional di dunia mengandalkan teknologi informasi dalam pengembangan dan

penanganan bisnisnya sehari – hari. Salah satu bidang usaha yang sedang berkembang dan

saat ini lagi ramai dikalangan anak mudah adalah bidang usaha travelling.

Penelitian juga menghasilkan hitungan nilai validitas dari data yang diambil dari

koresponden. Adapun hasil didapatkan prosentase kevalidan 80% sesuai dengan kebutuhan

user dengan korelasi Pearson menggunakan tabel r, dan adapun hasil validasi metode

peramalan double exponential smoothing dengan Kappa (K) Cohen diperoleh kesimpulan

bahwa nilai K=0,814 masuk dalam kategori baik

.

Keywords: Tour & Travel, Kappa Cohen, Table R, metode semantic

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Web kini menjadi sumber data yang terbesar dan sangat berharga untuk setiap

pengguna karena di halaman web kumpulan dokumen saling terhubung dan dapat diakses

melalui koneksi internet (Gunawan & Halim, 2014)

Terbatasnya informasi dan media promosi yang ada di Indonesia, yakni hanya sebatas

promosi offline, baik dari televisi, radio, koran, majalah, atau dari mulut ke mulut membuat

kondisi pariwisata di Indonesia tidak mengalami kemajuan yang pesat. Sudah banyak website

yang dikembangkan untuk menunjang keberadaan dunia pariwisata, namun website-website

tersebut pada umumnya masih terpisah-pisah dan tidak lengkap. Belum ada website khusus

yang menyediakan informasi yang lengkap mengenai sistem pariwisata di Indonesia,

misalnya meliputi informasi lokasi, harga, hotel dan restoran terdekat.

Kejadian di atas sama halnya dengan keadaan dimana belum ditemukannya metode

pengorganisasian buku-buku di perpustakaan (Ibrahim, 2013). Pada sebuah website tour

online, fungsi search merupakan fungsi yang cukup penting. Fungsi search digunakan

pengguna mencari tempat wisata yang dibutuhkan. Mengingat search merupakan fungsi yang

cukup penting untuk pengguna, banyak peneliti yang mengembangakan metode searching

(Adi & Palgunadi, 2014). Seiring dengan berjalannya waktu, metode clustering menjadi

salah satu metode penting dan sangat banyak diaplikasikan di kehidupan nyata terutama

dalam kasus pengelompokan dokumen (Dwi, Edwardr, & Arifin, 2014).

Pada system ini penulis akan menjelaskan metode yang digunakan dalam perancangan

aplikasi yaitu metode semantic sebagai pencocokan antara data dengan kata kunci yang telah

dibuat untuk menentukan atau memilih kategori (Andika, 2015). Semantic web sebagai

solusi masalah promosi kepariwisataan di Indonesia, yang terbagi atas aplikasi semantic web

dalam pemecahan masalah kepariwisataan, dan model semantic web sebagai solusi masalah

kepariwisataan di Indonesia (Tanaamah & Wellem, 2014). sehingga hal tersebut dapat

mempermudah mendapatkan informasi sesuai yang diinginkan dengan cara mudah..

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka terdapat rumusan

masalah pada laporan tugas akhir ini, yaitu :

6

a. Bagaimana membuat sistem reservasi paket wisata di Pulau Bali berbasis web?

b. Bagaimana menerapkan metode semantik dalam proses pencarian informasi terkait

objek wisata yang dipilih?

1.3. Batasan Masalah

Pembatasan masalah penelitian perlu dilakukan agar penelitian yang dilakukan tepat

sasaran dan tidak keluar dari tujuan penelitian. Hal-hal yang dibatasi saat melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Pengguna dapat memilih paket perjalanan wisata secara mandiri berdasarkan

pilihan objek wisata yang telah ditentukan

b. Metode semantik digunakan dalam proses pencarian objek wisata dengan

memasukkan keyword tertentu.

c. Tidak membahas pembayaran pesanan.

d. Ruang lingkup objek wisata hanya di Pulau Bali.

e. Setiap pemesanan paket wisata sudah termasuk akomodasi kendaraan, makan dan

hotel.

f. Sistem dibuat menggunakan bahasa pemprograman PHP dengan framework

Codeigneiter.

1.4. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat sistem reservasi paket wisata di Pulau Bali berbasis web.

b. Menerapkan metode semantik dalam proses pencarian informasi objek wisata.

1.5. Manfaat dan Kontribusi Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem reservasi ini memudahkan pengguna untuk melakukan pemesanan paket

perjalanan wisata di Pulau Bali

2. Dengan adanya metode semantik, memberikan tambahan informasi terkait objek

wisata pilihan pengguna.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jaringan Semantik

Semantic Network pertama kali dikembangkan untuk Artificial Intelligence (AI)

sebagai cara untuk merepresentasikan memori dan pemahaman bahasa manusia. Struktur

semantic net berupa grafik dengan node (simpul) dan arc (ruas) yang menghubungkannya.

Nodes adalah obyek sedangkan arc sebagai penghubung (link). Link digunakan untuk

menunjukkan relasi, dan node merepresentasikan obyek fisik, konsep atau situasi. Relasi

adalah hal yang sangat penting dalam semantic net karena memberikan struktur dasar untuk

mengorganisasikan pengetahuan. Tanpa relasi, pengetahuan hanya sekedar koleksi fakta yang

tidak saling berkaitan. Dengan relasi, pengetahuan adalah struktur yang kohesif mengenai

pengetahuan lain yang dapatdisimpulkan dari relasi itu. Semantic net kadang disebut juga

sebagai assosiative nets karena node-nya diasosiasikan atau terhubung dengan node lainnya.

(Fadillah, Charibaldi, & Jayadianti, 2013)

2.2. Resource Description Framework (RDF/OWL)

RDF (Resource Description Framework) merupakan bahasa yang digunakan untuk

merepresentasikan metadata. RDF mendukung interoperabilitas antar aplikasi yang

mempertukarkan informasi yang bersifat machine-understandable di web. Semantic web

terdiri dari data yang ditulis dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin, seperti RDF.

RDF menggunakan graf untuk merepresentasikan kumpulan pernyataan. Simpul dalam graf

mewakili suatu entitas, dan tanda panah mewakili relasi antar entitas. RDF menggunakan

istilah tertentu untuk menguraikan suatu statemen. Secara rinci bagian yang mengidentifikasi

didalam statemen dapat dikatakan sebagai subject, karakteristik (property) dari subject

disebut sebagai predicate, sedangkan nilai dari property disebut sebagai object

a. Sumber daya (Resource)

Segala sesuatu yang digambarkan dengan RDF disebut resource. Resource ini bisa

berupa keseluruhan halaman web, misalnya dokumen HTML

http://www.w3.org/Overview.html, bisa juga berupa suatu bagian dari sebuah halaman web.

Resource ini biasanya diberi nama menggunakan URI (Uniform Resource Identifiers). Segala

sesuatu bisa memiliki sebuah URI, karena URI bersifat bisa diperluas maka URI bisa

digunakan sebagai pengenal bagi berbagai macam entitas.

b. Properti (Property)

8

Properti merupakan aspek, karakteristik, atribut, atau relasi khusus yang digunakan

untuk menggambarkan sebuah resource. Setiap properti memiliki arti khusus, mendefinisikan

nilai yang mungkin, tipe resource yang digambarkan, dan relasinya dengan properti lain.

c. Pernyataan (Statement)

Suatu resource tertentu bersama dengan properti dan nilai dari properti untuk resource

tersebut membentuk suatu pernyataan RDF. Ketiga bagian ini disebut subjek, predikat, dan

obyek, membentuk RDF triple. Obyek dapat berupa resource lain, atau berupa literal (string

sederhana atau tipe data primitif lain yang didefinisikan oleh XML). Model data RDF

menyediakan suatu kerangka konseptual untuk mendefinisikan dan menggunakan metadata.

Untuk menciptakan dan mempertukarkan metadata dibutuhkan sintaks konkret. Manola dan

Miller (2004) mengemukakan spesifikasi RDF ini biasanya menggunakan dasar sintaks XML

karena itu disebut juga dengan RDF/XML. Berikut salah satu contoh penggunaan sintaks

RDF yang direpresentasikan dalam RDF/XML. OWL (Ontology Web Language) adalah

bahasa ontologi yang direkomendasikan oleh W3C untuk merepresentasikan arti dari istilah-

istilah suatu domain pengetahuan secara eksplisit serta relasi antara istilah tersebut yang tidak

dapat dipisahkan dengan dokumen dan aplikasi web. OWL (Ontology Web Language)

dikembangkan dari teknologi lain yang direkomendasikan oleh W3C, yaitu XML/S dan

RDF/S. OWL menambahkan kosakata untuk menggambarkan kelas dan properti, yaitu

antara lain: relasi antar kelas misalnya disjoint, kardinalitas, equality, tipe properti yang lebih

kaya, karakteristik properti misalnya simetri, dan kelas enumerasi. Dengan demikian OWL

memiliki fasilitas lebih dibanding XML dan RDF/S dalam mengekspresikan arti dan

semantik. OWL juga melebihi bahasa-bahasa lain tersebut di atas dalam kemampuan

merepresentasikan isi dokumen web yang machine-interpreted (Bechhofer, dkk, 2004).

Ontologi OWL merupakan graf RDF yang diubah menjadi kumpulan triple RDF. OWL

menggunakan sintaks yang sama dengan RDF dalam merepresentasikan triple. Sintaks

tersebut memiliki arti yang sama dengan representasi sintaks RDF/ XML berikut:

9

Gambar 2. 1 Layer Pada Semantic Web (Nurkamid, 2014)

Gambar 2.1 menggambarkan tahap-tahap dalam mengembangkan aplikasi

dengan metode semantik. Di gambar 2.1 diterangkan terdapat Sembilan layer dalam

pengembangannya.

Table 2. 1 Perbandingan dengan metode yang sejenis

Metode semantic Metode parsing

a. Pencarian semantic adalah system

pencarian yang unik yang

mempertimbangkan fakto-faktor seperti

konteks pencarian, lokasi dan minat.

(Adi & Palgunadi, 2014)

b. Tujuan dari semantic adalah untuk

memberikan hasil yang relevan dengan

permintaan pencarian berdasarkan

konten yang sebenarnya. (Adi &

Palgunadi, 2014)

c. Pencarian semantic mengubah mesin

perncari menjadi kemampuan

kecerdasan untuk mengidentifikasi

kecocokan query dan memutuskan

a. Parsing adalah grup dari subrutin yang

mengkonversikan token stream ke parse

tree. Parse treeadalah representasi

struktural dari sebuah kalimat yang

di parse. (Dwi, Edwardr, & Arifin, 2014)

b. Metode parsing Mencoba untuk semua

aturan produksi yang ada sehingga menjadi

lambat (rentang waktu eksekusi tidak jelas)

(Dwi, Edwardr, & Arifin, 2014)

c. Metode ini menyulitkan untuk melakuka n

pemulihan kesalahan. (Dwi, Edwardr, &

10

untuk menampilkan atau

menghilangkan hasil pencarian

berdasarkan konteks. (Adi & Palgunadi,

2014)

d. Metode semantic ini tentang makna dan

konteks terhadap kata kunci. (Adi &

Palgunadi, 2014)

Arifin, 2014)

d. Metode ini ini memkan banyak

memori karena perlu mencatat

(backup) lokasi backtrack. (Dwi,

Edwardr, & Arifin, 2014)

Dari perbandingan metode yang sejenis pada table 2.1 di atas, bahwa metode semantic

lebih sesuai dengan kondisi data tour & travel yang bersifat relevan. Sehingga penulis

memutuskan untuk menggunakan metode semantic dalam system pencarian.

2.4 Teori Validasi

Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu,

berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut

memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan

derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan

sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Kecermatan hasil

analis sangat tergantung kepada sebaran galat sistematik di dalam keseluruhan tahapan

analisis. Oleh karena itu untuk mencapai kecermatan yang tinggi hanya dapat dilakukan

dengan cara mengurangi galat sistematik tersebut seperti menggunakan peralatan yang telah

dikalibrasi, menggunakan pereaksi dan pelarut yang baik, pengontrolan suhu, dan

pelaksanaannya yang cermat, taat asas sesuai prosedur. (Harmita, PETUNJUK

PELAKSANAAN VALIDASI, 2004)

2.4.1 Validasi Tabel R

Pengujian menggunakan metode analisis korelasi Pearson, dilakukan dengan cara

menghitung koefisien dan korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan

dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefisien korelasi yang

diperoleh r masing-masing harus diuji signifikansinya bisa menggunakan uji t atau

membandingkannya dengan r tabel. Bila r hitung > r tabel, maka nomor pertanyaannya

tersebut valid. Adapun perhitungan ini selanjutnya dilakukan menggunakan software spss.

Adapun Rumus Korefisien Korelasi Pearson :

11

Rumus 2.4 Rumus Korefisien Korelasi Pearson

Dimana nilai r : -1 ≤ r ≤ 1 → …≤ r2≤ …

r = Koefisien korelasi

r2 = Koefisien determinasi (Koefisien Penentu). (Parlika, 2014)

n = Banyaknya sampel

x = Skor masing-masing item

y = Skor Variabel

Dalam penelitian yang menggunakan metoda kuantitatif, kualitas pengumpulan data

sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan. Suatu

instrumen penelitian dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan jika sudah

terbukti validitas dan reliabilitasnya.

Gambar 2. 2 Table R (Suryana, 2011)

Gambar 2.1 merupakan tabel koefisien relasi “r” yang akan digunakan sebagai

pembanding dalam menentukan validasi. (Suryana, 2011)

12

2.4.2 Validasi Kappa (K) Cohen

Pengujian menggunakan metode inter-rater reliability dan dihitung dengan menggunakan

kesepakatan Kappa(K) Cohen, dilakukan dengan cara mengobservasi melalui 2 rater atau

observer pada setidaknya 30 responden yang sama kemudian dihitung menggunakan

kesepakatan Kappa (K) Cohen. Adapun perhitungan ini selanjutnya dilakukan menggunakan

software spss. Adapun Rumus Reliabilitas Kappa (K) Cohen adalah sebagai berikut

berdasarkan tabel kontingensi 2x2.

Table 2. 2 Tabel 2x2 untuk menghitung Kappa (K) Cohen

Pengamat pertama

Pengamat

kedua

Ya Tidak

Ya A B A+B

Tidak C D C+D

A+C B+D N

Pada tabel 2.3 merupakan tabel 2x2 untuk menghitung Kappa (K) Cohen dimana sel a

dan b disebut sel konkordan, sel b dan c disebut sel diskordan.

Kappa (K) Cohen adalah perbedaan antara kesepakatan teramati dan kesepakatan

harapan jika terjadi karena peluang:

(i)

Rumus 2.5 Persamaan Kappa (K) Cohen

Po adalah Proporsi frekuensi kesepakatan teramati dan Pe adalahProporsi frekuensi

kesepakatan harapan. Proporsi frekuensi kesepakatan teramati dapat dicari melalui rumus

berikut:

(ii)

Rumus 2.6 Persamaan Kappa (K) Cohen

O11 = frekuensi teramati sel 11 ( = sel a).

O22 = frekuensi teramati sel 11 ( = sel d).

N = jumlah semua pengukuran.

Pe adalah Proporsi frekuensi kesepakatan harapan dapat dicari melalui rumus berikut:

(iii)

Rumus 2.7 Persamaan Proporsi frekuensi

13

E11 = frekuensi harapan sel 11 ( = sel a).

E22 = frekuensi harapan sel 22 ( = sel d).

Dengan tabel 2x2 dapat dihitung E11 dan E22 dengan rumus di bawah ini:

dan (iv)

(Rumus 2.8 Persamaan frekuensi harapan)

E11 = frekuensi harapan sel 11 ( = sel a).

E22 = frekuensi harapan sel 22 ( = sel d).

Table 2. 3 Tabel interpretasi nilai Kappa(K) Cohen

Nilai K Kekuatan kesepakatan

<= 0.40 Buruk

0.41 - ≤ 0.75 Sedang

0.76 – 1.00 Baik

2.5 Flowcart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan

antar proses beserta instruksinya. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam

program. Simbol-simbol yang dipakai antara lain :

Table 2. 4 Simbol-simbol flowchart (Eka Puji Agustini, 2014)

14

Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak.

Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah

dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu

pemrogram dengan pemrogram lainnya.

2.6 Use Case

Use case class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang

disediakan oleh sistem (or bagian sistem: subsistem atau class) ke pemakai. Use case dapat

dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label nama sistem. Use case adalah sesuatu

yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal. Komponen

Pembentuk use case:

Gambar 2. 3 Simbol Actor pada Use Case ( (Andika, 2015)

Merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan

dibuat. Jadi walaupun simbol aktor dalam diagram usecase berbentuk orang, namun aktor

belum tentu orang.

Gambar 2. 4 Simbol Use Case (Andika, 2015)

Merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang slaing

berinteraksi atau bertukar pesan antar unit maupun aktor.

Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:

1. Association, menghubungkan link antar element.

2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan

spesialisasi dari elemen lainnya.

3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.

4. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.

15

Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:

1. <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah eventdapat terjadi, dimana

pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.

2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti

menggerakkan alarm.

3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya

adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya

tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.

2.7 Class Diagram

Class diagram adalah sebuah class yang menggambarkan struktur dan penjelasan class,

paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan

lain-lain. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang

sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai

sebuah tujuan. Class juga memiliki 3 area pokok (utama) yaitu : nama,atribut,dan operasi.

Nama berfungsi untuk member identitas pada sebuah kelas, atribut fungsinya adalah untuk

member karakteristik pada data yang dimiliki suatu objek di dalam kelas, sedangkan operasi

fungsinya adalah memberikan sebuah fungsi ke sebuah objek . Dalam mendefinisikan metode

yang ada di dalam kelas harus diperhatikan yang namanya Cohesion dan Coupling, Cohesion

adalah ukuran keterkaitan sebuah instruksi di sebuah metode, Coupling adalah ukuran

keterkaitan antar metode. Di dalam class diagram terdapat hubungan antar kelas secara

konseptual, yang disebut Relasi antar Class, di UML disediakan macam-macam relasi antar

Class, diantaranya: Asosiasi (Hubungan statis antar kelas), Agregasi (hubungan dari

keseluruhan objek), Generalisasi (relasi beberapa subkelas ke super kelas), Dependency

(keterhubungan tiap kelas.)

Table 2. 5 Simbol class diagram (Ahmad Nurul Hak, 2014)

16

Kelas main yaitu kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem

dijalankan. Kelas interface yaitu kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke

pemakai. Biasanya juga disebut kelas boundaries. Kelas yang diambil dari pendefinisian

usecase. Merupakan kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada dan diambil dari

pendefinisian usecase. Kelas Entitas merupakan kelas yang digunakan untuk memegang atau

membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis

data.

2.8 Activity Diagram

Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan worlflow (aliran kerja) atau

aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa

diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi

aktivitas yang dapat dilakukan oleh system

Table 2. 6 simbol Activity Diagram (Andika, 2015)

17

Activity atau state menunjukan aktivitas yang dilakukan. Initial activity atau initial

state, menunjukan awal aktivitas dimulai. Final Activity atau final state menunjukan bagian

akhir dari aktivitas. Decission Digunakan untuk menggambarkan test kondisi untuk

memastikan bahwa control flow atau object flow mengalir lebih ke satu jalur. Jumlah jalur

sesuai yang diinginkan. Merge berfungsi menggabungkan flow yang dipecah oleh decission.

Synchronization diabgi menjadi 2 yaitu fork dan join. Fork digunakan untuk memecah

behaviour menjadi activity atau action yang paralel, sedangkan join untuk menggabungkan

kembali activity atau action yang paralel. Swimlanes memecah activity diagram menjadi

baris dan kolom untuk membagi tangung jawab obyek-obyek yang melakukan aktivitas.

Transition menunjukan aktivitas selanjutnya setelah aktivitas sebelumnya.

2.9 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada usecase

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar

objek.

Table 2. 7 Simbol Sequence Diagram (Ahmad Nurul Hak, 2014)

18

Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek

yang terlibat dalam sebuah usecase beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang

diinstansiasi menjadi objek itu. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar sebanyak

usecase yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua usecase yang telah

didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin

banyak usecase yang ada maka diagram sekuen yang dibuat semakin banyak

2.10 Collaboration Diagram

Collaboration diagram yaitu diagram yang mengelompokkan pesan pada kumpulan

diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram tersebut terdapat method yang

dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya.Di diagram kolaborasi ini, objek harus

melakukan sinkronisasi pesan dengan serangkaian pesan-pesan lainnya. Collaboration

diagram adalah perluasan dari objek dan diagram (objek diagram menunjukkan objek-objek

dan hubungannya satu dengan yang lain). Collaboration Diagram menunjukkan message-

message objek yang dikirim satu sama lain dan juga menggambarkan interaksi antar objek

seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan

bukan pada waktu penyampaian message. (Ahmad Nurul Hak, 2014)

2.11 ERD (Entity Relationship Diagram)

Pengertian dari ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk

menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang

mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar

data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Komponen ERD

sebagai berikut:

19

Table 2. 8 Komponen ERD (Entity Relationship Diagram) (Ahmad Nurul Hak, 2014)

Tabel 2.8 merupakan symbol-simbol yang terdapan pada ERD diagram. Untuk

penjelasan tabel 2.8 yaitu sebagai berikut:

a. Entitas

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu

yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b.Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendes-

kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat

mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Garmbar diwakili dengan symbol

elips.

• Atribut Key

20

Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan

semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut

yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama

Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya

• Atribut simple

atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi

Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.

• Atribut Multivalue

nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari

atrribute yang bersangkutan

Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.

• Atribut Composite

Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih

kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub

attribute.

Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang

• Atribut Derivatif

Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang

dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan

bentuk oval yang bergaris putus-putus

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

2.13 CDM (Conceptual Data Model)

CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik.

Struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang

digunakan dalam aplikasi ini. CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara

langsung kedalam basis data yang sesungguhnya. Manfaat Penggunaan CDM dalam

perancangan database yaitu Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data

yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan dan Alat komunikasi antar pemakai basis data,

designer, dan analis. Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari

koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship)

antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship

Diagram.

21

2.14 PDM (Phsical Data Model)

PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran

rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang

digunakan sesungguhnya. Adapun perbedaan antara CDM dan PDM yaitu:

Table 2. 9 Perbedaan antara CDM dan PDM (Khaerul Jaza, 2014)

CDM PDM

• perancangan basis data yang berdasarkan

pengumpulan data dan analisis. • Perancangan database secara fisik

• Pembuatan CDM adalah suatu tahap dimana kita

melakukan proses indentifikasi • Tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik

• Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu

sistem database

• Perancangan PDM merupakan representasi fisik

/ sebenarnya dari database

• Tipe data bersifat general dan tidak spesifik.

Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :

• Internal/Physical Level : (yang dapat direpresentasikan dengan PDM) berhubungan

dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage)

• External /View Level : berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari

sisi setiap user.

• Conceptual/Logical Level : (yang dapat direpsesentasikan dengan CDM) yang

menghubungkan antara internal & external level

2.15 Normalisasi Database

Normalisasi adalah proses pengelompokan atribut data yang membentuk entitas

sederhana, nonredundan, fleksibel, dan mudah beradaptasi, Sehingga dapat dipastikan bahwa

database yang dibuat berkualitas baik. Tujuan Normalisasi Database adalah untuk

menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua adalah memastikan

dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat). Jika data dalam database tersebut belum

di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara

keseluruhan. (Khaerul Jaza, 2014)

1. INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data

secara langsung di database.

2. DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya

data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.

22

3. UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi

database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau

yang diinginkan.

Tahapan Normalisasi Database:

1. Unnormalized Form (UNF)

Merupakan bentuk tidak normal berdarsarkan data yang diperoleh dan mengandung

kerangkapan data.

2. First Normal Form (1NF)

Entitas yang atributnya memiliki tidak lebih dari satu nilai untuk contoh tunggal entitas

tersebut.

3. Second Normal Form (2NF)

Entitas yang atribut non-primary key-nya hanya tergantung pada full primary key.

4. Third Normal Form (3NF)

Entitas yang atribut non-primary key-nya tidak tergantung pada atribut nonprimary key

yang lain.

5. Boyce Code Normal Form (BCNF)

Dilakukan remove multivalued dependent. BCNF terjadi jika masih terdapat anomaly

pada bentuk 3NF dikarenakan relasi memiliki lebih dari satu candidate key.

6. Fifth Normal Form (5NF)

Tahapan ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya join dependent pemecahan relasi

menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak dapat digabungkan kembali menjadi satu.

2.16 Desain Interface

Desain Antarmuka atau yang lebih sering dikenal dengan istilah Design Interface adalah

desain untuk komputer, peralatan, mesin, perangkat komunikasi mobile, aplikasi perangkat

lunak, dan situs web yang berfokus pada pengalaman dan interaksi penggunanya. Tujuan dari

penggunaan design interface ini adalah untuk membuat interaksi pengguna sesederhana dan

seefisien mungkin. Bagaimana user berinteraksi dengan komputer menggunakan tampilan

antarmuka(interface) yang ada pada layar komputer. Design Interface ini sangat penting

karena akan sangat berpengaruh pada user dalam menggunakan atau berkomunikasi dengan

komputer. Apabila suatu program sulit untuk digunakan, maka hal ini akan memaksa user

untuk melakukan suatu kesalahan saat menggunakan program tersebut. Dari tahun ke tahun

teknologi berkembang sangat pesat oleh sebab itu, perkembangan dari Human Computer

Interface (HCI) menjadi sangat penting bagi seorang analyst yang merancang atau

23

menciptakan suatu software. Di mana harus memperhatikan kaidah-kaidah atau prinsip

prinsip dasar seperti User Friendly dan User Oriented.

2.17 Metode Pencarian Semantik

Semantic atau dalam Bahasa Indonesia semantik, adalah ilmu tentang makna kata dan

kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata; bagian struktur bahasa

yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara. Tujuan

pencarian semantik adalah mencari konten yang sesuai dengan konteks yang diinginkan

pengguna. (Riswanto, 2013)

Ada dua jenis pencarian semantic yaitu Jenis yang pertama adalah pencarian semantik

dengan memberikan hasil berupa navigasi. Pengguna menggunakan mesin pencari sebagai

alat navigasi untuk mengarahkan ke dokumen yang diinginkan. Navigasi ini dapat berupa

link. Jenis yang kedua adalah dengan memasukkan frase atau kalimat yang menunjukkan

keinginan pengguna untuk mendapatkan informasi. Pada jenis yang kedua ini, pengguna akan

mendapatkan keseluruhan dokumen yang akan memberikan informasi secara lengkap.

Intinya, pencarian semantik memberikan saran bagi pengguna berdasarkan penarikan

kesimpulan yang dilakukan oleh sistem berdasarkan batasan-batasan tertentu. (Wijayanto,

2013)

2.17.1 Perbedaan semantic search dengan semantic web

Ada perbedaan yang cukup jelas diantara semantic search dengan semantic web. semantic

search adalah proses pengetikan sesuatu ke dalam sebuah mesin pencari dan kemudian

mendapatkan hasil pencarian yang selain menghasilkan kata kunci yang dicari juga

menghasilkan kata lain yang terkait. Sedangkan semantic web adalah satu set teknologi untuk

mewakili, menyimpan, dan melakukan query terhadap suatu informasi.

2.17.2 Tujuan semantic search

Tujuan utama dari semantic search adalah untuk menyediakan dokumen web yang paling

relevan kepada para pengguna sesuai dengan query yang mereka gunakan dengan

menggunakan domain ontologi yang spesifik

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Analisa Sistem

Pembuatan Sistem Reservasi Tour Online Dengan Metode Semantik bertujuan untuk

memudahkan pengguna memesan paket perjalanan wisata di Pulau Bali. Pengguna dapat

memilih setiap objek wisata yang ingin dikunjungi berdasarkan jenis objek wisata dan budjet

perjalanan wisata. Dengan penerapan metode semantik, pengguna dapat melakukan pencarian

objek wisata berdasarkan kata kunci yang terkait dengan objek wisata. Kata kunci pencarian

dapat berupa nama objek wisata, atau yang terkait dengan lingkungan, kegiatan yang

berhungan dengan objek wisata, dan lain-lain.

3.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Spesifikasi kebutuhan sistem menjelaskan mengenai fitur-fitur yang ada pada sistem.

3.2.1 Identifikasi Hak Akses

Berdasarkan hak akses pengguna sistem, ditetapkan fitur-fitur sistem sebagai

berikut.

3.21.1 Bagian Admin

Fitur-fitur bagian admin adalah sebagai berikut:

1. Melakukan manajemen jenis wisata.

2. Melakukan manajemen objek wisata.

3. Melakukan manajemen kategori harga.

3.2.1.2 Pengguna Wisatawan

Fitur-fitur pengguna wisatawan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pencarian data terkait dengan objek wisata yang ingin dikunjungi.

2. Mendapatkan hasil pencarian atau rekomendasi tempat wisata.

3. Melakukan reservasi perjalanan wisata.

4. Menerima bukti reservasi.

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah melakukan pemodelan atau penggambaran mengenai sistem

yang akan dibuat. Pada penelitian ini, perancangan sistem menggunakan diagram Ontology,

sistem flow, data flow diagram (DFD), Conseptual Data Model (CDM), Physical Data

Model (PDM) dan perancangan user interface.

3.4 Ontology Diagram

25

Ontology diagram menggambarkan relasi definisi dari sebuat kata atau kalimat.

Dengan adanya ontology diagram dapat diketahui keyword pencarian objek wisata terkait.

Dan dengan adanya ontology diagram ini kita dapat mengetahui alur dari pencarian semantic.

Berikut ini diagram ontology sistem reservasi paket wisata berbasis web. Ontology system

reservasi yang di jabarkan pada gambar berikut.

Reservasi Travel di Bali

Jenis Wisata

Alam

Budaya

Olahraga

Kuliner

Anggaran Dana WIsata

Jenis Wisatawan

Bulan Madu

Rombongan SendiriPasangan Rendah Menengah Tinggi

Obyek Wisata

Kategori harga

Rendah

Menengah

Tinggi

Gambar 3. 1 Ontology Diagram Sistem Reservasi Paket Wisata

Pada gambar 3.1 telah dijelaskan alur ontology diagram untuk system reservasi paket

wisata

3.5 System Flow

System flow menggambarkan alur proses antar pengguna dengan sistem dan internal

system.

3.5.1 System Flow Transaksi Reservasi

Transaksi reservasi meliputi proses pencarian objek wisata dengan menggunakan metode

semantik. Pertama kali pengguna masuk ke halaman reservasi, kemudian memilih jenis

wisata, jumlah peserta, budjet wisata dan kata kunci pencarian objek wisata. Berdasarkan

data inputan tersebut, sistem melakukan proses pencarian data berdasarkan prinsip kerja

metode semantik. Hasil proses pencarian adalah rekomendasi objek wisata. Alur proses

tersebut dapat di gambarkan seperti gambar 3.1 dibawah ini

26

Transaksi Reservasi

Sistem Reservasi Travel Menggunakan Metode SemantikPengguna

Mulai

Masuk

Menu

Reservasi

Menampilka

n Halaman

Reservasi

Halaman Reservasi

Proses Pencarian Data

Menggunakan metode

Sematik

Pilih Jenis

Wisata

Input

Jumlah

Peserta

Input Budjet

Menampilkan

Hasil Analisa

Selesai

Gambar 3. 2 Alur Proses Transaksi Reservasi

Pada alur proses diatas pengguna lebih dahulu memilih menu reservasi. Sistem

kemudian menampilkan halaman reservasi. Pada halaman reservasi pengguna dapat memilih

jenis wisata, mengisi jumlah peserta wisata dan budjet wisata yang dianggarkan. Berdasarkan

inputan tersebut sistem melakukan proses pencarian data berdasarkan metode semantik. Dari

proses tersebut, sistem menampilkan hasil analisa berupa rekomendasi tempat wisata.

3.5.2 System Flow Login Administrator

Alur proses ini menggambarkan, bagaimana kerja sistem dalam melakukan pengecekan

data login untuk menentukan hak akses user untuk menggunakan sistem.

27

Proses Login Administrator

Sistem Reservasi Travel Menggunakan Metode SemantikBagian

Administrator

Tidak

Ya

Halaman Menu User

Validasi Data

Login

Memberi informasi

status login gagal

informasi

status login

gagal

Data Login

Valid ?

Mulai

Login

Selesai

karyawan

Cek Hak

Akses User

Gambar 3. 3 Alur Proses Login

Saat melakukan login, pengguna menginputkan data username dan password. Data

tersebut divalidasi oleh sistem dengan mencocokkan data login yang ada pada database. Jika

data login valid, maka sistem menampilkan menu berdasarkan hak akse pengguna. Namun

jika data login tidak valid, ssitem memberikan informasi status login “gagal”.

3.5.3 System Flow Manajemen Data Jenis Wisata

Alur proses ini menggambarkan fungsi sistem untuk melakukan penambahan data jenis

wisata, merubah data jenis wisata dan menghapus data jenis wisata.

28

Manajemen Data Jenis Wisata

Sistem Reservasi Travel Menggunakan Metode SemantikBagian Administrator

Halaman

Manajamen Data

Jenis Wisata

Mulai

Proses Simpan

Perubahan Data

Jenis Wisata

Selesai

Jenis Wisata

Login

Tambah Data Rubah Data hapus Data

Menampilkan

data perubahan

List data Jenis

Wisata

Gambar 3. 4 Alur Proses manajemen data jenis wisata

Bagian administrator login terlebih dahulu ke dalam sistem untuk dapat melakukan

manajemen data jenis wisata. Pada halaman ini, pengguna dapat tambah data jenis wisata,

rubah data jenis wisata dan menghapus data jenis wisata. Sistem menyimpan perubahan data

yang telah dilakukan dan disimpan ke dalam tabel jenis wisata. Kemudian sistem

menampilkan data perubahan di dalam list jenis wisata.

3.5.4 Manajemen Data Obyek Wisata

Alur proses ini menggambarkan fungsi sistem melakukan penambahan data Objek wisata,

merubah data objek wisata dan menghapus data objek wisata.

29

Manajemen Data Obyek Wisata

Sistem Reservasi Travel Menggunakan Metode SemantikBagian Administrator

Halaman

Manajamen Data

Obyek Wisata

Mulai

Proses Simpan

Perubahan Data

Obyek Wisata

Selesai

Obyek Wisata

Login

Tambah Data Rubah Data

hapus Data

Menampilkan

data perubahan

List data Obyek

Wisata

Jenis Wisata

Gambar 3. 5 Proses memasukan data obyek wisata

Bagian administrator login terlebih dahulu ke dalam sistem untuk dapat melakukan

manajemen data objek wisata. Pada halaman ini, pengguna dapat tambah data objek wisata,

rubah data objek wisata dan menghapus data objek wisata. Saat melakukan penambahan data

atau merubah data, bagian administrator terlebih dahulu memilih jenis wisata sebagai

pengelompokkan objek wisata. Sistem menyimpan perubahan data yang telah dilakukan dan

disimpan ke dalam tabel objek wisata. Kemudian sistem menampilkan data perubahan di

dalam list objek wisata.

3.5.5 Manajemen Data Kategori Harga

Alur proses ini menggambarkan fungsi sistem melakukan penambahan, merubah dan

menghapus data kategori harga.

30

Manajemen Data Kategori Harga

Sistem Reservasi Travel Menggunakan Metode SemantikBagian Administrator

Halaman

Manajamen Data

Kategori Harga

Mulai

Proses Simpan

Perubahan Data

Kategori Harga

Selesai

Kategori Harga

Login

Tambah Data Rubah Data hapus Data

Menampilkan

data perubahan

List data Kategori

Harga

Gambar 3. 6 Proses Manajemen Data Kategori harga

Bagian administrator login terlebih dahulu ke dalam sistem untuk dapat melakukan

manajemen data harga wisata. Pada halaman ini, pengguna dapat tambah data harga wisata,

rubah data harga wisata dan menghapus data harga wisata. Sistem menyimpan perubahan

data yang telah dilakukan dan disimpan ke dalam tabel harga wisata. Kemudian sistem

menampilkan data perubahan di dalam list jenis wisata.

3.6 Unified Modelling Language (UML)

UML merupakan diagram perancangan yang menggambarkan interaksi pengguna

terhadap sistem. UML terdiri dari use case, activity diagram, sequence diagram dan class

diagram.

3.6.1 Use Case Diagram

Use Case diagram menggambarkan interaksi actor atau pengguna kepada fungsi-fungsi

sistem dan keterkaitan antar fungsi di dalam sistem.

31

Gambar 3. 7 Use Case Diagram

Use case diagram diatas menggambarkan interaksi aktor dengan sistem. Terdapat 4

aktor sistem yaitu bagian admin, pemilik travel dan pengguna calon wisatawan. Pada gambar

3.7 teradapat beberapa fungsi diantaranya yaitu terdapat fungsi login yang ditujukan pada

admin web dan pemilik. Untuk user pengguna hanya bisa searching dan reservasi.

3.6.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan alur aktifitas pengguna ke sistem. Dengan adanya

activity diagram dapat diketahui detail interaksi yang terjadi pada setiap use case.

3.6.2.1 Activity Manajemen Jenis Wisata

Pada diagram ini ditampilkan alur aktifitas pengguna saat melakukan manajemen jenis

wisata.

32

Gambar 3. 8 Activity Manajemen Jenis Wisata

Pada diagram activity diatas, bagian admin web memilih menu manajemen jenis

wisata. Kemudian sistem menampilkan halaman menu jenis wisata. Pada halaman ini, bagian

admin web dapat melakukan tambah data jenis wisata, merubah data jenis wisata dan

menghapus data jenis wisata. Sistem menyimpan perubahan data dan menampilkan

perubahan data.

3.6.2.2 Activity Manajemen Objek Wisata

Pada diagram ini ditampilkan alur aktifitas pengguna saat melakukan manajemen objek

wisata.

33

Gambar 3. 9 Activity Manajemen Objek Wisata

Pada diagram activity diatas, bagian admin web memilih menu manajemen objek wisata.

Kemudian sistem menampilkan halaman menu objek wisata. Pada halaman ini, bagian admin

web dapat melakukan tambah data jenis wisata, merubah data jenis wisata dan menghapus

data jenis wisata. Bagian admin web memerlukan data jenis wisata sebagai pengelompokkan

data objek wisata.

3.6.2.3 Activity Manajemen Budjet

Pada diagram ini ditampilkan alur aktifitas pengguna saat melakukan manajemen budjet

biaya perjalanan.

34

Gambar 3. 10 Activity Manajemen Budjet Perjalanan

Pada diagram activity diatas, bagian admin web memilih menu manajemen budjet wisata.

Kemudian sistem menampilkan halaman menu budjet wisata. Pada halaman ini, bagian

admin web dapat melakukan tambah budjet wisata, merubah budjet wisata dan menghapus

budjet wisata. Sistem menyimpan perubahan data dan menampilkan perubahan data.

3.6.2.4 Activity Pencarian Data Menggunakan Metode Semantik

Pada diagram ini ditampilkan alur aktifitas pengguna saat melakukan pencarian objek

wisata berdasarkan metode semantik.

35

Gambar 3. 11 Activity Pencarian Data Menggunakan Metode Semantik

Pada activity diagram diatas menggambarkan proses pencarian data objek wisata

menggunakan metode semantik. Proses pencarian data dilakukan oleh pengguna calon

wisatawan. Calon wisatawan membuka halaman menu pencarian objek wisata dan

melakukan input kriteria jenis wisata yang diinginkan, jumlah peserta dan budjet perjalanan.

Berdasarkan inputan data tersebut, sistem melakukan analisa pencarian data yang mendekati

dengan kata kunci pencarian. Hasil proses berupa rekomendasi objek wisata yang sesuai

dengan kriteria yang diinputkan.\

3.6.2.5 Activity Pemesanan (Reservasi)

Pada diagram ini ditampilkan alur aktifitas pengguna saat melakukan pemesanan paket

perjalanan wisata berdasarkan hasil pencarian objek wisata.

36

Gambar 3. 12 Activity Pemesanan (Reservasi)

Pada gambar 3.12 menjelaskan bahwa alur sstem dalam melakukan pemesanan atau

reservasi. Pertama mencari objek wisata yang ingin dikunjungi pada menu searching.

3.6.3 Sequance Diagram

Sequence Diagram menjelaskan interaksi pengguna dengan objek sistem yang disusun

dalam urutan waktu.

3.6.3.1 Sequance Manajemen Jenis Wisata

Diagram ini menggambarkan aktifitas pengguna sistem berdasarkan runtutan waktu

saat melakukan manajemen jenis wisata.

37

Gambar 3. 13 Sequance Manajemen Jenis Wisata

Secara urutan waktu, bagian admin web pertama kali memilih menu manajemen jenis

wisata dan dapat melakukan tambah jenis wisata atau rubah jenis wisata atau hapus jenis

wisata dalam 1 urutan waktu. Setiap perubahan data ditampilkan kembali di halaman

manajemen jenis wisata.

3.6.3.2 Sequance Manajemen Objek Wisata

Diagram ini menggambarkan aktifitas pengguna sistem berdasarkan runtutan waktu

saat melakukan manajemen objek wisata.

38

Gambar 3. 14 Sequance Manajemen Objek Wisata

Secara urutan waktu, bagian admin web pertama kali memilih menu manajemen objek

wisata dan dapat melakukan tambah objek wisata atau rubah objek wisata dengan memilih

jenis wisata terlebih dahulu. Setiap perubahan data ditampilkan kembali di halaman

manajemen objek wisata.

3.6.3.3 Sequance Manajemen Budjet

Diagram ini menggambarkan aktifitas pengguna sistem berdasarkan runtutan waktu saat

melakukan manajemen budjet perjalanan.

39

Gambar 3. 15 Sequance Manajemen Budjet Perjalanan

Secara urutan waktu, bagian admin web pertama kali memilih menu manajemen

budjet perjalanan dan dapat melakukan tambah budjet wisata atau rubah budjet wisata atau

hapus budjet wisata dalam 1 urutan waktu. Setiap perubahan data ditampilkan kembali di

halaman manajemen budjet wisata.

3.6.3.4 Sequance Pencarian Objek Wisata Menggunakan Metode Semantik

Diagram ini menggambarkan aktifitas pengguna sistem berdasarkan runtutan waktu

saat pencarian objek wisata menggunakan metode semantik.

40

Gambar 3. 16 Sequance Pencarian Data Menggunakan Metode Semantik

Secara urutan waktu, proses pencarian data menggunakan metode semantik dimulai

dengan membuka menu pencarian objek wisata. Kemudian dilakukan input kata kunci

pencarian dan budjet perjalanan. Setelah itu sistem melakukan proses pencarian wisata

dengan mencari kata kunci yang sesuai dengan inputan pengguna. Hasil proses sistem

menampilkan hasil pencarian.

3.6.3.5 Sequance Pemesanan (Reservasi)

Diagram ini menggambarkan aktifitas pengguna sistem berdasarkan runtutan waktu

saat melakukan pemesanan paket perjalanan, berdasarkan data pilihan objek wisata.

41

Gambar 3. 17 Sequance Pemesanan Paket Wisata

Secara urutan waktu, proses pemesanan paket wisata dimulai dengan memilih objek

wisata hasil rekomendasi sistem. Kemudian pengguna menginputkan detail pemesanan dan

sistem melakukan simpan data pemesanan.

3.6.4 Diagram Collaboration

Diagram collaboration adalah diagram yang mengelompokkan pesan pada kumpulan

diagram sequence menjadi sebuah diagram. Dalam diagram terebut terdapat method yang

dijalan antara objek yang satu dan objek lainnya. Di diagram collaboration ini, objek harus

melakukan sinkronisasi pesan dengan serangkaian pesan-pesan lainnya.

3.6.4.1 Diagram collaboration manajemen jenis wisata

Diagram ini menggambarkan tentang alur dari manajemen jenis wisata

: admin web : boundary

sa : control : entity

1: pilih jenis wisata

2: halaman manajemen wisata

3: tampil halaman manajemen wisata

4: pilih tambah jenis wisata

5: tampil halaman form

6: tampil halaman form jenis wisata

7: isi form jenis wisata

8: klik save

9: save to DB

10: 11: tampil di halaman manajemen wisata

12: pilih edit jenis wisata

13: tampil hasalam edit jenis wisata14: tampil halaman jenis wisata

15: edit jenis wisata

16: klik save

17: save to DB

18: 19: tampil di halaman manajemen wisata

20: delete jenis wisata

21: klik delete

22: save to DB

23: 24: tampil di halaman manajemen wisata

Gambar 3. 18 Diagram Collaboration manajemen Jenis Wisata

42

Berdasarkan Gambar 3.17 telah dijelaskan Secara urutan waktu, bagian admin web

pertama kali memilih menu manajemen jenis wisata dan dapat melakukan tambah jenis

wisata atau rubah jenis wisata atau hapus jenis wisata dalam 1 urutan waktu. Setiap

perubahan data ditampilkan kembali di halaman manajemen jenis wisata.

3.6.4.2 Diagram collaboration objek wisata

Diagram ini menjelaskan tentang alur dari manajemen objek wisata yang menggambarkan

runtutan alur system dalam menu objek wisata. Model komunikasi diagram interaksi antara

benda atau bagian dalam hal mengurutkan diagram komunikasi merupakan kombinasi dari

informasi yang diambil dari kelas, urutan dan use case diagram menggambarkan baik struktur

statis dan perilaku dinamis dari suatu sistem.

Berdasarkan Gambar 3.18 telah dijelaskan bahwa Secara urutan waktu, bagian admin

web pertama kali memilih menu manajemen objek wisata dan dapat melakukan tambah objek

wisata atau rubah objek wisata dengan memilih jenis wisata terlebih dahulu.

3.6.4.3 Diagram collaboration manajemen budget wisata

Diagram ini menjelaskan tentang alur dari manajemen budget wisata yang

menggambarkan runtutan alur system dalam menu budget wisata

: admin web : boundary

: control : entity

1: pilih objek wisata

2: tampil halaman manajemen objek wisata

3: tampil halaman manajemen objek wisata

4: pilih tambah objek wisata

5: tampil form tambah objek wisata

6: tampil form tambah objek wisata

7: isi form tambah objek wisata

8: klik save

9: insert to DB

10: 11: tampil halaman manajemen objek wisata

12: pilih edit objek wisata

13: tampil form edit objek wisata

14: tampil form edit objek wisata

15: isi form edit objek wisata

16: klik save

17: edit to DB

18: 19: tampil halaman manajemen objek wisata

20: delete objek wisata

21: klik delete

22: delete to DB

23: 24: tampil halaman manajemen objek wisata

Gambar 3. 19 Diagram Collaboration Manajemen Objek Wisata

43

: admin web : boundary

: control : entity

1: pilih menu budget wisata

2: halaman manajemen budget wisata

3: halaman manajemen budget wisata

4: tambah budget wisata

5: tampil form budget wisata

6: tampil form budget wisata

7: isi form budget wisata

8: klik save

9: insert to DB

10: 11: halaman manajemen budget wisata

12: pilih edit budget wisata

13: tampil form edit budget wisata14: tampil form edit budget wisata

15: isi from edit budget wisata

16: klik save edit

17: edit to DB

18: 19: tampil halaman manajemen budget wisata

20: delete budget wisata

21: klik delete

22: delete to DB

23: 24: halaman manajemen budget wisata

Gambar 3. 20 Diagram Collaboration Manajemen Budget Wisata

Berdasarkan Gambar 3.19 telah digambarkan bahwa Secara urutan waktu, bagian

admin web pertama kali memilih menu manajemen budjet perjalanan dan dapat melakukan

tambah budjet wisata atau rubah budjet wisata atau hapus budjet wisata dalam 1 urutan

waktu. Setiap perubahan data ditampilkan kembali di halaman manajemen budjet wisata.

3.6.4.4 Diagram collaboration pencarian objek dengan metode semantik

Diagram ini menjelaskan tentang alur dari manajemen pencarian objek wisata yang

menggambarkan runtutan alur system

: admin web : boundary

: control : entity

1: klik pencarian wisata

2: tampil halaman manajemen pencarian wisata

3: tampil halaman manajemen pencarian wisata

4: isi form pencarian

5: klik pencarian6: proses pencarian data

7: tampil hasil pencarian

Gambar 3. 21 Diagram Collaboration Pencarian Objek Wisata

Berdasarkan gambar 3.20 menggambarkan bahwa Secara urutan waktu, proses

pencarian data menggunakan metode semantik dimulai dengan membuka menu pencarian

objek wisata. Kemudian dilakukan input kata kunci pencarian dan budjet perjalanan. Setelah

itu sistem melakukan proses pencarian wisata dengan mencari kata kunci yang sesuai

dengan inputan pengguna. Hasil proses sistem menampilkan hasil pencarian.

44

3.6.4.5 Diagram collaboration pemesanan paket wisata

Diagram ini menjelaskan tentang alur dari manajemen pencarian pemesanan paket

wisata

: admin web : boundary

: control : entity

1: pilih objek wisata hasil pencarian

2: tampil form pemesanan objek wisata3: tampil form pemesanan objek wisata

4: isi form pemesanan objek wisata

5: klik save

6: save to DB

7: halaman objek wisata hasil pencarian

Gambar 3. 22 Diagram Collaboration Pemesanan Paket Wisata

Berdasarkan gambar 3.21 dapat dijelaskan bahwa Secara urutan waktu, proses

pemesanan paket wisata dimulai dengan memilih objek wisata hasil rekomendasi sistem.

Kemudian pengguna menginputkan detail pemesanan dan sistem melakukan simpan data

pemesanan.

3.6.5 Class Diagram

Class diagram menggambarkan relasi antar fungsi aplikasi beserta atribut dan

operation yang dibutuhkan. Bentuk class diagram sistem informasi penggajian dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

45

Gambar 3. 23 Class Diagram

Class diagram diatas terdiri dari 7 objek yaitu jenis wisata, objek wisata, budjet perjalanan,

login, pencarian semantik, reservasi dan detail reservasi.

3.7 Normalisasi Basis Data

Normalisasi adalah suatu proses pengelompokkan data berdasarkan karakteristik dan

penggunaanya. Normalisasi dilakukan untuk membentuk basis data yang efisien ruang

penyimpanan database dan menghindari terjadinya perulangan data yang sama pada satu

baris data. Bentuk normalisasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.7.1 Normalisasi Data Objek Wisata

a. Data Objek Wisata Unnormalized

Terjadi perulangan data jenis wisata.

Tabel 3. 1Data Objek Wisata Unnormalized

idObjek NamaObjek KeywordObjekWisata Jenis Jenis Harga Harga

46

Wisata Wisata Min Max

OB001 Pantai Kuta Pantai, Berjemur Alam Air 300.000 500.000

OB002 Tanah Lot Ibadah, Pura, Pantai Budaya Alam 200.000 500.000

OB003 Danau Batur Danau, Alam, Dingin, Alam Air 400.000 700.000

Dari tabel 3.1 terdapat kolom idobjek, namaobjek, keywordobjekwisata, jenis wisata, harga

min, harga max.

b. Data Objek Wisata Normalisasi 1NF

Dikelompokkan berdasarkan data jenis wisata yang sama

Tabel 3. 2 Data Objek Wisata Normalisasi 1NF

idObjek NamaObjek KeywordObjekWisata Jenis

Wisata

Harga

Min

Harga

Max

OB001 Pantai Kuta Pantai, Berjemur Alam 300.000 500.000

OB002 Tanah Lot Ibadah, Pura, Pantai Alam 200.000 500.000

OB003 Danau Batur Danau, Alam, Dingin Alam 400.000 700.000

OB001 Pantai Kuta Pantai, Berjemur Air 300.000 500.000

OB003 Danau Batur Danau, Alam, Dingin Air 400.000 700.000

Dari tabel 3.2 merupakan normalisasi dari tabel objek wisata. Disitu terdapat idobjek, nama

objek, keyword objek wisata, jenis wisata,harga min, harga max

C. Data Objek Wisata Normalisasi 2NF

Ditemukan bahwa data jenis wisata, harga min, harga max tidak tergantung dengan

idObjek, Maka dinormalisasi 2NF adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 3 Data Objek Normalisasi 2NF

idObjek NamaObjek KeywordObjekWisata

OB001 Pantai Kuta Pantai, Berjemur

OB002 Tanah Lot Ibadah, Pura, Pantai

OB003 Danau Batur Danau, Alam, Dingin

Dari tabel 3.3 merupakan data objek normalisasi 2NF, terdapat kolom-kolom sebagai

berikut, id objek, nama objek, keyword objek wisata.

Tabel 3. 4 Data Objek Normalisasi 2NF

IdJenis Nama Jenis Keyword Jenis Wisata

J001 Air Berenang, Surfing, Diving, Mancing

47

J002 Budaya Melukis, Menari, Baju adat, rumah adat

J003 Alam Berkemah, bersepeda, hutan, dingin.

Dari tabel 3.4 adalah normalisasi 2NF dari tabel data objek, terdapat beberapa kolom

yaitu id jenis, nama jeniskeyword jenis wisata.

Tabel 3. 5 Data Objek Normalisasi 2NF

idBudjet Budjet Harga Awal Harga Akhir

B001 Rendang 0 1.000.000

B002 Menengah 1.000.001 5.000.000

B003 Tinggi 5.000.000 20.000.000

Untuk tabel 3.5 merupakan normalisasi 2NF dari data objek. Dan terdapat beberapa kolom

diantaranya, idbudget, budget, harga awal, harga akhir

3.7.2 Normalisasi Data Reservasi

a. Data Reservasi Unnormalized

Tabel 3. 6 Data Reservasi Unnormalized

Id

Reservasi

Tanggal

Reservasi

Nama

Pelanggan

Alamat Objek

Wisata1

Objek

Wisata2

R001 02/03/2016 Ijalufi Surabaya Kuta Danau Batur

R002 03/03/2016 Rudi Irawan Sidoarjo Kuta Tanah Lot

R003 06/03/2016 Dessy Surabaya Tanah Lot Pantai

Pandawa

Untuk tabel 3.6 merupakan normalisasi dari tabel reservasi dan terdapat beberapa kolom

yaitu id reservasi, tanggal reservasi, nama pelanggan, alamat, objek wisata1, objek wisata2

b. Data Reservasi Normalisasi 1NF

Dikelompokkan berdasarkan data Objek wisata yang sama

Tabel 3. 7 Data Reservasi Normalisasi 1NF

IdReservasi TanggalReservasi NamaPelanggan Alamat Objek

Wisata

R001 02/03/2016 Ijalufi Surabaya Kuta

R002 03/03/2016 Rudi Irawan Sidoarjo Kuta

R001 02/03/2016 Ijalufi Surabaya Danau Batur

48

R002 03/03/2016 Rudi Irawan Sidoarjo Tanah Lot

R003 06/03/2016 Dessy Surabaya Tanah Lot

R003 06/03/2016 Dessy Surabaya Pantai Pandawa

Untuk tabel 3.7 merupakan normalisasi tabel dari tabel reservasi

c. Data Reservasi Normalisasi 2NF

Ditemukan bahwa data Pelanggan, alamat dan Objek wisata, tergantung dengan

idReservasi, Maka dinormalisasi 2NF adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 8 Data Normalisasi 2NF

idObjek NamaObjek KeywordObjekWisata

OB001 Pantai Kuta Pantai, Berjemur

OB002 Tanah Lot Ibadah, Pura, Pantai

OB003 Danau Batur Danau, Alam, Dingin

Untuk tabel 3.8 merupakan normalisasi tabel, terdapat beberapa kolom yaitu idobjek,

namaobjek, keywordobjek

Tabel 3. 9 Data Normalisasi 2NF

IDPelanggan NamaPelanggan Alamat NoTelpon

P001 Ijalufi Surabaya 0857900129

P002 Rudi Irawan Sidoarjo 0875682389

P003 Dessy Surabaya 0887584293

Untuk tabel 3.9 merupakan normalisasi tabel. Terdapat beberapa kolom diantaranya,

idpelanggan, nama pelanggan, alamat, no telpon

Tabel 3. 10 Data Normalisasi 2NF

Id

Reservasi

Tanggal

Reservasi

Jumlah

Peserta

Total

Biaya

Tanggal Perjalanan Status

R001 02/03/2016 10 5.000.000 02/04/2016 Lunas

R002 03/03/2016 15 7.500.000 12/05/2016 Belum Lunas

R003 05/03/2016 20 10.000.000 30/06/2016 Lunas

Untuk tabel 3.10 merupakan data normalisasi tabel. Diantaranya terdapat kolom yaitu,

id reservasi, tanggal reservasi, jumlah pesertam total biaya, tgl perjalanan dan status

49

3.8 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis

data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan

beberapa notasi dan simbol. ERD terdiri dari 2 bagian diagram yaitu Conseptual Data Model

(CDM) dan Physical Data Model (PDM).

3.8.1 Conseptual Data Model (CDM)

CDM merupakan diagram yang menggambarkan basis data secara struktural, tidak

secara keadaan sebenarnya. Penggambaran CDM dilakukan dalam bentuk logik

memiliki idjenis

memiliki idbudjet

memiliki id objek

memiliki id reservasi

memiliki id objek

jenis wisata

#

o

o

idjenis

namaJenis

keyword

...

Variable characters (10)

Variable characters (100)

Variable characters (1000)

Objek Wisata

#

o

o

idObjek

namaObjek

keyword

...

Variable characters (10)

Variable characters (100)

Variable characters (1000)

kategori budjet

#

o

o

o

idBudjet

namaKategori

hargaAwal

hargaAkhir

...

Variable characters (10)

Variable characters (100)

Integer

Integer

hasil pencarian

#

o

idHasilPencarian

tanggalPencarian

Variable characters (10)

Date

reservasi

#

o

o

o

o

o

o

o

o

idReservasi

tanggalReservasi

namaPelanggan

alamat

noTelpon

jumlahPeserta

totalBiaya

TanggalPerjalanan

status

...

Detail Reservasi

# noDetailReservasi Variable characters (10)

Gambar 3. 24 Conseptual Data Model Diagram

Dari gambar 3.24 telah dijelasakan terdapat enam table yang saling berhubungan. Ada

tabel Jenis Wisata, Objek Wisata, Kategori Budget, Hasil Pencarian, Detal Reservasi,

Reservasi

3.8.2 Physical Data Model (PDM)

PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang

digunakan sesungguhnya.struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur

data storage tertentu yang digunakan dalam apliksai ini.

50

FK_OBJEK_WI_MEMILIKI__JENIS_WI

FK_OBJEK_WI_MEMILIKI__KATEGORI

FK_HASIL_PE_MEMILIKI__OBJEK_WI

FK_DETAIL_R_MEMILIKI__RESERVAS

FK_DETAIL_R_MEMILIKI__OBJEK_WI

jenis wisata

idjenis

namaJenis

keywordJenisWisata

...

varchar(10)

varchar(100)

<Undefined>

<pk>

Objek Wisata

idObjek

idBudjet

idjenis

namaObjek

keywordObjekWisata

...

varchar(10)

varchar(10)

varchar(10)

varchar(100)

varchar(1000)

<pk>

<fk2>

<fk1>

kategori budjet

idBudjet

namaKategori

hargaAwal

hargaAkhir

...

varchar(10)

varchar(100)

integer

integer

<pk>

hasil pencarian

idHasilPencarian

idObjek

tanggalPencarian

...

varchar(10)

varchar(10)

date

<pk>

<fk>

reservasi

idReservasi

tanggalReservasi

namaPelanggan

alamat

noTelpon

jumlahPeserta

totalBiaya

TanggalPerjalanan

status...

varchar(10)

date

varchar(100)

varchar(1000)

varchar(15)

integer

integer

date

varchar(10)

Detail Reservasi

noDetailReservasi

idReservasi

idObjek

...

varchar(10)

varchar(10)

varchar(10)

<pk>

<fk1>

<fk2>

Gambar 3. 25 Physical Data Model Diagram

Dari gambar 3.25 telah dijelasakan terdapat enam table yang saling berhubungan. Ada

tabel Jenis Wisata, Objek Wisata, Kategori Budget, Hasil Pencarian, Detal Reservasi,

Reservasi

3.9 Desain User Interface (UI)

User interface merupakan salah satu unsur penting dalam pembuatan sistem. Sistem

yang baik memiliki user interface yang mudah digunakan dan nyaman untuk dilihat. Oleh

karena itu perlu dilakukan perancangan desain user interface, agar pada saat pembuatan

program tidak terjadi salah desain user interface. Desain user interface sistem reservasi paket

wisata adalah sebagai berikut.

3.9.1 Halaman Manajemen Jenis Wisata

Berikut ini desain halaman jenis wisata pada sistem reservasi paket wisata

menggunakan metode semantik. Disini admin dapat mengisi id jenis wisata kemudian

mengisi jenis wisata. Admin juga mengisi keyword pencarian yang akan menjadi awal dari

system pencarian dari metode semantic.

51

Sistem Reservasi Tempat Wisata

Manajemen Jenis Wisata

Data Jenis Wisata

Enter Text

Enter Text

Enter Text

Text

Text

Text

ID Jenis Wisata

Nama Jenis Wisata

Keyword Pencarian

Simpan Rubah Hapus

Gambar 3. 26 Desain halaman manajemen jenis wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan penambahan data, merubah data dan menghapus

data jenis wisata. Isian kolom keyword merupakan kata kunci untuk proses pencarian.

Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data jenis wisata baru. Tombol rubah untuk

merubah data jenis wisata dan tombol hapus berfungsi untuk menghapus data jenis wisata

yang telah diinputkan. List data jenis wisata berfungsi untuk menampilkan data jenis wisata

yang telah diinputkan.

3.9.2 Halaman Manajemen Budjet Wisata

Berikut ini desain halaman manajemen budjet wisata pada sistem reservasi paket

wisata menggunakan metode semantik. Disini admin dapat mengusu id budet wisata, nama

kategori wisata, harga awal dan harga akhir. Kategori budget ini yang nantinya dapat

menganalisa inputan budget User yang ingin berwisata.

52

Sistem Reservasi Tempat Wisata

Manajemen Budjet Wisata

Data Budjet Wisata

Enter Text

Enter Text

Enter Text

Text

Text

Text

Enter Text

ID Budjet Wisata

Nama Kategori Budjet

Harga Awal

Simpan Rubah HapusHarga Akhir

Gambar 3. 27 Desain halaman manajemen budjet wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan penambahan data, merubah data dan menghapus

data budjet wisata. Detail data yang diisi adalah nama kategori budjet, range harga awal

budjet dan range harga akhir budjet. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data

kategori budjet wisata baru. Tombol rubah untuk merubah data kategori budjet wisata dan

tombol hapus berfungsi untuk menghapus data kategori budjet wisata yang telah diinputkan.

List data jenis wisata berfungsi untuk menampilkan data jenis wisata yang telah diinputkan

.

3.9.3 Halaman Manajemen Objek Wisata

Berikut ini desain halaman manajemen objek wisata pada sistem reservasi paket

wisata menggunakan metode semantik. Disini admin dapat mengisi id wisata, nama objek

wisata, jenis wisata, jenis budget dan keyword pencarian yang ingin dicari. Untuk jenis

wisata harus sudah terdaftar di tabel jenis wisata. Objek wisata ini yang akan jadi objek

pencarian dalam metode semantik.

53

Sistem Reservasi Tempat Wisata

Manajemen Objek Wisata

Data Objek Wisata

Enter Text

Enter Text

Text

Text

Text

Enter Text

ID Objek Wisata

Nama Objek Wisata

Jenis Wisata

Simpan Rubah Hapus

Jenis Budjet

Keyword Pencarian

Gambar 3. 28 Desain halaman manajemen objek wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan penambahan data, merubah data dan menghapus

data objek wisata. Setiap penginputan objek wisata diperlukan data jenis wisata dan jenis

budjet yang dapat dipilih berdasarkan data yang sudah diinputkan. Kolom keyword

pencarian berfungsi untuk proses pencarian.

3.9.4 Halaman Pencarian Objek Wisata

Berikut ini desain halaman manajemen objek wisata pada sistem reservasi paket

wisata menggunakan metode semantik. Disini user dapat mencari objek yang diinginkan di

area Pulau Bali. Hasil dari proses pencarian data ditampilkan pada list data “hasil pencarian

relevan”. Setelah pencarian yang diinginkan muncul makan user dapat langsung meng-klik

reservasi objek tersebut. Dan kemudian bias mengisi form reservasi sesuai yang diinginkan.

54

Sistem Reservasi Tempat Wisata

Halaman Pencarian

Hasil Pencarian Relevan

Text

Text

Text

Input kata pencarianmu ...

Proses

Mau jalan-jalan tapi gak tau kemana ? Cari aja Tempat Keren Disini !!

Proses Reservasi Perjalanan Wisata

Gambar 3. 29 Desain halaman pencarian tempat wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan pencarian objek wisata berdasarkan inputan keyword

user. Berdasarkan kata pencarian, sistem dapat melakukan proses pencarian data

menggunakan metode semantik. Hasil dari proses pencarian data ditampilkan pada list data

“hasil pencarian relevan”

3.9.5 Halaman Reservasi

Berikut ini desain halaman reservasi paket wisata pada sistem reservasi paket wisata

menggunakan metode semantik. Disni user dapat mengisi form reservasi. Diantaranya

terdapat tanggal perjalanan, nama pemesanan, alamat pemesanan, no telp, jumlah peserta.

Untuk form total biaya akan otomatis muncuk setelah user menginputkan jumlah peserta.

55

Sistem Reservasi Tempat Wisata

Halaman Reservasi

Detail Pemesanan

Hasil Pencarian Relevan

Text

Text

Text

Enter Text

Enter Text

Enter Text

Enter Text

Enter Text

Enter Text

Rp. xxx

Rp. xxx

No Reservasi

Tanggal Reservasi

Nama Pemesan

Alamat Pemesan

No. Telpon

Jumlah Peserta

Total Biaya

Tanggal Perjalanan

Proses Reservasi Batal

Gambar 3. 30 Desain halaman reservasi tempat wisata

Halaman reservasi berfungsi untuk melakukan pemesanan paket perjalanan wisata

berdasarkan hasil pencarian yang telah dilakukan. Pengguna calon wisatawan dapat memilih

hasil rekomendasi objek wisata. Setelah memilih objek wisata yang diinginkan, calon

wisatawan menginputkan detail reservasi seperti tanggal perjalanan, nama pemesan, alamat,

nomer telepon dan total tagihan pemesanan. Tombol “proses reservasi berfungsi untuk

menyimpan data pemesanan.

3.9.6 Halaman Bukti Reservasi

Berikut ini desain bukti reservasi paket wisata pada sistem reservasi paket wisata

menggunakan metode semantik. Dsini user akan mendapatkan bukti reservasi sesuai tgl

reservasi dan objek wisata yang diinginkan. Isi dari bukti reservasi tersebut diantaranya:

nomer pemesanan, total tagihan, nomor rekening.

56

Sistem Reservasi Tempat Wisata

Halaman Bukti Reservasi

Sel amat , pesanan anda t el ah kami pr oses.

Nomer Pesanana adal ah XXXX.

Tot al Tagi han Rp. XXX. XXX. XXX

Seger a l akukan pembayar an dengan pi l i han

met ode pembayar an di bawah i ni .

1. Tr ansf er Rekeni ng BCA ke 512024129 A/ n Mr . x

2. Tr ansf er Rekeni ng Mandi r i ke 84395023402 A/ n Mr . x

Gambar 3. 31 Desain bukti reservasi

Halaman bukti reservasi menampilkan bukti nomer pemesanan, total tagihan dan petunjuk

pembayaran

1. ARSITEKTUR DATABASE

Arsitektur database pada tabel-tabel berikut merupakan rancangan database yang

dibutuhkan untuk menyimpan data-data yang diisikan dalam aplikasi reservasi ini.

Tabel 1. Arsitektur Database Objek Wisata

Field Tipe Data Keterang

an

idObjek Varchar(1

1)

Menyimpa

n Id Objek

NamaObjek Varchar(1

1)

Menyimpa

n Nama Objek

KeywordObje

kWisata

Varchar(5

00)

Menyimpa

n keyword objek

Tabel 2. Arsitektur Database Jenis Wisata

Field Tipe Data Keterang

an

idJenis Varchar(1 Menyimpa

57

1) n Id Jenis

namaJenis Varchar(1

1)

Menyimpa

n Nama Jenis

KeywordJenis

Wisata

Varchar(5

00)

Menyimpa

n keyword Jenis

Tabel 3. Arsitektur Database kategori Budget

Field Tipe Data Keterang

an

idBudget Varchar(1

1)

Menyimpa

n Id budget

namaJKategor

i

Varchar(1

1)

Menyimpa

n Nama kategori

hargaAwal Integer Menyimpa

n harga awal

hargaAkhir Integer Menyimpa

n harga akhir

Tabel 4. Arsitektur Database Reservasi

Field Tipe Data Keterang

an

idReservasi Varchar(1

1)

Menyimpa

n Id Reservasi

tanggalReserv

asi

Date Menyimpa

n tanggal

Reservasi

alamat Varchar(5

00)

Menyimpa

n alamat

noTelpon Varchar(1

5)

Menyimpa

n no Telpon

jumlahPeserta Integer Menyimpa

58

n jumlah Peserta

totalBiaya Integer Menyimpa

n total Biaya

tanggalPerjala

nan

Date Menyimpa

n tanggal

perjalanan

status Varchar(1

50)

Menyimpa

n status

59

BAB IV

UJICOBA DAN HASIL YANG DICAPAI

4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem

Sistem atau aplikasi dapat berjalan dengan baik, karena ditunjang oleh perangkat lunak

(software) lain dan perangkat keras (hardware) tertentu. Berikut ini merupakan persyaratan

software dan hardware pendukung untuk menjalankan Sistem Kanker Payudara

Menggunakan Metode Case Based Reasoning (CBR).

4.1.1 Persyaratan Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi minimal perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan sistem yang

dibuat adalah sebagai berikut:

a. Prosesor Intel Celeron atau setara

b. Memori ram minimal 1 GB.

c. Kapasitas Disk 5 GB

d. Motherboard menyesuaikan Processor dan jenis RAM

e. PSU menyesuaikan Processor

f. Monitor sesuai kebutuhan

g. Mouse dan Keyboard standart

4.1.2 Kebutuhan perangkat lunak

Spesifikasi minimal perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini

adalah :

1. Sistem operasi windows XP / 7 / 8

2. Xampp Server

4.2 Implementasi Aplikasi

Proses implementasi sistem dilakukan dengan melakukan instalasi software XAMPP.

Prosedur instalasi xampp server adalah sebagai berikut:

4.2.1 Instalasi XAMPP

Dobel klik file xampp, selanjutnya terdapat pilihan “installer language” seperti

gambar di bawah ini.

60

Gambar 4. 1 Memilih bahasa

Pilih bahasa yang dikehandaki kemudian tekan tombol OK untuk melanjutkan proses

intalasi. Berikutnya terdapat tampilan yang isinya meminta Anda menutup semua aplikasi

yang sedang berjalan. Jika semua aplikasi sudah ditutup, maka klik tombol Next.

Gambar 4. 2 Xampp Instal Wizard

Selanjutnya diminta untuk memilih aplikasi yang mau diinstal. Centang semua pilihan

dan klik tombol Next.

61

Gambar 4. 3 Xampp Instal Wizard

Proses selanjutanya diminta untuk menentukan lokasi folder penyimpanan file-file

dan folder XAMPP. Secara default penyimpanan diarahkan ke lokasi c:\xampp. Namun jika

Anda ingin menyimpannya di folder lain bisa klik browse dan tentukan secara manual folder

yang ingin digunakan. Jika sudah selesai, lanjutkan dan klik tombol Install

Gambar 4. 4 Memilih direktori instal

Tunggu beberapa menit hingga proses intalasi selesai. Jika sudah muncul

jendela seperti di bawah ini, klik tombol Finish untuk menyelesaikannya.

62

Gambar 4. 5 Informasi selesai instal

Berikutnya, akan muncul jendela dialog seperti gambar di bawah ini yang

menanyakan Anda apakah mau langsung menjalankan aplikasi XAMPP atau tidak. Jika ya,

maka klik YES.

Gambar 4. 6 Pilihan untuk menjalankan xampp

Kemudian akan muncul messege untuk langsung menuju Xampp 1.8.1win 32

4.2.1 Menjalankan Aplikasi

Agar aplikasi dapat berjalan di local server, perlu dilakukan beberapa tahap

seperti dibawah ini.

1. Copy source code aplikasi ke folder htdoc yang secara normal berada di

C:\xampp\htdocs.

2. Copy database aplikasi ke folder mysql yang secara normal berada di

C:\xampp\mysql.

63

3. Buka browser seperti Internet Explorer, Firefox atau Chrome.

4. Buka aplikasi dengan alamat http://localhost/’namafolderaplikasi’

4.2.2 Manage Database Aplikasi

Manage database dapat dilakukan melalui database management phpmyadmin.

Phpmyadmin dapat dibuka melalui alamat http://localhost/phpmyadmin/.

4.2.1 Halaman Home Sistem

Halaman ini ditampilkan saat pertama kali sistem dijalankan. Pada halaman ini terdapat

menu login sebagai fasilitas pengguna dapat masuk kedalam menu sistem. Tampilan halaman

login adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 7 Halaman Home Sistem

Berdasarkan Gambar 4.7 merupakan halaman home system

Gambar 4. 8 Halaman Home Sistem

Berdasarkan Gambar 4.8 merupakan halam home system, disebelah kiri terdapat

menu dan pencarian objek wisata, di sebelah kanan atas terdapat menu login, dan tengah-

tengah terdapat form input budget.

64

4.2.2 Halaman Login Sistem

Halaman login tampil saat pengguna memilih menu login pada halaman Home sistem.

Gambar 4. 9 Halaman Login Sistem

Pada halaman ini pengguna diharuskan memasukkan data username dan password agar

dapat masuk kedalam menu sistem.

4.2.3 Halaman Menu Admin

Halaman menu menu admin ditampilkan jika pengguna admin berhasil melakukan login

kedalam sistem.. Tampilan halaman menu admin adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 10 Halaman menu admin

65

Halaman menu admin berisikan fasilitas admin untuk melakukan maintenance sistem

seperti data user, data atribut atau gejala pengguna narkoba dan data kasus yang pernah

terjadi

4.2.4 Halaman Management Jenis Wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan manajemen segala jenis wisata. Pada halaman

ini, pengguna dapat melakukan tambah, edit dan menonaktifkan data management jenis

wisata.

Gambar 4. 11 Halaman Manajemen Jenis Wisata

Pada halaman ini, pengguna dapat melakukan tambah, edit dan menonaktifkan data

management jenis wisata.

4.2.5 Halaman Input Data Management Jenis Wisata

Halaman ini berfungsi untuk tambah data jenis wisata. Bagian admin cukup memasukkan

data-data yang menjadi jenis jenis wisata.

Gambar 4. 12 Halaman Input Data Management Jenis Wisata

Data yang telah diinputkan dapat disimpan dengan tekan tombol “Simpan”

66

Gambar 4. 13 Hasil dari Menu Input Jenis Wisata

Data yang telah diinputkan akan muncul di menu Jenis Wisata. Seperti yang

dicontohkan di gambar 4.12 dan 4.13

4.2.6 Halaman Edit Data Management Jenis Wisata

Halaman ini berfungsi untuk merubah data jenis jenis wisata yang telah diinputkan..

Gambar 4. 14 Halaman Edit Data Management Jenis Wisata

Akses halaman ini melalui tombol “edit” yang berada di halaman manajamen data

jenis jenis wisata

Gambar 4. 15Hasil edit jenis wisata

Dari Gambar 4.15 menggambarkan hasil dari menu edit jenis wisata.

4.2.7 Halaman Hapus Manajemen Jenis Wisata

Halaman ini berfungsi untuk menghapus data yang sudah ada.

67

Gambar 4. 16 menu Non Aktif data jenis wisata

Akses halaman ini melalui tombol “non aktifkan” yang berada di halaman tersebut.

Gambar 4. 17 hasil dari data yang telah di non aktifkan

Gambar diatas menjelaskan hasil dari data yang telah di non aktifkan.

4.2.8 Halaman Data Management Budget Wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan manajemen budget wisata

Gambar 4. 18 Halaman Management Budget Wisata

Pada halaman ini, pengguna dapat melakukan tambah, edit dan menonaktifkan data

management budget wisata.

4.2.9 Halaman Input Data Management Budget Wisata

Halaman ini berfungsi untuk tambah data jenis wisata. Bagian admin cukup memasukkan

data-data yang menjadi jenis jenis wisata.

68

Gambar 4. 19 Halaman Input Data Management Budget Wisata

Data yang telah diinputkan dapat disimpan dengan tekan tombol “Simpan”

Gambar 4. 20 hasil input budget wisata

Gambar di atas merupakan hasil dari input budget wisata

4.2.10 Halaman Edit Data Management Budget Wisata

Halaman ini berfungsi untuk merubah data tentang budget wisata yang telah diinputkan.

Gambar 4. 21 Halaman Edit Data Management Budget Wisata

Akses halaman ini melalui tombol “edit” yang berada di halaman manajamen data budget

wisata.

Gambar 4. 22 hasil dari menut edit budget wisata

69

Setelah mengedit salah satu data pada menu budeget wisata, hasilnya akan muncul

pada halaman atau menu budget wisata.

4.2.11 Halaman Hapus Magement Budget Wisata

Halaman ini berfungsi untuk menghapus data tentang budget wisata yang telah

diinputkan.

Gambar 4. 23 Halaman non aktifkan Data Management Budget Wisata

Akses halaman ini melalui tombol “non aktifkan” yang berada di halaman manajamen

data budget wisata.

Gambar 4. 24 hasil dari Non Aktifkan data pada management budget wisata

Dari gambar tersebut dijelaskan setelah klik “non aktifkan” salah satu data di

managemen budget wisata.

4.2.12 Halaman Data Management Objek Wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan manajemen objek wisata.

Gambar 4. 25 Halaman Data Management Objek Wisata

Pada halaman ini, pengguna dapat melakukan tambah, edit dan menonaktifkan data

management objek wisata.

70

4.2.13 Halaman Input Data Management Objek Wisata

Halaman ini berfungsi untuk tambah data objek wisata. Bagian admin cukup

memasukkan data-data yang menjadi objek wisata.

Gambar 4. 26 Halaman Input Data Management Objek Wisata

Data yang telah diinputkan dapat disimpan dengan tekan tombol “Simpan”.

Gambar 4. 27 hasil dari proses input objek wisata

Hasil dari input objek wisata pada menu managemen objek wisata

4.2.14 Halaman Edit Data Management Objek Wisata

Halaman ini berfungsi untuk merubah data tentang objek wisata yang telah diinputkan.

Gambar 4. 28 Halaman Edit Data Management Objek Wisata

71

Akses halaman ini melalui tombol “edit” yang berada di halaman manajamen data objek

wisata.

Gambar 4. 29 hasil dari proses edit pada menu objek wisata

Gambar 4.29 menjelasakan hasil dari proses edit pada menu managemen objek wisata

4.2.15 Halaman nonaktifkan Data Management Objek Wisata

Halaman ini berfungsi untuk menonaktifkan data tentang objek wisata yang telah

diinputkan

Gambar 4. 30 Halaman Hapus Data Management Objek Wisata

. Akses halaman ini melalui tombol “delete” yang berada di halaman manajamen data

objek wisata.

Gambar 4. 31 proses setelah non aktif salah satu data pada menu objek wisata

Dari gambar 4.31 merupakan proses dari klik “non aktifkan” pada salah satu data di

managemen objek wisata.

72

Gambar 4. 32 hasil searching setelah status data menjadi non aktifkan

Setelah status dari salah satu data dirubah menjadi tidak aktif, maka hasil pencarian

untuk salah satu objek wisata tersebut hasilnya kosong.

Gambar 4. 33 status non aktif pada salah satu data jenis wisata

Dikarenakan untuk menu menagemen objek wisata terdapat hubungan dengan menu

managemen henis wisata makan jika salah satu data pada jenis wisata dirubah statusnya

menjadi “non-aktifkan” maka akan berdampak pada salah satu data pada menu managemen

objek wisata

Gambar 4. 34 hasil dari non aktifkan data pada managemen jenis wisata

Gambar 4.34 menjelaskam hasil setelah proses “non aktifkan” pada salah satu data di

menu managemen jenis wisata.

4.2.16 Halaman Pencarian Objek Wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan pencarian objek wisata. Pada halaman ini,

pengguna hanya bisa melakukan reseversi objek wisata.

73

Gambar 4. 35 Halaman Pencarian Objek Wisata

Pada gambar 4.23 merupakan form pencarian objek yang merupakan inti dari metode

semantic.

Gambar 4. 36 Halaman Pencarian Objek Wisata

Pada gambar 4.24, pengguna hanya bisa melakukan reseversi objek wisata. Dan

kemudian muncul form reservasi

4.2.17 Halaman Reservasi Pencarian Objek Wisata

Berikut merupakan gambar untuk Halaman Reservasi Pencarian Objek Wisata.

74

Gambar 4. 37 Halaman Reservasi Pencarian Objek Wisata

Halaman ini berfungsi untuk melakukan proses reservasi terhadap pencarian objek wisata

yang sudah anda pilih sebelumnya. Untuk mengakses halaman ini klik ”Reservasi”

4.2.18 Halaman Management Bukti Reservasi

Halaman ini berfungsi untuk melakukan pengecekan terhadap bukti reservasi. Pada

halaman ini, pengguna hanya bisa melakukan edit dan hapus data.

Gambar 4. 38 Halaman Bukti Reservasi

Pada Gambar 4.26 pengguna bias melihat bukti reservasi dan bias edit dan hapus.

4.2.19 Halaman Edit Management Bukti Reservasi

Halaman ini berfungsi untuk merubah bukti reservasi yang sudah ada. Akses halaman ini

melalui tombol “edit” yang berada di halaman manajamen bukti reservasi.

4.2.20 Halaman Hapus Management Bukti Reservasi

Halaman ini berfungsi untuk menghapus bukti reservasi yang sudah ada. Akses halaman

ini melalui tombol “delete” yang berada di halaman manajamen bukti reservasi.

75

4.2.21 Halaman Management User

Halaman ini berfungsi untuk memberi akses untuk bisa login. Pada halaman ini,

pengguna dapat tambah, ubah dan hapus data user.

Gambar 4. 39 Halaman Management User

Berikut gambar 4.27 merupakan halaman managemen

4.2.22 Halaman Input Management User

Halaman ini berfungsi untuk tambah data user. Data yang telah diinputkan dapat

disimpan dengan tekan tombol “Simpan”.

Gambar 4. 40 Halaman Input Management User

Gambar 4.28 merupakan halaman input management user, teradpat nama, username,

password, dan aktif atau tidak.

4.2.23 Halaman Edit Management User

Halaman ini berfungsi untuk merubah user yang sudah ada. Akses halaman ini melalui

tombol “edit” yang berada di halaman manajamen user.

76

Gambar 4. 41 Halaman Edit Management User

Pada gambar 4.29 merupajan halaman edit management user, user dapat mengedit

account user yang lain.

4.3 Uji Coba Sistem

Proses uji coba dilakukan langsung oleh pengguna sistem berdasarkan test case yang

sudah ditentukan. Test case uji coba sistem yang dilakukan adalah sebagai berikut:

4.3.1 Uji Coba Halaman Login.

Proses uji coba halaman login dilakukan untuk memasutikan fitur keamanan sistem

dan pembagian hak akses berjalan dengan baik. Hasil proses uji coba halaman login adalah

sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Hasil Uji Coba Halaman Login.

N

o.

Tujuan Input Output

yang diharapkan

Status

1 Cek validasi login

sukses

Mengisi username

dan password yang benar

Dapat

masuk ke halaman

menu user

Sukses

2

.

Cek validasi login

gagal yang dikarenakan

salah username

Mengisi username

yang salah, tapi password

benar

Keluar

informasi data login

salah

Sukses

77

3 Cek validasi login

gagal yang dikarenakan

salah password

Mengisi username

yang benar, tapi password

salah

Keluar

informasi data login

salah

Sukses

4 Cek validasi

username atau password

kosong

Tidak mengisi

username atau password

Keluar

informasi username

atau password

belum diisi

Sukses

5

.

Cek pembagian

hak akses sesuai dengan

data login pengguna

Mengisi username

“admin” dan password

“admin”

Sistem

menampilkan

halaman menu

admin.

Sukses

4.3.2 Uji Coba Halaman Manajemen Jenis Wisata

Proses uji coba halaman manajemen jenis wisata dilakukan untuk memastikan data jenis

wisata yang sudah pernah diinputkan tampil pada halaman ini. Selain itu juga memastikan

fungsi membuka halaman tambah, rubah dan hapus data jenis wisata berfungsi dengan baik.

Tabel 4. 2 Hasil test case Manajemen Jenis Wisata

N

o.

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Status

1 Tombol tambah data

Jenis Wisata

Menekan tombol

tambah

Sistem

berhasil masuk ke

halaman tambah jenis

wisata.

Sukses

2

.

Tombol edit data

jenis wisata

Menekan tombol edit Sistem

berhasil masuk ke

halaman edit jenis

wisata

Sukses

3 Tombol delete data

jenis wisata

Menekan tombol

delete

Sistem

berhasil menghapus

data jenis wisata

Sukses

78

4 Cek proses pencarian Memasukkan salah

satu data gejala

Sistem

berhasil manampilkan

data jenis wisata yang

dicari

Sukses

4.3.3 Uji Coba Halaman Manajemen Budget Wisata

Proses uji coba halaman manajemen budget wisata dilakukan untuk

memastikan data budget wisata yang sudah pernah diinputkan tampil pada halaman ini.

Selain itu juga memastikan fungsi membuka halaman tambah, rubah dan hapus data budget

wisata berfungsi dengan baik.

Tabel 4. 3 Hasil test case Manajemen Budget Wisata

N

o.

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Status

1 Tombol tambah

data budget wisata

Meneka

n tombol

tambah

Sistem berhasil

masuk ke halaman tambah

budget wisata.

Sukses

2

.

Tombol edit

data budget wisata

Meneka

n tombol edit

Sistem berhasil

masuk ke halaman edit

budget wisata.

Sukses

3 Tombol delete

data butget wisata

Meneka

n tombol delete

Sistem berhasil

menghapus data budget

wisata.

Sukses

4 Cek proses

pencarian

Memas

ukkan salah satu

data

Sistem berhasil

manampilkan data budget

wisata yang dicari.

Sukses

4.3.4 Uji Coba Halaman Manajemen objek Wisata

Proses uji coba halaman manajemen objek wisata dilakukan untuk

memastikan data objek wisata yang sudah pernah diinputkan tampil pada halaman ini. Selain

itu juga memastikan fungsi membuka halaman tambah, edit dan hapus data objek wisata

berfungsi dengan baik.

79

Tabel 4. 4 Hasil test case Manajemen Objek Wisata

N

o.

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Stat

us

1 Tombol tambah

data objek wisata

Menekan tombol

tambah

Sistem berhasil

masuk ke halaman tambah

objek wisata.

Suks

es

2

.

Tombol edit data

objek wisata

Menekan tombol

edit

Sistem berhasil

masuk ke halaman edit

objek wisata.

Suks

es

3 Tombol delete

data objek wisata

Menekan tombol

delete

Sistem berhasil

menghapus data budget

wisata.

Suks

es

4.3.5 Uji Coba Halaman Manajemen Pencarian Wisata

Proses uji coba halaman manajemen pencarian wisata dilakukan untuk

mencari wisata apa saja yang sudah ada. Selain itu juga memastikan fungsi melakukan

reservasi dengan baik.

Tabel 4. 5 Hasil test case Manajemen Pecarian Wisata

N

o.

Tujuan Input Output yang diharapkan S

tatus

1 Cek proses

pencarian

Memasu

kkan salah satu

data pencarian

Sistem berhasil

manampilkan data budget wisata

yang dicari.

S

ukses

2 Cek proses

reservasi

Melakuk

an proses

reservasi

Sistem berhasil

melakukan proses reservasi

dengan baik

S

ukses

4.3.6 Uji Coba Halaman Manajemen Bukti Reservasi

Proses uji coba halaman manajemen bukti reservasi dilakukan untuk

memastikan data reservasi yang sudah pernah diinputkan tampil pada halaman ini. Selain itu

juga memastikan fungsi membuka halaman edit dan hapus data objek wisata berfungsi

dengan baik.

Tabel 4. 6 Hasil test case Manajemen Bukti Reservasi

N

o.

Tujuan Input Output

yang diharapkan

Status

80

1

.

Tombol edit data

bukti reservasi

Menekan tombol

edit

Sistem

berhasil masuk ke

halaman edit bukti

reservasi.

Gagal

2 Tombol delete

data bukti reservasi

Menekan tombol

delete

Sistem

berhasil menghapus

data bukti reservasi.

Gagal

3 Cek proses

pencarian

Memasukkan salah

satu data

Sistem

berhasil

manampilkan data

bukti reservasi yang

dicari.

Sukses

4.3.7 Uji Coba Halaman Manajemen User

Proses uji coba halaman manajemen user dilakukan untuk memastikan data

user yang sudah pernah diinputkan tampil pada halaman ini. Selain itu juga memastikan

fungsi membuka halaman tambah, edit dan hapus data user berfungsi dengan baik.

Tabel 4. 7 Hasil test case Manajemen User

N

o.

Tujuan Input Output

yang

diharapkan

Status

1 Tombol

tambah data user

Menekan

tombol tambah

Sistem

berhasil masuk

ke halaman

tambah user.

Sukses

2

.

Tombol edit

data user

Menekan

tombol edit

Sistem

berhasil masuk

ke halaman edit

user.

Sukses

81

3 Tombol

delete data user

Menekan

tombol delete

Sistem

berhasil

menghapus data

user.

Sukses

4 Cek proses

pencarian

Memasukkan

salah satu data

Sistem

berhasil

manampilkan

data user yang

dicari.

Sukses

4.4 Uji Validasi Tabel R

Untuk membuktikan tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan aplikasi ini

maka dibutuhkan pengujian. Uji validitas ini dilakukan dengan membuat kuisioner dengan

bantuan 30 orang responden yang bersangkutan.

Langkah – langkah pengujian sebagai berikut :

1. Soal berisi pertanyaan yang disebarkan kepada 30 orang pengambilan secara acak dengan

batasan koresponden pengguna internet.

2. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada koresponden yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pendapat anda tentang sistem yang telah dibuat?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

2. Bagaimana kemudahan dalam menggunakan atau mengoperasikan sistem?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

3. Bagaimana kemudahan dalam melakukan pencarian wisata?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

4. Bagaimana kemudahan saat melakukan proses pemesanan tiket?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

5. Bagaimana pendapat anda tentang tampilan sistem ?

82

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

6. Bagaimana alur sistem reservasi wisata?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

7. Bagaimana system memberikan informasi yang baik?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

8. Apakah system pencarian dalam system cukup membantu ?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

9. Apakah informasi objek wisata cukup memadai ?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

10. Jika anda Pemilik, Bagaimana informasi laporan reservasi travel cukup baik ?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik

3. Setelah dilakukan perhitungan jawaban responden, maka didapatkan hasil seperti pada

Tabel 3.19. Pada tabel 3.19 ditetapkan bahwa nilai A=4, nilai B=3, nilai C=2, nilai D=1

Tabel 4. 8 Tabel Hasil Rekapitulasi

O

rang

jawaban

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1 B B B A A B B A B B

2 A A B A A A A A D B

3 A A B B B A A A C B

4 A B A A B B A B D A

5 C A B A A A C A D B

6 A B B A A A A A A B

7 C B B B A B C A C B

8 B B B A A A B A D B

9 A B B A A B A B C B

10 B B A B B B B A A A

11 B B B A B B B A A B

12 B A B A A A B B D B

13 A B A A B B A A A A

14 A A A B A B A A A A

15 C B B B B B C A B B

16 B B A B A A B A D A

83

17 C A A A A A C A C A

18 B B A B A B B B B A

19 C B B A B B C A C B

20 A B B B A B A A C B

21 A A B A B A A B A B

22 C A A A B B C B D A

23 A B B B A A A B D B

24 B A C A C C B C C C

25 B B B B A A B A B B

26 B A B B B A B B B B

27 A A B A A B A B A B

28 B B A A B A B A C A

29 A B B B B A A B B B

30 A A A B A A A A A A

4. Hasil dari kuesioner tersebut kemudian dimasukkan ke dalam program SPSS dan dihitung

menggunakan metode Korelasi Pearson. Untuk tampilan data kuesioner dalam program

SPSS seperti pada Tabel 4.2

Tabel 4. 9 Tabel Responden

NAM

A

Q

1

Q

2

Q

3

Q

4

Q

5

Q

6

Q

7

Q

8

Q

9

Q

10

TOT

AL_Q

WARJ

ITO 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 33

ANDY

_SUL 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 35

A'AN 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 34

ERLA

NG 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 33

MARI

DA 2 4 3 4 4 4 2 4 1 3 31

RIZA

NDA 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 37

BAGU

S 2 3 3 3 4 3 2 4 2 3 29

ADI 3 3 3 4 4 4 3 4 1 3 32

ALOI 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 33

84

NA

WIND

A 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 34

NORA 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 33

YUDI 3 4 3 4 4 4 3 3 1 3 32

FRID

A 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 37

AGUS 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38

HERI 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 29

BIMA 3 3 4 3 4 4 3 4 1 4 33

RODH

IM 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 34

NAND

A 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 33

LILA 2 3 3 4 3 3 2 4 2 3 29

RIEST

Y 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 33

AMB

ANG 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 36

ANDR

I 2 4 4 4 3 3 2 3 1 4 30

RIZK

Y 4 3 3 3 4 4 4 3 1 3 32

WIDY

A 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 23

KIKI 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 33

VIRA 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 32

RATI

H 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 36

TYAS 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 34

RUBE

N 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33

ACOK 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39

5. Selanjutnya dilakukan pencocokan dengan standar Korelasi Pearson tiap soal pada hasil

tabel output SPSS dengan tabel patokan untuk mengetahui valid tidaknya pendapat dari

responden dengan soal tersebut. Untuk mencari nilai r pembanding, dapat ditarik garis

85

N=30 dengan korelasi signifikan .05 dengan tabel R sebagai patokan seperti pada Gambar

4.31

Tabel 4. 10 Tampilan Tabel R

6. Selanjutnya dengan metode Pearson menggunakan SPSS didapatkan hasil sebagai berikut

:

N = 30 data

t = 0.05 dengan uji dua arah

r = 0.361

Tabel 4. 11 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson dengan SPSS

86

7. Dari hasil perhitungan dengan metode Korelasi Pearson tersebut didapatkan :

S1 = 0,612 ; r = 0,361 → data valid karena 0,612 lebih besar dari 0,361

S2 = 0,315 ; r = 0,361 → data valid karena 0,315 lebih besar dari 0,361

S3 = 0,515 ; r = 0,361 → data valid karena 0,515lebih besar dari 0,361

S4 = 0,327 ; r = 0,361 → data valid karena 0,327 lebih besar dari 0,361

S5 = 0,424 ; r = 0,361 → data valid karena 0,424 lebih besar dari 0,361

S6 = 0,424 ; r = 0,361 → data valid karena 0,424 lebih besar dari 0,361

S7 = 0,612 ; r = 0,361 → data tidak valid karena 0,612 lebih kecil dari 0,361

S8 = 0,391 ; r = 0,361 → data valid karena 0,391 lebih besar dari 0,361

S9 = 0,501 ; r = 0,361 → data valid karena 0,501 lebih besar dari 0,361

S10 = 0,515 ; r = 0,361 → data tidak valid karena 0,515 lebih kecil dari 0,361

Prosentase kevalidan = x 100% = x 100% = 80%.

Dari hasil pembahasan diatas didapatkan prosentase kevalidan 80%. dan prosentase ketidak-

validan 20%.

87

4.5 Uji Validasi Metode dengan Kappa (K) Cohen

Merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi pengukuran yang dilakukan dua orang

penilai (Rater) atau konsistensi antar dua metode pengukuran atau dapat juga mengukur

konsistensi antar dua alat pengukuran. Untuk membuktikan tingkat kesamaan atau

kesepakatan antar Rater dalam menilai aplikasi ini maka dibutuhkan pengujian. Uji validasi

ini dilakukan dengan melakukan pengujian sebanyak 30 kali pada 2 penguji dan pilihan

jawaban adalah jika 1 maka “Ya” jika 2 maka “tidak. Dalam pengujian aplikasi ini terhadap

aplikasi cukup mendukung dalam membuktikan tingkat validasi aplikasi tersebut. Hasil yang

dapat dilihat pada tabel

4.3. tabel pengujian kappa cohen.

Tabel 4. 12 Tabel Pengujian Kappa Cohen

N

o

P

enguji 1

P

enguji 2

1 1 1

2 1 1

3 1 1

4 1 1

5 1 1

6 1 1

7 1 1

8 1 1

9 1 1

1

0 1 1

1

1 1 1

1

2 1 1

1

3 1 1

1

4 1 1

1

5 1 1

1 2 2

88

6

1

7 1 1

1

8 1 1

1

9 1 1

2

0 2 2

2

1 1 1

2

2 2 2

2

3 1 1

2

4 2 2

2

5 1 1

2

6 2 1

2

7 2 2

2

8 1 1

2

9 2 2

3

0 1 2

Pengujian validitas aplikasi dilakukan untuk mencari seberapa jauh kesamaan atau

kesepakatan antar Rater dalam menilai metode yang digunakan pada sistem pembukuan

penjualan ini. Pengujian ini terdiri dari 30 kali pengujian yang akan dilakukan oleh dua Rater

yang berbeda. Jawaban terdiri dari 2 pilihan yaitu ya dan tidak. Bila Rater menjawab ya maka

nilai defaultnya adalah 1, bila Rater menjawab tidak maka nilai defaultnya adalah 2.

Tabel 4. 13 Data Pengujian Kappa Cohen pada SPSS

89

Pada tabel di atas, angka-angka ini digunakan untuk pembeda antara jawaban pertama

dan jawaban kedua dalam SPSS. Setelah diuji dengan SPSS, didapatkan hasil sebagai berikut

:

Gambar 4. 42 Hasil Pengujian Validasi Kappa Cohen pada SPSS

Hasil olah data kuisioner menggunakan Kappa (K) Cohen yang dihasilkan dari 30

pengujian menunjukkan nilai K = 0.814.

Tabel 4. 14 Tabel Interpretasi nilai kappa (Murti, 2011)

Nilai K Kekuatan kesepakatan

<= 0.40 Buruk

90

0.41 - ≤ 0.75 Sedang

0.76 – 1.00 Baik

Dari tabel di atas diperoleh kesimtt mgpulan bahwa nilai K = 0.814 masuk dalam

kategori baik. Kategori tersebut dapat diartikan bahwa ditemukan kesepakatan antara Rater

pertama dan kedua bahwa metode yang di gunakan pada sistem ini baik untuk digunakan.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur metode yang di akan digunakan dalam

sebuah aplikasi, apakah metode tersebut sudah berhasil atau masih kurang. Adapun metode

yang akan di uji yaitu:

Gambar 4. 43 Script Semantik

Gambar 4.31 merupakan fungsi script untuk mencari objek wisata dengan

menggunakan metode semantic.dan pengujuan validasi kappa cohen ini ditujukan pada

pengujian metode tersebut.

Dan untuk pengujian validasi ini yang diterapkan di dalam aplikasi yaitu pada menu

pencarian

Gambar 4. 44 Menu Pencarian Semantik

Gambar di atas merupakan menu pencarian yang menjadi bagian dari metode

semantic yang akan digunakan.

91

4.6 Uji Validasi Algoritma Metode Semantik

Dalam bab ini, penulis akan mencoba untuk menguji validasi algoritma mengenai

metode yang di terapkan pada aplikasi ini yaitu metode semantic. Pertama kita mengambil

beberapa data pariwisata yang terdapat pada Pulau Bali yaitu: air terjun les, air sanih, ponjok

batu, ulun danau beratan, danau buyan, air terjun gitgit, desa ambengan, pelabuhan buleleng,

air panas banjar

Proses awal yang perlu dilakukan yaitu input data-data wasata yang telah didapat

Gambar 4. 45 Proses input data

Gambar 4.45 merupakan proses awal untuk memasukkan data-data wisata.

Setelah input data-data tersebut, langkah berikutnya yaitu mencoba memvalidasi data-

data yang telah di masukkan dengan hasil pencarian. Untuk dapat dikatakan berhasil, maka

hasil pencarian dengan kata kunci harus sesuai dengan data-data yang telah diinputkan.

Gambar 4. 46 Hasil Pencarian dengan kata kunci “Singaraja”

Menurut Gambar 4.46 hasil pencarian dengan kata kunci “Singaraja”, menghasilkan 9

row data. Dan hasil ini sesuai dengan data-data yang telah dimasukkan sebelumnya.

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan dan perancangan Sistem Informasi

Pembukuan dan Peramalan Penjualan dengan Metode semantic ini adalah sebagai berikut.

1. Perancangan dan pembuatan sistem informasi yang dapat membantu pemilik travel

dalam mempromosikan usahanya. Dan dengan pencarian metode semantic dapat

mempermudah user dalam pencarian objek-objek wisata yang belum perna diketahui

2. Penerapan metode semantic memberikan informasi yang lebih relevan terhadap objek

yang akan dicari. Penerapan metode semantic telah diuji menggunakan metode Kappa

(K) Cohen yang kelayakannya masuk kategori baik dengan nilai 0,814.

3. Penggunaan sistem informasi ini menghasilkan pengujian validasi dengan tabel R

didapatkan prosentase kevalidan 80% sesuai dengan kebutuhan user dan studi kasus

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan untuk peneliti berikutnya antara lain:

1. Perbaikan tampilan atau interface agar lebih bernuansa.

2. Untuk kedepannya agar dapat memperluas objek wisata di indonesia

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Adi, P., & Palgunadi, S. (2014). ANALISIS KOMBINASI ALGORITMA WEIGHTED

TREE SIMILARITY DENGAN TANIMOTO COSINE (TC) UNTUK PENCARIAN

SEMANTIK PADA PORTAL JURNAL. Jurusan Informatika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, 79-83.

Afif, N. (2013). IMPLEMENTASI WEB SEMANTIK PADA PENCARIAN BUKU

PERPUSTAKAAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR. 292_ Jurnal Teknosains,

Volume 7 Nomor 2,, 291-302.

Andika, A. (2015). PERANCANGAN APLIKASI PENGUKURAN SIMILARITAS PADA

DOKUMEN DENGAN METODE SEMANTIC. Informasi dan Teknologi Ilmiah

(INTI) ISSN : 2339-210X Volume : V, Nomor : 3, 13-15.

Chen, R. J., Bloomfield, Peter, & Fu, J. (2003). Journal of Leisure Research : An Evaluation

of Alternative Forecasting Methods to Recreation Visitation. ProQuest Agriculture

Journals.

Darusuprapta, P. D. (1995). Panduan Penulisan Aksara Jawa. Yogyakarta: Yayasan Pustaka

Nusantara.

Dwi, g. a., Edwardr, G., & Arifin, A. Z. (2014). Pembobotan Berdasarkan Tingkat Kesamaan

Semantik pada Metode Fuzzy Semi-Supervised Co-Clustering untuk

Pengelompokkan Dokumen Teks. Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia ULTIMATICS, Vol. VI, No. 2, 46-47.

Fadillah, N., Charibaldi, N., & Jayadianti, H. (2013). PENERAPAN TEKNOLOGI

SEMANTIC WEB PADA APLIKASI PENCARIAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN.

Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta, 118-202.

Firdausi, Z. (2014). Implementasi Peramalan Penjualan Menggunakan Metode Exponential

Smoothing (Studi Kasus : Penjualan Produk Aksesoris Olahraga Di Toko Trend

Soccer). Madura: Universitas Trunojoyo.

94

Gunawan, & Halim, f. (2014). PENERAPAN WEB SEMANTIK UNTUK APLIKASI

PENCARIAN PADA REPOSITORI KOLEKSI PENELITIAN. ISSN. 1412-0100

VOL 15, NO 1, 51-53.

Harmita. (2004). PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI. Jakarta: Majalah Ilmu

Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, 117 - 135.

Harmita. (2004). PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI. Jakarta: Majalah Ilmu

Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, 117 - 135.

Harmita. (2004). PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI. Jakarta: Majalah Ilmu

Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, 117 - 135.

Hermanto, K. D., & Solihin, F. (2010). Rancang Bangun Aplikasi Pangabdi Ajisaka Sebagai

Solusi Konversi Dan Pembelajaran Aksara Jawa Secara Online.

Ibrahim, N. (2013). Pengembangan Aplikasi Semantic Web Untuk Membangun Web yang

Lebih Cerdas. Jurnal Informatika, Vol. 3, No.1, 27-39.

Imbar, R. V., & Erastus, M. (2014). Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan

Pembelian Menggunakan Sistem Pendukung Keputusan. Vol 9, No 2. Jakarta:

Universitas Kristen Maranatha.

Kasim, F. (2014). Penerapan Metode Exponential Smoothing Ganda untuk Memprediksi

Nilai Penjualan Barang - Barang Elektronik Pada Toko Mitra Elektronik. Gorontalo:

Universitas Negeri Gorontalo.

Makridakis, W., & Mcgee. (1999). Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi Kedua. Jakarta:

Erlangga.

Mulyadi, S. (2010). Membuat Aplikasi Android.

Murti, B. (2011, 5). Validitas dan Reliabilitas Pengukuran. Matrikulasi Program Studi

Doktoral, pp. 1-18.

Nurkamid, M. (2014). APLIKASI BIBLIOGRAFI PERPUSTAKAAN BERBASIS

TEKNOLOGI WEB SEMANTIK. Dosen Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus,

30-34.

95

Parlika, R. (2014). Pengukuran validitas atribut-atribut pendukung pendidikan dan

pengajaran di lingkungan jurusan Teknik Informatika, Falkutas Teknologi Industri,

UPN “Veteran” Jawa Timur.

Safaat, N. H. (2011). Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis

Android.

Sayoga, T. B. (2004). Dokumentasi dan Panduan Pemakaian Hanacaraka Truetype Font.

Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia.

Sayoga, T. B. (2004, Maret 13 ). The Official Site Of Aksara Jawa :: Hanacaraka. Dipetik

Desember 20, 2012, dari The Official Site Of Aksara Jawa :: Hanacaraka:

http://hanacaraka.fateback.com

Suryana, C. (2011). STATISTIKA DALAM UJI VALIDITAS. Jakarta.

Tanaamah, A. R., & Wellem, T. (2014). Semantik Web sebagai Solusi Pemecahan Masalah

Promosi Kepariwisataan di Indonesia. Jurnal Teknologi Informasi - Aiti, Vol.6. No. 2,

101-200.

96

BAB VII

ANGGARAN PENELITIAN

Total

Jumlah 15.000.000Rp

4.600.000Rp

Alat Satuan Harga Jumlah

Processor AMD AM4 Bristol Ridge A12 9800 3.8 Ghz Box 1 1.360.000Rp 1.360.000Rp

Motherboard Asus Prime A320M-K 1 1.005.000Rp 1.005.000Rp

Samsung SSD 850 Pro 256GB SATA3 1 2.090.000Rp 2.090.000Rp

Kingston DDR4 Hyper X Fury PC17000 8GB (2x4GB) 1 1.145.000Rp 1.145.000Rp

Power Logic Futura Neo XV100 + PSU 450W 1 260.000Rp 260.000Rp

Asus DVD RW 24X [OEM] 1 180.000Rp 180.000Rp

LG 20" 20MP38 LED IPS (HDMI) 1 1.070.000Rp 1.070.000Rp

Keyboard + Mouse USB 1 150.000Rp 150.000Rp

Windows 10 Pro OEM - 32 / 64 Bit 1 2.175.000Rp 2.175.000Rp

Sewa Hosting 3GB dan Domain 1 750.000Rp 750.000Rp

Jumlah 10.185.000Rp

Bahan Habis Pakai Satuan Harga Jumlah

Tinta Hitam 2 40.000Rp 80.000Rp

Tinta Warna 3 20.000Rp 60.000Rp

Kertas A4 70 Gram 2 35.000Rp 70.000Rp

Foto Copy 500 150Rp 75.000Rp

Penjilidan 15 15.000Rp 225.000Rp

Sub Total 510.000Rp

Jenis Publikasi Volume Biaya Satuan Biaya (RP)

HKI 1 1.550.000Rp 1.550.000Rp

Research Month 1 750.000Rp 750.000Rp

Jurnal Nasional Terakreditasi 1 500.000Rp 500.000Rp

Penyusunan Penggandaan Laporan 5 35.000Rp 175.000Rp

Jumlah Biaya 2.975.000Rp

Total Biaya 33.270.000Rp

Item Pengeluaran Uang

1. Gaji dan Upah ( 3 orang)

2. PPN 20%

3. Alat dan Bahan

4. Publikasi