risalah rapatdengarpendapat ...berkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf ·...

27
RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT PEMBAHASANPANSUSRANCANGANUNDANG-UNDANG TENTANG KAWASANEKONOMIKHUSUS Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis Rapat Sifat Rapat HarilTanggal Wa kt u Dengan Tempat Ketua Rapat Sekertaris Rapat Aca ra Anggota Hadir Undangan Hadir 2008-2009 " 4 Rapat Dengar Pendapat (RDP) Terbuka Kamis, 22 Januari 2009 Pukul 14.00 WIB sId selesai Pansus RUU tentang Kawasan Ekonomi Khusus dengan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Utara (Sulut), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), Maluku dan Papua. Ruang Rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I. Ir. H. Azam Azman Natawijana, MM Drs. Helmizar (Kabag Set. Komisi VI DPR RI) 1. Pengantar Ketua Rapat; 2. Masukan terhadap RUU tentang Kawasan Ekonomi Khusus. 3. Penutup 28 dari 50 orang Anggota Pansus, 22 orang izin Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Utara (Sulut), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), Maluku dan Papua beserta jajarannya. I. PIMPINAN PANS US : 1. IR. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA, MM / FPD 2. H. MARZUKI ACHMAD, SH / FPG 3. NASRIL BAHAR, SE I FPAN II. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA 4. RAMBE KAMARULZAMAN, MSc 5. DR. IR. H. LIL1 ASDJUDIREDJA, SE, PH.D 6. H. ASEP RUCHIMAT SUDJANA 7. IR. H. SOEHARSOJO 8. H. MUHAMMAD SOFHIAN MILE, SH, MH III. FRAKSI PARTAI DEMOKRASIINDONESIA PERJUANGAN 9. RAMSON SIAGIAN 10. DRS. TUKIDJO, MM IV. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 11. IR. H.A. RAHMAN SYAGAF 12. H. CHAIRUL ANWAR LUBIS 1 ARSIP DAN DOKUMENTASI

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

RISALAHRAPATDENGARPENDAPAT

PEMBAHASANPANSUSRANCANGANUNDANG-UNDANGTENTANG

KAWASANEKONOMIKHUSUS

Tahun Sidang

Masa Persidangan

Rapat ke

Jenis Rapat

Sifat Rapat

HarilTanggal

Wa kt u

Dengan

Tempat

Ketua Rapat

Sekertaris Rapat

A c a ra

Anggota Hadir

Undangan Hadir

2008-2009

"4Rapat Dengar Pendapat (RDP)

Terbuka

Kamis, 22 Januari 2009

Pukul 14.00 WIB sId selesai

Pansus RUU tentang Kawasan Ekonomi Khusus denganGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah(Sulteng), Sulawesi Utara (Sulut), Kalimantan Barat(Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), Maluku dan Papua.

Ruang Rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I.

Ir. H. Azam Azman Natawijana, MM

Drs. Helmizar (Kabag Set. Komisi VI DPR RI)

1. Pengantar Ketua Rapat;2. Masukan terhadap RUU tentang Kawasan Ekonomi

Khusus.3. Penutup

28 dari 50 orang Anggota Pansus, 22 orang izin

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah(Sulteng), Sulawesi Utara (Sulut), Kalimantan Barat(Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), Maluku dan Papuabeserta jajarannya.

I. PIMPINAN PANSUS :1. IR. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA, MM / FPD2. H. MARZUKI ACHMAD, SH / FPG3. NASRIL BAHAR, SE I FPAN

II. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA4. RAMBE KAMARULZAMAN, MSc5. DR. IR. H. LIL1 ASDJUDIREDJA, SE, PH.D6. H. ASEP RUCHIMAT SUDJANA7. IR. H. SOEHARSOJO8. H. MUHAMMAD SOFHIAN MILE, SH, MH

III. FRAKSI PARTAI DEMOKRASIINDONESIA PERJUANGAN9. RAMSON SIAGIAN

10. DRS. TUKIDJO, MM

IV. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN11. IR. H.A. RAHMAN SYAGAF12. H. CHAIRUL ANWAR LUBIS

1

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 2: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

~ FRAKSIPARTAIDEMOKRAT13. IR. H. AGUS HERMANTO, MM14. IR. ATTE SUGANDHI, MM15. ANTON A. MASHUR, SE

VI. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL16. DRS. ZULKIFLI HALlM, MSi

VII.FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA17. H.A. SYAFRIN ROMAS, Arch, MBA18. HJ. SAIDAH SAKWAN, MA19. DRS. MOHAMMAD ZUBAIR, M.Si20. DRA. HJ. ANISAH MAHFUDZ, MAP21. DRS. H. ALI MASYKUR MUSA, M.Si

VIII. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA22. MUSTAFA KAMAL, SS23. NURSANITA NASUTION, SE, ME24. TAMSIL L1NRUNG

IX. FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRAT25. MUHAMMAD TONAS, SE26. DRS. H. HAMDAN AINE

X. FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI27. ZAINAL ABIDIN HUSSEIN, SE

X.FRAKSIPARTAIDAMAISEJAHTERA28. CAROL DANIEL KADANG, SE, MM.

ANGGOTA YANG IZIN:1. IRMADI LUBIS I KETUA PANSUS I PDIP2. HJ. SUNDARI FITRIYANA, S.AG I FPPP3. DRS. H. DARUL SISKA I FPG4. DRS. DJOKO POERWONGEMBORO I FPG5. DRS. H. RISWAN TONY DK I FPG6. DRS. ADE KOMARUDIN I FPG7. DRS. TAUFIQ HIDAYAT I FPG8. IMAM SOEROSO I FPDIP9. IR. HASTO KRISTIYANTO, MM I FPDIP

10. SOEWIGNYO, BA I FPDIP11. IDA BAGUS NUGROHO I FPDIP12. HERMAN HERY I FPDIP13. TJAHJO KUMOLO I FPDIP14. NUSYIRWAN SOEJONO IFPDIP15. DRS. SAIDI BUTAR-BUTAR IFPD16. DR. H. ANWAR SANUSI, SE, S.Pel, MM I FPPP17. DRS. H. ZAINUT TAUHID SA'ADI I FPPP18. MARWOTO MITROHARDJONO, SE, MA I FPAN19. DRS. NURUL FALAH EDDY PARING I FPAN20. DRA. MARDIANA INDRASWATI I FPAN21. DRS. H. HAMDAN AINE I FBPD22. ANDI SALAHUDDIN, SE I FPKS

KETUA RAPAT (IR. H. AZAM AZAMAN NATAWIJANA, MM/F-PD) :2

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 3: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Assalamu'alaikum warahamtullahi wabarakaatuh.Yang kami hormati para Gubernur, Wakil Gubernur atau yang mewakili besertaseluruh jajaran yang hadir pada Rapat Dengar Pendapat Umum Pansus RUUKEK.Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini.Para Ketua dana Wakil Ketua Pansus yang kami banggakan.Bapak/ibu yang kami hormati;Rapat Dengar Pendapat Umum sore ini adalah kelanjutan dari Rapat Dengar

Pendapat Umum tadi pagi yang sudah dimulai dengan para gubernur dan wakilgubernur atau yang mewakili untuk daerah Indonesia Bagian Barat dan Jawa. Pada soreini kami ucapkan selamat datang kepada para gubernur dan wakil gubernur atau yangmewakili dari Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Utara(Sulut), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), Maluku dan Papua. Kamikonfirmasi bahwa Papua Barat tidak hadir pada sore ini.

Bapak/ibu yang kami hormati;Pansus RUU KEK adalah merupakan usulan dari pemerintah yang telah diterima

oleh DPR beberapa waktu yang lalu. Pada kesempatan ini kami Pansus RUU KEK inginmendapatkan masukan dari para gubernur dan stakeholder yang lain sehubungandengan pembahasan RUU KEK. Dimana RUU ini sudah bapak/ibu terima beberapawaktu yang lalu, dan kami harapan bahwa pada sore ini kami bisa mendapatkanmasukan agar supaya RUU ini bisa segera dibahas bersama pemerintah antara DPRdengan pemerintah yang mana sangat bermanfaat untuk pengembangan ekonomi dimasing-masing wilayah, bahwa RUU ini kami Iihat dalam usulan daripada pemerintahsecara umum. Tadi pagi dan kemarin kami sudah mendapatkan masukan bahwa adahal-hal yang khusus yang disampaikan oleh para gubernur untuk dibahas dan untukdimasukan dalam RUU ini. Itupun telah kami catat dan merupakan bagian daripadapembahasan dari kelanjutan daripada RUU ini dengan pemerintah.

Waktu kami terbatas, anggota Pansus ini Insya Allah akan berakhir beberapabulan lagi (sekitar 6-7 bulan). Oleh karena itu kami mengharapkan bahwa dalampembahasan lanjut kami mendapatkan masukan yang positif sehingga mempercepatpembahasan RUU ini dan akan menjadi UU sebelum masa bhakti 2009. Mudah­mudahan ini menjadikan UU yang sangat bermanfaat untuk kemajuan kawasan masing­masing yang bapak/ibu pimpin.

Bapak/ibu yang kami hormati;Sebelum kita mulai penyampaian dari para gubernur ada permintaan dari Sulut

untuk bisa menyampaikan paparannya lebih dahulu, mudah-mudahan ini bisa disetujuioleh para gubernur yang lain. Kalau bisa disetujui kami mohon izin untuk segera bisakita mulai, setuju ?

(RAPAT: SETUJU)Terima kasih.Bapak/ibu yang kami hormati;Kami berikan kesempatan kepada Gubernur Sulut, dan nanti kami serahkan

kepada para gubernur untuk menyampaikan paparannya apa dari kiri atau kananterserah apa yang ingin bapak/ibu sampaikan.

Terima kasih.Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

GUBERNUR SULAWESI UTARA :Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Salam sejahtera bagi kita semua.Terima kasih kesempatan pertama dan mungkin 7-8 menit kedepan saja pak,

sekali lagi banyak terima kasih karena pesawat kami itu cuma satu ke Menado danbesok ada pertemuan penting yang tidak bisa dielakan gubernur, jadi kami inginmendahului dan terima kasih rekan-rekan gubernur serta yang mewakili yang sama­sama hadir semua ditempat ini.

Kedua adalah bahwa terus terang ini langkah maju, karena kami diperhadapkankepada hal-hal yang sangat delematis para gubernur, para kepala daerah. Karenadisatu pihak kita tuntut untuk memacu, mengakselerir pembangunan, tapi dilain pihakkami terbendung dengan regulasi yang sangat kaku. Dan oleh karena itu juga antaralain bahwa sudah lama kami menunggu ada UU mengenai KEK itu.

3

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 4: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Oleh karena itu bagi karni bahwa ini suatu langkah maju karena salah satu yangakan rnernbuat kita lebih lincah dan bergairah kalau daerah-daerah itu betul-betuldiberikan keleluasaan, diakui oleh pemerintah pusat dengan berbagai regulasi yangakan dikeluarkan sehingga kita tidak salah, dan oleh karena itu dia akan memberikontribusi yang sangat berarti bagi pembangunan daerah.

Bapak Pirnpinan, Bapak-bapak Anggota DPR yang terhorrnat;Pada kesempatan ini saya tentu menyarnpaikan banyak terirna kasih atas

kesediaan mendengarkan aspirasi yang berkembang di daerah, khususnya dari Sulut.Bahwa draft UU tentang KEK ini yang kami Iihat kurang lebih 7 bab 46 pasal dan darisitu rnungkin akan diturunkan beberapa PP yang juga akan rnernakan waktu. Olehkarena itu karni singkat saja karena mengingat waktu, kami sesuai dengan radiogramyang kami terirna mernberikan usulan kelengkapan daripada RUU yang ada. Narnundernikian sedikit tentang Sulut, saya lihat hanya peta saja, peta yang kedua disini bahwakelihatannya rnernang Sulut ditepi yang pasifik atau dibibir pasifik atau di era pasifikbesin yang kita lihat panahnya kernana-rnana dari pusat, pusat pertumbuhanperdagangan dunia di Asia Pasifik ini. Oleh karena itu juga Sulut kalau kita Iihat sepertiPulau Sulawesi sendiri cuma yan dilewati oleh dua alur laut kepulauan Indonesia (Alki)di Selat Sulawesi dan Selat Maluku jadi ke Utara, jadi Alki II dan Alki III. Oleh karena itusangat beralasan kalau kami merninta perhatian pemerintah pusat untuk menjadisebagai salah satu daerah yang mempunyai KEK.

Kemudian pada kesernpatan yang berbahagia ini (saya sudah 3 menit, tinggal 5menit lagi saya bicara) to the point saja pak, bahwa usulan pada BAB II Bagian Kesatumengenai Bentuk Pasal 3. Usulan tambahan Pasal 3 ayat (1) zona transitrnent,penjelasan terhadap zona transitment adalah zona yang kegiatannya difokuskan padapengumpulan dan distribusi barang ekspor dan impor dalarn peti kernas, curah dan cairo

Kemudian isi Pasal 3 ayat (2) diusulkan menjadi di dalarn KEK dapat dibangunfasilitas pendukung, seperti perkantoran, perbankan dan asuransi dan sebagainya. Kamirnengusulkan agar sarana penunjang dan perumahan bagi pekerja seyogyanyadibangun di luar wilayah KEK dengan jarak yang relatif dekat. Alasannya pemukimandan fasilitas urnurn tidak digabung satu kawasan dengan kegiatan industri dan aktivitas.Karena sebagairnana juga studi banding yang karni lakukan, baik di Taiwan, China,Korea ini betul-betul terpisah. Dulu di kawasan industrinya sernuanya ada tapi setelahberkernbang dinilai bahwa ini kontra produktif. Jadi selain untuk keselamatan,pencemaran dan biasanya pemukirnan itu dia berkernbang dan ini rnengganggu apalagiIndonesia. Indonesia itu disebut sebagai keluarga besar, satu rumah bisa 5-6 keluarga,satu rumah di kota menerirna anggota keluarga dari karnpung yang terdaftar satukeluarga padahal didalarnnya sudah sekian banyak. Ini kalau berkernbang terus disuatukawasan KEK akhirnya itu rnenjadi kawasan pemukiman, bukan lagi KEK dan bisamengganggu. Oleh karena itu sebaiknya dipisahkan, karena juga memudahkanpengawasan dan pengarnanan di dalarn KEK itu sendiri.

Kernudian pada BAB II Bagian Kesatu rnengenai Kriteria, Pasal 4 huruf b diusulkanmenjadi pernerintah provinsi, kabupaten/kota yang bersangkutan rnenyiapkan danmendukung pengelolaan KEK. Usulan penjelasan huruf c rnenjadi jalur pelayaraninternasional di Indonesia adalah alur laut kepulauan Indonesia (Alki) rnernilikikedekatan dengan jarak dengan pusat-pusat perturnbuhan perdagangan internasional,seperti Asia Timur dan negara-negara pasifik pada urnumnya.

Mengenai surnber daya unggulan perlu ditarnbahkan kornoditas kelapa,sebagaimana diketahui kalau di Sulsel itu beras terkenal, karni kelapa. Kalau bapakterbang kesana itu hijaunya karena daun kelapa, kalau tidak ada itu Sulut kehilanganidentitasnya. Jadi kalau bisa itu ditarnbahkan kelapa itu, seperti terpuruknya kelapasawit ini, kelapa kita rnasih ada pasaran karena kelapa dalam dan kelapa sawit berbeda.Kelapa sawit buahnya tidak bisa dimakan manusia kalau kelapa kita tidak ada beraspadipun dia bisa rnakan kepala masih bisa hidup.

Saya pikir dari karni ada lagi usulan tarnbahan BAB VI Bagian Ketiga rnengenaiKeirnigrasian, Pasal 36 ayat (1). Usulan tarnbahan dalam penjelasan Pasal 36 menjadiketentuan keirnigrasian diberlakukan juga kepada isteri dan atau suarni dan anak-anak.

4

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 5: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Jadi dari Sulut sebenarnya ringan-ringan saja dan sesudah 7,5 menit berartitinggal setengah menit, terima kasih atas kesempatan.

Wabillahit taufiq walhidayah,Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :Terima kasih Gubernur Sulut.Perlu kami ingatkan bahwa kemarin ada usulan dari mitra bahwa lebih bagus

bukan disingkat menjadi KEK tetapi dipanjangkan Kawasan Ekonomi Khusus, terimakasih.

Selanjutnya silakan Gubernur Sulsel.

GUBERNUR SULAWESI SELATAN (SYAHRUL YASIN L1MPO):Bismillahirrahmanirrahim.Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Selamat sore dan salam sejahtera.Bapak Ktua dan para Anggota Dewan yang kami muliakan;Para Gubernur dan Bapakllbu hadirin sekalian;Pertama terima kasih atas undangan yang telah diberikan kepada kami,

Alhamdulillah wasyukurillah walahaula walakuwata ilia billah.

Saya kira apa yang telah disampaikan Gubernur Sulut adalah bagian-bagian yangjuga telah kami siapkan secara tertulis dan kami tidak akan mengulang selain masukansaja nanti seperti apa tanggapan kami dari Sulsel terhadap pembahasan RUU tentangKEK ini. Oleh karena itu beberapa catatan-catatan yang penting yang ingin kamisampaikan bahwa sebelum kita melahirkan RUU tentang KEK ini sebenarnya di daerahtelah ada kawasan industri, kawasan berikat, KAPET dan lain-lain sebagainya. Dan adadiantaranya memang diawal-awal perkembangannya cukup bagus tapi diakhir-akhir inikondisinya bahkan karena kelemahan regulasi yang ada, KAPET yang ada di Sulselrnulai menurun dan tidak diminati, kawasan industri juga sangat jenuh denganpengendalian yang ada langsung dari pusat dan lain-lain sebagainya. Oleh karena itukita berharap KEK ini memang menjadi sebuah pendekatan baru dari sistim menataekonomi kita yang lebih fokus, khususnya dalam wilayah dan kawasan Indonesia yangcukup luas itu.

Oleh karena itu memang menurut pikiran kami pendekatan KEK ini harus juga bisamelakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat regional Indonesia, tidak bersifatuniversal nasional tetapi didalamnya ada unsur-unsur yang bisa kita kaitkan bahwapendekatan di sumatera masih saja dengan segala resort dan kondisi yang ada disumatera, pendekatan yang ada di jawa akan berkait dengan bagaimana penataekonomi yang ada di jawa, jadi ada fleksibilitasnya. Tetapi bagaimana menata sulawesidalam kawasan-kawasan yang ada di sulawesi tentu saja memiliki pendekatan­pendekatan dan kekhususan yang berbeda. Oleh karena itu ada kelonggaran­kelonggaran yang diberikan dalam UU untuk menata dengan pendekatan-pendekatanekonomi pada ya.. katakanlah resort yang ada di daerah setempat. Ini juga berkaitdengan bagaimana membangun upaya-upaya mensejajarkan kesenjangan yang adadikawasan barat dan ada dikawasan timur. Kira-kira seperti itulah yang pertama inginkami dorongkan pada forum yang terhormat ini, sehingga betul-betul ada kebebasan,ada kekhususan yang kita lihat untuk bisa mendorong bagaimana fasilitasi yangdilakukan oleh pemerintah pusat melalui regulasi yang ada ini sehingga pendekatankawasan menonjolkan dan mengoptimalkan kawasan yang ada.

Oleh karena itu secara kelembagaan tentu saja ini dibutuhkan dan secarakelembagaan mungkin menurut pikiran kami pelekatannya pemda pemerintah provinsiharus juga dapat ditonjolkan pada aturan-aturan yang ada. Artinya dengan adanya KEKitu benar-benar menjadi sebuah pertanggungjawaban yang melekat langsung padapemerintah provinsi. Bagaimana pendekatan pusat adalah fasilitasi dan juga menjadiunsur yang memayungi KEK itu dan pertanggungjawaban secara langsung diberikankepada provinsi dengan fasilitas yang ada dari pemerintah pusat. Dan sebenarnyapendekatan ini untuk memposisikan bahwa disebuah provinsi kabupaten-kabupatenmelekat secara langsung dengan hadirnya kawasan itu. Artinya semua resort yang adadi kabupaten bisa berjalan sendiri tanpa didukung secara bersama dengankabupaten/kota yang ada. Kalaulah kita bicara seperti itu maka tentu saja UU yang lahirakan sejalan dengan UU NO.32/2004 yang berkait bahwa pemerintah provinsi adalahwakil pemerintah pusat yang ada di daerah.

5

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 6: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Hal ini saya kira yang perlu ditegaskan dan ini yang menjadi karakter tertentu yangharus dilihat dari UU ini bahwa pelekatannya seperti itu. KAPET kemudian kawasanberikat terlalu jauh pengendaliannya dari pusat walaupun memang sudah diberikansedemikian rupa kepada seperti apa gubernur juga berfungsi didalamnya tetapibeberapa hal selain kelembagaan. Regulasi-regulasi yang pernah ada, pernah jayaKAPET itu, KAPET ini menjadi roda ekonomi yang kuat tetapi setelah ada KeppresNo.50 mencabut seluruh kompetensi-kompetensi yang ada dan kewenangan yang adadi dalam situ kemudian KAPET mulai menurun. Oemikian juga halnya kita khawatirkalau hal-hal seperti ini juga tidak transparansi dalam aturan-aturan yang ada dalamRUU KEK ini,

Oleh karena itu seperti yang tadi kami katakan, selain pendekatan kawasan harusbisa didorongkan, jadi ada kebijaksanaan dan fasilitasi oleh dewan nasional untukmendorong fasilitasi-fasilitasi yang berbeda sesuai dengan tuntutan kawasan yangharus bisa termuat barangkali atau ini yang akan didorongkan pada peraturan-peraturanyang lain. Tetapi hal lain bahwa tax holiday atau regulasi-regulasi fasilitasi agar KEK itubisa berkembang harus juga dapat diwujudkan.

Saya sekali lagi memberi contoh waktu kawasan KAPET yang lalu dibawahpemerintahan Habibie begitu berkembang luar biasa. Kenapa? Semua barang modalyang masuk pada industri yang ada (karena cukup lengkap disitu) tidak ditarik pajak dandimungkinkan untuk free tax untuk beberapa tahun dan lain-lain sebagainya. Ini kalaumemang bisa kita wujudkan KEK ini bisa bergerak lebih cepat.

Yang lain ingin kami sampaikan bahwa KEK mau atau tidak akan menjadi kutubpemicu pertumbuhan ekonomi yang pasti saja akan menjadi jejaring secara wilayahmempertegas interkonsistensi antara wilayah yang ada, dan walaupun tentu saja kitatidak berharap ia akan melahirkan sebuah kutub yang menjadi daerah yang otoritasikhusus tetapi tetap dibawah pemerintahan provinsi.

Kemudian hal lain menjamin perbesaran skala perekonomian regional padawilayah yang lebih luas, tentu saja mulai dari potensi laut dan lain-lain sebagainya, dankawasan ini akan menjadi pusat pengendalian. Kemudian berbasis keunggulankompetitif yang memang telah teruji pada wilayah yang dibutuhkan KEK itu. Kemudiankita berharap diarahkan untuk memaksimalkan penciptaan kesempatan kerja atauusaha-usaha baru secara konsisten pada wilayah konsentrasi pengembangannya.Kalau menurut pikiran kami ada batasan-batasan tertentu untuk memaksimalkansumber daya manusia atau tenaga kerja yang ada di daerah setempat. Banyak kawasanjuga yang akhirnya menarik orang dari luar untuk datang karena tidak adapencampuran, tidak ada kewajiban.

Hal lain adalah perizinan-perizinan yang terkait dengan KEK itu, antara lainmasalah pertanahan, keimigrasian, masalah kemudahan memberikan izin-izin investasidan lain-lain, barangkali ini juga yang harus menjadi rumusan-rumusan yang sebaiknyamasuk dalam batasan-batasan yang ada dalam aturan-aturan.

Saya kira itu secara umum, karena secara tertulis kami telah buat untuk bisamenjadi kajian dari Komisi VI OPR.

Terima kasih dan sekian.Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :Terima kasih Gubernur Sulsel.Untuk selanjutnya kami persilakan Gubernur Kaltim.

SEKDA PROVo KALIMANTAN TIMUR (SYAIFUL TETENG) :Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Alhamdulillah wasyukurillah walahaula walakuwata ilia billahil aliyil'adzim.Bapak Pimpinan dan Bapak Anggota OPR RI, khususnya Komisi VI OPR yangkami hormati;Hadirin sekalian yang berbahagia.Saya Syaiful Teteng dari Provinsi Kalimantan Timur yang mewakili bapak

gubernur, saya mohon maaf pimpinan, bapak gubernur pada saat ini sedang ada acarayang tidak bisa ditinggalkan di provinsi kami, karena ada penandatanganan fakta

6

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 7: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

intigritas sekaligus dengan Menteri PAN, KPK dan Kejaksaan Agung. Oleh karena itukepada kami ditugaskan untuk mewakili beliau.

Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, sebelumnya kami tentunya inginmengapresiasi dulu terhadap undangan yang disampaikan kepada kami ini menandakanbahwa kita sudah mulai meneermati berbagai hal yang kita inginkan nantinya, terutamamengenai peraturan pemerintah atau UU ini dapat diaplikasikan atau dapatdilaksanakan seeara berdaya guna di daerah. Oleh karena itu kami meneoba melihatbeberapa pasal yang menurut hemat kami perlu adanya klarifikasi.

Pertama di dalam Ketentuan Umum kami melihat harus ada aspek konsistensi didalam penjelasan pasal-pasal berikutnya. Kami meneoba membaea dan memaknaibeberapa pasal, pimpinan. Kami terganggu dengan adanya pembedaan antarapemerintah kemudian ada pemerintah provinsi, ada pemerintah kabupaten/kota.Seyogyanya hal ini tidak dipilah-pilah sedemikian rupa, kita bisa masukan di dalamketentuan umum yang disebut dengan pemerintah itu apa? Itu terdiri dari pemerintahpusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota. Saya meneoba memaknai ada beberapapasal yang tidak konsisten. Disatu pihak ada pasal pada waktu kita membiearakanpendanaan itu disebutkan dana itu bisa bersumber dari pemerintah (APBN atau APBD)tetapi dilain pasal kemudian dipisah-pisahkan. Jadi ada dikotomi antara pemerintahpusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. Untuk mengeliminasi saya pikirsebaiknya ini dijelaskan dalam ketentuan umum. Itu yang pertama.

Yang kedua yang mengganggu kami adalah pada Pasal 3. saya mohon untuk UUini ada kajian dari simantik bahasa. Bapak Pimpinan dan bapak-bapak yang terhormat,kita sering terkeeoh dengan istilah kawasan dan zona. Bapak ingat kalau kita berbiearazona ekonomi eksklusif itu bukan suatu yang keeil kawasannya, kenapa tidakdisebutkan kawasan ekonomi eksklusif. Jadi yang mana lebih besar sebetulnya, apakahzona, apakah kawasan atau ini sama maknanya. Jadi mohon ini diartikulasikan seearatepat dari sudut pandangan bahasa. Jadi jangan orang membaea UU kita kemudiantertawa, "Iho koq ini ada kawasan, koq ini ada zona." Seakan-akan zona itudigambarkan di dalam Pasal 3 ini keeil. Ini yang saya pikir perlu ada klarifikasi disini.

Kemudian yang berikutnya, kalau kita berbieara mengenai kawasan ekonomieksklusif Bapak Pimpinan, maka pada daerah Kaltim khususnya itu sebahagian pasti ituakan berada dikawasan non budidaya, katakanlah kawasan budidaya kehutanan.Artinya ada peraturan atau UU lain yang mengatur. Pertanyaan saya terhadapperubahan-perubahan status fungsi hutan ini, itu apakah langsung begitu UU iniditerbitkan dan begitu ada peraturan pemerintah seeara otomatis (otomatikli) diaberubah fungsinya. Saya pikir tidak semudah itu, tentu ada proses-proses aturan lainyang harus dilakukan oleh pihak inisiator, katakanlah apakah dari pemerintahkabupaten/kota atau dari pemerintah provinsi atau dari pemerintah pusat sendiri. Inimengenai kawasan hutan.

Kemudian saya agak terganggu dengan kelambatan kita, terutama dari sudutpandang pemerintah. kalau kita berbieara mengenai kawasan ekonomi eksklusif ini kitaakan berbieara RTRWT. Saya akan bertanya kepada para gubernur yang hadir disiniapakah RTRWT beliau-beliau ini sudah selesai, hakulyakin saya sebagian menjawabbelum. Artinya ada hambatan yang seeara regulasi juga yang harus kita pereepat pak,kalau bapak-bapak dari pihak dewan bisa mempereepat, bisa men-speed up UUkemudian syukur-syukur bisa men-speed up peraturan pemerintah seyogyanya kita jugamempereepat berapa bagian-bagian yang akan membantu memproses eepat daripadalahirnya KEK ini.

Kemudian pimpinan, yang pada tahap berikutnya kami ingin minta klarifikasiseperti yang disebutkan oleh yang terhormat Gubernur Sulsel tadi. Bagaimanakeberadaan Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu (KAPET), ini kawasan juga pak.Apakah tidak disinergiskan, begitu ini ada KEK otomatikli bahwa yang namanya KAPETini berubah menjadi KEK. Supaya kita pengaturan jadi jelas begitu. Yang satu berada diPU, yang satu nanti ada dewan ekonomi nasional, ada KEK begitu. Jadi termenologinyasaya kadang-kadang belepotan, karena kita eepat sekali berubah sesuatu begitu. Tetapimaknanya paling tidak kita hargai dan kita apresiasi. Oleh karena itu kami mohon, kamiini dana juga ada, di KAPET ini juga ada dananya.

7

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 8: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Kalau bapak tadi bilang "jangan KEK", kalau KAPET itu kepepet pak atau kejepitbegitu, jadi sama maknanya. Oleh karena itu, ini yang perlu juga merupakan exerciseyang harus kita selesaikan pak, ini mohon ini.

Kemudian yang terakhir bapak pimpinan, kalau kita melihat terminologi yangdikeluarkan oleh beberapa departemen, katakanlah kawan-kawan saya dariOepartemen PU, itu ada kawasan khusus. Jadi banyak kita memakai termenologi yangkhusus-khusus ini pak. Tolong dengan terbitnya UU ini bagaimana dengan kawasan­kawasan khusus, kawasan-kawasan strategis yang dibuat oleh kawan-kawan saya didepartemen-departemen teknis. fni hal-hal yang secara substansi yang ingin kamisampaikan, lebih kurangnya mohon maaf.

Wabillahit taufiq walhidayah,Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :Terima kasih Wagub Kaltim. Jadi yang bapak sudah sampaikan dalam bentuk

tulisan bisa disampaikan kepada kami sebagai bahan masukan. Memang seperti bapaksampaikan tadi banyak hal yang perlu disikapi dan sinergikan sehingga tidakmenimbulkan multi tafsir dalam pelaksanaan. Justru itu masukan-masukan yang sepertibapak sampaikan sangat berharga bagi kami. Karena Pansus ini dalam membahasmasalah ini dengan pemerintah. Jadi apa yang Pansus bisa overload-kan, pemerintahbisa overload jadi kita mendapatkan masukan yang sangat positif sehingga tidakmenjadi masalah apabila RUU ini ditetapkan.

Silakan Gubernur Kalimantan Barat.

WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN BARAT (CHRISTYANDY SANJAYA,SE,MM)

Saya Kristyandi Sanjaya dari Wakil Gubernur Kalimantan Barat, pertama-tamakami ucapkan selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.

Yang kami hormati Pimpinan Pansus RUU KEK;Para Gubernur, Wakil Gubernur yang mewakili;Pertama-tama juga kami ingin sampaikan bahwa bapak gubernur pada sore ini

tidak bisa bersama-sama dengan kita, karena sebagaimana diketahui minggu-mingguterakhir ini Kalbar juga banyak bencana alam banjir dan bapak gubernur sedangkunjungan ke daerah yang cukup ujung, hari ini rencana Sintang sampai Putusibau yangkira-kira kalau jarak tempuhnya itu 14 jam untuk sampai ke ibukota sehingga tidakmemungkinkan untuk hadir disini, jadi kami yang mewakili.

Berkaitan dengan RUU ini mungkin sama dengan rekan-rekan provinsi lain pak, inisatu hal yang sangat menggembirakan, jadi tidak saja seperti Sulut atau Sulsel tapi kamiKalbar juga memiliki beberapa tempat yang sangat potensial. Cuma tadi Sulut itu di AlkiII, kami itu di Alki I yang lebih banyak itu adalah pelayaran internasional dan kita adabeberapa tempat. Salah satu juga bahwa kita punya bolder development centre itu diEntikong yang sampai saat ini secara resminya kalau tidak salah saya itu satu-satunyapintu masuk secara darat dengan negara asing langsung dengan negara SerawakMalaysia. Tentu juga kita ada daerah yang sedang dikembangkan oleh pemerintahpusat di Natuna itu ternyata sebenarnya jauh lebih dekat ke Kalbar gas alam itu, pak.Kemudian juga kita ada beberpa kawasan yang memang sangat potensial sehinggatentulah dengan adanya RUU ini akan kami sangat me-respons-nya.

Kemudian satu lagi bahwa kami juga termasuk 14 provinsi yang memiliki KAPET,itu tentu kita tahu sebagaimana tadi Bapak Gubernur Sulsel sampaikan KAPET pernahjaya karena ada fasilitas-fasilitas yang diberikan, ternyata setelah dicabut ya.. mati suri.Kita terakhir dengan OPR RI juga membahas tentang KAPET ternyata 14 KAPET iniboleh dikatakan dapatnya raport merah, tidak ada yang bagus begitu pak. Itu tentukarena mungkin ya.. sama saja dengan kawasan non KAPET begitu pak, tidak ada apa­apanya.

Kami setelah mempelajari RUU ini seperti fasilitas yang dulu bisa menjayakanKAPET ini muncul kembali, tentu ini jadi apresiasi yang sangat positif untukpengembangan kawasan-kawasan yang akan menjadi KEK. Untuk itu memang kamimenilai bahwa RUU ini dari sisi apa yang menjadi harapan daerah itu sudah termuatcukup banyak pak, seperti tadi misalnya ada dikatakan itu KEK bisa kawasan yangkhusus misalnya dekat dengan hubunqan internasional dan sebagainya, berarti aspirasi

8

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 9: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

daerah selama ini tentang perbatasan nanti bisa masuk disitu. Kemudian denganfasilitas-fasilitas fiskal, pabean dan sebagainya itu juga jadi harapan, sehingga dari RUUini kami menilai cukup dan sudah memadai sebagaimana yang menjadi harapan kita.Untuk itu kami juga ada secara tertulis yang bisa kami serahkan.

Sebagai tambahan dalam rangka kita memberikan usulan terhadap kesempurnaandaripada RUU ini, pertama bahwa klausul menimbang dan mengingat kami ingin jugamemasukan UU NO.32/2004 tentang Pemerintahan Oaerah. Karena disitu juga adamenyinggung tentang pembentukan daerah dan kawasan khusus. Jadi mungkinkonsideran untuk menimbang dan mengingatnya itu bisa dimasukan disitu. Oisitumemang sudah mengatur itu di UU NO.32/2004 berkaitan dengan ini. Saya kira nantisecara lengkap dapat kami serahkan pak.

Kemudian yang kedua usulan juga sebagaimana rekan-rekan provinsi lain samapak, bagaimana nasib KAPET. Jadi kami disini memang tidak memasukan secarakhusus pasal berapa termasuk bisa mengatur KAPET tapi aspirasi kita justru nantiPansus ini bisa menempatkan posisi KAPET itu dengan lahirnya nanti UU KEK ini. Kitaharapkan juga bahwa KAPET kalau memang dipertahankan maka dia seperti apafungsinya, apakah perlu juga diatur di dalam UU. Karena kalau tidak salah KAPET ituhanya Keppres, tentu UU itu akan lebih menguatkan dia. Mohon usulan kami ini KAPETbisa dimuat disitu.

Kemudian yang ketiga, memang kita melihat bahwa KEK ini diharapkan untukmeningkatkan pembangunan di daerah yang tentu akan sangat memberikan kontribusibagi pembangunan di daerah. Kalau kami melihat disana termasuk bahwakepengurusan disini ada Badan Pengusahaan dan sebagainya itu boleh mendapatfasilitas APBN dan APBO, bahkan kalau tidak salah kami baca ada beberapa pasaltermasuk boleh dapat fasilitas kebebasan pajak daerah maupun retribusi. Yang menjadipertanyaan adalah nanti katakanlah kawasan ini dengan badan pengusahaan itu sendirimenghasilkan pendapatan yang besar, ada tidak diatur bisa memberikan kontribusiterhadap pembangunan daerah, dimana diaturnya, pasal berapa. Katakanlah badanpengusahaan ini nanti karena kita sudah berikan berbagai fasilitas dia menghasil profit.Karena disitu dikatakan itu boleh dikelola oleh BUMN, BUMO dan perusahaan swasta.Kalau mereka profit besar apa menjadi kontribusi untuk daerah yang memiliki KEK itu,kami usulkan itu juga tolong diatur.

Kemudian yang terakhir ini hanya untuk usulan, karena saya kira hanya kesalahanpenempatan yaitu kalau diteliti itu BAB IV Bagian Kelima Pasal 38 tentang Fasilitas danKemudahan dengan BAB IV Bagian keempat Pasal 39 itu sepertinya tempatnya perluditukar. Jadi lima dulu baru empat, itu kalau kita teliti di RUU itu. Saya kira ini kalausampai itu tetap yang disahkan agak menyolok kesalahannya.

Saya kira hanya itu bapaklibu sekalian yang ingin kami masukan, nanti secaratertulis akan kami serahkan.

Terima kasih, selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.

KETUA RAPAT :Terima kasih Wagub Kalbar atas penyampaiannya.Untuk selanjutnya kami persilakan Gubernur Papua.

GUBERNUR PAPUA:Terima kasih Pimpinan Sidang.Bapaklibu sekalian, izinkan saya mewakili pemerintah Provinsi Papua, kebetulan

bapak gubernur sedang menjalankan tugas yang lain sehingga kami yang diberi tugasuntuk menghadiri pertemuan pada sore hari ini.

Yang pertama ingin saya sampaikan bahwa soal RUU ini mungkin Papua ini terlalujauh sehingga belum sampai di tangan, saya baru saja dapat materi ini tetapi sayasempat membaca. Namun demikian yang pertama saya ingin katakan bahwa ini betul­betul suatu kemajuan yang luar biasa, dimana dengan UU ini disahkan nanti maka inisatu peluang yang sangat besar bagi daerah Kawasan Indonesia Timur ini untukmendorong kemajuan ekonomi disana, terutama investasi yang kita harap.

9

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 10: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Saya melihat bahwa apapun juga namanya KEK ini sangat menguntungkan bagidaerah, bagi Indonesia kita secara umum. Mengapa? Karena investasi ini menjadimasalah besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kita.

Bapak/ibu sekalian tahu Papua ini memiliki kekayaan yang luar biasa, tapi disatusisi tidak mungkin kekayaan ini akan kita bawa ke luar negeri atau ekspor kalau tidakada infrastruktur yang menunjang. Karena itu lahir konsep Kek ini adalah sangat tepatuntuk mendorong ekonomi di kawasan timur.

Saya sudah 30 tahun bekerja di birokrat, kita semua tahu seluruh kemudahan yangdiberikan di Indonesia Bagian Barat telah mendorong kemajuan-kemajuan yang pesat dibarat tetapi di timur ini sangat kecil, sehingga lahirnya UU ini nanti sangat mendorongkemajuan kita di timur ini. Jadi ibarat kata "kalau taruh gula yang bagus di timur makatentu semut akan datang." UU ini ibarat seperti gula itu. Hanya ada beberapa kendalayang memang memerlukan masukan dari semua kita yang ada di timur ini supayakendala ini bisa kita pikirkan secara bersama-sama dan ini bisa kita atasi. Sebab kita ditimur dan di barat sama membawa nama Indonesia.

Menurut hemat saya KEK ini satu pilot proyek secara nasional jangan dikasihseperti yang tadi teman-teman sampaikan seperti KAPET. KEK ini ada kekhususan,kalau KAPET ini dibiarkan daerah bekerja sendiri dengan berbagai konsep maka initidak jalan. Tetapi kalau KEK ini kita jadikan satu ekonomis secara nasional maka pastiada daerah-daerah tertentu yang harus kita jadikan, katakanlah seperti pembiayaan, ituharus terpadu. Karena seperti kami alami studi banding ke China dan kemana saja,disana itu betul-betul pemerintah pusat memberikan perhatian yang serius untukmembangun satu kawasan tertentu itu yang bisa dapat mendorong perekonomiannasionalnya akan tumbuh dengan baik. Kalau seandainya ini nanti sama dengan KAPETsaya yakin ada daerah pembiayaannya minim tidak mungkin, meskipun ini perangkatpelunaknya UU sudah lahir tapi pembiayaan dari aspek kerugian sangat lemah tidakmungkin akan dibangun. Karena itu harus kita secara terpadu sharing dimana daerahyang harus kita pacu supaya itu menjadi kekuatan nasional kita dibidang ekonomi. Sayakira Papua, pak gubernur telah memilih Biak, Biak itu ada di utara, itu satu pulau, itumenjadi KEK yang nanti kita canangkan.

Persoalan adalah saya punya beberapa pasal, jadi di Pasal 6 tadi, untuk Papuaseluruh Papua, Biak itu sudah memenuhi kriteria, syarat kriteria. Oi dalam PP saya bacadiyakini dalam lalulintas transportasi dunia itu dia berada pada jalur menuju negaraAsean, menuju negara-negara Pasifik Selatan, Asia Barat Oaya, Australia dan SelandiaBaru. Jalur menuju negara lain seperti Korea, Hongkong, Jepang, Taiwan, China,Amerika Serikat, Guam Hawai dan lain-lain. Tahun 90-an Biak ada jalur penerbanganJakarta-Biak-Honolulu-Amerika, tapi kemudian berhenti sama sekali karena memangsiapa yang mau lewat disitu. Ini kesempatan yang baik, jadi saya pikir Biak akan tetapkita fokuskan untuk menjadi KEK.

Sedangkan dalam perhitungan ekonomi dunia Biak terletak dijalur segitigapertumbuhan ekonomi dunia yaitu Jepang, Australia dan Amerika Serikat. Mengapakami pilih Biak? Ini saya ingin pertegas saja, dalam perspektif ekonomi menurut tataruang nasional sesuai PP No.47/1997 Biak sudah ditetapkan menjadi salah satukawasan andalan diantara 112 kawasan andalan diseluruh Indonesia, yang didalamnyadisebut wilayah Biak diarahkan menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yangdifungsikan untuk: pertama diarahkan menjadi kawasan pariwisata di Provinsi Papua,kedua diarahkan menjadi pusat pelayanan jasa dan perdagangan internasional, ketigadiarahkan menjadi kawasan industri yang berbentuk export ... zone dan industri ..... Jadiini sudah memenuhi kriteria, hanya saja ada beberapa hal yang nanti akan kamilengkapi penulisannya untuk melengkapi mengapa kami pilih Biak.

Kemudian Pasal 24 saya ingin tambahkan tadi soal pembiayaan. Saya melihatdisini ada APBO, ada APBN dan sebagainya. Menurut saya ini nanti ceritanya samadengan KAPET karena daerah yang mampu mungkin dia bisa, tapi yang tidak mamputidak mungkin, kalau pola pikir seperti ini maka ini sangat sulit. Saya ingin ambil contohketika kami menuju Shanghai seluruhnya diberikan perhatian yang serius olehpemerintah apalagi ini bapak/ibu sekalian tahu Papua ini memiliki otonomi khusus UUNO.21 satu kewenangan yang luar biasa, tetapi kekayaan yang ada disitu, uang yangada disitu ya.. memang dikelola secara nasional sehingga tidak mung kin kekayaan yangbesar ini dengan daya yang ada di Papua mau bangun ini, saya pikir ini menjadi satu

10

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 11: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

pasal atau nanti dalam penjelasan pasal harus ada ketegasan mengenai sharing danaantara pusat dan daerah, dan menjadi titik dimana ada daerah tertentu yang kita bangundengan biaya yang besar, mahal bertaraf internasional untuk mendukung perekonomiandi Indonesia di masa depan. Papua, Biak ini adalah western eastern gatee pintu timuruntuk masuk kawasan itu, jadi harus dibiayai besar, harus dibangun dengan biaya yangbesar. Maka itu nanti di dalam Pasal 24 perlu ada penjelasan-penjelasan danketegasan.

Soal Pasal 35 mengenai pertanahan. Saya pikir harus juga diberikan penjelasan.Di China itu bisa 90-100 tahun KEK ini, jadi kita harus tegas, ini sangat penting bagiinvestor. Tujuan KEK ini saya melihat dari satu sisi saja bahwa kalau ini baik kitasiapkan maka dia menjadi daya tarik yang luar biasa bagi investor, karena itupertanahan harus dipertegas. Mungkin yang terakhir itu, saya tidak baca secarakeseluruhan tapi ini hal-hal yang penting saja.

Mengenai tambahan pasal nanti tentang pengamanan di KEK. Kita mimpikansekarang kalau KEK ini jadi maka perlu ada ekstra pengamanan yang baik untukmenjamin bagaimana investor akan melakukan investasi dikawasan itu dengan aman,jangan sampai nanti disitu ada demo sedikit, ini akan menambah citra yang burukkarena ini 'kan menjadi masalah besar. Karena itu ada ekstra pengamanan untuk KEK,ada penambahan pasal mengenai itu supaya dijamin, kalau tidak ini terbuka seperti iniya.. saya pikir ini hal yang perlu ditegaskan.

Saya kira itu saja beberapa hal yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini,mohon maaf lebih kurangnya, kalau saya sampaikan berlebihan ya.. itulah gaya dariorang Papua.

Sekian dan terima kasih.

KETUA RAPAT :Terima kasih Wagub Papua atas masukan-masukannya.Untuk selanjut silakan Gubernur Maluku.

WAKIL GUBERNUR MALUKU (5. A55AGAF):Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Selamat sore dan salam sejahtera buat kita semua.Yang saya hormati Pimpinan Pansus, Anggota DPR RI, para Gubernur dan WakilGubernur.

Pertama-tama tentu saja kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih ataskesempatan yang diberikan kepada kami pada sesi berikut ini. Yang penting bagi kamimudah-mudahan saja KEK ini tidak bernasib sama dengan KAPET-KAPET pada waktu­waktu yang lalu. Karena kami berharap dengan kawasan ini tentu saja akanmensejahterakan rakyat diseluruh provinsi ini. Oleh karena itu kami terus beranjak padakondisi khusus wilayah kita. KEK ini kalau saya mau katakan pak, kami lebih senangapabila itu dijadikan kawasan ekonomi kepulauan, karena memang karakteristik kita ituwilayah pulau pak di Maluku lebih dari 1.000 pulau yang kita hadapi sekarang ini. Olehkarena itu tolong dilihat kondisi geografis kita ini sebagai satu acuan dalam memperbaikiKEK yang akan disusun dalam UU nanti. Kita wilayah perbatasan baik dengan Australia,Timur Leste dan ke utara dengan Philipina, begitu pula kawasan laut pulau dan olehkarena itu kami beberapa waktu yang lalu telah mengangkat satu usulan kepadapemerintah pusat untuk menjadikan kita sebagai provinsi kepulauan bersama-samadengan 7 provinsi lainnya. Dan kemarin kami melaksanakan pertemuan 7 provinsikepulauan di Maluku Utara dan kita juga sudah membentuk satu badan kerjasama antarkawasan provinsi kepulauan.

Oleh karena itu pada pertemuan yang baik ini kami sangat berharap agar apapunnamanya itu nanti tolong diperhatikan kondisi geografiskita, kondisi masyarakat kitayang memang sebagian besar hidup pada pesisir-pesisir pantai.

Kami telah menyusun beberapa perubahan-perubahan terkait dengan RUU yangdisampaikan pada kami dan mungkin sudah ada ditangan bapak-bapak. Yang pertamapada point menimbang, itu tolong dimasukan penimbangan ekonomi masyarakat. Yangberikut pada point mengingat itu dimasukan juga Pasal13 dan Pasal14 UU NO.32/2004tentang Pemerintahan Daerah. Begitu pula seperti yang disampaikan tadi oleh GubernurSulsel diperhatikan jalur Alki dan wilayah-wilayah perbatasan.

11

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 12: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Oleh karena itu pada kesempatan ini kami sangat berharap agar pada Pasal 4tentang Kriteria Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK perlu ditambah jugapoint yaitu adanya komitmen dari pemerintah daerah. Karena ini terkait dengan kriteriatentang lokasi.

Dan selanjutnya pada RUU ini bagi kami itu belum terlihat tujuan sehingga perluditambahkan salah satu pasal tentang tujuan dari RUU ini antara lain peningkataninvestasi, penyerapan tenaga kerja, penerimaan devisa, meningkatkan keunggulankonperetif produk ekspor, meningkatkan pemanfaatan sumber lokal, pelayanan danmodal bagi peningkatan ekspor serta mendorong peningkatan sumber daya manusia.

Mungkin itu tambahan dari kami, Pak Ketua, dan akan kami sampaikan secarakeseluruhan apa yang telah kami harapkan, dan yang paling penting adalah posisipemerintah provinsi yang sama sekali belum terakomodir seperti tadi yang disampaikanoleh Gubernur Sulut dan Gubernur Sulsel. Itu pada beberapa pasal, pada Pasal 5, Pasal8 dan beberapa pasal lainnya secara lengkap kami akan serahkan kepada Pimpinandan Anggota Dewan yang terhormat.

Sekian dan terima kasih.Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :Terima kasih atas penyampaiannya.Selanjutnya silakan Gubernur Sulteng.

WAKIL GUBERNUR SULAWESI TENGAH (AHMAD YAHYA) :Terima kasih, nama saya Ahmad Yahya Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.Pertama-tama saya menyampaikan maaf, pak gubernur kami tidak bisa hadir

karena baru kemarin pulang ke Palu dan sedang melaksanakan tugas yang lain yangtidak bisa ditinggalkan, jadi beliau memerintahkan saya untuk menghadiri acara ini.

Bapak Pimpinan dan segenap Anggota DPR RI, khususnya Komisi VI DPR yanghadir pada kesempatan ini, para gUbernu~ dan wakil gubernur yang mewakili.

Saya mohon maaf tidak membawa catatan khusus untuk pimpinan tetapi apa yangdisampaikan oleh para gubernur tadi atau yang mewakili itu prinsipnya adalah suara daripara pemerintah provinsi, pemerintah daerah dalam hal ini yang perlu diakomodir didalam UU ini.

Kemudian yang kedua, yang ingin juga saya sampaikan adalah tentang nama, jadisaya setuju kalau misalnya ditegaskan saja namanya Kawasan Ekonomi Eksklusif.Karena memang sebetulnya ini yang kita, bahkan mungkin super eksklusif yang sangatkhusus ini, KEK ini.

Berikutnya tentang filosofi daripada keluarnya draft UU ini menurut kami adalah didalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dikawasan tersebut, dan ini 'kan kalaukita lihat sepertinya terminologinya lahir setelah China mengeluarkan kebijakan apayang disebut dengan special economi zone yang kemudian menjadikan China sangatluar biasa dalam pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu maka menurut saya sepertimisalnya Pasal 35 kemudahan atau fasilitas pertanahan diberikan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan. Kalau menurut saya ini perlu diklarifikasidengan pihak pelaksana usaha, apakah pasal ini cukup mengakomodir keinginanmemberikan kemudahan-kemudahan para investor. Karena kalau tidak salah ini haruspunya daya saing dan kita tahu seperti China kalau tidak salah itu sudahmemperlakukan sampai 100 tahun, mungkin 90 tahun keatas. Sedangkan UU yang adadi kita itu baru 30 tahun, jadi mungkin kurang menarik untuk kalangan investorkhususnya mungkin penanam modal dari luar.

Berikutnya yang juga menjadi perhatian dalam UU ini, saya tidak ulas lagi apayang sudah disampaikan oleh para gubernur tadi karena itu merupakan suara yang kitaharapkan bisa diakomodir. Ada satu yang mungkin perlu adalah masalah tenaga kerjajuga yang perlu diatur disana, karena ini juga sangat sensitif di daerah terutama daerahkebebasan saat ini yang kadang-kadang contoh misalnya kalau tidak diatur tentangrekrutmen tenaga kerja di special economi zone itu bisa menimbulkan masalah

12

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 13: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

dikemudian hari. Karena tentu investor-investor dikawasan tersebut itu bisa saja tidakmengakomodasi, tidak mengakomodir tenaga kerja lokal yang sudah disiapkan yangbisa menimbulkan masalah-masalah sosial yang lain.

Juga tentang persyaratan-persyaratan kawasan tersebut itu juga harus lebihdipermudah seperti misalnya kalau bicara tentang tata ruang tadi sudah dijelaskan, kitamemang belum punya tata ruang di provinsi, kalau di Sulteng provinsi kabupaten belumkarena kita menunggu secara nasional.

Itu mungkin yang dapat saya tambahkan pada kesempatan ini, terima kasih.Wassa/amu'a/aikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :Terima kasih Wagub Sulteng atas penyampaiannya.Bapak/ibu yang kami hormati;Walaupun Bapak-bapak sudah menyampaikan masukan kepada kami tapi nanti

kami tidak menutup kemungkinan untuk dalam setelah kita diskusi ini pendalaman dariPansus atas refleksi yang sudah bapak sampaikan. Barangkali ada berkembangpemikiran-pemikiran baru sebelum kami membuat daftar inventarisasi masalahsehubungan dengan RUU ini. Kami juga mengharapkan masukan lanjut dan tertulissehingga masukan bapak yang sangat berharga ini bisa menjadi pertimbangan dan kitaexercise bahwa ini merupakan harapan dari provinsi untuk terlaksananya RUU inimenjadi satu UU. Sebab apa? Kalau kita sudah putuskan dan banyak hal yang tidakbisa dilaksanakan ini juga menjadi satu hambatan dalam pelaksanaannya. Sebagaicontoh tadi masalah KAPET yang dulu diharapkan menjadi stimulus untuk pertumbuhanekonomi ternyata sekarang menjadi masalah, dan apakah KAPET yang ada itu nantijuga akan dimasukan dalam kawasan ini. Itu akan menjadi masukan dalam diskusi kitadengan pemerintah. Oleh karena itu pada kesempatan ini tim anggota Pansus akanmelakukan pendalaman sehingga bisa lebih mendapatkan pendalaman apa yang sudahdisampaikan oleh bapak-bapak.

Silakan Pak Carol.

CAROL DANIEL KADANG, SE, MM (F-PDS) :Terima kasih pimpinan.Anggota KEK dan Bapak-bapak Gubernur serta Wakil Gubernur yang sayahormati;

Mengingat apa yang telah dikemukakan oleh beberapa gubernur dan wakilgubernur tadi memang ada hal-hal yang sangat penting kita perhatikan khususnyamenyangkut tentang selesainya UU KEK ini jangan sampai itu berlarut-Iarut lagi.Harapan pertama sebelum kami berakhir periode 2004-2009 UU KEK ini seharusnyasudah diketok.

Catatan yang kedua yang saya ingin garisbawahi yang dikemukakan oleh wakilgubernur dari Maluku. Ini dikatakan bahwa KEK disini tidak hanya berbicara tentangdaratan tetapi berbicara tentang kepulauan, sehingga perhatian kita untuk memasukanini menjadi suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam UU ini dan akan kita rumuskan didalam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) khususnya kami dari Partai Damai Sejahtera,begitupun yang dikemukakan oleh Gubernur Sulsel. Jadi ini menjadi catatan pentingketua, karena harapan kita bahwa memang untuk kawasan daripada provinsi-provinsikepulauan ini seringkali mereka tidak menjadi perhatian. Untuk itu saya mendukung danjuga mengharapkan agar perhatian pimpinan nanti di dalam membahas tentang DIMkhususnya yang kami dari F-PDS akan memasukan hal itu. Saya pikir ini yang menjadicatatan kami ketika mendengar, karena ini forumnya tidak terlalu banyak bertanya kamihanya mau menampung aspirasi dan harapan kami kesiapan daripada pemerintahnantinya pemda-pemda yang akan kami kunjungi ketika kami akan mengunjungikelapangan bapak sudah harus menunjukan kesiapan-kesiapan agar daerah bapak­bapak semua ini layak dijadikan KEK. Karena ketika usulan sudah bagus, kemasannyabagus dalam proposal tapi ternyata ketika kami meninjau ke daerah sarana danprasarananya tidak layak dan tidak mendukung untuk kita menetapkan kawasan itumenjadi KEK.

Jadi ini masukan saya buat pemerintah agar memperhatikan kesiapan ketika kamimengunjungi kelapangan sehingga apa harapan bapak benar-benar kami bisarealisasikan masuk kedalam UU ini dan itu kenyataan dilapangan memang kitaharapkan demikian.

13

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 14: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Saya pikir ini saja masukan dari kami, terima kasih pimpinan.

KETUA RAPAT :Terima kasih Pak Carol.Untuk selanjutnya kami persilakan Pak Zulkifli Halim.

DRS. ZULKIFLI HALlM, MSi (F-PAN) :Terima kasih pak ketua.Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Bapak GubernurlWakil Gubernur dan Sekda serta bapak-bapak sekalian;

Tadi dengan 10 gubernur se Jawa, Sumatera dan sekarang Indonesia Timur, pakketua saya bisa merasakan ini pak, Indonesia Barat dan Indonesia Timur ini agak terasaperbedaannya dan persamaannya. Jadi Indonesia Barat itu mungkin sudah kebanyakanmendapat alokasi anggaran, mungkin, sehingga tadi lebih menggebu-gebu pak. Bahkanada gubernur itu "cukup kami ini dapat status saja, selembar kertas saja", kalau begitusaya bilang "kita masukan saja dalam UU sekalian, selesai." Kami tidak perlu dana, tidakperlu begini-begini. Dia MoU sudah ada dengan kapal, dengan apa begitu Iho.Sementara kita memang juga harus melihat kebelakang seperti tadi KAPET dikatakan.Ini juga kita mungkin di Indonesia Timur, saya juga mewakili Indonesia Timur. Bahkankalau daerah saya Kalimantan itu kadang-kadang tidak jelas, kalau mengikuti waktu itutidak timur tidak barat, itu kawasan yang bisa dilupakan ini. Kalimantan itu bisa semakinsusah.

Saya setuju tadi Pak Syahrul bahwa ini perlu pendekatan regional memang sayakira, karena kondisinya masing-masing. Kalau Maluku tadi justru pendekatan kawasanpulau-pulau dan sekalian lautnya itu. Kalau Kalimantan mungkin memang pulaunyabesar tapi ada beberapa kutub-kutub pertumbuhan yang berbeda.

Begitu juga tadi pagi kita sudah bicara juga memang UU ini kita berharap adakepastian tax holiday-nya berapa, politiknya itu apa saja. Cuma dalam draft ini sepertijuga Pak Teteng tadi, Pak Syaiful ini tadi heran kenapa istilah kawasan dengan zonekoq lebih kecil zone ya, padahal 'kan free treed zone kawasannya itu malah samudera.Ini rancangan dari pemerintah pak, kami di fraksi termasuk dari masukan bapak itu nantikita masukan dalam DIM, karena fraksi-fraksi ini baru akan mensikapi mana pasal yangtetap saja begitu bagus, mana pasal yang harus kita buang dan mana pasal yang haruskita ganti. Selesai RDPU ini kita akan susun itu dan termasuk tadi juga ada soal tanahitu peraturan perundang-undangan kita, jadi 'kan ini merujuk kepada, ini 'kanmelanjutkan dari UU Penanaman Modal ini. Jadi kalau tanah itu hak guna usaha 95tahun, kalau hak guna bangunan 80 tahun dan hak pakai 70 tahun. Kemudian kalau darisegi ekonomi khusus ini kita harapkan itu memang mempercepat pengembanganekonomi di wilayah tertentu yang bersikap strategis bagi pengembangan ekonominasional untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah. Jadi saya kira asaskeseimbangan ini.

Jadi saya kira kalau perlu nanti diusulkan saja seperti sharring tadi itu ada sharringpusat dan daerah. Baru-baru ini kita mengesahkan UU Badan Hukum Pendidikan itukewajiban pemerintah pusat itu sekurang-kurangnya 1/3 dari total biaya lembagapendidikan itu. Memang maunya sebagian sih 2/3. Kalau disini misalnya badanpengelolaan itu ya.. kalau perlu kita ketemu saja nanti pada angka-angkanya berapapersen atau kita buat interval pak, sekitar berapa persennya itu menjadi tanggungjawabpemerintah pusat atau kita belah dulu Indonesia ini. Dalam artian kekhususannyaIndonesia Timur harus lebih khususon lagi pak ketua, khusus wabil khusus, khususonwabil khusus, artinya dua kali. Kalau untuk Indonesia Timur badan pengusahaan ituditanggung oleh pusat 80%, Indonesia Barat cukup 30% misalnya begitu pak, harusada. Ini kalau saya lihat sebagai orang Indonesia Timur ini harus ada pemihakansekarang terhadap Indonesia Timur. Biar itu segala macam gerakan mau merdeka ituharus selesai pak, karena memang infrastruktur. Di Kalimantan kemarin saya lewatKalimantan Selatan, pantai itu 8 meter terkikis oleh laut satu tahun dan jembatan itusudah mau putus lagi trans Kalimantan itu (Kalimantan Selatan menuju KalimantanTimur). Itu tidak usah berdo'a "Insya Allah" bulan depan bisa putus itu jalan. Inipemerintah pusat pun perencanaannya kadang-kadang ngawur, karena balai jalan itu'kan dari jauh saja dia melihat itu, tidak melihat kondisi persis dilapangan itu.

14

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 15: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Jadi saya kira saya setuju ini, kalau bisa nanti ada usul lebih konkret lagi ini. Sebabnanti fraksi-fraksi nanti akan segera membuat DIM, mana pasal yang kita tambah, manayang kita buang dan mana yang kita gunting, pak. Kalau bisa usulanrrya ini lebih konkretlagi pak. Persoalan berhasil atau tidak-itu persoalan pertarungan dalam rapat, pak. Tapikalau kami bisa keluar seperti sharring tadi untuk Indonesia Tirnur badan pengusahaan75% misalnya, kernudian penunjukan lokasi ini juga jadi persoalan pak. Kalau lokasi itunanti lokasi KEK itu ditentukan pakai parameter obyektif misalnya ketersediaan jalankelas begini, kelas begitu, larinya ke Cikarang dan Bekasi semua seperti tadi. MulaiMarunda sampai itu pak, jadi ini terus terang pak, bapak juga saya ajak untuk cemburukepada Pulau Jawa ini. Kalau kita kumpulkan tadi usulancu mulai dari Mojonegara­Banten sampai kepada Lamongan itu akan jadi pelabuhan bebas semua itu, karenainfrastruktur mereka sudah siap. Sedangkan kita di Indonesia Timur, ini pak ketuamohon izin saya ingin jadi orang Indonesia Bagian Timur dulu. Ini saya lihat pelabuhanalamnya banyak tetapi juga dermaganya ya.. paling di Bitung itu yang baru agaklumayan sama di Ujungpandang Makassar saya kira. Tempat-tempat lain itu 'kan masihparah itu sementara sumber dalamnya banyak, ini pemerintah pusat harus kita tegur inipak.

Jadi saya kira memang sejarah kelabu dari KAPET itu harus ada kebulatan tekadtidak kita ulangi lagi, jadi itu harus diakhiri. Dulu awal-awal KAPET itu memangIndonesia Timur 'kan juga berbunga-bunga ya.. pak, tetapi karena fasilitasnya sebagiandiminta kepada pemda bahkan di Kalsel itu sekarang tanah KAPET itu dipakai untukKrakatau Steel untuk buat pabrik baja sekarang. Jadi saya kira perlu usul lebih konkretlagi untuk supaya semakin jelas komitmen dari pemerintah pusat untuk membesarkankawasan ini. Dan dalam penunjukan lokasinya itu kawasan ini saya kira faktor latarbelakang KAPET itu barangkali perlu diteruskan. Karena dulu yang salah itu 'kanpengelolaannya, lokasi penempatan KAPET ~u 'kan sudah cukup obyektif itu, sudahdinilai dari berbagai potensi perkembangan. Barangkali faktor itu bisa kitapertimbangkan untuk diteruskan disitu, dan juga memang faktor-faktor lapangan kerjajuga supaya bisa, ini barangkali pemda juga harus proaktif juga supaya tenaga kerja daridaerah itu ketika misalnya nanti niat baik sudah mulai menjadi kenyataan, itu nantimereka jangan terlalu banyak orang dari luar yang cari kerja disitu pak. Ya.. silakan dariluar tapi kalau bisa tenaga kerja yang dari Makassar, Maluku lebih dulu yangterseraplah. Sebab kami juga punya pengalaman di Kalsel itu ketika ada pabrik poliwoodberdatanganlah dari mana-mana, ketika sudah mulai kering balik lagi mereka. Jadi kitasangat menghormati orang Indonesia dari mana saja yang bisa memajukan daerah itu,pak.

Jadi kami tunggu pak usulan konkretnya lebih lanjut lagi, jangan segan-segan pak,Indonesia Timur itu sama dengan Pulau Jawa untuk maju.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:Terima kasih Pak Zulkifli Halim.Untuk selanjutnya kami persilakan Pak Tamsil.

TAMSIL L1NRUNG (F-PKS) :Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Pimpinan, ternan-ternan Pansus, para Gubernur dan Wakil Gubernur serta yang

mewakili yang saya hormati.

Saya kira pimpinan, pertama bahwa dilihat dari segi semangatnya 'kan RUU inisemua memberkan apresiasi dan menginginkan untuk segera dituntaskan oleh kita diDPR ini di Pansus.

Yang kedua seperti kita tahu bahwa saya kira pemerintah pun memiliki semangatyang sama dengan kita sekalian sehingga RUU ini kemudian diajukan, tentu saja bahwaUU yang didasari oleh Pasal 31 UU NO.25/2007 tentang Penanaman Modal tentu suatulangkah nyata dari pemerintah untuk mendorong percepatan pengembangan ekonomidiwilayah tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional kita.

Kemudian pimpinan seperti kita ketahui bahwa posisi strategis Indonesia yangterletak dikawasan yang ekonominya sangat dinamis ini belum termanfaatkan secaramaksimal. Seperti kita ketahui bahwa gelombang migrasi yang begitu besar masuk ke

15

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 16: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Asia ini tapi ternyata Indonesia sendiri belum, saya kira mengambil manfaat yang cukupsignifikan.

Karena itulah saya kira penetapan kawasan nanti ini apakah seperti yangdisampaikan juga tadi oleh Wakil Gubernur Maluku bahwa menjadi Kawasan EkonomiKelautan sebagai ciri kekhususannya itu saya kira itu juga memang salah satu hal yangperlu menjadi pertimbangan supaya memang setiap provinsi ini, setiap daerah ini yangditetapkan sebagai KEK itu saya kira memang harus bisa kita tunjukan ciri khaskekhususannya ini supaya jangan sampai nanti semuanya menjadi KEK sehingga tidakada lagi yang khusus.

Saya kira itu satu hal yang perlu memang mendapatkan perhatian dan terutamasekali bahwa seperti yang saya sampaikan tadi bahwa ini adalah bahagian dari langkahnyata pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif diwilayah tertentu yangpada akhirnya tentu saja kita harapkan dapat menciptakan pertumbuhan danpenyerapan tenaga kerja. Karena saya kira kedepan tantangan yang paling riil yang kitahadapi ini adalah bagaimana persoalan penanggulangan kemiskinan dan pembukaanlapangan kerja yang sebesar-besarnya. Melihat respons daripada gubernur, khususnyasaya bangga sekali ini ada gubernur saya disini Gubernur Sulsel, saya kira juga sayaberharap sebenarnya bahwa kalau seperti tadi yang disampaikan oleh pembicara­pembicara teman-teman saya sebelumnya ini Bang Zulkifli dan Pak Carol Ketua F-PDSini sama-sama sejahteranya dengan saya, ini bisa apa, bisa kita juga memang adaforum-forum yang dibuat secara intens yang mewakili Indonesia Timur ini untuk kita bisamembuat warna tersendiri, komitmen tersendiri, bagaimana memajukan kawasan timurini yang pernah dibahasakan oleh memang beberapa peneliti bahwa untuk KawasanIndonesia Timur saja ini untuk sampai keadaan Kawasan Indonesia Barat sekarang ini,kalau barat tidak bergerak itu kita memerlukan waktu sekitar 50 tahun untuk mengejarketinggalannya itu. Saya kira karena dia tetap lari jadi kita perlu membuat suatuakselerasi yang lebih cepat juga, dan saya kira kita ini teman-teman dari sana ini artinyatanpa harus menghentikan akselerasi juga yang terjadi di kawasan barat tapi disinimemang harus ada upaya untuk lebih kencang lagi supaya bisa mengejarketertinggalannya itu.

Kekhususan-kekhususan yang ada disana ini bagaimana kita bisa memunculkan,mengoptimalkan betul sehingga ini juga dari pusat ini ada, bukan hanya kepadapengalokasian anggaran tetapi bagaimana membawa para investor-investor itu untukmengarahkan juga untuk mengelola potensi-potensi yang ada di daerah sana itu secaraoptimal, dan saya yakin bahwa keluhan-keluhan yang terjadi seperti di masa-masalampau itu bahwa birokrasi itu menjadi salah satu hal yang menghambat saya kiramelalui bapak-bapak ini tentu ada komitmen bahwa itu tidak akan terjadi lagi yangseperti itu, sehingga kita betul-betul bisa melihat dan bisa membuktikan bahwa efekpositif daripada KEK yang kita rancang UU-nya ini, itu betul-betul menjadi suatu buktinyata bahwa pemerintah ingin menjadikan ini sebagai satu langkah yang konkret didalam mengatasi persoalan-persoalan, mendorong pertumbuhan, mengatasi persoalanketenagakerjaan, persoalan kemiskinan dan pengangguran itu semua akan terjawabdenganini.

Saya kira itu pimpinan, terima kasih.Wassalamu'alaikum warahmatul/ahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :Terima kasih yang terhormat Pak Tamsil.Selanjutnya kami persilakan Pak Atte Sugandi.

DR. IR. H. ATTE SUGANDI, MM (F-PD) :Terima kasih pimpinan.Pimpinan beserta rekan-rekan anggota Pansus yang saya hormati;Yang saya hormati Bapak-bapak Gubernur Indonesia Bagian Timur.Paling tidak ada empat saya command kepada masing-masing, yaitu pada Kalbar,

Sulsel, Maluku dan Papua.

Yang pertama untuk Provinsi Kalbar, saya sependapat seperti juga teman-temanyang lainnya bahwa jangan-jangan KEK ini nasibnya sama seperti KAPET. Karenanantinya orientasinya kelihatannya yang untuk KAPET itu pada orientasi pada APBNsehingga maka APBN-nya drop sehingga tidak berjalan lagi. Untuk itu perlu nanti padasaat RUU ini dibahas perlu dicarikan jalan keluar berdasarkan pengalaman yang sudahada dan dievaluasi cari jalan keluar supaya untuk KEK ini bisa lebih baik dari KAPETyang sudah kita laksanakan dengan baik.

16

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 17: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Dan seperti kita ketahui, saya sependapat dengan Provinsi Kalbar bahwa KEKadalah amanah dari UU NO.25/2007 tentang Penanaman Modal yaitu di BAB XIV bahwaKEK Pasal 31 ayat (3) itu merupakan leks spesialis, jadi disini UU ini nantinya bersifatlebih khusus, yang khusus-khusus seperti tadi disebutkan. Namun diharapkan tentunyatidak kontra produktif dengan yang sudah ada, nanti kalau ini leks spesialis sehinggapenanaman modal begitu terjadinya ini wabil khusus seperti yang Pak Halim bilang yasudah penanaman modal tidak digunakan lagi, jadi hal-hal ini yang perlu kita jaga. Jadisaya sependapat dengan Pak Wagub dari Kalbar.

Kemudian yang kedua dari Sulsel, saya melihat untuk geopolitik dan geostrategisdimana hampir semua lokasi dari setiap yang mengusulan itu baik geopolitik dangeostrategisnya cukup sangat strategis. Namun kelihatannya untuk pada saat ceritaekspor terjadi permasalahan, karena pada saat dari Sulsel mengekspor ke Jepang atauke Amerika selalu melalui Singapaura karena Midvessel nya ada di Singapura.Sehingga bayangkan kalau ke Singapura balik lagi itu makan biaya banyak sekali, itulahkenyataan yang ada sekarang. Yang belum ada disana pelabuhan internasional yanglangsung Direct Shippment ke negara tujuan. Karena Midvesel-nya ada di Singapura.Untuk itulah mungkin pada suatu saatnya kalau perlu dibikin untuk yang timur itudikumpulkan di Biak umpamanya. Kalau itu bisa dilakukan wah bukan main potensitimur mungkin akan lebih berdaya saing tinggi atau mungkin di Bitung atau mungkinsilakan cari tempat yang memang secara geopolitik dan geostrategis akan lebih baiklagi. Bukan saja hanya untuk Indonesia tapi untuk pihak-pihak yang lain, untuk yangpengimpor. Jadi dalam hal ini tentunya harus dibuat sedemikian dimana saya rasa UUjuga untuk bisa lebih memudahkan kepada sarana prasarana infrastruktur untuk dibuatsupaya ases bilitas itu bisa sangat baik sekali.

Kemudian yang ketiga dari Provinsi Maluku, KEK merupakan kawasan ekonomikepulauan. Itu saya juga sangat tertarik sekali bahwa disini sebetulnya kalau kita IihatKEK jadi ekonomi kepulauan yang tadi disebutkan ada 7 provinsi yang memangsemuanya berbatasan dengan kalau Ambon dengan Timor Leste, Australia kemudiandengan Filiphina yang keatasnya dengan Vietnam dan seterusnya itu sungguh memangseperti itu. Jadi nampaknya disini kalau memang itu bisa dilakukan dengan baik jadi asalmemenuhi syarat tentunya akan disesuaikan, hanya nanti disini tidak lagi tentunya yangkepulauan yang khusus tapi dalam arti kata yang lebih luas tidak lebih sempit hanyakepulauan saja.

Terakhir untuk yang Papua, kalau Biak dijadikan KEK kenapa tidak kalau memangitu memenuhi syarat. Tadi disebutkan bahwa Biak dengan siap fasilitasnya, saya ingatdulu tahun 70-an itu yang mau ke Los Angles garuda itu melalui Biak, Jakarta-Biakkemudian Los Angles atau ke Tokyo dulu. Kalau itu bisa seperti sekarang dilakukanseperti itu kenapa tidak, itu sebagai salah satu persyaratan sudah memenuhi syarat.Sehingga dalam hal ini hal-hal yang seperti begitu kembali lagi kalau memangmemenuhi kriteria kenapa tidak. Jadi tetap semangat untuk Papua, bagaimanapun jugakita Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terima kasih pimpinan.Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :Terima kasih Pak Atte.Selanjutnya kami berikan waktu kepada Ibu Saidah, silakan.

Hj. SAIDAH SAKWAN, MA (F-KB) :Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.Pimpinan dan Anggota Pansus yang saya hormati;Para tamu, para gubernur/wakil gubernur yang saya hormati.Sebagai wakil dari Indonesia Barat saya kira saya juga punya keprihatinan yang

sama dengan teman-teman. Karena tadi kalau Iihat para gubernur dari Indonesia Baratitu nafsunya besar sekali pak, jadi syahwat ekonominya itu tinggi sekali, apa karenamasih pengaruh Pilkada langsung, karena baru terpilih secara langsung. Karenakepedulian itu saya kira saya cukup apresiasi dengan keinginan dari bapak-bapak dantentunya nanti kita bisa tata itu secara regulasi di dalam UU KEK ini. Sebenarnya kalaubapak sekalian bisa memperhatikan adalah dari sisi bentuk dan kriteria pasal itu. Sayakira harus ada KEK yang ada rasa NKRI-nya kelihatanlah begitu, rasa NKRI-nya itu.

17

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 18: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Saya kira perlu afirmasi ada avirmative action-nya, saya kira harus ada rasa NKRI-nyapak. Kalau tidak pasti nanti ketimpangan itu selalu ada.

Sekarang yang kita butuhkan dari bapak-bapak sekalian adalah formulasi dariavirmative action-nya itu apa, apakah bentuk insentif yang berbeda antara IndonesiaBarat dengan Indonesia Timur, apakah kriteria yang beda. Kalau tadi 50 tahun pak, itubapak kita avirmasi dari sisi insentif fiskalnya, dari infrastrukturnya itu saja tidak tahuapakah bisa mengejar juga begitu. Kalau Indonesia Barat kita kasih 20 apakah perluIndonesia Timur kita kasih 50, itu 'kan salah satu avirmasi yang itu nanti kita kasih timeline-nya, time prime-nya, kira-kira sampai 10 tahun insentif ini berlaku untuk IndonesiaTimur. Tapi untuk Indonesia Barat ini hanya berlaku untuk 3 tahun atau 4 tahun begitu.Saya kira harus ada langkah itu, kalau tidak ada langkah itu saya yakin dan percayabapak akan ketinggalan terus. Saya kira DPR harus punya keberpihakan itu jugawalaupun saya dari Indonesia Barat saya kira NKRI itu harus kita jagalah.

Yang kedua adalah terkiat pi! pahit, bad practis yang bapak terima dari KAPET itusaya kira itu juga bad practis yang kita dapat laporan dari bapak-bapak dan saya tadisudah eksplor juga di internet bahwa kondisinya memang sangat memprihatinkan.Berangkat dari bad practis itu kira-kira bapak punya imijir apa terhadap KEK, jadi belajardari bad practis itu 'kan mau good practis itu seperti apa. Apakah pasal-pasal yang adadi dalam UU ini, itu sudah memberikan pembaharuan dari praktek-praktek KAPET yangsudah terlanjur itu. Apakah juga perlu, saya tadi juga tanyakan kepada gubernur yangdari Indonesia Barat, kita 'kan punya banyak area itu, ada KAPET, ada berikat, ada FTZdan ada kawasan-kawasan yang lain, apakah itu perlu setelah UU ini selesai adaperalihan bahwa semua kawasan itu bisa diajukan menjadi KEK, jadi ada standarisasisecara nasional begitu sesuai dengan UU. Karena kalau KAPET itu 'kan Keppres ya..pak, berarti ada regulasi yang lebih tinggi yang itu menjadi payung hukum yang baik.

Jadi saya kira saya punya komitmen itu pak, bersama teman-teman saya kira kitaharus menjaga NKRI itu, jadi tidak hanya Pak Carol, Pak Zulkifli tapi kami-kami juga dariIndonesia Barat pasti kita menjaga NKRI itu.

Terima kasih.Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:Terima kasih Ibu Saidah.Selanjutnya kami persilakan kepada Pak Mustafa.

MUSTAFA KAMAL, SS (F-PKS) :Terima kasih pimpinan.Bapak/ibu sekalian, saya sebetulnya tidak terlalu setuju timur, barat dan

sebagainya pemilahan, tapi ini mungkin alasan teknis saja. Kalau yang jauh-jauh sore inimungkin lebih terkejar secara teknis transportasinya begitu. Tapi memang bahwa adasatu kesenjangan bapak-bapak pimpinan daerah dari Indonesia Bagian Timur, memangada hal yang perlu ditegakan keadilan. Jadi asasnya adalah keadilan. Oleh karena ituperkenankan saya mung kin mengajukan satu pendekatan bukan barat dan timur tapipemerataan supaya tercipta keadilan. Karena bisa saja di Indonesia Bagian Timursekalipun juga masih belum tersentuh pembangunan dengan baik, terutama mungkinprovinsi-provinsi baru di Sumatera Bagian Selatan, di Sumatera Selatan dulu BangkaBelitung termasuk, sekarang provinsi baru dan mungkin mereka juga masih memerlukanadvokasi yang sama, saya kira provinsi kepulauan itu juga ada di Sumatera BagianBarat. Sehingga dengan demikian kalau pendekatannya pemerataan dalam UU inimungkin wajah NKRI kita juga semakin kuat begitu dari mulai konsep dasarnya. Mudah­mudahan nanti pada implementasinya lebih detail juga akan menggambarkan hal yangsama.

Saya setuju dengan Ibu Saidah tadi bahwa dimensi sosial budaya itu perludipertimbangkan dari sekarang, karena tadi ibu istilahnya syahwat ekonominya terlalubesar, aspek-aspek sosial budayanya tidak dipertimbangkan. Kalau UU ini tidakmemagarinya maka mung kin tidak ada lagi koridor dalam implementasinya nanti. Lihatmisalnya dalam kasus yang lama di era yang lalu, program-program transmigrasi yangsukses tapi juga masih menyisakan ekses sosial budaya. Saya kira ini juga harusmenjadi nyawa, menjadi roh dari pembahasan UU kita ini. Bahwa keinginan kita untuksejahtera selain keadilan itu juga harus disertai dengan pertimbangan yang menyeluruh

18

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 19: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

agar NKRI kita tetap utuh dan dimensi sosial budayanya juga tercipta dengan baik. Itusesuai dengan amanah kita semua.

Bapaklibu sekalian, mungkin itu yang saya ingin tambahkan. Dan saya senangsekali ada usulan-usulan mengenai nama, karena kita disini juga kesulitanmenyebutkannya, kita bersepakat untuk tidak menyebut "KEK" tapi memangkenyataannya KEK begitu 'kan Kawasan Ekonomi Khusus, tadi ada Kawasan EkonomiEksklusif. Saya kira ini perlu dipertimbangkan, biar kita segera bisa menyelesaikanpersoalan penyebutan yang tidak mengenakan kita semua ini. Atau mungkin bisa jugasupaya lebih fisioner kedepan nama itu mendorong keinginan kita maksudnya apamembuat kawasan ini, misalnya Kawasan Ekonomi Sejahtera, ini 'kan misalnya, palingtidak dua fraksi itu pasti setuju (F-PKS dan F-PDS itu pasti setuju). Saya kira karena inipendekatannya fisioner jadi nama itu tidak harus kaku tetapi bisa juga dia menyimpangpesan disitu, bahwa kita menginginkan memang ekonomi ini untuk sejahtera janganseperti KAPET itu 'kan. Dibikin KAPET jadi kepepet terus 'kan. KEK nanti kecekekbegitu. Kalau misalnya Kawasan Ekonomi Sejahtera itu 'kan mungkin saja bisadipertimbangkan, tapi nama yang lain dipersilakan. Tapi saya kira nama yangmemasukan visi didalamnya itu amat pantas untuk dipertimbangkan.

Bapaklibu sekalian, sebetulnya kami ingin menggali lebih dalam pengalaman yangtentu saja sangat banyak sekali dari bapak-bapak gubernur dan wakil gubernur yanghadir disini. Dari dimensi yang lain itu bukan hanya dimensi ekonominya tapi jugadimensi-dimensi persatuan dan kesatuan kita, sosial budaya kita supaya ini bisa jugamenjadi utuh.

Demikian pimpinan yang saya hormati, terima kasih.

KETUA RAPAT :Terima kasih Pak Mustafa Kamal.Selanjutnya kami persilakan kepada Pak Marzuki.

H. MARZUKI ACHMAD, SE (F-PG) :Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Saya menangkap banyak hal-hal baru apalagi kalau kita bandingkan dengan

masukan dari para gubernur di daerah barat tadi, dan saya kira ini memang benarkarena sangat berbeda. Kalau tadi pagi kita melihat bahwa KEK ini kelihatan konsentrasidari berbagai kegiatan ekonomi difokuskan kepada satu wilayah. Padahal di timurseperti tadi disampaikan oleh Gubernur Sulsel, harusnya KEK ini adalah pendekatanbaru yang lebih fokus kepada pendekatan regional. Saya kira itu sangat benar untukkasus di daerah-daerah ini. Masalahnya bagaimana memformulasikan ini dalam RUU,saya kira itu belum ada, saya kira ini suatu masukan yang baru.

Kedua, juga tadi disampaikan KEK ini harusnya mengatasi kesenjangan yangsudah menjadi faktual antara wilayah timur dan barat. Ini bagaimana implementasinyadalam RUU, saya kira ini suatu yang sangat menarik, tapi bagaimana kitamemformulasikan ini.

Ketiga, pengalaman yang lalu ketidak berhasilan KAPET salah satunya adalahbegitu jauhnya span of control. Sebenarnya kalau bapak pelajari ini, ini akan samajadinya. Sebab di dalam konsep yang disampaikan oleh pemerintah ini ada kesanresentralisasi kekuasaan. Kita di DPR, karena kami punya wilayah kepentingan didaerah tentu tidak akan setuju begitu saja. Tapi sekarang masalahnya bagaimana kitamemformulasikan itu agar supaya pemerintah daerah memang milih kontrol untuk ini.Salah satu umpamanya di dalam Pasal 16 itu jelas sekali pemerintah, ya.. karenapemerintah pusat yang bikin dibikinlah formulasi kekuasaan yang besar, umpamanyaPasal 16 "Dewan Nasional diketuai oleh menteri dan seterusnya." Tapi pas daerah,Pasal 20 bisa dilihat pak, "Keanggotaan dewan kawasan (kawasan itu di daerah)berasal dari unsur pemerintah dan pemerintah daerah." Jadi nanti dalam kawasan itubelum tentu dari pemerintah daerah kalau ikut konsep ini. Bagaimana kalau kita ubah,umpamanya selaras saja Pasal 16, kalau Pasal16 bHang "Dewan Nasional diketuai olehmenteri" maka di Pasal 20 kita bilang "Dewan Kawasan dipimpin oleh pemerintah(gubernur atau bupati)." Otomatis itu spin of control-nya akan ada di pemerintah daerah.Ini salah satu pikiran, tapi akan bagus sekali kalau bapak-bapak menyampaikansehingga kami menyambutnya enak.

19

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 20: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Keempat, KEK ini memang format pikirannya besar sekali. Jadi kalau tadidipertanyakan yang mana yang besar KEK atau zona? Itu bisa dilihat di penjelasan.KEK ini bisa terdiri beberapa zona, jadi kalau konsep Kawasan Ekonomi Kepulauan itusangat pas disini, sebab zona itu nanti akan terdiri dari bisa zona perindustrian,pengolahan kemudian zona-zona yang banyak sekali termasuk zona-zona pariwisata.Jadi memang konsep ini yang sebenarnya akan menjadi payung dari bentuk-bentukkawasan yang sudah ada atau zona-zona yang sudah ada KAPET, Sabang dan BBRsaya kira ini.

Kami berkepentingan, ini saya kira sama dengan bapak-bapak ini selesai dalamwaktunya. Tapi kami ingin juga UU ini yang aspiratif terhadap daerah, kemudian jugakualitasnya memadai. Oleh karena itu tawaran kami pagi tadi, bapak-bapak janganlepaskan proses RUU ini, harap diikuti sampai pasal demi pasal, sebab janganberasumsi kami mengetahui semua persoalan. Tadi ada yang sederhana disampaikan,jangan sampai KEK ini menjadi eksklusif sama dengan otorita. Bagaimana itu supayatidak sama? Jadi hal-hal yang strategis, teknis ini kami harapkan masukan-masukan daridaerah.

Terima kasih.Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :Terima kasih Pak Ketua.Selanjutnya kami persilakan Pak Nasril.

NASRIL BAHAR, SE (F-PAN) :Terima kasih pimpinan.Anggota Pansus yang kami hormati;Para Gubernur yang kami hormati dan para Staf yang hadir pada sore hari ini.Banyak pemikiran-pemikiran yang telah disampaikan oleh para gubernur

terdahulu, baik dari wilayah barat maupun timur, saya sepakat bahwa tidak adadikotomi masalah ini. Karena kita juga sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 23bperekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi, asaskeseimbangan. Ini 'kan persoalan asas keseimbangan antara dua sisi. Tetapi padaprinsipnya kita berpikir bahwa para gubernur dan kepala daerah mimpi apasesungguhnya terhadap KEK ini untuk di daerah-daerah, tentu kita ada sebuah mimpiyang kita inginkan di wilayah yang akan dibentuk KEK. Karena KEK bukanlah segala­galanya untuk penyelesaian pertumbuhan stimulus ekonomi di daerah. Banyak KEK daribeberapa negara tidak semua KEK itu berhasil, ada juga yang gagal. Faktor-faktorkriteria sesungguhnya di dalam muatan-muatan yang bapak-bapak berikansesungguhnya itu sebenarnya yang akan membantu apa sesungguhnya mimpi kita. Kita'kan berbicara tentang skup nasional, bukan skup kedaerahan. Zona eksklusif ataupunzona strategis sesungguhnya dimana yang akan strategis untuk membangun sebuahKEK yang kita impikan seperti Zhenzhen di China itu, katakanlah timur, kalau timur tidakbarat, kalau barat sukses tentu 'kan faktor keseimbangan timur bagaimana, faktorefisiensi. Kalau faktor keadilan kita setuju. Ini sesungguhnya kami berharap dari bapak­bapak sekalian ada masukan-masukan terhadap kajian naskah akademis sekaligus draftyang disampaikan oleh pemerintah agar kajiannya lebih dalam lagi sehingga kami nantibisa menentukan faktor keseimbangan, faktor keadilan antara zona tadi. Karena kalauboleh kita jujur nanti bicara sangat berat nanti pemasukan kondisi kriteria untuk zonatimur terutama efiseinsi tadi, tentunya masukan dari daerah timur ini sangat kunci bagikita ketika kita menentukan faktor keseimbangan tadi. Kalau di depan-depan ini jelaslahada Pak Zulkifli, Pak Carol, Pak Tamsil 'kan timur semua, tetapi persoalan bukan disitu.Persoalannya adalah kriteria apa yang harus kita dukung ketika ketika faktor efisiensiitu, sehingga nanti ketika KEK dihadirkan di wilayah timur ini tidak seperti nasib KAPETyang lalu. Jadi sesungguh inilah kiranya harapan kami dari bapak-bapak sekalian,kuncinya itu adalah kriteria sehingga nanti masukan-masukan dari bapak ini bisadimasukan di dalam DIM.

Yang kedua, saya sependapat dengan apa yang dikatakan pimpinan tadi. Ini 'kanmasalah UU Otonomi Daerah. Dari bapak-bapak sekalian sesungguhnya ini harus clearnanti ketika DIM-nya disusun, karena persoalan ini persoalan krusial ketika nantipenguasa-penguasa daerah terhadap dewan kawasan, badan pengusahaan danbeberapa ada sendirian lebih kurang tadi kalau kita baca draftnya pejabat-pejabat yangberkompeten dalam masalah itu, tentunya tidak berbenturan dengan UU OtonomiDaerah kita.

20

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 21: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Dalam hal ini saya minta masukan yang lebih dalam lagi, tentunya akandisampaikan oleh bapak-bapak sekalian melalui Sekretariat Pansus.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :Terima kasih Pak Nasril.Bapak/ibu yang saya hormati.Tadi disampaikan oleh Gubernur Sulut atau Wagub Kaltim masalah kelapa.

Sebetulnya pada Pasal 3 pemerintah sudah membuka ruang, dikatakan bahwa KEK darisatu atau beberapa zona. Pengelolaan ekspor, logistik, industri, teknologi dan atauekonomi lainnya. Jadi terbuka, jadi tidak dibatasi atas satu komoditi. Jadi usulanpemerintah ini bukan membuka satu wawasan baru bahwa kawasan ini bisa dikelolaoleh swasta lainnya, ada di dalam UU ini. Ini membuka ruang untuk itu. Jadi yangmengetahui wilayah adalah bapak-bapak, kita tidak sepenuhnya tahu, bapak lebih tajammengenai masalah itu. Oleh karena itu sebagai disampaikan rekan-rekan anggotaPansus bahwa usulan-usulan bapak yang positif untuk mengembangkan wilayah sesuaiapa yang diminta roh UU ini bahwa dikatakan disetiap provinsi ada KEK. Bahwa disetiapprovinsi dikatakan, disetiap provinsi. Artinya pemerintah membuka ruang diseluruhIndonesia, silakan diusulkan. Ada pasal yang saya baca setiap kalimat ada disetiapprovinsi, artinya terbuka. Tetapi bagaimana mengimplementasikan disetiap provinsi inihanya bapak yang tahu. Tadi Pak Carol menyampaikan dikawasan barat sudah minta"pokoknya saya dapat surat saja saya jadikan itu." Itu juga kami inginkan, rekan-rekananggota Pansus sudah berpihak kepada Kawasan Indonesia Timur, bahwa pemerintahjuga berpihak kepada Kawasan Indonesia Timur dalam beberapa action tapi disini tidakbunyi. Oleh karena itu bagaimana membunyikan ini dari bapak, berikan masukan yangpositif kepada kita sehingga kita bisa meng-exercise dan membicarakan dalampenyusunan RUU ini.

Kemudian apakah ini bisa menjadi lex specielis atau lex generalis, ini yang perludalam pembahasan kita nanti. Barangkali kalau leks spesialis waktunya panjang, kalaulex generalis penyusunannya jadi pendek, tergantung pada masukan-masukan DIMyang akan kita terima.

Tadi disampaikan pada waktu kita menyusun UU Penanaman Modal bahwa untuktanah, tadi disampaikan juga, untuk lebih menarik 100 tahun. Ternyata kita di MKdibatalkan bahwa harus sesuai dengan UU Agraria. Ternyata tadi bapak-bapak jugamenyampaikan bahwa di China 100 tahun. Kita baru pulang dari China dua bulan yanglalu, kita bicara dengan Wakil Ketua DPR bahwa 100 tahun itu tidak ada di China, jadikita sendiri menjadi sesat pada waktu kita muncul 100 tahun dan kita pastikan ke Chinayang langsung ketemu Wakil Ketua DPR dan kita tanyakan masalah itu, ternyata tidakada 100 tahun. Jadi sesuai dengan UU, UU kita kembali kepada UU Agraria padapenanaman modal. Jadi itu kita perlu bahas, kita exercise sehingga kita tidak kelirudalam memutuskan sesuatu.

Demikian bapak/ibu yang saya hormati.Dari pembahasan kita apakah ada respons dari bapak sebagai masukan kembali

kepada kita, silakan.

GUBERNUR SULAWESI SELATAN (SYAHRUL YASIN L1MPO) :Terima kasih pimpinan.Segenap anggota Dewan yang kami muliakan.Saya kira memang pendekatan regional menjadi sebuah ciri, karakter dari sebuah

pertumbuhan baru ekonomi yang ada, tidak ada lagi penyikapan yang bersifat universal,mutlak. Oleh karena itu memang ada kawasan dan kawasan barat, timur, ada kawasantengah saya kira juga menjadi bagian-bagian. Saya ingin memberi ilustrasi seperti ini,mohon maaf.

Menyikapi krisis saja yang besok akan berjatuhan PHK mungkin di Sumaterasudah akan terjadi, mungkin di Jawa sudah terjadi tapi Sulsel tidak, katakan seperti itu.Jadi kalau semua dengan pendekatan yang lebih universal seperti ini disini yang jugamembuat sebuah rigid-nya aturan dan kakunya kita melakukan pendekatan. Itu yangpertama.

21

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 22: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Yang kedua kalau kita mau memang, tidak ada kita yang barangkali berpikir diluarNKRI. Tetapi kita harus berpijak pada kondisi obyektif yang ada. Kalau pendekatankawasan ini menjadi buka sama barat, tengah dengan timur tidak ada yang ke timur pak.Karena fasilitasi yang tersedia, infrastruktur memang sudah terlalu jauh di timurterutama teman-teman yang ada di Maluku dan di Papua, padahal kita semuabertanggungjawab untuk mereka. Oleh karena itu saya sangat menyarankan adasebuah klausul untuk memperkuat regional kawasan khususnya kawasan timur, makapemerintah pusat dapat memberikan insensi, fasilitasi yang khusus akan diatur melaluiaturan-aturan tertentu, dengan demikian sudah ada kelonggaran fasilitasi seperti apa.

Selanjutnya menurut saya, kita sudah pengalaman dengan Kima, Kapet, kitapengalaman kawasan berikat. Awalnya bagus, akhirnya runtuh berbeda rezimnya yangmuncul, cabut lagi aturan, tarik lagi, sebenarnya tidak ada yang salah pak. Ini sebuahakserelasi sebuah dinamika, yang ada adalah fasilitasi yang selama ini dijanjikankepada pengusaha-pengusaha itu ditaruh kembali begitu, akhirnya tidak jalan lagibegitu. Oleh karena itu saran saya dengan hadirnya KEK atau kawasan ekonomistrategis, kawasan ekonomi unggulan namanya, saya kira ini juga kata "khusus"memang kalau bisa dihindari, khusus itu sepertinya manja banget ya.. pikiran sayaseperti itu, mungkin ada kawasan ekonomi strategik atau seperti apalah. Saya pikirinilah yang menyatukan tadi sudah ada sebenarnya dia punya cantolannya di zone ini.

Oleh karena itu kawasan ini sekaligus mengadopsi Zona Kapet, Zona Industri,Zona Maritim dan lain-lain sebagainya disatukan. Saya kira dengan demikian UU iniakhirnya mengendalikan seluruhnya. Kemarin Kapet habis karena ada Keppres NO.50yang narik semua pak, habis, langsung tidak berkutik begitu. Kemudian yang duludiberikan pada Kima dan lain-lain fasilitasi fiskal bagi mereka ditarik lagi, habis lagiKima, seperti itu. Oleh karena itu kita berharap mungkin saja pikiran saya,kawasan ini sekaligus mengatur semuanya. Jadi kita satukan saja dengansebuah pendekatan. Oleh karena itu fasilitas fiskal dan non fiskal sudahdibicarakan sekaligus disitu walaupun tentu tidak rinci disebut di dalam undang­undang karena ini tentu agak sulit merubah undang-undang kalau adaperkembangan dan lain-lain sebagainya. Tetapi minimal dibuka ruang Keppresatau PP untuk bisa menjabarkan dalam pendekatan regional yang ada. Sayasangat ingin menyebut pendekatan regional. Karena Sulawesi pasti beda,Maluku pasti beda, Papua pasti beda. Kalau tidak seperti ini penyikapannya sayamelihat dari kebutuhan sementara yang ada menghadapi 2009 kita sudahprediksi. Kalau saya dengan teman-teman Bupati sudah prediksi berapa PHK?

Oleh karena itu berapa kawasan tambak untuk tarik mereka. Kerja tambaksaja ini uangnya. Berapa yang harus kita tarik ke kawasan pertanian, inilahannya kalian kerja disitu. Ok, kita akan tahan satu sampai dua tahun tentutidak adakn ada masalah. Tetapi, mungkin di kawasan industri penuh yangpuluhan ribu ratusan ribu tak bisa seperti itu pendekatannya. Mungkin itu pikiran­pikiran saya. Oleh karena itu fiskal dan fiskal juga harus ada hal-hal yangdilakukan. Satu contoh bahwa tidak bisa kita tutup lagi kawasan semua yangterdaftar di dalam kawasan ekonomi khusus atau kawasan ekonomi strategis ini,zona industrinya yang berklasifikasi ekspor bisa melakukan ekspor langsung kedaerah mana keluar.tanpa tidak menggunakan regulership yang harus hanya diSurabaya, yang harus ada di Jakarta, yang harus ada di Medan. Tidak, tetapi diMaluku juga bisa saja sepanjang dia masuk di kawasan itu dan daftar itu. Nahkalau ini yang bisa dilakukan, pengendalian fiskal ini tidak harus minta lagi dariMenteri yang ada disini. Oi provinsi saja selesai. Satu contoh misalnya, sekarangpenerbangan sangat terbuka ke seluruh dunia. Ikan yang ada di Maluku atau diSulawesi Selatan, sekarang juga pada waktu yang sama beda dua atau tiga jambisa berada di Hongkong untuk dijual. Kalau asih batasannya semuanyatermasuk yang mana yang boleh ekspor dan tidak, harus melalui regulershipmaka disitulah yang menjadi hambatan-hambatan yang ada. Akhirnya yang bisaekspor hanya orang teman-teman yang ada di Surabaya yang bisa ekspor hanyaorang-orang yang di Tanjung Priok, yang ini yang membuat fiskal dan non fiskalsangat terkait dengan frame ini walaupun tidak .

22

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 23: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Yang terakhir dari pikiran saya. Pimpinan dan seluruh Anggota Pansusyang kami hormati, secara bukan karena saya sebagai Gubernur, berikesempatan Gubernur sebagai katakanlah Wakil Pemerintah Pusat untuk bisamenjadikan ini bahan evaluasi kalau berhasil atau tidak ditentukan DewanKawasan Ekonomi Strategis hidup atau tidak. Sekarang ini Gubernur ngambang.Gamang begitu. Mau paksakan tidak tahu bagaimana caranya. Semuanya lari keJakarta. Lebih parah waktu jaman Orde Baru. Saya sudah pejabat waktu jamanOrde Baru, saya Bupati. Saya melihat ini yang sulit pengendalian. Padahalkhusus bicara ekonomi, bukan bicara politik dan Pemerintahan sulit kalau tidaksatu kesatuan. Sulit pengendaliannya. Saya beri contoh begini. Karena bicaraJPS untuk menyusun APBD 2009, semua Bupati siapkan JPS 10-15%. Adamemang Bupati lima kali, memang ada empat lima itu, semua provinsi saya kirasama, memang dia tidak perlu hadir lagi karena dia periode kedua dan tidak adaurusan. Urusannya tidak ada dan anggarannya keluar lagi dari Gubernur lagi.Langsung semua Dirjen-Dirjen. Kalau begini pengendaliannya tidak jalan. Apayang berakibat dari itu? saya kira kalau ditanya yang ada disini. Akibatnya kalaubupatinya agresif bagus, kabupaten itu bagus. Kalau kebetulan dia dapat Bupatiyang sedang-sedang saja, tidak bisa apa-apa.

Saya kira kawasan ini yang akan menjadi pembelajaran dari hadirnyaotonomi yang juga tidak perlu dipersoalkan di kabupaten kah titik beratnya ataudi provinsi, tetapi pengendalian dari sebuah struktur dari sistem yang satu ituyang harus tercermin dari sistem yang kita perjuangkan. Saya tidak pernah adareferensi terhadap adanya otonomi di tingkat kabupaten. Tidak ada referensiseperti itu dimana pun di dunia tidak ada. Yang ada Filipina menganut provinsi.Yang ada di Jepang sepuluh sampai lima belas kabupaten disatukan yang untukmengelola itu. Ya mohon maafkan. Oleh karena itu, saya kira inilah yangmengawali. Regulasi inilah yang mengawali hadirnya sebuah kebijakan dengansebuah sistem untuk mengembalikan sebuah pergerakan di sebuah regionalisasiyang ada.

Terima kasih. Sekian.

KETUA RAPAT :Masih ada lagi? Silahkan.

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR :Terima kasih diperkenankan masih ada waktu.Assa/amu'a/aikum Warahmatullahi wabaraktuh.Saya ini juga terpancing dengan beberapa pendapat dan pemikiran dari Pak

Syahrul ini. Pertama-tama saya breakdown, saya langsung ke pokok masalah.Kami beranggapan bahwa dengan lahirnya nanti apakah dipercepat ataudiperlambat mengenai undang-undang kawasan ekonomi khusus ini atauapapun juga namanya, kalau William Shakespare mengatakan what is a name?Apa artinya sebuah nama? Tapi bagi saya itu, nama itu mencerminkan satuidentitas tertentu. Jadi ini yang harus kita Iihat begitu. Ada beberapa exercise.Tadi dikemukakan memang kesulitan kita satu contoh, pada waktu kitamembicarakan Kapet. Awalnya bagus. Apa sebab? Semua di seting up denganone stop service. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus di undang­undang dimanatkan sejak awal. Yang disebut dengan one stop service itu harusada disebutkan. Kalau tidak dia akan kehilangan jejak manakala kita lahirkanmelalui Peraturan Pemerintah. Nah ini amanatnya itu tidak jelas. Nah ini kitarasakan pada waktu Kapet. Begitu kita implementasikan, Pak Syahrul boleh sajamengatakan sebagai Gubernur sekarang beliau mengatakan bahwa inilahkejadiannya. Belum tentu otonomi bagi hal-hal tertentu positif tetapi pada sisi lainada negatifnya juga begitu. Karena pendekatan kita adalah pendekatanadministratif ......... Administrasi wilayah yang kita dekati. Padahal kalau kawasanekonomi tidak. Pendekatan administratif Nah masalah yang sekarangakan ada dua peraturan perundang-undangan yang berbenturan.

23

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 24: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Satu akan mengacu pada Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah danyang satu undang-undang mengenai masalah ini. Itu yang muncul pada waktuyang lalu. Semaraknya baik. Tapi implementasinya itu nanti akan terjadi. Itu yangpertama yang harus kita sigapi.

Yang kedua pada waktu kita bicara masalah kawasan ekonomi khusus. Ituberapa batasnya setiap provinsi? Jangan nanti kalau ada kekhususan, lalu adasedikit katakanlah KAT dan KUT ada dana sedikit yang diberikan, apalagi PakZul tadi mengatakan Timur mungkin prosentasinya 60-80%alhamdulillahirabilalamin. Pasti akan ada dari beberapa provinsi mengatakan inimumpung ada dananya besar, saya akan usulkan lebih daripada satu. Nah iniharus ada. Limitasi ini juga harus ada. Ini sudah dilihatkan/digambarkan dalambentuk kriteria-kriteria. Tetapi kriteria ini jangan sampai harga mati.Parameternya harus jelas. Kalau kita menyusun kriteria itu parameternya ada itualat pengukurnya. Saya banyak melihat kriteria-kriteria yang disusun disini padawaktu nanti kita implementasikan ke dalam bentuk alat ukur, kita akan tertawasendiri. Tidak akan match. Nah saya bisa buktikan itu. Nah Oleh karena itu sayaberpikir pertama yang harus diluruskan disini adalah filosofinya dulu untukundang-undang ini dibangun/dibuat itu filosofinya itu apa? Saya sependapatdengan Bapak. Bukan karena beliau mungkin dari PKS atau dari PDS, tetapi adabeberapa pikiran yang cerdas dan yang harus kita tangkap essensinya. Kalau inidianggap semacam bahwa KEK ini tidak semata-mata semacam binatangnyaekonomi untuk men speed up suatu wilayah apalagi dia memiliki potensi yangluar biasa seperti Papua. Dia memiliki potensi yang luar biasa. Siapa yang bisamengingkarinya. Kalimantan Timur dirahmati Allah luar biasa. Riau. Nah timbulmasalahnya dukungan infrastrukturnya. Kan kita semua memakluminya.Masalahnya sekarang kalau di Jawa juga diberikan kesempatan lalu mereka bisamenginter insulerkan bahan baku itu, raw material itu ke wilayah yang sudahdijadikan Kapet itu pasti akan terjadi. Karena kedekatan kita kepada market. IniBukan kepada market oriented lagi tetapi tetapi harus ada kombinasi. Kalau duluada raw material untuk membangun berbagai industri dan lain sebagainya. Nahini harus dikombinasi dan tidak dipungkiri bahwa ini akan ada pendekatan­pendekatan yang dikombinasi antara market dan raw material. Kalau tidak,percaya saja tetap kita akan jadi daerah-daerah yang menghasilkan bahan bakuuntuk kebutuhan industri-industri yang dibangun pada daerah-daerah yangsudah ekstabilis infrastrukturnya. Mungkin kita harus belajar dari kebangkrutanekonomi yang diterima Jepang sesudah Perang Dunia kedua. Merekamembangun pelabuhan-pelabuhan .......... itu sekitar hampir 100-200 kilometertumbuh pelabuhan-pelabuhan di Jepang. Nah mungkin kita harus belajar denganmasalah-masalah seperti itu. Jadi saya pikir ada kawasan ekonomi khusus yangdibangun karena potensi wilayahnya luar biasa. Ini yang harus kita batasi disitu.Jangan kawasan ekonomi dibangun karena memiliki infrastruktur. Seperti diJawa ini, kalau juga lakukan itu, tidak usah kita bangun kawasan ekonomikhusus begitu. Tetap saja orientasinya ke Jawa. Tapi kalau kawasan ekonomikhsusus dibangun untuk daerah-daerah yang memiliki letter land yang didukungoleh potensi sumber daya yang cukup atau katakanlah memilki komoditi yangbisa diunggulkan, Insya Allah itu bisa jalan. Pemerintah sekarang menurunkananggaran untuk membangun infrastruktur. Saya setuju. Kita harus komit. Kalaukita katakan pendidikan bisa 20%, mengapa kita tidak bisa katakan bahwaKapetnya harus sekian persen dari dana APBN? Kita harus berani mengatakanitu. Kalau tidak, kata kami saya didik jadi perencana, saya seorang regionalplaner.

Walaupun dikatakan itu adalah uang. Kita tak bisa bikin apa-apatanpa duit. Ini fakta. Nah oleh karena itu, kembali kalau kita bicara apa-apa uangini adalah suatu hal yang kata kuncinya. Jadi saya mengharapkan mungkinalokasi dana APBN itu dipatok sekian persen untuk membangun kawasanekonomi khusus ini.

24

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 25: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Saya pikir demikian Pak. Terima kasih.Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:Terima kasih. Mungkin singkat saja ya. Ini Jam 5 kita akan tutup. Singkat

saja. Terima kasih.

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT :Saya akan singkat saja. Terima kasih. Merespon pembicaraan dari Kaltim

dan juga terutama Pak lui tadi. Jadi kami sudah menindaklanjuti denganmengusulkan untuk mendrop Pasal 4 point d, masalah infrastruktur tadi. Denganpertimbangan memang justeru kita harapkan dengan KEK ini bisa membawapercepatan pembangunan. Karena justeru kalau tadi masih ingin gunakankonotasi Kawasan Timur Yang Tertinggal, ya tertinggalnya dari infrastruktur.Kalau itu jadi maka tidak bakalan kebagian KEK nantinya memang betul.Sebagai contoh, kami pernah mengikuti Ketahanan Nasional, salah satu pointerwaktu itu menyinggung masalah ketahanan pangan. Disebutkan bahwa tanah­tanah itu sudah berubah menjadi gedung-gedung sehingga kekurangan lahanuntuk disiapkan untuk menanam untuk ketahanan pangan. Pada saat itu sayasampaikan bahwa ini kesimpulan Jawa. Mohon maaf. Karena apa? KalimantanBarat itu luasnya 1,13 dari pulau Jawanya sendiri penduduknya baru 4 juta lebihdibanding Pulau Jawa seluruhan beberapa provinsi itu yang penduduknya124an. Nah dalam konteks ini apa? Artinya nanti kalau kita di Pulau Kalimantanmisalnya dengan potensi lahan yang masih begitu luas siap untuk menjadikawasan khusus ketahanan pangan. Tapi masalahnya apa? Kurang infrastruktur.Tidak adanya sarana irigasi. Nah kalau ituditentukan sebagai kawasan khusus,maka infra ini harus dibangun. Kalau hanya harapkan sudah siap/sudah jaditidak diharapkan ditempatkan disana? Nah inilah dalam kaitan inilah kita usulkanbahwa persyaratan infrastruktur itu dihilangkan. Kemudian cukup point c tadi,misalnya sudah menggambarkan potensi yang cukup adil bahwa daerah itusama di Pasal 4 pain c, bahwa terletak pada posisi yang dekat dengan jalurperdagangan internasional. Nah kalau itu dia memenuhi syarat disana tidak perludisyaratkan infrastruktur. Justeru kita bangun kawasan punya potensi itu denganinfrastruktur yang mendukung untuk kegiatan KEK ini. Jadi intinya disitu kamimerespon apa yang disampaikan Pak lui, kami mengusulkan point d dari Pasal4 itu didrop.

Demikian terima kasih.

KETUA RAPAT :Terima kasih. Terakhir Pak. Silahkan.

GUBERNUR SULAWESI UTARA :Terima kasih Pimpinan. Kami singkat sekali. Saya kira mendukung apa

yang dikemukakan dari Gubernur Kalimantan Timur, Wakil Gubernur KalimantanBarat mengenai syarat infrastruktur itu. Karena bagaimana pun itu sebenarnya,kalau itu digunakan, saya kira tetap saja tidak akan banyak perubahan mengenaikawasan ekonomi khusus di kawasan Timur. Sehingga tadi permintaan dari Ibumengenai apa action yang kita butuhkan. Saya kira kembali lagi kepadainfrastruktur itu sendiri. Dan kami hanya menekankan bahwa di dalam bentukyang ditawarkan pada draft undang-undang ini, dari Sulawesi Utaramengusulkan tentang Zone Transitment. Mengapa? Karena Indonesia negaramaritim terbesar di dunia, tapi kita tidak memiliki international ........ port. Lebihdari 80% eksport Indonesia harus melalui Singapura dan Tanjung Pelepas yangbaru beroperasi tahun 2000. Dan kita harus membayar lebih daripada US$ 10miliar per tahun hanya untuk bayar fee transitment itu sendiri. Dan selama ini kitatidak melihat bahwa ini adalah potensi ekonomi yang ada di Indonesia. Mungkini1ustrasinya sangat sederhana. Tidak ada satupun jarum yang dibuat di Cinauntuk dipasarkan di Eropa Barat, di Middle East dan misalnya ke India tidak akanlewat di wilayah Indonesia.

25

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 26: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Tetapi lokasi strategis ini tidak pernah dimanfaatkan oleh Indonesia.Sehingga kita hanya menggunakan jasanya Tanjung Pelepas yang baru mulaitahun 2000 dan Singapura. Itulah alasan kami mengapa kita tidak memanfaatkanposisi kita untuk membangun transitment port di Indonesia. Dan kita punyabanyak potensi untuk itu. Itulah mungkin yang kami bisa sampaikan. Karenabagaimanapun seperti tadi dikatakan oleh Bapak Gubernur Sulawesi Selatanekspor kita itu misalnya dari Sulawesi Utara untuk sampai ke Singapura untuksampai ke negara tujuan itu makan waktu dua minggu. Cash Flow itu sudahsemakin panjang. Dan itulah yang menyebabkan investor tidak menarik datangke Indonesia Timur. Karena waktu untuk pengiriman barang itu baru dua minggusampai di Singapura. Belum ke negara tujuan. Kalau dilihat dari lokasi, mulai dariBiak, Morotai, Bitung dan seterusnya di bagian Utara, hanya empat hari misalnyadari Sulawesi Utara misalnya ke Jepang. Dan mengapa kita harus berputar?Itulah mungkin penyampaian kami bahwa zone transitment itu dapat menjadisalah satu bentuk zone untuk kawasan ekonomi atau apapun namanya.

Dan yang paling akhir saya kira, kembali lagi bahwa infrastruktur itu tidakbisa merupakan syarat. Justru infrastruktur harus merupakan komitmentPemerintah Nasional harus dibangun, khususnya misalnya Iistrik dan pelabuhan.

Saya kira itu penyampaian kami.Terima kasih.

KETUA RAPAT :Terima kasih. Silahkan.

GUBERNUR MALUKU :Baik. Pak Ketua dan Anggota Dewan yang saya hormati.Apapun yang kita buat tentu saja untuk kesejahteraan rakyat. Saya pada

kesempatan ini bukan mau mengabulkan persoalan, tapi pengalaman denganpengembangan Kapet, Kawasan Ekonomi Terpadu, Kawasan Ekonomi Industriyang sampai saat ini belum ada hasil. Saya terus berpikir begini. Mengapa haruskawasan ekonomi yang kita pacu. Mengapa bukan kawasan sosial budayamisalnya. Karena pengalaman menunjukkan bahwa ada provinsi yang majubukan karena ekonominya tetapi sosial budayanya yang maju. Saya ambilcontoh misalnya provinsi Bali dan Jogja, bukan ekonominya yang dipacu. Tapibudaya sosialnya yang dipacu dan itu bisa untuk menyejahterakan rakyat. Olehkarena itu saya sampaikan bahwa untuk kita di wilayah Timur, Maluku misalnya,mungkin kawasan ekonomi kepulauan !ita dorong ke depan nanti. Jadi untukmensejaterahkan rakyat di daerah kita.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :Terima kasih. Silahkan terakhir.

GUBERNUR PAPUA:Terima kasih Pimpinan.Sebelum menutup barangkali, jadi mungkin suara hati dari teman-teman

kita semua di Timur ini sama. Jadi mungkin perlu formulasi secara khusus lagisupaya lebih kongkrit nanti kita berikan kepada Bapak-Bapak Yang Terhormatdan mohon maaf memang ini tidak bisa disamakan. Ini teman-teman di duniaBarat ini harus mengakui itu bahwa kita memang butuh. Persoalan yang daripagi kita bicara ini ketertinggalan itu terutama dalam konteks dengan KEK iniadalah soal infrastruktur. Jadi sudah tegas bahwa kita memang tidak bisapaksakan KEK dengan infrastruktur yang sangat terbatas. Kalau kita mendorongkemajuan kita mengundang investasi pasti infrastruktur. Tapi harus kitabekerjasama dan bergotong royong membangun kekuatan ini sehingga itumenjadi aset nasional. Ini yang harus kita komit.

26

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 27: RISALAH RAPATDENGARPENDAPAT ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170207-083435-3907.pdf · Yang kami hormati para anggota Pansus RUU KEK yang hadir pada sore hari ini. Para

Bukan karena melihat Timur Barat atau siapa, tetapi adalah aset nasionaldalam rangka ekonomi Indonesia ke depan. Maka kita harus pilih yang pilihan­pilihan tertentu. Nah saya setuju.

Jadi soal nama dimana pun saya pikir ini kita adopsi yang di Jepang. Sudahdua kali saya kesitu di Shen chen Shanghai. Jadi Pak Ketua, bukan soal seratustahun, tetapi di kawasan itu ada ketegasan soal berapa umur tanah investasiyang harus diberikan. Mungkin orang Cina dia bilang sesuai dengan peraturanitu ya mungkin tidak dalam kawasan. Kawasannya diberi umurnya. Saya adabuktinya. Jadi ini harus tegas. Sehingga orang mau berinvestasi itu bisaberhitung. Ini investasi untung rugi. Jadi kalau hanya 50 tahun harus bayarmahal seperti di Papua sekian berapa itu? Kapan kembalinya? Bukan yangmereka hitung. Jadi kita jangan tanggung-tanggung. Jadi ini dari sisi kawasanekonomi.

Nah soa/ nama, saya pikir karena kita adopsi special economic zone. Jadispesialnya itu khusus. Nah sekarang kalau kita mau Indonesiakan, apakahspesial itu dimasukkan dalam bahasa Indonesia atau unggulan atau strategik.Nah tinggal kita. Soal nama itu memang penting. Nama itu visioner. Saya setujunama itu memberikan suatu visi untuk tujuan tadi harus jelas dalam perundanganini.

Dan soal infrastruktur yang masuk menjadi salah satu kriteria, hapus.Menurut saya itu harus dihapus. Justeru kawasan Timur memperjuangkan ituintinya. Harus infrastruktur di bangun di wilayah Timur supaya ekonomi itu bisabergerak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :Terima kasih.Bapak Ibu yang saya hormati, khusus kepada para Gubernur, Wakil

Gubernur dan seluruh jajaran apabila nanti ada dari hasil diskusi ini adaperkembangan dan ada usulan-usulan positif yang berkembang bisadisampaikan kepada Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang KawasanEkonomi Khusus agar kami bisa menyusun DIM, sehingga aspirasi paraGubernur di Kawasan Timur dan di Kawasan Barat bisa kita formulasikansehingga menjadikan suatu keseimbangan yang baik.

Bapak Ibu yang saya hormati, terima kasih atas kehadirannya paraGubernur dan mohon maaf seandainya ada hal-hal yang kurang sesuai dankurang pantas dari kami. Mohon maaf dan semua itu dukungan Bapak untukRancangan Undang-Undang ini kami nantikan.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 17.10 WIB)

Jakarta, 22 Januari 2009.

SEKRETARIS RAPATPANSUS RUU TENTANG KEK,

DRS. HELMIZARNIP. 210001447

27

ARSIP D

AN DOKUMENTASI