ringkasan proposal seminar

5
ANALISIS PERTUMBUHAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas) DARI BEBERAPA LOKASI DI KEDIRI TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN 1) Tutus Adilta Ekasari 2) Dibimbing oleh Ahmad Bashri, S.Pd., M.Si. 3) , Dra. Budhi Utami, M.Pd. 3) 1) Disampaikan pada seminar rencana penelitian Prodi Pendidikan Biologi UNP Kediri. 2) Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi , FKIP, UNP Kediri. 3) Staf Pengajar Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, UNP Kediri. 1. PENDAHULUAN Krisis energi yang melanda Indonesia, bahkan dunia, terjadi akibat semakin langkanya bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari bahan-bahan yang bersifat non renewable (tidak dapat diperbaharui). Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka cadangan minyak dunia, khususnya Indonesia akan semakin menipis. Peningkatan laju konsumsi BBM yang cukup besar akan berdampak pada peningkatan subsidi pemerintah, karena harga BBM yang berlaku di dalam negeri berada di bawah biaya pokok dan sebagian kebutuhan BBM harus diimpor. Peningkatan laju konsumsi BBM diperparah lagi dengan semakin menurunnya kemampuan produksi minyak bumi di dalam negeri secara alami. Sehingga perlu di cari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang bersifat renewable (terbarukan). Pemanfaatan minyak jarak pagar (Jatropha curcas) sebagai bahan biodiesel merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi tekanan permintaan bahan bakar minyak dan penghematan penggunaan cadangan devisa. Fakta diatas semakin membuka peluang penggunaan energi terbarukan seperti biodiesel dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Beberapa tanaman yang berpotensi untuk menghasilkan biodiesel antara lain: kelapa sawit, kelapa, ketela, kedelai, dan jarak. Dari contoh tersebut, jarak merupakan tanaman yang mempunyai potensi tertinggi karena jarak tidak termasuk minyak makan (edible oil) seperti bahan yang lain. Minyak jarak pagar diharapkan menjadi minyak atau lemak non-pangan sebagai bahan baku utama pembuatan biodiesel. Hambatan utama yang dihadapi dalam pengembangan biodiesel dari minyak jarak pagar adalah ketersediaan bahan baku yang masih sangat rendah. Oleh karena itu, diperlukan percepatan usaha budi daya jarak pagar yang produktif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri biodiesel nasional. Pengembangan tanaman jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel mempunyai potensi yang sangat besar karena selain sebagai bahan

Upload: achmad-inot

Post on 27-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Proposal Seminar

ANALISIS PERTUMBUHAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas) DARI BEBERAPA LOKASI DI KEDIRI TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN1)

Tutus Adilta Ekasari2)

Dibimbing oleh Ahmad Bashri, S.Pd., M.Si.3), Dra. Budhi Utami, M.Pd.3)

1)Disampaikan pada seminar rencana penelitian Prodi Pendidikan Biologi UNP Kediri.2)Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi , FKIP, UNP Kediri.

3)Staf Pengajar Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, UNP Kediri.

1. PENDAHULUANKrisis energi yang melanda Indonesia, bahkan dunia, terjadi akibat semakin langkanya

bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari bahan-bahan yang bersifat non renewable (tidak dapat diperbaharui). Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka cadangan minyak dunia, khususnya Indonesia akan semakin menipis. Peningkatan laju konsumsi BBM yang cukup besar akan berdampak pada peningkatan subsidi pemerintah, karena harga BBM yang berlaku di dalam negeri berada di bawah biaya pokok dan sebagian kebutuhan BBM harus diimpor. Peningkatan laju konsumsi BBM diperparah lagi dengan semakin menurunnya kemampuan produksi minyak bumi di dalam negeri secara alami. Sehingga perlu di cari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang bersifat renewable (terbarukan). Pemanfaatan minyak jarak pagar (Jatropha curcas) sebagai bahan biodiesel merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi tekanan permintaan bahan bakar minyak dan penghematan penggunaan cadangan devisa. Fakta diatas semakin membuka peluang penggunaan energi terbarukan seperti biodiesel dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Beberapa tanaman yang berpotensi untuk menghasilkan biodiesel antara lain: kelapa sawit, kelapa, ketela, kedelai, dan jarak. Dari contoh tersebut, jarak merupakan tanaman yang mempunyai potensi tertinggi karena jarak tidak termasuk minyak makan (edible oil) seperti bahan yang lain. Minyak jarak pagar diharapkan menjadi minyak atau lemak non-pangan sebagai bahan baku utama pembuatan biodiesel. Hambatan utama yang dihadapi dalam pengembangan biodiesel dari minyak jarak pagar adalah ketersediaan bahan baku yang masih sangat rendah. Oleh karena itu, diperlukan percepatan usaha budi daya jarak pagar yang produktif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri biodiesel nasional. Pengembangan tanaman jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel mempunyai potensi yang sangat besar karena selain sebagai bahan bakar, minyak jarak pagar juga digunakan sebagai bahan untuk pembuatan sabun, kosmetika dan juga dapat berfungsi sebagai pengendali erosi (Suryono, Tanpa tahun).

Cekaman kekeringan bagi tanaman jarak pagar merupakan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pengembangannya di lahan kering, Oleh karena itu diperlukan usaha untuk mencari jenis tanaman jarak yang toleran dan cocok di budidayakan di lahan kering tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tanaman jarak pagar yang cocok dibudidayakan pada lahan kering. Penelitian respon jarak pagar terhadap cekaman kekeringan sudah banyak dilakukan di daerah tertentu, tetapi pada penelitian ini akan dikaji lebih mendalam mengenai tanaman jarak pagar di berbagai wilayah Kediri yang tahan terhadap cekaman kekeringan.

2. METODE PENELITIANDesain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Eksperimen Murni dengan alasan karena lebih mudah dalam memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu perlakuan cekaman kekeringan terhadap jarak pagar. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah variasi lokasi asal jarak pagar yaitu, dari 12 titik di beberapa kecamatan di Kediri. Sedangkan factor kedua adalah tingkat cekaman kekeringan yang terdiri dari 5 taraf yaitu; 100%, 75%, 50%, 25% dan 0% KL (kapasitas lapang). Perlakuan terdiri atas 3 (tiga) kali ulangan. Total seluruh tanaman yaitu 180 tanaman.

Page 2: Ringkasan Proposal Seminar

Populasi dan SampelPopulasi yang diamati merupakan keseluruhan tanaman jarak pagar yang berada di kawasan

Kediri. Data sampel berupa biji jarak pagar yang diambil dari 12 titik dari beberapa kecamatan di Kediri. Biji jarak pagar kemudian dikumpulkan untuk ditumbuhkan dan diberikan perlakuan cekaman kekeringan.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah plastik, di Dsn. Ngijo, RT/RW 40/10. Desa. Sumberagung, Kec. Wates, Kab. Kediri. Waktu penelitian dilaksanakan selama 6 bulan sebagaimana ada di jadwal penelitian.Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: polibag, sekrop, kamera, alat tulis, timbangan, penggaris, jangka sorong, meteran. Sedangkan bahan yang digunakan berupa biji tanaman jarak pagar dari beberapa wilayah kecamatan di Kediri, media tumbuh berupa tanah:kompos (3:1) dan air.Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dengan cara:1. Pengambilan Sampel Tanaman Jarak Pagar

Sumber data diperoleh dengan cara mengumpulkan langsung biji jarak pagar dari 12 titik dari beberapa kecamatan di Kediri dengan menggunakan teknik pencatatan dari kecamatan mana biji jarak tersebut diambil kemudian dilabel dan dikeringkan selama 3-5 hari lalu ditimbang.2. Pembibitan dan Perawatan Tanaman Jarak Pagar

Pembibitan dari biji dilakukan dengan cara dikecambahkan dalam bak plastik kemudian kecambah ditanam di polibag. Setiap polibag diisi media tanam berupa tanah dan kompos dengan perbandingan 3:1. Kemudian satu buah kecambah dimasukkan ke dalam polibag sedalam 5-6 cm. Lama di pembibitan 2-3 bulan. Kegiatan yang dilakukan selama pembibitan antara lain penyiraman (setiap dua hari sekali), penyiangan dengan melakukan pembersihan gulma sekitar tanaman dan seleksi dengan memilih bibit yang pertumbuhannya baik.

Page 3: Ringkasan Proposal Seminar

3. Perlakuan Cekaman Kekeringana. Perlakuan

Menghitung kapasitas lapang tanah, setelah diketahui diberikan perlakuan cekaman kekeringan dengan persentase kapasitas lapang 100%, 75%, 50%, 25%, dan 0%. Perlakuan cekaman dilakukan setelah bibit berusia 2-3 bulan atau setelah pertumbuhan bibit stabil. Adapun perlakuan yang diberikan adalah selama 2 bulan.

b. PengamatanAspek yang diamati selama perlakuan cekaman kekeringan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akar (primer), diameter akar, bobot kering akar dan batang. Pengamatan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang dilakukan setiap seminggu sekali.

Teknik Analisis DataData pertumbuhan tanaman jarak pagar akibat perlakuan cekaman kekeringan dianalisis

menggunakan analisis sidik ragam (anova) kemudian di uji lanjut dengan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.

3. JADWAL PENELITIANJadwal penelitian sebagaimana Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Proses KegiatanBulan/Minggu ke-

I II III IV V VI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Literatur2 Observasi Awal

3Konseptualisasi Masalah

4 Pengambilan Sampel

5Pembibitan dan perawatan

6Perlakuan cekaman kekeringan

7 Analisis Data8 Penulisan Skripsi

4. DAFTAR PUSTAKA.Suryono. Tanpa tahun. Budidaya Tanaman Jarak Pagar dan Jarak Kepyar Sumber Energi

Alternatif Terbarukan. Bantul, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.