ringkasan materi - · pdf filekarangan berpola. 12. 1 menulis karangan berdasarkan topik...

131
Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

Upload: voanh

Post on 05-Feb-2018

361 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

1

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

2

Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca3. Memahami

berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca.

3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit).

3.2 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif.

Menulis4. Mengungkapkan

informasi dalam berbagai paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif ).

4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif.

4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.

4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis12. Mengungkapkan

informasi melalui penulisan paragraf.

12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif.

12.2 Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca3. Memahami ragam

wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring.

3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif.

Paragraf1

Pelajaran

3

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca11. Memahami

ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif.

11.1 Mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per menit.

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca3. Memahami artikel

dan teks pidato.

3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui kegiatan membaca intensif.

Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMembaca11. Memahami

ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif.

11.1 Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300 – 350 kata per menit.

11.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif.

Menulis12. Mengungkapkan

pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola.

12. 1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif.

12.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup.

Ringkasan Materi

Pengertian ParagrafA. Paragraf merupakan bagian suatu tulisan yang

terdiri atas kumpulan kalimat secara padu

yang memiliki satu ide pikiran. Fungsi utama

paragraf adalah menandai awal gagasan baru.

Suatu kumpulan kalimat dikatakan paragraf

apabila kalimat tersebut memiliki kesatuan,

kelengkapan, koherensi, dan urutan pikiran

yang runtut dengan kalimat lainnya.

Kerangka ParagrafB. Kerangka paragraf terdiri atas :

Gagasan utama merupakan ide, pokok 1.

pikiran yang menjadi dasar pengembangan

paragraf. Gagasan utama biasanya berupa

kalimat yang merangkum seluruh isi kalimat-

kalimat lain dalam sebuah paragraf;

Gagasan penjelas merupakan gagasan 2.

yang menjelaskan gagasan utama. Gagasan

penjelas biasanya menjelaskan kalimat

utama.

Macam-Macam ParagrafC. Berdasarkan Tujuannya1.

Paragraf deskriptif merupakan paragraf a.

yang menggambarkan suatu objek

dengan tujuan pembaca seakan bisa

melihat, mendengar, atau merasa objek

yang digambarkan dalam paragraf

tersebut. Objek yang dideskripsikan dapat

berupa orang, benda, atau tempat.

4

Paragraf narasi merupakan paragraf b.

yang menceritakan suatu kejadian yang

bertujuan agar pembaca seolah-olah

mengalami kejadian yang diceritakan.

Paragraf argumentasi merupakan c.

paragraf yang mengemukakan suatu

pendapat beserta alasannya. Paragraf ini

bertujuan agar pembaca mempercayai

kebenaran yang diungkapkan oleh

penulis.

Paragraf eksposisi merupakan paragraf d.

yang menginformasikan suatu teori,

teknik, kiat, atau petunjuk dengan tujuan

pembaca dapat menambah wawasan.

Paragraf persuasi merupakan paragraf e.

yang mengajak, membujuk, atau

memengaruhi pembaca dengan tujuan

pembaca mengikuti pendapat penulis.

Berdasarkan letak gagasan utama2. Paragraf deduktif merupakan paragraf a.

yang gagasan utamanya terletak pada

awal paragraf kemudian diikuti oleh

kalimat penjelas.

Paragraf induktif adalah paragraf yang b.

letak gagasan utamanya terletak di

akhir paragraf.

Ada beberapa jenis paragraf induktif,

antara lain:

Paragraf analogi merupakan bentuk 1)

penyusunan paragraf yang berisi

perbandingan dua hal yang

memiliki sifat sama.

Paragraf generalisasi merupakan 2)

ben tuk penyusunan paragraf

yang menggunakan beberapa

fakta khusus untuk mendapatkan

kesimpulan yang bersifat umum.

Paragraf kausal merupakan 3)

bentuk penyusunan paragraf

yang menggambarkan hubungan

ketergantungan antara dua kalimat

atau lebih dimana suatu akibat

akan terjadi jika ada sebab.

Paragraf campuran adalah paragraf c.

yang gagasan utamanya tersebar pada

seluruh kalimat atau gagasan utamanya

terletak di akhir dan awal kalimat.

5

Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan1. Memahami siaran

atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.

1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita atau non- berita)

1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/melalui rekaman

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMendengarkan9. Memahami

informasi melalui tuturan.

9.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung.

9.2 Menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung (rekaman atau teks yang dibacakan).

Berbicara10. Mengungkapkan

komentar terhadap informasi dari berbagai sumber.

10.1 Memberikan kritikan terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik.

10.2 Memberikan persetujuan/dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik.

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMembaca3. Memahami ragam

wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring.

3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik.

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca11. Memahami ragam

wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif.

11.2 Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif.

Berita, Fakta, dan Opini

2Pelajaran

6

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMendengarkan

1. Memahami

informasi dari

berbagai laporan.

1.1 Membedakan

antara fakta

dan opini dari

berbagai laporan

lisan.

1.2 Mengomentari

berbagai laporan

lisan dengan

memberikan

kritik dan saran.

Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

9. Memahami

informasi dari

berbagai sumber

yang disampaikan

secara lisan.

9.1 Mengajukan

saran perbaikan

tentang

informasi yang

disampaikan

secara langsung.

9.2 Mengajukan

saran perbaikan

tentang

informasi yang

disampaikan

melalui radio/

televisi.

A. Berita Berita merupakan laporan peristiwa sesuai fakta.

Laporan ini disusun dengan menggunakan bahasa yang menarik dan aktual sehingga pendengar dapat memahami isi laporan yang disampaikan. Adapun syarat suatu laporan fakta dikatakan berita adalah sebagai berikut.a. Ditulis atau disusun berdasarkan fakta;b. Berita tersebut disiarkan berdekatan dengan

jarak waktu kejadiannya;c. Dapat menarik perhatian orang yang menyi-

mak atau mendengarkan berita tersebut;

d. Berita harus bersifat objektif (ditampil kan tanpa prasangka dan tanpa usaha untuk memengaruhi pembaca);

e. Sistematis;f. Lengkap dan mampu menjawab per tanyaan

apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.

Dalam penyusunan naskah berita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut.a. Judul harus mencerminkan isi, singkat,

lengkap,mudah dipahami, menarik, dan tidak memiliki makna ganda;

b. Bersifat logis;c. Menggunakan struktur tata bahasa yang

benar;d. Tidak ambigu (mengandung makna ganda);e. Menggunakan pilihan kata yang tepat.

B. Fakta dan Opini Fakta merupakan peristiwa yang benar-benar

terjadi. Opini merupakan gagasan, pendapat, harapan

seseorang tentang suatu hal atau peristiwa dengan pembuktian di lapangan untuk menyatakan kebenarannya.

Ciri-ciri opini adalah sebagai berikut.a. bersifat belum pasti;b. bersifat pengandaian;c. kalimat yang digunakan berupa saran, usul,

atau nasihat;d. kalimat yang mengandung subjektivitas

pribadi;e. Biasanya terdapat keterangan penya ngatan;f. Menyatakan hubungan sebab akibat.

Untuk lebih mudah menentukan fakta dan opini, perlu mengingat hal-hal berikut ini :a. Pahamilah inti persoalan (topik) yang

dibahas;b. Catatlah bukti-bukti yang mendukung topik

yang dibahas;c. Rincilah pendapat redaktur tentang topik

yang dibahas.

7

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis12. Mengungkapkan

informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.

12.4 Menyusun teks pidato.

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMendengarkan1. Memahami berbagai

informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara.

1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan khotbah yang didengar.

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca3. Memahami artikel

dan teks pidato.

3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat.

Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi DasarBerbicara10. Mengungkapkan

informasi melalui presentasi program/proposal dan pidato tanpa teks.

10.1 Mempresentasi - kan program kegiatan/proposal.

10.2 Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi,nada, dan sikap yang tepat.

A. Pengertian PidatoPidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum atau orang banyak untuk menyatakan pendapatnya tentang suatu hal.B. Jenis PidatoPidato dapat dibedakan menjadi:a. Pidato informatif adalah pidato yang bertujuan

untuk menginformasikan suatu wawasan baru kepada pendengar.

b. Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan agar pendengar melakukan sesuatu atau termotivasi melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi pendengar dengan kata lain pidato persuasif bersifat memengaruhi pendengar.

c. Pidato rekreatif adalah pidato yang bertujuan untuk menghibur pendengar.

C. Ciri-Ciri PidatoAdapun ciri-ciri pidato adalah sebagai berikut.a. Isi materi harus jelas dan mudah dimengerti oleh

pendengar;b. Materi yang disampaikan harus objektif;c. Berisi wawasan-wawasan baru yang mampu

untuk menarik perhatian pendengar;d. Menciptakan klimaks atau penutup pidato

dengan uraian penting;e. Memiliki tujuan yang jelas.D. Fungsi pidatoAdapun fungsi pidato adalah untuk:1. mempermudah komunikasi antaratasan dan

bawahan;

2. mempermudah komunikasi antarsesama anggota

organisasi.

Pidato3

Pelajaran

8

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMendengarkan9. Memahami

pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi dan seminar.

9.1 Merangkum isi pembicaraan dalam suatu diskusi atau seminar.

9.2 Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar.

Berbicara10. Menyampaikan

laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar.

10.1 Mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

10.2 Mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian.

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Berbicara2. Mengungkapkan

gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi.

2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi.

2.2 Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi.

A. Pengertian DiskusiDiskusi merupakan pembicaraan antara dua orang

atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan

kesepakatan atau keputusan bersama yang

berkaitan dengan suatu masalah. Biasanya dalam

diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis (bertugas

mencatat hasil diskusi), dan peserta diskusi.

B. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi

a. Mengemukakan pendapat dengan mengguna-

kan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b. Menyampaikan pendapat dengan kalimat yang

singkat dan jelas.

c. Menolak pendapat harus disampaikan dengan

alasan yang logis.

d. Menolak pendapat dengan tanpa menghina dan

menyinggung perasaan.

e. Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan

jelas.

C. Laporan Hasil DiskusiDalam menyusun laporan diskusi, kamu harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Diskusi dan Karya Tulis

4Pelajaran

9

a. Laporan disusun secara sistematis;

b. Penyajian laporan harus objektif, aktual dan

faktual

c. Penyusunan laporan harus menggunakan

bahasa yang singkat dan jelas.

Penyusunan laporan diskusi harus sistematis, seperti

berikut ini.

a. Judul laporan harus mewakili isi laporan

b. Kata pengantar

c. Daftar isi

d. Bab perencanaan diskusi

e. Bab pelaksanaan diskusi

f. Bab kesimpulan diskusi

g. Lampiran, biasanya berisi foto-foto hasil diskusi

atau materi yang mendukung isi laporan.

D. Pengertian Karya TulisKarya tulis adalah karangan ilmiah yang bersifat

ilmu pengetahuan, tidak berprasangka, sistematis

dan didasarkan pada suatu penelitian dalam

hubungannya dengan sebuah teori.

Ciri-ciri karya tulis adalah sebagai berikut.

a. Hasil kajian dari laporan penelitian atau kegiatan

di lapangan;

b. Mengkaji masalah secara teoritis dengan

menerapkan prinsip dan teori;

c. Memperoleh data dari berbagai sumber yang

akurat.

E. Susunan Karya Tulisa. Pendahuluan, berisi masalah yang akan dibahas,

latar belakang masalah, dan cara pemecahan

masalah.

b. Isi dan pembahasan, berisi tentang kemampuan

penulis dalam menjawab masalah-masalah

dalam bab pendahuluan.

c. Kesimpulan, berisi tentang uraian yang tidak

dijelaskan dalam bab isi.

10

Resensi dan Ringkasan

5Pelajaran

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca11. Memahami ragam

wacana tulis dengan membaca memindai.

11.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis8. Mengungkapkan

informasi melalui penulisan resensi.

8.1 mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi.

8.2 mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis12. Mengungkapkan

informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah.

12.1 Menulis rangkuman/ringkasan isi buku.

12.2 Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisannya.

12.3 Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan penelitian.

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis4. Mengungkapkan

informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi.

4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen dan daftar hadir.

4.4 menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku.

8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen.

8.1 menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi.

A. Pengertian Resensi Resensi merupakan ulasan yang berisi tentang

penilaian terhadap buku yang telah dibaca. Biasanya

resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan

dan kelemahan buku, karya sastra, atau karya

seni kepada pembaca. Dalam penulisan resensi

harus memperhatikan beberapa hal yaitu singkat,

menyeluruh, objektif, dan tepat sasaran.

11

B. Unsur-Unsur Resensi

Unsur-unsur resensi terdiri atas:

1. Jenis buku, dalam hal ini penulis resensi terlebih

dahulu harus mengklasifikasikan golongan buku

yang diresensi termasuk fiksi atau nonfiksi.

2. latar belakang buku, berisi tentang format buku,

gambar, cover, kertas yang dipakai, jenis huruf,

tebal buku, dan informasi yang mendukung

tentang fisik buku atau karya seni yang akan

diresensi.

3. Bahasa yang digunakan, dalam hal ini penulis

resensi harus memperhatikan struktur kalimat,

gaya bahasa, ungkapan,dan lain sebagainya

yang berhubungan dengan tata bahasa.

4. Nilai-nilai buku, meliputi gambaran umum isi

buku, dalam hal ini penulis resensi buku dapat

membandingkan karya yang diresensi dengan

karya lain dari pengarang lain.

5. Kesimpulan,berisi tentang simpulan dari resensi

buku yang memuat tentang layak tidaknya

karya tersebut untuk dinikamati, dilihat,

ataupun dibaca oleh peminatnya.

12

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca11. Memahami ragam

wacana tulis dengan membaca memindai.

11.2 Merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.

Pengertian Grafik dan Tabel Grafik merupakan gambar yang menerangkan

naik turunnya suatu hasil, statistik, dan

sebagainya.

Tabel merupakan daftar infor masi berupa nama

atau bilangan yang disusun secara kronologis

sehingga mudah dipahami.

Grafik dan tabel biasanya untuk menyaji kan data

berupa angka agar ringkas dan lebih mudah

dipahami.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk

memahami grafik dan tabel.

a. Judul

Melalui judul dapat diperkirakan isi atau data

yang akan diungkapkan.

b. Satuan

Jenis satuan yang digunakan, misalnya

jiwa, buah, dalam ribuan/jutaan, ekor, dan

sebagainya.

c. Isian kolom

Kolom-kolom berisi rincian data. Kolom sangat

penting untuk membantu kita membuat

kesimpulan dari isi tabel.

d. Sumber perlu dicantumkan, hal ini untuk

memudahkan kita dalam menentukan ke-

akuratan data dari tabel dan grafik.

Tabel dan Grafik

6Pelajaran

13

Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMendengarkan5. Memahami puisi

yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.

5.1 mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.

5.2 mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.

Membaca7.Memahami

wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen.

7.1 Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan dan intonasi yang tepat.

Menulis8.mengungkapkan

pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi.

8.1 menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.

8.2 menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Berbicara14. mengungkapkan

pendapat

terhadap puisi

melalui diskusi.

14.1 membahas isi

puisi berkenaan

dengan gambaran

penginderaan,

pikiran, dan

imajinasi melalui

diskusi.

14.2 menghubungkan

isi puisi dengan

realitas alam,

sosial budaya,

dan masyarakat

melalui diskusi.

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Berbicara6. Mengungkapkan

pendapat tentang pembacaan puisi .

6.1 menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

6.2 mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

Puisi7

Pelajaran

14

Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Berbicara15. Memahami buku

kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode.

15.1 Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer.

15.2 menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode.

A. Pengertian PuisiPuisi merupakan karya sastra yang diungkapkan dengan bahasa konotatif penuh makna, perban-dingan, kata kiasan, perlambangan sehingga nampak indah didengar dan merdu untuk dilantunkan.B. Unsur Puisi1. Unsur bentuk Unsur bentuk meliputi bunyi yang terdiri atas

rima dan irama. Rima merupakan sajak yang bunyinya

berselang-seling, atau berulang baik dari awal, tengah maupun akhir baris.

Irama merupakan paduan bahasa yang menimbulkan unsur musikal, berupa alunan tinggi-rendah,kuat lemah yang mampu menimbulkan kemerduan, kesan dan suasana tertentu.

2. Unsur Diksi dan Bahasa Kias Disksi merupakan pilihan kata atau frase

dalam karya sastra. Bahasa kias merupakan rangkaian kata

yang bermakna dengan tujuan mencapai efek tertentu. Seperti :

a. Personifikasi, bentuk kiasan yang menyamakan benda dengan manusia;

b. Metafora, bentuk kiasan yang menya-takan sesuatu sebanding dengan benda lain;

c. Perumpamaan, bentuk kiasan yang menyatakan suatu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding.

3. Unsur Citraan Citraan merupakan gambaran yang berkaitan

dengan penglihatan, pendengaran, rabaan, pengecapan, penciuman, dan gerak.

4. Unsur makna Unsur makna merupakan unsur puisi yang bisa

ditangkap melalui kepekaan batin dan daya kritis pembaca.

C. Jenis PuisiAda tiga jenis puisi, antara lain:1. Puisi lama, merupakan puisi rakyat yang tanpa

pengarang atau anonim. Biasanya pengarang sangat terikat dengan aturan-aturan tertentu. Yang tergolong puisi lama adalah pantun, syair, dan gurindam;

2. Puisi baru, merupakan puisi yang muncul pada tahun 1930-an. Yang tergolong puisi baru adalah sonata, oktaf, septima, sekstet, kuin, terzina, distikon, kuatren;

3. Puisi bebas merupakan puisi yang tidak terikat kaidah-kaidah penulisan puisi.

D. Langkah-Langkah Menulis ProsaPuisi dapat ditafsirkan dalam bentuk prosa. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.1. Memparafrasekan puisi, dengan cara memberi

penanda makna pada setiap kata yang digunakan oleh penyair;

2. Menghubungkan kata-kata secara lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya mengandalkan pikiran;

3. Memperhatikan penggunaan kata-kata

abstrak, lukisan yang hidup dan nilai-nilai yang

dikandung.

15

Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Berbicara6. Membahas cerita

pendek melalui kegiatan diskusi.

6.1 mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi.

6.2 menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi.

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Berbicara16. Mengungkapkan

pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen.

16.1 menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)

16.2 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarBerbicara8. Memahami

berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan.

7.1 menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat.

7.2 menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca15. Memahami

buku,biografi, novel, dan hikayat.

15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh.

15.2 membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan dengan hikayat.

A. Pengertian Novel dan Cerpen Novel merupakan karya sastra dalam bentuk prosa

biasanya menceritakan kehidupan seseorang .

Cerpen merupakan cerita pendek dalam prosa

yang menyajikan kejadian yang berfokus pada

satu aspek cerita pada kehidupan nyata.

Novel dan Cerpen

8Pelajaran

16

B. Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen Tema merupakan ide pokok yang menjalin

isi cerita. Dalam hal ini, tema menyangkut

dendam,kehidupan kerohanian, cinta kasih,

keadilan, kesetiaan, persahabatan, dan lain

sebagainya.

Alur merupakan urutan kejadian yang sesuai

dengan jalannya cerita.

Latar dan setting merupakan hubungan waktu,

tempat, dan lingkungan sekitar yang mendasari

suatu cerita.

Penokohan merupakan gambaran yang jelas

tentang seseorang yang ditampilkan dalam

sebuah cerita.

Sudut pandang merupakan posisi pengarang

dalam menceritakan suatu peristiwa.

Amanat merupakan sesuatu yang berisi nasihat

yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada

pembaca.

C. Unsur Ekstrinsik Novel dan cerpen Unsur ekstrinsik dapat berupa sikap, keyakinan, dan

pandangan hidup pengarang yang memengaruhi

karya yang ditulisnya.

17

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMenulis4. Mengungkapkan

informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, karangan ilmiah.

4.2 Menulis surat

dagang dan surat

kuasa.

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMenulis4. Mengungkapkan

informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi.

4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur.

4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format baku.

A. Pengertian SuratSurat merupakan komunikasi tertulis antara sese-

orang atau lembaga dengan orang lain atau lembaga

lain.

B. Bagian SuratBagian-bagian surat terdiri atas:

1. Kepala surat;

2. Pembukaan surat,yang meliputi tanggal surat,

nomor surat, lampiran surat, perihal surat, dan

alamat surat;

3. Isi surat;

4. Penutup surat, meliputi salam penutup, tanda

tangan dan nama terang, jabatan, tembusan jika

ada.

C. Jenis –jenis suratSurat terdiri atas:

1. Surat resmi yaitu surat yang digunakan

dalam situasi resmi, misalnya surat dinas dan

perdagangan;

2. Surat tidak resmi yaitu surat yang digunakan

untuk kepentingan tidak resmi, seperti surat

anak kepada orang tuanya.

Surat

9Pelajaran

18

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan5. Memahami

pementasan drama.

5.1 mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama.

5.2 menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan.

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis16. menulis naskah

drama.

16.1 mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama.

16.2 menarasikan pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama.

A. Pengertian DramaDrama merupakan cerita yang ditampilkan dalam

bentuk dialog atau percakapan disertai dengan aksi

dalam pementasan.

B. Unsur-unsur DramaUnsur-unsur drama antara lain:

1. Tema adalah pokok pikiran yang mendasari

suatu cerita yang akan di perankan dalam drama

tersebut;

2. Tokoh adalah pelaku sebagai pemeran dalam

dialog yang mengekspresikan isi cerita dan

jalannya peristiwa;

3. Latar adalah tempat atau lingkungan untuk

mengekspresikan diri tokoh sesuai dengan

kronologis peristiwa berdasarkan ide cerita

tersebut;

4. Plot adalah pengembangan peristiwa dramatis

dengan cara munculnya motivasi-motivasi

berkenaan dengan karakter tokoh.

C. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik DramaCerita drama juga terdapat tema, amanat, karakteristik

tokoh, alur, latar cerita. Dalam drama tidak terdapat

unsur sudut pandang karena drama merupakan seni

bertutur langsung.

Ciri khas drama biasanya dilakukan secara dramatis

melalui akting pemain, kostum, dan dekorasi

panggung.

Drama10

Pelajaran

19

Ringkasan Materi Bahasa Inggris

20

Percakapan Chapter

1

Dalam Ujian Nasional, kamu tentunya akan sering

menjumpai percakapan atau dialog. Di bagian ini,

kamu akan mendengarkan dialog. Masing-masing

dialog akan diperdengarkan hanya dua kali sehingga

kamu harus menyimak baik-baik agar dapat

memahami apa yang sedang dibicarakan.

Berikut adalah trik dalam menjawab pertanyaan

pertanyaan pada bagian ini, adalah sebagai

berikut.

1. Pada saat narator membacakan “Direction”,

kamu harus segera membaca pertanyaan

berserta pilihan jawaban yang ada pada soal.

Sehingga kamu sudah memahami terhadap

soal apa saja yang diperkirakan nanti akan

ditanyakan pada soal.

2. Biasanya dialog dibaca dua kali, ini merupakan

kesempatan k amu untuk meyak ink an

jawabanmu benar .

3. Pada saat membaca pilihan jawaban, kamu

harus dapat menentukan kata tanya yang

akan digunakan narator? Apakah what, who,

when, where, why, how, how long, how much,

how many, dll... So, kamu dapat menentukan

jawabannya, itu merupakan modal kamu bahwa

jawaban kamu benar.

4. Kamu harus mengetahui dimana pembicaraan

tersebut dilakukan, siapa mereka, apa hubungan

mereka, atau apa yang mereka kerjakan. Hal ini

merupakan modalmu dalam membuat analisa

jawaban yang tepat.

Perhatikan contoh dialog berikut!

MICHAEL : Excuse me.

COUNTER CLERK : Yes?

MICHAEL : I want to send this parcel,

please.

COUNTER CLERK : Do you want to send it by letter

post or parcel post? It’d be three

rupees fifty paise1 by letter post,

and two rupees twenty-five

paise by parcel post.

MICHAEL : You’d better send it by letter post.

It might be quicker.

COUNTER CLERK : All right. Anything else I can do

for you?

MICHAEL : Yes. Could you weigh this letter,

please?

COUNTER CLERK : It’s just over twenty grams. It’ll

cost you one rupee forty paise.

Here’re the stamps for the parcel

and the letter. Will you affix

them,?

MICHAEL : Yes, I also want twenty inland

letter sheets and ten stamped

envelopes.

COUNTER CLERK : By all means. But wait a minute,

please. Let me first give you the

receipt for the parcel. Here’s the

receipt. And here’s the postal

stationery.

21

MICHAEL : Thank you very much. Can I leave

the parcel there on the desk in

front of you?

COUNTER CLERK : Yes. But put the letter in the box

over there.

MICHAEL : Oh, yes. Thank you very much.

Sumber: http://www.englishindo.com

Menurut pendapatmu? Dimanakah dialog tersebut

terjadi! Ya, betul dialog tersebut terjadi di Post Office

atau di kantor pos.

Jadi, perbanyaklah berlatih membaca dialog atau

mendengarkan dialog berbahasa inggris. Hal ini

akan mempermudah kamu, dalam memahami

percakapan bahasa Inggris.

22

Ungkapan dan responnya sering muncul dalam

Ujian Nasional. Percakapan-percakapan tersebut

akan diperdengarkan hanya dua kali. Kamu harus

menyimak dengan cermat untuk memahami apa

yang diucapkan oleh masing-masing anggota

percakapan. Kamu harus memilih respon/ungkapan

yang paling tepat untuk melengkapi percakapan

tersebut.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat

diterapkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

pada bagian ini.

1. Konsentrasikan perhatianmu pada makna dari

percakapan tersebut.

2. Perhatikan pilihan-pilihan jawaban yang

tersedia.

3. Ingat bahwa pilihan jawaban yang benar adalah

respon yang paling tepat untuk melengkapi

percakapan.

4. Bila kamu tidak memahami makna percakapan,

kamu dapat menebak pilihan jawaban yang

benar dengan cara memilih pilihan jawaban

yang disediakan.

Α. Ungkapan Berkenalan Allow me to introduce myself. My name’s ….

Hello. My name is ....

Hi, I’m ....

Untuk meresponnya gunakan kata-kata berikut.

It’s a pleasure to make your acquaintance. My

name is ….

Hello. It’s nice to meet you. My name’s ….

Hello. I’m pleased to meet you, too.

Apabila kita ingin memperkenalkan orang lain,

berikut adalah ungkapan-ungkapan yang dapat

digunakan.

I’d like to introduce ....

Allow me to introduce ….

Let me introduce ….

It’s my pleasure to introduce ….

I’d like you to meet ….

Have you met …?

B. Ungkapan Simpati dan PerhatianUngkapan simpati dan perhatian diekspresikan ketika

kita mengetahui seseorang mengalami sesuatu

yang tidak menyenangkan. Kita mengungkapkan

rasa simpati kita dengan mengatakan ungkapan-

ungkapan sebagai berikut.

I’m sorry that ….

I’m sorry to hear that ….

Let me tell you how sorry I am to hear about

….

You must feel terrible about ….

I’m sorry.

How terrible

Ungkapan dan Respon Chapter

2

23

C. Ungkapan NasihatBerikut adalah ungkapan-ungkapan yang digunakan

untuk meminta nasihat adalah sebagai berikut.

Do you think I ought to …?

What do you think if I should …?

Do you have any ideas about …?

Should I …?

If you were me, what would you …?

If you were in my situation, would you …?

Do you have any advice for me?

Can you give me some advice?

Do you have any recommendation about …?

Can you recommend …?

D. Ungkapan Keharusan dan KetidakharusanPada saat kamu ingin mengungkapkan keharusan,

kita dapat menggunakan ungkapan berikut ini.

I am afraid/I think ... is compulsory/obligatory.

I am afraid/I think ... is/are obliged to/I think you

have to ….

I think ... is/are supposed to ….

I’m afraid … must ….

I’m afraid ... should ….

Sementara untuk menyatakan ketidakharusan dapat

menggunakan ungkapan-ungkapan berikut ini.

… is/are not supposed to ….

… is/are not allowed.

You shouldn’t ….

I don’t think … should/ought to ….

E. Ungkapan Suka dan Tidak SukaUntuk mengungkapkan rasa suka, kita dapat

menggunakan ungkapan-ungkapan sebagai

berikut.

I like ….

I enjoy ….

I really like ….

I love ….

... is/are OK.

Apabila kita tidak suka akan sesuatu/seseorang,

kita dapat mengungkapkannya dengan ungkapan-

ungka pan berikut ini.

I don’t like ….

I hate ….

I think ... is/are disgusting.

I can’t stand ….

It bothers me when ….

F. Ungkapan TerkejutUngkapan-ungkapan yang digunakan untuk

mengungkapkan rasa terkejut adalah sebagai

berikut.

No, I don’t believe it.

Are you serious?

Are you joking?

Are you kidding?

You must be joking.

Wow!

Oh, no. That’s not true.

Really?

It’s surprising that ….

What a surprise!

This is really a surprise!

Incredible!

Goodness!

What?

G. Ungkapan Rasa BanggaUntuk mengungkapkan rasa bangga kita dapat

menggunakan ungkapan sebagai berikut.

I’m proud of it.

I think I did it.

H. Ungkapan Kemampuan dan Ketidak­mampuan

Untuk mengungkapkan bahwa kita mampu untuk

melakukan sesuatu kita dapat menggunakan salah

satu dari ungkapan-ungkapan berikut ini.

I’m capable of ....

I’m able to ....

24

I feel capable of/able to ....

I can ....

... is/are not difficult.

I know how to ….

I know something about ….

I’m not too bad at ….

No problem.

I’m pretty good at ….

A piece of cake.

Sedangkan untuk mengungkapkan bahwa kita

tidak mampu melakukan sesuatu, kita dapat

menggunakan ungkapan berikut ini.

(I’m afraid) I can’t cope with ....

I don’t think I have the ability ….

I don’t feel able to/capable of ….

I’m not sure I am capable.

I can’t.

I’m not sure I know how to ….

I’ve no idea how ….

I’m no good at ….

I. Ungkapan Permintaan MaafUntuk mengungkapkan permintaan maaf biasanya

menggunakan kalimat sebagai berikut.

May I offer you my sincere apologies for ….

I (really) do/must apologize for ….

I can’t tell you how sorry I am for ….

I’m extremely/very/really/awfully sorry for ….

Please forgive me for ….

Please accept my apologies.

I am sorry.

I am sorry for ….

Sorry about ….

Sorry.

Ketika kita menerima permintaan maaf seseorang

kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan

berikut ini.

That’s quite all right.

Think nothing of it.

It’s all right.

Don’t worry about it.

Please don’t worry.

That’s okay.

That’s fine.

Forget it.

Not to worry.

No problem.

Let’s forget it.

J. Ungkapan Penawaran Jasa/BantuanUntuk menawarkan jasa/bantuan kepada seseorang,

berikut adalah ungkapan-ungkapan yang dapat

digunakan.

Can I help you?

Let me help you ….

Shall I …?

If you like I could ….

I’ll ….

What can I do to help …?

Would you like any help …?

Would you like me to …?

Is there anything I can do …?

Need some help?

Want a hand?

Might I help at all?

Perhaps I could assist in some way?

K. Ungkapan UndanganUngkapan-ungkapan yang dapat digunakan untuk

mengundang/mengajak seseorang adalah sebagai

berikut.

I’d like you to ….

I’d like to ask you to ….

Would you like to …?

How/What about …?

Let’s ….

25

Apabila kita menerima undangan ajakan/undangan

seseorang kita dapat menyatakannya dengan

ungkapan berikut ini.

Thank you, I’d be glad to ….

Yes, thank you. I’d be happy to ….

Thank you so much for inviting me.

Let’s meet at ….

Yes, I’d love to.

Sure.

Great.

All right.

Sedangkan untuk menolak suatu undangan/ajakan

kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan

sebagai beri kut.

I’m so sorry, I’ll ….

I’m afraid that’s not good for me, what about

…?

L. Ungkapan Permintaan/Pemberian dan Penolakan Ijin

Berikut adalah ungkapan-ungkapan yang dapat

digu nakan untuk meminta ijin.

Can I ..., please?

Please let me ….

May I …, please?

Do you mind if I …?

Would you mind if I …?

May I have your permission to …?

Is it all right if I …?

Untuk memberikan ijin kita dapat menggunakan

ung kapan-ungkapan sebagai berikut.

Sure, go ahead.

It’s okay with me.

No, I don’t mind.

Why not?

You have my permission.

I won’t stop you.

Certainly.

Sedangkan apabila kita ingin menolak untuk

memberi kan ijin, k ita dapat menggunakan

ungkapan-ungkapan berikut ini.

No, you may not.

You can’t.

Yes, I do mind.

I don’t think so.

I will not permit you.

I absolutely forbid you.

M. Mengungkapkan Rasa Senang/tidak SenangBanyak sekali ungkapan yang dapat kita gunakan un-

tuk mengungkapkan rasa senang/rasa tidak senang.

Berikut ini adalah ungkapan untuk menyatakan rasa

senang.

I am very glad to ….

I am very glad/delighted that ….

I’m very pleased with ….

I’m very pleased.

It gives me great pleasure.

I can’t say how pleased/delighted I am.

How nice/marvellous/wonderful!

I’m/I feel so happy/glad.

It’s good/splendid news.

It’s the best thing I’ve ever heard.

Oh, it’s wonderful.

Great!

Fantastic!

Smashing!

Terrific!

N. Ungkapan persetujuan dan ketidak setujuanBerikut adalah ungkapan untuk persetujuan.

I agree with you.

So do I.

Me too.

You can say that again.

Who wouldn’t?

I’ll second that.

Is/Was/Has? It ever!

26

You bet!

I couldn’t agree with you more.

I feel the same way you do about it.

Berikut ini adalah ungkapan untuk menyatakan

ketidaksetujuan.

I don’t agree with you.

I don’t think so.

That’s not what I think.

That’s not the way I see it.

I can’t say I agree.

I couldn’t agree with you less.

I’m afraid I don’t agree.

I’m afraid I can’t say the same.

Probably not.

Not really.

I’m afraid not.

I’m not so sure.

O. Ungkapan Kepuasan/KetidakpuasanUngkapan-ungkapan berikut digunakan untuk

menanyakan tentang kepuasan/ketidakpuasan.

How do you like …?

Is everything OK?

Is everything satisfactory?

Are you satisfied?

Do you find … satisfactory?

Do you want to complain about something?

Was something not to your satisfaction?

Are you dissatisfied with something?

Untuk menyatakan kepuasan kita dapat meng-

gunakan ungkapan-ungkapan berikut ini.

I really like ….

I’m completely satisfied with ….

It was satisfactory.

Everything is fine, thank you.

Everything was just perfect.

I’m happy enough with ….

It was okay. Not too bad.

Good enough.

Untuk menyatakan ketidakpuasan, ungkapan-

ungkapan yang dapat digunakan adalah sebagai

berikut.

I am a little/a bit dissatisfied with ….

… was lousy.

I’m tired of ….

I don’t like ….

I have a complaint.

I’m very dissatisfied with ….

I want to make a complaint.

Untuk menanggapi pernyataan ketidakpuasan kita

dapat menggunakan ungkapan berikut ini.

I see I’m sorry to hear that I’ll look into it I’ll see what I can do about it I’ll try and take care of it

27

Pada bagian chapter III ini, kamu akan mendengarkan

monolog. Monolog tersebut akan diperde n garkan

hanya dua kali. Oleh karena itu, kamu harus menyimak

baik-baik untuk memahaminya. Setelah kamu

mendengarkan monolog, kamu akan menemu kan

pertanyaan-pertanyaan tentang isi monolog terse-

but. Baca lima pilihan jawaban dan tentukan pilihan

jawaban yang paling sesuai untuk pertanyaan yang

sudah kamu dengarkan.

Berikut adalah trik yang dapat digunakan dalam

mengerjakan bagian monolog ini.

1. Apabila ada waktu, bacalah pilihan-pilihan

jawaban yang ada pada bagian ini.

2. Konsentrasi pada monolog, terutama pada

bagian awal karena biasanya bagian tersebut

memuat gagasan utama, atau topik monolog.

3. Konsentrasi pada informasi detil monolog (apa

yang dibicarakan, siapa yang berbicara, di mana

terjadinya, dan sebagainya).

4. Konsentrasi pada isi dan konteks monolog.

Semua informasi yang diperlukan untuk

menjawab pertanyaan ada dalam monolog.

Cobalah untuk mengingat detil isi monolog.

Monolog Chapter

3

5. Konsentrasi juga pada pertanyaan. Ingat

kembali pertanyaannya ketika kamu membaca

pilihan-pilihan jawaban.

6. Gunakan intuisimu apabila kamu tidak tahu

pilihan jawaban mana yang benar

7. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya.

8. Jawab pertanyaan dengan cepat dan siap untuk

membaca pertanyaan selanjutnya.

9. Perbanyaklah berlatih sebelum kamu meng-

hadapi Ujian Nasional.

Perhatikan contoh monolog narrative berikut ini.

BAWANG Putih lived with her step mother

and her step sister, Bawang Merah. Bawang

Putih’s mother died when she was a baby.

Her father remarried another woman and

later her step sister was born. Unfortunately,

not long after that her father died. Since

then, Bawang Putih’s life was sad. Her step

mother and her step sister treated Bawang

Putih badly and always asked her to do all

the household chores.

28

Ringkasan Materi Matematika

29

Kelas X Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

Menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma.

Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar, dan logaritma.

A. Bentuk PangkatBentuk pangkat meliputi: pangkat bulat positif,

pangkat bulat negatif, dan pangkat nol.

Secara umum perpangkatan bulat positif suatu

bilangan real didefinisikan:

an = a × a × a × ... × a

sebanyak n faktor

Sifat-sifat bilangan berpangkat bilangan bulat untuk

a, b ∈ R; m, n ∈ B ; a ≠ 0, b ≠ 0 (R = himpunan bilangan

real dan B = himpunan bilangan bulat) berikut.

1) am × an = am +n

2)

−= m

m nn

aa

a

3) (am)n = am × n

4) (ab)n = an × bn

5) =

n n

n

a ab b

6) a0 = 1

7)

− =1

nna

a

B. Bentuk AkarPada bentuk akar berlaku:

1) =mnmn a a

2) × = × ×m a n b m n a b

3) =m a m a

n bn b

4) × = ×mn n mm na a a a

5) =nm

mnmn

a aab

C. LogaritmaLogaritma merupakan invers (kebalikan) dari per-

pangkatan, sehingga dapat didefinisikan sebagai

berikut.

x = an ⇔ alog x = n

untuk a > 0, a ≠ 1 dan x > 0.

Keterangan:

a = bilangan pokok atau basis logaritma

x = numerus, bilangan yang dicari logaritmanya,

x > 0

n = hasil logaritma, nilainya dapat positif, nol, atau

negatif

Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma

1Pelajaran

30

Sifat-sifat logaritma:

1) alog a = 1

2) alog 1 = 0

3) alog x + alog y = alog (x . y)

4) alog x – alog y = alog xy

5) alog xn = n . alog x

6) alog x = loglog

c

c

xa

7) alog x = 1logx a

8) loga xa x=

9) =log . logna m am

x xn

10) alog = −1

loga xx

11) = −1

log loga ax x

12) alog x . xlog y = alog y

13) alog an = n

14) log2x = log x . log x

15) log-1 x = 1log x

31

Kelas X Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat.

Memahami konsep fungsi.

Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat.

A. Pengertian Relasi dan FungsiRelasi dari himpunan A ke himpunan B adalah

pemasangan ang gota-anggota himpunan A dengan

anggota-anggota himpunan B. Sedangkan suatu

fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu

relasi yang memasangkan setiap anggota A dengan

tepat satu anggota B.Fungsi f dari himpunan A ke B ditulis:

f : A → B

(dibaca: fungsi f memetakan A ke B)

Pada fungsi f : A → B berlaku:

1) Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari f, ditulis Df.

2) Himpunan B disebut daerah kawan (kodomain) dari f.

3) Himpunan dari semua peta f di B disebut daerah

hasil (range) dari fungsi tersebut, ditulis Rf.

Persamaan kuadrat dan Fungsi

2Pelajaran

B. Persamaan KuadratBentuk umum persamaan kuadrat:

ax2 + bx + c = 0 ; a, b, c ∈ R, a ≠ 0

Akar-akar persamaan kuadrat dapat ditentukan

dengan:

memfaktorkan;

melengkapkan bentuk kuadrat sempurna;

menggunakan rumus abc:

− ± −

=2

1,24

2b b ac

xa

Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat:

1) jumlah akar-akar persamaan kuadrat:

x1 + x2 = −ba

2) hasil kali akar-akar persamaan kuadrat:

x1 . x2 = ca

C. Fungsi KuadratBentuk umum fungsi kuadrat:

f(x) = ax2 + bx + c, a ≠ 0, a, b, c ∈ R

Cara-cara menentukan fungsi kuadrat:

a. jika diketahui titik potong dengan sumbu x di

(x1, 0) dan (x2, 0)maka y = f(x) = a (x – x1) (x – x2);

b. jika diketahui koordinat titik puncak (titik balik)

nya P (p,q), maka y = f(x) = a(x – p)2 + q;

c. jika melalui tiga titik yang diketahui, digunakan y = ax2 + bx + c.

32

Kelas X Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMemecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel.

Menyelesaikan sistem persamaan linear dan sistem persamaan campuran linear dan kuadrat dalam dua variabel.

Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear.

Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya.

A. Sistem Persamaan LinearSistem persamaan linear terdiri atas dua atau

lebih persamaan linear. Sistem persamaan linear

terbagi atas:

1) Sistem persamaan linear dengan dua variabel.

Bentuk umumnya:

ax + by = cpx + qy = r

; a, b, c, p, q, r = bilangan real.

2) Sistem persamaan linear dengan tiga variabel.

Bentuk umumnya:

+ + = + + =

kx ly mz npx qy rz s

ax + by + cz = d

;

a, b, c, d, k, l, m, n, p, q, r, s = bilangan real.

Sistem persamaan linear dengan persamaan

kuadrat. Bentuk umumnya:

= +

= + +

2

y ax b

y px qx r ; a, b, p, q, r = bilangan real.

Sistem persamaan kuadrat dengan dua variabel.

Bentuk umumnya:

= + +

= + +

2

2

y ax bx c

y px qx r ; a, b, c, p, q, r = bilangan real.

B. Himpunan Penyelesaian Sistem PersamaanUntuk mencari himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dengan dua variabel dan

persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan

beberapa cara, yaitu:

1) substitusi,

2) eliminasi, dan

3) gabungan substitusi dan eliminasi.

Sistem Persamaan

3Pelajaran

33

Kelas X Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat.

Menyelesaikan pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan aljabar.

Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel.

Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel dan penafsirannya.

A. Pengertian PertidaksamaanPertidaksamaan adalah suatu kalimat terbuka yang

memuat satu variabel (peubah) atau lebih dan tanda-

tanda ketidaksamaan (<, >, ≤, atau ≥).

B. Jenis-Jenis Pertidaksamaan dan Penyelesai-annya

Berdasarkan pangkat dari variabelnya (bentuk

pertidaksamaan), pertidaksamaan dapat dibagi

atas:

1) Pertidaksamaan linear, yaitu suatu pertidak-

samaan yang mempunyai variabel pangkat

satu.

Contoh: x + 4 < 2x + 7

2) Pertidaksamaan kuadrat, yaitu suatu pertidak-

samaan yang mempunyai variabel pangkat

dua.

Contoh: x2 – 2x + 4 < 7

3) Pertidaksamaan pecahan, yaitu suatu pertidak-

samaan yang mempunyai bentuk pecahan dan

mengandung variabel x pada penyebutnya.

Contoh: 2 30

1 2x

x+

>−

4) Pertidaksamaan nilai mutlak (harga mutlak),

yaitu suatu pertidaksamaan yang mempunyai

tanda mutlak. Pada pertidaksamaan nilai mutlak

berlaku:

> 0x sama artinya –a < x < a.

< 0x sama artinya x < –a atau x > a.

5) Pertidaksamaan bentuk akar, yaitu pertidak-

samaan yang variabelnya terletak di bawah

tanda akar. Cara penyelesaiannya diawali

dengan menguadratkan kedua ruas.

Contoh: − <1 0x

Pertidaksamaan

4Pelajaran

34

Kelas X Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.

Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasinya.

Menentukan nilai kebenaran dari suatu per-nyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.

Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan.

Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah

A. Kalimat Terbuka, Pernyataan, dan NegasinyaKalimat terbuka adalah suatu kalimat yang memuat

variabel, nilai kebenarannya belum dapat ditentukan,

apakah bernilai benar atau salah.

Pernyataan adalah suatu kalimat yang dapat

ditentukan nilai kebenarannya, yaitu benar atau

salah, tetapi tidak dapat terjadi benar dan salah

bersamaan.

Ingkaran pernyataan (negasi penyataan) adalah

kebalikan dari penyataan. Jika pernyataan benar,

ingkarannya salah, dan sebaliknya.

Ingkaran dari p dinotasikan dengan ~p, dibaca:

tidak p atau bukan p atau tidak benar bahwa p

atau non-p.

Contoh:

p = Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat.

(benar/B)

Ingkarannya:

~ p = Bandung bukan ibu kota Provinsi Jawa Barat.

(salah/S)

~ p = Tidak benar bahwa Bandung adalah ibu kota

Provinsi Jawa Barat. (salah/S) Penyataan Majemuk

Pernyataan majemuk adalah penyataan yang

terdiri dari dua pernyataan atau lebih dapat

Logika Matematika

5Pelajaran

35

dihubungkan dengan kata hubung, yaitu: ... dan ... , ...

atau ... , jika ... maka ..., dan ... jika dan hanya jika ... .

Contoh: Hari ini mendung atau langit berwarna

biru.

Jenis-Jenis Kalimat MajemukAda empat pernyataan majemuk, yaitu:

1) Konjungsi, yaitu gabungan antara dua

pernyataan dengan memakai kata hubung

”dan”, dinotasikan:

p ∧ q dibaca: p dan q

Tabel kebenaran konjungsi:

p q p ∧ qB B B

B S S

S B S

S S S

2) Disjungsi, yaitu gabungan antara dua pernyataan

dengan memakai kata hubung ”atau”, dinotasi-

kan:

p ∨ q dibaca: p atau q.

Tabel kebenaran disjungsi:

p q p ∨ qB B B

B S B

S B B

S S S

3) Implikasi, yaitu gabungan antara dua pernyataan

dengan memakai kata hubung ”jika …maka…”,

dinotasikan:

p → q dibaca: jika p maka q,

p hanya jika q,p syarat cukup untuk q,

q syarat perlu untuk p, atau q jika p

Tabel kebenaran implikasi:

p q p ⇒ qB B B

B S S

S B B

S S B

4) Biimplikasi, dibentuk dari (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p),

dinotasikan:

p ⇔ q dibaca: p jika dan hanya jika q,

p syarat cukup dan perlu untuk q,

p ekuivalen dengan q

Tabel kebenaran biimplikasi:p q p ⇒ q q ⇒ p p ⇔ qB B B B BB S S B SS B B S SS S B B B

B. Ingkaran Pernyataan Majemuk Ingkaran pernyataan majemuk terbagi atas.

1) Ingkaran dari konjungsi, berlaku:

~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q

2) Ingkaran dari disjungsi, berlaku:

~(p ∨ q) ≡ ~p ∨ ~q

3) Ingkaran dari implikasi, berlaku:

~(p → q) ≡ p ∧ ~q

4) Ingkaran dari biimplikasi, berlaku:

~(p ⇔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)

C. Konvers, Invers, dan KontraposisiDari implikasi p ⇒ q dapat dibentuk implikasi baru,

yaitu: Konvers: q ⇒ p

Invers: ~p ⇒ ~q dan

Kontraposisi: ~q ⇒ ~p

36

D. Pernyataan Berkuantor dan IngkarannyaPernyataan berkuantor terdiri atas:

1) Pernyataan berkuantor universal, dinotasikan:

∀p(x) (dibaca: “Untuk semua x, berlaku-

lah p(x)”)

Ingkarannya:

~(“∀ p(x)) ≡ ∃x ~p(x) (dibaca: “ingkaran

untuk semua x yang berlaku p(x) adalah

ada x yang bukan p(x)”).

2) Pernyataan berkuantor eksistensial, dinotasi-

kan:

∃(x) p(x)

(dibaca: “Ada x sehingga berlaku p(x)”)

Ingkarannya:

~(∃x p(x)) ≡ ∀x ~p(x) (dibaca: “ingkaran

beberapa x berlaku p(x) adalah semua x

bukan p(x)”).

E. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan terbagi atas:

1) Penarikan kesimpulan dari pernyataan majemuk,

dengan aturan:

a) Modus Ponens, berlaku:

Jika p ⇒ q benar dan p benar

maka pernyataan q bernilai benar.

p ⇒ q

p

∴ q

b) Aturan Tollens, berlaku:

Jika p ⇒ q benar dan ~q benar maka

pernyataan ~p bernilai benar. p ⇒ q

~p

∴ ~q

c) Silogisme, berlaku:

Jika p ⇒ q dan q ⇒ r keduanya

benar maka p ⇒ r juga benar.

p ⇒ q

q ⇒ r

∴ p ⇒ r

2) Penarikan kesimpulan dari pernyataan ber-

kuantor

Contoh:

p(x) : Jika suatu segitiga merupakan segitiga

sama kaki maka mempunyai dua sudut

sama besar.

≡ Setiap segitiga sama kaki mempunyai dua

sudut sama besar.

37

Kelas X Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah

.

Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan penafsirannya.

A. Perbandingan TrigonometriRumus-rumus perbandingan trigonometri

1) sin α = =yr

panjang sisi depanpanjang sisi miring

cos α = =xr

panjang sisi apitpanjang sisi miring

tan α = =yx

panjang sisi depanpanjang sisi apit

2) sec α = 1cos α ; cosec α = 1

sin α ;

cotan α = 1tan α ; cosec α = cos α

sin α ;

Perbandingan trigonometri sudut α dengan (90o– α)

3)

sin (90° – α) = cos α cos (90° – α) = sin α

tan (90° – α) = cotan α

cotan (90° – α) = tan α

cosec (90° – α) = sec α

sec (90° – α) = cosec α

Perbandingan trigonometri sudut α dengan (180o– α)

4) sin (180° – α) = sin α

cos (180° – α) = –cos α

tan (180° – α) = –tan α

cotan (180° – α) = –cotan α

cosec (180° – α) = sec α

sec (180° – α) = -cot α

Trigonometri

6Pelajaran

x

yr

α

38

Perbandingan trigonometri sudut α dengan (180o+ α)

5) sin (180° + α) = –sin α

cos (180° + α) = –cos α

tan (180° + α) = tan α

cotan (180° + α) = cotan α

cosec (180° + α) = -cosec α

sec (180° + α) = -sec α

B. Fungsi TrigonometriFungsi trigonometri dapat berbentuk sebagai

berikut.

1) f(x) = a sin (kx + b)

Periode = p°

=360 2

k k

nilai maksimum = a nilai minimum = – a

2) f(x) = a cos (kx + b)

Periode = p°

=360 2

k k

nilai maksimum = a nilai minimum = – a

3) f(x) = a tan (kx + b)

Periode = p°

=180

k k

Tidak ada nilai maksimum dan minimum.

C. Identitas TrigonometriContoh identitas trigonometri:

1) sin2 a + cos2 a = 1

2) 1 + tan2 a = sec2 a

D. Persamaan TrigonometriUntuk k∈B (B = himpunan bilangan bulat), diperoleh

persamaan sebagai berikut.

1) Jika sin x = sin a, maka:

x1 = a + k . 360° x2 = (180° – a) + k . 360°

2) Jika cos x = cos a, maka:

x1 = a + k . 360° x2 = –a + k . 360°

3) Jika tan x = tan a, maka:

x = a + k . 180°

4) Jika cotan x = cotan a, maka:

x = a + k . 180°

E. Aturan Sinus, Aturan Kosinus, dan Rumus SegitigaAturan sinus:

a b c= =

sin A sin B sin C

Aturan kosinus:

1) a2 = b2 + c2 – 2bc cos A

2) b2 = a2 + c2 – 2ac cos B

3) c2 = a2 + b2 – 2ab cos C

Luas segitiga: 1 1 1

. sin sin . sin2 2 2ABC ABC ABCL b c A L ac B L a b C∆ ∆ ∆= = =

1 1 1. sin sin . sin

2 2 2ABC ABC ABCL b c A L ac B L a b C∆ ∆ ∆= = =

90°

Kuadran I semua positif

Kuadran II sinus positif

Kuadran III tangan positif

Kuadran IV kosinus positif

180°

270°

Kedudukan suatu garis terhadap garis lain (dua garis)

dibedakan atas:

1) Berimpit 3) berpotongan

2) Sejajar 4) bersilangan

Kedudukan suatu bidang terhadap bidang lain (dua

bidang) dibedakan atas:

1) Berimpit

2) Sejajar

3) Berpotongan

B. Proyeksi RuangProyeksi ruang meliputi:

1) Proyeksi titik pada garis.

2) Proyeksi titik pada bidang.

3) Proyeksi garis pada bidang.

C

BA c

b a

39

Kelas X Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga.

Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.

A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang pada Bangun Ruang

Kedudukan titik dibedakan atas:

1) Titik terletak pada garis

2) Titik terletak di luar garis

3) Titik terletak pada bidang

4) Titik terletak di luar bidang

Ruang Dimensi Tiga

7Pelajaran

Kedudukan suatu garis terhadap garis lain (dua garis)

dibedakan atas:

1) Berimpit 3) berpotongan

2) Sejajar 4) bersilangan

Kedudukan suatu bidang terhadap bidang lain (dua

bidang) dibedakan atas:

1) Berimpit

2) Sejajar

3) Berpotongan

B. Proyeksi RuangProyeksi ruang meliputi:

1) Proyeksi titik pada garis.

2) Proyeksi titik pada bidang.

3) Proyeksi garis pada bidang.

40

Kelas XI Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive.

Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta penafsirannya.

Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya.

Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam pemecahan masalah.

Menentukan ruang sampel suatu percobaan.

Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsirannya.

Statistika dan Peluang

8Pelajaran

A. StatistikaPerbedaan Pengertian Statistik dengan Statistika

Statistik merupakan kumpulan angka-angka dari

suatu permasalahan, sehingga dapat memberikan

gambaran mengenai masalah tersebut. Sedangkan

statistika adalah cara ilmiah yang mem pelajari

pengumpulan, pengaturan, perhitungan, peng-

gambaran, dan penganalisisan data, serta penarikan

kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisisan

yang dilakukan, dan pembuatan kesimpulan yang

rasional.

Penyajian Data Tunggal Penyajian data dapat berupa:

1) Diagram batang, yaitu penyajian data dengan

menggunakan batang-batang berbentuk

persegi panjang dengan lebar batang yang

sama dan dilengkapi dengan skala tertentu

untuk menyatakan banyaknya tiap jenis data.

2) Diagram lingkaran, yaitu penyajian data statistik

dengan menggunakan gambar yang berbentuk

lingkaran, yang dibagi atas juring-juring.

3) Diagram garis, yaitu penyajian data pada

bidang Cartesius dengan menghubungkan

titik-titik data pada bidang Cartesius (sumbu x

dan sumbu y), sehingga diperoleh suatu grafik

berupa garis.

4) Diagram Batang daun, yaitu penyajian data yang

dibagi atas dua bagian, yaitu bagian batang dan

41

daun. Bagian batang memuat angka puluhan,

sedangkan bagian daun memuat angka

satuan.

5) Diagram kotak garis, yaitu penyajian data dalam

bentuk kotak garis.

Penyajian Data Berkelompok Apabila data cukup banyak maka data

dikelompokkan dalam beberapa kelompok,

kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

Langkah-langkah membuat tabel distribusi

frekuensi adalah sebagai berikut.

1) Urutkan data dari data terkecil ke data ter-

besar.

2) Tentukan banyak kelas pada tabel distribusi fre-

kuensi, dengan menggunakan metode Sturges:

k = 1 + 3,3 log n

Keterangan: k = banyak kelas n = banyak data

3) Tentukan interval kelas dengan rumus:

=R

Ik

Keterangan: I = interval kelas k = banyak kelas

R = range = jangkauan = data tertinggi – data

terendah

4) Tentukan batas atas kelas (Ba) dan batas bawah

kelas (Bb).

Tabel distribusi frekuensi dapat dibedakan atas:

1) Tabel distribusi frekuensi relatif: mempunyai

frekuensi relatif dalam bentuk persentase

(%). Besarnya frekuensi relatif dapat ditentu-

kan dengan rumus:

Fungsi relatif kelas ke-k =

2) Tabel distribusi frekuensi kumulatif, meru pa-

kan tabel frekuensi yang berisikan frekuensi

kumulatif (frekuensi hasil akumulasi).

Fre kuensi kumulatif adalah frekuensi yang

dijumlahkan, yaitu frekuensi suatu kelas

di jumlahkan dengan frekuensi kelas

sebelumnya.

Ukuran Data Statistik a. Ukuran Pemusatan Data (Ukuran Tendensi

Sentral)Ada tiga macam ukuran tendensi sentral, yaitu:

a) Rata-rata atau mean ( x ), yaitu jumlah seluruh

nilai-nilai data dibagi dengan banyaknya data.

1) Rata-rata untuk data tunggal (tidak ber-

kelompok) , rumusnya:

=+ + + +

= =∑

1 2 3 1....

n

in i

xx x x x

xn n

2) Rata-rata untuk data berkelompok, rumusnya:

=

=

+ + + += =

+ + + +

∑1 1 2 2 3 3 1

1 2 3

1

........

n

i in n i

nn

ii

f xf x f x f x f x

xf f f f

f

3) Rata-rata sesungguhnya, rumusnya:

=

=

= +∑

∑1

0

1

n

i ii

n

ii

f dx x

f

4) Rata-rata sesungguhnya dengan mem-

faktorkan interval kelasnya, rumusnya:

=

=

= +

∑1

0

1

n

i ii

n

ii

f ux x I

f

= ×frekuensi kelas ke-

Frekuensi relatif kelas ke- 100%banyak data

kk

42

Keterangan:

x (eksbar) = rata-rata data n = jumlah semua bobot data

0x = rata-rata sementara fi = bobot untuk nilai-nilai xi xi = nilai data ke-I I = interval kelas

faktor intervald

uI

= == faktor interval

b) Median (Md), yaitu nilai yang terletak di tengah

deretan data setelah diurutkan dari yang ter kecil.

Rumus median untuk data berkelompok:

− = +

12

n fkMd Tb I

f Keterangan: Md = median Tb = tepi bawah kelas fk = frekuensi kumulatif

c) Modus (Mo), yaitu data yang paling sering

muncul atau yang mempunyai frekuensi

terbanyak.

Rumus modus data kelompok adalah

= + + 1

1 2

dMo Tb I

d d Keterangan: Mo = modus d

1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan

frekuensi kelas sebelumnya d2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan

frekuensi kelas sesudahnya

b. Ukuran LetakUkuran letak suatu data dapat dinyatakan dalam

bentuk fraktil.

Fraktil adalah nilai-nilai yang membagi sepe-

rangkat data yang telah berurutan menjadi beberapa

bagian yang sama, yaitu:

a) Kuartil, yaitu ukuran letak yang membagi sekum-

pulan data tersebut menjadi 4 bagian yang

sama.

Kuartil terbagi atas:

Kuartil bawah (Q1), terletak pada data

urutan ke-¼ (n + 1)

Kuartil tengah (Q2), terletak pada data

urutan ke-½ (n + 1)

Kuartil atas (Q3), terletak pada data urutan

ke-¾ (n + 1)

Rumus kuartil untuk data berkelompok:

− = +

4 j

j

j

Q

j QQ

jn fk

Q Tb If

Keterangan: Qj = kuartil ke-j (j = 1, 2, 3)TbQi = tepi bawah kelas yang memuat Qjn = jumlah seluruh frekuensifkQi = frekuensi kumulatif kurang dari di bawah kelas yang memuat QjfQi = frekuensi kelas yang memuat QjI = lebar atau panjang kelas (interval kelas)

b) Desil, yaitu ukuran letak yang membagi

sekumpulan data menjadi 10 bagian. Rumus

desil untuk data berkelompok:

− = +

10 j

j

j

D

j DD

jn fk

D Tb If

Keterangan: Dj = desil ke-j (j = 1, 2, 3, …, 9)

TbDi = tepi bawah kelas yang memuat Djn = jumlah seluruh frekuensi

fkDi = frekuensi kumulatif kurang dari di

bawah kelas yang memuat DjfDi = frekuensi kelas yang memuat DjI = lebar atau panjang kelas (interval kelas)

c) Persentil, yaitu ukuran letak yang membagi

sekumpulan data menjadi 100 bagian. Rumus

kuartil untuk data berkelompok:

43

− = +

4 j

j

j

P

j PP

jn fk

P Tb If

Keterangan: Pj = kuartil ke-j (j = 1, 2, 3, …, 99)TbPi = tepi bawah kelas yang memuat Pjn = jumlah seluruh frekuensifkPi = frekuensi kumulatif kurang dari di bawah

kelas yang memuat PjfPi = frekuensi kelas yang memuat PjI = lebar atau panjang kelas (interval kelas)

c. Ukuran Penyebaran Data (Dispersi)Ukuran penyebaran data terbagi atas:

a) jangkauan atau range (R), berlaku:

R = Xmaks – Xmin

b) simpangan rata-rata atau deviasi rata-rata (SR),

rumusnya:

atau

= =

=

− −= =∑ ∑

∑1 1

1

atau

n n

i i ii i

n

ii

x x f x xSR SR

nf

c) simpangan baku/standar deviasi/deviasi standar

(SD), rumusnya:

( )=

−= >

∑ 2

1 jika 30

n

ii

x xSD n

n

( )=

−= ≤

∑ 2

1 jika 301

n

ii

x xSD n

n

d) simpangan kuartil atau jangkauan semi inter-

kuartil (Qd), rumusnya:

( )= −3 1

12dQ Q Q

B. PeluangPermutasiPermutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah

unsur yang berbeda tanpa adanya pengulangan.

Rumusnya:

( ) ( )= =

− −! !

( , ) atau ! !n r

n nP n r P

n r n r

Di mana k ≤ n

Permutasi terbagi atas:

1) Permutasi dengan beberapa objek sama, ber-

laku:

a) Banyaknya permutasi dari n objek dengan

r objek sama (r < n) adalah

=!

!n r

nP

r

b) Banyaknya permutasi dari n objek, di mana

ada beberapa objek sama, misalnya ada m1

objek yang sama, ada m2 objek yang sama

serta m3 objek yang sama, dan seterusnya

adalah

=1 2 3,...., ,

1 2 3

!

! ! ! ....n m m mn

Pm m m

2) Permutasi siklis, berlaku:

Banyaknya permutasi siklis dari n objek =

(n – 1)!

KombinasiBanyaknya kombinasi r objek dari n objek ditulis

dengan nCr atau Crn adalah

( )=

−!

! ! n r

nC

r n r

Peluang Suatu Kejadian Peluang (P) merupakan ukuran mengenai kemung-

kinan suatu kejadian tertentu akan terjadi dalam

suatu percobaan. Jika hasil suatu percobaan yang

Keterangan: Qd = simpangan kuartil Q3 = simpangan atasQ1 = simpangan bawah

1

1

1 atau

n

i ni

i ii

x xSR SR f x x

n n=

=

−= = −∑

44

mungkin itu dihimpun dalam suatu himpunan

maka himpunan itu disebut ruang sampel yang

dilambangkan dengan S. Peluang P untuk terjadinya suatu kejadian E adalah

=

( )( )

( ) n E

P En S

Keterangan:P(E) = peluang kejadian yang diharapkan suksesn(E) = banyaknya anggota kejadian En(S) = banyaknya anggota ruang sampel (banyaknya kejadian yang mungkin terjadi)

Peluang komplemen suatu kejadian berlaku:

P(EC) = 1 – P(E)

Keterangan:P(EC) = peluang komplemen suatu kejadian P(E) = peluang yang diharapkan sukses

Frekuensi HarapanJika suatu percobaan dilakukan n kali maka peluang

kejadian yang diharapkan adalah P(E). Perkalian

antara berapa kali percobaan dilakukan dengan

peluang kejadian itu dinamakan frekuensi harapan

(fh), ditulis dengan:

fh (E) = n × P(E)

Keterangan:fh (E) = frekuensi harapan P(E) = peluang kejadian E n = banyak kejadian

Kejadian Majemuk Pada kejadian majemuk berlaku:

Peluang kejadian saling asing atau kejadian saling

lepas:

P(A ∪ B) = P(A) + P(B)

Untuk peluang kejadian sembarang A dan B ber laku:

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

Pada kejadian A dan B saling bebas, kejadian A tidak

memengaruhi kejadian B atau kejadian B tidak

memengaruhi kejadian A, sehingga berlaku:

P(A ∩ B) = P(A) × P(B) Dua buah kejadian disebut kejadian tidak saling

bebas berlaku:

P(A ∩ B) = P(A) × P(B| A)

Peluang bersyarat P(B| A) artinya peluang terjadinya

B setelah A terjadi

45

Kelas XI Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi.

Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi.

Menentukan invers suatu fungsi.

A. Pengertian Relasi dan Fungsi1. Produk Cartesius

Jika terdapat himpunan P dan Q yang tidak

kosong, produk cartesius dari himpunan P dan

Q adalah himpunan pasangan terurut (x, y)

dengan x ∈ P, y ∈ Q, ditulis sebagai berikut.

P × Q = {(x, y) x ∈ P dan y ∈ Q}

2. Relasi

Relasi atau hubungan R dari himpunan P ke

himpunan Q adalah sembarang himpunan

bagian dari produk cartesius P × Q dengan x ∈

P, y ∈ Q, ditulis sebagai berikut:

R = {(x, y) x ∈ P dan y ∈ Q}

3) Fungsi

Suatu fungsi f atau peme-

taan f dari himpunan P

ke himpunan Q adalah

suatu relasi khusus yang

memetakan setiap elemen dari P (domain)

dengan tepat satu elemen dari Q (kodomain).

Jika f memetakan suatu elemen x ∈ P ke suatu

elemen y ∈ Q, fungsi f dari A ke B dapat ditulis

y = f(x) dengan x sebagai peubah bebas dan y

sebagai peubah terikat.

Daerah asal (domain) fungsi y = f(x) adalah nilai-

nilai x supaya y = f(x) ada nilainya (terdefinisi).

Syarat agar suatu fungsi terdefinisi :

( ) ( )( )( ) ( )

( ) ( )( ) ( ) ( )

* 0

* 0

* log

0 0, 1

f x

y f x syarat f x

f xy g x

g x

y x

syarat g x dan f x f x

= → ≥

= → ≠

=

→ > > ≠

Daerah hasil (range) fungsi y = f(x) adalah nilai-nilai

y yang dipengaruhi oleh domain fungsi (Df).

Menentukan range (daerah hasil) dari fungsi

kuadrat y = f(x) = ax2 + bx + c adalah sebagai

berikut.

Untuk Df = {xx ∈ R}

- Jika a > 0, daerah hasilnya Rf = {yy > ye,

y ∈ R}

- Jika a < 0, daerah hasilnya Rf = {yy < ye,

y ∈ R} dengan −

= −

2 44e

b acy

a

Kompisisi Dua Fungsi dan Invers

9Pelajaran

46

Untuk Df = {xp < x < q, x ∈ R}

- Jika absis titik puncaknya = − 2e

bx

a

di dalam interval domain, tentukan

f(xe), f(p), dan f(q), sehingga: Rf = {yfmin

< y < fmaks , y∈ R}

- Jika absis titik puncaknya (xe) di luar

interval domain, tentukan f(p), dan f(q),

sehingga: Rf = {yfmin < y < fmaks , y∈ R}.

B. Sifat-sifat Fungsi Fungsi dari himpunan P ke Q

disebut satu-satu (one-one

/ injektif ) jika setiap elemen

dari P hanya mempunyai

satu peta di Q dan tidak harus semua elemen

dari Q terpetakan dari P.

Fungsi dari himpunan P ke

himpunan Q disebut pada

(onto / surjektif ) jika setiap

elemen dari himpunan Q

habis terpetakan (mempunyai minimal satu

pasangan dengan elemen himpunan P).

Fungsi dari himpunan P

ke himpunan Q disebut

korespondensi satu-satu

(one-one onto / bijektif ) jika fungsi itu injektif

dan onto).

C. Aljabar FungsiJika f dan g adalah dua fungsi yang diketahui, maka

fungsi yang merupakan jumlah, selisih, hasil kali,

dan hasil bagi kedua fungsi tersebut masing-masing

sebagai berikut.

D. Komposisi FungsiJika fungsi f: A → B dan fungsi g: B → C, fungsi h:

A → C disebut fungsi komposisi yang ditentukan

oleh rumus sebagai berikut.

h = gof = gof(x) = go{f(x)} = (gof)(x)

Syarat agar fungsi g dan fungsi f dapat dikom-

posisikan menjadi (gof) adalah sebagai berikut.

- Irisan antara daerah hasil fungsi dengan daerah

asal fungsi g bukan himpunan kosong.

(Rf ∩ Rg) ≠ 0

- Daerah asal fungsi komposisi (gof) adalah

himpunan bagian dari daerah asal fungsi f.

( ) ⊆o fg fD D

- Daerah hasil fungsi komposisi (gof) adalah

himpunan bagian dari daerah hasil fungsi g.

( ) ⊆o fg fR R

Sifat fungsi komposisi: tidak komutatif

gof(x) ≠ fog(x).

E. Fungsi Invers Tidak semua fungsi invers merupakan fungsi

invers dan invers fungsi yang merupakan fungsi

disebut fungsi invers.

Suatu fungsi f : A B mempunyai fungsi invers

f-1 : B A jika semua elemen himpunan A dan

elemen himpunan B berkorespondensi satu-

satu.

notasi fungsi invers adalah jika f(x) = y, f-1(y) = x

atau y-1 = f-1(x).

Langkah menentukan fungsi invers dari y = f(x)

adalah:

- Mengubah fungsi y = f(x) dalam bentuk x

sebagai fungsi y.

- Mengganti y pada f-1(y) dengan x untuk

mendapatkan f-1(x).

Sifat komposisi fungsi invers : f-1o g-1 = (g o f )-1

( )( ) ( ) ( ) ( )

( )( ) ( ) ( ) ( )

( )( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )( ) ( )

+

+ = + = ∩

− = − = ∩

= = ∩

= = ∩ ≠

.

* , dengan

* , dengan

* . . , dengan

* , dengan dan 0

f gf g

f gf g

f gf g

f gfg

f g x f x g x D D D

f g x f x g x D D D

f g x f x g x D D D

f xfx D D D g x

g g x

47

F. Hubungan komposisi dan inversJika (g o f)(x) = h(x), maka diperoleh:

1. h-1(x) = (g o f)-1(x) = (f-1

o g-1)(x) = f-1 (g-1(x))

2. (f o g)-1(x) = (g-1o f-1)(x) = g-1 (f-1(x))

3. g(x) = (h o f-1)(x)

4. f(x) = (g-1 o h)(x)

G. Rumus-rumus1. (f ± g) (x) = f(x) ± g(x)

2. (f × g) (x) = f(x) × g(x)

3. ( )( )

( )f f x

xx g x

=

dengan g(x) ≠ 0

4. { }( ) ( ) nnf x f x=

5.

1

-1( ) ( )nn x b

f x ax b f xa− = + → =

6. -1( ) ( )n

n x bf x ax b f x

a−

= + → =

7. -1 -( ) ( ) ; x

ax b dx b af x f x

cx d cx a c+ +

= → = ≠+ −

48

Limit Fungsi

10Pelajaran

Kelas XI Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

Menghitung limit fungsi aljabar sederhana di suatu titik.

Menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar.

Menggunakan sifat dan aturan turunan dalam perhitungan turunan fungsi aljabar.

Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi aljabar dan memecahkan masalah.

Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrem fungsi aljabar.

Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrem fungsi aljabar dan penafsirannya.

A. Pengertian Limit1. Limit suatu fungsi f(x) untuk x mendekati nilai

a adalah harga yang paling dekat dari f(x) pada

saat x mendekati nilai a.

2. Jika →

=lim ( )x a

f x L , artinya L adalah nilai pendekatan

untuk x di sekitar a.

B. Teorema Limit1. Jika f(x) = x, maka

→=lim ( )

x af x a

2. Jika c konstanta, maka → →

=lim . ( ) . lim ( )x a x a

c f x c f x

3. { }→ → →

± = ±lim ( ) ( ) lim ( ) lim ( )x a x a x a

f x g x f x g x

4. { }lim ( ). ( ) lim ( ). lim ( )x a x a x a

f x g x f x g x→ → →

=

5. lim ( )( )

lim( ) lim ( )

x a

x ax a

f xf xg x g x

→→

= , untuk lim ( ) 0x a

g x→

6. { } ( )lim ( ) lim ( ) lim ( )nnn

x a x ax af x f x f x

→ →→= = ,

untuk n bilangan asli

C. Limit Fungsi AljabarLangkah umum penyelesaian limit fungsi aljabar

→lim ( )x a

f x adalah sebagai berikut.

1. Substitusi nilai x = a ke f(x).

2. Jika hasilnya bentuk tak tentu ∞ ∞ − ∞ ∞

0, , ,

0,

f(x) harus diuraikan.

3. Jika hasilnya bentuk tertentu, itulah nilai

limitnya.

49

D. Jenis Limit untuk x → c1. Jika x → c dan c adalah konstanta, fungsi f(x)

diuraikan dengan cara faktorisasi.

2. Untuk fungsi f(x) yang mengandung bentuk

akar, kalikan dengan sekawannya terlebih

dahulu, baru masukkan nilai limitnya.

E. Jika x → ∞ dan hasilnya ∞∞

atau 00

,

fungsi f(x) diuraikan dengan cara membagi

pembilang dan penyebut dengan x pangkat

tertinggi.

∞ >

−+ +

= =−→∞ + +<

,1

...1 2 1lim ,1... 11 2

0,

untuk m nmm

a x a x auntuk m nnnx bb x b x

untuk m n

F. Jika x → ∞ dengan hasil ∞ – ∞,

fungsi f(x) diurai kan dengan cara dikali sekawan

untuk fungsi yang mengandung bentuk akar,

kemudian membagi pembilang dan penyebut

dengan x pangkat tertinggi.

Rumus jumlah dan selisih akar

( )

∞ >+ + + = =

→∞−∞ <

,lim 0,

,

untuk a cax b cx d untuk a c

xuntuk a c

( )

∞ >+ − + = =

→∞−∞ <

,lim 0,

,

untuk a cax b cx d untuk a c

xuntuk a c

Rumus selisih akar kuadrat

( )∞ >−

+ + − + + = =→∞

−∞ <

,2 2

lim ,2

,

untuk a pb q

ax bx c px qx r untuk a pax

untuk a p

50

Kelas XII Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah sederhana.

Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu.

Menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar sederhana.

Menggunakan integral untuk menghitung luas daerah di bawah kurva.

A. Integral Tak Tentu

1

1

1

1.

2. ( ) ( )

3.

14. dengan 1

1

5. dengan 11

( )6. ( ) dengan 0

( 1)

n n

n n

nn

dx x c

df x f x c

adx ax c

x dx x c nn

aax dx x c n

nax b

ax b dx c aa n

+

+

+

= +

= +

= +

= + ≠+

= + ≠ −+

++ = + ≠

+

∫∫∫∫

B. Sifat-Sifat Integral

=

± = +

∫ ∫∫ ∫ ∫

1. ( ) ( )

2. ( ( ) ( )) ( ) ( )

kf x dx k f x dx

f x g x dx f x dx g x dx

C. Penerapan Integral Tentu

1.

2.

S v dt

V a dt

=

=

∫∫

D. Integral Tertentu

= = −

===

∫ ( ) ( ) ( ) ( )

( ) antiturunan ( )batas bawahbatas atas

bba

a

f x dx F x F b F a

F x f xab

E. Sifat-Sifat Integral Tertetu

= −

=

=

= −

+ =

∫ ∫

∫ ∫

∫ ∫ ∫

1. ( )

2. ( ) 0

3. ( ) ( )

4. ( ) ( )

5. ( ) ( ) ( )

b

a

a

a

b b

a a

b a

a b

b c c

a b a

k dx k b a

f x dx

k f x dx k f x dx

f x dx f x dx

f x dx f x dx f x dx

Integral11

Pelajaran

51

F. Luas Bidang Datar1. Dibatasi Oleh Kurva dan Sumbu X

Luas D1 = ( )b

a

f x dx∫ Luas D2 = ( ) ( )b b

a a

f x dx f x dx− =∫ ∫

2. Luas Antara Dua Kurva

G. Volume Benda Putar1. Mengelilingi Sumbu X

2. Mengelilingi Sumbu Y

H. Integral Fungsi Trigonometri1. ∫ sin x dx= - cos x + c

2. ∫ cos x dx = sin x + c

3. ∫ sec2 x dx = tan x + c

4. ∫ cosec2 x dx = - cot x + c

5. ∫ sec x tan x dx = sec x + c

6. ∫ cosec x cot x dx = - cosec x + c

I. Integral Substitusi Trigonometri

Fungsi Integral Substitusi dengan

Hasil Substitusi

−2 2a x x = a sin α a cosα

+2 2a x x = a tan α a sec α

−2 2x a x = a sec α a tan α

J. Panjang Busur

Luas D1 = [ ( ) ( )]b

a

f x g x dx−∫

Volume = 2[ ( )]b

a

f x dx∫

Volume = π 2[ ( )]b

a

f y dy∫S=

2

1b

a

dydx

dx + ∫

D1

x=b

52

Kelas XII Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menyelesaikan masalah program linear.

Menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel.

Merancang model matematika dari masalah program linear.

Menyelesaikan model matematika dari masalah program linear dan penafsirannya.

A. Persamaan garis lurus1. Persamaan garis yang

bergradien m dan melalui

titik (x1, y1) adalah:

y – y1 = m(x – x1)

2. Persamaan garis yang

melalui dua titik (x1, y1)

dan (x2, y2) adalah:

1 1

2 1 2 1

y y x xy y x x

− −=

− −

3. Persamaan garis yang

melalui titik (0, a)

dan (b, 0) adalah:

ax + by = ab

B. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear

Daerah penyelesaian dari masalah program linear, yaitu

model matematika yang berbentuk pertidaksamaan

linear ax + by < ab atau ax + by > ab.

Daerah penyelesaian dapat ditentukan dengan

cara:

1. Jika ax + by < ab maka daerah penyelesaian

berada di sebelah kiri garis, dengan syarat

koefisien x positif (a > 0).

2. Jika ax + by > ab maka daerah penyelesaian

berada di sebelah kanan garis, dengan syarat

koefisien x positif (a > 0).

Letak kiri dan kanan daerah penyelesaian,

dengan syarat koefisien x positif ( a > 0 )

C. Fungsi Tujuan (Objektif /Sasaran), Nilai Mak-si mum, dan Nilai Minimum

1. Fungsi tujuan adalah nilai f untuk x dan y tertentu

dari suatu program linear, dan dinyatakan f(x, y)

2. nilai fungsi sasaran yang dikehendaki adalah

kondisi x dan y yang menyebabkan maksimum

atau minimum

3. Pada gambar HP program linear, titik-titik

sudut merupakan titik-titik kritis, dimana nilai

minimum atau maksimum berada. Apabila

Program Linear

12Pelajaran

kiri (≤)kiri (≤)

kanan (≥) kiri (≤)

kanan (≥)

kiri (≤) kanan (≥)kanan (≥)

53

sistem pertidaksamaannya terdiri dari dari dua

pertidaksamaan, maka titik-titik kritisnya bisa

ditentukan tanpa harus digambar grafiknya.

Berdasarkan kedua grafik di atas dapat di-

simpulkan cara penentuan titik kritis sebagai

berikut.

1. Pilih titik potong kurva dengan sumbu Y

atau sumbu X yang terkecil (0, a) dan (q,

0) jika tujuannya maksimumkan atau

yang terbesar (0, p), (b, 0) jika tujuannya

minimumkan.

2. Titik potong antara kedua kurva (x, y)

Titik kritis ada 3 :

(0, m), (x, y), dan (b, 0)

Titik kritis ada 3:

(0, a), (x, y), dan (n, 0)

54

Kelas XII Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menggunakan matriks dalam pemecahan masalah.

Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matrik persegi merupakan invers dari matriks persegi lain.

Menentukan determinan dan invers matriks 2 x 2.

Menggunakan determinan dan invers dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.

1. Pengertian matriksa) Matriks merupakan susunan kumpulan bilangan

dalam bentuk persegi atau persegi panjang

yang diatur menurut baris dan kolom;

b) Baris suatu matriks adalah susunan bilangan-

bilangan yang mendatar dalam matriks;

c) Kolom suatu matriks adalah susunan bilangan-

bilangan yang tegak dalam matriks.

2. Operasi hitung matriksa) Penjumlahan atau pengurangan matriks

Matriks A dan B dapat dijumlahkan atau

dikurangkan jika ordo A = ordo B

A =

a b c p q rd e f s t u

a p b q c rd s e t f u

+ + + + + +

dan B =

a b c p q rd e f s t u

a p b q c rd s e t f u

+ + + + + +

A + B =

a b c p q rd e f s t u

a p b q c rd s e t f u

+ + + + + +

1) Sifat penjumlahan matriks

Jika A, B, dan C matriks-matriks berordo

sama, berlaku:

(a) Sifat Komutatif: A + B = B + A;

(b Sifat Asosiatif: (A + B) + C = A + (B +

C);

(c) Terdapat matriks Identitas, yaitu matriks

nol, sehingga: A + 0 = 0 + A = A;

(d) Setiap matriks A mempunyai invers

penjumlahan yaitu matriks – A ,

sehingga:

A + ( –A ) = ( –A ) + A = 0

2) Pada pengurangan matriks bersifat:

(a) Tidak Komutatif

(b) Tidak Asosiatif

(c) Tidak terdapat unsur Identitas

b) Perkalian Matriks

Dua matriks A dan B dapat dikalikan bila banyak

kolom matriks pertama (kiri) sama dengan

banyak baris matriks kedua (kanan)

1) Am x n . Bn x k = Cm x k

2) Bn x k . Am x n tidak dapat dikalikan

Matriks13

Pelajaran

55

3. Transpos Matriks

Transpos matriks A ( At ) adalah sebuah matriks yang

disusun dengan cara menuliskan baris ke-I matriks

A menjadi kolom ke-I matriks At .

= t

a da b c

A b ed e f

c f

Beberapa sifat matriks transpos:

a) (A + B)t = At + Bt

b) ( At )t = A

c) (AB)t = BtAt

d) (KA)t = KAt, k merupakan konstanta

4. Determinan dan invers matriks

1) Jika A =

1 1

a bc d

d bA

c aA−

− = −

, maka determinan matriks A =

|A|=

1 1

a bc d

d bA

c aA−

− = −

= ad – bc

2) Jika A =

1 1

a bc d

d bA

c aA−

− = −

, maka invers matriks A =

1 1

a bc d

d bA

c aA−

− = −

Apabila |A| = 0 |A| = 0, maka matriks A tidak

mempunyai invers dan disebut matriks singular.

Apabila |A| ≠ 0 |A| ≠ 0, maka matriks A mempunyai

invers dan disebut matriks non singular.

3) Sifat-sifat invers matriks

(1) A A-1 = A-1 A = I = 1 0 1 00 1 0 1

(2) (A B)-1 = B-1 A-1

5. Penggunaan matriks dalam sistem per-samaan linear

1) Cara Matriks

Jika persamaan AX = B, maka X = A-1 B

Jika persamaan XA = B, maka X = B A-1

2) Cara determinan

ax + by = p

cx + dy = q

maka y=Dx Dy

xd D

= dan y=Dx Dy

xd D

=

dengan

, = , =

a b p b a pD Dx Dy

c d q d c q=

56

Barisan dan Deret

14Pelajaran

Kelas XII Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.

Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret aritmetika dan geometri.

Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan deret.

Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan deret dan menafsirkan solusinya.

1. Barisan dan Deret Aritmatikaa. Bentuk umum barisan:

U1, U2, U3, U4, . . . , Un

a, a + b, a + 2b, a + 3b, . . . , a + (n – 1)b

b. Beda (selisih) = b

b = U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = . . . = Un – Un – 1

c. Suku ke-n (Un)

Un = a + (n – 1)b

Un = Sn – Sn – 1

d. Jumlah n suku pertama (Sn)

Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + . . . + Un – 1 + Un

( )

2n nn

S a U= + atau ( ){ }2 12nn

S a n b= + −

e. Hubungan suku pertama (a), suku tengah (Ut),

dan suku ke-n (Un)

( )2 1

12t kU a U −= + ,

k letak suku tengah, banyaknya suku 2k – 1

Sn = n . Ut

f. Sisipan

1baru

bb

k=

+

2. Barisan dan Deret Geometri a. Bentuk umum barisan:

U1, U2, U3, U4, . . . , Un

r, ar, ar2, ar3,. . . , arn–1

b. Rasio (perbandingan) = r

32 4

1 2 3 1

. . . n

n

UU U Ur

U U U U −

= = = = =

c. Suku ke-n (Un)

Un = arn–1

Un = Sn – Sn – 1

57

d. Jumlah n suku pertama (Sn)

Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + . . . + Un – 1 + Un

( )1, 1

1

n

n

a rS r

r

−= >

− atau

( )1

, 11

n

n

a rS r

r

−= <

e. Hubungan suku pertama (a), suku tengah (Ut),

dan suku ke-n (Un)

2 .t nU a U=

f. Sisipan

1k

barur r+=

3. Deret Geometri Tak Hinggaa. Konvergen (semakin mengecil), apabila limit

jumlah untuk n ∞ dapat ditentukan.

Jumlah sampai tak hingga:

∞ =−1a

Sr

, -1 < r < 1, r ≠ 0.

b. Divergen (semakin menyebar/membesar),

apabila limit jumlah untuk n ∞ tidak dapat

ditentukan.

Jumlah sampai tak hingga:

∞ = ± ∞S , r < -1 atau r > 1.

58

Ringkasan Materi Ekonomi

59

Masalah EkonomiPelajaran

1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi.

Mengidentifikasi kebutuhan manusia

Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas

Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi

Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain

Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi.

A. Masalah Pokok Ekonomi

Masalah pokok ekonomi berkenaan dengan

beberapa pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun masalah pokok ekonomi adalah sebagai

berikut.

1. Apa dan berapa barang/jasa yang dihasilkan?

2. Bagaimana cara memproduksi barang/jasa

tersebut?

3. Siapakah pelaku produksi tersebut?

4. Untuk siapa barang atau jasa tersebut di-

produksi?

B. Kebutuhan ManusiaKebutuhan manusia yang beraneka ragam dapat

digolongkan menjadi:

1. Menurut Tingkat Kepentingannya (Intensitas-

nya)

a. Kebutuhan Primer

b. Kebutuhan Sekunder

c. Kebutuhan Tersier

2. Menurut Sifatnya

a. Kebutuhan Jasmani

b. Kebutuhan Rohani

3. Menurut Subjeknya

a. Kebutuhan Individu (Perorangan)

b. Kebutuhan Sosial (Masyarakat)

4. Menurut Waktu Pemenuhannya

a. Kebutuhan Sekarang

b. Kebutuhan Masa Datang

C Penyebab Kelangkaan Kebutuhan1. Terbatasnya persediaan sumber daya alam.

2. Terbatasnya kemampuan manusia untuk

mengo lah.

3. Keserakahan manusia.

60

4. Kebutuhan manusia meningkat lebih cepat dari

pada kemampuan untuk menemukan sumber/

pemuas kebutuhan yang baru.

D. Sistem Ekonomi

1. Sistem Ekonomi Komando adalah sistem

ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi

dise lenggarakan oleh pemerintah pusat. Ciri-ciri

sistem ekonomi komando adalah:

Sumber daya ekonomi dikuasai oleh negara;

Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk

melaksanakan kegiatan ekonomi

Kegiatan ekonomi sangat ditentukan oleh

pemerintah;

Pemenuhan kebutuhan masyarakat meng-

gunakan prinsip sama rasa dan sama rata;

Pemerintah menentukan harga-harga dan

pendistribusian barang dan jasa;

Adanya prinsip kebersamaan (kolektivisme)

sehingga tidak adanya persaingan dalam

kegiatan ekonomi.

2. Sistem Ekonomi Liberal adalah sistem ekonomi

dimana setiap individu bebas untuk berusaha

dan memiliki benda. Ciri-ciri sistem ekonomi

liberal adalah:

adanya kebebasan memiliki alat produksi;

kebebasan memilih lapangan pekerjaan;

kebebasan bagi para produsen untuk

menentukan apa dan berapa yang akan

diproduksi;

pasar merupakan kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh setiap produsen;

harga dibentuk oleh mekanisme pasar

melalui permintaan dan penawaran;

adanya persaingan bebas di antara para

pelaku kegiatan ekonomi;

campur tangan dan peran pemerintah

dibatasi;

setiap pelaku kegiatan ekonomi dianggap

sebagai homo economicus yang selalu

berusaha mencapai laba dan kepuasan

maksimum.

3. Sistem Ekonomi Campuran merupakan

perpaduan antara sistem ekono mi terpusat

dan liberal. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran

adalah:

ada campur tangan pemerintah dalam

perekonomian;

pengakuan hak kepemilikan pribadi;

kepemilikan faktor produksi yang menyang-

kut kepentingan bersama diatur atau

diawasi oleh negara;

harga-harga ditentukan oleh mekanisme

pasar dan diawasi oleh negara;

kesempatan kerja penuh (full employment);

pemerintah memberikan jaminan sosial

dan mengupayakan pemerataan distribusi

pendapatan.

4. Sistem Ekonomi Tradisional adalah sistem

ekonomi dimana setiap keluarga memproduksi

sendiri barang-barang kebutuhannya. Ciri-ciri

sistem ekonomi ini adalah seluruh kegiatan

ekonomi berlandaskan pada adat istiadat,

keyakinan, kebiasaan, kepercayaan, dan agama

yang dianut oleh masyarakat.

E. Motif EkonomiMotif ekonomi merupakan dorongan seseorang

untuk melakukan kegiatan ekonomi. Motif ekonomi

dapat berupa:

1. dorongan ingin makmur;

2. ingin menguasai sektor-sektor ekonomi;

3. ingin terpandang di masyarakat;

4. ingin berbakti terhadap sesama manusia (ber-

buat sosial).

61

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen.

Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram

Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen

A. Perilaku Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi Kegiatan konsumen adalah membeli atau

mengonsumsi barang dan jasa dengan tujuan

memperoleh kepuasan (utility).

Keseimbangan konsumen terjadi apabila

konsumen mengonsumsi kombinasi barang-

barang yang menghasilkan kepuasan maksimum

dengan pendapatan yang dimiliki.

Nilai guna total dan marginal yang semakin

menurun(The Law of Diminishing Marginal

Utility), sesuai dengan Hukum Gossen I: kepuasan

saat mengkonsumsi suatu barang/jasa yang

dilakukan terus menerus mula-mula akan

meningkat sampai pada kepuasan maksimum

dan akhirnya akan terjadi kejenuhan dan penu runan

kepuasan. Sementara Hukum Gossen II : seluruh

kebutuhan dipuaskan pada tingkat yang sama.

Kepuasan Marginal (MU) adalah tingkat

bertambahnya kepuasan apabila konsumen dapat

menambah satu unit pemuas kebutuhannya.

dTUMU

dQ= MU = Marginal utility

Sementara kepuasan maksimum adalah

MU = P

B. Faktor yang memengaruhi Tingkat Kon­sumsi

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat

konsumsi yaitu:

1) Pendapatan, Y = C + S, Y = pendapatan, C =

konsumsi, dan S = tabungan;

2) Harga barang itu sendiri;

3) Barang substitusi;

4) Kebiasaan konsumen;

5) Adat istiadat;

6) Model barang

C. Perilaku Produsen dalam Kegiatan Ekonomi1. Produsen adalah orang/lembabaga yang

mempunyai peranan penting dalam proses

produksi. Dalam proses produksi, faktor produksi

memiliki hubungan yang sangat erat dengan

produk yang dihasilkan.

2. Barang produksi merupakan output (keluaran)

dari proses produksi yang sangat bergantung

pada faktor produksi sebagai input (masukan).

Perilaku Konsumen dan Produsen

Pelajaran

2

62

Semakin besar jumlah faktor produksi (input)

yang masuk dalam proses produksi, semakin

besar pula jumlah produk (output) yang

dihasilkan.

3. Teori Produsen dan Fungsi Produksi

Teori produsen merupakan teori yang

membahas hubungan antara tingkat

produksi dengan jumlah faktor-faktor

produksi dan hasil penjualan outputnya.

Fungsi produksi merupakan suatu fungsi

atau persamaan yang menunjukkan

hubungan fisik antara jumlah faktor-

faktor produksi yang dipergunakan dengan

jumlah produk yang dihasilkan per satuan

waktu, tanpa memperhatikan harga-harga,

baik harga faktor-faktor produksi maupun

harga produk.

Dalam teori ekonomi, fungsi produksi

diasumsikan tunduk pada suatu hukum

yang disebut: The Law of Diminishing

Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang;

yang artinya apabila penggunaan satu

macam input ditambah sedang input-input

yang lain tetap maka tambahan output

yang dihasilkan dari setiap tambahan satu

unit input yang ditambahkan tadi mula-

mula naik, tetapi kemudian terus-menerus

akan menurun jika input tersebut terus

ditambahkan.

Secara Matematis Hukum The Law of

Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil

Berkurang, adalah sebagai berikut.

Marginal Physical Product (MPP)

xTP

MPPX

∆=∆

Keterangan:

TP adalah Total Product/Output Total

X adalah Input variable yang digunakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi,

adalah sebagai berikut.

1) Sumber daya alam, seperti tanah, air,

hewan, dan tumbuhan;

2) Sumber daya manusia, seperti tingkat

pendidikan, skill (keterampilan yang

dimiliki oleh manusia tersebut);

3) Sumber daya modal;

4) Sumber daya pengusaha, seperti

planning, organizing, controlling, dan

actuating.

D. Peran Konsumen dan Produsen dalam Cir­cular Flow

1. Circular Flow Model Dua Sektor

Dalam model ini terdapat dua pelaku ekonomi

yaitu:

1) Konsumen (Rumah Tangga) sebagai pelaku

ekonomi pertama, berperan sebagai

penyedia faktor produksi (tenaga kerja,

tanah, dan modal) bagi produsen.

2) Produsen sebagai pelaku ekonomi kedua,

berperan sebagai pengelola berbagai faktor

produksi yang ditawarkan oleh konsumen

untuk diproses dalam proses produksi

menjadi barang dan jasa. Barang dan jasa

ini, kemudian akan dijual kepada rumah

tangga konsumen melalui pasar barang.

Perhatikan gambar berikut.

63

2. Circular Flow Model Tiga Sektor

Dalam model ini terdapat tiga pelaku ekonomi,

yaitu:

1) Konsumen (rumah tangga) sebagai pelaku

ekonomi pertama, berperan sebagai

penyedia faktor produksi (tenaga kerja,

tanah, dan modal) bagi produsen.

2) Produsen sebagai pelaku ekonomi kedua,

berperan sebagai pengelola berbagai faktor

produksi yang ditawarkan oleh konsumen

untuk diproses dalam proses produksi

menjadi barang dan jasa. Barang dan jasa

ini, kemudian akan dijual kepada rumah

tangga konsumen melalui pasar barang.

3) Pemerintah, berperan sebagai pengontrol

kerja sama antara produsen dan konsumen.

Dalam hal ini pemerintah memberikan

subsidi dan pajak terhadap barang dan

jasa.

Perhatikan diagram berikut.

3. Circular Flow Model Empat Sektor Dalam model ini terdapat empat pelaku

ekonomi, yaitu:

1) Konsumen (Rumah Tangga) sebagai pelaku

ekonomi pertama, berperan sebagai

penyedia faktor produksi (tenaga kerja,

tanah, dan modal) bagi produsen.

2) Produsen sebagai pelaku ekonomi kedua,

berperan sebagai pengelola berbagai faktor

produksi yang ditawarkan oleh konsumen

untuk diproses dalam proses produksi

menjadi barang dan jasa. Barang dan jasa

ini, kemudian akan dijual kepada rumah

tangga konsumen melalui pasar barang.

3) Pemerintah, berperan sebagai pengontrol

kerja sama antara produsen dan konsumen.

Dalam hal ini pemerintah memberikan

subsidi dan pajak terhadap barang dan

jasa.

4) Luar Negeri, adanya hubungan internasional

memungkinkan pemerintah, konsumen,dan

produsen untuk melakukan ekspor dan

impor.

Perhatikan gambar berikut.

64

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran.

Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya.

Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan.

A. Permintaan1. Permintaan adalah jumlah kesanggupan

konsumen untuk membeli barang atau jasa

pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu

tertentu.

2. Kurva Permintaan

3. Hukum Permintaan

Apabila harga suatu jenis barang atau jasa naik,

maka jumlah yang diminta akan berkurang dan

sebaliknya, apabila harga turun, maka jumlah

yang diminta akan bertambah.

4. Dalam Permintaan dikenal dengan istilah Ceteris

Paribus yang artinya hal-hal yang memengaruhi

permintaan barang selain harga barang yang

bersangkutan dianggap tetap atau sama.

5. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan

barang dan jasa adalah sebagai berikut.

1) Pendapatan masyarakat;

2) Selera konsumen;

3) Barang pengganti/barang subtitusi;

4) Intensitas kebutuhan;

5) Ramalan konsumen;

6) Harga barang komplementer.

6. Fungsi Permintaan adalah persamaan yang

menggambarkan hubungan antara variabel

harga dengan jumlah barang yang diminta.

Persamaannya adalah sebagai berikut.

Q = -aP + b

B. Penawaran Penawaran adalah jumlah yang menggambarkan

kesanggupan produsen untuk menjual barang

Permintaan dan Penawaran

Pelajaran

3

D

QO

P

65

atau jasa pada berbagai kemungkinan harga

barang atau jasa pada suatu periode waktu

tertentu.

Kurva Penawaran

Hukum Penawaran

Apabila harga barang tertentu naik maka

penawaran barang yang bersangkutan akan

meningkat.

Faktor-faktor yang memengaruhi pena waran,

adalah sebagai berikut.

1) Ramalan produsen;

2) Harga faktor produksi;

3) Munculnya produk baru;

4) Teknologi;

5) Biaya produksi;

6) Adanya pajak dan subsidi.

Fungsi Penawaran adalah persamaan yang

menggambarkan hubungan antara variabel

harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Persamaannya adalah sebagai berikut.

Q = -aP – b

C. Harga KeseimbanganHarga keseimbangan adalah keadaan dimana

tingkat harga pada saat jumlah barang yang

diminta pembeli sama persis dengan jumlah yang

ditawarkan penjual.

Perhatikan gambar kurva berikut.

D

S

Titik Keseimbangan

P

O Q

S

66

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.

Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang.

Mendeskripsikan pasar input, pengertian harga dan jumlah keseimbangan.

A. Pasar BarangPenggolongan pasar menurut banyaknya Penjual terbagi atas:1) Pasar Persaingan Sempurna

a) Ciri-ciri pasar persaingan sempurna Ada banyak penjual; Barang dan jasa yang diperjualbelikan

bersifat homogen; Produsen bebas keluar masuk pasar; Ada informasi sempurna.

b) Keseimbangan Produsen di Pasar Per-saingan Sempurna

Keseimbangan produsen tercapai bila: 1. MR=MC 2. MC Menaik MR (Marginal Revenue) adalah tambahan

pendapatan (revenue) yang diperoleh produsen setiap kali menambah output sebesar satu satuan.

MC (Marginal Cost) adalah tambahan biaya (cost) yang dibayar produsen setiap kali

menambah output sebesar satu satuan.

PasarPelajaran

4

Dalam bentuk persamaan matematis, MR dan

MC dapat dinyatakan sebagai berikut.

TC TR

MC MRQ Q

∆ ∆= =∆ ∆

2) Pasar Monopoli

a) Ciri-ciri pasar monopoli

Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai

berikut:

hanya satu penjual;

barang yang diproduksi langka;

barriers to entry

b) Keseimbangan produsen di pasar mono-

poli hampir sama dengan produsen di

pasar persaingan sempurna, monopolis

ak an mencapai keseimbangan j ik a

ia memproduksi tingkat output yang

menghasilkan keuntungan maksimum

atau kerugian minimum. Syarat tercapainya

keseimbangan adalah:

1. MR = MC;

2 Pada saat MC menaik.

3) Pasar Oligopoli

a) Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

Ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai

berikut.

ada beberapa produsen yang me-

nguasai pasar;

67

output yang diproduksi sejenis;

masing-masing penjual mempunyai

kekuatan untuk menentukan harga jual

output;

ada hambatan bagi produsen baru

untuk memasuki pasar.

Dapat disimpulkan pasar oligopoli adalah

model pasar di mana ada beberapa

produsen yang memproduksi output

sejenis dan masing-masing penjual

mempunyai kekuatan untuk menentukan

harga outputnya.

b) Keseimbangan produsen di pasar oligo-

poli akan tercapai jika keseimbangan

produsen di pasar oligopoli sama dengan

syarat di pasar persaingan sempurna dan

monopoli.

1. MR = MC

2. Pada saat MC menaik

4) Pasar Persaingan Monopolistik

a) Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik

ada banyak penjual/produsen, tetapi

seorang produsen masih memiliki

kekuatan untuk menetapkan harga

jualnya;

barang dan jasa bersifat homogen

terdiferensiasi;

tidak ada hambatan bagi produsen

baru untuk memasuki pasar.

b) Keseimbangan Produsen di Pasar Per-

saingan Monopolistik

Keseimbangan produsen tercapai bila:

1. MR = MC;

2. Pada saat MC menaik.

B. Pasar Inputa. Permintaan Input merupakan perhitungan

berapa banyak input yang diminta produsen

bergantung pada berapa besar output yang

direncanakan untuk diproduksi. Berapa banyak

output yang direncanakan untuk diproduksi

bergantung pada perhitungan mengenai

tingkat output yang akan menghasilkan

keuntungan maksimum.

b. Penawaran Input merupakan penawaran tenaga

kerja. Penawaran ini memiliki karakteristik

khusus. Apabila tingkat upah sudah sangat

tinggi, tenaga kerja akan cenderung lebih

suka menggunakan waktu yang dimiliki untuk

bersantai daripada bekerja.

c. Keseimbangan Pasar Input

Keseimbangan pasar input terbentuk dari

kekuatan tarik-menarik permintaan input dan

penawaran input.

68

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.

A. Teori Ekonomi Mikro Teori mikro ekonomi merupakan salah satu

bidang studi dalam ilmu ekonomi yang

menganalisis mengenai bagian-bagian kecil

dari keseluruhan kegiatan perekonomian.

Dalam teori mikro ekonomi masalah ekonomi

dibedakan menjadi 3 yaitu:

1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang

perlu diproduksi?

2. Bagaimanakah barang dan jasa yang

diperlukan masyarakat akan dihasilkan?

3. Untuk siapakah barang dan jasa perlu

dihasilkan?

B. Teori Ekonomi MakroTeori makro ekonomi adalah teori yang meng-

analisis masalah tentang keseluruhan kegiatan

per ekonomian.

Dalam makro ekonomi menganalisis mengenai

pengeluaran agregat yang terdiri dari 4 komponen

yaitu:

1. Pengeluaran rumah tangga (konsumsi rumah

tangga);

2. Pengeluaran pemerintah ;

3. Pengeluaran perusahaan (investasi);

4. Ekspor dan impor.

Sumber gambar : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Circulation_in_macroeconomics.svg

C. Kebijakan EkonomiLangkah-langkah pemerintah untuk mengatasi

masalah pengangguran dan inflasi dibedakan

menjadi 2 bentuk yaitu:

1. Kebijakan Fiskal

Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan

pemerintah untuk mengolah/mengarahkan

perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau

diinginkan dengan cara mengubah-ubah

penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan EkonomiPelajaran

5

69

2. Kebijakan Moneter adalah upaya mengen-

dalikan perekonomian makro ke kondisi

yang lebih baik dengan cara mengatur

jumlah uang yang beredar. Melalui kebijakan

moneter, pemerintah dapat mempertahankan,

menambah atau mengurangi jumlah uang

yang beredar dalam upaya mempertahankan

kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus

mengendalikan inflasi.

70

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN).

Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN.

Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional.

Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan negara lain.

Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi.

A. Produk Domestik Bruto (PDB)adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang

diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu.

PDB digunakan untuk menghitung pendapatan

nasional.

B. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)adalah total nilai produki barang dan jasa yang

diproduksi di wilayah (regional) tertentu dalam

kurun waktu tertentu.

Ada tiga pendekatan dalam penghitungan

PDRB antara lain:

a. Pendekatan Produksi

adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu

wilayah dalam jangka waktu tertentu.

b. Pendekatan Pendapatan

adalah total keseluruhan pendapatan dari

seluruh lapisan masyarakat yang berasal dari

penggunan faktor produksi.

Secara Matematis dapat dirumuskan sebagai

berikut.

Y = upah + sewa + bunga + keuntungan

c. Pendekatan Pengeluaran

adalah total keseluruhan pengeluaran untuk

membeli barang dan jasa akhir oleh:

1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga

dan lembaga swasta yang tidak mencari

untung.

2) Konsumsi pemerintah.

3) Pembentukan modal tetap domestik

bruto.

4) Perubahan stok.

5) Ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu

(biasanya satu tahun). Ekspor neto adalah

ekspor dikurangi impor.

Secara matematis dapat dirumuskan sebagai

berikut.

Y= C + I + G + (X – M)

C. Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan

oleh faktor-faktor produksi milik warga negara

PDB, PDRB, PNB,

dan Pendapatan NasionalPelajaran

6

71

baik yang tinggal di dalam negeri maupun di

luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara

asing yang tinggal di negara tersebut.

D. Pendapatan Nasional disebut juga dengan Net National Product

atas dasar harga pasar yaitu GNP dikurangi

depresiasi/penyusutan atas barang modal

dalam proses produksi selama satu tahun.

Secara matematis dapat dirumuskan sebagai

berikut.

NNP = GNP – Depresiasi

E. Kelemahan Perhitungan Pendapatan NasionalBerikut adalah kelemahan dalam perhitungan

pendapatan nasional yaitu:

1. Terjadinya double counting atau perhitungan

ganda sehingga jumlah nilai pendapatan

nampak lebih besar dari yang sebenarnya;

2. Kesulitan dalam memisahkan antara final goods

(barang akhir) dan intermediate goods (barang

antara: barang yang masih dalam proses).

3. Keterbatasan data yang lengkap di semua sektor

ekonomi sehingga sulit dalam menentukan

jumlah produk secara tepat.

F. Komponen Perhitungan Pendapatan Nasional1. Produk Nasional Bruto

GNP = GDP – produk netto terhadap

luar negeri

2. NNP (Netto National Product)

NNP = GNP – penyusutan

3. NNI (Net National Income)

NNI = NNP – pajak tidak langsung

4. PI (Personal Income)

PI = NNI – (laba ditahan – jaminan sosial

+ transfer payment)

5. DI (Disposable Income)

DI = PI – pajak langsung

6. Pendapatan per kapita = GNP/jumlah penduduk

G. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional1. Mengetahui tingkat kemakmuran;

2. Mengevaluasi kinerja perekonomian;

3. Membandingkan kinerja ekonomi antarsektor;

4. Sebgai indikator perbandingan kualitas standar

hidup suatu negara;

5. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan

ekonomi dan kekayaan suatu negara;

6. Sebagai perbandingan kualitas standar hidup

satu negara dengan negara lain.

H. Inflasiadalah suatu proses meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus-menerus yang berkaitan

dengan mekanisme pasar. Hal ini dapat disebabkan

oleh berbagai faktor, antara lain adalah konsumsi

masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di

pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,

adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Cara menghitung Inflasi:

0

0 0

tP QIHK

P Q

×=

×∑∑

72

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami konsumsi dan investasi.

Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.

Mendeskripsikan kurva permintaan investasi.

A. Konsumsi (Consumption) Adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi

atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik

berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi

kebutuhan dan kepuasan secara langsung.

Biasanya tingkat konsumsi dipengaruhi secara

langsung oleh besarnya pendapatan yang siap

dibelanjakan.

Jadi, Semakin besar pendapatan yang siap

untuk dibelanjakan (disposable income), maka akan

semakin besar pula tingkat kensumsinya.

Secara matematis, dapat ditunjukkan dalam

persamaan berikut ini.

C = a + bY atau C = a + mpcY

di mana:

C = tingkat konsumsi

a = konsumsi otonomus

b atau mpc = marginal propensity to consume

Y = pendapatan yang siap dibelanjakan disposable

income

B. Tabungan (Saving)adalah pendapatan disposable yang disimpan

atau dengan kata lain tidak digunakan dalam

pengeluaran konsumsi.

Secara matematis dapat dirumuskan sebagai

berikut.

Y = C + S atau S = Y – C

Kemudian didapatkan:

S = -a + (1 – b) Y

Keterangan :

S = besarnya tabungan (saving)

A = konsumsi yang harus dipenuhi pada saat

pendapatan nol

1–b = marginal prospensity to save

Y = pendapatan nasional

C. InvestasiBesar kecilnya investasi dipengaruhi oleh motif

dan profit. Kurva permintaan investasi bentuknya

berlereng menurun dari kiri atas ke kanan bawah

atau berlereng negatif. Jadi dapat ditarik kesimpulan

dari hubungan antara investasi dan tingkat suku

bunga bahwa permintaan investasi merupakan

fungsi dari suku bunga dan hubungan antara dua

variabel tersebut merupakan hubungan yang

negatif.

Konsumsi dan TabunganPelajaran

7

73

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami uang dan perbankan.

Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang.

Membedakan peran bank umum dan bank sentral.

Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter.

A. UangAdalah alat pembayaran yang sah yang diterima

secara umum di masyarakat.

B. Fungsi Uang1. Penimbun kekayaan;

2. Alat tukar;

3. Alat pembayaran untuk kegiatan ekonomi;

4. Satuan hitung;

5. Pengalihan nilai.

C. Faktor­Faktor yang Memengaruhi Per­mintaan dan Penawaran Uang

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang

adalah:

1. Untuk transaksi;

2. Untuk berjaga-jaga;

3. Untuk spekulasi.

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang

adalah:

1. Pendapatan;

2. Tingkat suku bunga;

3. Harga barang;

4. Selera;

5. Tingkat inflasi tingkat produksi dan pendapatan

nasional.

D. BankBank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Jenis-jenis Bank

1. Bank Sentral

Bank Sentral adalah Bank Indonesia yang

memiliki tugas pokok sebagai berikut.

a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan

moneter;

b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaran;

c. mengatur dan mengawasi bank umum.

2. Bank Umum

Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip

syariah, yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Uang dan BankPelajaran

8

74

Tugas Bank Umum adalah:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan berupa giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, tabungan,

dan bentuk lainnya;

b. Memberi kredit kepada masyarakat;

c. Menyediakan jasa-jasa bank lainnya

(services).

3. Bank Perkreditan

adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

75

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi.

Mengklasifikasi ketenagakerjaan.

Mendeskripsikan tujuan pembangunan.

Mendeskripsikan proses pertumbuhan ekonomi.

Mendeskripsikan pengangguran beserta dampaknya

terhadap pembangunan nasional.

A. Tenaga KerjaAdalah penduduk yang ada dalam batas usia kerja,

sedangkan penduduk di luar batas usia kerja tidak

termasuk tenaga kerja.

Tenaga kerja terdiri atas:

1) Angkatan Kerja

Adalah golongan penduduk dalam batas usia

kerja yang sedang bekerja atau sedang mencari

pekerjaan, mempunyai pekerjaan tetap, tetapi

untuk sementara tidak bekerja dan tidak

mempunyai pekerjaan sama sekali, tetapi aktif

mencari pekerjaan.

2) Bukan Angkatan Kerja

Bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam

usia kerja yang tidak bekerja, tidak mem-

punyai pekerjaan, dan tidak sedang mencari

pekerjaan (pelajar, mahasiswa, ibu-ibu rumah

tangga), serta menerima pendapatan, tetapi

bukan merupakan imbalan langsung atas

suatu kegiatan produktif (pensiunan, veteran

perang, dan penderita cacat yang menerima

santunan).

B. PengangguranAdalah orang yang tidak memiliki pekerjaan atau

orang yang sedang mencari pekerjaan. Penganggur

semacam ini dikategorikan sebagai penganggur

terbuka.

Pengangguran menurut penyebabnya dibedakan

menjadi:

a. Pengangguran Normal

Pengangguran normal adalah pengangguran

sementara yang terjadi karena adanya keinginan

pekerja untuk memperoleh pekerjaan yang

lebih baik.

b. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah pengangguran

yang terjadi karena perubahan dalam struktur

atau komposisi perekonomian.

c. Pengangguran Friksional

Pengangguran yang terjadi karena kesulitan

temporer dalam mempertemukan pencari kerja

dan kesempatan kerja yang tersedia akibat

terbatasnya informasi kerja atau ada informasi

kerja, tetapi tidak dapat tersampaikan pada

pencari kerja.

Tenaga KerjaPelajaran

9

76

d. Pengangguran Teknologi

Pengangguran yang disebabkan oleh peng-

gunaan mesin dan kemajuan teknologi disebut

pengangguran teknologi.

e. Pengangguran Musiman

Pengangguran yang terjadi karena adanya

perubahan musim yang memaksa tenaga kerja

tidak bisa bekerja.

Pengangguran menurut lamanya jam kerja,

dibedakan menjadi:

a. Pengangguran Terbuka

Pengangguran terbuka terjadi karena per-

tambahan lowongan pekerjaan lebih rendah

dari pertambahan tenaga kerja.

b. Pengangguran Tersembunyi

Pengangguran yang terjadi karena kelebihan

tenaga kerja dalam kegiatan produksi semacam

disebut pengangguran tersembunyi.

c. Setengah Pengangguran

Setengah pengangguran adalah pengangguran

yang terjadi karena tenaga kerja bekerja di

bawah jam kerja normal atau bekerja penuh

waktu, tetapi produktivitasnya rendah.

C. Dampak Pengangguran Dampak Pengangguran terhadap pembangunan

ekonomi adalah:

a. rendahnya pendapatan nasional;

b. rendahnya tingkat kemakmuran nasional;

c. rendahnya tingkat akumulasi modal;

d. rendahnya pertumbuhan ekonomi;

e. rendahnya kualitas hidup;

f. meningkatnya tindak kriminal;

g. rendahnya stabilitas nasional.

D. Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pengang guran

a. melakukan penanaman modal;

b. membuka lowongan kerja untuk mengurangi

pengangguran;

c. program pendidikan dan pelatihan kerja;

d. melatih penduduk untuk berjiwa wirausaha.

77

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami APBN dan APBD.

Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD.

Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan pemerintah pusa dan pemerintah daerah.

Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal.

Mengidentifikasi jenis-jenis pengeluaran peme-rintah pusat dan pemerintah daerah.

A. Anggaran Pendapatan Belanja NegaraAPBN terdiri atas:

1. anggaran pendapatan bersumber dari peneri-

maan pajak, penerimaan bukan pajak, dan

hibah;

2. anggaran belanja digunakan untuk keperluan

penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat

dan pelaksanaan perimbangan keuangan

antara pemerintah pusat dan daerah;

3. pembiayaan merupakan setiap penerimaan

yang perlu dibayar kembali dan/atau penge-

luaran yang akan diterima kembali, baik pada

tahun anggaran yang bersangkutan maupun

tahun-tahun anggaran berikutnya.

B. Anggaran Pendapatan Belanja DaerahAdalah rencana keuangan pemerintah daerah di

Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dalam masa satu tahun.

APBD terdiri atas:

1. Anggaran pendapatan, meliputi Pendapatan

Asli Daerah/PAD (berupa pajak daerah, retribusi

daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah,

dan penerimaan lainnya), dana perimbangan

(meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum

(DAU), dan Dana

Alokasi Khusus (DAK), dan pendapatan lain-

lain termasuk di dalamnya hibah atau dana

darurat.

2. Anggaran belanja, digunakan untuk keperluan

penyelenggaraan tugas pemerintahan di

daerah.

3. Pembiayaan, adalah setiap penerimaan yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran

yang akan diterima kembali, baik pada tahun

anggaran yang bersangkutan maupun tahun-

tahun anggaran berikutnya.

Anggaran Pendapatan

Belanja Negara (APBN)Pelajaran

10

78

C. Fungsi APBN dan APBDAPBN dan APBD memiliki fungsi sebagai berikut.

1. Fungsi Otorisasi, bahwa anggaran negara/

daerah menjadi dasar untuk melaksanakan

pendapatan dan belanja pada tahun yang

bersangkutan.

2. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa

anggaran negara menjadi pedoman dalam

merencanakan kegiatan pada tahun yang

bersangkutan.

3. Fungsi pengawasan, artinya bahwa anggaran

negara daerah menjadi pedoman dalam

menilai apakah kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan

atau tidak.

4. Fungsi alokasi, bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas perekonomian.

5. Fungsi distribusi, bertujuan untuk pemerataan

anggaran negara berdasar kebijakan negara.

6. Fungsi stabilisasi, APBN atau APBD sebagai

alat untuk memelihara dan mengupayakan

keseimbangan fundamental perekonomian.

79

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mengenal Pasar modal.

Mengenal jenis produk dalam bursa efek.

Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek.

A. Pasar ModalAdalah suatu pasar yang memperdagangkan saham,

obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan

memakai jasa para perantara pedagang efek.

B. Peran dan Fungsi Pasar ModalPeran atau fungsi pasar modal adalah sebagai

berikut.

1. fungsi tabungan (savings function);

2. fungsi kekayaan (wealth function);

3. fungsi likuiditas (liquidity function);

4. fungsi pinjaman (credit function).

C. Manfaat Pasar ModalManfaat pasar modal adalah sebagai berikut.

1. Pasar modal sebagai pengalokasian dana.

2. Pasar modal sebagai alternatif investasi.

3. Mendukung para investor untuk memiliki

perusahaan yang sehat.

4. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional.

Produk Pasar Modal Indonesia adalah sebagai

berikut.

1. Saham adalah sertifikat yang menunjukkan

bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham

Pasar ModalPelajaran

11

ditentukan dalam satuan perdagangan saham

(round lot). Dilihat dari jenisnya, saham dapat

dibedakan menjadi saham biasa (common stock)

dan saham preferen (preferred stock).

2. Obligasi (Bond) adalah sertifikat yang berisi

kontrak antara investor dan perusahaan,

yang menyatakan bahwa investor tersebut

atau pemegang obligasi telah meminjamkan

sejumlah uang kepada perusahaan.

3. Derivatif adalah efek yang diturunkan dari

instrumen efek lain yang disebut underlying.

4. Bukti Right adalah surat berharga yang mem-

berikan hak bagi investor untuk membeli saham

baru yang dikeluarkan oleh emiten.

5. Waran adalah hak untuk membeli saham biasa

pada waktu dan harga yang sudah ditentukan.

6. Reksa Dana adalah sekumpulan saham, obligasi,

serta efek lain yang dibeli oleh sekelompok

investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan

investasi yang profesional.

80

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami perekonomian terbuka.

Mengidentifikasi manfaat, keuntungan, dan faktor-faktor pendorong perdagangan internasional.

Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan neraca pembayaran.

Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor subsidi, premi, diskriminasi harga, dan dumping.

Menjelaskan pengertian devisa, fungsi sumber-sumber devisa, dan tujuan penggunaannya.

A. Perdagangan InternasionalPerdagangan internasional adalah perdagangan

yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan

penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

bersama.

Ada dua macam perdagangan internasional, yaitu

ekspor dan impor.

Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau

jasa dari dalam negeri ke luar negeri.

Impor adalah kegiatan membeli barang atau

jasa dari luar negeri ke dalam negeri.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional

Faktor penyebab terjadinya perdagangan inter-

nasional adalah sebagai berikut.

1) Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa

dalam negeri;

2) Motivasi suatu negara untuk memperoleh

keuntungan dan meningkatkan pendapatan

negara;

3) Perbedaan kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam mengolah

sumber daya ekonomi;

4) Kelebihan produk dalam negeri;

5) Perbedaan sumber daya alam, iklim, tenaga

kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang me-

nye babkan adanya perbedaan hasil produksi dan

adanya keterbatasan produksi;

6) Adanya kesamaan selera terhadap suatu

barang;

7) Terjadinya era globalisasi.

C. Manfaat Perdagangan InternasionalMenurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan

internasional adalah sebagai berikut.

1) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi

di negeri sendiri;

2) Memperoleh keuntungan dari spesialisasi;

3) Memperluas pasar dan menambah keuntungan;

Perdagangan InternasionalPelajaran

12

81

4) Dengan Perdagangan luar negeri memung-

kinkan suatu negara untuk mempelajari

teknik produksi yang lebih efesien dan cara-

cara manajemen yang lebih modern.

D. Tujuan Kebijakan Perdagangan InternasionalPerhatikan tujuan kebijakan Perdagangan

Internasional berikut ini.

1) Meningkatkan diversifikasi produksi.

2) Membuka kesempatan kerja.

3) Menambah pendapatan negara

4) Melindungi industri dalam negeri yang sedang

berkembang

5) Memperbaiki neraca pembayaran inter-

nasional

6) Menghindarkan efek politik dumping

E. Kebijakan Pembatasan Perdagangan Inter­nasional

1) Tarif merupakan pajak yang dikenakan atas

barang-barang yang melewati batas suatu

negara.

2) Kuota merupakan batas maksimum barang yang

diizinkan melewati batas suatu negara.

3) Subsidi adalah bantuan keuangan dari

pemerintah atau lembaga negara

4) Larangan ekspor dan larangan impor

5) Diskriminasi harga adalah penetapan harga

yang berbeda untuk barang yang sama

biasanya digunakan oleh suatu negara pada

saat menetapkan kebijakan perdagangan

internasional

6) Politik Dumping adalah sistem perdagangan

dengan cara menjual barang di luar negeri

dengan harga yang lebih murah dibandingkan

harga di dalam negeri.

F. Pembayaran InternasionalNeraca Pembayaran Internasional adalah ikhtisar

yang mencatat semua transaksi ekonomi yang

dilakukan penduduk satu negara dengan penduduk

negara lain pada waktu tertentu.

1. Manfaat neraca pembayaran internasional

adalah sebagai berikut.

1) Membantu dalam melakukan evaluasi dan

menentukan kebijakan ekonomi;

2) Mengetahui keadaan keuangan negara

yang terkait dengan pembayaran luar

negeri;

3) Mengetahui dinamika perdagangan luar

negeri;

4) Mengetahui berapa besarnya sumbangan

dari perdagangan internasional kepada

penerimaan negara.

2. Komponen neraca pembayaran internasional,

adalah sebagai berikut.

1) Neraca Transaksi sedang Berjalan (Current

Account) merupakan jumlah saldo dari

neraca perdagangan barang ekspor dan

impor, neraca perdagangan jasa ekspor

dan impor, dan transaksi yang tidak

menimbulkan hak atau kewajiban secara

yuridis bagi negara yang menerimanya.

2) Neraca Lalu Lintas Modal (Capital Account)

merupakan neraca yang mencatat arus

modal pemerintah dan swasta yang keluar

dan masuk dari dan dalam negeri.

Valuta Asing adalah alat pembayaran

yang digunakan dalam transaksi

internasional.

Pasar Valuta Asing adalah tempat

terjadinya transaksi jual beli berbagai

jenis mata uang asing.

Sumber perolehan devisa negara adalah

ekspor barang dan jasa, penanaman

modal ke luar negeri, pinjaman luar

negeri, dan hibah atau grant.

82

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami penyusunan siklus akuntansi perusa-haan jasa.

Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang

Memahami penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang

Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi.

Menafsirkan persamaan akuntansi.

Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit.

Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum.

Melakukan posting dari jurnal ke buku besar.

Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa.

Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.

Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal khusus.

Melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar.

Menghitung harga pokok penjualan.

Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan dagang.

Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang.

Membuat jurnal penutupan.

Melakukan posting jurnal penutupan ke buku besar.

Membuat neraca saldo setelah penutupan buku.

A. Pengertian AkuntansiAkuntansi merupakan seni pencatatan, peng-

golongan, dan ikhtisar transaksi dan kejadian yang

bersifat keuangan yang mempunyai nilai daya guna

dan efisiensi sehingga mudah dimengerti.

B. Prinsip­Prinsip AkuntansiBerikut beberapa prinsip akuntansi.

1. Entitas Bisnis (Bussiness Entity) adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan keuangan

yang menyangkut suatu kesatuan usaha,

tidak boleh dicampur dengan kesatuan usaha

lain atau dengan pemiliknya, dan sebaliknya.

Perusahaan Jasa dan Dagang

Pelajaran

13

83

2. Objektivitas memiliki maksud bahwa catatan

dan laporan akuntansi harus berdasarkan pada

data yang dapat dipercaya sebagai laporan

yang menyajikan informasi yang tepat dan

berguna.

3. Biaya (Cost) artinya bahwa menetapkan bahwa

harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh dicatat

atas dasar biaya yang sesungguhnya disepakati

dalam transaksi.

C. Perusahaan JasaPerusahaan jasa adalah perusahaan yang

memproduksi produksi yang tidak berwujud.

Karak teristik perusahaan jasa adalah sebagai

berikut.

1) Kesulitan dalam menilai kualitas;

2) Penggunaan tenaga kerja yang intensif;

3) Tidak ada persediaan penyangga.

Persamaan Dasar Akuntansi adalah

H = M H = U + M

Keterangan : H = utang

M = Modal

U = Utang

Dalam persamaan akuntansi akan menimbulkan

hal-hal sebagai berikut.

1) Setiap transaksi akan memengaruhi dua sisi

pada persamaan akuntansi;

2) Transaksi yang dilakukan secara tunai akan

langsung berpengaruh pada kas;

3) Kedua sisi persamaan harus selalu seimbang.

Laporan Laba Rugi

a. Pendapatan usaha

b. Beban usaha

c. Pendapatan di luar usaha

d. Beban di luar usaha

Laporan perubahan modal merupakan

daftar yang berisi tentang perubahan modal

setelah perusahaan melakukan kegiatan

selama perode tertentu.Unsur-unsur dalam

laporan perubahan modal adalah modal

awal, prive (penarikan pribadi, saldo laba

rugi, modal akhir).

Neraca Unsur-unsur neraca, adalah:

a. Harta yang terdiri dari harta lancar antara

lain adalah investasi jangka panjang,

harta tetap, dan harta tak berwujud.

b. Utang terdiri dari utang jangka panjang

dan utang jangka pendek.

c. Modal.

Jurnal adalah media dalam proses akuntansi

yang menjadi dasar bagi penentuan ke

akun mana suatu transaksi dicatat, beberapa

jumlah uang yang dicatat, di sisi mana

dicatat, dan keterangan singkat tentang

transaksi. Setelah dicatat pada jurnal,

transaksi dimasukkan ke dalam buku besar.

Neraca saldo adalah daftar yang memuat

saldo dari akun-akun yang terdapat dalam

buku besar.

Jurnal penyesuaian berfungsi untuk

mengubah sedemikian rupa nilai akun

sehingga neraca saldo memperlihatkan

saldo sebenarnya dari harta, utang,

pendapatan, dan beban.

Akun­akun yang disesuaikan pada akhir

periode akuntansi adalah:

1) Pendapatan diterima di muka;

2) Beban dibayar di muka;

3) Piutang penghasilan;

4) Beban yang masih harus dibayar;

5) Penyusutan aktiva tetap;

6) Pemakaian perlengkapan.

Kertas kerja adalah media pencatatan

neraca saldo, jurnal penyesuaian laporan

laba rugi dan neraca yang disusun secara

logis untuk mempermudah penyusunan

laporan keuangan.

84

Jurnal penutup adalah jurnal yang

dibuat pada akhir periode akuntansi untuk

menutup akun pada laporan laba-rugi dan

akun prive.

D. Perusahaan DagangPerusahaan dagang adalah perusahaan yang

kegiatannya melakukan pembelian barang kemudian

dijual kembali tanpa merubah bentuk barang

tersebut.

1. Ciri-ciri perusahaan dagang adalah sebagai

berikut:

1) Pendapatan pokok berasal dari penjualan

barang;

2) Melakukan pembelian barang untuk dijual

kembali tanpa diolah;

3) Harga pokok penjualan adalah selisih antara

persediaan awal ditambah pembelian

bersih dikurangi persediaan akhir atau;

4) Harga pokok penjualan = persediaan awal

+ pembelian bersih – persediaan akhir

Laba kotor = penjualan bersih – harga

pokok penjualan.

2. Akun-akun Perusahaan Dagang

Akun yang dicatat di sisi Debet Akun yang dicatat di sisi Kredit

Pembelian Penjualan

Potongan penjualan Potongan penjualan

Retur penjualan Retur pembelian

Biaya angkut pembelian Utang usaha

Persediaan barang dagangan

Biaya pengiriman

Piutang Usaha

Harga Pokok Penjualan

3. Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus

No. Jurnal Umum Jurnal Khusus

1. Untuk mencatat semua transaksi.

Untuk mencatat transaksi sejenis.

2. Jurnal berbentuk dua kolom.

Jurnal berbentuk banyak kolom.

3. Posting dilakukan setiap transaksi.

Posting dilakukan secara periodik.

4. Pencatatan dilakukan oleh satu orang.

Pencatatan dilakukan oleh banyak orang.

5. Tidak menciptakan pengendalian intern.

Dapat menciptakan pengendalian intern.

4. Tahap pengikhisaran akuntansi perusahaan

dagang.

Neraca saldo, bermanfaat untuk memper-

mudah laporan keuangan, mengontrol

jumlah saldo dari seluruh akun pada buku

besar

Jurnal penyesuaian, dibuat untuk menye-

suaikan agar dalam akun-akun yang ada

menunjukkan aktiva, kewajiban, ekuitas,

beban, dan pendapatan yang sebenarnya.

Kertas kerja berisi kolom-kolom neraca sisa

jurnal penyesuaian dan laporan keuangan

Jurnal penutup

Neraca saldo setelah penutupan

85

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomiannasional.

Menjelaskan unsur-unsur manajemen.

Menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha.

Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia.

A. Jenis Badan Usaha1. Badan Usaha Koperasi

Menurut UU No. 25 Tahun 1992, badan

usaha koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang perorang atau badan

hukum koperasi dengan melandask an

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasar atas asas kekeluargaan.

2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha

yang seluruh atau sebagian besar modalnya

dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara

langsung yang berasal dari kekayaan negara

yang dipisahkan dan jumlah pemegang

sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau

persero yang melakukan penawaran umum

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

di bidang pasar modal.

3. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha

yang seluruh atau sebagian besar modalnya

dimiliki oleh swasta.

a. Perusahaan Perorangan disingkat Po

Perusahaan jenis ini dimiliki, diawasi oleh

seseorang, dan orang tersebut memperoleh

semua keuntungan dan menanggung risiko

yang terjadi.

b. Firma disingkat Fa

Firma adalah suatu persekutuan anggota

firma untuk menjalankan perusahaan atas

nama bersama.

c. Persekutuan komanditer atau Commandi-

taire Vennotschap disingkat CV Persekutuan

komanditer adalah suatu bentuk perjanjian

bersama untuk berusaha bersama antara

orang-orang yang bersedia memimpin

perusahaan dan bertanggung jawab penuh

dengan kekayaan pribadinya dengan

orang-orang yang tidak bersedia memimpin

perusahaan dan bertanggung jawab

terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan

dalam perusahaan tersebut.

d. Perseroan Terbatas disingkat PT

Jenis perusahaan ini sering pula dikenal

dengan corporation (Co), limited (Ltd), atau

Naamloze Vennotscap (NV).

Manajemen Badan Usaha

Pelajaran

14

86

B. Fungsi Manajemen1. Perencanaan (Planning) Berikut adalah merupakan kegiatan peren-

canaana. menetapkan tujuan perusahaan, baik

jangka panjang maupun jangka pendek;b. memformulasikan kebijakan bisnis,

prosedur, dan programnya;c. menyediakan metode pengawasan ke-

uangan, termasuk penggunaan anggaran dan prosedur pengawasannya.

2. Pengorganisasian (Organizing and Staffing) Berikut kegiatan pengorganisasian

a. mengoordinasi dan menentukan sumber daya serta kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi;

b. perancangan dan pengembangan suatu organisasi kerja yang dapat mengarah ke tujuan organisasi;

c. penugasan tanggung jawab tertentu;d. pendelegasian wewenang yang diperlukan

kepada individu-individu agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan cara yang efisien dan efektif.

3. Pengarahan (Leading) Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang

bersifat mengarahkan, memengaruhi orang lain, dan memberi motivasi orang tersebut agar bekerja dengan baik dan sesuai dengan tujuan organisasi.

4. Koordinasi (Coordinating) Fungsi ini menyangkut pengintegrasian

berbagai unit yang berbeda. 5. Pengawasan (Controling) Pengawasan merupakan proses dalam menetap-

kan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan

yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

C. KoperasiBerikut adalah fungsi dan peran koperasi bagi

perekonomian nasional.

a. membangun dan mengembangkan potensi

dan kemampuan ekonomi untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

b. berperan serta secara aktif dalam upaya

mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan

masyarakat;

c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai

dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian

nasional

d. berusaha untuk mewujudkan dan mengem bang-

kan perekonomian nasional yang berdasarkan

asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Menurut UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992,

terdapat tujuh prinsip koperasi, yaitu sebagai

berikut.

1. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

2. pengelolaan dilakukan secara demokratis;

3. pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan

secara adil sebanding dengan besarnya jasa

usaha masing-masing anggota (andil anggota

tersebut dalam koperasi);

4. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap

modal;

5. kemandirian;

6. pendidikan perkoperasian;

7. kerja sama antarkoperasi.

87

Ringkasan Materi Geografi

88

Konsep GeografiPelajaran

1

Kelas X Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMemahami konsep,

pendekatan, prinsip,

dan aspek geografi.

Menjelaskan konsep geografi. Menjelaskan pendekatan geografi. Menjelaskan prinsip geografi. Menjelaskan aspek geografi.

A. Pengertian GeografiGeografi berasal dari kata “geographein” yang artinya

gambaran muka bumi. Jadi geografi adalah suatu

ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

fenomena geosfer dengan menggunakan sudut

pandang wilayah dan lingkungan dalam konsep

keruangan.

Objek ilmu geografi dibagi dua yaitu:

1. Objek Formal: pendekatan keruangan, pendekat­

an kewilayahan, dan pendekatan kelingkungan;

dan

2. Objek Material: macam­macam fenomena

geosfer (atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan

antro posfer).

B. Aspek GeografiAda 2 aspek utama yang dipelajari dalam geografi,

yaitu sebagai berikut.

1. Aspek fisik merupakan fenomena geosfer

yang berhubungan dengan keadaan alamiah,

keadaan bentuk muka bumi, perairan, keadaan

udara, potensi muka bumi, tumbuhan, dan

hewan; dan

2. Aspek sosial merupakan permasalahan yang

berhubungan dengan aktivitas manusia sebagai

makhluk sosial.

C. Pendekatan GeografiPendekatan geografi terbagi menjadi tiga, antara

lain sebagai berikut.

1. Pendekatan Keruangan merupakan ciri khas

ilmu geografi. Analisis dalam sudut pandang

keruangan ini dibagi 3 aspek, yaitu pendekatan

topik, pendekatan aktivitas manusia, dan

pendekatan regional;

2. Pendekatan Kelingkungan berhubungan erat

dengan lingkungan tempat tinggal manusia;

dan

3. Pendekatan Kompleks Kewilayahan merupakan

pendekatan yang menekankan adanya

hubungan antarwilayah. Contohnya adalah

perdagangan antarnegara timbul karena

perbedaan kebutuhan antarnegara dan

komoditas.

D. Konsep Geografi Lokasi adalah letak, berhubungan dengan

tempat.

Jarak adalah jarak antara suatu wilayah dengan

wilayah lain.

89

Keterjangkauan adalah kondisi medan,

ketersediaan sa rana transportasi, dan komunikasi

suatu wilayah.

Pola adalah susunan, bentuk, dan persebaran

fenomena (alami/sosial budaya).

Morfologi adalah bentuk lahan.

Aglomerasi adalah persebaran yang cenderung

menge lompok.

Nilai kegunaan adalah nilai guna.

Interaksi/interdependensi adalah hubungan,

saling memengaruhi, timbal­balik.

Diferensiasi areal adalah perbedaan wilayah.

Keterkaitan ruang adalah keterkaitan persebaran

antar fenomena.

E. Prinsip Dasar Geografi Distribusi adalah persebaran fenomena

geografi.

Interelasi adalah keterkaitan antara manusia

dengan alarm

Deskripsi adalah penjelasan fenomena yang

ada di bumi.

Korologi adalah kondisi suatu wilayah (per­

paduan distribusi, interelasi, deskripsi).

F. Cabang Ilmu Geografi Antropologi adalah ilmu yang mempelajari

manusia dan kehidup annya (ras, budaya).

Botani adalah ilmu yang mempelajari tumbuh­

tumbuhan.

Demografi adalah ilmu yang mempelajari

perkembangan pendu duk (persebaran,

susunan).

Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi

secara keseluruhan (lapisan, struktur).

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari

bentuk muka bumi dan prosesnya.

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari

air permukaan (sungai, rawa, danau) dan air

tanah.

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari

iklim.

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari

cuaca.

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari

lautan.

Zoologi adalah ilmu yang mempelajari

hewan.

90

Kelas X Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami sejarah pembentukan bumi.

Menjelaskan sejarah pembentukan bumi. Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya.

A. Proses Terjadinya Bumi1. Teori Pergeseran Benua menjelaskan bahwa

semua benua berasal dari satu daratan yang

disebut pangea yang terpecah akibat pergeseran

secara perlahan ke arah ekuator dan barat

benua.

Teori ini dikemukakan oleh Wagener dengan

asumsi sebagai berikut.

a. Sebagian belahan bumi selatan tertutup es

(seperti di wilayah Afrika Selatan, India, dan

Selandia Baru).

b. Kesamaan struktur geologi batuan di Eropa

Barat dengan Amerika Utara, dan Afrika

Barat dengan Afrika bagian selatan timur.

c. Greenland semakin mendekat ke Amerika

Utara.

2. Teori Kontraksi menjelaskan bahwa bumi

mengalami penyusutan dan pengkerutan akibat

pendinginan. Dalam kurun waktu yang lama

terbentuk pegunungan dan lembah. Teori ini

dikemukakan oleh Descartes.

3. Teori pegunungan menjelaskan bahwa bumi

terbentuk bukan karena bencana alam. Teori ini

dikemukakan oleh Edwar Suess.

4. Teori James Dana menjelaskan pemandangan

alam yang terjadi akibat pelapukan dan erosi.

B. Lapisan Bumi1. Litosfer (kerak bumi), memiliki ciri­ciri sebagai

berikut.

a. Lapisan terluar;

b. Terdiri atas batuan: lapisan silisium dan

aluminium (SiAl) dan lapisan silisium dan

magnesium (SiMg);

c. Tebal ± 1.200 km, berat jenis 2,8 gram/

cm3

d. Terdiri dari kerak benua dan kerak

samudra.

2. Astenosfer (Mantel Bumi), memiliki ciri­ciri

sebagai berikut.

a. Berada di bawah litosfer;

b. Tebal ± 1.700 km, berat jenis 5 gram/cm3

c. Berwujud bahan cair dan berpijar;

d. Suhu 2.000°C.

3. Barisfer (Inti Bumi), memiliki ciri­ciri sebagai

berikut.

a. Berbahan padat tersusun atas nikel dan besi

(NiFe);

b. Jari­jari 3.470 km;

c. Inti dalam: padat, suhu ± 4.500° C, diameter

2.740 km;

d. Inti luar: cair, suhu ± 2.200° C, tebal 2.000

km.

Sejarah Pembentukan BumiPelajaran

2Sejarah Pembentukan BumiPelajaran

2

91

C. Proses Terjadinya Tata SuryaBerikut ini adalah beberapa teori mengenai proses

terjadinya tata surya.

1. Teori Kabut oleh Immanuel Kant

Teori ini mengungkapkan bahwa tata surya pada

awalnya terdapat gumpalan kabut yang lama

kelamaan di bagian tengahnya membentuk

gumpalan gas yang kemudian membentuk

matahari dan planet lainnya.

2. Teori Planetesimal oleh Thomas Chamberlin

Teori ini menjelaskan bahwa matahari telah ada

pada awalnya, lalu ada bintang yang mendekat

dan terjadilah penarikan massa matahari oleh

bintang. Massa matahari yang terhambur inilah

yang nantinya membentuk planet.

3. Teori Pasang Surut oleh Jeans dan Jefreys

Teori ini memiliki kesamaan dengan teori

planetesimal, bedanya massa matahari yang

tertarik bintang membentuk tonjolan dan

membeku yang nantinya menjadi planet.

4. Teori Awan Debu oleh Weizsaeker dan Kniper

Teori ini menyatakan bahwa tata surya berasal

dari gumpalan gas dan debu yang membentuk

cakram di bagian tengah dan tipis di pinggirnya.

Bagian tengah membentuk matahari (karena

menekan sehingga panas dan pijar) sementara

pinggirnya membentuk planet (karena berputar

dengan cepat).

5. Teori Nebula oleh Laplace

Laplace menyatakan bahwa tata surya berasal

dari gumpalan gas yang bersuhu tinggi dan

berputar sangat cepat sehingga menyebabkan

sebagian darinya terlempar dan membeku

membentuk planet.

D. Teori tentang Tata SuryaBerikut adalah beberapa teori tentang tata surya.

1. Teori Geosentris oleh Ptolomeus

Teori ini menyatakan bahwa semua benda angkasa

termasuk matahari beredar mengelilingi bumi

sebagai pusat tata surya/porosnya.

2. Teori Heliosentris oleh Copernicus

Teori ini menyatakan bahwa matahari merupakan

pusat tata surya dan planet­planet mengelilingi

matahari.

3. Teori Kepler yang biasa dikenal dengan Hukum

Kepler

4. Kepler membagi teorinya menjadi 3 yaitu

sebagai berikut.

a. Hukum Kepler I menyatakan bahwa semua

planet beredar me ngelilingi matahari

dengan lintasan berbentuk elips dan matahari

berada di salah satu titik apinya;

b. Hukum Kepler II menyatakan bahwa dalam

periode yang sama, garis hubung antara

matahari dengan planet membentuk bidang­

bidang yang sama luas nya;

c. Hukum Kepler III menyatakan bahwa pangkat

dua periode sebuah planet mengelilingi

matahari, berbanding lurus dengan pangkat

tiga jarak rata­ rata ke matahari.

E. Benda Angkasa1. Galaksi Bimasakti (Milkyway), terdiri atas:

a. Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari

memiliki tiga bagian yaitu inti matahari,

fotosfer (bola matahari), dan atmosfer

matahari;

b. Planet dalam, yang terdiri dari: Merkurius,

Venus, Bumi;

c. Planet luar, yang terdiri dari: Mars, Jupiter,

Saturnus, Uranus, Neptunus.

2. Bintang adalah benda langit yang mengeluarkan

cahaya sendiri.

3. Komet adalah bintang berekor.

4. Meteor adalah pecahan planet/bintang yang

melayang di angkasa.

92

F. Revolusi dan Rotasi1. Revolusi merupakan periode suatu planet

mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi

adalah satu tahun, tepatnya 365 hari 6 jam 9

menit 10 detik.

Akibat revolusi bumi adalah sebagai berikut.

a. perbedaan panjang siang dan malam;

b. pergantian musim;

c. gerak semu tahunan matahari.

2. Rotasi merupakan periode perputaran sebuah

planet pada porosnya. Kala rotasi bumi adalah

24 jam.

Akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut.

a. terjadinya siang dan malam;

b. peredaran semu benda angkasa;

c. perbedaan waktu;

d. pembelokan arah angin.

93

Unsur-unsur GeosferPelajaran

3

Kelas X Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi DasarMenganalisis unsur­unsur geosfer.

Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.

Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.

Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.

Litosfer merupakan lapisan terluar kulit bumi,

memiliki ketebalan ± 1.200 km dan terdiri atas

lapisan Silisium dan Aluminium (SiAl) serta Silisium

dan Magne sium (SiMg). Litosfer tersusun atas

berbagai jenis batuan.

A. Batuan dalam Litosfer1. Batuan Beku terbentuk karena adanya pem­

bekuan magma yang keluar akibat proses pen­

dinginan.

Batuan beku terdiri atas tiga macam, antara lain.a. Batuan beku dalam (abisis, plutonis) terjadi

karena pem bekuan magma di dalam kulit bumi.

Contoh: batu granit, diorit, gabro, dan perodotit.

b. Batuan beku korok (hypoabisis) terjadi karena pembekuan magma di celah­celah/retakan bumi.

Contoh: batu granit porfirit, seinit porfirit, dan porfir gabro.

c. Batuan beku luar (effusif) terjadi pem bekuan magma setelah mencapai permukaan.

Contoh: andesit, basalt, riolit, obsidian.2. Batuan sedimen terbentuk karena terjadinya

pelapukan batuan yang kemudian terendapkan hingga membentuk batuan.a. Berdasarkan proses terjadinya, dibagi

menjadi:1) Sedimen klastik/mekanik adalah

diangkut dari tempat asal kemudian diendapkan tanpa mengalami proses kimiawi. Misalnya: batu breksi (kerikil dengan sudut tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut tumpul);

2) Sedimen kimiawi adalah endapan hasil pelarutan kimiawi. Misalnya: batu garam;

3) Sedimen organik adalah batuan yang dipengaruhi unsur organik. Contoh:

batu bara dan batu gamping;

Jenis BatuanSumber: http://3.bp.blogspot.com

94

b. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, dibagi

menjadi:

1) Sedimen aquatic terjadi karena dien­

dapkan oleh air. Contoh: batu pasir,

lumpur; Sedimen Aeolis terjadi karena

diendapkan oleh angin. Contoh: tanah

loss, pasir;

2) Sedimen glacial terjadi karena tenaga

gletser. Contoh: morena, tanah lim;

3) Sedimen marine terjadi karena oleh air

laut. Contoh: delta.

c. Berdasarkan tempat diendapkannya, dibagi

menjadi:

1) Sedimen teritis terjadi di darat, contoh:

tanah loss, batu tuff, breksi;

2) Sedimen fluvial terjadi di dasar sungai,

contoh: pasir;

3) Sedimen marine terjadi di dasar laut,

contoh: batu karang, batu garam;

4) Sedimen palludal/limnis terjadi di rawa/

danau, contoh: gambut, tanah lim;

5) Sedimen glacial terjadi di daerah es,

contoh: batu morena;

6) Sedimen marginal terjadi di pantai.

3. Batuan metamorf/malihan adalah batuan beku

endapan yang berubah sifatnya karena pengaruh

suhu tinggi, tekanan, dan waktu.

a. Batuan metamorf kontak terjadi karena

adanya kontak atau pengaruh suhu tinggi

atau dekat dengan magma. Contoh: marmer

dari batu kapur.

b. Batuan metamorf dinamo terjadi karena

adanya tekanan lapisan di atasnya dalam

waktu lama. Contoh: batu sabak dari tanah

liat antrasit.

c. Batuan metamorf pneumatolistis terjadi

karena pengaruh suhu tinggi, tekanan

di sekitarnya dan waktu yang lama serta

masuknya unsur lain. Contoh: batu permata.

B. Tenaga Pembentuk Muka Bumi

1. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal

dari dalam bumi. Tenaga endogen meliputi

vulkanisme dan tektonisme.

a. Vulkanisme adalah peristiwa naiknya magma

dari perut bumi, baik disebut intrusi

magma maupun ekstrusi magma.

1) Intrusi magma terjadi bila naiknya

magma masih berada di dalam lapisan

kulit bumi.

Intrusi magma menghasilkan bentuk

sebagai berikut.

Batolit adalah batuan beku ter­

bentuk di dapur magma;

Lakokit adalah magma menerobos

lapisan kulit bumi dan mendesak

lapisan atasnya, berbentuk

cembung dan datar di bawahnya;

Sill adalah magma masuk di

antara dua lapisan dan membeku

m e m b e n t u k l e m p e n g m e ­

manjang;

Diatrema adalah magma yang

membeku pada pipa/gang,

berbentuk silinder memanjang

dari dapur magma ke mulut

kawah;

Gang (korok) adalah magma yang

memotong lapisan kulit bumi

dengan bentuk pipa/ lempeng

setelah membeku; dan

Apolisa adalah cabang gang.

Intrusi magma yang memotong per­

lapisan batuan di atasnya menghasilkan

bentuk sebagai berikut.

Dike adalah pluton yang memo­

tong tegak lurus perlapisan batuan

sedimen di atasnya;

95

Vein volkanik (neck = plug) adalah

akar gunung api yang telah tererosi;

Ring dike (dike yang melingkar).

2) Ekstrusi magma terjadi bila naiknya

magma sudah mencapai permukaan.

Bentuk ekstrusi magma adalah sebagai

berikut.

Ekstrusi magma berdasarkan

erupsi (letusan), terdiri atas:

­ Erupsi eksplos i f adalah

magma yang keluar dengan

menimbulkan ledakan;

­ Erupsi efusif adalah magma

yang keluar hanya meleleh.

Erupsi berdasarkan bentuk lubang,

terdiri atas:

­ Erupsi linear adalah erupsi

yang terjadi pada lubang

yang memanjang;

­ Erupsi sentral adalah erupsi

akibat magma keluar melalui

lubang yang kecil;

­ Erupsi areal adalah erupsi yang

membentuk kawah yang sangat

luas.

b. Tektonisme adalah tenaga yang berasal

dari dalam bumi baik mendatar maupun

vertikal sehingga menyebabkan perubahan

muka bumi.

Tenaga endogen dibedakan menjadi:

1. Epirogenesa merupakan gerakan

pengangkatan dan penu runan benua

yang relatif lambat terjadi pada areal

yang sangat luas;

2. Orogenesa (gerakan pembentukan

pegunungan) merupakan terbentuknya

lipatan, patah an, dan rekahan yang

relatif cepat pada areal yang sempit.

c. Gempa bumi (seisme) adalah getaran kulit

bumi akibat dari pelepasan energi dari

dalam bumi.

Berdasarkan faktor penyebab terdiri atas:

1. Gempa tektonik adalah gempa yang

terjadi akibat tenaga tektonik se­

perti pergeseran sesar, tumbukan

lempeng;

2. Gempa vulkanik adalah gempa yang

terjadi karena letusan gunung berapi;

3. Gempa runtuhan adalah gempa akibat

dislokasi dalam perut bumi.

Berdasarkan episentrumnya terdiri atas:

1. Gempa linier merupakan gempa yang

memiliki episentrum pada garis;

2. Gempa sentral merupakan gempa

yang memiliki episentrum pada titik.

Berdasarkan letak episentrum terdiri atas:

1. Gempa laut adalah gempa yang terjadi

di dasar laut;

2. Gempa darat adalah gempa yang

terjadi di darat.

Rumus Laska untuk menentukan letak

episentrum.

∆ = {(S – P) – r} x 1000

Keterangan:

∆ : jarak gempa ke episentrum

96

S : ketika tibanya gelombang sekunder (S)

pada seismograf

P : ketika tibanya gelombang primer (P)

pada seismograf

r : 1 menit

Berdasarkan letak hiposentrum terdiri

atas:

1. Gempa dangkal adalah gempa dengan

kedalaman hiposentrum < 100 km;

2. Gempa menengah adalah gempa

dengan kedalaman hiposentrum 100—300 km;

3. Gempa dalam adalah gempa dengan

kedalaman hiposentrum 300 m.

Berdasarkan jarak hiposentrum terdiri atas:

1. Gempa lokal terjadi pada jarak

< 10.000 km

2. Gempa jauh terjadi pada jarak

± 10.000 km

3. Gempa sangat jauh terjadi pada

jarak > 10.000 km

2. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal

dari luar bumi. Tenaga eksogen antara lain

sebagai berikut.

a. Pelapukan merupakan penghancuran

massa batuan yang dipengaruhi oleh

struktur batuan, iklim, topo grafi, dan

faktor biologis. Pelapukan meliputi:

1) Pelapukan fisik merupakan pela­

puk an pengaruh tenaga eksogen

(suhu, sinar matahari, curah hujan)

yang berulang­ulang dalam waktu

lama. Contoh tanah vulkanis;

2) Pelapukan kimiawi merupakan penghancuran batuan melalui proses

kimiawi. Contoh pelapukan batuan

kapur yang akan membentuk

stalaktit yang menggantung pada

lubang gua;

3) pelapukan organik merupakan

pelapukan yang disebabkan oleh

tumbuhan, hewan, dan manusia.

b. Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya

tanah dari suatu tempat yang diangkut

oleh air, angin, atau gletser ke tempat

lain.

Jenis­jenis erosi dibagi menjadi 3, yaitu

sebagai berikut.

1) Erosi oleh air hujan(Ablasi), ada 7

macam antara lain sebagai berikut.

Erosi percik (splash erosion)

ter jadi karena percikan air

(hujan);

Erosi lembar (sheet erosion)

yaitu proses pengangkutan

lapisan tanah yang hampir

merata di tanah permukaan;

Erosi alur (rill erosion), terjadi

karena air terkonsentrasi

meng alir pada tempat­tempat

tertentu di permukaan tanah

sehingga membentuk alur;

Erosi ,parit (gully erosion), pro­

ses terjadinya sama dengan

erosi alur tetapi tenaga erosinya

berupa aliran limpasan dan

alur­alur terbentuk V parit

atau U yang tidak hilang.

Erosi mudik (headward erosion),

erosi yang menyebabkan lem­

bah parit menjadi panjang ke

arah hulu;

Erosi vertikal (subsurface erosi­

on), erosi yang menyebabkan

lembah menjadi bertambah

dalam; dan

Erosi lateral, erosi yang me­

ngikis tepi sungai, melebarkan

lembah dan menyebabkan

meandering.

97

1) Erosi yang terjadi oleh air laut

disebut abrasi.

2) Erosi yang terjadi oleh es/gletser

disebut eksarasi.

3) Erosi yang terjadi oleh angin

biasa nya terjadi di daerah gurun

disebut deflasi.

C. Bentuk Muka Bumi1. Relief daratan berupa

a. Gunung adalah bentuk tanah yang menonjol

di atas wilayah sekitarnya.

b. Pegunungan adalah jajaran gunung yang

membentang di atas wilayah sekitarnya.

c. Dataran tinggi/plato adalah dataran yang

memiliki tinggi antara 200 — 700 m.

d. Peneplain adalah puncak gunung yang

baru terbentuk karena tenaga eksogen,

berupa pegunungan yang hampir datar.

e Dataran rendah adalah dataran yang

memiliki tinggi antara < 200 m.

f. Bukit adalah bentang alam yang memiliki

permukaan tanah yang lebih tinggi dari

permukaan tanah di sekelilingnya.

g. Lembah adalah wilayah bentang alam

yang dikelilingi oleh pegunungan atau

perbukitan biasanya luasnya dari beberapa

kilometer persegi sampai mencapai ribuan

kilometer persegi.

2. Relief dasar laut

a. Continental shelf/paparan benua merupa­

kan dataran yang sempit pada dasar laut

dengan kedalaman ± 200 m.

b. Continental slop merupakan berbatasan

dengan continental shelf, berupa dataran

luas.

c. Gunung laut adalah gunung yang muncul

di permukaan laut.

d. Ridge (Punggung laut) merupakan dasar

laut dimana di sebelah kanan dan kirinya

berupa laut dalam.

e. Trench (palung laut) merupakan lembah

yang terletak di dasar !aut.

f. Lubuk (basin laut) merupakan dasar laut

yang dalam.

g. Ambang laut merupakan bukit yang

terletak di dasar laut.

D. Jenis-jenis Gunung ApiGunung api dapat dibedakan berdasarkan bentuknya.

Berikut adalah bentuk­bentuk gunung api.

1. Berdasarkan tipe letusan, antara lain sebagai

berikut.

a. Tipe Hawaii, memiliki ciri­ciri berupa

letusan berupa letupan dan lelehan, dapur

magma dangkal, tekanan gas rendah dan

lava cair;

b. Tipe Stromboli, memiliki ciri­ciri berupa

letusan berupa letupan dan lelehan, tekanan

gas sedang, biasanya meletus secara

periodik, dan mengeluarkan lava disertai

born dan lapili. Contohnya adalah Gunung

Raung yang terletak di Jawa Timur;

c. Tipe vulkano, ada dua macam yaitu:

1) vulkano lemah, memiliki ciri­ciri

berupa tekanan gas sedang, dapur magma

dangkal, letusan mengeluarkan material

padat. Contohnya adalah Gunung

Semeru di Jawa Timur;

2) vulkano kuat, memiliki ciri­ciri berupa

tekanan gas tinggi, dapur magma

dalam, letusan kuat.

d. Tipe merapi, memiliki ciri­ciri berupa

letusan berupa hembusan gas, lava

kental, dapur magma dangkal, dan

tekanan gas rendah;

e. Tipe perret, memiliki ciri­ciri antara lain

letusan paling hebat, dapur magma sangat

dalam, tekanan gas sangat tinggi, lava yang

keluar biasanya kental. Contohnya adalah

letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883;

98

f. Tipe pelle, memiliki ciri­ciri; sumbat kawah

tinggi, dapur magma dalam, dan tekanan

gas tinggi, dan biasanya memancarkan

gas pijar bersuhu 200°C. Contohnya adalah

Gunung Montagna Pelle di Amerika

Tengah;

g. Tipe st. Vincent, memiliki ciri­ciri antara lain

lava cair liat dan letusan hebat.

2. Berdasarkan sifat erupsinya, antara lain dapat

dibagi sebagai berikut.

a. Gunung api strato, memiliki ciri­ciri antara

lain berbentuk kerucut, badannya berlapis,

biasanya letusan dan lelehan silih berganti,

maaterial hasil erupsi tertimbun di sekitar

kepundan;

b. Gunung api perisai, memiliki ciri­ciri antara

lain berbentuk landai seperti perisai, lava

yang dikeluarkan sangat cair, tekanan

gas rendah, dapur magma dangkal, dan

magma keluar secara efusif. Contohnya

adalah Gunung Kilanea dan Gunung Mauna

Kea di Kepulauan Hawaii;

c. Gunung api maar, memiliki ciri­ciri antara

lain biasanya letusan hanya sekali, material

letusan membentuk tanggul di sekitar

kepundan sehingga membentuk danau dan

bersifat eksplosif. Contohnya adalah Ranu

Klakah yang terbentuk dari kepundan Gunung

Lamongan di Jawa Timur.

99

Kelas XI Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer.

Memahami sumber daya alam.

Menjelaskan pengertian fenomena biosfer.

Menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan.

Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer.

Menganalisis aspek kependudukan.

Menjelaskan pengertian sumber daya alam.

Mengidentifikasi jenis­jenis sumber daya alam.

Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam secara arif.

Kelas XI Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.

Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan.

Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan.

A. Pengertian Biosfer

Biosfer merupakan tempat tinggal makhluk hidup

(hewan dan tumbuhan) dalam berinteraksi dengan

lingkungannya

B. Faktor yang Memengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

1. Faktor penyebab persebaran, terdiri atas:

a. tekanan populasi, terjadi persaingan dalam

biofer sehingga mengakibatkan hewan

melakukan migrasi untuk bertahan hidup;

b. adanya habitat baru bagi hewan dan

tumbuhan.

2. Sarana persebaran terdiri atas angin, udara, dan air;

3. Hal­hal yang menghambat persebaran flora dan

fauna antara lain adalah:

a. iklim, berhubungan dengan kemampuan

adaptasi makhluk hidup pada suhu udara,

kelembapan udara, dan curah hujan;

b. tanah, berhubungan dengan kesuburan

tanah, hidrologi, dan aerasi tanah;

c. geografi/topografi muka bumi; dan

d. biologis, berhubungan dengan ketersediaan

makanan dan persaingan antarmakhluk

hidup.

Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya

Pelajaran

4

100

C. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia

1. Persebaran Flora di Indonesia

a. Hutan hujan tropis, biasanya terdapat di

daerah dengan curah hujan tinggi. Flora

jenis ini tersebar di Sumatra, Kalimantan,

dan Papua.

b. Hutan musim, ada di daerah yang

dipengaruhi iklim musim. Biasanya dikenal

dengan nama hutan homogen(hutan yang

terdiri atas satu tumbuhan). Flora jenis

ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur,

Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.

c. Hutan bakau, terdapat di daerah dataran

rendah dan daerah pantai yang banyak

lumpur. Flora ini tersebar di pantai utara

Jawa, pantai Kalimantan, pantai timur

Sumatra, dan pantai selatan Papua.

d. Hutan stepa atau sabana, terdapat di daerah

dengan curah hujan rendah. Hutan sabana

adalah padang rumput (stepa). Flora jenis

ini tersebar di daerah Nusa Tenggara.

2. Persebaran Fauna di Indonesia

a. Fauna Asiatik/Fauna oriental terdapat di

wilayah barat. Fauna ini memi liki kesamaan

dengan fauna Asiatik. Contohnya adalah

harimau, gajah, badak.

b. Fauna Wallacea/Fauna peralihan terdapat

di wilayah tengah merupakan campuran

Asiatik dan Australis. Contohnya adalah

komodo, anoa, babi rusa.

c. Fauna Australian terdapat di wilayah timur.

Fauna ini memiliki kesamaan dengan fauna

Australis. Contohnya adalah cenderawasih,

kasuari, binatang berkantung.

Klasifikasi persebaran flora di dunia dipengaruhi oleh

cahaya, curah hujan, suhu, angin,dan sifat hujan.

3. Persebaran Flora di Dunia

a. Padang rumput (grassland) pada umumnya

terdapat di daerah tropika dan subtropika,

flora ini tersebar di Australia, Afrika, dan

Amerika Selatan.

b. Hutan hujan (rain forest) pada umumnya

terdapat di daerah khatulistiwa, flora

ini tersebar di Malaysia, Indonesia, dan

Amerika Selatan.

c. Gurun/padang rumput pada umumnya

terdapat pada daerah dengan curah hujan

yang rendah. Tersebar di tengah benua.

Contohnya adalah Gurun Sahara di Afrika,

dan Gurun Nevada di Amerika Serikat.

d. Tundra/padang lumut terdapat di belahan

bumi utara daerah kutub. Flora ini tersebar

di Amerika Utara, Siberia, dan Eropa

Utara.

e. Taiga, biasanya terdapat di belahan bumi

utara. Flora tersebar di Eurasia dan Amerika

Utara.

4. Persebaran Fauna di Dunia

a. Kawasan Australis tersebar di Australia,

Selandia Baru, Indonesia bagian timur.

Co nto h : k a n g u r u, k a s u a r i , h e wa n

berkantung.

b. Kawasan Neotropik tersebar di Amerika

Selatan, Amerika Tengah. Contoh: kera,

tapir.

c. Kawasan Paleartik tersebar di Eropa, Asia,

Afrika. Contoh: sapi, kambing, robin.

d. Kawasan Ethiopia tersebar di selatan Gurun

Sahara, Madagaskar. Contoh: jerapah, zebra,

kuda nil, badak.

e. Kawasan Oriental/Asiatik tersebar di India,

Sri Lanka, Indocina, Indonesia. Contoh:

gajah, harimau, orang utan.

f. Kawasan Neartik tersebar di Amerika

Utara. Contoh: kelelawar, tupai, tikus

berkantung.

D. Perlindungan Flora dan FaunaBeberapa cara melindungi flora dan fauna, adalah

sebagai berikut.

101

1. Suaka margasatwa dan cagar alam

a. Suaka margasatwa merupakan perlindungan

terhadap jenis­jenis hewan tertentu

yang hampir punah dan dilaksanakan

berdasarkan undang­undang pemerintah.

Contoh suaka margasatwa di Indonesia

adalah suaka margasatwa Ujung Kulon

(badak bercula satu), suaka margasatwa

Baluran (banteng, harimau jawa, dan

rusa), suaka margasatwa Pulau Komodo

(komodo), suaka margasatwa Tanjung

Puting (orang utan).

b. Cagar alam adalah hutan untuk melindungi

kelestarian flora dan fauna. Contoh cagar

alam di Indonesia antara lain cagar alam

Nusakambangan di Jawa Tengah, cagar

alam Lorenz dan Wasur di Papua, dan cagar

alam Cibodas di Jawa Barat

c. Penyuluhan kepada masyarakat akan

pentingnya pelestarian flora dan fauna.

d. Penegakan hukum bagi yang merusak

kelestarian flora dan fauna.

E. Dinamika PendudukDinamika penduduk atau perubahan penduduk

dapat dipengaruhi oleh hal­hal berikut.

1. Kelahiran (fertilitas)

Untuk menghitung angka kelahiran dapat

dihitung dengan 2 cara, antara lain sebagai

berikut.

a. Angka kelahiran kasar (CBR) merupakan

jumlah kelahiran (B) tiap 1000 penduduk (P)

per tahun. Dengan menggunakan rumus

berikut.

= ×1000

BCBR

P

b. Angka kelahiran menurut umur (ASFR)

merupakan jumlah kelahiran wanita umur

tertentu Bx tiap 1000 wanita pada kelompok

umur tertentu Px per tahun. Dihitung

dengan menggunakan rumus berikut.

= ×1000x

x

BASFR

P

2. Kematian (mortalitas)

Untuk menghitung angka kematian dapat

dihitung dengan 3 cara, antara lain sebagai

berikut.

a. Angka kematian kasar (CDR) merupakan

jumlah kematian D tiap 1000 penduduk

P per tahun. Dapat diketahui dengan

menggunakan rumus berikut.

= ×1000

DCDR

Pb. Angka kematian bayi (IMR) merupakan

jumlah kematian bayi D0 tiap 1000 kelahiran

B per tahun. Dapat dihitung dengan

menggunakan rumus berikut.

= ×0 1000

DIMR

Bc. Angka kematian menurut umur (ASDR)

merupakan jumlah kematian penduduk

umur tertentu Dx tiap 1000 penduduk

umur tertentu Px per tahun. Dapat dihitung

dengan menggunakan rumus.

= ×1000x

x

DASDR

P

3. Adanya transmigrasi, urbanisasi, emigrasi, dan

imigrasi.

F. Pertumbuhan PendudukUntuk menghitung pertumbuhan penduduk, dapat

dilakukan dengan cara:

1. Pertumbuhan penduduk alami Pa adalah selisih

antara jumlah kelahiran L dengan kematian M.

Rumus : = −aP L M

2 Pertumbuhan penduduk total Pt adalah selisih

antara jumlah kelahiran L dengan kematian M,

102

dan selisih jumlah penduduk masuk I dengan

penduduk keluar E.

Rumus : = − + −( ) ( )aP L M I E

G. Komposisi PendudukDapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Menurut umur dan jenis kelamin, dapat dihitung

menggunakan 2 cara sebagai berikut.

a. DR = beban ketergantunga

penduduk (0 14 tahun) + penduduk (>64 tahun) = 100%

penduduk(15 64)DR

−×

SR = rasio jenis kelamin

penduduk laki­laki = ×100%

penduduk perempuanSR

2. Piramida penduduk, terbagi atas 3 piramida:

a. Piramida penduduk muda, memiliki ciri­ciri

yaitu kelahiran > kematian, usia muda > usia

tua, berbentuk limas/segitiga.

b. Piramida penduduk stasioner, memiliki ciri­

ciri yaitu kelahiran = kematian, usia muda =

usia tua, biasanya berbentuk segiempat.

c. Piramida penduduk tua, memiliki ciri­ciri

yaitu kelahiran < kematian, usia muda <

usia tua, berbentuk seperti nisan.

H. Kepadatan Penduduk

1. kepadatan penduduk kasar jumlah penduduk=

luas lahan

2. kepadatan penduduk fisiografi jumlahpenduduk=

luas lahanpertanian

3. kepadatan penduduk agrarisjumlahpetanian

=luas lahanpertanian

I. Industri Industri merupakan kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah

jadi, termasuk rancang bangun industri dan

perekayasaan industri.

1. Berdasarkan modal dan tenaga kerja, industri

dibedakan atas:

a. Industri rumah tangga, memiliki ciri­ciri

yaitu modal kecil, tenaga kerja dari keluarga

atau kurang dari 4 orang.

b. Industri kecil, memiliki ciri­ciri yaitu modal

lebih besar daripada industri rumah tangga,

tenaga kerja terdiri atas 5 — 9 orang.

c. Industri sedang, memiliki ciri­ciri yaitu

modal lebih besar dari industri kecil,

tenaga kerja antara 20 — 99 orang.

d. Industri besar, memilki ciri­ciri yaitu modal

besar, tenaga kerja lebih dari 100 orang,

menggunakan teknologi modern.

2. Berdasarkan bahan baku dibedakan atas:

a. Industri ekstraktif biasanya menggunakan

bahan baku langsung dari alam;

b. Industri nonekstraktif, ciri­cirinya adalah

bahan baku tidak didapat langsung dari alam/

perantara/industri lain;

c. Industri fasilitatif adalah industri yang

bergerak di bidang penjualan jasa.

3. Berdasarkan proses produksi dibedakan atas:

a. Industri hulu adalah industri yang mengolah

barang mentah menjadi barang setengah

jadi.

b. Industri hilir adalah industri yang mengolah

barang setengah jadi menjadi barang jadi.

J. Faktor Penentu Lokasi IndustriBerikut adalah faktor penentu lokasi industri sebagai

berikut.

1. Ketersediaan bahan baku;

2. Jarak dengan konsumen dan biaya angkut;

3. Modal dan tenaga kerja;

4. Sarana transportasi;

5, Kondisi ekonomi dan teknologi;

6. Kemiringan lereng;

7. lklim dan ketersediaan air; dan

8. Peraturan pemerintah.

103

K. Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)1. WPPI Sumatra bagian Utara memiliki potensi

sumber alam.

2. WPPI Sumatra bagian Selatan memiliki potensi

ekonomi batu bara, minyak bumi, timah.

3. WPPI Jawa dan Bali, memiliki ciri­ciri berupa pasar

yang baik, tenaga kerja terampil, sumber energi,

pertanian maju.

4. WPPI Kalimantan bagian Timur memiliki potensi

gas dan batu bara.

5. WPPI Sulawesi memiliki potensi pertanian,

perikanan, nikel, aspal, kapur, kayu.

6. WPPI Kalimantan Barat dan Batam memiliki

potensi hasil laut, gas alam, letak strategis.

7. WPPI Indonesia Timur bagian Selatan memiliki

potensi sumber daya alam, budaya.

8. WPPI Indonesia Timur bagian Utara memiliki

potensi hutan, mineral dan hasil laut.

L. PertanianKegiatan pertanian adalah usaha manusia untuk

mengelola tanah.

Berikut adalah faktor yang memengaruhi kegiatan

pertanian.

1. Faktor alami, meliputi; iklim, tanah, topografi;

2. Faktor ekonomi dan manusia, meliputi; manusia,

modal, teknologi, pasar, kebijakan (policy)

pemerintah.

104

Kelas XII Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mempraktikan keterampilan dasar peta dan pemetaan.

Memahami pemanfaatan citra penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi SIG.

Mendeskripsikan prinsip­prinsip dasar peta dan pemetaan.

Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan.

Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatkan peta.

Menjelaskan pemanfaatan citra penginderaan jauh.

Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG).

A. PetaPeta adalah gambaran keseluruhan permukaan bumi

pada bidang datar yang diperkecil dengan skala

tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut

kartografi. Menunjukkan lokasi suatu tempat.

Menyimpan informasi.

Menggambarkan bentuk permukaan bumi.

Menyajikan jumlah dan persebaran kenam­

pakan sosial dan budaya.

B. Penggolongan Peta1. Berdasarkan isinya:

a. Peta umum menggambarkan kenam­

pakan bumi secara umum. Meliputi peta

topografi, peta korografi, dan peta dunia.

b. Peta tematik menggambarkan wilayah

tertentu untuk tujuan tertentu. Contohnya

adalah peta kepadatan penduduk, peta

persebaran flora dan fauna.

2. Berdasarkan skalanya:

a. Peta skala kadaster memiliki skala 1:100

sampai1:5.000;

b. Peta skala besar memiliki skala 1:5.000

sampai 1:250.000;

c. Peta skala sedang memiliki skala 1:250.000

sampai 1:500.001;

d. Peta skala kecil memiliki skala 1:500.000

sampai 1:1.000.001;

e. Peta skala geografis memiliki skala lebih

kecil dari 1:1.000.000.

C. Unsur PetaUnsur­unsur peta adalah sebagai berikut.

Judul menunjukkan isi/gambar peta

Garis tepi

Garis astronomis menunjukkan letak suatu

wilayah pada peta (letak lintang dan bujur)

Skala

0

Sumber Daya Alam

dan PemanfaatannyaPelajaran

5

105

Simbol (misalnya simbol titik, garis, dot/wilayah)

Orientasi sebagai penunjuk arah.

Letering

Legenda berisi keterangan simbol peta.

Inset

Sumber dan tahun pembuatan

D. Skala PetaSkala adalah perbandingan antara jarak yang

terdapat pada peta dengan jarak yang sebenarnya.

Skala dibedakan atas:

1. skala numerik/angka adalah skala yang berupa

angka. Contoh: 1:20.000

2. skala batang/garis adalah skala yang ditunjukkan

dengan membuat garis linear.

3. skala verbal/kalimat adalah skala yang meng­

gunakan kalimat baku sebagai petunjuk skala.

Cara menentukan skala pada peta adalah:

= ×1

2 12

dP P

d

Keterangan:

P1= penyebut skala yang diketahui

P2= penyebut skala yang dicari

d1= jarak pada peta yang sudah diketahui

skalanya

d2= jarak pada peta yang akan dicari skalanya

E. Sistem Informasi GeografiSistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem

yang didasarkan pada cara kerja komputer yang

bertugas untuk mengumpulkan, memilih, mengatur,

mengelola, dan menyimpan serta menyajikan data

(informasi) yang berkaitan dengan geografi.

Manfaat SIGManfaat SIG adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan tata ruang dan pengembangan

wilayah;

2. Pemantauan gejala alam;

3. Inventarisasi sumber daya alam.

0 5 10 15

0

106

Kelas XII Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menganalisis wilayah dan perwilayahan.

.

Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan, serta interaksi spasial antara desa dan kota.

Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah.

Menganalisis wilayah dan perwilayahan negara maju dan berkembang.

A. DesaDesa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh

sejumlah penduduk dan merupakan suatu kesatuan

dengan memiliki pemerintahan sendiri untuk men­

ciptakan suatu peraturan/tata kehidupan yang di­

kepalai oleh kepala desa.

1. Ciri­ciri desa adalah sebagai berikut.

a. Memiliki hubungan yang erat antara desa,

masyarakat, dan lingkungan alamnya;

b. Keluarga desa merupakan unit sosial dan

unit kerja;

c. Jumlah penduduk dan luas wilayah desa

tidak begitu besar;

d. Kegiatan ekonomi mayoritas agraris sehingga penduduk desa sangat bergantung pada keadaan iklim dan cuaca;

e. Masyarakat desa merupakan suatu paguyuban;

f. Proses sosial di desa umumnya berjalan lambat;

g. Taraf pendidikan penduduk desa masih rendah.

2. Potensi Desa adalah kemampuan suatu desa dalam usaha memenuhi kebutuhan warganya.

Potensi desa terbagi atas dua yaitu sebagai berikut.a. Potensi fisik: manusia, hewan dan tumbuhan,

air, dan iklim; danb. Potensi nonfisik: masyarakat desa, lembaga

masyarakat, dan perangkat desa.3. Desa sebagai Hinterland Fungsi desa sebagai penyokong atau penyedia

kebutuhan penduduk kota. Memiliki fungsi sebagai penyedia sumber bahan pangan, tenaga kerja, pusat industri kecil dan rumah tangga, serta daerah tujuan wisata.

Faktor yang Memengaruhi Pola Persebaran Desa, adalah sebagai berikut.a. Lokasi desa;b. Iklim;c. Kesuburan tanah;d. Tata air;e. Keadaan ekonomi;

f. Keadaan budaya.

Wilayah dan PerwilayahanPelajaran

6

107

4. Pola Pemukiman Desa

Desa memilik i tiga bentuk umum pola

pemukiman, yaitu sebagai berikut.

a. Bentuk perkampungan linier adalah bentuk

perkampungan memanjang mengikuti

sepanjang sungai, jalan, pantai, atau rel

kereta api.

b. Bentuk perkampungan memusat/

menge lompok adalah perkampungan

yang mengelompok (agglomerated rural

settlement) biasanya terdapat pada daerah

subur, sumber air, fasilitas umum.

c. Bentuk perkampungan menyebar adalah

bentuk perkampungan yang terpencar/

menyendiri (disseminate rural settlement),

biasanya terdapat di daerah karst/

pegunungan.

5. Penggolongan Desa

a. Berdasarkan potensi desa,desa dapat

digolongkan sebagai berikut.

1) Desa berpotensi rendah, memiliki ciri­

ciri berupa topografi berbukit, air sulit

diperoleh, pertanian dengan sistem

tadah hujan, lahan tidak subur;

2) Desa berpotensi sedang, memiliki ciri­ciri

berupa topografi tidak rata, pertanian

dengan sistem irigasi semitek nis, lahan

kurang subur;

3) Desa berpotensi tinggi, memiliki ciri­ciri

berupa topografi datar, perta nian dengan

sistem irigasi teknis, lahan produktif.

b. Berdasarkan tingkat perkembangan, desa

dapat digolongkan sebagai berikut.

1) Desa swadaya adalah desa yang

sebagian besar masyarakatnya meme­

nuhi kebutuhan pokoknya sendiri atau

hasil buatan penduduk desa sendiri.

Desa tipe ini memiliki ciri­ciri sebagai

berikut.

Lokasi terpencil dengan sedikit jumlah

penduduk/jarang;

Tergantung pada alam;

Topografi kasar sehingga produktivitas

rendah (pertanian);

Tingkat pendidikan penduduk

rendah;

Terbatasnya sarana dan pra­

sarana;

Adat istiadat masih kental; dan

Lembaga pemerintahan seder­

hana.

2) Desa swakarya adalah desa dimana

keadaan desanya sudah lebih maju

dibandingkan desa swadaya. Desa tipe

ini memiliki ciri­ciri sebagai berikut.

Tingkat perekonomian agak maju dan

beragam;

Tingkat pendidikan mayoritas tamat

SD;

Mulai masuknya teknologi;

Adat istiadat mulai pudar/longgar;

dan

Lembaga pemerintahan mulai ter­

atur/berkembang.

Pola Pemukiman MemanjangSumber: http://1.bp.blogspot.com

Pola Pemukiman MengelompokSumber: http://dony.blog.uns.ac.id

108

3) Desa swasembada adalah desa

yang sudah memiliki kemampuan

mengembangkan semua potensi

yang dimilikinya secara optimal atau

maksimal.

Desa tipe ini memiliki ciri­ciri sebagai

berikut.

Tingkat perekonomian telah

maju;

Mata pencaharian penduduk

heterogen;

Tingkat pendidikan dasar 9 tahun

cukup tinggi;

Penggunaan teknologi dan sarana

prasarana yang memadai;

M oder nisas i , muncul home

industry;

Lembaga pemerintahan berjalan

de ngan baik

B. KotaPengertian kota menurut Peraturan Menteri Dalam

Negeri RI No 4 tahun 1980 menyebutkan bahwa

kota terdiri atas dua bagian. Pertama, kota sebagai

suatu wadah yang memiliki batasan administratif

sebagaimana diatur dalam perundang­undangan.

Kedua, kota sebagai lingkungan kehidupan

perkotaan yang mempunyai ciri non­agraris,

misalnya ibu kota kabupaten, ibu kota kecamatan,

serta berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan

pemukiman.

1. Ciri­ciri kota adalah:

a. Sistem perekonomian bersifat nonagraris.

b. Kehidupan masyarakatnya heterogen dan

individualis.

c. Norma dan adat istiadat mulai pudar.

d. Pola pikir masyarakat realistis dan rasio nalis.

e. Sarana prasarana tersedia dan lengkap

(pasar, per­tokoan, sarana oiah raga, tempat

parka khusus, dll).

2. Penggolongan Kota

a. Berdasarkan jumlah penduduk, kota dapat

digolongkan sebagai berikut.

1) Kota kecamatan biasanya dihuni oleh

3.000 — 20.000 penduduk;

2) Kota kecil biasanya dihuni oleh

20.000 — 200.000 penduduk;

3) Kota sedang biasanya dihuni oleh

200.000 — 500.000 penduduk;

4) Kota besar biasanya dihuni oleh

500.000 — 1.000.000 penduduk;

5) Kota metropolitan biasanya dihuni

oleh 1.000.000 — 5.000.000 penduduk;

dan

6) Kota megapolitan biasanya dihuni

lebih besar dari 5.000.000 penduduk.

b. Berdasarkan tingkat perkembangan terdiri

atas beberapa tahap sebagai berikut.

1) Tahap eopolis adalah desa yang sudah

mulai teratur dan mengarah ke kota;

2) Tahap polis adalah bentuk kota yang

memiliki ciri bermata pencaharian

agraris;

3) Tahap metropolis adalah bentuk kota

yang mengalami perpindahan ke arah

industri;

4) Tahap megapolis merupakan ben t uk

kota gabungan beberapa metropolis;

5) Tahap tiranopolis merupakan bentuk kota

yang mulai muncul adanya kejahatan

dan kekacauan, karena pada tahap

ini kebanyakan penduduk kota sudah

mencapai kemakmuran; dan

6) Tahap necropolis adalah bentuk kota

mati.

3. Fungsi Kota

Berikut ini adalah beberapa fungsi kota, antara

lain:

a. sebagai pusat kegiatan penduduk;

b. sebagai pusat pemasaran dan kegiatan

ekonomi;

109

c. sebagai pusat pelayanan sosial, politik, dan

budaya;

d. sebagai pusat pendorong perkembangan

daerah dan nasional;

e. sebagai pusat penyediaan fasi l itas

penunjang pertumbuhannya dan daerah

belakangnya.

4. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan

Kota

a. Faktor alamiah bergantung pada lokasi,

fisiografi, dan kekayaan alam; dan

b. Faktor sosial bergantung pada pen duduk

dan kebijaksanaan pemerintah.

5. Perkembangan Kota

Bentuk kota yang sempurna adalah bentuk kota

yang dapat mengakomodasikan antara aktivitas

masyarakat dan bentuk penggunaan lahan.

Berikut teori­teori tentang konsep kota.

a. Teori Konsentris oleh Ernest W.Burgess

Menyatakan bahwa teori konsentris

(memusat) terbagi atas enam zona, yaitu:

1) zona pusat merupakan daerah kegiatan

(Central Business District)

2) zona peralihan (transisi) merupakan

daerah transisi dimana di zona ini

sering ditemui kawasan pemukiman

kumuh (slum), karena zona ini dihuni

penduduk miskin.

3) zona pemukiman kelas proletar pada

zona ini perumahanya sedikit lebih

baik.

4) zona pemukiman kelas menengah

(residential zone) merupakan kompleks

perumahan para karyawan kelas

menengah yang memiliki keahlian

tertentu.

5) zona penglaju (commuters) merupakan

daerah yang memasuk i daerah

belakang (hinterland) atau batas desa­

kota.

Perhatikan gambar berikut.

Keterangan :1. Zona pusat kegiatan2. Zona transisi/peralihan3. Zona pemukiman kelas proletar4. Zona pemukiman kelas menengah5. Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi6. Zona penglaju

b. Teori Sektoral oleh Homer Hoyt

Pada teori ini kota terbagi berdasarkan

sektor­sektor berdasarkan lingkaran­

lingkaran konsentrik.

Susunan kota menurut teori sektoral adalah

sebagai berikut.

1) Sektor pusat kegiatan bisnis yang

terdiri atas bangunan­bangunan

kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan

pusat perbelanjaan;

2) Sektor kawasan industri ringan dan

perdagangan;

3) Sektor kaum buruh atau kaum murba,

yaitu kawasan permukiman kaum

buruh;

4) Sektor permukiman kaum menengah

atau sektor madya wisma; dan

5) Sektor permukiman adi wisma, yaitu

kawasan tempat tinggal golongan atas

yang terdiri dari para eksekutif dan

pejabat.

Perhatikan gambar berikut ini.

Teori KonsentrisSumber: http://1.bp.blogspot.com

Teori SektoralSumber: http://1.bp.blogspot.com

110

c. Teori Inti Berganda oleh Harris dan Ullman

Pada teori ini bahwa perkembangan kota

terbagi atas dasar sebagai berikut.

a. Pusat kota atau Central Business District

(CBD);

b. Kawasan niaga dan industri ringan;

c. Kawasan urbanwisma atau permukim­

an kaum buruh;

d. Kawasan madyawisma atau permukim­

an kaum pekerja menengah;

e. Kawasan adiwisma atau permukiman

kaum kaya;

f. Pusat industri berat;

g. Pusat niaga/perbelanjaan lain di ping­

giran;

h. Upakota, untuk kawasan mudyawisma

dan adiwisma; dan

i. Upakota (sub­urban) kawasan in­

dustri.

Perhatikan gambar berikut ini.

C. Interaksi Desa dan KotaInteraksi wilayah adalah suatu hubungan timbal

balik yang saling berpengaruh antara desa dengan

kota yang dapat menghasilkan kenampakan, masalah,

dan fenomena baru.

1. Faktor penyebab interaksi adalah sebagai

berikut.

a. Adanya wilayah yang saling melengkapi;

b. Adanya kesempatan untuk berinteraksi;

dan

c. Adanya kemudahan untuk berpindah.

2. Pengaruh Interaksi Desa­Kota

a. Pengaruh positif

1) Wilayah perdesaan semakin terbuka;

2) Masuknya teknologi ke desa;

3) Mulai berkembangnya lembaga

pendi dikan di desa; dan

4) Tingkat pengetahuan penduduk

mening kat

b. Pengaruh negatif

1) Arus urbanisasi tidak bisa dibendung;

2) Muncul kawasan kumuh;

3) Menyempitnya areal pertanian di desa

karena adanya investasi penduduk

kota; dan

4) Dominasi kebudayaan kota di desa.

D. Teori Interaksi1. Teori Model Gravitasi

Teori ini dikemukakan oleh Newton, rumus teori

gravitasi adalah sebagai berikut.

= 2

.( )

A BAB

AB

P PI

d

Keterangan rumus: IAB= kekuatan interaksi

daerah A dan B

PA = jumlah penduduk wilayah A

PB = jumlah penduduk wilayah B

dAB = jarak wilayah A dan B

2. Teori Titik Henti

Teori ini dikemukakan oleh W.J Reilly, biasanya

digunakan untuk menentukan pusat pelayanan.

Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut.

=

+1

ABAB

A

B

dTb

PP

Keterangan rumus :

TbAB = jarak/lokasi titik henti yang diukur dari

penduduk yang lebih kecil

Teori Inti BergandaSumber: http://1.bp.blogspot.com

111

PA = jumlah penduduk wilayah A (lebih

besar)

PB = jumlah penduduk wilayah B (lebih

kecil)

DAB = jarak wilayah A dan B

3. Teori Grafik (Graphyc Theory)

Teori ini dikemukakan oleh K.J. Kansky. Adapun

rumus dari teori ini adalah sebagai berikut.

b =

νe

Keterangan :

b = indeks konektivitas

e = jumlah jaringan jalan

ν = jumlah pusat kota yang dihubungkan

jalan

E. UrbanisasiUrbanisasi merupakan perpindahan dari desa ke

kota.

Faktor Penyebab urbanisasi adalah sebagai

berikut.

1. Faktor penarik (pull factor) adalah sebagai

berikut.

a. Kesempatan kerja di kota lebih banyak;

b. Upah tenaga kerja di kota lebih besar;

c. Fasilitas di daerah perkotaan lebih leng­

kap;

d. Kota merupakan pusat pemerintahan;

dan

e. Kota merupakan tempat pemasaran hasil

produksi.

2. Faktor pendorong (push factor), adalah sebagai

berikut.

a. Sempitnya lahan pertanian di daerah

pedesaan;

b. Penghasilan di daerah pedesaan lebih

rendah;

c. Minimnya fasilitas di daerah pedesaan;

d. Keinginan untuk hidup lebih baik;

e. Pendidikan di desa relatif rendah; dan

f. Tekanan adat istiadat di daerah pedesaan

sangat ketat.

Dampak Urbanisasi

1. Dampak untuk kota

a. Dampak positif: berkembangnya kota dan

tersedia nya tenaga kerja

b. Dampak negatif adalah sebagai berikut.

1) Meningkatnya kriminalitas;

2) Berkembangnya kawasan kumuh;

3) Pengangguran bertambah;

4) Kepadatan penduduk tinggi; dan

5) Kemacetan lalu­lintas.

2. Dampak untuk desa

a. Tenaga kerja untuk pertanian berkurang

karena tenaga ahli biasanya berpindah ke

kota;

b. Desa sulit berkembang, karena banyak

penduduk yang berpindah ke kota;

c. Produktivitas pertanian menurun.

F. Negara MajuNegara maju adalah negara yang memiliki standar

hidup yang relatif tinggi meliputi teknologi tinggi

dan ekonomi yang merata.

1. Ciri negara maju adalah sebagai berikut.

a. Pendapatan per kapita tinggi;

b. Pertumbuhan ekonomi stabil;

c. Inflasi rendah;

d. Pertumbuhan penduduk rendah;

e. Kebebasan berpolitik;

f. Pendidikan penduduk tinggi; dan

g. Tingkat kesehatan dan gizi penduduk

tinggi;

2. Berikut adalah strategi pembangunan yang

digunakan oleh negara maju.

a. Menggunakan sistem ekonomi ter­

buka;

b. Menjalin kerja sama dengan negara lain

dengan prinsip laba;

112

c. Membuka peluang investasi asing; dan

d. Persaingan dalam peningkatan mutu

produk. Contoh negara maju

adalah negara­negara di kawasan Eropa,

Jepang, Cina, Singapura, Amerika Serikat,

Rusia.

3. Contoh negara maju di dunia adalah Amerika

Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, Inggris,

Italia.

G. Negara BerkembangNegara berkembang adalah suatu negara dengan

kesejahteraan material tingkat rendah.

1. Berikut adalah ciri­ciri negara berkembang.

a. Pendapatan per kapita rendah;

b. Pertumbuhan ekonomi rendah dengan

perta nian sebagai kegiatan perekonomian

utama;

c. Kurangnya modal dan teknologi;

d. Pertumbuhan dan kepadatan penduduk

tinggi;

e. Pendidikan penduduk rendah dengan

ba nyaknya jumlah pengangguran; dan

f. Pemanfaatan SDA tidak optimal karena pe­

nguasaan teknologi yang rendah.

2. Contoh negara berkembang adalah India, Cina,

Brasil, Nigeria, Indonesia.

113

Ringkasan Materi Sosiologi

114

Sosiologi Sebagai Ilmu yang

Mengkaji Tentang MasyarakatPelajaran

1

Sosiologi berasal dari bahasa latin, socius (teman)

dan logos (pembicaraan). Secara harfiah, sosiologi

dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari atau

menempatkan masyarakat sebagai objek studinya.

Caranya adalah dengan menyoroti hubungan

antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul

dari hubungan tersebut.

Auguste Comte mendefinisikan sosiologi

sebagai ilmu yang mempelajari manusia sebagai

makhluk yang memiliki naluri untuk senantiasa

hidup bersama dengan sesamanya. Menurut Roucek

dan Warren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

hubungan manusia dalam kelompok. Menurut Selo

Soemardjan dan Soelaiman Soemadi, sosiologi

adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan

proses sosial, termasuk perubahan sosial.

Sebagai disiplin ilmu, sosiologi memiliki sifat,

hakekat serta ciri-ciri utama sebagai berikut.

Sifat dan hakekat Ciri utama1.

2.

Termasuk ilmu sosial.Bersifat kategoris, membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan apa yang seharusnya terjadi.

1.

2.

Empiris, didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat, sehingga hasilnya tidak spekulatif.Teoritis, berusaha menyusun abstraksi dan hasil-hasil observasi.

3.

4.

5.

6.

7.

Merupakan ilmu pengetahuan murni, bukan terapan.Bersifat abstrak, memperhatikan pola dan peristiwa yang terjadi di masyarakat.Bertujuan menghasilkan beragam pengertian dan pola-pola umum.Merupakan ilmu pengetahuan yang rasional.Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, bukan khusus.

3.

4.

Kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada.Non-etis, yakni yang dipermasahkan bukan baik-buruknya fakta tertentu, melainkan bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Ada beragam metode yang sering digunakan

dalam penelitian sosiologi.

1. Metode statistik, merupakan metode yang

sering digunakan untuk menjelaskan hubungan

sebab akibat. Teknik yang sering digunakan

ialah teknik penghitungan (enumerasi).

2. Metode eskperimen, yakni metode yang mem-

ban dingkan percobaan pada dua kelompok.

115

3. Metode indukti f adalah metode yang

mempelajari suatu gejala yang khusus untuk

memperoleh kaidah umum.

4. Metode deduktif - kebalikan dari induktif,

mempelajari gejala umum untuk memperoleh

kaidah yang khusus.

5. Metode studi kasus, digunakan untuk meneliti

kebenaran suatu peristiwa tertentu.

6. Metode survei, menggunakan angket, wawan-

cara, ataupun observasi lapangan untuk

memperoleh data dari kehidupan masyarakat

secara langsung.

7. Metode partisipasi, digunakan untuk meng-

adakan penelitian terhadap kepentingan

kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan

kelompok sambil melakukan pengamatan atau

kegiatan penelitiannya tanpa meng ungkapkan

identitas sebagai peneliti dan tidak boleh

terlibat secara emosional terhadap kelompok

yang ditelitinya.

8. Metode empiris dan rasionalistis, artinya

menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam

masyarakat dan mengutamakan pemikiran

sehat untuk memahami masalah sosial yang

dikaji.

9. Metode studi pustaka, adalah metode pengum-

pulan data yang dilakukan dengan mengambil

data atau keterangan dari buku literatur di

perpustakaan

116

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik

antara individu dengan individu, individu dengan

kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Ada

dua syarat yang harus dipenuhi agar interaksi sosial

dapat terjadi, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

1. Kontak sosial

Kontak sosial dapat dibagi menjadi dua. Kontak

sosial yang terjadi secara langsung atau tatap

muka disebut kontak primer. Kontak sosial

yang terjadi secara tidak langsung atau melalui

perantara disebut kontak sekunder. Kontak

sekunder juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu

kontak sekunder langsung (menggunakan alat

tertentu seperti telepon) dan kontak sekunder

tidak langsung (menggunakan orang lain

sebagai perantara).

2. Komunikasi

Komunikasi yaitu penyampaian pesan dari pihak

satu ke pihak lain.

Interaksi sosial dapat berlangsung melalui

proses asosiatif atau disosiatif. Proses asosiatif

yaitu proses interaksi sosial yang mengarah

pada kerja sama. Bentuknya berupa asimilasi,

akomodasi, akulturasi dan kerja sama. Proses

disosiatif adalah proses interaksi sosial yang

cenderung mengarah pada t imbulnya

perpecahan. Bentuknya meliputi kompetisi

(persaingan), konflik (pertentangan) dan

kontravensi.

Proses interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa

faktor berikut ini.

a. Imitasi, yaitu suatu tindakan meniru sikap,

tingkah laku dan penampilan orang lain

seperti gaya bicara, gerak tubuh, dan kebiasaan

lainnya.

b. Identifikasi, yaitu kecenderungan seseorang

yang ingin sama perilakunya dengan orang lain

yang menjadi idolanya.

c. Sugesti , artinya cara pemberian suatu pandangan

atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain

dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut

mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut

tanpa berpikir secara kritis dan rasional.

d. Simpati, adalah perasaan tertarik yang timbul

dalam diri seseorang dan kemampuan seseorang

untuk ikut merasakan suatu keadaan atau

peristiwan yang dialami orang lain. Misalnya,

ketika tetangga kita mengalami musibah, kita

ikut merasakan kesedihan mereka.

e. Motivasi merupakan dorongan, rangsangan,

pengaruh yang diberikan oleh individu kepada

individu lain, sehingga individu yang diberi

motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang

diberikan itu secara kritis, rasional, dan penuh

rasa tanggung jawab.

f. Empati adalah proses kejiwaan seseorang untuk

larut dalam perasaan orang lain, baik suka

maupun duka.

Interaksi SosialPelajaran

2

117

A. Nilai Sosial Nilai ialah konsepsi abstrak tentang sesuatu yang

berharga dalam diri manusia mengenai baik dan

buruk. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, secara umum

nilai dapat dibedakan kedalam tiga macam, yaitu

nilai vital, material dan kerohanian. Nilai material,

yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik

manusia. Misalnya makanan dan minuman. Nilai

vital, artinya segala sesuatu yang berguna untuk

mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contohnya

sabit yang digunakan petani dan pisau yang menjadi

alat kerja seorang juru masak. Nilai kerohanian, yaitu

segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Berdasarkan sumbernya, nilai kerohanian dapat diba

gi lagi menjadi empat jenis yaitu:

1. Nilai kebenaran, bersumber dari akal manusia

(cipta);

2. Nilai keindahan atau estetika, bersumber dari

unsur rasa manusia (estetika);

3. Nilai moral atau kebaikan, bersumber dari

kehendak manusia (karsa);

4. Nilai religius, bersumber pada ke-Tuhanan.

Nilai sosial memiliki beberapa fungsi berikut dalam

masyarakat, yaitu:

1. Menyumbangkan seperangkat alat untuk

menetapkan harga sosial dari suatu kelompok;

2. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan

bertingkah laku;

3. Penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi

peran sosialnya;

4. Menjadi alat solidaritas di kalangan anggota

kelompok masyarakat;

5. Menjadi pengawas atau kontrol manusia.

B. Norma SosialNorma sosial adalah patokan perilaku manusia

dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsinya adalah

untuk memberi batasan berupa perintah atau

larangan dalam berperilaku, memaksa individu

untuk menyesuaikan diri dengan nilai yang berlaku

di masyarakat dan menjaga solidaritas antaranggota

masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut,

maka sosialisasi norma memiliki peran yang penting

dalam mewujudkan ketertiban sosial.

Ditinjau dari asalnya, kita dapat menemukan

berbagai norma berikut dalam masyarakat.

1. Norma agama adalah peraturan yang sifatnya

mutlak, tidak dapat ditawar-tawar dan diubah

ukurannya, karena berasal dari Tuhan;

2. Norma susila merupakan peraturan sosial

yang berasal dari hati nurani manusia yang

menghasilkan akhlak, sehingga ia dapat

membedakan yang baik dan yang buruk;

3. Norma hukum ialah aturan sosial yang dibuat

oleh lembaga-lembaga tertentu, contohnya

undang-undang dan berbagai keputusan

pemerintah lainnya;

Nilai dan Norma SosialPelajaran

3

118

4. Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang

mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan

bagaimana seseorang harus bertingkah laku

yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat;

5. Norma kebiasaan yakni sekumpulan peraturan

sosial yang berisi petunjuk atau peraturan

yang dibuat secara sadar atau tidak mengenai

perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku

tersebut menjadi kebiasaan individu. Contohnya

kebiasaan mengunjungi sanak saudara saat

lebaran. Jika dilanggar, sanksinya bisa berupa

celaan, kritik, dan pengucilan.

Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan

menjadi empat.

1. Cara (usage) merupakan norma yang daya

pengikatnya sangat lemah;

2. Kebiasaan (folkways) ialah aturan yang daya

pengikatnya lebih kuat dari usage;

3. Tata kelakuan (mores) ialah aturan yang telah

diterima masyarakat dan biasanya berhubungan

dengan sistem kepercayaan atau keyakinan;

4. Adat istiadat (custom) merupakan aturan yang

memiliki sanksi keras terhadap pelanggarnya,

berupa penolakan atau pengadilan.

119

Sosialisasi ialah suatu proses belajar anggota

masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan

diri dengan unsur budaya yang ada. Tujuan

sosialisasi adalah untuk memberikan keterampilan

dan pengetahuan, menambah kemampuan

berkomunikasi, membantu pengendalian fungsi-

fungsi organik, dan membiasakan individu dengan

nilai-nilai dan kepercayaan pokok.

Proses sosialisasi dilaksanakan oleh pihak-pihak

yang dinamakan agen sosialisasi. Tokoh sosiologi

Fuller dan Jacobs mengidentifikasi empat agen

sosialisasi utama, yaitu keluarga, teman bermain,

sekolah, dan media massa. Dalam masyarakat agen-

agen sosialisasi tidak terbatas padakeempat agen

ini saja, sebab proses sosialisasi akan diterima oleh

setiap individu sepanjang hidupnya.

Proses sosialisasi pertama yang dijalani individu

semasa kecil, melalui mana ia menjadi anggota

masyarakat disebut sosialisasi primer. Setelah

sosialisasi primer, individu kemudian masuk ke dalam

sosialisasi sekunder, yakni proses berikutnya yang

memperkenalkan individu yang telah disosialisasi

ke dalam sektor baru di dalam masyarkat. Contoh

sosialisasi sekunder antara lain adalah proses

sosialisasi di sekolah dan tempat ibadah.

SosialisasiPelajaran

4

120

Robert MZ. Lawang mendefinisikan perilaku

menyimpang sebagai semua tindakan yang

menyimpang dari norma-norma yang berlaku

dari sistem sosial dan menimbulkan usaha dari

mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk

memperbaiki perilaku yang menyimpang. Pelaku

yang melakukan penyimpangan itu disebut devian

(deviant), sedangkan perilaku yang sesuai dengan

norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat

disebut konformitas.

Perilaku penyimpangan dapat terjadi akibat

proses sosialisasi yang tidak sempurna, proses

sosialisasi subkebudayaan menyimpang, serta hasil

proses belajar yang menyimpang melalui interaksi

dengan orang lain yang sudah berpengalaman.

Ditinjau dari dampak yang ditimbulkannya,

perilaku penyimpangan ada yang bersifat positif

dan negatif. Penyimpangan bersifat positif artinya

penyimpangan yang mempunyai dampak positif

terhadap sistem sosialnya. Penyimpangan bersifat

negatif adalah penyimpangan dimana tindakan

pelaku mengarah kepada nilai-nilai sosial yang

dipandang rendah dan berdampak buruk atau

mengganggu sistem sosial. Contohnya tindak

kriminal, perbuatan asusila dan pengedaran obat

terlarang.

Berdasarkan pelakunya, perilaku menyim-

pang dapat dibagi dua, yaitu penyimpangan primer

dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer

adalah perilaku menyimpang yang hanya dilakukan

sementara (temporer) dan tidak berulang kali.

Penyimpangan sekunder ialah perilaku menyimpang

yang dilakukan secara khas dan terus-menerus

sehingga seseorang dapat dikenal sebagai individu

yang perilakunya selalu menyimpang. Contohnya,

aksi kekerasan oleh kelompok preman.

Perilaku MenyimpangPelajaran

5

121

Pengendalian sosial yaitu proses, baik yang

berlangsung disengaja maupun tidak disengaja,

yang bersifat mendidik, mengajak, atau memaksa

warga masyarakat untuk mematuhi norma-norma

atau nilai-nilai yang berlaku. Pengendalian sosial

memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat,

yaitu mempertebal keyakinan masyarakat terhadap

norma sosial, memberikan imbalan kepada warga

masyarakat yang menaati norma, mengembangkan

rasa malu dan rasa takut, serta menciptakan sistem

hukum.

Pengendalian SosialPelajaran

6

Pengendalian sosial dapat diselenggarakan

melalui cara formal dan informal. Pengendalian

secara formal dilakukan secara formal oleh lembaga-

lembaga pendidikan, agama, lembaga peradilan,

dan sebagainya. Pengendalian sosial secara informal

biasanya dilakukan melalui orang per orang dalam

bentuk desas desus hingga pengucilan.

Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial dapat

dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu preventif

dan represif. Pengendalian sosial preventif bersifat

mencegah dan dilakukan sebelum terjadi gangguan

atau penyimpangan. Sebaliknya, pengendalian

sosial represif dilakukan setelah terjadi gangguan

atau penyimpangan, tujuannya untuk memulihkan

dan mengembalikan keadaan individu seperti

semula.

122

Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara

unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah

sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok

sosial, dan lapisan-lapisan atau strata sosial.

Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin

adalah perbedaan penduduk atau masyarakat

ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat

(hierarkis).

Menurut Soerjono Soekanto, dasar-dasar

stratifikasi sosial adalah kekayaan dan penghasilan,

kekuasaan dan wewenang, ilmu pengetahuan dan

pendidikan, kehormatan, dan keturunan.

Ditinjau dari kriteria yang digunakan dalam

membedakan strata, terdapat tiga bentuk stratifikasi

sebagai berikut.

1. Stratifikasi berdasarkan kriteria ekonomi

Masyarakat dibedakan ke dalam tiga lapisan.

Lapisan atas untuk kelompok orang kaya yang

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara

berlebih. Lapisan menengah terdiri dari orang-

orang yang mampu memenuhi kebutuhan

primernya. Lapisan bawah bagi kelompok orang

miskin yang belum dapat memenuhi kebutuhan

primernya.

Stratifikasi SosialPelajaran

7

2. Stratifikasi berdasarkan kriteria sosial

Masyarakat dikategorikan menurut status atau

kedudukan sosial seperti keturunan, pendidikan,

dan pekerjaannya.

3. Stratifikasi berdasarkan kriteria politik

Dalam bentuk stratifikasi ini, dasar pelapisannya

adalah kekuasaan dan wewenang. Menurut

Mac Iver, ada tiga tipe stratifikasi politik,

yaitu tipe kasta, oligarki, dan demokrasi.

Stratifikasi dengan tipe kasta memiliki garis

lapisan yang tegas dan kaku, sehingga tidak

mengizinkan adanya mobilitas sosial atau

perpindahan individu dari lapisan yang satu

ke lapisan lainnya. Stratifikasi dengan tipe

oligarki merupakan sistem lapisan kekuasaan

dengan garis pemisah yang tegas dan biasanya

dijalankan oleh beberapa orang atau kelompok

yang berkuasa. Stratifikasi bertipe demokrasi

merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan

pembagian tugas yang jelas.

123

Diferensiasi sosial ialah pembedaan warga

masyarakat secara horizontal. Diferensiasi sosial

terjadi karena adanya perbedaan karakteristik atau

kondisi fisik dan sosial budaya yang sifatnya tidak

menimbulkan jenjang antara kelompok masyarakat

yang satu dengan yang yang lainnya.

Diferensiasi sosial dapat digolongkan menjadi

dua bentuk, yakni diferensiasi sosial berdasarkan

kondisi fisik dan diferensiasi sosial berdasarkan

kondisi sosial budaya. Kondisi sosial budaya antara

lain perbedaan suku bangsa, agama, dan profesi.

Kondisi fisik contohnya perbedaan ras dan jenis

kelamin. Ras ialah kelompok manusia yang memiliki

ciri-ciri fisik atau tubuh sama. Menurut A.L. Kroeber

terdapat empat ragam besar ras di dunia, yaitu

Austroloid (Aborigin), Kaukasoid (Nordic, Alpin,

Mediterania, dan Indic), Mongoloid (Asiatic, Melayu,

Indian, dan Eskimo) serta Negroid (Negro, Negrito,

dan Melanesian).

Diferensiasi SosialPelajaran

8

124

Konflik sering kali menjadi bagian dari interaksi

sosial manusia. Lewis A. Coser mendefinisikan konflik

sebagai sebuah perjuangan mengenai nilai dan

tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya

yang bersifat langka dengan maksud menetralkan,

mencederai hingga melenyapkan lawan.

Menurut Soerjono Soek anto, terdapat

empat faktor yang dapat menyebabkan konflik,

yaitu perbedaan antarindividu, perbedaan

antarkebudayaan, perbedaan kepentingan, dan

perbedaan sosial. Bentuk konflik sendiri bermacam-

macam, seperti terlihat dalam tabel berikut.

Berdasarkan faktor penyebab, wujud, ruang lingkup, dan konflik yang terjadi dalam masyarakat.

1.

2.3.

Konflik pribadi, terdiri atas konflik status dan konflik peranan.Konflik antarpribadi.Konflik antarkelompok, meliputi konflik rasial, konflik kelas sosial, konflik antarorganisasi dan agama.

Berdasarkan kedudukan pihak-pihak yang berkonflik.

1.2.3.

Konflik vertikalKonflik horizontalKonflik diagonal

Menurut perwujudannya. 1.2.

Konflik terbukaKonflik tersembunyi

Berdasarkan sifat atau kondisinya.

1.2.3.

Konflik lemahKonflik kerasKontravensi

Konflik dan Integrasi SosialPelajaran

9

Penanggulangan konflik dapat dilakukan

dengan cara-cara konsiliasi, arbitrasi, mediasi,

dan ajudikasi. Selain itu, konflik juga dapat diatasi

melalui tindakan-tindakan bersifat cooperativeness

dan assertiveness dalam bentuk penghindaran,

kompetisi, akomodasi, kompromi, dan kolaborasi.

125

Mobilitas SosialPelajaran

10

Secara etimologis, kata mobilitas sosial berasal

dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang artinya mudah

dipindahkan atau banyak bergerak. Mobilitas sosial

terjadi ketika seseorang berpindah dari suatu posisi

ke posisi lain, baik vertikal (antarlapisan sosial yang

berbeda) maupun horizontal (dalam lapisan sosial

yang sama).

Berdasarkan pelakunya, mobilitas dapat

terjadi antargenerasi atau intergenerasi, dan secara

intragenerasi. Berdasarkan arah perubahannya,

mobilitas sosial dapat dibagi menjadi dua, yaitu

mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal. Mobilitas

vertikal dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni

mobilitas vertikal naik (social climbing) dan mobilitas

vertikal turun (social sinking).

Mobilitas sosial, khususnya yang vertikal atau

gerak sosial naik (social climbing), lebih mudah

terjadi pada masyarakat yang stratifikasi sosialnya

terbuka. Misalnya, pada masyarakat industri atau

modern yang menghargai prestasi, atau untuk

demi mendorong perubahan untuk meningkatkan

kualitas hidup. Adapun beberapa faktor yang dapat

menyebabkan terjadinya mobilitas sosial yaitu

faktor struktural, individu, status sosial, keadaan

ekonomi, demografi, situasi politik, dan motif-

motif keagamaan. Sebaliknya, faktor-faktor yang

bisa menghambat mobilitas sosial, antara lain

kemiskinan, diskriminasi kelas, sosialisasi yang kuat,

serta perbedaan jenis kelamin, ras, dan agama.

Pitirim A. Sorokin mengemukakan bahwa ada

beberapa saluran yang bisa digunakan individu

untuk melakukan mobilitas sosial, yaitu angkatan

bersenjata, pendidikan, organisasi politik, organisasi

ekonomi, organisasi profesi, organisasi keolahragaan,

lembaga keagamaan dan perkawinan.

126

A. Kelompok Sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa

membutuhkan manusia lain dalam memenuhi

kebutuhannya. Hal ini mendorong manusia untuk

hidup di dalam kelompok. Menurut Soejono

Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau

kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena

adanya hubungan di antara mereka secara timbal

balik dan saling memengaruhi. Hendro Puspito

mendefinisikan kelompok sosial sebagai suatu

kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-

individu yang melaksanakan peran-perannya secara

berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

Terbentuknya kelompok sosial pada umumnya

didasari oleh adanya kepentingan yang sama,

faktor geografis, daerah dan keturunan yang sama,

dan daerah asal yang sama. Kelompok sosial dapat

digolongkan ke dalam beragam bentuk berikut ini.

Berdasarkan cara terbentuknya, dibedakan

menjadi kelompok semu dan kelompok nyata.

Kelompok semu terdiri dari beberapa bentuk yaitu

kerumunan, massa dan publik. Kelompok nyata

dapat dibagi menjadi kelompok statistik, kelompok

kemasyarakatan, kelompok asosiasi, dan kelompok

sosial.

Berdasarkan erat longgarnya ikatan antar-

anggota menurut F. Tonnies, dibedakan menjadi

paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan

Kelompok Sosial dalam

Masyarakat KulturalPelajaran

11

(gesselschaft). Kelompok paguyuban dapat terbentuk

oleh ikatan darah, tempat, dan kesamaan ideologi.

Berdasarkan kualitas hubungan antaranggota,

digolongkan menjadi kelompok primer dan

sekunder.

Berdasarkan pencapaian tujuan, terdapat dua

macam kelompok sosial, yaitu kelompok formal dan

kelompok informal.

Berdasarkan sudut pandang individu, kelompok

sosial ada dua macam, yaitu in group (kelompok

sendiri) dan out group (kelompok luar).

Robert K. Merton mengemukakan dua macam

kelompok sosial lainnya yang ia sebut membership

group dan reference group.

B. Masyarakat MultikulturalMenurut J. S Furnivall, masyarakat majemuk

adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua

atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri

tanpa ada pembauran satu sama lain dalam satu

kesatuan politik. Masyarakat yang majemuk

merupakan cikal bakal dari masyarakat multikultural,

artinya masyarakat majemuk (plural society) yang

telah mencapai suatu kondisi keteraturan dan

keharmonisan di dalamnya.

Adanya beragam perbedaan dalam masyarakat

multikultural dapat memicu munculnya beberapa

perilaku atau gejala sosial seperti etnosentrisme,

primordialisme, diskriminasi, jarak sosial, pluralisme,

serta integrasi.

127

Perubahan SosialPelajaran

12

A. Pengertian Perubahan SosialKingsley Davis mendefinisikan perubahan sosial

sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur

dan fungsi masyarakat. Menurut Robert Mac Iver,

perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi

pada keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah

perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan

di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi

sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai sikap dan

perilaku di antara kelompok-kelompok dalam

masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial

merupakan konsep yang mencakup aspek-aspek

perubahan kultural, struktural, serta proses dimana

suatu perubahan terjadi sebagai penyempurnaan

dari perubahan sebelumnya. Perubahan sosial juga

bisa terjadi pada berbagai tingkat kehidupan dan

menimbulkan ketidakseimbangan dalam sistem

yang ada dalam masyarakat.

B. Teori dan Proses Perubahan SosialTerdapat dua teori utama pola perubahan sosial,

yakni teori siklus dan teori perkembangan atau

linear. Teori siklus menyatakan bahwa perubahan

sosial tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke

suatu titik tertentu, melainkan berputar melingkar

menurut pola tertentu. Menurut teori perkembangan

atau linear, perubahan sosial bersifat linear atau

bergerak menuju ke suatu titik tertentu. Teori linear

dapat dibedakan menjadi dua, yakni teori evolusi

dan teori revolusi.

1. Teori evolusi, berpendapat bahwa perubahan

sosial berlangsung lambat dalam jangka waktu

yang sangat lama dan biasanya merupakan

rentetan peristiwa-peristiwa kecil yang saling

mengikuti. Teori ini dibagi lagi ke dalam

tiga kelompok teori, yaitu unilinear theori of

evolution, universal theories of evolution, dan

multilineal theories of evolution.

2. Teori evolusi, menyatakan bahwa perubahan

sosial dan kebudayaan berlangsung secara

cepat dan menyangkut hal-hal yang mendasar

atau pokok dalam kehidupan masyarakat.

Perubahan sosial dapat terjadi melalui beberapa

proses berikut.

1. Difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur

kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil

kebudayaan, dan sebagainya) dari individu

kepada individu lain, dari satu golongan ke

golongan lain dalam suatu masyarakat atau

dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari

pengertian tersebut dapat dibedakan dua

128

macam difusi, yaitu difusi intra masyarakat dan

difusi antar masyarakat.

2. Akulturasi adalah adalah proses penerimaan

nunsur-unsur kebudayaan dari luar secara

lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas

kepribadian kebudayaan asal.

3. Asimilasi adalah proses penerimaan unsur-unsur

kebudayaan dari luar yang bercampur dengan

unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi ke

budayaan baru.

4. Akomodasi, yakni suatu proses yang menuju

kepada upaya-upaya manusia untuk meredakan

pertentangan atau mencapai kestabilan

interaksi sosial.

C. Dampak Perubahan SosialPerubahan sosial dapat menghasilkan dampak

yang positif dan negatif. Beberapa dampak yang

positif yaitu terjadinya modernisasi, demokrasi dan

globalisasi. Dampak yang bersifat negatif antara

lain westernisasi, sekularisme, konsumerisme, dan

hedonisme.

129

Secara umum, lembaga sosial dapat diartikan

sebagai suatu sistem norma untuk mencapai suatu

tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting.

Lembaga sosial juga sering disebut sebagai pranata

sosial, institusi sosial, dan lembaga kemasyarakatan.

Wujud dari lembaga sosial antara lain asosiasi dan

organisasi.

Gillin & Gillin mengkategorikan lembaga-

lembaga sosial ke dalam berbagai tipe berikut.

1. Berdasarkan proses perkembangannya

Received institution , yakni lembaga

yang tidak disengaja tumbuh dari adat

istiadat masyarakat. Misalnya, lembaga

perkawinan.

Enacted institution, merupakan lembaga

yang sengaja dibentuk untuk mencapai

tujuan tertentu. Contohnya, lembaga

hukum dan pendidikan.

2. Berdasarkan sifat penyebarannya

General institution yaitu lembaga sosial yang

dikenal oleh sebagian besar masyarakat

dunia.

Restructed institution yaitu lembaga yang

hanya dikenal oleh masyarakat tertentu.

3. Berdasarkan fungsinya

Operative institution, adalah lembaga sosial

yang menghimpun pola atau cara-cara

tertentu yang diperlukan untuk mencapai

tujuan masyarakat yang bersangkutan.

Regulative institution, yaitu lembaga sosial

yang mengawasi adat istiadat atau tata

kelakuan yang ada dalam masyarakat.

4. Berdasarkan penerimaan masyarakat

5. Berdasarkan sistem nilai

Lembaga-lembaga sosial memiliki fungsi laten

dan fungsi manifes sebagai berikut.Lembaga Sosial Fungsi Manifes Fungsi Laten

Lembaga keluarga

Reproduksi, sosialisasi, afeksi, ekonomi, proteksi, pengawasan sosial, pemberian status.

Sarana untuk menutup rasa malu dari anggapan bahwa orang yang tidak menikah tidak laku.

Lembaga pendidikan

Bekal mencari nafkah, mengembangkan bakat, melestarian kebudayaan, menanamkan keterampilan.

Mengurangi pengendalian orang tua, mendiakan sarana pembangkangan, mempertahankan sistem kelas sosial, menunda kedewasaan.

Lembaga politik

Memelihara ketertiban di dalam, menjaga keamanan di luar, mengupayakan kesejahteraan umum, mengatur proses politik.

Saluran mobilitas vertikal, sarana menambah kekayaan.

Lembaga ekonomi

Mengatur proses produksi, pertukaran barang dan tenaga kerja, pengupahan, perolehan keuntungan, dan sebagainya.

Menimbulkan pemukiman kumuh, mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Lembaga agama

Pedoman hidup dan prinsip benar atau salah, mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, memberi identitas moral.

Membagi masyarakat ke dalam golongan sosial dan kelas sosial, sarana mempelajari kepemimpinan, dan sebagainya.

Lembaga SosialPelajaran

13

130

Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian

langkah-langkah atau kegiatan ilmiah dalam rangka

pemecahan masalah. Sebagai suatu kegiatan ilmiah,

maka dalam pelaksanaannya suatu penelitian harus

mengikuti tiga syarat penting, yakni sistematis,

terencana dan mengikuti konsep ilmiah. Peneliti

dituntut untuk memiliki sikap yang objektif,

kompeten dan faktual. Selain itu peneliti juga harus

memiliki cara berpikir yang skeptis, analitis, kritis,

jujur dan terbuka.

Secara garis besar, prosedur penelitian dibagi

ke dalam tiga langkah pokok berikut ini.

1. Menyusun rancangan penelitian

Rancangan penelitian merupakan pokok

perencanaan bagi seluruh kegiatan penelitian

yang tercakup dalam satu kesatuan langkah.

Penyusunannya terdiri dari enam tahap, yaitu:

a. Memilih topik atau masalah;

b. Melakukan kegiatan prapenelitian atau

studi pendahuluan;

c. Merumuskan masalah;

d. Menentukan dugaan sementara (asumsi)

dan hipotesis;

e. Menentukan metode dan pendekatan

(kuantitatif atau kualitatif );

f. Menentukan variabel (jika kuantitatif ) dan

sumber data;

g. Membuat instrumen penelitian, seperti

angket (kuesioner) dan daftar pertanyaan

wawancara.

2. Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam

empat tahap, yaitu:

a. Menentukan teknik dan dan membuat

instrumen

Instrumen yang digunakan dapat berupa

angket (kuesioner) atau daftar pertanyaan

wawancara.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang

akan diteliti. Beberapa teknik pengambilan

sampel, yaitu:

Sampel acak sederhana;

Sampel sebanding (proportional sampling);

Sampel sistematik;

Sampel bertujuan (purposive sampling);

Sampel berstrata;

Sampel bola salju (snowball sampling);

Sampel cluster;

Sampel kebetulan (accidental sampling);

Sampel kuota.

b. Mengumpulkan dan mengolah data.

c. Analisis dan interpretasi data.

Analisis data adalah proses penyederhanaan

data sehingga mudah dibaca. Ada dua macam

analisis, yakni analisis kualitatif dan kuantitatif.

d. Menarik kesimpulan.

3. Pembuatan Laporan PenelitianLaporan penelitian dibuat agar orang lain dapat

memahami, menilai dan bahkan menguji hasil

Penelitian SosialPelajaran

14

131

penelitian. Oleh karena itu, suatu laporan penelitian

harus bersifat komunikatif (menggunakan bahasa

yang baik dan benar) dan sistematis (teratur).

Penulisannya secara garis besar terdiri atas tiga

bagian berikut.

a. Pendahuluan, meliputi halaman judul, kata

pengantar, daftar isi, daftar tabel, gambar dan

grafik.

b. Isi, meliputi bab pendahuluan, bab pendahuluan,

bab tinjauan pustaka, bab metodologi penelitian,

bab pelaksanaan penelitian, bab hasil penelitian,

pembahasan serta bab kesimpulan dan saran.

c. Penutup, meliputi daftar pustaka, lampiran, dan

indeks.