ringkasan laporan penyelenggaraan … web lppd.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan kurikulum...

159

Click here to load reader

Upload: ngonhu

Post on 13-Mar-2019

270 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

1

RINGKASAN

LAPORAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DAERAH

KABUPATEN SIDOARJO

TAHUN 2016

Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten

Sidoarjo Tahun 2016 disusun oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sebagai wujud

dari keinginan yang kuat dari pemimpin daerah untuk memberikan informasi

kepada masyarakat atas performansi organisasi di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Sidoarjo. Performansi yang dilaporkan meliputi penyelenggaraan

urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan.

Penyusunan RLPPD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun

2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada

Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat, Bab IV, Pasal 27 yang menjelaskan

bahwa kepala daerah wajib memberikan informasi LPPD kepada masyarakat

melalui media cetak dan / atau media elektronik. Informasi LPPD kepada

masyarakat disampaikan bersamaan dengan penyampaian LPPD kepada

Pemerintah. Muatan ILPPD merupakan ringkasan LPPD .

Oleh karena itu kami sampaikan ringkasan LPPD yang disampaikan kepada

pemerintah sebagai berikut :

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai landasan kerja

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selama lima tahun telah disusun dan

merupakan penjabaran dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Visi

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk tahun 2016 - 2021 sesuai dengan

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 – 2021 adalah :

”KABUPATEN SIDOARJO YANG INOVATIF, MANDIRI, SEJAHTERA DAN

BERKELANJUTAN”.

Page 2: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

2

Visi ini dijabarkan ke dalam misi Kabupaten Sidoarjo sebagai berikut :

Misi 1: Pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui

penyelenggaraan pemerintahan yang aspiratif, partisipasif dan

transparan.

Misi 2: Meningkatnya perekonomian daerah melalui optimalisasi potensi

basis Industri pengolahan, pertanian, perikanan, pariwisata,

UMKM dan Koperasi serta pemberdayaan masyarakat.

Misi 3: Meningkatnya Kualitas dan Standar Pelayanan Pendidikan dan

Kesehatan.

Misi 4: Meningkatkan tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya

dan berakhlaqul Karimah, berlandaskan keimanan kepada Tuhan

YME, serta dapat memelihara kerukunan, ketentraman, dan

ketertiban.

Misi 5: Infrastruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai

penunjang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan.

B. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyelengarakan urusan pemerintahan yang

terdiri dari urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib non pelayanan dasar

dan urusan pilihan. Penyelenggaraan urusan ini secara teknis dilaksanakan

oleh Organisasi Perangkat Daerah Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo.

Sebelum menyajikan kinerja pelaksanaan urusan pemerintahan yang

dilaksanakan maka akan disajikan terlebih dahulu indikator makro. Indikator

makro merupakan agregasi dari seluruh indikator yang ada dalam pencapaian

kinerja dari seluruh urusan yang ada. Pencapaian kinerja makro selama tahun

2016 merupakan perwujudan dari pencapaian kinerja secara menyeluruh dari

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Pencapaian kinerja menyeluruh ini

menunjukkan, bahwa kinerja yang dicapai merupakan hasil kontribusi dari

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sebagai hasil dari pelaksanaan

seluruh program dan kegiatan selama tahun 2016, sehingga sulit untuk

didistribusikan kepada satu atau beberapa program tertentu saja.

Indikator kinerja makro yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

menyeluruh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Sidoarjo dalam melaksanakan

program dan kegiatan pembangunan adalah :

1.1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Page 3: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

3

Pertumbuhan ekonomi daerah diukur berdasarkan pertumbuhan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. PDRB diukur

berdasarkan perhitungan sektor-sektor usaha yang dominan di masyarakat.

Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo mulai tahun 2012

sampai dengan tahun 2016 menunjukkan tren sebagaimana grafik berikut.

Sumber data : BPS Sidoarjo

Pertumbuhan perekonomian daerah secara umum dapat dilihat dari indikator

perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB disajikan

dalam dua bentuk yaitu Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar

Harga Konstan (ADHK). Rincian PDRB per sektor tahun 2016 dapat dilihat

sebagai berikut :

PDRB KABUPATEN SIDOARJO Tahun 2016

NO SEKTOR Harga Berlaku Harga Konstan

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

3.561.263,40 2.508.270,50

2 Pertambangan dan Penggalian

134.564,20 137.772,00

3 Industri Pengolahan 68.355.078,90 55.659.468,90

4 Pengadaan Listrik dan Gas 1.594.044,20 1.075.635,00

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

95.487,70 86.543,10

6 Konstruksi 13.277.289,20 10.181.940,30

7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi

23.628.211,30 18.218.829,00

8 Transportasi dan Pergudangan

17.062.240,50 8.977.514,60

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

4.775.527,90 3.703.842,60

10 Informasi dan Komunikasi 5.050.304,20 4.756.968,70

11 Jasa Keuangan dan Asuransi

1.844.308,40 1.347.776,90

12 Real Estate 1.335.786,40 1.079.859,70

13 Jasa Perusahaan 229.403,10 177.623,30

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

2.666.419,60 1.973.449,40

15

Jasa Pendidikan 1.766.932,40 1.324.621,50

7,26 6,89 6,44

5,24 5,65

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Pertumbuhan Ekonomi (dalam %)

Page 4: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

4

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 455.187,80 366.262,00

17 Jasa Lainnya 540.274,20 436.114,30

TOTAL 146,372,323,40 112.012.491,80

Sumber data : BPS Kabupaten Sidoarjo

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa PDRB Kabupaten Sidoarjo

tahun 2016 berdasarkan ADHK dan ADHB terdapat sektor yang menonjol

memberikan sumbangan paling besar terhadap PDRB yaitu sektor industri

pengolahan dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selalu berupaya untuk memacu pertumbuhan

ekonomi, salah satunya dengan membenahi infrastruktur. Diharapkan dengan

adanya pembenahan jalan-jalan alternatif dan jalan pendamping (frontage

road) dapat mempermudah transportasi untuk meningkatkan daya saing di

mata investor.

(Share PDRB)

Sumber data : BPS Sidoarjo

1.2 Indikator Kesejahteraan Rakyat

1. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai ukuran komposit tunggal yang

mengukur tingkat keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah yang

kemudian akan berfungsi sebagai acuan dasar perencanaan pembangunan.

Besaran angka IPM merupakan nilai capaian tingkat kesejahteraan

masyarakat yang direfleksikan dari tiga komponen kehidupan, yaitu :

kesehatan, pendidikan dan kemampuan daya beli masyarakat. Angka IPM

apabila dibandingkan antar waktu dapat memberikan gambaran kemajuan

Pertanian; 2,24% Pertambangan dan Penggalian; 0,12%

Industri Pengolahan;

49,69% Listrik, Gas dan Air

Bersih; 1,04% Konstruksi; 9,09%

Perdagangan; 16,26%

Angkutan dan Komunikasi;

15,57%

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan; 1,20%

Lain - Lain; 4,78%

Pertanian

Pertambangan danPenggalianIndustri Pengolahan

Listrik, Gas dan Air Bersih

Konstruksi

Perdagangan

Angkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan danJasa Perusahaan

Page 5: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

5

antar periode atau wilayah untuk memberikan gambaran tentang tingkat

kemajuan suatu wilayah relative terhadap wilayah lain.

Besaran IPM yang direfleksikan oleh ketiga indikator komponennya, meliputi

pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat diukur dari tiga dimensi penting

kehidupan manusia yaitu pengetahuan, kesehatan dan gizi serta kemampuan

ekonomi rumah tangga. Di Kabupaten Sidoarjo untuk pencapaian IPM tahun

2016 mengalami kenaikan dibanding pada kondisi tahun-tahun sebelumnya.

Meningkatnya angka harapan hidup mencerminkan semakin baiknya derajat

kesehatan masyarakat, begitu pula dengan meningkatnya indikator pendidikan

dan kemampuan daya beli.

Tentunya hal ini memberikan gambaran tentang semakin baiknya

pembangunan yang dirasakan oleh penduduk.

IPM Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2016 adalah sebesar 77,75. Besaran IPM

ini tergolong dalam IPM menengah atas, yaitu sesuai dengan acuan UNDP

yang telah mengelompokkan IPM ke dalam empat kriteria, yaitu :

1. Rendah : IPM < 50

2. Menengah Bawah : 50 <= IPM < 66

3. Menengah Atas : 66 <= IPM < 80

4. Tinggi : IPM >=80

IPM Metode Baru dan Komponennya di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016

No. Komponen Skor

1. Angka Harapan Hidup (Tahun) 73,63

2. Harapan Lama Sekolah (Persen) 13,89

3. Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) 10,12

4. Pengeluaran Perkapita Disesuaikan (Ribu Rupiah) 12.879

IPM 77,75

Sumber : BPS Kab. Sidoarjo

Perkembangan IPM Kabupaten Sidoarjo mulai Tahun 2012 sampai dengan

Tahun 2016 dapat dilihat pada grafik :

Sumber : BPS Kabupaten Sidoarjo

2012 2013 2014 2015 2016

IPM 75,14 76,39 76,78 77,43 77,75

73,574

74,575

75,576

76,577

77,578

IPM

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2012 – 2016

Page 6: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

6

2. Tingkat Kemiskinan

Prosentase kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 - 2016

menunjukkan trend yang signifikan menurun. Prosentase angka kemiskinan di

Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 masih mencapai 7,45% sedangkan pada

tahun 2016 mencapai 6,36%. Selain memiliki trend menurun setiap tahunnya,

prosentase kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo juga masih di bawah prosentase

kemiskinan Provinsi Jawa Timur dan Nasional.

Sumber : BPS Kab. Sidoarjo

3. Disparitas Wilayah (Indeks GINI)

Indeks Gini atau Koefisien Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat

ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Nilai Koefisien Gini berkisar

antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan

pendapatan yang sempurna, atau setiap orang memiliki pendapatan yang

sama. Sedangkan, Koefisien Gini bernilai 1 menunjukkan ketimpangan yang

sempurna, atau satu orang memiliki segalanya sementara orang-orang lainnya

tidak memiliki apa-apa. Dengan kata lain, Koefisien Gini diupayakan agar

mendekati 0 untuk menunjukkan adanya pemerataan distribusi pendapatan

antar penduduk.

Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan Gini Rasio, diketahui

tingkat ketimpangan pendapatan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2012 - 2016,

sebagaimana disajikan dalam grafik di bawah ini :

Sumber : BPS Kabupaten Sidoarjo

5,50%

6,00%

6,50%

7,00%

7,50%

2011 2012 2013 2014 2015 2016

7,45%

6,97%

6,42% 6,69%

6,40% 6,36%

Tingkat Kemiskinan di Kab. Sidoarjo (%)

2012 2013 2014 2015 2016

Ratio 0,33 0,3 0,3 0,35 0,35

0,26

0,28

0,3

0,32

0,34

0,36

Rat

io

Angka GINI Ratio Kabupaten Sidoarjo

Page 7: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

7

Uraian pelaksanaan dari masing – masing urusan yang diselenggarakan yaitu :

1. Urusan Pendidikan

Urusan pendidikan secara umum dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan.

Program stratejik pembangunan untuk urusan pendidikan yang dilaksanakan

pada tahun 2016 meliputi :

1. Program Pendidikan Menengah

2. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

3. Program Peningkatan Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan

4. Program Perluasan dan Aksesibilitas Pendidikan

5. Program Pendidikan Dasar

6. Program Pendidikan Non Formal dan Informal

Seluruh program tersebut telah dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai

sasaran sebagai berikut :

a.Terwujudnya Pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing;

dengan indikator sasaran sebagai berikut :

1. Rata – rata Lama Sekolah

Rata-rata Lama Sekolah merupakan kombinasi angka partisipasi sekolah,

jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki dan pendidikan

yang ditamatkan. Sedangkan definisi Lama Sekolah adalah banyaknya tahun

seorang menjalankan pendidikan formal hingga saat dilakukan survey, baik

yang sedang dijalani saat ini (sedang bersekolah) atau pun pendidikan yang

ditamatkan. Sesuai dengan data yang diperoleh dari Neraca Pendidikan Daerah

untuk kabupaten Sidoarjo tahun 2016 target untuk rata-rata lama sekolah

sebesar 10,00 tahun. Sedangkan realisasi tahun 2016 sebesar 10,10 tahun

dengan angka ketercapaian sebesar 101,00%. Dibandingkan pada tahun 2015

realisasi untuk rata-rata lama sekolah sebesar 10,09 tahun. Hal tersebut bisa

dikategorikan ada kenaikan dari 10,09 menjadi 10,10 tahun. Untuk angka

ketercapaian target di tahun 2015 belum bisa diukur dikarenakan belum

tertuangnya indikator tersebut. Dengan realisasi angka 10,10 tahun artinya

penduduk kabupaten Sidoarjo sudah melaksanakan masa pendidikan setara

jenjang SMA/MA/SMK kelas 10.

Page 8: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

8

2. Rerata Nilai Ujian Sekolah (US) SD/MI dan Rerata Nilai Ujian Nasional

(UN) SMP/MTs, SMA/MA/SMK

Pengukuran Rerata Nilai Ujian merupakan hasil akhir penilaian peserta didik

yang merupakan salah satu gambaran pokok keberhasilan pendidikan yang

dilakukan di setiap tingkatan pendidikan. Namun demikian nilai UN bukan

merupakan ukuran yang mutlak keberhasilan pendidikan atau peningkatan

kinerja pendidikan, melainkan masih banyak faktor yang mempengaruhi hasil

penilaian ini.

Untuk setingkat SD/MI target yang ditetapkan untuk Nilai rata-rata US tahun

2016 adalah sebesar 8,82 dengan realisasi sebesar 8,20 dengan angka

ketercapaian 92,97%. Untuk tahun 2015 target yang ditetapkan sebesar 8,70

dengan realisasi sebesar 8,75 dan angka ketercapaian 100,57%. Angka

ketercapaian di tahun 2016 mengalami penurunan terhadap tahun 2015. Hal

tersebut bisa dijelaskan bahwa materi Ujian Sekolah masih mengalami

perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah

menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga hasil yang

diharapkan kurang optimal terhadap hasil Ujian Sekolah).

Untuk setingkat SMP/MTs target yang ditetapkan untuk Nilai rata-rata UN

tahun 2016 adalah sebesar 7,77 dengan realisasi sebesar 7,06 dengan angka

ketercapaian 90,86%. Untuk tahun 2015 target yang ditetapkan sebesar 7,69

dengan realisasi sebesar 7,69 dan angka ketercapaian 100%. Angka

ketercapaian di tahun 2016 mengalami penurunan terhadap tahun 2015. Untuk

setingkat SMA/MA/SMK target yang ditetapkan untuk Nilai rata-rata UN tahun

2016 adalah sebesar 8,66 dengan realisasi sebesar 6,47 dengan angka

ketercapaian 74,71%. Untuk tahun 2015 target yang ditetapkan sebesar 7,73

dengan realisasi sebesar 8,63 dan angka ketercapaian 111,64%. Angka

ketercapaian di tahun 2016 mengalami penurunan terhadap tahun 2015. Hal

tersebut bisa dijelaskan bahwa pemberlakuan Kurikulum 2013 untuk SMP/MTs

dan mekanisme Ujian yang menggunakan Sistem Ujian Nasional Berbasis

Komputer (UNBK) untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK yang sistemnya sulit

untuk dipahami oleh peserta didik dalam menentukan jawaban meskipun sudah

beberapa kali dilaksanakan simulasi sistem Ujian UNBK. Beberapa informasi

dari Kabupaten/Kota lain sekolah yang mengadakan sistem UNBK, nilainya

sangat menurun drastis.

Begitu juga di Kabupaten Sidoarjo ada sebagian besar sekolah melakukan

Ujian Nasional dengan sistem tersebut dan hasilnya kurang memuaskan. Salah

satu indikator penurunan realisasi ini terletak pada lembaga Madrasah

Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang mengalami penurunan sangat dominan,

sehingga berdampak pada hasil Rerata Nilai Ujian Nasional SMP/MTs. Yang

pada intinya pengelolaan pengukuran mutu pendidikan Madrasah pada wilayah

Kementerian Agama, sehingga Dinas Pendidikan secara normatif tidak

Page 9: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

9

mempunyai alat ukur untuk meningkatkan mutu. Dan untuk rancangan tahun

2017 target yang dituangkan dalam Renstra akan kami review kembali.

3. APK PAUD

APK PAUD merupakan indikator kinerja sasaran yang mendukung indikator

sasaran untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Rasio anak yang

mengikuti pendidikan TK/RA/PAUD merupakan perbandingan antara jumlah

peserta didik pada jenjang TK/RA/PAUD dibagi jumlah anak usia 4 s.d 6 tahun.

Pada tahun 2016 target yang telah ditetapkan adalah sebesar 100,21%. Rasio

ini diperoleh dari jumlah anak dalam jenjang TK/RA/PAUD usia 4 s.d 6 tahun

sebanyak 85.276 anak dibanding jumlah anak usia 4 s.d 6 tahun sebanyak

95.509 anak sehingga realisasi target mencapai 92,18%. Dibandingkan pada

tahun 2015, rasio tersebut mencapai 100,21%. Sehingga mengalami

penurunan capaian sebesar 8,03%. Kendala yang dihadapi yaitu masih

kurangnya pemahaman orang tua tentang program-program yang

berhubungan dengan pendidikan anak usia dini yang selama ini anak yang

belum memenuhi kriteria usia sekolah dasar sudah disekolahkan di tingkat

pendidikan formal (Sekolah Dasar) sehingga berdampak pada perhitungan

jumlah siswa.

Dinas Pendidikan di tahun berikutnya perlu mengadakan sosialisasi

pemahaman kepada masyarakat tentang regulasi yang harus dilakukan

dengan tujuan meningkatkan mutu layanan pendidikan sesuai yang

diharapkan, mengingat penduduk usia dini merupakan generasi emas.

4. Guru/Pendidik yang memenuhi standar kualifikasi S1/D4

Untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik sesuai dengan standar nasional

pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah minimal S1/D4.

Di Kabupaten Sidoarjo jumlah tenaga pendidik sesuai dengan Data Pendidikan

Nasional (Dapodik) untuk lembaga negeri dan swasta sering terjadi perubahan

seiring dengan perkembangan layanan pendidikan yang berkualitas. Di

Kabupaten Sidoarjo jumlah tenaga pendidik pada tahun 2016 sebanyak 23.497

orang sedangkan yang sudah memenuhi standar kualifikasi S1/D4 sebanyak

22.482 orang. Sedangkan target tenaga pendidik yang berkualifikasi sebesar

86,78% dengan realisasi sebesar 95,68% dan angka ketercapaian 110,25%.

Hal tersebut sudah melampaui target yang telah ditetapkan, tetapi masih ada

tenaga pendidik yang belum memenuhi standar kualifikasi sebanyak 1.015

orang atau sekitar 4,32%. Jumlah tenaga pendidik tersebut masih bisa

mengalami perubahan pada tahun berjalan pada lembaga unit sekolah baru dan

tambahan ruang kelas baru.

5. Guru/pendidik yang telah bersertifikasi

Page 10: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

10

Prosentase Guru/Pendidik yang telah bersertifikasi adalah merupakan salah

satu indikator kinerja sasaran untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas

dan berdaya saing. Di tahun 2016 ini target yang ditetapkan sebesar 58,10%

terrealisasi sebesar 47,55%. Dengan angka ketercapaian 81,84%, yang

menunjukkan capaian kinerja baik. Ada beberapa kendala yang dihadapi yang

menyebabkan ketidak optimalan dari pencapaian target yaitu dikarenakan faktor

kualifikasi dan kompetensi pendidikan. Dalam hal ini bisa digambarkan masih

banyak tenaga pendidik yang kualifikasinya sudah memenuhi tetapi tidak

terstandarisasi. Sehingga untuk mendapatkan sertifikasi pendidik masih

kesulitan, disebabkan mata pelajaran yang diajarkan tidak sesuai dengan

kualifikasi pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut tergantung kepada

program Pemerintah Pusat untuk syarat dan ketentuan yang ditetapkan yang

seringkali berubah.

Dinas Pendidikan di tahun berikutnya akan mengadakan kegiatan

pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualilfikasi dan

kompetensi.

b. Terwujudnya Pendidikan yang merata ;

dengan indikator sasaran sebagai berikut :

1. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka Partisipasi Kasar merupakan perbandingan antara jumlah seluruh

peserta didik sekolah untuk jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah seluruh

anak usia sekolah untuk jenjang pendidikan tersebut.

Target yang ditetapkan untuk APK tahun 2016, SD/MI sebesar 105,05%,

SMP/MTs sebesar 98,01% dan SMA/MA/SMK sebesar 87,59%. Sedangkan

realisasi APK yang dicapai pada tahun 2016 untuk SD/MI sebesar 107,54%,

SMP/MTs sebesar 88,78% dan SMA/MA/SMK sebesar 75,97%. Jika

dibandingkan dengan Realisasi APK tahun 2015, SD/MI sebesar 109,13%,

SMP/MTs sebesar 103,39% dan SMA/MA/SMK sebesar 85,21%, maka terjadi

penurunan pada jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK.

Peningkatan jumlah penduduk terhadap jumlah siswa tersebut berpengaruh

kepada capaian Angka Partisipasi Kasar (APK), yang bisa dijelaskan pada

beberapa kecamatan yang perkembangan penduduknya meningkat tajam,

antara lain Kecamatan Candi, Tulangan, Prambon, Wonoayu, Taman,

Sukodono, Gedangan, Waru, dan Sedati.

Hal tersebut dipengaruhi antara lain :

1. Wilayah-wilayah kecamatan perbatasan Kabupaten/Kota lain yang

penduduknya memilih lebih dekat bersekolah di Surabaya, Pasuruan,

Mojokerto dan Gresik.

Page 11: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

11

2. Perkembangan penduduk wilayah pengembangan perumahan di wilayah

Sukodono, Prambon, Candi, Tulangan, Wonoayu yang peserta didiknya

masih bersekolah/melanjutkan di Kabupaten/Kota asal.

3. Sekolah gratis yang dipromosikan dari Kabupaten/Kota wilayah perbatasan

antara lain Kota Surabaya dan Mojokerto, juga menjadikan rujukan

masyarakat Sidoarjo untuk melanjutkan sekolah di luar wilayah Kabupaten

Sidoarjo.

4. Sebagaimana peserta didik dari lembaga Madrasah masih berkeinginan

melanjutkan pada Pondok-pondok Pesantren di luar Kabupaten Sidoarjo

yang menyelenggarakan pendidikan formal.

5. Untuk siswa SMA/MA/SMK Penurunan peserta didik baru pada

Kabupaten/Kota sekitar Sidoarjo yang menerapkan sistem dan hasil UNBK,

dengan penjelasan bahwa hasil UNBK Kabupaten Sidoarjo lebih tinggi dari

Kabupaten/Kota sekitar wilayah Kabupaten Sidoarjo, sehingga peserta didik

yang mempunyai nilai rata-rata menengah kebawah banyak mendaftar ke

sekolah negeri di wilayah luar Kabupaten Sidoarjo antara lain Surabaya,

Mojokerto, Gresik.

Beberapa upaya untuk menaikkan indikator APK SMP/MTS adalah sebagai

berikut:

1. Anggaran BOSDA di tahun 2017 mengalami kenaikan alokasi per siswa per

bulan.

2. Peningkatan ruang kelas baru untuk lembaga swasta dan madrasah pada

satuan pendidikan yang lokasinya berbatasan dengan kabupaten/kota

terdekat yang diusulkan aokasi anggarannya melalui Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah.

3. Mekanisme sistem PPDB yang memudahkan masyarakat.

Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) pada masing-masing jenjang

pendidikan pada tahun 2015 dan 2016 sebagai berikut :

0

20

40

60

80

100

120

2015

2016

Page 12: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

12

Tahun APK

SD/MI/Paket A

APK SMP/MTs/Paket

B

APK SMA/MA/SMK/Paket

C

2015 109,13 103,39 85,21

2016 107,54 88,78 75,97

Sumber Data: Dinas Pendidikan

2. Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partispasi Murni (APM) merupakan perbandingan antara jumlah

anak usia 7 s.d 12 tahun; 13 s.d 15 tahun dan 16 s.d 18 tahun yang bersekolah

di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK dibagi seluruh jumlah anak usia 7 s.d 12

tahun; 13 s.d 15 tahun dan 16 s.d 18 tahun untuk jenjang pendidikan tersebut.

Target APM yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk SD/MI sebesar

95,46%, SMP/MTs sebesar 74,60% dan SMA/MA/SMK sebesar 60,78%. Target

ini apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2015

mengalami penurunan dimana pada saat itu untuk SD/MI sebesar 100,78%,

SMP/MTs sebesar 78,53% dan SMA/MA/SMK sebesar 64,14%. Penurunan

target ini dikarenakan adanya penurunan realisasi di tahun 2015. Realisasi APM

yang dicapai pada tahun 2016 untuk SD/MI sebesar 95,73%, SMP/MTs sebesar

74,95% dan SMA/MA/SMK sebesar 56,29%. Sedangkan realisasi APM yang

dicapai pada tahun 2015 untuk SD/MI sebesar 95,46%, SMP/MTs sebesar

74,60% dan SMA/MA/SMK sebesar 60,78%.

Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) pada masing-masing jenjang

pendidikan pada tahun 2015 dan 2016 sebagai berikut :

0102030405060708090

100

2015

2016

Page 13: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

13

Tahun APM

SD/MI/Paket A

APM SMP/MTs/Pak

et B

APM SMA/MA/SMK/Pak

et C

2015 99,86 79,72 64,80

2016 95,37 74,95 56,29

Sumber data: Dinas Pendidikan

3. Gedung Sekolah SDN, SMPN dan SMAN berkondisi baik

Untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada

masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama dengan seluruh

stakeholder yang ada perlu menjamin ketersediaan tempat belajar yang

memadai. Target yang ditetapkan di tahun 2016 untuk gedung sekolah SDN

berkondisi baik sebesar 75,64% realisasi 97,26%, dengan angka ketercapaian

128,58%. Untuk SMPN target 2016 sebesar 98,85% realisasi 99,82% dengan

angka ketercapaian 100,98%. Untuk SMAN target di tahun 2016 sebesar

99,50% realisasi 89,49% dengan angka ketercapaian 89,94%.

Target yang ditetapkan dalam tahun 2015 untuk bangunan sekolah dalam

kondisi baik adalah untuk SD/MI sebesar 93,22%, SMP/MTs sebesar 95,39%

sedangkan SMA/MA/SMK sebesar 98,36%. Realisasi tahun 2015 untuk

bangunan sekolah dalam kondisi baik adalah untuk SD/MI sebesar 94,73%,

SMP/MTs sebesar 96,21% sedangkan SMA/MA/SMK sebesar 98,45%.

Berdasarkan realisasi yang dicapai di tahun 2016, maka bangunan sekolah

untuk SDN, SMPN, SMAN dan SMKN berkondisi baik meningkat.

4. Rasio jumlah pendidik terhadap jumlah peserta didik

Rasio ini dapat dihitung dari jumlah pendidik dibanding dengan jumlah

peserta didik. Berdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 74 Tahun 2008 pasal

17 dinyatakan bahwa Rasio minimal jumlah pendidik terhadap peserta didik

untuk jenjang SD adalah 1:20, MI 1:15, SMP 1:20, MTs 1:15, SMA 1:20, MA

1:15, dan SMK 1:15. Realisasi tahun 2016 untuk rasio ini adalah pada jenjang

SD/MI sebesar 1:18, SMP/MTs sebesar 1:15 sedangkan SMA/MA/SMK 1:15.

Standar siswa per ruang kelas melebihi standar nasional untuk SD/MI. Hal

tersebut menunjukkan bahwa layanan guru terhadap peserta didik secara umum

tercapai. Tetapi perhitungan tersebut adalah lembaga negeri dan swasta.

Khusus lembaga negeri masih mengalami kekurangan tenaga pendidik,

sedangkan pemerataan tenaga pendidik bisa dilakukan terhadap sekolah negeri

sedang untuk sekolah swasta tidak memungkinkan.

Page 14: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

14

Sumber Data : Dinas Pendidikan

5. Rasio jumlah kelas (Rombongan belajar) terhadap peserta didik

Rasio ini dapat dihitung dari jumlah kelas dibanding dengan jumlah peserta

didik. Standar nasional berdasarkan standar ideal indikator pemerataan

pendidikan yang ditetapkan melalui Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007

tentang Standar proses satuan pendidikan dasar dan menengah adalah SD/MI

sebesar 1:28, SMP/MTs sebesar 1:32 dan SMA/MA/SMK 1:32.

Target yang ditetapkan untuk rasio jumlah kelas (rombongan belajar)

terhadap peserta didik tahun 2016 untuk SD/MI sebesar 1:31 SMP/MTs sebesar

1:33 sedangkan SMA/MA/SMK sebesar 1:34. Realisasi tahun 2016 atas rasio ini

adalah untuk SD/MI sebesar 1:28, SMP/MTs sebesar 1:32 sedangkan

SMA/MA/SMK sebesar 1:35. Dibandingkan dengan realisasi di Tahun 2015

untuk SD/MI sebesar 1:28 , SMP/MTs sebesar 1:33 dan SMA/MA/SMK sebesar

1:36.

Perkembangan jumlah peserta didik dan jumlah kelas pada masing-masing

jenjang pendidikan antara tahun 2015 dan tahun 2016 terlihat pada tabel

ilustrasi ini :

20152016

1/18 1/18

1/15 1/15

1/14 1/15

2015 2016

Rata-rata SMA/SMK 1/14 1/15

SMP 1/15 1/15

SD 1/18 1/18

Perkembangan Rasio Pendidik dan Peserta Didik

Page 15: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

15

Sumber Data : Dinas Pendidikan

6. Prosentase angka kelulusan sekolah

Untuk menilai kualitas secara umum dalam penyelenggaraan pendidikan di

Kabupaten diukur dengan angka kelulusan. Kemampuan sekolah untuk

meluluskan anak didiknya akan berbanding lurus dengan kualitas tersebut.

Target yang ditetapkan untuk angka kelulusan tahun 2015 adalah untuk

SD/MI sebesar 100% SMP/MTs sebesar 100% sedangkan SMA/MA/SMK

sebesar 100%.

Realisasi Angka kelulusan sekolah pada tahun 2016 adalah untuk SD/MI

sebesar 100%, SMP/MTs sebesar 100%, sedangkan SMA/MA/SMK sebesar

100%, angka kelulusan pada semua jenjang dapat dikatakan cukup baik.

2. Urusan Kesehatan

Urusan kesehatan ini dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Kesehatan dengan

Perangkat Puskesmasnya dan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Sidoarjo.

Program pembangunan untuk urusan kesehatan yang dilaksanakan pada

tahun 2016 adalah :

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

2. Program Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan

Kesehatan Masyarakat

3. Program Pengembangan dan Pembinaan Sumberdaya Kesehatan

4. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar, Khusus dan

Penunjang serta Kesehatan Keluarga

20152016

1/28 1/28

1/33 1/32

1/36 1/35

2015 2016

Rata-rata SMA/SMK 1/36 1/35

SMP 1/33 1/32

SD 1/28 1/28

Rasio Kelas Terhadap Peserta Didik

Page 16: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

16

5. Program Pencegahan, Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan

6. Program Pengelolaan Obat, Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai

7. Program Peningkatan Pelayanan pada PPK BLUD Puskesmas

8. Program Peningkatan Pelayanan Pada Badan Layanan Umum

Daerah

Program tersebut telah dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai sasaran ”

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang merata”. Indikator-

indikator pencapaian sasaran tersebut meliputi :

1. Umur Harapan Hidup (UHH)

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan

adalah peningkatan umur harapan hidup. Tingginya umur harapan hidup

mencerminkan makin membaiknya tingkat kesehatan masyarakat. Pada

tahun 2015 sebesar 71,51( data per 29 Januari 2016) sedangkan pada

2014, UHH di Kabupaten Sidoarjo telah mencapai 70,99 tahun. Angka

harapan hidup di Kabupaten Sidoarjo sudah pada kisaran umur 70 sampai

dengan 71 tahun, ini sudah sangat baik dan untuk mempertahankan

bahkan kalau mungkin meningkatkan diupayakan budaya prilaku/pola

hidup sehat bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

2. Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi (AKB) menunjukkan keberhasilan pelayanan

kesehatan suatu wilayah. Di Kabupaten Sidoarjo tahun 2016 Angka

kematian bayi (AKB) mencapai 4,26 per 1.000 kelahiran hidup lebih

rendah dari target adalah sebesar < 12 per 1.000 kelahiran hidup. turun

dari kejadian tahun 2015 sebesar 6,27 per 1.000 kelahiran hidup.

Penurunan angka kematian bayi dikarenakan ketrampilan dan

pengetahuan tentang tata laksana penanganan gawat darurat bayi dan

deteksi dini risiko sudah cukup optimal selain itu kesadaran para ibu hamil

untuk memeriksakan kandungannya pada tenaga kesehatan di

Puskesmas setempat dan atau pada fasilitas kesehatan ibu dan anak

lainnya, sehingga kesehatan ibu dan anak mulai dari dalam kandungan

selalu terjaga sampai dengan lahirpun dalam keadaan baik dan selamat

baik ibu maupun bayi yang dilahirkannya. Ini merupakan upaya

mendukung ―Gerakan Seribu Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK), yakni

mulai masa konsepsi (kehamilan) s/d anak usia 2 tahun dan masa ini

adalah di sebut masa ―Emas & masa kristis‖ karena masa pertumbuhan

dan perkembangan otak dan masa rentan apabila kecukupan asupan

makanan tidak seimbang antara yang dibutuhkan dan di serap (dimakan/

in take nya).

Page 17: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

17

Proporsi kematian bayi khususnya berdasar masa, 2/3 kematian terbanyak

adalah masa neonatus. Hal tersebut disebabkan karena masa neonatus

merupakan masa rentan untuk ketahanan tubuh. Berat badan lahir rendah

(kurang dari 2500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang

memberikan kontribusi terhadap kematian perinatal dan neonatal.

Keadaan ini terjadi karena beberapa kemungkinan antara lain dari faktor

ibu dan janin itu sendiri, yang akhirnya menghambat pertumbuhan hasil

konsepsi dan atau merangsang terjadinya persalinan sebelum waktunya.

Perkembangan angka kematian bayi sampai dengan 2016 terlihat pada

grafik berikut ini :

Angka Kematian Bayi Th. 2014-2016 di Kabupaten Sidoarjo

2014 2015 2016

Angka Kematian Bayi 6,86 6,27 4,20

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup

Selain itu juga bisa digambarkan dari angka kematian Neonatus antara

lain di evaluasi berdasarkan :

1) Berdasarkan Penyebab, secara rinci perkembangan dari tahun 2015

ke tahun 2016 mayoritas disebabkan karena BBLR sebesar 58,56%

turun dibanding tahun 2015 sebesar 66%, menyusul Asfeksia sebesar

17,16% naik dibanding tahun 2015 sebesar 12% lebih jelasnya dapa

dilihat pada diagram dibawah sebagai berikut :

Presentase Kematian Neonatus Berdasarkan Penyebab Th. 2015 &

2016

Tahun 2015

Page 18: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

18

Tahun 2016

2) Berdasarkan Masa/Waktu; di tahun 2016 kematian Neonatus

mayoritas pada masa Neonatus dini, lebih rinci dapat digambarkan

sebagai berikut :

Presentase Kematian Neo Berdasarkan Masa Th. 2016

Beberapa Upaya yang dilakukan dalam penurunan angka kematian bayi

adalah :

Peningkatan ketrampilan petugas tentang manajemen BBLR,

asfiksia, dan penanganan kegawat daruratan bayi;

Adanya rujukan dini terencana;

Melaksanakan skill assesment pada gawat darurat neonatal dengan

sasaran tenaga kesehatan

Pemberian pelayanan ANC terpadu (10 T)

3. Angka Kematian Ibu

Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa

kehamilan, persalinan dan masa nifas, kecuali kasus kecelakaan. Angka

kematian ibu di kabupaten Sidoarjo tahun 2016 sebesar 66,34 per 100.000

BBLR; 58, 56% Asfiksi;

17,16%

Infeksi; 6,6%

Kel Kongenital;

11, 11%

Lain - lain; 12,11%

Neonatus dini; 79;

51% Neonatus lanjut; 25;

16%

Post Neo; 50; 33%

Page 19: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

19

kelahiran hidup lebih rendah dibanding degan target yaitu sebesar < 87 per

100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu (AKI) turun apabila dibandingkan tahun 2015 yaitu

sebesar 72,1 per 100.000 kelahiran hidup.

Penurunan AKI ini karena adanya peningkatan upaya dalam penanganan 3

Terlambat yaitu :

- Terlambat mendeteksi dan ambil keputusan

- Terlambat melakukan rujukan

- Terlambat mendapat penanganan di tempat rujukan

Perkembangan angka kematian ibu sampai dengan tahun 2016 terlihat pada

grafik berikut ini :

Angka Kematian Ibu Th. 2014-2016

Adapun penyebab kematian ibu mayoritas disebabkan karena Pre Eklamsi

sebesar 12,50% menyusul karena Pendarahan sebesar 7,29% lebih rinci

penyebab kematian ibu digambarkan sbb :

Penyebab Kematian Ibu Th. 2016

Upaya – upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian

ibu yaitu :

2014 2015 2016

AKI 80,02 72,09 66,34

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

Angka Kematian Ibu

Sebab; Perdarahan;

7,29%

Sebab; PE/ PEB; 12,50%

Sebab; Lain - lain; 5,21%

Page 20: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

20

Pelaksanaan penerapan pelayanan standar ibu hamil (ANC terpadu-

10T)

Peningkatan ketrampilan tenaga kesehatan dalam APN (Asuhan

Persalinan Normal), kelas ibu

Pemanfaatan buku KIA bagi semua ibu dan tenaga kesehatan untuk

memperoleh informasi dan memantau kesehatan ibu hamil

Refreshing deteksi resiko tinggi oleh masyarakat (kader kesehatan,

PKK, dll)

Optimalisasi dan Pemberdayaan Desa dengan P4K (Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) termasuk penempelan

stiker P4K dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat ini dibentuk dalam Pokja I (Pendataan,

Penandaan, Pendampingan), Pokja 2 ( Tabulin & Dasolin). Pokja 3 (

Donor Darah), Pokja 4 (Ambulance Desa)

Melakukan penilaian tatalaksana pada gawat darurat maternal dan

neonatal melalui skill assesment dengan sasaran tenaga kesehatan

(bidan)

Optimalisasi sistem rujukan : sms gateway, SIJARIEMAS, termasuk

rujukan dini terencana

Melakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) pada kasus near miss

dan atau kematian ibu hamil, bersalin, ibu nifas dan pada perinatal

dan neonatal.

Optimalisasi jalinan kerjasama dan koordinasi di wilayah

4. Angka Kesakitan HIV / AIDS

Sebagai salah satu penyakit menular yang memerlukan perhatian khusus,

prevalensi HIV/AIDS yang dihitung per 100.000 penduduk sampai dengan

tahun 2016 mencapai 85,98 per 100.000 penduduk. Adapun penemuan

kasus HIV/AIDS pada tahun 2016 adalah 255 atau 11/100.000 penduduk

sedangkan pada tahun 2015 di Kabupaten Sidoarjo ditemukan sebanyak

435 atau 20 /100.000 penduduk (sumber : Laporan SIHA).

Realisasi Prevalensi HIV/AIDS yang cukup tinggi memerlukan usaha yang

serius untuk menangani dan mencegah paling tidak mengendalikan pada

angka minimum, utamanya melalui pencegahan penggunaan dan

penyalahgunaan narkoba oleh para generasi muda.

Tingginya prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo disebabkan :

Semakin aktifnya system survelaince HIV/AIDS

Semakin tingginya kesadaran penderita untuk memeriksakan diri.

Upaya pencegahan dan penanggulangan dilakukan melalui penyuluhan

masyarakat, pendampingan kelompok resiko tinggi dan intervensi

Page 21: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

21

perubahan perilaku, layanan konseling dan testing HIV, layanan Harm

Reduction, pengobatan dan pemeriksaan berkala penyakit Infeksi Menular

Seksual (IMS), Penambahan klinik inisiasi ARV di puskesmas Krian,

pengamanan darah donor dan kegiatan lain yang menunjang

pemberantasan HIV/AIDS.

5. Cakupan Desa dengan Universal Child Immunization (UCI)

Desa yang termasuk dalam cakupan UCI mencerminkan tingginya

cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi di desa tersebut. Pada tahun

2016, dari 353 desa/kelurahan yang ada, terdapat 345 desa/kelurahan

atau 97,73% dari target 92%. Sedangkan pada tahun 2015 tercapai 98 %

yang telah masuk dalam kriteria desa UCI.

Yang belum masuk kriteria desa UCI yaitu wilayah

Puskesmas Tanggulangin : Desa Kedungbendo, Kalidawir,

Kalitengah

Puskesmas Porong : Desa Renokenongo, Desa Jatirejo, Desa

Siring.

Puskesmas Ganting : Desa Tebel

Hal tersebut dikarenakan sasaran dari 4 desa (Kedungbendo, Jatirejo,

Renokenongo, dan Siring) tidak ada ditempat karena desanya tenggelam

oleh lumpur Lapindo.

2014 2015 2016

Desa / Kelurahan UCI 98,90 98,00 97,73

97,00

97,20

97,40

97,60

97,80

98,00

98,20

98,40

98,60

98,80

99,00

Desa/Kelurahan UCI

6. Angka Morbiditas

Untuk menilai pelayanan terhadap penanggulangan penyakit menular maka

perlu diukur angka kesakitan beberapa penyakit yang potensial terjadi.

Penyakit tersebut adalah TB Paru, Demam Berdarah Dengue pada anak <

15 tahun.

Page 22: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

22

Angka keberhasilan pengobatan TB (Treatment Succes Rate =TSR)

Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan

prosentase pasien baru TB Paru terkonfirmasi bakterilogis yang

menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh maupun pengobatan

lengkap) diantara pasien baru TB Paru terkonfirmasi bakteriologis yang

tercatat. Sembuh yaitu pasien TB Paru dengan hasil pemeriksaan

bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil pemeriksaan

bakteriologis pada akhir pengobatan menjadi negatif pada salah satu

pemeriksaan sebelumnya. Pengobatan lengkap yaitu pasien TB yang telah

menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada salah satu

pemeiksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif namun tanpa ada

bukti hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan.

2014 2015 2016

TB Paru 92,5 90,3 89,48

87,588

88,589

89,590

90,591

91,592

92,593

Angka Keberhasilan Pengobatan TB Paru

Target angka keberhasilan pengobatan TB Paru Tahun 2015 adalah

sebesar 90%. Angka keberhasilan pengobatan TB Paru (TSR) selama th

2016 tercapai sebesar 89,48%. Realisasi ini sudah mencapai target yang

ditetapkan meskipun sedikit mengalami penurunan dibanding dengan tahun

2015 yang tercapai 90,3%.

Angka Kesakitan DBD

Target angka kesakitan DBD tahun 2016 adalah sebesar < 49 per 100.000

penduduk.

Perkembangan angka kesakitan DBD ( Inciden Rate )sampai dengan tahun

2016 terlihat pada grafik berikut ini :

Page 23: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

23

2014 2015 2016

Kesakitan DBD 8,12 28,30 79,40

0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,00

Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk

Sumber data: Dinas Kesehatan

Angka kesakitan DBD Kabupaten Sidoarjo berfluktuasi. Angka kesakitan

DBD pada tahun 2016 sebesar 79,4 per 100.000 penduduk, meningkat

jika dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 28,3 per 100.000 penduduk.

Beberapa Penyebab kasus DBD tetap ada antara lain :

Pemahaman tentang PSN belum sepenuhnya benar

Pelaksanaan PSN masih kurang tepat

Pelaksanaan PSN belum serentak dan berkesinambungan

Persepsi Masyarakat untuk memutuskan mata rantai penularan

masih dominan dengan cara pengasapan, hal ini tampak pada ABJ

masih <95%

Adapun kalkulasi peningkatan angka kesakitan terdapat pada semua

wilayah Puskesmas.

Stratifikasi 353 desa terdiri dari :

1. Desa endemis terdiri dari 67 Desa/Kelurahan

2. Desa sporadis terdiri dari 259 Desa/Kelurahan

3. Desa potensial terdiri dari 23 Desa/Kelurahan

4. Desa bebas terdiri dari 4 Desa/Kelurahan

Kabupaten Sidoarjo mempunyai 6,57 % Desa/Kelurahan Potensial,

Desa potensial adalah wilayah dengan ABJ <95% sehingga Potensial

sebagai wilayah endemis DBD, yang memungkinkan penularan DBD

sangat tinggi, hal ini dipengaruhi antara lain curah hujan dan mobilitas

penduduk yang tinggi, disertai masalah lemahnya kesadaran

masyarakat melaksanakan PSN dengan benar, rutin dan

berkesinambungan.

Namun demikian upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Sidoarjo untuk mencegah penularan DBD yang efektif sehingga

Page 24: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

24

penyebarannya dapat ditekan serendah mungkin. Upaya yang telah

dilakukan pemerintah kabupaten antara lain :

Meningkatkan kerjasama lintas sektor di tingkat kabupaten,

kecamatan dan desa.

Meningkatkan kerasama dengan Rumah Sakit dan Puskesmas untuk

menetapkan wilayah sasaran pelaksanaan penanggulangan focus

Memotivasi petugas DBD Puskesmas untuk meningkatkan kualitas

dan frekuensi penyuluhan tentang DBD dan PSN 3M Plus.

Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD sehingga

masyarakat dapat mencegah secara dini DBD dengan meningkatkan

intensitas kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.

Meningkatkan kualitas SDM juru pemantau jentik (Jumantik)

Desa/Kelurahan melalui refreshing.

Memotivasi tokoh masyarakat untuk mengajak masyarakat di

sekitarnya melakukan gerakan 3M plus (Menguras, Menutup dan

Mengubur serta Mencegah Gigitan Nyamuk).

Memberdayakan masyarakat secara berjenjang tentang strategi satu

rumah satu jumantik.

7. Prosentase Sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta

yang memiliki ijin operasional.

Prosentase Sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta yang

memiliki ijin operasional telah mencapai 100%. Adapun rincian sarana

pelayanan kesehatan Pemerintah berjumlah 3 RS dan 26 Puskesmas,

semuanya telah memiliki ijin operasional. Sedangkan sarana pelayanan

kesehatan swasta berjumlah 23 RS swasta dan 116 klinik telah memiliki ijin

operasional.

8. Prosentase desa siaga aktif Purnama Mandiri

Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri adalah desa yang berada pada tingkat

perkembangan Purnam dan Mandiri. Hal ini sesuai dengan Kepmenkes No.

1529 Tahun 2010. Adapun kriteria dari desa siaktif purnama mandiri yaitu

adanya 8 Indikator :

1. Forum desa berjalan

2. Kader kesehatan ada 6-8 orang

3. Adanya Kemudahan akses pelayanan kesehatan

4. Posyandu & UKBM lainnya didesa tersebut aktif

5. Dukungan dana untuk kegiatan tingkat desa terpenuhi oleh Pemerintah

Desa, dan kelompok masyarakat serta dunia usaha.

6. Adanya dukungan peran serta masyarakat dan organisasi

kemasyarakatan.

Page 25: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

25

7. Adanya peraturan kepala desa atau Peraturan Bupati tentang hidup

sehat

8. Adanya pembinaan PHBS di tingkta rumah tangga.

Target Desa aktif purnama mandiri pada tahun 2016 sebesar 13 % dan

tercapai 37,75%. Hal ini meningjkat dibanding tahun 2015 yang tercapai 30,

84% dari target 10%

9. Prosentase penduduk mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan

Pada tahun 2019 seluruh masyarakat Indonesia harus sudah mempunyai

Jaminan Kesehatan. Jaminan kesehatan tersebut bisa dari pemerintah

maupun swasta. Mulai tahun 2014 pemerintah secara gencar

mempromosikan adanya Jaminan Kesehatan nasional dibawah Badan

Penyelenggara jaminan Sosial. Pada tahun 2016 sudah tercapai 30%

penduduk kabupaten Sidoarjo sudah memiliki Jaminan Kesehatan baik

yang berasal dari Pemrintah, swasta maupun mandiri. Jaminan kesehatan

dari pemerintah untuk masyarakat miskin berasal dari pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah yang akan diupayakan semuanya terintergrasi dalam

BPJS. Hal ini sudah meningkat dibanding tahun 2015 yang mencapai 27%.

10. Kecamatan bebas rawan Gizi

Kecamatan Bebas Rawan Gizi adalah kecamatan dengan prevalensi balita

gizi kurang < 15%. Hal ini untuk menilai tingkat ketersediaan gizi di

masyarakat perlu diukur jumlah kecamatan yang bebas rawan gizi. Hal ini

berarti bahwa tingkat ekonomi dan ketersediaan pangan di kecamatan

tersebut mampu menopang kebutuhan gizi masyarakatnya.

Kondisi tahun 2016 sebesar 100% kecamatan bebas rawan gizi dari target

kecamatan bebas rawan gizi ditetapkan sebesar 80%. Perkembangan

kecamatan bebas rawan gizi dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :

Kecamatan Bebas awan Gizi Th.2014-2016

2014 2015 2016

Bebas Rawan Gizi 100 100 100

0

20

40

60

80

100

120

Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Page 26: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

26

Pencapaian Kecamatan Bebas Rawan Gizi pada tahun 2016 sebesar

100% atau semua kecamatan sebanyak 18 (delapan belas) kecamatan

bebas rawan gizi dan ini sudah terjadi sejak tahun 2011. Untuk tetap

mempertahankannya perlu promosi kesehatan terus menerus tentang gizi

dan kesehatan masyarakat agar pengetahuan dan pemahaman

masyarakat meningkat, sehingga dengan masyarakat yang mengkonsumsi

makanan yang memenuhi gizi seimbang dan ber PHBS berdampak pada

penurunan prevalensi balita gizi kurang

11. Peningkatan Sarana Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu,

dan Jaringannya.

Angka Dasar 2015

Target 2016

Persentase Puskesmas dengan kondisi baik

75% 75%

Kemampuan Puskesmas beserta jaringannya dalam melayani masyarakat

tidak terlepas dari kecukupan dan kehandalan sarana prasarana yang

dimiliki.

Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo merealisasikan

Puskesmas dengan kondisi baik sebesar 78%, sedangkan Puskesmas

Pembantu dengan kondisi baik tercapai sebesar 70%. Kondisi tersebut

stabil dibandingkan dengan tahun 2015, Puskesmas dengan kondisi baik

sebesar 78%, sedangkan Puskesmas Pembantu dengan kondisi baik

tercapai sebesar 68%. Peningkatan sarana prasarana tersebut telah

diupayakan dan akan terus ditingkatkan di tahun mendatang.

12. Puskesmas dengan Indek Kepuasan Masyarakat lebih dari 77

Puskesmas yang ada di Kabupaten Sidoarjo berjumlah 26 Puskesmas,

pada tahun 2016 Puskesmas dengan IKM lebih 77, telah mencapai 100

%. Indek Kepuasan Masyarakat pada tahun 2016 mencapai rata-rata

80,58. Hal ini meningkat dibanding tahun 2015 Puskesmas dengan Indek

Kepuasan lebih dari 77, mencapai 84,6% dan hasil survey IKM pada tahun

2015 yang mencapai rata-rata 78,68%.

13. Persentase Cakupan penduduk yang memanfaatkan Puskesmas

Khususnya untuk Rawat Jalan

Angka Dasar 2015

Target 2016

Page 27: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

27

Cakupan rawat jalan Puskesmas 60% 60%

Untuk menilai tingkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

dasar yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo maka perlu

diukur tingkat animo masyarakat untuk memanfaatkan puskesmas yang

ada. Visit rate menunjukkan gambaran kunjungan Puskesmas khususnya

rawat jalan yang meliputi BP, BP gigi, KIA, UGD, Poli Lansia, pemeriksaan

penunjang, keterangan surat sehat, pemeriksaan haji.

Sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama, Puskesmas

menitikberatkan pada pelayanan preventif (pencegahan), promotif, kuratif

(pengobatan dasar) dan rehabilitatif (pemulihan). Peningkatan ini

menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat yang semakin baik.

Persentase kunjungan rawat jalan di Puskesmas tahun 2016 sebesar

86,8% meningkat jika dibandingkan dengan dari realisasi tahun 2015

sebesar 75,41% dari jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo.

Perkembangan kunjungan rawat jalan di Puskesmas sampai dengan tahun

2016 terlihat pada grafik berikut :

Sumber data : Dinas Kesehatan

14. Kebutuhan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar

Untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar yang memadai, tidak dapat

dilepaskan dari ketersediaan obat-obatan. Dengan target terpenuhinya

kebutuhan obat pelayanan kesehatan dasar sebesar 100%, pada tahun

2016 tercapai pemenuhan kebutuhan obat pelayanan kesehatan dasar

sebesar 100%.

Persediaan/Stok obat pada Puskesmas dan Pustu cukup memadai untuk

pemenuhan kebutuhan pasien yang melakukan kunjungan ke

Puskesmas/Puskemas Pembantu

15. Tercukupinya Biaya Peningkatan Pelayanan Pada BLUD

RSUD Kabupaten Sidoarjo dalam menjalankan program dan kegiatannya

mengacu pada misi ke-3 RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016-2021 yaitu

―Meningkatnya Kualitas dan Standar Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan.‖

2014 2015 2016

Rawat Jalan 72,90% 75,41% 86,80%

64%

69%

74%

79%

84%

89%

Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas

Page 28: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

28

Program dan Kegiatan yang dirumuskan diharapkan dapat mencapai tujuan

pada Misi ke-3 yaitu mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

merata. Dengan sasaran meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang

merata. Sasaran strategis RSUD Kabupaten Sidoarjo disesuaikan dengan Visi

dan Misi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang selanjutnya dirumuskan

kedalam Rencana Strategis RSUD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016-2021.

Rencana Strategis RSUD Kabupaten Sidoarjo merupakan penjabaran dari Visi

dan Misi RSUD Kabupaten Sidoarjo. Adapun Visi RSUD Kabupaten Sidoarjo

adalah Menjadi Rumah Sakit Yang Terakreditasi Internasional Dalam

Pelayanan, Pendidikan Dan Penelitian. Misi RSUD Kabupaten Sidoarjo yakni

mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan

mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan,

menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan yang bermutu dan

beretika untuk menunjang pelayanan, dan mewujudkan tata kelola rumah sakit

yang profesional, integritas dan beretika.

Adapun indikator sasaran strategi dari RSUD Kabupaten Sidoarjo adalah

Tercukupinya Biaya Peningkatan Pelayanan pada BLUD. Indikator tersebut

didukung oleh program pembangunan daerah tahun 2016-2021 yaitu Program

Peningkatan Pelayanan BLUD dan Kegiatan Pelayanan serta Pemenuhan

Sarana dan Prasarana Pendukung Pelayanan BLUD. Program dan Kegiatan

tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016-2021.

A. Transparansi Keuangan

1. Cost Recovery Rate (CRR)

Mengukur kontribusi pendapatan fungsional terhadap belanja operasional

pelayanan. Selain itu CRR dapat digunakan untuk mengukur sejauh

mana pendapatan fungsional rumah sakit mampu membiayai kegiatan

operasional pelayanan termasuk gaji pegawai Rumah Sakit. Indikator ini

mencerminkan efisiensi penggunaan dana operasional Rumah Sakit

dalam melayani pasien. Bila nilai CRR di atas 100% maka CRR-nya baik.

Berdasarkan SAP Corporate target peningkatan CRR RSUD Kabupaten

Sidoarjo adalah 5% untuk setiap tahunnya.

Capaian CRR tanpa gaji :

TAHUN PENERIMAAN BELANJA

OPERASIONAL % CRR

2014 281.415.448.995,34 228.848.486.995,67 122,97

2015 275.862.548.776,76 247.350.721.301,76 111,53

2016 395.237.956.423,37 338.675.455.718,35 116,70

CRR dengan gaji :

Page 29: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

29

TAHUN PENERIMAAN BELANJA

OPERASIONAL % CRR

2014 281.415.448.995,34 269.287.384.932,67 104,50

2015 275.862.548.776,76 291.500.725.352,76 94,64

2016 395.237.956.423,37 384.078.292.856,35 102,91

CRR tanpa subsidi pada tahun 2015 tercapai sebesar 111,53% kemudian

pada tahun 2016 tercapai 116,70%. Target CRR tanpa gaji pada tahun

2016 sebesar 101,01%. Sedangkan CRR dengan subsidi tahun 2015

tercapai sebesar 94,64% dan pada tahun 2016 tercapai 102,91% yang

artinya telah mencapai target pada tahun 2016 yakni sebesar 87,09%.

Hal ini berarti bahwa Secara keseluruhan CRR baik tanpa gaji maupun

dengan gaji pada tahun 2016 mengalami peningkatan apabila

dibandingkan dengan tahun 2015. Nilai CRR selalu di atas 100% hal ini

menunjukkan bahwa besarnya pendapatan mampu membiayai belanja

operasional.

B. Pelayanan kesehatan

1. Bed Occupancy Ratio (BOR)

BOR merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat tinggi

rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit dalam kurun waktu

tertentu. Tingkat pemanfaatan diukur dari penggunaan tempat tidur yang

tersedia.

Standar BOR yang ditetapkan untuk setiap Rumah Sakit sebesar

60% s.d 85%. Hal ini untuk menggambarkan ketika tingkat pemanfaatan

kurang dari 60% maka rumah sakit tersebut kurang diminati oleh

masyarakat, sedangkan bila lebih dari 85% dikhawatirkan akan

mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan. Target kinerja untuk

tahun 2016 standar BOR ditargetkan sebesar 75%.

Sumber data : RSUD Kabupaten Sidoarjo

2015 2016

BOR RSUD 71,20% 78,30%

60,00%

65,00%

70,00%

75,00%

80,00%

85,00%

90,00%

Bed Occupancy Ratio RSUD

Page 30: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

30

Dari data tersebut diatas terlihat bahwa realisasi BOR RSUD Sidoarjo

pada angka 78.30%, angka yang ideal dan untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat, akan diupayakan menjaga tingkat BOR

selalu berada dalam kisaran angka target 60% s.d 85%.

2. Average Length of Stay (ALOS)

ALOS merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur rata–rata

lama waktu pasien mendapat perawatan. Standar ALOS yang ditentukan

di seluruh Rumah Sakit termasuk di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Sidoarjo sebesar 6 s.d 9 hari. Angka ALOS yang terlalu

rendah mengindikasikan kualitas layanan kesehatan baik dan secara

ekonomi akan mengurangi cost yang dikeluarkan seorang pasien,

sedangkan terlalu tingginya ALOS mengindikasikan lambatnya

penanganan oleh tenaga medis.

Sumber data : RSUD Kabupaten Sidoarjo

Capaian angka ALOS berfluktuasi dan berada pada kisaran 4,5 s.d 5,5

hari. Target ALOS RSUD Kabupaten Sidoarjo tahun 2016 sebesar 4

hari. Angka ALOS yang rendah di RSUD Kabupaten Sidoarjo di satu sisi

dapat bermakna pelayanan yang cepat dan tepat sehingga pasien dapat

segera pulih, namun juga di sisi lain tingkat NDR yang cukup tinggi juga

memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap rendahnya angka

ALOS.

3. Turn Over Interval (TOI)

Turn Over Interval adalah indikator yang digunakan untuk mengukur

waktu rata-rata tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur

ditinggalkan oleh pasien sampai ditempati lagi oleh pasien lain. Waktu

2015 2016

LOS RSUD 3,80 4,70

0,001,002,003,004,005,00

Average Length of Stay RSUD

Page 31: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

31

interval ini dimaksudkan agar diperoleh waktu yang cukup untuk

persiapan pergantian pasien baru sehingga tidak terjadi infeksi

nosokomial.

Standar yang ditetapkan untuk TOI dan target kinerja yang ditetapkan

sebesar 1 s.d 3 hari.

Sumber data : RSUD Kabupaten Sidoarjo

Target TOI tahun 2016 sebesar 1.40 hari, realisasi yang dicapai oleh

rumah sakit pada tahun 2016 ini adalah 1.20 hari artinya rata-rata

tempat tidur tidak dihuni pasien selama 1.2 hari. Walaupun angka ini

termasuk ideal karena masih berada dalam range angka TOI yang

normal, RSUD Kabupaten Sidoarjo tetap harus tetap memperhatikan

proses sterilisasi ruangan sebelum dimanfaatkan kembali sehingga

tidak sampai menurunkan mutu layanan yang ada di rumah sakit.

a. Net Death Rate (NDR)

Net Death Rate (NDR) merupakan salah satu key performance

indicator sebuah Rumah Sakit. Meningkatnya Nilai NDR pada sebuah

rumah sakit merupakan sebuah indikasi telah terjadi penurunan

kinerja yang berakibat menurunnya kualitas atau mutu pelayanan di

rumah sakit tersebut. Adapun perkembangan NDR pada RSUD

Kabupaten Sidoarjo sampai dengan tahun 2016 sebagai berikut :

Sumber data : RSUD Kabupaten Sidoarjo

2015 2016

TOI RSUD 1,40 1,20

1,10

1,20

1,30

1,40

1,50Turn Over Interval RSUD

2015 2016

NDR RSUD 38,30 46,70

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

Net Death Rate RSUD

Page 32: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

32

Realisasi NDR tahun 2016 sebesar 46.7 permill dari target yaitu

≤38,3 permill.

Angka NDR pada tahun 2016 yang tinggi disebabkan oleh :

1. Kondisi pasien pra rujukan sudah jelek. Data pra rujukan jelek ini

merujuk pada level Emergency Severity Index (ESI) atau indeks

tingkat kegawatdaruratan. Semakin rendah angka ESI maka

semakin membahayakan nyawa seseorang. Selama tahun 2016

pasien dengan ESI level 1 dan 2 atau kondisi pasien ketika masuk

RSUD Kabupaten Sidoarjo sudah jelek sebesar 2.97%.

Sedangkan Instalasi Gawat darurat melayani pasien true

emergency sebesar 99.21%.

2. Kondisi sebagaimana tersebut di atas dapat dimaklumi karena

RSUD Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu dari 7 (tujuh) pusat

rujukan regional di Jawa Timur. Rumah sakit dan fasilitas

kesehatan lainnya yang berada di daerah Bangil, Pasuruan,

Mojosari dan Mojokerto apabila harus merujuk pasien, tujuan

utamanya adalah RSUD Kabupaten Sidoarjo. Sehingga

kebanyakan pasien rujukan dari rumah sakit dan fasilitas

kesehatan lainnya tersebut masuk ke RSUD Kabupaten Sidoarjo

dalam kondisi sudah parah.

Upaya yang akan dilakukan oleh RSUD Kabupaten Sidoarjo untuk

meningkatkan pelayanan antara lain :

- Penambahan ruang high care unit di setiap ruang rawat inap

- Pemenuhan sarana dan prasarana standart highcare unit.

- Peningkatan kompetensi SDM medis dan paramedis secara

kontinyu melalui pelatihan dalam hal pemberian layanan kepada

pasien

- Peningkatan peran Pengendalian dan Pencegahan Infeksi dan

Program Pengendalian Resistensi Antimikroba terkait dengan

pengendalian infeksi, peta kuman dan penggunaan antibiotik

secara rasional.

- Dilakukan monitoring berkelanjutan terhadap kualitas pelayanan

sesuai standar (Panduan Pelayanan Klinik, Clinical Pathway,

Daftar Obat Rumah Sakit dan audit medik).

3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ini dilaksanakan oleh SKPD

yaitu Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas PU

Pengairan serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

Page 33: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

33

Program pembangunan untuk Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang

dilaksanakan pada tahun 2016 adalah :

1. Program Penyusunan dan pelaksanaan Perencanaan Teknis Tata

Bangunan

2. Program Pendataan, Evaluasi, Pengawasan dan Penertiban Bangunan

3. Program Penyusunan Perencanaan Teknis, Pengendalian, Pemanfaatan

dan Pengolahan Data Kebinamargaan

4. Program Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur Kebinamargaan

5. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Infrastruktur Kebinamargaan

6. Program Pengendalian Banjir

7. Program Pemanfaatan dan Pengendalian Jaringan Irigasi

8. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi

9. Program Penerangan Jalan dan Lingkungan

10. Program Perencanaan dan Pengendalian atas Perancangan Kota

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian sasaran

Meningkatnya kuantitas infrastruktur dasar (perhubungan, irigasi, banjir)

sesuai arahan kebijakan tata ruang, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Kondisi Jalan Mantap

Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kebinamargaan maka

pemerintah Kabupaten Sidoarjo harus menyediakan jalan dan jembatan

bagi masyarakat. Panjang jalan kabupaten sampai dengan tahun 2016

mengalami peningkatan yang cukup signifikan, seperti dalam tabel berikut :

Sumber data : Dinas PU dan Penataan Ruang

Dari seluruh jalan yang ada tersebut kondisinya sebagai berikut :

Perkembangan Jalan

No Kondisi 2015 2016

1 Baik 848,68 849,446

2 Sedang 104,24 107,5

3 Rusak 48,54 47,006

Jumlah 1001,46 1003,95

Sumber data : Dinas PU dan Penataan Ruang

2015 2016

Panjang 1001,46 1003,95

100010011002100310041005

Perkembangan Panjang Jalan Aspal Terbangun

Page 34: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

34

Dari tabel di atas terlihat bahwa jalan aspal terbangun sampai dengan tahun

2016 dengan panjang 1003,95 km atau 106,63% dari target yang ditetapkan

dalam RPJMD.

Dari panjang jalan aspal terbangun tahun 2016 tersebut, jalan dengan

kondisi baik sepanjang 849,446 km bila dibandingkan dengan jalan kondisi

baik tahun 2015 terjadi peningkatan sepanjang 0,766 km atau 0,09%.

Panjang jalan dalam kondisi sedang meningkat 3,26 km atau.3,127%,

sedangkan jalan dalam kondisi rusak turun cukup signifikan dengan panjang

1,534 km atau 3,16%.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan panjang jalan dalam kondisi

baik, antara lain :

1. Pembangunan dan Peningkatan Jalan serta perbaikan saluran drainase

di sisi kiri dan kanan jalan;

2. Melakukan rehabilitasi jalan secara berkala dan rehabilitasi rutin;

2. Saluran Irigasi dalam Kondisi Baik

Daerah Irigasi (DI) yang ada di Kabupaten Sidoarjo hanya ada 1,

yakni DI Delta Brantas yang meliputi 2 Saluran Primer, yaitu Saluran Primer

Porong Kanal sepanjang 35.581 m dan Saluran Primer Mangetan Kanal

sepanjang 59.859 m, serta 46 Saluran Sekunder sepanjang 287.343 m

sehingga total Saluran irigasi di wilayah Kabupaten Sidoarjo sepanjang

381.096 m.

Adapun kondisi saluran irigasi adalah sebagai sebagai berikut:

Perkembangan Kondisi Saluran Irigasi Tahun 2015-2016

No Kondisi 2015 2016

(%) Panjang (m) (%) Panjang (m)

1 Baik 68 259.145,28 69 262.956,24

2 Sedang 15 57.164,4 14,5 55.258,92

3 Rusak 17 64.786,32 16,5 62.880,84

Jumlah 100 381.096 100 381.096

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari tahun 2015 ke 2016 saluran dengan

kondisi baik mengalami kenaikan sepanjang 3.810,96 m, sedangkan saluran

dengan kondisi rusak mengalami penurunan sepanjang 1.905,48 m.

Upaya memperbaiki saluran irigasi yang rusak dilakukan seperti berikut:

1. Pembangunan dan Peningkatan Saluran Irigasi, berupa pembuatan

plengsengan dan peninggian tanggul.

2. Pemeliharaan dan Rehabilitasi Saluran Irigasi berupa pengerukan dan

pengambilan sampah yang ada di sungai.

Page 35: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

35

0%

100%

TargetRealisasi Target

RealisasiTahun 2015

Tahun 2016

75% 075% 093%

087%

Tahun 2015 Target Tahun 2015 RealisasiTahun 2016 Target Tahun 2016 Realisasi

3. Cakupan Layanan irigasi

Luas baku sawah Kabupaten Sidoarjo yang merupakan Daerah

irigasi (DI) Delta Brantas yang pada tahun 2015 seluas 21.842 Ha, namun

karena adanya pemanfaatan tata guna lahan berkurang seluas 21.630 Ha

pada tahun 2016 dengan kebutuhan air irigasi sebesar 23.262 liter/detik

sesuai Rencana Tata Tanam Global (RTTG) Tahun 2006. Adapun

ketersediaan air irigasi untuk wilayah Daerah Irigasi (DI) Delta Brantas

sebesar 20.235,56 liter/detik berdasarkan Pola Operasi Waduk dan Alokasi

Air (POWAA) yang dikeluarkan oleh Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber

Daya Air (TKPSDA) wilayah Sungai Brantas.

Untuk mengukur prosentase cakupan layanan air irigasi yaitu :

∑ Ketersediaan air irigasi (lt/detik) x 100% ∑ Kebutuhan air irigasi (lt/detik)

Sehingga cakupan layanan irigasi tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Realisasi Cakupan Layanan irigasi Tahun 2016

Target Realisasi

Ketersediaan (liter/detik)

24.000 20.235,56

Kebutuhan (liter/detik)

25.610,4 23.262,10

Prosentase (%) 93,71 86,99

Realisasi cakupan layanan irigasi sebesar 86,99% ini dapat diatasi melalui

pemberian air yang dilakukan secara pola giliran dan bantuan pompa air

sehingga kebutuhan air dapat dicukupi. Berikut grafik target dan realisasi

cakupan layanan irigasi dari tahun 2015 – 2016 adalah sebagai berikut :

Cakupan Layanan Irigasi

Page 36: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

36

Dari tabel diatas diketahui bahwa terjadi peningkatan prosentase cakupan

layanan dari tahun 2015 ke tahun 2016, baik target maupun realisasinya.

Untuk targetnya mengalami kenaikan 18,14%, sedangkan realisasinya

mengalami kenaikan 11,85%.

4. Luas daerah genangan pada area daerah pertanian dan permukiman/

perumahan

Untuk mengendalikan genangan di Kabupaten Sidoarjo yang merupakan

daerah delta telah dilakukan pengendalian penanganan secara koordinatif

antar dinas terkait.

Pada tahun 2016 Luas daerah genangan di daerah pertanian di Kabupaten

Sidoarjo seluas 509 Ha, mengalami penurunan seluas 6 Ha apabila

dibandingkan dengan daerah genangan tahun 2015 seluas 515 Ha. Serta

untuk daerah pemukiman juga mengalami penurunan seluas 377 Ha yang

semula di tahun 2015 seluas 467 Ha menjadi seluas 90 di tahun 2016 Ha.

Adapun grafiknya adalah sebagai berikut :

Sumber data : Dinas PU dan Penataan Ruang

Rincian lebih lanjut lokasi genangan yang terjadi sampai dengan tahun 2016

adalah sebagai berikut :

Lokasi Genangan

No Lokasi satuan 2015 2016

1 Pertanian Ha 515 509

2 Permukiman Ha 467 90

Jumlah Ha 982 599

Sumber data : Dinas PU dan Penataan Ruang

Kejadian genangan pada areal pertanian mengalami penurunan karena

adanya upaya :

Operasional dan Pemeliharaan pintu air bending/dam yang tepat

Normalisasi saluran afvoer

0,00

500,00

1.000,00

2015 2016

982,00

599,00

He

ktar

Perkembangan Daerah Genangan

Page 37: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

37

Ketepatan dalam manajemen pengelolaan air

Sedangkan luas areal genangan pada wilayah permukiman, menurun

karena upaya sebagai berikut :

Pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase di lingkungan

permukiman

Operasional rumah pompa

Penurunan luas genangan baik di pertanian dan pemukiman juga

dikarenakan koordinasi antar stakeholder. Selain itu upaya penurunan

genangan diantaranya adalah adanya peran serta pengembang untuk

menyediakan lahan resapan/buzem serta peran masyarakat tidak

membuang sampah di saluran, sehingga air yang tergenang dapat mengalir

pada saluran yang tersedia.

5. Pembangunan sesuai Tata Ruang

Kegiatan penataan ruang dilakukan untuk dapat mewujudkan efisiensi

pemanfaatan ruang sebagai tempat berlangsungnya kegiatan ekonomi dan

sosial masyarakat maupun keserasian/keselarasan antara pemanfaatan

ruang dengan daya dukung lingkungan, fungsi lingkungan melalui struktur

ruang dan pola ruang yang telah direncanakan di dalam RTRW dan RDTRK

serta peraturan zonasinya. Hal ini dilakukan untuk mencapai kenyamanan

dan ketertiban pada wilayah ruang tertata lebih baik sesuai

denganzonasinya. Pada tahun 2016 Kabupaten Sidoarjo telah mengajukan

persetujuan substansi standarisasi RDTRK untuk 3 Kecamatan, yaitu :

(a) RDTRK Kecamatan Tanggulangin

(b) RDTRK Kecamatan Krian

(c) RDTRK Kecamatan Tarik

Sampai dengan Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah

mempunyai standarisasi RDTRK untuk 9 Kecamatan, yaitu kecamatan :

1. RDTRK Kecamatan Buduran

2. RDTRK Kecamatan Sidoarjo

3. RDTRK Kecamatan Candi

4. RDTRK Kecamatan Wonoayu

5. RDTRK Kecamatan Prambon

6. RDTRK Kecamatan Balongbendo

7. RDTRK Kecamatan Tanggulangin

8. RDTRK Kecamatan Krian

9. RDTRK Kecamatan Tarik

Selain itu Kabupaten Sidoarjo telah melaksanakan penyusunan beberapa

dokumen untuk penataan ruang, antara lain :

Page 38: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

38

1) Masterplan kotabaru

2) Masterplan waterfront city

Pelaksanaan program perencanaan tata ruang selain ditujukan untuk

pengendalian pemanfaatan ruang agar sesuai dengan kebijakan penataan

ruang yang mengarahkan kepada rencana pola ruang dan rencana

struktur ruang yang diarahkan sebagai skenario pembangunan Kabupaten

Sidoarjo (RTRW,RDTRK dan Peraturan Zonasi), juga ditujukan sebagai

acuan dalam pengendalian tata bangunan dan tata lingkungan di Wilayah

Kabupaten Sidoarjo (RTBL) sebagai arahan dalam pemberian Ijin

Mendirikan Bangunan.

Selama tahun 2016 dihasilkan2 (dua) dokumen RTBL yaitu:

1) RTBL jalan gedangan – aloha

2) RTBL jalan sidoarjo – candi

Adapun Untuk perkembangan jumlah bangunan ber IMB pada periode

2015 s.d 2016 ditunjukkan pada grafik dibawah ini.

Sumber data : BPPT Kabupaten Sidoarjo

Dari grafik terlihat bahwa jumlah bangunan ber IMB dari tahun ke tahun

semakin meningkat, Hal ini disebabkan:

1. Penyederhanaan persyaratan

2. Kemudahan pelayanan perijinan berbasis IT

3. Meningkatnya kesadaran masyarakat

4. IMB menjadi persyaratan untuk pengajuan ijin lainnya

Beberapa kendala yang dihadapi dalam meningkatkan jumlah bangunan

ber IMB adalah:

Masih banyak pengajuan IMB yang tidak sesuai kondisi di lapangan

-

100.000

200.000

300.000

20152016

Juta

an R

up

iah

2015 2016

PERKEMBANGAN IMB 183.025 283.709

PERKEMBANGAN IMB

Page 39: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

39

4. Urusan Perumahan

Urusan perumahan ini dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas PU Cipta Karya

dan Tata Ruang, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Badan

Penanggulangan Bencana Daerah.

Program pembangunan untuk urusan perumahan yang dilaksanakan pada

tahun 2016 adalah Program Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur

Lingkungan Permukiman

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran ―Terwujudnya lingkungan permukiman yang aman dan sehat”,

dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Prosentase Rumah Tangga dengan sanitasi layak.

(Prosentase masyarakat yang terlayani sarana sanitasi lingkungan/

Jamban).

Untukmengukur jumlah masyarakat yang bisa mengakses rumahtangga

dengan sanitasi layak/sanitasi lingkungan (Jamban)yang dibangun oleh

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo

adalah masyarakat yang bisa mengakses sarana sanitasi lingkungan

dibagi total penduduk kabupaten dikalikan 100 %.

Perkembangan Prosentase masyarakat yang terlayani sarana sanitasi

lingkungan (jamban)

*) telah sesuai RPJMD 2016-2021

Capaian masyarakat yang terlayani sarana sanitasi lingkungan adalah sebagai

berikut :

RPJMD DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG 2016 - 2021

Angka dasar : 2015 Target : 2016

Cakupan RumahTangga dengan sanitasi layak.

66% 70%

2014 2015 *) 2016 *)

Target Realisasi Target

Realisasi

Target

Realisasi

44,93 % 44,93 % 66 %

66 %

70 % 94,40 %

Jumlah KK yang bersanitasi : 593.313 KK

Jumlah KK : 630.622 KK

100 %

Page 40: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

40

RPJMD KABUPATEN 2016 - 2021

Angka dasar : 2015 Target : 2016

Cakupan RumahTangga dengan sanitasi layak.

66 % 70%

Perkembangan Prosentase masyarakat yang terlayani Sarana sanitasi lingkungan ( Jamban)

Pembangunan sarana sanitasi lingkungan ini dilakukan untuk

meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi lingkungan secara

berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang

belum mendapatkan akses .Realisasi prosentase masyarakat yang

terlayani sarana sanitasi lingkungan pada tahun 2016 tercapai sebesar

94,4 % dari target sebesar 70%, jika dibandingkan dengan target

tahun 2015 sebesar 66% dengan realisasi tahun 2015 sebesar 66 %

maka prosentase masyarakat yang terlayani sarana sanitasi

lingkungan tahun 2016 jika dibandingkan tahun 2015 mengalami

peningkatan sebesar 28,4%.

2. Prosentase Luasan Kawasan Kumuh

Untuk mengukur penurunan luasan kawasan kumuh sesuai dengan SK

Bupati seluas 301,08 Ha. Adalah luasan kawasan kumuh yang tertangani

dibagi jumlah total luas kawasan kumuh yang ditetapkan. Kemudian

hasilnya di kalikan 100 %.

Perkembangan Prosentase penurunan luasan Permukiman kumuh di perkotaan

2014 2015 2016

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

2014 2015 2016

target 44,93% 66% 70,00%

realisasi 44,93% 66% 94,40%

Page 41: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

41

Target Realis

asi

Targe

t

Realisa

si

Target

Realisasi

0 %

0 %

96,25

%

95 %

77,71

%

85,54%

RPJMD KABUPATEN 2016 - 2021

Angka dasar : 2015 Target: 2016

Cakupan Menurunnya Luasan kawasan

permukiman kumuh 96,25% 77,71%

Perkembangan Prosentase Penurunan Luasan Permukiman Kumuh di Perkotaan

Untuk menangani permukiman kumuh di wilayah kabupaten sidoarjo

maka Target Pemerintah Kabupaten Sidoarjo 20 % permukiman

kumuh di tahun 2019 merupakan hal yang besar yang harus dicapai.

Oleh karena itu dibutuhkan upaya yang sangat serius dalam

memenuhinya. Hingga tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo

melalui SK Bupati No.188/452/404.1.3.2/2015 tanggal 27 April 2015

tentang kawasan permukiman kumuh Kabupaten Sidoarjo

menyebutkan bahwa terdapat 301,08 Hektar permukiman kumuh

tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo yang terbagi di 42

Desa ,13 Kecamatan.

Pada tahun 2015 telah dilakukan penanganan penurunan luasan

permukiman kumuh di perkotaan tercapai 95% dari target 96,25%.

Penurunan luasan permukiman kumuh di perkotaan di tahun 2015

sudah melebihi target sebesar 1.25% dari 96.25%. Sedangkan,

penanganan penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan pada

tahun 2016 mencapai 85,54% dari target 77.71%. hal ini menunjukkan

bahwa penanganan penurunan luasan permukiman kumuh masih jauh

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

2015 2016

96,25%

77,71%

95%

85,54%

Target

Realisasi

Page 42: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

42

dari yang diharapkan yakni 7,83% dari target sebesar 77.71%. hal

tersebut terjadi dikarenakan kurangnya koordinasi antar Dinas terkait

yang menangani permukiman kumuh di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

3. Cakupan layanan air bersih untuk rumah tangga

(Prosentase Layanan Air bersih untuk Rumah Tangga)

Untuk mengukur jumlah masyarakat yang bisa mengakses sarana air

bersih yang dibangun baik oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan

Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo dan PDAM adalah masyarakat yang bisa

mengakses sarana air bersih dibagi total penduduk kabupaten dikalikan

100%.

Perkembangan Prosentase masyarakat yang terlayani sarana air bersih perpipaan

PDAM dan non PDAM

2014 2015 2016

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

32 %

32,47 %

33 %

34,18 %

34%

37,23%

RPJMD DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG 2016 - 2021

Angka dasar : 2015 Target: 2016

Cakupan layanan air bersih untuk rumah tangga.

91% 93%

RPJMD KABUPATEN 2016 - 2021

Angka dasar : 2015 Target: 2016

Cakupan layanan air bersih untuk rumah tangga.

91% 93%

Untuk jumlah masyarakat yang terlayani sarana air bersih yang dibangun

oleh PDAM sebesar 133.009 KK dengan capaian sebesar 36,64 %. Dan

untuk jumlah masyarakat yang terlayani air bersih yang dibangun dari

kegiatan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo

sebesar 3.000 KK terhadap 508.474 KK di Kabupaten Sidoarjo.

Dari data Cakupan layanan air bersih untuk rumah tangga Kabupaten

Sidoarjo diatas terlihat bahwa target yang ditetapkan dengan base line

berbeda, hal ini dikarenakan data target yang ditetapkan oleh Dinas PU

Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo hanya mencakup air

bersih perpipaan saja sedangkan data yang ada pada base line senilai

91% adalah data mencakup seluruh Kabupaten Sidoarjo yang terdiri

dari air bersih perpipaan dan non perpipaan. Dengan melihat besaran

target cakupan layanan air bersih untuk rumah tangga yang ditentukan,

maka besaran realisasi cakupan layanan air bersih untuk rumah tangga juga

dihitung berdasarkan data perpipaan di Kabupaten Sidoarjo.

Perkembangan Prosentasemasyarakat yang terlayani

Page 43: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

43

sarana air bersih non PDAM

Dari grafik diatas realisasi Prosentase masyarakat yang terlayani

sarana air bersih pada tahun 2015 sebesar 34,18% dari target sebesar

33 % sedangkan realisasi tahun 2016 sebesar 37,23% terdiri dari

36,64 % PDAM dan 0,59% dari kegiatan PU Cipta Karya dan Tata

Ruang, Maka capaian realisasi tahun 2016 lebih baik dibandingkan

dengan realisasi tahun 2015. Dengan capaian target tahun 2016

sebesar 3,23% dari target 34% dibandingkan dengan tahun 2015 yang

hanya meningkat sebesar 1,18% dari angka target sebesar 33%.

Untuk Pembangunan sarana air bersih ini dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat bagi keperluan air minum serta keperluan

rumah tangga lainnya. Jumlah yang dibangun disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat.

4. Prosentase jalan lingkungan di perumahan dan kelurahan dalam

kondisi baik

(Prosentase Infrastruktur lingkungan permukiman yang terbangun)

Untuk mengukur panjang jalan lingkungan yang dibangun oleh Dinas

Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo di

wiilayah perumahan dan kelurahan adalah panjang jalan lingkungan yang

dibangun dalam kondisi baik dibagi total panjang jalan lingkungan yang

dibangun. Kemudian hasilnya di kalikan 100 %.

Perkembangan Prosentase jalan lingkungan di perumahan dan

kelurahandalamkondisibaik.

2014 2015 2016

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

79 %

79 %

80 %

80 %

82 %

81,78 %

Perkembangan Prosentase jalan lingkungan

29,00%

30,00%

31,00%

32,00%

33,00%

34,00%

35,00%

36,00%

37,00%

38,00%

2014 2015 2016

target 32,00% 33,00% 34%

realisasi 32,47% 34,18% 37,23%

Page 44: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

44

Di perumahan dan kelurahan dalam kondisi baik

Dengan dibangunnya jalan lingkungan ini diharapkan lingkungan

dapat lebih tertata rapi dan masyarakat dapat lebih nyaman

menjalankan aktifitas di lingkungannya. Realisasi prosentase

jalan lingkungan di perumahan dan kelurahan dalam kondisi baik

pada tahun 2016 tercapai sebesar 81,78 %, dibandingkan

dengan realisasi tahun 2015 sebesar 80 %. Prosentase jalan

lingkungan di perumahan dan kelurahan dalam kondisi baik

mengalami peningkatan sebesar 1,78 %, walaupun terhadap

target yang telah ditetapkan belum dapat dicapai secara

penuh/tingkat capaian sebesar 99,73%. Untuk panjang jalan

yang sudah terbangun pada tahun 2016 sepanjang 10.314

meter.QA

% Penanganan bencana yang tertangani secara cepat dan tepat.

Tahun 2016 terdapat masalah gangungan lingkungan yang masuk kategori

bencana yaitu :

No Kejadian Bencana Jumlah

Kejadian

% Tingkat kecepatan dan

Ketepatan Penanganan

Bencana Banjir 10 100% 100%

Bencana Angin Puting

Beliung

2 100% 100%

Bencana Kebakaran 128 49,39% 100%

78%

78%

79%

79%

80%

80%

81%

81%

82%

82%

2014 2015 2016

target 79% 80% 82%

realisasi 79% 80% 81,78%

Page 45: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

45

Sesuai dengan Target RPJMD Penanganan bencana secara cepat dan tepat

sebesar 85% dari total kejadian bencana, sehingga dari data tersebut diatas

dapat disimpulkan bahwa tingkat ketepatan dan kecapatan

penangananbencanan tercapai 100 %

Untuk mendukung pencapain sasaaran tersebut diatas ditetapkan melalui

target kinerja program sebagai berikut:

a. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan penanggulangan

tanggap darurat dan manajemen logistic

Penanganan Kejadian Kebakaran di Tahun 2016 :

No Jenis Bangunan Jumlah Kejadian

Penanganan

(Cepat/Tepat atauTidak)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Industri

Perkantoran

Unit Dagang / Jasa

Kendaraan Bermotor

RumahPenduduk

Lain – Lain (Lahan Kering,

LahanTebu, Lahan Terbuka,

dll)

27

5

22

11

27

36

Cepat/Tepat

Cepat/Tepat

Cepat/Tepat

Cepat/Tepat

Cepat/Tepat

Cepat/Tepat

Jumlah Kejadian 128

Standar Response Time = 15 Menit sejak laporan diterima

Realisasi Response Time = Jumlah seluruh response time dalam WMK (:)

Jumlah kejadian dalam WMK

= 1518 menit (:) 81 kejadian

= 18,74 Menit

b. Prosentase kejadian kebakaran yang ditangani sesuai standart

Respontime

Berdasarkan Permendagri Nomor 69 Tahun 2012 tentang tentang Standart

Pelayanan Minimal (SPM) bidang pemerintahan dalam negeri di kabupaten /

kota dan Permen PU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis

Manajemen Proteksi Kebakaran Perkotaan, respon time ditetapkan selama

15 menit sejak laporan diterima, sedangkan pada tahun 2016 response time

penanganan kebakaran diatas/dibawah target yaitu sebesar 18,74 menit

sejak laporan diterima.

Belum tercapainya pemenuhan target response time tersebut terdapat

kendala – kendala yang dihadapi antara lain :

1. Lalu lintas Sidoarjo yang semakin padat terutama pada jam-jam sibuk,

Tempat kejadian kebakaran yang sulit dijangkau karena keterbatasan

lebar jalan, portal permanen dll

2. Masih terdapat keterlambatan informasi kejadian kebakaran dari

masyarakat

Page 46: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

46

3. Sebagian besar kebakaran terjadi di luar Wilayah Manajemen

Kebakaran (WMK) sehingga jarak pos PMK dengan lokasi terpaut jauh;

4. Kurangnya jumlah posko Pemadam Kebakaran, mobil Pemadam,

personil dan peralatan pemadaman.

Adapun upaya – upaya yang akan dilakukan dalam memenuhi target

response time yaitu :

1. Mengembangkan WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) atau

membangun pos-pos Pemadam Kebakaran baru

2. Menambah jumlah sarana prasarana kebakaran

3. Menambah jumlah personil PMK (Tenaga Harian Lepas)

4. Sosialisasi PRB (Pengurangan Resiko Bencana) Kebakaran pada

masyarakat

5. Menyiapkan dan sosialisasi Aplikasi SIGAP (Sidoarjo Tanggap)

c. Prosentase capaian kinerja cakupan pelayanan penanggulangan

bencana kebakaran yang didukung kecukupan sarana dan prasaranan

penanggulangan bencana

Capaian kinerja terkait dengan penanggulangan/penanganan kebakaran

sangat tergantung dengan kecukupan sarana dan prasarana yang ada.

Sampai dengan akhir tahun 2016 sarana dan prasarana utama yang ada

adalah sebagai berikut:

No Saranan dan Prasaran

Penting PMK

Yang sdh ada

per akhir 2016

Yang

diperlukan

% yang

sudah ada

Kantor/Lokasi/Pos Pemadam

Kebakaran 3 18 16,66%

Mobil Pemadam dalam

keadaan layak 13

Belum ada

kajian lebih

lanjut

Sarana Utama Lainnya

23 jenis

Belum ada

kajian lebih

lanjut

SDM yang mempunyai

Kompetensi 72 187 38,5%

Page 47: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

47

Kondisi kecukupan sarana dan prasarana yang ada termasuk SDM telah

mampu menjaga lingkungan dari bahaya kebakaran diwilayah kabupaten

Sidoarjo.

Jumlah kejadian kebakaran tahun 2016 sebanyak 128 kejadian, namun

seluruh kejadian kebakaran tersebut telah ditangani dengan baik. Jika

dibandingkan dengan jumlah kejadian kebakaran tahun 2015 sebanyak 286

kejadian, terjadi penurunan kejadian kebakaran yaitu sebanyak 158

kejadian kebakaran.

Sumber data : BadanPenanggulanganBencana Daerah

Upaya dalam menurunkan dan menanggulangi bencana kebakaran secara

gepat dan tepat Tahun 2016 antara lain :

1. Koordinasi dengan instansi terkait (Dinas PU Pengairan, Dinas PU

Cipta Karya, Dinas Kesehatan dan lain lain)

2. Melakukan kesiapsiagaan Pemadam kebakaran

3. Pengembangan WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) atau

menambah pos Pemadam kebakaran/Pembangunan posko PMK

pembantu di wilayah Taman dan Krian (dalam tahap

pembangunan)

4. Inventarisasi Data kasus kebakaran melalui penyusunan profile

daerah untuk membuat peta rawan bencana yang terintegrasi

dengan software/aplikasi;

5. Pengembangan Aplikasi SIGAP (Sidoarjo Tanggap – Adalah

Aplikasi berbasis Android yang dapat digunakan oleh masyarakat

umum dalam melaporkan kejadian bencana secara real time di

Kabupaten Sidoarjo)

6. Pengadaan Mobil DAMKAR dan menambah sarana prasarana

penunjang dan peralatan keamanan serta penambahan personil

Pemadam Kebakaran

7. Mengadakan bimtek relawan dan aparatur diantaranya Simulasi

Penanganan Bencana dan Bimtek bagi Relawan dan mengadakan

Sosialisasi Kebencanaan di sekolah dan masyarakat;

0100200300400500600

173 115 216 286 128

2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Kejadian Kebakaran di Kab. Sidoarjo

Page 48: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

48

5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

dilaksanakan SKPD yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Satuan

Polisi Pamong Praja.

Program pembangunan untuk urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan

Perlindungan Masyarakat yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah :

1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

2. Program pengembangan wawasan kebangsaan

3. Program pendidikan politik masyarakat

4. Program pembinaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

5. Program pembinaan operasional, pengembangan dan pengendalian

perlindungan masyarakat

6. Program Pembinaan dan Pengawasan Penegakan Peraturan Perundang-

undangan daerah

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya ketertiban, ketentraman dan harmoni sosial dalam

masyarakat. dan Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam

menjunjung supremasi hukum dan demokrasi Untuk menganalisa tingkat

keberhasilan pencapaian sasaran tersebut digunakan indikator sebagai

berikut:

a. Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Kepada Masyarakat

Pada tahun 2016 kegiatan pembinaan politik dilaksanakan sebanyak

4 kali kegiatan, Kegiatan tersebut antara lain :

a. Kegiatan Jambore Ormas Tahun 2016 di Hotel Ayana Trawas

dengan peserta 200 Orang

b. Kegiatan Pedoman Deteksi Dini Paham Radikalisme yang melibatkan

masyarakat di Kabupaten Sidoarjo dengan peserta 200 Orang,

dilaksanakan di Kecamatan Candi dan Kecamatan Buduran

c. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat di bidang Hubungan

Antar Lembaga dengan peserta Ormas dan Insan Pers Peserta 100

Orang, dilaksanakan di Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo

d. Kegiatan Forum Diskusi Peningkatan Kapasits Kelembagaan LSM di

Kabupaten Sidoarjo dengan peserta 100 orang, dilaksanakan di

Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo

Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat Kabupaten Sidoarjo

khususnya para peserta Sosialisasi dan Rakor memahami makna politik

yang merupakan pilar demokrasi secara positif dan diharapkan mampu

Page 49: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

49

memberikan dukungan dan konstribusi terhadap kondisi Kabupaten

Sidoarjo tetap kondusif.

b. Jumlah Kegiatan Sosialisasi Pemahaman Wawasan Kebangsaan

Pada tahun 2016 kegiatan dalam Peningkatan Wawasan Kebangsaan

dilaksanakan sebanyak 8 kali kegiatan, yaitu :

a. Diklat Bela Negara

b. Jambore Pemuda Lintas Etnis dan Agama

c. Peningkatan Wawasan bagi pelajar terhadap bahaya Narkoba

d. Wawasan Kebangsaan bagi SMA/SMK Taruna Cinta Tanah Air

e. Sosialisasi Permendagri 8 & 9 Tahun 2006 Kerukunan Kehidupan

Beragama ( FKUB )

f. Sosialisasi Wawasan Kebangsaan bagi guru PKN

g. Bimtek Forum Pembauran Kebangsaan dan Etnis di Kabupaten

Sidoarjo (FPK)

h. Peningkatan Kinerja dan Wawasan Kebangsaan dalam rangka

mengikuti parade Lomba Korsik di Yogyakarta

c. Jumlah Kegiatan Program Peningkatan Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan

Pada tahun 2016 kegiatan dalam Peningkatan Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan dilaksanakan sebanyak 140 kali kegiatan,

yaitu:

a. Demo buruh

b. Perkelahian antar perbatasan Kabupaten Sidoarjo dengan

Kabupaten Pasuruan

c. Perkelahian Antar Warga

d. Prosentase penyelesaian pelanggaran perundang-undangan daerah

Ruang lingkup penegakan peraturan daerah salah satunya adalah kegiatan

yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menyelesaikan setiap

terjadinya pelanggaran peraturan daerah langkah penindakan represif

yustisial. Bentuk pelaksanaannya diimplementasikan dengan

penyelenggaraan Sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) bagi pelaku

pelanggaran peraturan daerah.

Jumlah penyelesaian pelanggaran peraturan daerah melalui proses sidang

tipiring pada tahun 2016 sebanyak 425 pelanggar. Kondisi ini mengalami

penurunan 9,7 % dari tahun 2015 yang menyidangkan sebanyak 471

pelanggar.

Adapun upaya – upaya untuk pencegahan pelanggaran peraturan daerah

antara lain :

Page 50: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

50

Intensifitas kegiatan penertiban dan pengawasan terhadap kegiatan

di masyarakat yang berpotensi melanggar peraturan daerah dan/atau

peraturan kepala daerah

Melaksanakan koordinasi dengan organisasi Perangkat Daerah

(OPD) penginisiasi peraturan daerah dan/atau peraturan kepala

daerah

Melakukan pengarahan/penyuluhan agar masyarakat dan badan

hukum mematuhi peraturan daerah dan/atau peraturan kepala

daerah bersama dengan OPD lainnya

Melakukan pembinaan dan/atau sosialisasi kepada para pelanggar

peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah

Efektifitas upaya-upaya pencegahan pelanggaran peraturan daerah

diatas, kesadaran masyarakat dan kerjasama dengan pihak terkait

merupakan faktor utama pencegahan peningkatan pelanggaran

peraturan daerah.

e. Rasio jumlah Satlinmas terhadap Jumlah RT

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 ahun 2012

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 62 tahun

2008 Tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam

Negeri di Kabupaten/Kota, disebutkan ideal komposisi personil Satlinmas di

Kabupaten/Kota adalah jumlah personil Satlinmas berbanding dengan

jumlah RT (Rukun Tetangga).

Kondisi riil jumlah RT di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo sebanyak

8.427, sedangkan jumlah personil Satlinmas yang ada sampai dengan

tahun 2016 terdata sebanyak 7.318 Personil. Jumlah ini mengalami

peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

Melihat perbandingan tersebut, terdapat selisih 1.109 RT yang belum

memiliki personi Satlinmas. Guna memenuhi ratio 1 : 1 sesuai Standard

Pelayanan Minimal (SPM), maka perlu penambahan personil Satlinmas bagi

RT yang belum terpenuhi. Penambahan personil Satlinmas dilakukan

bertahap pada setiap tahunnya.

1 Jumlah RT Se-Kabupaten Sidoarjo 8.427

2 Jumlah Linmas Desa Se-Kabupaten Sidoarjo 7.318

3 Jumlah Linmas yang harus direkrut 1.109

LINMAS SE-KABUPATEN SIDOARJO

Page 51: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

51

Sumber Data : Satpol PP

Langkah-langkah untuk pemenuhan personil Satlinmas antara lain :

1. Melakukan inventarisasi dan menganalisa jumlah satuan linmas yang

dibutuhkan di tingkat RT

2. Melakukan Sosialisasi tentang pentingnya kebutuhan Satlinmas di

setiap RT kepada Kepala Desa/lurah dan Kepala RW

3. Melakukan Sosialisasi peran dan fungsi linmas kepada Camat,

Kepala desa/lurah, tokoh masyarakat dan LSM

Disamping peningkatan pemenuhan personil Satlinmas, juga dilakukan

pembekalan, pembinaan dan pelatihan bagi personil Satlinmas guna

meningkatkan kualitas SDM, peran dan fungsi dalam aspek membantu

pelaksanaan penanganan bencana dan membantu memelihara

keamanan, ketertiban, ketentraman serta aktif dalam kegiatan sosial

kemasyarakatan.

f. Prosentase gangguan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat yang diselesaikan

Penyelesaian gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

dalam hal ini adalah tindakan Non Yustisial. Temuan indikasi gangguan

ketertiban umum dan ketentraman masyarkat didapat dari hasil patroli

dan penertiban non yustisial.

Pada tahun 2016, terjadi gangguan dan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat, yang telah diselesaikan semuanya dengan

baik, antara lain :

NO Jenis Pelanggaran Jumlah Kegiatan Jumlah Pelanggaran

1 PKL 41 211

2 PMKS 2 44

3 Bangunan Liar 5 9

4 RHU (Rumah hiburan umum) 3 109

5 Reklame Insidentil 35 1.592

6 Reklame Tetap 18 51

7 Retribusi - -

JUMLAH LINMAS DESA SE KABUPATEN

SIDOARJO SEBANYAK …

JUMLAH LINMAS YANG HARUS

DIREKRUT 1.109

Page 52: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

52

JUMLAH 2.016

Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Sumber Data : Satpol PP

Kondisi gangguan terhadap ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat pada tahun 2016 sebanyak 2016 pelanggar, mengalami

peningkatan 8,1% dari tahun 2015 yang sebanyak1865, hal ini bukan

dikarenakan rendahnya tingkat efektifitas penindakan, namun juga

dikarenakan meningkatnya luasan wilayah cakupan patroli serta

peningkatan intensitas kegiatan patroli dan penertiban.

Cakupan Patroli mengalami peningkatan intensitas dikarenakan koordinasi

yang baik dengan pihak kecamatan, sehingga wilayah cakupan patrol dan

frekuensi patroli dari Satpol PP di tingkat Kabupaten dan tingkat Kecamatan

dapat saling mendukung. Pelaksanaan patrol kecamatan dapat dilakukan

sendiri karena telah tersedia sarana mobil patroli dan personil tenaga bantu

pengendali ketertiban dan ketentraman masyarakat.

6. Urusan Sosial

Urusan sosial dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Sosial dan Tenaga Kerja,

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Sekretariat Daerah.

Penyelenggaraan urusan sosial ini mengemban sasaran ―Menurunnya

berbagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam

masyarakat”.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah Program Penyuluhan, Pelayanan, Pembinaan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial.

Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diatas diuraikan sebagai berikut :

2.823

4.447 3.905

2.573 2.713

1.865 2.016

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

Kejadian

GANGGUAN TIBUMTRANMAS

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Page 53: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

53

Penanganan PMKS Di Kabupaten Sidoarjo

Jumlah PMKS yang terdata dengan nama dan dengan alamat pada Dinas

Sosial Kabupaten Sidoarjo per akhir tahun 2015 sebanyak 42.286 orang / jiwa,

dari jumlah tersebut urutan jenis permasalahan (5 besar) adalah sebagai

berikut :

1) Keluarga Fakir Miskin

2) Anak Jalanan

3) Gelandangan & Gelandangan Psikotik

4) Lansia Terlantar

5) Penyandang Disabilitas dan Penyakit Kronis

Pada Tahun 2016 terjadi peningkatan / bertambahnya jumlah PMKS sebanyak

756 orang/jiwa atau 1,7 %, sehingga pada akhir tahun 2016 menjadi 43,042

orang/jiwa.

Bertambahnya PMKS tersebut disebabkan :

a. Dampak Urbanisasi yang tidak didukung dengan kualitas SDM

b. Peningkatan orang terlantar yang berasal dari luar Kabupaten

Sidoarjo

c. Meningkatnya fakir miskin yang diakibatkan berkurangnya area

persawahan sehingga banyak para buruh tani yang kehilangan

pekerjaan

d. Dampak PHK oleh Perusahaan

e. Dampak perkembangan IT yang menyebabkan peningkatan kperilaku

anak yang menyimpang

Terhadap jumlah PMKS tersebut pada tahun 2015 dilakukan

penanganan/pemberdayaan terhadap 19.401 orang/jiwa dan tahun 2016

sebanyak 28,756 orang/jiwa atau telah melakukan penanganan dalam bentuk

pemberdayaan masyarakat sebanyak 28.756 orang/jiwa atau 68 % dari angka

dasar 2015 sebanyak 42.286 orang/jiwa atau 66 % dari angka kumulatif tahun

2016 sebanyak 43.042 orang/jiwa melalui :

Program Penyuluhan, Pelayanan, Pembinaan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial terhadap :

- Penerima manfaat Program PKH

- Anak dalam Panti Asuhan (Asistensi Sosial Anak)

- Penyandang Cacat / Disabilitas

- Lansia Terlantar

- Eks Narapidana

- Keluarga Fakir Miskin / Penerima Manfaat KUBE (Kelompok

Usaha Bersama)

- Pendampingan terhadap Anak Berhadapan Hukum

Page 54: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

54

Sedangkan target penangan pada Tahun 2016 adalah 46,38 % dengan

demikian sudah melebihi target (66,00 % - 46,38%) = 19,62 %

Persoalan sosial walaupun sudah ada penanganan tetap akan selalu

berkembang seiring dengan perkembangan penduduk dan persoalan –

persoalan lain yang berdampak limbahnya di persoalan Sosial sehingga

untuk penanganan sosial harus selalu mendapatkan perhatian atau

dukungan penuh baik masalah kelembagaan maupun pendanaannya.

Data Penanganan PMKS Tahun 2016

Sumber data : Dinas sosial dan tenaga kerja

7. Urusan Ketenagakerjaan

Urusan ketenagakerjaan dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah :

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

4. Program Pengawasan Ketenagakerjaan

5. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Penyelenggaraan

Transmigrasi

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya jumlah lapangan kerja dan berkurangnya tingkat

pengangguran, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

NO KEGIATANREALISASI

(Org)1 Program Keluarga Harapan 23.586

2 Bantuan Permakanan Panti Asuhan 3.672

3 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) 1.250

4 Bantuan Penyandang Cacat 47

5 Bantuan bagi Keluarga Miskin -

6 Bantuan anak Keluarga Kurang Mampu (KKM) -

7 Bantuan bagi Tuna Rungu -

8 Bantuan bagi Tuna Sosial 4

9 Jaminan Sosial Lanjut Usia Akut -

10Bantuan bagi Perintis Kemerdekaan, Veteran dan

Janda cacat veteran 109

11 Bantuan bagi Lansia kurang mampu -

12 Bantuan bagi Anak Jalanan 10

13 Aslut 78

14 Panti -

28.756 Jumlah

Page 55: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

55

a. Tingkat Pengangguran Terbuka

Untuk mengukur tingkat ketersediaan kesempatan kerja oleh pemerintah

kabupaten maka tingkat pengangguran terbuka merupakan salah satu

ukurannya.

Berikut grafik perkembangan tingkat pengangguran tahun 2015 dan 2016.

Sumber Data : Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Kemnaker RI

Dari grafik di atas terlihat bahwa tingkat pengangguran terbuka

menunjukkan penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Realisasi tingkat

pengangguran Terbuka tahun 2016 berdasarkan data Pusat Perencanaan

Ketenagakerjaan Kementerian ketenagakerjaan RI.

Hal ini disebabkan karena adanya tren positif dari perekonomian di

Kabupaten Sidoarjo dan komitmen pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam

mempermudah investasi. Karena perkembangan kesempatan kerja

diproyeksikan akan terus meningkat sehingga mampu menekan angka

pengangguran di Kabupaten Sidoarjo. Pada tahun 2015 jumlah penganggur

di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 68.311 orang menurun menjadi 68.058

orang pada tahun 2016 dengan angkatan kerja yang terus meningkat pada

tahun 2015 sebanyak 1.083.519 orang meningkat menjadi 1.112.691 orang.

Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 6,12% pada

tahun 2016 belum memenuhi target RPJMD sebesar 4,21%. Namun dalam

upaya mengurangi pengangguran, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui

Dinas Tenaga Kerja telah menyusun perencanaan tenaga kerja melalui

Buku Rencana Tenaga Kerja 2017-2021.

b. Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan

Perkembangan jumlah tenaga kerja yang ditempatkan dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

2015 2016

PengangguranTerbuka

6,30% 6,12%

6,00%6,05%6,10%6,15%6,20%6,25%6,30%6,35%

Pro

sen

tase

Pengangguran Terbuka

Page 56: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

56

Sumber Data : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Pada tahun 2015, jumlah tenaga kerja yang berhasil ditempatkan dan

terlaporkan pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja sebanyak 4.233 orang dan

meningkat pada tahun 2016 sebanyak 4.925 orang. Hal ini juga meningkat

melampaui target Renstra Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang

diproyeksikan 4.250 orang atau melampaui sebesar 15,88 %. Upaya untuk

meningkatkan jumlah tenaga kerja yang ditempatkan dengan tetap

melaksanakan bursa kerja terbuka, bursa kerja khusus, bursa kerja online

dan melaksanakan pembinaan ke perusahaan untuk melaporkan

penempatan ke dinas terkait.

Tenaga Kerja yang terserap dibidang Industri dan Perdagangan

Menurut data statistik dan perhitungan yang dilakukan oleh Pusat

Perencanaan Ketenagakerjaan Barenbang Kementerian Ketenagakerjaan

berikut disampaikan tenaga kerja yang bekerja pada berbagai bidang pada

tahun 2015 dan tahun 2016

Penduduk Yang Bekerja

SEKTOR 2015 2016

1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 64.648 64.999

2. Pertambangan dan penggalian 1.429 1.153

3. Industri pengolahan 366.800 368.598

4. Listrik, gas dan air 2.302 2.396

5. Bangunan 80.921 93.229

6. Perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel 237.022 249.040

7. Angkutan, pergudangan dan komunikasi 49.377 50.043

8. Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa perusahaan

45.455 47.049

9. Jasa kemasyarakatan 167.254 168.125

Sumber data : Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Kemnaker RI

Penyerapan tenaga kerja tertinggi berada pada sektor bangunan sebanyak

12.308 orang pada tahun 2016 atau sebesar 15,21 persen. Penyerapan

pada sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel sebanyak

12.018 orang pada tahun 2016 atau sebesar 5,07 persen. Penyerapan pada

sektor industri sebanyak 1.798 orang atau 0,49 persen. Penyerapan pada

2015 2016

Ditempatkan 4.233 4.925

3.800

4.000

4.200

4.400

4.600

4.800

5.000

Tenaga Kerja yang Ditempatkan

Page 57: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

57

sektor industri pada tahun 2016 kecil namun merupakan sektor dengan

tenaga kerja terbanyak di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga dapat dikatakan

bahwa Kabupaten Sidoarjo menuju Kabupaten Industri dan Perdagangan.

8. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan oleh

SKPD yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga

Berencana.

Program pembangunan untuk urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah :

1. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan;

2. Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran . “Meningkatnya peran perempuan dalam perekonomian,

pembangunan, dan kesejahteraan keluarga”, dengan indikator kinerja

sebagai berikut :

1. Gender Empowerment Measurement (GEM)

Gender Empowerment Measurement (GEM) atau Indeks Pemberdayaan

Jender (IDJ) digunakan untuk mengkaji sejauh mana persamaan peranan

perempuan dalam proses pengambilan keputusan serta kontribusi dalam

aspek ekonomi maupun sosial.

Perkembangan IDJ selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :

2014 2015

GEM 63,38 63,99

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

Gender Empowerment Measure

Sumber data : BPMPKB dan Bappeda Kabupaten Sidoarjo

Adapun variabel penyusun IDJ Kabupaten Sidoarjo tahun 2015 (proyeksi)

adalah sebagai berikut :

Page 58: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

58

Proporsi penduduk, jumlah penduduk laki-laki 50,24% sedangkan

perempuan sebesar 49,76%

Keterwakilan di parlemen, laki-laki 76% sedangkan perempuan 14%

Proporsi manager, staf administrasi, pekerja profesional dan teknisi, laki-

laki 52,76% sedangkan perempuan 47,24%

Proporsi angkatan kerja (persentase penduduk aktif dalam kegiatan

ekonomi), laki-laki 71,00% sedangkan perempuan 29,00%

2. Gender Development Index (GDI )

Gender Development Indeks (GDI) atau Indeks Pembangunan Jender (IPJ)

digunakan untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia dengan

memperhatikan disparitas jender.

Perkembangan IPJ adalah sebagai berikut :

2014 2015

GDI 94,20 94,28

55,00

75,00

95,00

115,00Gender Development Index

Sumber data : BPMPKB dan Bappeda Kabupaten Sidoarjo

Adapun komponen pendukung IPJ Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015

(Proyeksi) adalah sebagai berikut :

1) Proporsi penduduk, jumlah penduduk laki-laki 50,24% sedangkan

perempuan sebesar 49,76%;

2) Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk untuk penduduk laki-laki dari

70,99 tahun sedangkan untuk penduduk perempuan 74,94 tahun;

3) Harapan Lama Sekolah (HLS) yaitu untuk penduduk laki-laki 13,61%

sedangkan untuk penduduk perempuan 14,14%;

4) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yaitu untuk penduduk laki-laki dari 10,63

tahun, sedangkan untuk penduduk perempuan 9,64 tahun;

5) Pengeluaran perkapita, laki-laki 17,91% sedangkan perempuan 12,56%;

Page 59: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

59

3. Jumah anak dan perempuan korban tindak kekerasan yang

memperoleh pelayanan advokasi.

Untuk mengukur perhatian pemerintah kabupaten terhadap perlindungan

perempuan dan anak adalah dengan mengukur sampai sejauhmana

fasilitasi yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten terhadap tindak

kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pemerintah mempunyai

kewajiban untuk melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan.

Kejadian tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap

perempuan dan anak di Kabupaten Sidoarjo penanganannya di fasilitasi

oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sidoarjo.

Jumlah kejadian tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang

dilaporkan tahun 2016 melalui P2TP2A sebanyak 279 kasus dan seluruhnya

atau 100% teradvokasi. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang

ditemukan sebanyak 363 kasus, terjadi penurunan sebanyak 84 kasus atau

23,14%. Apabila dibandingkan dengan target Renstra Tahun 2016 sebesar

340 kasus, maka terjadi penurunan sebanyak 61 kasus atau 17,94%.

Perkembangan Temuan Kasus KDRT adalah sebagai berikut :

2015 2016

KASUS 363 279

90

140

190

240

290

340

390

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Sumber data : BPMPKB Kabupaten Sidoarjo

9. Urusan Pangan

Urusan Pangan ini dilaksanakan oleh SKPD yaitu Badan Ketahanan Pangan

dan Pelaksana Penyuluhan.

Program pembangunan untuk urusan Pangan yang dilaksanakan pada tahun

2016 adalah :

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

3. Program Peningkatan Ketersedian, Cadangan dan Distribusi Pangan

4. Program peningkatan penganekaragaman, kewaspadaan pangan dan gizi

5. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian dan Perikanan

Page 60: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

60

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya ketersediaan dan mutu pangan daerah, dengan

indikator kinerja sebagai berikut :

Skor Pola Pangan Harapan Ketersediaan.

Pola Pangan Harapan Ketersediaan merupakan pendekatan dalam penilaian

komposisi pangan yang tersedia dimasyarakat / penduduk berdasarkan skor

pangan yaitu merupakan konstribusi energi dari 9 kelompok pangan utama

yang dihitung melalui Necara Bahan Makanan (NBM)

Skor Pola Pangan Harapan Konsumsi

Adalah nilai capaian yang mencerminkan tingkat konsumsi pangan masyarakat

dibanding tingkat konsumsi pangan ideal yang memenuhi kaidah pangan yang

beragam,bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Kondisii ini dapat dilihat dari

aspek kuantitatif dan kualitatif. Dari aspek kuantitatif digunakan untuk

mengetahui cukup tidaknya jumlah konsumsi pangan yang dikonsumsi, sedang

kualitatif digunakan untuk mengetahui keseimbangan gizi dari aneka ragam

pangan yang dikonsumsi penduduk.,

Perkembangan realisasi pola pangan harapan selama tahun 2015 sampai

dengan tahun 2016 terlihat pada data berikut :

Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan :

PPH Ketersediaan Tahun 2015 PPH Ketersediaan Tahun 2016

85,5 87,27

Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi :

PPH Konsumsi Tahun 2015 PPH Konsumsi Tahun 2016

84,38 86,95

Perkembangan pola pangan harapan (konsumsi) cenderung meningkat,

dikarenakan :

- Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap konsumsi pangan B2SA

(Beragam,Bergizi, Seimbang dan Aman)

Upaya yang dilakukan antara lain :

- Diadakan Sosialisasi B2SA (Beragam,Bergizi,Seimbang dan Aman)

- Memberikan Informasi secara Rutin kepada masyarakat tentang Pangan

B2SA Melalui Leaflet,Buklet,Poster,Spanduk

- Pemberdayaan kelompok wanita dalam percepatan penganekargaman

konsumsi pangan

Page 61: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

61

a. Ketersediaan Pangan Daerah

Hasil produksi kabupaten Sidoarjo untuk pemenuhan kebutuhan pangan

daerah masih kurang,dibandingkan dengan kebutuhannya, sehingga perlu

dipasok dari daerah lain. Untuk memenuhi ketersediaan pangan khususnya

beras.

Perkembangan pemenuhan kebutuhan pangan tahun 2016 dapat dilihat

pada tabel berikut.

Ketersediaan Pangan Utama

No. Kelompok Pangan Skor PPH (Gr/Kap/Tahun) (Kg/Kap/Tahun) (Ton/Tahun)

1 Padi - Padian 22,54 303,71 1.082,09 239.625,00

Beras Giling

239,24 868,43 188.759,43

Jagung Pipian

7,56 24,15 5.964,31

Tepung Terigu 56,91 189,51 44.901,26

2 Umbi - Umbian 0,56 28,71 26,97 22.653,96

Ketela Pohon 10,55 13,80 8.320,56

Ubi Jalar 9,24 11,56 7.290,41

Sagu 0,00 0,00 0,00

Kentang 8,93 1,61 7.042,99

Talas 0,00 0,00 0,00

3 Pangan Hewani 18,24 120,18 218,86 94.825,71

Daging Ruminansia

27,70 56,58 21.853,08

Daging Unggas 32,62 100,46 25.739,11

Telur

14,16 24,14 11.170,14

Susu 3,93 2,40 3.097,87

Ikan 35,61 27,44 28.097,24

4 Minyak dan Lemak 3.95 21,23 189,80 16.753,36

Minyak Sawit

7,88 71,04 6.214,40

5 Buah / Biji Berminyak 0.03 0,69 1,32 545,66

Kelapa 0,69 1,32 545,66

6 Kacang - Kacangan 10,00 44,97 171,91 35.482,13

Kacang Tanah 1,42 6,43 1.121,78

Kacang Kedelai 42,66 162,52 33.655,32

Kacang Hijau 0,76 2,58 603,11

Kacang Merah 0,13 0,39 101,93

7 Gula 2,50 36,04 131,20 28.438,35

Gula Pasir 36,04 131,20 28.438,35

Gula Kelapa 0,00 0,00 0,00

8 Sayur dan Buah 29,44 523,71 141,32 413.211,21

Sayur - Sayuran 385,55 84,74 304.203,03

Buah - Buahan 138,16 56,58 109.008,18

Jumlah Skor PPH 87,27 1.079,25 1.963,46

Sumber Data : Badan Ketahanan Pangan & Pelaksana Penyuluhan

Perkembangan pemenuhan kebutuhan pangan cenderung meningkat

selama lima tahun, namun demikian untuk menjaga produksi pangan tetap

menghadapi resiko-resiko yang sewaktu-waktu dapat mengancam sistem

produksi pangan kita antara lain :

Page 62: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

62

- Terjadinya Anomali Iklim

- Adanya Alih Fungsi Lahan

- Beralih tenaga Kerja Sektor Pertanian ke sektor industri

Upaya yang dilakukan antara lain :

- Optimalisasi pekarangan melalui pengembangan Kawasan Rumah

Pangan Lestrai(KRPL).

- Peningkatan Cadangan Pangan melalui Kegiatan Lembaga Pembelian

GabahPetani (LPG).

b. Peningkatan Kapasitas Penyuluh

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran pelaku utama dan

pelaku usaha agar mereka mau dan mampu mengorganisasikan dirinya

dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya

lainnya. Dalam rangka meningkatkan produktifitas, efisiensi, usaha dan

kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan

hidup diperlukan adanya penyuluh yang mempunyai SDM yang berkualitas

dan kemampuan yang handal dalam mendukung program pembangunan

pertanian untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.

Keberhasilan penyuluhan akan menjadi faktor penentu keberhasilan

pembangunan pertanian dan perikanan dalam mewujudkan ketahanan

pangan, oleh karena itu pengembangan SDM penyuluh pertanian agar

dapat berdaya guna dan berhasil guna maka perlu adanya prasarana dan

sarana penunjang dalam penyelenggaraan penyuluhan yang efektif dan

efisien.

Sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan, maka diperlukan

petugas penyuluh yang handal sesuai wilayah binaan.

Adapun rekapitulasi jumlah penyuluh tahun 2015 s.d 2016 sebagai berikut :

Uraian Data Data Tahun 2015 Data Tahun 2016

Penyuluh Pertanian 50 orang 47

Penyuluh Perikanan 13 orang 13

THLTBPP 60 orang 60

Sumber data : Badan Ketahanan Pangan & Pelaksana Penyuluhan Kab. Sidoarjo

10. Urusan Lingkungan Hidup

Page 63: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

63

Urusan Lingkungan hidup dilaksanakan oleh SKPD yaitu Badan Lingkungan

Hidup, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Dinas Pasar.

Program pembangunan untuk urusan lingkungan hidup yang dilaksanakan

pada tahun 2016 adalah :

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

dan Konservasi Sumber Daya Alam

3. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

4. Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Terwujudnya kualitas lingkungan hidup yang baik bagi

masyarakat, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Pemenuhan ketersediaan informasi kualitas air di 13 Sungai / Afvour

Pemantauan kualitas air sungai/ afvourmerupakan salah satu tahap dalam

upaya pengendalian pencemaran air sungai. Kualitas air sungai / afvour

diharapkan dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan berdasarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Dalam

peraturan tersebut diatur tentang kualitas mutu air sungai dibagi menjadi 4

(empat) kelas berdasarkan peruntukannya yaitu :

a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku

air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu

air yang sama dengan kegunaan tersebut;

b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,

peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan

lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut;

c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi

pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu

air yang sama dengan kegunaan tersebut;

d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Kriteria mutu air dari setiap kelas air adalah sebagai berikut

Parameter Satuan Kelas

I II III IV

TSS mg/L 50 50 400 400

DO mg/L ≥6 ≥4 ≥3 0

Page 64: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

64

BOD mg/L 2 3 6 12

COD mg/L 10 25 50 100

Fosfat mg/ L 0,2 0,2 1 5

Fecal

Coliform

Jml/ 100

ml

100 1000 2000 2000

Total

Coliform

Jml/ 100

ml

1000 5000 10000 10000

Residu Tersuspensi

Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah

residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran

partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.

Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfida,

ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan

flokulasi dan penyaringan.

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen / DO)

Nilai DO yang diukur merupakan jumlah oksigen (O2) yang tersedia

dalam badan air.Selain itu, Nilai DO yang diukur tersebut bertujuan

untuk melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air

sungai seperti ikan dan mikroorganisme. Nilai DO yang tidak

memenuhi standar baku mutu merupakan suatu tanda bahwa kondisi

air cukup membahayakan bagi biota air sungai.

Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (Biochemical Oxygen Demand /

BOD)

Nilai BOD yang diukur merupakan jumlah oksigen (dalam mg) yang

dibutuhkan untuk menguraikan zat organik secara biokimiawi dalam 1

L air selama waktu inkubasi (5x24 jam) pada suhu 20°C. Nilai BOD

yang tidak memenuhi standar baku mutu menyebabkan menurunnya

oksigen terlarut di perairan sehingga berpengaruh terhadap kualitas air

sungai (afvour).

Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand/ COD)

Nilai COD yang diukur merupakan jumlah oksigen (dalam mg) yang

dibutuhkan zat organik di dalam 1 L air untuk mengoksidasi bahan-

bahan organik yang terdapat di dalam air melalui reaksi kimia. Nilai

COD yang tidak memenuhi standar baku mutu disebabkan adanya

polutan yang terdapat pada air.

Fosfat

Fosfat merupakan sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak

larut dalam air. Fosfat yang tinggi pada aliran sungai dapat

disebabkan oleh kegiatan penduduk yang mencuci piring maupun

mencuci pakaian. Komposisi dari detergen yang digunakan oleh

Page 65: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

65

penduduk mengandung senyawaan fosfat dan pembuangan limbah

cucian tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut melainkan langsung di

alirkan ke sungai. Kadar fosfat (PO4) yang tinggi dapat mengakibatkan

pencemaran badan air yang dapat mengganggu stabilitas ekosistem

yang berpengaruh pada kehidupan hewan air, dan kadar fosfat (PO4 )

yang tinggi juga dapat merangsang pertumbuhan gulma. Adapun cara

untuk menurunkan kadar fosfat (PO4 ) yang tinggi dengan cara

penyaringan pendahuluan dengan mesin presure filter untuk

memisahkan fosfat yang tersuspensi dalam air limbah.

Fecal Coliform

Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup didalam

saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator

keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, bakteri coliform

fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen.

Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan

jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri

patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh lebih murah, cepat, dan

sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri

coliform adalah, Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes. Jadi,

coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform,

artinya, kualitas air semakin baik.

Total Coliform

Berbagai organisme dapat hidup dalam perairan, baik organisme yang

bersifat patogen maupun tidak. Bakteri, protozoa, dan virus merupakan

beberapa contoh organisme patogen yang dapat menyebabkan

berbagai macam penyakit, seperti disentri, kolera, dan penyakit

saluran pencernaan yang lain. Sumber utama organisme patogen

adalah kotoran, baik kotoran hewan maupun manusia, yang dibuang

melalui air limbah rumah tangga atau peternakan. Total Coliform

merupakan indikator bakteri pertama yang digunakan untuk

menentukan aman tidaknya air untuk dikonsumsi. Bila Total Coliform

dalam air ditemukan dalam jumlah yang tinggi maka kemungkinan

adanya bakteri patogenik seperti Giardia, dan Cryptosporidium di

dalamnya.

Pelaksanaan pemantauan lingkungan terhadap sumber daya air

sungai di Kabupaten Sidoarjo untuk tahun 2016 dilakukan dengan

pengambilan samplingdi 13 (tiga belas) sungai/ afvour dengan

pengujian terhadap 7 (tujuh) parameter yaitu TSS, DO, BOD, COD,

Fosfat, Fecal Coliform dan Total Coliform. Pengujian dilakukan

sebanyak 2 (dua) periode waktu yaitu pada semester satu dan

semester dua.

Page 66: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

66

Rincian data hasil pemantauan air badan air di 13 (tiga belas) sungai/

afvour tersebut pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Afvoer Bahgepuk

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 62 184 58 22 82 34

DO ≥4 mg/L 5,900 5,300 4,9 4,6 4,9 4,8

BOD 3 mg/L 2,280 5,55 5,27 2,69 4,28 2,08

COD 25 mg/L 12,440 26,71 15,14 11,24 17,77 7,867

Fosfat 0,2 mg/L 0,118 0,204 0,135 0,202 0,092 0,177

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 750 200 2400 930 9300 2400

Total coliform 5000 jml/100ml 11000 11000 11000 11000 21000 4600

Pos I : DAM PG Toelangan, Kec. Tulangan

Pos II : Jembatan Ngaban (Rel KA), Tanggulangin

Pos III : Jembatan Desa KaliPecabean, Candi

2. Afvoer Buduran

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 8 11 8 18 36 32

DO ≥4 mg/L 3,9 4,2 5,2 4,4 4,6 4,5

BOD 3 mg/L 6,8 8,32 3,82 5,05 4,98 4,18

COD 25 mg/L 29,67 22,52 18,61 21,49 16,990 17,94

Fosfat 0,2 mg/L 1,096 3,136 0,205 0,489 0,216 0,239

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 2100 15000 15000 2100 200 110

Total coliform 5000 jml/100ml 11000 21000 24000 11000 1200 1500

Pos I : Jembatan Desa Junwangi, Krian

Pos II : Sebelah Timur DAM Sarirogo, Buduran

Pos III : Sebelum Intake PDAM Siwalan Panji, Buduran

3. Afvoer Buntung

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 59 493 41 24 23 144,3

DO ≥4 mg/L 4,5 4,4 2,7 3,8 4,6 4,4

BOD 3 mg/L 4,93 8,05 9,34 2,23 3,01 5,71

COD 25 mg/L 18,07 37,003 27,3 9,008 15,44 29,1

Fosfat 0,2 mg/L 0,149 0,252 2,304 0,137 0,167 0,641

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 2400 2400 4600 280 390 390

Total coliform 5000 jml/100ml 11000 11000 11000 11000 2100 11000

Pos I : Desa Penambangan, Balongbendo

Pos II : Jembatan Dsn. Kedung Boto, Kel. Taman, Kec. Taman

Pos III : Jembatan Tambak Oso, Waru

Page 67: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

67

4. Afvoer Kedunguling

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas

II Semester 1 Semester 2

Angka Satuan

Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 4 Pos 5 Pos 6 Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 4 Pos 5 Pos 6

TSS 50 mg/L 80 98 128 204 276 343,3 28 58 60 38 30 26

DO ≥4 mg/L 4,0 3,1 4,5 4,3 4,4 3,6 4,4 4,3 4,6 4,3 4 4,1

BOD 3 mg/L 5,0 5,5 3,51 4,6 5,64 7,7 4,1 4,03 3,6 2,07 1,9 3,26

COD 25 mg/L 20,8 23,5 20,92 24,5 28,7 37,9 21,6 17,6 15,7 10,7 7,85 12,22

Fosfat 0,2 mg/L 0,1 0,1 0,11 0,98 0,15 0,35 0,5 0,16 0,12 0,21 0,19 0,22

Fecal

Coliform 1000

jml/10

0ml 1500 9300 4600 2100 4600 2400 150 390 390 390 390 390

Total

coliform 5000

jml/10

0ml 11000 2100 11000 11000 11000 11000 2400 2400 11000 11000 2400 4600

Pos I : Jembatan Desa Sebani, Tarik

Pos II : Jembatan PG Watoetoelis, Prambon

Pos III : Jembatan PG Toelangan, Tulangan

Pos IV : DAM Grogol, Tulangan

Pos V : Sebelum Intake PDAM Candi

Pos VI : Jembatan Lingkar Timur, Klurak (untuk menangkap PT. Ecco

danPG. Candi)

5. Afvoer Kemambang

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka

Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 27 54 12 28 18 12

DO ≥4 mg/L 4,5 3,6 0,6 3,8 4,3 4,5

BOD 3 mg/L 3,48 4,52 11,11 4,83 3,43 4,05

COD 25 mg/L 18,88 23,15 38,73 18,93 14,32 16,85

Fosfat 0,2 mg/L 0,361 0,193 1,07 0,479 0,573 1,008

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 15000 9300 1500 9300 3900 3900

Total coliform 5000 jml/100ml 21000 24000 11000 21000 24000 15000

Pos I : Jembatan Desa Wonokasian, Wonoayu

Pos II : Jembatan Desa Entalsewu, Buduran

Pos III : Jembatan Lingkar Timur, Desa Kemiri, Sidoarjo

6. Afvoer Ketintang Pucang

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 45,7 20 159 11 27 16

DO ≥4 mg/L 4,7 2,8 3,5 4,6 3,9 3,8

BOD 3 mg/L 7,36 7,14 5,07 4,72 5,31 4,28

COD 25 mg/L 29,99 19,38 18,14 19,35 22,36 18,76

Fosfat 0,2 mg/L 0,165 0,141 0,134 0,4 0,265 0,33

Page 68: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

68

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 4600 4600 2400 390 930 4300

Total coliform 5000 jml/100ml 11000 11000 11000 11000 2400 15000

Pos I : DAM Dasa Karya Jimbaran Wetan, Wonoayu

Pos II : DAM Sumput, Sidoarjo

Pos III : III Jembatan Lingkar Timur, Bluru Lor, Sidoarjo

7. Kali Mangetan Kanal

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 4 Pos 1 Pos 2 Pos 4

TSS 50 mg/L 188 45 76 12 4 19 11

DO ≥4 mg/L 5,9 3,1 3,8 2,0 4,4 4,5 4,8

BOD 3 mg/L 3,55 5,32 8,03 8,42 2,35 1,9 1,84

COD 25 mg/L 20,83 12,33 16,24 20,27 12,76 8,574 8,561

Fosfat 0,2 mg/L 0,0 0,0 0,144 0,0 0,146 0,106 0,092

Fecal

Coliform 1000 jml/100ml 390 110 40 4600 90 4600 9300

Total coliform 5000 jml/100ml 4600 1500 230 11000 430 11000 15000

Pos I : Mlirip Rowo Tarik, Balongbendo

Pos II : Jembatan Kantor Sebelah Selatan Kec. Krian

Pos III : Desa Jagalan sebelum Intake PDAM Krian 1

Pos IV : Jembatan Desa Betro

8. Kali Pelayaran

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 4 Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 4

TSS 50 mg/L 32,9 112 94,3 34,3 18 34 35 47

DO ≥4 mg/L 0,8 4,5 4,4 3,6 4,0 4,0 4,8 4,7

BOD 3 mg/L 13,87 6,55 7,420 8,37 1,7 2,2 1,99 1,73

COD 25 mg/L 34,96 12,19 15,2 16,66 3,83 8,195 7,924 6,639

Fosfat 0,2 mg/L 0,166 0,171 0,0 0,0 0,187 0,099 0,067 0,105

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 90 40 40 150 2400 1500 2400 2400

Total coliform 5000 jml/100ml 2100 430 1500 11000 4600 4600 11000 4600

Pos I : Jembatan Dsn Dongsari, Desa Bakalan, Balongbendo

Pos II : Sebelum Intake PDAM Krian 2, Desa Penambangan

Pos III : Jembatan Dsn Badas, Barengkrajan, Krian

Pos IV : Sebelum Intake PDAM, Tawangsari, Taman

9. Afvoer Sekardangan

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka

Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 32 26 12 25 64 10

DO ≥4 mg/L 4,0 4,5 3,3 4,4 4,6 4,8

BOD 3 mg/L 29,5 31,15 14,88 1,9 11,61 7,33

COD 25 mg/L 89,05 66,22 44,12 12,23 64,3 41,43

Page 69: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

69

Fosfat 0,2 mg/L 0,786 0,855 0,556 0,075 4,185 1,397

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 4600 2400 390 930 9300 750

Total coliform 5000 jml/100ml 11000 4600 4600 11000 11000 11000

Pos I : Jembatan Larangan Rel KA Candi

Pos II : Jembatan Desa Tenggulunan

Pos III : Jembatan Jl. Lingkar Timur, Desa Sekardangan

10. Afvoer Sidokare

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka

Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 45,7 46 101,4 11 45 33

DO ≥4 mg/L 4,7 3,1 2,2 4,6 4,3 4,1

BOD 3 mg/L 7,36 5,94 3,93 4,72 5,87 6

COD 25 mg/L 29,99 31,45 26,31 19,35 25,83 27,68

Fosfat 0,2 mg/L 0,165 0,134 0,225 0,4 0,204 0,602

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 4600 390 2400 390 930 4300

Total coliform 5000 jml/100ml 11000 11000 11000 11000 2400 24000

Pos I : DAM Dasa Karya Jimbaran Wetan, Wonoayu

Pos II : Jembatan Desa Suko (SMP 4), Sidoarjo

Pos III : Jembatan Lingkar Timur Desa Rangkah Kidul, Sidoarjo

11. Afvoer Sumber

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka

Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 120 108 150 126,7 20 52

DO ≥4 mg/L 5,2 6,3 7,2 3,8 3,8 4,8

BOD 3 mg/L 3,32 3,2 4,5 37,81 2,16 3,35

COD 25 mg/L 14,94 19,09 29,96 168,1 12,89 17,09

Fosfat 0,2 mg/L 0,283 0,152 0,101 6,473 0,154 0,234

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 390 390 2400 64000 60 2400

Total coliform 5000 jml/100ml 1500 11000 11000 210000 2400 11000

Pos I : DAM Desa Ketawang Sukodono

Pos II : Jembatan Desa Karangbong, Gedangan

Pos III : Jembatan Sambongan, Desa Wadungasih, Buduran

12. Afvoer Bulubendo

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka

Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 115 44 27 75 40 19

Page 70: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

70

DO ≥4 mg/L 1,2 5,0 4,5 4,9 4,7 4,6

BOD 3 mg/L 6,9 6,730 7,44 3,45 2,89 3,54

COD 25 mg/L 32,8 27,380 27,57 16,65 13,35 16,72

Fosfat 0,2 mg/L 3,07 3,155 3,149 0,214 0,644 0,587

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 390 15000 9300 4600 2400 9300

Total coliform 5000 jml/100ml 11000 21000 21000 11000 11000 15000

Pos I : Jembatan Desa Sadang Kec. Taman

Pos II : Jembatan Selatan PT. Maspion I Desa Sawotratap Kec.

Gedangan

Pos III : Jembatan Desa Pranti Kec. Sedati

13. Kali Porong Kanal

Parameter

Standar Baku Mutu Air Kelas II

Semester 1 Semester 2

Angka

Satuan Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 1 Pos 2 Pos 3

TSS 50 mg/L 188 114 52 30 26 23

DO ≥4 mg/L 5,9 6 6 5,1 6,3 5,2

BOD 3 mg/L 3,55 2,29 2,79 2,58 3,59 2,76

COD 25 mg/L 20,83 16,49 15,91 6,363 10,06 6,78

Fosfat 0,2 mg/L 0,0 0,177 0,177 0,139 0,099 0,14

Fecal Coliform 1000 jml/100ml 390 110 110 430 230 9300

Total coliform 5000 jml/100ml 4600 11000 4600 930 4600 21000

Pos I : DAM Mlirip Rowo Kec. Tarik

Pos II : Jembatan Desa Mojoruntut RT. 9 RW. 10, Krembung

Pos III : Jembatan Desa Sawahan, Porong

Sumber : Bidang Penanggulangan Dampak Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo,2016

Hasil pengujian pada tahun 2016 menunjukkan 13 (tiga belas) lokasi

sungai dengan 87 (delapan puluh tujuh) titik sampling tersebut

beberapa titik sampling belum memenuhi Standar Baku Mutu Air

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001,

dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Secara umum, pemanfaatan semua sungai / afvour banyak

digunakan untuk budidaya ikan air tawar/ tambak dan sarana

rekreasi air. Namun ada beberapa sungai/ afvour yang

pemanfaatannya digunakan untuk air baku air minum.

2. Parameter Total Suspended Solid (TSS)/ endapan dalam sungai

pada umumnya disebabkan oleh proses sedimentasi. Parameter

TSS tinggi dapat menyebabkan debit air sungai berkurang. Oleh

karena itu perlu dilakukan normalisasi sungai/ afvour secara

berkala.

Page 71: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

71

3. Parameter COD secara umum memenuhi baku mutu kecuali Afvour

Sekardangan, Afvour Buntung dan Afvour Sidokare. Hal ini

disebabkan banyak di ruas sungai tersebut ada usaha atau kegiatan

yang belum mempunyai pengolahan air limbah yang baik.

Sedangkan parameter COD yang terdapat di sungai/ afvour

memenuhi baku mutu air dikarenakan peran dari Kegiatan Status

Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup (SKPL). Kegiatan SKPL

tersebut merupakan kegiatan pengawasan terhadap pelaku usaha

dan atau kegiatan agar melakukan pengelolaan lingkungan hidup

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Parameter BOD secara umum belum memenuhi baku mutu. Hal ini

dikarenakan adanya sampah organik/ domestik yang ada di sungai.

Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan teknis seperti mengangkat

sampah yang ada di sungai dan kegiatan non teknis seperti

sosialisasi atau pelatihan pengelolaan sampah organik.

5. Parameter Fecal Coliform dan Total Coliform yang tinggi

disebabkan oleh sanitasi yang kurang. Oleh karena itu perlu

dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya sanitasi yang baik dan

pembangunan sanitasi.

2. Pemenuhan ketersediaan informasi kualitas udara ambien

Pemantauan kualitas udara ambien dilakukan secara sampling pada

beberapa titik lokasi untuk menggambarkan kualitas udara ambien.

Standar baku mutu yang digunakan untuk kualitas udara ambien adalah

Peraturan Gubernur Jatim No.10 tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara

Ambien dan Emisi Sumber Tidak Bergerak di Jawa Timur.Pemantauan

kualitas mutu udara ambien tahun 2016 untuk wilayah Kabupaten

Sidoarjo dilakukan di 28 (dua puluh delapan) titik lokasi. Pemantauan

dilakukan sebanyak 2 (dua) periode yaitu Semester 1 dan Semester 2.

Pemantauan kualitas baku mutu udara ambien di titik lokasi sampling diuji

terhadap 2 (Dua) parameter yaitu : SO2 danNO2 .

Sulfur dioksida (SO2)

Sulfur dioksida merupakan gas yang tidak berwarna dan berbau tajam.

Sumber utama SO2 adalah berasal dari industri dan transportasi.

Tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab

terjadinya hujan asam. Air hujan yang asam tersebut akan

meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti

berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

Nitrogen dioksida (NO2)

Nitrogen dioksida merupakan gas berwarna coklat kemerahan berbau tajam

menyengat dan sangat beracun. Sumber utama NO2 pada atmosfer adalah

Page 72: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

72

dari kendaraan di jalan lalu lintas. Sumber utama lainnya adalah dari

pembangkit tenaga listrik, pabrik pemanas, dan proses industri. Nitrogen

dioksida dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Air hujan yang asam

tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang

terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

Rincian hasil pengujian udara ambien tahun 2016 dapat dilihat pada tabel

berikut:

No. Zona /

Kawasan Lokasi Waktu

SO2 (µg/Nm3)

NO2 (µg/Nm3)

1 Saat Car Free Day

Alun-alun (Monumen Jayandaru)

Semester 1 47,90 33,40

2 Alun-alun (Monumen Jayandaru)

Semester 2 47,90 35,10

3 Depan Bank Delta Artha Semester 1 47,90 32,19

4 Depan Bank Delta Artha Semester 2 47,90 30,98

5 Alun-alun Depan Masjid Agung

Semester 1 47,90 26,28

6 Alun-alun Depan Masjid Agung

Semester 2 47,90 26,28

7 Pertigaan Jl. Yos Sudarso Semester 1 47,90 29,86

8 Pertigaan Jl. Yos Sudarso Semester 2 47,90 31,24

9 Sesudah Car Free Day

Alun-alun (Monumen Jayandaru)

Semester 1 54,28 38,56

10 Alun-alun (Monumen Jayandaru)

Semester 2 54,90 38,26

11 Depan Bank Delta Artha Semester 1 51,93 37,14

12 Depan Bank Delta Artha Semester 2 53,66 34,15

13 Alun-alun Depan Masjid Agung

Semester 1 54,82 33,46

14 Alun-alun Depan Masjid Agung

Semester 2 49,84 30,75

15 Pertigaan Jl. Yos Sudarso Semester 1 56,71 38,73

16 Pertigaan Jl. Yos Sudarso Semester 2 55,16 34,58

17 Di Luar Car Free Day (Saat

jam dan hari kerja)

Alun-alun (Monumen Jayandaru)

Semester 1 53,48 33,97

18 Alun-alun (Monumen Jayandaru)

Semester 2 54,96 35,22

19 Depan Bank Delta Artha Semester 1 58,23 39,84

20 Depan Bank Delta Artha Semester 2 54,92 35,16

21 Alun-alun Depan Masjid Agung

Semester 1 52,43 31,87

22 Alun-alun Depan Masjid Agung

Semester 2 55,12 33,45

23 Pertigaan Jl. Yos Sudarso Semester 1 56,13 36,54

24 Pertigaan Jl. Yos Sudarso Semester 2 57,42 38,10

25 Kawasan Industri

Meiko Abadi Buduran Semester 1 50,12 29,45

26 Meiko Abadi Buduran Semester 2 55,83 34,91

27 Pintu Masuk Kawasan Berbek Industri Waru

Semester 1 52,86 34,51

28 Pintu Masuk Kawasan Berbek Industri Waru

Semester 2 56,18 39,22

29 Meiko Abadi Wonoayu Semester 1 54,26 37,43

30 Meiko Abadi Wonoayu Semester 2 52,14 35,80

31 Pintu Masuk Kawasan Tiara Semester 1 51,26 32,75

Page 73: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

73

No. Zona /

Kawasan Lokasi Waktu

SO2 (µg/Nm3)

NO2 (µg/Nm3)

Industri Jabon

32 Pintu Masuk Kawasan Tiara Industri Jabon

Semester 2 50,72 31,44

33 Desa Jabaran Balongbendo Semester 1 52,16 31,47

34 Desa Jabaran Balongbendo Semester 2 55,43 35,78

35 Pintu Masuk Pergudangan Save and Lock

Semester 1 54,77 34,58

36 Pintu Masuk Pergudangan Save and Lock

Semester 2 51,84 30,26

37 Kawasan Perdagangan

Pasar Wadungsari Gedongan Waru

Semester 1 57,35 39,81

38 Pasar Wadungsari Gedongan Waru

Semester 2 54,18 36,45

39 Pasar Larangan Candi Semester 1 55,84 36,21

40 Pasar Larangan Candi Semester 2 53,72 34,85

41 Jl. Gajah Mada (depan Matahari)

Semester 1 53,81 35,94

42 Jl. Gajah Mada (depan Matahari)

Semester 2 55,13 37,26

43 Pasar Taman Semester 1 53,22 34,61

44 Pasar Taman Semester 2 51,90 33,28

45 Pasar Krembung Semester 1 54,12 33,67

46 Pasar Krembung Semester 2 52,76 31,84

47 Jl. Raya Sawunggaling (Depan SMAN I Taman)

Semester 1 54,76 36,94

48 Jl. Raya Sawunggaling (Depan SMAN I Taman)

Semester 2 51,98 34,52

49 Kawasan Perumahan

Perumahan Delta Sari Indah Waru

Semester 1 53,17 34,95

50 Perumahan Delta Sari Indah Waru

Semester 2 52,28 33,71

51 Perumahan Puri Surya Jaya Gedangan

Semester 1 50,23 32,58

52 Perumahan Puri Surya Jaya Gedangan

Semester 2 49,63 31,47

53 Perumahan Kahuripan Nirwana Village Sidoarjo

Semester 1 47,90 31,29

54 Perumahan Kahuripan Nirwana Village Sidoarjo

Semester 2 52,86 35,12

55 Perumahan Citra Garden Sidoarjo

Semester 1 49,27 28,31

56 Perumahan Citra Garden Sidoarjo

Semester 2 54,12 32,48

57 Perumahan Mutiara Citra Asri Candi

Semester 1 52,30 31,55

58 Perumahan Mutiara Citra Asri Candi

Semester 2 49,76 28,34

59 Perumahan Pucang Indah Sidoarjo

Semester 1 50,56 29,74

60 Perumahan Pucang Indah Sidoarjo

Semester 2 50,12 28,97

61 Kawasan Transportasi

Perempatan Raya Tarik Balongbendo

Semester 1 57,43 40,11

62 Perempatan Raya Tarik Balongbendo

Semester 2 55,91 38,25

63 Pintu Masuk Terminal Bungurasih

Semester 1 59,13 40,22

Page 74: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

74

No. Zona /

Kawasan Lokasi Waktu

SO2 (µg/Nm3)

NO2 (µg/Nm3)

64 Pintu Masuk Terminal Bungurasih

Semester 2 56,90 37,54

65 Persimpangan Jl. Taman (Depan K9)

Semester 1 56,91 38,42

66 Persimpangan Jl. Taman (Depan K9)

Semester 2 54,16 35,72

67 Perempatan Jl. By Pass Krian

Semester 1 58,33 42,83

68 Perempatan Jl. By Pass Krian

Semester 2 56,72 39,64

69 Jl. Arteri Depan Taman Apkasi Porong

Semester 1 57,11 36,98

70 Jl. Arteri Depan Taman Apkasi Porong

Semester 2 55,20 34,65

71 Depan Aloha (arah Sidoarjo) Gedangan

Semester 1 55,74 36,52

72 Depan Aloha (arah Sidoarjo) Gedangan

Semester 2 58,72 39,14

Sumber : Bidang Penanggulangan Dampak Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo, 2016

Hasil pengujian udara ambien di 28 (dua puluh delapan) titik lokasi

tersebut menunjukkan bahwa semua parameter memenuhi standar baku

mutu sesuai Pergub. Jatim No. 10 tahun 2009 (Standar Baku Mutu Udara

Ambien untuk Parameter SO2 adalah 262 µg/Nm3 sedangkan Parameter

NO2 adalah 92,5 µg/Nm3. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara di

Kabupaten Sidoarjo masih berada dalam kondisi baik.

Salah satu lokasi titik pantau pengujian udara ambien adalah Alun-alun

Patung Bandeng Udang yang merupakan pusat kegiatan di Kabupaten

Sidoarjo yang didominasi oleh kegiatan perkantoran (termasuk Kantor

Dinas Pemerintah Daerah), perdagangan dan jasa. Pemantauan kualitas

udara ambien terhadap parameter SO2 dan NO2 di Alun-alun Patung

Bandeng Udang menunjukkan kondisi memenuhi standar baku mutu

yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009. Dengan mayoritas kegiatan perkantoran, perdagangan dan

jasa di sekitar lokasi pemantauan, parameter SO2, dan NO2tidak

berpengaruh secara signifikan karena dapat diperkirakan di kawasan

Alun-alun aktivitas proses industri dan konstruksi pembangunan sangat

rendah bahkan tidak ada.

Upaya - upaya yang telah dilakukan untuk peningkatan kualitas udara

ambien antara lain

a. Melakukan pemantauan terhadap kualitas udara ambien di beberapa

titik pantau yang menjadi pusat kegiatan di Kabupaten Sidoarjo

b. Melaksanakan Car Free Day

3. Pengelolaan sampah

Page 75: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

75

Indikator ini menggambarkan jumlah sampah yang berhasil ditangani

Pemerintah Kabupaten melalui SKPD terkait. Dengan semakin banyaknya

jumlah sampah yang tertangani berarti polusi yang diakibatkan oleh

sampah semakin berkurang yaitu sampah yang dibuang ke sembarang

tempat oleh masyarakat semakin berkurang sehingga akan mengurangi

kemungkinan terjadinya banjir khususnya di wilayah padat penduduk.

Perkembangan sampah yang tertangani hingga tahun 2016 dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Perbandingan Jumlah Sampah Yang Terangkut

dengan Jumlah Produksi Sampah Tahun 2015 - 2016

URAIAN SATUAN TAHUN

2015 2016

Jumlah sampah yang terangkut M3/hari 1266 1502

Jumlah produksi sampah M3/hari 4517 5404

Prosentase jumlah sampah terangkut % 28,03 27,79

Sumber data : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo, 2016

Realisasi jumlah sampah yang terangkut ke TPA tahun 2016 sebanyak

1502 m3/hari. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 terjadi

peningkatan jumlah sampah yang terangkut sebanyak 236 m3/hari atau

18.64 %. Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi prosentase jumlah

sampah terangkut dari tahun 2015 dan 2016 mengalami penurunan

pengangkutan sampah menuju TPA. Hal ini dikarenakan jumlah produksi

sampah yang meningkat.

Upaya yang dilakukan untuk penanganan sampah, antara lain :

- Menambah jumlah armada angkutan sampah dan meningkatkan

volume layanan angkutan sampah bagi masyarakat yang belum

terjangkau pelayanan

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah

tuntas di sumbernya

- Menambah TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu)

- Meningkatkan pengelolaan sampah tuntas di tingkat TPST

Dari permasalahan penanganan sampah tersebut, telah dilakukan pula

upaya penanganan melalui pengelolaan sampah mandiri oleh masyarakat

berupa pengomposan yang saat ini terdapat di 87 (delapan puluh tujuh)

lokasi pemilahan sampah yaitu :

NO URAIAN KECAMATAN TAHUN

1 WONOKUPANG, BALONGBENDO BALONGBENDO 2015

Page 76: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

76

NO URAIAN KECAMATAN TAHUN

2 BAKUNG TMENGGUNGAN,B.BENDO

BALONGBENDO 2015

3 PENAMBANGAN, BALONGBENDO BALONGBENDO 2015

4 TPST JABARAN, BALONGBENDO BALONGBENDO 2015

5 SIWALANPANJI, BUDURAN BUDURAN 2008

6 PRASUNG, BUDURAN BUDURAN 2008

7 SUKOREJO, BUDURAN BUDURAN 2014

8 DUKUH TENGAH, BUDURAN BUDURAN 2014

9 DAMARSI, BUDURAN BUDURAN 2014

10 SAWOHAN, BUDURAN BUDURAN 2014

11 WADUNGASIH, BUDURAN BUDURAN 2014

12 SIDOMULYO, BUDURAN BUDURAN 2016

13 NGAMPELSARI, CANDI CANDI 2015

14 BLIGO, CANDI CANDI 2016

15 GELAM, CANDI CANDI 2015

16 KEBOANSIKEP, GEDANGAN GEDANGAN 2009

17 TEBEL, GEDANGAN GEDANGAN 2014

18 GEMURUNG, GEDANGAN GEDANGAN 2015

19 KARANGBONG, GEDANGAN GEDANGAN 2015

20 SRUNI, GEDANGAN GEDANGAN 2015

21 KRAGAN, GEDANGAN GEDANGAN 2014

22 SEMAMBUNG, GEDANGAN GEDANGAN 2015

23 BANGAH, GEDANGAN GEDANGAN 2015

24 PANGGREH, JABON JABON 2015

25 JEMIRAHAN, JABON JABON 2015

26 CANGKRING, KREMBUNG KREMBUNG 2016

27 KRATON, KRIAN KRIAN 2014

28 KRIAN KRIAN 2015

29 TERUNGKULON, KRIAN KRIAN 2015

30 TERUNGWETAN, KRIAN KRIAN 2015

31 KARANGPOH, PUNOKAWAN, KRIAN

KRIAN 2015

32 TPST TAMBAKKEMARAAN, KRIAN

KRIAN 2015

33 BARENGKRAJAN, KRIAN (KAWASAN)

KRIAN 2016

34 CANDIPARI, PORONG (KAWASAN)

PORONG 2016

35 SIMPANG, PRAMBON PRAMBON 2014

36 TAS 5 PRAMBON PRAMBON 2015

Page 77: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

77

NO URAIAN KECAMATAN TAHUN

37 TPST KEDUNGKEMBAR, PRAMBON

PRAMBON 2015

38 JEDONG CANGKRING, PRAMBON PRAMBON 2016

39 TPST SEKARDANGAN, SIDOARJO

SIDOARJO 2015

40 TPST PERUM PURI SUKO (RUMAH Kompos)

SIDOARJO 2015

41 BLURU KIDUL, SIDOARJO SIDOARJO 2014

42 BANJAR BENDO, SIDOARJO SIDOARJO 2014

43 LINGKAR TIMUR, SIDOARJO (KAWASAN)

SIDOARJO PAK JARI

44 TPST TAMANPINANG, SIDOARJO SIDOARJO 2015

45 SARIROGO, SIDOARJO SIDOARJO 2015

46 CEMENG BAKALAN, SIDOARJO SIDOARJO 2014

47 PLUMBUNGAN, SUKODONO SUKODONO 2015

48 TPST KEBONAGUNG, SUKODONO

SUKODONO 2015

49 TPST SURUH 1 , SUKODONO SUKODONO 2015

50 TPST SURUH 1 , SUKODONO SUKODONO

51 TPST MASANGANWETAN, SUKODONO

SUKODONO 2015

52 NGABAN, TANGGULANGIN TANGGULANGIN 2008

53 KALISAMPURNO, TANGGULANGIN

TANGGULANGIN 2014

54 RANDEGAN, TANGGULANGIN TANGGULANGIN 2015

55 BANJARPANJI, TANGGULANGIN TANGGULANGIN 2015

56 TPST PENATARSEWU,TANGGULANGIN

TANGGULANGIN 2015

57 RANDEGAN (PONDOK PESANTREN)

TANGGULANGIN 2016

58 PUTAT (PONDOK PESANTREN) TANGGULANGIN 2016

59 KEPUH KEMIRI, TULANGAN TULANGAN 2014

60 KENDONDONG, TULANGAN TULANGAN 2015

61 KENONGO, TULANGAN TULANGAN 2014

62 KEBARON, TULANGAN TULANGAN 2014

63 KEPATIHAN, TULANGAN TULANGAN 2015

64 GRABAGAN, TULANGAN TULANGAN 2015

65 TPST PANGKEMIRI, TULANGAN TULANGAN 2015

66 TPST GELANG, TULANGAN TULANGAN 2015

67 TULANGAN, TULANGAN (Kawasan)

TULANGAN 2016

68 SAMBIBULU, TAMAN TAMAN 2015

69 TAMAN, TAMAN (Kawasan) TAMAN 2016

Page 78: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

78

NO URAIAN KECAMATAN TAHUN

70 JANTI, WARU WARU 2009

71 NGINGAS, WARU WARU 2009

72 KEDUNGREJO, WARU WARU 2014

73 BUNGURASIH, WARU WARU 2015

74 TPST BREBEK WARU 2016

75 TAMBAKREJO, WARU (Kawasan) WARU 2016

76 BUNCITAN, SEDATI SEDATI 2014

77 BETRO, SEDATI SEDATI 2015

78 PEPE, SEDATI SEDATI 2015

79 SEDATI AGUNG, SEDATI SEDATI 2015

80 BANJARKEMUNING, SEDATI SEDATI 2015

81 SEDATIGEDE, SEDATI (Kawasan) SEDATI 2016

82 PRANTI SEDATI 2016

83 SEMAMPIR SEDATI 2016

84 JIMBARAN KULON, WONOAYU WONOAYU 2014

85 WONOAYU, WONOAYU WONOAYU 2015

86 SUMBEREJO, WONOAYU WONOAYU 2015

87 SAWOCANGKRING, WONOAYU WONOAYU 2016

4. Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mempunyai manfaat Ruang terbuka

adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara langsung

dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun

waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan,

trotoar, ruang terbuka hijau seperti taman kota, hutan dan sebagainya.

Adapun manfaat RTH diwilayah perkotaan antara lain sebagai berikut :

a) Memberikan kesegaran, kenyamanan dan keindahan lingkungan

sebagai paru-paru kota;

b) Memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi penduduk kota;

c) Memberikan hasil produksi berupa kayu, daun, bunga dan buah;

d) Sebagai tempat hidup satwa dan plasma nutfah;

e) Sebagai resapan air guna menjaga keseimbangan tata air dalam

tanah, mengurangi aliran air permukaan, menangkap dan menyimpan

air, menjaga keseimbangan tanah agar kesuburan tanah tetap

terjamin;

f) Sirkulasi udara dalam kota;

g) Sebagai tempat sarana dan prasarana kegiatan rekreasi.

Page 79: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

79

Sampai dengan tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah

mengelola Ruang Terbuka Hijau seluas 32.53 hektar. Apabila

dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 30,53 hektar, maka

capaiannya sebesar 106.55 %. Dibandingkan dengan pencapaian target

tahun 2015 seluas 29.53 hektar maka pencapaian target tahun 2016

meningkat sebesar 1,09 %.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Ruang Terbuka Hijau

melalui beberapa hal, antara lain :

a. Meningkatkan peran serta masyarakat, pihak swasta maupun pihak

pemerintah untuk ikut pengembangan Ruang Terbuka Hijau

b. Meningkatkan kampanye dan sosialisasi tentangnya pentingnya RTH

melalui gerakan kota hijau

Rekapitulasi Luasan RTH Publik yang Dikelola DKP Kabupaten Sidoarjo

Tahun 2016 :

No Jenis RTH Luas RTH

m2

1 Taman Aktif 124.278,94

2 Taman Pasif 21.150,27

3 Median Jalan 52.748,20

4 Bahu Jalan 9.074,00

5 Pedestrian 18.037,52

6 Makam 100.000,00

Jumlah 325.288,12

Luasan RTH dalam Ha 32,53

11. Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Urusan Administrasi kependudukan dan catatan sipil dilaksanakan oleh SKPD

yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Program pembangunan untuk urusan administrasi kependudukan dan catatan

sipil yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah :

1. Program Penataan Administrasi Kependudukan.

2. Program Penyelenggaraan Pencatatan Sipil

3. Program Penyuluhan dan Pengaduan kependudukan dan Pencatatan

Sipil

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang inovatif dan

merata, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

Page 80: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

80

a) Persentase penduduk wajib KTP yang sudah memiliki KTP.

Untuk mengukur pelayanan kependudukan yang diberikan oleh

pemerintah Kabupaten Sidoarjo kepada masyarakat, perlu dilihat berapa

jumlah penduduk yang ber-KTP. Kepemilikan KTP bukan saja merupakan

pemenuhan hak perorangan tetapi juga untuk keperluan tertib administrasi

kependudukan.

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Sedangkan jumlah penduduk yang sudah terekam dalam E-KTP sampai

dengan tahun 2016 sebanyak 1.373.672 jiwa dari yang wajib ber KTP

1.667.686 jiwa atau sekitar 82,37 %., ada kenaikan 5,88 % ( Tahun 2015

kepemilikan E-KTP 76,49 %)

Adapun kendala dalam perekaman KTP Elektronik, antara lain :

a) Koneksi jaringan ke data center Kemendagri kurang bagus.

b) Alat Perekan KTP Elektronik jumlahnya terbatas dan beberapa

mengalami kerusakan.

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Persentase penduduk wajib KK yang sudah memiliki KK.

Di samping kepemilikan KTP, masing-masing keluarga perlu memiliki Kartu

Keluarga untuk mendukung data kependudukan terutama bagi anggota

keluarga yang belum wajib ber-KTP. Perkembangan keluarga yang memiliki

Kartu Keluarga seperti terlihat pada grafik berikut ini :

1.000.000

1.150.000

1.300.000

1.450.000

1.600.000

1.750.000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Wajib KTP 1.462.436 1.500.332 1.530.793 1.583.324 1.600.969 1.667.686

Ber-KTP 1.462.234 1.500.332 1.201.368 1.212.690 1.223.094 1.373.672

Persentase 100% 100% 78,48% 76,59% 76,40% 82,37%

Perkembangan Penduduk ber-KTP

2012 2013 2014 2015 2016

terekam E-KTP 1.159.775 1.201.368 1.212.670 1.223.094 1.373.672

wajib berKTP 1.500.332 1.530.793 1.583.324 1.600.969 1.667.686

Persentase 77,30% 78,48% 76,59% 76,40% 82,37%

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000Perkembangan Perekaman KTP Elektronik

Page 81: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

81

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Prosentase capaian penduduk yang memiliki KK tahun 2016 sebesar 95,87.%

dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 94,29 % ada peningkatan sebesar 1,58 %.

Peningkatan penduduk yang memiliki KK ini disebabkan adanya upaya

sebagai berikut :

1. Kesadaran masyarakat yang tinggi akan program KK SIAK.

2. Terwujudnya konsistensi sosialisasi di bidang kependudukan dan

pencatatan sipil yang mendukung pelaksanaan program KK SIAK.

3. Dilakukannya bimbingan teknis bagi SDM Operator SIAK Kecamatan dan

Dispendukcapil secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan kualitas

pelayanan kepada masyarakat.

b) Persentase penduduk yang telah memiliki akta catatan sipil

Untuk meregistrasi penduduk yang baru lahir maka perlu diterbitkan Akta

kelahiran. Akta ini dikeluarkan bagi seluruh penduduk yang ber-KTP di

Kabupaten Sidoarjo.

Pada tahun 2016 penduduk yang mengurus Akta kelahiran sesuai Akta

yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Sidoarjo sebanyak 30.916 orang, sehingga sampai dengan

tahun 2016 penduduk yang memiliki akta kelahiran sebanyak 859.226 orang

atau 38,8% dari jumlah penduduk. Dibandingkan dengan capaian pada

tahun 2015 yang sebesar 29.552 orang, ada peningkatan sebesar 0,48.%.

Peningkatan Penduduk yang memiliki Akta Kelahiran ini dikarenakan

adanya upaya antara lain :

1. Pelaksanaan pelayananan Akta Kelahiran secara ―jemput bola’ (One

Day Service) di Desa/Kelurahan, Kecamatan, Puskesmas, UPTD

Cabang Dinas Pendidikan, Panti Asuhan, dll.

2. Pengurusan Akta Kelahiran Tanpa dipungut biaya restribusi (gratis).

3. Frekuensi kegiatan penyuluhan/sosialisasi tentang prosedur, kegunaan

dan syarat-syarat pengurusan Akta Kelahiran lebih ditingkatkan serta

dilaksanakan secara berkesinambungan.

0100.000200.000300.000400.000500.000600.000700.000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Wajib KK 597.650 615.509 630.822 646.544 638.016 692.029

Memiliki KK 526.499 546.525 567.356 582.139 601.597 663.448

Persentase 88,09% 88,79% 89,94% 90,04% 94,29% 95,87%

Penduduk Memiliki Kartu Keluarga

Page 82: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

82

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

c) Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kependudukan dan

pencatatan sipil (Indek Kepuasan Masyarakat)

Selain KTP, KK dan Akta Kelahiran, untuk ketertiban administrasi

kependudukan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga memberikan

pelayanan Akta Kependudukan lainnya. Pelayanan-pelayanan dokumen

kependudukan itu dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pelayanan Akta Pencatatan Sipilselain Akta Kelahiran masih belum banyak

dilakukan oleh masyarakat. Akta Perkawinan hanya dimintakan oleh

masyarakat yang melakukan perkawinan di luar agama Islam, bagi yang

beragama Islam sesuai ketentuan pencatatan melalui Akta Nikah di Kantor

Urusan Agama.Sedangkan untuk Akta Kematian, sebagian besar

masyarakat masih menganggap belum merasa perlu untuk mengurus surat

tersebut sehingga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya akta-akta catatan sipil, maka frekuensi kegiatan penyuluhan

akan lebih ditingkatkan. Namun demikian untuk saat ini kesadaran

masyarakat akan pentingnya pembuatan akta kematian ada peningkatan

yang cukup signifikan.

Pada tahun 2016 jumlah pelayanan akta pencatatan sipil sebanyak 34.829

akta, terjadi kenaikan 9,14 % dibandingkan tahun 2015 sejumlah 31.911

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penduduk 1.984.635 2.053.467 2.090.619 2.127.043 2.161.659 2.214.377

Ber-Akta Kelahiran 716.002 739.416 769.318 798.758 828.310 859.226

Persentase 36,08% 36,01% 36,80% 37,55% 38,32% 38,80%

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

Persentase Penduduk ber-Akta Kelahiran

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Akta Kelahiran 70.787 23.414 29.902 29.440 29.552 30916

Akta Kematian 259 364 471 526 969 1557

Akta Perkawinan 309 288 255 288 307 266

Akta Perceraian 89 100 95 105 41 67

1 10

100 1.000

10.000 100.000

Layanan Akta Kependudukan

Page 83: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

83

akta. Hal ini disebabkan oleh lonjakan pemohon yang mengurus akta

kematian. Akta kematian yang diterbitkan naik 60,68 %, yaitu tahun 2015

diterbitkan 969 akta kematian, sedangkan tahun 2016 diterbitkan 1.557 akta

kematian.

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pelayanan, antara lain :

1. Pengurusan Akta Pencatatan Sipil tanpa dipungut biaya restribusi

(gratis).

2. Frekuansi kegiatan penyuluhan/ sosialisasi akta pencatatan sipil lebih

ditingkatkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan.

3. Tanggap terhadap keluhan dan pengaduan masyarakat.

4. Pelayanan Akta Kelahiran secara Jemput Bola (One Day Service) di

Desa/Kelurahan, Kecamatan, Puskesmas, UPTD Cabang Dinas

Pendidikan, Panti Asuhan, dll.

5. Meminimalkan gangguan pada jaringan SIAK.

6. Melaksanakan Bimbingan Teknis para petugas Operator (Kecamatan

dan Dispendukcapil).

7. Pelayanan akta kematian,akta perkawinan dan akta perceraian

sistem paket, artinya dalam satu proses pelayanan akta-akta tersebut

diatas pemohon pembawa pulang 3 (tiga) produk layanan, yaitu akta

kematian/ perkawinan/perceraian, KK dan KTP baru sesuai

perubahan elemen data kependudukan yang baru.

12. Urusan Pemberdayaan Masyarakat & Desa

Urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa dilaksanakan oleh SKPD yaitu

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana.

Program pembangunan untuk urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa

yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah :

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;

2. Program Sinergitas Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pengatasan Kemiskinan;

3. Program Koordinasi, Fasilitasi dan Monev Pemberdayaan Usaha

Ekonomi dan Sumber Daya Alam;

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran ―Terwujudnya tata kelola pemerintahan desa yang baik‖, dengan

indikator kinerja sebagai berikut :

1. Persentase Lembaga Kemasyarakatan (LPMD/K) yang aktif

Page 84: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

84

Dalam Tahun 2016 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa/kelurahan

yang aktif dalam pembangunan sebanyak 292 desa/kelurahan atau 82,72%

dari jumlah desa kelurahan yang ada sebanyak 353 desa kelurahan.

Apabila dibandingkan dengan target dalam Renstra tahun 2016 sebesar

82%, maka capaian kinerja tercapai sebesar 100,88%. Jika dibandingkan

dengan capaian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa/kelurahan yang

aktif tahun 2015 yaitu sebesar 80,23%, maka Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat desa/kelurahan yang aktif tahun 2016 mengalami kenaikan

sebesar 2,49%.

Dari grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa pencapaian hasil kinerja

dengan indikator Persentase lembaga Kemasyarakatan (LPMD/K) yang

aktif tahun 2016.

2. Persentase Desa yang melaksanakan administrasi Pemerintahan Desa

sesuai ketentuan

Dalam tahun 2016, desa yang melaksanakan administrasi pemerintahan

desa sesuai dengan ketentuan di Kabupaten Sidoarjo tercapai sebesar

60%, yaitu sebanyak 193 desa dari jumlah desa yang ada sebanyak 322

desa. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 60%,

capaian kinerja tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan desa yang

melaksanakan administrasi pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan

tahun 2015 yaitu sebesar 58%, maka desa yang melaksanakan administrasi

pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan tahun 2016 mengalami

peningkatan sebesar 2%.

2015 2016

HASIL KINERJA 80,23 82,72

78

80

82

84

%

Page 85: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

85

13. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dilaksanakan oleh

SKPD yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga

Berencana.

Program pembangunan untuk Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah Program Pengelolaan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya ketertiban, ketentraman dan harmoni sosial dalam

masyarakat, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

c. Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang ikut KB (Tingkat

Prevalensi)

Pasangan Usia Subur (PUS) yang ikut KB sering disebut dengan Tingkat

prevalensi Peserta KB Aktif adalah perbandingan antara Peserta KB Aktif

dengan jumlah seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) yang terdapat di suatu

daerah/wilayah dalam suatu periode yang sama.

Dalam tahun 2016, capaian Pasangan Usia Subur (PUS) yang ikut KB di

Kabupaten Sidoarjo adalah sebesar 80,25%, yaitu perbandingan antara

jumlah Peserta KB Aktif sebanyak 293.230 akseptor dengan jumlah seluruh

PUS yaitu sebanyak 365.383 pasangan. Apabila dibandingkan dengan

target Renstra tahun 2016 sebesar 82,61%, maka capaian kinerja tercapai

sebesar 97,14%. Jika dibandingkan dengan Pasangan Usia Subur (PUS)

yang ikut KB tahun 2015 yaitu sebesar 82,11%, maka Pasangan Usia Subur

(PUS) yang ikut KB tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 1,86%.

Perkembangan PUS yang ikut KB terlihat pada grafik berikut :

2015 2016

HASIL KINERJA 58 60

56

58

60

62

%

Page 86: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

86

2015 2016

PUS 384.751 365.383

KB Aktif 315.916 293.230

% 82,11 80,25

200.000

300.000

400.000

Sumber data : BPMPKB Kabupaten Sidoarjo

Jumlah peserta KB aktif dari tahun ke tahun cenderung turun,

persentasenya terhadap PUS untuk tahun 2016 menunjukkan penurunan

dibandingkan tahun 2015. Hal ini disebabkan Peserta KB Aktif yang Drop

out akibat dari urbanisasi atau banyaknya penduduk yang datang dari luar

kabupaten sidoarjo terutama yang ada di perumahan. Selanjutnya perlu

dilakukan pembinaan bagi peserta KB Aktif secara terus-menerus.

d. Persentase Institusi Masyarakat Pedesaan (Kader KB Desa) Mandiri

Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) adalah lembaga/institusi

masyarakat yang secara sukarela mengabdikan diri sebagai kader

pengelola program KB di wilayah Desa/kelurahan.

Sub-Pembantu Pembina KB Desa (Sub-PPKBD) adalah lembaga/institusi

masyarakat yang secara sukarela mengabdikan diri sebagai kader

pengelola program KB di wilayah Dusun/RW.

Dalam Tahun 2016 Jumlah Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang ada

sebanyak 4.394 kader KB yang terdiri dari Pembantu Pembina KB Desa

(PPKBD) sebanyak 353 Kader dan Sub-Pembantu Pembina KB Desa (Sub-

PPKBD) sebanyak 4.041 Kader. Dari jumlah tersebut capaian IMP mandiri

tahun 2016 sebanyak 2.908 Kader, terdiri dari Pembantu Pembina KB Desa

(PPKBD) sebanyak 291 Kader dan Sub-Pembantu Pembina KB Desa (Sub-

PPKBD) sebanyak 2.617 Kader atau 66,18% dari target tahun 2016 sebesar

66% atau capaian kinerja tercapai sebesar 100,27%. Jika dibandingkan

dengan tahun 2015 yaitu sebesar 61,78%, maka IMP mandiri tahun 2016

mengalami peningkatan sebesar 4,4%.

Page 87: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

87

2015 2016

HASIL KINERJA 61,78 66,18

58

60

62

64

66

68

%

e. Persentase Kelompok Bina Keluarga

Kelompok Bina Keluarga yang sering disebut dengan Kelompok kegiatan

terdiri dari;

Bina Keluarga Balita (BKB) adalah ; lembaga/institusi masyarakat yang

secara sukarela mengabdikan diri sebagai kelompok kader pembina

keluarga yang memiliki anak balita untuk mewujudkan keluarga sejahtera

di wilayah Desa/Kelurahan.

Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah ; lembaga/institusi masyarakat yang

secara suka rela mengabdikan diri sebagai kelompok kader pembina

keluarga yang memiliki anak remaja untuk mewujudkan keluarga

sejahtera di wilayah Desa/Kelurahan.

Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah ; lembaga/institusi masyarakat yang

secara suka rela mengabdikan diri sebagai kelompok kader pembina

keluarga yang memiliki lansia untuk mewujudkan keluarga sejahtera di

wilayah Desa/Kelurahan.

Dalam Tahun 2016 Jumlah Bina Keluarga yang ada sebanyak 1.027

kelompok yang terdiri dari BKB sebanyak 434 kelompok, BKR sebanyak

283 kelompok dan BKL sebanyak 310 kelompok. Dari jumlah tersebut

capaian Bina Keluarga mandiri tahun 2016 sebanyak 679 kelompok, terdiri

dari BKB sebanyak 285 kelompok, BKR sebanyak 203 kelompok, dan BKL

sebanyak 191 kelompok atau 66,11% dari target tahun 2016 sebesar 66%

atau capaian kinerja tercapai sebesar 100,17%. Jika dibandingkan dengan

tahun 2015 yaitu sebesar 58,54%, maka Bina Keluarga mandiri tahun 2016

mengalami peningkatan sebesar 7,57%.

Page 88: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

88

2015 2016

HASIL KINERJA 58,54 66,11

54

56

58

60

62

64

66

68

%

f. TFR

Total Fertility Rate ini menunjukkan rata-rata jumlah anak yang dimiliki

wanita usia subur (WUS) sepanjang siklus kehidupan reproduksinya.

Realisasi Total Fertility Rate tahun 2015 sebesar 2,0 dengan target TFR

tahun 2015 sebesar 2,12 per Wanita Usia Subur (WUS), jika di bandingkan

pada tahun 2014 sebesar 2,14 maka capaian tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 0,14

Dengan tercapainya Total Fertility Rate tahun 2015 sebesar 2,0, Pembinaan

kepada Pasangan Usia Subur (PUS) dan memberikan KIE atau Informasi

kepada masyarakat agar peduli terhadap kesehatan reproduksi dengan cara

mengatur jarak kelahiran dan membatasi jumlah anak yang dilahirkan

melalui Program Keluarga Berencana.

14. Urusan Perhubungan

Urusan Perhubungan merupakan urusan yang konstribusinya terhadap

pencapaian visi dan misi kabupaten cukup penting, khususnya dalam

upaya peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi,

terminal dan lahan parkir yang layak, termasuk uji kelayakan kendaraan

angkutan umum.

Penyelenggaraan urusan perhubungan ini utamanya dilaksanakan oleh Dinas

Perhubungan.

Program pembangunan untuk urusan Perhubungan pada tahun 2016 sebagai

berikut :

1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

3. Program peningkatan pelayanan angkutan

4. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

5. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

Page 89: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

89

6. Program Pelayanan Perijinan dan Pengembangan Usaha dan Prasarana

Laut, Udara, dan Postel

Hasil yang dicapai dari pelaksanaan program pembangunan urusan

perhubungan adalah meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah,

sebagai berikut :

IKM Bidang Perhubungan

Tahun Unit Kerja Indeks IKM Kriteria

2015 UPT.PKB 65,6 Baik

UPT.Parkir 61,9 Kurang baik

2016 UPT.PKB 72,43 Baik

UPT.Angkutan 73,93 Baik

IKM Bidang Perhubungan

1) Hasil IKM Tahun 2015

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM) terhadap pelayanan Unit

Parkir,Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo sebesar 61,9 yang

tergolong Kurang baik.

Hal ini disebabkan rendahnya pelayanan ditinjau dari variable persyaratan

,kompetensi pelaksana,produk spesifikasi pelayanan, maklumat pelayanan

serta penanganan pengaduan,saran dan masukan.Hal tersebut dikarena

kan tidak adanya karcis parkir sebagai salah satu persyaratan administrasi

dalam pelayanan parkir, adanya pemungutan retribusi pada parkir

berlangganan,adanya petugas juru parkir yang tidak kompeten,tidak sopan

dan tidak ramah, tidak bertanggungjawab dan tidak adanya tindak lanjut

atas pengaduan,saran , dan masukan.

Nilai Indeks Kepuasan (IKM) terhadap pelayanan Unit Pengujian

Kendaraan Bermotor tergolong baik.Hal tersebut dikarenakan prosedur

pelayanan yang sulit,waktu pelayanan lama terutama waktu tunggu hasil

0

10

20

30

40

50

60

70

80

UPT.PKB UPT.Parkir UPT.ANGKUTAN

2015

2016

KATEGORI

Page 90: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

90

pengujian kendaraan dan adanya biaya retribusi yang tidak wajar karena

menggunakan jasa calo.

2) Hasil IKM Tahun 2016

Indeks Kepuasan Masyarakat UPT Pengujian Kendaraan Bermotor adalah

72,43 nilai termasuk kategori ―Baik‖ sedangkan Bidang Angkutan adalah

73,93 nilai ini termasuk kategori ―Baik‖.

Secara umum seluruh mutu unsur pelayanan public di UPT Pengujian

Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo adalah

Baik,sedangkan SKM unit pelayanan UPT Izin Angkutan adalah 73,93 nilai

ini termasuk kategori ―BAIK‖.

Prosentase sarana dan prasarana Perhubungan

Indikator ini menggambarkan upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo

dalam menyediakan/mendukung sarana dan prasarana Perhubungan

yang layak sebagai bentuk upaya peningkatan pelayanan kepada

masyarakat. Pengukurannya dilakukan dengan jumlah sarpras yang baik

dibagi jumlah sarpras keseluruhan dikali 100 % dengan target 80%.

Adapun definisi Sarana adalah segala sesuatu dalam hal ini adalah

angkutan umum yang dapat dipakai/difungsikan untuk memperlancar arus

angkutan orang sesuai dengan tujuannya sebagai alat dalam mencapai

maksud tujuan.

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu proses (usaha , pembangunan ,proyek).

DATA SARANA PRASARANA YANG ADA DI DINAS PERHUBUNGAN

DARI TAHUN 2015 s.d TAHUN 2016

TAHUN

URAIAN TARGET 2015 TARGET 2016

SARANA:

1. Bus Rappid Transit (BRT)—

prop.jatim

2. Angkutan Pedesaan 600 506 600 186

3. Taksi 250 203 250 121

4. Bus Kota /Damri larangan 25 24 25 20

Prasarana:

1.Halte 50 44 50 44

2. Terminal 7 7 7 7

3. Dermaga 12 12 12 12

Page 91: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

91

Prosentase penurunan jumlah pelanggaran angkutan penumpang dan

barang dengan target penurunan 30 % melalui pelaksanaan uji KIR

Indikator ini menggambarkan tingkat keberhasilan uji Kir atas angkutan

Umum secara lebih bekualitas, sehingga diharapkan adanya pengurangan

pelangaran terhadp kemampuan angkut kendaraan serta secara kualitas

akutan umum yang telah dilakukan uji KIR menjadi ankutan yang layak

untuk diopersaikan.

KENDARAAN WAJIB UJI DAN LULUS UJI TAHUN 2015-2016

Kecukupan Jumlah alat kelengkapan Jalan yang berfungsi dengan

baik.

Indikator ini menggambarkan alat perlengkapan jalan yang berkaitan

langsung dengan pengguna jalan, meliputi :

1) Alat pemberi isyarat ;

2) Rambu lalu lintas;

3) Marka jalan;

4) Alat penerangan jalan;

5) Alat pengendali pemakai jalan,terdiri atas alat pembatas kecepatan, dan

alat pembatas tinggi dan lebar kendaraan

Berfungsinya alat kelengkapan jalan secara baik dengan jumlah yang

cukup diharapkan akan dapat mengurang titik - titik kemacetan diwilayah

perkotaan dan kecamatan Kabupaten Sidoarjo

0

20

40

60

80

100

120

Wajib uji berkala Pengujian berkala(2 kali)

Lulus Uji berkala Prosentase

2015

2016

Page 92: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

92

DATA ALAT PERLENGKAPAN JALAN YANG TERPASANG DAN

BERFUNGSI DENGAN BAIK DARI TAHUN 2015 -2016

NO

ALAT PERLENGKAPAN

JALAN

Target

2015

Target

2016

1. Pengadaan APILL (Alat Pendahulu Isyarat Lalu Lintas) Revitalisasi

a. Traffic Light (TL) - - 3 lokasi 3 lokasi

b. Pengadaan Paku Jalan - - 283 unit 283 unit

c. Warning Light/Flashing Light 4 4 4 lokasi 4 lokasi

d.

Pelican crosiing 1 1 - -

2 Pengadaan RPPJ/Rambu Jalan :

A Rambu peringatan ,larangan, dan perintah

- - 102 unit

102 unit

B Rambu Pendahulu Petunjuk Jalan:

33 unit 33 unit

-Rambu lalin tiang F 10 10

-Rambu tiang biasa 70 70

3 Pengecatan Marka Jalan;

A Dana APBD 2016 1,073 m2

1,175 m2

1,175 m2

b.1. Dana DAK 2016 (marka biasa) - 260,75 m2

260,75 m2

b.2. Speed Trap ( pita kejut) 221,70 m2

221,70 m2

4 Revitalisasi Guardrail 3 titik 3 titik

15. Urusan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Urusan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dilaksanakan oleh SKPD

yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk Urusan Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah pada tahun 2016 adalah :

1. Program Pengembangan Usaha Koperasi

2. Program Peningkatan Pemanfaatan Bantuan Permodalan

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat melalui

pemberdayaan UMKM dan koperasi, dengan indikator kinerja sebagai

berikut :

a. Persentase Koperasi Aktif

Persentase koperasi aktif pada tahun 2016sebesar 88.69%, dimana

sebanyak 1.270 unit koperasi dinyatakan masih aktif beroperasi dari

1.432 unit koperasi. Jika dibandingkan dengan persentase koperasi

Page 93: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

93

aktif tahun 2015 sebesar 89,38% terjadi sedikit penurunan sebesar

0,76%.

Penurunan tersebut dikarenakan terdapat Koperasi Karyawan

dimana perusahaan induk pendiri koperasi tersebut tidak beroperasi

lagi misalnya Kopkar PT. Philips, PT. Garuda, PT. Merpati

Perkembangan persentase koperasi aktif selama lima tahun

terakhir, terlihat pada grafik berikut :

2012 2013 2014 2015 2016

% Aktif 87,40% 87,69% 88,98% 89,38% 88,69%

75,00%

77,00%

79,00%

81,00%

83,00%

85,00%

87,00%

89,00%

Persentase Koperasi Aktif

Sumber data :Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM

Jumlah koperasi aktif pada tahun 2015 sebanyak 1.337 unitmenjadi 1.432

unit ditahun 2016 atau terjadi peningkatan 90 unit koperasi.

Perkembangan jumlah koperasi aktif dan tidak aktif selama lima tahun

terakhir, terlihat pada grafik berikut :

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Aktif 1.124 1.154 1.171 1.179 1.195 1.270

Jumlah 1.286 1.316 1.316 1.321 1.337 1.432

Koperasi Aktif dan Tidak Aktif

Sumber data :Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM

Jumlah koperasi aktif meningkat, hal ini disebabkan karena adanya

pendirian koperasi baru sebanyak 90 Koperasi yang terdiri dari 55 Koperasi

Fungsional dan 35 KSU yang tersebar di 18 kecamatan.

b. Jumlah KSP/USP Sehat

Penilaian kesehatan KSP/USP koperasi meliputi penilaian terhadap

beberapa aspek yaitu pemodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen,

efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jati diri koperasi.

Page 94: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

94

Berikut adalah grafik perkembangan jumlah KSP/USP sehat selama lima

tahun terakhir.

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sehat 872 906 938 1.001 1.033 1.048

-

200

400

600

800

1.000

1.200

Jumlah Koperasi Sehat

Sumber data :Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM

Jumlah KSP/USP sehat tahun 2016 sebanyak 1.048 koperasi, dibandingkan

dengan KSP/USP sehat tahun 2015 sebanyak 1.033 koperasi terjadi

kenaikan sebanyak 15 koperasi.

Prosentase koperasi sehat dibanding koperasi aktif sebesar 82,51% dimana

sebanyak 1.048 sehat dari 1.270 unit koperasi aktif.

c. Jumlah Modal Koperasi

Permodalan merupakan salah satu input usaha koperasi. Semakin besar

modal koperasi semakin tinggi kemampuan koperasi melakukan ekspansi

usaha. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal luar/pinjaman.

Perkembangan jumlah modal koperasi selama lima tahun terakhir

terangkum pada grafik berikut ini :

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Modal (Rp. Jutaan) 224.0 226.4 624.2 651.3 659.1 719.1

-

200.000

400.000

600.000

800.000

Perkembangan Modal Koperasi(Jutaan Rupiah)

Sumber data : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM

Page 95: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

95

Realisasi jumlah modal koperasi pada tahun 2015 meningkat dibanding

tahun 2015 dari Rp. 659.145.816.000,00 menjadi Rp. 719.103.134.000,00.

Kenaikan modal sudah pasti akan lebih besar dari kenaikan SHU, karena

SHU merupakan salah satu komponen dari modal sendiri selain : simpanan

pokok, simpanan wajib, donasi/hibah maupun cadangan resiko dan

pinjaman bank serta titipan uang dari anggota pada koperasi (modal luar).

Apalagi kalau pinjaman bank dan titipan uang anggota belum didistribusikan

pada anggota ini akan mempengaruhi besarnya prosentase kenaikan modal

koperasi.

d. Jumlah usaha mikro

Perkembangan jumlah usaha mikro selama lima tahun terakhir dapat dilihat

pada grafik berikut ini:

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Usaha Mikro 8.897 16.28 16.79 154.8 154.8 154.8

7.000

57.000

107.000

157.000

207.000 Perkembangan Usaha Mikro

Sumber data :Badan Pusat Statistik Kab. Sidoarjo

Prosentase Jumlah Usaha Mikro pada tahun 2016 mengalami peningkatan

sebesar 33,46 % dibandingkan realisasi tahun 2015 atau di tahun 2015

jumlah usaha mikro sebanyak 154.892 unit meningkat menjadi 206.725 unit

usaha mikro data ini diperoleh dari Badan Pusas Statistik melalui sensus

ekonomi tahun 2016 ( pendataan bulan Mei 2016 di seluruh Wilayah

Kabupaten Sidoarjo).

16. Urusan Penanaman Modal

Urusan Penanaman Modal ini dilaksanakan oleh SKPD yaitu Badan Pelayanan

Perijinan Terpadu.

Program pembangunan untuk urusan penanaman modal yang dilaksanakan

pada tahun 2016 adalah :

1. Program Peningkatan Pelayanan Perizinan

2. Program Pengembangan, Promosi, Monitoring dan Evaluasi Penanaman

Modal

Page 96: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

96

Program-program tersebut ditujukan untuk mencapai sasaran yaitu

―Meningkatnya iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Sidoarjo,

tercermin pada indikator kinerja sebagai berikut :

a. Investasi PMA

Perkembangan investasi PMA di Kabupaten Sidoarjo di gambarkan sebagai

berikut :

Sumber data : Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Realisasi jumlah investasi PMA di Kabupaten Sidoarjo tahun 2016 sebesar

Rp.2.075.761.957.500,- Target pada tahun 2016 sebesar

Rp.624.915.738.700,- Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar

Rp.1.450.846.218.800,- atau 232,17 %.

TARGET DAN REALISASI INVESTASI PMA (DALAM JUTAAN RP)

TAHUN TARGET REALISASI PROSENTASE

2012 127,174.00 326,160.00 256.47%

2013 128,064.00 580,710.00 453.45%

2014 129,088.00 707,576,00 548.13%

2015 130,200.00 624,915.738 479.97%

2016 624,915.738 2.075.761.95 232.17%

Tingginya pencapaian target dikarenakan :

a. Iklim Investasi yang kondusif.

b. Tersedianya tenaga kerja sesuai dengan spesifikasi / keahlian yang

dibutuhkan perusahaan.

c. Pemberlakuan perda RT / RW sesuai dengan RDTRK, sehingga ada

kepastian peruntukkan investasi sesuai dengan bidang

industri,perdagangan,perumahan dan jasa.

d. Promosi potensi dan peluang investasi yang berkelanjutan baik ditingkat

domestic atau internasional.

e. Penyederhanaan persyaratan dan prosedur perijinan dengan pelayanan

berbasis IT untuk percepatan proses pelayanan investasi.

2012 2013 2014 2015 2016

PMA 326.160 580.710 707.576 624.915 2.075.761

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

Juta

an R

up

iah

Realisasi Investasi PMA

Page 97: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

97

f. Adanya kepastian peruntukan lahan yang bisa di akses melalui website

BPN untuk informasi status tanah, letak dan batas bidang tanah serta nilai

tanah.

g. Kemudahan pelayanan perijinan dengan pemberlakuan paket perijinan

online, perijinan online dan tanda tangan elektronik sehingga

mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian perijinan.

b. Investasi PMDN

Berikut ini adalah grafik jumlah investasi PMDN di Kabupaten Sidoarjo.

Sumber data : Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Realisasi jumlah investasi PMDN di Kabupaten Sidoarjo tahun 2016

sebesar Rp. 14.832.337.729.584,- apabila dibandingkan dengan target

tahun 2016 sebesar Rp. 16.008.781.555.308,- terjadi penurunan, sebesar

Rp. 1.176.443.825.724,- atau sekitar 7,35 %.

Penurunan/peningkatan ini disebabkan:

a. Proses Perijinan PMDN diatas 10 Milyar kewenangan berada di BPM

propinsi, sehingga pelaporan ke daerah kurang optimal.

b. PMDN lebih tertarik masuk di kawasan Zona Industri sedangkan Izin

kawasan Industri di Sidoarjo tidak ada.

c. Tingginya UMK di Kabupaten Sidoarjo

Untuk tetap mempertahankan Investasi PMDN pada nilai investasi optimal

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan tetap melakukan upaya sebagai

berikut:

a. Adanya kepastian peruntukan investasi sesuai dengan bidang industri,

perdagangan, perumahan dan jasa

b. Promosi investasi yang berkelanjutan

c. Pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang memadai

(Gas,Jalan,Listrik,dsb)

d. Kemudahan pelayanan perijinan dengan pemberlakuan perijinan 1 paket

dan paket perijinan online sehingga mempermudah dan mempercepat

proses penyelesaian perijinan.

2012 2013 2014 2015 2016

PMDN 15.352.04 12.802.18 13.368.01 16.008.78 14.832.33

-

5.000

10.000

15.000

20.000

Juta

an R

up

iah

Bill

ion

s Realisasi Investasi PMDN

Page 98: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

98

e. Meningkatkan promosi investasi melalui pameran investasi, pameran

pelayanan publik, leaflet, baliho, media elektronik dan situs Dinas

Penanaman Modal dan PTSP.( www.dpmptsp.sidoarjokab.go.id) dan situs

pemerintah kabupaten sidoarjo ( www.sidoarjokab.go.id).

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan investasi baik PMA maupun

PMDN, antara lain :

1. Mengintensifkan fungsi koordinasi dan konsultasi di Internal Organisasi

maupun OPD teknis terkait, sehingga proses pemberian pelayanan perijinan

dan penanaman modal menjadi lebih baik sesuai prosedur dan aturan yang

berlaku.

2. Optimalisasi pelayanan perijinan 1 (satu) paket & perijinan online sehingga

mempercepat waktu penyelesaian dan menghemat biaya.

3. Pengembangan pelayanan perijinan berbasis system online, sehingga

efisien dan akmulasi database terukur.

4. Mengoptimalkan kegiatan sosialisasi, Workshop/Gathering Promosi

pelayanan perijinan dan penanaman modal sehingga tepat sasaran,

termasuk keikutsertaan dalam pameran promosi investasi dan pelayanan

public secara rutin, sehingga menarik minat investor dalam dan luar negeri

untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Sidoarjo.

5. Perlunya penambahan sarana dan prasarana penunjang pelayanan

perijinan dan penanaman modal, sehingga lebih memberikan kenyamanan

kepada pemohon/ pengguna jasa secara bertahap.

Prosentase Jumlah Ijin yang terselesaikan dalam waktu yang telah

ditentukan

Kemudahan yang langsung dapat dirasakan oleh para investor adalah

penerbitan perijinan yang tepat waktu apabila dokumen yang disampaikan

investor dalam permohonan ijinnya lengkap.

Terjadi penurunan terhadapan jumlah penerbitan ijin dalam tahun 2016

sejumlah yaitu 15.802 ijin dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada

tahun 2016 yaitu 16.000 ijin (capaian 98.76%). Sebagai bentuk komitmen

Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo dalam mengoptimalisasikan upaya

peningkatan investasi dan peningkatan layanan publik.

17. Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Urusan kepemudaan dan olahraga dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas

Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah :

Page 99: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

99

1. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

3. Program peningkatan peran serta pemberdayaan kepemudaan dan

keolahragaan

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya prestasi dan peran serta pemuda dalam

pembangunan dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Jumlah pemuda berprestasi di bidang OR, seni (non

akademik) ataupun akademik (inovasi Iptek) di tingkat

regional, nasional atau internasional

Indikator ini mengukur tingkat keberhasilan pembinaan pemuda di

Kabupaten Sidoarjo dengan menghitung jumlah pemuda yang

berprestasi pada berbagai bidang di skala regional, nasional atau

internasional.

Pencapaian indikator ini pada tahun 2016 sangat

menggembirakan. Dari target pemuda berprestasi di bidang OR,

seni (non akademik) ataupun akademik (inovasi iptek) sebanyak

24 orang, terealisasi sebanyak 104 orang atau 433,33%, yaitu

terdiri dari:

1) 77 Orang atlet POPDA tingkat Provinsi yang meraih beberapa

medali, baik medali emas, perak, serta perunggu dalam

berbagai cabang olahraga. Ke-77 atlet tersebut adalah hasil

binaan dari Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan

Pariwisata dalam kegiatan TC (Training Center).

2) 22 Orang atlet olahraga rekreasi yang berprestasi dalam

kegiatan Invitasi Olahraga Tradisional tingkat Provinsi dan

Nasional. Olahraga rekreasi juga merupakan fokus pembinaan

olahraga yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olah Raga

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo.

3) 3 Orang atlet Cabang Olah Raga Bola Voli yang berprestasi

pada O2SN SMP tingkat Provinsi dan Nasional. Ke-3 atlet

tersebut adalah hasil binaan Dinas Pemuda Olah Raga

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo yaitu melalui

kegiatan pembibitan dan pembinaan Voli ―Sidoarjo Jaya‖

4) 2 Orang anggota Paskibraka yang lolos seleksi Tingkat Provinsi.

Page 100: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

100

Untuk lebih meningkatkan prestasi pemuda akan dilakukan

pembinaan yang lebih terfokus pada bidang unggulan yang

teridentifikasi berpotensi meraih prestasi di tingkat Nasional.

2. Jumlah pemuda yang berwirausaha (sebagai Wira Usaha

Baru, WUB)

Untuk meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan,

maka pemuda-pemuda yang ada di Kabupaten Sidoarjo perlu

dibina secara berkelanjutan, dan dibuka wawasannya mengenai

wirausaha sehingga mereka mampu menciptakan lapangan kerja

sendiri dan memberdayakan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Target pemuda yang berwirausaha (sebagai Wira Usaha Baru

(WUB)) tahun 2016 sebanyak 14 orang dapat terealisasi sebanyak

12 orang atau 85,71%, antara lain yaitu :

1. Norma Aulia Narulita (Konveksi (N.A. Production))

2. Aminatuz Zuhriyah (Fashion (Ria Gallery Batik & Hijab))

3. Dicky Wahyu Basuki (Kecantikan (Salon Boneto))

4. A Maulana Malik Abdullah (Pangan (Malik Frozen Food))

5. Wachyudianto (IT (Jaya.Net)

6. Muhammad Ariyanto (Home Industri (Ari Jaya))

7. Isnainiah, S.Kom (Pangan (Dida Kuliner))

8. Ahmad David Prastya M (Kerajinan (Mawardi Art))

9. Yuli Ismawati (Percetakan Sablon (Sablon Gallery Bu Fat))

10. Fajar Pradita (Pangan (Djava Catering))

11. Machrus Ali Marzuki (Pangan (Krupuk Tiga Putra))

12. Adib Murobbi (Pangan (Warung Makan Adib))

3. Tingkat kepuasaan pengunjung fasilitas olah raga

Untuk memasyarakatkan olahraga di masyarakat dan untuk

meningkatkan prestasi olahraga yang ada di Kabupaten Sidoarjo,

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyediakan sarana olahraga

yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Jumlah sarana olahraga milik pemerintah tahun 2016 berjumlah 3

kawasan yaitu Kawasan Gelora Delta, Stadion Jenggolo dan

Gedung Bulutangkis. Agar tujuan/sasaran yang diinginkan tercapai

maka sarana dan prasarana olahraga tersebut perlu dikelola dan

dipelihara dengan baik.

Page 101: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

101

Pada Tahun 2016, Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Sidoarjo telah melakukan Survey Kepuasan

Masyarakat terhadap pengunjung fasilitas olah raga dan hasilnya

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai angka sebesar

74,93 dan masuk tataran ―baik‖. Angka ini mengalami kenaikan

dari IKM Tahun 2015 yang hanya mencapai 72,32.

Untuk ke depannya Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Sidoarjo akan terus meningkatkan kualitas

pemeliharaan sarana dan prasarana olah raga sehingga bisa

meningkatkan nilai IKM fasilitas olah raga.

18. Urusan Kebudayaan

Urusan kebudayaan dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Pemuda, Olah

Raga, Kebudayaan dan Pariwisata.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah :

1. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.

2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

3. Program Pengembangan Nilai Budaya

Hasil pelaksanaan program tersebut ditujukan untuk memenuhi sasaran

―Meningkatnya peran budaya dan tradisi lokal sebagai bagian penting

dari proses pembangunan ― dan dapat ditunjukkan pada pencapaian

indikator kinerja sebagai berikut :

1. Budaya yang Dilestarikan

Untuk menopang pelestarian seni dan budaya daerah maka harus dijaga

eksistensi kelompok seni dan budaya yang ada di masyarakat. Pada Tahun

2016, adat budaya yang dilestarikan oleh Dinas Pemuda Olahraga

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo antara lain sebagai berikut:

No. Jenis / Macam

Budaya Keterangan

1 Mocopat Setiap 36 hari sekali selama 1 tahun di Pendopo Delta Budaya

2 Nyadran Bulan Januari di Desa Bluru Kidul

3 Aqiqah Hampir di setiap desa ada acara aqiqah dan hampir setiap bulan ada pelaksanaan aqiqah

4 Tayuban Bulan Agustus di Panggung Delta Krida Budaya

Disporabudpar

5 Ruwatan Bulan Nopember di Desa Candi Pari Porong

6 Lelang Bandeng Bulan Desember di Alun-alun Sidoarjo

Page 102: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

102

Untuk melestarikan seni budaya, peran kelompok seni budaya yang ada di

masyarakat sangat besar. Pada tahun 2016, kelompok seni budaya yang

ada yaitu sebesar 576 kelompok. Kelompok seni budaya yang terbentuk

terbagi dalam beberapa bidang seni yaitu Orkes Melayu (445 kelompok),

Campursari/Karawitan/Mocopat (42 kelompok), Dalang/Wayang (37

kelompok), Ludruk (23 kelompok), Reog/Jaranan (13 kelompok), Qasidah (8

kelompok), Musik (1 kelompok), Tari/Teater (7 kelompok).

Perkembangan jumlah kelompok seni budaya tahun 2011 s.d tahun 2016

seperti pada grafik berikut :

Sumber Data : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan & Pariwisata

Dilihat dari grafik diatas tahun 2016 terdapat jumlah kelompok seni dan

budaya sebanyak 576 kelompok, terjadi peningkatan sebanyak 55

kelompok atau 10,55% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015

sebanyak 521 kelompok. peningkatan kelompok seni budaya ini karena :

a. Mudahnya persyaratan untuk mengurus kartu induk kesenian.

b. Kelompok seni secara berkala diberi kesempatan untuk menampilkan

hasil kreasinya.

c. Pembinaan yang dilakukan secara rutin dan berkala antara lain dengan

mengadaan pagelaran di dalam dan luar daerah.

Di Kabupaten Sidoarjo juga terdapat daerah pesisir yang melestarikan

budaya nelayan pesisir. Sampai saat ini budaya nelayan pesisir dilestarikan

oleh 6 desa. Enam (6) desa dimaksud yaitu :

1) Desa Balongdowo, Kecamatan Candi

2) Desa Balonggabus, Kecamatan Candi

3) Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi

4) Desa Blurukidul, Kecamatan Sidoarjo

2015 2016

Jumlah 521 576

490500510520530540550560570580590

Perkembangan Jumlah Kelompok Seni Budaya

Page 103: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

103

5) Desa Gisikcemandi, Kecamatan Sedati

6) Desa Kepetingan, Kecamatan Sidoarjo

Tradisi budaya nelayan pesisir yang dilestarikan yaitu upacara nyadran di

desa Balongdowo, Balonggabus dan Kedung Peluk, petik laut di desa Bluru

Kidul, Gisik Cemandi dan Kepetingan. Tradisi ini sampai beberapa tahun

terakhir masih terpelihara dan terjaga kelestariannya.

Upaya yang dilakukan untuk melestarikan tradisi tersebut antara lain :

1. Memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada Masyarakat betapa

pentingnya melestarikan tradisi nenek moyang.

2. Memberikan dukungan dana/anggaran sehingga tradisi tersebut dapat

terlaksana dengan baik.

3. Memfasilitasi pelaksanaannya dengan memberikan dukungan

sarana/prasarana yang dibutuhkan.

Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata

pada Tahun 2016 telah menyelenggarakan berbagai kegiatan demi

usahanya melestarikan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Sidoarjo,

yaitu antara lain :

NO NAMA KEGIATAN TANGGAL

PELAKSANAAN TEMPAT KETERANGAN

1 Pawai Budaya dengan

tema "Sidoarjo Exotic Carnival" (Kerajaan

Jenggala)

Minggu, 21

Pebruari 2016

Alun- alun Diikuti oleh 51 peserta dari

SKPD, BUMD, Masyarakat Umum, diambil 13 peserta

terbaik

2 Pesta Rakyat Minggu, 21

Pebruari 2016

Parkir Timur

GOR Sidoarjo

Pesta Rakyat dengan Makanan

Khas Sidoarjo diperuntukkan

untuk masyarakat Sidoarjo (makan gratis 6.250 porsi)

3 Mocopat Senin, 29 Pebruari 2016

Pendopo Delta Wibawa

Kabupaten Sidoarjo

Tema : Filsafat jawa dan pengejawantahannya dalam

kehidupan sehari-hari, diikuti oleh Paguyuban Mocopat

Sidoarjo dan sekitarnya

4 Mocopat Senin, 4 April

2016

Pendopo Delta

Wibawa Kabupaten

Sidoarjo

Tema : Akademik Mocopat,

oleh Paguyuban Mocopat Sidoarjo dan sekitarnya serta

siswa-siswi SMPN 1 Candi

Sidoarjo

5 Workshop Tari (Putri

Walang Sangit dan

Banjar Kemuning)

Selasa - Rabu,

5-6 April 2016

Gedung Van

Faber Museum

Mpu Tantular Propinsi Jatim

di Sidoarjo

Diikuti oleh 50 peserta dari

sanggar tari dan guru tari yang

ada di Kabupaten Sidoarjo

6 Festival Karya Tari Rabu, 27 April

2016

UPT Taman

Budaya Propinsi Jatim

di Surabaya

Mendapatkan penghargaan 10

Penyaji Unggulan Terbaik dengan judul tari "Putri

Walang Sangit"

Page 104: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

104

7 Mocopat Senin, 9 Mei

2016

Pendopo Delta

Wibawa

Kabupaten Sidoarjo

Tema : Filsafat Jawa, diikuti

oleh Paguyuban Mocopat

Sidoarjo dan sekitarnya

8 Pagelaran Drama Tari

"Obaling Nolo"

Minggu, 15 Mei

2016

Anjungan

Jawa Timur

TMII Jakarta

Kolaborasi seniman-seniwati

Kabupaten Sidoarjo dalam

menampilkan drama tari dengan judul "Obaling Nolo"

9 Mocopat Senin, 18 Juli

2016

Pendopo Delta

Wibawa Kabupaten

Sidoarjo

Tema : Filsafat Jawa, diikuti

oleh Paguyuban Mocopat Sidoarjo dan sekitarnya

10 Pawai Budaya Jatim /

Jatim Specta Night

Carnival

Sabtu, 30 Juli

2016

Kabupaten

Blitar

Disporabudpar mendapatkan

penghargaan "Terspecta" (3

terbaik se-Jatim) dan berhak mendapatkan Trophy dan

Piagam Penghargaan dari Gubernur

11 Campursari Tayub Sabtu, 20

Agustus 2016

Panggung

Delta Krida Budaya

(Panggung Biru)

Disporabudpar

Campursari Tayub dari

Sanggar Seni Budaya Delta Wijaya Pimpinan M. Muzaki,

Kecamatan Tulangan

12 Mocopat Senin, 22

Agustus 2016

Pendopo Delta

Wibawa Kabupaten

Sidoarjo

Tema : Filsafat Jawa, diikuti

oleh Paguyuban Mocopat Sidoarjo dan sekitarnya

13 Mocopat Senin, 26 September 2016

Pendopo Delta Wibawa

Kabupaten

Sidoarjo

Tema : Belajar Bersama Tentang Membaca Mocopat,

diikuti oleh Paguyuban

Mocopat Sidoarjo dan sekitarnya

14 Mocopat Senin, 31

Oktober 2016

Pendopo Delta

Wibawa

Kabupaten Sidoarjo

Tema : Pembelajaran Mocopat,

diikuti oleh Paguyuban

Mocopat Sidoarjo dan sekitarnya

15 Pagelaran Candi Pari Sabtu, 5

Nopember 2016

Candi Pari,

Kecamatan Porong

Sidoarjo

Kolaborasi seniman-seniwati

Kabupaten Sidoarjo dalam menampilkan opera dan drama

tari dengan judul "Cahya Ginaris"

16 Mocopat Senin, 5 Desember 2016

Pendopo Delta Wibawa

Kabupaten

Sidoarjo

Tema : Pembelajaran Mocopat, diikuti oleh Paguyuban

Mocopat Sidoarjo dan

sekitarnya

17 Lelang Bandeng Rabu, 14

Desember 2016

Alun-alun

Sidoarjo

Dari berbagai kegiatan di atas, ada 3 kegiatan seni dan budaya yang

memiliki daya tarik wisata yaitu antara lain :

No. Nama Kegiatan Seni dan

Budaya Uraian Daya Tarik Yang Dimiliki

1. Pawai Budaya “Sidoarjo

Exotic Carnival”

Menampilkan seni budaya yang berada di wilayah masing-

masing Kecamatan serta cerita rakyat/sejarah yang ada di

Kabupaten Sidoarjo dikemas dalam bentuk pawai budaya. Contoh : Kerajaan Jenggolo, Candi Pari, dll

Page 105: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

105

2. Pagelaran Sendratari Candi

Pari

Kolaborasi 100 seniman dalam sebuah drama tari yang

menceritakan tentang asal mula Candi Pari. Seni yang ada

didalamnya antara lain, tari, campursari, teater, karawitan, dll

3. Lelang Bandeng Memperingati Maulud Nabi dan pelaksanaan Lelang Bandeng

Kawak

2. Prestasi Budaya

Pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah melakukan upaya-

upaya pembinaan terhadap seluruh potensi budaya yang ada. Hal ini di

lakukan dalam rangka memelihara nilai-nilai kearifan lokal yang sudah

tumbuh dan berkembang di masyarakat. Prestasi di bidang budaya pada

tahun 2016 adalah 3 prestasi.

Tiga (3) Prestasi tersebut antara lain :

1. 10 (Sepuluh) penyaji unggulan terbaik dengan judul tari ‖Putri Walang

Sangit‖ pada Festival Karya Tari Jawa Timur yang bertempat di UPT

Taman Budaya Propinsi Jatim di Surabaya.

2. Terspecta (3 terbaik se Jawa Timur) dan berhak mendapat trophy dan

piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Timur pada Pawai Budaya

Jawa Timur/Jatim Specta Night Carnival.

3. Piagam Penghargaan dari Disbudpar Propinsi Jawa Timur atas

partipasinya dalam menyelenggarakan pentas seni budaya di Anjungan

Jawa Timur TMII Jakarta dengan menampilkan Pagelaran Drama Tari

‖Obaling Nolo‖.

19. Urusan Kearsipan

Urusan kearsipan dilaksanakan oleh SKPD yaitu Kantor Perpustakaan dan

Arsip.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah Program Pengelolaan Kearsipan dan Dokumentasi

Hasil pelaksanaan program tersebut untuk mendukung pencapaian sasaran ‖

Meningkatnya tata kelola pemerintahan Kabupaten Sidoarjo yang baik”

yang dapat ditunjukkan pada pencapaian indikator kinerja sebagai berikut :

a. Jumlah Lembaga yang telah menyelenggarakan sistem kearsipan

dengan standar yang ditentukan

Realisasi Jumlah Lembaga yang menerapkan sistem kearsipan yang

baku tahun 2016 sama dengan realisasi tahun 2015 sebanyak 61

Lembaga. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2016,

maka capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100 %.

Meningkatnya Jumlah Lembaga yang telah menyelenggarakan sistem

kearsipan dengan standar yang ditentukan karena meningkatnya

pembinaan, pendampingan dan monitoring secara berkala mengenai

Page 106: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

106

arsip di Lembaga. Pada tahun 2016 dilaksanakan pembinaan kearsipan

secara terus menerus terhadap 61 SKPD tersebut. 61 Lembaga yang

dimaksud terdiri dari 30 Dinas, Badan dan Kantor; 10 Bagian; 18

Kecamatan; dan 3 BUMD (PDAM, Delta Grafika, Delta Artha).

Perkembangan Jumlah Lembaga yang telah menyelenggarakan sistem

kearsipan dengan standar yang ditentukan seperti terlihat pada grafik

berikut ini :

Sumber Data : Kantor Perpustakaan dan Arsip

20. Urusan Perpustakaan

Urusan perpustakaan dilaksanakan oleh SKPD yaitu Kantor Perpustakaan dan

Arsip.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.

Hasil pelaksanaan program tersebut ditujukan untuk mendukung sasaran

―Terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing‖ melalui

peningkatan minat baca bagi masyarakat umumnya dan pelajar khususnya hal

ini dapat ditunjukkan pada pencapaian indikator kinerja sebagai berikut :

a. Meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan

Realisasi jumlah pengunjung perpustakaan tahun 2016 tercapai sebanyak

140.297 pengunjung. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015

sebesar 137.676 pengunjung, maka realisasi tahun 2016 mengalami

kenaikan sebesar 2.621 pengunjung atau 1,9%. Sedangkan jika

dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2016 sebesar 140.000

pengunjung, maka indikator kinerja ini telah tercapai sebesar 100,21%.

Prosentase peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan dengan target

sebesar 1,68%, sedang realisasi Prosentase peningkatan jumlah pengunjung

perpustakaan tahun 2016 sebesar 1,9%, maka indikator kinerja ini telah

tercapai sebesar 113,10%

Perkembangan Jumlah pengunjung perpustakaan tahun 2015 sampai

dengan tahun 2016 seperti terlihat pada grafik berikut ini

0

20

40

60

80

Jumlah Lembaga

Tahun 2015 61

Tahun 2016 61

Perkembangan Lembaga Yang Menyelenggarakan Sistem Kearsipan dengan

standar yang ditentukan

Page 107: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

107

Sumber Data : Kantor Perpustakaan dan Arsip

Semakin meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan tersebut

disebabkan oleh:

(1) Pembuatan kartu anggota dipermudah

(2) Koleksi lebih bervariasi

(3) Pelayanan prima

(4) Kenyamanan

(5) Pelayanan tidak memungut biaya (gratis)

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kunjungan ke

perpustakaan, antara lain

(1) Promosi melalui MPK (Mobil Perpustakaan Keliling)

(2) Penambahan koleksi

(3) Pembebasan denda keterlambatan

(4) Menambah fasilitas pengunjung (wifi, mainan anak)

b. Meningkatnya Jumlah buku perpustakaan

Realisasi jumlah buku pada tahun 2016 tercapai sebanyak 87.554

eksemplar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebanyak

80.514 eksemplar, maka realisasi tahun 2016 mengalami peningkatan

sebanyak 7.040 eksemplar atau 8,74%.

Sedangkan apabila dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2016

sebesar 86.800 buku, maka capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100,87%.

Dengan semakin banyaknya koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan

diharapkan akan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk

mengunjungi perpustakaan.

Perkembangan jumlah buku pepustakaan tahun 2015 dan tahun 2016

seperti terlihat pada grafik berikut ini :

136.000

136.500

137.000

137.500

138.000

138.500

139.000

139.500

140.000

140.500

2015 2016

Orang 137.676 140.297

Perkembangan Jumlah Pengunjung Perpustakaan

Page 108: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

108

Sumber Data : Kantor Perpustakaan dan Arsip

Jumlah buku perpustakaan dari tahun ke tahun semakin meningkat karena

meningkatnya permintaan pemustaka.

URUSAN PILIHAN

21. Urusan Kelautan dan Perikanan

Urusan kelautan dan perikanan dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Kelautan

dan Perikanan.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah :

1. Program Peningkatan Produksi dan Pengamanan Perikanan Tangkap dan

Kawasan Pesisir

2. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya

3. Program Peningkatan Kualitas Usaha Perikanan

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya kontribusi sektor primer, dengan indikator kinerja

sebagai berikut :

1. Peningkatan prosentase produksi perikanan tangkap

Produksi perikanan tangkap terdiri dari hasil Penangkapan perikanan

perairan laut dan hasil penangkapan perairan umum. Meningkatnya

produksi perikanan perairan laut digambarkan dengan jumlah produksi

perikanan yang dihitung dalam satuan kilogram (kg). Realisasi produksi

hasil penangkapan perairan laut pada tahun 2016 sebesar 14.908.760 kg

meningkat sebesar 10.360 kg apabila dibanding tahun 2015 sebesar

14.898.400 kg dan telah melampaui target kinerja tahun 2016 yang sebesar

14.900.000 kg.

Realisasi produksi hasil penangkapan di perairan umum pada tahun

2016 sebesar 525.050 kg meningkat sebesar 3340 kg dibandingkan tahun

2015 sebesar 521.710 kg, dan sudah mencapai target dalam tahun 2016

76.000

78.000

80.000

82.000

84.000

86.000

88.000

2015 2016

Eksemplar 80.514 87.554

Perkembangan Jumlah Buku Perpustakaan

Page 109: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

109

yang sebesar 525.000 kg. Perkembangan jumlah produksi perikanan

tangkap tahun 2015 dan 2016 terlihat pada grafik berikut ini :

Sumber Data : Dinas Perikanan 2017

2. Peningkatan Prosentase produksi perikanan budidaya

Produksi perikanan budidaya terdiri dari perikanan budidaya air tawar

dan perikanan budidaya air payau.Meningkatnya produksi perikanan

budidaya air tawar digambarkan dengan jumlah produksi perikanan yang

dihitung dalam satuan kilogram (kg). Realisasi hasil produksi perikanan

budidaya air tawar pada tahun 2016 sebesar 19.718.950 kg meningkat

sebesar 1.586.950 kg apabila dibanding tahun 2015 sebesar 18.132.000 kg

dan telah melampaui target kinerja tahun 2016 yang sebesar 18.186.396 kg.

Realisasi hasil produksi perikanan budidaya air payau pada tahun 2016

sebesar 74.884.800 kg menurun sebesar 201.000 kg dibandingkan tahun

2015 sebesar 75.085.800 kg, dan belum mencapai target dalam tahun

2016 yang sebesar 75.311.057 kg.

Perkembangan jumlah produksi perikanan tahun 2015 s.d 2016 terlihat

pada grafik berikut :

-

2.000.000,00

4.000.000,00

6.000.000,00

8.000.000,00

10.000.000,00

12.000.000,00

14.000.000,00

16.000.000,00

2015 2016

Perairan laut 14.898.400,00 14.908.760

Perairan Umum 521.710,00 525.050

Pro

du

ksi

Produksi Perikanan Tangkap

-

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

70.000.000

80.000.000

2015 2016

Payau 75.085.800 74.884.800

Kolam 18.132.000 19.718.950

pro

du

ksi (

kg)

Produksi Perikanan Budidaya

Page 110: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

110

Sumber Data : Dinas Perikanan 2017

Berdasarkan grafik tersebut diatas, produksi budidaya air payau

tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami penurunan. Kendala atau sebab

tidak tercapainya target produksi perikanan budidaya air payau adalah :

- Adanya penyakit berak putih (White Faeces Disease) dan WSSV

(White Spot Syndrome Virus)

- Perubahan cuaca yang tidak menentu (anomali), berpengaruh pada

tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan budidaya air payau

untuk mempertahankan kondisi tambak tidak rusak, pembinaan CBIB (cara

budidaya ikan yang baik), OIKB (obat ikan,kimia dan bahan biologi bagi

pembudidaya dan budidaya ikan/udang secara semi intensif .

3. Jumlah pengolah hasil perikanan yang memiliki SKP (Sertifikat

Kelayakan Pengolahan)

Sertifikat kelayakan pengolahan merupakan indikator baru, SKP

adalah sertifikat yang diberikan kepada Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang

telah menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP

(Standar Sanitasi Operational Prosedural) Tujuan dari SKP untuk membina

UPI memenuhi persyaratan kelayakan dasar dalam rangka menciptakan jaminan

mutu dan keamanan hasil olahan perikanan, tahun 2015 sebagai base line

adalah 0 dengan target tahun 2016 sebanyak 1 UKM , target inipun di

tahun 2016 tercapai yaitu ―UKM YUNI FOOD‖

4. Tingkat konsumsi ikan

Tingkat konsumsi ikan masyarakat Sidoarjo tahun 2016 sebesar

28,95 kg/kapita/th dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 28,39

kg/kapita/th terjadi peningkatan konsumsi ikan sebesar 0,56 kg/kapita/th.

Meningkatnya konsumsi ikan masyarakat Sidoarjo karena meningkatnya

kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan selain itu harga ikan

relative lebih murah dan kandungan proteinnya lebih tinggi dibandingkan

dengan protein hewan lainnya. Upaya Dinas perikanan untuk memotivasi

masyarakat dalam mengkonsumsi ikan melalui gebyar makan ikan,

sosialisasi gemar makan ikan , lomba melukis, lomba menu olahan ikan.

Perkembangan tingkat konsumsi ikan untuk tahun 2016 sudah

melampaui target kinerja tahun 2016 sebesar 28,47 kg/kapita/th.

Perkembangan tingkat konsumsi ikan dari tahun 2015 dan 2016 dapat

dilihat pada grafik berikut ini :

Page 111: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

111

Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan

Sumber Data : Dinas Perikanan 2017

2. Urusan Pertanian

Urusan Pertanian ini dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Peternakan.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah :

1. Program Peningkatan Hasil Produksi Pertanian

2. Program Peningkatan Produksi Hasil Perkebunan dan Pengelolaan Hasil

Hutan

3. Program Peningkatan Produksi Hasil Perkebunan dan Pengelolaan Hasil

Hutan

Keseluruhan program tersebut dipadukan untuk mencapai sasaran

Meningkatnya kontribusi sektor primer. Hasil pelaksanaan program

tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian indikator kinerja sebagai berikut :

a. Produksi dan Produktivitas tanaman pangan dan hortikultura berupa

padi, jagung, kacang hijau, dan kedelai.

Perkembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura sebagaimana

terlihat pada tabel berikut ini :

Perkembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kw)

JENIS/TAHUN 2014 2015 2016

Padi 2.041.380 2.325.190 2.186.310

Jagung 2.170 6.510 7.170

Kacang Hijau 23.340 20.233 15.702

Kedelai 18.028 21.250 9.350 Sumber Data: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

2015 2016

28,39

28,95

Pro

du

ksi

Tahun

TINGKAT KONSUMSI IKAN (KG./KAPITA/ TH)

Page 112: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

112

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa produksi komoditas jagung pada

tahun 2016 mengalami peningkatan sebanyak 10 % atau sebesar 660 Kw

yaitu produksi jagung tahun 2015 sebesar 6.510 Kw menjadi 7.170 Kw di

tahun 2016. Hal ini dikarenakan musim hujan yang lebih panjang di

beberapa kecamatan sehingga banyak petani menanam jagung di lahan

bukan sawah.

Produksi padi, kacang hijau dan kedelai rata – rata mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya hal ini dikarenakan adanya anomali iklim yaitu La

Nina yang akan mendorong berkembangnya Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) yaitu Wereng Batang Coklat (WBC), tikus dan

Xantomonas Oryzae yang dapat merusak tanaman, termasuk adanya

kerusakan tanaman padi karena banjir.

Perkembangan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura

sebagaimana terlihat pada grafik berikut ini :

Sumber Data: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Produktivitas tanaman pangan jagung dan kacang hijau mengalami

peningkatan hal ini disebabkan adanya beberapa kegiatan yang

mendorong terjadinya peningkatan produktivitas antara lain kegiatan

Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT), penerapan teknologi

tepat guna, optimasi lahan, perbaikan sarana prasarana pengairan,

penggunaan benih unggul dan pupuk berimbang sekaligus pupuk .

Khusus untuk produktivitas padi pada tahun 2015 mengalami kenaikan

karena adanya kenaikan pada luas areal panen sebesar 830 Ha. Pada

tahun 2014 seluas 30.625 Ha, sedangkan pada tahun 2015 seluas 31.455

Ha

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Padi Jagung Kacang Hijau Kedelai

Tahun 2010 63,73 35,6 11,15 14,25

Tahun 2011 65,06 45,14 11,62 14,74

Tahun 2012 65,41 58,01 11,7 15,94

Tahun 2013 66,03 50,94 12,07 16,26

Tahun 2014 66,66 83,46 12,48 15,69

Tahun 2015 73,92 58,65 13 19,08

Tahun 2016 68,8 60,75 13,86 18,63

Pro

du

ktiv

itas

(K

w/H

a)

Produktivitas Tanaman Pangan Dan Holtikultura

Page 113: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

113

Produktivitas tanaman padi dan kedelai menurun karena akibat dari anomali

iklim yaitu La Nina. Meskipun produktivitas tanaman padi menurun tetapi

luas areal panen padi pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar

484,04 Ha. Pada tahun 2015 seluas 31.455 Ha, sedangkan pada tahun

2016 seluas 31.939. hektar.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas tanaman padi dan palawija agar dapat mencapai target adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan sosialisai dan pendampingan penerapan teknologi tepat

guna

b. Menyediakan dan menggunakan benih / bibit unggul berlabel.

c. Menambah persediaan pestisida agar penanganan/ pengendalian hama

cepat dapat ditangani.

d. Menggunakan sarana dan prasarana mekanisasi pertanian.

e. Pembangunan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)

b. Produksi perkebunan tebu

Perkembangan produksi perkebunan tebu dapat dilihat pada grafik berikut

ini :

Perkembangan Produksi Tebu

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Sebagaimana yang ditunjukkan pada grafik, produksi tanaman tebu tahun

2016 dibandingkan tahun 2015 mengalami penurunan dari 2.916.560 Kw

menjadi 2.860.334 Kw.

Produksi perkebunan tebu cenderung turun selama lima tahun, dikarenakan

beberapa faktor antara lain :

a. Berkurangnya areal tanaman tebu sudah berubah fungsi lahan (menjadi

perumahan, lokasi industri dan perdagangan) dan komoditas tanaman

b. Turunnya minat petani untuk menanam tebu karena harga gula tidak

menjamin dan tidak memberikan keuntungan yang memadai;

c. Bibit yang sudah waktunya harus diganti, namun tidak segera diganti.

c. Produktivitas perkebunan tebu

3.856.721 2.916.560 2.860.334 0

5.000.000

2014 2015 2016

Tebu

Page 114: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

114

Produktivitas perkebunan tebu pada tahun 2016 sebesar 776 kwintal/ha.

Produktivitas ini naik sebesar 7,6% jika dibandingkan dengan produktivitas

tahun 2015 yang sebesar 720,90 kwintal/ha.

Upaya-upaya yang telah dilakukan agar produktivitas Tanaman tebu

meningkat adalah :

a. Menanam tebu menggunakan varitas unggul sesuai masa tanam

b. Ketersediaan pupuk sesuai asas 6 (enam) tepat yaitu tepat waktu,

jumlah, tempat, jenis, harga dan mutu;

c. Melakukan budidaya tanaman tebu sesuai baku teknis yang berlaku.

d. Menebang tebu yang masak optimal

Perkembangan produktivitas perkebunan tebu sebagaimana terlihat pada

grafik di bawah ini.

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

e. Produksi peternakan

1) Daging

Produksi daging tahun 2016 sebesar 20.201.285 kg. Apabila

dibandingkan dengan produksi tahun 2015 terjadi peningkatan produksi

sebesar 396.450 Kg atau 2 %. Hal ini dikarenakan :

a. kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi daging ternak terutama

daging sapi dan unggas semakin tinggi sehingga permintaan dan

pemotongan ternak naik

b. harga daging yang terus naik (mahal) sehingga banyak peternak

yang mengambil tindakan menjual hewan ternak untuk diambil

dagingnya

c. adanya program perintah pusat yaitu swasembada daging sapi dan

kerbau yang membatasi impor daging. Sehingga untuk memenuhi

kebutuhan pasokan daging banyak petani yang memotong ternaknya.

Upaya yang telah dilakukan antara lain kegiatan pelatihan pada peternak

sehingga para peternak semakin menyadari pentingnya penanganan

984,02

852,3 836,4 774,15

681 720,9 776

0

200

400

600

800

1000

1200

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Produktivitas Perkebunan Tebu

Produktivitas Tebu…

Page 115: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

115

kesehatan, higienis sanitasi kandang dan manajemen pakan yang baik

akan meningkatkan produktifitas daging yang dihasilkan.

Perkembangan produksi daging dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Dari data tabel tersebut diatas terbaca bahwa produksi daging dari tahun

ketahun selalu meningkat bahkan tahun 2016 meningkat cukup

signifikan.

Perkembangan produksi ini diartikan kebutuhan daging di Sidoarjo cukup

meningkat yang untuk memenuhinya selain dari populsi ternak lokal

sebagian besar harus mendatangkan dari daerah lain.

2) Telur (kg)

Produksi telur pada tahun 2016 sebesar 2.244.286 Kg, apabila

dibandingkan dengan produksi telur 2015 sebesar 1.737.560 kg terdapat

kenaikan sebesar 506.726 kg atau 29%.

hal ini disebabkan pada Tahun 2016 Dinas Pertanian Perkebunan dan

Peternakan banyak melakukan kegiatan pelatihan pada peternak

sehingga para peternak semakin menyadari pentingnya penanganan

kesehatan, higienis sanitasi kandang dan manajemen pakan yang baik

akan meningkatkan produktifitas telur yang dihasilkan.

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

13.315.238

13.296.000 12.015.000

12.420.000

16.503.584

19.804.835 20.201.285

Perkembangan Produksi Daging (Kg)

Produksi Daging(Kg)

Page 116: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

116

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

3) Susu (Liter)

Produksi susu pada tahun 2016 sebanyak 6.942.150 liter,apabila

dibandingkan tahun 2015 dengan produksi sebanyak 6.689.102

liter,terdapat peningkatan 253.048 liter atau 3,78%.

Rendahnya peningkatan produksi susu dikarenakan adanya kenaikan

biaya operasional (harga pakan ternak dan biaya tenaga kerja) sehingga

petani mengurangi pakan ternaknya yang berakibat produk susu juga

rendah.

Upaya yang dilakukan pada Tahun 2016 antara lain Dinas Pertanian

Perkebunan dan Peternakan banyak melakukan kegiatan pelatihan pada

peternak sehingga para peternak semakin menyadari pentingnya

penanganan kesehatan, higienis sanitasi kandang dan manajemen pakan

yang baik akan meningkatkan produktifitas sapi perahnya.

Perkembangan Produksi susu dapat dilihat pada grafik berikut :

Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

f. Populasi ternak (sapi, sapi perah, , kambing, domba, ayam buras, itik,

enthok)

1.379.075

1.737.560

2.244.286

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

2014 2015 2016Tahun

Produksi Telur (Kg)

6.500.000

6.600.000

6.700.000

6.800.000

6.900.000

7.000.000

2014 2015 2016

6.671.204 6.689.102

6.942.150

Perkembangan Produksi Susu

Page 117: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

117

Jumlah populasi hewan ternak yang dihitung terdiri dari 4 jenis hewan yaitu

sapi, sapi perah, kambing, domba dan 3 jenis unggas yaitu ayam buras,

itik, dan enthok.

Perkembangan populasi binatang ternak dan unggas sebagaimana terlihat

pada tabel berikut ini :

Sumber Data: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Populasi 2016 sebanyak 837.758 ekor menurun dibanding tahun 2014 yang

mencapai 778.169 ekor ternak. Populasi ternak rata – rata mengalami

kenaikan dibandingkan dengan realisasi tahun 2016. Upaya yang telah

dilakukan agar Populasi meningkat antara lain :

1) Pelatihan budidaya ternak, agribisnis peternakan, pengolahan hasil

ternak dan pelatihan kesehatan hewan.

2) Pelayanan kesehatan hewan melalui vaksinasi, Biosecurity,

pemeriksaan laboratorium kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner

3) Pelayanan Inseminasi Buatan (IB), pemeriksaan kebuntingan dan

gangguan reproduksi.

4) Pengawasan mutu pakan ternak dan peredaran obat hewan

3. Urusan Pariwisata

Urusan Pariwisata dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Pemuda, Olah Raga,

Kebudayaan dan Pariwisata.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah :

1. Program pengembangan pemasaran pariwisata

2. Program pengembangan destinasi pariwisata

3. Program pengembangan kemitraan

1

10

100

1.000

10.000

100.000

1.000.000

Sapi SapiPerah

Kambing

Domba

AyamBuras

AyamRas

Itik

2014 9.356 2.824 31.520 30.365 356.41 125.63 211.39

2015 9.507 3.425 31.617 30.582 356.612 122.972 223.45

2016 9.802 3.632 32.169 31.359 367.542 165.300 227.95

Eko

r Populasi Ternak

Page 118: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

118

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Berkembangnya sektor pariwisata yang terintegrasi dengan

industri kreatif, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Jumlah kunjungan wisata

Kabupaten Sidoarjo memiliki berbagai obyek wisata yang dipetakan dalam

beberapa jenis antara lain adalah wisata religi, wisata sejarah dan budaya,

wisata bahari, wisata air, wisata kuliner, wisata industri dan belanja, serta

wisata olahraga dan ruang terbuka hijau. Berikut adalah beberapa objek

unggulan dari masing-masing jenis obyek wisata tersebut diatas, yaitu :

Wisata Religi 8 Obyek

Obyek Unggulan : 1. Upacara Nyadran di Balongdowo

2. Upacara Nyadran di Bluru Kidul

3. Makam Dewi Ayu Sekardadu

4. Makam Mbah Ud

5. Masjid Agung Sidoarjo

Wisata Sejarah dan Budaya 23 Obyek

Obyek Unggulan : 1. Candi Pari

2. Candi Dermo

3. Candi Sumur

4. Candi Pamotan

5. Situs Watu Tulis

Wisata Bahari 3 Obyek

Obyek Unggulan : 1. Kawasan Wisata Pulau Dem (Tlocor)

2. Pantai Kepetingan

3. Pantai Gisik Cemandi

Wisata Air 27 Obyek

Obyek Unggulan : 1. Delta Fishing

2. Waterpark di Kompleks Suncity

3. Kolam Renang ―Sendang Delta‖

4. Kolam Renang Tivoli

5. Kolam Renang Citra Harmoni Park

Wisata Kuliner 7 Obyek

Obyek Unggulan : 1. Pazkul (Pasar Kuliner) di Perumahan Kahuripan

Nirwana

2. Kampung Jajanan Kec. Kedung Sumur Krembung

3. Bursa Kupang di Gedangan

4. Sepanjang Jalan Raya Jati

5. Sepanjang Jalan KH. Mukmin

6. Sepanjang Jalan Ponti

7. Sepanjang Jalan Taman Pinang

Wisata Industri dan Belanja 43 Obyek

Page 119: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

119

Obyek Unggulan : 1. Sentra Industri Tas dan Koper di Tanggulangin

2. Indah Bordir

3. Sepanjang Jalan Mojopahit

4. Mekarsari di Kompleks Perumahan Pondok Jati

5. Kampung Batik Jetis

6. Batik Kenongo

Wisata Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 9 Obyek

Obyek Unggulan : 1. Taman Tanjung Puri

2. Taman Abhirama

3. Taman Apkasi

4. Taman Dwarakerta

5. Taman Abhirupa

6. Alun-alun Sidoarjo

7. Stadion Jenggolo

8. Kompleks GOR Sidoarjo

9. Gedung Bulutangkis Sidoarjo

Wisata Bahari 3 Obyek

Obyek Unggulan : 4. Kawasan Wisata Pulau Dem (Tlocor)

5. Pantai Kepetingan

6. Pantai Gisik Cemandi

Wisata Air 27 Obyek

Obyek Unggulan : 6. Delta Fishing

7. Waterpark di Kompleks Suncity

8. Kolam Renang ―Sendang Delta‖

9. Kolam Renang Tivoli

10. Kolam Renang Citra Harmoni Park

Wisata Kuliner 7 Obyek

Obyek Unggulan : 8. Pazkul (Pasar Kuliner) di Perumahan Kahuripan

Nirwana

9. Kampung Jajanan Kec. Kedung Sumur Krembung

10. Bursa Kupang di Gedangan

11. Sepanjang Jalan Raya Jati

12. Sepanjang Jalan KH. Mukmin

13. Sepanjang Jalan Ponti

14. Sepanjang Jalan Taman Pinang

Wisata Industri dan Belanja 43 Obyek

Obyek Unggulan : 7. Sentra Industri Tas dan Koper di Tanggulangin

8. Indah Bordir

9. Sepanjang Jalan Mojopahit

10. Mekarsari di Kompleks Perumahan Pondok Jati

11. Kampung Batik Jetis

12. Batik Kenongo

Wisata Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 9 Obyek

Obyek Unggulan : 10. Taman Tanjung Puri

11. Taman Abhirama

12. Taman Apkasi

13. Taman Dwarakerta

14. Taman Abhirupa

15. Alun-alun Sidoarjo

16. Stadion Jenggolo

17. Kompleks GOR Sidoarjo

Page 120: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

120

18. Gedung Bulutangkis Sidoarjo

Realisasi kunjungan wisatawan tahun 2016 adalah sebanyak 1.848.622

pengunjung yang terdiri dari kunjungan hotel sebesar 300.035 pengunjung

yaitu wisatawan mancanegara sebanyak 3.160 pengunjung dan wisatawan

nusantara sebanyak 296.875 pengunjung. Serta kunjungan obyek wisata

sebesar 1.548.587 pengunjung yaitu wisatawan mancanegara sebanyak

8.353 pengunjung dan wisatawan nusantara sebanyak 1.540.234

pengunjung. Obyek wisata yang paling sering dikunjungi antara lain

sebagai berikut :

NO Nama Obyek Lokasi Pengunjung

Total Wisman Wisnus

1 Kolam Renang Water

Park Suncity

Jl. Pahlawan

Sidoarjo

8 375.389 375.397

2 Kolam Pancing Delta

Fishing

Desa Prasung

Kec. Buduran

0 217.727 217.727

3 Makam Mbah Ali Mas’ud Desa

Pagerwojo

0 154.514 154.514

4 Sentra Industri Tas dan

Koper (INTAKO)

Desa

Kedensari

Tanggulangin

4.896 138.889 143.785

5 Kolam Renang Citra

Harmoni

Sepanjang -

Taman

0 140.068 140.068

6 Permata Tas dan Koper

Tanggulangin

Kecamatan

Tanggulangin

3.191 106.085 109.276

7 Museum Mpu Tantular Buduran 136 104.658 104.794

Perkembangan jumlah kunjungan wisata sejak tahun 2011–2016

menunjukkan tren meningkat sebagaimana terlihat pada grafik dibawah ini.

Sumber Data : Disporabudpar

Jika dilihat dari Grafik diatas terjadi peningkatan realisasi jumlah

pengunjung tahun 2016 sebesar 54.191 pengunjung atau 2,93%, dan sudah

2015 2016

Wisatawan 1.794.431 1.848.622

1.760.000

1.770.000

1.780.000

1.790.000

1.800.000

1.810.000

1.820.000

1.830.000

1.840.000

1.850.000

1.860.000

Ora

ng

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Page 121: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

121

melampaui target RPJMD tahun 2016 yang direncanakan sebanyak

1.812.375 pengunjung.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata, antara lain :

1) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menuju lokasi wisata.

2) Meningkatkan publikasi obyek-obyek wisata di wilayah Sidoarjo.

3) Meningkatkan pemasaran obyek wisata yang ada.

4) Meningkatkan sarana pendukung fasilitas obyek wisata

4. Urusan Industri

Urusan Industri dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian, Perdagangan dan ESDM.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah Program Peningkatan, Penumbuhan dan Pengembangan Usaha

Industri

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya kontribusi sektor potensial dengan indikator kinerja

sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Jumlah Industri

Jumlah industri yang ada tahun 2016 sebanyak 16.770 unit usaha. Jumlah

ini meningkat 73 unit atau 0,44% dibandingkan dengan jumlah industri

pada tahun 2015 yang sebanyak 16.697 unit. Realisasi tahun 2016 telah

mencapai target kinerja yang telah ditetapkan sebesar 15.229 unit.

Perkembangan jumlah industri selama lima tahun terakhir terlihat pada

grafik berikut ini :

S

2. Petumbuhan/Meningkatnya Volume (nilai produksi) industri

Volume industri berupa nilai produksi tahun 2016 sebesar Rp.

1.139.510.804,00 Jumlah ini meningkat sebesar Rp. 271.818.985.482,00

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

17.000

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah 14.729 16.282 16.473 16.550 16.657 16.697

Jumlah Industri

Page 122: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

122

atau 23,86% dibandingkan dengan volume nilai produksi industri pada

tahun 2015 yang sebesar Rp. 867.691.818.518,00 Realisasi nilai produksi

tahun 2015 sudah mencapai target kinerja yang ditetapkan sebesar

Rp. 996.479.662.000,00.

Perkembangan volume industri selama lima tahun terakhir terlihat pada

grafik berikut ini :

3. Tenaga Kerja yang terserap dari sektor industri

Jumlah tenaga kerja yang terserap dari sektor industri tahun 2016 sebanyak

162.413 orang meningkat dibandingkan dengan jumlah yang terserap pada

tahun 2015 yang sebanyak 156.519 orang.

Meningkatnya Jumlah Tenaga Kerja yang terserap seiring dengan

meningkatnya Pertumbuhan Jumlah Industri

Perkembangan jumlah tenaga kerja yang terserap dari sektor industri

selama lima tahun terakhir terlihat pada grafik berikut ini :

a. Jumlah sentra industri

Jumlah sentra industri pada tahun 2016 masih sebanyak 82 unit. Jumlah ini

tidak mengalami perubahan dengan jumlah sentra industri tahun 2015 yang

juga sebanyak 82 unit.

Perkembangan jumlah sentra industri selama lima tahun terakhir dapat

dilihat pada grafik berikut ini :

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Volume 780.768 781.168 784.158 784.375 784.597 867.692 1.139.51

-

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

Juta

an R

up

iah

Volume (Nilai Produksi) Industri

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Tenaga Kerja 167.590 148.651 152.170 155.364 155.364 156.519 162.413

130.000

140.000

150.000

160.000

170.000

Jumlah Tenaga Kerja Yang Terserap Dari Sektor Industri

Page 123: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

123

5. Urusan Perdagangan

Urusan Perdagangan dilaksanakan SKPD yaitu Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian, Perdagangan dan ESDM serta Dinas Pasar.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah :

1. Program Peningkatan Pasar

2. Program Peningkatan Daya Saing Pasar dan Produk Lokal

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian

sasaran Meningkatnya kontribusi sektor potensial, dengan indikator kinerja

sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Volume perdagangan

Realisasi volume perdagangan yang berhasil dicapai Tahun 2016 pada

kisaran angka sebesar Rp. 18.218.829.000.000,00 meningkat bila

dibandingkan dengan volume perdagangan tahun 2015 sebesar

Rp.17.142.349.000.000,00

Peningkatan ini disebabkan karena iklim usaha di Kabupaten Sidoarjo

yang semakin kondusif dan peningkatan investasi di sektor perdagangan.

Upaya yang dilakukan dalam pencapaian target adalah meningkatkan

promosi produk unggulan daerah melalui kegiatan pameran, misi dagang

dan temu bisnis baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta

membantu para pelaku usaha dagang meningkatkan daya saing produk

melalui kegiatan pelatihan, bantuan mesin/peralatan usaha dan modal

kerja.

Perkembangan volume perdagangan selama lima tahun terakhir terdapat pada

grafik berikut ini :

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Sentra Industri 70 82 85 82 82 82 82

0

20

40

60

80

100

Jumlah Sentra Industri

Page 124: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

124

Sumber Data : Diskoperindag & ESDM

2. Jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor perdagangan

Realisasi jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor pedagangan tahun

2016 sebanyak 398.983 orang, dibanding tahun 2015 yang sebanyak

391.160 orang.

Perkembangan Jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor

perdagangan selama tahun 2010 s.d 2016 dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber Data : Diskoperindag & ESDM

3. Nilai ekspor daerah

Realisasi nilai ekspor non-migas daerah tahun 2016 sebesar

US$ 1.748.281.120,84 dibanding tahun 2015 yang sebesar

US$ 1.698.066.432,45

Angka kenaikan tersebut disebabkan karena meningkatnya perekonomian

masyarakat

Perkembangan nilai ekspor daerah ditunjukkan oleh grafik berikut ini :

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Volume 7.598.83 8.244.36 9.182.27 10.192.3 11.535.5 17.142.3 18.218.8

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

Volume Perdagangan

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah 222,601 254,041 265,277 275,888 281,985 391,160

-

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

Jumlah Tenaga Kerja yang TerserapOleh Sektor Perdagangan

Page 125: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

125

Sumber Data : Diskoperindag & ESDM

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mencapai kinerja tersebut antara

lain :

a. Memberikan kemudahan kepada pengusaha dalam pengurusan

izin/legalitas perusahaan dan dokumen-dokumen ekspor

b. Fasilitasi Pemerintah Daerah kepada pengusaha di bidang promosi

baik dengan melaksanakan pameran di luar negeri

4. Peningkatan kegiatan promosi produk industri dan kerajinan melalui

kegiatan pameran

Pada tahun 2016 jumlah kegiatan promosi produk industri dan kerajinan

yang diimplementasikan melalui kepesertaan pada 20 pameran dan 2 misi

dagang, antara lain :

NO Nama Event / Pameran / Misi Dagang

1 Festival Batik, Tenun dan Craft Java Supermall Semarang 26 Januari s/d 1 Februari 2016

2 Pameran dalam rangka menyambut masyarakat ekonomi asean dan hari

jadi Kab Sidoarjo ke 157 Parkir Timur GOR Sidoarjo 27 Februari s/d 09

Maret 2016

3 Pameran Galery Batik Bordir & Craft Nusantara Pakuwon Trade Center

Surabaya

29 Februri s/d 13 Maret 2016

4 Pameran Bandung Invesment, Tourisment, Trade & EXPORT Comodity Expo

2016 DTC Fashion Mall Bandung 07 s/d 10 April 2016

5 Pameran Inacraft 2016 Jakarta Convention Center 20 s/d 24 April 2016

6 Pameran INAFEST EXPO 2016 Royal Plaza Surabaya 28 April s/d 1 Mei 2016

7 Pameran Tenun Craft & Batik Nusantara 2016 Grand Ballroom Convention

Center Surabaya 04 s/d 08 Mei 2016

8 Pameran Batam Bagus Trade Expo 2016 Atrium Barat di Mega Mall Batam

05 s/d 08 Mei 2016

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Nilai (US$) 1.361.6 1.405.8 1.520.3 1.617.2 1.558.8 1.698.0 1.748.2

-

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.600.000

1.800.000

2.000.000

Nilai Ekspor Daerah

Page 126: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

126

9 Pameran Kriyanusa Gelar Produk Kerajinan Dekranas dan Dekranasda SME

Tower Jakarta 17 s/d 20 Mei 2016

10 Pameran 11 Tahun Batik, Bordir dan Aksesories Fair 2016 Grand City

Surabaya 11 s/d 15 Mei 2016

11 Pameran Pesona Lombok Sumbawa Expo 2016 Mataram Mall Kota

Mataram NTB 02 s/d 05 Juni 2016

12 Pameran Hari Koperasi Nasional ke 69 Tahun 2016 Kota Jambi 21 s/d 24

Juli 2016

13 Pameran Jatim Fair 2016 Grand City Surabaya 06 s/d 16 Oktober 2016

14 Pameran Gebyar Batam Bagus In Craft Expo 2016 Mega Mall Batam 20 s/d

23 Oktober 2016

15 Pamern Badung Creative Expo 2016 Kuta Central Park Bali 16 s/d 20

November 2016

16 Pameran Produk Lokal Kualitas Global 2016 Atrium Java Mall Semarang 22

s/d 29 Nopember 2016

17 Pameran Jakarta Fair Kemayoran 2016 Jakarta International Expo 2016 10

Juni s/d 17 Juli 2016

18 Pameran Adiwastra Nusantara 2016 Jakarta Convention Center 23 s/d 27

Maret 2016

19 Bazar Kampung Ramadhan JTV 2016 Alun-Alun Sidoarjo 10 Juni s/d 3 Juli

2016

20 Pameran The2 Indonesia Hardware Show 2016 Jakarta International Expo

26 s/d 30 September 2016

5. Persentase Pedagang yang menempati pasar

berusaha untuk mewujudkan agar pasar rakyat menjadi pasar sehat

dengan dikeluarkannya aturan terkait pasar sehat, diantaranya Peraturan

Presiden Nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern ; serta Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.

Adapun tujuan penyelenggaraan Pasar Sehat adalah terwujudnya pasar

yang bersih, aman, nyaman, dan sehat melalui kemandirian komunitas

pasar. Komunitas pasar yang dimaksud diantaranya pengelola pasar,

pemasok, pedagang dan konsumen.

Dengan adanya pasar sehat berbagai pihak dapat diuntungkan

diantaranya produsen primer (petani dan nelayan), pedagang, pemerintah

daerah, masyarakat sekitar, masyarakat umum dan konsumen.

Page 127: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

127

Pasar rakyat merupakan Pasar Daerah yang dikelola oleh Pemerintah

Kabupaten Sidoarjo, dimana Jumlah Pasar rakyat yang dikelola sebanyak

18 unit Pasar yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo.

Adapun fasilitas pelayanan pasar yang disediakan berdasarkan Peraturan

Daerah nomor 7 tahun 2012 tentang retribusi pelayanan pasar adalah,

antara lain : Toko Gudang (Togu/Ruko), Kios, Los, dan Fasilitas Lainnya

yang disediakan untuk berdagang di Pasar. Dari fasilitas yang tersedia

tersebut, perkembangan kapasitas pasar dapat disampaikan sebagaimana

grafik di bawah ini :

Dari grafik tersebut di atas, bahwa kapasitas stand pasar yang disediakan

mengalami peningkatan, yaitu dari tahun 2015 sebanyak 14.628 stand

menjadi 15.658 stand pada tahun 2016, peningkatan ini disebabkan

adanya pembangunan los loak dan los burung di Pasar Porong dan

revitalisasi Pasar Sukodono. Selain ke 18 pasar yang ada, terdapat

beberapa rencana pengembangan yang telah diawali pembangunannya,

namun sampai saat ini mengalami kendala untuk realisasinya antara lain :

a. Pasar Krian Baru yang sudah terbangun memiliki 960 stand.

Kondisi saat ini pengelolaan pasar sudah diserahkan kepada

Pemerintah Daerah melalui Dinas Pasar sesuai dengan Berita Acara

penyerahan obyek dari PT Bangun Pilar Perkasa, namun karena stand

yang terbangun masih banyak yang belum terjual, maka sebagian

stand-stand masih dalam pemasaran oleh PT Bangun Pilar Perkasa

b. Pasar Kepuhkiriman dibangun dengan sistem BTO (Built Transfer

Operation) dan saat ini masih dalam proses pembangunan, namun

pembangunannya berhenti dikarenakan pengembang PT Pintu Abadi

Sejahtera Wanprestasi. Rencana pengembang sesuai dengan Ijin

Mendirikan Bangunan akan dibangun sebanyak 346 stand.

c. Pasar Tulangan dibangun dengan sistem BTO (Built Transfer

Operation) oleh PT Wahyu Graha Persada, dan sampai saat ini masih

11.500

12.000

12.500

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah stan 13.178 13.609 13.855 13.881 13.881 14.628 15.658

Perkembangan Kapasitas Pasar

Page 128: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

128

belum dilaksanakan karena dalam tahap negosiasi dengan pedagang,

rencana pembangunannya akan menambah stand sebanyak 122 unit.

d. Pasar Taman Baru dibangun dengan sistem BTO (Built Transfer

Operation) oleh PT Bangun Persada Nasifinta guna menampung

pedagang yang sudah overload di Pasar Taman Lama, yang saat ini

masih dalam proses sosialisasi dan audit finansial serta pembuatan

DED (Detailed Enginering Design) dengan rencana pembangunan stand

sebanyak 158 stand.

Stand pasar yang disediakan sampai dengan tahun 2016 belum

memenuhi kebutuhan perkembangan pedagang yang menempati pasar,

karena ada pedagang yang tidak menempati stand/pedagang lesehan.

Adapun perbandingan perkembangan jumlah stand pasar dengan

jumlah pedagang yang ada adalah sebagaimana tabel dibawah ini :

No Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Kapasitas Pasar 13.178 13.609 13.855 13.881 13.881 14.628 15.658

2 Jumlah pedagang 17.411 14.842 15.088 15229 15.220 16.114 16.208

3 Jumlah stand buka 8.538 8.969 9.322 9.436 10.060 10.644 10.872

4 Jumlah stand tutup 4.640 4.640 4.533 4.549 3.821 3.808 4787

5 Jumlah pedagang lesehan dan bongkar muat

1.233 1.233 1.233 1.244 1.339 1.486 1.509

6 Jumlah stand yang belum operasional

176 176

Dari tabel tersebut diatas, bahwa perkembangan jumlah pedagang

memang lebih tinggi dari jumlah penyediaan fasilitas stand pasar, dimana

masih terdapat 1.509 pedagang belum tertampung dalam bangunan stand

pasar, dan masih berjualan dengan cara lesehan di halaman pasar.

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo tetap berusaha

menampungnya ke tempat yang selayaknya dan direncanakan

mengembangkan pasar-pasar yang secara kelayakan dapat

dikembangkan pasar-pasar dimaksud, antara lain : pasar taman, pasar

tulangan, pasar wadungasri dan pasar prambon

Yang juga perlu mendapat perhatian dari kondisi pasar tersebut adalah

masih banyaknya kondisi stand pasar yang tutup, yaitu kurang lebih

terdapat 4.787 pedagang, dari pendataan yang telah dilakukan

peningkatan stand yang tutup disebabkan antara lain :

- Masih banyaknya anggapan bahwa kepemilikan stan sebagai investasi

- Pelaksanaan Perda masih belum dapat dilakukan secara tegas,

karena masih perlu disiapkan mekanisme pendukungnya.

Page 129: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

129

Upaya yang akan kami lakukan adalah dengan pembinaan yang dilakukan

secara intensif dan pendekatan secara persuasive terhadap pedagang

yang standnya tutup.

Prosentase kenaikan nilai retribusi pasar Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan penerimaan dari pungutan

pajak, retribusi, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan

pendapatan lain. Retribusi daerah merupakan salah satu sumber

pembiayaan pembangunan daerah yang diandalkan guna mendukung

pelaksanaan otonomi daerah. Salah satu jenis retribusi daerah yang

dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo adalah Retribusi Pelayanan

Pasar.

Retribusi Pasar

No Tahun 2013 2014 2015 2016

1 Realisasi Retribusi Pasar

9.507.157.080 9.710.966.475 10.444.411.850 11.868.633.600

6. Urusan Transmigrasi

Urusan transmigrasi dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja.

Program pembangunan yang dilaksanakan untuk urusan ini pada tahun 2016

adalah Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi.

Hasil pelaksanaan program ditunjukkan pada Peningkatan kesejahteraan

ekonomi masyarakat, dengan indikator kinerja jumlah transmigran yang

diberangkatkan.

Pada tahun 2016 transmigran diberangkatkan sebanyak 15 kepala keluarga

(kk) dengan tujuan:

1. Kabupaten Lahat Provinsi Sumatra Selatan sebanyak 10 kk (38 Jiwa).

2. Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo sebanyak 5 kk (23 jiwa).

Sesuai dengan target Renstra Dinas Sosial dan Tenaga Kerja rencana

diberangkatkan sebanyak 15 KK, dengan demikian realisasi pemberangkatan

transmigrasi pada tahun 2016 telah sesuai dengan target yaitu 100%. Apabila

dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 10 KK terjadi peningkatan sebesar

50%. Hal ini disebabkan karena kuota pemberangkatan transmigrasi

Kabupaten/kota bergantung dari alokasi oleh Provinsi. Dan pada tahun 2016

kuota pemberangkatan transmigran asal Kabupaten Sidoarjo sebanyak 15 KK

dan tahun 2015 sebanyak 10 KK.

UNSUR PENUNJANG

Page 130: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

130

Unsur Penunjang dilaksanakan oleh SKPD yaitu Sekretariat Daerah, Sekretariat

DPRD, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset, Inspektorat, Badan

Kepegawaian Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah, Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI serta 18

Kecamatan.

Program pembangunan untuk unsur penunjang yang dilaksanakan pada tahun

2016 adalah :

1. Program Pembinaan Administrasi Pemerintahan Umum dan Desa

2. Program Administrasi Kerjasama

3. Program Koordinasi Kebijakan Monitoring dan Evaluasi bidang kesejahteraan

rakyat dan kemasyarakatan

4. Program Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Kebijakan bidang

perekonomian, pertanian, dan BUMD.

5. Program Koordinasi Rumusan Kebijakan Pengendalian Evaluasi dan

pelaporan pembangunan

6. Program Koordinasi Kebijakan dan Pelayanan Bidang Telematika dan

Persandian

7. Program Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan Organisasi Perangkat

Daerah dan Pelayanan Publik

8. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, Bantuan dan

Dokumentasi Hukum

9. Program Pelayanan Informasi dan Pemberitaan Pengelolaan, Pengaduan,

Keprotokolan, dan Dokumentasi

10. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

11. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

12. Program Peningkatan dan Pengembangan Pajak Daerah

13. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah

14. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

15. Program Pengelolaan Sumberdaya ASN

16. Program Pelayanan Administrasi Kepegawaian

17. Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur

18. Program Bantuan Hukum dan Sosial, Pembinaan Potensi dan Kreatifitas

anggota KORPRI

19. Program Koordinasi, Pembinaan dan Penyelenggaraan

Pemerintahan,Pembangunan, Perekonomian, Pemberdayaan Sosial

Masyarakat dan Ketentraman Ketertiban umum.

Page 131: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

131

Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian sasaran :

“Meningkatnya tata kelola pemerintahan Kabupaten Sidoarjo yang baik”,

melalui hasil pencapaian kinerja sebagai berikut :

Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Pelayanan Publik

(SPP) yang dimiliki

(a) Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Sesuai dengan ketentuan pasal 11 dan pasal 14 Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah ditetapkan Peraturan

Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pemerintah telah

menetapkan 15 SPM untuk menjadi acuan dan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dalam proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

pelaporan dan pertanggung jawaban di daerah untuk menjamin akses dan

mutu pelayanan dasar kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan

urusan wajib.

SPM pada penerapannya diharapkan dapat dilakukan secara bertahap

dengan mempertimbangkan kebutuhan, prioritas dan kemampuan

keuangan daerah serta kelembagaan dan personil. Dalam melaksanakan

SPM diperlukan pemetaan kondisi awal SPM pada SKPD terkait untuk

menentukan penetapan target pencapaian sasaran SPM pada tahun

berjalan dan tahun berikutnya hingga memenuhi standar capaian SPM

secara nasional, penghitungan rencana pembiayaan untuk sasaran capaian

tiap tahunnya, dan mengintegrasikan SPM tersebut ke dalam dokumen

perencanaan. Langkah langkah tersebut merupakan suatu prasyarat agar

SPM dapat diterapkan secara utuh untuk kemudian dapat dianggarkan,

dilaksanakan, dan dievaluasi pencapaiannya sebagai bahan kajian

pelaksanaan pelayanan dasar pada tahun berikutnya.

Tujuan penyusunan rencana pencapaian SPM adalah menentukan jumlah

anggaran yang dibutuhkan untuk pencapaian target pelayanan dasar, yang

menjadi landasan dalam penentuan perimbangan keuangan yang lebih adil,

transparan, dan dijadikan dasar dalam menentukan anggaran kinerja

berbasis manajemen kinerja.

15 Bidang Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah, sebagai berikut :

NO. SPM YANG SUDAH DILAKSANAKAN /

Page 132: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

132

Sumber data : Bagian Organisasi Setda

(b) Standar Pelayanan (SP)

Berdasarkan PERMENPAN dan RB Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman

Standar Pelayanan sebagai pengganti PERMENPAN dan RB Nomor 36

tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan

Penerapan Standar Pelayanan.

Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai

kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka

pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.

Diperlukan adanya standar pelayanan oleh setiap unit pelayanan sebagai

jaminan dan kepastian penyelenggaraan pelayanan. Tersusunnya standar

pelayanan pada setiap unit pelayanan agar penyelenggaraan pelayanan

publik dapat berjalan lebih baik.

Data Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Tahun 2016,

sebagai berikut :

NO SKPD/INSTANSI SOP KETERANGAN

1 UPTB LABORATORIUM

LINGKUNGAN (BLH)

24 1 Pengendalian Dokumen 13 Tinjauan Manajemen

2 Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak 14 Pelatihan

3 Sub Kontrak Penguajuan dan Klibrasi 15 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

4 Pembelian Jasa dan Perbekalan 16 Personel

DITINDAKLANJUTI

1 2

1. SPM Bidang Perumahan Rakyat

2. SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri

3. SPM Bidang Sosial

4. SPM Bidang Kesehatan

5. SPM bidang Pemberdayaan Perempuan

6. SPM Bidang Lingkungan Hidup

7. SPM Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

8. SPM Bidang Pendidikan Dasar

9. SPM Bidang Ketenagakerjaan

10. SPM Bidang Perkerjaan Umum Dan Penataan Ruang

11. SPM Bidang Ketahanan Pangan

12. SPM Bidang Kesenian

13. SPM Bidang Komunikasi Dan Informatika

14. SPM Bidang Perhubungan

15. SPM Bidang Penanaman Modal

Page 133: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

133

5 Pelayanan kepada Pelanggan 17 Kondisi Akomodasi & Kondisi Laingkungan

6 Penanganan Keluhan Pelanggan 18 Pengujian

7

Pengendalian Pekerjaan Pengujian dan/atau Kalibrasi yang tidak sesuai

19 Peralatan

20 Penanganan Standar Acuan & Bahan Acuan

8 Peningkatan 21 Pengambilan Contoh Uji

9 Tindakan Perbaikan 22 Penanganan Contoh Uji

10 Tindakan Pencegahan 23 Pengendalian Mutu

11 Pengendalian Rekaman 24 Pelaporan Hasil Pengujian

12 Audit Mutu Internal

2 UPTD TPA SAMPAH DAN PAL TINJA

"GRIYO MULYO" DKP

13 1 Penanganan Surat Masuk 8 Kemitraan Sedot Lumpur dan tinja dengan swasta 2 Penanganan Surat Keluar

3 Pendataan Pelanggan Air Limbah 9 Operasional dan pemerliharaan IPLT

4 Penyedotan Lumpur Tinja 10 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

5 Pembinaan dan Pelatihan KSM 11 Penyetoran Retribusi

6 Usulan Kegiatan UPTD 12 Pemeliharaan Truk Tinja

7 Penanganan Keluhan Pelanggan 13 Monitoring dan Evaluasi

3 UPTD LIPONSOS DINSOSNAKER

1

Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan (PMKS)

4 UPTD TERMINAL DINAS

PERHUBUNGAN

1 1 Pelayanan Penggunaan Tempat Usaha Kios/Lahan

5 UPTD PARKIR DINAS PERHUBUNGAN

6 1 Petugas Juru Parkir (Berlangganan) 4 Petugas Pengawas Parkir

2

Petugas Juru Parkir (Non Berlangganan) 5 Ijin Pajak Parkir

3

Permohonan Keberatan Parkir Berlangganan 6 Pendistribusian Karcis Non Berlangganan

6 UPTD PELAYANAN PAJAK DAERAH KRIAN DPPKA

8 1 Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB2) di Lokasi Opsir/ Polling PBB

4 Pajak Restoran

5 Pajak Reklame

6 Pajak Parkir

2 Pajak Air Tanah 7 Pajak Hiburan

3 Pajak Hotel 8 Pajak Penerangan

7 UPTD PELAYANAN PAJAK DAERAH

TULANGAN DPPKA

8 1 Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB2) di Lokasi Opsir/ Polling PBB

4 Pajak Restoran

5 Pajak Reklame

6 Pajak Parkir

2 Pajak Air Tanah 7 Pajak Hiburan

3 Pajak Hotel 8 Pajak Penerangan

8 UPTD PELAYANAN PAJAK DAERAH TAMAN DPPKA

8 1 Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB2) di Lokasi Opsir/ Polling PBB

4 Pajak Restoran

5 Pajak Reklame

6 Pajak Parkir

2 Pajak Air Tanah 7 Pajak Hiburan

3 Pajak Hotel 8 Pajak Penerangan

9 UPTD PELAYANAN PAJAK DAERAH

SIDOARJO DPPKA

8 1 Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB2) di Lokasi Opsir/ Polling PBB

4 Pajak Restoran

5 Pajak Reklame

6 Pajak Parkir

2 Pajak Air Tanah 7 Pajak Hiburan

3 Pajak Hotel 8 Pajak Penerangan

10 UPTD GELANGGANG OLAHRAGA

1 1 Pemberian Ijin Penyelenggaraan Kegiatan di Kawasan Olahraga dan Pemakaian Stan dan Tempat lain yang berada di Kawasan Olahraga

DINAS PEMUDA, OLAHRAGA,

KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

11 UPTB PUSAT PELAYANAN

3 1 Pengaduan Langsung (P2TP2A)

2 Pengaduan Hotline (P2TP2A)

Page 134: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

134

TERPADU PEMBERDAYAAN PERMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) 3

Pengaduan Jaringan Masyarakat/ Media (P2TP2A)

BPMPKB

12 UPTD PELAYANAN ANAK DENGAN

TUNA RUNGU DAN AUTIS

10 1 Pelayanan Skrining Pendengaran di UPTD

6 Pendaftaran Tunarungu, Tuna Wicara di UPTD Pelayanan anak Tuna Rungu, Tuna Wicara dan Autis 2 Pelayanan Observasi pada anak

dengan Autisme

DINAS PENDIDIKAN 3 Pelayanan Intervensi pada Anak dengan Autisme

7 Pendaftaran Autis di UPTD Pelayanan anak Tuna Rungu, Tuna Wicara dan Autis

4 Pelayanan Observasi pada anak dengan Tunarungu Wicara

8 Penanganan/ Pengelolaan Surat Masuk

9 Pelayanan Kebersihan Kantor

5 Pelayanan Intervensi pada anak Tunarungu Wicara

10 Penanganan Keamanan Kantor

13

UPTD PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

26

1

Pelayanan Pendaftaran Pengujian Berkala Pertama

14 Pelayanan Pengujian Berkala Pertama

DINAS PERHUBUNGAN

15 Pelayanan Pengujian Berkala Berkala

2 Pelayanan Pendaftaran Pengujian Berkala

16 Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Mutasi Uji Masuk

3 Pelayanan Pendaftaran Pengujian Mutasi Masuk

17 Pelayanan Administrasi Penyelesaian Pengujian Berkala Pertama

4 Pelayanan Pendaftaran Pengujian Numpang Uji Masuk

18 Pelayanan Administrasi Penyelesaian Pengujian Berkala

5 Pra Uji Kendaraan Bermotor 19 Pelayanan Administrasi Penyelesaian Mutasi Uji Masuk 6

Menguji Emisi Gas Buang dengan CO HC tester

20 Pelayanan Administrasi Penyelesaian Pengujian Numpang Uji Masuk 7

Menguji Emisi Gas Buang dengan Smoke Tester

21 Pelayanan Rekomendasi Kendaraan Baru

8 Menguji bagian bawah kendaraan 22 Pelayanan Rekomendasi mutasi Masuk

9 Menguji intensitas cahaya lampu dan penyimpangannya

23 Pelayanan Rekomendasi Rubah Bentuk

24 Pelayanan Rekomendasi Rubah Sifat

10

Menguji kincup roda depan

25 Pelayanan Rekomendasi Numpang Uji Keluar

11 Menimbang kendaraan dengan Axle Load Tester

26 Pelayanan Rekomendasi Mutasi Keluar

12 Menguji rem Kendaraan dengan Brake Tester

13 Menguji Penyimpangan

Speedometer

14 UPTD RUSUNAWA

6 1

Proses awal menempati hunian rusunawa

4 Pembayaran listrik dan air rusunawa

DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA

RUANG 2

Penerimaan calon penghuni rusunawa

5 Tagihan tunggakan sewa

3 Pembayaran sewa rusunawa 6

Penagihan tagihan tunggakan air dan listrik

15 UPTD PASAR WADUNGASRI

1 Pelayanan Balik Nama, Perpanjangan dan Retribusi Pasar

DINAS PASAR

16 UPTD PASAR TAMAN

1 Pelayanan Balik Nama, Perpanjangan dan Retribusi Pasar

DINAS PASAR

Page 135: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

135

17 UPTD PASAR PORONG

1 Pelayanan Balik Nama, Perpanjangan dan Retribusi Pasar

DINAS PASAR

18

UPTD PASAR SIDOARJO

1

Pelayanan Balik Nama, Perpanjangan dan Retribusi Pasar

DINAS PASAR

19 UPTD PASAR KRIAN 1 Pelayanan Balik Nama, Perpanjangan dan Retribusi Pasar

DINAS PASAR

Sumber data : Bagian Organisasi Setda

(c) Indeks Kepuasan Masyarakat

Pada tahun 2016, dilakukan pengukuran pelayanan bidang pemerintahan,

kesehatan, perijinan, pelayanan publik dengan nilai rata-rata 78,91 atau

kategori B (baik).

Rincian pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2016 dapat dilihat

pada tabel berikut :

NO. INSTANSI PELAYANAN PUBLIK KONVERSI MUTU

IKM PELAYANAN

1 2 3 4

1 BPMPKB 77,67 (B) BAIK

2 BPMPKB Penguat Lembaga Kemasyarakatan

65,94 (B) BAIK

3 BPMPKB Pemberian Dana Bergulir 79,96 (B) BAIK

4 BPBD 78,75 (B) BAIK

5 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 82,32 (A) Sangat Baik

6 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

75,68 (B) BAIK

7 Badan Lingkungan Hidup 72,99 (B) BAIK

8 Dinas Perhubungan UPT Pengujian Kendaraan Bermotor

72,43 (B) BAIK

9 DPPKA 67,20 (B) BAIK

10 Diskoperindag ESDM 74,20 (B) BAIK

11 Satuan Polisi Pamong Praja 79,88 (B) BAIK

Page 136: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

136

12 Sekretariat Korpri 80,01 (B) BAIK

13 Kantor perpustakaan dan Arsip 81,42 (A) Sangat Baik

14 RSUD 78,51 (B) BAIK

15 Kecamatan Jabon 77,44 (B) BAIK

16 Kecamatan Porong 76,97 (B) BAIK

17 Kecamatan Wonoayu 77,17 (B) BAIK

18 Kecamatan Tarik 77,19 (B) BAIK

19 Kecamatan Balongbendo 86,42 (A) Sangat Baik

20 Kecamatan Krian 86,46 (A) Sangat Baik

21 Puskesmas Porong 81,28 (A) Sangat Baik

22 Puskesmas Krembung 81,28 (A) Sangat Baik

23 Puskesmas Sekardangan 81,90 (A) Sangat Baik

24 Puskesmas Tulangan 80,30 (B) BAIK

25 Puskesmas Trosobo 78,90 (B) BAIK

26 Puskesmas Balongbendo 76,37 (B) BAIK

27 Puskesmas Buduran 77,41 (B) BAIK

28 Puskesmas Sukodono 87,27 (A) Sangat Baik

29 Puskesmas Taman 78,00 (B) BAIK

30 Puskesmas Tanggulangin 78,70 (B) BAIK

31 Puskesmas Sedati 82,09 (A) Sangat Baik

32 Puskesmas Tarik 81,20 (A) Sangat Baik

33 Puskesmas Prambon 80,17 (B) BAIK

34 Puskesmas Waru 82,18 (A) Sangat Baik

35 Puskesmas Gedangan 78,95 (B) BAIK

36 Puskesmas Medaeng 81,22 (A) Sangat Baik

37 Puskesmas Ganting 80,31 (B) BAIK

38 Puskesmas Jabon 83,71 (A) Sangat Baik

39 Puskesmas Medaeng 81,22 (B) BAIK

40 Kelurahan Sidokare 75,00 (B) BAIK

41 Kelurahan Lemahputro 74,00 (B) BAIK

42 Kelurahan Sepanjang 82,00 (A) Sangat Baik

43 Kelurahan Ketegan 81,00 (B) BAIK

RATA-RATA KONVERSI 78,91 (B) BAIK

Sumber Data : Bagian Organisasi Setda

Page 137: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

137

a) Jumlah permasalahan yang diselesaikan

Untuk mengukur kepastian hukum dalam menjalankan Pemerintahan

maka Pemerintah Kabupaten Sidoarjo harus tetap berusaha agar setiap

permasalahan hukum / sengketa hukum yang dihadapi dapat segera

terselesaikan. Penyelesaian permasalahan tersebut dapat melalui jalur

Litigasi (persidangan) maupun jalur Non Litigasi (di luar

persidangan/mediasi).

Jumlah sengketa hukum yang ditangani sampai dengan akhir tahun 2016

sebanyak 21 sengketa hukum. Adapun sengketa hukum yang ditangani

tersebut, diantaranya yaitu :

NO NOMOR PERKARA PARA PIHAK KETERANGAN

1

PERKARA NOMOR : SOLIKIN

KASASI 86/Pdt.G/2014/PN.SDA MELAWAN

KEPALA DESA SEKETI KECAMATAN

BALONGBENDO

2

PERKARA NOMOR : SOLIKIN

SELESAI 123/G/2012/PTUN.SBY MELAWAN

KEPALA DESA SEKETI

3

PERKARA NOMOR : AGUS SUPRIHANTO

SELESAI 260/G/2015/PTUN.SBY MELAWAN

DINSOSNAKER

4

PERKARA NOMOR : TUBI

SELESAI 130/Pdt.G/2015/PN.SDA MELAWAN

CAMAT KRIAN

5

PERKARA NOMOR : SAIFUDIN TOHARI

BANDING 192/G/2015/PTUN.SBY MELAWAN

DINSOSNAKER

6

PERKARA NOMOR : SAMSUL HUDA

BANDING 210/Pdt.G/2015/PN.SDA MELAWAN

DINSOSNAKER

7

PERKARA NOMOR : SUNDAHYATI PENINJAUAN KEMBALI (PK)

55/G/2015/PTUN.SBY MELAWAN

BUPATI SIDOARJO

8

PERKARA NOMOR : SUKARDJI

KASASI 11/G/2015/PTUN.SBY MELAWAN

DINSOSNAKER

9

PERKARA NOMOR : SUGIONO, DKK

KASASI 70/Pdt.G/2015/PN.SDA MELAWAN

BUPATI SIDOARJO DAN KADIS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KAB. SIDOARJO

10 PERKARA NOMOR : ERLIN DWI HARTATIK BANDING (SELESAI)

Page 138: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

138

270/G/2015/PTUN.SBY MELAWAN

BUPATI SIDOARJO

11

PERKARA NOMOR : ZAINUL ARIFIN DKK

SELESAI (GUGATAN DI CABUT)

39/Pdt.G/2016/PN.SDA MELAWAN

KADES SARIROGO, CAMAT SDA, BUPATI SDA, PT KIANI REALTY TIGA BERSAUDARA

12

PERKARA NOMOR : YAYASAN DHARMA

SELESAI (PUTUSAN SELA)

59/Pdt.G/2016/PN.SDA MELAWAN

BPN SIDOARJO, BUPATI SDA, TPT (TIM PENGADAAN TANAH)

13

PERKARA NOMOR : MUCHAMMAD CHOLIQ

PROSES PERSIDANGAN 70/Pdt.G/2016/PN.SDA MELAWAN

KEPALA DESA DUKUHSARI KECAMATAN JABON

14

PERKARA NOMOR : SUHUDI, DKK

PROSES PERSIDANGAN

169/Pdt.G/2016/PN.SDA MELAWAN

KEPALA DESA SARIROGO KAB. SIDOARJO, PT. KIANI REALTY TIGA BERSAUDARA DAN

BPD SARIROGO KAB. SIDOARJO

15

PERKARA NOMOR : PT. ABADI NYLON ROPE FISHING NET

110/G/2016/PTUN.SBY MELAWAN SELESAI (PUTUSAN)

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

KAB. SIDOARJO

16

PERKARA NOMOR : NUR YASIN

PROSES PERSIDANGAN

118/G/2016/PTUN.SBY MELAWAN

KETUA PANITIA PILKADES MEDAENG KAB.

SIDOARJO DAN KETUA BPD MEDAENG KAB. SIDOARJO

17

PERKARA NOMOR : ARIS ARDIANSYAH, DKK

135/G/2016/PTUN.SBY MELAWAN PROSES PERSIDANGAN

BUPATI SIDOARJO

18

PERKARA NOMOR : EDDY POLANDOUW

137/G/2016/PTUN.SBY MELAWAN PROSES PERSIDANGAN

BUPATI SIDOARJO

19

PERKARA NOMOR : PT. NARAGITA DINAMIKA KOMUNIKA

186/G/2016/PTUN.SBY MELAWAN PROSES PERSIDANGAN

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KAB. SIDOARJO

20

PERKARA NOMOR : RICHARD ARJUNA BUTAR BUTAR

52/VI/KI-Prov.Jatim-PS/2016 MELAWAN PROSES PERSIDANGAN

PEMERINTAH DAERAH KAB. SIDOARJO

21

PERKARA NOMOR : JIMMY RUSNI RASYID

PROSES PERSIDANGAN 65/VII/KI-Prov.Jatim-PS/2016 MELAWAN

PEMERINTAH DAERAH KAB. SIDOARJO

Page 139: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

139

1) Indeks Pemerintahan Kabupaten yang Baik.

Indeks Pemerintahan Kabupaten yang Baik (Indeks Good Governance)

merupakan Hasil Survei terhadap proses pengelolaan / manajemen

pelayanan publik (pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan investasi)

dengan indikator utama transparansi, partisipasi masyarakat, supremasi

hukum, dan akuntabilitas.

Indeks Pemerintahan Kabupaten yang Baik berfungsi untuk

memeringkatkan suatu daerah ke dalam salah satu kategori tata

pemerintahan.

Komponen – komponen penilainya, antara lain :

1. Transparansi dan Keterbukaan

2. Partisipasi Masyarakat

3. Supremasi Hukum

4. Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan hasil survey di tahun 2016, Indeks Good Governance

Kabupaten Sidoarjo adalah 65,35 atau masih dalam kategori Baik;

3) Nilai Sakip Kabupaten Sidoarjo

Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah mengimplementasikan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)-nya, serta

sekaligus untuk mendorong adanya peningkatan kinerja instansi

pemerintah, adalah dengan dilakukan suatu evaluasi implementasi SAKIP di

Pemerintah Daerah.

Hasil evaluasi SAKIP Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan oleh Kementrian

PAN dan RB tahun 2015 memperoleh kategori B (baik), nilai tersebut sama

dengan yang dicapai tahun 2014 dan pada peringkat 5 (lima) besar di Jawa

Timur.

Capain kinerja tersebut telah sesuai dengan target yaitu pada kategori B

(Baik).

Berikut Hasil Evaluasi SAKIP Kabupaten Sidoarjo, sebagaimana grafik :

56,69

60,04

56,68

62,71 64,04

52

54

56

58

60

62

64

66

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Nilai SAKIP

Page 140: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

140

4) Status Kinerja LPPD Kabupaten Sidoarjo

Untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya

peningkatan kinerja untuk mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan

otonomi daerah berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik, salah

satunya adalah dengan melakukan evaluasi atas LPPD yang disusun oleh

pemerintah daerah.

LPPD kabupaten Sidoarjo Tahun 2015 memperoleh nilai (score) 3,4187

dengan status kinerja Sangat Tinggi (ST) mendapat peringat ke 3 (tiga)

tingkat Nasional menigkat dari Tahun 2014 dengan nilai 3,3579 dengan

status kinerja ST (sangat tinggi), dengan peringkat ke 7 (tujuh) di tingkat

Nasional.

Capain kinerja tersebut telah sesuai dengan target yaitu Score / Nilai LPPD

dengan status Sangat Tinggi (ST)

Berikut Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(EKPPD) Kabupaten Sidoarjo, sebagaimana grafik :

% PAD terhadap Total Pendapatan (Realisasi).

a. Perkembangan PAD

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan komponen pendapatan yang

dapat menggambarkan kemampuan daerah dalam membiayai operasional

dan pembangunan daerahnya. Semakin besar PAD yang mampu dihimpun

akan semakin menunjukkan kemandirian daerah dalam membiayai

kebutuhannya.

Sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 PAD cenderung mengalami

peningkatan dengan rata – rata peningkatan pada kisaran angka 24%

Peningkatan PAD yang cukup tinggi ini harus diapresiasi dengan baik.

Terutama dari sektor pajak daerah, Penerimaan PAD selama ini merupakan

hasil kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo disamping

semakin baiknya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kewajiban

keuangannya kepada daerah.

3,0732 3,1415

3,2526

3,4187

2,9

3

3,1

3,2

3,3

3,4

3,5

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Nilai EKPPD

Page 141: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

141

Perkembangan PAD dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat

dalam tabel dan grafik berikut :

PAD DAN KENAIKAN PAD

TAHUN TARGET REALISASI (JUMLAH)

% atas Target

% Peningka

tan

Tahun 2013 810.800.099.696,00 858.433.670.217,95 105,87

Tahun 2014 1.003.045.392.951,00 1.115.332.938.500,16 111,19 129,31%

Tahun 2015 1.180.576.448.721,00 1.266.786.627.409,24 107,30 113,87%

Tahun 2016 1.203.799.439.005,00 1.335.470.792.171,70 110,94% 105,14%

Sumber data : DPPKA

Perkembangan PAD

Sumber data : DPPKA

Dari grafik dan tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap tahun realisasi

PAD selalu diatas target/anggaran, dan setiap tahun meningkat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya walaupun makin mengecil

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan

gambaran yang positif untuk mendukung pertumbuhan perekonomian

di Kabupaten Sidoarjo, disisi yang lain merupakan tantangan pagi

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk berupaya lebih optimal untuk

mempertahankan tingkat kenaikan PAD pada kisaran angka 5% sampai

dengan 10%.

Realisasi PAD 2016 dan 2015

NO URAIAN

2015 2016 % REAL ATAS TARGET 2016

% REL 2016 THD REAL 2015

REALISASI TARGET REALISASI

(Rp) (Rp)

1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

1.272.446.651.952,24 1.203.799.439.005,00 1.335.470.792.171,70 110,94% 104,95%

1.1 Pajak Daerah 700.498.296.678,19 686.820.000.000,00 735.767.535.183,50 107,13% 105,03%

-

200.000.000.000,00

400.000.000.000,00

600.000.000.000,00

800.000.000.000,00

1.000.000.000.000,00

1.200.000.000.000,00

1.400.000.000.000,00

2013 2014 2015 2016

Target

Realisasi

Page 142: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

142

1.2 Retribusi Daerah 139.441.382.861,75 102.863.202.188,00 106.606.736.349,00 103,64% 76,45%

1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

27.424.933.327,00 27.585.589.548,24 26.888.797.901,00 97,47%

98,05%

1.4 Lain - Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

405.082.039.085,30 386.530.647.268,76 466.207.722.738,20 120,61%

115,09%

JUMLAH 1.272.446.651.952,24 1.203.799.439.005,00 1.335.470.792.171,70 110,94% 104,95%

b. Perkembangan Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah adalah gambaran kemampuan daerah dalam

membiayai seluruh aktivitasnya. Pendapatan daerah terdiri dari PAD,

Pendapatan Dana Perimbangan/Dana Transfer dan Lain – Lain

Pendapatan Yang Sah.

Target dan realisasi pendapatan daerah dari tahun 2013 sampai dengan

tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel dan grafik berikut :

KENAIKAN PENDAPATAN DAERAH

TAHUN TARGET REALISASI (JUMLAH)

% atas Target

% Peningka

tan

Tahun 2013 2.644.581.299.007,00 2.695.270.157.665,95 101,92

Tahun 2014 3.128.535.332.717,00 3.273.379.955.995,16 104,63 121,27%

Tahun 2015 3.561.941.283.569,00 3.559.648.762.840,16 99,94 108,74%

Tahun 2016 3.389.966.737.239,00 3.668.228.791.125,70 108,31 103,05%

Sumber data : DPPKA

Perkembangan Pendapatan Daerah

Sumber data : DPPKA

Peningkatan pendapatan daerah yang cukup tinggi ini menunjukkan

bahwa kemampuan daerah dalam menghimpun dana bagi

pembangunan daerah telah berjalan dengan baik sehingga

percepatan pembangunan daerah cepat terwujud.

Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2016 dan 2015

NO URAIAN

TAHUN 2015 TAHUN 2016 % REAL ATAS

TARGET 2016

%REL 2016 THD

REAL 2015 REALISASI TARGET REALISASI

1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

1.266.786.627.409,24 1.203.799.439.005,00 1.335.470.792.171,70 110,94 104,95

2 DANA PERIMBANGAN 1.388.639.002.033,00 1.526.130.415.098,00 1.689.670.759.119,00 110,72 121,68

3 LAIN -LAIN PENDAPATAN YANG SAH

900.793.409.320,00 660.036.883.136,00 643.087.239.835,00 97,43 71,39

-

1.000.000.000.000

2.000.000.000.000

3.000.000.000.000

4.000.000.000.000

2013 2014 2015 2016

Target

Realisasi

Page 143: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

143

JUMLAH PENDAPATAN 3.556.219.038.762,24 3.389.966.737.239,00 3.668.228.791.125,70 108,21 102,99

Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan;

a. Realisasi Pendapatan tahun 2016 secara keseluruan telah

melampaui target yang ditetapkan (8,21%);

b. Realisasi Pendapatan tahun 2016 meningkat 3% dari tahun 2015,

sebesar Rp112.009.752.363,46

c. Tingkat Kemamapuan Konstribusi PAD terhadap Total Pendapatan

telah mencapai 36,41% yaitu

Rp.1.335.470.792.171,70 dibagi dengan Rp.3.668.228.791.125,70,

artinya telah melampaui dari target RPJMD/Renstra OPD yang telah

ditetapkan sebesar 31,93.%, yaitu pada tingkat kemandirian

keuangan daerah yang memadai.

1) % PAD terhadap Total Belanja

Kinerja keuangan yang lain adalah kemampuan daerah untuk

mendistribusikan menyerap (mencairkan dan

mempertanggungjawabkan) Anggaran Belanja Daerah dan

mengalokasikan dana yang diperoleh dalam bentuk belanja untuk

kepentingan publik.

Penyerapan Anggaran Belanja Daerah sejak tahun 2013 sampai

dengan tahun 2016 pada kisaran angka 85% sampai dengan 92%,

kemampuan penyerapan ini dapat dikatakan cukup baik walau masih

dapat dioptimalkan lagi.

Perkembangan belanja daerah dari Angka BaseLine tahun 2013,

perkembangan sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat dari tabel dan

grafik berikut :

Realisasi Belanja Daerah Tahun 2016 dan 2015

PERKEMBANGAN BELANJA DAERAH

Tahun Anggaran Realisasi %

Tahun 2013 3.005.305.068.354,75 2.569.817.000.142,38 85,51

Tahun 2014 3.577.576.573.478,34 3.006.567.451.395,01 84,04

Tahun 2015 4.221.534.146.573,21 3.662.799.265.944,61 86,76

Tahun 2016 3.957.737.172.284,80 3.651.806.240.456,26

Sumber data : DPPKA

Perkembangan Belanja Daerah

-

1.000.000.000.000

2.000.000.000.000

3.000.000.000.000

4.000.000.000.000

5.000.000.000.000

2013 2014 2015 2016

Target

Realisasi

Page 144: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

144

Sumber data : DPPKA

Peningkatan belanja menunjukkan bahwa pembangunan di wilayah

Sidoarjo ini telah berjalan semakin baik, namun demikian upaya

optimalisasi penyerapan anggaran perlu dilakukan paling tidak mampu

menyerap sampai dengan 95% dari anggaran yang tersedia.

Dari gambaran data tersebut diatas dapat disimpulkan kemampuan

Pandapatan Asli Daearah dalam memberikan konstribusi terhadap

realisasi belanja pada tahun 2016 sebesar 36,41%, yaitu total PAD

tahun 2016 sebesar Rp 1.335.470.792.171,70 dibagi total Belanja

Daerah tahun 2016 sebesar Rp 3.651.806.240.456,26.

Angka ini telah melebihi dari taget yang telah ditetapkan dalam Tahun

2016 yaitu sebeasar 30,42%

2) Prosentase Pajak Daerah terhadap PAD

Realisasi Pajak Daerah

Pajak Daerah yang terdiri dari antarala lain: Pajak Hotel, Pajak

Restoran, Pajak Reklame, PPJ, PBB dan PBHTB adalah komponen

utama dari penerimaan pajak daerah yan memberi kontribusi besar

terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pajak daerah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami

peningkatan. Hal ini menunjukkan masih terbukanya potensi pajak yang

masih dapat diupayakan untuk dikembangkan seiring dengan

perekonomian di Kabupaten Sidoarjo yang semakin meningkat, melalui:

a. Update Date Base terhadap Subyek dan Obyek Pajak untuk seluruh

jenis pajak;

b. Mengurangi adanya tunggakan pajak;

c. Mengupayakan adanya Obyek dan Subyek Pajak baru yang belum

terjaring;

d. Meningkatkan layanan urusan perpajakan secara lebih mudah dan

efisien.

Perkembangan pajak daerah selama tiga tahun dapat dilihat pada tabel

dan grafik berikut :

Page 145: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

145

Tahun Target Realisasi (Jumlah)

% atas

Target

% Peningkatan

2013 498.100.000.000,00 524.764.658.686,30 105,35 31,07%

2014 597.600.000.000,00 608.692.188.164,40 101,86 17,06%

2015 679.653.998.860,00 700.498.296.678,19 103,07 14,02%

2016 686.820.000.000,00 735.767.535.183,50 107,13 5,03%

Perkembangan Pajak Daerah

Sumber data : DPPKA

.

Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa konstribusi Pajak Daerah

terhadap PAD Tahun 2016 pada angka 55,10% yaitu besaran Realisasi

Pajak Daerah Rp.735.767.535.183,50 dan PAD sebesar

Rp.1.335.470.792.171,70

3) Prosentase jumlah SKPD dalam pengelolalaan dan penataan barang

milik daerah yang baik dan tertib

Aset Daerah merupakan kekayaan terbesar yang dimiliki oleh Pemerintah

Kabupaten Sidoarjo, kalau dilihat dari posisi laporan keuangan/neraca tahun

2015 dari nilai seluruh kekayaan Daerah (Ekuitas) sebesar

Rp6.737.039.936.017,93, diantaranya sebesar Rp4.828.214.441.098,03

adalah berupa aset tetap atau 71,67% dari nilai ekuitas, sehingga

pengelolaan dan penatausahaan aset tetap daerah harus dilakukan secara

tertib dan bertanggungjawab dalam pengamanan maupun pemanfaatannya.

Dengan aplikasi sistem yang dibangun secara terus menerus Pemerintah

Kabupaten Sidoarjo melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

akan tetap melakukan optimalisasi pengelolaannya melalu i:

a. Optimalisasi pengembangan aplikasi sistem tatakelola BMD;

b. Melakukan pendataan bidang aset tetap Tanah terhadap kecukupan bukti

kepemilikan dan penguasaan tanah;

c. Melakukan pendataan aset tetap Gedung dan Bangunan terhadap luasan

maupun kewajaran nilainya;

-

100.000.000.000

200.000.000.000

300.000.000.000

400.000.000.000

500.000.000.000

600.000.000.000

700.000.000.000

800.000.000.000

2013 2014 2015 2016

Target

Realisasi

Page 146: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

146

d. Melakukan pendataan aset tetap Konstruksi Jalan dan terhadap

ketepatan penentuan ruas jalan dan ketepatan Jaringan pada Daerah

Irgasinya maupun kewajaran nilainya;

e. Mendorong para Pengurus Barang OPD besar untuk lebih aktif

melakukan penatausahaan Barang Milik Daerah.

4) Prosentase Belanja Modal terhadap Total Belanja

Belanja Modal merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka

pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap yang mempunyai nilai

manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam rangka

kegiatan pemerintahan.

Penyerapan Anggaran Belanja Modal sejak tahun 2013 sampai dengan

tahun 2016 cenderung mengalami peningkatan .pada kisaran angka 70%

sampai dengan 86%, kemampuan penyerapan ini dapat dikatakan cukup

baik walau masih dapat dioptimalkan lagi.

Perkembangan belanja modal dari Angka BaseLine tahun 2013,

perkembangan sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat dari tabel dan grafik

berikut :

Perkembangan Belanja Modal

TAHUN TARGET REALISASI (JUMLAH)

% atas Target

% Peningkatan

Tahun 2013 730.744.018.516,69 518.682.837.520,30 70,89

Tahun 2014 952.903.497.819,54 691.163.487.699,34 72,53 133,25

Tahun 2015 1.166.668.718.514 ,99 936.192.614.541,47 80,24 135,45

Tahun 2016 935.848.732.339,12 809.997.501.058,19 86,55 86,52

Sumber data : DPPKA

Perkembangan Belanja Modal

a) Opini BPK atas laporan keuangan.

-

200.000.000.000

400.000.000.000

600.000.000.000

800.000.000.000

1.000.000.000.000

1.200.000.000.000

2013 2014 2015 2016

Target

Realisasi

Page 147: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

147

Untuk menilai akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah salah

satunya adalah dengan menilai opini BPK atas laporan keuangan yang

disusun oleh pemerintah daerah.

Untuk memperoleh kinerja yang baik, Dinas pendapatan, Pengelolaan

keuangan dan aset telah menggunakan sistem informasi dalam

menatausahakan keuangan daerah yang bernama Media E-

Government (Aplikasi Berbasis Akrual) selain itu pengelolaan aset

daerah juga telah menggunakan sistem Simbada dengan menerapkan

sistem ini diharapkan pengelolaan keuangan dapat berjalan dengan

baik.

Perkembangan Opini BPK untuk laporan keuangan yang disusun oleh

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selama tahun 2010 s.d 2015 dapat

dilihat dalam tabel berikut :

No Tahun Opini

1 2010 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

2 2011 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

3 2012 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

4 2013 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

5 2014 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

6 2015 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

7 2015 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

Sumber data : DPPKA

Dari opini BPK wajar tanpa pengecualian (WTP) atas hasil pemeriksaan

Laporan Keuangan mengambarkan bahwa pengelolaan keuangan

daerah sudah terlaksana secara baik. Namun demikian Pemerintah

Kabupaten Sidoarjo telah berkomitmen akan memperbaiki kinerja

keuangan daerah sesuai dengan catatan yang telah dilakukan oleh

BPK.

a Jumlah temuan/nilai pemeriksaan BPK dan tindak lanjutnya.

Untuk menilai efektivitas pengawasan oleh aparat pengawas fungsional

maka jumlah rekomendasi hasil audit dapat mewakili kinerja

pengawasan yang dilakukan.

Perkembangan rekomendasi BPK pada Angka Base Line tahun 2014,

sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel berikut :

REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BPK 2014

Uraian Jumlah

Rekomendasi BPK s/d Thn 2014 600

Rekomendasi BPK s/d Thn 2014 yang telah ditindak lanjuti 546

Yang belum ditindak lanjuti 54

REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BPK 2015

Uraian Jumlah

Page 148: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

148

Rekomendasi BPK s/d Thn 2015 635

Rekomendasi BPK s/d Thn 2015 yang telah ditindak lanjuti 634

Yang belum ditindak lanjuti 1

REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BPK 2016

Rekomendasi BPK s/d Thn 2016 693

Rekomendasi BPK s/d Thn 2016 yang telah ditindak lanjuti 689

Yang belum ditindak lanjuti 4

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rekomendasi BPK dari tahun ke

tahun sampai dengan tahun 2016 dapat ditindaklanjuti dengan baik.

b). Jumlah rekomendasi pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Sidoarjo

dan tindak lanjutnya.

Sebagai bentuk upaya perbaikan Tatakelola Keuangan Daerah

Inspektorat Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya telah melakukan tindak lanjut pengawasan/pemeriksaan.

Perkembangan rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat dari Angka

Base Line tahun 2014, sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat dalam

tabel berikut :

REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT 2014

Uraian Jumlah

1 Rekomendasi Inspektorat Thn 2014 620

2 Rekomendasi Inspektorat Thn 2014 yang telah ditindak lanjuti

620

3 Yang belum ditindak lanjuti 0

REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT 2015

1 Rekomendasi Inspektorat Thn 2015 568

2 Temuan Inspektorat Thn 2015 yang telah ditindak lanjuti 568

3 Yang belum ditindak lanjuti 0

REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT 2016

1 Temuan Inspektorat Thn 2016 860

2 Temuan Inspektorat Thn 2016 yang telah ditindak lanjuti 860

3 Yang belum ditindak lanjuti 0 Sumber data : Inspektorat Kabupaten Sidoarjo

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rekomendasi hasil pemeriksaan

Inspektorat Kabupaten Sidoarjo sampai dengan tahun 2016 dapat

ditindaklanjuti dengan baik. Hal ini berarti kinerja inspektorat sudah

semakin baik.

Meningkatnya persentase rekomendasi hasil pemeriksaan BPK

maupun temuan Inspektorat tersebut menunjukkan bahwa:

1. Pengelolaan keuangan di Pemerintah Kabupaten Sidoarjo semakin

membaik, serta kompetensi aparatur pengelola keuangan semakin

meningkat.

2. Sistim Pengendalian Intern dilingkungan Pemerintah berjalan

dengan baik

Page 149: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

149

3. Manajemen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo semakin patuh

terhadap peraturan.

4. Inspektorat Kabupaten Sidoarjo telah optimal melakukan pembinaan

maupun pelaksanakan program pengawasan tahunan.

5. Aparat pengawas fungsional di Inpsektorat Kabupaten Sidoarjo yang

semakin berkualitas.

c). Prosentase Penempatan ASN yang Sesuai dengan Kompetensinya

Berdasarkan penempatan ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Sidoarjo, diperoleh data pengukuran kompetensi ASN, sebagai berikut :

Nilai Data diatas diperoleh dari data evaluasi pemetaan yang telah

dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah dengan

mengkombinasikan berbagai data yang telah diperoleh melalui

observasi serta proses Assesment Test secara langsung maupun tidak

langsung pada pegawai di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten

Sidoarjo.

d) Pelayanan Administrasi Kepegawaian

Dari hasil survey pelayanan administrasi kepegawaian, didapatkan hasil

survey sebagai berikut :

Data Per Unsur

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

NRR per unsur

3,17 3,19 3,19 3,24 3,24 3,31 3,09 3,19 3,24 2,53 2,57 3,1 3,19 3,29

NRR tertimbang per unsur

0,22507 0,22649 0,22649 0,23004 0,23004 0,23501 0,21939 0,22649 0,23004 0,17963 0,18247 0,2201 0,22649 0,23359 3,09134

SKM 79,25 79,75 79,75 81 81 82,75 77,25 79,75 81 63,25 64,25 77,5 79,75 82,25 77,2835

BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK

Uraian Jumlah ASN Terpetakan Sasaran ASN yang

dipetakan

ASN yang telah di tempatkan

sesuai dengan kompetensinya

Jumlah ASN Kab. Sidoarjo 12752 891 4676 8139

Jumlah ASN JFT 8299 0 829 7470

Jumlah ASN JFU 3548 261 3368 180

Jumlah ASN J. Struktural 968 630 479 489

Page 150: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

150

Pengukuran atas pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)

dilaksanakan tahun 2016 dengan melibatkan LPPM Unversitas

Muhammadiyah Sidoarjo sebagai pihak ketiga yang melaksanakan

pelaksanaan konsultasi pendampingan atas 360 responden yang

disurvey dengan menggunakan metode ilmiah sesuai aturan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2014.

Dokumen Perencanaan dan Penelitian yang disusun

Program Penelitian dan Pengembangan

Pada Tahun 2016 bidang Bidang Litbang Bappeda menghasilkan sebanyak 8

(delapan) dokumen, yaitu :

Data Dokumen Hasil Penelitian Bappeda Tahun 2016

NO. JUDUL DOKUMEN

1 Survey Standart Satuan harga Tenaga Ahli Untuk Jasa konsultansi di Kabupaten Sidoarjo

2 Study Potensi Pengembangan Agrokreatif Terpadu Berbasis Masyarakat di Kabupaten Sidoarjo

3 Analisis Upaya Peningkatan Motivasi Generasi Muda Untuk Bekerja pada Bidang Pertanian di Kabupaten Sidoarjo

4 Pengolahan Rumput Laut Menjadi Bahan Makanan Pokok di Kabupaten Sidoarjo

5 Analisa Faktor Penyebab Anemia Gizi Besi Pada Ibu Hamil, Remaja Putri dan Balita di Kabupaten Sidoarjo

6 Monitoring dan Evaluasi Hasil Kajian SKPD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014

7 Analisis Serangan Penyakit Ikan Endemis Pada Budidaya Tambak di Kabupaten Sidoarjo

8 Analisis Peran Satuan Perlindungan Masyarakat Desa/Kelurahan di Kabupaten Sidoarjo

Dokumen hasil kajian dan penelitian perangkat daerah pada Tahun 2016

NO. JUDUL DOKUMEN

PERANGKAT DAERAH

PENANGGUNGJAWAB

1 Analisa Pelaksanaan Program Perlindungan Sosial Kabupaten Sidoarjo

BPMPKB

2 Analisis kebijakan penanggulangan kemiskinan pada wilayah pesisir di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016

BPMPKB

3 Analisis Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo

BPMPKB

4 Analisa Pelaksanaan program perlindungan sosial Kabupaten Sidoarjo

BPMPKB

5 Kajian Kebijakan Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi Daerah 2016-2020

Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA

6 Kajian Kebijakan Ketatalaksanaan Pembinaan BUMD di Kabupaten Sidoarjo

Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA

7 Kajian Kelanjutan Pelaksanaan Parkir Berlangganan Dinas Perhubungan

8 Pendampingan Penyusunan Perumahan Kabupaten Sidoarjo

Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang

9 Analisis Keanakaragaman Hayati di SSWP IV Badan Lingkungan

Page 151: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

151

Kabupaten Sidoarjo Hidup

10 Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016-2021

Badan Lingkungan Hidup

11 Penyusunan Masterplan Rumah Sakit di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016

Dinas Kesehatan

12 Penyusunan Studi Kelayakan Pendirian Rumah Sakit di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo

Dinas Kesehatan

Disamping itu salah satu tugas dan fungsi Bidang Litbang adalah melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap dokumen Kajian dan Penelitian yang sudah

ditindaklanjuti sebagai dasar rumusan kebijakan perencanaan pembangunan

dengan ketentuan adalah pada tahun (n-2). Data dokumen hasil penelitian dan

kajian yang sudah ditindaklanjuti, hasil kajian dan penelitian yang dilaksanakan

pada Tahun 2014 yang melalui proses kelitbangan adalah sebagai berikut :

NO. JUDUL DOKUMEN PERANGKAT DAERAH

PENANGGUNG JAWAB

1 Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Bidang Perhubungan ( Parkir dan Pengjujian Kendaraan Bermotor)

Bagian Organisasi

2 Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Bidang Pemerintahan pada 5 Kecamatan Kabupaten Sidoarjo

Bagian Organisasi

3 Kajian Evaluasi Pelaksanaan Pemberian TPP dan Rencana Pemberian Tunjangan Kinerja bagi PNS di Lingkungan PemKab Sidoarjo

BKD

4 Kajian Penataan Lingkungan Hidup di Sentra Industri batik di Kab. Sidoarjo

BLH

5 Analisa Kemampuan Keuangan Desa dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa di Kab. Sidoarjo

Bappeda

6 Analisa Kompetensi Aparatur Kecamatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan Kecamatan di Kab. Sidoarjo

Bappeda

7 Analisa pelaksanaan (RAD-PK) Kab. Sidoarjo Bappeda

8 Kajian Kebutuhan anggaran kecamatan dalam rangka pelaksanaan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat di Kab. Sidoarjo

Bappeda

9 Analisa Anggaran Responsif Gender (ARG) Kab. Sidoarjo Tahun 2014

Bappeda

10 Analisa Pelaksanaan Program PKH Bappeda

11 Analisa pelaksanaan PNPM Perdesaan dan Perkotaan Kab. Sidoarjo tahun 2014

Bappeda

12 Analisa Biaya dan Manfaat Kerjasama Pengeloloaan ASet

Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA

13 Penyusunan Instrumen Standar Evaluasi Kinerja BUMD

Bagian Adminitrasi Perekonomian dan SDA

14 Perancangan Branding di Desa Kalidawir sebagai kampung Gas di Kab. Sidoarjo

Bagian Adminitrasi Perekonomian dan SDA

15 Rencana Penanggulangan Bencana di Kab. Sidoarjo BPBD

16 Roadmap Investasi Kabupaten Sidoarjo BPPT

17 Analisa Ketersediaan Lahan untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kab.Sidoarjo

Bappeda

18 City Branding Bappeda

19 Implementasi Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan kapasitas Pemberdayaan masyarakat

Bappeda

20 Kesiapan Sidoarjo dalam Menghadapi AEC Tahun Bappeda

Page 152: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

152

2015

21 Peran Koperasi dan Mendukunbg Perkembangan UMKM di Kab. Sidoarjo

Bappeda

22 Kajian Kebutuhan Anggaran Kecamatan dalam rangka Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat

Bappeda

23 Analisa Capaian Millenium Development Goal-1 Bappeda

24 Analisa Capaian Millenium Development Goal-2 Bappeda

25 Analisa Capaian Millenium Development Goal-3 Bappeda

26 Analisa Capaian Millenium Development Goal-4 Bappeda

27 Analisa Capaian Millenium Development Goal-5 Bappeda

28 Analisa Capaian Millenium Development Goal-6 Bappeda

29 Analisa Capaian Millenium Development Goal-7 Bappeda

30 Penyusunan Dokumen Evaluasi Musrenbang Tahun 2015

Bappeda

31 Analisis Pemetaaan Persebaran Tamatan SMK Dinas Pendidikan

32 Optimalisasi Pelayanan UPTD Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo

Dinas Pendidikan

Sumber : Bidang Litbang Bappeda,2016

Program Koordinasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Bidang

Pemerintahan dan Aparatur;

Dokumen perencanaan dan kajian Bidang Pemerintahan dan Aparatur Bappeda

yang dihasilkan di Tahun 2016 sebanyak 5(lima) dokumen, yaitu :

NO. JUDUL DOKUMEN

1 Analisa Kelayakan Kantor Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo

2 Analisa Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Kabupaten Sidoarjo

3 Evaluasi Pelatihan/Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa Terhadap Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Sidoarjo

4 Evaluasi Kinerja Pemerintah Desa Dalam Menyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa di Kabupaten Sidoarjo

5. Evaluasi Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Menjalankan Fungsinya dan Peran di Kabupaten Sidoarjo

Program Koordinasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Bidang

Perekonomian dan SDA ;

Dokumen perencanaan dan kajian bidang Perekonomian dan SDA Bappeda yang

dihasilkan di Tahun 2016 sebanyak 6 (enam) dokumen, yaitu :

NO. JUDUL DOKUMEN

1 Profil UMKM Kabupaten Sidoarjo

2 Kajian Pengembangan Destinasi Tlocor

3 Kajian Pengembangan Destinasi Alun-Alun

4 Kajian Pengembangan Destinasi Candi Pari

5 Kajian Pengembangan Destinasi Tanggulangin

6 Kajian Pengembangan Destinasi Lumpur Sidoarjo

Page 153: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

153

Program Koordinasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Bidang Kesramas

dengan indikator kinerja :

Dokumen perencanaan dan kajian Bidang Kesejahteraan dan Kemasyarakatan

Bappeda yang dihasilkan di Tahun 2016 sebanyak 17 (tujuh belas) dokumen,

yaitu:

NO. JUDUL DOKUMEN

1 Penyusunan Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) Kabupaten Sidoarjo

2 Penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016

3 Penyusunan Evaluasi Program PTBK2 2013-2015 Kabupaten Sidoarjo

4 Penyusunan Majalah TKPKD Kabupaten Sidoarjo Edisi-3 Kabupaten Sidoarjo

5 Penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016

6 Penyusunan Review Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Kabupaten Sidoarjo

7 Penyusunan dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kabupaten Sidoarjo

8 Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Sidoarjo

9 Penyusunan Evaluasi Anggaran Responsif Gender (ARG) Kabupaten Sidoarjo

10 Penyusunan Evaluasi Anggaran Kabupaten Layak Anak (KLA) Kabupaten Sidoarjo

11 Penyusunan Majalah TKPKD Kabupaten Sidoarjo Edisi-4 Kabupaten Sidoarjo

12 Maping Program Kabupaten Sidoarjo Sehat

13 Penyusunan Dokumen Pemetaan dan Analisis Indikator SDG'S Kabupaten Sidoarjo

14 Penyusunan Dokumen RAD Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sidoarjo

15 Penyusunan Dokumen Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016

16 Penyusunan Dokumen Pemetaan Prioritas Wilayah Intervensi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Skala Kecamatan dan Desa/Kelurahan Di Kabupaten Sidoarjo

17 Penyusunan Dokumen RAD Kabupaten Layak Anak Kabupaten Sidoarjo

Program Koordinasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Bidang Kimpraswil ;

Dokumen perencanaan dan kajian bidang Permukina dan Prasarana Wilayah

Bappeda yang dihasilkan di Tahun 2016 sebanyak 28 (dua puluh delapan)

dokumen, yaitu :

NO. JUDUL DOKUMEN

1 Standarisasi 2 (dua) Dokumen RDTRK sesuai Permen PU No 20 Tahun 2011

2 Pendampingan Persetujuan Substansi RDTR BWP Porong (Rekomendasi Gubernur)

3 Pendampingan Persetujuan Substansi RDTR BWP Tulangan (Rekomendasi Gubernur)

4 Rencana Pengelolaan Perijinan Pemanfaatan Ruang Perumahan Kurang dari 1 Ha (bagi MBR)

5 Penyusunan Dokumen Rencana Pemanfaatan Ruang Bagi UMKM di Kawasan Permukiman

6 Penyusunan Masterplan Penataan Ruang Kawasan Lindung Geologi Sidoarjo pasca Luapan Lumpur Porong(tahap 1)

7 Rencana Integral Pengembangan Airport City dengan Kawasan Minapolitan Sidoarjo

8 Optimalisasi Kawasan Transit di Sekitar Airport City Sidoarjo Melalui Pendekatan Transit Oriented Development (TOD)

9 Perencanaan Pemanfaatan Ruang Sebagian Wilayah Waru dan Pesisir Sedati Dalam

Page 154: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

154

Pengembangan Kawasan Airport City

10 Konsep Pengembangan Arsitektur Bangunan di Kawasan Sekitar Bandara Juanda Sidoarjo

11 Rencana Pengembangan Moda Transportasi Pendukung Airport City Sidoarjo

12 Rencana Pengembangan Infrastruktur Utama Juanda Airport City Sidoarjo

13 Penyusunan Dokumen Monitoring dan Evaluasi Penataan Ruang

14 Penyusunan Dokumen Monitoring dan Evaluasi Permukiman

15 Pengolahan Peta Citra Kabupaten Sidoarjo

16 Penyusunan Data Base Sarana dan Prasarana Wilayah Daerah Irigasi Kabupaten Sidoarjo

17 Rencana Pengembangan KawasanTerminal Barang yang terintegrasi Terhadap Simpul Transportasi

18 Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah yang Terintegrasi di Kawasan DAS Sidokare

19 Dokumen kajian persepsi masyarakat terhadap pola keberlanjutan sanitasi dan air minum

20 Penyusunan Masterplan Pengendalian Banjir Wilayah Utara Kabupaten Sidoarjo

21 Analisa Perhitungan Biaya Pengelolaan Air Limbah Domestik Sebagai Dasar Penentuan Tarif Retribusi (PAK)

22 Rencana Aksi Penanganan Banjir Pada Sub Sistem DAS Sidokare tahun 2017-2021

23 Pendampingan Pengawasan penyusunan Masterplan Pengendalian Banjir Wilayah Utara Kabupaten Sidoarjo

24 Pendampingan Penyusunan Rencana Aksi/Action Plan Pengelolaan Sampah

25 Dokumen monev kinerja jalan pada zona industri dan perdagangan

26 Dokumen monev kapasitas saluran (pembuang) primer drainase Kabupaten Sidoarjo

27 Dokumen monev pengelolaan PJU

28 Dokumen monev kinerja saluran pembawa (irigasi) pada DI Mangetan Kanal untuk Pengelolaan Alih Fungsi Lahan Sawah

Program Penyusunan, monev, data perencanaan pembangunan dan kebijakan

anggaran ;

Dokumen perencanaan dan kajian yang yang dihasilkan dari program penyusunan,

monev, data perencanaan pembangunan dan kebijakan anggaran Bidang Statistik

dan Pelaporan pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

NO. JUDUL DOKUMEN

1 Penyusunan KUA PPAS Tahun 2017

2 Penyusunan KUA PPAS Perubahan Tahun 2016

3 Penyusunan RKPD Tahun 2017

4 Penyusunan RKPD Perubahan Tahun 2016

5 Penyusunan Evaluasi Rancangan Renstra SKPD

6 Penyusunan Dokumen RPJMD 2016-2021

7 Desain Dokumen RPJMD 2016-2021

8 Review RKPD 2017

9 Review KUA PPAS 2017

10 Jaring Aspirasi Masyarakat dalam rangka Penyusunan RPJMD

11 Penyusunan Peta Kinerja Kabupaten Sidoarjo

12 Penyusunan Dokumen Evaluasi Konsistensi Renja terhadap RKPD

13 Penyusunan Dokumen Evaluasi Konsistensi RKPD terhadap KUA PPAS dan APBD

14 Penyusunan Dokumen Evaluasi Konsistensi RKPD dengan Prioritas Jatim dan Nasional

15 Pemeliharaan e-Monev

16 Evaluasi Efesiensi Capaian Kinerja Pembangunan Daerah Tahun 2011-2015

17 Analisa data Capaian Kinerja 2015 (sebagai baseline RPJMD) berdasarkan urusan

Page 155: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

155

pemerintahan yang baru

18 Video Profil Daerah 2016

19 Analisa Indeks Good Governance Kab. Sidoarjo 2016

20 Analisa Indeks Kebahagiaan Kab. Sidoarjo 2016

21 Analisa Faktor Determinan Capaian IKU

22 ICOR

23 Analisa Indikator Kesejahteraan Rakyat

24 Analisa Indikator Tenaga Kerja

25 Indeks Harga Konsumen

26 Indeks Pembangunan Jender

27 Penyusunan Buku Profil Daerah 2016

28 Updating Data Base Profil Daerah

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Jumlah Dokumen Perencanaan dan Kinerja Bappeda yang disusun oleh

Sekretariat pada Tahun 2016 sebanyak 4 (empat) Dokumen yang meliputi :

NO. JUDUL DOKUMEN

1 Renja Tahun 2017

2 Renja Perubahan Tahun 2016

3 Renstra Bappeda Tahun 2016-2021

4 Laporan Kinerja (LAKIP) Tahun 2016

Disamping itu ada dokumen lain yang disusun dalam rangka menunjang tugas dan

fungsi Bappeda oleh Sektretariat pada Tahun 2016 sebanyak 3 (tiga) dokumen

yaitu:

NO. JUDUL DOKUMEN

1 Evaluasi Pelaksanaan Advice Plan di BAPPEDA

2 Pemetaan Usulan RKPD Tahun 2017

3 Evaluasi Musrenbang Tahun 2016

Jadi total seluruh dokumen yang disusun oleh Bappeda dalam rangka

melaksanakan tugas dan fungsi Bappeda sebagai unsur penunjang perencanaan

pada Tahun 2016 adalah sebanyak 99 (sembilan puluh sembilan) dokumen.

C. Pelaksanaan Tugas pembantuan.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, selain melaksanakan urusan pemerintahan

daerah juga melaksanakan tugas – tugas pembantuan dari Pemerintah Pusat.

1. Tugas Pembantuan yang diterima

Page 156: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

156

Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah mendapatkan

bantuan dari Pemerintah Pusat melalui beberapa Kementerian yang

langsung ditujukan ke SKPD dalam bentuk tugas pembantuan.

Program / Kegiatan, Instansi pemberi tugas pembantuan, jumlah anggaran

serta realisasinya dan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan

diuraikan sebagai berikut :

1. Program Pengelolaan Ruang Laut

Instansi Pemberi Tugas

Pembantuan

: Kementerian Kelautan dan

Perikanan (Ditjen Pengelolaan)

Lokasi : Kabupaten Sidoarjo

Anggaran : Rp. 1.755.862.000,00

Realisasi : Rp. 1.593.133.440,00

SKPD yang melaksanakan

Kegiatan

:

:

Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Sidoarjo

Kegiatan penataan dan

pemanfaatan jasa kelautan

2 Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya

Instansi Pemberi Tugas

Pembantuan

: Kementerian Kelautan dan

Perikanan (Ditjen Perikanan

Budidaya)

Lokasi : Kabupaten Sidoarjo

Anggaran : Rp. 537.556.000,00

Realisasi : Rp. 513.679.900,00

SKPD yang melaksanakan

Kegiatan

:

:

Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Sidoarjo

Kegiatan pengelolaan sistem

kesehatan ikan dan lingkungan

pembudidayaan ikan

Kegiatan pengelolaan kawasan

perikanan budidaya

Kegiatan pengelolaan produksi dan

usaha pembudidayaan ikan

Kegiatan dukungan manajemen

dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya Ditjen Perikanan Budidaya

3 Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

Instansi Pemberi Tugas

Pembantuan

: Kementerian Dalam Negeri (Ditjen

Kependudukan dan Pencatatan

Sipil)

Lokasi : Kabupaten Sidoarjo

Page 157: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

157

2. Tugas Pembantuan yang diberikan.

Anggaran : Rp. 2.287.119.000,00

Realisasi : Rp. 1.593.577.105,00

SKPD yang melaksanakan

Kegiatan

:

:

Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten

Sidoarjo

Kegiatan pengembangan Sistem

Administrasi Kependudukan (SAK)

Terpadu

Page 158: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

158

Selama tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo belum memberikan

tugas pembantuan secara eksplisit kepada desa/kelurahan. Kalaupun ada

yang diberikan baru berbentuk bantuan stimulan pembangunan desa dan

kelurahan. Bantuan ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan kepada

desa untuk menggalang partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

D. Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sebagai daerah otonom selain

menyelenggarakan fungsi desentralisasi dan tugas pembantuan, juga harus

menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. Tugas ini bersifat koordinatif

antar daerah otonom maupun instansi pemerintahan secara vertikal serta

pelayanan dasar masyarakat.

Selama tahun 2016, penyelenggaraan tugas umum pemerintahan yang telah

dilaksanakan sebagai berikut :

A. Kerjasama Antar Daerah

Kerjasama Antar Daerah yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah

Kabupaten Sidoarjo selama tahun 2016 sebanyak 64 kerjasama

B. Kerjasama daerah dengan Pihak Ketiga

Kerjasama yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sampai

dengan tahun 2016 adalah berupa penandatanganan Perjanjian Kerjasama

antara Bupati Sidoarjo dengan Lembaga Pemerintah sebanyak 5

kerjasama, Universitas sebanyak 1 kerjasama dan dengan Lembaga Non

Pemerintah / Swasta sebanyak 8 kerjasama.

C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah

Koordinasi pemerintah daerah dengan instansi vertikal dilakukan untuk

mengoptimalkan fungsi dan kerja instansi vertikal tersebut di daerah.

Koordinasi tersebut dilakukan dalam bentuk merumuskan rencana kerja

yang terintegrasi antara instansi vertikal dengan pemerintah daerah.

Kegiatan yang yelah dilaksanakan berupa Forum Musyawarah Pimpinan

Daerah (MUSPIDA) dan Penyusunan Dokumen Statistik Daerah

D. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana

Pada tahun 2016, di Kabupaten Sidoarjo terjadi bencana alam yang

memerlukan penanganan oleh pemerintah kabupaten. Bencana alam yang

terjadi sebagai berikut :

1. Angin Puting Beliung, terjadi di 2 Kecamatan

2. Banjir, terjadi di 11 Kecamatan

Page 159: RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN … WEB LPPD.pdf · perbedaan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan pemberlakuan Kurikulum 2013 (sehingga

159

3. Kebakaran, terjadi sebanyak 128 kejadian

Upaya / Penanggulangan yang telah dilakukan adalah :

1) Koordinasi dengan instansi terkait (Dinas PU Pengairan, Dinas PU Cipta

Karya, Dinas Kesehatan dan lain lain)

2) Melakukan kesiapsiagaan Pemadam kebakaran

3) Pengembangan WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) atau

menambah pos Pemadam kebakaran

4) Inventarisasi Data kasus kebakaran

Antisipasi daerah dalam menghadapi kemungkinan bencana

Antisipasi daerah untuk menghadapi kemungkinan bencana antara lain,

yaitu :

1) Peringatan Dini melalui prakiraan cuaca dari BMKG Juanda

2) Pemetaan potensi ancaman bahaya kebakaran dengan melakukan kajian

3) Melakukan sosialisasi / pelatihan (Sekolah aman bencana di SMAN 1

Sidoarjo)

4) Mengadakan sarana prasarana (Mobil Damkar, Pompa air dll)

5) Pengadaan Aplikasi SIGAP (Sidoarjo Tanggap – Adalah Aplikasi berbasis

Android yang dapat digunakan oleh masyarakat umum dalam melaporkan

kejadian bencana secara real time di Kabupaten Sidoarjo)

6) Membentuk Tim Reaksi Cepat di 3 Kecamatan (Sedati, Waru dan

Tanggulangin)

E. Pengelolaan Kawasan Khusus

Di Kabupaten Sidoarjo tidak terdapat daerah kawasan khusus sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah perihal pembentukan daerah dan kawasan khusus.

F. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum

Selama tahun 2016, di Kabupaten Sidoarjo tidak terjadi gangguan

ketentraman dan ketertiban umum yang mengarah kepada konflik yang

berbasis SARA, separatisme dan anarkisme. Gangguan yang terjadi sangat

bersifat lokal dan individual yang secara keseluruhannya masih mampu

diselesaikan oleh masyarakat sendiri maupun aparat pemerintah mulai

tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten.