rimba hijau masuk belenggu pkpu 2 -...

1

Upload: dinhdat

Post on 15-Jun-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rimba Hijau Masuk Belenggu PKPU 2 - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1952/50611445_Des17-BankCentralAsiaSyariah.pdf · PT Rimba Hijau Investasi yang bergerak dalam perdagangan

11 Jumat, 9 Maret 2018

�PENAGIHAN UTANG

Rimba Hijau Masuk Belenggu PKPUJAKARTA — PT Rimba Hijau Investasi akhirnya masuk dalam belenggu penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), setelah izinnya dihentikan oleh Otoritas

Jasa Keuangan.

Deliana Pradhita [email protected]

PT Rimba Hijau Investasi yang bergerak dalam perdagangan dan investasi emas ini memiliki produk termasyur, yakni Solusi Tunai, yang kerap dijadikan ajang investasi.

PT Rimba Hijau Investasi menawarkan imbal hasil 2% per bulan atas dana senilai emas dalam jumlah tertentu.

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutus PT Rimba Hijau Investasi (termohon) dalam keadaan PKPU sementara 45 hari. Artinya, termohon wajib merestrukturisasi

utangnya di bawah pengawasan hakim pengawas dan pengelolaan tim pengurus.

Ketua majelis hakim Robert mengatakan bahwa PT Rimba Hijau Investasi terbukti memiliki utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih sebesar Rp427,35 juta.

Salah satunya yakni utang senilai Rp65 juta kepada Ummi Roos Barriah selaku pemohon PKPU.

"Mengabulkan permohonan pemohon PKPU. Menyatakan PT Rimba Hijau In-vestasi dalam keadaan PKPU sementara 45 hari," katanya dalam putusan, Rabu (8/3).

Menurut majelis, permohonan PKPU telah sesuai dengan UU No. 37/2004 tentang Kepailitan dan PKPU. Salah sa-

tunya mengenai adanya kreditur lain dalam pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan.

Kreditur lain merupakan nasabah PT Rimba Hijau Investasi yang tidak diba-yarkan imbal hasilnya.

Majelis menunjuk Jamaludiin Samosir sebagai hakim pengawas. Majelis turut mengangkat tim pengurus yang terdiri dari Paul Siahaan, Andi Nusantara Ma-nihuruk, dan Anggiat Marulitua Sinurat.

Nasabah PT Rimba Hijau Investasi mendesak debiturnya mengembalikan dana imbal hasil investasi dalam proses PKPU.

Pemohon PKPU Ummi Roos Barriah melalui kuasa hukumnya menuturkan ke-legaannya permohonan PKPU dikabulkan.

Namun, pihaknya menginginkan komit-men Rimba Hijau memenuhi kewajiban-nya. Apalagi, salah satu pasal investasi di Rimba Hijau menyatakan apabila perusahaan tidak dapat mengembali-kan investasi yang sudah masuk, wajib mengembalikan dalam bentuk uang.

Kuasa hukum Ummi yang tidak mau disebut namanya mengaku telah mengin-vestasikan dana non-tunai sebesar Rp65 juta. "Kami meminta Rimba Hijau tidak ingkar janji," tuturnya, Rabu (8/3).

Dalam permohonanya, Rimba Hijau mencantumkan tiga kreditur lain (nasa-bah) dengan tagihan Rp200 juta, Rp100 juta, dan Rp62 juta.

�PROSES KEPAILITAN

PT BBC Yakin Utang Lunas

JAKARTA — Perusahaan investasi PT Berkat Bumi Citra (dalam pailit) optimistis bisa mem-bayar seluruh utangnya kepada semua kreditur.

Kuasa hukum PT Berkat Bumi Citra (PT BBC) Radhitya Perdana meyakini bahwa proses kepailitan itu akan berpihak kepada kreditur, mengingat aset perseroan melebihi jumlah tagihan.

"Kurator akan melaksanakan tugasnya menagih piutang perseroan. Kami yakin semua utang tertutupi," katanya, Rabu (8/3).

Radhitya mengakui bahwa perseroan juga memiliki tanah di kawasan industri Cikande seluas 10.000 m2. Valuasi tanah tersebut ditaksir sekitar Rp33 miliar.

Namun, tanah tersebut masih terkendala untuk dijual. Pasalnya status tanah yang masih perjan-jian pengikatan jual beli (PPJB) harus diubah menjadi akta jual beli (AJB) agar bisa dieksekusi.

"Proses pengubahan status dari PPJB ke AJB sekitar 6 bulan," sebutnya.

Terkait dengan nilai aset, salah satu kurator PT BBC Alamo Dewanta Laiman mengatakan bahwa pihaknya telah menyisir aset debitur. Aset tersebut tercatat dalam laporan keuangan debitur per 28 Oktober 2017.

Adapun, aset PT BBC antara lain aset lancar berupa uang di rekening Rp108 juta. Selain itu, PT BBC memiliki piutang kepada pihak lain Rp924,59 miliar. Debitur juga memiliki aset tak lancar berupa tanah dengan valuasi Rp33 miliar.

"Total aset keseluruhan milik debitur Rp957,76 miliar," katanya dalam rapat kreditur, Rabu (8/3).

Kendati begitu, nilai aset itu belum berada di tangan kurator karena tim kurator harus menagih piutang PT BBC kepada pihak ketiga.

Dari total piutang Rp924,59 miliar, pemba-wa piutang terbesar yaitu Lim Victory Halim sebesar Rp804 miliar dan Michael Wijaja Rp115 miliar.

Lim Victory Halim merupakan mantan ko-misioner PT BBC, sedangkan Michale Wijaja adalah mantan direktur PT BBC.

"Kami telah menemui para pembawa piutang pada 23 Februari, tetapi tidak mendapatkan hasil," tuturnya.

Alamo menegaskan akan terus menagih piutang tersebut. Pasalnya apabila Lim Victory Halim membayar separuh utangnya, hal itu dapat menutup utang PT BBC sebesar Rp208,73 miliar.

Sebelumnya, perusahaan investasi berbasis surat utang jangka menengah atau medium term notes ini menyandang gelar pailit sejak 2 Agustus 2017. Status pailit didapat setelah pengadilan membatalkan perdamaian BBC dengan para krediturnya. (Deliana Pradhita Sari/

Yanuarius Viodeogo)

�PAILIT ARJUNA FINANCE

BRI Agro Bakal Ajukan Gugatan

JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia Ag-roniaga Tbk. (BRI Agro) mempertimbangan upaya hukum terkait dengan status pailit PT Arjuna Finance Tbk. yang diputuskan majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Senin (5/3).

BRI Agro—sebagai satu-satunya kreditur yang menyetujui proposal perdamaian Arjuna Fi-nance—tidak terima dengan kepailitan debiturnya.

Pasalnya, dengan status pailit tersebut kreditur hanya akan mendapatkan hasil penjualan aset Arjuna Finance secara prorata.

Kuasa hukum PT BRI Agroniaga Tbk. Amir Nasution mengatakan bahwa pihaknya bakal menempuh jalur hukum dengan kepailitan Ar-juna Finance. Jalur hukum yang memungkinkan yakni mengajukan gugatan lain-lain. "Kami masih ada piutang di Arjuna Finance. Makanya kami tidak setuju pailit," katanya, Rabu (7/3).

Arjuna Finance memiliki total tagihan Rp374,61 miliar. Adapun lima pemegang tagihan terbesar antara lain PT Buana Anggana Mandura Rp97,28 miliar, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. Rp60,38 miliar, PT Bank MNC International Tbk. Rp32,64 miliar, PT Bank Victoria Internati-onal Tbk. Rp20,25 miliar, dan PT BRI Agroniaga Tbk Rp18,65 miliar.

Putusan pailit perusahaan pembiayaan itu diambil oleh majelis hakim setelah menerima laporan bahwa proposal perdamaian PT Arjuna Finance (debitur) ditolak oleh mayoritas kreditur.

Ketua majelis hakim Budi Hertantio menga-takan bahwa pengadilan telah memberi kesem-patan selama 45 hari kepada debitur untuk mengupayakan perdamaian. Waktu tersebut diberikan melalui proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sementara. Namun, debitur gagal mencapai perdamaiannya. Oleh sebab itu, majelis menimbang proses PKPU berakhir tanpa perdamaian. (Deliana Pradhita Sari)

H U K U M B I S N I S

langgeng
Typewriter
09 Maret 2018 - bisnis