revitalisasi pengelolaan badan usaha milik daerah provinsi jawa timur

33
REVITALISASI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR : Kajian Raperda Pengelolaan BUMD Jatim Oleh : Drs. M. Subaidi Muchtar, M.Si (Ketua DPC PKB Kabupaten Jombang) A. Pendahuluan Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jatim belum maksimal. Banyak di antaranya malah masih merugi dan tidak memberikan kontribusi bagi perekonomian Jawa Timur. Menurut Dirut PT Panca Wira Usaha (PWU), salah satu BUMD milik Pemprov Jatim, Arif Afandi, tidak sehatnya BUMD disebabkan setidaknya oleh tiga faktor, yaitu Pertama, Susunan organisasi terlalu gemuk disebabkan porsi antara karyawan dan beban kerja tidak sebanding. Artinya, terlalu banyak karyawan di BUMD tersebut. Kedua, Mismanagement disebabkan penerapan tata kelola perusahaan yang buruk. “Juga masih ada BUMD yang bergerak di bisnis yang sebenarnya sudah sunset industry. Misalnya di PWU

Upload: m-subaidi-muchtar

Post on 25-Jul-2015

365 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perkembangan usaha BUMD Provinsi Jawa Timur hingga tahun 2012 ini semakin beragam, baik dari sisi jumlah maupun core bussiness nya, oleh karenanya sangat strategis bila Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera melakukan revitalisasi BUMD dan melakukan upaya-upaya regulasi yng diarahkan untuk memperkuat kelembagaan dan pengembangan kinerja BUMD Provinsi Jawa Timur.

TRANSCRIPT

Page 1: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

REVITALISASI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK

DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR : Kajian Raperda Pengelolaan

BUMD Jatim

Oleh : Drs. M. Subaidi Muchtar, M.Si

(Ketua DPC PKB Kabupaten Jombang)

A. Pendahuluan

Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov

Jatim belum maksimal. Banyak di antaranya malah masih

merugi dan tidak memberikan kontribusi bagi perekonomian

Jawa Timur.

Menurut Dirut PT Panca Wira Usaha (PWU), salah satu BUMD

milik Pemprov Jatim, Arif Afandi, tidak sehatnya BUMD

disebabkan setidaknya oleh tiga faktor, yaitu Pertama,

Susunan organisasi terlalu gemuk disebabkan porsi antara

karyawan dan beban kerja tidak sebanding. Artinya, terlalu

banyak karyawan di BUMD tersebut. Kedua, Mismanagement

disebabkan penerapan tata kelola perusahaan yang buruk.

“Juga masih ada BUMD yang bergerak di bisnis yang

sebenarnya sudah sunset industry. Misalnya di PWU ada

pabrik es yang sebenarnya merupakan bisnis yang bisa

dikatakan sebagai industri senja.

Tetapi selain itu terdapat beberapa BUMD Provinsi Jawa Timur

yang memiliki kinerja bisnis cukup bagus dan bidang

Page 2: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

usahanya sangat prospektif diantaranya adalah PT Bank Jatim

yang telah go public.

Kondisi itulah yang kemudian berbagai stake holder BUMD

Jatim baik dikalangan Pelaku bisnis, legislatif dan eksekutif

berupaya terus mendorong revitalisasi di tubuh BUMD-BUMD

di Jatim.

Salah satu upaya mendorong revitalisasi tersebut adalah

dengan upaya melakukan regulasi berupa Peraturan Daerah

yang diarahkan untuk melakukan mengembangkan

pengelolaan BUMD untuk menjawab berbagai permasalahan

serius sebagaimana diungkapkan oleh banyak kalangan

Direksi BUMD maupun legislatif dan eksekutif.

B. Konsepsi Pengembangan BUMD

Dalam kaitan dengan perbaikan kinerja BUMD sebagaimana

Laporan Hasil Studi Analisa Kinerja BUMD Non PDAM, Biro

Analisa Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan

Republik Indonesia, dikemukakan berbagai langkah dan

tindakan yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kinerja

usaha BUMD, dengan tindakan-tindakan yang sifatnya

strategis yang dapat dikelompokkan dalam tiga bagian

strategi, yaitu strategi pengusahaan, strategi penumbuhan

dan strategi penyehatan perusahaan yang dapat

diringkaskan sebagai berikut:

Page 3: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

1. Strategi Pengusahaan Perusahaan, yang dapat dilakukan

dengan langkah atau tindakan memperbaiki kinerja

perusahaan, diantaranya dengan (a) Mengatasi

kelemahan internal yang diantaranya melalui penetapan

kembali core business, likuidasi unit bisnis yang selalu

rugi, dan memperbaiki sistem manajemen organisasi; (b)

Memaksimumkan kekuatan internal, yang antara lain

dengan cara mengkonsentrasikan bisnis pada usaha yang

berprospek tinggi, memperluas pasar dengan

mempertahankan dan mencari pelanggan baru, serta

mencari teknik produksi baru yang dapat meningkatkan

efisiensi usaha; (c) Mengatasi ancaman eksternal, yang

diantaranya dengan cara memperbaiki mutu produk dan

jasa, meningkatkan kualitas SDM serta meningkatkan

kreativitas dan keaktifan tenaga pemasaran dalam

mencari terobosan baru; dan (d) Memaksimumkan

peluang eksternal, yang antara lain melalui upaya

kerjasama yang saling menguntungkan dengan

perusahaan sejenis atau yang dalam keterkaitan. Dan

kerjasama ini dapat dilakukan dalam bentuk joint venture,

BOT, BOO atau bentuk kerjasama lainnya.

2. Strategi Penumbuhan Perusahaan, adalah bertujuan untuk

menumbuhkan dan mengembangkan perusahaan sesuai

dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai

Page 4: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

tujuan jangka panjang perusahaan. BUMD dikatakan

tumbuh jika perusahaan daerah itu berhasil meningkatkan

antara lain, volume penjualan, pangsa pasar, besarnya

laba dan aset perusahaan. Beberapa tindakan yang dapat

dilakukan agar perusahaan terus tumbuh berkembang

diantaranya adalah mengkonsentrasikan bisnis pada

produk yang representatif, melakukan perluasan pasar,

pengembangan produk baru, dan integrasi horizontal

dan/atau vertikal.

3. Strategi Penyehatan Perusahaan, yaitu yang dilakukan

melalui pendekatan strategik dan pendekatan operasional.

Dalam pendekatan strategik, misalnya, jika terjadi

kesalahan strategis seperti ketidakmampuan perusahaan

dalam memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan

misinya, maka perlu dilakukan penilaian menyeluruh

terhadap bisnis yang dilakukan untuk perubahan dan

penyempurnaannya. Sedangkan dengan pendekatan

operasional ditujukan untuk melakukan perubahan operasi

perusahaan tanpa merubah strategi bisnis. Dalam

hubungan ini langkah-langakah yang biasa diambil oleh

perusahaan dalam rangka penyehatan operasi diantaranya

adalah: (a) Meningkatkan penghasilan yang diperoleh

dengan berbagai teknik bisnis, misalnya pemotongan

harga, peningkatan promosi, penambahan dan perbaikan

Page 5: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

pelayanan konsumen, memperbaiki saluran distribusi dan

memperbaiki kualitas produk, dan (b) Melaksanakan

pemotongan biaya (penghematan). Biaya-biaya yang tidak

memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan

operasional pokok perusahaan yang segera membentuk

penghasilan, biasanya menjadi pilihan pertama untuk

diturunkan, seperti misalnya biaya-biaya administrasi,

penelitian dan pengembangan, dan pemasaran.

C. Kinerja BUMD Provinsi Jawa Timur

Perkembangan usaha BUMD Provinsi Jawa Timur hingga

tahun 2012 ini semakin beragam, oleh sebab itu menjadi

strategis upaya-upaya untuk melakukan regulasi yng

diarahkan untuk mengembangkan kinerja BUMD Provinsi

Jawa Timur yang makin beragam dari sisi core businessnya

atau jumlah BUMD nya

Guna memahami kinerja BUMD Provinsi Jawa Timur menurut

Bagas Yulistyati S (2010), harus merujuk kepada Undang-

Undang nomor : nomor 5 tahun 1962 tentang  Perusahaan

Daerah dan Kepmendagri no. 3 tahun 1998 tentang Bentuk

Hukum BUMD, bahwa tujuan dibentuknya BUMD meliputi :

adalah : (1) melaksanakan pembangunan daerah melalui

pelayanan jasa kepada masyarakat; (2) penyelenggaraan

kemanfaatan umum; dan (3) peningkatan penghasilan

Page 6: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

pemerintah daerah. Dengan demikian cor businessnya

seyogyanya pada bidang – bidang yang akan melayani

kebutuhan dasar masyarakat yang memang seharusnya

ditangani pemerintah, disamping itu bidang yang strategis

dan bernilai ekonomi tinggi untuk membantu menopang

perekonomian daerah.

Jumlah dan jenis BUMD Provinsi Jawa Timur hingga tahun

2012 sudah sebanyak 12 BUMD, dengan 11 unit sudah

berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dan      1 unit akan

tetap berbadan hukum Perusahaan Daerah (PD). Satu BUMD

tetap akan dipertahankan berbentuk PD ini adalah PD. Air

Bersih yang cor businessnya adalah penyediaan air bersih

sebagai bahan baku PDAM. Untuk itu BUMD ini tidak akan

ditarget tinggi dalam setor PAD, namun tetap dituntut untuk

profesional sehingga menjadi BUMD sehat dan mandiri.

Karena jika dituntut PAD tinggi, PDAB akan membebankan 

pada pembiayaan sehingga harga air bersih tersebut akan

tinggi dan pada akhirnya masyarakat yang akan

menanggung semua biaya itu dengan membayar air lebih

mahal.

Secara singkat performance Badan Usaha Milik Daerah

Provinsi Jawa Timur sebagaimana digambarkan oleh  Bagas

Yulistyati S (2010) adalah sebagai Berikut :

1. Perusahaan Daerah Air Bersih.

Page 7: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

Perusahaan Daerah Air Bersih mengemban misi sosial dan

membantu kewajiban pemerintah untuk menyediakan

kebutuhan dasar masyarakat khususnya air bersih

sehingga cakupan layanan mencapai 80%  dari jumlah

penduduk, sebagaimana yang diamanatkan dalam Surat

Edaran Menteri Dalam Negeri nomor : 690/477/SJ tanggal

18 Pebruari 2009 tentang Percepatan Terhadap

Penambahan 10 Juta Sambungan Air Minum Tahun 2009

s/d 2013. PDAB ini telah melaksanakan program Corporate

Social Responsibility (CSR) dalam bentuk menyediakan

kran-kran umum dan memberikan air bersih di daerah

kekeringan. Tahun 2005 modal dasar sebesar Rp. 5 Milyar

sudah tercukupi dan sampai sekarang setoran PAD

mencapai     Rp.3.769.846.557,00   atau    75,40%    dan

mencermati perkembangan setoran deviden dari tahun

ketahun diprediksi BEP baru akan tercapai pada tahun ke

10 atau tahun 2012   

2. PT JAMKRIDA

PT. JAMKRIDA atau Jaminan Kredit Daerah, BUMD yang

paling bungsu ini lahir pada tanggal 17 Nopember 2009

dengan akte pendirian nomor 48 tahun 2009. Sama

dengan PT. JKU, PT. Jamkrida ini juga mengemban misi

sosial yakni membantu UKMK yang prospektif dan feasilble

tetapi tidak bankcable atau tidak mempunyai sesuatu

Page 8: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

yang bisa dijaminkan. Tentu saja           PT. Jamkrida ini

juga tidak akan ditarget tinggi dalam perolehan PAD,

namun tetap dituntut  profesional sehingga menjadi BUMD

yang sehat, mandiri dan tidak membebani APBD dan

sesuai tujuannya dapat meningkatkan UKMK

mengembangkan usahanya melalui penajaminan

ketersediaan modal usaha dan kerja.

3. PT Panca Wira Usaha

PT. Panca Wira Usaha (PWU) BUMD ini merupakan

perusahaan penggabungan dari beberapa perusahaan

daerah yang sudah memasuki industri senja (PD.Aneka

Pangan, PD. Aneka Jasa Permesinan, PD. Aneka Usaha dan

PD. Aneka Kimia serta PD. Sarana Bangunan) sehingga

sudah tidak efisien dan menguntungkan lagi diharapkan

dapat membenahi menjadi perusahaan yang sehat dan

menguntungkan. Dengan modal dasar Rp.250 Milyar dan

sudah disertakan sebesar  Rp. 109.435.058.500,00 atau

43,77%  sudah memberikan PAD sebesar

Rp.17.595.104.383,50 atau 16,08%. 

4. PT Petrogas Jatim Utama

PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) sebuah perusahaan holding

dibidang migas yang kegiatan usahanya mulai dari hulu

sampai hilir. Kegiatan hulunya meliputi : turut serta

mengelola PI 10% Blok Cepu, proyek panas bumi dan

Page 9: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

pengembangan sumur tua, sedangkan kegiatan hilirnya

meliputi : pengembangan terminal penyimpanan BBM,

terminal LNG skala kecil dan proyek kilang minyak

sehingga diharapkan akan memberikan keuntungan yang

tinggi kepada Pemprov. Jatim mengingat bisnis migas

terlepas dari resiko yang tinggi, modal yang dibutuhkan

juga tinggi dan keahlian SDM juga tinggi revenuenyapun

juga tinggi.

PT. PJU ini masih termasuk baru karena baru lahir pada

tahun 2006 sesuai Perda no.1 tahun 2006 tanggal 9 Maret

2006 dan diperbaruhi dengan Perda no. 3 tahun 2007

tanggal 3 April 2007. Dengan visi yang ingin dicapai

menjadi perusahaan migas (BUMD migas) yang bertaraf

internasional, sehingga dapat memberikan manfaat

sebesar-besarnya bagi kemakmuran Jawa Timur. Melihat

visi tersebut sudah menunjukkan bahwa BUMD ini akan

dijadikan tumpuan untuk mendapatkan penghasilan (PAD)

bagi Jawa Timur. Modal dasar yang dibutuhkan PT.

Petrogas ini sebanyak  Rp.200 Milyar dengan dana yang

sudah disertakan Rp.94.875.000.000,00 atau 47,44% yang

diberikan secara bertahap tahun 2006 dan 2007. Setoran

PAD sudah dilakukan secara berturut-turut dan selalu ada

peningkatan meskipun masih relatif kecil sehingga total

deviden yang sudah disetor ke PAD baru sebesar

Page 10: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

Rp.1.185.313.564,81 atau 1,25% merupakan jumlah setor

deviden yang masih terbilang rendah. Oleh karena itu

kedepan profesionalisme  dan kinerjanya perlu

ditingkatkan, karena profesionalisme akan berbanding

lurus dengan keuntungan.  Semakin tinggi

profesinalismenya pasti keuntungannya juga semakin

tinggi yang pada akhirnya setoran PAD juga tinggi.

5. PT Bank Jatim

PT.Bank Jatim   sebagai BUMD tersehat saat ini telah

memberikan kontribusi kepada PAD paling tinggi mencapai

85% dari seluruh deviden BUMD ke PAD disetor oleh Bank

Jatim ini.  Modal dasar Bank Jatim ini sebesar Rp.750 Milyar

dan baru disertakan  Rp. 510, 949 Milyar atau 68,13% yang

dimulai tahun 2005 namun sampai tahun 2009 sudah

memberikan kontribusi sebesar Rp.721.963.079.943 atau

141,30 % dengn demikian dalam waktu 4 tahun sudah

melebihi Break Even Point (BEP). Prestasi ini tetap harus

dipertahankan dan terus ditingkatkan dan patut untuk

diusulkan untuk menambah modal dasar agar deviden

lebih banyak.

6. PT Bank Perkreditan Rakyat

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), sama halnya dengan

PT. Bank Jatim tapi dalam skala yang lebih kecil, BPR juga

menunjukkan BUMD yang sehat dan mandiri. Dengan

Page 11: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

modal dasar Rp. 100 Milyar dan baru disertakan

sebesar                     Rp. 55.380.300.000,00 atau 55,38%

yang dimulai disetor tahun 2003 dan sudah memberikan

PAD sebesar Rp.15.832.298.805,00 atau 28,59%

7. PT Jatim Invesment Management (JIM)

PT. Jatim Invesment Management (JIM),  BUMD yang satu

ini sedang mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan

dan publik yang direpresentasikan oleh DPRD Jatim dan

Mendagri. Berdirinya PT. JIM diawali pada tahun 2000

ketika Pemprov. bermaksud menerbitkan obligasi daerah

yang berkategori revenue bond untuk membiayai sebagian

proyek pembangunan Jatim . Gubernur Jatim menerbitkan

surat Keputusan Pembentukan Panitia Persiapan

Penerbitan Obligasi Daerah.

Pada tahun 2002 Pemerintah Pusat melalui Menteri

Keuangan melarang daerah menerbitkan obligasi daerah

setidaknya dalam satu tahun, karena prosedur

penerbitannnya belum ada. Pada awal tahun 2003

Pemerintah Pusat melalui surat Kepmen Keuangan

memperbolehkan daerah melakukan pinjaman untuk

pembiayaan pembangunan daerah. Berdasarkan

keputusan tersebut dan sesuai saran Bappepam maka

Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan DPRD Jatim

membentuk Perusahaan Menejemen Investasi dengan

Page 12: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

nama PT. Jatim Invesment Fund (JIF) melalui Perda no.12

tahun 2003.

Dengan berjalannnya waktu untuk memperluas lingkup

kegiatan atau usaha dari PT.JIF dan sesuai dengan Perda.

Prov. Jatim No.4 th 2004 tentang Perubahan Perda Prov.

Jatim no. 12 tahun 2003 tentang PT.JIF maka nama PT.JIF

diubah menjadi PT.Jatim Invesment Menejmen (JIM) dan

telah mendapatkan ijin usaha dari Bappepam no :

KEP-10/PM/MI/2004 tanggal 22 Oktober 2004 tentang

Pemberian Ijin Usaha Perusahaan Efek sebagai menejer

invesment kepada PT.JIM.   

Dengan modal dasar RP. 200 Milyar dan sudah disertakan

Rp.45.300.000.000,00 atau 22,65% dan baru menyetor

PAD Rp.1.904.000.000,00 atau 4,20%. Adanya fakta yang

tidak dapat dipungkiri adalah bahwa PT. JIM sebagai BUMD

yang didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan PAD

sehingga dapat menopong pembangunan daerah. Pada

awal berdirinya atau tahun 2004 PT. JIM ini sudah

menunjukkan performa yang bagus atau laba setelah pajak

Rp.904.567.013,00 dan tahun 2005 bisnis kurang

menggembirakan sehingga rugi Rp.116.017.005,00  namun

tahun 2006 telah bangkit lagi dan laba yang

menggembirakan sebesar  Rp.1.517.628.642,00 dan tahun

2007 dan 2008 pada saat terjadinya krisis keuangan global

Page 13: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

telah berdampak kurang baik terhadap bisnis PT. JIM

sehingga mengalami kerugian yang cukup

memprihatinkan. Namun berdasarkan laporan laba rugi per

30 Nopember 2009, PT. JIM sudah mulai bangkit dan per

Nopember 2009 sudah ada keuntungan yang ditunjukkan

dengan laba bersih setelah pajak sebesar

Rp.4.352.875.416,00.

8. PT Jatim Graha Utama (JGU)

PT. Jatim Graha Utama (JGU) sebuah perusahaan property

juga termasauk perusahaan jangka panjang yang masih

relatif baru berdiri tahun 2006 dengan modal dasar Rp.950

Milyar dan sudah disertakan Rp.462 Milyar atau 48,63%

dan baru memberikan kontribusi sebesar

Rp.1.210.976.173,00 atau 0,26%.

9. PT Jatim Marga Utama (JMU)

PT. Jatim Marga Utama (JMU), perusahaan yang bergerak di

bidang pengelolaan jalan tol dengan penyertaan modal

sebasar Rp.37.502.000.000,00 dari Rp.171.400.000.000,00

10. PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER)

PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) sebuah

perusahaan patungan antara Pemprov. Jatim (25%),

Pemerintah Pusat (50%) dan Pemerintah Kota Surabaya

(25%); Dengan modal dasar Rp.100 juta sedangkan modal

disertakan baru Rp. 7,5 Milyar atau 7,5% pada tahun 2003.

Page 14: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

Selama 7 tahun berturut –turut selalu ada peningkatan

dalam menyetorkan deviden, sehingga jumlah deviden

yang sudah disetorkan ke PAD sebanyak

Rp.9.150.990.964,10 atau 122,01% atau sudah mencapai

BEP pada tahun ke-6 atau tahun 2008.

11.   PT. Jatim Krida Utama                 

PT. Jatim Krida Utama (JKU) yang cor bisnissnya adalah

penyedia jasa dan penempatan tenaga kerja di luar

negeri. Modal dasar PT. JKU ini sebasar Rp.3 Milyar.

Pemegang saham dimiliki oleh Pemprop Jatim sebesar 

Rp.1, 8 Milyar atau 60% dan PT. Binajasa Abadikarya

sebesar Rp.200 juta atau 6,67% dan PT.Bina Kerja

Sejahtera sebesar Rp.1 Milyar atau 33,33 %  dan sampai

sekarang sudah setor PAD sebesar Rp.710.686.500,00

atau sebesar 39,48%. Tujuan yang ingin dicapai dari

PT.JKU adalah menempatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri sebanyak-

banyaknya, dan  bukan untuk mencari keuntungan yang

tinggi, namun untuk menciptakan lapangan kerja bagi

masyarakat yang berdampak menghasilkan devisa bagi

negara dan juga membangun perekonomian lokal, karena

pada umumnya TKI dan TKW tersebut akan mengirimkan

remintennya ke daerah asal. Meskipun PT.JKU ini tidak

ditarget tinggi dalam perolehan deviden, tetapi tetap

Page 15: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

dituntut tinggi dalam kinerja dan  profesional sehingga

tidak membebani APBD dan menjadi perusahaan yang

sehat dan mandiri.

12. PT ASKRIDA

PT. ASKRIDA merupakan perusahaan yang dimiliki Bank

Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia dan sesuai

dengan himbauan Mendagri  tahun 1996 Pemerintah

Provinsi seluruh Indonesia ikut pula menjadi pemegang

saham, perusahaan ini bergerak di bidang jasa asuransi

kerugian. Pada tahun 1989 untuk pertama kalinya PT.

ASKRIDA Jawa Timur menyertakan modal dan sampai

sekarang baru mencapai Rp.5.560.000.000,00 (3,83%)

atau memiliki  56 saham dari seluruh modal yang

disertakan sebesar Rp.145.260.000.000,00 dan deviden

yang sudah disetorkan sebanyak Rp.912.111.867,00 atau

16,40%.

D. Beberapa Muatan Raperda yang Membutuhkan

Perhatian

Berdasarkan wacana publik yang muncul terkait isue-isue

strategis Raperda Pengelolaan BUMD Provinsi Jawa Timur

maka penting untuk mendapatkan perhatian dan solusi

Page 16: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

atas berbagai macam policy argumen yang berkembang,

meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Legalitas BUMD sebagai Perusahaan Daerah

Dari 12 (dua belas) BUMD Propinsi Jawa Timur, delapan

diantaranya yang meliputi : (1) Perusahaan Daerah Air

Bersih, (2) PT JAMKRIDA, (3) PT Panca Wira Usaha, (4) PT

Petrogas Jatim Utama, (5) PT Bank Jatim, (6) PT Bank

Perkreditan Rakyat, (7) PT Jatim Invesment Management

(JIM), dan (8) PT Jatim Graha Utama (JGU). Telah

memiliki legalitas Perusahaan Daerah sebagaimana

diatur dalam UU No. 2 Tahun 1965 pasal 4. Serta

sebagaimana diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas. Dimana kedelapan BUMD

tersebut yang terbentuk Perusahaan Daerah dan

Perseroan Terbatas, telah ditetapkan melalui Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Timur, baik dari sisi kelembagaan

Badan Hukumnya maupun dari aspek Penyertaan Modal

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap kedelapan

BUMD tersebut diatas.

Namun keempat Badan Usaha Milik Daerah Provinsi

Jawa Timur, yang meliputi : (1) PT Jatim Marga Utama

(JMU), (2) PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER),

(3) PT. Jatim Krida Utama dan (4) PT ASKRIDA, belum

sepenuhnya bisa dikatakan sebagai  BUMD Provinsi Jawa

Page 17: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

Timur sebagaimana diatur dalam UU No 5 tahun 1962

pasal 4 yang mengatur bahwa :

1) Perusahaan Daerah didirikan dengan Peraturan

Daerah atas kuasa Undang-undang ini.

2) Perusahaan Daerah termaksud pada ayat (1) adalah

badan hukum yang kedudukannya sebagai badan

hukum diperoleh dengan berlakunya Peraturan

Daerah tersebut.

3) Peraturan Daerah termaksud pada ayat (1) mulai

berlaku setelah mendapat pengesahan instansi

atasan.         

Sebab hingga saat ini keempat BUMD tersebut

Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya memiliki

sebagaian modal Perseroan tersebut dalam bentuk

Penyertaan Modal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Oleh sebab itu merupakan prioritas bagi Pemerintah

Provinsi Jawa Timur untuk segera membentuk Peraturan

Daerah tentang keempat BUMD tersebut sebagaimana

diatur dalam UU No. 5/1962 tersebut.

2.Diversifikasi Bentuk Badan Hukum BUMD

Secara teoritis bahwa tujuan pendirian BUMD dan atau

Perusahaan Daerah meliputi : (1)Memberikan

sumbangsih pada perekonomian nasional dan

penerimaan kas Daerah, (2) Mengejar dan mencari

Page 18: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

keuntungan, (3) Pemenuhan hajat hidup orang banyak,

(4)Perintis kegiatan-kegiatan usaha, dan (5)

Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha

kecil dan lemah

Hal ini sesuai dengan semangat yang terkandung

didalam UU No. 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan

Daerah, pasal 5 yang mengatur bahwa sifat, tujuan dan

bidang usaha Perusahaan Daerah adalah :

1)Perusahaan Daerah adalah suatu kesatuan produksi

yang bersifat:

a. Memberi jasa.

b. Menyelenggarakan kemanfaatan umum,

c. Memupuk pendapatan

2) Tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta

melaksanakan pembangunan Daerah khususnya dan

pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam

rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi

kebutuhan rakyat dengan mengutamakan

industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan

kerja dalam perusahaan, menuju masyarakat yang

adil dan makmur.

3) Perusahaan Daerah bergerak dalam lapangan yang

sesuai dengan urusan rumah tangganya menurut

Page 19: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

peraturan-peraturan yang mengatur pokok-pokok

Pemerintahan Daerah.

4) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Daerah

dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di

Daerah yang bersangkutan diusahakan oleh

Perusahaan daerah yang modalnya untuk seluruhnya

merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan.

Dalam konteks itulah maka terhadap argumen yang

menyatakan bahwa seyogyanya BUMD Provinsi Jawa

Timur harus benbentuk Perseroan terbatas, perlu

mendapatkan kajian secara lebih mendalam. Hal ini

didasarkan kepada argumen diatas bahwa tidak semua

Perusahaan Daerah hanya dioorientasikan kepada

upaya profit taking (mengejar keuntungan) tetapi

terdapat sebagian BUMD yang bertujuan pelayanan

sosial.

Dari Kedua belas BUMD yang memiliki misi pelayanan

sosial, seperti Perusahaan Daerah Air Bersih dan PT.

Jatim Krida Utama, sebaiknya Badan Hukum kedua

perusahaan ini lebih strategis jika berbadan hukum non

Perseroan Terbatas.

Sedangkan selain PDAB dan PT Jatim Krida Utama,

secara strategis kesepuluh BUMD tersebut berbadan

hukum Perseroan Terbatas sebab secara kelembagaan

Page 20: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

dan bisnis bahwa Perseroan Terbatas merupakan

bentuk kelembagaan bisnis yang memiliki standar-

standar baku seperti akuntansi, penyelenggaraan RUPS,

jajaran direksi dan sebagainya, yang secara konseptual

akan tercipta good corporate governance.

3. Persyaratan dan Larangan Dewan Direksi, Badan

Pengawas dan Dewan Komisaris

Salah satu isue strategis yang muncul dalam wacana

publik dan dianggap sebagai kelemahan dari Raperda

Pengelolaan BUMD Provinsi Jawa Timur adalah terkait

dengan isue partisan Direksi, Badan Pengawas dan

Dewan Komisaris BUMD terhadap afiliasi terhadap partai

politik tertentu.

Tetapi secara prinsip jika visi Raperda ini berorientasi

pada profesionalitas Jajaran Direksi, Badan Pengawas

dan Komisaris maka, seharusnya Raperda ini

mengadopsi Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun

2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan

Pembubaran BUMN terkait dengan larangan-larangan

bagi Dewan Direksi, Badan Pengawas dan Komisaris

BUMD. Dimana substansi larangan tidak secara eksplisit

didalam Raperda ini.

Maka dengan ini disarankan penambahan pasal yang

mengatur tentang persyaratan dan larangan terhadap

Page 21: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

Dewan Direksi, Badan Pengawas dan Dewan Komisaris

BUMD Provinsi Jawa Timur sebagai berikut :

1) Persyaratan dan Larangan Dewan Direksi

Syarat Dewan Direksi BUMD Provinsi Jawa Timur :

a) Tidak berkedudukan sebagai anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia, atau

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

b) Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil

c) Usia pada pengangkatan untuk pertama kali tidak

melebihi 55 (lima puluh lima) tahun dan;

d) Lulus uji kepatutan dan kelayakan atau fit and

proper test

Anggota Direksi BUMD Provinsi Jawa Timur dilarang

memangku jabatan rangkap sebagai:

a) Anggota Direksi, Badan Pengawas dan Komisaris

pada BUMN, badan usaha milik daerah lain, dan

badan usaha milik swasta;

b) Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam

instansi/lembaga pemerintah pusat dan daerah;

dan/atau

c) Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan.

Page 22: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

d) Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan;

Anggota Direksi BUMD Provinsi Jawa Timur dilarang

menjadi pengurus partai politik dan/atau

calon/anggota legislatif.

2) Persyaratan dan Larangan Badan Pengawas

Syarat Badan Pengawas BUMD Provinsi Jawa Timur

adalah :

a) Tidak berkedudukan sebagai anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia, atau

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

b) Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil

c) Usia pada pengangkatan untuk pertama kali tidak

melebihi 55 (lima puluh lima) tahun dan;

d) Lulus uji kepatutan dan kelayakan atau fit and

proper test

Anggota Badan Pengawas BUMD Provinsi Jawa Timur

dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:

a) Anggota Direksi, Badan Pengawas, Komisaris

pada BUMN, badan usaha milik daerah lain, dan

badan usaha milik swasta;

Page 23: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

b) Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam

instansi/lembaga pemerintah pusat dan daerah;

dan/atau

c) Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan.

d) Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan;

Anggota Badan Pengawas BUMD Provinsi Jawa Timur

dilarang menjadi pengurus partai politik dan/atau

calon/anggota legislatif.

3) Persyaratan dan Larangan Dewan Komisaris

Syarat Dewan Komisaris BUMD Provinsi Jawa Timur

adalah :

a) Tidak berkedudukan sebagai anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia, atau

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

b) Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil

c) Usia pada pengangkatan untuk pertama kali tidak

melebihi 55 (lima puluh lima) tahun dan;

d) Lulus uji kepatutatn dan kelayakan atau fit and

proper test

Anggota Dewan Komisaris BUMD Provinsi Jawa

Timur dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:

Page 24: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

a)Anggota Direksi, Badan Pengawas, Komisaris pada

BUMN, badan usaha milik daerah lain, dan badan

usaha milik swasta;

b) Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam

instansi/lembaga pemerintah pusat dan daerah;

dan/atau

c) Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan.

d) Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan;

Anggota Dewan Komisaris BUMD Provinsi Jawa Timur

dilarang menjadi pengurus partai politik dan/atau

calon/anggota legislatif.

E. Kesimpulan dan Rekomendasi

1. Kesimpulan

1)Badan Usaha Milik Daerah yang telah dikembangkan

oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara nyata

telah memberikan kontribusi terhadap penguatan

ekonomi daerah dan pendapatan yang cukup

signifikan, namun masih membutuhkan suatu regulasi

pengelolaan BUMD yang menjamin terhadap

Page 25: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

penguatan ekonomi Daerah dan pelayanan sosial

masyarakat.

2)Namun regulasi BUMD berupa Peraturan Daerah yang

saat ini ada hanya menyangkut pada aspek pendirian

BUMD dan regulasi berupa penyertaan modal. Oleh

sebab itu sangat strategis untuk segera menetapkan

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur yang mengatur

tentang pengelolaan BUMD di Provinsi Jawa Timur. Hal

ini guna mengisi kekosongan Perundang-undangan

yang mengatur tentang Pengelolaan BUMD ditingkat

Nasional.

2. Rekomendasi

Berdasarkan isue-isue strategis yang berkembang

dalam wacana publik maka disarankan untuk

melengkapi draf Raperda Pengelolaan BUMD Provinsi

Jawa Timur dengan substansi regulasi sebagai berikut :

1) Terkait dengan misi masing-masing BUMD, perlu

ditekankan bahwa bidang usaha yang terkait dengan

hajat hidup orang banyak, maka bentuk Badan

Hukumnya harus berbentuk Perusahaan Daerah,

sedangkan bidang usaha yang diluar hajat hidup

orang banyak secara strategis memilih bentuk Badan

Hukum Perseroan Terbatas.

Page 26: REVITALISASI PENGELOLAAN  BADAN USAHA MILIK DAERAH   PROVINSI JAWA TIMUR

2) Terkait dengan Syarat dan larangan Anggota Dewan

Direksi, Badan Pengawas dan Dewan Komisaris.

Maka seyogyanya Raperda Pengelolaan BUMD

Provinsi Jawa Timur, mengadaptasikan Peraturan

Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang

Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan

Pembubaran BUMN terkait dengan larangan-larangan

bagi Dewan Direksi, Badan Pengawas dan Komisaris

BUMD, yang meliputi larangan rangkap jabatan dan

larangan menjadi pengurus partai politik tertentu dan

atau calon/anggota legislatif.