revitalisasi kawasan koridor kalimas timur sebagai objek wisata
TRANSCRIPT
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Surabaya kota terbesar dan terpadat kedua setelah Jakarta, dengan populasi
kependudukan mencapai 3 juta jiwa. Masyarakat yang tinggal di Surabaya tidak hanya ber-
ras atau dari suku Jawa saja, namun terdapat suku – suku yang lain. Diantaranya terdapat
suku Madura (7.5 %), Tionghoa (7.25%), dan Arab (2.04%). Walaupun berbeda suku,
masyarakat Surabaya dapat hidup berdampingan tanpa menyinggung satu sama lain. Selain
itu, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan
Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang
sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari
penjajah.1
Dengan perkembangan yang begitu cepat. Surabaya berdiri dengan gagah, tak mau
kalah dengan Jakarta. Gedung pencakar langit tersebar di Surabaya. Mall, mix-used building
semakin mudah ditemui di Surabaya pada saat ini. Terlebih dengan slogan pembangunan
1000 tower di Surabaya.2 Hal yang menjanjikan tampak di depan mata. Para invenstor
bersaing menaruh asetnya di kota ke-dua terbesar setelah Jakarta. Pembangunan gedung –
gedung tinggi tak cukup hanya di Surabaya bagian barat, investor perlahan – lahan mulai
melirik kawasan kota lama untuk di jarah. Daerah jalan koridor Embong Malang salah
satunya, hampir seluruhnya berubah menjadi wajah baru bagi Surabaya. Bangunan lama
yang menghiasi sisi kanan dan kiri koridor habis di rampok oleh investor. Disulap menjadi
mall, hotel dan tempat kesenangan lainnya. ‘Memanjakan’ masyarakat Surabaya untuk
terus berperilaku konsumtif. “Museum Pers tidak lama lagi akan rubuh,” salah satu cuplikan
dari artikel protocol.com. Yang dalam pembahasannya menyinggung tentang perilaku
investor yang ‘sengaja’ merubuhkan bangunan cagar budaya tersebut dengan
pembangunan perluasan Tunjungan Plaza Mall.3
Ada hal yang tidak boleh dilupakan, kekhasan atau jati diri sebuah kota ditentukan
oleh bagaimana kita memberikan posisi yang pas terhadap bangunan lama dalam kaitan
dengan perkembangan kota. Tanpa bangunan lama, kota tak punya arti bagi warganya, tidak
menyimpan ingatan dan nostalgia yang tak mudah diganti oleh unsure lainnya. Tapi juga
harus diingat secara tegas, sekali sebuah bangunan (lama) dibongkar, untuk selamanya
warga akan kehilangan.4
Terlepas dari permasalah tersebut, saat ini pemerintah sedang gencar gencarnya
melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap Surabaya. Salah satunya melakukan
pengembangan zona pariwisata di kalimas dan kawasan Surabaya Lama. Dijabarkan dalam
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 2
Surabaya Vision Plan 2005-2025 bahwa Pembaharuan Sungai Kalimas ditempatkan sebagai
prioritas utama dari kota. Tujuh distrik utama di sepanjang sungai telah diajukan untuk
dikembangkan, mulai dari Wonokromo sampai ke daerah pelabuhan saat ini, dan satu
distrik di Jembatan Suramadu. Masing-masing distrik memiliki karakter dan fungsinya
masing-masing dalam ekonomi kota dan struktur sosial.5
Faktor yang dapat membuat kota Surabaya menjadi kota yang lebih baik dari Jakarta,
adalah tak lepasnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan kota. Karena mau tidak
mau masyarakatlah yang berhubungan langsung dengan kota Surabaya. Tidak hanya para
pejabat yang menduduki pemerintah setempat. Tanpa adanya campur tangan kepedulian
dari masyarakat, sebaik baiknya rencana dari pemerintah tidak akan terlaksana dan berbuah
manis. Jika masyarakat tidak mengambil peran.
I.2 TUJUAN PENYUSUNAN
Penyusunan tugas seminar adalah langkah awal untuk menyiapkan materi yang akan
dijadikan bahan utama sekaligus panduan dalam pengerjaan proyek tugas akhir. Sehingga
tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan seminar ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami objek rancangan melalui informasi yang dihimpun.
2. Memperoleh dasar-dasar teori yang berkaitan dengan objek rancangan.
3. Memperoleh panduan pengerjaan proyek tugas akhir secara komprehensif.
I.3 VISI DAN MISI
I.3.1 VISI
Menjadi wahana rekreasi / jujugan masyarakat setempat atau dari luar kota untuk
menikmati Surabaya dengan cara lain. Sebagai sarana pembelajaran melalui pengalaman
secara langsung. Dengan penyampaian informasi yang komunikatif, lengkap, dan mudah
diakses oleh masyarakat setempat.
I.3.2 MISI
Menyediakan alternative rekreasi dengan cara menikmati Surabaya lama.
Kesejarahan dinikmati dari suasana yang didapat. Nostalgia melalui bangunan lama dan
kuliner khas Surabaya. Dari hal tersebut secara langsung ikut melestarikan bangunan lama
yang menjadi saksi sejarah perkembangan kota Surabaya.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 3
I.4 LINGKUP PEMBAHASAN
Obek rancang yang dipilih adalah Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur. Rancangan
yang ingin dimunculkan nantinya adalah rancangan yang dapat menghidupkan kembali
ramainya koridor tersebut. Yang dulunya penuh dengan hiruk pikuk perdagangan, syarat
dengan sejarah, dan dapat mengakomodir kegiatan masyarakat setempat. Serta
mengembalikan nuansa nostalgia, Surabaya tempo dulu. Dengan bangunan dan kalimasnya.
I.5 METODE PENELITIAN
Pembahasan objek menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu :
1. Pengungkapan masalah berdasarkan studi literature, wawancara, dan observasi
lapangan.
2. Pendekatan masalah berdasarkan persyaratan dan standar yang tersedia.
Dalam pembahasan objek, perlu dilakukan pengumpulan data yang akan dianalisa. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data primer melalui wawancara dengan penduduk kampung dan
orang-orang lain yang terlibat di dalamnya.
2. Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan beberapa cara :
a. Studi Literatur
Pengumpulan data melalui studi literature dilakukan dengan mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan objek bahasan. Informasi dapat diperoleh
dari buku, internet, media cetak atau sumber lain yang sesuai dengan objek
bahasan. Agar sesuai dengan kaidah pengutipan, informasi yang dihimpun
harus disertai dengan sumber data literature. Data – data yang didapat
kemudian digunakan sebagai bahan dalam penyusunan tugas seminar.
b. Obeservasi Pasif
Obervasi Pasif adalah sebuah observasi dimana peneliti mengamati namun
tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut. Observasi pasif ini
dilakukan misalnya melalui studi lapangan untuk mengetahui kondisi tapak
dan sebagainya.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 4
I.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan latarberlakang perancangan, tujuan dari pembahasan konsep rancangan,
metode pembahasan dan sistematika pembahasan dalam konsep perancangan terhadap
objek yang dikaji.
Bab II Pengenalan Objek Rancangan
Menjelaskan tentang gambaran umum pemilihan judul. Termasuk di dalamnya adalah
pengertian judul yang dipilih, alas an pemilihan objek rancangan, lingkup pengerjaan objek,
serta ketentuan-ketentuan umum mengenai klasifikasi kampung wisata.
Bab III Kajian Teori dan Studi Kasus Objek Rancangan
Menjelaskan tentang objek – objek yang dipilih sebagai studi kasus yang berkaitan dengan
objek rancang serta pembahasan melalui teori tertentu.
Bab IV Tema Rancangan
Menjelaskan tema yang dipilih, khususnya tentang latar belakang pemilihan tema, definisi
tentang tema yang dipilih, serta prinsip – prinsip dasar rancangan yang akan dipilih dalam
objek rancangan.`
Bab V Studi Kasus Tema
Menjelaskan tentang objek – objek yang dipilih sebagai studi kasus yang berkaitan dengan
pendekatan tema rancangan yang dipilih.
Bab VI Pemilihan Lahan/Lokasi
Membahas tentang lokasi yang akan digunakan. Termasuk di dalamnya adalah kondisi fisik
dan social lingkungan serta peraturan – peraturan yang terkait dengan lokasi objek rancang.
Bab VII Program Rancangan
Menjelaskan tentang program Revitalisasi Kalimas Timur yang akan dirancang, meliputi
organisasi ruang, organisasi kerja, fasilitas dalam objek rancang, serta kebutuhan –
kebutuhan lainnya.
Bab VIII Konsep Rancangan
Membahas tentang fakta, masalah, tujuan , dan kebutuhan yang diambil dalam objek yang
disesuaikan dengan tema dan objek kampung wisata, dan disertai dengan konsep mikro
untuk diterapkan dalam objek rancangan.
Bab IX Rancangan Skematik
Penerapan Secara menyeluruh konsep rancangan dalam sketsa bentuk, tampak dan
potongan.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 5
BAB II
PENGENALAN OBJEK RANCANGAN
2.1 PENGERTIAN JUDUL
2.1.1 Pengertian Revitalisasi
Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian
kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami
kemunduran/degradasi. Skala revitalisasi ada tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi
sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial.
Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan
(sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat) (Danisworo, 2002). Revitalisasi sendiri
bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga
harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya
yang ada. Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat.
Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas
yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat yang terlibat tidak
hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam arti luas (Laretna,
2002).
Terjadinya revitalisasi terhadap suatu kawasan tertentu dapat disebabkan oleh beberapa
factor, yaitu :
1. Kekuatan pasar yang menyebabkan tingginya nilai lahan suatu wilayah atau
kawasan untuk kepentingan yang lebih menguntungkan secara komersial.
2. Dorongan untuk perluasan pada sector pelayanan pada daerah yang berkembang
untuk perdagangan dan industry, penambahan layanan penunjang untuk
memenuhi kebutuhan perekonomian. Adapun upaya dalam Revitalisasi sebagai
berikut :
a. Membuka kawasan ke luar, membuka halangan fisik dan non fisik.
b. Meningkatkan kualitas kawasan.
c. Meningkatkan system sirkulasi pengunjung.
d. Menguatkan perekonomian kawasan.
2.1.2 Tinjauan Tentang Revitalisasi
Revitalisasi merupakan rangkaian proses konservasi. Menurut Eko Budiharjo,
konservasi mencakup proses kegiatan mulai preservasi, restorasi, rehabilitasi, rekonstruksi,
adaptasi dan revitalisasi (upaya mengubah suatu lingkungan binaan agar dapat digunakan
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 6
untuk fungsi yang sesuai, tanpa menuntut perubahan drastic). Sedangkan pengertian
konservasi sendiri berlainan menurut masing – masing nara sumber :
1. Konservasi adalah segenap proses pengolahan tempat agar makna, cultural
yang terkandung terpelihara dengan baik ( Muhammad Danisworo, 1989 ).
2. Konservasi adalah semua kegiatan pemeliharaan suatu tempat guna
mempertahankan suatu wilayah kulturnya. Mencakup semua kegiatan
pemeliharaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat ( Burra
Carter, 1981 ).
3. Konservasi tidak hanya berhubungan dengan struktur atau tempat
bersejarah, namun dalam pandangan yang lebih luas, juga berarti
pertimbangan untuk keseluruhan dan tempat yang ada, baik sementara
maupun permanen. Hal ini tidak berarti semuanya dipertahankan, namun
lebih melihat nilai atau potensi yang ada baik sisi ekonomis maupun budaya (
Hamid Shirvani, 1985 ).
4. Konservasi merupakan upaya untuk melestarikan suatu lingkungan binaan
sedemikian rupa, sehingga makna lingkungan tersebut dapat dipertahankan,
mengefisiensikan penggunaannya dan mengatur arah perkembangannya di
masa mendatang. ( Sidharta dan Budiharjo, 1989 )
Melakukan revitalisasi di kota lama Surabaya, erat kaitannya dengan bangunan cagar
budaya yang berada di sekitarnya. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya,
pasal 33 mengenai bangunan cagar budaya.
Ayat (1) : Kawasan cagar budaya adalah kawasan yang didalamnya terdapat atau
mengandung bangunan dan lingkungan cagar budaya yang harus dilindungi untuk menjaga
kelestarian bangunan dan lingkungan cagar budaya tersebut.
Ayat (2) : Cagar budaya meliputi :
1. Bangunan cagar budaya adalah benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak
yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian – bagiannya atau sisa – sisanya,
yang berumur sekurang – kurangnya 50 tahun serta dianggap mempunyai nilai
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
2. Lingkungan cagar budaya adalah kawasan di sekitar atau di sekeliling bangunan
cagar budaya yang diperlukan untuk pelestarian bangunan cagar budaya dan atau
kawasan tertentu yang berumur sekurang – kurangnya 50 tahun, serta dianggap
mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Berdasarkan RDTRK pasal 52 ayat (3), kawasan wisata kota lama dan cagar budaya berada di
kawasan kota lama Surabaya unit pengembangan (UP) V Tanjung Perak di kawasan
Jembatan Merah dan Kembang Jepun, UP VI Tunjungan dan di sekitar Tugu Pahlawan, Jl.
Tunjungan, Jl. Pemuda, dan Jl. Raya Darmo.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 7
Pelestarian adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat dan bangunan atau
artefak agar secara historis, makna cultural yang dikandungnya, terpelihara dengan baik.
Beberapa cara penanganan pelestarian, yang dikutip dari Piagam Burra menunjukkan
tingkatan pemeliharaan bangunan / kawasan yang dilestarikan adalah : Pengawetan
(preservation), pemugaran (restoration), penguatan (consolidation), pembangunan ulang
(reconstruction), pemakaian baru (adaptive reuse/ revitalization), pembuatan kembar
(replication), dan penghancuran (demolition).
Matinya suatu kawasan dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah
bahwa kawasan tidak dapat berfungsi secara maksimal bagi kotanya. Salah satu upaya untuk
menghidupkan dan meningkatkan kembali suatu kawasan yang menurun kondisinya adalah
dengan mengembangkan sebagai kawasan wisata yang mengetengahkan keunggulan dan
keunikan kawasan. Kawasan ini pada umumnya memiliki nilai – nilai budaya tinggi,
ditengarai dari sejarah kawasan yang pernah mengalami masa kejayaan. Beberapa kasus
kawasan yang mati memiliki ciri – cirri yang sama, yaitu ditinggikan, dibiarkan tak terawatt
dan atau alih fungsi dengan merombak bangunan – bangunan yang ada, karena dianggap
tidak bernilai ekonomis lagi. Criteria penentu dalam menilai kawasan agar dapat
dikembangkan adalah memiliki sumber kemampuan ekonomi kawasan yang dapat
diandalkan. Untuk dikembangkan sebagai kawasa wisata maka kawasan tersebut harus
memiliki keunikan, memiliki sejarah yang mengingatkan pada suatu kejayaan kawasan,
terdapat peninggalan – peninggalan bernilai tinggi dan masih memungkinkan untuk
dikembangkan. Hal – hal itulah yang akan dijadikan daya tarik kawasan sebagai kawasan
wisata.
Hal – hal yang harus dierhatikan dalam melakukan adaptasi revitalisasi :
1. Mempelajari peluang ekonomi pada kawasan dimana bangunan hendak
diadaptasi untuk melihat kemungkinan masuknya fungsi baru pada bangunan
atau kawasan tersebut.
2. Memilih fungsi / kegunaan pada bangunan yang memiliki dampak negative
yang minimal serta keuntungan yang maksimal, memungkinkan masuk fungsi
baru yang berbeda jauh dengan fungsi semula.
3. Fungsi tersebut harus mampu menyelamatkan bangunan dan lingkungannya.
Dalam menentukan lokasi kawasan yang akan di revitalisasi melalui penataan sebagai
kawasan wisata, pada umumnya terlihat bahwa mengembalikan aktivitas kawasan kembali
ke masa kejayaan tidak mungkin dicapai, namun minimal dengan melalui revitalisasi maka,
konservasi kawasan pada umumnya berhasil dilakukan.
2.1.3 TEORI REVITALISASI dan RANCANGAN KOTA
Sebagai sebuah kegiatan yang sangat kompleks, revitalisasi terjadi melalui beberapa
tahapan dan membutuhkan kurun waktu tertentu serta meliputi hal – hal sebagai berikut :
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 8
1. Intervensi fisik
Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara
bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik
bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang
terbuka kawasan (urban realm). Mengingat citra kawasan sangat erat kaitannya
dengan kondisi visual kawasan, khususnya dalam menarik kegiatan dan
pengunjung, intervensi fisik ini perlu dilakukan. Isu lingkungan (environmental
sustainability) pun menjadi penting, sehingga intervensi fisik pun sudah
semestinya memperhatikan konteks lingkungan. Perencanaan fisik tetap harus
dilandasi pemikiran jangka panjang.
2. Rehabilitasi ekonomi
Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus
mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik kawasan yang
bersifat jangka pendek, diharapkan bisa mengakomodasi kegiatan ekonomi
informal dan formal (local economic development), sehingga mampu
memberikan nilai tambah bagi kawasan kota (P. Hall/U. Pfeiffer, 2001). Dalam
konteks revitalisasi perlu dikembangkan fungsi campuran yang bisa mendorong
terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial (vitalitas baru).
3. Revitalisasi sosial/institusional
Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan
lingkungan yang menarik (interesting), jadi bukan sekedar membuat beautiful
place. Maksudnya, kegiatan tersebut harus berdampak positif serta dapat
meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga (public realms).
Sudah menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan
pembangunan kota untuk menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri (place
making) dan hal ini pun selanjutnya perlu didukung oleh suatu pengembangan
institusi yang baik.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 9
2.1.4 Kawasan Koridor Kalimas Timur
Lokasi yang dipilih dalam proyek ini adalah Surabaya bagian timur, tepatnya koridor Jalan
Kalimas Timur. Yang mana daerah tersebut berdekatan dengan Kampung pecinan dan
Kampung Arab, serta Downtown Old Surabaya.
2.1.4.1 Gambaran Umum
Rencana Pembangunan Sungai telah diwacanakan sebagai hasil Visioning Plan of
Surabaya 2005 – 2025. Yang mengatakan bahwa pembaharuan Sungai Kalimas ditempatkan
Keterangan :
Kampung China
Kampung Arab
Koridor Jalan Kalimas Timur
Down Town Old Surabaya
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 10
sebagai prioritas utama dari kota Surabaya. Tujuh distrik utama di sepanjang sungai telah
diajukan untuk dikembangkan, mulai dari Wonokromo sampai ke daerah pelabuhan saat ini,
dan satu distrik di Jembatan Suramadu. Masing-masing distrik memiliki karakter dan
fungsinya masing-masing dalam ekonomi kota dan struktur sosial.
Empat proyek perintis direkomendasikan di sepanjang pelabuhan untuk
dikembangkan dengan segera, yaitu: daerah-daerah di Jembatan Merah, CBD, Wonokromo
dan Jembatan Suramadu secara umum. Semua proyek perintis ini dianggap penting karena
proyek-proyek ini akan menyediakan dampak yang cepat serta pembaharuan dapat
dikembangkan secara realistis. Dengan strategi ekonomi dan tata guna lahan, proyek-proyek
perintis ini akan menjadi contoh pembagunan yang memberikan teladan bagi berbagai
proyek-proyek kota yang lain di masa mendatang
Koridor Kalimas Timur dikelilingi oleh 3 kawasan penting di Surabaya, yaitu :
Kawasan Kampung Eropa yang berada di Jl. Rajawali, Kawasan Kampung China yang berada
di Jl. Kembang Jepun, Jl. Karet, Jl. Slompretan, dan Kawasan Kampung Arab yang berada di
Kawasan Ampel, Jl. K.H.Mas Mansyur.
Lingkungan Koridor Jalan Kalimas Timur dapat dikatakan tidak memenuhi salah satu
aspek atau komponen dalam objek wisata. Dikarenakan infrastruktur jalan pada koridor
tersebut rusak. Terlebih ketika musim hujan akan dapat dilihat genangan dimana mana.
Yang menimbulkan kondisi jalan becek dan tidak nyaman dilihat. Selain infrastruktur (jalan)
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 11
yang rusak, terdapat tumpukan sampah yang dapat menimbulkan bau tidak mengenakkan
serta kesan kumuh. Disisi “entrance” dari jalan benteng letak utama penumpukan sampah –
sampah, dan jika masuk dari sisi Jembatan Merah dapat dilihat rumah warga yang berada di
garis sepadan sungai yang menghalangi pandangan langsung ke kalimas. Sering ditemui
kegiatan warga setempat yang berdekatan dengan pasar, melakukan pengasapan dan
packing di jalan umum. Sehingga menganggu sirkulasi jalan orang yang akan lewat.
Berikut fakta yang ditemukan dilapangan :
1. Koridor Kalimas Timur berada di kawasan Jembatan merah yang mempunyai nilai
sejarah dan daerah kya-kya.
2. Truk-truk pengangkut barang sering melalui jalan kalimas timur ini. Dikarenakan
masih terdapat gudang dan pabrik di daerah sekitar.
3. Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.
4. Perubahan fungsi bangunan. Contohnya Bangunan tua yang tidak terpakai dijadikan
tempat tinggal oleh masyarakat.
5. Mayoritas penduduk koridor Kalimas Timur adalah Etnis Madura. Yang bermata
pencaharian sebagai nelayan, tukang tambang (kapal tambang yang
menghubungkan kalimas timur dengan kalimas barat).
6. Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas.
7. Pengaturan tiang listrik dan lampu berserakan.
8. Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya.
9. Lingkungan yang kumuh karena sampah yang bertumpukan dan banguna di bantaran
kalimas.
10. Banyak bangunan tua yang tidak terawat. Padahal bisa menarik perhatian
masyarakat jika dirawat dengan baik.
11. Bangunan tua tidak hanya berada di area depan Kalimas Timur, namun hingga masuk
ke dalam kampong – kampong yang berada di koridor kalimas Timur.
12. Koridor kalimas timur berdekatan dengan Pasar Pabean.
13. Ketika sore hari aktivitas masyarakat disibukkan oleh pengasapan ikan dan
pengepakan ikan yang akan dijual.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 12
Batasan Rancangan
Panjang Koridor Kalimas Timur adalah 1.412.0948 (1km lebih 412m sekian). Sedangkan
daerah yang akan diambil untuk dirancang memiliki panjang sekitar 1km. Dari mulut
Jembatan Merah hingga Kalimas Hilir(warna biru). Dikarenakan sepanjang koridor tersebut
masih dapat ditemui bangunan lama yang menarik dan berpotensi untuk dipoles lagi.
2.1.5 Pengertian Wisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi , pengembangan pribadi,
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara.
Sedangkan menurut Webster perlu dibedakan pengertian antara trip, tour, excursion
dan journey, agar tidak terjadi masalah pengertian dan salah paham. Adapun pengertian
dari kata – kata tersebut, adalah :
Trip :Perjalanan pendek atau berkendara untuk suatu hal yang
sifatnya bersenang –senang.
Tour :Perjalanan berkeliling dan mengunjungi beberapa tempat.
Excursion :Memilih perjalan ke suatu tempat, biasanya dilakukan
beramai – ramai untuk tujuan tertentu.
Journey :Perjalanan jauh dengan tujuan yang khusus.
Menurut bahasa Sansekerta, pariwisata terdari dari dua kata yaitu “pari” yang berarti
banyak, berkali – kali, lengka dan “wisata” yang berarti perjalanan, bepergian. Jadi arti
Suatu lokasi wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus
memenuhi syarat – syarat untuk pengembangan daerahnya. Menurut Aryani (1997 : 11),
syarat – syarat tersebut adalah :
Beberapa muka bangunan lama yang masih bias dilihat dan dinikmati di koridor kalimas
timur. Namun perlu adanya perbaikan dan perawatan lebih lanjut.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 13
1. Something to see ; artinya ditempat tersebut harus ada objek wisata yang
berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan daerah itu harus memiliki daya
tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi
wisatawan.
2. Something to do ; artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan
disaksikan, harus pula disediakan berbagaia fasilitas yang dapat membuat
wisatawan betah tinggal lebih lama ditempat itu.
3. Something to buy ; artinya ditempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja (shopping) terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai
oleh oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.
4. How to arrive ; termasuk didalamnya aksesibilitas, yaitu bagaimana wisatawan
mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan
berapa lama tiba ditempat wisata itu.
5. How to stay ; artinya bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara waktu
selama ia berlibur di objek wisata itu. Untuk itu diperlukan adanya penginapan –
penginapan baik hotel, losmen dan sebagainya.
Sedangkan menurut direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia, menyebutkan
berkembangnya pariwisata sangat tergantung pada empat factor yaitu :
1. Atraction (daya tarik) dapat dibedakan menjadi :
a. Site attraction (tempat, misalnya tempat dengan iklim yang baik,
pemandangan indah ataupun tempat – tempat bersejarah).
b. Event attractions (kejadian/peristiwa, misalnya konggres, pameran atapun
peristiwa – peristiwa olahraga, festival).
2. Amenities (fasilitas) yang dimaksud dengan tersedianya fasilitas seperti tempat
tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi local yang memungkinkan
wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta alat – alat lain untuk
komunikasi.
3. Accessibility (kemudahan dalam mencapai) yang dimaksud adalah tempatnya
tidak terlalu jauh, tersedianya transport ke lokasi tersebut secara terarut, sering,
murah, nyaman dan aman.
4. Tourist organization, untuk menyusun suatu kerangka pengembangan
pariswisata, mengatur industry pariwisata serta mempromosikan daerah itu
sehingga di kenal orang.
2.1.5 Kesimpulan
Dengan mengambil intisari dari setiap definisi di atas, dapat dikatakan bahwa Revitalisasi
Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata adalah suatu kawasan yang di
hidupkan kembali ‘keramaiannya’ dengan mempertimbangkan aspek – aspek revitalisasi
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 14
dan aspek pariwisata. [Menghidupkan kembali dengan menjadikan tempat tersebut salah
satu tujuan wisatawan].
2.2 ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Pemilihan Revitalisasi Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata didasarkan pada
adanya peluang wisata terhadap daerah tersebut dan karena letaknya yang sangat strategis
[karena berada dekat dengan Kalimas, Kampung China, Kampung Arab, dan Kampung
Eropa]. Koridor Kalimas Timur adalah salah satu koridor yang penting pada jaman dulu.
Karena pada jaman dulu, koridor kalimas timur masih hidup dengan perdagangan yang
ramai. Perkampungan yang melengkapi koridor tersebut masih ‘hidup’. Berbeda dengan
keberadaan saat ini, memang perkampungan masih tetap ramai, namun kebanyakan rumah
tinggal yang ada telah beralih fungsi sebagai pergudangan. Selain itu, kalimas yang berperan
penting pada jaman dulu, kini pasif. Tidak ada arus lalu lintas pada kalimas, dikarenakan
kebanyakan orang telah berpindah transportasi ke kendaraan bermotor. Beberapa hal
tersebutlah yang membuat koridor kalimas timur sepi dan cenderung menjadi daerah
negative.
2.3 LINGKUP PELAYANAN
2.3.1 Jenis Kegiatan dan Sasaran
Daerah yang akan dijadikan sebagai tempat Wisata adalah Koridor Kalimas Timur dengan
kampung yang berada disekitarnya. Kampung Gg Kalimas Udik, Kalimas Gg Madya. Yang
berhubungan langsung dengan koridor jalan K.H Mas Mansyur. Di dalam kampung tersebut
banyak bangunan – bangunan lama yang ditempat tinggali oleh berbagai etnis, seperti China
dan Arab.
Adapun jenis jenis kegiatan dalam Revitalisasi Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata,
yaitu :
1. Menikmati suasana Surabaya lama dengan Jalan kaki / sepeda onthel / becak.
2. Perdagangan
3. Menyuguhkan kuliner khas Surabaya.
4. Pertunjukkan seni
5. Pameran (Main Character : History of Surabaya)
6. Wisata Air
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 15
Dari kegiatan diatas, fasilitas yang dibutuhkan adalah :
1. Foodcourt / Resto & Café
2. Street Café
3. Market
4. Pusat Oleh – oleh
5. Ampitheater
6. Gallery
7. Tourist Information
8. Promenade
9. Lahan Parkir
Sasaran dalam Kampung Wisata ini adalah : Masyarakat Indonesia pada Khususnya, dan
Masyarakat Asing pada umumnya.
FASILITAS KOMERSIAL
FASILITAS EDUKASI
FASILITAS PENUNJANG
FASILITAS REKREASI
FASILITAS PENUNJANG
FASILITAS
REKREASI
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 16
BAB III
KAJIAN TEORI DAN STUDI KASUS OBJEK RANCANGAN
3.1 TEORI YANG DIPAKAI DALAM KAJIAN STUDI KASUS
3.1.1 Penerapan Penyataan – pernyataan dalam pariwisata Aryani mengatakan bahwa suatu kawasan dapat dikatakan sebagai tempat wisata jika
memenuhi aspek – aspek berikut :
1. Something to see ; artinya ditempat tersebut harus ada objek wisata yang
berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan daerah itu harus memiliki daya
tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi
wisatawan.
2. Something to do ; artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan
disaksikan, harus pula disediakan berbagaia fasilitas yang dapat membuat
wisatawan betah tinggal lebih lama ditempat itu.
3. Something to buy ; artinya ditempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja (shopping) terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai
oleh oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.
4. How to arrive ; termasuk didalamnya aksesibilitas, yaitu bagaimana wisatawan
mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan
berapa lama tiba ditempat wisata itu.
5. How to stay ; artinya bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara waktu
selama ia berlibur di objek wisata itu. Untuk itu diperlukan adanya penginapan –
penginapan baik hotel, losmen dan sebagainya.
Dan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia, menyebutkan berkembangnya
pariwisata sangat tergantung pada empat factor yaitu :
1. Atraction (daya tarik) dapat dibedakan menjadi :
c. Site attraction (tempat, misalnya tempat dengan iklim yang baik,
pemandangan indah ataupun tempat – tempat bersejarah).
d. Event attractions (kejadian/peristiwa, misalnya konggres, pameran atapun
peristiwa – peristiwa olahraga, festival).
2. Amenities (fasilitas) yang dimaksud dengan tersedianya fasilitas seperti tempat
tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi local yang memungkinkan
wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta alat – alat lain untuk
komunikasi.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 17
3. Accessibility (kemudahan dalam mencapai) yang dimaksud adalah tempatnya
tidak terlalu jauh, tersedianya transport ke lokasi tersebut secara terarut, sering,
murah, nyaman dan aman.
4. Tourist organization, untuk menyusun suatu kerangka pengembangan
pariswisata, mengatur industry pariwisata serta mempromosikan daerah itu
sehingga di kenal orang.
3.2 STUDI KASUS : KAMPUNG SENI NITIPRAYAN
3.2.1 Pembahasan Umum dan Fakta – Fakta Objek Studi Kasus
Nama Objek : Kampung Seni Nitiprayan
Lokasi : Bantul, D.I.Yogyakarta
Gambaran Umum
Kondisi Geografis
Kampung Seni Nitiprayan memiliki kondisi geografis yang tidak terlalu berbeda pada dusun
lainnya. Terdapat sungai kecil yang membelah menjadi batas antara Kampung Seni
Nitiprayan dengan Kampung Jomegatan. Dua kampung ini, terutama Nitiprayan, juga
memiliki berpetak-petak sawah menghampar yang masih produktif. Dari luas dua kampung
yang secara keseluruhan sekitar 64,5 hektar, sepertiga di antaranya – sekitar 20-21 hektar –
terdiri dari lahan persawahan. Namun dalam beberapa tahun terakhir arealnya terus
terkurangi oleh kehadiran rumah juga perumahan yang dibangun oleh perorangan atau
developer.
History
Menurut seorang pengamat budaya Jawa, Radeng Pangeran Adipati (RPA) Suryanto
Sastroatmojo, asal – usul kampung Nitiprayan diduga berasal dari nama Ngabehi Nitipraya,
seorang abdi dalem kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan sekaligus pimpinan sebuah
pasukan kecil yang kemudian dipercaya sebagai “lurah” di daerah yang kini dikenal dengan
nama NItiprayan. Jabatan ini disandang oleh Ngabehi Nitipraya pada masa pemerintahan Sri
Sultan Hamengkubuwono VII yang memerintah pada tahun 1877 – 1921.
Pada awalnya, Kampung Nitiprayan tak ubahnya seperti kampung – kampung di
wiliayah Bantul, Yogyakarta. Hanya satu pembeda yang dimiliki oleh kampung Nitiprayan,
yaitu banyaknya seniman yang tinggal di kampung ini. Perubahan itu terjadi ketika seorang
perupa bernama Ong Hari Wahyu, yang telah tinggal di kampung NItiprayan sejak tahun
1979, mempunyai gagasan untuk membuat kampung NItiprayan sebagai “panggung seni.”
Pria lulusan Institusi Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang akrab disapa Ong ini, mencoba
membuat sebuah terobosan baru dengan mempolarisasikan sebuah kampung yang sarat
nuansa seni, mulai dari penduduk, lingkungan sekitar, sampai kegiatan sehari – hari.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 18
Dalam perjalanannya Ong dan masyarakat Kamppung Nitiprayan berhasil membuat
kampungnya menjadi kampung Seni. Dengan menjadikan Nitiprayan sebuah “panggung,
galeri sekaligus laboratorium kreatif”.
Dalam pernyataan Aryani 1997 : 11
Something to see :
Kampung Seni Nitiprayan memiliki 2 event kesenian. Formal dan Informal. Event formal
yang dijadwalkan secara rutin seperti kenduri seni yang diselenggarakan setahun sekali,
pada bulan September ataupun Oktober. Selain itu, seniman dari mana saja bisa menggelar
pertunjukkan ataupun pameran. Waktunya tidak tentu, dan lokasinya juga tidak tentu. Bisa
di tengah sawah, di balai kelurahan, atau di jalan – jalan.
Kenduri Seni yang diadakan setiap bulan September ataupun Oktober. Doc.
http://melayuonline.com & http://www.jogjatrip.com
Posisi kawasan kampung seni nitiprayan
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 19
Something to do :
Wisatawan Kampung Seni Nitiprayan bermacam – macam, ada yang mancanegara, local,
seniman maupun tidak. Bagi pengunjung seniman, Kampung Seni Nitiprayan adalah
surganya. Karena mereka dapat melakukan kegiatan seni dengan bebas, dan bisa langsung
melakukan pameran disana.
Something to buy :
Kuliner :
Makanan Berat
Tempat Nongkrong / ngopi
Soto daging dan oseng oseng mercon
yang bisa menjadi alternative wisata
kuliner. *Sumber : Internet
<<< Hajatan seni seperti yang diselenggarakan di
Nitiprayan tampaknya memang diminati oleh pemerhati
budaya dari negera-negara maju. Partisipasi orang-
orang asing dalam workshop kesenian menjadi sarana
komunikasi efektif kepada publik. *Sumber :
http://www.bajigur.org/interview/etos-kreatif-
membumi-ong
Tempat ngopi yang terletak di Jl.Nitiprayan no.50A. dekat dengan kampong seni
nitiprayan. Meski tidak berada dalam satu kampong namun masih dalam satu
kawasan. Masih dapat menunjang satu sama lain.*Sumber : Internet
<<< beberapa tempat untuk masyarakt menyalurkan
bakat seninya. Disini tidak hanya masyrakat setempat
yang dapat menggunakan fasilitas tersebut, namun
masyarakat luar juga dapat menggunakannya .*Sumber:
http://www.bajigur.org/interview/etos-kreatif-
membumi-ong
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 20
Oleh – Oleh :
Lukisan
Namun di Kampung Seni Nitiprayan Tidak terdapat tempat khusus untuk penjualan
cinderamata berupa pernak – pernik kerajinan tangan.
How to arrive :
Kampung Seni Nitiprayan Terletak 3km sebelah barat daya dari Kesultanan Yogyakarta.
Selain itu daerah tersebut berada diantara ring road selatan dan riong road barat
Yogyakarta. Infrastruktur yang ada pun sudah layak. Jadi kampong Seni Nitiprayan mudah
untuk dijangkau. Untuk dapat sampai ke daerah tersebut dapat mengakses dengan
menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika menggunakan sarana bias kota,
Kampung Seni” Nitiprayan bisa diakses dengan naik bus kota jalur 9 atau 11 dari terminal
bus Giwangan Yogyakarta, dengan tujuan Jalan Bugisan, kemudian turun di SMKI
Yogyakarta. “Kampung Seni” Nitiprayan terletak di sebelah barat SMKI Yogyakarta.
Biasanya oleh – oleh yang didapat oleh
wisatawan adalah lukisan. Karena lukisan
adalah ‘komoditi’ utama daerah tersebut.
Sering diadakan pameran lukisan. Bisa
terletak di Sangkring Art Space, atau
rumah – rumah warga. *Sumber : Internet
Posisi fasilitas dan public space yang dekat dengan kampung seni
nitiprayan
Jl. Nitiprayan yang termasuk dalam
kawasan Kampung Seni Nitiprayan
Kampung Seni Nitiprayan
Sangkring Art Space
Hotel Bugisan
Hotel Taman Sari Mantrijeron
Kawasan Keraton Ngayogyakarta
Losmen Nuri Indah
Ring Road Selatan
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 21
How to stay :
Kampung Seni Nitiprayan menyediakan tempat untuk home stay. Tinggal dengan
masyarakat setempat. Dengan begitu wisatawan mendapatkan pengalaman wisata yang
berbeda. Selain itu daerah kampung seni nitiprayan dekat dengan tempat penginapan.
Secara menyebar dapat ditemukan. Walau letaknya tidak dalam satu kawasan kampung
nitiprayan, tapi masih bisa dijangkau dengan mudah (gambar atas foto google earth).
Dalam pernyataan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia :
Attraction (daya tarik)
Site attraction
Karena terletak di bagian D.I Yogyakarta, Kawasan Kampung Seni Nitiprayan memiliki
keindahan alam yang dicari oleh banyak wisatawan. Kota yang masih asri dan masih
berdampingan secara seimbang dengan hal yang berbau modern.
Event attractions
Kampung seni Nitiprayan adalah kampong yang mayoritas warganya seniman. Kegiatan yang
banyak terjadi didalamnya tidak jauh jauh dari kegiatan seni. Diantaranya seni lukis, menari,
music. Kebanyakan seniman yang dari luar maupun dari dalam melakukan pameran setelah
selesai melukis. Bias dadakan maupun direncanakan. Selain itu, tidak jarang kampong seni
^^ site attraction yang berupa pemandangan daerah Nitiprayan. Yang masih asri nan sejuk.
Balutan sawah hijau yang meghampar cantik. *Sumber : Internet
^ Salah satu homestay yang ada di
kawasan kampung seni nitiprayan.
^^Salah satu homestay yang berada di luar kampung seni
nitiprayan, tapi masih dapat dijangkau dengan mudah.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 22
nitiprayan membuka tempat untuk pameran. Biasanya dilakukan di Art Space Sangkringan
maupun di outdoor. Event lain yang terjadi berupa gelar seni tari dan seni tradisi.
Beberapa event yang ada di Nitiprayan :
Kenduri
Slametan menyambut Tahun baru
Pameran Lukisan, fotografi maupun Theater
Kegiatan seni lainnya
dll
Amenities (fasilitas)
Tempat penginapan tersebar dari dalam hingga keluar. Di Nitiprayan sendiri ada beberapa
tempat yang bias ditinggali / homestay. Dan di dalam Kampung Seni Nitiprayan
menyediakan tempat tinggal untuk para wisatawan. Yang menarik disini, wisatawan tinggal
bersama pemilik rumah. Sehingga bias mengetahui dan ikut membaur aktivitas dengan
pemilik rumah.
Accessibility
Kampung Seni Nitiprayan Terletak 3km sebelah barat daya dari Kesultanan Yogyakarta.
dapat mengakses dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika
menggunakan sarana bias kota,
Kampung Seni” Nitiprayan bisa diakses dengan naik bus kota jalur 9 atau 11 dari terminal
bus Giwangan Yogyakarta, dengan tujuan Jalan Bugisan, kemudian turun di SMKI
Yogyakarta. “Kampung Seni” Nitiprayan terletak di sebelah barat SMKI Yogyakarta.
Tourist organization
Yang menjadi Organisasi Kepariwisataan atau yang mengurus kegiatan pariwisata di
Kampung Seni Nitiprayan adalah orang yang dianggap sesepuh, atau orang yang dihormati.
Dalam hal ini adalah Ong, seniman yang memberikan kampong tersebut nama dengan
Kampung Seni Nitiprayan. Selain itu Ong bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk
mengolah Kampungnya menjadi tempat yang layak untuk kegiatan seni. Dari mengolah
kampong tersebut sebagai tempat kegiatan seni, maka jadilah twmpat wisata. Pemerintah
^^ pameran yang ada di Art Space Sangkring. Nitiprayan sudah menjadi langganan untuk
sebagai tempat mengadakan pameran para seniman maupun umum. *Sumber : Internet
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 23
setempat tidak ikut mengatur acara wisata di dalamnya. Hanya membantu dalam hal
publikasi lewat media internet.
Selain itu dari pihak swasta (non pemerintah) ada beberapa yang menjadi organisasi
kepariwisataan derah tersebut. Salah satunya adalah JogjaTrip. Dalam websitenya
www.jogjatrip.com menuliskan bahwa Jogjatrip adalah sebuah media yang menyajikan
informasi seputar wisata yang berada di D.I.Yogyakarta. Wisata budaya maupun wisata
Alam. Dari media tersebut wisatawan mendapatkan informasi tentang daerah yang akan
dikunjungi. Bisa juga wisatawan mengubungi langsung Cp yang ada dimedia tersebut untuk
mempermudah perjalanan.
3.2.2 Kesimpulan Studi Kasus I
Yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut :
1. Suatu tempat wisata tidak dapat berdiri tunggal tanpa kawasan yang
mengelilinginya. Dengan adanya tempat wisata tersebut, dapat menjadi suatu titik
awal pengembangan sebuah kawasan. Kampung Seni Nitiprayan adalah sebuah
kampong yang berada di Jl.Nitiprayan, Desa Ngestiharjo, Bantul. Yang mana
Kampung Seni Nitiprayan membawa efek positif terhadap kawasan tersebut.
Perekonomian disekitar kampong mengalami peningkatan, masyarakat membuka
tempat yang dapat dijadikan jujugan para wisatawan. Misalnya warung makan atau
tempat ngopi. Meski letaknya yang berada diluar Kampong Seni Nitiprayan, masih
dapat mendukung kewisataan kampong tersebut. Karena masih dalam satu kawasan
Desa Ngestiharjo.
2. Aspek – aspek parwisata harus dipenuhi untuk dapat membuat kawasan atau sebuah
daerah dikatakan sebagai tempat wisata. Dalam kasusnya Kampung Seni Nitiprayan,
semua aspek terpenuhi. Dari Aspek apa yang dapat dilihat hingga aspek
transportasi(akses). Karena daerah tersebut juga terletak dekat dengan Keraton
Yogyakarta. Membuat Kampung Seni Nitiprayan memiliki nilai plus, dan menjadi
jujugan para wisatawan (bisa menjadi satu paket wisata dengan keraton).
3. Tempat oleh – oleh sayangnya tidak ditemukan dalam studi kasus I. padahal tempat
oleh – oleh fungsinya sangat penting. Karena wisatawan biasanya suka belanja
pernak pernik khas daerah setempat.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 24
3.3 STUDI KASUS : THE OLD TOWN JAKARTA
3.3.1 Pembahasan Umum dan Fakta – Fakta Objek Studi Kasus
Nama Objek : Kota Tua Jakarta
Lokasi : Jakarta Kota
Gambaran Umum
Kondisi Geografis
Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah
wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi
melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).
History
Pada masa lalu, Jakarta Kota (Oud Batavia) adalah ibukota Batavia dan merupakan pusat
penting kegiatan ekonomi dan politik Pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan buku harian
seorang prajurit tua Gedenkschrijften van een oud koloniaal, Clockener Brousson
mengungkapkan bahwa Kota Tua Jakarta pernah mengalami masa kejayaan pada
pertengahan abad ke-17, sehingga sempat mendapat julukan sebagai Queen of the East
(Sejarah Kota Tua, Dinas Kebudayaan & Permuseuman Provinsi DKI Jakarta, 2007).
Menurut Aryani (1997 : 11)
Something to see :
Peta Kawasan Jakarta Kota yang dapat menjadi panduan wisatawan untuk berkunjung.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 25
Jakarta Kota menyajikan keindahan
bangunan tua yang masih terawat.
Selain itu panorama pada malam di
kali besar berbeda dengan siang
hari. Begitu cantik dengan lampu
lampu yang menghiasinya. Dan
tidak jarang di plaza fatahillah terdapat event event. Masyarakat yang bersepeda menjadi
pemandangan yang klasik. Beberapa kali daerah tersebut dibuat untuk pengambilan film.
Beberapa tempat dan bangunan yang dapat dinikmati di kawasan Jakarta Kota Tua :
Sunda Kelapa
Kampung Luar Batang
Di belakang Gedung Museum Bahari, jalan pasar ikan sebuah
kawasan kota tua di kota jakarta utara, terletak kampung luar
batang. Kampung yang terletak di kelurahan penjaringan ini
merupakan pemukiman tertua di jakarta. Diperkirakan,
pemukiman ini mulai dibangun pada tahun 1630-an.
*Sumber : Internet
Di kampung ini terdapat satu mesjid tua, yang
banyak didatangi pengunjung yang bukan hanya
dari Jakarta, tapi juga berbagai daerah di
Indonesia. Dalam masjid luar batang terdapat
makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus. Ia
dimakamkan di masjid ini pada hari kamis 27
Ramadhan1169 Hijriah atau 24 Juni 1756.
Museum Maritim Pasar Ikan (Museum Bahari)
^^ Museum Bahari/museum Maritim yang terletak di Jl. Pasar Ikan (karena memang letaknya
berdekatan dengan pasar ikan). *Sumber : Internet
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 26
Galangan Benteng
Kampung Bandan
Kampung ini merupakan penampungan budak dari
Pulau Banda, Maluku, ketika JP Coen menaklukkan
pulau itu pada 1621. Pembantaian besar-besaran
dilakukan Coen, mereka yang selamat diboyong ke
Batavia.
Di daerah tersebut terdapat Masjid Al
Mukarromah atau yang lebih dikenal dengan
sebutan Masjid Keramat Kampung Bandan di Jl
Lodan Raya 99, Kampung Bandan, Ancol,
Jakarta Utara. Dalam bahasa Arab, nama
masjid ini memiliki arti mulia atau yang
dimuliakan. Masjid ini sendiri didirikan oleh
Habib Abdurrahman bin Alwi Asy-Syahtiri pada
tahun 1879. Masjid ini, kini telah berusia 132 tahun. *Sumber : Internet
Kali Besar
Roa Malaka
View ke Kali besar dari
Jembatan Intan dan Jembatan
Intannya sendiri. Dulu di
jembatan ini terjadi
pembantaian besar besaran
masyarakat beretnis tionghoa
oleh belanda yang disebut
Chineezenmoord. View kali besar yang membelah 2
koridor di saat malam hari. *Sumber:
http://www.ceritamu.com/forum/Kota
-Tua-Jakarta-m4974.aspx
Sumber : Foto:http://img.photobucket.com/albums/v455/maxie12/nov-
des%202010/jembktintan.jpg , Informasi :
http://jakarta.blog.com/2005/08/01/wiken-di-kota-tua-jakarta/
< Kampung Bandan tahun 1955 (KITLV)
^ beberapa gedung yg berada di area Roa Malaka *Sumber:
Internet
<< Toko Merah terletak di Jl. Kali Besar
No. 11, Jakarta Barat. Secara
administratif berada di Kelurahan Roa
Malaka, Kec. Tambora, Wilayah Kota
Jakarta Barat. Dibangun pada tahun
1730 oleh Gustaaf Willem Baron van
Imhoff. *Sumber : Internet
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 27
Taman Fatahilah
Stasiun Kota
Batavia Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun
1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun,
kereta api-kereta api menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun
yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya
selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929.
Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala
kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia
Belanda pada 1926-1931. Sumber : Internet
Pintu Kecil
Satu daerah tua di kawasan Jakarta Pusat, pada
masa VOC merupakan daerah di luar Kota yang
dikelilingi tembok, sejak abad ke18 dihuni oleh kaum
pedagang Tionghoa. Pintu Kecil, yang pemah pula
dikenal dengan sebutan 'Pintu Amsterdam', terletak
sedikit berada di luar 'kota berbenteng' di
sekitar Pasar Ikan dan Pelabuhan Sunda
Kelapa. Sesuai namanya dulu terdapat sebuah pintu kecil untuk masuk ke dalam
benteng kota Batavia. Pada awalnya orang Tionghoa banyak yang bertempat tinggal
di dalam tembok Kota, namun sesudah terjadi Pemberontakan Cina 1740, terdapat
satu peraturan yang melarang orang Tionghoa tinggal di dalam Kota. Mereka
kemudian berkelompok dan membentuk satu daerah tersendiri yang kemudian
disebut Pintu Kecil. * Sumber : Internet
^ Gambar sebelah kiri adalah Museum Fatahilah dan gambar sebelah kanan adalah plaza
fatahilah. *Sumber : Internet
<< St. Jakarta Kota masa
kini dan masa lalu (1929).
Sumber : Wikipedi &
Tropen Museum
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 28
Pasar Pagi Perniagaan
Glodok Pinangsia
Something to do : Wisatawan dapat bersafari di daerah tersebut, dan menikmati kali
besar pada malam hari adalah pilihan yang tepat. Karena banyak street café yang ada dan
bisa cangkruk disana.
Adapun beberapa kegiatan yang dapat ditemui di daerah tersebut :
Berkeliling sambil bersepeda
Fotografi
Mengunjungi museum
Jika ada event – event tertentu dapat ikut menikmati, diantaranya :
Batavia Arts Festival
Gebyar Fatahillah
Passer Ikan Fair
Wisata kuliner
Wisata religi di kampong luar batang dan kampong bandan
Something to buy :
Kuliner :
Keterngan Gambar :
1. lapak pedagang kaki lima di sekitar halaman Museum Fatahilah
2. kerak telor, kuliner khas D.K.I Jakarta
3. gorengan, di kawasan kota tua.
4. Es potong yang hanya ditemukan di kawasn kota tua, Jakarta.
Oleh – oleh :
Cinderamata dapat dibeli di museum – museum yang ada dikawasan kota tua Jakarta.
Misalnya di Museum Wayang ataupun Museum Fatahilah. Setiap museum memiliki
cinderamata khas masing – masing. Sesuai dengan cerita museum di dalamnya. Selain di
museumnya, wisatawan juga bisa membeli pernak pernik di plaza fathilah pada malam hari.
Sembari wisata kuliner, melihat – lihat cinderamata.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 29
"Saya ngeliatnya kok makin ancur. Saya dulu sering kesini, era 2000-
an masih lumayan bagus lah. Yang dagang juga nggak berjubel
begini. Ini kita lihat sendiri sampai nggak bisa gerak. Sepedaan saja
nggak bisa. Lihat juga itu banyak yang gedungnya sudah hancur,
dicoret-coret pakai spidol, ditulis-tulis nggak karuan," tutur Murdani
wisatawan setempat saat ditemui akhir pekan lalu di Kota Tua,
Jakarta. *Sumber : Internet
How to arrive :
Jakarta kota dekat dengan Staisun Jakarta kota yang masuk ke dalam kawasan tersbut. Jadi
wisatawan dapat langsung menjejakkan kakinya untuk berpetualang. Selain itu moda
transportasi juga melewati kawasan Jakarta kota. Diantaranya Bajaj, Angkutan Umum
(bemo), Bus kopaja, dan Busway.
How to stay :
Di kawasan Jakarta Kota banyak ditemukan tempat untuk menginap. Banyak hotel dengan
menggunakan gedung tua yang bisa di jadikan tempat istirahat. Sembari istirahat dapat
menikmati keindahn gedung tersebut.
Dalam pernyataan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia :
Attraction (daya tarik)
Site attraction
Kota Tua Jakarta Juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
^ Angkutan umum yang ada di Jakarta dan melewati Kawasan kota Tua. *Sumber : Internet
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 30
Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekrit yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.
Event attractions
Event yang ada di kawasan ini tidak hanya dari pemerintah, namun dari masyarakat Jakarta
maupun luar Jakarta yang menggunakan Kawasan Kota Tua sebagai tempat
terselenggaranya acara.
Beberapa contoh event yang dapat dinikmati di kawasan kota tua Jakarta, diantaranya :
Batavia Arts Festival 2011
Gebyar Fatahillah 2011
Passer Ikan Fair 2011 - 12 Desember 2011
Amenities (fasilitas)
Fasilitas makan seperti resto dan café. Dapat ditemui dengan mudah dikawasan Jakarta Kota
tua. Dari warung makan hingga yang harganya juga tidak main main. Contohnya Café
Batavia. Dengan interior yang cantik, pengunjung tidak hanya disuguhi makanan yang
berkelas, namun interior yang cantik nan anggun.
^ beberapa gambaran acara yang ada di Kawasan kota Tua. *Sumber : Internet
^ Gambar sebelah kiri adalah interior Café Batavia sedangkan yang sebelah kanan
adalah ekterior café Batavia. *Sumber : Internet
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 31
Accessibility
Menggunakan Bus Trans Jakarta
Jika naik dari shelter Taman Mini Garuda, transit pertama di shelter Semanggi
lalu berjalan kaki melalui tangga penyebrangan ke Halte Bendungan Hilir. Lalu
naik bus jurusan Blok M-Kota yang menuju ke arah Kota.
Dari Halte CIlilitan (PGC luar), naik bus jurusan PGC-Harmoni. Kemudian
transit di Halte Harmoni dan naik bus jurusan Blok M-Kota menuju arah Kota.
Menggunakan Kereta
Ada tiga jenis KRL menuju stasiun Jakarta Kota; Ekonomi, Ekonomi AC dan Express.
Bila menggunakan KRL Ekonomi dan Ekonomi AC dapat naik dari stasiun manapun.
KRL Express hanya berhenti di beberapa stasiun saja.
Jika naik dari arah Bogor, dapat menggunakan KRL dari stasiun manapun sampai Stasiun Jakarta Kota.
Jika naik dari Tebet, dapat menggunakan KRL dari Stasiun Tebet sampai Stasiun Jakarta Kota.
Jika naik dari Bekasi, dapat menggunakan KRL Bekasi-Jakartak Kota.
Menggunakan Angkutan Kota
Mikrolet M-15 A jurusan Kota—Tanjungpriok,
Mikrolet M-39 jurusan Kota—Pademangan,
Metromini 02 jurusan Muara Karang—Senen.
Bus Mayasari Bakti P 17 A jurusan Kampung Rambutan-Kota, dari Kampung Rambutan atau Pasar Rebo
Tourist organization
Pemerintah kota Jakarta sedang getol getolnya membenahi warisan sejarah, yaitu Kawasan
Jakarta Kota Tua. Data lengkap tentang kawasan tersebut dapat di akses oleh umum di
http://kotatuajakarta.org. di media tersebut dijelaskan dengan lengkap tentang asal mula /
sejarah tentang Kawasan Kota lama hingga perkembangannya saat ini. Serta detail tentang
objek wisata yang ada apa saja, dan bagaimana pencapaiannya kesana.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 32
3.3.2 Kesimpulan Studi Kasus II
Yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut :
1. Penataan kawasan wisata melibatkan banyak aspek. Salah satunya PKL. Disini
posisi PKL dapat menguntungkan, menjadikan tempat tersebut lebih ramai
namun juga bisa menenggelamkan kawasan tersebut. Karena adanya PKL,
kawasan wisata dapat menjadi lebih kumuh dan tidak sedap dipandang.
Maka, penataan PKL di dalam kawasan wisata sangatlah perlu. Tidak semerta
ditertibkan dengan digusur. Namun memberikan zona untuk PKL.
2. Untuk menghidupkan sebuah kawasan perlu di beri kegiatan yang
mendukung kawasan tersebut. Seperti hal yang dilakukan oleh Museum
Fatahilah. Mengadakan festival yang jangka waktunya setahun sekali. Selain
mengadakan kegiatan besar selama satu tahun sekali, memberikan event
event kecil juga lah sangat perlu. Agar wisatawan yang dating tidak hanya
menikmati bangunan yang fisik saja.
3. Memberikan daerah ‘selamat datang’. Meski ‘pintu masuk’ kawasan tersebut
bisa dari mana saja. Namun dengan pemberian daerah ‘selamat datang’
mempermudah wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata. Di daerah
‘selamat datang’ wisatawan diberi gambaran umum tentang objek apa saja
yang ada dikawasan tersebut dan di beri peta pariwisata. Sedangkan di
kawasan Jakarta kota, hal itu belum ada. Jadi wisatawan harus Tanya – Tanya
terlebih dahulu dengan orang sekitar. Meski hal tersebut ada bagusnya
karena berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Daerah ‘selamat
datang’ tersebut dalam bentuk Tourist Information.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 33
BAB IV
TEMA RANCANG
4.1 DEFINISI TEMA
4.1.1 Pengertian secara terminology bahasa
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, tema adalah pokok pikiran, dasar
cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan
sebagainya).
b. Menurut Oxford Advance Learner’s Pocket Dictionary (2004)
Subject of a talk, book, etc.
Repeated tune in music.
c. Menurut Webster Ninth New Collegiate Dictionary, Merriam-Webster INC,
Publishers Springfield, Massacuset, USA :
A subject or topic of discourse or of artistic representation (guilt and punishment
is the theme of the story) Diartikan sebagai sebuah topik dari percakapan atau
ceramah atau pidato atau topik dari sebuah karya seni.
A specific and distinctive quality, characteristic, or concern. Diartikan sebagai suatu
kualitas yang spesifik, karakteristik, atau perhatian Kesimpulan dari berbagai
pengertian diatas, tema adalah pokok pikiran atau topik atau karakteristik yang
mendasari dari subjek tertentu (buku, musik, percakapan, seni dan lain-lain).
4.1.2 Pengertian Tema Secara Arsitektural
Merancang dengan tema berarti mengusulkan salah satu kemungkinan perwujudan
dari gagasan (Ir. Josef Prijotomo, M. Arch, dosen Arsitektur ITS).
Menurut Gunawan Tjahyono, “Tema dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan
bagi sebuah tajuk. Dari situlah kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk
melakukan bahasan, ulasan, dan tindakan (intelektual). Dengan demikian, tema
melandaskan seluruh olahan berkarya dan tindakan intelektual atau seni. Dari contoh yang
sama, dalam bidang arsitektur, tema dapat melandasi tindakan berarsitektur.” ( Kilas Jurnal
FTUI, Januari 2000, volume 2 nomor 1, halaman 79)
Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema
itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang
di dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk
mencari jawaban.”
(AMI – Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 – 1995, Subur, Jakarta, 1995).
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 34
Jadi, tema merupakan dasar atau langkah awal dalam menentukan landasan desain
suatu obyek rancangan yang mampu memberikan batasan dalam mengeksplorasi konsep
perancangan, sehingga konsep rancangan yang dibuat tidak keluar jalur dari konteks tema
yang ingin dimunculkan.
4.2 DEFINISI SPIRIT of THE TIME
4.2.1 Definisi SPIRIT
Menurut www.thefreedictionary.com
The soul, considered as departing from the body of a person at death. ( Jiwa,
yang pergi meninggalkan jasad manusia ketika dia meninggal).
The part of a human associated with the mind, will, and feelings. ( Bagian
dari manusia yang berhubungan dengan pikiran, kehendak, dan perasaan).
The essential nature of a person or group. ( Karater atau sifat penting dari
seseorang atau kelompok).
Spirits A mood or an emotional state. ( Spirits sebuah suasana hati atau
keadaan emosi).
The predominant mood of an occasion or a period: "The spirit of 1776 is not
dead" (Thomas Jefferson). (Suasana hati dominan dari suatu kesempatan atau
periode ; “ Semangat 1176 tidak mati” kata Thomas Jefferson).
Menurut www.wikipedia.org
Kata Sprit berasal dari bahasa Latin Spritus, yang berarti nafas. Namun dapat diartikan juga
sebagai roh, jiwa, keberanian, semangat/kekuatan/tenaga.
4.2.2 Definisi TIME
Menurut www.wikipedia.org
“Time is a dimension in which events can be ordered from the past through the
present into the future, and also the measure of durations of events and the intervals
between them. Time has long been a major subject of study in religion, philosophy,
and science . . .”
Waktu adalah dimensi di mana peristiwa dapat dipesan dari masa lalu melalui masa kini ke
masa depan, dan juga ukuran durasi kejadian dan interval mereka. Waktu telah lama
menjadi subjek utama penelitian dalam agama, filosif, dan ilmu pengetahuan..
Menurut http://www.angelfire.com/md2/timewarp/time.html
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 35
Time is always changing. Time never stands still. Time is continuous, and not
stationary. Time changes our perceptions, and our perceptions of time change
continuously. Time is infinite; change is essential to time.
Waktu selalu berubah, waktu tidak pernah diam. Waktu adalah terus menerus dan tidak
stasioner. Waktu mengubah persepsi kita, dan persepsi kita tentang waktu berubah terus
menerus. Waktu adalah terbatas, perubahan adalah penting ke waktu.
Menurut http://searchcio-midmarket.techtarget.com/definition/time
Time is an observed phenomenon, by means of which human beings sense and record
changes in the environment and in the universe. A literal definition is elusive. Time
has been called an illusion, a dimension, a smooth-flowing continuum, and an
expression of separation among events that occur in the same physical location.
Waktu adalah sebuah fenomena yang diamati manusia dengan cara yang masuk akal dgn
merekam perubahan lingkungan dan alam semesta. Definisi secara literature sulit untuk
dipahami. waktu disebut ilusi, dimensi sebuah kontinuitas, dan ekspresi pemisahan
peristiwa yang terjadi di lokasi fisik yang sama.
4.3 SEJARAH SPIRIT OF THE TIME
Zeitgeist muncul sebagai prinsip filosofis yang mirip dengan Volkgeist. Sedangkan Volkgeist
mengacu pada kepribadian kolektif dari suatu etnis atau kebangsaan selama beberapa
generasi, Zeitgesist menunjukkan karakter sejarah pada tiap periode yang berbeda. Zeitgeist
mengacu pada tren politik, artistic dan social yang dominan dari era tertentu.
Spirit of the time berasal dari kata zeitgeist dalam bahasa Jerman. Dipopulerkan
oleh George Hegel. Zeitgeist (spirit of the age or spirit of the time) berasal dari kata zeit dan
geist yang berarti ‘spirit’ dan ‘time’ adalah mode intelektual atau mazhab yang dominan
yang menggambarkan dan mempengaruhi budaya pada periode - periode. Sebagai contoh,
arsitektur dan seni lainnya dari abad ke – 20 banyak dipengaruhi oleh gagasan modernism.
4.4 KESIMPULAN TEMA SPIRIT OF THE TIME
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SPIRIT OF THE TIME adalah
kekuatan sebuah masa atau waktu yang menyimpan cerita dalam setiap kejadian /
peristiwa. Yang mana kekuatan tersebut dapat memberikan sebuah ‘roh’ pada sebuah
kawasan dan bangunan lama. Jika kekuatan tersebut terus diiaga, dipoles, dan dirawat
dengan mempertimbangkan keadaan masa kini.
Sebuah kawasan kota lama yang memiliki ‘roh’ dan dapat ‘hidup’ jika mendapat
perhatian dari masyarakat setempat (termasuk kepemerintahan). Apabila masyarakat
setempat sudah menghargai, merawat dan mencari tau, otomatis kawasan kota lama tidak
akan mati. Seperti yang telah banyak terjadi pada kota Surabaya.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 36
Untuk memunculkan sebuah ‘roh’ pada kawasan lama dengan cara:
1. Memperbaiki fisik bangunan yang telah rusak. Seperti pada fasad, material dan
detail pada bangunan.
2. Menghadirkan suasana masa lalu dapat melalui interior ataupun eksterior serta
landscaping yang mendukung.
3. Memberikan fungsi baru yang dapat mendukung dan menghidupkan aktivitas
kawasan.
4. Menyandingkan suasana masa kini melalui interior maupun eksteriornya secara
berdampingan. Agar masyarakat yang muda tertarik untuk mengunjungi kawasan
tersebut.
4.5 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA
Berkembangnya kota tidak lepas dari campur tangan manusia dalam hal pengembangan dan
pelestarian. Kota yang indah adalah kota yang berkembangnya tidak melupakan sejarahnya,
tidak melupakan bagaimana ia berdiri sampai pada keadaan saat ini.
Kenyataan yang terjadi pada kebanyakan kota, khususnya Surabaya. Adalah
ketimpangan pengembangan kawasan. Yang menjadi perhatian utama pemerintah adalah
kawasan yang dapat menghasilkan keuntungan lebih dengan cepat. Sehingga kawasan –
kawasan lama di Surabaya banyak yang terlupakan, padahal sesungguhnya jika dirawat dan
dikembangkan akan banyak mendatangkan keuntungan.
Banyak kawasan kota lama di Surabaya menjadi kawasan mati dan ditinggalkan.
Memang, sebagain masih ada yang aktif, namun jam aktifnya hanya pada saat pagi hari –
sore hari. Ketika sudah menjelang malam, aktivitas banyak tidak terlihat. Contohnya pada
Koridor Kembang Jepun yang berada di Kawasan kota lama. Pada bulan Mei 2005,
pemerintah kota Surabaya membangun kawasan wisata Kya-kya, namun saat ini kawasan
tersebut tidak lagi seaktif ketika pertama kali di buka. Sebenarnya keberadaan bangunan -
bangunan lama (kawasan kota lama) dapat bersanding gagah dengan bangunan masa kini.
Tidak hidupnya sebuah kawasan dikarenakan tidak adanya aktivitas yang dapat
menarik masyarakat untuk datang, bangunan sekitar yang berada di kawasan tersebut tidak
menarik dan tidak terawat, tidak adanya public space yang dapat digunakan masyarakat
untuk berkumpul,dan sebagainya. Memberikan ‘roh’ ke sebuah kawasan sangatlah penting,
agar kawasan tersebut tetap hidup dan ramai.
Maka dari itu penggunaan tema SPIRIT OF THE TIME diharap dapat membantu
mahasiswi untuk melakukan sebuah proses merancang REVITALISASI KAWASAN KORIDOR
KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA.
4.6 PENDEKATAN TEMA
Pendekatan teori yang dipakai untuk mencapai tema dalam rancangan adalah Simbiosis
Past, Present, Future by Kisho Kurokawa.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 37
4.6.1 Simbiosi antara masa lalu dan masa kini
Arsitektur tidak lepas dari sejarah. Arsitektur berusaha menjaga kesesuaian,
keserasian antara masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Arsitektur juga
mempunyai kebutuhan menjaga, mempertahankan sejarah dan kebudayaan daerah
tertentu. Unsure – unsure pokok dari sejarah arsitektur itu adalah unsure fisik (ornament,
symbol, dan bentuk arsitektur) dan unsur non-fisik (ide, cara berfikir, dan estetika serta car a
hidup). Dalam simbiosis masa lalu dan masa kini media perantara antara kedua hal tersebut
adalah proses dimana berkembangnya kebudayaan dahulu dengan produk – produknya
menuju kebudayaan baru dengan produk – produk barunya pula.
Pengertian simbiosis menurut Kisho Kurokawa :
“…we need a zoning theory that will accommodate areas of mixed function. We need
cities where people of all ethnic background can live together. We need architecture and
cities where handicapped people can live with equal freedom. We need residential areas
where old people and young people can live together comfortably. And we need architecture
where inside and outside are mutually interpentetrating…”
4.6.2 Sejarah simbiosis
Arsitektur simbiosis awalnya berkembang di Jepang. Pelepornya adalah Kisho
Kurokawa, meurutnya budaya Jepang merupakan ‘simbiotik’. Sejak abad ke -7, kebudayaan
Jepang sudah banyak dipengaruhi oleh budaya- budaya luar, termasuk dari beberapa
Negara tetangga, seperti China dan Korea, serta melalui keduanya juga masuk budaya Persia
dan Eropa Barat. Semenjak itu pula, proses simbiosis budaya antara jepang dengan Negara
Negara lain mulai terjadi. Bangsa Jepang secara aktif berasimilasi dengan budaya – budaya
asing.
Dalam segi arsitektur, laihirnya gerakan simbiosis menurut Kisho Kurokawa dalam
bukunya Art of Symbiosis, dilandasi beberapa alas an, yaitu :
1. Ajaran Budha yang mengajarkan doktrin Samsara (perpindahan jiwa), dikatakan
bahwa semua yang hidup adalah bagian dari lingkungan kahir dan mati yang
kesemuanya terjaring dalam jalinan kehidupan. Aspek fundamental dari filosofi
ini adalah kepercayaan bahwa tidak ada yang abadi/permanen, baik itu alam,
manusia itu sendiri atau arsitektur. Maka kelangsungan hidup arsitektur, seperti
halnya manusia, adalah milik alam dan dalam lingkaran perpindahan. Dari prinsip
inilah simbiosi menyatu dan mejadi bagian penting dalam kebudayaan Jepang.
2. Beberapa kegagalan dalam arsitektur modern.
Menurut Kisho Kurokawa, ada 4 kegagalan dari arsitektur modern yang memicu
lahirnya arsitetkur simbiosis, yaitu :
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 38
Dualisme yang berdasar pada fungsi.
Universalisme melalui industrialisasi
Susunan yang berdasarkan hirearki
Materialisme
4.6.3 Prinsip – prinsip Simbiosis Masa Lalu dan Masa Kini
Berdasarkan tulisan Kisho Kurokawa, tentang Symbiosis of redevelopment and
restoration sub bab terakhir, menyebutkan bahwa sebuah kota yang modern adalah dimana
gedung dan kawasan lama dilestarikan. Meskipun mereka kurang memiliki nilai sejarah.
Pembangunan ulang atau redevelopment sebaiknya tidak menghilangkan keindahan sebuah
kota sebelumnya. Adanya keseimbangan hubungan antara yang baru dan yang lama, kisho
Kurokawa menyebutkan symbiosis of development and preservation (revitalization).
Menurut Kisho Kurokawa, lahirnya simbiosis masa lalu dan masa kini bermula pada
pemikirannya akan metabolisim architecture, lalu mengalami pengembangan menjadi
diachrony. Diachrony inilah yang menjadi cikal bakal simbiosis masa lalu dan masa kini
(symbiosis of the past, the present, and the future). Simbiosis ini sangat erat kaitannya
dengan sejarah, nilau sejarah atau kesejarahan. Kisho Kurokawa mendefinisikan pengertian
sejarah (history) menjadi dua, yaitu :
Visible History
Hal – hal yang tampak, antara lain bentuk arsitektural, motif ornament, dan
simbiosis yang merupakan warisan dari masa lalu/masa silam.
Unvisible History
Hal - hal yang tidak tampak, antara lain pikiran, ide – ide, religi, perasaan akan
keindahan, dan jalan hidup.
Sejarah (History) sendiri berbeda cara melestarikannya. Menurut pengamatan Kisho
Kurokawa, pelestarian sejarah berbeda antara Negara – Negara di Barat dan di Timur. Di
Barat, pelestarian dilakukan lebih kepada material arsitektur. Secara fisik, sehingga masih
banyak gedung – gedung tua di Negara Barat yang masih terlihat asli. Sedangkan di Timur,
pelestarian dilakukan secara spiritual, budaya.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 39
Secara skematik dapat digambarkan sebagai berikut :
Metabolism
Diachrony Syncharony
Symbiosis of the past, the
present, and the future.
History
Unvisible Visible
Manifested in
architectural forms,
ornamental motifs,
and symbol inherited
from the past
That states of mind,
ideas, religions,
aesthetic sensibilities,
and ways of life
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 40
BAB V
STUDI KASUS TEMA
5.1 STUDI KASUS I
PROFIL STUDI KASUS :
NAMA OBJEK : Gedung Parlemen Jerman – Reichstag
LOKASI : Berlin – Jerman
ARSITEK : Norman Foster ( rekonstruksi )
TAHUN : 1894 ( pembangunan awal 1871 )
Pekerjaan Rekonstruksi : 1995 – 1999
VOLUME BANGUNAN : 400.000 M3
DIAMETER KUBAH : 40 meter
JUMLAH KACA/CERMIN YANG DIGUNAKAN PADA KERUCUT : 360
SUMBER STUDI KASUS:
http://www.ushmm.org/outreach/id/article.php?ModuleId=10007669
http://www.solopos.com/2011/03/10/reichstag-sederhana-tapi-
mengesankan-habis-88608
http://en.wikipedia.org/wiki/Reichstag_%28building%29
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 41
5.1.1 Sejarah Bangunan
Recihstag merupakan gedung parlemen yang didesain oleh Paul Wallot pada tahun
1894. Bangunan enam lantai dengan gaya Italian Renaissance mempunyai luas 13.290 meter
persegi dengan empat tower yang tingginya mencapai 40 meter. Terdapat tulisan “dem
deutschen volken” di pediment pintu masuk utama bangunan yang berarti “untuk
masyarakat Jerman”, dibuat pada tahun 1916. Pada atap bangunan di buat cupola (kubah)
berbahan kaca dan baja. Hal tersebut merupakan karya terbesar pada saat itu.
Peristiwa penting bersejarah :
1. Merupakan tempat dimana Philipp Scheidemann
memproklamirkan berdirinya republic Jerman setelah
kaisar turun tahta di akhir perang dunia pertama.
Peristiwa ini dilaksanakan di salah satu balkon
bangunan Reichstag , pada tanggal 9 Nopember.
2. Reichstag berfungsi sebagai gedung parlemen “
Weimar Republic” selama tahun 1919 hingga tahun
1933.
3. Pada tanggal 27 Februari 1933, Reichstag terbakar.
4. Hancurnya gedung ini karena perang dunia kedua
akibat pemboman besar- besaran oleh tentara Rusia.
Keadaan dimana gedung Reichstag
hancur olek pasukan sekutu.
Bentuk kupola pada mulanya
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 42
Penghormatan terhadap aspek-aspek bersejarah bangunan adalah salah satu kondisi yang
ditetapkan untuk arsitek, sehingga jejak peristiwa sejarah itu harus dipertahankan dalam
keadaan terlihat. Di antaranya adalah grafiti yang ditinggalkan oleh tentara Soviet setelah
pertempuran terakhir untuk Berlin pada bulan April-Mei 1945. Ditulis dalam Sirilik, termasuk
slogan-slogan seperti "Hitler kaputt" dan nama-nama anggota TNI. Namun, grafiti dengan
tema rasis atau seksis telah dihapus, dalam perjanjian dengan diplomat Rusia pada saat itu.
5. Sejak hancurnya gedung, maka tidak ada fungsi yang jelas pada bangunan.
hingga pada akhirnya tahun 1961- 1964 diadakan restorasi oleh Paul
Baumgarten, namun cupola yang berciri khas justru dihilangkan. Restorasi ini
seakan – akan justru menghilangkan nilai sejarah bangunannya.
6. Hingga tahun 1990, bangunan ini kadang – kadang digunakan untuk
pertemuan atau rapat Majelis dan pameran tentang German History disebut
fragen an die deutsche Geschichte (pertanyaan akan sejarah Jerman).
Norman Foster memenangkan kontes arsitektur untuk merekonstruksi bangunan
tersebut. Konsepnya sangat berbeda dengan apa yang telah dilakukan oleh Paul
Baumgarten (menghilangkan cupola).
5.1.2 Rekonstruksi Norman Foster
Pekerjaan rekonstruksi dilakukan tahun 1995, sesuai dengan gagasan pemikiran Norman
Foster, yaitu membongkar dan menghilangkan semua elemen tambahan yang dilakukan
saat restorasi tahun 1960an oleh Paul Baumgarten dengan pendekatan baru yang tetap
memiliki jati diri. Antara lain :
Keterangan Gambar :
Sisa sisa reruntuhan bangunan setelah dibom di tahun 1945, terlihat graffiti pada kolom dan
dinding bangunan. merupakan salah satu bagian yang wajib dipreservasi.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 43
1. Merubah kembali tatanan kursi sidang parlemen kembali seperti semula.
2. Membangun kembali cupola seperti semula, dengan pendekatan bentuk yang
hamper serupa (berbahan kaca / cermin dan baja). Nantinya copula ini
menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk menyaksikan pemandangan ke
seluruh kota khususnya di malam hari.
Gambar diatas merupakan simpulan perjalanan gedung Reichstag dengan hasil akhir nomor
tiga. Norman Foster berusaha mengembalikan bentuk – bentuk seperti semula, salah satu
contohnya dengan membuat copula kembali. Bentuknya mengadopsi bentuk yang lama
dengan bahan yang sama (kaca dan baja), beliau menggabungkan elemen masa lalu dengan
penyelesaian tekonologi di masa kini.
Reichstag baru dengan kubah diatasnya dimana pengunjung dapat masuk dan menikmati
bangunan merupakan vocal poin dari Reichstag, dan sekaligus menjadi landmark lingkungan
sekitar.
1894 1971 1999
Roof terrace with restauran
Party chambers
Meeting rooms for the presidency, staff, and
council of elders
Intermediate floor, visitor’s stand
Debating chamber
Ground floor, entrance halls
Cupola atau kubah pada atap gedung
Reichstag, terdapat kerucut (cone) terbalik
yang difungsikan sebagai nilai estetika dan
ketahanan struktur. Terbuat dari baja, yang
dilapisi cermin – cermin. Akses pengunjung
bias hingga puncak kubah melalui ramp
dengan sudut kemiringan yang rendah.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 44
5.1.3 Simbiosis masa lalu dan masa kini
Interior gedung Reichstag. Koridor sebelah
utara yang menjadi saksi sejarah.
Gambar 1. Foto koridor utara yang diambil
pada tahun 1959; Kerusakan berkelanjutan
selama perang tidak mengurangi kemegahan
arsitektur penting Wallot itu.
Gambae 2. Foto diambil ditempat yang sama
(koridor utara) pada tahun 1972, mengikuti desain rebuilding Baumgarten’s; semua
ornament asli yang berada di koridor (di dinding, kolom, plafond) dihilangkan untuk
menciptakan kesan terkendali daripada kesan kelembagaan.
Rekonstruksi desain yang terjadi, Norman Foster mengembalikan detail yang berada
di koridor tersebut. Seperti detail pada dinding, plafond. Karena di sini dinding dan ceruk
membawa bekas luka perang - batu rusak dan grafiti Uni soviet - tetapi juga mereka yang
berasal dari 1960an, ketika semua ornamen ukiran yang dipahat dihilangkan.
Jembatan baja dimasukkan di koridor di tingkat mezzanine. Jembatan tersebut
memungkinkan akses public ke tribun dan pers di ruangan, bentuk yang ringan tidak
mengalahkan sifat material dari dinding yang ada.
Debating chamber yang asli mengesankan suasana Jerman dengan ornament, sculpture,
lukisan, kaca patri dan perabot di mana dikerahkan untuk menciptakan suasana kemegahan
dan kemewahan. Sedangkan gambar sebelah kanan adalah ruang yang sama namun telah
megalami perubahan desain.
1 2
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 45
Meskipun bangunan ini berkesan massif, namun
bangunan ini justru berkesan lembut di mata
pengunjung. Bukan hanya karena pemilihan
material, tetapi juga lapang, transparan dengan
dinding kaca yang membiarkan cahaya masuk
ke dalam ruang.
Pelaksanaan rekonstruksi gedung Reichstag diharapkan dapat memenuhi beberapa
tuntutan, antara lain :
1. Dapat memenuhi kebutuhan kerja sidang parlemen atau anggota dewan
dengan memperhatikan wujud bangunan dan fungsi yang ada di dalamnya,
untuk dapat mewadahi segala aktfitas parlemen.
2. Dengan menghargai rencana awal oleh arsitek Paul Wallot.
3. Dengan mempertahankan nilai – nilai sejarah yang ada di
dalam bangunan untuk mengetahui jejak sejarah (historic
trace) akan masa lampau. Seperti dinding yang terbuat
dari batu (sandstone) sejak jaman kekaisaran Wilhelm.
Dinding ruang dalam yang hancur selama perang. Cyrillic
graffiti yang dibuat oleh serdadu Soviet tahun 1945.
4. Mengutamakan penekanan antara sisi sejarah bangunan dan inovasi
terhadap teknologi lingkungan. Menggunakan criteria clarity, openness,
convenience, salah satu aplikasinya adalah pada keterbukaan akan kunjungan
anggota parlemen dan wisatawan.
Visible dan Unvisible History
Gambar disebelah kiri merupakan tanda peringatan 96 anggota Reichstag
partai oposisi yang dibunuh oleh Nazi. Tanda peringatan ini merupakan sisi
unvisible history, karena ini bukan sesuatu peninggalan nyata. Namun sang
perancang lebih menekankan pada nilai – nilai spiritualnya.
Secara keseluruhan, gedung Reichstag memiliki apa yang disebut visible
history, in idapat dilihat melalui bentuk arsitekturnya yang tidak
berubah dengan jajaran kolom dan pediment yang bertuliskan “ dem
deutshen volke ” , motif – motif ornament yang masih dipertahankan,
walaupun beberapa motif telah rusak akibat pemboman saat PD II.
Sedangkan unvisible history nya dapat dilihat melalui hadirnya
bangunan dengan jiwa dan karakter seutuhnya.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 46
S P I R I T O F T H E T I M E
Sebuah kekuatan yang tidak lekang oleh waktu adalah, kekuatan yang dapat berbicara
melalui roh atau jiwa atau karakter. Yang diperlihatkan maupun tidak. Dalam sejarah,
sebuah bangunan dapat berbicara. Menunjukkan karakternya, memperlihatkan bagaimana
jiwanya. Melaui detail dan suasana.
Pada Reichstag , spirit yang dapat dilihat dengan mata
telanjang adalah detail – detail yang masih di munculkan
melalui dinding dan kolomnya. Sehingga pengunjung
dapat merasakan dan melihat bagaimana masa lalu dan
kenangan gedung tersebut. Dari dia pertama kali berdiri,
hingga di bangun kembali.
Kesimpulan Studi Kasus I
1. Restorasi dilakukan dengan cara menghilangkan semua elemen tambahan
dan berusaha semaksimal mungkin mengembalikan bentuk dan gaya
arsitektur sepertri sedia kala (masa silam).
2. Menghargai peninggalan sejarah dengan melakukan pendekatan rancangan
terhadap bentuk arsitektur bangunan semula, ini dilakukan oleh Norman
Foster dengan membuat cupola kembali. Bentuk cupola ini lalu disesuaikan
dengan perkembangan teknologi modern, menggunakan bahan baja dan kaca
serta cermin – cermin pada kerucutnya.
3. Adanya keseimbangan antara development dan preservation, pembangunan
dan pelestarian, sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama.
4. Berusaha mempertahankan nilai – nilai sejarah yang terkandung di dalam
gedung dengan cara tidak merubah, persis keadaan seperti semula
(preservasi). Misalnya graffiti serdadu Soviet saat PD II yang masih bias
disaksikan dengan baik.
5. Penambahan elemen baru tidak merusak atau mengganggu elemen lama,
namun justru saling melengkapi sehingga memberikan suatu hasil karya
rancang yang kompleks dan satu kesatuan.
6. Simbiosis pada gedung Reichstag : merupakan hubungan langsung antara
bangunan lama dengan bangunan baru yang berada pada satu kesatuan
bangunan. maksudnya, bangunan baru ada di dalam bangunan lama, bukan
suatu gedung yang terpisah.
Beberapa detail yang Nampak pada bangunan
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 47
5.2 STUDI KASUS II
PROFIL STUDI KASUS :
NAMA OBJEK : Myeongdong Theater - Seoul, South Korea
LOKASI : Seoul, South Korea
DISTRIK : Komersial
ARSITEK : Seung Park dan Jong – ryul Han
ARSITEK RESTORASI : SAMOO Architects & Engineers
TAHUN : 1936
LUAS LAHAN : 1.785,79 m2
LUAS BANGUNAN : 1.188,04 m2
JUMLAH LANTAI : 5 lantai dan 2 lantai basement
SUMBER STUDI KASUS:
Buku CONCEPT ANNUAL R.5, Ruang Baca Arsitektur ITS
http://www.vmspace.com/eng/sub_emagazine_view.asp?category=architect
ure&idx=10689
http://www.fda-online.com/project_detail.php?id=283
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 48
5.2.1 Sejarah Bangunan
Teater Myongdong adalah sebuah pusat pertunjukkan teatrikal eksklusif di buka pada tahun
2009 yang mana letaknya berada di bekas gedung teater Korea. Dari tahun 1934 hingga
1973, Teater Nasional Korea adalah teater pioneer untuk mempertunjukkan seni dan
budaya Korea, selain itu ebrfungsi juga sebagai Movie Theater, Performance Theater dan
Teater Seni. Meskipun pernah ditutup pada tahun 1975 karena mengalami perubahan
fungsi. Dari teater menjadi kantor.
Setelah mengalami renovasi kurang lebih selama 3 tahun oleh SAMOO Architects,
gedung tersebut diberi nama baru dan dibuka kembali dengan nama Myeongdong Theater
pada 5 Juni 2009. Setelah ruang teater baru benar-benar dibangun di dalam bangunan
aslinya, teater kini telah terlahir kembali sebagai gedung pertunjukan menengah dengan
negara-of-the-art peralatan panggung dan 588 kursi, menawarkan penonton pemandangan
panggung dari dekat dan memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman intim dengan
para pemain dan penonton.
Teater menyajikan berbagai pertunjukan seperti drama serius, drama eksperimental,
non-verbal pertunjukan, dan musikal. Teater juga merupakan tempat populer untuk
berbagai kegiatan seperti kontes akting, festival teater dan festival kinerja.
Gambar diatas merupakan peta perkembangan kawasan kota disekitar Myeongdong.
Berikut penjelasannya :
1. Pada gambar no.1 merupakan perkembangan antara tahun 1930an, saat itu
belum banyak bangunan tinggi, yang ada hanyalah bangunan satu lantai
dengan atap genteng. Dan kendaraan belum padat.
2. Pada gambar no.2 merupakan perkembangan antara tahun 1970an,
perubahan kepadatan memang belum begitu terasa, namun sudah banyak
bangunan tinggi dan mulai banyak toko – toko berjejer di sepanjang jalan.
Dapat dikatakan bahwa saat itu korea selatan masih merupakan Negara
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 49
berkembang. Fasad bangunan dipenuhi oleh iklan, sehingga sangat berkesan
kumuh. Kendaraan sudah cukup padat.
3. Pada gambar no.3 merupakan perkembangan antara tahun 2000, sangat
mencolok dalam hal kepadatan bangunan. Fasad bangunan sudah tertata
rapid an reklame jika dibandingkan dengan tahun 1970an.
5.2.2 Restorasi Myeongdong National Theater
Awalnya bangunan ini memang difungsikan sebagai teater, namun mengalami perubahan
fungsi pada tahun 1970an menjadi kantor. Tujuan restorasi ini adalah untuk mengembalikan
fungsi semua sebagai teater dengan penyelesaian teknologi masa kini. Namun konsep
rancangnya masih tetap berpijak pada bangunan lama.
Konsep arsitek dalam merestorasi gedung ini adalah
dengan melakukan empat tahapan, yaitu :
1. Memory of the past, bangunan lama yang ada
tetap dipertahankan tampak luarnya.
2. Bowl of Revival, ide sang arsitek untuk dapat
menghidupkan kembali kawasan ini sepanjang
malam adalah dengan membangkitkan kembali
(re-vival/re-vitalize) koridor Myeongdong.
3. Energy of Culture, merupakan penggabungan
antara no.1 dan no.2 yang menghasilkan suatu
energy besar.
4. Bring Out the Light, energy yang dihasilkan melupa hingga memancarkan sinar.
Sebagai perwujudan revitalisasi kawasan.
Prose Ide Bentuk
Prose Ide Bentuk
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 50
Dinding bagian luar dipertahankan sebagai wujud pelestarian sejarah panjang Myeongdong.
Dinding luar dini dilestarikan sebisa mungkin dan direstorasi dibagian tertentu. Insulasi
suara dan insulasi panas diperoleh dari restorasi dinding dalam dan membungkusnya
dengan kaca transparan.
5.2.3 Simbiosis masa lalu dan masa kini
Simbiosis antara masa lalu dan masa kini sangat terasa saat kita berjalan di tepi lorong,
dimana terdapat pembentukan ruang yang satu (kuno dan modern, lama dan baru). Pada
ruang ini kita dapat menyerap dua kesan yang berbeda yang tergabung di dalam satu ruang
yaitu koridor / lorong.
Interior pada myeongdong teater.
Masa lalu dan masa kini terlihat jelas. Pada eksterior yang direstorasi dan pada
bangunan baru yang ditambahkan.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 51
Visible dan Unvisible History
Visible history terletak pada bentuk luar / tampang bangunan yang tidak berubah. Karena
merupakan konsep rancang sang arsitek untuk mempertahankan dinding luar dan dalam
sebagai bentuk pelestarian sejarah panjang perjalanan myeongdong. Unvisible history
terletak pada konsep konsep dan ide ide arsitek untuk membangkitkan kembali kawasan
myeongdong dengan dibuatnya kembali tater myeongdong. Hal tersebut diharapkan
mampu menghidupkan suasana di malam hari.
5.2.4 Kesimpulan Studi Kasus 2
1. pendekatan utama yang dilakukan dalam merancang sesuatu yang baru ke
dalam sesuatu yang lama pada teater Myeongdong adalah mempertahanklan
dan melestarikan cirri cirri ke dalam bentuk (dinding luar dan dinding dalam
bangunan) elemen bangunan yang pertama dan utama. Ini difokuskan pada
perawatan, pengawetan dan pengamanan bangunan dari kemungkinan
kerusakan yang disebabkan oleh iklim dan cuaca (solusi terhadap masalah
iklim dan cuaca. Dinding dalam bangunan lama dibungkus oleh kaca
transparan sebagai upaya isolasi panas).
2. penambahan dan penggantian elemen untuk memenuhi syarat fungsinya
yang baru dilakukan dengan tanpa meyentuh struktur dan menghindari
terganggunya kekokohan bangunan (struktur pada bangunan baru yang
masuk ke dalam bangunan lama).
3. simbiosis pada gedung teater Myeongdong ini berupa bangunan baru yang
masuk ke dalam bangunan lama. Merupakan satu kesatuan, bukan terpisah.
4. bangunan baru bersifat terbuka dan transparan, jauh berbeda dengan
bangunan lama yang massif dan tertutup. Sehingga timbul kesan kontras
diantara mereka.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 52
BAB VI
PEMILIHAN LOKASI
6.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi
Lokasi yang dipilih berada di koridor Kalimas Timur. Yang mana masih masuk ke
dalam kawasan Jembatan Merah. Kawasan yang syarat akan sejarah. Bukti kesejarahan
tersebar hingga ke koridor sekitarnya. Bukti kesejarahan berupa rumah tinggal, pasar, dan
lain sebagainya. Salah satu dari sekian yang terpenting bukti kesejarahan adalah bangunan
Syahbandar. Yang hingga saat ini masih kokoh berdiri. Bangunan yang pada masa lalu
berfungsi sebagai menara pengawas lalu lintas kepelabuhan. Lokasi objek tersebar di
beberapa titik. Dari titik awal hingga ke titik akhir. Sehingga pengunjung dapat merasakan
‘spirit of the time’ koridor kalimas timur.
Berikut pertimbangan - pertimbangan yang dijabarkan dalam SWOT ( Strength, Weakness,
Opportunity, Threat).
6.1.1 Strength ( Kekuatan )
Koridor Kalimas Timur berada dalam Kawasan Jembatan Merah. Yang merupakan
‘monumen’ penting saksi sejarah Surabaya.
Distrik budaya dan bersejarah
Daerah siang malam yang dinamis [ aktivitas perekonomian masih aktif, karena
dekat dengan pasar Pabean. Selain itu proses pengepakan ikan, pengasapan,dsb
nya sering ditemukan ].
Lingkungan kantor, pergudangan dan pemukiman yang unik
Pada tahun 1900 – 1950, terungkap bahwa pelabuhan Kalimas pada awalnya
berada di Kawasan Jembatan Merah, pusat pemerintahan kota Soerabaia.
6.1.2 Weakness ( Kelemahan )
Kualitas air rendah
Bangunan-bangunan yang tidak terawat
Kepemilikan yang terpecah-pecah dan petunjuk pengendalian yang minim dari
pemerintah
Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas.
Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya, dikarenakan tidak tersedianya
tong-tong sampah.
Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 53
6.1.3 Opportunity ( Kesempatan )
Berdasarkan RDRTK pasal 52 ayat ( 3 ), kawasan wisata kota lama dan cagar
budaya berada dikawasan kota lama Surabaya unit pengembangan ( UP ) V
Tanjung Perak di kawasan Jembatan Merah dan Kembang Jepun, UP VI
Tunjungan dan di sekitar Tugu Pahlawan, Jl. Tunjungan, Jl. Pemuda, dan Jl. Raya
Darmo.
Berada di area perdagangan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat setempat
dan luar Surabaya. [ JMP, Kya – Kya, K.H.Mas Mansyur, Slompretan, dsb ].
6.1.4 Threat ( Ancaman )
Lahan yang kosong apabila tidak mendapat perhatian lebih dari pemerintah
dapat menjadi area negative.
Migrasi yang tidak terkontrol ke daerah pusat
6.2 Karakteristik & Kriteria Lokasi Rancangan
6.2.1 Karakteristik Lokasi Rancangan
Berdasarkan uraian dari SWOT di atas, maka lokasi rancangan memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Lokasi berada di area padat pemukiman. Yang mana penduduknya kebanyakan
beretnis Madura dan Arab.
2. Merupakan area Waterfront karena berbatasan langsung dengan Kalimas.
3. Berada di kawasan kota lama Surabaya.
4. Berdekatan dengan Jembatan Merah.
6.2.2 Kriteria Lokasi Rancangan (Kriteria WIsata)
1. Keberadaan open place sebagai area publik sangat diperlukan. Karena bisa dijadikan
tempat untuk menarik masyarakat.
2. Fasilitas kuliner dan fasilitas belanja adalah salah satu tempat yang harus ada di
daerah tempat wisata. Karena pada kebanyakan orang, wisatawan hobby untuk
membeli cinderamata.
3. Pedestrian way yang nyaman dan promenade untuk menunjang pariwisata. Sebagai
tempat public space sekaligus open space. Untuk beristirahat sekaligus menikmati
bangunan tua yang ada disekitar dan menikmati sungai kalimas.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 54
6.3 Deskripsi Lokasi Rancang
Batas – batas lokasi :
A. Utara : Jl. Patiunus, Kec. Semampir
B. Selatan : Kelurahan bongkaran, Jembatan merah.
C. Timur : Jl. Benteng, Jl. Panggung, Pabean Cantika, Kec.Semampir
D. Barat : JMP MALL, Jl. Kalimas Barat, Kelurahan Krembangan Utara
6.3.1 Fakta Lokasi Rancang
a. Panjang Lokasi rancangan sebesar + 1.4km2.
b. Koridor Kalimas Timur berada di kawasan Jembatan merah yang mempunyai
nilai sejarah dan daerah kya-kya.
c. Truk-truk pengangkut barang sering melalui jalan kalimas timur ini.
Dikarenakan masih terdapat gudang dan pabrik di daerah sekitar.
d. Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.
e. Perubahan fungsi bangunan. Contohnya Bangunan tua yang tidak terpakai
dijadikan tempat tinggal oleh masyarakat.
f. Mayoritas penduduk koridor Kalimas Timur adalah Etnis Madura. Yang
bermata pencaharian sebagai nelayan, tukang tambang (kapal tambang yang
menghubungkan kalimas timur dengan kalimas barat).
g. Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas.
h. Pengaturan tiang listrik dan lampu berserakan.
i. Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya.
Peta Pencitraan Lokasi Rancangan
Sumber : Google Earth
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 55
j. Lingkungan yang kumuh karena sampah yang bertumpukan dan banguna di
bantaran kalimas.
k. Banyak bangunan tua yang tidak terawat. Padahal bisa menarik perhatian
masyarakat jika dirawat dengan baik.
l. Bangunan tua tidak hanya berada di area depan Kalimas Timur, namun
hingga masuk ke dalam kampong – kampong yang berada di koridor kalimas
Timur.
m. Koridor kalimas timur berdekatan dengan Pasar Pabean.
n. Ketika sore hari aktivitas masyarakat disibukkan oleh pengasapan ikan dan
pengepakan ikan yang akan dijual.
6.3.2 Masalah yang berada di Lokasi Rancang
1 Kondisi jalan yang rusak dan
tidak terawat, akibat
transportasi yang lewat
kebanyakan adalah truk.
Karena didaerah tersebut
masih banyak pabrik atau
Gudang yang aktif. Sumber :
dokumentasi pribadi.
2
Beberapa contoh bangunan tua yang berada di lingkungan Koridor Kalimas
Timur, yang keberadaannya mengenaskan. Sumber : dokumentasi pribadi.
3
SAMPAH
<< Foto diambil pada tgl 4
april 2011.Sumber :
dokumentasi pribadi
Keberadaan sampah yang menumpuk. Dikarenakan memang daerah tersebut
dijadikan tempat pembuangan sementara dan akan dipilah-pilih oleh warga
setempat yang kemudian dijual lagi. Berada di pintu masuk dr Jl. Benteng.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 56
Dimana pada saat itu masih dapat ditemukan banyak sekali rumah-rumah liar di tepi sungai
Kalimas Timur. Yang sangat mengganggu view langsung ke sungai. Selain itu menimbulkan
kesan kumuh karena ketidakteraturan yang ditumbulkan masyarakat yang tinggal di area
tersebut. Namun, pada tahun 2012 tahun lalu, pemerintah setempat melakukan
pembersihan terhadap stren kali dan kaki lima yang bertebaran di koridor Kalimas Timur.
Guna mensukseskan rencana visioning of Surabaya Plan yang akan menjadikan koridor
Kalimas Timur sebagai area wisata. Khususnya wisata sejarah.
4 STREN KALI
Foto diambil pada tanggal 4 april 2011. Sumber : dokumentasi pribadi.
Foto diambil pada tanggal 12 desember 2012. Keberadaan stren kali telah mengalami
pemebrsihan dari pemerintah setempat. Sumber : dokumentasi pribadi.
5 PARKIR
a Jika kendaraan pabrik atau Gudang
tidak beroperasi, penggunaan jalan
pada koridor kalimas timur menjadi
pilihan untuk parkir. Sumber :
dokumentasi pribadi.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 57
6.3.3 Keunikan yang ada di area Lokasi Rancang
Daerah Daerah yang dijadikan tempat parkir oleh masyarakat.
Kebanyakan yang menggunakan berhubungan dengan pasar
pabean. Karena hal ini, view dari Kalimas ke Kordior maupun
sebaliknya terhalang. Sumber : dokumentasi pribadi.
b
1 Bangunan Tua yang menyebar hingga ke kampung
2 Sebagian kegiatan masyarakat
Perahu
Tambang
Pengasapan Ikan Mancing Pengepakan Ikan
Mengeringkan / menjemur
adonan krupuk di depan
rumah.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 58
6.3.4 Street Picture Lokasi Rancang
1
2
3
Street Picture dari pintu masuk Jembatan
Merah. Sumber : dokumentasi pribadi
1
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 59
2 3
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 60
6.3.5 Sequence dan Pemetaan Lokasi Rancang
6.3.5.1 Sequence & View Lokasi Rancang
1 2 3 4 5
Sequence dan view 1 dari pintu masuk Jembatan Merah. Sumber : dokumentasi pribadi
1 2 3 4 5
Sequence dan view 2. Sumber : dokumentasi pribadi
1 2 3 4 5
6 7 Sequence dan view 3. Berada di area Pasar. Sumber :
dokumentasi pribadi
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 61
6.3.5.2 Pemetaan Lokasi Rancang
Sequence dan view 4. Berada di area Syahbandar. Sumber : dokumentasi pribadi
1 2 3 4
5 6 7
1 2 3
4 5 Sequence dan view 5. Sumber :
dokumentasi pribadi
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 62
6.3.6 Karakteristik Internal Wilayah Rancangan
Nilai Sejarah dan Arsitektur
Pelabuhan Kalimas
Lokasi Gedung Syahbandar dan beberapa gedung lain yang berdekatan.
Serta keadaan arsitekturnya masih terawat dengan baik.
Keterangan :
Gedung Syahbandar
Pergudangan yang masih memiliki
keadaan arsitektur yang baik.
Bangunan lama yang dulunya berfungsi
sebagai rumah tinggal, toko, dan gudang.
Yg saat ini msh terawat dgn baik.
Area pelabuhan kalimas pada jaman dahulu. Yang mana pada saat itu
area pelabuhan tanjung perak masih belum dibuka.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 63
Pelabuhan Kalimas adalah sebuah pelabuhan tradisional di Kota Surabaya
(sejak jaman Majapahit) yang sampai sekarang masih digunakan sebagai
tempat bongkar/muat barang-barang, terutama dari kapal-kapal kayu,
tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Pelabuhan ini cukup menarik untuk
dikunjungi karena masih adanya kapal-kapal tradisional (kapal kayu) yang
menjadi sarana transportasi perdagangan.
Surabaya adalah sebuah kota yang selama ratusan tahun dijajah oleh Belanda
maka dengan sendirinya bentuk bangunan banyak dipengaruhi oleh gaya
Eropa. Di negeri Belanda sendiri banyak memiliki kanal. Lantaran banyak
memiliki saluran, tentu saja disana sini banyak dibangun jembatan. Mulai dari
jembatan biasa, jembatan gantung hingga ophaalburg atau jembatan angkat.
Surabaya juga dirancang hampir sama walaupun kanal-kanal di Surabaya
tidak sebanyak di Belanda.
Tempo dulu, kapal-kapal dagang berukuran besar hanya bisa berlalu di Selat
Madura saja tapi agak mendekati perairan Surabaya. Lantas, untuk
membongkar atau memuat barang-barang kargonya digunakanlah tongkang-
tongkang atau kapal-kapal kecil. Setelah kapal-kapal kecil itu memuat barang
di tengah laut, dengan gesitnya kapal-kapal itu menelusuri Sungai Kalimas
hingga mencapai pelabuhan utama yang pada waktu itu merupakan
pelabuhan Kota Surabaya.
Lokasi pelabuhan utama tersebut merupakan jantung perdagangan kota
Surabaya. Dekat dengan pelabuhan tersebut ada sebuah jalan bernama
Heeresentraat (sekarang berada disekitar Jalan Rajawali dan Jalan Kembang
Jepun) yang merupakan sentral bisnis bongkar muat. Di antara kedua jalan
itu, sudah ada jembatan yang membentang di atas Sungai Kalimas. Jembatan
itulah yang disebut Roode Brug atau Jembatan Merah.
Kala itu Pelabuhan Tanjung Perak belum ada, sementara pelabuhan lautnya
berada di muara Sungai Kalimas. Daerah sepanjang Kalimas terbagi menjadi 2
bagian, yaitu Westerkade Kalimas (sebelah Barat Kalimas) dan Osterkade
Kalimas (sebelah Timur Kalimas), atau biasa disebut warga Surabaya daerah
kulon kali dan wetan kali. Daerah wetan kali merupakan daerah
perdagangan, mulai dari Kembang Jepun, Cantikan, Kapasan, hingga kearah
utara Jalan K.H. Mansyur (Pegirian, Nyamplungan dan lain sebagainya). Yang
termasuk daerah kulon kali antara lain jalan Gresik, Kalisosok dan disekitar
Tanjung Perak Barat.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 64
Gedung Syahbandar
Salah satu bangunan sejarah dikota ini
yang kondisinya memprihatinkan ialah
sebuah gedung yang biasa disebut
Menara Syahbandar.
Konon, bangunan bertingkat ini
berfungsi sebagai Traffic Control
Tower kalimas yang mendukung arah
pengembangan Surabaya waktu itu
sebagai Amsterdam-nya pulau Jawa.
Gedung ini bisa dijumpai diseberang JMP dan bahkan terlihat bila mana kitra
berada di foodcourt JMP dua bisa atau dari parkiran sebelah timur, anada
bisa melihat lebih jelas lagi.
^ Pelabuhan Kalimas Utara pada
masa dulu. Sumber : Wikipedia
^ Pelabuhan Kalimas Timur pada abad
tahun 1928. Keadaan masih sangat aktif
untuk bongkar muat barang. Terlihat
crane yang sedang sibuk mengangkut
barang dari kapal-kapal tongkang. Sumber
: http://dododwirosableng.blogspot.com
^^ Pelabuhan Kalimas dari sisi barat ke
timur pada masa dulu. Sumber : Internet
^ Pelabuhan Kalimas timur pada masa
dulu. Sumber :
http://dododwirosableng.blogspot.com
^ Gedung Syahbandar dengan bangunan
sekitar yang tidak terawat. Foto diambil
tahun 2012. Sumber : dokumentasi pribadi.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 65
Salah satu fitur yang menarik dari menara ini adalah adanya logo Surabaya
dan Batavia tempo dulu nan orisinal disebelah kanan pintu. Berdasarnya info
penduduk setempat, menara ini dimiliki oleh seorang Tionghoa. Sejarah
kapan berdirinya menara ini belumlah diketahui secara pastinya, bisa jadi
sudah berdiri sebelum pelabuhan Tanjung Perak dibangun.
Pergudangan / Rumah Tinggal
<< Menara Syahbandar yang tidak terawat.
Dengan detail logo yang berada di sebelah
kanan dan kiri dinding menara. Logo orisinil
Surabaya. Foto diambil tahun 2012. Sumber
Foto : dokumentasi pribadi.
^^ View dari arah JMP ke arah koridor Kalimas Timur. Menara Syahbandar dan
pergudangan yang masih baik kondisi arsitekturnya. Foto diambil tahun 2012.
Sumber Foto : dokumentasi pribadi.
^^ View dari arah JMP ke arah koridor Kalimas Timur. Dan keberadaan bekas
gudang dan rumah tinggal yang di huni oleh etnis Arab(foto sebelah kanan).
Saat ini di huni oleh etnis Madura yang menyewa secara kontrak. Pemilik awal
adalah Arab dan dibeli oleh etnis China lalu di kontrakkan. Foto diambil tahun
2012. Sumber Foto : dokumentasi pribadi.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 66
Sekilas detail ruangan bangunan rumah tinggal / gudang :
<< Lantai 2, detail ruang.
Entrance
^^ Sketsa Denah
1
2
3
^^ Lantai 1
View yang dapat >>
dinikmati dari lantai 2.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 67
6.3.7 Tata Guna Lahan
Fungsi lahan berdasarkan tata guna lahan / landuse tahun
2001. Sumber : RTRW 2013
1. Permukiman Kampung / Perumahan lama banyak
mengelilingi Koridor Kalimas Timur. tersebar hingga
downtown Surabaya, Kampung Pecinan dan Kampung
Arab.
2. Perdagan / jasa juga tersebar. Berupa toko – toko kecil.
Paling banyak berada di koridor Kembang Jepun.
3. Pergudangan paling banyak berada di area Koridor
Kalimas Barat.
6.3.8 Jaringan Utilitas
1. Jaringan listrik yang ada di koridor terdiri dari SUTM system 20 KV dengan
Gardu Induk PLN yang berada di sekitar Jl. Benteng dan Jl. Rajawali.
2. Jaringan pipa PDAM yang berada di koridor berdiamater 250 dan 400.
3. Tempat pembuangan sampah sementara berada di area pintu masuk dari
Jalan Jembatan merah dan Jalan Benteng.
4. Saluran Primer pipa drainase tidak melewati koridor Kalimas Timur. karena
posisinya yang bersebelahan langsung dengan Sungai Kalimas. Keberadaan
pipa drainase yang berdekatan dengan koridor Kalimas Timur terletak di
koridor K.H.Mas Mansyur dan sekitarnya.
5. Lokasi rumah pompa eksisting berada di dekat area sungai Pesapen.
6.3.9 Peraturan Bangunan
1 Rencana KDB untuk kawasan khusus adalah 60%. Rencana KLB-nya adalah 90%
dengan 2 lantai. Untuk rencana GSB pada Kawasan Khusus yaitu 15 meter.
2 Rencana KDB untuk kawasan parkir kontainer adalah 50%. Rencana KLB-nya
adalah 50% dengan 1 lantai. Untuk rencana GSB pada kawasan parkir yaitu 15
meter.
3 Pada eksisting, GSB yang ada 0%.
Keterangan gambar :
Permukiman kampung / Perumahan Lama
Perdagangan / Jasa
Fasilitas Umum
Pergudangan
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 68
BAB VII
PROGRAM RANCANGAN
7.1 Program Ruang
7.1.1 Ruang Lingkup Aktivitas
Objek rancangan berupa koridor Kalimas Timur yang dikembangkan sebagai objek wisata
dengan segala ciri khas dan pola kehidupan di dalamnya. Dengan demikian, dalam upaya
pengembangan kawasan Jembatan Merah, dapat dimungkinkan terjadinya beberapa
perubahan tatanan ruang tanpa berusaha mengubah pola dan nilai perilaku yang berlaku
dalam masyarakat. Rancangan yang dihadirkan diharapkan akan memberi peningkatan
kualitas hidup masyarakat serta menjadikan koridor Kalimas Timur sebagai satu kesatuan
tujuan wisata dengan Kawasan Jembatan Merah dan sekitarnya.
Untuk itu, dalam menentukan ruang lingkup aktivitas rancangan dibutuhkan informasi
mengenai ruang lingkup aktivitas yang telah ada di koridor Kalimas Timur.
1. Ruang Lingkup Aktivitas Eksisting
Aktivitas dalam koridor Kalimas Timur dapat dibagi menjadi beberapa lingkup
aktivitas, yaitu:
a. Hunian
Sebagian besar masyarakat tinggal di bangunan – bangunan tua yang sudah tidak
terawat. Namun mereka bukan sebagai pemilik asli. Karena pemilik asli tinggal
ditempat lain. Sedangkan masyarakat yang menempati bangunan tua merupakan
pendatang. Kebanyakan dari etnis Madura. Mereka membayar dengan cara
menggunakan sistem kontrak dan ada yang ‘ngekos’. Karena bukan sebagai
pemilik asli, mereka tidak terlalu perduli dengan kondisi bangunan. Sehingga
tidak banyak perawatan yang dilakukan. Lokasi kerja penghuni bangunan tua
kebanyakan dekat dengan lokasi mereka tinggal. Contohnya : Pasar Pabean,
Pabrik Kaca, dan pergudangan.
b. Ekonomi
Dari survey terhadap eksisting, masyarakat koridor Kalimas Timur memiliki
bermacam – macam mata pencaharian. Yang paling sering terlihat adalah
nelayan, pedagang, penarik kapal tambang. Lokasi koridor Kalimas Timur
berdekatan dengan Pasar Pabean. Yang kebanyakan menjual hasil laut. Nelayan
sekaligus pedagang yang setelah datang dari melaut mengepak dan melakukan
pengasapan ikan di jalan. Sehingga membuat jalanan menjadi tidak sedap
dipandang. Dikarenakan parkir yang tidak teratur, sampah yang dihasilkan oleh
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 69
aktivitas tersebut, dsbnya. Selain dekat dengan pasar Pabean, lokasi tersebut
berdekatan dengan Jembatan Merah Plaza. Keberadaan JMP yang dekat koridor
Kalimas Timur membuat nilai koridor tersebut menjadi tinggi.
c. Pariwisata
Letak kegiatan wisata paling banyak terjadi di area K.H.Mas Mansyur yang masuk
dalam kawasan Ampel dan area Pecinan yang memiliki tempat sembah yang
umat budha yang sudah lama berada di area tersebut, serta keberadaan
Kembang Jepun. Sedangkan koridor Kalimas Timur sendiri tidak ditemukan
kegiatan wisata secara resmi. Namun, kegiatan wisata yang sering ditemukan
adalah kegiatan wisata berupa foto – foto bangunan tua (yang memang banyak
tersebar di area Koridor Kalimas Timur hingga ke kampung – kampungnya) yang
dilakukan oleh pribadi/komunitas/kelompok. Keberadaan koridor K.H.Mas
Mansyur dan Kembang Jepun yang berdekatan dengan koridorkalimas Timur
dapat menunjang dan menyuntikkan kegiatan wisata ke dalamnya. Jadi saling
mendukung satu sama lain.
2. Ruang Lingkup Aktivitas Rancangan
Dari lingkup aktivitas yang telah ada sebelumnya, akan ada pembenahan –
pembenahan yang dapat mendukung koridor tersebut untuk menjadi daerah wisata.
Pembenahan – pembenahan tersebut dilakukan pada ruang lingkup aktivitas
rancangan sebagai berikut:
a. Hunian
Hunian yang berupa bangunan tua yang semula ditinggali oleh masyarakat
setempat, akan mengalami renovasi pada bagian – bagian yang rusak. Serta ada
beberapa hunian yang akan mengalami perubahan fungsi. Tidak lagi di gunakan
sebagai tempat tinggal atau gudang, namun difungsikan sebagai fasilitas umum
yang dapat mendukung keberlangsungan kegiatan pariwisata. Contohnya,
dialihfungsingkan sebagai gallery untuk sarana wisata sejarah & edukasi, food
court untuk wisata kuliner, dan sebagainya. Pada bangunan hunian yang telah
mengalami kerusakan yang parah akan di hancurkan dan digunakan sebagai open
space.
b. Ekonomi
Menyediakan ruang khusus untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat
setempat. Agar tidak dilakukan di area public dan menggangu sirkulasi jalan,
seperti pada uraian sebelumnya.
c. Pariwisata
Area wisata yang akan dirancang berpusat pada koridor Kalimas Timur itu sendiri.
Sedang kampung – kampung yang ada disekitarnya dijadikan nilai tambah
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 70
dengan keasli-annya. Diharapkan dalam rancangan kedepannya Koridor Kalimas
Timur dapat menjadi satu kesatuan paket wisata dengan koridor lain yang
mengelilingi; seperti koridor Kya-kya kembang Jepun, K.H.Mas Mansyur, Jl.
Rajawali. Serta diharapkan dapat mengakomodir / membuka fasilitas baru yang
dapat menjadi tempat lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Disamping
menjadi tempat lapang pekerjaan bagi masyarakat sekitar,diharapkan kegiatan
tersebut menjadi salah satu daya tarik yang berada di koridor Kalimas Timur.
Masyarakat sekitar dapat mengunjungi / menikmati suasana koridor dengan
berjalan kaki / bersepeda ria dengan keluarga atau komunitas dengan fasilitas
umum yang telah disediakan. Dalam hal ini becak sebagai alat transportasi
tradisional. Serta keberadaan wisata air menjadi daya tarik lain koridor Kalimas
Timur.
Diagram Aktivitas Pengunjung
7.1.2 Kebutuhan Ruang
Dari kegiatan yang telah di uraiakan, kebutuhan ruang yang di butuhkan adalah
sebagai berikut :
1. Parkir bersama
2. Kegiatan wisata : -> Gallery Indoor
-> Gallery Outdoor
-> Tempat pertunjukkan seni
-> Tempat latihan kesenian
-> Market
-> Gift Shop
-> Food Court
-> Resto / Cafe
-> Street Cafe
-> Promenade
-> Open Space
-> Wisata Air
3. Toursit Information
4. Penginapan
7.2 Organisasi Ruang dan Sirkulasi Rancangan
7.2.1 Organisasi Ruang
Datang Parkir Keg.
Wisata
Istirahat Membeli
souvenir
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 71
^^ Gambaran Umum Organisasi Ruang
^^ Diagram Organisasi Ruang
Open Space sebagai tempat istirahat pengunjung. Berupa plaza dan pendopo untuk
melakukan aktivitas latihan tari dan pertunjukkan seni.
7.2.2 Sirkulasi Rancangan
Sirkulasi Manusia
Sirkulasi Pengunjung
Sirkulasi Pengelola / Pemilik Usaha
Sirkulasi Penghuni
Sirkulasi barang
Sirkulasi barang , baik barang milik penghuni, maupun pemilik usaha
perdagangan.
Sirkulasi sampah
Parkir Parkir OPEN
SPACE
OPEN
SPACE
KEG.
WISATA
KEG.
WISATA
GIFT
SHOP
O
P
E
N
S
P
A
C
E
G
I
F
T
S
H
O
P
Parkir OPEN
SPACE
Gallery [ Wisata
Sejarah ]
Tourist
Information
Resto / Café &
Street Café [
Wisata Kuliner ]
Resto / Café &
Street Café [
Wisata Kuliner ]
Resto / Café &
Street Café [
Wisata Kuliner ]
Penginapan
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 72
Sirkulasi Kendaraan
Sirkulasi Kendaraan Pengunjung
Sirkulasi Kendaraan Penghuni
7.3 Program Ruang
Program ruang merupakan pengenalan luasan yang dibutuhkan rancangan dengan variabel
berupa :
1. Nama ruang
2. Jumlah masing – masing ruang
3. Pendekatan luas masing – masing standar
4. Luas masing – masing yang diperoleh
5. Luas keseluruhan ruang
Gallery
Jenis Ruang Jumlah Kapasitas
( orang )
Standar
ruang ( m2 /
org )
Luas Ruang
( m2 )
Luas Total
( m2 )
Lobby 1 - - 30 30
R. Pamer 3 100 1.3 130 390
Musholla 1 15 2 30 30
Toilet 2 3 4 12 24
Total : 474 m2
Ruang Komersil
Jenis Ruang Jumlah Kapasitas
( orang )
Standar
ruang ( m2 /
org )
Luas Ruang
( m2 )
Luas Total
( m2 )
Cafe sesuai dengan
bangunan yg
dipakai
150 1.4 210 @ cafe =
210
Restaurant sesuai dengan
bangunan yg
dipakai
150 1.9 285 285
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 73
R. Dapur 1 @ bangunan
yang
digunakan
sebagai cafe/
resto
- - 30 30
Gift Shop 1 150 1.3 195 195
Promenade
Jenis
Ruang
Jumlah Kapasitas
( orang )
Standar
ruang ( m2 /
org )
Luas Ruang
( m2 )
Luas Total
( m2 )
Jalur
perkerasan
1 Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan
Pot
Tanaman
Tempat
Duduk
Tong
sampah
Taman
Jenis
Ruang
Jumlah Kapasitas
( orang )
Standar
ruang ( m2 /
org )
Luas Ruang
( m2 )
Luas Total
( m2 )
RTH 1 100 Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan
Playground
Area
Perkerasan
Teater
terbuka
1 100
Toilet
Umum
2 2 4 8 16
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 74
Plaza Penerima
Jenis
Ruang
Jumlah Kapasitas
( orang )
Standar
ruang ( m2 /
org )
Luas Ruang
( m2 )
Luas Total
( m2 )
RTH 1 150 Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan
Playground
Area
Perkerasan
Parkir Umum
Jenis
Ruang
Jumlah Kapasitas
Standar
ruang ( m2 /
org )
Luas Ruang
( m2 )
Luas Total
( m2 )
Parkir
sepeda
motor
1 100 mtr 2 200 200
Parkir
Mobil
1 15 mbl 15 225 225
Ruang
Jaga
1 2 orang 9
Total 434 m2
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 75
BAB VIII
KONSEP RANCANGAN
8.I Pembahasan Konsep Rancangan
Konsep rancangan adalah perumusan gagasan dari arsitek tentang ide dasar rancangan dan
orientasi ideal apa yang ingin dicapai dengan menggunakan bahasa arsitektural. Konsep
rancangan menjelaskan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan ( goal ). Konsep
rancangan terdiri dari :
8.1.1 Issue
Meliputi segala sesuatu yang membutuhkan jawaban perancangan agar objek
rancangan bisa sukses bagi klien dan pengguna. Issue bisa berupa perhatian, pertanyaan,
topik, atau pernyataan. Dalam arsitektur terdapat banyak issue yang dapat diterapkan pada
berbagai perancangan bangunan, tapi yang membedakan adalah kepentingan relatif /
prioritas dari masing – masing issue yang bervariasi. Dalam kegiatan programming, issue
adalah kategori umum untuk menyaring informasi design untuk mendukung efisiensi dalam
pengambilan keputusan.
Melalui issue akan dihasilkan suatu tujuan ( goal ) yang berkenaan dengan kualitas
dari pemecahan akhir rancangan. Pemecahan akhir rancangan diuraikan lebih detail melalui
konsep mikro.
8.1.2 Sub Issue
Sub issue adalah gambaran nyata dari issue yang diterapkan
8.1.3 Goal
Goal atau tujuan adalah pernyataan tentang maksud atau tujuan akhir yang ingin
dicapai dari issue yang telah diterapkan. Tujuan adalah pernyataan yang menggerakkan kita
untuk mengambil tindakan. Perancangan membutuhkan tidak lebih tidak kurang dari pada
mengklarifikasikan nilai – nilai, mempertimbangkan kembali prioritas – prioritas, dan
menetapkan tujuan yang menjaga pemenuhan kebutuhan yang esensial serta potensial yang
terbesar.
8.1.4 Performance Requirment
Performance Requirment menyangkut fungsi dan harus tetap general agar
memungkinkan beberapa alternatif penyelesaian fisik. Performance Requirment atau
disebut persyaratan tampilan adalah pernyataan tentang level fungsi yang dapat diukur
sehingga sebuah obyek, bangunan, atau tempat yang dirancang harus memberi tujuan yang
dapat dipenuhi. Performance Requirment juga berperan sebagai pernyataan tentang
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 76
bagaimana lingkungan itu harus berperilaku sedemikian, sehingga sebuah kualitas
lingkungan dapat dihasilkan.
8.1.5 Konsep Mikro
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari performance requirment. Konsep mikro
lebih merupakan suatu penyelesaian persoalan perancangan dari performance requirment.
8.2 Perumusan Issue, Goal, Performance Requirment dan Konsep Mikro
Sesuai dengan misi objek perancangan yaitu Menyediakan alternative rekreasi
dengan cara menikmati Surabaya lama. Kesejarahan dinikmati dari suasana yang didapat.
Nostalgia melalui bangunan lama dan kuliner khas Surabaya. Dari hal tersebut secara
langsung ikut melestarikan bangunan lama yang menjadi saksi sejarah perkembangan kota
Surabaya.
8.2.1 Tatanan Tapak
Sebuah rancangan, terutama perancangan sebuah kawasan tidak dapat terlepas dari
sebuah penataan lingkungan yang kompleks yang mana di dalamnya terdapat berbagai
aspek kehidupan. Seperti hunian dan perekonomian dengan berbagai kebutuhan dan
permasalahannya. Sehingga, isu-isu yang muncul adalah isu yang berkenaan dengan
penataan tapak agar aspek – aspek tersebut tidak terganggu dan solusi rancangan yang
muncul dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
1. Sirkulasi
A. Sub Isu : Sirkulasi Pengunjung
Tujuan (goals)
Rancangan harus menyediakan aksesibilitas yang optimal bagi
pengunjung untuk mengakses fasilitas yang ada, terutama fasilitas
rekreasi dan ekonomi, serta tidak menutup kemungkinan untuk
mengakses permukiman.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements )
Pengunjung dapat mengakses seluruh fasilitas wisata di area
Kawasan Koridor Kalimas Timur. diutamakan dengan berjalan
kaki / blusu’an, bersepeda, becak.
Pengunjung dapat mengakses keberadan bangunan tua di
kawasan kampung lama tanpa mengganggu akitivitas
masyarakat kampung itu sendiri.
Jalur akses mampu mengarahkan dan memudahkan
pengunjung menuju fasilitas wisata yang ada.
Sirkulasi pengunjung sebisa mungkin tidak terganggu oleh
akses kendaraan bermotor.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 77
Konse Mikro ( micro concept )
Batas akhir kendaraan bagi pengunjung adalah lahan parker
umum.
Jalur pejalan kaki dirancang agar dapat kontinyu dengan area
wisata. Dari area kedatangan / plaza penerima hingga area
wisata yang lainnya.
Setiap 200m2 ada ruang terbuka yang berfungsi sebagai
tempat pemberhentian sementara dan istirahat bagi
wisatawan yang menikamti koridor dengan jalan kaki
terutama.
B. Sub Isu: Sirkulasi Barang
Tujuan (goals)
Rancangan harus menyediakan akses sirkulasi barang untuk
menunjang kegiatan ekonomi yang berlangsung.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements )
Kendaraan angkutan barang tidak mengganggu area wisata,
terlebih disertai dengan proses bongkar muat, sehingga harus
ada tempat parker mobil barang. Minimal 5 kendaraan.
Tersedia akses barang di area komersial tanpa mengganggu
jalur jalan pengunjung.
Konse Mikro ( micro concept )
Area parker untuk mobil barang harus memiliki akses yang
baik, terutama untu area komersil.
Barang – barang dibongkar/dimuat di loading dock di area
parker mobil barang.
^^ Area parker berada di ujung pintu masuk dr Jembatan Merah dan Jl. Benteng. Dari sana
pengunjung ditawarkan untuk menyewa sepeda onthel (apabila tdk membawa ) atau becak.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 78
C. Sub Isu: Sirkulasi Kota
Tujuan (goals)
Rancangan harus mempertahankan fungsi tapak sebagai bagian
sirkulasi kota, agar tidak menghambat ritme aktivitas sehari – hari,
terutama bagi pemakai jalan.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements )
Jalan kolektor sekunder koridor Kalimas Timur yag terhubung dengan
jalan yang lainnya (termasuk jaringan jalan yang membelah
permukiman lama) dipertahankan dan tidak berubah fungsi.
Konsep Mikro ( micro concept )
Jalur jalan merupakan jalan yang ramah pejalan kaki
(pedestrian friendly).
Tidak terdapat on-site parking mengingat lokasi rancang
berada di area kawasan lama. Ada baiknya jika kendaraan yang
parking tidak merusak estetis koridor.
2. Aktivitas Ekonomi
A. Sub Isu : Area Komersil
Tujuan (goals)
Rancangan yang ditampilkan harus mendukung kegiatan ekonomi dan
memudahkan segala aktivitas yang berlangsung di dalamnya.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements )
Area komersil berdekatan dan atau dapat diakses secara
langsung dari area wisata. Menjadi satu kesatuan dalam paket
wisata.
Rancangan terhadap area ini harus mampu menghindari
kekumuhan baru yang dapat terbentuk beberapa waktu
mendatang.
Area komersil adalah area yang dapat diakses dengan mudah
oleh pengunjung.
Konsep Mikro ( micro concept )
Toko oleh – oleh tidak terletak jauh dari plaza dan dari
promenade. Agar orang – orang dapat menikmati saat
bersantai / beristirahat.
Tersedia sentra PKL untuk mewadahi kemungkinan aktivitas
pedagang kaki lima yang muncul di kemudian hari.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 79
Jalur pejalan kaki dibuat atraktif dan berbeda untuk menarik
perhatian pengunjung melalui olahan elemen landscape.
Keberadaan street café yang dapat membuat pengunjung
tertarik untuk datang. Berkuliner sambil menikmati Kalimas
dan bangunan tua yang ada disekitarnya.
8.2.2 Desain Bangunan
Selain tapak, rancangan suatu kawasan tidak terlepas dari olahan – olahan
arsitektural pada bangunan yang berada di dalamnya. Untuk mendukung terciptanya
suasana yang diinginkan. Untu itu, isu yang diangkat adalah isu – isu yang mampu
memunculkan karakter koridor Kalimas Timur itu sendiri.
1. Isu Citra
A. Sub Isu : Lokalitas dan Ciri Khas
Tujuan (goals)
Rancangan harus mampu menunjukkan bahwa koridor Kalimas Timur
memiliki nilai khas dan berbeda dari koridor lainnya.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements )
Mengangkat keberagamaan etnis yang berada di koridor Kalimas
Timur. Dengan perbedaan namun masih bisa hidup berdampingan. Ke
khasan yang berada di tiap etnis dapat diangkat ke rancangan.
Konsep Mikro ( micro concept )
Merancang gate masuk dan signage yang menandakan daerah
tersebut adalah area koridor Kalimas Timur. dapat diambil dari
ke khas-an etnis yang tinggal di area tersebut.
Keberadaan bangunan lama yang tidak terlalu mengalami
kerusakan parah di poles lagi dan dipercantik dengan warna –
warna yang atraktif namun tetep sesuai dengan ‘soul’
nostalgia.
B. Sub Isu : Waterfront / Riverside
Tujuan (goals)
Koridor Kalimas Timur diharapkan memiliki sebuah rancangan
kawasan wisata yang berorientasi ke arah sungai Kalimas. Karena
keberadaan Kalimas menjadi objek utama dalam rancangan ini. Selain
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 80
karena peran sejarahnya dan karena menjadi daya tarik yang dapat
dimanfaatkan seperti kota – kota air lainnya.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements )
Tampilan yang diharapkan memiliki keterkaitan antara
bangunan lama, s.Kalimas , dengan area pemukiman di
belakangnya.
Konsep Mikro ( micro concept )
Mendandani bangunan – bangunan lama yang ada koridor
Kalimas Timur (terutama) agar menjadi lebih menarik dan
bersih.
Mengaktifkan bangunan lama tersebut dengan fungsi baru.
Menjadi resto / café / gallery / toko buku / penginapan /
apapun kegiatan ekonomi yang dapat membangkitkan
perekonomian koridor Kalimas Timur.
Keberadaan Street café menjadi salah satu daya tarik koridor.
Merancang promenade sebagai jalur pedestrian way dan
rekreasi untuk masyarakt sekitar dan pengunjung.
^^ Promenade yang dapat memfasilitasi kegiatan masyarakat. Berfungsi sebagai jalur
pejalan kaki sekaligus menjadi area berekreasi bagi masyarakat sekitar maupun
pengunjung. Sumber foto : Internet. Promenade Samuel de – champlain.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 81
BAB IX
SKEMATI DESAIN
Area pasar. Aktivitas pedagang sering terjadi di daerah ini. Ex : packing produk, parkir,
istirahat pekerja, ‘area loading dock.’
Keterangan Sekilas pemetaan fungsi bangunan yang berada di lokasi:
Lokasi area Syahbandar berada. Saat ini area tersebut dijadikan sebagai hunian oleh
warga sekitar. Termasuk bangunan lain yang ada di koridor ini.
Area pemukiman. Saat ini bangunan lama dipakai penduduk sekitar sebagai hunian.
Mereka menghuni dengan cara mengontrak. Dan didalam satu rumah, dihuni oleh
lebih dari 2 kk.
Di area ini terdapat paling banyak pergudangan dan pabrik. Bekas bangunan lama
sangat tidak terawat. dikarenakan beralih fungsi menjadi gudang. Berbeda dengan
kondisi bangunan yg berada di sekitar area Syahbandar.
Area pemukiman. Kebanyakan penduduk area ini adalah pekerja yg bekerja di
pergudangan kalimas timur. Dan beretnis madura.
^^ Sketsa Zoning area rancang
Promenade ( Public Space )
Permukiman lama /
kampung tua
Plaza kedatangan ( Public
Space )
Area Komersil ( Resto / Café / Penginapan ).
Area Edukasi ( Art Gallery / History Gallery /
amphiteater )
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 82
Keterangan Sekilas pemetaan fungsi bangunan yang berada di lokasi:
Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki / bebas polusi.
Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki.
Jalur Sirkulasi Kendaraan bermotor.
Point – point konsep :
1 2 2 3 4 4 5
Point 1 : Sebagai plaza penerima. Meeting point dan start point perjalananan.
Fasilitas yang ada berupa tourist information dan parkir bersama. Serta persewaan
sepeda onthel bagi yang ingin menyewa.
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 83
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 84
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 85
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 86
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
6.4 Tuhan YME, Allah SWT. Terimakasih Tuhan akhirnya saya bertahan juga sampai
disini. Dan Engkau tetap selalu memberi teguran lewat manusia – manusia
lainnya.
6.5 Dr. Ir. Murni Rachmawati, MT selaku dosen coordinator mata kuliah seminar.
Terimaksih buu, memasukkan saya (lagi) sebagai anak bimbingnya pak Andy
Mappajaya. :D
6.6 Ir. Andy Mappajaya, MT selaku dosen pembimbing yang sabar memberi
bimbingan ke anak bimbing macam saya. Dan tetap antusias mendengar uneg-
uneg saya. Walaupun sudah 3 kali mengajukan judul dan tidak rampung sampai
akhir. [tapi kali ini akhirnya selesai pak,terimakasih pak].
6.7 Bapak dan tante yang tiba – tiba membelikan printer A3 dikala sangat
dibutuhkan.
6.8 Mbak sur yang manut mawon dimintain tolong sana kemari, untuk fotokopi.
Terimakasih mbak.
6.9 Arek – arek ‘kos klan’, Intan dan Jaja yang mau buwanget terpaksa saya culik
buat survey, panas – panasan. Foto – foto siang hari dan sempet kelaparan.
Setelah itu kehabisan duit gara – gara makan diampel. Faya dan etet yang dari
awal sudah mau saya ajak ke lokasi. Bahkan ketika saya masih galau mau pake
lokasi mana
6.10 Enduottyy yang diam – diam dan terpaksa mau diculik survey ke lokasi. Meski
sebenernya tidak didapat ijin dari ‘calon’nya.
6.11 Mbak susi dan rbc yang selalu menampung saya meski sudah sore. Serta pak
Ibnu yang member kebebesana untuk meminjam buku Seminar tanpa batas
waktu. Yeeyyyy, thx a lot paaak .
6.12 Mas Setyo Nugroho , senior yang selalu siap, asik dan antusias untuk diajak
diskusi. Makasih buanyak mas saya dikasih referensi dan pandangan –
pandangan tentang kota lama dan revitalisasi
6.13 Mbak chopy, yang ngasih data – data dari pemkot. Mempermudah saya agar
tidak repot-repot berbirokrasi ria. Thx you mbak maniss
6.14 Rudwi, Rina, Abitya yang mau komentar tentang tema saya :D
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 87
6.15 Mpap yang malah bikin ruwet tapi ngasih suasana yang seger. Dikala setress jadi
g jadi setres :p *lebe dikit ye mpap.
6.16 Bulan, nyet, ’ma, etet, bell, nuk yang mau diajak bincang – bincang ngalor ngidul
saat saya lagi sumpek – sumpeknya.
6.17 Warga kampung / masyarakat Koridor Kalimas Timur yang ramah banget dan
mau direpoti rumahnya buat foto – foto. Terimakasih , walau awalnya curiga.
Tapi Alhamdulillah diperbolehkan. Terimakasih!
6.18 Jane, sang penguasa api sekaligus air. [setidaknya bagi saya, kamu adalah unsur
air]. Keberadaan mu mulai November itu memberi nuansa yang sangat berbeda
dalam rutinitas saya. Sang pembuat onar sekaligus sang penetral, itu kamu jane.
Terimakasih Jane, kamu hadir disaat yang sangat tepat. Terimakasih
6.19 Dementor, yang hanya bertemu dalam radius 100m sanggup membuat saya
sedikit tidak sadar. Senyum – senyum sendiri. Terimakasih, imajinasi. Karena mu
saya berhasil ngelantur macem bikin novel berlembar – lembar disni.
6.20 Terimakasih kepada pendo :D. diri saya sendiri. Akhirnya kamu memutuskan
untuk mentas juga. Dari maren kemane ajee mas? Ini baru awal ndo. Setelah ini
baru peperangan yang sesungguhnya. TA! Bantai juga ya ndo TA mu! Pokoke
maju ae! G pake mundur – mundur maneh. Selak matek mambu nang jurusan
koen! :D
6.21 Teman – teman KAMPRET 2006. Kangeeennnn…. Lihat kalian adalah salah satu
dari sekian suntikan semangat lhoo. Percaya g percaya deh. Kangen rek! Aku
pasti segera menyusul kalian habis gini.
6.22 Manusia – manusia lain hamba Tuhan yang keberadaannya memberi efek
langsung dan tidak langsung.
6.23 Ibu . . . . . semoga sehat selalu bu.
~ SEKIAN ~
SEMINAR ARSITEKTUR
RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
Page | 88
DAFTAR PUSTAKA
Ardyan, Wawan, 2004, Proposal Thesis, penataan kawasan konservasi sebagai objek
wisata kota Surabaya, ITS
Nugroho, Setyo, 2007, Seminar Arsitektur, Revitalisasi Sudut Kota Lama Surabaya, ITS
Satriana R.N, Tanti, 2011, Seminar Arsitetkur, Kampung Wisata Kenjeran, ITS
Kurokawa, Kisho, 1991, Intercultural Architecture The Philosophy Of Symbiosis,
Academy Edition London
http://surabayapagi.com
http://surabayatempodulu.com
http://dododwirosableng.blogspot.com
http://www.kitlv.nl/
http://www.tropenmuseum.nl/