revisi percobaan modul 2 (update. 23-02-2012)

3
Karakteristik Transistor I C - V (Pengganti percobaan Karakteristik Input Transistor I BE B - V BE 1. Ubah setting Sinyal Generator sehingga mengeluarkan : (pastikan dengan menyambungkannya ke osiloskop ber-kopling DC) ) a. Gelombang Segitiga ~1KHz. b. Amplituda sinyal 0,8V c. Set Ofsett positif sehingga nilai minimum sinyal berada di titik nol (ground). 2. Susunlah rangkaian berikut ini : B C E 10Vdc Generator Sinyal A R C (minimum) + - + - 3. Hubungkan osiloskop : a. Probe positif (+) Ch-1 (X) ke titik B, b. Probe positif (+) Ch-2 (Y) ke titik C, c. Ground osiloskop ke titik A. 4. Gunakan setting osiloskop : - Skala X pada nilai 0,1V/div dengan kopling AC, - Skala Y pada nilai 1V/div dengan kopling DC, dan tekan tombol ‘invert’ nya. - Osiloskop pada mode X-Y. 5. Tempatkan tegangan X minimum pada garis grid paling kiri (nilai V BE = 0). Tempatkan tegangan Y terkecil (minimum) pada garis grid kedua paling bawah (nilai I C 6. Gambarkan plot I = 0) . Apabila kurva tampak sebagai dua garis, naik atau turunkan frekuensi generator sinyal hingga diperoleh kurva yang lebih baik. C (mA) - V BE (Volt) di BCL anda Catatan : Skala Y osiloskop menunjukkan tegangan pada resistor Rc. Arus kolektor (Ic) adalah tegangan tersebut dibagi resistansi itu (V Y / R C ), dengan nilai Rc sekitar 82 Ω. Karakteristik Transistor I C – V (Pengganti percobaan Karakteristik Output Transistor I CE C – V CE 1. Ubah setting Sinyal Generator sehingga mengeluarkan : (pastikan dengan menyambungkannya ke osiloskop ber-kopling DC) ) a. Gelombang Segitiga ~1KHz. b. Amplituda sinyal 12Vpp c. Set Ofsett positif sehingga nilai minimum sinyal berada di titik nol (ground). 2. Susunlah rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.

Upload: sandy-syahrir

Post on 24-Jul-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Revisi Percobaan Modul 2 (Update. 23-02-2012)

Karakteristik Transistor IC - V(Pengganti percobaan Karakteristik Input Transistor I

BE B - VBE

1. Ubah setting Sinyal Generator sehingga mengeluarkan : (pastikan dengan menyambungkannya ke osiloskop ber-kopling DC)

)

a. Gelombang Segitiga ~1KHz. b. Amplituda sinyal 0,8V c. Set Ofsett positif sehingga nilai minimum sinyal berada di titik nol (ground).

2. Susunlah rangkaian berikut ini :

B

C

E

10Vdc

Generator Sinyal

A

RC(minimum)

+

-

+

-

3. Hubungkan osiloskop :

a. Probe positif (+) Ch-1 (X) ke titik B, b. Probe positif (+) Ch-2 (Y) ke titik C, c. Ground osiloskop ke titik A.

4. Gunakan setting osiloskop : - Skala X pada nilai 0,1V/div dengan kopling AC, - Skala Y pada nilai 1V/div dengan kopling DC, dan tekan tombol ‘invert’ nya. - Osiloskop pada mode X-Y.

5. Tempatkan tegangan X minimum pada garis grid paling kiri (nilai VBE = 0). Tempatkan tegangan Y terkecil (minimum) pada garis grid kedua paling bawah (nilai IC

6. Gambarkan plot I

= 0) . Apabila kurva tampak sebagai dua garis, naik atau turunkan frekuensi generator sinyal hingga diperoleh kurva yang lebih baik.

C (mA) - VBE

(Volt) di BCL anda

Catatan : Skala Y osiloskop menunjukkan tegangan pada resistor Rc. Arus kolektor (Ic) adalah tegangan tersebut dibagi resistansi itu (VY / RC

), dengan nilai Rc sekitar 82 Ω.

Karakteristik Transistor IC – V(Pengganti percobaan Karakteristik Output Transistor I

CE C – VCE

1. Ubah setting Sinyal Generator sehingga mengeluarkan : (pastikan dengan menyambungkannya ke osiloskop ber-kopling DC)

)

a. Gelombang Segitiga ~1KHz. b. Amplituda sinyal 12Vpp c. Set Ofsett positif sehingga nilai minimum sinyal berada di titik nol (ground).

2. Susunlah rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.

Page 2: Revisi Percobaan Modul 2 (Update. 23-02-2012)

B

C

E

Sumber Arus

Generator Sinyal

A

RC

(minimum)+

-

(25uA)

3. Hubungkan Osiloskop ke rangkaian : - Probe positif (+) Ch-1 (X) ke titik E, - Probe positif (+) Ch-2 (Y) ke titik A, - Ground osiloskop ke titik C.

4. Gunakan setting osiloskop : - Skala X pada nilai 1V/div dengan kopling DC, - Skala Y pada nilai 0,5V/div dengan kopling DC, dan tekan tombol ‘invert’ nya. - Osiloskop pada mode X-Y. - Titik nol X (VCE = 0) pada di garis grid ketiga dari kiri, dan titik nol Y (IC

5. Apabila kurva tampak sebagai dua garis, naik atau turunkan frekuensi generator sinyal hingga diperoleh kurva yang lebih baik.

= 0) pada garis grid kedua dari bawah.

6. Amati kurva arus IC – VCE7. Ubah-ubah nilai I

yang ditunjukkan osiloskop. Gambarkan di BCL anda. B

Efek Early

untuk semua nilai keluaran sumber arus yang tersedia. Sesuaikan skala Ch-2 untuk mendapatkan pembacaan yang lebih baik. Gambarkan semua kurva itu pada grafik yang sama.

Dengan menggunakan rangkaian dan setting pada percobaan karakteristik IC - VCE

1. Pilihlah nilai arus basis (I

sebelumnya :

B2. Pada kurva I

) dari sumber arus yang kemiringan kurva-nya cukup besar C-VCE itu, pilihlah dua titik koordinat yang mudah dibaca, dan masih dalam garis

lurus. Baca dan catat nilai IC dan VCE

pada kedua titik tersebut.

3. Hitunglah nilai tegangan Early dengan persamaan berikut :

𝑉𝑉𝐴𝐴 = 𝑉𝑉𝐶𝐶𝐶𝐶2𝐼𝐼𝐶𝐶1 − 𝑉𝑉𝐶𝐶𝐶𝐶1𝐼𝐼𝐶𝐶2

𝐼𝐼𝐶𝐶2 − 𝐼𝐼𝐶𝐶1

Dan catat di BCL anda. 4. Pilih nilai arus basis (IB) yang lain, dan lakukan langkah 1 s/d 3 diatas untuk mengkonfirmasi

nilai tegangan Early yang sudah didapatkan.

-VA VCE1 VCE2

vCE

iC

IC2 IC1

0

Page 3: Revisi Percobaan Modul 2 (Update. 23-02-2012)

Pengaruh Bias pada Penguat Transistor

1. Ubah setting Sinyal Generator sehingga mengeluarkan : (pastikan dengan menyambungkannya ke osiloskop)

a. Gelombang Sinusoid ~1KHz. b. Amplituda sinyal 50 mVpp (tarik tombol amplituda agar didapat nilai yang kecil) c. Gunakan T konektor pada terminal output.

2. Susunlah rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.

B

C

ESumber Arus

A

RC

-

Generator Sinyal

9Vdc+

-

+

3. Hubungkan Osiloskop ke rangkaian :

- Ch-1 (X) ke Generator Sinyal dengan kabel koaksial konektor BNC-BNC, - Probe positif (+) Ch-2 (Y) ke titik C, - Ground osiloskop ke titik E.

4. Gunakan setting osiloskop : - Skala Ch-1 pada nilai 10mV/div dengan kopling AC, - Skala Ch-2 pada nilai 1V/div dengan kopling AC, - Osiloskop pada mode waktu dengan skala horizontal 500µS/div. - Titik nol Ch-1 dan titik nol Ch-2 pada garis tengah layar.

5. Gunakan multimeter digital pada mode Volt-DC untuk mengukur tegangan dari VCE6. Set I

. B

7. Set R pada 25µA (minimum sumber arus). C

8. Baca dan catat tegangan V minimum (sekitar 82 Ω).

CE kemudian gambarkan bentuk gelombang tegangan output VCE

9. Dari nilai I

yang ditunjukkan osiloskop. Amati adanya distorsi pada bentuk gelombang output.

B dan VCE yang terbaca, tentukan letak titik kerja kondisi ini pada plot grafik IC-VCE

10. Ulangi langkah 7-10. Untuk nilai-nilai I

yang telah dibuat sebelumnya. Dengan memperhatikan titik kerja ini, jelaskan mengapa distorsi pada langkah-8 terjadi.

B11. Ubah nilai R

: 200µA dan 400µA. C menjadi nilai maksimum-nya (sekitar 5KΩ). Ulangi langkah 8-10 untuk nilai RC

12. Ubah nilai I

ini.

B menjadi 150µA. Atur nilai RC sehingga VCE yang terbaca di multimeter sekitar 5V. Amati dan gambar bentuk tegangan yang terlihat di osiloskop. Dari nilai IB dan VCE yang terbaca, tentukan letak titik kerja kondisi ini pada plot grafik IC-VCE

13. Naikkan amplitude input (dari generator sinyal) hingga tampak terjadi distorsi pada gelombang tegangan output (V

yang telah dibuat sebelumnya. Dengan memperhatikan titik kerja ini, jelaskan mengapa kondisi ini terjadi.

CE

14. Naikkan lagi amplituda input. Amati apakah amplituda gelombang output masih bisa membesar, dan catat nilai maksimum amplituda tersebut.

). Catat besar amplituda input dan gambarkan bentuk gelombang outputnya.