revisi model simulasi

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Dalam era dimana teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, seorang mahasiswa Teknik Industri seharusnya dapat mengetahui tingkat performansi suatu sistem. Pada praktikum modul Arena Software ini, dilakukan pengambilan data simulasi dari proses kedatangan bahan baku sampai proses pengemasan box lalu disimpan di gudang pada PT Wonokoyo Jaya Corporindo Unit Further and Sausage Processing Plant . Dari data yang diperoleh, nantinya dapat diketahui performansi suatu sistem sehingga meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik dan lebih optimal. Dalam upaya tersebut, seringkali kita mengalami kesulitan dalam mengukur performansi dari desain baru yang telah dibuat, karena memerlukan waktu dan biaya yang sangat besar dan juga mengandung risiko kegagalan yang sulit diestimasi. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menggunakan software simulasi. Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan terperinci. Software yang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang biasa digunakan adalah Basic Process. Namun seringkali penggunaan Basic process kurang mencukupi sistem yang nyata tersebut. Sistem nyata memiliki banyak proses dan transfer yang bermacam-macam. Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan signal. Proses transfer yang memakai conveyor maupun transporter juga masih belum terdefinisikan. Oleh karena itu, pada praktikum modul Arena Software ini menggunakan Arena Advanced yang didalamnya terdapat Advance Process dan Advance

Upload: mas-roy-tambbachelegg

Post on 24-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Revisi Model Simulasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam era dimana teknologi informasi telah berkembang dengan

pesat, seorang mahasiswa Teknik Industri seharusnya dapat mengetahui

tingkat performansi suatu sistem. Pada praktikum modul Arena Software

ini, dilakukan pengambilan data simulasi dari proses kedatangan bahan

baku sampai proses pengemasan box lalu disimpan di gudang pada PT

Wonokoyo Jaya Corporindo Unit Further and Sausage Processing Plant .

Dari data yang diperoleh, nantinya dapat diketahui performansi suatu

sistem sehingga meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik dan lebih

optimal. Dalam upaya tersebut, seringkali kita mengalami kesulitan dalam

mengukur performansi dari desain baru yang telah dibuat, karena

memerlukan waktu dan biaya yang sangat besar dan juga mengandung

risiko kegagalan yang sulit diestimasi. Salah satu cara yang dapat kita

lakukan adalah dengan menggunakan software simulasi.

Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan

terperinci. Software yang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang

biasa digunakan adalah Basic Process. Namun seringkali penggunaan

Basic process kurang mencukupi sistem yang nyata tersebut. Sistem

nyata memiliki banyak proses dan transfer yang bermacam-macam.

Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan signal. Proses

transfer yang memakai conveyor maupun transporter juga masih belum

terdefinisikan. Oleh karena itu, pada praktikum modul Arena Software ini

menggunakan Arena Advanced yang didalamnya terdapat Advance

Process dan Advance Transfer sehingga proses-proses dan media transfer

yang ada dalam sistem nyata bisa disimulasikan dengan lebih terperinci,

mudah, dan cepat serta dapat digunakan untuk melakukan analisis

terhadap output yang diperoleh, baik untuk sistem manufaktur maupun

sistem non-manufaktur (jasa).

Dengan diadakannya praktikum ini, diharapkan nantinya mahasiswa

Teknik Industri dapat membuat pemodelan sistem pada proses

Page 2: Revisi Model Simulasi

pengolahan sosis ayam menggunakan software Arena 5.0 dan dapat

membuat rancangan perbaikan atas sistem tersebut sehingga dapat

meningkatkan utilitas dan produktivitas dari perusahaan tersebut.

1. Non Value Added Time (NVA)

Berikut adalah Non Vaue Added Time (NVA) yang ditampilkan dalam

report pada gambar 4.29 di bawah ini.

Gambar 4.29 Non Value Added Time

Pada sistem pembuatan sosis ini, terdapat entitas sosis yang

dimasukkan di dalam kardus. Pada gambar di atas untuk NVA (Non VA

Time), untuk kardus sosis tersebut nilainya 0 jam, karena tidak lama

waktu yang terjadi pada proses yang tidak menambah nilai pada sosis di

dalam kardus tersebut. Untuk total time, rata-rata untuk kardus tersebut

adalah 176,80 jam. Dengan melihat total time ini, dapat diketahui bahwa

sosis dalam kardus tersebut berada dalam sistem sebesar 176,80 jam.

2. Utilization

Utilization menunjukkan bahwa dalam suatu antrian terdapat suatu

nilai yang menunjukkan tingkat utilisasi dari resource yang ada dalam

suatu sistem. Berikut ini adalah utilization dari proses pembuatan sosis

ayam seperti yang ada pada gambar 4.35

Page 3: Revisi Model Simulasi

Gambar 4.35 Utilization

Pada gambar 4.35 kita dapat mengetahui bahwa tingkat kesibukan

yang paling besar pada operator pengasapan sebesar 0,2066 jam. Hal ini

dikarenakan pada proses memerlukan ketelitian yang tinggi, sehingga

bisa menghasilkan kualitas sosis yang baik. Selain itu waktu yang

dibutuhkan cukup lama, sehingga membuat proses sebelumnya

mengalami antrian dan untuk proses sebelumnya akan terjadi

penumpukan. Oleh karena itu perlu ditambah operator lagi dan juga perlu

adanya station tambahan pada proses pemasakan ini agar proses

tersebut bisa lebih cepat dan tidak menimbulkan antrian yang lama bagi

proses yang lain. Sedangkan untuk tingkat kesibukan operator yang

paling kecil adalah pada proses penggilingan yaitu, sebesar 0,000009

jam.

3. Wait Time

Wait Time meruapkan waktu yang dibutuhkan entitas menunggu

untuk diproses. Wait Time entitas dapat terlihat pada gambar 4.31 di

bawah ini.

Gambar 4.31 Wait Time

Dapat dilihat, wait time untuk entitas kardus sosis adalah sebesar

2053,39 jam. Untuk waiting time pada sistem ini dipengaruhi dari

Page 4: Revisi Model Simulasi

distribusi kedatangan dan proses lain dari pembuatan sosis tersebut, baik

kedatangan atau prosesnya berjalan cepat atau lambat hal ini dapat

mempengaruhi penumpukan entitas dalam satu proses. Untuk

mengurangi waktu waiting time yang besar, dapat dilakukan dengan

menambahkan operator sehingga tidak terjadi penumpukan entitas yang

menyebabkan wait time yang lama dari entitas dalam sistem tersebut.

1. Total Entries dan Total Exit

Untuk mengetahui berapa banyak pasien yang datang dan berapa banyak output yang bisa dihasilkan dalam sebuah sistem, dapat dilihatn pada location seperti yang ditunjukkan dalam gambar 4.18 di bawah ini.

Gambar 4.18 Total Entries dan Total Exit

Pada gambar 4.18 dapat diketahui bahwa total input yang dihasilkan dari pemodelan sistem menggunakan promodel mulai dari replikasi pertama sampai dengan replikasi kelima adalah 31 dan untuk total outputnya adalah 23. Sedangkan untuk total input dan output pada sistem nyata nilainya juga sama 31 dan 23. Kemudian untuk sisanya, 6 masih berada dalam proses sehingga tidak bisa dikatakan sebagai hasil output karena masih melalui beberapa proses. Hal ini

Page 5: Revisi Model Simulasi

menunjukkan bahwa sistem yang dibuat dengan promodel bila dibandingkan dengan sistem nyata memiliki tingkat kesesuaian yang pas.