reviewjurnalinternasional-130630035939-phpapp02

3
PENGAJARAN POKOK BAHASAN “HIMPUNAN” DENGAN ‘PEMISAHAN DAN PENGGABUNGAN KEMBALI’ (JIGSAW) REVIEW JURNAL PENELITIAN INTERNASIONAL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen : Prof. Dr. H. Rully Indrawan, M.Si. Dr.Hj.R.Poppy Yaniawati, M.Pd Oleh : Dian Kurniawan S.Pd ( 128612054) PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013

Upload: bambang-herlambang

Post on 02-Feb-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: reviewjurnalinternasional-130630035939-phpapp02

PENGAJARAN POKOK BAHASAN “HIMPUNAN” DENGAN

‘PEMISAHAN DAN PENGGABUNGAN KEMBALI’

(JIGSAW)

REVIEW JURNAL PENELITIAN INTERNASIONAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen :

Prof. Dr. H. Rully Indrawan, M.Si.

Dr.Hj.R.Poppy Yaniawati, M.Pd

Oleh :

Dian Kurniawan S.Pd ( 128612054)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

2013

Page 2: reviewjurnalinternasional-130630035939-phpapp02

Pengajaran Pokok Bahasan “Himpunan”

dengan ‘Pemisahan dan Penggabungan Kembali’

( Jigsaw)

Jurnal penelitian ini membahas tentang penelitian yang dilakukan terhadap 19 siswa

kelas 6 SD di Kocaeli, yang diambil dengan teknik Purposive Sampling dengan mengambil

pokok bahasan Himpunan, yang terbagi kedalam 3 sub pokok bahasan, yaitu :

i. Konsep himpunan dan elemen ( anggota ) himpunan, memperkenalkan himpunan

ii. Konsep himpunan semesta, himpunan nol, dan himpunan bagian

iii. Irisan dan Gabungan himpunan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw. Sedangkan penelitian ini bersifat kualitatif karena data yang diperoleh dianalisis,

ditafsirkan, dan dilaporkan secara deskriptif.

Menurut beberapa ahli dalam jurnal penelitian ini, dikemukakan bahwa pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa, keterampilan social siswa,

menciptakan kesempatan untuk belajar berbagi dengan mendukung satu sama lain, untuk

membuat keputusan tentang pembelajaran mereka sendiri dengan bertindak secara

independen dan berinteraksi dengan teman-teman mereka, mempengaruhi suasana kelas dan

hubungan persahabatan positif, keberhasilan dan motivasi belajar meningkat.

Menurut Borich ( dalam Katranci, 2012 : 2 ) pembelajaran kooperatif merupakan

sarana pembentukan nilai dan sikap, menyediakan model untuk berperilaku social,

meningkatkan titik alternative pandangan, membantu untuk mengembangkan kepribadian

yang harmonis dan stabil, dan mengembangkan perilaku seperti berpikir kritis, pemecahan

masalah dan penalaran. Hasilnya meningkatkan keterampilan pembelajaran kooperatif, lebih

tinggi kehormatan diri dan peningkatan keberhasilan.

Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip pemberian penghargaan, saling ketergantungan

positif, kemampuan untuk menilai secara individual, interaksi tatap muka, keterampilan

social, penilaian proses kelompok, dan menciptakan kesempatan yang sama untuk sukses.

Page 3: reviewjurnalinternasional-130630035939-phpapp02

Pembelajaran Jigsaw dilakukan dengan pembagian materi pelajaran dua kelompok

mempelajari materi yang sama yaitu operasi irisan dan gabungan himpunan, hal ini dilakukan

karena jumlah anggota yang tidak sama dan tingkat akademis rendah.

Dalam penelitian ini guru matematika membagi peserta didik menjadi kelompok yang

heterogen dengan pemberian nama kelompok menggunakan nama-nama bangun datar, seperti

persegi, segitiga, lingkaran dan segienam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka kesulitan dalam mengekspresikan

konsep elemen matematis dan mereka juga memiliki masalah saat membuat Irisan dan

Gabungan jika ada 3 atau lebih himpunan. Masalah ini timbul karena penelitian ini

merupakan yang pertama bagi mereka, sehingga mereka merasa asing dengan metode

pembelajaran seperti ini.

Pada akhir penelitian, mereka menyadari fakta bahwa mereka tidak hanya

bertanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri, tetapi juga untuk belajar dari orang

lain dalam kelompok, karena alasan ini mereka harus berkomunikasi lebih banyak dengan

orang lain. Mereka juga menyadari bahwa mereka perllu belajar keras dan mendengarkan

subjek yang sama lebih dari sekali untuk membantu mereka mendapatkan pemahaman yang

lebih baik.