review jurnal1 aktinomisetes
DESCRIPTION
REVIEW JURNALTRANSCRIPT
REVIEW JURNAL
Geosmin dan 2-MIB merupakan
alkohol tersier dihasilkan sebagai
metabolisme sekunder yang berbau
oleh mikroorganisme, termasuk
beberapa genera dari sianobakteria,
jamur, mixobakteria dan beberapa
actinomycetes. Hal tersebut menjadi
perhatian yang luas sebagaimana
mereka memberi rasa tanah dan bau
pada air dan produk dari air lainnya.
Sianobakteria dan actinomycetes
telah lama diketahui berasosiasi dengan
geosmin dan 2-MIB pada air, namun
kontribusi dari aktinomisetes untuk bau
pada air bersih tetap kurang cukup bukti
secara langsung.
Actinomycetes merupakan
bakteri berfilamen gram positif dan
utamanya menghasikan bau
karakteristik geosmin dan 2-MIB pada
lingkungan tanah. Banyak dari
actinomycetes bisa menghasilkan
spora, yang bisa selamat dalam kondisi
estrim dan terebar luas di udara dan air
mengalir, dan juga menghasilkan bau.
Danau teratai, berlokasi di taman
Lianhuahu, Wuhan, utamanya menjadi
tempat rekreasi, dengan luas 64,000 m2.
Pada beberapa tahun ini, terjadi
kerusakan pada nilai keindahan dan
penghasilan ekonomi dari taman
Lianhuahu disebabkan emisi bau yang
kuat dari danau, di mana Anabaena
telah ditemukan berkorelasi dengan
konsentrasi 2-MIB. Namun,
actinomycetes pada danau ini berperan
pada rasa dan permasalahan bau masih
belum diketahui. Oleh karena itu, untuk
menyediakan bukti pada kontribusi
actinomycetes pada kehadiran bau,
studi terbaru yang didesain untuk
mengisolasi dan mengidentifikasi
potensial produksi bau aktinomisetes
dari sedimen di danau teratai.
Pada jurnal ini pengambilan sampel dilakukan dengan dicampurkan air steril
yang mengandung 0.05g fenol. Dibiakkan pada medium Gause, TSB (Trypticase soy
broth), dan medium M untuk pemeriksaan geosmin dan 2-MIB. Analisis dilakukan
dengan HSPME-GC-MS
Hasilnya menunjukkan bahwa produksi
2-MIB lebih tinggi pada Gause dibandingkan
TSB. Membandingkan 2 media, 14 strain
(25%) menghasilkan 2-MIB dan 33 (60%)
menghasilkan geosmin pada M medium. Data
menunjukkan bahwa medium M paling
berguna untuk produksi geosmin dan 2-MIB.
Selanjutnya dilakukan penentuan Geosmin dan 2-MIB dari ekstraksi kultur
menggunakan HSPME (Headspace solid phase micro-extraction).
Hasilnya menunjukkan bahwa walaupun produksi geosmin dan 2-MIB
menunjukkan variasi saat dibiakkan di media berbeda, termasuk media bentuk cari
maupun padat. Ada hubungan kuat antara geosmin dan 2-MIB. Rasio menunjukkan
bahwa geosmin dan 2-MIB berperan penting dalam produksi 2-MIB. Bahkan
dipertimbangkan konsentrasi 2-MIB yang berperan pada bau apek dari
actynomicetes pada sedimen ini.
Selanjutnya dilakukan identifikasi isolate actinomycetes menggunkan PCR.
Selanjutnya sekuen yang mirip dicari mengunakan BLAST. Setelah itu dilakukan
aligment menggunakan program CLUSTAWL, dan diperoleh pohon filogenetiknya.
Hasilnya menunjukkan bahwa 6 actinomycetes diidentifikai pada 6 anggota
dari Streptomyces. Hasil poho filogenetik menunjukkan bahwa strain L33 merupakan
Streptomyces tanashiensis, dan 5 strain lainnya dikonfirmasi merupakan genus
Streptomyces berdasarkan 16S rRNA.
Dari jurnal penelitian ini disimpulkan bahwa berdasarkan analisis in vitro, 55
strain actimomycetes yang diisolasi dari danau teratai, 34 (62%), 24 (44%) dan 23
(42%) menghasilkan komponen yang memproduksi bau pada medium cair M,
Gause, dan TSB. Dari kemampuan menghasikan bau actinomycetes, kebanyakan
menghasikan geosmin, beberapa menghasilkan keduanya dan hanya sedikit yang
menghasilkan 2-MB. Medium cair M mendukung produksi yang baik dari geosmin
dan 2-MIB, TSB baik untuk pertumbuhan miselium, M dan Gause slant lebih
menstimlasi produksi spora dibandingkan TSA untuk 5 dari 6 strain yang dipilih. Dari
keenamnya, salah satu merupakan Streptomyces tanashiensis dan 5 lainnya
merupakan genera Streptomyces. Produksi bau oleh isolate yang menghasilkan
kedua bau sangat besar dipengaruhi oleh media cair dari pada yang hanya
menghasilkan geosmin. Rasio 2-MIB terhadap geosmin dari actinomycetes yang
menghasilkan kedua bau dalam biakan cari dan padat ditemukan yaitu 1.54 (R=
0.838), dapat dinyatakan bahwa actinomycetes berperan dalam kehadiran bau harus
dipertimbangkan.