review demokrasi

9
Nama : Rakhmadina NPM : 1006817555 Bahan : Budiardjo, Miriam (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tugas Review Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik Demokrasi 1. Beberapa Konsep Mengenai Demokrasi Demokrasi menurut asal kata berarti rakyat yang berkuasa, kata Yunani demos berarti rakyat, kratos/kratein berarti kekuasaan/berkuasa. Bermacam-macam istilah demokrasi yang sering kita dengar diantaranya demokrasi konstitusional, demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila, demokrasi rakyat, demokrasi soviet, demokrasi nasional dan lain-lain. Ada dua kelompok aliran yang paling penting diantara sekian banyak aliran pikiran yang dinamakan demokrasi konstitusional dan kelompok lain yang menamakan dirinya demokrasi, tapi pada hakikatnya mendasarkan dirinya pada komunisme. Aliran ini awalnya berasal dari Eropa, tapi setelah PD II Negara-negara baru di Asia juga mendukung. Indonesia menganut demokrasi yang berdasarkan Pancasila, tapi tidak dapat disangkal bahwa terdapat beberapa nilai pokok dari demokrasi konstitusional yang tersirat dalan UUD 1945 yang belum diamandemen, yaitu: Indonesia ialah negara berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (Machtsstaat). Sistem konstitusional, pemerintahan berdasarkan atas Sistem Konstitusi (Hukum Dasar) dan tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Selain itu corak khas demokrasi Indonesia yaitu, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan 1

Upload: rakhmadina-dina

Post on 27-Jun-2015

368 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review Demokrasi

Nama: RakhmadinaNPM : 1006817555Bahan : Budiardjo, Miriam (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Tugas Review Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik

Demokrasi

1. Beberapa Konsep Mengenai Demokrasi

Demokrasi menurut asal kata berarti rakyat yang berkuasa, kata Yunani

demos berarti rakyat, kratos/kratein berarti kekuasaan/berkuasa.

Bermacam-macam istilah demokrasi yang sering kita dengar diantaranya

demokrasi konstitusional, demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin,

demokrasi pancasila, demokrasi rakyat, demokrasi soviet, demokrasi

nasional dan lain-lain.

Ada dua kelompok aliran yang paling penting diantara sekian banyak

aliran pikiran yang dinamakan demokrasi konstitusional dan kelompok lain

yang menamakan dirinya demokrasi, tapi pada hakikatnya mendasarkan

dirinya pada komunisme. Aliran ini awalnya berasal dari Eropa, tapi setelah

PD II Negara-negara baru di Asia juga mendukung. Indonesia menganut

demokrasi yang berdasarkan Pancasila, tapi tidak dapat disangkal bahwa

terdapat beberapa nilai pokok dari demokrasi konstitusional yang tersirat

dalan UUD 1945 yang belum diamandemen, yaitu:

Indonesia ialah negara berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat) dan tidak

berdasarkan kekuasaan belaka (Machtsstaat).

Sistem konstitusional, pemerintahan berdasarkan atas Sistem Konstitusi

(Hukum Dasar) dan tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang tidak

terbatas).

Selain itu corak khas demokrasi Indonesia yaitu, kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,

dimuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar. Perbedaan fundamental

ialah bahwa demokrasi konstitusional mencita-citakan pemerintah yang

terbatas kekuasaanya, suatu Negara Hukum yang tunduk kepada Rule of

Law, sedangkan demokrsi yang mendasarkan dirinya atas komunisme

mencita-citakan pemerintahan yang tidak boleh dibatasi kekuasaannya

(machtsstaat) dan yang bersifat totaliter.

1

Page 2: Review Demokrasi

2. Demokrasi Konstitusional

Ciri dari demokrasi ini yaitu gagasan bahwa pemerintah yang demokratis

adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan

bertindak sewenang-wenang terhadap negaranya, sering disebut pemerintah

berdasarkan konstitusi karena pembatasan atas kekuasaan pemerintah

tercantum dalam konstitusi.

Tokoh penggagasnya adalah Lord Acton, seorang ahli sejarah Inggris

yang dalilnya menjadi termahsyur “Power tends corrupt, but absolute power

corrupts absolutely”. Pada akhir abad ke-19 muncul demokrasi

konstitusional yang menganggap bahwa pembatasan kekuasaan Negara

sebaiknya diselenggarakan dengan suatu konstitusi tertulis, yang dengan

tegas menjamin hak-hak asasi dari warga negara. Kekuasaan dibagi

sedemikian rupa agar kesempatan penyalahgunaan diperkecil, yaitu dengan

cara menyerahkannya kepada beberapa orang atau badan dan tidak

memusatkan kekuasaan pemerintahan dalam tangan satu orang atau badan

(Negara Hukum (rechtsstaat) dan Rule of Law). Pada abad ke-20 dianggap

bahwa Negara turut bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan harus

aktif berusaha untuk menaikkan taraf hidup warga negaranya (Negara

Kesejahteraan (Welfare State/Social Service State). Selain itu, demokrasi

tidak lagi pada aspek politik saja, tapi meluas pada segi-segi ekonomi

sehingga demokrasi menjadi demokrasi ekonomi.

3. Sejarah Perkembangan

Sistem demokrasi yang terdapat di negara kota Yunani Kuno merupakan

demokrasi langsung, yaitu suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk

membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga

negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Dalam negara

modern demokrasi tidak lagi bersifat langsung, tetapi merupakan demokrasi

berdasarkan perwakilan.

Dilihat dari sudut perkembangan demokrasi Abad Pertengahan

menghasilkan suatu dokumen penting, yaitu Magna Charta (Piagam Besar)

yang merupakan semi kontrak anatara beberapa bangsawan dan Raja John

dari Inggris di mana untuk pertama kali seorang raja yang berkuasa

mengikatkan diri untuk mengakui dan menjamin beberapa hak dan

2

Page 3: Review Demokrasi

privileges dari bawahannya sebagai imbalan untuk penyerahan dana bagi

keperluan perang dan sebagainya, piagam ini dianggap sebagai tonggak

dalam perkembangan gagasan demokrasi.

Pada permulaan abad ke-16 di Eropa Barat muncul negara-negara

nasional dalam bentuk yang modern dan mengalami beberapa perubahan

sosial dan kultural. Dua kejadian tersebut adalah Renaissance, yaitu aliran

yang menghidupkan kembali minat kepada kesusastraan dan kebudayaan

Yunani Kuno yang selama abad pertengahan telah disisihkan, sehingga

timbulnya gagasan mengenai perlunya ada kebebasan beragama serta ada

garis pemisah yang tegas antara soal-soal agama dan soal-soal keduniawian.

Aliran tersebut menyebabkan pada masa 1650-1800, orang eropa barat

menyelami masa Aufklarung beserta Rasionalisme, suatu aliran pikiran yang

ingin memerdekakan pikiran manusia dari batas-batas yang ditentukan oleh

Gereja dan mendasarkan pemikiran atas akal (ratio) semata-mata. Timbullah

gagasan bahwa manusia mempunyai hak-hak politik yang tidak boleh

diselewengkan oleh raja dan mengakibatkan dilontarkannya kecaman-

kecaman terhadap raja, yang menurut pola yang sudah lazim pada masa itu

mempunyai kekuasaan tak terbatas. Monarki absolut ini telah muncul dalam

masa 1500-1700 sesudah berakhirnya Abad Pertengahan.

Muncullah gagasan kontrak sosial yang merupakan pendobrakan

terhadap kedudukan raja-raja absolut ini. Teori ini beranggapan bahwa

hubungan antara raja dan rakyat didasari oleh suatu kontrak yang

ketentuan-ketentuannya mengikat kedua belah pihak. Teori ini merupakan

usaha untuk mendobrak dasar dari pemerintahan absolut dan menetapkan

hak-hak politik rakyat, yang mencetuskannya adalah John Locke dan

Montesquieu. Pada akhir abad ke-19 gagasan mengenai demokrasi

mendapat wujud yang konkret sebahai program sistem politik.

4. Demokrasi Konstitusional Abad ke-19: Negara Hukum Klasik

Cara terbaik untuk membatasi kekuasaan pemerintah ialah dengan suatu

konstitusi, apakah bersifat naskah atau tak bersifat naskah. Dalam gagasan

konstitusionalisme, konstitusi atau UUD tidak hanya merupakan suatu

dokumen yang mencerminkan pembagian kekuasaan di antara lembaga-

lembaga kenegaraan (eksekutif, legislatif, yudikatif) atau yang hanya

merupakan suatu anatomy of a power relationship, yang dapat diubah atau

3

Page 4: Review Demokrasi

diganti kalau power relationship itu sudah berubah. Gagasan ini memandang

UUD sebagai suatu lembaga yang mempunyai fungsi khusus yaitu

menentukan dan membatasi kekuasaan pemetintah di satu pihak dan di

pihak lain menjamin hak-hak asasi warga negaranya.

Ahli hukum Eropa Barat, Friedrich Julius Stahl, menyebutkan 4 unsur

Rechtsstaat dalam arti klasik:

a) Hak-hak manusia

b) Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu

c) Pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan

d) Peradilan administrasi dalam perselisihan

Unsur-unsur Rule of Law dalam arti klasik yang dikemukakan oleh A.V.

Dicey dalam Introduction to the Law of the Constitution mencakup:

a) Supermasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-

wenang

b) Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum

c) Terjaminnya hak-hak manusia oleh undang-undang serta keputusan-

keputusan pengadilan

Negara hanya mempunyai tugas pasif, yakni baru bertindak apabila hak-

hak manusia dilanggar atau ketertiban dan keamanan umum terancam.

Konsepsi negara hukum tersebut adalah sempit, maka dari itu sering disebut

“Negara Hukum Klasik”.

5. Demokrasi Konstitusional Abad ke-20: Rule of Law yang Dinamis

Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintah yang demokratis

di bawah Rule of Law adalah:

a) Perlindungan konstitusional, selain menjamin hak-hak individu, harus

menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas

hak-hak yang dijamin

b) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

c) Pemilihan umum yang bebas

d) Kebebasan untuk menyatakan pendapat

e) Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi

f) Pendidikan kewarganegaraan

Demokrasi didasari oleh beberapa nilai yang dirumuskan oleh Henry B.

Mayo, namun tidak berarti bahwa setiap masyarakat demokratis menganut

4

Page 5: Review Demokrasi

semua hal yang dirinci tersebut, tapi tergantung pada perkembangan

sejarah serta budaya politik masing-masing:

a) Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga

b) Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu

masyarakat yang sedang berubah

c) Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur

d) Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum

e) Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman

f) Menjamin tegaknya keadilan

Untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu diselenggarakan

beberapa lembaga sebagai berikut:

a) Pemerintahan yang bertanggung jawab

b) Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan

kepentingan-kepentingan dalam masyarakat dan yang dipilih dengan

pemilihan umum yang bebeas dan rahasia dan atas dasar sekurang-

kurangnya dua calon untuk setiap kursi

c) Suatu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik

d) Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat

e) Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan

mempertahankan keadilan

6. Perkembangan Demokrasi di Asia: Pakistan dan Indonesia

Pakistan

Meninggalnya Mohammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan sangat

mempengaruhi perkembangan politik selanjutnya, karena pemimpin lain

tidak memiliki kewibawaan di tingkat nasional. Pakistan mengalami krisis

kepemimpinan dan instabilitas politik. Pada tahun 1958 tentara turun tangan

dengan membatalkan UUD 1956 yang berdasarkan sistem parlementer dan

membubarkan kabinet, DPR baik di pusat maupun di Pakistan Timur dan

Barat serta partai-partai politik. Tahun 1960 Presiden Ayub Khan mengambil

alih pimpinan negara sebagai presiden revolusioner dengan suatu kabinet

presidensial, yang menganggap sturktur perlu dirombak dan diganti dengan

sistem yang memenuhi beberapa syarat:

Mudah di mengerti rakyat yang buta huruf dan berada di pedesaan

5

Page 6: Review Demokrasi

Memberi kesempatan kepada rakyat di semua lapisan untuk secara

aktif memikirkan serta memutuskan masalah sosial dan politik

Menyususn pemerintahan yang kokoh yang tidak diombang-ambing

oleh DPR.

Selanjutnya dalam UUD ditetapkan adanya seorang presiden yang tidak

dapat dijatuhkan oleh DPR selama masa jabatan lima tahun, atau yang biasa

disebut sistem presidensial.

Pada tahun 1968, sesudah terjadi kerusuhan, Presiden Ayub Khan

menyerahkan kekuasaan kepada Jendral Yahya Khan. Presiden yang baru ini

menjanjikan menghidupkan kembali sistem parlementer dan mengadakan

pemilu di akhir tahun 1970. Perubahan dari sistem presidensial ke sistem

parlementer mewarnai perkembangan demokrasi di Pakistan.

Indonesia

Sejarah demokrasi di Indonesia di bagi dalam 4 masa dari sudut

perkembangannya:

1. Masa Republik Indonesia I (1945-1959)

Masa demokrasi (konstitusional) yang menonjolkan peranan parlemen

serta partai-partai dan yang karena itu dapat dinamakan Demokrasi

Parlementer.

2. Masa Republik Indonesia II (1959-1965)

Masa demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek telah

menyimpang dari demokrasi konstitusional yang secara formal

merupakan landasannya, dan menunjukkan beberapa aspek demokrasi

rakyat. Ciri-ciri pada periode ini adalah dominasi dari presiden,

terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis

dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosia-politik.

3. Masa Republik Indonesia III (1965-1998)

Masa demokrasi pancasila yang merupakan demokrasi konstitusional

yang menonjolkan sistem presidensial. Ciri-ciri dalam periode ini adalah:

Peranan presiden yang semakin besar dan dominan dalam sistem

politik di Indonesia

Keberhasilan dalam penyelenggaraan pemilu

Menjadikan Indonesia swasembada beras pada pertengahan

dasawarsa 1980-an

6

Page 7: Review Demokrasi

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme berkembang dengan pesar seiring

dengan keberhasilan pembangunan ekonomi

Dominasi Presiden Soeharto membuat presiden menjadi penguasa

mutlak karena tidak ada 1 institusi/lembaga pun yang dapat menjadi

pengawas presiden dan mencegahnya melakukan penyelewengan

kekuasaan.

Akibatnya semakin menguatnya kelompok-kelompok penentang

Presiden Soeharto dan Orde Baru

4. Masa Republik Indonesia IV (1998-sekarang)

Masa reformasi yang menginginkan tegaknya demokrasi di Indonesia

sebagai koreksi terhadap praktik-praktik politik yang terjadi pada masa

Republik Indonesia III.

7