review dan analisis tesis "faktor - faktor penentu pola penyebaran dan setting pkl studi kasus...

34
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya kepada kami kelompok 7 mata kuliah Metode dan Teknik Analisis Kawasan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PBR Metode dan Teknik Analisis kawasan dengan topik yang kami ambil adalah “Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta”. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam rangka menyelesaikan tugas ini. Seperti Dosen kami Bapak M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng., D.Eng. serta asistan dosen yang setia memberikan bimbingan yaitu Irsyad Adhi Waskita, ST dan juga tak lupa kepada Bayu Jatmiko selaku pembuat tesis. Tugas ini adalah sebuah laporan yang berisikan rangkuman thesis dan hubungan antara teoritis dan empiris terhadap penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu Bayu Jatmiko. Serta berisikan hasil analisis kelompok kami dan saran atau kritik terhadap tesis tersebut. Kami menyadari bahwa laporan masih memiliki kekurangan sehingga belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini. Page 1

Upload: septian-widyanto

Post on 09-Aug-2015

102 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

- Definisi PKL- Pola penyebaran PKL- Setting PKL- Kondisi PKL di Kawasan MOnumen 45 - Banjarsari Surakarta

TRANSCRIPT

Page 1: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan

rahmat dan hidayah serta karunia-Nya kepada kami kelompok 7 mata kuliah

Metode dan Teknik Analisis Kawasan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

PBR Metode dan Teknik Analisis kawasan dengan topik yang kami ambil adalah

“Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan

di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta”.

Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu kami dalam rangka menyelesaikan tugas ini. Seperti Dosen kami

Bapak M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng., D.Eng. serta asistan dosen yang setia

memberikan bimbingan yaitu Irsyad Adhi Waskita, ST dan juga tak lupa kepada

Bayu Jatmiko selaku pembuat tesis.

Tugas ini adalah sebuah laporan yang berisikan rangkuman thesis dan

hubungan antara teoritis dan empiris terhadap penelitian yang dilakukan oleh

peneliti yaitu Bayu Jatmiko. Serta berisikan hasil analisis kelompok kami dan

saran atau kritik terhadap tesis tersebut.

Kami menyadari bahwa laporan masih memiliki kekurangan sehingga

belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami

butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Harapan kami dengan adanya tugas PBR dan pembuatan laporan ini

adalah semoga dapat menjadi masukan bagi kami dan teman-teman guna

menyusun tesis yang baik dan sempurna.

Sleman, 19 Desember 2012

Penyusun

Page 1

Page 2: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………….1

Daftar Isi …………………………………………………………………….. 2

A. Latar Belakang …………………………………………………………...3

A.1 Kritik dan Saran ……………………………………………………… 3

B. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………. 4

B.1 Teori ……………………………………………………………………… 4

B.2 Landasan Teori…………………………………………………………… 5

B.3 Kritik dan Saran …………………………………………………………. 6

C. Metode Penelitian………………………………………………………… 6

C.1 Wilayah Penelitian……………………………………………………….. 6

C.2 Batasan Penelitian……………………………………………………....... 7

C.3 Bahan dan Alat Penelitian………………………………………………... 9

C.4 Pembagian Daerah Amatan Penelitian…………………………………… 9

C.5 Kritik dan Saran………………………………………………………….. 12

D. Studi Kasus……………………………………………………………….. 12

D.1 Kritik dan Saran………………………………………………………….. 13

E. Analisis dan Pembahasan…………………………………………………. 13

E.1 Permasalahan …………………………………………………………….. 13

E.2 Analisis Terhadap Kios PKL Penggal di Kawasan Monumen 45……….. 14

E.3 Kesimpulan Analisis……………………………………………………….. 16

E.4 Kritik dan Saran……………………………………………………………. 19

F. Penutup……………………………………………………………………. 20

F.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 20

F.2 Saran……………………………………………………………………….. 22

F.3 Kritik dan Saran……………………………………………………………. 23

Page 2

Page 3: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

A.Latar Belakang

Kondisi kota yang lebih maju dibandingkan dengan kondisi desa

memicu kegiatan urbanisasi. Akibat yang ditimbulkan dari urbanisasi antara

lain peningkatan jumlah penduduk kota.Meningkatnya laju pertumbuhan

penduduk tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

Keadaan inilah yang menyebabkan lahirnya sektor informal akibat dari tidak

tersedianya lapangan pekerjaan di sektor formal. Sektor informal yang

bergerak di daerah perkotaan di Indonesia sering diidentikkan dengan jenis

pekerjaan yang dilakukan oleh Pedagang kaki lima (PKL).

Penulis mengambil studi kasus kawasan di sekitar Monumen 45

Banjarsari, Surakarta.Di kawasan ini sektor informal melakukan kegiatan

ekonominya. Padahal, kondisi kelas jalan di sekitar kawasan Monumen 45

berupa jalan kolektor sekunder dan jalan lokal, maka kecil kemungkinan PKL

tumbuh disekitar kawasan ini. Namun pada kenyataannya PKL hadir dan

menempati ruang-ruang di sepanjang jalan ini.Oleh karena itu penulis ingin

meneliti:

1. Faktor apa sajakah yang menjadi penentu penyebaran PKL dan setting

kios PKL di sekitar kawasan di sekitar Monumen 45.

2. Bagaimana arahan setting kios PKL yang sesuai dengan ketentuan dan

aktivitas kawasan di sekitar Monumen 45.

Page 3

A.1 Kritik dan Saran :

1. Menurut kami latar belakang penelitian kurang kuat. Penulis

terlalu banyak menuliskan penjelasan tentang permasalahan

PKL secara umum sementara penjelasan tentang PKL di

Kawasan sekitar Monumen 45 kurang dijelaskan secara

terperinci.

Page 4: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

B.Tinjauan Pustaka

B.1. Teori

B.1.1. Teori sektor informal

Sektor informal merupakan usaha yang bersifat mandiri dan tidak

mendapat perlindungan hukum serta dukungan fasilitas dari pemerintah.

Oleh karena itu, pencari kerja dan pendatang baru sangat mudah memasuki

sektor ini.

Sektor informal identik dengan Pedagang Kaki Lima (PKL).

Pedagang kaki lima menurut keputusan mendagri no.23/MPP/kep/1/1998

tentang lembaga-lembaga usaha perdagangan, adalah perorangan yang

melakukan penjualan barang-barang dengan menggunakan bagian

jalan/trotoar dan tempat untuk kepentingan umum serta tempat lain yang

bukan miliknya.Dari jenis dagangannya, pedagang kaki lima

dikelompokkan menjadi 4 jenis perdagangan, yaitu:

a. Jasa

b. Makanan dan minuman

c. Non makanan

d. Buah-buahan

Tipe-tipe desain kaki lima dapat dikenali paling tidak lewat 4

kecenderungan, yakni mobilitas, kemenetapan, tingkat permodalan usaha,

dan komplektisitas desain.

B.1.2. Pola penyebaran, setting, dan kompleksitas bentukan fisik kios kaki

lima

A. Pola penyebaran kaki lima

Pola penyebaran kaki lima dipengaruhi oleh karakter pemilihan lokasi

PKL. Tipe susunan PKL menurut Poerbo (2004) dibagi menjadi dua,

yaitu:

a. Tipe konvensional:

PKL memilih lokasi dengan memanfaatkan jalur pedestrian yang

menghubungkan ke atau dari pusat kegiatan seperti pasar, kampus,

dan perkantoran.

Page 4

Page 5: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

b. Tipe tradisional:

PKL yang berkumpul sehingga mampu menarik para pembeli dan

biasanya barang yang dijual homogen. Hal ini sering kita kenal

sebagai aglomerasi.

B.1.3 Teori Setting dan Kompleksitas Bentukan Fisik Kaki Lima

Setting dapat diartikan tata letak suatu interaksi antara interaksi

manusia dengan lingkungan. Sedangkan kompleksitas bentuk fisik kaki

lima diakibatkan adanya isu bagaimana PKL mengatasi keterbatasan

modal usaha bersamaan dengan tuntutan kebutuhan memodofikasi kios

menjadi lebih kompleks. Hal inilah yang menyebabkan kebutuhan ruang

yang luas meningkat dan penurunan kualitas desain.

B.2. Landasan Teori

B.2.1 Kios PKL dalam Konteks Sektor Informal

Kaki lima adalah satu jenis sektor informal yang melakukan penjualan

barang-barang, biasanya memilih tempat yang banyak didatangi orang

dengan tanpa izin dari pemerintah.

B.2.2 Kios PKL dalam konteks ruang publik

Keberadaan kios PKL dalam konteks ruang publik terkait erat dengan

pengaruh penggunaan ruang. Kios kaki lima menempati lokasi-lokasi

di sepanjang jalan/pedestrian yang merupakan sarana accessibility.

B.2.3 Kios PKL dalam konteks activity support

Aktivitas di suatu kawasan dapat berpengaruh terhadap tumbuhnya

PKL dan atau sebaliknya keberadaan PKL dapat berpengaruh terhadap

aktivitas di suatu kawasan.

B.2.4 Kios PKL dalam konteks pola penyebaran, setting

Pola penyebaran PKL dipengaruhi adanya proses pemanfaatan ruang-

ruang publik yang dianggap strategis oleh para PKL. Setting (karakter

perletakkan) PKL dipengaruhi oleh aktivitas dan situasi terhadap

pedestrian, bangunan, dan jalan.

Page 5

Page 6: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

C. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

rasionalistik kualitatif, yaitu dengan menemukan permasalahan di lapangan

kemudian membuat rangka penelitiannya dan mengolah data secara kuantitatif

untuk menentukan hasil yang kualitatif.

Untuk mempermudah penelitian, maka dilakukan studi kasus terhadap

sebuah kawasan sebagai batas area penelitian. Kesimpulan analisis ini selanjutnya

di gunakan sebagai acuan pembuatan guidelines.

C.1 Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian ini adalah kawasan di sekitar Monumen 45, Pasar Legi,

Kecamatan Banjarsari Surakarta dengan objek penelitian kios pedagang kaki

lima yang mempunyai kecenderungan menetap di lokasi tersebut dengan batas

wilayah :

Sebelah Utara : Jl. Wolter Monginsidi

Sebelah Selatan : Jl. Sutan Syahrir

Sebelah Barat : Jl. S. Parman, Kawasan Pasar Legi

Sebelah Timur : Jl. D.I. Panjaitan

Page 6

B.3 Kritik dan Saran :

1. Mengenai kajian pustaka sudah cukup baik. Penulis sudah menjelaskan

mengenai PKL dan setting penyebaran PKL, serta keterkaitan antara

PKL dengan konteks ruang yang lain. Namun, penulis terlalu banyak

memasukkan data yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan dalam

penelitian.

2. Data yang kurang dibutuhkan diletakkan di awal pembahasan. Hal ini

menyebabkan tesis terlihat terlalu bertele-tele. Padahal di bagian akhir

pembahasan justru terdapat data yang terkait dengan penelitian.

Page 7: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Gambar 3. 1. Blok Plan Kawasan Monumen 45 Banjarsari Surakarta

(Sumber : Dinas Tata Kota, 2005)

C.2. Batasan Penelitian

Wilayah studi kasus ini akan dibatasi oleh dua variabel, yaitu variabel

pengamatan berdasarkan pola penyebaran dan berdsarkan setting. Variabel

berdasarkan pola adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 1. Variabel penelitian berdasarkan Pola Penyebaran/ Distribusi

variabel parameter sub parameter objek amatan

Pola Penyebaran

FungsiBangunan dan

ruang pelingkup

Publik

komersial

dagang

komersial jasa

Hunian

lahan kosong

Jarak

Magnet

Bangunan

magnet lain

di antara magnet

Jalan

penghubung

jenis

penghubung

Jarak

PKL lain Kios

warung tenda

Page 7

Page 8: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Gerobak

Sirkulasi

Lalu lintasArah lalu lintas

Dimensi jalan

Parkir

Parkir onstreet

Parker offstreet

Sirkulasi

Tabel 3. 2. Variabel penelitian berdasarkan Setting

variabel Parameter sub parameter Objek amatan

Setting

Fisik

Bangunan

Fungi bangunan

Pagar

Pintu gerbang

Batas persil

Jalur pedestrian

Dimensi

Vegetasi dan

taman

Street furniture

Jalan

Dimensi

Lajur

Posisi

Lalu lintas

Aktivitas

PKL

Jenis dan waktu

Modul

Posisi dan

orientasi

Kendaraan

Parker onstreet

Parkir offstreet

Intenstas

Pejalan kakiIntensitas

Area konsentrasi

C.3. Bahan dan Alat Penelitian

Page 8

Page 9: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Bahan-bahan penelitian yang harus disiapkan untuk mendapatkan

informasi, antara lain : studi literature tetang kawasan, opini mengenai

fenomena PKL dengan cara wawancara. Adapun sumber yang dapat diambil

melalui metoda wawancara adalah : PKL itu sendiri, pengunjung, pengguna

jalan, paguyuban PKL, masyarakat sekitar, dan instansi terkait seperti : Dinas

tata kota, Bappeda, Dinas pasar dan kantor PKL, serta instansi pemerintahan

lainnva.

Alat-alat penelitian yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan :

1. Kamera, untuk merekam jenis kios, barang yang dijual, bentuk desain

kios keadaan akses, dan aktivitas di sekitar kawasan

2. Meteran, untuk mengukur dimensi jalan, dimensi kios.

3. Gmbar peta, block plan, untuk mendata fungsi bangunan, ragam setting

PKL terhadap jalur pedestrian dan bangunan , kondisi ruas jalan, jalur

pedestrian dan taman.

4. Alat tulis dan Komputer.

C.4. Pembagian Daerah Amatan Penelitian

Pembagian daerah amatan penelitian digunakan untuk memudahkan

pengamatan terhadap wilayah penelitan, area penelitian dapat di bagi

berdasarkan kategori yang ada, maka daerah amatan dibagi menjadi tiga

penggal wilayah. Sperti yang terlihat pada gambar berikut :

i. Penggal I : Kawasan di luar Kompleks Monumen 45

Gambar 3. 2. Penggal I Wilayah amatan penelitian

(Sumber : Survei, 2005)

ii. Penggal II : Kawasan di sekitar Kompleks Monumen 45

Page 9

Page 10: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Gambar 3. 3. Penggal II Wilayah Amatan Penelitian

(Sumber : Survei, 2005)

iii. Penggal III : Kawasan di dalam Kompleks Monumen 45

Page 10

Page 11: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Gambar 3. 4. Penggal III Wilayah Amatan Penelitian

(Sumber : Survei, 2005)

a. Pengumpulan Data dan Informasi Kios PKL

Pengumpulan data kios PKL yang ada di wilayah penelitian,

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Tahap 1

i. Mendata deskripsi kategorisasi jenis dan macam kios PKL berdasar

jenis barang dagangannya, yaitu penjual barang dan jasa.

ii. Mendata deskripsi ragam setting kios PKL tersebut terhadap pedestrian,

trotoar, dan bangunan sekitarnya.

iii. Mendata tampilan visual kios PKL ditinjau dari berbagai sudut dan

aspek fisiknya.

iv. Data tersebut dipertegas dengan memberikan ulasan, informasi,dan

deskripsinya.

Tahap 2

i. Pemotretan terhadap fenomena kios PKL, yaitu: pemotretan terhadap

aspek visual, sirkulasi, dan beberapa hal terkait topik yang akan di

bahas.

ii. Foto-foto tersebut kemudian diolah sehingga memberikan informasi

yang jelas.Lalu data yang terhimpun dari data pertama dan kedua

dimanfaatkan untuk tujuan penelitian dan sebagai penompang informasi

yang ada.

b. Proses analisis

Proses analisis dilakukan untuk menganalisis hasil amatan dengan

menggunaan metoda kuantitatif atau dominasi yang kemudian

Page 11

Page 12: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

diasumsikan berdasarkan kebutuhan. Adapun proses analisis dalam proses

ini antara lain :

a. Menganalisis kecenderungan pemilihan lokasi PKL terhadap daya tarik

kawasan untuk mengetahui pola persebarannya

b. Menganalisis kecenderungan setting beberapa kios PKL terhadap

aktivitas pengguna kawasan dan akses bangunan di sekitar kawasan

sehingga dapat diketahui pola yang dipakai oleh PKL berdasarkan

fenomena lapangan.

c. Menganalisis tampilan visual PKL sehingga dapat diketahui ragam dan

macam kios PKL dan permasalahan yang ditimbulkan.

Page 12

Page 13: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

D. Studi Kasus

Kawasan di sekitar Monumen 45 Banjarsari Surakarta dibagi menjadi

beberapa fungsi ruang kawasan, diantaranya : fungsi publik berupa fasilitas

pendidikan, perdagangan dan jasa, permukiman, ruang terbuka hijau kota.

Struktur ruang ini membagi beberapa ruas jalan yang menghubungkan antar

fungsi ruang sekitar kawasan, sehingga kawasan ini mempunyai fungsi

penting bagi struktur ruang kota surakarta. Kawasan tersebut didominasi oeh

fungsi permukiman dan RTH kota. Kawasan tersebut sekarang

keberadaannya cenderung mengalami penurunan fungsi kawasan, hal ini

terbukti dari kondisi fisik kawasan yang tidak tertata rapi, tidak terawat, dan

telah didominasi dengan kegiatan perdagangan (PKL) yang menyebar merata

di sekitar kawasan.

Page 13

C.5Kritik dan Saran :

1. Data yang digunakan sudah cukup lengkap. Namun bahasa yang digunakan terlalu berbelit-belit

dan tidak komunikatif, sehingga sulit dicerna orang awam. Bahkan dalam penyajian data tidak

disertai klasifikasi yang jelas antara jalan yang berbeda dan permasalahannya. Banyak pula

kesalahan dalam penulisan sesuai tata eja Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Analisa terhadap komposisi berupa penjelasan yang cukup jelas dan komunikatif. Namun sama

sekali tidak representatif karena tidak dijabarkan dalam bentuk gambar maupun grafik. Bahkan

proses pengumpulan data dan menganalisis tidak dijabarkan jadi diragukan keabsahan analisis

terhadap komposisi dalam penelitian ini.

Saran:

1. Sebaiknya cukup gambar dan sedikit keterangan deskripsi, karena penjelasan deskripsi berupa

tulisan justru sia-sia menyebabkan kesan membosankan dan membingungkan.

2. Pada rekayasa rencana vegetasi, foto dan gambar yang digunakan cukup representatif dan

menarik. Alangkah baiknya lagi jika peneliti menggunakan sketsa gambar tiga dimensi sebagai

dasar penelitian yang menjadikan responden bisa merasakan suasana dari simulasi .vegetasi

tersebut, hingga penilaian pun akan lebih detail dan spesifik.

Page 14: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Penelitian kali ini dilakukan pengamatan dengan membagi menjadi tiga

penggal ruang kawasan, yaitu : 1) penggal di luar kompleks (Jl. Abdul

Rahman Saleh, Jl. Samsul Rizal, dan Jl. Sugiyo Pusponoto), 2) penggal di

sekitar kompleks (Jl. Monumen), dan 3) penggal di dalm kompleks.

Ketiga penggal memiliki karakter yang sama, yaitu didominasi dengan

permukiman dan RTH kota tetapi keberadaan PKL dengan kios menetap,

mayoritas aktivitas terjadi pada siang hari.

Setiap jalan dibagi menjadi lima aspek pembahasan yaitu tinjauan umum

kawasan, kondisi ruang jalan, fungsi bangunan, sebaran kios PKL, dan

ragam setting kios PKL.

E. Analisis dan Pembahasan

E.1 Permasalahan

PKL dianggap sebagai aktivitas yang sangat riskan menimbulkan konflik

kepentingan. PKL dianggap sebagai aktivitas yang sangat riskan

menimbulkan permasalahan lingkungan karena sifat modal usahanya yang

sangat mudah untuk menarik aktivitas informal lainnya. Selain itu PKL

dianggap bermasalah karena keberadaannya yaitu membuka kios di lahan

publik pekotaan dan meninggalkan kiosnya setelah selesai berjualan.

Page 14

D.1 Kritik dan Saran:

1. Terlihat bahwa penulis sudah mengkonsep bab ini sedemikian rupa

karena sudah membagi tiap obyek peneliti (jalan) dengan lima

pembahasan yang sesuai dengan tema penelitian.

2. Gambar dan foto juga sudah mudah dipahami.

3. Jika dilihat pada bab selanjutnya (Analisis dan Pembahasan) tidak

terlihat secara jelas peran data-data yang telah dikumpulkan pada studi

kasus ini sehingga pembaca sulit memahami isi dan pembahasan

(bagian terpenting) yang terkandung dalam laporan penelitian ini.

Page 15: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Menurut penelitian Agus Nur Rochmad mengenai faktor-faktor penentu

pola sebaran dan setting PKL di Yogyakarta (2004), kota-kota di Indonesia

cenderung memilih lokasi kelas jalan arteri sekunder dengan fungsi kawasan

komersial jasa, namun pada kenyataannya PKL di Kawasan sekitar monumen

45 Banjarsari Surakarta menempati ruas jalan dengan kelas jalan kolektor

sekunder dan kelas jalan lokal, adapun fungsi kawasan didominasi oleh

kawasan pemukiman.

Kawasan pengamatan yaitu penggal di luar kompleks kawasan

monumen 45, penggal di sekitar kompleks monumen 45 dan penggal di

dalam kompleks monumen 45. Ketiga penggal ruang tersebut mempunyai

tingkat kelas jalan dan aktivitas kawasan yang berbeda.

E.2 Analisis Terhadap Kios PKL Penggal di Kawasan Monumen 45

Disebutkan sebelumnya bahwa wilayah studi kasus ini dibatasi oleh dua

variabel, yaitu variabel pengamatan berdasarkan pola penyebaran dan

berdasarkan setting. Variabel tersebut digunakan untuk memperoleh suatu

faktor-faktor kecenderungan kios PKL dalam memilih lokasi usahanya dan

karakter setting-nya sehingga akan menjadi acuan dalam membuat arahan

penataan kios PKL di wilayah studi kasus tersebut.

E.2.1 Analisis Pola Penyebaran PKL

Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

mengacu pada teori-teori tentang karakteristik aktivitas PKL yang antara

lain :

- PKL berembang di lahan-lahan yang tidak tersentuh oleh rancangan

arsitektur. Secara mikro merupakan daerah yang terlantar, tetapi secara

makro berada di daerah strategisyang dibangun oleh sektor informal.

- Memanfaatkan ruang-ruang terbuka kota yang sering dileati orang

tetapi relatif kurang pengawasan dari pihak yang berwenang.

Dari dua karakteristik aktivitas PKL di atas dapat diambil

beberapa faktor yang berpengaruh terhadap sebaran kios PKL sebagai

parameter penentu, antara lain :

Page 15

Page 16: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

1. Penyebaran PKL terhadap fungsi bangunan

Fungsi bangunan dapat menjadi suatu magnet-magnet aktivitas

masyarakat. Adanya daya tarik ini akan menarik kegiatan informal

untuk melakukan kegiatan ekonominya.

2. Penyebaran PKL terhadap jarak

Adanya magnet-magnet dan elemen penghubung kios PKL disekitar

kawasan dengan aktivitas masyarakat yang ada akan berpengaruh

terhadap penyebaran kios PKL di sekitar kawasan.

3. Penyebaran PKL terhadap sirkulasi (akses dan lalu-lintas

kawasan)

Krakteristik sektor informal PKL yang notabene menempati lokasi

yang strategis, di keramaian dan sering dilewati orang, sangat terkait

dengan kondisi kawasan sebagai lintasan jalur-jalur transportasi dan

akses kawasan sehingga hal ini akan sangat mempengaruhi aktivitas

PKL dalam mencari lokasi-lokasi untuk usahanya.

E.2.2 Analisis Setting Kios PKL

Setting (Karakter perletakkan) diperlukan untuk mengetahui tempat

dan dalam situasi apa mereka berhubunagn sebab situasi yang berbeda

mempunyai tata letak yang berbeda pula. Di dalamnya terkait dengan

aspek-aspek spesifik yang meliputi bangunan sebagai pembentuk

enclosure, ruang jalan dan kelengkapannya yang terbentuk oleh

enclosure.

Dengan menganalisis kecenderungan setting beberapa kios PKL

terhadap aktivitas pengguna kawasan dan akses bangunan di sekitar

kawasan dapat diketahui pola seperti apa yang dominan dipakai oleh kios

PKL berdasarkan fenomena yang ada di lapangan. Hasil dari analisis

tersebut diasumsikan untuk mengetahui kondisi yang sesuai dengan

kebutuhan pemakai kawasan terhadap lingkungannya.

Page 16

Page 17: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Adapun variabel pengamatan berdasarkan setting adalah setting fisik

dan setting aktivitas/pelaku.

1. Setting fisik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Setting terhadap jalur pedestrian (menyangkut besaran ruang dan

perlaku penguna).

b. Setting terhadap bangunan (menyangkut fungsi bangunan, pintu

masuk, pagar pembatas dan elemen fisik lain).

c. Setting terhadap jalan (menyangkut dimensi jalan, arah lalu-lintas,

kecepatan dan kepadatan).

2. Setting aktivitas/pelaku dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Setting terhadap pejalan kaki (meyangkut intensitas dan area

konsentrasi)

b. Setting terhadap PKL (menyangkut jenis, modul & dimensi dan

posisi & orientasi).

c. Setting terhadap kendaraan (menyangkut parkir onstreet, parkir

offstreet dan parkir sirkulasi).

E.3 Kesimpulan Analisis

E.3.1 Penggal di luar Kompleks Kawasan Monumen 45

1. Pola Penyebaran

a. Penyebaran PKL lebih banyak di depan bangunan rumah

tinggal dan lahan kosong hal ini dipengaruhi faktor kondisi

fisik dan fungsi bangunan serta kontrol terhadap lingkungan

sekitar.

b. PKL menyebar di antara magnet dan lebih banyak di dekat

magnet, yaitu lebih dekat dengan aktivitas masyarakat,

penyebaran ini secara mengelompok dengan jarak yang dekat

antar kios.

c. Penyebaran PKL dipengaruhi perlambatan, percepatan lalu

lintas dan arah pergerakan lalu lintas.Penyebaran PKL

dipengaruhi faktor kondisi fisik dan fungsi bangunan serta

Page 17

Page 18: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

kontrol terhadap lingkungan sekitar, PKL menempati lahan

dengan ikut mempertimbangkan aktivitas pengguna lainnya

terlebih kepada sesama pedagang.

2. Setting

a. Setting PKl menutupi sebagian fasade bangunan, namun tidak

begitu mengganggu keluar masuk bangunan. Kondisi fisik

bangunan yang cenderung tertutup akan menarik PKL

mendirikan kios di depan bangunan.

b. Setting modul kios PKL dipengaruhi kapasitas dan dimensi

ruang kosong di sisi jalan dan keberadaan vegetasi serta dekat

dengan jalur lalu lintas pengguna jalan.

c. Setting kios PKL dipengaruhi jenis barang dagangan, aktivitas

PKL dipengaruhi fungsi dan kegiatan sekitar kawasan.

d. Setting PKL berhubungan langsung dengan pengunjung dan

mengganggu sirkulasi pejalan kaki.

e. Setting PKL berhubungan langsung dengan kendaraan dan tidak

dipengaruhi aktivitas parkir. Sementara itu setting PKL di

sepanjang ruang kosong sisi jalan mengganggu aktivitas.

E.3.2 Penggal di sekitar Kompleks Kawasan Monumen 45

1. Pola penyebaran

a. Penyebaran PKL dipengaruhi faktor kondisi fisik dan fungsi

bangunan serta kontrol terhadap lingkungan sekitar.

b. PKL menyebar di antara magnet dan lebih banyak di dekat magnet,

yaitu lebih dekat dengan aktivitas masyarakat, penyebaran ini

secara mengelompok dengan jarak yang dekat antar kios.

c. Pergerakan lalu lintas di sekitar kawasan dengan aktivitas tinggi

mendukung penyebaran PKL

2. Setting

a. Kios PKL di desain permanen menutupi open space Monumen 45

b. Setting PKL berhubungan langsung dengan kendaraan dan tidak

dipengaruhi aktivitas parkir. Sementara itu setting PKL di

Page 18

Page 19: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

sepanjang ruang kosong sisi jalan mengganggu aktivitas kendaraan

di siang hari

E.3.3 Penggal di dalam Kompleks Monumen 45

1. Pola Penyebaran

a. Penyebaran PKL dipengaruhi faktor kondisi fisik dan fungsi

bangunan serta kontrol terhadap lingkungan sekitar.

b. Penyebaran dipengaruhi kondisi aktivitas dan arah pergerakan lalu

lintas.

2. Setting

a. PKL bebas memilih lahan karena tidak ada pengawasan dari

pemulik lahan, kondisi bangunan yang tidak terawat dan jauh dari

kontrol akan menarik PKL mendirikan kios di sekitarnya.

b. Setting di jalur pedestrian karena langsung berhubungan dengan

pengunjung, kapasitas dan dimensi ruang kosong di jalur pedestrian

berpengaruh terhadap setting modul kios, PKL penjual pakaian

membutuhkan tempat lebih luas, memilih ruang kosong sesuai jenis

barang dagangan dan sifat kemenetapannya.

Page 19

Page 20: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

F. Penutup

Page 20

E.4 Kritik dan Saran:

1. Tidak lengkapnya penjelasan mengenai kepanjangan dari singkatan kata seperti BP yang

merupakan singkatan dari Barang Permanen dan BJP yaitu Barang Jasa Permanen, pada

tabel data.

2. Tidak adanya kesimpulan atau pembahasan pada setiap tabel analisis. Hal ini penting

karena dapat mempermudah pembaca untuk memahami isi tabel.

3. Tidak adanya penjelasan pada foto Penyebaran PKL terhadap Fungsi Bangunan dan tidak

ada dasar mengapa terdapat daerah yang potensial sebagai lahan PKL.

4. Tidak terdapat penjalasan pada foto-foto Penyebaran PKL terhadap Jarak dan Sirkulasi

Saran:

1. Akan lebih baik apabila di bagian bawah setiap tabel diberi keterangan yang menjelaskan

singkatan pada tabel.

2. Setiap foto juga sebaiknya diberi penjelasan agar mudah dipahami oleh pembaca.

Page 21: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

F.1 Kesimpulan

PKL di kawasan sekitar kompleks Monumen 45 menempati lahan publik

yang dianggap strategis, seperti ruang terbuka kota, jalur pedestrian, maupun

pusat keramaian lainnya.Mereka memilih kawasan tersebut karena dekat dengan

keramaian serta pusat aktivitas masyarakat. PKL juga menempati lahan pedestrian

atau dekat dengan pusat perdagangan. Sehingga secara garis besar dapat

disimpulkan bahwa PKL tertarik untuk membuka usahanya di tempat yang jauh

dari kontrol pengawasan dan jauh dari rancangan arsitektur.

Keberadaan PKL di kawasan sekitar kompleks Monumen 45 menjadi salah

satu media yang dapat menghubungkan dua atau lebih pusat-pusat kegiatan umum

di perkotaan. Namun, daya dukung lingkungan sudah tidak mampu untuk

mewadahinya, sehingga timbul suatu permasalahan lingkungan akibat

perkembangan kegiatan PKL yang cenderung tidak terkontrol. PKL di kawasan

sekitar kompleks Monumen 45, kemudian mengarahkan usahanya yang bersifat

permanaen, di mana mereka mendesain kiosnya dengan bangunan permanen dan

meninggalkan begitu saja setelah mereka selesai beraktivitas. Semakin lama hal

itu mengundang kegiatan informal lain untuk memperluas penyebaran usaha

tersebut. Perkembangan ini juga dipicu oleh tidak adanya kontrol maupun

pengawasan dari pihak terkait.Tentunya, hal yang kompleks tersebut dapat

menyebabkan konflik kepentingan antar pengguna kawasan.

Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan terhadap aktivitas PKL di

kawasan sekitar kompleks Monumen 45 Banjarsari Surakarta. Sistem pengelolaan

dan penataannnya mengacu pada prinsip-prinsip usaha yang dilakukan, sehingga

akan saling mendukung terhadap kegiatan kota. Prinsip yang menjadi pendoman

dalam langkah pengelolaan dan penataan tersebut adalah:

1. Kios PKL sebagai salah satu usaha pada sektor informal diperkenakan untuk

membuka usahanya dengan membatasi waktu (jam kerja).

2. Perlu dipikirkan solusi kios PKl yang dapat mewadahi kegiatannya dengan

pertimbangan jenis barang dagangan yang dijual

Melihat kecenderungan aktivitas dan daya dukung kawasan, baik dalam

pola sebaran maupun karakter settingnya. Maka diperlukan suatu ruang-ruang

tertentu yang dapat difungsikan untuk mewadahi kegiatannya.

Page 21

Page 22: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

F.1.1Faktor-faktor penentu pola penyebaran dan setting PKL di kawasan sekitar

Monumen 45 Banjarsari Surakarta

A. Pola Penyebaran

Fungsi Bangunan

1. Penyebaran PKL di kawasan sekitar Monunen 45 Banjarsari Surakarta

menempati lahan kosong yang jauh dari rancangan arsitektur, karena tidak adanya

control dari pemilik lahan baik lahan kosong maupun rumah yang tidak dihuni.

2. Pada kawasan sekitar Monumen 45 Banjarsari Surakarta, tidak ada penyebaran

PKL di depan bangunan yang tertata dan terawat.

3. PKL dalam menempati lahan ikut mempertimbangkan aktivitas pengguna

lainnya, terutama kepada sesama pedagang.

Jarak

1. PKL pada kawasan monument 45 Banjarsari Surakarta terletak diantara magnet

dan di dekat magnet.

2. PKL cenderung dekat dengan aktivitas masyarakat.

3. PKL menyebar secara mengelompok dengan jarak yang dekat antar kios.

Sirkulasi

1. Dipengaruhi oleh perlambatan dan arah pergerakan lalu lintas serta pengunjung

2. Pergerakan lalu lintas dengan aktivitas yang tinggi mendukung penyebaran PKL

pada kawasan Monumen 45 Banjarsari Surakarta.

B. Setting

Setting Fisik

1. Bangunan

- PKL menyesuaikan kondisi fisik pagar dan karakter ruang kosong dan di

depan bangunan (open space)

- PKL mendesain permanen kiosnya di depan bangunan sehingga menutupi

sebagian fasade bangunan.

- Di sekeliling monument, kios PKL menutupi open space monument.

2. Ruang Jalan

- Kapasitas, ruang kosong, dan vegetasi pada trotoar berpengaruh terhadap

setting modul kios PKL.

- Setting modul kios PKL cenderung dekat dengan jalur lalu lintas pengguna

jalan.

Page 22

Page 23: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

- Keberadaan pohon perindang tidak berpengaruh terhadap setting modul kios

PKL.

Setting Aktivitas

1. Aktivitas PKL

- Jenis barang dagangan berpengaruh pada setting desain kios PKL

- Aktivitas di sekitar bangunan berpengaruh terhadap setting kios PKL

- Setting kios permanen PKL menutupi fasade bangunan dan open space selama

24 jam.

2. Aktivitas Pengunjung

- Aktivitas kepadatan pengunjung di sekitar kawasan berpengaruh terhadap jam

operasional dan aktivitas PKL

- Setting kios PKL di sepanjang ruang kosong di sisi jalan mengganggu

aktivitas pejalan kaki di siang hari.

3. Aktivitas Kendaraan

- Aktivitas kendaraan di sekitar kawasan berpengaruh terhadap setting, waktu,

dan aktivitas PKL

- Setting kios PKL yang memanfaatkan ruang kosong di sisi jalan mengganggu

aktivitas kendaraan.

F.2 Saran

Perlu adanya kriteria-kriteria sebagai jalan tengah pemberian solusi

penyelesaian permasalahan yang terjadi di ruang publik sehingga tidak terjadi

konflik antar kepentingan publik. Kondisi kawasan yang cenderung tidak tertata

serta kurangnya kontrol atau pengawasan dari pihak terkait maupun masyarakat,

menyebabkan PKL berkembang dan mengalami pertumbuhan. Perlu diberikan

arahan untuk penataan dan pengembangan PKL, yaitu PKL tetap diperkenankan

untuk membuka usahanya namun ada pembatasan waktu operasional. Diperlukan

suatu ruang-ruang tertentu yang dapat mewadahi PKL dan kegiatannya.

Page 23

Page 24: Review dan Analisis Tesis "Faktor - Faktor Penentu Pola Penyebaran dan Setting PKL Studi Kasus Kawasan di Sekitar Monumen 45 – Banjarasari Surakarta"

Page 24

F.3 Kritik dan Saran :

Secara garis besar, kesimpulan yang ditulis oleh peneliti sudah menjawab

rumusan masalah. Yaitu meneliti pola persebaran dan setting PKl di kawasan sekitar

Monumen 45 Banjarsari Surakarta. Peneliti juga menyertakan gambar serta informasi

yang detail mengenai data yang diperoleh. Namun, peneliti kurang jelas dalam

menentukan area penggal jalan. Misalnya, peneliti menyajikan data “Pola Persebaran

PKL di Luar Kompleks Monumen 45”, namun peneliti tidak mencantumkan berapa

meter radius penelitian yang dilakukan. Peneliti tidak mencantumkan pula berapa jumlah

sampel PKL yang digunakan. Jenis barang dagangan PKL hanya secara garis besar,

misal perdagangan dan jasa. Peneliti tidak menyebutkan beberapa contoh dagangan atau

ajsa yang ditawarkan oleh PKL.

Saran:

Sebaiknya peneliti mencantumkan data secara lebih detail. Misal dengan

menggunakan peta dan memberi titik-titik persebaran PKL di kawasan sekitar Monumen

45 Banjarsari Surakarta. Peneliti juga diharapkan menggunakan lampiran sampel data

perihal jenis dagangan dan jasa apa saja yang ditawarkan.