review buku partitur
DESCRIPTION
review nivel remajaTRANSCRIPT
![Page 1: Review Buku Partitur](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081804/55cf9437550346f57ba06d88/html5/thumbnails/1.jpg)
Review Buku
Hola! Setelah sekian lama menghilang dari peredaran, aku kembali!
Kali ini, sesuai judul yang kutulis, aku bakal mereview sebuah novel yang cocok untuk
dijadikan koleksi Tapi dibanding review, mungkin ini lebih mirip ke curhatan histeris
seorang pembaca, hahaha! Oke, here we go!
Judul : Partitur Dua Musim
Penulis : Farrahnanda
Penerbit : de TEENS
Tebal : 348 Halaman
Tahun Terbit : 2014
Novel ini menceritakan slice of life dari
kembar keluarga Laroux; Scarlet dan
Crimson dengan kota Montreal sebagai
latarnya. Di awal, kedua pemuda dua
puluh delapan tahun itu mendapat
tawaran untuk membuat sebuah simfoni dari seorang pria kaya bernama Tuan Barnabé.
Oh, yeah~ simfoni, Saudara-saudara! Kembar Laroux ini memang artis yang bekerja di
bidang musik; Scarlet bekerja di balik layar dengan menulis, mengomposisi dan
menggubah lagu-lagu, sedangkan Crimson memainkannya secara live.
Dari simfoni itu, cerita Scarlet dan Crimson Laroux kemudian berlanjut ke hubungan cinta
dengan Elena Dvorakova dan Monique Barnabé –yang aku akui, manis. Sampai kemudian,
masalah pada biola kesayangan kedua kembar (Le Maurien dan Lamoureux) terangkat ke
permukaan mewarnai hidup mereka.
Aku nggak akan membahas ceritanya dari awal sampai akhir karena kalian harus baca
sendiri, hehehe. Menurutku pribadi sih, nggak ada kejutan dalam novel ini. Maksudku,
nggak ada flashback yang “gelegar”, semua mengalir begitu aja. Aku termasuk pecinta alur
![Page 2: Review Buku Partitur](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081804/55cf9437550346f57ba06d88/html5/thumbnails/2.jpg)
bolak-balik, jadi awalnya kukira aku akan bosan. Ditambah, aku mulai bisa menebak
tentang Elena sejak awal kemunculannya. Lalu masalah Le Maurien dan Lamoureux?
Biola-biola langka itu terus membuatku terbayang dengan “Lucille” yang ada di “BECK”
jadi, (lagi-lagi) aku bisa menduga apa yang akan terjadi. Aku memang nggak mendapat
kejutan, tapi siapa sih yang peduli? Nyatanya, aku terus baca novel ini sampai akhir!
*tepuk tangan*
Cara Farrah menulis begitu... apa yaah? Smooth? Mungkin begitu, makanya aku setia
membuka halaman demi halaman untuk dibaca tanpa ada yang ku-skip.
Well, yang jelas novel ini salah satu novel teen terkeren yang pernah kubaca. Serius, tapi
santai. Santai, tapi nggak kosong. Ngerti maksudku? Nggak? Yasudah, yang penting itulah,
hahaha! ^^v
Ah, ya! Tokoh favoritku di sini tentu Scarlet Laroux! Dia membuatku ingat dengan tokoh
Park Shi Ohn di drakor Good Doctor, juga Mukkun di anime Kuroko no Basket. Kyaa!
Mereka cute (dalam artian tersendiri) dan genius, dan oh, tampan tentunya! Hahaha, benar-
benar perpaduan yang luar biasa! *histeris sendiri* Dan bagian dimana Scarlet memainkan
biola di depan Elena? Itu so sweet! Rasanya, aku mau jadi Elena untuk saat itu, lalalalaaa~
Apalagi yang harus kutulis? Hmm... Ooh! Kurasa novel ini jadi amat sangat menarik
untukku karena aku juga punya minat dengan musik. Well, walaupun aku nggak bisa main
piano dan biola (plus nggak kunjung bisa baca not balok), aku suka dengan suara dua alat
itu. Aku juga sering dengerin nocturne punya Eyang Chopin (favoritku saat ini adalah
Nocturne Op 48 No.1 in C Minor).
Dan oh, astaga! “Redhead” dan “kembar” juga adalah ide utama cerita novel yang
naskahnya baru kuselesain beberapa minggu lalu! *promosi terselubung* Jadi, mungkin ini
sebabnya aku benar-benar menggebu untuk selesain baca Partitur Dua Musim ini dalam
semalam! Yay!
Untuk kekurangan? Err... aku menemukan sedikit kesalahan di halaman... *buka-buka lagi
novelnya*Ah! Halaman 245. Kecil memang. Cuma ada satu nama yang tertukar; harusnya
nama Scarlet yang muncul di baris ke delapan, bukan Crimson. Dan... sebenarnya ini
masih membuatku bingung, tapi kalau nggak salah penulisan yang benar untuk “jenius”
adalah “genius” dan “simponi” adalah “simfoni” (Kalau aku yang salah, aku minta maaf).
![Page 3: Review Buku Partitur](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081804/55cf9437550346f57ba06d88/html5/thumbnails/3.jpg)
Apapun, yang jelas aku beri dua jempol untuk novel ini. Dan aku mau sekuelnya! Cerita ini
membuatku merasa nggak cukup. Aku mau ceritanya dilanjutin!
N.B : Aku kesulitan waktu baca surname Elena; Dvorakova –dari awal sampai akhir. Dan
sebenarnya, aku berharap kalau Scarlet akan memudahkanku dengan memanggilnya Elena
aja, tapi ternyata harapanku nggak terkabul, huhuhu
Palembang, Juli 2014