review buku partitur

4
Review Buku Hola! Setelah sekian lama menghilang dari peredaran, aku kembali! Kali ini, sesuai judul yang kutulis, aku bakal mereview sebuah novel yang cocok untuk dijadikan koleksi Tapi dibanding review, mungkin ini lebih mirip ke curhatan histeris seorang pembaca, hahaha! Oke, here we go! Judul : Partitur Dua Musim Penulis : Farrahnanda Penerbit : de TEENS Tebal : 348 Halaman Tahun Terbit : 2014 Novel ini menceritakan slice of life dari kembar keluarga Laroux; Scarlet dan Crimson dengan kota Montreal sebagai latarnya. Di awal, kedua pemuda dua puluh delapan tahun itu mendapat tawaran untuk membuat sebuah simfoni dari seorang pria kaya bernama Tuan Barnabé. Oh, yeah~ simfoni, Saudara- saudara! Kembar Laroux ini memang artis yang bekerja di bidang musik; Scarlet bekerja di balik layar dengan menulis, mengomposisi dan menggubah lagu-lagu, sedangkan Crimson memainkannya secara live.

Upload: putri-nur-auliya

Post on 26-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

review nivel remaja

TRANSCRIPT

Page 1: Review Buku Partitur

Review Buku

Hola! Setelah sekian lama menghilang dari peredaran, aku kembali!

Kali ini, sesuai judul yang kutulis, aku bakal mereview sebuah novel yang cocok untuk

dijadikan koleksi Tapi dibanding review, mungkin ini lebih mirip ke curhatan histeris

seorang pembaca, hahaha! Oke, here we go!

Judul : Partitur Dua Musim

Penulis : Farrahnanda

Penerbit : de TEENS

Tebal : 348 Halaman

Tahun Terbit : 2014

Novel ini menceritakan slice of life dari

kembar keluarga Laroux; Scarlet dan

Crimson dengan kota Montreal sebagai

latarnya. Di awal, kedua pemuda dua

puluh delapan tahun itu mendapat

tawaran untuk membuat sebuah simfoni dari seorang pria kaya bernama Tuan Barnabé.

Oh, yeah~ simfoni, Saudara-saudara! Kembar Laroux ini memang artis yang bekerja di

bidang musik; Scarlet bekerja di balik layar dengan menulis, mengomposisi dan

menggubah lagu-lagu, sedangkan Crimson memainkannya secara live.

Dari simfoni itu, cerita Scarlet dan Crimson Laroux kemudian berlanjut ke hubungan cinta

dengan Elena Dvorakova dan Monique Barnabé –yang aku akui, manis. Sampai kemudian,

masalah pada biola kesayangan kedua kembar (Le Maurien dan Lamoureux) terangkat ke

permukaan mewarnai hidup mereka.

Aku nggak akan membahas ceritanya dari awal sampai akhir karena kalian harus baca

sendiri, hehehe. Menurutku pribadi sih, nggak ada kejutan dalam novel ini. Maksudku,

nggak ada flashback yang “gelegar”, semua mengalir begitu aja. Aku termasuk pecinta alur

Page 2: Review Buku Partitur

bolak-balik, jadi awalnya kukira aku akan bosan. Ditambah, aku mulai bisa menebak

tentang Elena sejak awal kemunculannya. Lalu masalah Le Maurien dan Lamoureux?

Biola-biola langka itu terus membuatku terbayang dengan “Lucille” yang ada di “BECK”

jadi, (lagi-lagi) aku bisa menduga apa yang akan terjadi. Aku memang nggak mendapat

kejutan, tapi siapa sih yang peduli? Nyatanya, aku terus baca novel ini sampai akhir!

*tepuk tangan*

Cara Farrah menulis begitu... apa yaah? Smooth? Mungkin begitu, makanya aku setia

membuka halaman demi halaman untuk dibaca tanpa ada yang ku-skip.

Well, yang jelas novel ini salah satu novel teen terkeren yang pernah kubaca. Serius, tapi

santai. Santai, tapi nggak kosong. Ngerti maksudku? Nggak? Yasudah, yang penting itulah,

hahaha! ^^v

Ah, ya! Tokoh favoritku di sini tentu Scarlet Laroux! Dia membuatku ingat dengan tokoh

Park Shi Ohn di drakor Good Doctor, juga Mukkun di anime Kuroko no Basket. Kyaa!

Mereka cute (dalam artian tersendiri) dan genius, dan oh, tampan tentunya! Hahaha, benar-

benar perpaduan yang luar biasa! *histeris sendiri* Dan bagian dimana Scarlet memainkan

biola di depan Elena? Itu so sweet! Rasanya, aku mau jadi Elena untuk saat itu, lalalalaaa~

Apalagi yang harus kutulis? Hmm... Ooh! Kurasa novel ini jadi amat sangat menarik

untukku karena aku juga punya minat dengan musik. Well, walaupun aku nggak bisa main

piano dan biola (plus nggak kunjung bisa baca not balok), aku suka dengan suara dua alat

itu. Aku juga sering dengerin nocturne punya Eyang Chopin (favoritku saat ini adalah

Nocturne Op 48 No.1 in C Minor).

Dan oh, astaga! “Redhead” dan “kembar” juga adalah ide utama cerita novel yang

naskahnya baru kuselesain beberapa minggu lalu! *promosi terselubung* Jadi, mungkin ini

sebabnya aku benar-benar menggebu untuk selesain baca Partitur Dua Musim ini dalam

semalam! Yay!

Untuk kekurangan? Err... aku menemukan sedikit kesalahan di halaman... *buka-buka lagi

novelnya*Ah! Halaman 245. Kecil memang. Cuma ada satu nama yang tertukar; harusnya

nama Scarlet yang muncul di baris ke delapan, bukan Crimson. Dan... sebenarnya ini

masih membuatku bingung, tapi kalau nggak salah penulisan yang benar untuk “jenius”

adalah “genius” dan “simponi” adalah “simfoni” (Kalau aku yang salah, aku minta maaf).

Page 3: Review Buku Partitur

Apapun, yang jelas aku beri dua jempol untuk novel ini. Dan aku mau sekuelnya! Cerita ini

membuatku merasa nggak cukup. Aku mau ceritanya dilanjutin!

N.B : Aku kesulitan waktu baca surname Elena; Dvorakova –dari awal sampai akhir. Dan

sebenarnya, aku berharap kalau Scarlet akan memudahkanku dengan memanggilnya Elena

aja, tapi ternyata harapanku nggak terkabul, huhuhu

Palembang, Juli 2014