revenue stream dan cost...

24
Modul 6 Aspek Revenue Stream Dan Cost Structure (Kelayakan Biaya dan Finansial) Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti MP-IIP223-10/R.5 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS TRISAKTI MODUL PRAKTIKUM MODUL 6 Revenue Stream dan Cost Structure (Kelayakan Biaya dan Finansial) DISUSUN OLEH : Ir. Didien Suhardini, MSc, PhD Anggota Tim Integrasi HALAMAN 6.0 DARI 16 DIPERIKSA OLEH : Dr. Rianti Dewi Sulamet Wakil Dekan I NO. DOKUMEN : MP-IIP233-10/R.5 DISETUJUI OLEH : Dr. Rina Fitriana, ST, MM Ka Jur Teknik Industri MULAI BERLAKU : 07 September 2017 NAMA PRAKTIKUM : PRAKTIKUM PERANCANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR IV KODE MK/ PRAKTIKUM : IIP 233 PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI LABORATORIUM / STUDIO : PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN BISNIS

Upload: hoanghanh

Post on 05-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Aspek Revenue Stream Dan Cost Structure

(Kelayakan Biaya dan Finansial)

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP223-10/R.5

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS TRISAKTI

MODUL PRAKTIKUM

MODUL 6

Revenue Stream dan Cost Structure

(Kelayakan Biaya dan Finansial)

DISUSUN OLEH :

Ir. Didien Suhardini, MSc, PhD

Anggota Tim Integrasi

HALAMAN 6.0 DARI 16

DIPERIKSA OLEH :

Dr. Rianti Dewi Sulamet

Wakil Dekan I

NO. DOKUMEN :

MP-IIP233-10/R.5

DISETUJUI OLEH :

Dr. Rina Fitriana, ST, MM

Ka Jur Teknik Industri

MULAI BERLAKU :

07 September 2017

NAMA PRAKTIKUM : PRAKTIKUM PERANCANGAN INDUSTRI

MANUFAKTUR IV

KODE MK/ PRAKTIKUM : IIP 233

PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI

LABORATORIUM / STUDIO : PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN BISNIS

Page 2: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.2 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

MODUL 6

Revenue Stream dan Cost Structure

(Kelayakan Biaya dan Finansial)

1. Tujuan Praktikum

Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

penjualan dengan metode tradisional, melakukan analisis titik impas, menyusun laporan

keuangan, dan menilai kelayakan bisnis.

Setelah mengikuti praktikum ini, praktikan mampu:

a. Memperkirakan Pendapatan

b. Mengidentifikasikan struktur biaya (biaya Bahan Langsung, biaya Tenaga Kerja

Langsung dan Biaya Overhead

c. Memperkirakan Biaya Produksi, Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan

d. Menghitung Contribution Margin per Unit, Contribution Margin Ratio, Margin of

Safety, titik impas dan merencanakan laba

e. Menyusun income statement (laba rugi),

f. Membuat proyeksi arus kas (cash flow projection)

g. Menghitung NPV, ROR dan Payback period.

Kata kunci: biaya, harga pokok, titik impas, kontribusi, income statement, cashflow, balance

sheet, NPV, ROR, payback period

Page 3: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.3 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

2. TEORI SINGKAT

2.1 Pendapatan/Penjualan

Pendapatan masuk dalam revenue streams building block yang menggambarkan uang

tunai yang diperoleh perusahaan dari setiap segmen pelanggan. Selanjutnya revenue

(pendapatan) dikurangi biaya akan menghasilkan laba. Bila pelanggan dikatakan sebagai

jantung dari sebuah model bisnis, maka aliran pendapatan (revenue stream) adalah arterinya.

Perusahaan harus mengetahui nilai apa yang diinginkan oleh setiap segmen pelanggan

sehingga mereka mau membayar. Perusahaan bisa mendapatkan satu atau lebih aliran

pendapatan dari setiap pelanggan.

Suatu model bisnis memiliki dua tipe aliran pendapatan yang berbeda. (1) pendapatan

transaksi berasal dari pembayaran pelanggan per sekali bayar. (2) pendapatan berulang

berasal dari pembayaran berjalan baik dalam penyampaian proposisi nilai (produk) ke

pelanggan atau menyediakan pelayanan pelanggan paska penjualan.

Selain itu perlu diketahui untuk nilai seperti apa pelanggan benar-benar mau membayar.

Untuk apa dan bagaimana cara pembayaran yang diinginkan pelanggan dan seberapa besar

setiap aliran pendapatan berkontribusi terhadap total pendapatan keseluruhan. Ada beberapa

cara untuk memunculkan aliran pendapatan:

a. Penjualan aset: aliran pendapatan diperoleh dari menjual hak kepemilikan produk fisik.

Contoh: amazon.com menjual buku, music, elektronik dan lainnya secara online. Toyota

menjual mobil yang mana pembeli kemudian bebas untuk mengendarai, menjual kembali

atau bahkan merusakkannya.

b. Usage fee (biaya pemakaian) : aliran pendapatan diperoleh dari penggunaan jasa khusus.

Makin banyak pelayanan digunakan lebih banyak yang harus dibayar oleh pelanggan.

Contoh: operator telepon akan menagih untuk jumlah menit yang digunakan untuk

menelpon. Suatu hotel menagih untuk lama menginap. Pelayanan antar barang menagih

untuk pengantaran paket dari suatu tempat ke tempat lain.

c. Subscription fees (biaya pendaftaran): diperoleh dari menjual akses kontinyu pada

pelayanan tertentu. Tempat senam/klub golf menjual pendaftaran keanggotaan bulanan

atau tahunan untuk mengakses peralatan latihan.

d. Lending/Renting/Leasing (pinjam, sewa, sewa beli): diperoleh dari menyerahkan

sementara hak eksklusif aset tertentu untuk periode tetap dengan membayar. Contoh

penyewaan mobil/rumah.

Page 4: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.4 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

e. Licensing (lisensi): diperoleh dari memberikan ijin untuk menggunakan hak cipta/paten

dengan membayar lisensi. Pemilik lisensi mendapatkan pendapatan dari hak cipta tanpa

membuat. Yang membuat membayar pada pemilik lisensi.

f. Brokerage fee (biaya perantara/komisi) diperoleh dari jasa perantara wakil dari dua atau

lebih pihak. Contoh provider kartu kredit mendapatkan pendapatan dari persentase nilai

transaksi penjualan antara pedagang (merchant) dan pelanggan. Broker dan agen real

estate mendapat suatu komisi setiap kali berhasil mempertemukan penjual dan pembeli.

g. Advertising (mengiklankan): dihasilkan dari pembayaran untuk mengiklankan produk,

jasa, merek tertentu yang dilakukan oleh industri media dan event organizers, akhir-akhir

ini termasuk perangkat lunak dan jasa.

2.2 Mekanisme Penentuan Harga

Setiap aliran pendapatan bisa memiliki mekanisme penentuan harga yang berbeda, yang

dikelompokkan menjadi dua kelompok fixed (pas) dan dinamis.

Penentuan harga pas: harga ditentukan didasarkan pada variabel statis.

a. Daftar harga : harga pas untuk untuk produk individu, jasa dan proposisi nilai lainnya.

b. Bergantung pada fitur produk: harga bergantung pada jumlah atau kualitas fitur proposisi

nilai lainnya.

c. Bergantung pada pelanggan: harga bergantung pada tipe dan karakteristik segmen

pelanggan

d. Bergantung pada volume: harga sebagai fungsi dari jumlah yang dijual

Penentuan harga dinamis: harga berubah bergantung kondisi pasar

a. Negotiation (bargaining): harga dinegosiasikan antara dua atau lebih mitra bergantung

pada kekuasaan dan atau keterampilan negosiasi

b. Yield management : harga bergantung pada persediaan dan waktu pembelian (biasanya

digunakan untuk sumberdaya yang mudah habis seperti kamar hotel dan kursi pesawat.

c. Real-time-market : harga ditetapkan secara dinamis didasarkan atas penawaran dan

permintaaan

d. Auctions (lelang): harga ditentukan oleh hasil penawaran kompetitif

Page 5: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.5 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

2.3 Struktur Biaya (Cost Structure)

Struktur biaya menjelaskan semua biaya yang terjadi untuk mengoperasikan model

bisnis. Blok bangunan ini menjelaskan biaya yang paling penting yang terjadi pada waktu

mengoperasikan model bisnis tertentu. Menciptakan dan mengantarkan nilai, menjaga

hubungan dengan pelanggan, dan memperoleh pendapatan pada semua biaya yang

dikeluarkan. Semua biaya dikalkulasi setelah menentukan Key Resources (sumber daya

kunci), Key Activities (aktivitas kunci) , and Key Partnerships (mitra kunci). Beberapa model

bisnis lebih didorong oleh biaya murah yang disebut oleh perusahaan penerbangan tidak ada

makanan atau low cost structure.

Pada setiap model bisnis biaya harus diminimasi lebih-lebih pada struktur biaya

rendah. Sehingga dapat dibedakan dua kelas struktur biaya: cost driven (digerakkan biaya),

dan value driven (digerakkan nilai) dan banyak bisnis yang berada diantara kedua ekstrim.

a. Cost-driven : fokus pada minimasi biaya sebisa mungkin. Pendekatan ini bertujuan

menciptakan dan memelihara struktur biaya seramping mungkin menggunakan proposisi

nilai harga murah, otomasi maksimum dan outsourcing (alih daya) ektensif. Perusahaan

penerbangan tanpa makanan, seperti Air Asia, Lion Air.

b. Value-driven: Beberpa perusahaan kurang memperhatikan implikasi biaya tetapi fokus

pada penciptaan nilai. Proposisi nilai premium dan derajat yang tinggi pelayanan ke

perorangan seperti hotel mewah.

2.4 Biaya Tetap dan Tidak Tetap

Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat, sehingga

dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh

penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain. Menurut

perubahannya terhadap volume produk atau jasa biaya di bagi dua yaitu biaya tetap dan biaya

variabel

2.4.1 Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang tetap sama terhadap volume produk atau pelayanan

berapapun. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi

sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Contoh:

biaya sewa tempat adalah biaya tetap. Ketika pesanan dan produk banyak atau sedikit, uang

yang harus dikeluarkan untuk sewa tempat adalah tetap. Besarnya tidak terpengaruh oleh

Page 6: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.6 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

banyak sedikitnya pelanggan yang membeli produk. Contoh lain: gaji, fasilitas fisik

manufaktur (depresiasi atau penyusutan)

2.4.2 Biaya Variabel

Biaya variabel atau juga disebut variable cost adalah biaya yang berubah-rubah sesuai

dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang

harus anda keluarkan. Contoh yang mudah, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam

pembuatan sebuah produk adalah biaya variabel. Contoh: Jika biaya upah pegawai bukan

bulanan tetapi tergantung pada banyaknya produk, maka upah pegawai termasuk biaya

variabel. Biaya bahan baku juga termasuk dalam biaya variabel karena besar biaya per

bulannya akan sangat tergantung dengan jumlah produksi yang kita hasilkan.

2.4.3.Economies of scale (skala ekonomis)

Keunggulan biaya yang diperoleh suatu bisnis ketika output meningkat.karena perusahaan

membesar contohnya perusahaan mendapat manfaat dari harga bahan yang lebih murah

karena membeli lebih banyak dan biaya rata-rata per unit turun ketika output meningkat.

2.4.4 Economies of scope (lingkup ekonomis) :

Keunggulan biaya yang diperoleh suatu bisnis sehubungan dengan lingkup yang lebih luas

dari perusahaan yang membesar contohnya aktivitas pemasaran atau saluran distribusi bisa

mendukung produk multi.

2.5. Biaya Produksi

Untuk membuat laporan harga pokok produksi biaya dibagi menjadi: biaya bahan baku

langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

2.5.1 Biaya Bahan Baku Langsung

Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral

dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk. Contoh

bahan baku langsung adalah kayu untuk pembuatan meubel dan kulit untuk pembuatan tas.

Pertimbangan utama dalam mengelompokkan bahan ke dalam biaya bahan baku langsung

adalah kemudahan penelusuran proses pengubahan bahan tersebut sampai menjadi barang

jadi. Sebagai contoh, paku untuk membuat peralatan meubel merupakan bagian dari barang

Page 7: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.7 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

jadi, namun agar perhitungan biaya meubel tersebut bisa dilakukan secara cepat, bahan ini

dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku tidak langsung.

2.5.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan

baku langsung menjadi barang jadi. Biaya untuk ini meliputi gaji para tenaga kerja langsung

yang dapat dibebankan kepada produk tertentu.

2.5.3 Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik disebut juga biaya tidak langsung, yaitu kumpulan dari semua

biaya untuk membuat suatu produk selain biaya bahan baku langsung dan tidak langsung.

Biaya overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai biaya bahan tidak langsung,

biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan, penyusutan, listrik, air dan telepon,

Alat Tulis dan Kantor (ATK) dan bahan pabrik lainnya yang tidak secara mudah

diidentifikasikan atau dibebankan langsung ke pekerjaan/produk atau tujuan akhir biaya..

2.5.3.1 Biaya Bahan Tidak Langsung

Bahan baku yang dibutuhkan dalam penyelesaian suatu produk, namun penggunaannya

terhadap suatu produk sangat kecil atau sangat kompleks sehingga tidak sesuai jika biaya ini

diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung.

2.5.3.2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung adalah mereka yang tidak mempengaruhi komposisi

barang jadi. Biaya ini adalah biaya tenaga kerja dari kegiatan yang berhubungan dengan

produk, namun tidak dapat ditelusuri secara ekonomis.

2.5.3.3 Biaya Pemeliharaan

Said (1980) menyatakan bahwa mesin-mesin produksi merupakan faktor produksi

yang berfungsi mengkonversi bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Mesin merupakan pesawat pengubah energi yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip

logis, rasional, dan matematis. Kebutuhan produktivitas yang lebih tinggi serta meningkatnya

keluaran mesin pada tahun-tahun terakhir ini telah mempercepat perkembangan otomasi. Hal

ini pada gilirannya memperbesar kebutuhan akan fungsi pemeliharaan (maintenance) mesin-

Page 8: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.8 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

mesin tersebut, selain karena mesin-mesin tersebut cenderung terus mengalami kelusuhan

sehingga diperlukan reparasi atau perbaikan.

Ditinjau dari usaha pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan terhadap fasilitas

produksi, dapat dikatakan bahwa tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan adalah untuk

mempertahankan suatu tingkat tertentu tanpa merusak produk akhir. Jadi, dengan adanya

pemeliharaan, maka fasilitas/peralatan pabrik diharapkan dapat beroperasi sesuai dengan

rencana dan tidak mengalami kerusakan selama digunakan untuk proses produksi sebelum

jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai.

Jelaskan mengenai Biaya Overhead lainnya dalam bisnis anda pada laporan praktikum.

Selain dari ketiga biaya yang tergolong pada inventoriable cost (biaya persediaaan) atau

product cost (biaya produk) perusahaan mengeluarkan biaya periodik sebagai berikut:

2.5.4 Biaya Administrasi

Biaya yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi. Biaya

administrasi ini meliputi biaya pendirian perusahaan, Biaya ATK (Alat Tulis Kantor), Biaya

sewa kantor, gaji, dan biaya air, telepon, serta listrik.

2.5.5 Biaya Pemasaran dan Penjualan

Biaya pemasaran adalah biaya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pemasaran, dan

kegiatan pemasaran pada perusahaan yaitu untuk meningkatkan penjualan agar memperoleh

keuntungan sesuai dengan tujuan perusahaan. Oleh sebab itu, biaya pemasaran pada

perusahaan sangat berperan dalam menentukan tinggi rendahnya penjualan yang akan

menentukan tinggi rendahnya keuntungan yang didapat perusahaan.

Mulyadi (2005:488) menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu:

a. Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang

dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya; biaya gaji dan

wiraniaga, komisi penjualan, advertensi dan promosi.

b. Order Filling Cost (Biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang

dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan

pembeli/konsumen. Contohnya; biaya pergudangan, biaya pengangkutan dan biaya

penagihan

Page 9: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.9 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Menurut fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan sebagai berikut:

1. Fungsi penjualan. Fungsi ini terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesanan yang diterima

dari pelanggan.

2. Fungsi iklan. Fungsi ini terdiri dari kegiatan perancangan dan pelaksanaan kegiatan

order getting melalui kegiatan iklan dan promosi.

3. Fungsi pergudangan. Fungsi ini terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap

untuk dijual.

4. Biaya pembungkusan dan pengiriman. Fungsi ini terdiri dari kegiatan pembungkusan

produk dan pengiriman produk kepada pembeli.

5. Fungsi kredit dan penagihan. Fungsi ini terdiri dari kegiatan pemantauan kemampuan

keuangan pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan.

6. Fungsi akuntansi pemasaran. Fungsi ini terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan

penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan.

Biaya penjualan adalah semua biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan

menjual dan memasarkan barang seperti kegiatan promosi, penjualan dan pengangkutan

barang-barang yang dijual. Definisi lain Biaya penjualan (selling costs) meliputi semua biaya

yang berkaitan dengan pencarian dan pemenuhan pesanan pelanggan. Dengan demikian,

biaya penjualan meliputi biaya periklanan, biaya riset pasar, gaji wiraniaga, penyusutan mobil

dan perlengkapan kantor yang dipakai oleh bagian penjualan, dan biaya penyimpanan dan

pengiriman barang-barang jadi.

Biaya penjualan merupakan komponen penting dalam kegiatan penjualan dan

merupakan salah satu komponen penentu harga jual, peningkatan dan penurunan biaya

penjualan akan berpengaruh terhadap volume penjualan, volume penjualan akan berpengaruh

terhadap laba usaha yang diperoleh perusahaan. Keberhasilan dalam pengelolaan biaya

penjualan mempunyai peranan yang penting bagi perusahaan dalam meningkatkan

pendapatan yang pada akhirnya akan menentukan tinggi rendahnya laba usaha.

Biaya lain yang termasuk periodic cost adalah biaya penelitian dan pengembangan, biaya

disain, biaya royalty/lisensi dan lain-lain

Biaya dilihat dari masa pengeluarannya dibagi dua yaitu Pengeluaran Pendapatan dan

pengeluaran modal.

Page 10: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.10 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

2.6 Pengeluaran Pendapatan dan Investasi (Pengeluaran Modal)

2.6.1 Pengeluaran Pendapatan (Biaya Operasional)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu

barang dan barang tersebut dijual untuk menghasilkan pendapatan. Biaya manufaktur adalah

biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik Biaya usaha

terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi dan umum dan biaya lainnya.

2.6.2 Investasi (Pengeluaran Modal)

Adalah biaya yang dikeluarkan yang dimanfaatkan untuk jangka panjang. Menurut

Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang

dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di

masa-masa yang akan datang.” Biaya ini akan dimasukkan dalam perhitungan biaya produksi

sebagai biaya penyusutan/depresiasi sesuai dengan umur teknis dan ekonomis. Setelah nilai

buku sama dengan nol sudah terkumpul akumulasi penyusutan yang digunakan untuk

investasi kembali untuk kegunaan di masa yang akan datang

2.7 Laporan Harga Pokok Penjualan dan Laba Rugi

Menurut Zaki Baridwan (2004:120), menyatakan bahwa harga pokok penjualan

adalah nilai yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap barang dan jasa dalam hubungannya

penetapan harga yang didasarkan pada besarnya biaya produksi dengan memperhitungkan

persediaan.

Biaya Bahan langsung yang digunakan adalah persediaan awal bahan baku langsung

ditambah pembelian bahan baku dikurangi persediaan akhir bahan baku langsung. Biaya

manufaktur diperoleh dari biaya bahan langsung ditambah biaya tenaga kerja langsung dan

biaya overhead pabrik. Biaya manufaktur ditambah biaya persediaan awal barang dalam

proses merupakan biaya pemrosesan dan dikurangi biaya persediaan akhir barang dalam

proses menjadi Harga Pokok Pokok Produksi. Harga Pokok Produksi ditambah biaya

persediaan awal barang jadi menjadi Harga Pokok Barang Siap Dijual dikurangi biaya

persediaan akhir barang jadi menjadi Harga Pokok Penjualan.

Untuk menghitung laba atau rugi. Penjualan dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan

menjadi laba kotor. Laba kotor ini dikurangi biaya komersil yang terdiri atas biaya

administrasi (gaji non produksi, ATK, pemeliharaan kantor, penyusutan/sewa gedung kantor,

listrik, air kantor dan lainnya) dan biaya pemasaran dan penjualan (biaya iklan/promosi,

Page 11: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.11 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

komisi tenaga penjualan, biaya antar barang, biaya entertainment pembeli/calon pembeli)

akan menjadi laba usaha atau laba bersih sebelum pajak, setelah dikurangi pajak akan

menjadi laba bersih sesudah pajak.

2.8 Analisis Titik Impas

Impas menunjukkan keadaan di mana jumlah penjualan = jumlah biaya untuk

memperoleh hasil tersebut. Laba akan diperoleh jika produksi dan penjualannya melampaui

titik impas. Analisis titik impas ini digunakan untuk membandingkan metode produksi

dengan menentukan volume kedua proses memberikan biaya yang sama

Biaya Variabel adalah bagian dari biaya total yang bervariasi sesuai dengan volume

yang dihasilkan, sedangkan biaya tetap adalah bagian dari biaya total yang tetap jumlahnya

meskipun volume berubah. Gambar 3 berikut ini menggambarkan pemetaan BEP.

Gambar 6. 1 Pemetaan BEP

Penentuan Titik Impas (titik pulang pokok), yakni titik dimana tidak terdapat keuntungan

atau kerugian, atau titik dimana total penerimaan sama dengan total pengeluaran dapat

dilakukan dengan menggunakan rumusan berikut ini:

TOTAL BIAYA (TB) ((TOTAL

BIAYA VARIABEL(BV)

BIAYA TETAP (BT)

Rp

P

0 Volume (unit)

P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI

PENJUALAN

BEP

Daerah

Rugi

Daerah Laba

Page 12: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.12 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

bvHJ

BTX

BTbv)(HJX

BT.bvX HJ . X

BT BV P

BEP

BEP

BEPBEP

NOTASI KETERANGAN

P : Penjualan

HJ : Harga Jual atau penjualan per unit

BV : Total Biaya Variabel

Bv : Biaya Variabel Satuan

BT : Biaya Tetap

TB : Total Biaya

XBEP : Jumlah unit pada titik impas

Beberapa asumsi dalam penerapan BEP adalah sebagai berikut:

a. Biaya tetap tidak berubah – ubah

b. Biaya Variabel bervariasi dalam perbandingan yang konstan

c. Harga penjualan per satuan konstan

d. Hanya untuk satu macam barang, jika lebih maka bauran penjualannya harus konstan

e. Hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel tidak bervariasi

f. Ada kesesuaian antara produksi dan penjualan

Banyak asumsi yang menyatakan bahwa titik impas terjadi bila penjualan sama dengan biaya

tetap seperti biaya penyewaan, pembayaran telepon, asuransi dan lainnya. Namun karena

semua penjualan memiliki biaya-biaya yang berasosiasi dengannya, sehingga harus

memasukkan biaya variabel dari penjualan ke dalam analisis titik impas.

Contribution Margin per Unit (CMU) adalah harga jual (HJ) produk per unit dikurangi biaya

variabel (bv) per unit. CMU menggambarkan kontribusi pendapatan dari setiap unit yang

terjual terhadap biaya tetap.

bvHJCMU

Page 13: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.13 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Contribution Margin Ratio adalah margin kontribusi dibagi dengan penjualan.

P

BVPCMR

Margin of Safety menunjukkan jumlah penjualan atau jumlah unit yang aman untuk mencapai

laba, dapat dihitung dengan rumusan sebagai berikut:

BEPAKTUAL PP (Rp) MS

BEPAKTUAL XX UNIT MS

Analisis titik impas merupakan tool yang penting untuk perencanaan internal.

2.9 Analisis Finansial

Tipe financial form yang digunakan pada business plan ;

1. Income Statement (Rugi-Laba), menunjukkan apakah perbisnisan dapat menciptakan

laba

2. Cash-Flow Projection (Proyeksi cash-Flow), menunjukkan apakah perbisnisan

mempunyai uang untuk memenuhi kewajiban (pembayaran).

3. Balance Sheet (Neraca), menunjukkan kekayaan perbisnisan

4. Sumber dan Penggunaan Dana, menunjukkan sumber dana dan bagaimana penggunaan

dana

Istilah:

Kas: uang dalam bentuk deposito, cek, nilai mata uang lainnya

Cost of Goods (harga pokok), pengeluaran yang langsung berhubungan dengan proses

pembuatan produk, seperti : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, Biaya

Overhead Pabrik.

Cost of Sales (biaya penjualan), pengeluaran yang langsung berhubungan dengan aktivitas

penjualan produk, seperti : komisi penjual, komisi distributor.

Depreciation (penyusutan/depresiasi), pengurangan nilai asset, bukan pengeluaran kas, untuk

mengurangi pajak.

Fixed Costs (biaya tetap), pengeluaran atau biaya tetap yang tidak dipengaruhi volume

penjualan, seperti : sewa, utility, gaji manajemen.

Page 14: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.14 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Gross profit (laba kotor), pendapatan dari pengurangan penjualan dengan harga pokok (Cost

of Goods) penjualan sebelum pengeluaran administrasi.

Net profit (laba bersih), jumlah pendapatan setelah dikurangi semua pengeluaran termasuk

biaya administrasi dan penjualan, pemasaran.

Net Worth (nilai bersih) nilai perusahaan setelah dikurangi kewajiban.

Profit (laba), jumlah penerimaan perusahaan setelah dikurangi pengeluaran

Penjualan kotor: total penjualan yang berasal dari produk

Biaya alat tulis kantor

Biaya pemasaran: pengeluaran untuk iklan, brosur pembuatan website

Biaya telekomunikasi: biaya untuk telepon dan jasa telekomunikasi, internet.

Penjualan tunai: penjualan yang berasal dari pembayaran segera

Pengeluaran operasi: pembayaran aktual setelah dikurangi depresiasi (cash basis) untuk

pembelian bahan baku, pembayaran tenaga kerja.

Net Cash Flow, sisa uang yang diperoleh dari pendapatan dikurangi seluruh pengeluaran

Nilai persediaan yang dimiliki, termasuk persediaan bahan baku dan persediaan produk jadi

Payroll, pembayaran gaji pegawai sesuai waktu membuat neraca

Sumber dan Penggunaan Dana

Sumber dan penggunaan dana, menunjukkan dari mana dana diperoleh dan untuk apa dana

tersebut digunakan

2.10 Analisis Kelayakan Bisnis

2.10.1 Analisis Present Worth

Analisis Present Worth adalah suatu analisis kelayakan ekonomi yang didasarkan pada nilai

sekarang dari annual benefits / costs atau dari benefits / costs yang akan datang. Kriteria

dalam penggunaan analisis Present Worth dapat dilihat pada tabel 6.1 berikut ini.

Tabel 6. 1 Kriteria dalam Penggunaan Analisis Present Worth

Situasi Kriteria

Input tetap Besarnya sumber daya / input

tetap

Maksimalkan PW of benefits /

output

Output tetap Besarnya penerimaan tetap Minimalkan PW of cost atau

input

Page 15: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.15 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Input dan output tidak tetap Besarnya input dan output

tidak tetap

Maksimalkan Net Present

Worth (Present Worth of

benefits – Present Worth of

Costs)

Investasi layak secara ekonomis apabila nilai NPV > 0 artinya PW of benefits lebih besar dari

PW of costs sehingga investasi dianggap menguntungkan.

1. Jika penerimaan / biaya diketahui tahunan atau dapat diperkirakan maka digunakan

rumus :

PW of benefits = A1(P/A,i,n)

PW of costs = A2(P/A,i,n)

NPV = PW of benefits – PW of costs

Dimana :

A 1: Annual benefits

A2 : Annual costs

i : tingkat bunga

n : periode analisis

Nilai (P/A,i,n) dapat dilihat dalam tabel Compound Interest Factors

2. Jika penerimaan/biaya untuk waktu yang akan datang diketahui atau dapat

diperkirakan maka digunakan rumus :

PW of benefits = F3(P/F,i,n)

PW of costs = F4(P/F,i,n)

NPV = PW of benefits – PW of costs

Dimana :

A 3: penerimaan untuk waktu yang akan datang

A4 : biaya yang akan datang

i : tingkat bunga

n : periode analisis

Nilai (P/F,i,n) dapat dilihat dalam tabel Compound Interest Factors

Selain kategori diatas seringkali kombinasi dari keduanya.

Page 16: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.16 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

2.10.2 Rate Of Return (ROR)

Definisi Tingkat Pengembalian atau Rate of Return (ROR) adalah suatu tingkat bunga dimana

nilai penerimaan ekuivalen dengan nilai biaya .

Menghitung ROR dari suatu investasi pada dasarnya mencari tingkat bunga (i) dalam

jangka waktu periode investasi yang memenuhi rumus berikut:

PW of benefits - PW of costs = 0 ………………. (6-1)

(PW of benefits)/(PW of costs)=1 ……………… (6-2)

Net Present Worth (NPV) =0 ………………. (6-3)

EUAB – EUAC =0 ……………….. (6-4)

PW of costs = PW of benefits …………….… (6-5)

ROR digunakan untuk menilai kelayakan investasi untuk dilakukan atau pinjaman

modal layak diterima sebagai modal bisnis. Kriteria untuk menilai kelayakan ini adalah

dengan membandingkan ROR dengan tingkat bunga yang menarik /Minimum Atractive Rate

of Return (MARR). Tingkat bunga deposito atau tingkat bunga kredit dapat digunakan

sebagai MARR. Investasi layak secara ekonomis apabila ROR>MARR. Nilai MARR yang

digunakan berdasarkan tingkat bunga yang berkenaan dengan sumber investasi.

Apabila investasi yang digunakan berasal dari modal sendiri maka MARR adalah tingkat

bunga deposito atau tabungan pada periode investasi. Sedangkan jika investasi berasal dari

modal pinjaman maka MARR adalah tingkat bunga pinjaman pada periode investasi.

2.10.3 Periode Pengembalian Investasi (Payback Period)

Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan dimana penerimaan sama dengan

pengeluaran.

Menilai kelayakan investasi berdasarkan Payback Period adalah dengan membandingkan

waktu pengembalian investasi dengan umur investasi yang direncanakan. Investasi layak

secara ekonomis apabila Payback Period lebih kecil dari umur investasi yang direncanakan.

Page 17: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.17 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Contoh ROR (Rate of Return)

Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya sama.

Soal 1 :

Suatu pabrik mempertimbangkan usulan investasi sebesar Rp. 130.000.000 tanpa nilai sisa

dapat menghasilkan arus kas per tahun Rp. 21.000.000 selama 6 tahun.

Diasumsikan discount rate sebesar 13 %, hitunglah IRR!

Dicoba dengan faktor diskonto 10 %

NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal

NPV = (21.000.000 x 5.8979) - 130.000.000

NPV = Rp 659.000,00

Dicoba dengan faktor diskonto 12%

NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal

NPV = (Rp 21.000.000 x 5,7849 ) - Rp 130.000.000

NPV = Rp 6.649.000,00

Selisih

Bunga

Selisih PV Selisih PV dengan

OI

10% Rp 130.659.000 Rp 130.659.000

12% Rp 123.351.000 Rp 130.000.000

2% Rp 7.308.000 Rp 659.000

ROR = 10% + (Rp 659.000/Rp 7.308.000) x 2%

ROR = 10,18%

Kesimpulan :

Proyek investasi sebaiknya ditolak

Karena ROR < 13 %

Page 18: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.18 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Aplikasi ROR, arus kas setiap tahun jumlahnya tidak sama.

Perusahan Zamanria sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek investasi

senilai Rp. 150.000.000, umur proyek diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.

Jawab :

Tahun 1 arus kas =

Rp 60.000.000 x 0,8621

Tahun 2 arus kas =

Rp 50.000.000 x 0,7432

Tahun 3 arus kas =

Rp 40.000.000 x 0,6417

Tahun 4 arus kas =

Rp 35.000.000 x 0,5523

Tahun 5 arus kas =

Rp 28.000.000 x 0,6419

Total PV Rp.100.131.700

Investasi Awal Rp.150.000.000

Net Present Value -Rp.49.868.300

Dicoba dengan faktor diskonto 16%

Rp.51.726.000

Rp.37.160.000

Rp.25.668.000

Rp.19.330.500

Rp.17.973.200

Dicoba dengan faktor diskonto 10%

Tahun 1 arus kas = Rp. 54.540.000

Rp 60.000.000 x 0,9090

Tahun 2 arus kas = Rp. 41.320.000

Rp 50.000.000 x 0,8264

Tahun 3 arus kas = Rp. 30.052.000

Rp 40.000.000 x 0,7513

Tahun 4 arus kas = Rp. 23.905.000

Rp 35.000.000 x 0,6830

Tahun 5 arus kas = Rp. 17.385.200

Rp 28.000.000 x 0,6209

Total PV Rp. 167.202.200

Investasi Awal Rp.150.000.000

Net Present Value Rp. 17.202.200

Page 19: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.19 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Perhitungan interpolasi :

Selisih

Bunga Selisih PV

Selisih PV dengan Investasi

Awal

10% Rp 167.202.200 Rp 167.202.200

16% Rp 100.131.700 Rp 150.000.000

6% Rp 67.070.500 Rp 17.202.200

ROR= 10% + (Rp.17.202.200/Rp. 67.070.500) x 6 %

ROR= 11,5388 %

Kesimpulan:

Usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima, karena IRR > 10%

Contoh soal Payback Period

1. Contoh soal perhitungan Payback Period :

Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 500 juta (initial investment) dan

ditargetkan penerimaan dana investasi (cash flow) berbeda setiap tahun. Katakanlah tahun ke-

1 cash flownya Rp. 250 juta, tahun ke-2 Rp. 200 juta, tahun ke-3 Rp. 150 juta, tahun ke-4 Rp.

100 juta. Syarat periode pengembalian investasi 4 tahun, berapakah payback periodnya?

Payback Periodnya

= 1 + (500jt-250jt)/(450jt-250jt)

= 2,33 juta

atau bisa juga dihitung dengan cara:

Dari tabel tersebut, investasi Rp. 600 juta terletak di cumulative cash flow ke-3.

Payback periodnya

= 2 + Rp. 500 juta – Rp. 450 juta / Rp.600 juta – Rp. 450 juta x 1 tahun

= 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan

Payback period-nya kurang dari syarat periode pengembalian perusahaan sehingga usulan

proyek investasinya diterima. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Payback Period =𝑂𝑢𝑡𝑙𝑎𝑦 𝑥 1 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑐𝑒𝑑

Page 20: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.20 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Dimana:

Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi

Proceed = Jumlah uang yang diterima

Contoh 2 :

PD. Jaya melakukan investasi sebesar $.45.000, jumlah proceed per tahun adalah $. 22.500

maka Payback Period nya adalah:

45.000 x 1 tahun

Payback Period = $45.000 𝑥 1 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

$22.500 = 2 tahun

Sehingga nilai Payback Period adalah dua tahun. Artinya dana yang tertanam dalam aktiva

sebesar $. 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu dua tahun. Apabila

investor dihadapkan pada dua pilihan investasi, maka pilih payback period

yang paling kecil.

Contoh 3:

PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap, dengan proceed

sebagai berikut:

Tahun Proceed

1 $.50.000.-

2 $.40.000.-

3 $.30.000.-

4 $.20.000.-

Berapakah nilai Payback Period-nya?

Payback Periodnya adalah sebagai berikut:

Langkah 1:

Letakkan nilai investasi pada baris tahun pertama

Langkah 2:

Tahun Proceed Investasi Sisa

0 -100.000

1 50.000 -100.000

2 40.000 -50.000

3 30.000 -10.000

4 20.000

Page 21: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.21 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Kurangkan nilai investasi tersebut dengan nilai cashflow pada tahun tersebut. Misalnya nilai

investasi tahun 1 adalah $.100.000 dikurangi dengan nilai cashflow tahun tersebut, yaitu

$.50.000. Hasilnya adalah $.50.000 diletakkan di tahun ke-2.

Langkah 3:

Lakukan hal yang sama pada tahun berikutnya hingga nilai “investasi” tersebut tidak bisa

dikurangi dengan cashflow tahun tersebut.

Langkah 4:

Jumlah tahun Payback Period-nya adalah senilai yang dapat dikurangi, sedangkan sisanya

digunakan untuk menghitung nilai bulannya. Misalnya nilai sisa adalah $10.000 dibagi

dengan nilai cashflow pada tahun tersebut, yaitu $30.000, kemudian hasilnya dikalikan

dengan 12 bulan. Hasilnya adalah 4 bulan.

Payback Period = 2 tahun + 10.000

30.000 x 12 bulan = 2 tahun 4 bulan

Langkah 5:

Buat kesimpulan nilai payback period yang diperoleh.

Kelemahan Metode Payback Period

Metode penilaian investasi memiliki kelemahan yaitu:

1. Metode ini mengabaikan penerimaan investasi (proceed) sesudah Payback Period, hanya

mengukur kecepatan kembalinya dana.

2. Mengabaikan Time Value Of Money.

Contoh 4:

Apabila cash flow dari proyek investasi sama setiap tahun :

Payback period = initial investment x 1 tahun

Contoh:

Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 300 juta (initial investment) dan

ditargetkan penerimaan dana investasi setiap tahunnya Rp. 60 juta (cash flow) serta ada

syarat periode pengembalian investasi 4 tahun, berapa payback periodenya?

Page 22: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.22 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Payback periodenya adalah 300 juta dibagi 60 juta dikali satu tahun sama dengan 5 tahun.

Ternyata payback period melebihi periode yang disyaratkan maka usulan proyek investasi ini

ditolak. Apabila cash flow dari proyek investasi berbeda setiap tahun :

Payback period = n + a – b / c – b x 1 tahun

Keterangan :

n = tahun terakhir dimana cash flow masih belum bisa menutupi initial investment

a = jumlah initial investment

b = jumlah cumulative cash flow pada tahun ke-n

c = jumlah cumulative cash flow pada tahun ke- n +1\

3. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah :

1. Data Pendapatan/Penjualan

2. Data Biaya dan Investasi

3. Lembar Kerja

4. PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Prosedur pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Praktikan mengisi Lembar Penentuan Pendapatan/penjualan (L.6.1)

2. Praktikan mengisi Lembar Penentuan Biaya Bahan Langsung (L.6.2)

3. Praktikan mengisi Lembar Penentuan Biaya Tenaga Kerja Langsung (L.6.3)

4. Praktikan mengisi Lembar Penentuan Biaya Overhead termasuk Biaya Bahan Tak

Langsung Dan Tenaga Kerja Tak Langsung dan biaya-biaya overhead lainnya

(L.6.4)

5. Praktikan mengisi Lembar Perhitungan Harga Pokok Penjualan (L.6.5)

6. Praktikan mengisi lembar Perhitungan Laba Rugi (Income Statement) (L 6.6)

7. Praktikan mengisi Lembar Perhitungan Titik Impas (L.6.7)

8. Praktikan mengisi Lembar Isian Biaya Mendirikan Usaha, termasuk biaya disain dan

pembuatan prototype (L.6.8)

9. Praktikan mengisi Lembar Proyeksi Arus Kas (Cash Flow) (L.6.9)

10. Praktikan mengisi Lembar Perhitungan Kelayakan Bisnis (NPV) (L.6.10)

11. Praktikan menghitung Rate of Return (ROR) (L.6.11)

Page 23: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.23 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

5. SISTEMATIKA LAPORAN

Laporan praktikum dibuat dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Penelitian

1.2. Pembatasan Masalah

BAB II TEORI SINGKAT

BAB III PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL

3.1. Perhitungan Pendapatan/Penjualan

3.2 Perhitungan Biaya Produksi

3.3. Analisis Finansial

3.4 Analisis Kelayakan Bisnis

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

6. PUSTAKA

a. Abrams, Ronda, 2003, The Successful Business Plan: Secrets & Strategies, 4th

Edition, The Planning Shop, California.

b. Blocher, E.J., Chen, K.H., Cokins, G., dan Lin, T.W., 2005, Cost Management : A

Strategic Emphasis, International Edition, McGraw-Hill, Boston

c. Eldenburg, L.G, dan Wolcott, S.K, 2005, Cost Management: Measuring, Monitoring,

and Motivating Performance, John Wiley & sons, USA.

Page 24: Revenue Stream dan Cost Structureapi.ning.com/files/NHXwMk5qaVWEgkPu0wLoIA2wtmtpzsleIy-o9KULx4… · Memberikan pengalaman praktek membuat laporan biaya produksi dan harga pokok

Modul 6 Revenue Stream dan Cost Structure hal 6.24 dari 20

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti MP-IIP233-10/R.5

Template BUSINESS PLAN

1. Executive summary (Ringkasan eksekutif)

2. Visi, Misi Perusahaan dan Nilai (motto)

3. Profil Manajemen dan Organisasi

4. Mengapa tim anda merupakan “Winning Team” (isinya kehebatan perusahaan anda)

5. Model Bisnis

a. Deskripsi Produk (value proposition)

b. Analisis pesaing dan Keunggulan bersaing

c. Analisis pasar dan tren

d. Target Pasar (customer segment)

e. Rencana Pemasaran (customer relationship dan channel)

f. Revenue Stream (Rencana Pendapatan)

g. SWOT Analisis

h. Operasi (key resources, key activities dan key partners)

6. Rencana Financial analysis

a. Cost Structure

b. Breakeven Analysis (BEP)

c. Skenario Penjualan dan proyeksi (cash flow)

d. Pengeluaran Modal

e. Biaya produksi dan Rugi laba

f. IRR dan ROR dan payback period

7. Kesimpulan

8. Lampiran