resus 4 manajemen laktasi pada bayi dengan ibu mastitis

7
REFLEKSI KASUS MANAJEMEN LAKTASI PADA BAYI DENGAN IBU MASTITIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian Kesehatan Ilmu Anak Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun Oleh: Ario Achwanu Shafa 20090310162 Diajukan Kepada: dr. Handayani, M.Sc., Sp.A i

Upload: bhec-emg-sukka-bebec

Post on 15-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stase anak

TRANSCRIPT

Page 1: Resus 4 Manajemen Laktasi Pada Bayi Dengan Ibu Mastitis

REFLEKSI KASUS

MANAJEMEN LAKTASI PADA BAYI DENGAN IBU MASTITIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian Kesehatan Ilmu Anak

Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:Ario Achwanu Shafa

20090310162

Diajukan Kepada:dr. Handayani, M.Sc., Sp.A

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKRSUD SETJONEGORO WONOSOBO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

i

Page 2: Resus 4 Manajemen Laktasi Pada Bayi Dengan Ibu Mastitis

DaftarIsi

REFLEKSI KASUS..................................................................................................i

DaftarIsi...................................................................................................................ii

Manajemen Laktasi Pada Bayi dengan Ibu Mastitis................................................1

A. Definisi......................................................................................................1

B. Kemungkinan penyebab............................................................................1

C. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan..................................................2

Daftar Pustaka..........................................................................................................3

ii

Page 3: Resus 4 Manajemen Laktasi Pada Bayi Dengan Ibu Mastitis

Manajemen Laktasi Pada Bayi dengan Ibu Mastitis

A. Definisi

Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus

aureus yang ditemukan pada kulit normal. Bakteri masuk melalui istirahat atau

celah di kulit, biasanya pada puting susu. Infeksi terjadi dalam jaringan lemak

payudara dan menyebabkan pembengkakan. Pembengkakan ini mendorong

pada saluran susu. Hasilnya adalah rasa sakit dan benjolan pada payudara yang

terinfeksi. Infeksi payudara biasanya terjadi pada wanita yang sedang

menyusui. Infeksi payudara yang tidak berhubungan dengan menyusui

mungkin bentuk yang jarang dari kanker payudara.2

B. Kemungkinan penyebab

Terjadinya mastitis diawali dengan peningkatan tekanan di dalam duktus

(saluran ASI) akibat stasis ASI. Bila ASI tidak segera dikeluarkan maka terjadi

tegangan alveoli yang berlebihan dan mengakibatkan sel epitel yang

memproduksi ASI menjadi datar dan tertekan, sehingga permeabilitas jaringan

ikat meningkat. Beberapa komponen (terutama protein kekebalan tubuh dan

natrium) dari plasma masuk ke dalam ASI dan selanjutnya ke jaringan sekitar

sel sehingga memicu respons imun. Stasis ASI, adanya respons inflamasi, dan

kerusakan jaringan memudahkan terjadinya infeksi.1

Terdapat beberapa cara masuknya kuman yaitu melalui duktus laktiferus

ke lobus sekresi, melalui puting yang retak ke kelenjar limfe sekitar duktus

(periduktal) atau melalui penyebaran hematogen (pembuluh darah). Organisme

yang paling sering adalah Staphylococcus aureus, Escherecia coli dan

Streptococcus. Kadang-kadang ditemukan pula mastitis tuberkulosis yang

menyebabkan bayi dapat menderita tuberkulosa tonsil. Pada daerah endemis

tuberkulosa kejadian mastitis tuberkulosis mencapai 1%.Diagnosis mastitis

ditegakkan berdasarkan kumpulan gejala sebagai berikut:

Demam dengan suhu lebih dari 38,5C.

Menggigil.

Nyeri atau ngilu seluruh tubuh.

1

Page 4: Resus 4 Manajemen Laktasi Pada Bayi Dengan Ibu Mastitis

Payudara menjadi kemerahan, tegang, panas, bengkak, dan terasa

sangat nyeri.

Peningkatan kadar natrium dalam ASI yang membuat bayi

menolak menyusu karena ASI terasa asin.

Timbul garis-garis merah ke arah ketiak.1

C. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan

Pada pasien yang diduga menderita abses payudara, CBC dengan

diferensial dapat membantu. Budaya aerobik dan anaerobik dapat diambil

selama drainase bedah. Ultrasonografi digunakan untuk membedakan padat

dari struktur kistik dan untuk mengarahkan aspirasi jarum untuk abses

drainase. Kista sederhana yang terlihat pada sonogram sebagai bulat atau oval

dengan margin tajam dan peningkatan akustik posterior. Kista kompleks

dicirikan oleh komponen penting solid, septations, lobulations, ketebalan

dinding yang bervariasi, dan adanya puing-puing intern. Abses biasanya

muncul sebagai massa tidak jelas dan memiliki area hypoechoic pusat dengan

baik septasi atau gema internal tingkat rendah, dan peningkatan posterior.

Menjadwalkan mamografi rawat jalan untuk mengkarakteristikan massa

payudara yang dicurigai. Sensitivitas mamografi berkisar 74-95%, dan

spesifisitas berkisar 89-99%. 3

2

Page 5: Resus 4 Manajemen Laktasi Pada Bayi Dengan Ibu Mastitis

Daftar Pustaka

1. Alasiry, E. (2013, Agustus 26). Mastitis : Penanganan Dan Pencegahan.

Dipetik Februari 2, 2014, dari

IDAI:http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/mastitis-pencegahan-dan-

penanganan.html

2. Storck, S. MD. FACOG. Breast Infection.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001490.htm diakses pada

tanggal 26 April 2014, diupdate pada tanggal 11 Juli 2011.

3. Miller, AC. Breast Abscess and Masses.

http://emedicine.medscape.com/article/781116-overview diakses pada tanggal 26

April 2014.

3