[resume] rancangan biomekanika dan ergonomi dalan mendesain produk yang sesuai dengan bentuk tubuh
TRANSCRIPT
RANCANGAN BIOMEKANIKA DAN ERGONOMI DALAN MENDESAIN PRODUK
YANG SESUAI DENGAN BENTUK TUBUH
Rahmat Hidayat
Teknik Industri – Universitas Turnojoyo
ABSTRAK
Penelitian ini untuk menjelaskan suatu metodologi mangenai data biomikanika dan
ergonomi tentang distribusi tekanan antara manusia dan suatu produk yang di desain dan
dikonsep ke dalam komputer. Walaupun dengan menggunakan komputer untuk mendesain
namun faktor-faktor ergonomi tetap diperhatikan sehingga akan di hasilkan suatu rancangan
yang ergonomik, cocok dengan bentuk tubuh manusia, dan tidak mengakibatkan kecelakaan
bagi pemakainya. Dan pada akhirnya hasil produk tersebut akan lebih optimum dalam
perancangannya.
Ergonomi mungkin dapat dikatakan sebagai desain dari hubungan antara manusia
dengan mesin, sehingga manusia dan mesin dapat berfungsi lebih efektif dan efisien sebagai
sistem yang terintegrasi.Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses perancangan fasilitas
kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa
produksi. Sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diingankan. Perlunya
memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas dalam dekade
sekarang ini adalah merupakan sesuatu yang tidak dapat ditunda lagi. Hal tersebut tidak akan
terlepas dari pembahasan mengenai ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan
data-data anthropometri-nya. Dalam rangka untuk mendapatkan suatu perancangan yang
optimum dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi maka hal-hal yang harus diperhatikan
adalah faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh manusia baik dalam posisi statis
maupun dinamis.
Aspek-aspek ergonomi dalam rancang bangun adalah merupakan suatu faktor yang
penting dalam menunjang dalam pembuatan suatu proses dan produk. Perlunya
memperhatikan faktor ergonomi dalam dekade saat ini meru[pakan suatu yang tidak boleh
ditunda lagi. Hal tersebut tidak akan terlepas dari ukuran antroprometri tubuh operator
maupun data-data antroprometrinya.
Anthropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi-dimensi
tubuh manusia. Dimensi ini dibagi kedalam kelompok dan ukuran persentil. Stevenson
(1989) dan Nurmianto (1991) menyatakan Anthropometri adalah satu kumpulan data numerik
yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia. Ukuran, bentuk dan kekuatan
serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Dalam rangka
melakukan perancangan fasilitas kerja yang optimum dari suatu ruang dan akomodasi maka
hal-hal yang diperhatikan adalah adalah faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi
tubuh manusia baik dalam posisi statis maupun dinamis. Faktor yang perlu diamati adalah
seperti berat dan pusat massa dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk
pergelangan melingkar dari tangan kaki dan lain-lain. Selain itu harus didapatkan pula data-
data yang sesuai dengan tubuh manusia.
Penerapan data anthropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean
(rata-rata) dan SD (standar deviasi) nya dari suatu distribusi normal. Distribusi normal itu
sendiri ditandai dengan adanya nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi).
Sedangkan percentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari
sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut.
Misalnya: 95 % populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 percentil, 5 %
dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 percentil. Besarnya nilai
percentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. Dalam pokok bahasan
anthropometri, 95 percentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 percentil
menunjukkan tubuh berukuran kecil.
Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang lain adalah dikarenakan oleh
faktor-faktor sebagai berikut (Stevenson,1989; Nurmianto, 1991) :
a. Keacakan atau Random
Sumber ini telah terdapat dalam satu kelompok populasi yang sudah jelas sama jenis kelamin,
suku atau bangsa, kelompok usia dan pekerjaannya, namun masih akan ada perbedaan yang
cukup signifikan antara berbagai macam masyarakat. Distribusi frekuensi secara statistik
dapat diaproksimasikan dengan distribusi normal dengan menggunakan data percentil dan
jika mean dan SD nya telah dapat diestimasi.
b. Jenis kelamin
Secara distribusi statistik ada perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita
pada mean (rata-rata). Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya dari pada
wanita. Oleh karena itu data anthropometri untuk kedua jenis kelamin tersebut selalu
disajikan secara terpisah.
c. Suku bangsa
Variasi diantara kelompok suku bangsa telah meningkat yang diketahui dari meningkatnya
jumlah angka migrasi dari satu negara ke negara yang lain untuk mengisi jumlah satuan
angkatan kerja, maka akan mempengaruhi anthropometri secara nasional.
d. Usia
Usia digolongkan atas beberapa kelompok usia yaitu balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan
lanjut usia. Desain yang akan diaplikasikan disesuaikan dengan usia.
e. Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan juga menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawan atau stafnya.
Misalnya : buruh dermaga harus mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar
dibandingkan dengan karyawan perkantoran lainnya.
f. Pakaian
Pakaian merupakan sumber variabilitas yang disebabkan oleh bervariasinya iklim atau musim
yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lainnya terutama untuk daerah dengan empat
musim.
g. Faktor kehamilan pada wanita
Faktor ini jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti kalau dibandingkan
dengan wanita yang tidak hamil, terutama yang berkaitan dengan analisis perancangan
produk (APP) dan analisis perancangan kerja (APK).
h. Cacat tubuh secara fisik.
Suatu perkembangan yang mengembirakan pada dekade terakhir dengan diberikannya skala
prioritas pada rancang bangun untuk penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat
merasakan “kesamaan” dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi didalam pelayanan
untuk masyarakat. Masalah yang sering timbul antara lain keterbatasan jarak jangkauan,
dibutuhkan ruang kaki untuk desain meja kantor, lorong jalur khusus untuk keluar masuk
perkantoran, kampus, hotel, restoran, super market dan lain-lain.
a. Anthropometri Tubuh
Dimana X = Nilai rata-rata, Gx = Nilai standart Deviasi ( SD ), 5% = Nilai 5 percentil, 95 %
= Nilai 95 percentil
Anthropometri Telapak Tangan
Dimana X = Nilai rata-rata, Gx = Nilai standart Deviasi ( S.D ), 5% = Nilai 5 percentil, 95 %
= Nilai 95 percentil
Nilai dari analisa ini adalah rentang postur atau posisi aktivitas kerja,ukuran beban dan
ukuran manusia yang dievaluasi. Sedangkan kriteria keselamatan adalah berdasarkan pada
beban tekan (compression load) pada interval disk antara lumbar nomor lima dan sacrum
nomor satu (L5 / S1). Evan dan Lissner (1962) dan Sonoda (1962) melakukan penelitian
dengan uji tekan pada tulang belakang. Mereka menemukan bahwa tulang belakang yang
sehat tidak mudah terkena hernia, akan tetapi mudah rusak / retak jika disebabkan oleh beban
yang ditanggung oleh segmen tulang belakang (spinal) dan yang terjadi dengan diawali oleh
rusaknya bagian atas atau bawah segmen tulang belakang (the castilage end-plates in the
vertebrate).
Batasan angkat maksimum yang diijinkan dan direkomendasikan oleh NIOSH (1981) dalah
berdasarkan gaya tekan sebesar 6500 N pada L5/S1. Namun hanya 25%
pria dan 1% wanita yang diperkirakan mampu melewati batas ini. Batasan angkat normal
diberikan oleh NIOSH dan berdasar gaya tekan sebesar 3500 N pada L5/S1. Ada 99% pria
dan 75% wanita yang mampu mengangkat beban diatas batasan angkat ini.
Batasan ini tergantung pada (1) Berat beban (2) Jarak horizontal antara beban pekerja.
Perhitungan yang dapat digunakan untuk menghitung batasan angkat yang lain:
a. Dalam satuan metric
= AL (Kg) = 40(15/H) (1 – 0.004/V – 75) (0.7 + 7.5/D) (1 – F/Fmax)
b. Dalam satuan lain
= AL (lb) = 90(6/H) (1 – 0.01/V – 30) (0.7 + 3/D) (1 – F/Fmax)
c. MPL = 3 (AL)
Dimana:
H = Posisi horizontal,arah titik tengah antara mata kaki pada tempat asal sebelum beban
diangkat.
V = Posisi vertical pada tempat asal sebelum beban diangkat
D = Jarak angkat vertical.antara tempat asal dan tujuan dari beban yang diangkat
Fmax = Frekuensi maksimum yang dapat dilaksanakan.
Sebagai informasi tambahan bahwa variabel – variabel tersebut diatas diasumsikan
mempunyai batasan – batasan sebagai berikut :
a. H adalah antara 15 cm (6 in) dan 80 cm (32 in) suatu beban tidak dapat lebih dekat dari 15
cm (6 in) tanpa bersentuhan dengan badan operator sedangkan beban yang berposisi lebih
jauh dari 80 (32 in) akan sulit dijangkau oleh kebanyakan orang.
b. V adalah diasumsikan antara 0 cm dan 175 cm (70) yang menggambarkan rentang jarak
untuk aktivitas angkat vertikal pada pada kebanyakan orang.
c. D adalah diasumsiakan antara 25 cm (10 in) dan (200-V) cm [ (80-V)in].Untuk jarak
perpindahan vertikal yang kurang dari 25 cm gunakan D = 2
d. F adalah diasumsikan antara 0.2 (satu aktivitas angkat setiap 5 menit) dan F max
sedangkan aktivitas angkat yang kurang dari satu angkat per 5 menit gunakan F =0
Berdasarkan penelitian di atas maka dapat ditarik kesimpulan antara lain :
1. Bahwa dalam perancangan suatu desain produk, maka harus diperhatikan aspek – aspek
ergonomi agar dapat menghasilkan suatu rancang bangun yang optimal dan ergonomis.
2. Dengan mengumpulkan data biomekanika dan data ergonomi secara lengkap sehingga
dalam melakukan perancangan suatu produk akan lebih mudah dan hasilnya akan sesuai
dengan data yang telah dikumpulkan.
3. Perancangan produk yang ergonomis sangat berpengaruh terhadap keselamatan bagi
pemakainya. Sehingga tidak menimbulkan kecelakaan ataupun rasa sakit pada saat kerja.