resume peta topografi

Upload: luliana-ukan

Post on 03-Mar-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

resume peta topografi

TRANSCRIPT

  • PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

    FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

    NAMA : LULIANA

    NIM : 03071381419074.

    KELAS : TEKNIK GEOLOGI 2014 KAMPUS PALEMBANG

    Mata Kuliah/Kode : Sistem Informasi Geografis

    Jumlah Beban Studi : 4 SKS

    Pertemuan ke- : 2

    Tanggal : 25 Agustus 2014.

    Pokok Bahasan : Membaca Peta Topografi

    Pengajar : Harnani, S.T., M.T. & Idarwati, S.T., M.T.

    MATERI KULIAH DAN PENDALAMAN PENGETAHUA

  • STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

    A. Pengertian Peta Topografi

    Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail,

    biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta

    topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk

    keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis

    yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta

    topografi. Pusat Informasi Peta Topografi Kanada memberikan definisi untuk peta

    topografi sebagai berikut: Sebuah peta topografi adalah representasi grafis secara

    rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan. Penulis lain

    mendefinisikan peta topografi dengan membandingkan mereka dengan jenis lain

    dari peta, mereka dibedakan dari skala kecil "peta sorografi" yang mencakup daerah

    besar, "peta planimetric" yang tidak menunjukkan elevasi, dan "peta tematik" yang

    terfokus pada topik tertentu. Karakteristik unik yang membedakan peta topografi

    dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk

    tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena

    peta topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan

    jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan. Dengan

    kata lain Peta topografi adalah representasi grafis dari bagian permukaan bumi yang

    ditarik ke skala, seperti yang terlihat dari atas. Menggunakan warna, simbol, dan

    label untuk mewakili fitur yang ditemukan pada permukaan bumi. Representasi

    yang ideal akan terwujud jika setiap fitur dari daerah yang dipetakan dapat

    ditunjukkan dalam bentuk yang benar. Untuk dapat dimengerti, peta harus diwakili

    dengan tanda konvensional dan simbol. Pada peta skala 1:250.000, simbol yang

    ditentukan untuk membangun mencakup areal seluas 500 meter persegi di atas

    tanah, sebuah simbol jalan adalah setara dengan lebar jalan sekitar 520 kaki di

    tanah, simbol untuk rel kereta api tunggal adalah setara dengan rel kereta api sekitar

    1.000 kaki pada tanah. Pemilihan fitur yang akan ditampilkan, serta penggambaran

    legenda harus sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pemetaan.

    B. Sejarah Peta Topografi

    Secara historis, perkembangan peta topografi sebagian besar didorong oleh

    kebutuhan militer. Saat ini, operasi taktis dan kegiatan tentara sedemikian kompleks

    sehingga sangat penting bagi semua prajurit untuk dapat membaca dan menafsirkan

  • peta, agar dapat bergerak cepat dan efektif di medan perang. Pengenalan medan

    dapat memberikan perbedaan nyata dalam medan pertempuran. Kemampuan

    membaca peta sangat di butuhkan jika ingin memenangkan pertempuran. Tidak

    hanya dalam medan pertempuran, hal ini juga berlaku untuk keperluan sipil seperti

    berburu, menempuh rimba, menyusur rawa, hiking, mendaki gunung, bukit atau

    penggunaan lainnya dimana ketepatan navigasi darat diperlukan.

    C. Tujuan Peta Topografi

    Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan

    jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga

    menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi.

    Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung

    pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk

    menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut,

    disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat.

    Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh

    karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita memiliki

    peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara

    membacanya.

    D. Kategori Peta Topografi

    Peta topografi dikategorikan berdasarkan skala dan jenis. Dan skala peta topografi

    dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu skala kecil, menengah dan besar.

    1. Kecil. Peta dengan skala 1:1.000.000 dan lebih kecil digunakan untuk

    perencanaan umum dan untuk studi strategis. Peta skala kecil standar memiliki

    skala 1:1.000.000. Peta ini meliputi area yang sangat besar dengan

    mengorbankan detail.

    2. Menengah. Peta dengan skala lebih besar dari 1:1.000.000 tetapi lebih kecil

    dari 1:75.000 digunakan untuk perencanaan operasional. Peta ini mengandung

    detail dengan jumlah sedang. Peta skala menengah standar memiliki skala

    1:250.000. Ada juga peta dengan skala 1:100.000.

    3. Besar. Peta dengan skala 1:75.000 dan lebih besar digunakan untuk

    perencanaan taktis, administrasi, dan logistik. Peta jenis inilah yang sering

    ditemukan dan digunakan pihak militer. Peta skala besar standar 1:50.000,

  • STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

    namun banyak daerah telah dipetakan dengan skala 1:25.000.

    Peta pilihan untuk navigator adalah peta topografi skala 1:50.000. Ketika

    beroperasi di tempat-tempat asing, kita mungkin menemukan bahwa produk-

    produk peta belum diproduksi untuk mencakup daerah tertentu pada lokasi

    operasi kita, atau mungkin tidak tersedia untuk unit kita ketika kita

    membutuhkannya. Oleh karena itu, kita harus siap untuk menggunakan peta

    yang diproduksi oleh pemerintah asing yang mungkin tidak memenuhi standar

    untuk akurasi yang ditetapkan. Peta-peta ini sering menggunakan simbol-

    simbol yang mirip dengan yang ditemukan pada peta produksi negara kita

    tetapi memiliki makna sangat berbeda. Standar akurasi peta topografi adalah

    derajat yang sesuai dengan posisi horizontal dan vertikal yang mewakili nilai-

    nilai di peta dengan suatu standar yang ditetapkan. Standar ini ditentukan

    direktorat terkait berdasarkan kebutuhan pengguna.

    E. Komponen Peta Topografi

    Unsur-unsur yang penting terdapat dalam suatu peta topografi meliputi :

    a. Relief

    Adalah beda tinggi suatu tempat atau gambaran kenampakan tinggi rendah

    suatu daerah serta curam landainya sisi-sisi perbukitan. Jadi menunjukkan

    perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi.

    Sebagai contoh : bukit, lembah, daratan, lereng dan pegunungan. Relief terjadi

    antara lain karena perbedaan resistensi antara batuan terhadap proses erosi dan

    pelapukan (eksogen) juga dipengaruhi gejala-gejala asal dalam (endogen)

    perlipatan, patahan, kegiatan gunung api dan sebagainya. Dalam peta topografi

    penggambaran relief dengan :

    Garis hachures

    Yaitu garis-garis lurus yang ditarik dari titik tertinggi ke arah titik yang

    lebih rendah disekitarnya dan ditarik searah dengan lereng. Semakin curam

    lerengnya maka semakin rapat pula garisnya sebaliknya garis akan

    renggang jika reliefnya landai.

    Shading (bayangan)

    Bayangan matahari terhadap earth feature dan biasanya dikombinasi

    dengan peta kontur. Pada daerah yang curam akan memberikan bayangan

  • gelap sebaliknya daerah yang lancai berwarna cerah.

    Tinting (pewarnaan)

    Warna-warna tertentu. Semakin tinggi reliefnya warna akan semakin

    gelap.

    Kontur

    Yaitu dengan cara menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian

    sama. Peta ini paling penting untuk geologi karena sifatnya kualitatif dan

    kuantitatif.

    Kualitatif : hanya menunjukkan pola dan penyebarannya bentuk-bentuk

    roman muka bumi.

    Kuantitatif : selain menunjukkan pola dan penyebaran bisa juga

    mengetahui ukuran baik secara horisontal maupun vertikal sehingga jelas

    gambaran tida dimensinya.

    b. Drainage

    Drainage pattern/pola pengaliran atau pola penyaluran adalah segala macam

    bentuk-bentuk yang hubungannya dengan penyaluran air baik di permukaan

    maupun di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh sungai-sungai, danau atau laut

    dan sebagainya. Sungai-sungai itu sendiri dipermukaan bumi ada yang terpolakan

    dan tidak terpolakan. Hal ini tergantung dari batuan dasar yang dilaluinya. Dalam

    hal ini pola/pattern didefinisikan sebagai suatu keseragaman di dalam : bentuk

    (shape), ukuran (size), dan penyebaran atau distribusinya

    Hubungan antar relief, batuan, struktur geologi dan drainage dalam macam-

    macam pola penyaluran :

    Dendritik

    Mencerminkan sedimen yang horisontal atau miring, resistensi batuan

    seragam, kemiringan lereng secara regional kecil. Bentuk pola

    penyaluran seperti pohon. Contohnya pada daerah dengan sedimen

    lepas, daratan banjir, delta, rawa, pasang surut, kipas-kipas alluvial, dll.

    Parallel

    Umumnya mencirikan kemiringan lereng yang sedang-curam tetapi

    juga didapatkan pada daerah-daerah dengan morfologi yang parallel dan

    memanjang. Contohnya pada lereng-lereng gunung api. Biasanya akan

  • STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

    berkembang menjadi pola dendritik atau trellis.

    Trellis

    Terdapat pada daerah dengan batuan sedimen yang terlipat, gunung api,

    daerah dengan rekahan parallel. Contohnya pada perlipatan menujam,

    patahan parallel, homoklin dan sebagainya.

    Rectangular

    Mengikuti kekar-kekar dan patahan.

    Radial

    Mencerminkan gunung api kubah (dome). Terdapat pula pola yang

    sentripetal (kebalikan dari radial).

    Annular

    Mencerminkan struktur kubah yang telah mengalami erosi bagian

    puncaknya.

    Dari contoh-contoh pola pengaliran tersebut merupakan pola dasar penyaluran yang

    sangat membantu untuk penafsiran suatu struktur geologi.

    Culture

    Yaitu segala bentuk hasil budi daya manusia. Misalnya perkampungan, jalan,

    persawahan dan sebagainya. Culture membantu geologi dalam penentuan lokasi.

    Pada umumnya pada peta topografi, relief akan digambarkan dengan warna coklat,

    drainage dengan warna biru dan culture dengan warna hitam.

    Kelengkapan Peta Topografi

    Pada peta topografi yang baik harus terdapat unsur/keterangan yang dapat

    digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran, yaitu :

    Skala

    Merupakan perbandingan jarak horisontal sebenarnya dengan jarak pada peta. Perlu

    diketahui bahwa jarak yang diukur pada peta adalah menunjukkan jarak-jarak

    horisontal. Ada 3 macam skala yang biasa dipakai dalam peta topografi.

    Representative Fraction Scale (Skala R.F.)

    Ditunjukkan dengan bilangan pecahan. Contohnya 1 : 10.000. Artinya 1 cm di

    dalam peta sama dengan 10.000 cm di lapangan (sama dengan 100 meter di

    lapangan). Kelemahan dari skala ini bila peta mengalami pemuaian/penciutan maka

    skala tidak berlaku lagi.

    Graphic Scale

  • Yaitu perbandingan jarak horisontal sesungguhnya dengan jarak

    dalam peta, yang ditunjukkan dengan sepotong garis. Contohnya

    Verbal Scale

    Dinyatakan dengan ukuran panjang. Contohnya 1 cm = 10 km ato 1 cm = 5 km.

    Skala ini hampir sama dengan skala R.F. Dari ketiga macam skala tersebut di atas,

    yang umum/paling banyak digunakan dalam peta geologi atau topografi adalah

    kombinasi skala grafis dan skala R.F.

    c. Arah Utara Peta

    Salah satu kelengkapan peta yang tidak kalah penting adalah arah utara, karena tiap

    peta yang dapat digunakan dengan baik haruslah diketahui arah utaranya. Arah

    utara ini berguna untuk penyesuaian antara arah utara peta dengan arah utara jarum

    kompas. Ada 3 macam arah utara jarum kompas, yaitu :

    1. Arah Utara Magnetik (Magnetic North = MN)

    2. Grid North

    3. True North

    Legenda

    Pada peta topografi banyak digunakan tanda untuk mewakili bermacam-macam

    keadaan yang ada di lapangan dan biasanya terletak di bagian bawah dari peta.

    Judul Peta

    Judul peta merupakan nama daerah yang tercantum dalam peta dan berguna untuk

    pencarian peta bila suatu waktu diperlukan.

    Converage Diagram

    Maksudnya peta tersebut dibuat dengan cara atau metoda yang bagaimana, hal ini

    untuk dapat memperkirakan sampai sejauh mana kebaikan/ketelitian peta, misalnya

    - Dibuat berdasarkan foto udara

    - Dibuat berdasarkan pengukuran di lapangan

    Indeks Administrasi

    Pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal ini penting untuk

    memudahkan pengurusan surat izin untuk melakukan atau mengadakan

    penelitian/pemetaan.

    Index of Adjoining Sheet

    Menunjukkan kedudukan peta yang bersangkutan terhadap lembar-lembar peta

  • STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

    disekitarnya.

    Edisi Peta

    Dapat dipakai untuk mengetahui mutu daripada peta atau mengetahui kapan peta

    tersebut dicetak atau dibuat.

    d. Peta topografi dengan garis kontur

    Untuk memahami peta kontur perlu dipelajari terlebih dahulu tentang garis kontur

    beserta sifat-sifatnya yang antara lain adalah sebagai berikut :

    1. Garis Kontur

    Adalah merupakan garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai

    ketinggian sama, yang diukur dari suatu bidang pembanding. Bidang ini

    biasanya diambil dari permukaan air laut rata-rata.

    2. Interval Kontur

    Jarak vertikal antara garis kontur satu dengan garis kontur lainnya yang

    berurutan.

    3. Indeks Kontur

    Garis kontur yang dicetak tebal pada peta, yang mana merupakan kelipatan

    tertentu dari beberapa garis kontur (kelipatan lima atau sepuluh).

    4. Kontur Setengah

    Garis kontur yang harga ketinggiannya adalah setengah interval kontur.

    Biasanya digambar dengan garis putus-putus.

    e. Penentuan interval kontur.

    Biasanya interval kontur pada peta tergantung dari :

    1. Skala peta

    2. Relief dari daerah yang bersangkutan

    3. Tujuan dari peta, apakah untuk pekerjaan geologi umum maupun geologi

    teknik atau untuk kepentingan militer. Jika tidak ada hal-hal khusus atau dalam

    keadaan umum, maka interval kontur dapat ditentukan sebagai berikut : IK

    (Interval Kontur) = skala peta X 1/2000 Misalnya skala peta 1 : 50.000 IK =

    50.000 X 1/2000 = 25 meter

  • f. Sifat-sifat garis kontur :

    1. Garis tidak bisa saling berpotongan kecuali dalam keadaan yang ekstrim,

    dimana topografi berupa over hanging cliff.

    2. Garis kontur tidak akan bertemu dengan garis kontur yang mempunyai nilai

    ketinggian yang berlainan.

    3. Garis kontur akan renggang jika topografi landai dan akan rapat jika topografi

    curam.

    4. Garis kontur menutup, menunjukkan naik ke arah dalam, kecuali garis kontur

    bergigi menunjukkan depresi.

    5. Garis kontur yang memotong lembah/sungai akan meruncing ke hulu.

    6. Garis kontur harus digambarkan hingga batas tepi peta.

    F. Cara Membaca peta Topografi

    Dibawah ini adalah (gambar 5.1) contoh digitasi peta topografi dengan kertas kalkir

    daerah Kasui ( Sumatera Selatan Lampung)

    Gambar 5.1 contoh digitasi peta topografi.

    Keterangan gambar :

    Pada peta topografi wilayah bagian timur daerah Kasui,dijelaskan beberapa bagian

    daerah dengan simbol-simbol sebagai berikut

    1. Sungai

    Simbol :

    Deskripsi : untuk garis setebal 0.2 0.3 cm berwarna biru mewakili sungai

    (induk sungai). Sedangkan untuk garis tipis berwarna biru muda yang menjalar

    dari induk sungai mewakili anak sungai.

  • STUDENT CENTER LEARNING INQUIRY AND DISCOVERY

    2. Jalan

    Simbol :

    Deskripsi : untuk garis merah tebal memanjang mewakili jalan keras utama,

    sedangkan untuk garis merah pudar putus-putus mewakili jalan kuda atau jalan

    setapak

    3. Perkampungan

    Simbol :

    Deskripsi : area berwarna hijau berukuran 0 0.5 cm mewakili kampung-

    kampung berbatas tegas

    4. Persawahan

    Simbol :

    Deskripsi : area bergaris tepi hitam dengan garis dalam diagonal berwarna biru

    mewakili persawahan atau sawah

    5. Pemukiman

    Simbol :

    Deskripsi : simbol yang terdiri dari titik-titik hijau dengan sedikit bercak merah

    mewakili rumah-rumah terpencar

    6. Ketinggian

    Deskripsi : bagian bergaris merah tipis yang mengelilingi suatu daerah yang

    membentuk suatu bangun dengan irama riak air digunakan untuk mewakili

    ketinggian suatu daratan.

    7. Lahan karet

    Simbol :

    Deskripsi : Daerah bergaris tepi hitam dengan diameter 0-0.3 cm digunakan

    untuk mewakili lahan yang ditumbuhi oleh perkebunan

    G. Manfaat Peta Topografi

    Secara khusus peta topografi digunakan untuk merekam segala data geologi,

    misalnya :

    penyebaran batuan

    struktur geologi

    morfologi suatu daerah

    ketinggian dan relief suatu wilayah dan sebagainya.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. Peta topografi.

    file:///D:/Materi%20Kuliah/SIG/pertemuan%206%20discover/PETA%20TOP

    OGRAFI%20K4/Peta_topografi.htm (27 Oktober 2014)

    Anonim. Peta topografi.

    file:///D:/Materi%20Kuliah/SIG/pertemuan%206%20discover/PETA%20TOP

    OGRAFI%20K4/blog-page.html (27 Oktober 2014)

    Anomim. Pengertian Peta topografi.

    file:///D:/Materi%20Kuliah/SIG/pertemuan%206%20discover/PETA%20TOP

    OGRAFI%20K4/pengertian-peta-topografi-dan.html (27 Oktober 2014)