resume logika proposisi

Upload: fajri-arif-rakhmat

Post on 09-Jul-2015

317 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

RESUMELOGIKA PROPOSISI ATAU PROPOSIONALDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Logika Informatika

FAJRI ARIF RAKHMAT IF B / III / 1210705047

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011

Proposisi Proposisi adalah suatu pernyataan yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari sebuah kalimat disebut nilai kebenarannya. Logika yang menangani atau memproses atau memanipulasi penarikan kesimpulan secara logis dari proposisi-proposisi disebut logika proposisional. Contoh : 1. Bali memiliki sebutan pulau dewata (Benar). 2. 2 + 2 = 4 4. 4 adalah bilangan prima 5. 5 x 12 = 90 (Benar). (Salah). (Salah). 3. Semua mahasiswa Manajemen Informatika berparas cantik (Salah).

Ada proposisi-proposisi yang disebut tautologi yaitu proposisi-proposisi yang nilainya selalu benar. Untuk mengenali suatu proposisi, dapat dibantu dengan jawaban jika ada pertanyaan Apakah nilainya benar atau salah? Pernyataan yang tidak tergolong proposisi adalah, jika pernyataan berupa kalimat perintah dan kalimat pertanyaan pernyataan yang tidak memiliki nilai benar atau salah pernyataan berbentuk kalimat terbuka. Contoh : Komang, bersihkan lantai ini ! (kalimat perintah) Anda mahasiswa jurusan apa ? (kalimat tanya) x + 5 = 7. (kalimat terbuka) Angka 13 adalah angka keramat (kalimat yang tidak memiliki nilai benar atau salah)

Selain pernyataan yang menimbulkan banyak pendapat, serta kalimat perintah dan kalimat tanya, suatu proposisi tidak boleh digantikan dengan proposisi lain yang artinya sama. Lihat contoh berikut ini : Contoh : Ayu pintar Ayu tidak bodoh Pada pernyataan pertama dengan pernyataan kedua artinya sama, tetapi pada proposisi, pemberian variabel proposisional harus berlainan karena proposisi tidak diijinkan menafsir arti kalimat. Contoh : sama. Proposisi-proposisi dapat digabung dan dimanipulasi sedemikian rupa dengan berbagai cara sehingga membentuk proposisi yang rumit. Penggabungan tersebut dilakukan dengan perangkai-perangkai sehingga disebut proposisi majemuk (compound propositions). Proposisi majemuk sebenarnya terdiri dari banyak proposisi atomik. Sedangkan proposisi atomik adalah proposisi yang tak dapat dipecah-pecah menjadi beberapa proposisi lagi. Contoh : Wayan sedang memasak dan Kadek sedang mencuci piring Kalimat di atas merupakan proposisi majemuk yang terdiri dari 2 proposisi atomik yang dirangkai dengan perangkai dan. Jika kalimat tersebut dipisah, akan menjadi dua kalimat berikut : Wayan sedang memasak Kadek sedang mencuci piring A = Ayu pintar, maka Tidak A = Ayu tidak pintar. B = Ayu bodoh, maka Tidak B = Ayu tidak bodoh.

Jadi tidak diperbolehkan mengganti Tidak A dengan B, walaupun arti kalimatnya

Pemberian Nilai pada Proposisi Huruf A, B, C, dan seterusnya digunakan untuk menggantikan proposisi dan disebut variabel-variabel proposisional (variabel logika), dan hanya memiliki nilai benar (True = T) atau salah (False = F). Jadi, pemberian nilai pada variabel-variabel proposisional, hanya ada T dan atau F. Simbul berupa huruf T dan F disebut

konstanta-konstanta proposisional. Tentunya di sini tidak memakai B (benar) dan S (salah) karena akan mengacaukan antara variabel proposisional dengan konstanta proposisional. Variabel proposisional dan konstanta proposisional adalah proposisi atomik, atau proposisi yang tak bisa dipecah-pecah lagi. Contoh : A atau B A dan B Tidak A

Setiap proposisi majemuk akan mempunyai nilai tertentu dengan aturan tertentu pula berdasarkan nilai pada setiap variabel proposisional dan atau konstanta proposisional. Pemberian nilai tersebut diberikan dari perangkai logika yang digunakan. Contoh : Berdasarkan contoh 3.2-1 di atas, jika nilai A = T dan B = F, maka A atau B menghasilkan nilai T. Nilai-nilai A atau B, dapat ditentukan dengan tabel kebenaran.