resume jurnal 19-22

2
Ensefalopati Metronidazole Metronidazole merupakan antibiotic yang sering diresepkan oleh tenaga medis yang ternyata sering dikaitkan dengan kejadian ensefalopati toksik. Gejalanya antara lain seperti bingung, disartria, dan ataksia. Pada pemeriksaan MRI ditemukan lesi pada nuclus dentatus. Bagian lain yang mungkin terlibat adalah pada korpus kalosum dan substantia alba hemisfer serebri, serta hipertrofi pada oliva inferior. Keadaan anatomis ini biasanya reversible dengan penghentian antibiotic, walaupun terkadang masih ditemukan sedikit lesi. Splenial High-Signal Lesion Selama 10 tahun, pemeriksaan MRI menemukan bahwa ada lesi pada splenium terkait kejadian sindrom ensefalopati, termasuk yang berkaitan dengan kelainan metabolic, infeksi virus, serta efek obat. Pasien dengan temuan radiologis seperti ini biasanya mempunyai gejala ensefalopati non spesifik seperti drowsiness, confusion, dan agitation. Walaupun tidak spesifik, temuan radiologis ini penting untuk dibedakan dengan proses iskemik serebrovaskular yang berdampak pada kospus kalosum. Penatalaksanaan Evaluasi dini dan penanganan pasien dengan ensefalopati harus berfokus untuk kejadian ensefalopati yang bisa menyebabkan kerusakan neurologis yang irreversible jika tidak segera diketahui dan ditangani. Walaupun begitu, penanganan segera untuk pasien ensefalopati adalah dengan koreksi secara langsung pada defisiensi sirkulasi dan penggantian defisiensi

Upload: fernando-feliz-christian

Post on 05-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

resume jurnal

TRANSCRIPT

Ensefalopati MetronidazoleMetronidazole merupakan antibiotic yang sering diresepkan oleh tenaga medis yang ternyata sering dikaitkan dengan kejadian ensefalopati toksik. Gejalanya antara lain seperti bingung, disartria, dan ataksia. Pada pemeriksaan MRI ditemukan lesi pada nuclus dentatus. Bagian lain yang mungkin terlibat adalah pada korpus kalosum dan substantia alba hemisfer serebri, serta hipertrofi pada oliva inferior. Keadaan anatomis ini biasanya reversible dengan penghentian antibiotic, walaupun terkadang masih ditemukan sedikit lesi.

Splenial High-Signal LesionSelama 10 tahun, pemeriksaan MRI menemukan bahwa ada lesi pada splenium terkait kejadian sindrom ensefalopati, termasuk yang berkaitan dengan kelainan metabolic, infeksi virus, serta efek obat. Pasien dengan temuan radiologis seperti ini biasanya mempunyai gejala ensefalopati non spesifik seperti drowsiness, confusion, dan agitation. Walaupun tidak spesifik, temuan radiologis ini penting untuk dibedakan dengan proses iskemik serebrovaskular yang berdampak pada kospus kalosum.

PenatalaksanaanEvaluasi dini dan penanganan pasien dengan ensefalopati harus berfokus untuk kejadian ensefalopati yang bisa menyebabkan kerusakan neurologis yang irreversible jika tidak segera diketahui dan ditangani. Walaupun begitu, penanganan segera untuk pasien ensefalopati adalah dengan koreksi secara langsung pada defisiensi sirkulasi dan penggantian defisiensi substrat metabolic (oksigen, tiamin, atau glukosa). Hal ini harus diikuti dengan koreksi penyebab kelainan metabolik lain, penanganan penyakit akut lain yang menyebabkan kegagalan organ, dan penghentian obat-obatan yang memperberat penyakit ini atau obat-obatan toksik.Penanganan ensepalopati toksik metabolic harus berfokus pada diagnosis dan penanganan disfungsi sistemik, pengeluaran agen pemberat, seta penggunaan agen sedative seminimal mungkin yang mungkin berkomplikasi atau memperberat kejadian ensefalopati.

KesimpulanNeurologis seringkali diminta untuk sering mengevaluasi pasien dengan ensefalopati. Seperti yang dijelaskan pada artikel ini, banyak kasus dengan etiologi yang spesifik dapat didiagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (laboratoris dan pencitraan) yang mana bisa memberi jalan untuk intervensi medis secara spesifik, penyelesaian secara lebih cepat, dan mungkin bisa membantu untuk mencegah disfungsi neurologis ireversibel. Praktisi harus berusaha untuk memperhatikan pasien dengan ensefalopati manakala terjadi penyembuhan neurologis secara tidak komplet jika tidak didiagnosa dan ditangani dengan benar.