resuman film sang pencerah
DESCRIPTION
berisi ulasan cerita film sang pencerahTRANSCRIPT
Resuman Film Sang Pencerah
Oleh kelompok 2
Erik kuswanto (201310060311136)
Andika meidita hadiyono (201010060311087)
Ela verhat veles rela pasa (201310060311163)
Ika wiji khusnul khotinah (201310060311158)
“Sang Pencerah “
Adalah film yang menceritakan tentang KH. Ahmad Dalan Sebagai seorang yang
membawa perubahan pada pola pikir masyarakat agama islam pada masanya serta
membentuk gerakan islam yang berwatak tajdid.
Berikut ulasan filmnya.
Di kota gede jogjakarta tepatnya di kampung Kauman, dimana kampung ini adalah kampung
islam terbesar di kota yogyakarta dengan masjid besar sebagai pusat kegiatan agama yang
dipimpin oleh penghulu bergelar kamaludinningrat, pada saat itu umat islam dikampung
kauman masih terpengaruh oleh ajaran syekh siti jenar yang meletakan raja sebagai tuhan,
masyarakat meyakini bahwa titah raja adalah sabda tuhan sehingga ajaran islam bergeser
kearah tahayul dan mistik. Sementara itu kemiskinan dan kebodohan meraja lela akibat sistim
tanam paksa pemerintah belanda
Dikampung ini lahir sorang putra dari KH. Abu Bakar yang diberi nama Ahmad Darwis yang
lahir pada 1 agustus 1868. Waktu terus berjalan hingga ia berusia 15 tahunan iya terheran
melihat masyarakat kauman yang melakukan kegiatan spiritual kejawen ia merasa apa yang
dilakukan masyarakat kauman tak sesuai dengan ajaran islam
Ketika hari puasa pertama ia diundang oleh ibunda siti walidah gadis kauman yang
disukai oleh ahmad darwis untuk berbuka puasa dirumahnya, sesampainya dirumah siti
wahidah ahmad darwis berbicara dengan ayah handa siti wahidah ia mengatakan bahwa ia
ingin ke mekah dengan tujuan ingin memperdalam ilmu agama islam, ayah handa siti
wahidah pun berbesan kepada ahmad darwis bahwa ketika kembali lagi ke kauman ia harus
membawa perubahan bagi umat islam yang ada di kauman. Ia pun berangkat ke mekah
selama 5 tahun untuk mendalami aga islam, setelah 5 tahun ia pun kembali. Dari mekah ia
membawa ijasah selama ia menuntut ilmu di mekah di ijah nama ahmad darwis di ganti
menjadi ahmad dahlan, nama itu pun disepakati sebagai nama baru pengganti ahmad darwis.
Tak lama KH. Ahmad dalan menikah dengan Siti Wahidah gadis pujaannya.
Setelah wafatnya abu bakar selaku ayah handa ahmad dahlan , pada tahun 1869 ia
diwarisi sebuah langgar yang diberi nama langgar Kidul Ahmad Dahlan. Ia pun didaulat oleh
Penghulu masjid besar kota yogyakarta sebagai Khotib Masjid Besar Kraton Yogyakarka.
Ketika solah jum’at KH. Ahmad dalan bertindak sebagai Khotib ia berkotbah bahwa islam
tidak mengekang, membuat takut dan tidak membuat rumit dengan ritual sesaji, ia pun
berkotbah bahwa berdoalah kepada Allah secara langsung tidak melalui kiai, imam, khotib,
apa lagi sesaji. Hal ini yang membuat penghulu masjid besar yogyakarka marah.
Ketika dalam pengajaian salah satu muridnya bertanya ap itu agama KH. Ahmad dalan
memaikan alatmusik biola hingga semua muridnya menikmati alunan musiknya dan semua
muridnya berbicara bahwa ia merasa bahagia, damai dll. Dan ia pun menyuruh salah satu
muridnya untuk memaikan alat musik tersebut dan suaranya hancur. Lalu ia menjelaskan
bahwa agama itu seperti musik ketika kita mempelajarinya dengan benar dan baik maka kta
akan merasa bahagia, tenang dan tentran dan tak kala kita tidak mempelajarinya dengan baik
maka agama tk memberikan ketenangan.
Ketika ia hendak solat dzuhur ia mendapati bahwa arah kiblat yang digunakan
menghadap ke barat persis, lalu ia mengecek kesemua langgar dan masjid termaksud masjid
besar ternyata keblatnya sama yaitu persis menghadap ke arah barat, lalu ia berniat ingin
memusyawarahkan kepada seluruh kiai di jogya bawha arah kiblat yang selama ini dipakai
adalah salah, kiai yang di undang diantaranya, Kiai penghulu Masjid besar yogyakarka, Kiai
Lurah Noor, Kiai Muhammad Fakih, Kiai hamid lebuyangan dan kiai sirats dari papualangan.
Namaun pada musyawarah ini ia mendapat tentangan dari para kiai bahwa gambar dan alat
yang digunakan untuk menentukkan arah kiblat adalah buatan orang kafir sehingga jika kita
mengikuti arat kiblat tersebut maka kita menjadi orang kafir ujar salah satu kiai.
VERHAT
WIJI
Seluruh keluarga Ahmad Dahlan menunggu di rumah dengan tuduhan bahwa Beliau
kafir dengan mengajar di sekolah Belanda. Dengan setiap hari di olok-olok dan dijuluki kyai
kafir di penjuru kampong, tetapi Beliau tetap teguh memperjuangkan agama Islam yang
sesungguhnya. Bahkan murid-murid setia Beliau dilarang untuk mengaji dan mengikuti Kyai
Ahmad Dahlan, jika mereka masih tetap mengikuti Beliau maka mereka tidak lagi di anggap
anak oleh orang tua mereka.
Kyai Ahmad Dahlan tidak surut dalam memperjuangkan agama, Beliau mendirikan
sekolah Madrasah Ibtida’iyah Islam di rumahnya menggunakan bangku dan kapur tulis yang
di kira sebagai alat orang kafir yang sebenarnya adalah alat untuk bantu untuk belajar yang
memudahkan mereka. Murid-murid yang di kumpulkan beliau terdiri atas tetangga yang
belum sekolah serta anak-anak jalanan tanpa biaya sepeserpun.
Beliau sering diminta pelurusan atas apa yang menjadi kebiasaan orang-orang desa.
Misalnya, perayaan pernikahan yang memerlukan biaya banyak, sedangkan orang tersebut
tidak mampu, Beliau menyarankan agar pernikahan dilakukan sesuai agama, dengan
penghulu serta dinyatakan sah jika ada saksi. Berikutnya seseorang yang ingin syukuran
orang meninggal, orang tersebut mempunyai kendala dengan biaya, Kyai Ahmad Dahlan
berkata “Sesungguhnya Nabi Muhammad menyarankan tahlil dan berzikir tanpa adanya rasa
terganggu untuk tetangga” dengan begitu hanya kiriman do’a dari keluargalah yang lebih
penting. Dengan adanya pengertian Kyai Ahmad Dahlan tersebut Beliau di panggil oleh
kumpulan ulama, Kyai Ahmad Dahlan menjelskan dengan penyederhanaan kehidupan.
Setelah berhasil menyebarkan Islam di bidang pendidikan, Beliau menyebarkan
agama dengan cara pengobatan. Kyai Ahmad Dahlan berusaha membuat sebuah
perkumpulan. Akhirnya nama Muhammadiyah dipakai untuk nama perkumpulan atau
organisasi tersebut yang di artikan sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah
dibentuk memiliki tujuan yang benar-benar untuk masyarakat bukan untuk kepentingan
pribadi. Hidup, hidupilah muhammadiyah bukan hidup dalam Muhammadiyah.
Mencontohlah Nabi Muhammad SAW.
KAKA TINGKAT
Setelah berperan aktif dalam sosial masyarakat di Boedi Oetomo , lewat pendidikan dan
kesehatan. Akhirnya K.H Ahmad Dahlan mantap mendirikan sebuah organisasi yang
didasarkan pada ayat suci Al Qur’an Al Imron Ayat 104 yang bermakna “ Dan adakanlah
kamu sekelompok orang yang menyerukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.
Kemudian K.H Ahmad Dahlan menemui beberapa orang untuk menanyakan dan menberikan
permohonan ijin, dan adapun syarat-syarat yang harus di penuhi :
1. Harus ada pengurus tetap2. Nama perkumpulan apa dan maksud tujuan tersebut untuk apa
Boedi Oetmo membantu K.H Ahmad Dahlan dan Muridnya mendirikan organisasi
Muhammadiyah apabila semua pengurus anggota menjadi anggota Boedi Oetomo, sekaligus
bukan anggota dari ex school. Akhirnya menyanggupi sekaligus memberikan pengertian
kepada muridnya agar kita boleh punya prinsip asal jangan fanatik, karena fanatik itu ciri
orang bodoh. Sebagai orang islam tunjukkan bahwa kita bekerja sama dengan siapapun asal
Lakum Di Nukum Waliiadzin yang artinya Agamaku Agamaku , Agamamu Agamamu. Dari
Istri tersebut mempunyai saran atas nama organisasi dengan nama Muhammadiyah yang
memiliki arti pengikut Kanjeng Nabi Besar Muhammadiyah SAW, dan menghimbau agar
Muhammadiyah membentuk organisasi untuk kepentingan masyarakat bukan untuk
kepentingan pribadi, hidup hidupilah Muhammadiyah, namun jangan mencari hidup di
Muhammadiyah. dan semoga mencontoh Nabi Besar Muhammadiyah dapat di beri amanah,
menjunjung tinggi persamaan pada siapapun dan terbuka pada siapapun. Namun, mendapat
pertentangan pada warga dan penghulu di daerah kauman, dan tidak mengabulkan untuk
mendirikan organisasi Muhammadiyah karena di anggap K.H Ahmad Dahlan menyaingi dan
merebut kekuasaan beliau sebagai (Penghulu masjid besar Kauman) . Mereka beranggapan
bahwa akan memunculkan paham modern yang akan bertentangan pada syariat islam.
Namun semua dugaan yang di tuduhkan kepada Beliau tidak benar, K.H Ahmad Dahlan
mencalonkan dirinya sendiri bukan sebagai Resident , namun di President dan tidak ada
maksud menyainginya. Kedua pihak tersebuut saling merendahkan diri dan menyamakan
prinsip dalam menyamakan pikiran dalam pandangan umat islam selalu ingat akan tugas jadi
kahlifah dalam memimpin diri sendiri sebelum orang lain, melindungi kewibaan agama , dan
manusia hanya bisa berikhitiar.di Pendopo Tabligh,Pada tanggal 12 Nopember 1912 , K.H
Ahmad Dahlan menetapkan pada tanggal tersebut hari lahirnya Muhammadiyah selain itu
juga mengungkapkan bahwa kita belajar terbaik di mata Allah, tidak hanya diri sendiri tapi
kepentingan orang banyak. Hidup ini singkat dan hanya satu kali, manfaatkan tidak hanya
sendiri beserta orang-orang peduli Allah, Insya Allah akan di ridhai oleh Allah. Amin.