responsi gangguan medspin dev-mas yog.pptx

112
RESPONSI GANGGUAN MEDULA SPINALIS Pembimbing : dr. Usman G. R., Sp.S Oleh: Putra Prayoga Devita Prima Nurmasari FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER SMF ILMU SARAF RSD dr. SOEBANDI JEMBER 2014

Upload: yudha-mujananta

Post on 21-Nov-2015

61 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

RESPONSI Neurogenic Bladder

RESPONSIGANGGUAN MEDULA SPINALIS

Pembimbing : dr. Usman G. R., Sp.S

Oleh:Putra PrayogaDevita Prima Nurmasari

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER SMF ILMU SARAF RSD dr. SOEBANDI JEMBER2014

AnatomiSumsum tulang belakang merupakan bagian susunan saraf pusat mulai dari foramen magnum tengkorak ke bawah sepanjang kira-kira 45 cm sampai setinggi vertebra L1. Bagian atasnya merupakan lanjutan dari bagian bawah otak ( medulla oblongata ), dan bagian bawahnya akan mengecil dan disebut konus medularis. Bagian kaudal konus ini merupakan serabut non neuronal yg disebut filum terminalis, dan terdiri dari jaringan konektif fibrosa. 2Medula spinalis dikelilingi dan dilindungi oleh tulang vertebra. Medula spinalis merupakan kolum silindris setebal pensil yang berada di dalam kolum vertebra dengan diameter sebesar kira-kira jari telunjuk.

3Medula spinalis tersusun dari 31 pasang saraf spinalis : 8 pasang saraf servikal12 pasang saraf torakal 5 pasang saraf lumbal 5 pasang saraf sacral 1 pasang saraf koksigeal.

4VertebraeSegmen MielumServikal+1Torakal+2Lumbal Sakral+ 3Misalnya : Pada C3 terdapat mielum segmen C4 Pada T2 terdapat mielum segmen T4 Pada L2 terdapat mielum segmen L5

Tiap saraf spinalis akan keluar dari lubang yang disebut foramen intervertebralis yang terletak diantara 2 tulang vertebra, dan selanjutnya akan di distribusikan sebagai saraf segmental tubuh.

Radiks semua saraf yang berjalan kaudal terhadap konus terminalis ( dibawah L1 ) akan membentuk seutas saraf yang disebut kauda ekuina ( ekor kuda ).

7Medula spinalis juga mempunyai 3 lapis pelindung ( duramater, arakhnoid, dan piamater ), yang akan berakhir dan bergabung dengan filum terminalis.Potongan melintang medulla spinalis akan memperlihatkan kanal kecil di sentral yang berisi likuor, masa kelabu berbentuk H ( spt kupu-kupu ) dan masa putih yang mengelilinginya.Medula spinalis dibagi dua secara simetris oleh celah yang dalam yg disebut fisura mediana anterior dan septum yang disebut septum mediana posterior.

8Pasangan kolum yg membentuk dua kaki vertical H adalah kornu posterior yg mengandung serabut aferen dan kornu anterior yg mengandung serabut eferen. Kolom yg menghubungkan kedua kaki H disebut komisura kelabu yg merupakan persilangan serabut-serabut refleks.

9Masa putih medulla spinalis banyak mengandung serabut saraf bermielin dan tersusun oleh tiga pasang kolom yg disebut funikulus. Funikulus ini terdiri dari kolum ventral (anterior) kolum dorsal ( posterior ) dan kolum lateral, serta area komisural.

10

11

Kornu atnterior LMN12Gejala klinis dari gangguan medula spinalis:Gangguan motoriksetinggi segmen kelumpuhan flaksid dan atrofidi bawah segmen kelumpuhan spastikservikal tetraparese/plegitorakal/lumbal paraparese/plegisakral gangguan miksi dan defekasi, tanpa paraparese/plegi

Gangguan sensorikHipo/anestesi mulai setinggi segmen yang terganggu ke bawah

Gangguan otonomRetensi urin dan inkontinensia alvi13

14Gangguan pada medulla spinalis dapat disebabkan oleh berbagai proses patologis

Amyotrophic Lateral SclerosisMyelopathySpondilitis TBSyringomyeliaBrown Sequard SyndMedular Compresion acuteComplete spinal transection Neurogenic BladderHNPDorsal Root SyndCauda Equina Synd15Amyotrophic Lateral SclerosisBatasan Adalah penyakit kronis yang ditandai dengan adanya kelainan neurodegeneratif progresif pada motor neuron sistemYang dipengaruhi disini adalah sel-sel neuron di kornu anterior medula spinalis, inti motorik di batang otak, dan sel-sel neuron di area motorik lobus frontalis (gyrus precentralis) Mengenai UMN dan LMN

Jika hanya LMN yang terkena disebut progressive muscular atrophyJika hanya UMN yang terkena disebut primary lateral sclerosis Jika terbatas otot bulbar disebut progressive bulbar palsyEpidemiologi5 / 100.000 POPULASILama sakit 3 4 th ( < 1 th - > 25 th )Umur saat onset dan tempat lesi, menentukan prognose ( Bulbar > jelek dari Ekstremitas ).Faktor Genetik : - 10 % familial - 20 % mutasi gen Zn / Cu SuperOxideDismutase . EtiologiPenyebab pasti tidak diketahui namun diduga terdapat peranan dari :PenuaanVirusToksinGenetikKLASIFIKASII. BULBARII.SPINALBentuk klinis dan perjalanan sama ;1.Degenerasi progresif UMN dan LMN, kelemahan progresif atropi otot lumpuh MENINGGAL ( Gagal nafas ).2. Sensorik normal3. Fungsi kognitif normalMANIFESTASI KLINISKHAS : Campuran UMN ( hiper refleksi ) dan LMN ( fasikulasi dan atropi ).- Bentuk I : kelemahan dan atropi otot2 lengan atau kaki disertai atropi tungkai.- Bentuk II : kelemahan otot2 bulbar (disartri, disfagi ).

- Kelumpuhan makin berat, hiper refleksi, fasikulasi, atropi eksterimitas.- Sensorik normal.- Kognitif normal.

Gambaran klinis awalnya ringan sering tak terdeteksiBiasanya diawali di salah satu bagian tubuh & secara bertahap menjadi progresif menyebar ke seluruh tubuhGejala awal meliputi:-kedutan dan kesemutan di lengan, bahu, dan lidah-kekakuan otot-kelemahan otot lengan & tungkai-bicara sulit dimengerti & rinolalia-kesulitan mengunyah & menelan-rasa lelahSelanjutnya keluhan berkembang menjadi kelemahan & atrofi. Karena kematian neuron scr gradual kemampuan kontrol gerak berkurang.Karena hanya mempengaruhi motorneuron, tidak akan mengganggu:-kognitif, kepribadian, intelegensi, ataupun ingatan-kemampuan melihat, membau, mengecap, mendengar, ataupun merasakan rangsangraba-fungsi otot involunter otot jantung & otot polosDapat terjadi kegagalan ventilasi yang menyebabkan kematian sekitar 3 th setelah timbul kelemahan fokus

Diagnosis Anamnesis keluhan pasien yang mengarah ke manifestasi klinis dari ALSPemeriksaan Neurologis:UMNLMNKekuatanParese - ParalisisTonusMeningkat - SpastikMenurun - FlaccidRefleks Patologi(+)(-)Refleks FisiologiMeningkatMenurun atau (-)AtropiDisuse atropi(+)Fasikulasi(-)(+)Pemeriksaan penunjang

EMG : fibrilasi, fasikulasi, motor unit polifasik, amplitudo tinggi dan durasi yang lama.LCS : tidak khasDARAH : serum Phosphocreatin kinase tinggi ( sel otot necrosis )BIOPSI OTOT : jarang, kurang informatif

Diagnosis BandingNeuropati motorik multifokalMieloradikulopati servikal dan radikulopati lumbosakral

PenatalaksanaanMedikamentosa : - Riluzole : mengurangi pelepasan glutamat. Riluzol oral 50 mg, diminum 1-2 jam stl makan. - TRH ( Thyrotropin releasing hormon ) - merupakan transmitter di kornu anterior - mempunyai efek tropik. Simptomatik : quinin, sedatif ( spasme otot ) atropin ( ngiler ) Suportif : FisioterapiTerapi fisik dan okupasionalTerapi bicara

PROGNOSEMeninggal 4 th setelah diagnosisTipe bulbar, prognose lebih jelekSYRINGOMYELIA

BatasanAdalah suatu penyakit dimana terjadi pembentukan kista di sekitar kanalis sentralis mielum. Di sekitar kiste ini terjadi proliferasi jaringan glia. Etiologikanalis sentralis tidak menutup sehingga terdapat kiste yg tertinggal dan di sekitarnya tumbuh jaringan glia.Manifestasi klinisGangguan sensasi suhu dan nyeri, sedangkan rasa raba tetap normal disosiasi sensibilitas.Ggn kornu anterior tjd kelemahan dan atrofi terutama pada tangan. Ggn traktus piramidalis Sindrom horner tjd bila terletak pd segmen cervical bawah pada sisi yg terkena.Artropati sendi-sendi mengalami ggn vegetatif dan membesar tanpa nyeri (sendi charcot)Cara pemeriksaanPemeriksaan likuorsering tdk tampak kelainan, kadang tampak blok walaupun tdk komplitPemeriksaan radiologikX-foto cervical: tampak pelebaran kanalis spinalisMielografi: tampak pelebaran dr mielumCT-scan: tampak pelebaran mielum dan kanalis sentralisMRI: adanya syrinx di dlm mielum dan perluasan dari abnormalitas tersebut pd irisan sagitalPenatalaksanaanOperasi (drainage) kadang dapat mengurangi gejalaRadiasi hasilnya jelekMyelopathy

BatasanMerupakan setiap gangguan fungsional atau perubahan patologis dalam medulla spinalis.

EtiologiTrauma medulla spinalis yang berakibat kompresi spinal cordInflamasi myelitisTumor yang mendesak medulla spinalisPenyakit vascular mielopati vascularPenyakit degenerative yang menyebabkan kompresi pada saraf-saraf medulla spinalis

PatofisiologiMielopati paling sering disebabkan oleh stenosis dari tulang belakang dimana terjadi penyempitan progresif dari kanal vertebrae tempat beradanya medulla spinalis sehingga medulla spinalis dapat terjepit di dalam kanal yang mengecil. Sebagai efeknya spinal cord dan nerve root akan mengalami kompresi dan terganggu fungsi normalnya.Gejala KlinisMielopati sulit untuk dideteksi karena perkembangannya yang lambat dan bertahapGejala dari kompresi yang terjadi *:gejala sensorik (nyeri atau parestesi)gejala motorik (kelumpuhan)gejala otonom (gangguan respirasi, sirkulasi, miksi, dan defekasi)

*(tergantung segmen yang mengalami kompresi)Gejala yg biasanya di rasakan pasien :riwayat sakit leher atau punggung yang panjangperubahan dalam koordinasi gerakkelemahan ototkesulitan melakukan aktivitas dan tugas yang sebelumnya mudahDiagnosisDilakukan berdasar gejala-gejala di atas serta pemeriksaan penunjang seperti radiologis (MRI) untuk melihat jika terdapat kompresi baik itu oleh vertebrae maupun massa misalnya tumor.

TatalaksanaPada penderita mielopati dengan bukti kompresi pada spinal cord dan nerve rootdilakukan operasi dengan hati-hati untuk membebaskan dari kompresi.Analgesic untuk nyeri yang dialami

Trauma MielumTrauma mielum dapat mengenai beberapa cara.Dari dorsal mendorong vertebrae ke ventral. Trauma ini akan menyebabkan kelainan lokal pada vertebrae (fraktur kolumna vertebrae).Dari kranial ke kaudal (kraniokaudal/longitudinal). Misalnya pada jatuh duduk, akan menyebabkan fraktur kompresi di daerah torako-lumbal.Dari fleksi dan ekstensi yang hebat (terutama di daerah servikal) akan menyebabkan kerusakan lamina dan jaringan ikat / ligament di sekitar vertebrae.Gejala KlinikLesi trasnversal komplitLesi transversal InkomplitKontusio servikal posteriorPerbandingan Klinik Lesi Inkomplet dan Lesi KompletKarakteristikLesi KompletLesi InkompletMotorikMenghilang di bawah lesi Sering (+)Protopatik (nyeri, suhu)Menghilang di bawah lesi Sering (+)

Propioseptif (joint position, vibrasi)Menghilang di bawah lesi Sering (+)

Sacral Sparing(-)(+)Rontgen VertebraSering dgn fraktur, luksasi & listhesisSering normalMRIHemoragi (54%), kompresi (25%), kontusi (11%)Edema (62%), kontusi (26%), normal (15%)BROWN SEQUARD SYNDROME

BatasanAdalah lesi sumsum tulang belakang lengkap ditandai dengan gambaran klinis yang mencerminkan hemisection dari sumsum tulang belakang.Manifestasi klinisKelumpuhan LMN ipsilateral setinggi lesiDefisit sensorik ipsilateral setinggi lesiKelumpuhan UMN ipsilateral di bawah tingkat lesiDefisit proprioseptif (getaran, posisi, gerakan) ipsilateral di bawah lesiDeficit protopatik (nyeri, suhu, perabaan) kontralateral di bawah lesi

Cara pemeriksaanRadiografi polos Spinal mungkin menggambarkan cedera tulang tembus atau trauma tumpul. MRI mendefinisikan tingkat cedera tulang belakang dan membantu ketika membedakan antara etiologi nontraumatic. Mielografi mungkin berguna jika MRI tidak dapat dilakukan atau tidak tersedia.

PenatalaksanaanImmobilisasi leher Memakai Philadelphia collar atau papan kayu penyangga punggungBerikan terapi antiinflamasi: methylprednisolon 30 mg /kg IV bolus dalam 15 mnt , stop 45 mnt, berikan lagi methylprednisolon 5,4 mg/kg/hr IV infus dalam 23 jam setelahnya.

CAUDA EQUINA SYNDROME

DefinisiKompleks gejala yang meliputi low back pain, siatika unilateral atau yang lebih khas bilateral, gangguan sensoris saddle anesthesia, dan kehilangan sensasi motorik dan sensori ekstremitas bawah yang bervariasi, bersama-sama dengan gangguan kandung kemih, usus, dan disfungssi ereksi. Disebabkan oleh hilangnya fungsi 2 atau lebih nerve root yang membentuk cauda equina.ETIOLOGI Terjadi karena penyempitan apapun pada canalis spinalis yang menekan nerve root di bawah level medula spinalis, disebabkan oleh:TraumaHerniasi diskusStenosis spinalisNeoplasmaPeradanganInfeksiIatrogenik

Gejala klinikLow back painSiatika unilateral atau bilateralHipoestesi atau anestesi saddle atau perinealGangguan BAB dan BAKKelemahan motorik ekstremitas bawah dan defisit sensorikBerkurang atau hilangnya refleks ekstremitas bawah

Low back pain dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikular.Nyeri lokal secara umum merupakan nyeri dalam akibat iritasi jaringan lunak dan corpus vertebra. Nyeri radikular secara umum adalah nyeri yang tajam dan seperti ditusuk-tusuk akibat kompresi radiks dorsalis. Nyeri radikular berproyeksi dengan distribusi sesuai dermatom.

Manifestasi BAK pada sindrom cauda equina meliputi:RetensiSulitnya memulai miksiBerkurangnya sensasi urethraSecara khas, manifestasi buang air kecil dimulai dengan retensi urin dan kemudian diikuti oleh inkontinensia urin overflow.

Gangguan buang air besar dapat meliputi: InkontinensiaKonstipasiHilangnya tonus dan sensasi anus

Diagnosis AnamnesisPemeriksaan fisik & neurologiPemeriksaan penunjangPemeriksaan fisik & neurologiPemeriksaan fisik dari cauda equina sindrom meliputi :Inspeksi : mencari beberapa manifestasi eksternal dari nyeri, seperti sikap tubuh yang abnormal, pemeriksaan sikap tubuh dan gaya berjalan untuk mengetahui kemungkinan dari defek dan adanya kelainan pada tulang belakangPalpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekanKekuatan tonus dan otot ekstremitas bawahSensoris ekstremitas bawahColok dubur

Nyeri dan defisit dengan keterlibatan akar saraf ditunjukkan dalam tabel berikut:

Akar sarafNyeriDefisit sensorikDefisit motorikDefisit refleksL2Paha bagian anterior medial Paha bagian atasKelemahan slight quadricep; fleksi panggul; aduksi pahaSuprapatella yang sedikit menurunL3Paha anterior lateralPaha bagian bawahKelemahan quadricep; ekstensi lutut; aduksi pahaPatella atau suprapatella L4Paha posterolateral; tibia anteriorKaki bagian bawah sebelah medialEkstensi lutut dan pedisPatellaL5Dorsum pedisDorsum pedisDorsofleksi pedis dan ibu jari kakiHarmstringS1-2Pedis bagian lateralPedis bagian lateralPlantar fleksi pedis dan ibu jari kakiAchillesS3-5Perineum Saddle Sfingter Bulbocavernosus; anusPemeriksaan PenunjangRadiografiMyelografi lumbalCT scanMRIRadionuclide scanningPositron Emission Tomography scanTatalaksanaKonservatif lipoprostaglandin E1 (meningkatkan aliran darah ke cauda equina), antiinflamasi dan steroid (pada proses inflamasi), antibiotik (jika disebabkan oleh infeksi) Pembedahan dekompresi Tumor Medulla Spinalis

Tumor pada medulla spinalis dapat berasal dari jaringan medulla spinalis sendiri (tumor intrinsik), dari selaput menings (meningioma), sel Schwann (neurinoma), metastase keganasanMetastase KeganasanTumor primer yang sering bermetastase pada medulla spinalis adalah karsinoma paru dan payudara, kemudian karsinoma prostatGx: nyeri, paraparesis, disfungsi buli-buli, defisit neurologis, pelunakan satu atau lebih prosessus spinosaDx pasti dengan neuroimagingTx: secepatnya sebelum timbul gejala dan tanda gangguan neurologis; radiasi, laminektomi, kemoterapiTumor EkstramedullarYang paling sering: meningioma, neuriomaGx klinis tergantung lokasi tumornyeri bersifat radikuler, gangguan sensibilitas (dari kauda ke kranial) dan sesuai dengan radix, gangguan miksi dan defekasi, atrofi otot, spastisitas ipsilateral.Tumor IntramedullarLebih jarang ditemukanYang paling sering: astrositoma, ependimomaGx klinis tergantung lokasi tumorjarang nyeri (lokasi nyeri tidak jelas), gangguan sensibilitas, gangguan miksi dan defekasi (inkontinensia alvi), atrofi otot, spastisitas (jarang)TerapiSimptomatikTerapi sesuai etiologi

Sindrom Konus Medularis

Kumpulan gejala yang terjadi karena lesi pada konus medullaris;- disfungsi buli-buli- disfungsi defekasi dan kelemahan sfingter- gangguan fungsi seksual- defisit sensorik pada daerah distribusi kutaneus segmen sakral dan koksigeal dan saddle anesthesia

SindromaKauasa UtamaGejala & tanda klinisBrown Sequad SyndromeTr. tembus, Dekompresi ekstinsik-Paresis UMN ipsilateral dibawah lesi dan LMN setinggi lesi.-Gangguan eksteroseptik (nyeri & suhu) kontra lateral.-Gangguan proprioseptik (raba & tekan) ipsilateralSindroma Spinalis AnteriorCedera HNP pada T4-T6-Paresis LMN seringgi lesi & UMN dibawah lesi.-Dapat disertai disosiasi sensibilitas. Disfungsi spinkter.-Gangguan eksteroseptik. -proprioseptik normal.Sindroma spinalis sentral servikalHematomieliaTrauma spinal (fleksi-ekstensi)-Paresis lengan lebih berat dari tungkai.-Gangguan sensorik bervariasi(disestesia/hiperestesia).-Disosiasi sensibilitas. -Disfungsi miksi, defekasi & seksual.Sindroma spinalis posteriorTrauma, Infark a,spinalis posterior-Paresis ringan-Gangguan eksteroseptikpada punggung, Leher dan bokong-Gangguan proprioseptik bilateralSindroma konus medularisTrauma lower sacral cord-Gangguan motorik ringan, simetris,tidak ada atrofi-sensorik: saddle anestesi, bilateral,disosiasi sensibilitas-Nyeri jarang, simetris, bilateral pd perineum & paha-KPR(+), APR (-), Refleks bulbocavernosus & anal (-)-Disfungsi sphincter t, Gangguan ereksi & ejakulasi.Sindroma Cauda EquinaCedera akar saraf lumbosakral-Gangguan motorik sedang s/d berat,asimetris,atrofi(+)-Saddle anestesi, asimetris, disosiasi sensibilitas (-)-Nyeri menonjol,hebat,lebih dini,radikuler, asimetris-Gangguan refleks bervariasiGangguan spinkter, disfungsi seksual jarang.SUBACUTE COMBINED DEGENERATION

Etiologi

Defisiensi Vitamin B12 anemia pernisiosa mengganggu kolumna posterior

77Gejala Kesemutan di tangan dan tungkaitelapak kaki terasa tebal, Gait tergangguMotorik : parese spastikOtonom : impotensia, gangguan bladderKadang gangguan mentalPemeriksaan neurologis

Sensibilitas : gangguan deep sensibilityMotorik : ataxia, tonus menurun (gangguan kolumna posterior)Refleks tendon : +/- tergantung besar keterlibatan tractus

79Terapi

Injeksi vitamin B12 intravenaHERNIA NUKLEUS PULPOSUSBATASAN :Hernia Nukleus Pulposus adalah :

keluarnya nukleus pulposus ( gel-like substance ) ke dalam kanalis intervertebralis akibat kerusakan annulus fibrosus korpus intervertebralis.

82PATOFISIOLOGI :

Herniasi diskus dapat disebabkan oleh trauma atau perubahan degeneratif pada diskus.

Sebagai akibat peregangan pada ligamentum longitudinalis posterior, timbul rasa nyeri .Sedangkan penekanannya pada akar saraf menimbulkan rasa nyeri radikuler, gangguan sensorik atau motorik, yang sesuai dengan distribusi segmen saraf yang terkena.

KLASIFIKASI Letak Herniasi :

1. Hernia Diskus Servikalis2. Hernia Diskus Torakalis3. Hernia Diskus Lumbalis

86 STADIUM HERNIASIDegenerasi diskus Perubahan kimiawi menyebabkan kelemahan pada diskus, tapi tanpa terjadi herniasi.Prolaps Perubahan posisi dari diskus dengan pergeseran ringan kearah kanalis spinalis (bulge / protrusion)

87Extrusion Nukleus pulposus menembus dinding annulus fibrosus tapi masih berada dalam diskus.

Sequestrasi atau Sequestered Disc Nukleus pulposus menembus annulus fibrosus dan berada diluar dari diskus di dalam kanalis spinalis (HNP).

89MANIFESTASI KLINIS 1.HNP SERVIKAL:

- kekakuan pd leher - radikular parestesia - rasa tak nyaman pd medial skapula - C5-6 ; C6-7 ; C4-5 ; C7-T1

90C6Paresthesi ibu jari

Penurunan refleks BPR

Kelemahan dan atrofi otot bicepsC5Nyeri pada bahu

Hipoestesia pada daerah dermatom

Kelemahan dan atrofi otot deltoidC7 Paresthesi jari telunjuk & jari tengah,kadang ibu jari Kelemahan & atrofi otot triceps, ekstensor pergelangan tangan & pectoralisC3-4Nyeri pada leher dan bahu

Kelemahan parsial diafragma ( jarang )

91

922. HNP TORAKALLebih sering terjadi di daerah sentral ( kompresi medula spinalis ) daripada di daerah lateral ( kompresi radiks )

Onset akut / subakut terkait dengan trauma

Kronis tidak terkait dengan trauma

93Nyeri punggung yang bertambah bila batuk, bersinKompresi RadixMimic pleurodynia, angina, nyeri visceral tergantung letak lesi

Kompresi medula spinalis Spastic paraparesis, hipoestesia dari posterior tungkai bawah, refleks yang meningkat pada tungkai bawah, refleks babinski (+) bilateral

943. HNP LUMBAL80 % dari HNPSering pd L4-5 dan L5 S1Arah herniasi paling sering postero lateralNyeri radikuler95GEJALA KLINIS :

Nyeri pinggang bawah, dapat timbul mendadak dan hebat, didahului atau tanpa trauma sebelumnya.

Nyeri dapat semakin bertambah pada saat melakukan gerakan seperti membungkuk, batuk atau bersin.Dan biasanya nyeri tersebut berkurang dengan berbaring pada sisi yang sehat serta posisi fleksi pada tungkai yang sakit .

Nyeri radikuler, gangguan motorik atau sensorik, yang sesuai dengan distribusi segmen saraf yang terkena .

Paraparese dan gangguan miksi/defekasi sebagai akibat kompresi kauda ekuina dapat dijumpai, seperti pada midline disc protrusion .

DIAGNOSA HNP1. Anamnesa :

- lokasi nyeri - penjalaran rasa nyeri - posisi yg membuat nyaman - riwayat trauma - riwayat keganasan982. Pemeriksaan NeurologiMotorik. - spasme otot-otot leher - kelumpuhan jari tangan, lenganSensorik - nyeri yg menjalar dan parestesiRefleks. - fleksi jari - biseps - triseps99RootMuscle WeaknessActionLocation of PainReflex ChangeC5DeltoidBicepsSupraspinatusInfraspinatusShoulder abduetion (15-90 degrees)Elbow flexionShoulder abduction (0-15 degrees)Humerus external rotationLateral shoulderLateral upper armLateral epicondyleBicepsC6Brachioradialis (C5-C6)Pronator teres (C6-C7)ECR (C6-C7)Elbow flexion in semipronationPronationRadial wrist extensionPosterior shoulderLateral forearmThumb and index fingerBrachioradialis100C7Triceps (C6-C8)ECR (C6-C7)ED (C7-C8)Elbow extensionRadial wrist extensionFinger extensionPosterior shoulderMedial forearmIndex and middle fingersTricepsC8Flexor pollieis longusFDS, FDPThumb flexionFinger flexionInterscapular medial forearmLittle fingerFinger flexorsT1InterosseiAbductor digiti minimiFinger abductionLittle finger abductionMedial forearmMedial epicondyleNone101

102Tabel. Tanda dan gejala herniasi diskus LokasiherniasiRadikssarafyangterkena Nyeri Kelemahan Parestesia AtropiRefleksL 4-L 5L5Diatas sendiSakroiliakapanggul,lateral pahadan betismedia kaki(nyeri yang menjalarturun dari panggul dan tungkai disebut iskialgia)Dapatmengakibatkan food drop dankesukaran melakukan darsofleksi dan atau ibu jari kaki kesukaran berjalan pada tumit.Lateral tungkai, bagian distal kaki dan antara ibu jari dengan jari tengahTidak jelasBiasanya tidak nyata refleks lutut atau Pergelangankaki dapat menghilangL5-S1S 1Diatas sendi sakroiliaka, bagian posterior dari seluruh tungkai sampai tumit, bagian lateral kaki.Bisa menimbulkan kelemahan plantar fleksi, abduksi jari kaki dan otot hamstring, sulit berjalan pada ujung jari.Pertengahan betis dan lateral kaki, termasuk jari kaki keempat dan kelimaGastroknemiusRefleks pergelangan kaki dapat menghilang atau menurun.C5-C6C6Nyeri leher menjalar ke bahu, lengan dan lengan bawahBisepsBagian radius dari lengan bawah, ibu jari dan telunjukTidak nyataRefleks biseps hilang atau menurun.103

104

105TEST TEST KHUSUS1. Nafziger2. Lhermitte3. Distraksi

106

1073.Pemeriksaan Penunjang1. X- ray2. Myelogram3. CT- Scan4. M R I5. E M G6. Likuor Serebrospinalis7. Diskografi108TATALAKSANA DAN TINDAKAN :

Konservatif : 1.Penderita dengan gejala klinis ringan :Mencegah gerakan-gerakan yang menimbulkan keluhan dan tirah-baring pada saat timbul keluhan.Analgesik, bila perlu.Fisioterapi, seperti terapi panas, latihan, korset lumbal. 2.Penderita dengan gejala nyeri pinggang hebat : Tirah-baring (alas keras, pada posisi yang dirasakan enak).Analgesik, antispasmodik (diasepam), anti-inflamasi (aspirin, NSAID).Fisioterapi, seperti traksi pinggul.

II. Pembedahan :

Pembedahan dilakukan pada keadaan-keadaan sebagai berikut : Dengan cara-cara konservatif ( 3-4 mgg) tidak berhasil.

Midline disk protrusion yang menimbulkan gejala kompresi cauda equina.

- Kompresi akar saraf yang menimbulkan kelumpuhan otot, seperti foot drop.

111Terima KasihSemoga Bermanfaat