response pedagang informal terhadap pembentukan inflasi di

29
Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di Kota Yogyakarta Rimawan Pradiptyo Erwin Andreas Tumengkol Banoon Sasmitasiwi Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada, 2010

Upload: truongquynh

Post on 30-Dec-2016

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Response Pedagang Informal Terhadappembentukan Inflasi di Kota Yogyakarta

Rimawan PradiptyoErwin Andreas Tumengkol

Banoon SasmitasiwiPenelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB)

Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB)Universitas Gadjah Mada, 2010

Page 2: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Latar Belakang• Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian utama yang perlu

dikendalikan

• Inflasi ditentukan tidak saja oleh peningkatan harga input (cost push) maupun peningkatan permintaan (demand pull), namun juga ditentukanoleh harapan (ekspektasi) pelaku ekonomi

• Teori ekonomi mengasumsikan setiap pelaku ekonomi bersikap rasional. Hal ini terjadi jika pelaku ekonomi mengikuti von Neumann-Morgenstern Expected Utility function (EU)

• Mas-Collel, et.al, (1995): a preference relation can be represented by a utility function only if it is rational. – Implikasi: pelaku ekonomi memiliki preferensi yang konsisten dan stabil antar waktu

Page 3: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Perkembangan Harga Bawang dan Beras

Page 4: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Permasalahan• Jika inflasi dipengaruhi oleh ekspektasi pelaku ekonomi,

maka laju inflasi tentunya sensitif terhadap informasi yang berkembang di masyarakat

• Pertanyaan penelitian:– Bagaimana perilaku pengusaha dalam menanggapi berbagai

informasi yang berpotensi meningkatkan/menurunkan harga?

– Tipe informasi seperti apa sajakah yang mempengaruhi perilaku pengusaha dalam meningkatkan/menurunkan harga?

– Bagaimana karakteristik rasionalitas yang dimiliki oleh pedagang di DIY?

Page 5: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Tujuan dan Metodologi Penelitian

Mengkaji preferensi pengusaha

terhadap informasi dalam

menentukan perubahan harga dari

sisi cost push dan demand pull

inflation

Mengkaji perilaku individu dalam

menentukan pilihan berisiko

Metodologi:

• Experimental Economics

• Sample:

•Pedagang pasar di Kota Yogyakarta

yang menjual komoditas dengan harga

yang mungkin berfluktuasi

• Eksperimen:

•Sesi 1: mengukur preferensi terhadap

informasi yang digunakan untuk

meningkatkan dan menurunkan harga

•Sesi 2: mengukur rasionalitas

pedagang dalam menhadapi resiko

Page 6: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Profil Sample Pedagang• 100 kuesioner kesediaan mengikuti eksperimen disebar di 7 pasar

di kota Yogyakarta

• 81 pedagang bersedia berpartisipasi di eksperimen dan merekamengisi kuesioner awal yang berisi data pribadi pedagang

• Ke 81 pedagang hadir di laboratorium komputer FEB UGM dan sebagian besar diantara mereka belum familiar mengoperasikankomputer

• Tim peneliti menyediakan 15 orang mahasiswa untuk membantusubyek dalam mengoperasikan komputer (menggunakan mouse).

Page 7: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Profil Responden

Beringharjo (16%)

Kranggan (6%)

Kota Gede (31%)

Sentul (24%)

Giwangan (16%)

Serangan (3%)

Talok (3%)

Tempat Berusaha Responden

Page 8: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Komposisi Gender

44%

56%

Laki-laki(44%)

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Beringharjo Kota Gede Sentul Kranggan Giwangan

45%29% 38%

75%55%

55%71% 62%

25%45%

Komposisi Seluruh Responden

Page 9: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Usia vs Pendidikan

20 - 29 , 8%

30 - 39 , 15%

40 - 49 , 52%

50 - 59 , 17%

> 60 , 8%

20 - 29

30 - 39

40 - 49

50 - 59

> 60

SD, 28%

SLTP, 10%

SLTA, 41%

Diploma, 4%

Sarjana, 18%

SDSLTPSLTADiplomaSarjana

Page 10: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Tingkat Pendapatan

< 5 juta, 42%

5 juta - 10 juta, 16%

10 juta - 15 juta, 4%

15 juta - 20 juta, 11%

> 20 juta, 27% < 5 juta

5 juta - 10 juta

10 juta - 15 juta

15 juta - 20 juta

> 20 juta

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

< 5 juta

5 juta - 10 juta

10 juta - 15juta

15 juta - 20juta

Sumber:data diolah

Page 11: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Sesi 1 Eksperimen• Subyek dihadapkan pada 9 jenis faktor yang berpengaruh terhadap

peningkatan dan penurunan harga

• 9 Jenis faktor dibandingkan dalam dua pilihan baik dalam hal keputusanmeningkatkan harga maupun menurunkan harga, sehingga terdapat 72 pertanyaaan (pair choices)

• Misalnya dilakukan perbandingan antara dua faktor A dan B, subyekdiminta memilih apakah faktor A lebih berpengaruh terhadap B, ataukahB lebih berpengaruh terhadap A atau dua-duanya sama-samaberpengaruh.

• Jawaban subyek dikodekan dan dianalisis dengan menggunakanAnalytical Hierarchy Process

Page 12: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Panduan Eksperimen• Sebagai modal awal, anda kami

berikan kupon senilai Rp 100.000.

• Pada akhir sesi permainan, andaakan mengambil undian berupanomor untuk menentukan prospekyang anda dapat.

• Dengan menggunakan alatperaga, berupa roulet, maka kitaakan menentukan jumlah uangyang boleh anda bawa pulang

• Keputusan yang anda buat akanmenentukan berapa besarnya uangyang akan anda terima daripermainan di akhir sesi kedua.

• Nilai uang yang anda menangkan akan dibayar

tunai di akhir eksperimen ini. Jika anda memilih

pilihan yang tepat, anda akan memperoleh uang

sebesar Rp200.000. Namun jika pilihan anda

belum beruntung, anda hanya membawa pulang

uang sebesar Rp50.000.

• Jika anda kalah dalam permainan, maka kami akan

memotong kupon anda sebesar Rp50.000,00

• Jika anda menang maka anda dapat membawa

pulang uang sebesar Rp 200.000,00

• Jika anda kalah, uang yang dapat dibawa pulang

sebesar Rp 50.000,00

• Kami sebagai peneliti tidak akan memungut biaya

apapun dari anda.

Page 13: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Instruksi Bagian Pertama

• Pada setiap pertanyaan, anda menghadapi tiga pilihan, yaitu A,

B dan C.

• Setiap peserta memilih pilihan dengan menekan klik pilihan

yang dianggapnya paling tepat pada komputernya masing-

masing.

A:Pilihan 1

B:Pilihan 2

C: Pilihan 1 dan 2 sama

pentingnya

Page 14: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Instruksi Bagian Pertama (Lanjutan-1)

(contoh)Pilihan 1: Adanya informasi kenaikan harga BBMPilihan 2: Adanya informasi gagal panen

Pertanyaan : Manakah diantara kedua pilihan diatas yang paling berpangaruh bagi andauntuk menaikkan harga jual produk anda?

Kemudian, klik jawaban anda :A:

Pilihan 1B:

Pilihan 2C:

Pilihan 1 dan 2 sama pentingnya

Page 15: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Instruksi Bagian Pertama (lanjutan-2)

• Jika anda belum mantap, klik TIDAK. Maka anda akankembali pada soal tersebut.

• Jika anda sudah mantap, klik YA. Kita akan lanjut ke soalberikutnya.

APAKAH ANDA SUDAH MANTAP DENGAN JAWABAN ANDA?

YA TIDAK

Page 16: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

9 Faktor Penentu Harga

Page 17: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Analytical Hierarchy Process • G stands for geometric

mean across 81 subjects

• I stands for Index

• i = 1, 2, …, 9

since we have 9 factors

• P is preference score

(5 , 1 , 1/5)

• Geometric index for each

factors (informations)

Page 18: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

TemuanFaktor Kenaikan Harga

1 Kenaikan BBM

2 Kelangkaan Pasokan

3 Terganggunya Jalur Distribusi

4 Panen Gagal

5 Kenaikan Gaji PNS

6 Kenaikan TDL

7 Penundaan Operasi Beras Murah

8

Kenaikan Suku Bunga Bank Umum

9

Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia

Faktor Penurunan Harga

1 Panen Raya

2 Pasokan Lancar

3 Penurunan BBM

4 Penurunan TDL

5Penurunan Suku Bunga Bank Indonesia

6 Pemulihan Jalur Distribusi

7 Peniadaan Gaji 13 PNS

8Penurunan Suku Bunga Bank Umum

9Mempercepat Operasi Beras Murah

Page 19: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Sesi II Eksperimen• Eksperimen dilakukan untuk mengetahui rasionalitas subyek terkait dengan

keputusan beresiko (probabilitas kejadian diketahui)

• Di awal sesi, setiap subyek memperoleh voucher Rp100,000 yang diakhireksperimen bisa ditukarkan dengan uang sejumlah yang sama

• Subyek kemudian dihadapkan pada 40 pertanyaan, dimana di masing-masing pertanyaan terdapat dua prospek yang beresiko dan mereka dimintamenentukan mana prospek yang lebih disukai

• Di akhir eksperimen, satu pertanyaan dipilih secara acak, dan subyekdiminta memainkan secara riil prospek tersebut dengan memutar alatseperti roulete. Berapapun nilai yang mereka peroleh, akan dibayarkandalam bentuk uang.

Page 20: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Mana yang anda lebih sukai?

Rp0 Rp25,000

Page 21: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Mana yang lebih anda sukai?

Rp0 - Rp25,000

Page 22: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Hasil Eksperimen• Allais Paradox

• Certainty Effect

• Independent Axiom

• Loss Aversion

• Preference Consistency

• Small Probability Prospects Effects

Allais Paradox berlaku

Subyek cenderung menyukaiprospek dengan probabilitaskejadian yang besar.

Axioma tidak berlaku

Loss aversion tidak berlaku

Subyek cenderung konsisten (tidakdipengaruhi perubahan payoffs yang kecil)

Subyek cenderung risk loving ketikaprobabilitas kejadian relatif kecil

Page 23: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Hasil Eksperimen (lanjutan)• Berbagai penelitian di dunia membuktikan

manusia mengikuti reference dependent expected utility (RDEU) atau loss aversion (Tversku-Kahneman, 1979, 1991, 1992)

• RDEU: keputusan individu didasarkan padasuatu reference tertentu

• Loss Aversion: individu risk averse padadomain positif (gains) namun risk loving pada domain negatif (losses)

• Loss aversion ternyata tidakterbukti di subyek pedagang di Yogyakarta!!!

Losses

Gains

Value

Page 24: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Prospect Theory Tidak Berlakudi Yogyakarta

• Daniel Kahneman, bersama Vernon Smith, memenangkan hadiah nobelbidang Ekonomi 2002

• Paper beliau yang ditulis denganekonom Amos Tversky (alm) tahun1979 tentang prospect theory memberikan kontribusi signifikandalam perkembangan ilmu ekonomi

• Meski Prospect Theory terbukti di berbagai belahan dunia, namun teori initidak terbukti untuk perilakuperempuan pedagang di Yogyakarta!!

24

Page 25: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Reflection Effect Tidak Terjadi

Soal Pilihan A Pilihan B

Payoff Prob. Payoff Prob.

13 50,000 0,80 30,000 1,00

35 < 46*

14 50,000 0,20 30,000 0,25

52* > 29

15 50,000 0,40 30,000 0,50

52* > 29

35 50,000 0,25 12,500 1,00

31 < 50*

So

al Pilihan A

Pilihan B

Payoff Prob. Payoff Prob.

16 -50,000 0,80 -30,000 1,00

38 < 43*

17 -50,000 0,20 -30,000 0,25

21 < 60*

18 -50,000 0,40 -30,000 0,50

52* > 29

36 -50,000 0,25 -12,500 1,00

31 < 50*

Page 26: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Modeling Loss Aversion• Logistic regression digunakan untuk

mengetahui faktor penyebab subyek

tidak mengikuti loss aversion

• Ternyata subyek laki-laki cenderung

mengikuti loss aversion, namun

subyek perempuan tidak mengikuti

loss aversion (lebih cenderung berani

mengambil resiko)

Page 27: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Modeling (Lanjutan) Expected residuals close to

zero.

Jarque-Bera statistic =

2,588987

Dengan kata lain kami

mempercayai bahwa spesifikasi

model dan analisis yang

digunakan sudah tepat dalam

logistic regression ini.

Page 28: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di

Kesimpulan dan Saran • Pedagang cenderung asymmetric dalam

menggunakan informasi untuk

meningkatkan dan menurunkan harga

• Faktor kelangkaan dan kenaikan harga

BBM menjadi pendorong utama

keputusan peningkatan harga

• Laki-laki pedagang cenderung

lebih berhati-hati dalam

menghadapi resiko dibandingkan

perempuan pedagang

• Terkait pengendalian inflasi, perlu kehati-hatian berbagaipihak dalam menyiarkaninformasi tentang kelangkaanbarang dan potensi kenaikanharga BBM

• Anomali perilaku pedagangYogyakarta perlu mendapatperhatian serius. Diperlukanberbagai eksperimen untukmemahami bagaimana parapedagang mengambil keputusan.

Page 29: Response Pedagang Informal Terhadap pembentukan Inflasi di