respon masyarakat muslim mengenai lembaga...

111
RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus Respon Kyai Dan Masyarakat Pada Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari’ah Oleh: ELLY NUR ROHMAH NIM: 0 6 2 3 1 1 0 1 0 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: buitram

Post on 20-Oct-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAILEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

(Studi Kasus Respon Kyai Dan Masyarakat Pada LembagaKeuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Dalam Ilmu Syari’ah

Oleh:

ELLY NUR ROHMAHNIM: 0 6 2 3 1 1 0 1 0

JURUSAN MUAMALAHFAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG

2010

Page 2: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

ii

H. Abdul Ghofur, M.AgJln. Prof. Hamka km 2 NgaliyanSemarang 50181

Muchammad Fauzi, SE, MMJln. Prof. Hamka km 2 NgaliyanSemarang 50181

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 Naskah eksHal : Naskah Skripsi An. Sdri. Elly Nur Rohmah

Kepada Yth.Dekan Fakultas Syari’ah

IAIN Walisongo

Assalamu alaikum Wr.WbSetelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

kami kirimkan naskah skripsi Saudari :

Nama : Elly Nur Rohmah

Nim : 062311010

Jurusan : Muamalah

Judul Skripsi :“RESPON MASYARAKAT MUSLIMMENGENAI LEMBAGA KEUANGANSYARIAH (Studi Kasus Respon Kyai danMasyarakat Pada Lembaga Keuangan Syariahdi Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal)”

Dengan ini kami mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera

dimunaqosahkan.

Demikian harap menjadikan maklum.

Wassalamu alaikum Wr.Wb

Semarang, 13 Desember 2010

Pembimbing I, Pembimbing II,

H. Abdul Ghofur, M.Ag Muchammad Fauzi, SE, MMNIP: 19670117 199703 1 001 NIP: 19730217 200604 1 001

Page 3: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

iii

KEMENTERIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS SYARI’AH

PENGESAHAN

Nama : Elly Nur RohmahNIM : 062311010Jurusan : MuamalahJudul Skripsi :“RESPON MASYARAKAT MUSLIM

MENGENAI LEMBAGA KEUANGANSYARIAH (Studi Kasus Respon Kyai danMasyarakat Pada Lembaga Keuangan Syariahdi Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal)”

Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah InstitutAgama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus denganpredikat cumlaud / baik / cukup, pada tanggal :..............................................dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1tahun akademik 2010 / 2011.

Semarang, 13 Desember 2010

Mengetahui,Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Johan Arifin, S.Ag, MM. Muchammad Fauzi, SE, MM.NIP: 19710908 200212 1 001 NIP: 19730217 200604 1 001

Penguji I, Penguji II,

Akhmad Arif Junaidi, M.Ag. Moh. Arifin, S.Ag. M.Hum.NIP: 19701208 199603 1 002 NIP: 19711012 199703 1 002

Pembimbing I, Pembimbing II,

H. Abdul Ghofur, M.Ag. Muchammad Fauzi, SE, MM.NIP: 19670117 199703 1 001 NIP: 19730217 200604 1 001

Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Km.2 Ngaliyan Kampus III Telp/Fax : 024-7614454 Semarang 50185

Page 4: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

iv

MOTTO

” ”

)""(

Artinya: Keutamaan dapat diperoleh dengan seberapa besar usaha kita.

(Di ambil dari kitab Ta’limul Muta’allim).

Page 5: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala kebahagiaan serta kerendahan hati, penulis persembahkan karya

skripsi ini untuk:

v Bapak dan Ibuku (Abdul Hamid dan Siti Nur Hayati) dan Mbah Kakung,

Mbah Putri (Achmad Mahrur dan Syamsyiah) yang selalu mendoakanku

dengan kasih sayang dan kesabaran dalam mendidik putra-putranya, serta

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk tidak selalu

berputus asa, ta’dzimku untukmu.

v Adik-adikku, Faiq Maulana, Novita Berliana Habib, Davis Syah Permana

Habib, Vanecha Amalia Habib yang selalu menghiburku dan membuatku

sadar akan sebuah cita-cita yang besar. Thank s to all.

v Special my great affection Abdul Khoiruddin all with your devoted yang

dengan sabar membantu dan memotivasi penulis sampai selesai.

v Semua rekan-rekan yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Page 6: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,

penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak

berisi materi yang pernah ditulis oleh orang

lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini

tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain

kecuali informasi yang terdapat dalam

referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 13 Desember 2010

Deklarator

Elly Nur RohmahNIM : 062311010

Page 7: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

vii

ABSTRAK

Lembaga keuangan Islam di Indonesia berawal pada tahun 1992 yangditandai dengan berdirinya Bank Muamalah Indonesia (BMI). Ini berarti bangsaIndonesia telah mempunyai sistem keuangan baru yang bebas dari unsur riba(bunga bank) yakni menggunakan sistem bagi hasil. Lambat laun perkembanganLembaga Keuangan Islam mengalami kemajuan yang cukup pesat hal ini tidakterlepas dari dukungan pemerintah dengan dikeluarkannya payung hukum yangmengatur tentang lembaga keuangan syariah yaitu UU No. 10 tahun 1998.

Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal sendiri Lembaga KeuanganSyariah sudah berkembang cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan banyaknyapendirian lembaga-lembaga kuangan yang berlandaskan pada sistem syariah.Seperti Baitut Tamwil Binama yang terletak di Jl. Raya No 211 KaliwunguKendal, Koperasi Arofah bertempat di Jl. KH. Asy’ari No. 21 Kaliwungu.Kemudian KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) Kospin Tawakal yang beradadi Jl. Raya Barat Desa Karang Tengah dan yang terakhir KJKS BTM (BaitutTamwil Muhammadiyah) Kaliwungu di Jl. Raya Sarirejo Kaliwungu Kendal.

Mengingat hal itu, maka akan menjadi sangat menarik untuk melakukansebuah penulisan tentang respon masyarakat di Kecamatan Kaliwungu tentangkeberadaan dan sistem operasional pada Lembaga Keuangan Syariah yang ada.Tidak hanya mencari keterangan bagaimana pandangan masyarakat terhadapsistem operasional Lembaga Keuangan Syariah tetapi lebih jauh lagimengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya LembagaKeuangan Syariah dengan sistem bagi hasil yang dapat ditunjukkan denganmemberikan reaksi berupa dukungan terhadap Lembaga Keuangan Syariah sertadampak yang ditimbulkan dari respon tersebut.

Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodelapangan (field research) dan dalam pengumpulan data penulis menggunakanmetode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan dalam melakukananalisis data penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Respon masyarakat tentang Lembaga Keuangan Syariah di KecamatanKaliwungu Kabupaten Kendal secara umum dapat dikategorikan baik, akan tetapimasih banyak yang ragu-ragu mengenai sistem bagi hasilnya disebabkankurangnya pemahaman masyarakat tentang Lembaga Keuangan Syariah, entah itumengenai nama-nama produk, jenis dll.

Hal ini menyebabkan tidak berkembangnya Lembaga Keuangan Syariahdi Kecamatan Kaliwungu. Hanya 1 dari 4 lembaga yang penulis teliti yang dapatberkembang dengan baik. Namun sangat disayangkan bahwa 1 di antara 4Lembaga Keuangan Syariah tersebut masih menggunakan sitem konvensionalyang mengedepankan pada sistem bunga.

Kata Kunci: Lembaga Keuangan Syariah, Respon Masyarakat, LembagaKeuangan Konvensional, Riba, Bagi Hasil.

Page 8: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim,

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang menciptakan

segala sesuatu dengan keteraturan agar dapat dijadikan pelajaran bagi seluruh

makhluk-Nya untuk mengatur dan memanage berbagai kegiatan yang akan

mereka lakukan. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda

Rasulullah SAW, segenap keluarga, sahabat dan seluruh umatnya.

Bagi penulis, penyusunan skripsi merupakan suatu tugas yang tidak

ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses

penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri.

Suatu kebanggaan tersendiri jika suatu tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-

baiknya. Walaupun banyak halangan dan rintangan tetapi penulis yakin

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan.

Dengan niat dan semangat yang sangat besar dalam waktu yang cukup

lama dan setelah melewati beragam tantangan atau kendala akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penelitian hingga menghasilkan karya tulis ini. Namun demikian

penulis sangat menyadari bahwa hal tersebut tidak akan terwujud dengan baik

manakala tidak ada bantuan yang telah penulis terima dari berbagai pihak. Oleh

sebab itu penulis menyampaikan rasa terimakasih secara tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag Selaku PJs Rektor IAIN Walisongo, Drs.

H. Machasin, M.Si selaku PR II, Prof. Dr. H. Erfan Soebahar, M.Ag selaku PR

III tak lupa kami sampaikan kepada Prof Dr. H. Abdul Djamil, M.A yang

Page 9: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

ix

sekarang di Balitbang Kemenag Jakarta. Terima kasih banyak atas kebijakan-

kebijakannya yang kadang tidak seirama dengan mahasiswa.

2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang. Selamat kepada bapak Imam menjadi Dekan Baru,

semoga bisa menciptakan kampus yang Dinamis dan Kondusif.

3. Bapak Drs. H. Muhyidin, M.Ag (Demisioner Dekan FS), Terima kasih atas

arahan serta wejangannya selama ini.

4. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Drs. H. Nur Khoirin, M.Ag selaku

Demisioner PD III. Kesalahan dan kekhilafan yang penulis perbuat sewaktu

menjabat sebagai anak didik njenengan, sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa

Jurusan Mu’amalah-Ekonomi Islam (HMJ MU-EI), rasanya menjadi bahan

pelajaran yang berharga, penulis jadi “ngerti” bagaimana lika-liku birokrasi

kampus. Bapak Drs. H. Musahadi, M.Ag (Demisioner PD I) yang selalu

memberikan masukan kepada penulis. Juga kepada Bapak Drs. H. Makhsun

Faiz, M.Ag (Demisioner PD II) yang selalu murah senyum dan kelihatan

“klimis”, hingga menggugah kepercayaan penulis bahwa ternyata di Fakultas

masih ada orang yang ramah.

5. Bapak H. Abdul Ghofur, M.A.g selaku pembimbing I, serta Bapak

Muchammad Fauzi, SE, MM selaku pembimbing II, yang telah membimbing

proses penulisan skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan dan motivasinya serta

saran-sarannya hingga skripsi ini selesai. Dari revisi-revisinya, penulis juga

bisa mengerti banyak hal tentang dunia perbankan, ekonomi syariah dan

Page 10: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

x

bahasan lain. Terima kasih sekali lagi pak, jasa Njenengan sulit untuk penulis

lupakan.

6. Bapak H. Abdul Ghofur, M.A.g selaku Demisioner Kepala Jurusan Muamalah

dan Bapak Moh. Arifin, M.Hum selaku Demisioner Sekretaris Jurusan. Terima

kasih atas arahan, bimbingan dan dukungannya sewaktu penulis menjadi

bagian “Aktifis HMJ”.

7. Segenap Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang Bapak Rustam

D.K.A.Harahap M.Ag, Bapak Johan Arifin MM, Bapak Harun, Bapak Arif

Budiman M.Ag, Bapak Arif Junaidi M.Ag, Ibu Nur Huda, Ibu Mujibatun, Ibu

Anthin, Pak Izuddin (Wali Studi) dll. Terima kasih yang tak terhingga atas

bekal ilmu pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah

sekaligus penulisan skripsi ini. Tak lupa kepada karyawan-karyawan FS Bu

Shoimah, Pak Mustaqim, Bu Khotim, Pak Romadhon dll.

8. Seluruh Staf dan Karyawan Perpustakaan IAIN Walisongo dan Perpustakaan

Fakultas Syariah, terimakasih banyak atas pinjaman bukunya Pak.

9. Kedua Orang Tua kami yang tercinta, yang telah mencurahkan kasih sayang,

memberikan dukungan serta do’anya dan semuanya yang tak ternilai, adik dan

keponakan-keponakanku, dan sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan

mendo’akan tiap langkah penulis.

10. Keluarga Besar Bapak Suwardi, Ibu Supa’ah, Dek Ulfa, Dek Ning. Kalian

adalah keluarga kedua bagiku. Suasana yang hangat, akrab, selalu penulis

dapatkan di keluarga ini. Semoga kita dipertemukan kembali di lain waktu.

Page 11: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

xi

11. Bapak Budi Dharmawan beserta Keluarga Besar PT. Cengkeh Zanzibar.

Matur nuwun atas segala bantuannya selama ini. Penulis yakin semua

kebaikan bapak akan dibalas oleh yang Maha Kuasa.

12. Pengurus PMII Rayon Syari’ah periode 2008-2009. Yayan yang jadi Presiden

Dema, Fian yang sekarang sudah bisa menembus Suara Merdeka, Nikmah

yang “nggak” jelas arah jodohnya, Ubed yang jadi PU Justisia, Ani

“Komting”, Hima “Atul”, Ani Bendum, Uswatun, Huda “Robot”, Tamam

Ucil, kalian adalah inspirasi bagiku.

13. Mantan Pengurus PMII Komisariat Walisongo 2009. Sahabat Naryoko yang

sedang promosi Busnya, Ropik yang masih “demen” ma intan, Arifin si

tukang Batik yang katanya membuat sial, Supri Nggacuk yang selalu buat

penulis tertawa, Adib Cinta Wity, Uplik sang Baja Hitam, dll. Tangan

Terkepal dan Maju ke Muka.

14. Pengurus DEMA 2010, si Zaki Jeknong yang suka gonta ganti pasangan,

Arifuddin, Tabi’in, Coco (tiga bersaudara harus rukun ya), Pipid si Putri

Salju, Anam sang rektor, Supri Memet Gendut, dll. Tetaplah berjuang.

15. Senior-senior PMII. Mas Adib, Mas Iman, Mas Tedi, Mas Gepeng Pujianto,

Mas Ricard, Mas Saifuddin, Mas Gupong, Mbak Evi, Mas Arif, Mas Suji,

Mbak Ana, Mbak Ovi, Mbak Viroh, Mas Jojo, Mas Heri, Mas Qosim (Al

Khos), Mas Koyin, Mas Yoni dll. Terima kasih telah memberikan penulis arti

tentang kehidupan kampus.

16. Adik-adikku pengurus Rayon Syariah 2010, Arif Kera si “Makelar Mobil”,

Endang dan Asiroh Duo Fasya, walaupun pada “menthel” tapi kalian adalah

Page 12: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

xii

kader-kader terbaik, Encep, Musa Talenta, Aslamiyah, Salamah, Rohaniah,

Juki, Nirma dll. Teruslah Berjuang.

17. Pengurus HMJ MU-EI 2009. Kholid Pak dhe, Amik, Ana, Fitri, Jamil, Sofa,

Ulin Naim, tetap jaga kekompakan.

18. Teman-teman satu angkatan 2006 Jurusan Mu’amalah, Tyas, Helin, Nazil,

Fatur Tinggi, Yeni, Evi, Bety betong yang semakin hari tambah gemuk, NH

baksonya jangan lupa, Miftah jangan bersedih terus ya, Ulil yang lugu

“ndang” cepet dapat momongan, terkhusus Sani yang selalu menemani

penulis dalam suka maupun duka, teman curhat dan thank s atas “bon”

pulsanya. You re My Best Friend s.

19. Teman-teman Forshei. Obed Cilik, Irham, Khafid, Agus, Miftah. Wahai Para

Ekonom Robbani....Lebarkan Sayapmu Membumikan Ekonomi Syariah.

20. Teman-teman satu kost Nusa Indah. Mbak Siti, Mbak Ismi, Iis, Ara, Lala,

Ulfi, Titik, Wisda dll. Hati-hati ada Bapak Kost lho.

21. Para penghuni PKM Fasya, Sukron, Khudori, Nazar, Wahid, Heri, Cahyono,

Khusni dll. Tolong Pa’e ditemani ya. Jangan lupa pada mandi. Tapi jangan

mandi di POM dan Masjid terus.

22. Tim Rewo-Rewo 2005. Mas Tomi sang Raksasa, Mas Hamdani al-Mungili,

Mas Rouf yang selalu memimpikan Alfu di manapun berada, Mas Bams yang

masih bingung dengan skripsinya, (Maaf Semuanya, saya dahului, hehe),

Mas Sodik, Mbak Novi, Mbak Widya, Mas Abu, Mas Adi dll. Ayo yang

belum lulus “ndang” nyusul.

Page 13: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

xiii

23. Warga Teater ASA angkatan 2006, Olip Molen, Muke Budhe, Rozikin

Ambon, Elya Ndayak, Fandi Panjul, Esa Gwedi, Dian Gembeng dll. Tak lupa

pada para suheng Mas Gersang, Mas Kamid, mas Catur, Mas Wika, Mas

Fahmi, Mas Eko, Mas Agus dll. Teruslah Berkarya.

24. Teman-teman TEMILNAS Bali dan Medan. Romadhona, Lia, Emi, Fida.

Kalian telah mengajarkan tentang arti persahabatan dan kebersamaan.

Thank s a lot.

25. Tim KKN Surodadi, Sukron, Mas Ikhya’, Faris, Budi, Linda, Eni, Ulil, Hanif.

Tak ketinggalan Keluarga Besar Pak Lurah Rokhim, Isna, Bagus, Yuni, Bu

Kaji, Pak Kaji Hari. Terima kasih atas “tumpangan” hidup selama penulis

KKN di Surodadi Kec. Sayung Kab. Demak.

26. Dan Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu

yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

Semoga amal baik dan keikhlasan yang telah mereka perbuat menjadi

amal saleh dan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T, Amin. Penulis

telah berusaha semaksimal mungkin demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Penulis sadar atas kekurangan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Untuk

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif demi kesempurnaan

skripsi ini.

Semarang, 10 Desember 2010

Penulis,

Elly Nur RohmahNIM: 062311010

Page 14: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN MOTTO................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR........................................................... viii

HALAMAN DAFTAR ISI......................................................................... xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………............ 1

B. Rumusan Masalah…………………………………................. 15

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………............. 15

D. Telaah Pustaka…………………………………....................... 16

E. Metode Penelitian…………………………………….............. 17

F. Sistematika Penulisan …………………………....................... 22

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Lembaga Keuangan Syariah ..................................................... 24

1. Sejarah Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah ........... 24

a. Awal Mula Lembaga Keuangan Syariah. ...................... 24

b. Keseimbangan Ekonomi ............................................... 28

c. Ekonomi Islam Di Indonesia ......................................... 31

2. Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah....................... ... 37

a. Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah Menurut Ketentuan

Hukum Islam................................................ .................. 41

Page 15: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

xv

b. Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah Menurut Ketentuan

Hukum Positif Di Indonesia....................... .................... 43

B. Respon Dan Persepsi ................................................................ 46

1. Respon................................................................................... 46

2. Persepsi. ........................................................................... .... 48

C. Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................... 50

D. Macam-macam Lembaga Keuangan Syariah di kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal .................................................................... 52

1. Baitul Tamwil Binama....................................................... ... 52

2. Koperasi Arofah ................................................................ ... 55

3. KJKS Kospin Tawakal....................................................... ... 56

4. KJKS BTM Kaliwungu......................................................... 59

BAB III : GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Sekilas Tentang Kecamatan Kaliwungu .................................... 66

1. Letak Geografis..................................................................... 67

2. Kependudukan.................................................................. .... 67

3. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk................................. .... 70

4. Pola Keberagaman Penduduk........................................... .... 71

B. Respon Masyarakat Tentang Lembaga Keuangan Syariah ........ 73

1. Latar Belakang Pendirian Lembaga Keuangan Syariah di

Kecamatan Kaliwungu.......................................................... 73

2. Pandangan Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan

Syariah.................................................................................. 76

BAB IV : ANALISIS RESPON MASYARAKAT MUSLIM TENTANGLEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI KECAMATANKALIWUNGU KABUPA-TEN KENDAL

A. Analisis Respon Masyarakat Muslim Terhadap Lembaga Keuangan

Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal ............... 80’

Page 16: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

xvi

B. Dampak Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal .................................................. 83

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 86

B. Saran-Saran .............................................................................. 87

C. Penutup .................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan modern sekarang ini, umat Islam dalam segala

aspek kehidupannya hampir tidak dapat menghindarkan diri dari

bermuamalah dengan lembaga keuangan konvensional yang memakai

sistem bunga, termasuk kehidupan ritual keagamaannya.1 Misalnya ibadah

haji di Indonesia, umat Islam harus memakai jasa bank, apalagi dalam

kegiatan ekonomi jelas dari jasa bank. Padahal dengan memakai jasa bank

konvensional berarti telah menumbuhkan dan menyuburkan riba.2 Adapun

larangan riba dalam ajaran Islam terdapat dalam firman Allah SWT.

) :(Artinya: Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allahsupaya kamu mendapat keberuntungan. (Ali Imran: 130).3

Secara historis dan sosiologis, ada beberapa pendapat yang

berkembang mengenai eksistensi lembaga keuangan terutama bila dikaitkan

dengan riba atau bunga bank:

1 M. Nadratuzzaman Hosen, dkk, Materi Dakwah Ekonomi Syariah, Jakarta: PKES (PusatKomunikasi Ekonomi Syariah), 2008, hlm. 1

2 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: GemaInsani Press, 2001, hlm. 62

3 Departemen Agama Republik Indonesia, al-Qur an dan Terjemahannya, Jakarta:Departemen Agama RI, 1997, hlm. 97

Page 18: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

2

1. Majelis Tarjih Muhammadiyah

Majelis Tarjih Muhammadiyah di Sidoarjo tahun 1968 memutuskan bahwa

riba hukumnya haram sesuai dengan nash al-Qur’an dan as-Sunnah, dan

bank dengan sistem riba hukumnya haram dan bank tanpa riba hukumnya

halal, sedangkan bunga yang diberikan oleh bank-bank milik negara kepada

nasabah atau sebaliknya, termasuk perkara mutasyabihat.4

2. Lajnah Bahsul Masa’il Nahdlatul Ulama’

Menurut lajnah, hukum bank dan hukum bunganya sama seperti hukum

gadai. Ada tiga pendapat ulama’ sehubungan dengan masalah ini:

a. Haram, sebab termasuk utang yang dipungut rente.

b. Halal, sebab tidak ada syarat pada waktu akad, sedangkan adat yang

berlaku tidak dapat begitu saja dijadikan syarat.

c. Syubhat, sebab para ahli hukum berselisih pendapat tentangnya.

Meskipun ada perbedaan pandangan, lajnah memutuskan bahwa yang

lebih berhati-hati ialah pendapat pertama, yakni menyebutkan bunga

bank adalah haram.5

3. Sidang Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Semua peserta sidang OKI kedua yang berlangsung di Karachi, Pakistan,

Desember 1970 telah menyepakati bahwa praktek bank dengan sistem

bunga adalah tidak sesuai dengan syari’ah Islam dan menganjurkan

4 Muhammad Syafi’i Antonio, Op.Cit, hlm. 635 Ibid.

Page 19: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

3

segera didirikan bank-bank alternatif yang menjalankan operasinya

dengan prinsip syari’ah.6

Penghindaran bunga (riba) merupakan salah satu tantangan yang

dihadapi dunia Islam dewasa ini. Suatu hal yang sangat menggembirakan bahwa

beberapa tahun belakangan ini para ekonom telah mencurahkan perhatian besar

guna menemukan cara menggantikan sistem bunga dalam transaksi perbankan

dengan sistem yang lebih sesuai dengan etika Islam, menghindari riba dalam

kegiatan muamalah. Inilah kemudian yang melatarbelakangi berdirinya bank

Islam.7

Sejak beroperasinya lembaga keuangan Islam di Indonesia pada

tahun 1992 yang ditandai dengan berdirinya Bank Muamalah Indonesia

(BMI) berarti bangsa Indonesia telah mempunyai sistem keuangan baru

yang bebas dari unsur riba (bunga bank) yakni menggunakan sistem bagi

hasil.

Berdirinya Bank Muamalah Indonesia diikuti oleh bank-bank

perkreditan rakyat Syari'ah (BPRS), dimana pada saat krisis ekonomi dan

moneter melanda Indonesia pada tahun 1997 perbankan Syari'ah telah

mampu bertahan dan berkembang dengan baik. Akan tetapi kehadiran BMI

dan BPRS belum mampu menjangkau masyarakat Islam lapisan bawah.8

Seiring dengan cepatnya akselerasi wacana ekonomi Islam atau

Syariah di tengah-tengah masyarakat, Perbankan Syariah sebagai salah satu

6 Ibid, hlm. 657 Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank

Islam, Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1992, hlm. 5-68 Zaenul Arifin, Memahami Bank Syari ah: Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek,

Jakarta: AlvaBet, 1999, hlm. 133

Page 20: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

4

lembaga yang mempraktekkan Ekonomi Syariah, menunjukan pertumbuhan

yang luar biasa di negara yang kita cintai ini. Perbankan konvensional

seolah berlomba untuk segera melahirkan Unit Usaha Syariah. Dan yang

telah memiliki Unit Usaha Syariah juga telah bersiap melepasnya menjadi

entitas tersendiri, terpisah dari bank induknya melalui spin off9 dan

menyuntik permodalannya agar mampu tumbuh berkembang menjadi besar.

Bank-bank umum Syariah yang telah eksis juga tak mau kalah

agresif melakukan ekspansi dan memperluas jaringan. Kondisi tersebut juga

tidak terlepas dari dukungan pemerintah dengan diterbitkannya Undang-

Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang memberikan

jasa layanan keuangan dan berfungsi menjadi mediator antara masyarakat

yang kelebihan dana dan masyarakat yang kekurangan dana. Dalam

fungsinya sebagai mediator, bank bertugas mengelola dana yang dititipkan

oleh masyarakat untuk disalurkan kembali ke masyarakat yang

membutuhkan pendanaan.

Terlepas dari itu juga peranan penting pembiayaan di Bank Syariah

memiliki peran yang unik dalam tugasnya sebagai pengelola dana nasabah.

Masyarakat penyimpan dana (penabung/deposan) akan diperlakukan sebagai

investor di bank Syariah, berikutnya bank Syariah sebagai pengelola dana

akan berupaya untuk dapat memberikan keuntungan yang menarik dan

aman bagi para investornya.

9 Merupakan perusahaan yang berasal dari sebuah perusahaan yang tak bersangkutan.Lihat John M. Echols dan Hasan Shadiliy, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT GramediaPustaka Utama, Cet. XXV, 2003, hlm. 545

Page 21: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

5

Untuk itu bank Syariah akan berupaya semaksimal mungkin

menyalurkan kembali dana yang diperolehnya dalam bentuk pembiayaan

kepada masyarakat yang memerlukan. Bank Syariah akan mencari nasabah

yang layak dan aman dibiayai serta menguntungkan secara bisnis.

Pendapatan bank sebagai hasil dari pembiyaan akan dibagikan

kepada penabung sesuai nisbah atau proporsi bagi hasil yang telah

disepakati. Inilah sistem operasional perbankan Syariah yang biasa disebut

dengan sistem bagi hasil.10

Tanpa disadari juga, ternyata di dunia barat telah banyak negara

yang mulai mendalami sistem perekonomian yang berbasiskan Syariah.

Pemerintah Indonesia baru mengatur Lembaga Keuangan Syariah dalam

perundang-undangan negara yang dikeluarkannya Undang-Undang No.10

tahun 1998 tentang perbankan yang secara eksplisit mengatur keberadaan

perbankan Syariah di Indonesia, di samping Bank Konvensional.

Sebelum lahirnya UU Perbankan No.10 tahun 1998 tersebut, di

dalam sistem perundangan Indonesia tidak dikenal adanya sistem perbankan

Syariah, dan hanya mengenal ‘bank dengan bagi hasil’yang tercemin dalam

Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan. Hal itu pun hanya

diuraikan secara sepintas dan merupakan sisipan belaka di dalam undang-

undang yang di maksud.

Sejak keluarnya UU NO.10 Tahun 1998, perkembangan Lembaga

Perbankan Syariah cukup pesat. Demikian pula lembaga keuangan lain, juga

10 Yusak Laksamana, Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan Di BankSyariah, Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia, 2009, hlm. xi

Page 22: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

6

sudah membuka Unit Syariah, seperti berbagai Maskapai Asuransi,

Penggadaian, Reksadana Syariah, serta berbagai perusahaan besar

mengeluarkan Obligasi Syariah guna mencari dana bagi usaha mereka.11

Aktifitas Lembaga Keuangan Syariah seperti Bank, Baitul Maal

Wa Tamwil (BMT), asuransi dll dapat dipandang sebagai wahana bagi

masyarakat modern untuk membawa kedalam pelaksanaan ajaran Islam

dalam bidang ekonomi. Oleh karenanya, operasional lembaga keuangan

tersebut harus memegang teguh beberapa prinsip diantaranya:

1. Prinsip ta’awun (tolong menolong )

2. Prinsip tijarah (bisnis)

3. Prinsip menghindari iktinaz ( penimbun uang )

4. Prinsip pelarangan riba

5. Prinsip pembayaran zakat12

Lembaga Keuangan Syariah sebagai bagian dari sistem ekonomi

Syariah dalam menjalankan bisnis dan usahanya juga tidak terlepas dari

saringan Syariah. Oleh karena itu, Lembaga Keuangan Syariah tidak akan

mungkin membiayai usaha-usahanya yang di dalamnya terkandung hal-hal

yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah, atau proyek yang

menimbulkan kemudharatan bagi masyarakata luas yang berkaitan dengan

perbuatan asusila, perjudian, peredaran narkoba, senjata illegal, serta

proyek-proyek yang bisa merugikan syiar Islam.

11 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 5812 Muhammad Ridwan, Konstruksi Bank Syariah Indonesia, Yogyakarta: Pustaka SM,

2007, hlm. 57

Page 23: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

7

Dalam operasionalnya, Lembaga Keuangan Syariah berada dalam

koridor-koridor prinsip:13

a. Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai

kontribusi dan resiko masing-masing pihak.

b. Kemitraan, yakni berarti posisi nasabah investor dan pengguna dana,

serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra usaha yang

saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan.

c. Transparansi, yakni Lembaga Keuangan Syariah akan memberikan

laporan keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah

investor dapat mengetahui kondisi dananya.

d. Universal, yakni artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan

golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai

rohmatal lil alamin.

Adapun cirri-ciri Lembaga Keuangan Syariah adalah:14

a) Dalam menerima titipan dan investasi, Lembaga Keuangan Syariah

harus sesuai fatwa Dewan Pengawas Syariah

b) Hubungan antara investor, pengguna dana, dan Lembaga Keuangan

Syariah sebagai intermediasi institution berdasarkan kemitraan, bukan

hubunagn debitor-kreditor.

c) Bisnis Lembaga Keuangan Syariah bukan hanya berdasarkan profit

oriented, tetapi juga falah oriented, yakni kemakmuran di dunia dan

kebahagiaan di akhirat.

13 Zainuddin Ali, Op.Cit, hlm. 5814 Ibid, hlm. 59

Page 24: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

8

d) Konsep yang dalam transakasi Lembaga Keuangan Syariah berdasarkan

prinsip kemitraan bagi hasil, jual beli, atau sewa menyewa guna

transakasi komersial, dan pinjam meminjam (qardh/kredit) guna

transaksi sosial.

e) Lembaga Keuangan Syariah hanya melakukan investasi yang halal dan

tidak menimbulkan kemudharatan serta tidak merugikan syiar Islam.

Berdasarkan ciri-ciri Lembaga Keuangan Syariah yang

diungkapkan di atas dapat dipahami bahwa untuk membangun sebuah

usaha, pada prinsipnya salah satu yang dibutuhkan adalah modal. Modal

dalam pengertian ekonomi Syariah bukan hanya uang, tetapi meliputi

materi, baik berupa uang dan atau materi lainnya, serta kemampuan dan

kesempatan. Semua hal itu harus selalu berdasarkan pada prinsip Syariah.15

Industri perbankan atau Lembaga Keuangan Syariah secara

internasional (global) telah mencapai volume operasi yang cukup signifikan.

Hal dimaksud, tercatat lebih dari 170 lembaga keuangan telah didirikan di

lebih 30 negara dengan total asset US 140 miliar pada tahun 1977.

Pencapaian volume usaha global yang dimaksud, merupakan suatu peluang

yang baik untuk dimanfaatkan melalui proses aliansi strategis dengan

lembaga keuangan yang bertaraf internasional.16

Untuk mencapai hal tersebut, perbankan Syariah nasional harus

mampu beroperasi sesuai dengan norma atau standar keuangan Syariah

internasional. Untuk mewujudkan pemenuhan standar keuangan Syariah

15 Ibid, hlm. 5916 Muhammad Ridwan, Op.Cit, hlm. 60

Page 25: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

9

internasional maka sistem perbankan Syariah nasional harus dilengkapi

dengan beberapa aturan yang berkaitan dengan hal yang dimaksud, sehingga

mendapatkan peluang untuk berpartisipasi dalam pasar keuangan Syariah

internasional pada tahun mendatang.

Selain itu, perbankan Syariah Indonesia juga dipersiapkan untuk

dapat mengadopsi standar internasional operasi perbankan Syariah yang

telah disusun oleh Islamic Financial Board (IFSB) yang telah berdiri pada

tahun 2002.

Berdasarkan uraian mengenai tantangan perbankan Syariah di atas,

dapat dikatakan bahwa sebuah lembaga yang baru tidak dapat dipisahkan

dari sejumlah tantangan serta kemungkinan peluang yang dapat mendorong

pada peningkatan mutu serta kualitas, baik pada tingkat teoritis, demi

menunjang aspek legalitas formal sebagai sebuah ilmu yang terus dapat

dikaji. Demikian juga aspek pelayanan sebagai salah satu sarana publik

yang dapat diakses dan digunakan fasilitas serta dalam pelayanannya.17

Banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam

pengembangan perbankan syariah, terutama berkaitan dengan penerapan

suatu sistem perbankan yang baru. Suatu sistem yang mempunyai sejumlah

perbedaan prinsip dengan sistem yang dominan dan telah berkembang pesat

di Indonesia .Berikut ini di kemukakan beberapa kendala yang muncul

sehubungan dengan pengembangan perbankan syariah.18

17 Ibid, hlm. 86-8718 Muhammad Syafi’i Antonio, Loc.Cit, hlm. 244-247

Page 26: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

10

1. Pemahaman masyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan

operasional bank syariah.

2. Peraturan perbankan yang berlaku belum sepenuhnya mengakomodasi

operasional bank syariah.

3. Jaringan kantor bank syariah yang belum luas.

4. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bank syariah

masih sedikit.

Para pendukung perbankan Islam sampai sekarang berpendirian

bahwa komunitas muslim yang berpendapatan rendah sekalipun masih bisa

secara signifikan dan positif memberi kontribusi bagi pembangunan

komunitas mereka dengan berpartisipasi di dalam proses pembentukan

modal.

Hal ini, menurut asumsi mereka, dapat dicapai dengan mengadopsi

kebiasaan perbankan, atau menyimpan tabungan dalam sistem perbankan

ketimbang menyimpan atau menabung dalam bentuk asset riil seperti emas

atau perak. Para pendukung perbankan Islam itu berpendapat bahwa, karena

ketersediaan mekanisme institusional yang cocok, umat Islam yang di luar

sistem perbankan dapat ditarik kepada proses tabungan.

Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa sistem perbankan

konvensional saat ini, sampai batas-batas tertentu, tidak cocok untuk tujuan

tersebut, karena sistem ini dijalankan dengan prinsip-prinsip yang

bertentangan dengan keyakinan agama kebanyakan umat Islam, lebih-lebih

dalam kaitannya dengan masalah bunga.

Page 27: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

11

Oleh sebab itu, bank-bank konvensional dan lembaga-lembaga

keuangan berdasarkan bunga dianggap menghalangi umat Islam untuk

berurusan dengan bank. Menurut Shiddiqi19 (1983), ‘salah satu alasan utama

mengapa kebisaan perbankan tidak pernah mengakar dalam masyarakat

muslim adalah bunganya’. Anggapan Siddiqi, bagaimanapun juga, masih

perlu dibuktikan.

Estimasi yang berdasar mengenai jumlah orang Islam yang

menjauhi sistem perbankan karena bunga belum tersedia dalam literatur

perbankan Islam meskipun sudah dinyatakan bahwa ada sejumlah besar

orang yang berada di luar sistem perbankan. Anggapan para pendukung

perbankan Islam bahwa faktor bungalah yang membuat kebanyakan muslim

enggan untuk berpartisipasi aktif dalam pembentukan modal semestinya

tidak perlu di besar-besarkan.20

Bank-bank Islam, dibandingkan dengan bank-bank konvensional

berbasis bunga, masih menjadi minoritas kecil di dunia Islam sendiri, dan

jumlah deposan bank-bank Islam belum mengalami kenaikan berarti bila

dibandingkan dengan bank-bank konvensional berbasis bunga.

Andil total deposito bank-bank Islam di pasar deposito Deposit

Money Bank (DMB) di Negara mereka masing-masing, yang bank Islam

dan bank konvensionalnya berjalan berdampingan, masih kecil. Andil di

pasar deposito ini berkisar antara lima sampai dua puluh persen. Ini

menunjukkan, meski agak tidak langsung, bahwa sebagian kecil dari umat

19 Seorang perintis teori perbankan Islam. Nama lengkap beliau adalah Prof. Dr.Muhammad Nejatullah Shiddiqi MA.

20 http://thewinnerlife.blogspot.com/2008/01

Page 28: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

12

Islam yang menghindari bank konvensional dikarenakan oleh keyakinan

mereka bahwa bunga adalah haram.

Sudah hampir dua puluh tahun sejak bank-bank Islam pertama kali

muncul, dan jika bunga adalah faktor penghalang, bank-bank Islam sudah

tentulah mampu meningkatkan andil deposito mereka signifikan.

Dihindarinya sistem perbankan oleh segmen signifikan penduduk

muslim, jika ini adalah masalah sebenarnya, bagaimanapun juga, dapat

terjadi karena beberapa faktor.

Diantaranya adalah tingkat pembangunan negara yang

bersangkutan, tingkat kemiskinan, kurangnya ketersediaan layanan

perbankan dan keuangan bagi masyarakat melalui jaringan kerja cabang

yang luas, mentalitas untuk menabung yang masih rendah, ketidakpercayaan

kepada sistem politik yang berujung pada ketidakpercayaan terhadap

institusi-institusi termasuk sistem perbankan, atau respon khalayak bahwa

bank bagaimanapun juga bukanlah lembaga ‘pribumi’. Alasan lainnya, bisa

berupa respon bahwa bank-bank melayani kepentingan kalangan yang

relative mampu, bukan masyarakat yang berpenghasilan rendah.21

Melalui survey awal peneliti terdapat Lembaga Keuangan Syariah

yang sistem operasionalnya masih menggunakan sistem konvensional. Yaitu

Koperasi Arofah Kaliwungu Kendal. Koperasi ini mulai beroperasi sejak

tanggal 5 Mei 2007, bertempat di Jl. KH. Asy’ari No. 21 Kaliwungu

Kendal. Dimana pendirinya adalah sekumpulan dari para kyai berpengaruh

21 Abdullah Saed, Menyoal Bank Syariah (Kritik Atas Interpretasi Bunga Bank Kaum NeoRevivalis) terj. Arif maftuhin, Jakarta: Paramadina, 2004, hlm. 153-156

Page 29: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

13

di kecamatan ini, tapi jika dilihat dari sitem operasionalnya masih

menggunakan sistem konvensional.

Dan juga beberapa Lembaga Keuangan Syariah yang ada di

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal yang sebagian besar

masyarakatnya beragama Islam dan sebagai kota dengan pondok pesantren

yang sangat banyak sehingga dikenal dengan sebutan kota santri.

Berawal dari hal tersebut di atas, peneliti mendapatkan motivasi

serta spirit untuk mengadakan kajian terhadap Lembaga Keuangan Syariah

serta fenomena yang terjadi. Adapun hal-hal yang menjadi alasan peneliti

memilih judul di atas adalah:

1. Perkembangan industri keuangan Syariah di Indonesia sangat

menggembirakan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir banyak

bermunculan institusi bisnis Syariah baru.

2. Keuangan Syariah secara bisnis cukup menguntungkan sehingga

menarik minat para pelaku bisnis untuk mendirikan lembaga keuangan

berbasiskan Syariah.

3. Seiring dengan berkembangnya Lembaga Keuangan Syariah dewasa

ini, kurangnya antusias sebagian masyarakat muslim yang seharusnya

mendukung dan merespon baik dengan lembaga tersebut.

4. Membantu menyelamatkan perekonomian bangsa melalui

pengembangan sosialisasi perbankan syariah.22

22 Muhammad Syafi’i Antonio, Loc.Cit, hlm. 34

Page 30: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

14

5. Sesuai dengan jurusan yang dimiliki oleh Fakultas Syariah IAIN

Walisongo Semarang yaitu Jurusan Mu’amalah (MU) dimana Lembaga

keuangan Syariah merupakan salah satu materi perkuliahan dan

persoalan dalam skripsi ini.

B. Rumusan Masalah

Dari gambaran dan uraian di atas dapat peneliti kemukakan

beberapa pokok permasalahan sehubungan dengan judul yang diajukan

tersebut di atas antara lain:

1. Bagaimana respon kyai dan masyarakat tentang keberadaan Lembaga

Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal?

2. Bagaimana dampak Lembaga Keuangan Syariah Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal dengan adanya respon dari Kyai dan Masyarakat?

Perumusan masalah tersebut, coba peneliti telisik sampai akhir

sebagai hasil penelitian dan bagaimana penelitian ini mencapai kesimpulan

yang menjadi jawaban ilmiah atas masalah-masalah yang mendasar.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah menentukan perumusan masalah dalam penelitian ini

dengan pasti, maka tujuan dan kegunaan terhadap masalah tersebut di atas

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui respon kyai dan masyarakat mengenai Lembaga

Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

Page 31: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

15

2. Untuk mengetahui dampak Lembaga Keuangan Syariah Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal itu sendiri, dengan adanya respon dari

Kyai dan Masyarakat.

D. Telaah Pustaka23

Terdapat beberapa buku yang membahas tentang Lembaga

Keuangan Syariah dan Perbankan Syariah pada khususnya. Buku-buku ini

menempatkan persoalan Perbankan Syariah sebagai persoalan yang sangat

penting, karena dalam kacamata masyarakat adanya perbankan Syariah

membuat perdebatan tersendiri dengan munculnya bank-bank Islam di

Indonesia yang sebelumnya juga sudah ada bank-bank konvensional.

Salah satu buku tersebut adalah buku yang berjudul Fiqih

Muamalah dan implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah, yang

ditulis oleh M. Yazid Afandi, M.Ag, yang diterbitkan di Yogyakarta oleh

Logung Pustaka tahun 2009. Dalam buku ini, diungkapkan mengenai Fiqih

Muamalah dengan praktek lembaga-lembaga ekonomi Syariah (bisnis

Syariah) yang dewasa ini terus berkembang dan akselerasi wacana konsep

ekonomi Syariah yang mendapatkan tempat di tengah-tengah masyarakat.

Buku terbitan Jakarta tahun 2008 juga mengungkapkan peraturan

perundang-undangan dan fatwa Dewan Pengawas Syariah Nasional Majelis

23 Untuk melakukan telaah pustaka (dalam penelitian kualitatif) dibutuhkan sumber-sumber pustaka yang membahas topik atau masalah spesifik. Sesuai dengan rumusan dan tujuanpenelitian. Perlu lebih dari satu literatur pustaka agar penelitian semakin kuat. Telaah pustakadilakukan untuk mengumpulkan teori, memberi komentar, kritik atas kelebihan dan kekuaranganpustaka, membandingkan dengan teori atau pustaka lain yang terkait dengan penelitian yangsedang dijalankan.

Page 32: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

16

Ulama Indonesia adalah buku yang berjudul Hukum Perbankan Syariah

yang di tulis oleh Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A.,24 Dalam buku ini

memberikan gambaran mengenai dasar hukum Perbankan Syariah sampai

kepada fatwa DSN-MUI berkenaan dengan hukum perbankan.

Ketiga adalah Yusak Laksmana Tanya Jawab Cara Mudah

Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah.25 Dalam buku ini dijelaskan

mengenai pembiayaan bank Syariah dan how to di perbankan Syariah, di

antara buku-buku bertema perbankan Syariah yang sudah ada.

Selain buku-buku di atas, pembicaraan mengenai Lembaga

Keuangan Syariah dan perbankan Syariah juga akan dijumpai dalam buku

Materi Dakwah Ekonomi Syariah, oleh PKES (Pusat Komunikasi Ekonomi

Syariah), dalam buku ini di jelaskan Rancang bangun ekonomi Syariah.26

E. Metode Penelitian Skripsi

Rangsangan individu peneliti terhadap suatu masalah dalam

penelitian merupakan titik tolak sebenarnya penelitian dilaksanakan. Bukan

pada metode penelitian. Tetapi bagaimana pun juga metode penelitian

adalah aspek yang tidak bisa ditinggalkan.27

24 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 200825 Laksamana, Yusak, Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan Di Bank

Syariah, Jakarta: PT Elex media komputindo gramedia, 200926 M. Nadratuzzaman Hosen, dkk, Materi Dakwah Ekonomi Syariah, Jakarta: PKES

(Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah), 200827 Burhan M. Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis Ke Arah

Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001, hlm. 42

Page 33: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

17

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung berhubungan

dengan obyek yang diteliti.28 Dalam hal ini diarahkan untuk

memperoleh data yang diperlukan dari obyek penelitian yang

sebenarnya29 adalah fakta sosial tentang respon masyarakat muslim

mengenai Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal.

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah

masyarakat muslim di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

Sedangkan obyek penelitian adalah Lembaga-lembaga Keuangan

Syariah yang ada di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

3. Sumber Data

Sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terbagi

menjadi 2 macam :

a. Sumber Data Primer

Data Primer adalah data yang secara langsung diperoleh

dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek

28 Hadi Sutrisno, Metodologi Research, jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset, 2001,hlm. 3229 Tim Penulis Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, 2000, hlm. 17

Page 34: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

18

penelitian.30 Data primer dalam penelitian ini berupa data yang

diperoleh secara langsung melalui observasi lapangan di beberapa

Lembaga Keuangan Syariah yang ada di Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal.

b. Data Sekunder

Adapun data sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.31

Dalam penelitian ini, data sekunder tersebut berupa dokumen.

Adapun metode pengumpulan datanya disebut metode

dokumentasi, dimana metode ini digunakan untuk mendapatkan

data berupa data tertulis seperti buku, majalah, surat kabar,

makalah, laporan penelitian dokumen dan lain sebagainya.32

Dalam penelitian ini, data sekunder tersebut berupa data

yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Kaliwungu yaitu data

monografi Kecamatan Kaliwungu, profil Lembaga Keuangan

Syariah serta data yang berhubungan dengan penelitian ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Salah satu tahap yang penting dalam proses penelitian adalah

tahap pengumpulan data. Hal ini karena data merupakan faktor

terpenting dalam suatu penelitian, tanpa adanya data yang terkumpul

30 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, danKebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, Cet. 1, 2004, hlm. 122

31 M. Burhan Bungin, Ibid, hlm. 12332 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Sebuah Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, Edisi Revisi V, 2002, hlm. 206

Page 35: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

19

maka tidak mungkin suatu penelitian akan berhasil. Dalam penelitian

ini metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan

cara:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan

berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu

kegiatan yang sedang berjalan. Pada waktu melakukan observasi,

peneliti dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati saja

orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentu yang

diobservasi. Dimana peneliti memasuki kantor-kantor Lembaga

Keuangan Syariah yang ada di Kecamatan Kaliwungu dengan melihat

langsung proses kegiatannya.

b. Wawancara atau Interview

Wawancara dalam istilah lain dikenal dengan interview. Wawancara

merupakan suatu metode pengumpulan berita, data, atau fakta di

lapangan. Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap

muka langsung (face to face) dengan narasumber. Akan tetapi bisa juga

dilakukan dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet atau

surat (wawancara tertulis).

Interview atau wawancara adalah proses tanya jawab dalam

penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orarng

atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-

informasi atau keterangan-keterangan yang berhubungan dengan

Page 36: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

20

penelitian.33 Metode ini peneliti gunakan untuk mencari data

tentang faktor-faktor masyarakat muslim dalam merespon

keberadaan Lembaga Keuangan Syariah.

Dalam interview kali ini peneliti mewawancarai beberapa tokoh

agama atau kyai dan juga masyarakat muslim di Kecamatan

Kaliwungu serta para nasabah yang ikut andil dalam menerapkan

ekonomi Islam.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk mengumpulkan data berupa sumber data tertulis yang

mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang

fenomena yang masih actual dan sesuai dengan masalah

penelitian.34 Sumber data tertulis dapat dibedakan menjadi:

dokumen resmi, buku, majalah, arsip, ataupun dokumen pribadi.35

5. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara

sistematis serakan data yang terkumpul. Supaya data tercecer mudah

dipahami peneliti dan enak dinikmati sebagai temuan yang dirasakan

orang lain.

33 Narbuko Kholid, Metode Penelitian , Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, hlm. 8334 Muhammad., Metodoligi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008, hlm. 10335 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya,

2000, hlm . 113

Page 37: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

21

Dalam melakukan analisis data peneliti akan menggunakan

metode deskriptif36 yakni mendeskripsikan data yang diperoleh melalui

sumber data sekunder tersebut. Karena penelitian ini kualitatif maka

disebut dengan penelitian deskriptif kualitatif.37 Dengan metode

Kualitatif38 peneliti tidak hanya menggambarkan akan tetapi juga

menjelaskan tingkat status fenomena.

F. Sistematika Penelitian Skripsi

Untuk memudahkan dan mengetahui dalam penelitian skripsi ini,

maka peneliti menyusun sistematikanya sebagai berikut :

BAB I: Pendahuluan

Dalam bab ini meliputi alasan pemilihan judul, penegasan judul,

permasalahan, tujuan penelitian skripsi, metode penelitian skripsi

dan sistematika penelitian skripsi.

BAB II: Landasan Teori

Bab ini merupakan penjelasan umum tentang respon, kerangka

pemikiran teoritis serta tinjauan umum tentang Lembaga Keuangan

Syariah, dasar hukumnya, sejarah dan perkembangan Lembaga

36 Tim Penulis Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, Opcit, hlm. 1737 Suharsimi Arikunto,Op.Cit, hlm. 11738 Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif)adalah penelitian yang

tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulaidengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsidan aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan danpengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatifinformasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapatpeneliti sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif.Penelitian kualitatif mencakup berbagai pendekatan yang berbeda satu sama lain tetapi memilikikarakteristik dan tujuan yang sama

Page 38: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

22

Keuangan Syariah dan Lembaga-lembaga Keuangan Syariah yang

ada di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

BAB III: Gambaran Umum Daerah Penelitian

Pada bab ini peneliti menguraikan tentang gambaran umum daerah

penelitian, meliputi: letak geografis, keadaan sosial ekonomi di

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal serta respon kyai dan

masyarakat mengenai Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal.

BAB IV: Analisis Respon Masyarakat Muslim mengenai Lembaga

Keuangan Syariah

Bab ini meliputi, analisis respon kyai dan masyarakat mengenai

Lembaga Keuangan Syariah dan dampak perkembangan Lembaga

Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

BAB V: Penutup

Bab ini sebagai akhir pembatasan dari keseluruhannya. Dari itu

pada bab ini peneliti mencoba mengambil beberapa kesimpulan,

dilanjutkan dengan beberapa saran dan diakhiri dengan kata

penutup, mengenai daftar pustaka, lampiran, serta riwayat

pendidikan akan dimasukkan dalam lampiran.

Page 39: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

23

BAB IILANDASAN TEORI

A. Lembaga Keuangan Syariah

1. Sejarah Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah

a. Awal Mula Lembaga Keuangan Syariah

Dunia telah mengalami polarisasi dari dua kekuatan Sistem

ekonomi, ditandai dengan adanya dua negara adidaya sebagai

representasi dari dua sistem ekonomi tersebut, Amerika dan Sekutu

Eropa Baratnya merupakan bagian kekuatan dari Sistem Ekonomi

Kapitalis, sedangkan Sistem Ekonomi Sosialis diwakili oleh Uni

Soviet dan Eropa Timur serta negara China dan Indo China seperti

Vietnam dan Kamboja.39

Dalam perjalanannya dua sistem ekonomi tersebut jatuh

bangun, Sistem Kapitalis (yang berorientasi pada pasar) sempat hilang

pamornya setelah terjadi Hyper Inflation40 di Eropa tahun 1923 dan

masa depresi 1929-1933 di Amerika Serikat41 dan negara Eropa

lainnya. Sistem Kapitalis dianggap gagal dalam menciptakan

39 Dua Sistem ekonomi ini lahir dari dua muara ideologi yang berbeda sehinggapersaingan dua Sistem ekonomi tersebut, hakikatnya merupakan pertentangan dua ideologi politikdan pembangunan ekonomi. Posisi negara muslim setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2 menjadiobjek tarik menarik dua kekuatan ideologi tersebut, hal ini disebabkan tidak adanya visirekonstruksi pembangunan ekonomi yang dimiliki para pemimpin negara muslim dari sumberislami orisinil pasca kemerdekaan sebagai akibat dari pengaruh penjajahan dan kolonialisme Barat.Lihat M. Sulthon Abu Ali, Problematik Ekonomi Dunia Modern dan Solusi Islam, Jeddah: MalikAbdul Aziz Universitas Jeddah, 1981, hlm. 38.

40 Artinya adalah inflasi yang sangat tinggi. Jika inflasi tinggi maka pengangguran akantinggi juga. Di Eropa sendiri inflasi terjadi karena revolusi harga yang terjadi sepanjang beberapaabad. Kenaikan harga pada saat itu begitu sangat cepat.

41 Depresi merupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi dimana kegiatanproduksi terhenti akibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi tingkatpengangguran yang tinggi pula.

Page 40: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

24

kesejahteraan masyarakat dunia akibat dampak sistem yang

dikembangkannya.42

Momentum ini digunakan oleh Keynesian untuk menerapkan

Sistem Ekonomi Alternatif (yang telah berkembang ideologinya)

dipelopori oleh Karl Mark, sistem ini berupaya menghilangkan

perbedaan Pemodal dari kaum buruh dengan Sistem Ekonomi

Tersentral, dimana negara memiliki otoritas penuh dalam

menjalankan roda perekonomian, tetapi dalam perjalanannya sistem

ini pun tidak dapat mencarikan jalan keluar guna mensejahterakan

masyarakat dunia sehingga pada akhir dasawarsa 1980-an dan awal

dekade 1990-an hancurlah Sistem ekonomi tersebut ditandai dengan

runtuhnya tembok Berlin dan terpecahnya Negara Uni Soviet menjadi

beberapa bagian.

Awal tahun 1970-an dunia seakan hanya memiliki satu Sistem

ekonomi yaitu Ekonomi Orientasi Pasar dengan perangkat bunga

sebagai penopang utama, negara-negara Sosialis pun bergerak searah

dengan trend yang ada sehingga muncullah istilah neo sosialis yang

sesungguhnya adalah modifikasi Sistem Sosialis dan perubahannya

kearah Sistem “Mekanisme Pasar”.43

Tetapi walaupun modifikasi Sistem Ekonomi Pasar dan

Neososialis yang dijalankan pasca Perang Dunia ke-2 menuju kearah

42 Mengakibatkan jutaan pekerja menganggur, pailit bank-bank di dunia, terhentinyaSektor Produksi dan terjadi depresi ekonomi dunia.

43Artikel M. Roem Syibli, S.AG, Filosofi dan Rasional Ekonomi Islam dalam MenjawabKeraguan Berekonomi Syariah, Yogyakarta: Safiria Insani Press, 2008, hlm. 25.

Page 41: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

25

dualisme Sistem ekonomi, tetap belum mampu untuk mencari solusi

dari krisis dan problematika ekonomi dunia44 diantaranya inflasi,

krisis moneter internasional, problematika pangan, problematika

hutang negara berkembang dll. Disaat yang sama negara-negara dunia

Ketiga mengalami masalah keterbelakangan dan ketertinggalan dalam

seluruh aspek, penyebab utamanya adalah negara tersebut memakai

model pembangunan negara barat yang tidak selalu sesuai dengan

kondisi ekonomi, sosial dan politik negara dunia Ketiga hingga tidak

akan pernah dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.45 Bersama

dengan problematik dunia tersebut, adanya suara nyaring untuk

menemukan Sistem ekonomi dunia baru yang dapat mensejahterakan

masyarakat dunia atas dasar keadilan,dan persamaan hak.46

Pada dekade 70-an mulailah timbul sosok ekonomi Islam dan

Lembaga Keuangan Islam dalam tatanan dunia internasional, kajian

ilmiah tentang Sistem ekonomi Islam marak menjadi bahan diskusi

kalangan akademisi di berbagai Universitas Islam, hasil kajian

tersebut dalam tataran aplikatif mulai menuai hasilnya dengan

didirikan Islamic Development Bank (IDB) di Jeddah tahun 1974

yang diikuti dengan berdirinya bank-bank Islam di kawasan Timur

44 M. Sulthon Abu Ali, Op.Cit, hlm. 40.45 Michael P. Todaro, Economic Development In The Third World, London: Long Man,

1977, hlm. 5.46 Achmad Rizal Purnama, Menuju Sistem Ekonomi Islam, Makalah Seminar “Membuka

Peluang Kewirausahaan Dalam Sistem Ekonomi Islam” Desember 2000, UI Depok.

Page 42: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

26

Tengah.47 Hal ini bahkan banyak menggiring asumsi masyarakat

bahwa Sistem ekonomi Islam adalah Bank Islam, padahal Sistem

ekonomi Islam mencakup ekonomi makro, mikro, kebijakan moneter,

kebijakan fiskal, Public Finance, model pembangunan ekonomi dan

instrumen-instrumennya.48

Sistem ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh Sistem ajaran

Islam secara integral dan komphensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar

ekonomi Islam mengacu pada saripati ajaran Islam. Kesesuaian sistem

tersebut dengan fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan inilah

sehingga tidak terjadi benturan-benturan dalam implementasinya,

kebebasan berekonomi terkendali menjadi ciri dan prinsip sistem

ekonomi Islam, kebebasan memiliki unsur produksi dalam

menjalankan roda perekonomian merupakan bagian penting dengan

tidak merugikan kepentingan kolektif.49

Kepentingan individu dibuka lebar, tidak adanya batasan

pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya

dengan segala potensi yang dimilikinya, kecenderungan manusia

untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak

terbatas di kendalikan dengan adanya kewajiban setiap indivudu

47 Seperti Dubai Islamic Bank didirikan pada tahun 1975, Faisal Islamic Bank of Egypt(1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979).

48 Keraguan banyak pihak tentang eksistensi Sistem ekonomi Islam sebagai modelalternatif sebuah Sistem tak terelakkan, pandangan beberapa pakar mengatakan Sistem ekonomiIslam hanyalah akomodasi dari Sistem Kapitalis dan Sosialis nyaring disuarakan, tetapi haltersebut terbantahkan baik melalui pendekatan historis dan faktual karena dalam kenyataanya,terlepas dari beberapa kesamaan dengan sistem ekonomi lainnya terdapat karakteristis khusus bagiSistem ekonomi Islam sebagai landasan bagi terbentuknya suatu Sistem yang berorientasi terhadapkesejahteraan masyarakat.

49 Achmad Rizal Purnama, Ibid.

Page 43: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

27

trhadap masyarakatnya, keseimbangan antara kepentingan individu

dan kolektif inilah menjadi pendorong bagi bergeraknya roda

perekonomian tanpa merusak Sistem Sosial yang ada.50

b. Keseimbangan Ekonomi

Manusia memiliki kecenderungan untuk berkompetisi dalam

segala hal. Persaingan bebas menjadi ciri Islam dalam menggerakan

perekonomian,51 pasar adalah cerminan dari berlakunya hukum

penawaran dan permintaan yang direpresentasikan oleh harga, tetapi

kebebasan ini haruslah ada aturan main sehingga kebebasan tersebut

tidak cacat, pasar tidak terdistorsi oleh tangan-tangan yang sengaja

mempermainkannya, larangan adanya bentuk monopoli, kecurangan,

dan praktek riba adalah jaminan terhadap terciptanya suatu

mekanisme pasar yang sehat dan persamaan peluang untuk berusaha

tanpa adanya keistimewaan-keistimewaan pada pihak-pihak tertentu.

Keseimbangan ekonomi menjadi tujuan diimplementasikannya

sistem ekonomi Islam, landasan upaya menyeimbangkan

perekonomian tercermin dari mekanisme yang ditetapkan oleh Islam,

sehingga tidak terjadi pembusukan-pembusukan pada sektor-sektor

perekonomian tertentu dengan tidak adanya optimalisasi untuk

50 Ibid.51 Ahmad Sumiyanto, Keunggulan Sistem Ekonomi Islam dalam Menjawab Keraguan

Berekonomi Syariah, Yogyakarta: Safiria Insani Press, 2008, hlm. 77.

Page 44: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

28

menggerakan seluruh potensi dan elemen yang ada dalam skala

makro.52

Secara sistematis perangkat penyeimbang perekonomian

dalam Islam berupa53:

a. Diwajibkannya zakat terhadap harta yang tidak diinvestasikan,

sehingga mendorong pemilik harta untuk menginvestasikan

hartanya, disaat yang sama zakat tidak diwajibkan kecuali terhadap

laba dari harta yang diinvestasikan, Islam tidak mengenal batasan

minimal untuk laba, hal ini menyebabkan para pemlik harta

berusaha menginvestasikan hartanya walaupun ada kemungkinan

adanya kerugian hingga batasan wajib zakat yang akan

dikeluarkan, maka kemungkinan kondisi resesi dalam Islam dapat

dihindari.

b. Sistem bagi hasil dalam berusaha (profit and loss sharing)

mengggantikan pranata bunga membuka peluang yang sama antara

pemodal dan pengusaha, keberpihakan Sistem bunga kepada

pemodal dapat dihilangkan dalam Sistem bagi hasil. Sistem inipun

dapat menyeimbangkan antara sektor moneter dan sektor riil.

c. Adanya keterkaitan yang erat antara otoritas moneter dengan sektor

belanja negara, sehingga pencetakan uang tidak mungkin dilakukan

kecuali ada sebab-sebab ekonomi riil, hal ini dapat menekan

timbulnya Inflasi.

52 Ibid, hlm. 78.53 Lihat M. Abdul Mun’im Afar, Sistem Ekonomi Islam, 1979, hlm. 45.

Page 45: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

29

d. Keadilan dalam distribusi pendapatan dan harta. Fakir miskin dan

pihak yang tidak mampu di tingkatkan pola konsumsinya dengan

mekanisme zakat, daya beli kaum dhu afa meningkat sehingga

berdampak pada meningkatnya permintaan riil ditengah masyarakat

dan tersedianya lapangan kerja.54

e. Intervensi negara dalam roda perekonomian. Negara memiliki

wewenang untuk intervensi dalam roda perekonomian pada hal-hal

tertentu yang tidak dapat diserahkan kepada sektor privat untuk

menjalankannya seperti membangun fasilitas umum dan memenuhi

kebutuhan dasar bagi masyarakat.

Ada dua fungsi negara dalam roda perekonomian:

- Melakukan pengawasan terhadap jalannya roda perekonomian

dari adanya penyelewengan atau distorsi seperti; monopoli, upah

minimum, harga pasar dll.

- Peran negara dalam distribusi kekayaan dan pendapatan serta

kebijakan fiskal yang seimbang.55

Inilah model atau Sistem ekonomi Islam yang menunjang

terbentuknya masyarakat adil dan makmur. Pendekatan Islam

terhadap sistem ekonomi merupakan sebuah pendekatan terhadap

peradaban manusia sebagai satu kesatuan, pendekatan ini sangat

relevan dan amat mendesak untuk dialamatkan kepada perekonomian

yang kompleks dewasa ini.

54 Ibid, hlm. 46.55 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar dan Tujuan (ter)

Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, hlm. 45.

Page 46: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

30

c. Ekonomi Islam di Indonesia

Sistem Keuangan Indonesia pada prinsipnya dibagi menjadi

dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan

bank. Lembaga Keuangan Bank (LKB) adalah keuangan berdasarkan

peraturan perundangan yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan (depository financial institution) dan

menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dan

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, misalnya: Bank

Umum dan BPR. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah

lembaga keuangan yang kegiatan usahanya tidak menghimpun dana

secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya:

dana pensiun, asuransi, modal ventura dan pegadaian.

Dalam perjalanannya, undang-undang sistem perbankan

Indonesia mengalami perubahan yang semula tertangal 27 Oktober

1988 berubah sejak tahun 1992, yaitu:

1. UU No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

2. UU No 2 Tahun 1992 Tentang Asuransi

3. UU No 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

4. UU No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

5. UU No 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan UU No 7 Tahun 92

Tentang Perbankan56

56 Dalam UU ini memperbolehkan bank umum yang melaksanakan kegiatan secarakonvensional agar dapat pula melakukan kegiatan atau usaha berdasarkan prinsip syariah, denganmendirikan kantor cabang atau di bawah kantor cabang baru dan dengan melalui pengubahan

Page 47: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

31

6. UU No 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.

Di Indonesia, Lembaga Keuangan Syariah sendiri bermula

dari pendirian Koperasi Ridha Gusti di Jakarta dan Baitut Tamwil-

Salman di Bandung pada tahun 1980-an57. Sementara Perbankan

Islam yang pertama adalah Bank Muamalat Indonesia yang berdiri

pada tahun 1992.58 Selanjutnya perkembangan ini mengalami

perlambatan, namun semenjak dikeluarkannya peraturan Bank

Indonesia yang membolehkan perbankan konvensional memiliki unit

syariah, terjadi akselerasi pertumbuhan perbankan syariah yang

signifikan. dengan memanfaatkan infrastrukturnya sendiri, termasuk

karyawan dan kantor cabangnya.

Perkembangan perbankan syariah terus menunjukan

kecenderungan yang menggembirakan, sampai dengan bulan April

1998 jumlah perbankan syariah telah mencapai 3 BUS (Bank Unit

Syariah), 28 UUS (Unit Usaha Syariah) dan 118 BPRS (Bank

Perkreditan Rakyat Syariah), dengan 730 kantor dan lebih dari 1250

office channeling yang terbesar di seluruh wilayah Indonesia. Produk

dan jasa yang ditawarkan pun sangat beragam, sehingga share

kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional menjadi kantor cabang yangmelakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

57 Pelaksanaan keinginan untuk menerapkan prinsip syariah dibidang lembaga keuangandi tanah air dimulai dengan berdirinya lembaga keuangan Baitut-Tamwil Jasa Keahlian Teknosapada tanggal 30 desember 1980 dengan akta perubahan tertanggal 21 Desember 1982, kemudian diJakarta didirikan Baitut-Tamwil kedua dengan nama koperasi simpan-pinjam Ridha Gusti yangdidirikan tanggal 25 September 1988.

58 PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) didirikan pada bulan Mei 1992, yang gagasanpendiriannya muncul dalam lokakarya bank tanpa bunga yang diprakarsai oleh Majelis UlamaIndonesia. Lihat Edy Wibowo, Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah?, Jakarta: GhaliaIndonesia, 2005, hlm. 35.

Page 48: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

32

perbankan syariah sudah mencapai 1,97%. Share perbankan syariah

diharapkan akan terus meningkat dan dapat mencapai target 5% pada

akhir tahun 2011.

Terlepas dari perkembangan perbankan syariah yang cukup

menggembirakan dalam dua tahun terakhir ini pertumbuhan

perbankan syariah mengalami perlambatan. Terdapat banyak faktor

yang mempengaruhi antara lain adalah faktor kompetisi dengan

perbankan konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sistem perbankan

yang dianut, yaitu dual banking sistem, sehingga nasabah masih dapat

melakukan pilihan antara bank konvensional dengan bank syariah.59

Lembaga keuangan pada dasarnya mencapai peran yang

sangat strategis dalam mengembangkan perekonomian suatu bangsa.

Oleh karena itu, jika dilihat dari praktek perkonomian suatu negara,

lembaga keuangan senantiasa ikut berperan aktif. Tumbuhnya

perkembangan lembaga keuangan secara baik dan sehat akan mampu

mendorong perkembangan ekonomi bangsa. Sebaliknya, kalau

lembaga keuangan suatu bangsa mengalami krisis, dapat diartikan

bahwa perekonomian suatu bangsa tersebut sedang mengalami

keterpurukuan (collapse).60

Dalam khasanah teoritis dikenal, dua kategori lembaga

keuangan, yakni lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non

bank. Pengkategorian ini lakukan karena adanya persamaan dan

59 Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Current Issue Lembaga Keuangan Syariah,Jakarta: Kencana 2009, hlm. 2.

60 Nurul Huda, Ibid. hlm. 3

Page 49: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

33

perbedaan karakteristik. Letak persamaan kedua lembaga keuangan

ini adalah keduanya sama-sama menjalankan fungsi sebagai pengelola

dana yang yang dihimpun dari masyarakat.61

Didirikannya bank syariah dilatarbelakangi oleh keinginan

umat manusia untuk menghindari riba dalam kegiatan muamalahnya,

memperoleh kesejahteraan lahir batin melalui kegiatan muamalah

yang sesuai dengan perintah agamanya, yaitu bank yang berusaha

sebisa mungkin untuk beroperasi berlandaskan kepada hukum-hukum

Islam.

Indonesia sebaga negara yang mayoritas penduduknya

beragama Islam terbesar di dunia juga telah merasakan kebutuhan

akan adanya bank yang diharapkan dapat memberiakan kemudahan-

kemudahandan jasa-jasa perbankan kepada semua umat Islam dan

penduduk di Indonesia yang beroperasi tanpa riba.62

Hukum (agama) Islam dalam kedudukannya sebagai salah satu

sumber Hukum Nasional merupakan faktor kemasyarakatan yang

dapat membentuk hukum. Faktor inilah yang jika digabungkan

dengan faktor-faktor ideal63 dapat dijadikan sebagai bahan bagi

pembentuk undang-undang untuk membentuk peraturan-peraturan

61 Budi Agus Riswandi, Aspek Hukum Internet Banking, Jakarta:PT. RajaGrafindoPersada, 2005, hlm. 5.

62 Edy Wibowo, Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah?,Jakarta: GhaliaIndonesia, 2005, hlm. 10.

63 Faktor-faktor ideal adalah pedoman-pedoman tetap tentang keadilan yang universal danharus ditaati oleh pembentuk undang-undang di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Faktor idealdapat berubah-ubah menurut keadaan dan kebutuhan konkret masyarakat. Karena itu dapatdipahami jika pengaturan perbankan nonbunga menjadi suatu kemestian dalam hukum positifIndonesia.

Page 50: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

34

hukum. Sebaliknya, hukum akanmenghadapi bahaya kehancuran jika

hukum hanya mengandung nilai-nilai teoritis saja tetapi tidak sesuai

dengan keyakinan agama dan tata susila yang dianut oleh

masyarakat.64

Topik pengembangan nilai-nilai Islam adalah dalam

kehidupan muamalah masyarakat Muslim adalah topik besar, dan

kalau dibicarakan secara keseluruhan, tentu akan memerlukan waktu

yang relatif panjang, serta komprehensifitas kompetensi. Walaupun

sesungguhnya, banyak kaitan dan sekaligus qias / analog dapat

dibangun dalam lintas bidang kajian (hukum, ekonomi, politik,

budaya dan lain sebagainya).

Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang

beroperasi mulai 1 Mei 1992 timbul peluang untuk mendirikan bank-

bank yang berprinsip syari’ah. Operasional BMI yang kurang

menjangkau unit usaha mikro, kecil dan menengah, maka muncul

usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti

BPR Syari’ah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi permodalan

usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan syari’at Islam.65

Disamping itu di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang

serba kecukupan muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan

64 Dedi Sumardi, Sumber-Sumber Hukum Positif, Cet.III, Bandung: Alumni, 1986, hlm. 9.65 Lembaga Keuangan Syari’ah yang memegang peran yang sama adalah BPR Syari’ah,

untuk memenuhi kebutuhan keuangan usaha mikro, kecil dan menengah, tetapi BPRS dirancanguntuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kota Propinsi dan Kabupaten. Tetapi dalamprakteknya BMT dan BPRS bersaing untuk mendapatkan nasabah tidak dibatasi oleh lingkupwilayah operasi masing-masing lembaga. Lihat Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga KeuanganSyari ah: Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia, 2003, hlm. 97.

Page 51: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

35

akidah. Pengikisan akidah tersebut bukan hanya dipengaruhi dari

aspek syiar Islam tetapi juga dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi

masyarakat, sehingga keberadaan Lembaga Keuangan Syariah

diharapkan mampu mengatasi permasalahan ini melalui pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan ekonomi masyarakat.

Di lain pihak, beberapa masyarakat harus menghadapi rentenir

atau lintah darat. Maraknya rentenir di tengah-tengah masyarakat

mengakibatkan masyarakat semakin terjerumus pada masalah

ekonomi yang tidak menentu. Besarnya pengaruh rentenir terhadap

perekonomian masyarakat tidak lain karena tidak adanya unsur-unsur

yang cukup akomodatif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi

oleh masyarakat. Oleh karena itu, Lembaga Keuangan Syariah

diharapkan mampu berperan lebih aktif dalam memperbaiki kondisi

ini.

Kehadiran Lembaga Keuangan Syariah (LKS) diharapkan

mampu menjadi lembaga solidaritas sekaligus lembaga ekonomi bagi

rakyat kecil untuk bersaing di pasar bebas. LKS berupaya

mengkombinasikan unsur-unsur iman, taqwa, uang, materi secara

optimum sehingga diperoleh hasil yang efisien dan produktif dan

dengan demikian membantu para anggotanya untuk dapat bersaing

secara efektif.

Page 52: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

36

2. Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah

Lembaga keuangan dewasa ini menjadi instrumen penting

dihampir seluruh Sistem ekonomi dunia. Bunga yang telah menjadi

kewajaran bahkan menjadi ciri khas perekonomian modern. Bunga

telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat ekonomi untuk

dinikmati dan dimanfaatkan dalam proses pengaturan keuangan dan

kegiatan bisnis.

Lembaga keuangan sebagai lembaga perantara, didesain

sedemikian rupa untuk mengolah bunga supaya dapat merangsang

investasi. Fenomena ini telah menjadi ciri dan alat dari kehidupan

bisnis dan keuangan dalam rangka menggiatkan perdagangan, industri

dan aktivitas ekonomi lainnya diseluruh dunia.

Di Indonesia, sebagai negara yang mayoritas penduduknya

Islam maka diharapkan munculnya lembaga keuangan yang Islami

yaitu mengembangkan Sistem Lembaga Keuangan Syari’ah secara

lebih baik lagi. Pada dasarnya, Lembaga Keuangan Syari’ah

merupakan Sistem yang sesuai dengan ajaran agama Islam tentang

larangan riba dan gharar. Gagasan ekonomi Islam dimaksudkan

sebagai alternatif terhadap ekonomi kapitalis dan sosialis yang bukan

saja tidak sejalan dengan ajaran Islam, tetapi juga gagal memecahkan

problem ekonomi untuk dunia ketiga.66

66 Berbicara tentang lembaga (maksudnya institution, bukan institute) dan intrumenkeuangan menurut pandangan Islam tentunya bukanlah merupakan persoalan yang sederhana.Selain lembaga-lembaga yang telah lazim dikenal di tengah-tengah masyarakat Islam, lembaga-lembaga dan instrumen keuangan akan selalu mengalami perkembangan (baik kuantitas maupun

Page 53: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

37

Sistem ekonomi Islam diharapkan mampu mencegah

terjadinya ketidakadilan dalam penerimaan dan pembagian sumber-

sumber materi agar dapat memberikan kepuasan pada semua manusia

dan memungkinkan mereka menjalankan kewajiban kepada Allah dan

masyarakat.

Apabila diperhatikan teks hukum yang ada dalam ketentuan

syariat Islam, akan ditemukan beberapa lembaga dan instrument

keuangan yang secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam:

1. Kegiatan nonbank

2. Kegiatan perbankan

Yang termasuk dalam kategori nonbank di antaranya:

1. Lembaga Zakat

2. Lembaga Ijarah

3. Kafalah67

4. Salam

5. Rahn68

6. Akad

7. Warits

8. Qiradh69

kualitasnya) sesuai dengan tuntunan objektif masyarakat. Perlu juga diketahui bahwa kemunculansuatu lembaga dan intrumen keuangan (yang baru) pada hakikatnya merupakan tuntunan objektifyang berlandaskan pada prinsip efisiensi, sebab dalam kehidupan perekonomian, manusia akanselalu berupaya untuk lebih efisien. Lihat Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta:Sinar Grafika Cet. III, 2004, hlm. 33

67 Al-kafalah berarti jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak lain untukmemenuhi kewajibannya kepada pihak yang ditanggung. Dari pengertian ini, al-kafalah berartimengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin kepada orang lain yang menjamin.

68 Ar-rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam barang yang ditahan adalahbarang-barang yang memiliki nilai ekonomis sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Page 54: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

38

9. Syirkah, dan lain-lain.

Sedangkan yang dapat dikategorikan ke dalam perbankan

(yang berhubungan dengan persoalan perbankan), adalah:

1. Wadiah70

2. Al-Mudharabah71

3. Al-Musyarakah/Syirkah72

4. Al-Bai’u Bithaman Ajil dan lain-lain.73

Sekarang timbul persoalan, bagaimana pandangan hukum

Islam tentang lembaga dan instrument keuangan lainnya, yang selama

ini tidak ditemukan atau tidak diatur secara limitatif dalam teks

hukum?

Untuk menjawab persoalan tersebut bukanlah persoalan

mudah. Sebab sebagaimana dikemukakan di atas bahwa lahirnya

lembaga-lembaga dan instrument keuangan merupakan tuntutan

obyektif masyarakat.

69 Qirardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih kembali. Dengankata lain al-qardh adalah pemberian pinjaman tanpa mengharapkan imbalan tertentu

70 Wadiah adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain baik individu maupunbadan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki. Lihat HeriSudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisa, 2003, hlm. 65.

71 Al-Mudharabah yaitu akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama(shohibul maal) menyediakan seluruh modal sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.

72 Al-Musyarakah atau bisa disebut dengan istilah syirkah adalah kerjasama antara keduabelah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikankontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.Perbedaan yang esensial dari Mudharabah dan Musyarakah terletak pada besarnya kontribusi atasmanajemen dan keuangan atau salah satu di antara itu. Dalam Mudharabah modal hanya berasaldari satu pihak sedangkan Musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih. Dan antaraMudharabah dan Musyarakah dalam literatur fiqh berbentuk perjanjian kepercayaan (uqud alamanah) yang menuntut tingkat kejujuran yang tinggi dan menjunjung keadilan. Oleh karenanyamasing-masing pihak harus menjaga kejujuran untuk menjaga bersama.

73 Al-Bai’u Bisthaman Ajil adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahankeuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah dan lazimnya dilakukan secara cicilan.

Page 55: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

39

Apalagi di zaman sekarang ini, seseorang tertarik untuk

mempergunakan suatu lembaga dan instrument keuangan tentunya

didasarkan kepada pertimbangan praktis, ekonomis, dan efisien.

Sedangkan lembaga dan instrument keuangan yang lahir dan

berkembang belakangan ini menawarkan hal tersebut, baik yang

berbentuk Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), Lembaga

Pembiayaan, Asuransi, dan Lembaga Keuangan lainya (kesemuanya

ini berada di luar sistem moneter).74

a. Dasar Hukum LKS Menurut Ketentuan Hukum Islam

Setiap lembaga keuangan syari’ah, mempunyai falsafah dasar

mencari keridhaan Allah untuk memperoleh kebajikan di dunia dan di

akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan yang

dikhawatirkan menyimpang dari tuntunan agama harus dihindari.75

Di dalam al-Qur’an tidak menyebutkan lembaga keuangan

secara eksplisit. Namun penekanan tentang konsep organisasi

sebagaimana organisasi keuangan telah terdapat dalam al-Qur’an.

Konsep dasar kerjasama muamalah dengan berbagai cabang-cabang

kegiatannya mendapat perhatian yang cukup banyak dalam al-Qur’an.

Dalam Sistem politik misalnya dijumpai istilah qoum untuk

menunjukkan adanya kelompok sosial yang berinteraksi satu dengan

74 Suhrawardi K. Lubis, Op.Cit, hlm. 34.75 Suhrawardi K. Lubis, Ibid, hlm. 35.

Page 56: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

40

yang lain. Konsep tentang Sistem organisasi tersebut, juga dijumpai

dalam organisasi modern.76

Pedoman lembaga keuangan syari’ah dalam beroperasi adalah

al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 275 tentang Sistem menjauhkan diri

dari unsur riba dan menerapkan Sistem bagi hasil dan perdagangan.

)...:(Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukansetan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan merekayang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,padahal Allah telah menghalalkan jual beli danmengharamkan riba (QS. Al-Baqarah: 275).77

Dalam berjual beli ada hal-hal yang menghendaki halalnya,

sedang dalam riba terdapat mafsadat yang menghendaki haramnya.78

Pada riba berarti memberi uang ataupun barang dan mengambil

kembali pada waktu yang ditentukan dengan berlipat ganda. Maka

tambahan dari pokok yang diambil dari yang berhutang, tidak ada

imbalannnya, baik berupa benda maupun berupa usaha. Tidak pula

diambil dengan dasar keridhaan si pembayar. Dan makin bertambah

76 Ibid.77 Departemen Agama Republik Indonesia, AL-Qur an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag

RI, 1997, hlm. 6378 Teuku Hasbi ash-Shiddieqy dalam An-Nur memberikan tafsiran terhadap ayat tersebut:

Tuhan mengharamkan riba adalah karena tak ada padanya pertukaran dan tambahan pembayaran,bukan karena timbangan, hanya semata-mata karena penundaan waktu. Lihat Teuku Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir al-Qur anul Madjied An-Nur , Jakarta: Bulan Bintang, 1965, hlm. 68.

Page 57: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

41

lama waktunya makin banyak pula pembayaran nanti. Karena itu,

mengambil tambahan yang tidak diridhai itu adalah riba.79

Syaikh Muhammad Rasyid Ridha dalam tafsir al-Manar

mengungkapkan, Tidak termasuk riba, jika seseorang yang

memberikan kepada orang lain harta (uang) untuk diinvestasikan

sambil menetapkan baginya dari hasil usaha tersebut kadar. Karena

transaksi ini menguntungkan bagi pengelola dan bagi pemilik harta,

sedangkan riba yang diharamkan merugikan salah satu pihak tanpa

satu dosa (sebab) kecuali keterpaksaannya, serta menguntungkan

pihak lain tanpa usaha kecuali penganiayaan dan kelobaan. Dengan

demikian, tidak mungkin ketetapan hukumnya menjadi sama dalam

pandangan keadilan Tuhan dan tidak pula kemudian dalam pandangan

seorang yang berakal atau berlaku adil.80

b. Dasar Hukum LKS Menurut Ketentuan Hukum Positif di

Indonesia

Lembaga keuangan di Indonesia dapat dikategorikan ke dalam

dua kelompok, yaitu formal dan informal. Lembaga yang bersifat

formal ada yang berbentuk bank dan ada yang berbentuk non bank.

Sedangkan lembaga keuangan bersifat informal biasanya berbentuk

lembaga swadaya, Baitul Mal wat Tamwil (BMT), serta berbagai

79 Ibid, hlm. 69.80 Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, Mesir: Dar al-Manar, 1376 H, Jilid III,

hlm. 113-114.

Page 58: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

42

institusi yang pengelolaannya ditangani secara langsung oleh

masyarakat.81

Perkembangan industri perbankan dan keuangan syariah dalam

satu dasawarsa belakangan ini mengalami kemajuan yang sangat

pesat, seperti perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal

syariah, reksadana syariah, obligasi syariah, pegadaian syariah, BMT.

Demikian pula di sektor riil, seperti Hotel Syariah, Multi Level

Marketing Syariah, dsb.

Perkembangan perbankan menurut data Bank Indonesia

mengalami kemajuan yang spektakuler. Jika sebelum tahun 1999,

jumlah bank syariah sangat terbatas di mana hanya ada sebuah bank

syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia dengan beberapa kantor

cabang, kini ada 21 bank syariah dengan jumlah pelayanan kantor

bank syariah sebanyak 611 (data Mei 2006). Demikian pula lembaga

asuransi syariah perkembangannya di Indonesia merupakan yang

paling cepat di dunia. Hanya Indonesia satu-satunya negara yang

memiliki 34 lembaga asuransi syariah, sedangkan Malaysia cuma ada

4 lembaga asuransi syariah. Dan hanya Indonesia yang memiliki 3

lembaga reasuransi syariah. Di negara manapun biasanya hanya ada

satu lembaga reasuransi syariah. Jumlah Lembaga Keuangan Syariah

81 Majalah Himmah, Membangun Institusi dan Komunitas Ekonomi Islam, EdisiX/Rajab 1425 H, hlm. 14

Page 59: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

43

juga telah melebihi dari 3.800 buah yang tersebar di seluruh

Indonesia.82

Berdasarkan hasil kajian Tim BEINEWS (2004) menunjukkan

bahwa ada lima faktor yang memicu perkembangan perbankan

syariah di Indonesia, sekaligus menjadi pembeda antara perbankan

syariah dan perbankan konvensional,83 yaitu:

1. Market yang dianggap luas ternyata belum digarap secara

maksimal (apalagi, bank syariah tidak hanya dikhususkan untuk

orang muslim karena di sejumlah bank terdapat nasabah non

muslim).

2. Sistem bagi hasil terbukti lebih menguntungkan dibandingkan

denganSistem bunga yang dianut bank konvensional (review pada

waktu krisis ekonomi-moneter).

3. Reeturn yang diberikan kepada nasabah pemilik dana bank syariah

lebihbesar daripada bunga deposito bank konvesional (ditambah

lagi belakangan ini, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

terus mengalami penurunan, sehingga suku bunga menurun.

4. Bank syariah tidak memberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai,

tetapi bekerja sama atas dasar kemitraan, seperti prinsip bagi hasil

(mudharabah), prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip

jual beli (murabahah) dan prisip sewa (ijarah),

82 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2004,hlm. 67

83 http://putracenter.net/2009/02/26/sekilas-dengan-lembaga-keuangan-syariah/

Page 60: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

44

5. Prinsip laba bagi bank syariah bukan satu-satunya tujuan karena

bank syariah mengupayakan bagaimana memanfaatkan sumber

dana yang ada untuk membangun kesejahteraan masyarakat (lagi

pula, bank syariah bekerja di bawah pengawasan Dewan Pengawas

Syariah.

Menurut Boesono (2007), paling tidak ada tiga prinsip dalam

operasional bank syariah yang berbeda dengan bank konvensional,

terutama dalam pelayanan terhadap nasabah, yang harus dijaga oleh

para bankir, yaitu:84

1. Prinsip Keadilan, yakni imbalan atas dasar bagi hasil dan margin

keuntungan ditetapkan atas kesepakatan bersama antara bank dan

nasabah.

2. Prinsip Kesetaraan, yakni nasabah penyimpan dana, pengguna dana

dan bank memiliki hak, kewajiban, beban terhadap resiko dan

keuntungan yang berimbang.

3. Prinsip Ketenteraman, bahwa produk bank syariah mengikuti

prinsipdan kaidah muamalah Islam (bebas riba dan menerapkan

zakat harta).

Akan tetapi tidak sedikit lembaga keuangan yang berbasis

syariah, akan tetapi pada prktek pelaksanaanya tidak ubahnya dengan

lembaga keuangan konvensional, kita semua berharap bahwa mereka

84 Ibid.

Page 61: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

45

benar-benar menerapkan sistem syariah sehingga tidak saling

merugikan satu sama lain. Demi kemajuan sektor keaungan Indonesia.

B. Respon Dan Persepsi

1. Respon

Respon adalah reaksi dari sesuatu yang terjadi.85 Dalam dunia

komunikasi kata respon selalu dirangkaikan dengan stimulus. Adanya

respon didahului dengan adanya stimulus. Namun, penggunaan stimulus (S)

– respon (R) yang mutakhir mengakui adanya intervensi organisme antara

stimulus dan respon, sehingga dipakai istilah S-O-R. Karena itu, penjelasan

S-R mengandung karakteristik urutan input-throughput-output (masukan-

dalaman-keluaran).

Sifat hubungan antara stimulus dan respon ini menjelaskan variabel

stimulus memberikan pengaruh terhadap variabel respon, dan kemudian

variabel respon memberikan reaksi terhadap stimulus tersebut.86

Dari teori di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa respon adalah

akibat yang menyertai adanya stimulus, yang berupa perbuatan atau

tindakan yang dapat diamati secara langsung. Sedangkan kata respon

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tanggapan, reaksi atau

jawaban. Hasil daripada respon ini berupa responsif atau tidak responsif.

Responsif sendiri bermakna reaksi (tidak masa bodoh).87

85 Bisa juga berarti jawaban atau reaksi balik. Lihat M. Ridwan dkk, Kamus IlmiahPopuler, Jakarta: Pustaka Indonesia, 2004, hlm. 566.

86 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, danKebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2005, hlm. 69-70

87 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1990, hlm. 74

Page 62: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

46

Hadirnya Lembaga Keuangan Syariah yang merupakan badan usaha

yang kekayaan utamanya berbentuk aset keuangan, memberikan kredit dan

menanamkan dananya dalam surat berharga88 merupakan sebuah ide yang

dimunculkan ditengah-tengah masyarakat. Keberadaan Sistem Lembaga

Keuangan Syariah ini melengkapi keberadaan Sistem lembaga keuangan

konvensional dan perbankan konvensional yang sudah melekat di kalangan

masyarakat.

Suatu hal yang perlu diperhatikan di sini adalah apakah keberadaan

Lembaga Keuangan Syariah dengan Sistem bagi hasilnya ini mampu

merubah sikap perilaku masyarakat untuk menerima ide-ide baru yang

ditawarkan oleh Lembaga Keuangan Syariah tersebut.

Lembaga Keuangan Syariah yang Sistem operasionalnya

menggunakan sistem bagi hasil (profit and loss sharing) bisa dikatakan

sebagai suatu stimulus yang bisa menyebabkan adanya berbagai macam

persepsi tentang sistem operasional Lembaga Keuangan Syariah yang

kemudian akan menimbulkan respon dari masyarakat.

Mengingat hal itu, maka akan menjadi sangat menarik untuk

melakukan sebuah penelitian tentang respon masyarakat di Kecamatan

Kaliwungu tentang keberadaan dan Sistem operasional pada Lembaga

Keuangan Syariah yang ada. Tidak hanya mencari keterangan bagaimana

88 Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antaralain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaansistem pembayaran dan mekanisme transfer dana, investasi, pembiyaan dll yang berdasarkan padaprinsip-prinsip syariah dan tidak menyalahi Dewan Syariah Nasional. Lembaga Keuangan Syariahjuga merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakatpemakai jasa-jasa keuangan.

Page 63: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

47

pandangan seseorang terhadap Sistem operasional Lembaga Keuangan

Syariah tetapi lebih jauh lagi mengungkapkan tentang sejauh mana

masyarakat merespon adanya Lembaga Keuangan Syariah dengan Sistem

bagi hasil yang dapat ditunjukkan dengan memberikan reaksi berupa

dukungan terhadap Lembaga Keuangan Syariah.

2. Persepsi

Persepsi adalah proses pemberian makna terhadap sensasi.89

Sedangkan sensasi sendiri merupakan suatu stimulus yang dapat ditangkap

oleh alat indera manusia. Oleh sebab itu sifat dari persepsi sangat subyektif,

sangat dipengaruhi oleh siapa pemberi makna. Meski sensasi wujudnya

sama persis, maka bisa jadi persepsi yang muncul dikalangan penerima

sensasi sangat beragam.

Definisi persepsi menurut ensiklopedi adalah proses mental yang

menghasilkan bayangan pada diri individu, sehingga dapat mengenal obyek

dengan jalan asosiasi dengan suatu ingatan tertentu, baik yang indera

pendengar, peraba atau lainnya yang pada akhirnya bayangan itu dapat

disadarinya.90 Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa persepsi itu adalah

gejala kejiwaan yang ada dalam kelompok atau individu.

Persepsi individu banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk

di dalamnya adalah lingkungan, karena lingkungan itulah yang akan

membentuk kepribadian, pola pikir, cara pandang atau pola orientasi

89 Amelia Rahmi, Persepsi Guru Tentang Iklim Sekolah: Motivasi Kerja dan KreatifitasGuru SD Islam Nasima Semarang, dalam Jurnal Penelitian Walisongo, Vol XII, 2000, hlm. 4

90 Hamid Widodo, Persepsi Mahasiswa IAIN Walisongo Terhadap Piagam Jakarta, hlm.3

Page 64: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

48

individu terhadap kelompok atau di dalam suatu kelompok. Persepsi

individu akan mampu menciptakan suatu persepsi masyarakat mengingat

bahwa masyarakat terdiri dari banyak individu yang juga merupakan

anggota masyarakat.

Menurut Oxford Advanced Learnes Dictionary of Current English,

persepsi adalah proses dimana kita menjadi bagian dari perubahan-

perubahan (dengan memandang dan gejala-gejala, tindakan atau kekuatan

persepsi).91

Menurut sarjana yang lain persepsi seseorang merupakan suatu

proses yang aktif di mana yang memegang peranan bukan hanya stimulus

yang mengenalnya, tetapi juga ia sebagai keseluruhan dengan

pengalamannya, motivasinya dan sikap stimulus tersebut.92

Adapun menurut Kartini Kartono, persepsi adalah mengalami

sesuatu dan merasakan sesuatu tanpa mengadakan pemusatan antara diri

sendiri sebagai subyek dengan obyek yang dihayatinya.93

Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa unsur-

unsur pokok persepsi adalah sebagai berikut:

a. Persepsi merupakan persepsi mental.

b. Persepsi merupakan bayangan dalam diri individu yang berlanjut pada

pengertian obyek.

c. Persepsi merupakan wujud dari keseluruhan diri.

d. Persepsi merupakan keterkaitan antara subyek dengan obyek.

91 Ibid.92 Ibid.hlm. 493 Kartini Kartono, Psikologi Umum, Bandung: Penerbit Alumni, 1984, hlm. 57

Page 65: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

49

C. Kerangka Pemikiran Teoritis

RESPON MASYARAKAT MUSLIM TENTANG LEMBAGAKEUANGAN SYARIAH

(Studi Kasus Respon Kyai Dan Masyarakat Pada Lembaga Keuangan SyariahDi Kec. Kaliwungu Kabupaten Kendal)

----------------------- ----------

------------------------

Sumber: dikembangkan dari penelitian Potensi, Preferensi dan PerilakuMasyarakat Terhadap Bank Syari’ah di Wilayah Jawa Tengah dan DIY tahun

2000 untuk penelitian ini.94

Keterangan:

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan tentang alur pemikiran teoritis

penelitian tentang Respon Masyarakat Muslim Tentang Lembaga Keuangan

Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

94 Ringkasan Eksekutif Kerjasama Bank Indonesia Dengan UNDIP, Potensi dan PerilakuMasyarakat Terhadap Bank Syari ah di Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Semarang: Puslit KajianPembangunan Lemlit UNDIP, 2000, hlm. 4

POTENSI1. Jenis Kelamin

2. Umur

3. Pendidikan

PERSEPSI1. Hukum Bunga

BankKonvensional

2. PengetahuanTentang LKS

3. PengetahuanTentang SistemOperasional LKS

RESPON SIKAP

Page 66: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

50

Potensi masyarakat atau karakteristik responden terdiri dari jenis

kelamin, umur, pendidikan. Respon masyarakat tentang Lembaga Keuangan

Syariah, terdiri dari: persepsi masyarakat terhadap hukum bunga bank

konvensional, pengetahuan masyarakat tentang Lembaga Keuangan

Syariah, pengetahuan masyarakat tentang Sistem operasional Lembaga

Keuangan Syariah.

Dari persepsi-persepsi di atas kemudian muncul respon masyarakat

tentang keberadaan Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal dan terhadap prinsip bagi hasil yang diterapkan pada

Sistem operasional Lembaga Keuangan Syariah, respon tersebut akhirnya

melahirkan sikap masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Syariah untuk

menggunakan atau tidak menggunakan jasa atau produk Lembaga

Keuangan Syariah.95

D. Macam-macam Lembaga Keuangan Syariah Di Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal

Adapun lembaga-lembaga yang penulis teliti di Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal adalah

1. Baitut Tamwil Binama, Jl. Raya No 211 Kaliwungu Kendal.

2. Koperasi Arofah, Jl. KH. Asy’ari No. 21 Kaliwungu Kendal.

3. KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) Kospin Tawakal, Jl. Raya Barat

Desa Karang Tengah Kaliwungu Kendal.

95 Dari sinilah penulis mencoba memaparkan segala kondisi yang berhubungan denganLembaga Keuangan Syariah yang penulis teliti di kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal dengantidak mengesampingkan data-data yang valid.

Page 67: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

51

4. KJKS BTM (Baitut Tamwil Muhammadiyah) KALIWUNGU, Jl. Raya

Sarirejo Kaliwungu Kendal.

1. Baitul Tamwil Binama

Baitut Tamwil (BT) pernah populer lewat BT Teksona di

Bandung dan BT Ridho Gusti di Jakarta. Keduanya kini tidak ada

lagi. Setelah itu, walaupun dengan bentuk yang berbeda namun

memiliki persamaan dalam tata kerjanya pada bulan Agustus 1991

berdiri sebuah Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS) di

Bandung. Kelahirannya terus diikuti dengan beroperasinya Bank

Muamalat Indonesia (BMI) pada bulan Juni 1992.

BT yang menyusul kemudian adalah BT Bina Niaga Utama

(Binama) di Semarang pada tahun 1993.96 Dilihat dari fungsinya, BT

sama dengan Bank Muamalat Indonesia atau BPRS yaitu sebagai

Lembaga Keuangan Syariah. Yang membedakan hanya skala dan

status kelembagaannya. Bila BMI untuk pengusaha atas, BPRS

untuk menengah ke bawah, maka BT untuk pengusaha bawah sekali

(grass root). Ibaratnya, BMI adalah super market, BPRS adalah mini

market, maka BT adalah warung-warung.

Adapun Baitut Tamwil Binama Kaliwungu yang terletak di

Jl. Raya Kaliwungu No. 21197 ini merupakan cabang dari BT

96 Sampai saat ini BT Binama masih bertahan dengan asset lebih dari 25 milyar rupiah.Lihat di http://binamasemarang.com.

97 Namun sejak tanggal 17 Mei 2010 BT Binama Kaliwungu resmi menempati kantorbaru yaitu di Komplek Ruko Baru A8 Jl. KH. Asyari Kaliwungu.

Page 68: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

52

Binama Semarang. Mempunyai produk tabungan dan simpanan

berjangka. Antara lain:

1. TASAQUR (Tabungan Persiapan Qurban)

TASAQUR yaitu simpanan anggota (nasabah) yang

dipersiapkan agar nantinya dapat digunakan untuk pembelian

hewan qurban. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

a. Paket tabungan khusus yang ditujukan untuk keperluan

Qurban.

b. Setoran awal minimal Rp. 25.000,-, Setoran selanjutnya Rp.

5.000,-

c. Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan menjelang hari

raya Qurban (dilakukan secara periodik satu tahun sekali

yaitu pada bulan Dzulhijjah).

d. Penyimpan perorangan/lembaga.

2. TARBIYAH

Yaitu Tabungan Arisan Berhadiah. Tabungan ini didasarkan atas

akad wadiah yadlamanah yakni akad antara dua pihak yang

menitipkan dana memberikan ijin kepada pihak yang dititipi

dapat memanfaatkan dana yang dititipkan. Adapun ketentuannya

sebagai berikut:

a. Penyimpan perorangan/lembaga.

b. Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening

simpanan.

Page 69: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

53

c. Menyerahkan foto copy identitas diri (KTP/SIM).

d. Hanya rekening aktif yang berhak ikut pada pembukaan

TARBIYAH bulanan.

e. Setoran awal dan selanjutnya sesuai ketentuan.98

3. SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka)

Simpanan Sukarela Berjangka adalah simpanan sejenis tabungan

deposito yang dapat diambil dalam jangka waktu tertentu yang

telah disepakati pada saat pembukaan rekening. Dan jenis

simpanan ini didasarkan pada akad Mudharabah. Adapun

ketentuannya sebagai berikut:

a. Minimal simpanan berjangka adalah Rp. 1.000.000,-

b. Penyimpan perorangan/lembaga.

c. Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening

simpanan.

d. Menyerahkan foto copy identitas diri (KTP/SIM).99

4. SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar)

SIRELA merupakan salah satu produk yang ada dalam BT

Binama Kaliwungu yang pelaksanaannya didasarkan pada akad

mudharabah. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

a. Penyimpan perorangan/lembaga.

b. Setoran awal minimal Rp. 25.000,-, Setoran selanjutnya Rp.

2.000,-

98 Berdasarkan brosur-brosur tentang BT Binama Kaliwungu tahun 2010.99 Ibid.

Page 70: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

54

c. Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening

simpanan.

d. Menyerahkan foto copy identitas diri (KTP/SIM).100

2. Koperasi Arofah

Dalam rangka ikut meningkatkan kegiatan ekonomi

masyarakat dan jamaah haji yang tergabung dalam KBIH arofah

Kaliwungu maka dibentuklah sebuah lembaga keuangan yang di

namakan Koperasi Arofah Kaliwungu.

Koperasi ini mulai beroperasi sejak tanggal 5 Mei 2007,

bertempat di Jl. KH. Asy’ari No. 21 Kaliwungu Kendal. Adapun

tujuan dari pendirian ini adalah meningkatkan kesejahteraan

anggotanya, menjalin silaturrahim diantara anggotanya, dan ikut

berpartisipasi dalam meningkatkan perekonomian terutama di

wilayah Jawa Tengah.

Sedangkan bentuk layanan kepada anggota di terapkan

melalui:

a. Pinjaman modal yang dibagi menjadi 2 yaitu pinjaman bulanan

dan pinjaman musiman. Pinjaman bulanan adalah pinjaman yang

diangsur tiap bulan dengan nilai angsuran dan batas waktu yang

telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan pinjaman musiman

adalah pinjaman yang pokoknya dibayar sekaligus pada saat jatuh

tempo.

100 Berdasarkan brosur-brosur tentang BT Binama Kaliwungu tahun 2010.

Page 71: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

55

b. Talangan Haji.

c. Simpanan Anggota

Disamping simpanan pokok dan simpanan wajib yang menjadi

syarat mutlak menjadi anggota maka masih ada simpanan yang

bersifat sukarela dan tidak mengikat yaitu: Simpanan Sukarela

Anggota, Simpanan Berjangka Anggota, dan Simpanan Ziarah

Anggota.101

3. KJKS Kospin Tawakal

Mempunyai visi menjadi mitra utama umat dalam

meningkatkan sumber daya insani. Kospin Tawakal bertempat di Jl.

Raya Barat Desa Karang Tengah Kaliwungu Kendal dan mempunyai

kantor cabang serta Kelompok Usaha KJKS (Koperasi Jasa

Keuangan Syariah) yang berada di Krobokan Semarang Barat. Motto

yang diusung adalah Maju Bersama, Sejahtera Semua.102

Produk-produk dari KJKS Kospin Tawakal adalah:

1. Simpanan Anggota yang meliputi Simpanan Pokok dan Simpanan

Wajib.

2. Simpanan Sukarela103

Simpanan Sukarela dibagi menjadi 2 yakni:

1) Simpanan Mudharabah yaitu simpanan dengan tujuan sebagai

bentuk investasi sehingga anggota koperasi akan memperoleh

bagi hasil dari simpanan yang memenuhi syarat, nisbah (porsi)

101 Data diolah dari brosur-brosur Koperasi Arofah Kaliwungu.102 Data diolah dari brosur-brosur KJKS Kospin Tawakal Kaliwungu.103 Ibid.

Page 72: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

56

bagi hasil disepakati antara pihak anggota dengan pihak

koperasi. Adapun jenisnya adalah Tabungan Harian

Mudharobah, Simpanan Mudharobah Plus, Simpanan

Berjangka Mudharabah dan Simpanan Berjangka Mudharabah

Berhadiah (Deposito Berhadiah/ Si Berkah).

2) Simpanan al-Wadiah yaitu simpanan dengan akad titip dana di

koperasi tanpa mendapatkan bagi hasil. Adapun hak

pengelolaan atas dana simpanan anggota menjadi tanggung

jawab pihak koperasi sepenuhnya. Jenis-jenisnya antara lain:

Sihati (Idul Fitri), Sihati Qurban (Simpanan Qurban),

Simpanan Jangka Panjang dan Simpanan Zakat, Infaq Dan

Sodaqoh (ZIS).104

Sedangkan pembiayaan dari Kospin Tawakal adalah

1. Pembiayaan Harian

Yaitu pembiayaan dengan cara angsuran per hari selama 100

hari. Akadnya adalah akad murobahah / bai bitsaman ajil.

2. Pembiayaan Mingguan

Yaitu pembiayaan dengan cara angsuran per Minggu selama 20

Minggu. Akadnya adalah akad murobahah / bai bitsaman ajil.

3. Pembiayaan Musiman

Yaitu pembiayaan dengan cara angsuran per bulan tapi hanya

membayar bagi hasil/margin sedangkan pokok pembiayaan

104 Ibid.

Page 73: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

57

dibayar sekaligus pada akhir periode sesuai akad. Akadnya

adalah akad Mudharabah, Murobahah, Rahn, Ijaroh.

4. Pembiayaan Bulanan

Yaitu pembiayaan dengan cara angsuran per bulan dengan

membayar bagi hasil/margin titipan angsuran pokok

pembiayaan. Pembiayaan ini khusus bagi anggota yang

memiliki agunan BPKB atau sertifikat Rumah/Toko/Simpanan

Berjangka. Akadnya adalah akad Mudharabah, Murobahah,

Rahn, Ijaroh.

Syarat-syarat pembiayaan KJKS Kospin Tawakal adalah

a. Beragama Islam, Foto Copy KTP suami isteri, Foto Copy KK,

Rekening asli listrik/telpon/PAM (bulan terakhir).

b. Foto Copy agunan seperti BPKB atau sertifikat dan menyerahkan

barang jaminan pada saat akad pembiayaan.

c. Mengisi blanko permohonan dan bersedia untuk disurvei.

d. Slip Gaji bagi karyawan/PNS (bulan terakhir).

4. KJKS BTM Kaliwungu105

Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Kaliwungu

memiliki visi yaitu amal usaha yang amanah dalam pelayanan,

membangun serta mengembangkan ekonomi syariah menuju

kesejahteraan yang penuh rahmat, dan mempunyai misi pelayanan

dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai

105 BTM Kaliwungu terletak di Jl. Sarirejo Kaliwungu Kabupaten Kendal.

Page 74: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

58

syariah, membangun ekonomi masyarakat dalam menjembatani

pihak-pihak yang berkepentingan dalam usaha mikro mengenah serta

masyarakat umum yang beretika Islami, membangun ekonomi

kerakyatan dengan sistem yang kondusif sehingga mampu

mengantisipasi perubahan dinamika masyarakat serta perkembangan

ilmu dan teknologi yang terkait dengan tidak menyimpang dari

syariah Islam.

BTM sebagai lembaga keuangan mikro syariah harus

bertindak responsif terhadap usaha pemberdayaan golongan

masyarakat yang tidak beruntung tersebut sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki BTM, baik secara finansial, personal maupun

manajemen.

Sebagai Amal Usaha Muhammadiyah yang bergerak di

bidang ekonomi, kegiatan usaha BTM adalah menjembatani

kepentingan masyarakat yang memiliki kelebihan likuiditas dengan

mereka yang membutuhkan likuiditas.106

Seluruh warga Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi

Anggota di tingkat Primer. Guna mendukung perkembangan BTM,

perlu adanya standarisasi dan supervisi dari Pusat BTM dan Induk

BTM tentang manajemen dan kesehatan. Ke depan Pusat BTM dan

Induk BTM diharapkan dapat memiliki BPRS dan Bank Syariah.

106 Keberadaan BTM diharapkan dapat menjadi pusat pengelolaan keuanganMuhammadiyah dan bagian dari ujung tombak dakwah bil khaal Muhammadiyah. BerdasarkanRakernas BTM III tahun 2007, Badan Hukum BTM adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah(KJKS) dengan leveling Primer di tingkat PCM/PDM, Pusat di tingkat PWM, dan Induk di tingkatPPM. Lihat di www.btmmuhammdiyah.com.

Page 75: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

59

Selain menjalankan kegiatan bisnis yang bersifat komersial, BTM

juga harus mengembangkan kepeduliannya terhadap mereka yang

tidak beruntung secara ekonomi dengan mengalokasikan sebagian

pembiayaan yang disalurkan untuk pinjaman kebajikan atau Qardhul

Hasan.

BTM Kaliwungu mempunyai produk tabungan dan

simpanan berjangka. Antara lain:

1. Tabungan Mudharabah

Tabungan yang penyetoran dan pengambilannya dapa dilakukan

sewaktu-waktu. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

a. Setoran tabungan pertama minimal Rp. 10.000,-dan setoran

selanjutnya minimal Rp. 5.000,-

b. Kepada penabung diberi hasil yang menarik yang

diperhitungkan dari pendapatan yang diperoleh BTM.107

2. Tabungan Qurban

Tabungan Qurban yaitu simpanan anggota (nasabah) yang

dipersiapkan agar nantinya dapat digunakan untuk pembelian

hewan qurban. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

a. Paket tabungan khusus yang ditujukan untuk keperluan

Qurban.

b. Setoran awal minimal Rp. 100.000,-

107 Berdasarkan brosur-brosur di BTM Kaliwungu.

Page 76: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

60

c. Setoran selanjutnya Rp. 25.000,- tiap minggu atau 100.000,-

tiap bulan.

d. Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan menjelang hari

raya Qurban.

3. Tabungan Si Fitri

Tabungan Si Fitri yaitu tabungan dari nasabah (anggota) yang

dipersiapkan (diambil) untuk kebutuhan di Hari Raya Idul Fitri

secara cermat dan terencana. Adapun ketentuannya sebagai

berikut:

a. Penabung melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir

yang telah disediakan.

b. Setoran pertama minimal Rp. 10.000,-

c. Setoran selanjutnya Rp. 5.000,- per minggu atau Rp. 20.000,-

per bulan

d. Diterimakan dalam bentuk barang atau uang.108

4. Tabungan Haji

Tabungan haji adalah tabungan anggota (masyarakat) yang

dipersiapkan untuk menunaikan ibadah haji, dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. Penabung melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir

yang telah disediakan.

b. Setoran awal minimal Rp. 250.000,-

108 Ibid.

Page 77: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

61

c. Setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000,- dan anggota yang

memilih simpanan haji langsung di-link-kan ke Lembaga

Keuangan yang ditunjuk untuk penyelenggaraan haji.

d. Setoran dapat dijemput.

e. Syaratnya adalah Foto copy KTP Penabung mengisi formulir

permohonan menabung.

5. Simpanan Mudharabah Berjangka

Simpanan Mudharabah Berjangka adalah simpanan sejenis

tabungan deposito yang dapat diambil dalam jangka waktu

tertentu yang telah disepakati pada saat pembukaan rekening.

Adapun ketentuannya sebagai berikut:

a. Minimal simpanan berjangka adalah Rp. 1.000.000,-

b. Jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.

Sedangkan produk-produk pembiayaan KJKS BTM

Kaliwungu adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan al-Mudharabah, merupakan produk pembiayaan dari

KJKS BTM Kaliwungu untuk mendanai modal kerja nasabah, di

mana seluruh modal berasal dari BTM sedangkan nasabah

melakukan pengelolaan atas usaha tersebut. Pembagian nisbah

bagi hasil dalam pembiayaan ini ditentukan pada awal akad

pembiayaan dengan kesepakatan bersama antara pihak BTM

dengan pihak nasabah selaku pengelola usaha. Apabila terjadi

kerugian, maka pihak KJKS BTM Kaliwungu akan menanggung

Page 78: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

62

segala bentuk kerugian dana dengan catatan pihak pengelola tidak

melakukan kelalaian sedikit pun atas usaha tersebut (kerugian

yang disebabkan karena faktor alam). Pembiyaan ini dapat

disalurkan untuk berbagai jenis usaha yakni perdagangan,

perindustrian, jasa dan pertanian.

2. Pembiayaan al-Musyarakah, merupakan produk pembiayaan dari

KJKS BTM Kaliwungu dengan nasabah. Dalam pembiayaan ini

merupakan perjanjian usaha antara pihak BTM dengan nasabah,

di mana pihak BTM mengikutsertakan sebagian modal dalam

usaha tersebut. Nisbah bagi hasil ditentukan sesuai dengan

kesepakatan bersama dengan mempertimbangkan proporsi modal.

Apabila terjadi kerugian, maka kerugian tersebut ditanggung

bersama sesuai dengan proporsi modal yang diikutsertakan dalam

usaha tersebut.

3. Pembiayaan al-Qardhul al-Hasan, merupakan pembiayaan yang

ditujukan kepada anggota (nasabah) yang memerlukan modal dan

tidak mampu (dengan membawa surat keterangan tidak mampu

dari desa) dan setelah dilakukan cross ceck dari pihak BTM,

pembiayaan ini dapat dikeluarkan. Dalam pembiayaan al-qardhul

al-hasan ini nasabah tidak dikenakan nisbah bagi hasil.

4. Pembiayaan Murabahah, merupakan produk pembiayaan dari

KJKS BTM Kaliwungu dengan nasabah. Fasilitas penyaluran

dengan sistem jual beli. BTM Kaliwungu akan membelikan

Page 79: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

63

barang-barang sesuai kebutuhan anda. Pembayaran dapat

dilakukan secara angsuran pada tiap bulannya sesuai tanggal jatuh

tempo.

Adapun persyaratan untuk mendapatkan pembiayaan di

KJKS BTM Kaliwungu adalah sebagai berikut:

a. Beragama Islam.

b. Foto Copy KTP suami isteri.

c. Foto Copy KK.

d. Foto Copy agunan.

e. Mengisi blanko permohonan dan bersedia untuk disurvei.

f. Slip Gaji bagi karyawan/PNS (bulan terakhir).

g. Rekening asli listrik/telpon/PAM (bulan terakhir).109

109 Ibid.

Page 80: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

64

BAB III

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Sekilas Tentang Kecamatan Kaliwungu

1. Letak Geografis

Kecamatan Kaliwungu merupakan salah satu kecamatan yang terletak

di jalur utama Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Kendal. Batas-batas wilayah

Kecamatan Kaliwungu adalah di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa,

di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kaliwungu Selatan, di

sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong, dan di sebelah

Timur berbatasan dengan Kota Semarang.110

Jarak dari Ibukota Kaliwungu ke beberapa kota terdekatantara lain

Kota Provinsi Jawa Tengah sejauh 21 Km, sedangkan dengan Kota

Kabupaten Kendal 7 Km, dengan Kota Kecamatan Kaliwungu Selatan

ditempuh sejauh 4 Km, Kota Kecamatan Singorojo 24 Km dan Kota

Kecamatan Brangsong 2 Km.111

Topografi kecamatan Kaliwungu merupakan wilayah pantai dan

dataran rendah dengan ketinggian 4,5 meter di atas permukaan laut. Suhu

udara pada saat siang hari (suhu maksimum) mencapai sekitar 32° Celcius.

Dan pada saat malam hari (suhu minimum) suhu udara mencapai 26° Celcius.

Banyaknya hari hujan di Kecamatan Kaliwungu berjumlah 97 hari hujan

dengan rata-rata hari hujan 8 hari/bulan, dengan banyaknya curah hujan 1,956

110 Data diperoleh dari literatur Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka 2008, Disusun olehKoordinator Statistik Kecamatan Kaliwungu BPS Kabupaten Kendal.

111 Ibid.

Page 81: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

65

mm, pertahun dan rata-rata jumlah curah hujan 163 mm/tbulan. Adapun Jenis

tanah di wilayah ini adalah tanah jenis Latosol.112

Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu 47.73 Km².113 Dirinci menurut

penggunanya pada tahun 2008 dapat dilihat pada diagram berikut ini :

2. Kependudukan

Banyaknya Penduduk pada tahun 2006 berjumlah 52.489 jiwa terdiri

dari laki-laki 25.668 jiwa dan perempuan 26.821 jiwa. Pada tahun 2007

berjumlah 53.439 jiwa terdiri dari laki-laki berjumlah 26.066 jiwa dan

perempuan 27.373 jiwa. Sedangkan untuk tahun 2008 berjumlah 53.646 jiwa

terdiri dari laki -laki 26.217 jiwa dan perempuan 27.429 jiwa.

112 Tanah Latosol merupakan larutan tanah tropis, warnanya kuning kemerah-merahan.Tanah jenis ini juga banyak mengandung besi dan alumunium. Adapun tumbuhan yang dapathidup di tanah jenis ini adalah padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao,kopi dan kelapa sawit. Lihat di www.sribd.com/definisitanah.

113 Berdasarkan data Monografi Kecamatan Kaliwungu Tahun 2008, hlm. 1

Page 82: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

66

Kepadatan penduduk Kecamatan Kaliwungu pada tahun 2006

mencapai 1.100 jiwa/Km², tahun 2007 mencapai 1.118 jiwa/ Km² dan pada

tahun 2008 mencapai 1.124 jiwa/Km².114

Pertumbuhan Penduduk Per tahun di Kecamatan Kaliwungu pada

tahun 2007 sebesar 1,73 % dan pada tahun 2008 mencapai 0,47 %. Adapun

tabelnya sebagaimana di bawah ini:

Banyak penduduk di atas 10 Tahun yang telah bekerja, dirinci

menurut Mata Pencahariannya pada Tahun 2008 dapat dilihat pada tabel

berikut:

114 Ibid.

Page 83: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

67

No Lapangan Usaha Jumlah( orang )

Prosentase(%)

1 PertanianPengusaha 5078 11,29Buruh 6275 13,95

2 Pertambangan dan PenggalianPengusaha 0 0,-Buruh 0 0,-

3 Industri PengolahanPengusaha 920 2,04Buruh 11806 26,24

4 Listrik, Gas dan Air minumPengusaha 1 0,-Buruh 60 0,13

5 BangunanPengusaha 26 0,06Buruh 2909 6,47

6 Perdagangan Hotel dan Restoran Pengusaha 4263 9,48 Buruh 3258 7,247 Pengangkutan dan Komunikasi

Pengusaha 865 1,92Buruh 765 1,70

8 Keuangan dan PersewaanPengusaha 117 0,26Buruh 607 1,35

9 Jasa-jasaPengusaha 1462 3,25Buruh 6579 14,62

JUMLAH 44991 100,-

Sumber : Kantor Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

Kecamatan Kaliwungu merupakan wilayah perdesaan terdiri dari 9

Desa meliputi 33 Dukuh/Dusun 67 RW dan 273 RT.

Page 84: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

68

No Desa Dusun/Dukuh RW RT01 Kumpulrejo 2 4 1402 Karang Tengah 2 3 1303 Sarirejo 3 8 3504 Krajan kulon 3 11 3505 Kutoharjo 7 9 5006 Nolokerto 6 6 2807 Sumberejo 4 9 3508 Mororejo 3 8 3709 Wonorejo 3 9 26

Jumlah 33 67 2733. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk

Kaliwungu115 adalah sebuah kota kecil kira-kira 6 km dari kota

kendal berbatasan dengan Semarang. Penduduk mayoritas Kaliwungu

adalah muslim. Banyak surau dan masjid serta pondok pesantren berdiri,

maka dari itu kota Kaliwungu lebih dikenal dengan nama Kota Santri.

Walaupun kota kecil kehidupan di Kaliwungu hampir 24 jam non stop tak

pernah sepi ini dikarenakan hiruk pikuknya masyarakat Kaliwungu adalah

pedagang.116

Tak ketingggalan banyak home industri yang berdiri di kota ini,

selain industri kecil ada banyak juga industri besar atau pabrik diantaranya

PT. Tossa Sakti Group,117 PT. Polysindo Eka Perkasa,118 PT. Samator.119 6

115 Nama Kaliwungu diambil dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya(Pakuwojo) yang berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu terjadipertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan Pakuwojo berdarahmerah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya mengalir di sungai sehingga berubahmenjadi ungu lihat di www.udiknet.com.

116 Dapat penulis kemukakan di sini bahwa siang malam selalu ramai dengan hirukpikuknya para pedagang dan para pembeli. Ada pasar pagi, pasar sore dan ada pasar malam.Menambah suasana yang ramai bak kota metropolis.

117 Terletak di Jln. Raya Semarang Kendal Km. 9. Tepatnya di dusun Mangir KecamatanKaliwungu Kabupaten Kendal. Perusahaan ini bergerak dalam bidang otomotif. Di dirikan olehCheng Basuki pada tahun 1998.

118 PT. Polysindo Eka Perkasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pemintalanbenang-benang. Terletak di Jln. Raya Km. 19 Kaliwungu Kendal.

Page 85: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

69

Km Sebelah utara kota Kaliwungu terdapat pantai di desa Mororejo atau

lebih dikenal oleh masyarakat denga pantai Ngebum, di desa Mororejo

tersebut selain mempunyai pantai yang sering dikunjungi juga terdapat dua

industri besar yaitu PT. KLI (Kayu Lapis Indonesia), PT. RPI (Rimba

Partikel Indonesia).

4. Pola Keberagamaan Penduduk

Di wilayah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal terdapat 3

(tiga) macam agama. Yaitu agama Islam, Kristen dan agama Hindu.

Kecamatan Kaliwungu merupakan daerah yang majemuk, ini di lihat dari

penduduk di wilayah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal yang

mayoritas beragama Islam dapat hidup dengan harmonis dan menjaga

kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kendal. Banyaknya tempat peribadatan di Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal yaitu 25 buah masjid serta 166 buah surau/mushola,

sebuah Gereja dan sebuah Kuil atau Pura tidak mempengaruhi pelaksanaan

kegiatan ritual keagamaan penduduk.120

Adapun pola kehidupan penduduk Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal sangat erat kaitannya dengan aktifitas kegiatan

keagamaan yang didominasi oleh organisasi masyarakat Nahdhatul

Ulama’ (NU), IPNU/IPPNU, Fatayat NU, Muslimat NU, Anshar, dan

sebagian warga muhammadiyah dan lain sebagainya, mulai dari tingkat

ranting sampai pimpinan anak cabang.

119 Terletak di Jln. Raya Kaliwungu Km. 19 di desa Nolokerto Kecamatan Kaliwungu.120 Monografi Kecamatan Kaliwungu, Op.Cit, hlm. 11

Page 86: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

70

Selain itu juga terdapat lembaga-lembaga keagamaan non formal

yang turut mewarnai pola keberagamaan masyarakat Kaliwungu

Kabupaten Kendal, di antaranya terdapat aliran-aliran Thariqah, Jam’iyyah

Manakib, Jam’iyyah Diba’an (maulid Nabi SAW), Jam’iyyah Tahlilan dan

sebagainya yang merupakan bentuk kehidupan keberagamaan di Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal.

Dalam pelaksanaan aktifitas keagamaan masyarakat Kaliwungu

cenderung memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku (adat-istiadat

setempat). Hal ini karena pengaruh nilai ajaran Nahdhatul Ulama’ (NU)

yang berfaham ahlus sunnah wal jama ah telah mendominasi pola

keberagamaan masyarakat Kaliwungu yang mayoritas bermadzhab

Syafi’iyyah. Oleh karenanya, kehidupan keberagamaan masyarakat

Kecamatan Kaliwungu masih mengakomodir antara adat kebiasaan yang

berlaku dengan nuansa keagamaan.

Contohnya adalah sebuah tradisi yang sampai sekarang masih

eksis yaitu tradisi Syawalan. Syawalan Kaliwungu adalah gabungan wisata

religius dan wisata modern. Sejumlah pengunjung datang ke tempat itu

hanya sekedar untuk berbelanja pakaian ataupun mencari hiburan.

Di sisi lain, banyak pengunjung yang datang untuk tujuan utama

yaitu berziarah pada sejumlah makam tokoh penyebar agama Islam di

pemakaman Desa Protomulyo (kini masuk wilayah Kecamatan Kaliwungu

Page 87: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

71

Selatan121). Seperti, makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong,

Kiai Mustofa, dan Wali Syafak.

Banyak pengunjung yang selalu memadati tradisi syawalan yang

dimeriahkan ratusan pedagang yang mremo serta puluhan penjaja hIburan :

dream molen, kuda putar dan sebagainya. Tapi sebenarnya bagi

masyarakat Kaliwungu sendiri Syawalan sering digunakan sebagai acara

silaturrohim antar sesama keluarga, kerabat, ataupun teman. Dengan

tradisi ini masyarakat Kaliwungu sering menggunakannya untuk acara

sowan ke seluruh Kyai di daerah Kaliwungu untuk minta di do'akan.

B. Respon Masyarakat Tentang Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan

Kaliwungu

1. Latar Belakang Pendirian Lembaga Keuangan Syariah Di

Kecamatan Kaliwungu

Di saat negara mengalami krisis multi dimensi yang

berkepanjangan, setiap empat detik nyawa seorang manusia terancam

kelaparan. Hal ini tentunya merupakan akumulasi dari

keterbelakangan dan kemiskinan yang mendera bangsa Indonesia.

Kondisi ini makin diperparah dengan sikap materialistis, egois,

serakah serta berbagai sikap yang tidak sejalan dengan nilai-nilai

ajaran agama Islam yang ditunjukkan kaum borjuis (kapitalis)

terhadap masyarakat bawah.

121 Mulai tahun 2007 terjadi pemekaran wilayah. Berdasarkan wawancara dengan CamatKaliwungu Bapak Sumartoyo, S.Sos pada tanggal 18 Oktober 2010 di Kantor KecamatanKaliwungu.

Page 88: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

72

Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal terjadi

peningkatan jumlah pengangguran. Mereka ingin bekerja namun tidak

banyak lapangan pekerjaan yang tersedia dan mampu menampung

mereka dengan modal pendidikan yang sangat rendah serta tidak

mempunyai keahlian khusus. Lapangan pekerjaan yang ada hanyalah

sektor pertanian, itu pun bagi mereka yang mempunyai lahan

pertanian yang dapat dikerjakan. Para petani sendiri untuk mengolah

lahan pertaniannya sangat kesulitan dengan masalah modal, hal ini

dikarenakan tingginya harga pupuk, mahalnya upah tenaga kerja serta

kebutuhan lainnya.

Para petani tidak mungkin meminjam hutang di Lembaga

Keuangan dengan bunga yang cukup tinggi. Begitu juga di koperasi

konvensional juga memasang bunga yang tinggi. Hal ini tentu sangat

memberatkan bagi para petani, padahal belum tentu lahan pertanian

yang mereka garap itu mengalami panen dengan keuntungan yang

besar (harga jual rendah) atau bahkan sebaliknya karena adanya

serangan hama tanaman atau gejolak alam seperti banjir maupun

kekeringan yang mengakibatkan gagal panen. Dalam hal ini pihak

Lembaga Keuangan atau koperasi konvensional tidak mau tahu

dengan kondisi yang dialami oleh nasabahnya yang dalam kondisi

Page 89: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

73

tercekik dan tetap dibebani untuk dapat melunasi pinjaman beserta bunga di

tiap bulannya.122

Selain itu banyak para pedagang kecil, seperti penjual

pakaian, penjual nasi kucingan, pedagang kaki lima, penjual kue,

petani tambak dan lain sebagainya juga mengalami permasalahan

yang sama untuk tetap bertahan hidup. Mereka berusaha mencari

penghasilan pada waktu pagi hari dan habis dimakan sore harinya atau

sebaliknya. Kondisi seperti ini menyebabkan mereka kesulitan untuk

datang di Lembaga Keuangan. Artinya, kinerja Lembaga Keuangan

tidak mampu menjangkau usaha dengan skala kecil.123

Disamping itu adanya rentenir atau lintah darat yang

meminjamkan modal dengan prosedur yang mudah tetapi bunganya

cukup tinggi sehingga membuat masyarakat berbondong-bondong

mengikuti ajakan para rentenir itu walaupun dengan konsekuensi akan

membayar bunga yang cukup tinggi.

Hal ini disebabkan pola pikir masyarakat yang

mengedepankan sisi pragmatisnya, artinya mereka sudah terbiasa

berhubungan atau menggunakan jasa Lembaga Keuangan

konvensional dengan sistem bunganya.124

122 Berdasarkan wawancara dengan Pegawai KJKS Kospin Tawakal bernama Dian,dikutip pada tanggal 18 Oktober 2010.

123 Berdasarkan wawancara dengan Bapak Mukti, penjual nasi di dekat Masjid KaumanKaliwungu pada tanggal 18 oktober 2010.

124 Wawancara dengan Pegawai KJKS Kospin Tawakal bernama Dian, dikutip padatanggal 18 Oktober 2010.

Page 90: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

74

Melihat realita di atas maka lembaga-lembaga yang

berlandaskan syariah pun didirikan. Karena para pendiri Lembaga-

lembaga Keuangan Syariah memandang bahwa mayoritas masyarakat

di kecamatan Kaliwungu adalah muslim, dan persepsi masyarakat

bahwa mereka ingin terhindar dari bunga bank atau riba.

2. Pandangan Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan Syariah

Pemahaman masyarakat mengenai produk atau jasa Lembaga

Keuangan Syariah secara umum masih rendah. Faktor-faktor yang

memotivasi masyarakat untuk menggunakan jasa Lembaga

Keuanganan Syariah ternyata lebih didominasi oleh faktor kualitas

pelayanan dan kedekatan lokasi Lembaga Keuangan dari pusat

kegiatan. Dan faktor pertimbangan agama adalah motivator penting

untuk mendorong penggunaan jasa Lembaga Keuangan Syariah.

Pandangan atau persepsi kalangan masyarakat di Kecamatan

Kaliwungu, adalah sebagai berikut: menurut para tokoh masyarakat

dan kyai mengatakan bahwa Lembaga-lembaga Keuangan Syariah

mempunyai andil yang sangat besar bagi pemberdayaan dan

pengembangan usaha kecil. Dan juga mereka berpendapat bahwa

Lembaga Keuangan yang berlandaskan syari’ah terhindar dari sistem

bunga bank (riba) walaupun dalam proses akadnya memakan waktu

yang cukup lama.125

125 Wawancara dengan Kyai Zuhri di kediamannya, dikutip pada tanggal 18 Oktober2010.

Page 91: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

75

Sedangkan menurut nasabah ataupun pengguna jasa di salah satu

Lembaga Keuangan Syariah mengatakan bahwa keberadaan Lembaga-lembaga

itu sangat membantu dalam hal pembiayaan modal usaha dan juga

meningkatkan penghasilan. Walaupun awal mula alasan mereka ikut menjadi

nasabah lebih disebabkan mengkuti kepercayaan pada figur pendirinya.126

Secara umum dapat dikategorikan baik, baik terhadap prinsip yang dianutnya,

konsep dasar, maupun terhadap fasilitas dan pelayanannya.

Adapun menurut masyarakat awam memandang bahwa Lembaga

Keuangan Syariah itu hanya khusus untuk orang-orang Islam saja. Dan

lembaga-lembaga tersebut identik dengan Lembaga Keuangan dengan sitem

bagi hasilnya.127

Masyarakat di Kecamatan Kaliwungu juga menyatakan bahwa persepsi

atau pandangan terhadap Lembaga Keuangan Syariah adalah mampu menjadi

alternatif bagi lembaga keuangan konvensional. Penelitian tersebut

menghasilkan temuan bahwa masyarakat memilih Lembaga Keuangan Syariah

sebagai mitra adalah karena menerapkan Syariah sedangkan sisanya

memberikan klausul akan memilih kalau didukung oleh profesionalitas yang

sebanding dengan Lembaga Keuangan-Lembaga Keuangan konvensional.

Namun demikian tidak sepenuhnya masyarakat memandang bahwa

Lembaga Keuangan Syariah, mempunyai dampak positif terhadap

perkembangan ekonomi. Hal ini dikarenakan terjadi kasus-kasus yang

126 Berdasarkan wawancara pada tanggal 30 Nopember 2010 dengan masyarakat setempatPengguna Jasa Keuangan Syariah. Diantaranya adalah dengan Bapak Nadhirin dan Ibu Satifah.

127 Wawancara dengan Bapak Zainal Mu’tadin, umur 28, dikutip pada tanggal 18Oktober 2010.

Page 92: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

76

menorehkan tinta hitam pada perkembangan Lembaga Keuangan Islam.

Misalnya, di Koperasi Arofah yang terletak di Jl. KH. Asy’ari No. 21

Kaliwungu Kendal yang mana pendirinya adalah sekumpulan dari para kyai

berpengaruh di kecamatan ini, akan tetapi jika dilihat dari sitem operasionalnya

masih menggunakan sistem konvensional.128

Pengelola lembaga keuangan tersebut berargumen bahwa hal tersebut

dapat ditolerir karena urf dan trend ekonomi global yang sudah memasyarakat.

Selain itu, argumen yang lain adalah perhitungan nisbah tersebut tidak mutlak

seperti perhitungan bunga (rate interest system), karena tidak ada pelipatan

ganda (ad âfan mudâafah) untuk keterlambatan mengangsur (fleksibel dan tidak

kaku dalam penerapan).129

Dan juga ada pandangan masyarakat yang menyatakan bahwa prosedur

atau proses akad dalam Lembaga Keuangan Syariah terlalu sulit dipahami,

justru berbanding sebaliknya dengan lembaga konvensional yang menurut

mereka lebih mudah dan cepat dalam proses akadnya. Kemudian Lembaga

Keuangan Syariah hanya sebatas nama atau label saja.130

128 Wawancara dengan Bapak Abdul Aziz, umur 60 thn, pengurus takmir masjid Al-Muttaqin Kauman Kaliwungu dan beberapa pengguna jasa Lembaga Keuangan Syariah padatanggal 29 Agustus 2010.

129 Wawancara dengan Bapak KH. Syamsul Ma’arif, SH selaku ketua Koperasi Arofahpada tanggal 29 Agustus 2010.

130 Wawancara dengan Bapak Sholihin, umur 52 tahun di kutip pada taggal 30 Nopember2010.

Page 93: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

77

BAB IV

ANALISIS RESPON MASYARAKAT MUSLIM TENTANG

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

A. Analisis Respon Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan Syariah di

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal

Dari hasil penelitian di lapangan, diperoleh data yang dapat

memberikan banyak informasi berkaitan dengan potensi masyarakat di

Kecamatan Kaliwungu. Dari hasil observasi dan wawancara kemudian

dokumentasi yang telah peneliti lakukan, maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis respon masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Syariah serta

analisis tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon masyarakat

di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal terhadap Lembaga Keuangan

Syariah.

Keberadaan lembaga Keuangan Syari’ah di Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal merupakan suatu rangsangan yang menimbulkan berbagai

macam respon dari kalangan masyarakat terhadap sistem operasional

Lembaga Keuangan Syariah yang tidak menggunakan bunga.

Persepsi masyarakat terhadap bunga bank konvensional di

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal ternyata cukup bervariasi. Secara

umum dapat dilihat bahwa masyarakat yang menyatakan bahwa bunga bank

hukumnya haram adalah 80%. Sedangkan masyarakat yang menyatakan halal

dan subhat adalah 20%.

Page 94: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

78

Adapun 80% masyarakat Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal

yang menyatakan tentang Pengharaman terhadap bunga bank lebih

dikarenakan pada pola keberagamaan masyarakat yang beranggapan bahwa

bunga bank hukumnya sama dengan hukum riba, sedangkan 20% masyarakat

yang menghalalkan bunga bank lebih ditekankan pada aspek kebiasaan

masyarakat di dalam menggunakan atau berhubungan dengan lembaga

keuangan konvensional (menjadi nasabah lembaga keuangan konvensional)

dan yang menyatakan bahwa bunga bank hukumnya syubhat dikarenakan

sikap keragu-raguan masyarakat akibat perbedaan pendapat para tokoh agama

dalam menyikapi hukum bunga bank.

Mengenai informasi atau pengetahuan masyarakat Kaliwungu

terhadap Lembaga Keuangan Syariah sebanyak 93,33% menyatakan

mengetahui tentang adanya informasi Lembaga Keuangan Syariah dengan

alasan mengetahui Lembaga Keuangan Syariah dari teman atau saudara, ada

yang dari media cetak, dari brosur, spanduk atau papan reklame dan lain-lain.

Sedangkan yang menyatakan tidak tahu tentang informasi tersebut sebanyak

6,66% dengan alasan belum pernah mendapat informasi kemudian kurangnya

sosialisasi dari lembaga keuangan syariah tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa pengetahuan masyarakat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal

cukup bagus antara yang mengetahui dan tidak mengetahui tentang informasi

Lembaga Keuangan Syariah.

Adapun faktor yang mempengaruhi respon positif masyarakat

terhadap keberadaan Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu

Page 95: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

79

Kabupaten Kendal lebih dikarenakan adanya alternatif bagi masyarakat

muslim untuk dapat menginvestasikan uangnya pada Lembaga Keuangan

Syari’ah dan adanya kepedulian masyarakat muslim di Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal terhadap produk syari’ah yang cukup tinggi. Hal ini tidak

lepas dari faktor pendidikan dan pengetahuan masyarakat terhadap sistem

syari’ah yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga tersebut.

Selain itu sistem operasional Lembaga Keuangan Syariah dengan

prinsip bagi hasilnya mampu meningkatkan ekonomi masyarakat yang

sebagian besar didominasi masyarakat menengah ke bawah dan juga

loyalitasnya sebagai muslim untuk dapat mengimplementasikan ajaran Islam

dalam bidang ekonomi selain mayoritas masyarakat di Kecamatan Kaliwungu

beragama Islam.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi masyarakat menggunakan jasa

Lembaga Keuangan Syariah lebih disebabkan pada ketertarikan masyarakat

terhadap penerapan prinsip bagi hasil sesuai syari’ah Islam dan ingin terhindar

dari riba, adanya jaminan keamanan dan keuntungan melebihi keuntungan

yang diperoleh dari sistem bunga serta kedekatan jarak rumah dengan tempat

Lembaga-lembaga Keuangan Syariah menjadi faktor masyarakat memilih

menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah.

Akan tetapi tidak semua orang berpendapat seperti di atas. Ada juga

pandangan masyarakat yang menyatakan bahwa prosedur atau proses akad

dalam Lembaga Keuangan Syariah terlalu sulit dipahami oleh masyarakat

malah lebih mudah dan cepat dalam sistem operasiona lembaga keuangan

Page 96: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

80

konvensional. Kemudian Lembaga Keuangan Syariah hanya sebatas nama

atau label saja.

Pada tataran penggunaan jasa, hanya 33,33% masyarakat yang ikut

menjadi nasabah Lembaga Keuangan Syariah lebih dikarenakan kepercayaan

kepada figur tokoh masyarakat pendiri Lembaga Keuangan Syariah tersebut.

Selain itu sudah menggunakan lembaga keuangan konvensional.

B. Dampak Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia merupakan suatu

perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

perbankan alternatif yang selain menyediakan jasa perbankan atau keuangan

yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah.

Perkembangan signifikan yang terjadi pada Perbankan Syariah dan

Lembaga Keuangan Syariah lainnya di Kecamatan Kaliwungu patut kita

syukuri. Diharapkan nantinya menjadi titik tumpu pelesatan perkembangan

Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, sehingga mampu menggenjot

perekonomian umat Islam.

Infrastruktur dan resiko Lembaga Keuangan Syariah yang berbeda

dengan Lembaga Keuangan Konvensional, membuat pengawasan,

tangggungjawab, dan akuntabilitas Lembaga Keuangan Syariah menjadi lebih

Page 97: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

81

kompleks.131 Kompleksitas persoalan yang ada di sebagian Lembaga

Keuangan Syariah tersebut, menimbulkan dampak terhadap kepercayaan

masyarakat tentang keberadaannya di antara Lembaga Keuangan

Konvensional.132

Kepercayaan adalah asas utama bagi lembaga keuangan untuk

berkembang. Pertumbuhan secara kuantitas tanpa diiringi dengan kualitas

membawa potensi kehancuran. Lembaga Keuangan Syariah dituntut untuk

menerapkan manajemen keuangan operasional dan penerapan nilai-nilai

syariah dengan baik. Resiko keuangan yang terkandung dalam bisnis

lembaga keuangan pada umumnya juga tidak dapat dinegasikan.

Melihat berbagai respon masyarakat terhadap Lembaga Keuangan

Syariah yang ada di Kecamatan Kaliwungu, penulis menganalisis bahwa ini

akan berdampak pada perkembangan maupun keberlangsungan hidup

Lembaga Keuangan Syariah itu sendiri.

Apalagi jika melihat prosedur atau proses akad dalam Lembaga

Keuangan Syariah terlalu sulit dipahami oleh masyarakat yang mau menjadi

bagian dari lembaga-lembaga tersebut (nasabah) justru masyarakat cenderung

menganggap lebih mudah dan cepat dalam sistem operasional yang diterapkan

131 Selain itu, menurut Muhammad bahwa perkembangan sektor perbankan yang terlalucepat dengan tidak disertai infrastruktur yang mendukungnya seperti kebijakan yang sempurna,arah kegiatan usaha, dan ketersediaan sumber daya manusia yang profesional dapat menimbulkanmasalah perbankan. Lihat Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002, hlm. 4

132 Selain pelaksanaan prudential banking, Lembaga Keuangan Syariah dituntut untukterus menerus memantau lembaga-lembaga syariah secara keseluruhan dalam tubuh organisasimaupun produknya.

Page 98: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

82

oleh Lembaga Keuangan Konvensional. Kemudian Lembaga Keuangan

Syariah hanya sebatas nama atau label saja.

Hal ini menyebabkan tidak berkembangnya Lembaga Keuangan

Syariah di Kecamatan Kaliwungu. Hanya 1 dari 4 lembaga yang penulis teliti

dapat berkembang dengan baik. Namun sangat disayangkan bahwa lembaga

yang berkembang itu menjalankan bisnisnya tidak sesuai dengan sistem

syariah. Namanya saja Lembaga Keuangan Syariah tapi praktiknya masih

menggunakan sistem konvensional. Masih banyak ditemukan penerapan

sistem syariah yang kurang sesuai dan bahkan cenderung masih berpola

konvensional dengan mengedepakan sistem bunga.

Kondisi Lembaga Keuangan Syariah yang ada di kecamatan

kaliwungu saat ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya haruslah

menjadi titik evaluasi dan motivasi untuk lebih mengembangkan Lembaga

Keuangan Syariah agar peran dari Lembaga itu sendiri lebih bisa dirasakan

oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya. Lembaga

Keuangan Syariah pun diharapkan dalam arah pengembangannya kedepan

lebih dapat menggambarkan bentuk Islam dalam ekonomi secara sempurna

khususnya aspek aplikasi keuangan.

Page 99: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan hasil analisis

penulisan, kiranya dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Respon masyarakat tentang Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal secara umum dapat dikategorikan baik,

akan tetapi masih banyak yang ragu-ragu mengenai sistem bagi hasilnya

disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang Lembaga

Keuangan Syariah, entah itu mengenai nama-nama produk, jenis dll.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi respon masyarakat tentang

Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal

adalah membaiknya perekonomian masyarakat yang menggunakan jasa

Lembaga Keuangan Syariah, mayoritas masyarakatnya adalah muslim.

Adapun sikap masyarakat Kaliwungu terhadap penggunaan jasa Lembaga

Keuangan Syariah sangat kecil, di mana hanya sedikit saja yang

menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah. Kondisi tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:

a. Sudah menabung di lembaga keuangan lain (lembaga keuangan

konvensional).

b. Belum memerlukan investasi di Lembaga Keuangan Syariah.

c. Kurangnya informasi tentang Lembaga Keuangan Syariah.

Page 100: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

84

d. Tidak mempunyai uang lebih untuk diinvestasikan di Lembaga

Keuangan Syariah.

e. Lain-lain.

2. Hal ini menyebabkan tidak berkembangnya Lembaga Keuangan Syariah di

Kecamatan Kaliwungu. Hanya 1 dari 4 lembaga yang penulis teliti yang

dapat berkembang dengan baik. Namun sangat disayangkan bahwa 1 di

antara 4 Lembaga Keuangan Syariah tersebut masih menggunakan sitem

konvensional dengan mengedepankan sistem bunga.

B. Saran-saran

Untuk menciptakan lembaga keuangan syariah yang ideal, kiranya

masih perlu kerja keras dari seluruh umat Islam terutama para praktisi dan

pemikir ilmuan muslim. Penilaian masyarakat tentang Lembaga Keuangan

Syariah menjadi modal dasar untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihannya sehingga pada saatnya nanti Lembaga Keuangan Syariah

dapat meningkatkan manajemen profesioanl dengan tetap berpijak pada

prinsip-prinsip syariah.

Sesuai dengan harapan penulis agar pikiran-pikiran dalam skripsi ini

dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, kiranya penulis menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya sosialisasi tentang Lembaga Keuangan Syariah khususnya

mengenai prinsip bagi hasil, sehingga masyarakat lebih mengetahui

tentang rasio (pembagian) bagi hasil pada Lembaga Keuangan Syariah.

Page 101: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

85

Dengan demikian, masyarakat dapat membandingkan secara objektif dan

menentukan pilihannya di Lembaga Keuangan Syariah atau Lembaga

Keuangan Konvensional.

2. Meningkatkan pada kualitas jasa. Jika Lembaga Keuangan Syariah

ingin membangun kepuasan dan loyalitas dari pelanggan ataupun

nasabah maka harus lebih menonjolkan dimensi penerapan syariah yang

dalam hal ini adalah konstruk syariah. Misalnya tampilan pada

Lembaga Keuangan Syariah, brosur, interior, eksterior dan sikap

karyawan yang mencerminkan penerapan syariah.

3. Memperbaiki kinerja pengurus Lembaga Keuangan Syariah serta

memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik terhadap anggota nasabah.

4. Meningkatkan peran Lembaga Keuangan Syariah khususnya dalam

bidang ekonomi bisnis, dengan mempermudah masyarakat dalam

mengakses modal usaha, dan bidang sosial dengan menyalurkan produk

Lembaga Keuangan Syariah kepada masyarakat yang membutuhkan.

C. Penutup

Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah skripsi ini berhasil

diselesaikan. Dengan keterbatasan yang ada, penulis menyadari sepenuhnya

bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak

kekurangan. Namun kekurangan tersebut bukan berarti penulis lepas

tanggung jawab secara ilmiah. Semoga penulisan ini memberikan manfaat

Page 102: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

86

bagi kita semua. Akhirnya semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan

pertolongan pada hamba-Nya, amin. Sekian dan terima kasih.

Page 103: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Husain At-Tariqi, Abdullah, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar dun Tujuan(ter) Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004.

Abdul Mun'im Afar, M, Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: Paramadina Press,1979.

Agus Riswandi, Budi, Aspek Hukum Internet Banking, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2005.

Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Arifin, Zaenul, Memahami Bank Syari'ah: Lingkup, Peluang, Tantangan danProspek, Jakarta: AlvaBet, 1999.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 1998.

Bungin, Burhan M, Metodologi Penulisan Kualitatif: Aktualisasi MetodologisKe Arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 2001.

Burhan Bungin, M, Metodologi Penulisan Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilrnu Sosial Lainnya, Jakarta:Kencana, Cet. 1, 2004.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta:Departemen Agama RI, 1997.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Echols, John M. dan Hasan Shadiliy, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama, Cet. XXV, 2003.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset, 2001.

Hasbi Ash-Shiddieqy, Teuku, Tafsir al-Qur'anul Madjied An-Nur, Jakarta:Bulan Bintang, 1965.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution, Current Issue Lembaga KeuanganSyariah, Jakarta: Kencana 2009.

http://putracenter.net/2009/02/26/sekilas-dengan-lembaga-keuangan-syariah/.

Page 104: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

88

http://thewinnerlife.blogspot.com/2008/01

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju,1990.

---------------------, Psikologi Umum, Bandung: Penerbit Alumni, 1984.

Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka 2008, Disusun oleh Koordinator StatistikKecarnatan Kaliwungu BPS Kabupaten Kendal.

Kholid, Narbuko, Metode Penulisan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Laksamana, Yusak, Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan DiBank Syariah, Jakarta: PT Elex media komputindo gramedia, 2009.

Lexy J. Meleong, Metodologi Penulisan Kualitatif, Bandung: RemajaRosdakarya, 2000.

Lubis, Suhrawardi K., Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika Cet. III,2004.

Majalah Himmah, Membangun Institusi dan Komunitas Ekonomi Islam, EdisiX/Rajab 1425 H.

Monografi Kecamatan Kaliwungu Tahun 2010.

Muhammad, Metodologi Penulisan Ekonomi Islam, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2008.

---------------, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.

Nadratuzzaman Hosen, M, dkk, Materi Dakwah Ekonomi Syariah, Jakarta:PKES (Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah), 2008.

Perwataatmadja, Karnaen A, dan Muhammad Syafi'i Antonio, Apa danBagaimana Bank Islam, Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1992.

Rahmi, Amelia, Persepsi Guru Tentung Iklim Sekolah: Motivasi Kerja danKreatifitas Guru SD Islam Nasima Semarang, dalam Jurnal PenulisanWalisongo, Vol XII, 2000.

Rasyid Ridha, Muhammad, Tafsir al-Manar, Mesir: Dar al-Manar, 1376 H,Jilid III.

Page 105: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

89

Ridwan, Muhammad, Konstruksi Bank Syariah Indonesia, Yogyakarta:Pustaka SM, 2007.

Ringkasan Eksekutif Kerjasama Bank Indonesia Dengan UNDIP, Potensi danPerilaku Masyarakat Terhadap Bank Syari 'ah di Wilavah JawaTengah dun DIY, Semarang: Puslit Kajian Pembangunan LemlitUNDIP, 2000.

Rizal Purnama, Achmad, Menuju Sistem Ekonomi Islam, Makalah Seminar"Membuka Peluang Kewirausuhuan Dalam Sistem Ekonomi Islam",Depok: U1, 2000.

Saed, Abdullah, Menyoal Bank Syariah (Kritik Atas Interpretasi Bunga BankKaum Neo Revivalis) terj. Arif maftuhin, M. Ag, Jakarta: Paramadina,2004.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari'ah: Deskripsi danIlustrasi, Yogyakarta: Ekonisia, 2003.

Sulthon Abu Ali, M, Problematik Ekonomi Dunia Modern dan Solusi Islam,Jeddah: Malik Abdul Aziz Universitas Jeddah, 1981.

Surnardi, Dedi, Sumber-Sumber Hukum Positif, Cet.III, Bandung: Alumni,1986.

Sumiyanto, Ahmad, Keunggulan Sistem Ekonomi Islam dalam MenjawabKeraguan Berekonomi Syariah, Yogyakarta: Safiria Insani Press,2008.

Syafi'i Antonio, Muhammad, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta:Gema Insani bekerja sama dengan Tazkia cendekia, Cet-ke 5, 2005.

--------------------------------------, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum,Jakarta: Tazkia Institut, 1999.

Syibli, M. Roem, Filosofi dan Rasional Ekonomi Islam dalam MenjawabKeraguan Berekonomi Svariah, Yogyakarta: Safiria Insani Press,2008.

Tim Penulis Fakultas Syariah lAIN Walisongo Semarang, Pedoman PenulisanSkripsi Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, 2000.

Todaro, Michael P, Economic Development In the Third World, London: LongMan, 1977.

Wawancara dengan Bapak KH. Syamsul Ma'arif, SH selaku ketua KoperasiArofah pada tanggal 29 Agustus 2010.

Page 106: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

90

Wawancara dengan Bapak Abdul Aziz, Pengurus takmir masjid Al-MuttaqinKauman Kaliwungu dan beberapa pengguna jasa Lembaga KeuanganSyariah pada tanggal 29 Agustus 2010.

Wawancara dengan Camat Kaliwungu Bapak Sumartoyo, S.Sos pada tanggal18 Oktober 2010 di Kantor Kecamatan Kaliwungu.

Wawancara dengan Bapak Mukti, penjual nasi di dekat Masjid KaumanKaliwungu pada tanggal 18 Oktober 2010.

Wawancara dengan Kyai Zuhri, dikutip pada tanggal 18 Oktober 2010.

Wawancara dengan Bapak Zainal Mu’tadin, umur 28, dikutip pada tanggal 18Oktober 2010.

Wawancara dengan Pegawai KJKS Kospin Tawakal bernama Dian, dikutippada tanggal 18 Oktober 2010.

Wawancara dengan Bapak Sholihin, umur 52 tahun di kutip pada taggal 30Nopember 2010.

Wawancara dengan Bapak Nadhirin dan Ibu Satifah pada tanggal 30 Nopember2010.

Wibowo, Edy dan Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah?, Jakarta:Ghalia Indonesia, 2005.

Yazid Afandi, Muhammad, Fiqih Mumalah Dan Implementasinya DalamLembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009.

Page 107: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

91

BIODATA MAHASISWA

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Elly Nur Rohmah

Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen / 28 Mei 1988

Alamat : Desa Tambakmulya 1, Kecamatan Puring Kabupaten

Kebumen

Nama orang tua

Bapak : Abdul Hamid

Ibu : Siti Nur Hayati

Alamat : Desa Tambakmulya 1, Kecamatan Puring Kabupaten

Kebumen

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Semarang, 10 Desember 2010

Penulis,

Elly Nur RohmahNIM: 062311010

Page 108: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

92

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Elly Nur Rohmah

Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen / 28 Mei 1988

Alamat : Desa Tambakmulya 1, Kecamatan Puring Kabupaten

Kebumen

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Jenjang pendidikan :

1. SDN.01 Tambakmulya Tahun lulus 2000

2. SLTP Al-Husain Magelang Tahun lulus 2003

3. MA AN-NAWAWI Purworejo Tahun lulus 2006

4. Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang Tahun lulus 2011

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 10 Desember 2010

Penulis,

Elly Nur RohmahNIM.062311010

Page 109: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

93

DAFTAR RIWAYAT HIDUPNama : Elly Nur RohmahTempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 28 Mei 1989Jenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamAlamat Rumah : Desa Tambak Mulyo I Puring Kebumen Kode Pos 59381No Telpon : 085 740 126 060Email : [email protected]/[email protected]

Jenjang Pendidikan :1. SDN I Tambakmulyo Lulus tahun 20002. SMP Al-Husain Magelang Lulus tahun 20033. MAK An-Nawawi Purworejo Lulus tahun 20064. Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Hukum Ekonomi Islam

(MU) angkatan 2006

Pendidikan Non Formal:1. Ponpes Al-Husain Magelang2. Ponpes An-Nawawi Purworejo3. Ponpes Tahfidlul Qur’an (PPTQ) Purwoyoso Semarang

Pengalaman Organisasi:1. Ketua Fosia (Forum Silaturrahmi An-nisa’) Fakultas Syari’ah IAIN WS 20082. Koordinator Keputrian BEMF Fakultas Syari’ah 20083. Sekretaris KAPPAS (Keluarga Alumni Ponpes an-Nawawi di Semarang)

20084. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Mu’amalah dan Ekonomi Islam (HMJ

MU-EI) 20095. Warga Teater ASA Fakultas Syari’ah6. Ketua Putri IKTRIMEN (Ikatan Santri Kebumen) Ponpes An-Nawawi7. Ketua Putri MAK an-Nawawi8. Departemen Pengkaderan PMII Rayon Syari’ah Komisariat Walisongo 2007-

20089. Departemen LKAW PMII Komisariat Walisongo Semarang 2008-200910. Litbang Forshei (Forum Study Hukum Ekonomi Islam) IAIN Walisongo11. Mendagri DEMA IAIN Walisongo Semarang 201012. Peserta TEMILNAS FOSSEI (Temu Ilmiah Nasional) di Bali 200913. Peserta TEMILNAS FOSSEI (Temu Ilmiah Nasional) di Medan 201014. Litbang JQH (Jam’iyatul Qurro’ wal Huffadz) Fakultas Syari’ah15. Ikatan Mahasiswa Kebumen di Semarang (IMAKE)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atasperhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Page 110: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

94

DAFTAR PERTANYAAN

1. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, bagaimana hukum bunga yang diterapkan

pada bank konvensional ?

2. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i pernah mengetahui informasi tentang

Lembaga Keuangan Syariah?

3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i mengetahui sistem operasional Lembaga

Keuangan Syariah?

4. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i apakah sistem operasional Lembaga

Keuangan Syariah menggunakan prinsip bagi hasil sesuai dengan syari’ah

Islam?

5. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i setuju dengan keberadaan Lembaga

Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu?

6. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i menerima prinsip bagi hasil yang diterapkan

pada sistem operasional Lembaga Keuangan Syariah?

7. Bagaimana sikap Bapak/Ibu/Saudara/i terhadap sistem operasional

Lembaga Keuangan Syariah?

8. Apa alasan Bapak/Ibu/Saudara/i menggunakan jasa Lembaga Keuangan

Syariah?

9. Jika Bapak/Ibu/Saudara/i tidak menggunakan jasa Lembaga Keuangan

Syariah, apa alasannya?

Page 111: RESPON MASYARAKAT MUSLIM MENGENAI LEMBAGA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-ellyn... · mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya

95

DAFTAR KYAI YANG DIWAWANCARAI

1. KH. Samsul Ma’arif

2. KH. Dimyati Rois

3. KH. Suyuti Murtadlo

4. KH. Zuhri

5. KH. Solahuddin Humaidullah

6. KH. Najib Mubarok

7. KH. Muslim

8. KH. Ba’dhu

9. KH. Sa’idun

10. KH. Ridwan Amin

11. KH. Maghzunun Irja

DAFTAR NASABAH YANG DIWAWANCARAI

1. Bapak Nadhirin Alamat Rukun Sari

2. Bapak Roby Mayendra Alamat Sabrang Lor

3. Ibu Rohmah Alamat Sarean

4. Ibu Satifah Alamat Sarean

5. Ibu Sri Puryanti Alamat Tepi Mulyo

6. Ibu Sri Rahayu Alamat Jagalan

7. Ibu Wahidah Alamat Citraan

8. Bapak M. Misbah Alamat Sawah Jati

9. Ibu Rohmah Alamat Gadukan

10. Bapak Rudi Sutikno Alamat Jati Sari