resistensi gulma rumput axonopus compressus, eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/skripsi tanpa...

69
RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine indica, dan Ottochloa nodosa ASAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAMPUNG SELATAN TERHADAP GLIFOSAT ( Skripsi ) Oleh Novia Dwi Anjani FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Upload: phungdieu

Post on 03-Apr-2019

274 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine indica,

dan Ottochloa nodosa ASAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

LAMPUNG SELATAN TERHADAP GLIFOSAT

( Skripsi )

Oleh

Novia Dwi Anjani

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

ABSTRAK

RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine indica,

dan Ottochloa nodosa ASAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

LAMPUNG SELATAN TERHADAP GLIFOSAT

Oleh

Novia Dwi Anjani

Resistensi terhadap herbisida merupakan suatu keadaan tumbuhan tetap bertahan

hidup dan berkembang meskipun pada dosis herbisida yang umumnya mematikan

spesies tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji resistensi gulma Axonopus

compressus, Eleusine indica, dan Ottochloa nodosa yang berasal dari perkebunan

kelapa sawit Lampung Selatan terhadap herbisida glifosat. Rancangan yang

digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan. Terdiri dari dua faktor, faktor

pertama adalah asal gulma, yaitu gulma terpapar glifosat lebih dari 30 tahun dan

gulma yang tidak terpapar glifosat. Faktor kedua adalah tingkatan dosis bahan

aktif herbisida glifosat yaitu dosis 0, 480, 960, 1.920, 3.840, 7.680, 15.360 g/ha.

Penelitian ini diterapkan secara terpisah pada masing-masing gulma Axonopus

compressus, Eleusine indica, dan Ottochloa nodosa. Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan nilai ED50 (Median Effective Dose) gulma Axonopus compressus,

Eleusine indica dan Ottochloa nodosa yang terpapar glifosat masing-masing

407.28, 551.20, 427.42 g/ha, sedangkan untuk gulma yang tidak terpapar memiliki

nilai masing-masing 240.01, 249.90, 291.63 g/ha, artinya gulma yang terpapar

Page 3: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

Novia Dwi Anjani

glifosat memerlukan dosis lebih tinggi untuk teracuni 50% dibandingkan gulma

yang tidak terpapar glifosat. Nilai LT50 (Median Lethal Time) gulma Axonopus

compressus, Eleusine indica dan Ottochloa nodosa yang terpapar glifosat

memiliki nilai yang lebih rendah disemua dosis dibandingkan dengan gulma yang

tidak terpapar glifosat artinya gulma terpapar glifosat membutuhkan waktu lebih

lama untuk teracuni dibandingkan dengan gulma yang tidak terpapar glifosat.

Nilai Nisbah Resistensi (NR) gulma Axonopus compressus, Eleusine indica dan

Ottochloa nodosa yang terpapar masing-masing adalah 1.70, 2.21, dan 1.5, maka

gulma Axonopus compressus dan Ottochloa nodosa masih belum menunjukkan

adanya resistensi terhadap glifosat, sedangkan gulma Eleusine indica sudah

mengalami resistensi rendah.

Kata kunci : gulma, glifosat, resistensi

Page 4: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine indica,

dan Ottochloa nodosa ASAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

LAMPUNG SELATAN TERHADAP GLIFOSAT

Oleh

Novia Dwi Anjani

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 5: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

hdul Skripsi

\- -..-_.- r r^t-.-.-:.-----I \ dr I ld lvl<uLlDls w4

Nomor Pokok Mahasiswa

Jwusan

Fakultas

RESISTENSI GfIt,MA RUMPLIT Axonopascompressus, Eleusine indica, llan Ottochloanodosa ASAL PERKEBUNAN KELAPASAWIT LAMPUNG SELATAII TERIIADAPGLIFOSAT

+b"'t" So'i 4Ettsni

l4t4t2tt79

Agroteknologi

Pertanian

MEI\IYETUJIII

1. Komisi Pembimbing

Nanik Sriyani, M.Sc.I 1986032001

Dr. Hidaya.t Pujisiswanto, S.P", M.P.NIP 19751217200501rc04

2. Keftia .Trrnsan Agroteknologi

Prof. Dn Ir. Sri Yusnainio M.Sc.NIP 1963050819881 r2001

Page 6: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

MENGESAEKAIY

l. Tim Penguji

Ke-tua Prof. Dr,Ir. Nanik Sriyani, M.Sc,

Sekretaris

PengujiBukan Pernbimbing : Dr.Ir. Rusdi Evizal, M.S.

i ? -- +iiiil#br.If.. h:wan Sukri Banuwa, M.Si.

Tanggal tulus l-ijian Skripsi : 19 Novemher 2018

2. Deka-n Fakulta-s Pertanian

Page 7: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

SURAT PER}I"YATAAN

SaJ'a yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi saya yang

berjudul "RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressu; Eleusine

indica, dan Ottochloa nodosaAsAl PERKEBTINAN KELAPA SAWIT

LAMPLTNG SELATAN TERHADAP GLIFOSAT" merupakan hasil karya

sendiri dan bukan merupakan hasil karya orang lain. Semua hasil yang tertuang

dalam skripsi ini telah mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah Universitas

Lampung. Bila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil

salinan atau dibuat oleh orang lain maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Bandar Lampung, Desember 2018

'oidwiAnjani

t414121179

Page 8: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 November 1996 di Gunung Sugih Lampung

Tengah. Penulis berasal dari keluarga dengan 6 anggota keluarga yaitu orang tua,

Bapak Ngatiman dan Ibu Narti, serta kakak Hendra Rohmatullah S.Pd dan ke dua

orang adik yaitu Dania Lingga Pertiwi dan Akbar Setiawan. Penulis memulai

pendidikan di SD N 1 Gunung Sari pada tahun 2002, pada tahun 2008 penulis

diterima di SMP N 2 Punggur, dan dilanjutkan menempuh pendidikan tingkat

sekolah menengah atas di SMA N 1 Gunung Sugih pada tahun 2011.

Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan Agroteknologi.

Selama menjadi mahasiswa agroteknlogi, penulis aktif mengikuti organisasi

kemahasiswaan tingkat fakultas yaitu FOSI dan organisasi tingkat Universitas

yaitu KOPMA, UKM Penelitian, Tapak Suci, dan organisasi eksternal KMNU.

Page 9: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan Penuh Rasa Syukur dan Bangga, Aku Persembahkan Karyaku Ini Kepada:

Kedua Orangtuaku Tercinta Bapak Ngatiman dan Ibu Narti Kedua Orangtua Asuh Bapak Abdul Kadir Salam dan Ibu Nanik Sriyani

Kakakku Tersayang Hendra Rohmatulloh Beserta Istri Siti Aisyah Kedua Adikku Tercinta Dania Lingga Pertiwi dan Akbar Setiawan

Kakek Gito Wiyono Dan Alm. Timan Serta Nenek Alm. Salinem Dan Parti Mas Anim Alamsyah

Serta Seluruh Keluarga dan Sahabat

Sebagai Bukti dan Tanda Terima Kasihku Atas Doa Yang Selalu Terucap Untuk Kesuksesan dan Keberhasilanku Serta Semua Jasa dan Pengorbanan Yang Telah Diberikan Kepadaku

Selama Ini

Dan Untuk Almamaterku Tercinta

Page 10: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

Dan kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat

Qs An-Naba:14-16

“Betapapun kekayaan yang dimiliki seseorang, keluasan wilayah kekuasaan, kehormatan, gelar, dan segala atribut yang dimiliki seseorang, tidak akan pernah bisa dimiliki selamanya.

Kematian akan mengakhiri kepemilikan itu.”Yusuf Mansur

Keindahan yang kita anggap keindahan, kebahagiaan yang kita anggap kebahagiaan, dan keberhasilan yang kita anggap keberhasilan, tidak ada artinya bila Allah tidak

menyukainya.”Yusuf Mansur

“Sesungguhnya dunia itu hina, barang siapa yang terus mengejar dunia maka bersiaplah untuk dihinakan oleh dunianya.” Novia Dwi Anjani

“kesuksesan akan didapatkan jika kita yakin, yakin ada Alloh SWT yang selalu disisi.” Novia Dwi Anjani

Page 11: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus,

Eleusineindica, dan Ottochloa nodosa ASAL PERKEBUNAN KELAPA

SAWIT LAMPUNG SELATAN TERHADAP GLIFOSAT “.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat dan

menambah pengetahuan serta menambah wawasan bagi kita semua. Selama

melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan, bimbingan, serta saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung

2. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Sc selaku Ketua Jurusan Program Studi

Agroteknologi

3. Bapak Prof. Dr. Ir Setyo D. Utomo, M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Jurusan

Program Studi Agronomi dan Hortikultura Universitas Lampung

Page 12: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

4. Ibu Prof. Dr. Ir. Nanik Sriyani, M.Sc., selaku dosen pembimbing 1 sekaligus

orang tua yang telah memberi banyak bimbingan dan masukan serta saran

kepada penulis baik dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Hidayat Pujisiswanto, S.P., M.P. selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan pengarahan, saran, bantuan, nasehat dalam melaksanakan

penulisan skripsi

6. Dr. Ir. Rusdi Evizal, M.S selaku dosen pembahas yang telah memberikan

pengarahan, saran, bantuan, nasehat kepada penulis dalam melaksanakan

penulisan skripsi ini.

7. Bapak Yohanes Cahya Ginting, Ir. M.S. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang senantiasa membimbing dan memberi arahan kepada penulis.

8. Orang tua tercinta Bapak Ngatiman dan Ibu Narti yang selalu memotivasi

memberikan doa, kasih sayang, pengorbana, nasehat dan dukungan kepada

penulis selama ini.

9. Abah KH. M. Fahrurrizal S.Sos dan Umi Hj. Siti Fatimah selaku Orang Tua

sekaligus Guru di Pondok Pesantren yang selalu memberikan doa, restu, ridho

dan dukungannya kepada penulis selama menyelesaikan pendidikan.

10. Mas Hendra Rahmatullah S.Pd, teteh Siti Aisyah A.Md, Dania Lingga Pertiwi,

Akbar Setiawan, Maridi, dan Juanah selaku kakak dan adik yang senantiasa

memberi arahan, semangat, dukungan, dan doa kepada penulis.

11. Mas Anim Alamsyah yang selalu memberikan motivasi serta membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian dan proses penulisan skripsi

Page 13: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

12. Santri putra dan santri putri pondok pesantren Darussa’adah yang senantiasa

memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

13. Teman-teman satu penelitian resistensi Nawa, Mora, Kenny, dan Nisri yang

selalu siap membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam

melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi, tak lupa juga kepada Gede

yang selalu membantu penulis dalam melaksanakan penelitian

14. Sahabat dan teman-teman di Agroteknologi 2014 atas kebersamaan dan

persaudaraan selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan

dalam penulis laporan Praktik Umum ini, akan tetapi penulis berharap tulisan ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis

Novia Dwi Anjani

Page 14: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 5

1.4 Kerangka Pemikiran.................................................................................. 5

1.5 Hipotesis ................................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 8

2.1 Kelapa Sawit ............................................................................................. 8

2.2 Gulma ...................................................................................................... 11

2.2.1 Klasifikasi Gulma Berdasarkan Morfologi dan Botani ................. 12

2.2.1.1 Gulma golongan rumput (Grasses) ................................. 12

2.2.1.2 Gulma golongan teki (Sedges) ........................................ 13

2.2.1.3 Golongan gulma daun lebar (Broadleaves) ..................... 14

2.2.2 Klasifikasi Gulma Berdasarkan Siklus Hidup ............................... 15

2.2.2.1 Gulma Semusim (Annual Weeds) ................................... 15

2.2.2.2 Gulma Dua Musim (Biannual Weeds) ............................ 15

2.2.2.3 Gulma Tahunan (Perennial Weeds) ................................ 16

2.2.3 Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitat Tumbuh .......................... 16

2.2.3.1 Gulma Air (Aquatic Weeds) ........................................... 17

2.2.3.2 Gulma Daratan (Terestrial Weeds) ................................. 17

2.3 Axonopus compressus ............................................................................. 18

2.4 Eleusine indica ........................................................................................ 19

2.5 Ottochloa nodosa .................................................................................... 21

2.6 Glifosat .................................................................................................... 23

2.7 Resistensi Gulma .................................................................................... 24

2.7.1 Pengertian Resistensi ..................................................................... 24

2.7.2 Mekanisme Resistensi. ................................................................... 28

2.7.3 Sejarah Resistensi. ......................................................................... 28

Page 15: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

ii

2.8 Masalah Gulma Resisten Herbisida ........................................................ 28

2.9 Pengujian Resistensi Gulma ................................................................... 30

2.10 Pengelolaan Terjadinya Resistensi ......................................................... 31

2.11 Kerugian Akibat Resistensi..................................................................... 32

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 34

3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................. 34

3.2 Pointing map ........................................................................................... 34

3.3 Sejarah Lahan Gulma .............................................................................. 35

3.4 Bahan dan Alat ........................................................................................ 35

3.5 Rancangan Penelitian .............................................................................. 35

3.6 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 39

3.6.1 Persiapan Gulma Bahan Percobaan ............................................... 39

3.6.2 Penanaman Gulma Bahan Percobaan ............................................ 39

3.6.3 Aplikasi Glifosat ............................................................................ 41

3.6.4 Pengamatan.................................................................................... 42

3.6.4.1 Persen Keracunan ............................................................ 42

3.6.4.2 Tingkat Kehijauan Daun ................................................. 42

3.6.4.3 Bobot Kering Gulma ....................................................... 43

3.7 Analisis Data ........................................................................................... 43

3.7.1 Kecepatan Meracuni ...................................................................... 43

3.8 Dosis Efektif (ED50) ................................................................................ 44

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 46

4.1 Gulma Axonopus compressus ................................................................. 46

4.1.1 Persen Keracunan dan Respon Gulma Axonopus compressus ..... 46

4.1.2 Tingkat Kehijauan Daun Gulma Axonopus compressus ............... 50

4.2.3 Bobot Kering Gulma Axonopus compressus ................................. 61

4.1.3 Nilai Gulma LT50 Axonopus compressus terhadap Glifosat .......... 53

4.1.4 Nilai ED50 dan NR Axonopus compressus terhadap glifosat........ 54

4.2 Gulma Eleusine indica ............................................................................ 56

4.2.1 Persen Keracunan dan Respon Gulma Eleusine indica ................ 56

4.2.2 Tingkat Kehijauan Daun Gulma Eleusine indica .......................... 59

4.2.3 Bobot Kering Gulma Eleusine indica............................................ 61

4.2.4 Nilai LT50 Gulma Eleusine indica terhadap Glifosat .................... 61

4.2.5 Nilai ED50 dan NR Eleusine indica terhadap glifosat .................. 63

4.3 Gulma Ottochloa nodosa ........................................................................ 64

4.3.1 Persen Keracunan dan Respon Gulma Ottochloa nodosa .......... 644

4.3.2 Tingkat Kehijauan Daun Gulma Ottochloa nodosa ...................... 68

4.3.3 Bobot Kering Gulma Ottochloa nodosa ........................................ 70

4.3.4 Nilai LT50 Gulma Ottochloa nodosa terhadap Glifosat ................ 70

4.3.5 Nilai ED50 dan NR Ottochloa nodosa terhadap glifosat .............. 72

Page 16: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

iii

V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 74

5.1 Simpulan ................................................................................................. 74

5.2 Saran ....................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN ......................................................................................................... 79

Tabel 7 – tabel 17 ...................................................................................... 80-86

Page 17: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai LT50 Axonopus compressus terhadap glifosat ........................................ 54

2. Nilai ED50 dan NR Axonopus compressus terhadap glifosat ......................... 54

3. Nilai LT50 Elleusine indica terhadap glifosat ................................................. 62

4. Nilai ED50 dan NR Eleusine indica terhadap glifosat .................................... 63

5. Nilai LT50 Ottochloa nodosa terhadap glifosat ............................................... 71

6. Nilai ED50 dan NR Ottochloa nodosa terhadap glifosat ................................ 72

7. Data persen keracunan gulma Axonopus compressus akibat perlakuan

herbisida glifosat ............................................................................................. 80

8. Data persen keracunan gulma Eleusine indica akibat perlakuan herbisida

glifosat ............................................................................................................. 81

9. Data persen keracunan gulma Ottochloa nodosa akibat perlakuan

herbisida glifosat ............................................................................................. 82

10. Data Asli bobot kering Axonopus compressus ................................................ 83

11. Data Asli bobot kering Eleusine indica .......................................................... 83

12. Data Asli bobot kering Ottochloa nodosa ....................................................... 84

13. Transformasi data bobot kering Ottochloa nodosa ( +0,5) ...................... 84

14. Data asli persen kerusakan Axonopus compressus.......................................... 85

15. Data asli persen kerusakan Eleusine indica .................................................... 85

16. Data asli persen kerusakan Ottochloa nodosa ................................................ 86

17. Transformasi data persen kerusakan Ottochloa nodosa ( +0,5) ............... 86

Page 18: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kelapa Sawit di Lahan Perkebunan ................................................................ 11

2. Axonopus compressus ..................................................................................... 19

3. Eleusine indica ................................................................................................ 21

4. Gulma Ottochloa nodosa ................................................................................ 22

5. Rumus Bangun Glifosat .................................................................................. 23

6. Gulma Terpapar .............................................................................................. 23

7. Gulma Tidak Terpapar .................................................................................... 34

8. Tata Letak Percobaan Resistensi Gulma Axonopus compressus terhadap

glifosat ............................................................................................................. 36

9. Tata Letak Percobaan Resistensi Gulma Eleusine indica terhadap

Glifosat ............................................................................................................ 37

10. Tata Letak Percobaan Resistensi Gulma Ottochloa nodosa terhadap

glifosat ............................................................................................................. 38

11. Gulma Axonopus compressus ......................................................................... 40

12. Gulma Eleusine indica .................................................................................... 40

13. Gulma Ottochloa nodosa ................................................................................ 40

14. Aplikasi Glifosat ............................................................................................. 41

15. Persen Keracunan Gulma Axonopus compressus ........................................... 48

16. Respon Axonopus compressus Terpapar dan Tidak Terpapar Glifosat

Terhadap Aplikasi Glifosat Pada 14 HSA ...................................................... 49

17. Tingkat Kehijauan Daun Axonopus compressus ........................................... 51

18. Bobot Kering Gulma Axonopus compressus .................................................. 52

Page 19: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

vi

19. Persen Keracunan Gulma Eleusine indica Akibat Aplikasi Herbisida

Glifosat ............................................................................................................ 57

20. Respon Eleusine indica Terpapar dan Tidak Terpapar Glifosat Terhadap

Aplikasi Glifosat Pada 14 HSA....................................................................... 58

21. Tingkat Kehijauan Daun Eleusine indica ..................................................... 60

22. Bobot Kering Gulma Eleusine indica Terhadap Glifosat ............................... 61

23. Persen Keracunan Gulma Ottochloa nodosa Akibat Aplikasi Herbisida

Glifosat ............................................................................................................ 66

24. Respon Ottochloa nodosa Terpapar dan Tidak Terpapar Glifosat

Terhadap Aplikasi Glifosat ............................................................................. 67

25. Tingkat Kehijauan Daun Ottochloa nodosa ................................................... 69

26. Bobot Kering Gulma Ottochloa nodosa Terhadap Glifosat ........................... 70

Page 20: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

70

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak kelapa sawit (Crude Palm

Oil/CPO) dan inti sawit (Palm kernel/PK) merupakan salah satu primadona

tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa nonmigas bagi

Indonesia. Cerahnya prospek komoditas minyak kelapa sawit dan produk

turunannya di dunia telah mendorong pemerintah Indonesia untuk meningkatkan

produktivitasnya (Pardamean, 2017).

Menurut data Oil World pada 2003, produksi minyak sawit rata-rata tercatat

mencapai 3,8 ton CPO/ha/tahun. Bertumbuhnya industri kelapa sawit juga

berhasil meningkatkan perekonomian di pedesaan, karena mampu menyediakan

16 juta lapangan pekerjaan baik secara langsung maupun tidak langsung (4 juta

orang bekerja langsung disektor perkebunan kelapa sawit dan 12 juta orang

terlibat secara tidak langsung dalam industri kelapa sawit). Di sisi lain,

pembangunan dan pengelolaan industri kelapa sawit ke depannya mengalami

tantangan yang tidak ringan, yaitu tuntutan stakeholders untuk membangun sistem

industri minyak sawit berkelanjutan, ketersediaan lahan yang semakin sempit,

lingkungan tercemar, konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati serta

alih fungsi dan lain sebagainya.

Page 21: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

2

Dalam menanggulangi ancaman tersebut maka industri kelapa sawit terus

berupaya meningkatkan produksi dalam hal budidaya. Proses budidaya kelapa

sawit untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi tidaklah mudah, salah satu

yang dapat menjadi penyebab menurunnya produksi kelapa sawit disebabkan

karena keberadaan gulma, maka dari itu penting untuk mengetahui bagaimana

cara pengendalian gulma.

Untuk mengatasi keberadaan gulma di areal perkebunan kelapa sawit maka

diperlukan suatu tindakan pengendalian. Pengendalian gulma dapat dilakukan

dengan berbagai cara yaitu mekanis, kultur teknis, fisik, biologis, kimia, dan

terpadu. Pengendalian gulma secara kimia dengan menggunakan herbisida lebih

diminati karena mudah digunakan, membutuhkan tenaga kerja yang sedikit, hemat

waktu dan lebih cepat dalam proses mengendalikan gulma (Pardamean, 2017).

Pengendalian gulma dengan herbisida selain relatif murah juga bertujuan untuk

mendapatkan pengendalian gulma secara selektif. Pemakaian herbisida yang non

selektif terletak pada kemampuannya untuk mematikan gulma tanpa merusak

tanaman budidaya. Penggunaan herbisida yang kurang hati-hati dapat

menimbulkan abnormalitas pada pertumbuhan dan pembungaan kelapa sawit,

seperti pertumbuhan yang terpuntir (Pardamean, 2017).

Herbisida yang biasa digunakan di perkebunan adalah glifosat yang merniliki

spektrum daya berantas cukup luas, tetapi harganya relatif mahal, oleh karena itu

banyak dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi

penggunaan glifosat tanpa mengurangi efikasi. Glifosat digunakan sejak tahun

Page 22: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

3

1970 di lahan perkebunan dan terus berkembang sampai dengan sekarang dengan

berbagai macam merk dagang (Heap, 2011).

Herbisida glifosat atau N - (Prophonomthyl glicine) adalah herbisida pasca

tumbuh yang mempunyai daya berantas luas dan bersifat sistemik. Glifosat

merupakan bahan aktif yang memiliki spektrum luas dan efektif dalam

mengendalikan gulma dari golongan rumput, teki, dan daun lebar serta mampu

mengendalikan gulma semusim dan tahunan (Thomson,1979).

Glifosat merupakan bahan aktif herbisida yang paling banyak digunakan untuk

mengendalikan gulma pada lahan perkebunan. Lahan perkebunan kelapa sawit

Lampung Selatan telah menggunakan herbisida berbahan aktif glifosat sejak tahun

1980 (PTPN VII Unit Rejosari, 2013) sehingga penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui ada atau tidaknya resistensi pada gulma Axonopus compressus,

Eleusine indica dan Ottochloa nodosa pada perkebunan kelapa sawit di Lampung

Selatan.

Resistensi gulma merupakan kemampuan suatu gulma untuk bertahan terhadap

aplikasi herbisida melebihi dosis yang dianjurkan. Resitensi gulma bisa terjadi

akibat aplikasi herbisida dengan jenis bahan aktif yang sama dan secara terus

menerus. Resistensi gulma di lapangan yang kadangkala diindikasikan oleh

menurunnya efektivitas suatu teknologi pengendalian tidak terjadi dalam waktu

singkat (Rochmah, 2017).

Resistensi herbisida berkembang setelah adanya proses seleksi yang berlangsung

selama banyak generasi. Resistensi merupakan suatu fenomena evolusi yang

Page 23: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

4

diakibatkan oleh seleksi pada gulma yang diberi perlakuan herbisida secara terus

menerus dengan jenis yang sama (Yamsuddin,1999). Kemunculan resistensi

gulma telah banyak dilaporkan di berbagai negara, berdasarkan laporan Heap

(2005) kasus kemunculan resistensi herbisida bermula di Negara Eropa dan

Amerika.

Negara yang telah banyak melakukan penelitian tentang resistensi herbisida dan

telah dilaporkan mengalami resistensi yaitu di Eropa, Amerika dan Afrika ,

sedangkan Indonesia masih sangat sedikit laporan tentang resistensi (Heap, 2011).

Informasi mengenai resistensi gulma terhadap herbisida di Indonesia masih sangat

minim, padahal resistensi merupakan salah satu masalah serius dalam penggunaan

herbisida untuk mengendalikan gulma. Terdapat banyak perkebunan besar di

Indonesia yang menggunakan herbisida secara intensif untuk mengendalikan

gulma. Hal ini memungkinkan munculnya spesies-spesies gulma yang tahan

terhadap suatu herbisida. Penelitian mengenai resistensi gulma terhadap herbisida

sangat penting dilakukan untuk menambah informasi tentang gulma yang telah

mengalami resitensi. Informasi ini berguna untuk melakukan pencegahan dan

pengelolaan agar dampak negatif resistensi gulma dapat diminimalisir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat disusun

perumusan masalah sebagai berikut :

1. Berapakah ED50 dan LT50 resistensi gulma Axonopus compressus, Eleusine

indica dan Ottochloa nodosa yang terpapar dan tidak terpapar glifosat ?

Page 24: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

5

2. Apakah terdapat resistensi gulma Axonopus compressus, Eleusine indica dan

Ottochloa nodosa di perkebunan kelapa sawit terhadap glifosat ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui ED50 dan LT50 resistensi gulma Axonopus compressus, Eleusine

indica dan Ottochloa nodosa yang terpapar dan tidak terpapar glifosat.

2. Mengetahui ada atau tidaknya resistensi gulma Axonopus compressus, Eleusine

indica dan Ottochloa nodosa terhadap glifosat.

1.4 Kerangka Pemikiran

Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyal kelapa sawit (Crude Palm

Oil/CPO) dan inti sawit (Palm kernel/PK) merupakan salah satu primadona

tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa nonmigas bagi

Indonesia. Gulma merupakan unsur terpenting yang dapat mempengaruhi

produktivitas kelapa sawit, maka dari itu gulma terus dikendalikan. Pengendalian

gulma di perkebunan kelapa sawit lebih sering dilakukan secara kimiawi

menggunakan herbisida. Herbisida yang sering digunakan di tanaman kelapa

sawit adalah glifosat dan paraquat, karena dosis terus meningkat serta penggunaan

herbisida secara intens dan dalam jangka waktu lebih dari 30 tahun maka

dikhawatirkan terjadi resistensi glifosat terhadap gulma di tanaman kelapa sawit

tersebut.

Page 25: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

6

Resistensi gulma merupakan kemampuan suatu gulma untuk bertahan terhadap

aplikasi herbisida pada dosis yang dianjurkan. Resistensi gulma dapat terjadi

akibat aplikasi herbisida dengan jenis bahan aktif yang sama dan secara terus

menerus. Penggunaan bahan aktif glifosat pada herbisida untuk mengendalikan

gulma di tanaman perkebunan telah digunakan sejak tahun 1970-an, karena

penggunaan glifosat yang cukup lama maka diduga terjadinya resistensi pada

gulma tersebut.

Mekanisme kerja glifosat dalam mematikan gulma adalah dengan menghambat

aktifitas enzim EPSP (5-enolpyruvyshikimat 3-phospat), EPSP dihasilkan dari

shikimat 3-phospat atau phospoenolpyruvate pada jalur asam shikimat. Enzim

EPSP berperan dalam biosintesa asam-asam amino yaitu, tryptofan,

phenylalanine, dan tyrosine. Keberadaan glifosat dapat menghambat kegiatan

tersebut, sehingga terjadi kekurangan asam-asam amino tersebut yang dibutuhkan

dalam sintesa protein pada jalur sintesis untuk pertumbuhan (Bukowska, 2005).

Glifosat telah diaplikasi sangat lama dan rutin di perkebunan kelapa sawit

Lampung Selatan yaitu lebih dari 30 tahun. Dengan demikian, diduga gulma

tersebut mengalami resistensi terhadap glifosat. Resistensi gulma dapat diketahui

dengan membandingkan antara gulma yang sering terpapar glifosat dengan gulma

yang tidak pernah terpapar glifosat. Pengujian dapat dilakukan dengan

membandingkan respon keracunan ED50 dan LT50 antara gulma yang terpapar

dengan tidak terpapar glifosat. Status resistensi gulma yang sering terpapar

herbisida dapat diketahui dengan melihat nilai Nisbah Resistensi (NR) yang

diperoleh dengan membandingkan nilai ED50 dan LT50 gulma yang terpapar

herbisida dan gulma yang tidak terpapar herbisida glifosat.

Page 26: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

7

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka untuk menjawab

rumusan masalah diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Nilai ED50 gulma Axonopus compressus, Eleusine indica dan Ottochloa nodosa

yang terpapar herbisida lebih tinggi dibanding gulma yang tidak terpapar

herbisida. Sedangkan nilai LT50 gulma yang terpapar herbisida lebih panjang

dibanding gulma yang tidak terpapar herbisida.

2. Terdapat resistensi gulma rumput Axonopus compressus, Eleusine indica dan

Ottochloa nodosa terhadap herbisida glifosat.

Page 27: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

70

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa Sawit

Hasil panen utama dari tanaman kelapa sawit adalah buah kelapa sawit yang

disebut tandan buah segar (TBS). Tanaman kelapa sawit mulai berbunga dan

membentuk buah pada umur 18 – 24 bulan. Buah yang terbentuk memiliki

kandungan minyak yang masih rendah dan belum ekonomis dan biasanya dibuang

(kastrasi). Tujuan kastrasi agar pertumbuhan tanaman terfokus ke vegeteatif.

Setelah tanaman berusia > 24 bulan, bunga dipelihara dan pada umur 30 bulan

dapat dilakukan panen perdana (Pardamean, 2017).

Buah kelapa sawit menghasilkan dua jenis minyak, pertama minyak yang berasal

dari daging buah (mesokrap) berwarna merah kekuningan atau lebih dikenal

minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO), kedua minyak yang

berasal dari inti kelapa sawit, tidak berwarna, dikenal sebagai minyak inti kelapa

sawit atau palm kernel oil (Pardamean, 2017).

Kelapa sawit berbentuk pohon tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut

tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping, selain itu juga terdapat

beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan

tambahan aerasi. Seperti jenis palm, daun ke 5 tersusun majemuk menyirip. Daun

berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda, mirip dengan

Page 28: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

9

tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang

tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun, setelah umur 12 tahun

pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip

dengan kelapa.Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon

(monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat

jarang terjadi penyerbukan sendiri (Pardamean, 2017).

Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat

lebih besar dan mekar. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu,

hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan

yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak

bertambah sesuai kematangan buah.

Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas FFA ( free fatty

acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. Buah terdiri dari

tiga lapisan yaitu eksoskarp yang merupakan bagian kulit buah berwarna

kemerahan dan licin, mesoskarp yang merupakan serabut buah, dan endoskarp

yang merupakan cangkang pelindung inti (Pardamean, 2017).

Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini

tumbuh dengan ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-

90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm

setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan

saat kemarau. Pola curah hujan tahunan mempengaruhi perilaku pembungaan dan

produksi buah sawit (Pardamean, 2017).

Page 29: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

10

Perawatan tanaman mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Oleh karena itu, setelah selesai penanaman kelapa sawit dimulailah masa

pemeliharaan tanaman belum menghasilkan selama 2,5 tahun sampai 30 bulan

atau sampai tanamna mulai dipanen. TBM dikelompokkan menjadi tiga yaitu

TBM 1 (0 – 12 bulan), TBM 2 (13 – 24 bulan), TBM 3 (25 – 30 bulan)

(Pardamean, 2017).

Jenis gulma yang menjadi kompetitor di lahan perkebunan kelapa sawit adalah

gulma daun lebar, rumput, dan pakis. Golongan gulma berdasarkan tingkat

kompetisi yaitu kelas A : sangat berbahaya, ciri-cirinya sangat kompetitif,

mengeluarkan zat racun yang menghambat sebagai inang alternative hama dan

penyakit serta berduri. Contohnya : Brachiaria mutica rumput lempuyangan,

Imperata cylindrical alang-alang . kelas B : sangat berbahaya, ciri-cirinya sangat

kompetitif yang harus dikendalikan dan apabila perlu harus dimusnahkan,

Contohnya : Ottochloa nodosa rumput kawatan , Eleusine indica jakut jampang.

Kelas C : dapat ditoleransi, ciri-cirinya : kurang kompetitif, tetapi memerlukan

pengendalian yang teratur, bermanfaat untuk mencegah erosi, contohnya

Axonopus compressus rumput pakisan, Cynodon dactylon rumput grintingan.

Kelas D gulma bermanfaat, ciri-cirinya kurang kompetitif dan keberadaannya

perlu dipertahankan, contohnya : Ageratum conyzoides babadotan, Cleome

rutidosperma maman.

Page 30: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

11

Gambar 1 Kelapa Sawit di Lahan Perkebunan

Gulma di perkebunan kelapa sawit ialah semua jenis tumbuhan yang tumbuh dan

menimbulkan gangguan bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit

(Mangoensoekardjo, 1982). Sedangkan, menurut Tjitrosoedirdjo et al. (1984)

pengendalian gulma yang umum dilakukan di perkebunan kelapa sawit adalah

secara mekanis dan kimia. Aplikasi kedua cara tersebut tergantung pada faktor

ekologis, praktis dan pertimbangan ekonomis.

2.2 Gulma

Gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu atau merugikan kepentingan

manusia sehingga manusia berusaha untuk mengendalikannya. Karena gulma

dapat menyebabkan persaingan dengan tanaman budidaya yang pada akhirnya

dapat menyebabkan kekurangan unsur hara bagi tanaman yang dibudidayakan

tersebut. Gulma merupakan bagian dari OPT, selain hama dan penyakit

tumbuhan. Pada awalnya ilmu gulma merupakan ilmu yang paling lambat

Page 31: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

12

perkembangannya dibandingkan dengan ilmu hama dan penyakit karena adanya

perbedaan intensitas serangan pada ketiga OPT tersebut dan pendapat bahwa

gulma telah teratasi dengan adanya praktik kultivasi atau pengolahan tanah

(Sembodo, 2010).

2.2.1 Klasifikasi Gulma Berdasarkan Morfologi dan Botani

Berdasarkan morfologi dan biotaninya, gulma dikelompokkan menjadi golongan

yaitu golongan rumput (Grasses) famili Poaceae, golongan teki (Sedges) famili

Cyperaceae, dan golongan daun lebar (Broadleaves/herbaceous)

(Moenandir, 1993).

2.2.1.1 Gulma golongan rumput (Grasses)

Gulma golongan rumput (Grasses) termasuk dalam famili Gramineae/Poaceae.

Ciri-ciri umum gulma golongan rumput antara lain memiliki batang bulat atau

agak pipih dan rata-rata berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku (ruas),

tersusun dalam dua deret, umumnya memiliki tulang daun sejajar. Gulma terdiri

atas dua bagian, yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun pada umumnya

berbentuk garus dengan tepi yang rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas

pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.

Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (Spikelet) yang dapat bertangkaiatau

tidak (Sessilis). Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga

kecil (Floret), di mana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi oleh sepasang

daun pelindung (Bractea) yang tidak sama besarnya, yang besar disebut Lemna

dan yang kecil disebut Palea buahnya disebut Caryopsis atau Grain, Gulma

Page 32: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

13

dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon.

Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara

mekanik.

Contoh gulma golongan rumput adalah sebagai berikut :

a) Cynodon dactylon (L.) Pers. (Kakawatan, Gigirintingan Suket grinting)

b) Eleusine indica (L.) Gaena (Rumput belulang, Cerulang jukut jampang)

c) Imperata cylindrica (L.) Beauv (Alang-alang, Carulang, Jukut jampang)

d) Echinochloa crus-galli (L.) Cerv ( Jajagoan)

e) Echinochloa colanum (L.) Cerv (Jajagoan leutik)

f) Panicum repens L. (Lulampuyangan, Jajahean)

g) Paspalum conjugatum Bergrn (Jukut japang pait, Jukut pait, Rumput)

(Moenandir, 1993).

2.2.1.2 Gulma golongan teki (Sedges)

Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Batang umumnya

berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga. Daun

tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (Ligula). Ibu tangkai

karangan bunga tidak berbuku-buku dan sering dalam bulir (Spica) atau anak

bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung dan buahnya tidak membuka.

Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian

mekanis, karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang mampu bertahan

berbulan-bulan.

Page 33: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

14

Contoh gulma golongan teki adalah sebagai berikut :

a) Cyperus bervifolius (Jukut pendul)

b) Cyperus rotundus L (Teki)

c) Cyperus difformia L. (Jukut papayungan).

d) Cyperus halpan L. (Papayungan)

e) Cyperus iria L. (Jekeng, Lingih alit).

f) Cyperus kyllingia Endl. (Jukut pendul bodas, Teki, Teki bodot, Teki pendul).

g) Fimbristylis littoralis geidlah (L) cahl (Panon munding, Tumbaran).

(Moenandir, 1993).

2.2.1.3 Golongan gulma daun lebar (Broadleaves)

Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Daun

lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir

masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya.

Contoh gulma berdaun lebar adalah sebagai berikut ;

a) Salvinia molesla (Kimbang, Kayambang janji, Lukut cai, Lukut)

b) Marsilea crenala presl (Semangi, Samanggen).

c) Ageratum conyzoides L. (Babadotan, Wedusan).

d) Borreria alata (Kabumpang lemah, Goletrak, Letah hayam, Rumput setawar).

e) Stachyarpheta indica (L.) vahl (Jarong, Gajihan)

f) Amaranthus spinosus L. (Bayam duri, Bayem eri, Senggang cucuk).

g) Synedrella nodiflora (L.) gaentn (Babadotan lalakina, Jotang, Jotang kuda)

h) Physalis angulata (Ciplukan)

(Moenandir, 1993).

Page 34: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

15

2.2.2 Klasifikasi Gulma Berdasarkan Siklus Hidup

Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat dibedakan menjadi gulma semusim

(Annual weeds), gulma dua musim (Biannual weeds), dan gulma tahunan

(Perennial weeds).

2.2.2.1 Gulma Semusim (Annual Weeds)

Siklus hidup gulma semusim mulai dari berkecambah, berproduksi, sampai

akhimya mati berlangsung selama satu tahun. Pada umumnya, gulma semusim

mudah dikendalikan, namun pertumbuhannya sangat cepat karena produksi biji

sangat banyak. Oleh karena itu, pengendalian gulma semusim memerlukan biaya

yang lebih besar.

Contoh gulma semusim adalah sebagai berikut :

a) Amaranthus sp. (Bayam duri)

b) Digitaria sp. (Rumput jampang)

c) Eleusine indica (Lulangan, Rumput belulang)

d) Ipomoea purpurra

e) Setaria sp.

(Moenandir, 1993).

2.2.2.2 Gulma Dua Musim (Biannual Weeds)

Siklus hidup gulma dua musim lebih dari satu tahun, namun tidak lebih dari dua

tahun. Pada tahun pertama gulma ini menghasilkan bentuk roset, pada tahun

Page 35: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

16

kedua berbunga, menghasilkan biji, dan akhimya mati. Pada periode roset, gulma

jenis ini pada umumnya sensitif terhadap herbisida.

Contoh gulma dua musim adalah sebagai berikut :

a) Aretium sp.

b) Circium vulgare

c) Verbascum thapsus

2.2.2.3 Gulma Tahunan (Perennial Weeds)

Siklus hidup gulma tahunan lebih dari dua tahun dan mungkin tidak terbatas

(menahun). Jenis gulma ini kebanyakan berkembang biak dengan biji, meskipun

ada juga yang berkembang biak secara vegetatif. Gulma tahunan dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan. Misalnya, pada musim kemarau jenis

gulma ini seolah-olah mati karena ada bagian yang mengering, namun bila

ketersediaan air cukup, gulma akan segera bersemi kembali.

Contoh gulma tahunan adalah sebagai berikut :

a) Cynodon dactylon

b) Cyperus rotundus

c) Imperata cylindrica

(Moenandir, 1993).

2.2.3 Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitat Tumbuh

Berdasarkan habitatnya, gulma dapat dibedakan menjadi gulma air (aquatic

weeds) dan gulma daratan (terestrial weeds).

Page 36: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

17

2.2.3.1 Gulma Air (Aquatic Weeds)

Pada umumnya, gulma air tumbuh di air, baik mengapung, tenggelam, ataupun

setengah tenggelam. Gulma air dapat berupa gulma berdaun sempit, berdaun

lebar, ataupun teki-tekian.

Contoh gulma air adalah sebagai berikut :

a) Cyperus difformis

b) Cyperus iria

c) Echinochloa colonum

d) Echinochloa crus-galli

e) Eichomia grassipes

f) Leersia hexandra

g) Leptochloa chinensis

h) Monochoria vaginalis

i) Salvinia molesia

j) Scirpus mucronatus

(Moenandir, 1993).

2.2.3.2 Gulma Daratan (Terestrial Weeds)

Gulma daratan tumbuh di darat, antara lain di tegalan dan perkebunan. Jenis

gulma daratan yang tumbuh di perkebunan sangat tergantung pada jenis tanaman

utama, jenis tanah, iklim, dan pola tanam

Contoh jenis gulma daratan adalah sebagai berikut :

a) Ageratum conyzoides

Page 37: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

18

b) Axonopus compressus

c) Chromolaena odorata

d) Euphorbia sp.

e) Imperata cylindrica

f) Mikania micrantha

(Moenandir, 1993).

2.3 Axonopus compressus

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Poales

Family : Poaceae

Genus : Axonopus

Spesies : Axonopus compressus

(Manidool, 1992)

Sinonim dari Axonopus compressus adalah Anastrophus compressus (S.W.)

Schlechtend.; Panicum platycaulon (Poir.) O.K; Paspalum compressus (SW.)

Raspail; P. platycaulon Poir. Nama inggris Axonopus compressus yaitu Blanket

grass, Carpet grass, dan Savannah grass sedangkan untuk nama Indonesia

Axonopus compressus adalah rumput pahitan.

Ekologi dari gulma Axonopus compressus adalah tanaman ini tumbuh baik di

daerah yang kering, cerah agak lembab tapi tidak basah biasanya tumbuh di lahan

Page 38: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

19

perkebunan karet, kelapa sawit, dan juga di pinggir jalan. Gulma Axonopus

compressus dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. (Sriyani dkk, 2014).

Berikut adalah gambar Axonopus compressus Gambar 2.

Gambar 2 Axonopus compressus

2.4 Eleusine indica

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminales

Famili : Graminae

Genus : Eleusine

Spesies : Eleusine indica

Nama daerah : Rumput belulang

Page 39: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

20

Salah satu gulma yang membutuhkan penanganan serius ialah gulma belulang,

gulma ini banyak ditemukan di kebun sayuran dan perkebunan kelapa sawit,

karet, ubi kayu dan kebun buah-buahan. Eleusine indica termasuk ke dalam famili

Poaceae, gulma ini memiliki karakter ciri berakar serabut, bagian bawah daun

berwarna putih atau perak dan daunnya melipat dan merata di atas permukaan

tanah. Untuk satu tanaman biasanya dapat menghasilkan sekitar 50.000 biji

(Breden dan James 2015).

Gulma Eleusine indica memiliki system perakaran serabut. Akar rumput

membentuk tali halus. Akar serabut yang kecil-kecil memiliki percabangan yang

sangat banyak, selain itu juga memiliki bulu yang halus. Bunga Rumput Belulang

tegak atau condong ke samping dengan dua sampai tujuh bulir yang tumbuh

menjari (digitatus) pada ujung batang. Bulir lainnya (nol sampai tujuh) tumbuh di

bawah atau tersebar atau rapat satu sama lain.

Sumbu bulir lurus dan rata-rata 2,5-15 cm panjangnya dan muncul di ujung

batang. Buah Rumput Belulang berbentuk elips meruncing dan sangat ringan

memiliki putik, bijinya berwarna putih berbentuk bulat seperti telur tidak keras,

ringan dan pada biji tua berwarna kuning kecoklatan (Tjitrosoepomo, 1989).

Berikut adalah gambar Eleusine indica (Gambar 3).

Page 40: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

21

Gambar 3 Eleusine indica

2.5 Ottochloa nodosa

Klasifikasi : Ottochloa nodosa

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Ottochloa

Spesies : Ottochloa nodosa

Gulma Ottochloa nodosa termasuk tanaman C4 yang memiliki daya adaptasi

cukup baik pada lingkungan yang kering dan panas. Berdasarkan hasil korelasi

menunjukkan bahwa tingkat intensitas cahaya yang semakin tinggi justru dapat

memicu pertumbuhan dan perkembangan gulma ini. Sementara jika kondisi

kelembaba semakin tinggi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan

Page 41: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

22

gulma ini. semakIn tinggi intensitas cahaya akan semakin meningkat pula suhu

udara di sekitar pertanaman dan tingkat kelembabannya juga menjadi rendah

(Simangunsong, 2018).

Gambar 4 Gulma Ottochloa nodosa

Gulma Ottochloa nodosa hanya mampu dikendalikan oleh herbisida amonium

glufosinat dengan dosis 450 g/ha pada 4 MSA (Hastuti, 2004). Pada dosis ini

herbisida menjadi lebih letal dan daya racun herbisida menjadi lebih tinggi. Selain

itu juga dikarenakan permukaan atas daun gulma Ottochloa nodosa tidak berbulu

(WSSA, 2014) sehingga droplet menjadi lebih mudah untuk kontak dengan daun

dan masuk ke dalam jaringan daun. Pada 8 dan 12 MSA, keberadaan gulma

Ottochloa nodosa tidak lagi mampu terkendali baik oleh perlakuan herbisida

amonium glufosinat ataupun oleh perlakuan penyiangan mekanis karena

pertumbuhan kembali gulma Ottochloa nodosa yang sudah semakin tinggi sejak 4

MSA.

Page 42: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

23

2.6 Glifosat

Glifosat adalah salah satu bahan aktif herbisida. Glifosat merupakan nama umum

dari asam organik lemah yang tersusun dari glisin dan posponometil dengan BM

169,07 g/mol. Berikut adalah gambar 5. Rumus Bangun dari Glifosat berdasarkan

( International Union of Pure and Applied Chemistry ) IUPAC

Glyphosate

Nama IUPAC

N-(phosphonomethyl)glycine

Gambar 5 Rumus Bangun Glifosat

Cara kerja herbisida ini adalah dengan menghambat enzim 5-enolpiruvil-shikimat-

3-fosfat sintase (EPSPS) yang berperan dalam pembentukan asam amino

aromatik, seperti triptofan, tirosin, dan fenilalanin.

Nama kimia glifosat menurut nomenklatur IUPAC adalah N- (phosponomethyl)

glycine dengan rumus kimia C3H8NO5P. Mekanisme kerja glifosat mematikan

gulma adalah dengan menghambat aktifitas enzim EPSP (5- enolpyruvyshikimat

3-phospat), EPSP dihasilkan dari shikimat 3-phospat atau phospoenolpyruvate

pada jalur asam shikimat. Enzim EPSP berperan dalam biosintesa asam-asam

Page 43: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

24

amino yaitu, tryptofan, phenylalanine, dan tyrosine. Keberadaan glifosat dapat

menghambat kegiatan tersebut, sehingga terjadi perpisahan asam-asam amino

tersebut yang dibutuhkan dalam sintesa protein pada jalur sintesis untuk

pertumbuhan (Bukowska, 2005).

Menurut Sutikno (1992), glifosat merupakan herbisida purna tumbuh yang

berspektrum luas, bersifat tidak selektif dan sangat efektif untuk mengendalikan

rumput tahunan, gulma berdaun lebar dan gulma yang memiliki perakaran dalam.

Tipe formulasi herbisida ini adalah aqua solution yang berbentuk pekatan

berwarna kuning kecoklatan yang larut didalam air, cara kerja herbisida

Isopropilamina glifosat bersifat sistemik sehingga dapat mematikan seluruh

bagian gulma termasuk akar dan bagian vegetatif di dalam tanah, hal ini terjadi

karena partikel herbisida yang bersifat racun ditranslokasikan dari daun sampai ke

bagian akar di dalam tanah (Girsang, 2005).

2.7 Resistensi Gulma

2.7.1 Pengertian Resistensi

Pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida dapat menimbulkan

munculnya gulma resisten terhadap herbisida. Populasi gulma resisten terhadap

herbisida adalah populasi yang mampu bertahan hidup normal pada dosis

herbisida yang biasanya mematikan populasi tersebut. Populasi gulma resisten

terbentuk dikarenakan adanya tekanan seleksi oleh penggunaan herbisida sejenis

secara berulang-ulang dalam periode yang lama tanpa adanya pergantian jenis

herbisida lain (Purba, 2009).

Page 44: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

25

Resistensi terhadap herbisida merupakan suatu keadaan tumbuhan tetap bertahan

hidup dan berkembang meskipun pada dosis herbisida yang umumnya mematikan

spesies tersebut. Pada beberapa negara, muncul biotipe gulma yang resisten

terhadap herbisida. Biotipe merupakan populasi spesies tumbuhan yang memiliki

“karakteristik yang luar biasa” dari spesies pada umumnya. Karakteristik tersebut

dapat berupa ketahanan/resistensi spesies terhadap suatu herbisida. Munculnya

resistensi herbisida pada suatu populasi merupakan suatu contoh terjadinya

evolusi gulma yang sangat cepat (Hager dan Refsell, 2008).

Pemakaian herbisida secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama

mengakibatkan terjadinya dominansi populasi gulma resistensi-herbisida atau

dominansi gulma toleran herbisida. Populasi gulma resisten merupakan suatu

kemampuan gulma untuk bertahan hidup secara normal pada dosis herbisida yang

biasanya mematikan populasi tersebut. Hal ini terjadi akibat adanya tekanan

tekanan seleksi oleh penggunaan herbisida sejenis secara berulang-ulang dalam

periode yang lama. Spesies gulma yang dapat hidup normal setelah mendapat

perlakuan herbisida disebut sebagai gulma toleran. Kemampuan ini dimiliki oleh

semua individu anggota spesies gulma tersebut dan bukan hasil dari adanya

tekanan seleksi (Purba, 2009).

2.7.2 Mekanisme Resistensi

Penggunaan herbisida secara intensif telah mengakibatkan banyak evolusi gulma

yang resisten terhadap herbisida. Penggunaan herbisida secara besar-besaran

tanpa adanya variasi dalam pengelolaan herbisida dapat dengan cepat

Page 45: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

26

memunculkan mutasi populasi gulma yang resistensi herbisida. Resistensi gulma

terhadap herbisida dapat terjadi karena adanya mutasi pada site of action gulma

sehingga herbisida tidak dapat meracuni gulma. Selain mutasi pada site of action,

terdapat mekanisme lain seperti metabolisme herbisida, mengurangi translokasi

dan serapan herbisida, dan kompartementalisasi herbisida atau metabolitnya

(Manalil, 2015).

Gen merupakan materi yang mengandung informasi genetik. Gen dapat

mengalami duplikasi diri untuk menyampaikan informasi genetika dari generasi

ke generasi berikutnya. Mutasi gen merupakan mutasi yang terjadi karena adanya

perubahan susunan molekul gen atau perubahan pada struktur DNA. Perubahan

tersebut akan mempengaruhi sifat kerja dari gen. Pada mutasi gen, pengaruh

terjadi pada saat terjadinya sintesis DNA (replikasi). Apabila pada saat sintesis

DNA tersebut terjadi mutasi maka mutagen akan mempengaruhi pemasangan basa

nukleotida sehingga tidak berpasangan dengan basa nukleotida yang seharusnya.

Pada mutasi gen tidak terjadi perubahan lokus, bentuk, dan jumlah kromosom.

Pada peristiwa ini yang mengalami perubahan adalah m-RNA, sehingga dalam

sintesis protein akan menghasilkan perubahan protein, akibatnya menghasilkan

fenotipe yang berbeda (Suryo, 2004).

Spesies tumbuhan yang resisten merupakan spesies yang memiliki karakteristik

tertentu yang berbeda dibandingkan spesies tumbuhan yang rentan terhadap

herbisida. Keempat mekanisme yang dikenal resistensi terhadap herbisida adalah:

1. Berubahnya target-site

Herbisida memiliki target aksi tertentu yang pada umumnya bertindak untuk

mengganggu proses atau fungsi tertentu dalam tumbuhan. Jika target aksi ini

Page 46: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

27

berubah, herbisida tidak lagi terikat ke lokasi aksi dan tidak dapat

mengerahkan efek fitotoksiknya . Mekanisme ini merupakan mekanisme

yang paling umum dari resistensi herbisida.

2. Peningkatan Metabolisme

Metabolisme pada tumbuhan merupakan salah satu mekanisme tanaman yang

digunakan untuk mendetoksifikasi senyawa asing seperti herbisida. Gulma

yang resisten dapat memiliki kemampuan untuk cepat menonaktifkan

herbisida yang berpotensi toksik sebelum dapat mencapai target-site di dalam

tanaman.

3. Kompartementalisasi atau Penyerapan

Beberapa tumbuhan mampu membatasi pergerakan senyawa asing yang

menyebabkan efek berbahaya bagi tumbuhan seperti herbisida dalam sel atau

jaringan tanaman. Dalam hal ini, herbisida dapat dinonaktifkan baik melalui

proses pengikatan seperti contoh pada molekul gula tanaman atau dihapus dari

daerah aktif secara metabolik dari sel ke daerah-daerah yang tidak aktif,

sehingga herbisida menjadi tidak berpengaruh.

4. Over- ekspresi protein target

Jika protein target pada tumbuhan diproduksi dalam jumlah besar, maka efek

herbisida dapat menjadi tidak signifikan atau tidak berpengaruh bagi

tumbuhan (Buhler, 2002).

2.7.3 Sejarah Resistensi

Kasus resistensi gulma terhadap herbisida sebenarnya telah terjadi dari tahun

1908. Namun karena lambatnya pemberitaan tentang penggunaan herbisida di

lahan pertanian dan panjangnya siklus kehidupan tanaman menyebabkan kasus

resisten herbisida tidak cepat ditangani.

Page 47: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

28

Kasus resistensi tanaman terhadap herbisida pertama kali dilaporkan pada awal

tahun 1957 di Hawaii terhadap herbisida 2,4-D, yaitu biotipe dandelion dan wortel

liar. Laporan tentang resisten herbisida yang pertama kali dikonfirmasi adalah

kasus resisten Senecio vulgaris terhadap herbisida triazine, dan dilaporkan pada

tahun 1968 di Amerika (Santhakumar, 2012).

2.8 Masalah Gulma Resisten Herbisida

Resistensi gulma E. indica terhadap glifosat banyak terjadi di berbagai wilayah di

berbagai negara. Salah satunya adalah kasus resistensi gulma E. indica yang

terjadi di pertanaman kapas USA Mississipi pada tahun 2010. Gulma resisten

terhadap glifosat juga sebelumnya pernah terjadi di perkebunan buah di Malaka

dan Teluk Intan, Malaysia pada tahun 1997 E. indica di daerah tersebut telah

mengalami resistensi berganda yang disebut dengan multiple resistance yaitu

mengalami resisten terhadap dua bahan aktif herbisida. Resistensi gulma yang lain

terjadi di Colombia, Caldas tahun 2006 (Heap, 2014).

Kasus terjadinya gulma resisten terhadap glifosat telah terjadi dan dilaporkan di

berbagai negara. Laporan mengenai terdapatnya gulma resisten terhadap glifosat

salah satunya terjadi di negara India pada gulma (Amaranthus sp), (Digitaria

sanguinalis), (Setaria faberi), dan (Ambrosia trifida) di pertanaman kedelai

dengan penggunanan glifosat lebih dari 8 tahun (Davis et al, 2007).

Resistensi gulma terhadap glifosat juga dilaporkan terjadi di negara Amerika

Serikat terhadap gulma (Ipomoea hederacea), dan (Sorghum bicolor) pada

pertanaman kedelai dengan penggunaan herbisida glifosat lebih dari 2 tahun

Page 48: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

29

secara terus menerus (Hilgenfeld, 2004). Gulma resisten terhadap glifosat juga

dilaporkan terjadi di pertanaman jagung di Amerika Serikat bagian barat terhadap

gulma (Kochia scoparia), (Panicum milaiceum), dan (Chenopodium desiccatum)

dengan penggunaan herbisida glifosat lebih dari 5 tahun (Wilson et al, 2008).

Menurut penelitian (Rochmah, 2017) telah ditemukan resitensi parakuat terhadap

gulma Eleusine indica di perkebunan jambu biji Lampung Timur, menurut

(Haryadi, 2017) juga terdapat resistensi glifosat diperkebunan jambu biji pada

gulma Eleusine indica, sedangkan menurut (Elfandari, 2017) juga ditemukan

resistensi pada gulma E. Indica dan Axonopus compressus di perkebunan kelapa

sawit Lampung Selatan, serta menurut (Mulyati, 2004) telah ditemukan adanya

resistensi bahan aktif glifosat dengan dosis 48 % dan glifosat 24 % + 2,4 D 12 %

pada perkebunan kelapa sawit belum menghasilkan di PTPN VIII, Cikasungka,

Bogor, Jawa Barat.

Pada tahun 2014 oleh Hastuti telah dilakukan penelitian terhadap gulma Ottochloa

nodosa di perkebunan karet, dari hasil penelitian didapatkan bahwasanya

Ottochloa nodosa mampu dikendalikan oleh herbisida ammonium glufosinat

dengan dosis 450 g ha-, hal ini menunjukkan bahwa gulma tersebut semakin kuat

dan sulit untuk dikendalikan, sedangkan gulma Ottochloa nodosa ini juga terdapat

pada perkebunan kelapa sawit Lampung Selatan namun menggunakan bahan aktif

herbisida glifosat.

Resistensi gulma terhadap herbisida tentu telah meluas dan meningkat diberbagai

belahan dunia. Sebuah survey mengidentifikasi 437 biotipe dari 238 spesies (138

dikotil, dan 100 spesiaes monokotil) gulma di 66 negara resisten terhadap 22 kelas

Page 49: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

30

herbisida (Heap, 2014). Penggunaan tanaman transgenik yang toleran terhadap

herbisida glifosat menjadi penyebab munculnya resistensi gulma di Amerika

(Hammond 2010).

2.9 Pengujian Resistensi Gulma

Resistensi terhadap herbisida dapat diketahui dengan melakukan suatu tes atau

pengujian terhadap suatu populasi gulma yang diduga telah berkembang dari

biotipe rentan menjadi biotipe resisten. Menurut Beffa et al, 2012 dalam

pengujian resistensi terhadap herbisida dapat menggunakan 4 metode yaitu

Greenhouse Bioassay pengujian resistensi dengan cara mengamati respon bibit

gulma terhadap herbisida. Data hasil pengamtan diperoleh dengan pengamatan

secara visual yaitu menghitung jumlah gulma yang mati akibat herbisida atau

berdasarkan bobot segar gulma.

Biochemical assays metode ini dengan cara menguji resistensi berdasarkan

perubahan enzim gulma sebagai respon terhadap herbisida. Molecular assays

yaitu metode menentukan resistensi dengan cara mengamati terjadinya mutasi gen

pada gulma akibat herbisida (Beckie et al, 1990).

Analitical assays pengujian dengan melakukan metode kuantitatif maupun

kualitatif serta kemungkinan dapat digunakan untuk menetapkan EMR pada jenis

gulma monokotil dan dikotil yang ditemukan di lahan gandum (Beckie et al,

1990).

Page 50: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

31

Petri dish-based assays

Petri dish-based assays merupakan metode pengujian resistensi gulma dengan

menggunakan parameter pengamatan menunjukkan bahwa biotipe resisten sangat

tidak sensitive terhadap pemberian berbagai konsentrasi herbisida dibandingkan

dengan biotipe rentan herbisida (Beckie et al, 1990)..

Petridish bioassay umumnya membutuhkan panjang tunas atau akar sebagai

parameter pertumbuhan untuk membedakan respon antara biotipe resisten dan

biotipe rentan terhadap larutan herbisida yang berkembang didalam suatu populasi

(Beckie et al, 1990).

Sygenta Quick-Test (QT) merupakan cara pengujian resistensi herbisida yang

dilakukan oleh perusahaan sygenta. Pengujian ini dilakukan dengan cara whole-

plant yang dirancang untuk mendeteksi dengan cepat apakah gulma yang terpapar

herbisida di lapangan merupakan spesies resisten tanpa berhubungan dengan uji

laboratorium. Metode ini sangat sederhana, kuat, hemat biaya, cepat, dan dapat

menjadi acuan bagi para petani dalam mengendalikan gulma yang resisten

terhadap herbisida (Boutsalis,2001).

Berdasarkan dari beberapa metode yang diperoleh, metode yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Greenhouse Bioassay.

2.10 Pengelolaan Terjadinya Resistensi

Rotasi Herbisida

Terjadinya resistensi gulma diakibatkan penggunaan satu jenis herbisida secara

terus menerus. Sebab itu disarankan untuk melakukan penggunaan herbisida

Page 51: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

32

alternatif. Untuk mencegah terjadinya resitensi perlu dilakukan rotasi aplikasi

herbisida. Rotasi herbisida dapat menggunakan herbisida dengan bahan aktif

berbedadan mekanisme kerja berbeda namun juga bisa menggunakan bahan aktif

yang sama namun mekanisme kerjanya yang berbeda.

Pengendalian secara mekanik

Apabila gulma sudah mengalami resistensi cara pengendalian yang efektif juga

dapat dilakukan dengan cara pengendalian secara mekanik menggunakan arit,

koret atau alat untuk pengendalian gulma lainnya. Biasanya pengendalian ini

dapat diaplikasikan pada tanamana sudah menghasilkan.

IWM (Integrated weed Management)

Menurut PT Sygenta Indonesia IWM (Integrated weed Management) merupakan

suatu teknik pengendalian dengan cara mengkombinasikan beberapa pengendalian

gulma dengan biaya yang paling ekonomis.

2.11 Kerugian Akibat Resistensi

Gulma Menjadi Kompetitor Tanaman Budidaya

Apabila gulma sudah mengalami resistensi maka akan sulit untuk dikendalikan,

dan keberdaan gulma yang tidak bisa dikendalikan akan mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya karena dapat menjadi

kompetitor dalam hal unsur hara, air, dan lain sebagainya yang dapat menurunkan

hasil produksi.

Meningkatkan Biaya Pemeliharaan

Page 52: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

33

Karena gulma sudah tidak mampu teracuni pada dosis anjuran maka usaha yang

dapat dilakukan adalah dengan menaikkan dosis anjuran, dengan terus menaikkan

dosis anjuran maka akan meningkatkan pula biaya pemeliharaan.

Pencemaran Lingkungan

Karena gulma sudah tidak mampu teracuni pada dosis anjuran, maka peningkatan

dosis dilakukan, apabila dosis meningkat di tanah dan dalam jangka waktu lama

serta intens maka dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang pada akhirnya

dapat menjadi racun tidak hanya bagi gulma tetapi juga bagi makhluk hidup yang

lainnya.

Hilangnya Alat.

Dalam proses pembuatan satu jenis bahan aktif herbisida biaya yang dapat

digunakan sekitar 80 juta $. Maka dari itu, apabila gulma sudah resisten terhadap

satu jenis bahan aktif herbisida maka herbisida tersebut tidak akan dapat

digunakan lagi dan kerugian besar akan terjadi.

Page 53: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

70

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2017 – Januari 2018 di Rumah

Plastik di area Sekolah Global Madani Jln Kavling Raya Kec. Rajabasa Kota

Bandar Lampung.

3.2 Pointing map

Gulma terpapar glifosat diambil dari Perkebunan Kelapa Sawit Lampung Selatan

dengan kode GPS -5.2960112, 105.1780482, sedangkan gulma tidak terpapar

glifosat diambil dari lahan pekarangan warga Gunung Terang Bandar Lampung

dengan kode GPS -5.3808507, 105.2302383. Berikut adalah Gambar 6 dan

Gambar 7.

Gambar 6 Gulma Terpapar Gambar 7 Gulma Tidak Terpapar

Page 54: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

35

3.3 Sejarah Lahan Gulma

Gulma yang terpapar glifosat diambil dari lahan Perkebunan Kelapa Sawit

Lampung Selatan, Rejosari Natar. Perkebunan kelapa sawit ini berdiri pada tahun

1957 dengan status masih milik Belanda, lalu pada tahun 1963 jatuh ke tangan

Indonesia, pada tahun 1980 berkembang dan mulai ditanami kelapa sawit dengan

luas kurang lebih 25 ha (PTPN VII Unit Rejosari,2013)

3.4 Bahan dan Alat

Penelitian ini menggunakan bibit gulma penting kelapa sawit Lampung Selatan

yang telah menggunakan glifosat lebih dari 30 tahun Axonopus compressus

Eleusine indica dan Ottochloa nodosa. Sebagai pembanding digunakan bibit

gulma Axonopus compressus, Eleusine indica dan Ottochloa nodosa yang belum

terpapar glifosat (Gunung Terang). Herbisida yang digunakan adalah glifosat

(Grandup 480 SL). Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain

knapsack sprayer, nosel merah, timbangan, gelas ukur, ember, gembor, nampan

plastik, gelas plastik, alat pengukur, alat tulis, oven, label dan alat kelengkapan

lainnya.

3.5 Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan secara terpisah pada setiap spesies gulma Eleusine indica,

Ottochloa nodosa, dan Axonopus compressus. Rancangan yang digunakan yaitu

Split plot dengan 5 ulangan. Pengelompokan dilakukan berdasarkan ukuran

gulma. Setiap satu satuan percobaan terdiri dari satu gulma pada satu pot

berukuran diameter 10 cm.

Page 55: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

36

Faktor pertama adalah asal gulma, yaitu :

A1 : Gulma terpapar glifosat dari Lampung Selatan

A2 : Gulma yang tidak terpapar glifosat dari daerah Gunung Terang

Faktor kedua adalah tingkatan dosis bahan aktif herbisida glifosat yang terdiri dari

tujuh taraf, yaitu dosis 0 g/ha (D0), 480 g/ha (D1), 960 g/ha (D2), 1.920 g/ha (D3),

3.840 g/ha (D4), 7.680 g/ha (D5), 15.360g/ha (D6).

I

A1D3 A2D5

A1D6 A2D3

A1D0 A2D4

A1D1 A2D0

A1D2 A2D2

A1D4 A2D1

A1D5 A2D6

II

A2D3 A1D2

A2D4 A1D6

A2D6 A1D1

A2D0 A1D4

A2D1 A1D3

A2D5 A1D0

A2D2 A1D5

III

A2D6 A1D3

A2D5 A1D1

A2D0 A1D6

A2D1 A1D5

A2D2 A1D0

A2D4 A1D2

A2D3 A1D4

IV

A1D4 A2D3

A1D3 A2D2

A1D6 A2D5

A1D0 A2D1

A1D5 A2D4

A1D1 A2D0

A1D4 A2D6

V

Keterangan :

A1 = gulma terpapar herbsida

A2 = gulma tidak terpapar herbisida

D0= 0 g/ha, D1= 480 g/ha, D2= 960 g/ha,

D3= 1.920 g/ha D4= 3.840 g/ha, D5= 7.680

g/ha, D6= 15.360 g/ha.

Gambar 8 Tata Letak Percobaan Resistensi Gulma Axonopus compressus

terhadap Glifosat

A1D3 A2D5

A1D6 A2D3

A1D0 A2D4

A1D1 A2D0

A1D2 A2D2

A1D4 A2D1

A1D5 A2D6

Page 56: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

37

Selanjutnya adalah Gambar 9 tentang tata letak percobaan

I

A1D3 A2D5

A1D6 A2D3

A1D0 A2D4

A1D1 A2D0

A1D2 A2D2

A1D4 A2D1

A1D5 A2D6

II

A2D3 A1D2

A2D4 A1D6

A2D6 A1D1

A2D0 A1D4

A2D1 A1D3

A2D5 A1D0

A2D2 A1D5

III

A2D6 A1D3

A2D5 A1D1

A2D0 A1D6

A2D1 A1D5

A2D2 A1D0

A2D4 A1D2

A2D3 A1D4

IV

A1D4 A2D3

A1D3 A2D2

A1D6 A2D5

A1D0 A2D1

A1D5 A2D4

A1D1 A2D0

A1D4 A2D6

V

Keterangan :

A1 = gulma terpapar herbsida

A2 = gulma tidak terpapar herbisida

D0= 0 g/ha, D1= 480 g/ha, D2= 960 g/ha,

D3= 1.920 g/ha D4= 3.840 g/ha, D5= 7.680

g/ha, D6= 15.360 g/ha.

Gambar 9 Tata Letak Percobaan Resistensi Gulma Eleusine indica terhadap

Glifosat

A1D3 A2D5

A1D6 A2D3

A1D0 A2D4

A1D1 A2D0

A1D2 A2D2

A1D4 A2D1

A1D5 A2D6

Page 57: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

38

Selanjutnya adalah Gambar 10 tentang tata letak percobaan

I

A1D3 A2D5

A1D6 A2D3

A1D0 A2D4

A1D1 A2D0

A1D2 A2D2

A1D4 A2D1

A1D5 A2D6

II

A2D3 A1D2

A2D4 A1D6

A2D6 A1D1

A2D0 A1D4

A2D1 A1D3

A2D5 A1D0

A2D2 A1D5

III

A2D6 A1D3

A2D5 A1D1

A2D0 A1D6

A2D1 A1D5

A2D2 A1D0

A2D4 A1D2

A2D3 A1D4

IV

A1D4 A2D3

A1D3 A2D2

A1D6 A2D5

A1D0 A2D1

A1D5 A2D4

A1D1 A2D0

A1D4 A2D6

V

Keterangan :

A1 = gulma terpapar herbsida

A2 = gulma tidak terpapar herbisida

D0= 0 g/ha, D1= 480 g/ha, D2= 960 g/ha,

D3= 1.920 g/ha D4= 3.840 g/ha, D5= 7.680

g/ha, D6= 15.360 g/ha.

Gambar 10 Tata Letak Percobaan Resistensi Gulma Ottochloa nodosa terhadap

Glifosat

A1D3 A2D5

A1D6 A2D3

A1D0 A2D4

A1D1 A2D0

A1D2 A2D2

A1D4 A2D1

A1D5 A2D6

Page 58: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

39

3.6 Pelaksanaan Penelitian

3.6.1 Persiapan Gulma Bahan Percobaan

Sebelum pelaksanaan percobaan, kegiatan awal yang dilakukan adalah survei

lapangan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengambil kecambah

gulma dari daerah yang terpapar glifosat (perkebunan kelapa sawit Lampung

Selatan).

Bibit dari masing-masing gulma (Axonopus compressus, Eleusine indica dan

Ottochloa nodosa) diambil dari dua tempat yaitu daerah yang terpapar glifosat

(lahan perkebunan kelapa sawit Lampung Selatan) dan daerah yang belum

terpapar glifosat (Gunung Terang). Kecambah yang telah diambil dari lahan

dimasukkan ke dalam koran yang sudah dibasahi dengan air lalu dimasukkan ke

plastik sebelum ditanam ke media percobaan. Gulma di aplikasi herbisida setelah

berumur kurang lebih dua bulan terhitung dari penanaman kecambah ke dalam

pot.

3.6.2 Penanaman Gulma Bahan Percobaan

Kecambah gulma ditanam ke dalam pot berdiameter 10 cm yang berisi media

tanam top soil, kompos, dan pasir. Setiap pot ditanam 1 gulma, dan gulma

dipelihara sampai berumur dua bulan setelah pindah tanam. Berikut adalah gulma-

gulma yang digunakan sebagai bahan penelitian dapat dilihat pada Gambar 11

Gambar 12 dan Gambar 13.

Page 59: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

40

Gambar 11 Gulma Axonopus compressus

Gambar 12 Gulma Eleusine indica

Gambar 13 Gulma Ottochloa nodosa

Page 60: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

41

3.6.3 Aplikasi Glifosat

Sebelum aplikasi, kalibrasi alat semprot untuk menentukan volume semprot.

Penentuan volume semprot disesuaikan dengan dosis perlakuan herbisida. Nosel

yang digunakan adalah nosel warna merah dengan lebar bidang semprot 2 m.

Kalibrasi dilakukan dengan metode luas untuk menentukan volume semprot yang

didapat sebesar 350 g/ha yang dibutuhkan untuk luas lahan 2 x 5m,

penyemprotan dilakukan dari dosis terendah hingga dosis tertinggi. Berikut adalah

gambar 14. pada saat aplikasi glifosat terhadap gulma di lahan percobaan

Gambar 14 Aplikasi Glifosat

Gulma yang telah siap aplikasi dikelompokkan berdasarkan keseragaman dengan

lima ulangan dan diberi label sesuai perlakuan. Aplikasi ketiga jenis gulma

dilakukan sebanyak dua kali yang pertama yaitu gulma Axonopus compressus,

lalu empat hari kemudian baru aplikasi Eleusin indica dan Ottochloa nodosa.

Gulma yang akan diaplikasi disusun secara acak, kemudian disemprot merata

sesuai dosis perlakuan. Gulma yang telah diaplikasi herbisida diletakan pada

Page 61: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

42

lahan terbuka yang terkena sinar matahari agar penyerapan herbisida oleh gulma

dapat optimal. Selanjutnya gulma disusun pada rak di rumah plastik sesuai

perlakuan percobaan.

3.6.4 Pengamatan

3.6.4.1 Persen Keracunan

Pengamatan persen keracunan dilakukan dengan mengamati secara visual gejala

yang ditimbulkan herbisida pada gulma yaitu perubahan warna daun, bentuk daun,

pertumbuhan tidak normal, dan gulma mengering hingga mati. Penentuan persen

keracunan dilakukan dengan membandingkan gulma yang diberi perlakuan

herbisida dengan gulma tanpa perlakuan (kontrol). Perbandingan antar kondisi

gulma tersebut dapat diperoleh nilai persen keracunan gulma. Pengamatan

dilakukan setiap 2 hari sekali dimulai dari 2 HSA hingga 14 HSA (hari setelah

aplikasi).

3.6.4.2 Tingkat Kehijauan Daun

Tingkat kehijauan daun diukur pada 4, 8, 10, 14 HSA. Pengukuran tingkat

kehijauan daun dilakukan dengan menggunakan SPAD 502. Tujuan dilakukan

pengukuran tingkat kehijauan daun adalah untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan tingkat kehijauan daun pada gulma yang diduga resisten dengan gulma

non resisten setelah diberi perlakuan dosis herbisida berbahan aktif glifosat.

Page 62: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

43

3.6.4.3 Bobot Kering Gulma

Setelah pengamatan persen keracunan berakhir, dilakukan pengamatan bobot

kering gulma. Pemanenan gulma dilakukan pada 2 HSA hingga 14 HSA (hari

setelah aplikasi). Gulma dipanen dengan cara memotong pangkal batang gulma.

Gulma yang dipanen hanya bagian yang masih hidup, sedangkan bagian yang

sudah mati dibuang. Biomassa gulma yang telah dipanen dimasukan ke dalam

amplop kertas yang telah diberi label sesuai perlakuan. Gulma dikeringkan

menggunakan oven pada suhu 80oC selama 48 jam. Setelah dikeringkan, gulma

kemudian ditimbang dan dicatat bobotnya sesuai perlakuan.

3.7 Analisis Data

3.7.1 Kecepatan Meracuni

Kecepatan glifosat meracuni gulma yang diujikan diperoleh dari data persen

keracunan. Data dianalisis dengan anailisis probit untuk menentukan nilai Lethal

Time (LT50). LT50 merupakan waktu yang dibutuhkan untuk membunuh atau

meracuni gulma yang diuji sebesar 50%. Dari nilai LT50 dapat diketahui waktu

yang dibutuhkan glifosat untuk meracuni gulma hingga 50%. Kecepatan meracuni

herbisida dapat diperoleh dari transformasi persen keracunan ke nilai probit

dengan bantuan tabel probit dan hari pengamatan diubah ke dalam bentuk log.

Dari log hari (X) dan probit (Y) ditentukan persamaan regresi sederhana Y = aX +

b. Dari persamaan regresi tersebut ditentukan nilai X dengan Y = 5 untuk

menentukan nilai log hari dimana gulma teracuni 50%. Nilai X kemudian diubah

Page 63: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

44

ke anti log sehingga diperoleh nilai LT50 (Lethal Time). (Hasinu, 2009). Nilai Y =

5 digunakan karena nilai probit dari 50% adalah 5.

3.8 Dosis Efektif (ED50)

ED50 adalah suatu nilai yang menunjukan keefektifan dosis herbisida dalam

meracuni spesies gulma. Data bobot kering gulma yang diperoleh kemudian

dikonversi menjadi persen kerusakan. Persen kerusakan adalah nilai yang

menunjukkan seberapa besar herbisida dapat mematikan gulma. Nilai persen

kerusakan dapat diperoleh dengan membandingkan nilai bobot kering perlakuan

herbisida dengan kontrol menggunakan persamaan berikut :

% kerusakan = (1-(P/K)) x 100%

Keterangan :

P = Nilai bobot kering gulma dengan perlakuan herbisida.

K = Nilai bobot kering gulma kontrol.

Persen kerusakan ditransformasi ke dalam nilai probit dengan bantuan tabel

probit. Taraf dosis yang diuji diubah kedalam bentuk log. Dari nilai probit persen

kerusakan (Y) dan log dosis (X), ditentukan persamaan regresi sederhana Y = aX

+ b. Dari persamaan tersebut, ditentukan nilai X untuk Y = 5 karena yang dicari

adalah ED50 (nilai probit dari 50% adalah 5). Nilai X kemudian dianti log

sehingga diperoleh ED50 gulma. ED50 menunjukkan dosis yang menyebabkan

penekanan gulma hingga 50% (Guntoro et al, 2013).

Page 64: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

45

3.9 Nisbah Resistensi (NR)

Nisbah Resistensi (NR) merupakan nilai dari perbandingan ED50 gulma terpapar

dengan gulma tidak terpapar. Berdasarkan nisbah resistensi didapatkan

penggolongan tingkat resistensi gulma spesies uji. Gulma tergolong resisten tinggi

apabila nilai NR 6-12, resistensi rendah apabila nilai NR 2-6, dan tergolong

sensitif apabila nilai NR < 2 (Ahmad et al, 2012).

Page 65: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

70

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Nilai ED50 (Median Effective Dose) gulma Axonopus compressus, Eleusine

indica dan Ottochloa nodosa yang terpapar glifosat masing-masing 407.28,

551.20, 427.42 g/ha, sedangkan untuk gulma yang tidak terpapar memiliki

nilai masing-masing 240.01, 249.90, 291.63 g/ha. Artinya gulma yang

terpapar glifosat memerlukan dosis lebih tinggi untuk teracuni 50%

dibandingkan gulma yang tidak terpapar glifosat.

2. Nilai LT50 (Median Lethal Time) gulma Axonopus compressus, Eleusine

indica dan Ottochloa nodosa yang terpapar glifosat memiliki nilai yang lebih

rendah disemua dosis dibandingkan dengan gulma yang tidak terpapar

glifosat artinya gulma terpapar glifosat membutuhkan waktu lebih lama untuk

teracuni dibandingkan dengan gulma yang tidak terpapar glifosat.

3. Nilai Nisbah Resistensi (NR) gulma Axonopus compressus, Eleusine indica

dan Ottochloa nodosa yang terpapar masing-masing adalah 1.70, 2.21, dan

1.5, maka gulma Axonopus compressus dan Ottochloa nodosa masih belum

menunjukkan adanya resistensi terhadap glifosat, sedangkan gulma Eleusine

indica sudah mengalami resistensi rendah.

Page 66: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

75

4. Memberikan informasi kepada pemilik perkebunan kelapa sawit Lampung

Selatan dan perusahaan lain yang menggunakan glifosat tentang terjadinya

resistensi terhadap gulma di perkebunan kelapa sawit tersebut.

5.2 Saran

Adapun saran penulis untuk penelitian selanjutnya yaitu

1. Dilakukan penelitian lebih lanjut tentang resistensi terhadap anakan gulma

resisten Eleusine indica dilahan perkebunan kelapa sawit Lampung Selatan.

2. Dilakukan penelitian terhadap gulma Eleusine indica yang resisten di

perkebunan selain di perkebunan kelapa sawit Lampung Selatan.

Page 67: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

70

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hamdani,M.S., M. J. Owen, Qin Yu, and S. B. Powles. 2012. ACCase-

Australian Grain Belt. Weed Technology 26:130–136.

Beckie,H. J.,L.F. Friesen, K.M. Nawolsky, dan I.N. Morrison. 1990. A Rapid

Bioassay to Detect Trifluralin-Resistant Green Foxtail (Setaria viridis).

Weedtechnology 4:505-508.

Beffa, R., F. Andrea, L. Lother, H. Martin, L. Bernd, P.R.S Juan dan S.Harry .

Weed Resistance Diagnostic Technologies to Detect Herbicide Resistance

in Cerealgrowing Areas. 25th

German Conference on weed Biology and

Weed Control Boutsalis.

Preston, J. K dan S.B. Powles. 2001. Molecular Basis of Resistance to

Acetolactate Synthase-Inhibiting Herbicides in Sisymbrium oriental and

Brassica tournefortii. Pesticide Science 55:507-516.

Breden, G and James T.B. 2015. Goosegarss (Eleusine indica). Turfgrass Science.

University of Tenessee. www.tenesseturfgrassweeds.org. Diakses pada

tanggal 5 Mei 2017 Pukul 18.56 Wib.

Buhler,W. 2002. Incidence and History of Herbicide Resistance (WSSA).

Pesticide Environmental Stewardship. Promoting Proper Pesticide Use and

Handling. Center for Integrated Pest Management.

Bukowska, B. 2005. Toxicity of 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid-Molecular

Mechanisms. Polish J. of Environ. Stud. 15(3):365-374.

CRC Weed Management. 2003. Weed management guide: Praxelis (Praxelis

clematidea). Cooperative Research Centre (CRC) for Australian Weed

Management. Australia. Cyhalofop-Butyl dan Penoxsulam terhadap

Beberapa Jenis Gulma Padi.

Davis, M.M., O'Keefe, S.L., Primrose, D.A., Hodgetts, R.B. (2007). A

neuropeptide hormone cascade controls the precise onset of post-eclosion

cuticular tanning in Drosophila melanogaster. Development 134(24):

4395--4404.

Guntoro, D. Fitri, and T. Yuga. 2013. Aktivitas Herbisida Campuran Bahan Aktif

Page 68: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

77

Hager, A.G. dan Refsell, D. J. 2008. Herbicides persistence and how to test foR

residues in soils. Illinois Agricultural Pest Management Handbook.

University of Illinois Extension. Urbana.

Hammond, E. Third World Network.2010. Genetically Engineered Backslide :

The Impact Of Glyphosate Resistant Palmer Pigweed On Agriculture In

The United States.

Haryadi, Agustinus. 2017. Uji Resistensi Gulma Rumput Belulangan (Eleusine

indica),Jalantir (Erigeron sumatrensis), Dan Teki Udelan (Cyperus

kyllingia) Asal Perkebunan Jambu Biji Lampung Timur Terhadap

Herbisida Glifosat. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hastuti, Yuliana, Nurjannah. 2014. Efikasi Herbisida Amonium Glufosinatt

Gulma Umum Pada Perkebunan Karet yang Menghasilkan [ Hevea

Brasiliensis ( Muell.) Arg ]. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Heap I. 2005. The international survey of herbicide resistent weeds.

http://www.weedscience.com. Diakses pada tanggal 6 Mei 2017 pukul

15.09 WIB.

Heap I. 2011. Global Distribution of Herbicide Resistance. WSSA Herbicide

Resistance Management Lesson 1. WSSA All Rights Reserved.

Manalil, S. 2015. An analysis of polygenic herbicide resistance evolution and

its management based on a population genetics approach. Basic and

Applied Ecology. 16 :104–111.

Mangoensoekardjo, S. 1976. Keracunan Herbisida Pada Kelapa Sawit. Prasarana

dan Pembahasan Kelapa Sawit 1976. Hal 229 – 234.

Manidool, C. (1992) Axonopus compressus (Sw.) P. Beauv. In: 't Mannetje, L. and

Jones, R.M. (eds) Plant Resources of South-East Asia No. 4. Forages. pp.

53-54. (Pudoc Scientific Publishers, Wageningen, the Netherlands).

Moenandar, Jody. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian gulma. Rajawali Pers.

Jakarta.

Moenandar, Jody. 2010. Persaingan Tanaman Budidaya Dengan Gulma. Raja

Grafindo. Jakarta.

Oil world (2003) Palm Oil in march 2013. Jerman, Juni, Diakses Pada Tanggal 15

Juni 2018 dari http:/oilworld.biz/statistic/by_commodity/Juni/2013.

Pardamean, Maruli. 2017. Kupas Tuntas Agribisnis Kelapa Sawit. Swadaya,

Jakarta timur.

Page 69: RESISTENSI GULMA RUMPUT Axonopus compressus, Eleusine ...digilib.unila.ac.id/54843/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rancangan yang digunakan yaitu Split plot dengan 5 ulangan

78

Prather, T.S., J.M. Ditomaso dan J.S. Holt. 2000. Herbicide Resistance: Definition

and Management Strategies. Division of Agriculture and Natural

Resources (University Of California). Htpp://anrcatalog.ucdavis.edu.[22

Maret 2018]

Purba, E.2009. Keanekaragaman Herbisida Dalam Pengendalian Gulma

Mengatasi Populasi Gulma Resistensi Toleran Herbisida. Pidato

Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara,

Medan

Rochmah, A. 2017. Uji Resistensi Gulma Eleusine Indica, Erigeron Sumatrensis,

Dan Cyperus Kyllingia Dari Perkebunan Jambu Biji Di Lampung Timur

Terhadap Herbisida Parakuat. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Santhakumar. 2012. Herbicides-resistance management in developing

countries. Weed Management for Developing Countries. FAO Plant

Production and Protection Paper. Sawah. IPB. Bogor. Bul. Agrohorti

1(1):14–148.

Sembodo, D.R.J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Simangunsong, Y. P. 2018. Manajemen Pengendalian Gulma Perkebunan Kelapa

Sawit. Bul Agrohorti 6 (2) : 189 – 196. Bogor.

Sriyani, N, Lubis, A.T, Sembodo, D.R.J, Mawardi,D, Suprapto, H, Susanto, H,

Pujisiswanto, H, Abdachi, T, Oki,Y. 2014. Upland Weed Flora of

Southern Sumatera. An Illustrated Weed Identification Book. Global

Madani Press. Bandar Lampung.

Sutikno,S. 1992. Pestisida Dasar-Dasar dan Dampak Penggunaannya. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Thompson, R.P.1979. There has never been a herbicide like this before. Round

Up Herbicides Symposium III For Sumatra. Medan P 3 – 33.

Tjitrosoedirdjo, S,.I.H. Utomo dan J. Wiroatmodjo (eds). 1984. Pengelolaan

Gulma Di Perkebunan. Kerjasama Biotrop Bogor PT Gramedia. Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta,

Thallophyta,Bryophyta, Pterydophyta). Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Yamsuddin, E., dan Hutauruk, C.H. 1999. Pengendalian Gulma Dengan Herbisida

Pada Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan. Jur. PPKS. 09:1-3.