republik indonesia risalah rapat kerja komisi x dpr ri … · 2019-09-12 · ketua rapat (dr. h....

54
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : V Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Kerja Dengan : Menteri Pariwisata RI Hari, Tanggal : Kamis, 20 Juni 2019 Waktu : 14.18 s.d. 17.41 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi X DPR RI Gedung Nusantara I Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Ketua Rapat : Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M. Sekretaris Rapat : Sarilan Putri Khairunnisa, S.Sos./Kabagset. Komisi X DPR RI Acara : 1. Daya Serap APBN Tahun 2018 2. Daya Serap Pelaksanaan APBN Semester I Tahun 2019 3. Pembahasan RKA K/L dan RKP K/L 2020 Hadir : PIMPINAN: 1. Dr. Ir. Djoko Udjianto, M.M. 2. Dr. Ir. Hetifah, M.P.P. 3. Ir. H. A. R. Sutan Adil Hendra, M.M. 4. Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M. 5. Dr. Reni Marlinawati ANGGOTA: FRAKSI PDI-P: 6. Nusyirwan Soedjono, S.T. 7. Asdy Narang, S.H., M.Comm.LAW 8. M. Guruh Irianto Sukarno Putra, S.A.P., M.M., M.Si.

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH

RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI DENGAN

KEMENTERIAN PARIWISATA RI

Tahun Sidang : 2018-2019

Masa

Persidangan : V

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Kerja

Dengan : Menteri Pariwisata RI

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Juni 2019

Waktu : 14.18 s.d. 17.41 WIB

Tempat :

Ruang Rapat Komisi X DPR RI

Gedung Nusantara I Lt. 1,

Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Ketua Rapat : Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M.

Sekretaris Rapat :

Sarilan Putri Khairunnisa, S.Sos./Kabagset.

Komisi X DPR RI

Acara : 1. Daya Serap APBN Tahun 2018 2. Daya Serap Pelaksanaan APBN Semester I

Tahun 2019 3. Pembahasan RKA K/L dan RKP K/L 2020

Hadir : PIMPINAN:

1. Dr. Ir. Djoko Udjianto, M.M.

2. Dr. Ir. Hetifah, M.P.P.

3. Ir. H. A. R. Sutan Adil Hendra, M.M.

4. Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M.

5. Dr. Reni Marlinawati

ANGGOTA:

FRAKSI PDI-P:

6. Nusyirwan Soedjono, S.T. 7. Asdy Narang, S.H., M.Comm.LAW 8. M. Guruh Irianto Sukarno Putra, S.A.P., M.M.,

M.Si.

Page 2: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

9. dr. Sofyan Tan 10. Vanda Sarundajang 11. Dra. SB. Wiryanti Sukamdani 12. MY Esti Wijayati 13. Irine Yusiana Roba Putri

14. Jimmy Demianus Ijie

15. Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP.

FRAKSI PARTAI GOLKAR:

16. Dr. H. Noor Achmad, M.A. 17. Ferdiansyah, S.E., M.M. 18. Dra. Hj. Popong Otje Djundjunan 19. Drs. H. A. Mujib Rohmat, M.H. 20. Ir. Bambang Sutrisno 21. DR. Marlinda Irwanti, S.E., M.Si. 22. H. Mohammad Suryo Alam, Ak., M.B.A. 23. H. Hasnuryadi Sulaiman FRAKSI PARTAI GERINDRA:

24. Ir. Dwita Ria Gunadi

25. Ir. Sri Meliyana

26. Jamal Mirdad

27. Ir. H. Nuroji

28. H. Iwan Kurniawan, S.H.

29. H. Moh. Nizar Zahro, S.H.

30. Ir. Salomo Parlindungan Hutabarat

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT:

31. Edhie Baskoro Yudhoyono, M.Sc.

32. Rinto Subekti, S.E., M.M.

33. Putu Supadma Rudana

34. Anita Jacoba Gah, S.E.

35. Drs. Ayub Khan, M.Si.

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL:

36. Hj. Laila Isyiana DS, S.E.

37. Anang Hermansyah

38. Yayuk Basuki

39. Hj. Dewi Coryati, M.Si.

40. H. Amran, S.E.

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA:

41. A. Helmy Faishal Zaini

42. H. Dedi Wahidi, S.Pd.

43. Dr. H. Zainul Arifin Noor, S.E., M.M.

44. Dra. Hj. Lathifah Shohib

Page 3: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

45. Arzeti Bilbina, S.E., M.A.P.

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

46. Toriq Hidayat, LC

47. H. Mustafa Kamal, SS.

48. Hj. Ledia H. Amaliah, S.Si., M.Ps.I.T.

FRAKSI PARTAI PERSATUAN

PEMBANGUNAN:

49. SY. Anas Thahir

50. Drs. H. Anwar Idris

51. Hj. Ratieh Sanggarwaty, S.E.

FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

52. Drg. Hj. Yayuk Sri Rahayuningsih, M.M., M.H.

53. H. Endre Sasifoel

54. Hj. Titik Prasetyowaty Verdi, S.H., M.H.

FRAKSI PARTAI HANURA:

55. ------

Page 4: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.):

Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Bapak Arief Yahya beserta jajarannya yang kami hormati, Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI, Yang terhormat, dan Hadirin sekalian yang saya hormati.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, mari kita tidak henti-henti

memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya kita diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Kerja dengan saudara Menteri Pariwisata Republik Indonesia, pada hari ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami dari meja pimpinan menyampaikan, Selamat Idul Fitri 1440 Hijjriah, Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin kepada semuanya yang hadir. Mudah-mudahan amal ibadah kita selama bulan suci Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan kita kembali menemui bulan Ramadhan tahun depan, Amiin.

Kami juga menyampaikan rasa kehilangan dan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya, Bapak Ukus Kuswara, Sekretaris Menteri Pariwisata yang berpulang ke rahmatullah, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, diampuni segala kesalahannya, dan dilapangkan kuburnya serta diberi tempat yang baik di sisi Allah SWT.

Bapak Ibu Hadirin yang kami hormati.

Menurut laporan dari sekretariat, saat ini Rapat Kerja Komisi X DPR RI

dengan Menteri Pariwisata telah di tanda tangani oleh 40 dari 52 anggota Komisi X DPR RI yang telah lebih dari separuh unsur fraksi, mohon maaf mungkin hanya buku dan tumblernya yang ada, tapi orangnya tadi baru pada keluar, mungkin masih sholat.

Menurut Pasal 251 ayat (1), Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib telah terpenuhi, dengan mungucap bismillahirohmanirahim, perkenankan kami membuka raker hari ini dan rapat terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA 14.18 WIB)

Bapak Ibu hadirin yang kami hormati.

Agenda raker hari ini adalah satu, evaluasi daya serap APBN 2018. Dua,

pelaksanaan dan daya serap kuartal satu APBN tahun anggaran 2019. Yang ketiga, pembahasan RKKM tahun 2020. Apakah anda bersetujui?

(RAPAT: SETUJU)

Bapak Ibu hadirin yang kami hormati.

Untuk agenda pertama yaitu evaluasi pelaksanaan program dan daya

serap APBN tahun anggaran 2018. Berdasarkan raker Komisi X DPR RI dengan Menteri Pariwisata Republik Indonesia mengenai pembahasan daya serap APBN tahun anggaran 2018 menunjukan, bahwa realisasi daya serap

Page 5: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

APBN tahun anggaran 2018 Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, sampai tanggal 23 April 2018 adalah sebesar Rp 205.436.985.917,- atau 5,5% dari pagu APBN tahun anggaran 2018 sebesar 3.733.408.080.000,- catatannya sampai saat ini Komisi X DPR RI belum mendapatkan data mengenai daya serap APBN tahun anggaran 2018 secara menyeluruh, hanya baru sampai April 2018.

Oleh karena itu, kami mohon kepada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk menyampaikannya dalam paparan nanti.

Memperhatikan pagu anggaran program prioritas dan target daya serap APBN Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, tahun anggaran 2018 Komisi X DPR RI perlu mendapatkan laporan dan penjelasan, pelaksanaan daya serap APBN tahun anggaran 2018. Secara komprehensif per-unit kerja, per-program, per-jenis belanja dan pergerakan realisasi anggaran per-bulan dari Januari sampai dengan Desember 2018, termasuk permasalahan yang muncul dan penyelesaiannya. Hal ini penting sebagai rujukan utuk penyusunan maupun perbaikan kebijakan pengelolaan keuangan negara.

Kami mengingatkan kembali bahwa, dalam raker 11 September 2017 yang membahas RAPBN tahun anggaran 2018. Komisi X DPR RI memberikan catatan dan masukan kepada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, antara lain: a. Dalam mengembangkan pariwisata, seharusnya tidak hanya berorienasi

pada jumlah wisatan dan berorientasi ekonomi. Tetapi juga, harus memperhatikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan baik.

b. Menajamkan program dan anggaran untuk destinasi wisata dan penggembangan sumber daya manusia kepariwisataan sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam menopang promosi pariwisata.

c. Perlu menyiapkan SDM yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang berstandar pariwisata dunia, dalam rangka menunjang dan mensukseskan target wisman sebanyak 20 juta pada tahun 2019 ini.

d. Perlu menyiapkan kebijakan kepariwisataan yang dapat mendorong provinsi, kabupaten/kota, memajukan pariwisata dan mendorong intensitas keterlibatkan masyarakat dalam menggembangkan destinasi pariwisata termasuk dalam pembentukan badan otoritas pariwisata. Selain itu, Komisi X DPR RI juga ingin mendapatkan gambaran dan data

komprehensif mengenai dampak penyelenggaraan ASIAN GAME ke-18 tahun 2018 dari sisi pariwisata Indonesia.

Dalam berbagai rapat Komisi X DPR RI mendorong Kementerian Pariwisata agar melakukan evaluasi strategi pemasaran dan perlunya sinergi antara antar kementerian lembaga dan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta para pemangku kepentingan kepariwisataan. Komisi X DPR RI juga medorong Kementerian Pariwisata untuk membuat trobosan implementasi konsep kemneterian pariwisata, BAS. Branding, Advertising, dan Selling, agar destinasi wisata Indonesia meningkat dari dikenal mejadi diingat dan kemudian menjadi prioritas utama kunjungan wisata dunia. Intinya, kami mendapat gambaran umum dan data rinci mengenai realisasi program dan kegiatan pada APBN tahun anggaran 2018.

Page 6: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Bapak Ibu, hadirin yang kami hormati.

Agenda yang kedua adalah pelaksanaan dan daya serap kuartal satu APBN tahun anggaran 2019, berdasarkan RDP tanggal 24 Oktober 2018 Komisi X DPR RI dan Kementerian Pariwisata sepakat bahwa pagu alokasi anggaran belanja Kementerian Pariwisata Republik Indoneia pada RAPBN tahun anggaran 2019 definitif sebesar Rp 3.831.062.805.000,- dialokasikan menurut unit kerja, sebagai berikut. Sekretariat Kementerian Rp 319.650.562.000,- Deputi bidang pengembangan industri dan kelembagaan pariwisata Rp 1.368.008.660.000,- Deputi bidang pengebangan destinasi pariwisata Rp 227.750.715.000,- Deputi bidang penggembangan pemasaran pariwisata I Rp 862.510.270.000,- Deputi bidang penggembangan pemasaran pariwisata II Rp 1.053.142.598.000,- Total, Rp 3.831.062.805.000,- Dengan alokasi berdasarkan jenis belanja sebagai berikut, belanja pegawai 249.629.128.000,- atau presentasinya 6,25% belanja pegawai. Kemudian, belanja barang Rp 2.870.430.974.000,- atau 74,93% belanja modal Rp 711.002.703.000,- atau 18,56%.

Dalam raker tersebut Komisi X DPR RI dan Kementerian Pariwisata Republik Indoneia, menyepakati bahwa program-program strategis nasional yang bermanfaat bagi rakyat pada umumnya, serta program-program yang sangat dibutuhkan masyarakat di Kabupaten/Kota tertentu akan memperhatikan saran, pandan dan usulan Anggota Komisi X DPR RI dalam rangka pengawasan dan berdasarkan Pasal 227 ayat 3 UU 42 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang 17 Tahun 2014 MD 3, Komisi X DPR RI mendesak Kementerian Pariwisata untuk menyerahkan kepada Komisi X DPR RI, bahan tertulis mengenai jenis belanja, dan kegiatan, paling lambat tanggal 30 eh paling lambat 30 hari setelah Undang-Undang tentang APBN Tahun anggaran 2019 ditetapkan di di Rapat Paripurna DPR RI. Intinya adalah pelaksanaan program dan anggaran harus transparan, akuntabel, dan berdasarkan ketentuan yang ada. Daya serap yang tinggi akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Karenanya, diperlukan percepatan pelaksanaan kinerja dan percepatan penyerapan anggaran. Dalam hal ini Komisi X DPR RI perlu mendapatkan penjelasan dari sisi perencanaan, pelaksanaan, permasalahan dan penanganannya serta realisasi target kuartal 1 atau pada semester 1 pada tahun anggaran 2019 ini.

Bapak Ibu dan hadirin yang kami hormati.

Agenda ketiga adalah pembahasan RKA K/L Tahun 2020 terkait hal ini

pembahasan lebih intens akan kita laksanakan setelah Presiden Republik Indonesia menyampaikan nota keuangan RAPBN tahun anggaran 2020 pada Sidang Paripurna Tanggal 16 Agustus 2019. Nanti, sehingga ini ga usah terlalu panjang panjang, ga usah terlalu lama lama lah. Masih harus menunggu tanggal 16 Agustus.

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional tahun 2005-2025 tahun pada tahun 2020 nanti, kita berada pada tahun ke-1 atau pertama fase RPJM ke-4, dengan tema RKP tahun 2020 adalah APBN untuk daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas SDM.

Pagu indikatif RAPBN tahun anggaran 2020 Kementerian Pariwisata Republik Indonesia adalah sebesar Rp 4.027.002.000.000,- sekian atau

Page 7: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

mengalami kenaikan jika dibanding pagu indikatif RAPBN tahun anggaran 2019 yaitu sebesar 3 triliun. Pagu indikatif 2019 3 triliun betul. Rp 3.513.169.304.000,- dan pagu indikatif RAPBN tahun anggaran 2018 sebesar Rp 3.724.908.100.000,- yang didalamnya terdapat anggaran fungsi pendidikan sebesar 728 miliar rupiah.

Terkait RAPBN tahun anggaran 2020 ini, Komisi X DPR RI ingin mendapatkan gambaran dan penjelasan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengenai sandingan pengalokasian di masing-masing unit utama dan program-programnya. Antara pagu indikatif RAPBN tahun anggaran 2019, pagu definitif APBN tahun anggaran 2019, dan pagu indikatif RAPBN tahun anggaran 2020. Termasuk pula, penjelasan strategi yang akan di lakukan oleh Kementerian Pariwisata dalam rangka memenuhi target tahun 2020 yang telah di tetapkan dalam RKP. Bapak Ibu dan hadirin yang kami hormati.

Selanjutnya, untuk efetifitas waktu kami persilahkan kepada Saudara

Menteri Pariwisata untuk menyampaikan paparannya sesuai dengan agenda raker hari ini, namun sebelumnya kita perlu kesepakatan waktu terlebih dahulu. Sekarang sudah pukul 14.40 kita akan selesai pukul. Pukul 16.00 cukup? Pukul 16.00 ya, sepakat? Pak menteri? Pukul 16.00 ya

(RAPAT: SETUJU)

Selanjutnya, kami persilahkan kepada Pak Menteri Pariwisata Republik

Indonesia, untuk menyampaikan paparannya. MENTERI PARIWISATA RI (ARIEF YAHYA): Baik, terima kasih. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat sore salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Yang terhormat Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua, Bapak dan Ibu Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat. Hadirin yang berbahagia. Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha pengasih dan penyayang, karena berkat rahmat dan karunianya kita diberikan kesehatan serta kekuatan sehingga pada hari ini kembali dapat melaksanakan rapat kerja. Sesuai dengan undangan dewan yang terhormat, agenda rapat kerja hari ini adalah sebagai berikut, yang pertama adalah daya serap APBN tahun 2018, yang kedua daya serap pelaksanaan kuartal 1 tahun 2019, yang ketiga pembahasan RKA K/L dan RKP tahun 2020. Atas nama Kementerian Pariwisata kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini. Dalam suasana bulan syawal ini,

Page 8: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

atas nama seluruh jajara Kementerian Pariwisata izinkan kami menyampaikan, Selamat Idul Fitri 1440 Hijjriah, Minal Idin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin. Bapak Ketua dan Wakil Ketua serta Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat. Perkenankan pada kesempatan yang berbahagia ini, sebelum membahas agenda utama, izinkan kami menyampaikan perkembangan terkait dengan kepariwisataan yang telah ditetapkan sebagai leading sector atau sektor unggulan dalam pembangunan perekonomian nasional Indonesia. Sambil menunggu tayangan. Baik mohon maaf, kami teruskan. Beberapa penghargaan internasional yang telah berhasil diraih dalam sektor pariwisata, antara lain sebagai berikut: yang pertama, akhirnya Indonesia peringkat satu dalam indeks wisata halal dunia, berdasarkan GMTI, Global Muslim Travel Index yang dirilis oleh Crescent Rating. Jadi seperti kita ketahui, tahun lalu kita peringkat dua, dan tahun 2019 ini kita peringkat satu bersama dengan Malaysia, jadi juara kembar bersama Malaysia untuk wisata halal. Yang kedua adalah peringkat ke-6 katagori negara terindah di dunia berdasarkan situs Rough Guides. Nah, ini berkali-kali kita katakan bahwa sektor pariwisata ini kita bisa bersaing ditingkat dunia, menjadi yang terbaik. Next, terus. Ini menurut Lonely Planet kita adalah Indonesia masuk dalam Top 10, Destinasi yang wajib di kunjungi tahun 2019. Lonely Planet ini adalah anak perusahan dari BBC London. Berikutnya, Indonesia masuk dalam negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat sedunia. Jadi kita masuk nomor 9 tercepat di dunia, nomor 3 di Asia dan nomor 1 di Asia Tenggara. Ini berdasarkan ee Realease WTTC, World Travel and Tourism Council. Lalu, berikutnya nomor lima. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia telah ditetapkan sebagai Kementerian Pariwisata terbaik di Asia-Pasifik tahun 2019 ini. Berikutnya, Indonesia masuk Top 20 Fastest Growing Tourism Industry in the World. Nah, kira-kira demikian penghargaan, nanti kita bisa lihat hasilnya, bahwa pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar nomor, Top three atau Top four di Indonesia. Next, nah ini Indonesia, pertumbuhannya sangat tinggi. Kita tahun 2018 tumbuh 12,58% mengungguli pasar, jadi itu selalu selalu kita bandingkan dengan pasar Asean tumbuh 7,4% dan pasar dunia tumbuh 5,6%. Dengan kata lain Indonesia tumbuh 2X lipat dibandingkan dengan pasar regional dan pasar global. Namun kita harus sadari, bahwa Vietnam sekali lagi mengalahkan kita. Tahun 2017, ketika kita tumbuh 22%, Vietnam tumbuh 29%. Apa yang dilakukan oleh Vietnam, patut kita tiru. Mereka melakukan deregulasi besar-besaran. Jadi, Vietnam terkenal sekarang sebagai touris dan investor dan saya tidak pernah menetapkan Vietnam sebagai pesaing kita dan itu salah. Jadi, kuda hitam di Pariwisata Asean ini ternyata Vietnam. Kalau Malaysia, secara pasti bisa kita kalahkan. Karena berturut-turut 2016, 2017, 2018 kita kalahkan, dan mereka minus terus, Pak. Tapi, Vietnam naik sedemikian pesat. Kalau, juara sejatinya sekarang memang Thailand. Thailand itu sekita 3,5 juta dengan lebih 40 Miliar US Dolar devisa. Ok, jadi posisi kita seperti itu, terus.

Page 9: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Nah ini, untuk jumlah wisatawan kita bisa bandingkan. Di tahun 2014-2018 Compound Annual Growth Rate kita 14% yang sebelah kanan, yang sebelah kiri adalah 2000, lima tahun sebelumnya atau empat tahun sebelumnya. 2009-2013 Compound Annual Growth Rate atau pertumbuhan rata-ratanya adalah 9% ke pertumbuhan rata-rata 14%. Nah, ini menunjukan bahwa kita sekarang sudah bisa bersaing dengan negara-negara di Asean terutama. Tahun 2018, kita tercapai 15,81 Juta wisman. Ok, next. Nah, ini pariwisata Indonesia untuk tahun 2014-2018 tumbuh 67,6% sedangkan tahun 2009-2013 tumbuh 39,2%. Terus. Ini adalah devisa, tahun 2018 angka sementara devisa adalah 16,11 miliar US Dolar, dan ini menjadikan pariwisata selalu masuk Top 4 devisa di Indonesia. Nomor 1 sekarang CPO, tapi tahun 2018 nomor 1 kembali ke fuel jadi ee karena harganya sedang naik. Tapi, kita harapkan tahun 2019 pariwisata akan menjadi penghasil devisa yang terbesar. Proyeksi dari teman-teman adalah sekitar, kalau saya bulatkan 18 miliar US Dolar, dan kalau itu terjadi maka menempatkan pariwisata sebagai penghasil devisa nomor 1 atau nomor 2. Terus. Nah ini penghargaan yang kita terima, tahun 2016 kita menerima 46 penghargaan tingkat dunia. Salah satunya tentu dari UNWTO, 2017 27 penghargaan, 2018 66 penghargaan dan 2019 sampai dengan saat ini telah menerima 35 penghargaan, terus. Ini untuk indeks daya saing pariwisata. 2013 kita ranking 70, 2015 melompat 20 peringkat menjadi ranking 50, tahun 2017 naik lagi menjadi ranking 42, ini mejadikan Indonesia pada kalau I, persaingan di tingkat dunia. Karena dari 141 negara yang diranking, kalau I itu nomor 1 sampai dengan nomor 50, kita masuk kalau I. 2019 harusnya bulan Juni diumumkan, tapi diundur menjadi bulan September. Diperkirakan Indonesia ada pada ranking sekitar ranking 35, dan itu memposisikan Indonesia akan sama setara dengan Malaysia dan Thailand, ok terus. Nah ini alhamdulilah untuk ke-4 kalinya, kemenpar mendapat opini BPK tahun 2015-2016 wajar tanpa pengecualian. Nah terus. Ini daya serap APBN tahun 2018. Total anggaran kita adalah 3,7 triliun, daya serapnya, realisasinya adalah 3,5 triliun atau dalam realisasi presentasenya adalah 94,52%, terus dengan masing-masing berdasarkan unit kerja adalah sebagaimana terlampir, disini adalah 3,7 triliun, 3,5 tri 94,52 hampir semua kalau di rata-rata ya sekitar 95% daya serapnya, terus. Daya serap pelaksanaan kuartal I tahun 2019, nah ini seperti yang tahun sebelumnya, kita rencananya ada tiga tahapan pelaksanaan anggaran. Pertama, komitmen anggaran, apa itu komitmen anggaran, tahap pelaksanaannya sudah sampai dengan taraf kontrak. Taraf kuartal I harus sudah kontrak 40%, kedua 60%, kuartal II: 80%, kuartal IV harus 100%. Berikutnya adalah pelaksanaan realisasi fisik, kuartal I: 20%, kuartal II: 40%, kuartal III: 60%, kuartal IV: 100%. Yang ketiga realisasi pembayaran, ini targetnya, kuartal I: 10%, kuartal II: 20%, kuartal III: 40%, kuartal ke-IV: 100%. Mengapa realisasi pembayaran relatif terlambat terhadap realisasi fisik, karena umumnya kontrak-kontrak di kemenpar itu adalah 10 Key Project, yang pembayarannya hampir seluruhnya adalah pada akhir pekerjaan. Ok, terus. Table empat melihatkan tahap pelaksanaan anggaran Kementerian Pariwisata Tahun Anggaran 2019, kuartal I. Jadi total penyerapaan, satu komitmen anggaran itu sudah 56,1% sudah kontrak, sampai dengan triwulan I,

Page 10: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

dan realisasi fisik atau telah dilaksanakan terhadap total semuanya end of year adalah 28,5%, jadi cara membandingkannya adalah kalau kuartal I, itu timelinenya adalah 25%, kita sudah 28,5, jadi lebih besar dari pada 25%. Realisasi pembayaran kecil 7%, namun lebih tinggi dari pada tahun 2018 yang pada April, 23 April yang tadi dibacakan sebesar 5,5%. Catatan dibawah menunjukan, untuk kuartal I catatannya adalah sebagai berikut. Realisasi pembayaran baru menyampai 7% dari target end of year, target akhir tahun. Karena, banyaknya kegiatan yang dilaksanakan yang dilaksanakan saat 10 Key, yang pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai, umumnya pada akhir tahun. Nomor dua, realisasi fisik Nomor dua, realisasi fisik YTD itu adalah target sampai dengan hari ini. Realisasi dengan sampai hari, dibagi dengan target sampai hari ini. Realisasi sampai dengan triwulan I, dibagi dengan target sampai triwulan I itu di atas target. Disitu tertulis 142,6%. Realisasi fisik N-of Year 28,5% berarti diatas 25%. Apa artinya 25%, 25% adalah seperempat timeline atau seperempat tahun anggaran dengan kata lain relatif bagus, kita penyerapan sampai dengan kuartal I tahun 2019. Next. Berikutnya, karena sudah ada laporannya, ini memang tidak diminta tapi akan memberikan gambaran. Untuk bulan April 2019, komitmen anggaran atau yang sudah kontrak adalah 60,9%, kalau terhadap target YTD 135%, realisasi fisik sudah 36% dan realisasi pembayaran meningkat tajam tadi 7% di sampai dengan akhir Maret, sekarang dalam waktu sebulan penyerapannya 7%, tadi dalam waktu 1 triwulan 7%, sekarang sebulan 7% sehingga, realisasi pembayaran sampai dengan April 2019, sudah mencapai 14%. Next. Nah ini bulan Mei, sudah ada juga laporannya. Sama seperti yang tadi, meningkat tajam juga dalam waktu sebulan, 7% lagi realisasi pembayarannya mencapai 21%. Oke, terus. Nah, ini table 7 tentang kegiatan strategis Kementerian Pariwisata tahun 2019. Deputi bidang industri dan kelembagaan, itu ada 3. Yang pertama SDM, yang kedua masyarakat. Mohon maaf minum. Dan yang ketiga adalah industri. Sedangkan untuk deputi pengembangan destinasi, atraksi, aksesbilitas dan (batuk) amilitas. Untuk pemasaran satu dan pemasaran dua, ada tiga strategi, yaitu: ordinary, extra ordinary dan super extra ordinary. untuk sekretariat kementerian ada tiga, sap pertama layanan keuangan dan reformasi birokrasi, yang kedua pelayanan publik dan publikasi PR-ing, dan yang ketiga adalah manajemen krisis. Ok, terus. RKP tahun 2020, next. Nah, ini pariwisata telah ditetapkan sebagai leading sector dan kita beruntung itu telah ditetapkan pada tanggal 16 Februari tahun 2015 dan itu berlaku sampai dengan tahun 2020 dan kita beruntung, Pak Jokowi, Pak Presiden. Ini pertama kali dalam Indo di Indonesia sejarah pariwisata masuk RPJMN atau GBHN sebagai sektor unggulan. Apa itu artinya, artinya kementerian dan lembaga lainnya wajib mendukung, sehingga boleh saya katakan tidak ada permintaan dari kemenpar yang tidak dipenuhi oleh kementerian PUPR ataupun kementerian perhubungan, contohnya. Ok, next. Nah ini adalah target draf RPJMN 2020-2024. Tahun 2020 tahun 2024 mulai PDB devisa jumlah tenaga kerja, itu adalah target makro. Sedangkan, target mikronya adalah indeks daya saing kita harapkan kita akan menjadi ranking 35. Wisatawan mancanegara menjadi 25 juta, wisatawan nusantara akan menjadi 300 juta. Terus. Nah ini adalah rencana kerja pemerintah tahun 2020. Disini ada program perioritas nasional/ PN 1, PN 2, PN 3, PN 4, dan PN 5. Untuk sektor pariwisata

Page 11: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

masuk di PN 3, yaitu nilai tambah sektoril, industriliasi dan kesempatan kerja. Nah inilah PN 3, yang merah itu adalah pariwisata. Kegiatan periorit, PP Nomor 2 peningkatan nilai tambah dan investasi di sektoril dan industriliasi. Itu program prioritas 2. Di kegiatan prioritas 4 yang merah, itu adalah peningkatan daya saing destinasi dan industri pariwisata termasuk wisata alam yang didukung penguwatan rantai pasok. Demikian juga dengan PP 4 KP 7, dan PP 5 KP 4 dan KP 5, ok terus. NIK RKA K/L Kementerian Pariwisata Tahun 2020, terus. Nah ini kita, usulan kita adalah 10 triliun rupiah. Namun pagu indikatif yang diberikan hanya 4 triliun 27 miliar, atau hanya 40,3% atau hanya 40% dari yang dibutuhkan dan yang dipenuhi yang paling tinggi, nomor 1 adalah deputi bidang pengembangan industri dan kelembagaan. Karena tahun ini pemerintah lebih fokus ke pengembangan sumber daya manusia, jadi kita diberikan sekitar 1,397 triliun. Di pengembangan industri dan kelembagaan ini adalah ada 3 program utamanya, nanti akan saya sebutkan. Nah ini SDM, masyarakat dan industri. Jadi Bapak-bapak Ibu-ibu para Anggota sekarang anggaran kita untuk ketiga kegiatan yang terkait dengan SDM masyarakat dan industri jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kegiatan lainnya atau anggaran tahun sebelumnya. Ok terus. Berikutnya adalah strategi destinasi pariwisata ada 3A rumusnya. Ada atraksi, alam, budaya dan buatan, yang kedua aksesibilitas, udara, laut dan darat, darat udara laut, yang ketiga amenitas, litulitas umum, listrik, air, limbah kebersihan, perbankan, parkir, toilet, rumah sakit, akomodasi, restoran, PIC dan sovenir. Terus. Strategi pemasaran 1 dan 2 ada tiga. Satu, ordinary effort yang telah biasa kita lakukan yaitu, branding, advertising dan selling. Yang kedua, extra ordinary effort, insentif akses dan ini perlu digaris bawahi yang sekarang sedang terkena dampaknya kan eee kenaikan harga tiket, seberapa jauh mempengaruhi pariwisata domestik atau wisatawan nusantara, laporan dari Asita turun 30% dari PR-Ing 20 – 40% atau average turun 30% wisatawan nusantara. Sedangkan laporan dari BPS menunjukan untuk penerbangan, jumlah penumpang turun sebanyak 22%, dengan kata lain kenaikan tarif pesawat itu impact nya sangat besar terhadap industri pariwisata, kalau di total mungkin impact nya lebih dari triliun angkanya. Yang kedua hot deals, hot deals telah berhasil dengan baik di Kepulauan Riau terutama. Tahun lalu kita telah berhasil menjual 700 ribu, tahun ini kita akan menjual 1 juta. Nomor tiga, online travel agent, yang online ini namanya CDM Competing Destination Modal, ini adalah menggunakan digital promosi. Untuk super extra ordinary effort, nomor satu border tourism, nomor dua tourism hub, dan nomor tiga adalah LCCT. Low Cost Terminal Indonesia tidak punya dan baru sekarang Indonesia punya Low Cost Terminal. Efektif beroprasi mulai 1 Mei 2019, terminal 2F telah menjadi Low Cost Carrier Terminal yang pertama di Indonesia. Untuk diketahui bahwa kita harus unggul 20% dan yang tinggi pertumbuhannya itu adalah low cost carrier. Di Indonesia yang banyak adalah Full Service Carrier. Full service carrier hanya tumbuh 5%, low cost carrier LCC itu tumbuh 20%. Jadi kalau kita mau tumbuh 20% jumlah wisman, maka harus banyak Low Cost Carrier. Namun, Indonesia tidak memiliki Low Cost Carrier Terminal itu masalahnya. Sehingga tidak seperti negara lain yang pertumbuhannya cepat, Indonesia lambat karena

Page 12: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Indonesia tidak memiliki dan baru pertama kali sekarang baru memiliki terminal 2F, Soekarno Hatta telah menjadi LCCT Low Cost Carrier Terminal. Ok, terus. Ini terakhir, strategi sekretariat kementerian ada tiga pelayanan keuangan dan reformasi birokrasi termasuk didalamnya tadi telah dapat WTP 4kali berturut-turut, pelayanan publik dan PR-ing, dan yang ketiga adalah manajemen krisis. Manajemen krisis sangat penting di Kementerian Pariwisata karena dampaknya sangat besar. Tahun 2017 kita kena erupsi Gunung Agung itu, mengurangi 1 juta. Tahun 2018 berturut-turut eee Tsunami Lombok, Palu dan terakhir di Selat Sunda, itu impactnya 1,2 juta. Jadi semoga tahun 2019 tidak ada bencana alam yang terjadi di Indonesia, terus. Demikian dari paparan dari kami. Wassalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh. KETUA RAPAT: Walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh. Ini ada perbedaan data ini yang saya bawakan di pengantar tadi dengan lembarnya harus disamakan ini, karena ada beberapa, ini tadi saya membacakan ternyata berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Pak Menteri yang disini. Mungkin perlu ada penyamaan dulu ini, disana, misalnya atau. Ya silakan Pak Pak Fahri silahkan. WAKIL KETUA (Ir. H. A. R. SULTAN ADIL HENDRA, MM.): Terima Kasih, Pimpinan. Pak Ketua dan Pimpinan Rekan-rekan Komisi X, khusus Pak Menteri beserta jajaran. Dalam kesempatan yang sangat sangat baik ini, sebelum saya menyampaikan inti masalah terkait dengan singkronisasi dari pada angka-angka, kami lebih dulu menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin. Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Sebagaimana ungkapan kami dari pantun Jambi, biar semangat sedikit, soalnya jam-jam ngantuk ini, Pak Menteri. Dari Jambi terdapat Sungai Batang Hari, menjadi sungai terpanjang yang dibanggakan. Idul Fitri baru terlewat beberapa hari, segala hilaf dan salah mohon dimaafkan. Ja jangan cemburu, jangan cemburu yang penting Jambi dulu, gitu. Baik, Pak Menteri atas pemaparannya tentu kami ucapkan terima kasih. Mari bersama kita tata, terutama mahalnya tiket pesawat yang harus kita perhatikan, karena mempengaruhi tiket wisata. Sejalan dengan hal itu, Pak Menteri. Kami melihat bahwa dalam pagu anggaran tahun 2018, itu tercatat di dalam dokumen yang disampaikan halaman 22, itu yah maaf bukan halaman 22 itu yang tahun 19, halaman 19 coba kita lihat, karena ini harus disamakan dulu Pak Manteri. Halaman 19, itu pagunya adalah Rp 3.737.618.611.000, sementara yang kita sepakati dalam raker 23 April 2018, itu tercatat. Karena ini

Page 13: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

dokumen negara, Rp 3.733.408.080.000, ini ini yang pertama Pak Pak Menteri. Yang kedua di halaman 22, yaitu terkait dengan pagu yang semestinya sesuai dengan raker tanggal 24 Oktober, ini karena kita udah kangen ini lama ga ketemu dengan Pak Menteri, makanya butuh disingkronkan ini. Yang dalam dokumen, ini yang disampaikan hari ini Rp 3.831.172.805.000, sementara yang telah kita sepakati dalam raker tanggal 24 Oktober 2018 adalah sebesar Rp 3.831.602.805.000, ini yee menjadi sesuatu yang harus kita sinkronkan dulu, mohon barangkali kami minta Pimpinan, ini diskors sebentar. Karena ini merupakan dokumen negara. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Ini diskors dulu ya, Pak. Diskors dulu ya, berapa menit? Seperempat jam cukup? ANGGOTA: Pimpinan, Jangan lama-lama skorsnya, pada pulang nanti. KETUA RAPAT: Jangan Pulang dong. Berapa menit? Ini biar ini. Ada selisih empat, yang satu selisih. WAKIL KETUA (Ir. H. A. R. SULTAN ADIL HENDRA, MM.): 4 Miliar 210, yang satu 110. Juta, iya. Silahkan, mungkin 10 menit. KETUA RAPAT: 10 menit ya.

(RAPAT: DI SKORS)

Sebentar pak, saya nganu saya cabut dulu skors nya, bersemangat sekali ini Pak Menteri. Saya cabut dulu ya apa namanya, skors saya cabut.

(SKORS RAPAT DICABUT)

Silakan Pak Menteri.

MENTERI PARIWISATA RI: Baik terima kasih pimpinan.

Page 14: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Untuk tahun 2018 disini tertulis hasil raker 19 Oktober 2017, tiga juta tiga triliun tujuh ratus tiga puluh tiga seperti yang dibacakan tadi. Sedangkan bahan raker 20 Juni 2019 itu tiga triliun tujuh tiga tujuh, nah ini sudah ada, selisih anggarannya adalah empat miliar dua ratus sepuluh lima ratus tiga puluh satu ribu. Itu adalah dari kelebihan realisasi PNBP di STP Bandung yang digunakan kembali untuk pendidikan dan pengajaran, jadi itu kelebihan contoh targetnya semula adalah empat miliar tercapainya adalah delapan koma dua miliar sehingga ada kelebihan empat koma dua miliar yang digunakan kembali dan dimasukkan sebagai anggaran kita. Lalu untuk APBN tahun 2019 hasil raker 24 Oktober adalah tiga delapan tiga satu sedangkan bahan raker 20 Juni 2019 adalah tiga delapan tiga satu satu tujuh dua selisih seratus sepuluh juta rupiah, nah ini berasal dari perbedaan kurs hibah yang diberikan kepada unit kerja manajemen strategis, jadi itu kita dapat hibah dari world bank ada perbedaan kurs sehingga rupiahnya berbeda sebesar seratus sepuluh juta.

Nah demikian penjelasan dari kami. Terima kasih.

WAKIL KETUA (Ir. H. A. R. SUTAN ADIL HENDRA, MM): Izin pimpinan, ya Pak Menteri karena ini terkait dengan dokumen negara dan ini menjadi sesuatu yang harus ada perbaikan mengingat bahwa kita telah sepakati pada raker-raker sebelumnya nanti ini akan diikuti oleh perbaikan berikutnya ya Pak Menteri ya.

Baik terima kasih.

KETUA RAPAT: Pak Menteri,

Ini soalnya kan ini disini kan pagu-nya berbeda gitu jadi mengubah pagu, mengubah pagu kan ga bisa, kita sepakati yang itu Rp3.733.408.080.000,- nah sementara kemudian disini di bahan yang sekarang menjadi sekian 3737 sehingga ada tambahan empat sekian, nah ini kan harus ada penjelasan berarti artinya tidak bisa kemudian begini karena pagu-nya berubah, berubah dari kesepakatan yang kita ini, artinya rapat dengan Komisi X tanggal 19 Oktober 2019 itu sekian dan sehingga ini perlu anu perubahannya dimana ini kan penjelasan berarti. Sementara disini pagu-nya dijelaskan begini artinya karena berubah, artinya dokumen ini harus diubah supaya nanti, ini bagaimana nih, ke teknisnya atau mungkin ada masukan.

F-PG (Dr. H. NOOR ACHMAD, MA): Pimpinan,

Terima kasih. Begini Pak Menteri, tadi ada kelebihan yang dari Bandung ya yang

empat miliar sekian, kalau aturanya kan tidak boleh langsung dimasukkan ya tetapi bisa saja Pak Menteri memberikan surat kepada apa Menteri Keuangan atau kepada siapa itu, ya Menteri Keuangan, bahwa ada kelebihan sekian

Page 15: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

kemudian itu dimasukkan, tetapi kalau dimasukkan langsung ndak bisa nanti jadi temuan BPK nanti kasihan Pak Menteri malah.

Terima kasih. PIMPINAN KOMISI X DPR RI (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Pak Menteri,

Ini kan terjadi sebetulnya bukan perubahan dari PAGU, tapi penambahan daripada PNBP ya kan, PNBP itu sebetulnya itu adalah tambahan dari Bapak sendiri, dari Kementerian sendiri. Saya rasa apa yang disampaikan anggota tadi betul, Bapak tinggal minta aja konfirmasi kepada Kementerian Keuangan bahwa terjadi pergeseran atau penambahan dari PAGU, ini dikarenakan ada tambahan dari PNBP, itu saya rasa itu clear.

KETUA RAPAT: Saya kira jalan keluarnya nanti kita buat dalam kesimpulan supaya nanti tidak ada yang disalahkan juga forum ini tidak boleh kemudian mensahkan karena ...... kemudian kita ini berubah kalau berubah suhu pun selisihnya berpapun saya kira mesti ada penjelasan yang formal. Nanti kita masukan dalam kesimpulan saja. Selanjutnya, saya persilahkan ini ada tiga orang, pertama Pak Nuroji, silahkan Pak Nuroji, nanti bersiap-siap Bu Esti, lalu Bu Irine. F-P.GERINDRA (Ir. NUROJI): Terima kasih pimpinan. Yang saya hormati pimpinan dan anggota, serta Pak Menteri dan seluruh jajaran.

Maaf tadi saya tidak ikut tepuk tangan dalam rangka paparan .... Pak Menteri yang ada 11 lembar tapi saya tetap memberikan apresiasi atas, saya langsung halaman 12, ya disitu ukuran kerja Pak Menteri salah satunya ya, target dan pencapaian jumlah wisatawan yang sejak awal kabinet ini dibentuk kita masih ingat masing-masing, walaupun Pak Menteri disitu paparanya tidak lagi mencantumkan target, dihilangkan targetnya, tapi saya masih ingat pada tahun 2015 target wisman 10 juta, tercapai 10,23 juta, 2016 12 juta target tercapai 11,52, nah mulai 2017 target 15 juta tercapai hanya 14 juta dan tahun 2018 target 17 juta tercapai 15,8 artinya ada dua juta lebih tidak tercapai dan pada akhir tahun ini kita sama-sama tau dan sering kita sosialisasikan target pariwisata kita adalah 20 juta ya, jadi untuk mencapai 20 juta itu belum 4 juta lebih lagi untuk pencapaian itu. Sebagian sudah dijelaskan alasanya salah satunya adalah bencana alam ya, apakah satu-satunya penyebab tidak tercapainya ini adalah bencana alam mungkin perlu juga disampaikan secara jujur, bencana alam tidak menimpa seluruh daerah tetapi destinasi lain saya rasa mestinya tidak terlalu terdampak ya, perlu dicari juga seberapa besar impact yang sesungguhnya terhadap bencana alam, bisa jadi ada faktor-faktor lain terutama pada akhir

Page 16: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

periode kabinet ini harus pencapainya 20 juta ini bagaimana ya, walaupun Pak Menteri kalogasalah sudah meralat target ya begitu, tapi kan ini harus diperjelas kalau tidak tercapai lalu tergetnya dirubah gitu, ini kalau tadi juga dikatakan pemerintah atau presiden memberikan atau mengarahkan semua sektor mendukung pariwisata, ini bagaimana juga dengan sektor perhubungan yang menaikkan tiket yang juga ber-impact kepada pencapaian pariwisata, jadi harus terbukti bahwa memang didukung oleh seluruh sektor. Jadi, bagi saya bukan sekedar penghargaan yang berderet tadi, tetapi lebih pada komitmen kita, pencapaian kita yang sudah kita rencanakan beberapa tahun lalu ini yang harus kita bahas, mungkin kita dari tadi rapat cukup berbunga-bunga ya, di perpustakaan juga begitu banyak sekali apresiasi-apresiasi ya, kita cukup bangga tetapi ini saya rasa saya belum 100% berbangga karena masih ada target yang tidak tercapai.

Terima kasih pimpinan.

KETUA RAPAT: Selanjutnya, mba Irine. F-PDIP (IRINE YUSIANA ROBA PUTRI):

Terima kasih Pimpinan. Selamat siang Pak Menteri,

Masih dalam rangka bulan baik bagi kita, saya ingin mengucapkan hari raya idul fitri mohon maaf lahir dan batin, tetapi juga ada catatan kecil dari saya Pak Menteri, saya mengecek social media Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang merupakan salah satu Kementerian di Republik Indonesia masih salah menuliskan kata Idulfitri yang benar sesuai dengan kamus besar bahas indonesia, jadi Idulfitri itu disambung Pak Menteri bukan dipisah kalau menurut kamus besar bahasa indonesia, saya tidak bicara bahasa asing tetapi bahasa indonesia, dan Kementerian Pariwisata saya pikir juga memiliki tanggungjawab untuk kita mempromosikan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar karena itu adalah identitas kita.

Pak Menteri,

Pertanyaan pertama dari saya adalah masih berhubungan dengan tadi Pak Nuroji mengenai target wisatawan ini saya baca di beberapa media itu memang target wisatawan 2019 itu target awalnya kalau saya tidak salah ingat itu 20 juta lalu diturunkan menjadi 18 juta, nah yang menjadi fokus pertanyaan saya disini ada diturunkan lalu jumlah devisanya adalah 20 miliar USD, yang ingin saya tau bagaimana penghitungan mendapatkan 20 miliar USD ini Pak berdasarkan expenditure nya dan length of stay karena fokus kita adalah devisa, jadi memang saya kurang sepakat dengan pendekatan banyak wisatawan karena bagi saya yang penting adalah bagaimana mau wisatawanya lebih sedikit tapi kalau umpamanya devisa yang dihasilkan lebih banyak berarti kalau pendekatan yang saya yakini itu lebih tepat gitu, nah maka itu saya ingin tahu ini penurunan jumlah target wisatawan di 2019 tapi target devisanya itu 20

Page 17: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

miliar USD itu saya ingin tau perhitungan seperti apa, kalau ini kan dirata-rata orang tinggal lima sampai tujuh hari ya pak length of stay nya apakah itu bisa sebanding dengan, berarti yang dikeluarkan sekitar 1000 USD per wisman atau seperti apa, nah itu yang ingin saya ketahui, lalu pak ini ada sedikit mengganggu juga saya mencoba mencari-cari ini ada dimana di mata anggaran apa tetapi saya membaca juga adanya kerjasama Kemenpar dengan airasia dalam rangka promosi wisata Indonesia melalui kampanye pemasaran di Australia, yang menjadi pertanyaan saya airasia bukan BUMN pak, mengapa Kementerian Pariwisata memilih airasia yang diajak kerjasama, ini pertimbanganya apa pak, lalu disitu juga ada tercantum dana yang dikeluarkan Kemenpar itu sebesar 4,3 miliar, ini saya mohon koreksinya jika salah, apakah itu betul lalu apa sebenarnya target dari kerjasama ini pak, apa yang dijanjikan airasia dengan kerjasama ini, apa yang ditarget Kementerian Pariwisata dengan adanya kerjasama ini, dan jika target itu tidak tercapai apa yang akan dilakukan. Lalu yang ketiga pak, ini masih sangat hangat, pagi ini saya mendapatkan banyak sekali pesan di wa baik itu personal maupun itu di dalam wa group itu mengenai adanya rencana wacana mengenai di NTB di gunung rinjani yang akan apa namanya pak menerapkan pariwisata dengan konsep halal, nah tadi dikatakan Pak Menteri juga breaking news it’s a good news harusnya ya kan pak, Indonesia menduduki ranking peringkat pertama sebagai halal destinantion, nah pertanyaan saya sebenarnya kan apa pak kajian terhadap istilah halal ini kan kita sudah punya lembaganya MUI yang membatasi makanan dan segala macem, nah apakah dari Kementerian Pariwisata sendiri sebagai Kementerian yang memikirkan lebih lanjut mengenai kebijakan dan strategi pariwisata secara nasional ini juga memiliki kajian-kajian dalam kacamata pariwisata halal itu sendiri, karena ini pasti akan ada pro dan kontra. Gunung rinjani dipisahkan pendakinya walaupun saya juga sudah baca katanya itu tidak lagi menjadi prioritas pemikiran karena mendapatkan banyak sekali masukan, tetapi pak sebelum ini berkembang kemana-mana saya ingin mendengar sudut pandang dari Kementerian Pariwisata terhadap konsep pariwisata halal ini karena ya itu tadi jangan sampai konsep ini alih-alih mendatangkan devisa tetapi malahan menjadi kontraproduktif ataupun seperti apa, dan tadi pak mengenai ranking pertama Indonesia menduduki destination halal itu saingan kita mana pak selain Malaysia, karena saya juga ingin melihat apa yang dilakukan negara lain terkait dengan ini, karena saya dengar juga Jepang sedang menggalakan Thailand juga menggalakan konsep wisata halal ini, nah itu yang mereka lakukan seperti apa dan strategi kita untuk menjadi pembeda dengan yang di Jepang dan di Thailand itu seperti apa. Itu saja pak dari saya, terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih mba Irine, kemudian selanjutnya Bu Wanti ya? nanti siap-siap Bu Esti. Pak Noor Achmad dulu, oh iya Bu Wanti dulu. Pak Noor Achmad dulu. F-P.G (Dr. H. NOOR ACHMAD, MA):

Terima kasih.

Page 18: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih.

Bu Wanti yang telah memberikan kesempatan kepada saya terlebih dahulu. Pimpinan yang dihormati dan Pak Menteri yang dihormati. Yang pertama, saya tertarik dengan mengomentari apa yang disampaikan mba Irine tadi tentang Idulfitri, jadi kalau tulisan di kamus besar bahasa indonesia semacam itu, nanti saya akan protes kepada pembuat kamus besar itu karena dari kosa kata nya jelas salah, jadi saya ndak tau apakah yang membuat kamus yang tidak paham atau itu sudah menjadi suatu kebiasaan, tapi yang pasti itu adalah tidak benar karena sebenarnya tulisan yang benar adalah ied kemudian al-fitr nya itu pisah, tidak idul, kalau idul itu salah, ngga ada kata dalam bahasa arab itu idul, sama dengan abdul itu salah, abdul itu tidak ada kata dalam bahasa arab, yang ada adalah abd hamba, tapi kemudian disambung ada abdul. Pak Abdul Fikri Faqih itu kalau kita panggil Abdul, itu ga ada maknanya sama sekali. Sama dengan kalau kita menyatakan ada idul itu ndak ada maknanya sama sekali itu idul, yang kita khawatirkan adalah nanti kalau disambung itu nanti merubah makna, termasuk Iduladha itu kalau disambung malah lucu, “Iduladha” ... baca nya nanti Itu yang pertama, tetapi kalau itu memang benar yang disampaikan mba Irine, tidak salah mba Irine, karena mungkin bahasa indonesia ... semacam itu di kamus besar bahasa indonesia, kalau memang semacam itu ya nanti akan saya sampaikan bahwa yang nulis di kamus besar bahasa indonesia itu salah, terlalu latah gitu ya. Walaupun itu sudah merupakan satu kata ..... Kemudian saya sedikit mengomentari apa yang disampaikan oleh Pak Menteri, sekali lagi tentang perbedaan jumlah tadi, ini penting pak, kasihan nanti panjenengan yang sudah WTP selama ini hanya persoalan kecil aja tadi tau-tau tidak WTP karena jelas itu ada bertentangan dengan aturan yang ada, seharusnya kalau ada kelebihan uang yang di salah satu kementerian atau mungkin salah satu lembaga, kalau dalam satu lembaga ada kelebihan ya itu otomatis tidak langsung dimasukkan di dalam anggaran berikutnya tetapi harus meminta izin terlebih dahulu, itu aturan penganggaranya. Yang berikutnya, saya tertarik sekali breaking news breaking news ini luar biasa ada dua breaking news yang disampaikan oleh, eh tiga, empat, berapa ini, lima, ada lima breaking news. Yang pertama adalah halal, menarik mengapa karena ada Undang-Undang 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal, ada sementara yang jujur aja ada yang merasa keberatan dengan pelaksanaan Undang-Undang JPH tersebut sehingga tertunda-tunda terus tuh, bahkan yang seharusnya nanti bulan Oktober di 2019 itu sudah semuanya menggunakan Undang-Undang tersebut, sampai sekarang inipun aturan turunanya belum juga dibuat, tapi justru disini Pak Menteri menulis atau Kementerian Pariwisata menulis tentang wisata halal Indonesia peringkat pertama di dunia, itu artinya apa, ada korelasi antara Undang-Undang tersebut dengan pelaksanaan wisata halal yang dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata sehingga inipun akan menjadi sebuah laporan yang menarik bagi rencana untuk dibuatnya aturan-aturan turunan dari Undang-Undang 33 tahun 2014, maka dari itu ini nanti juga tolong disampaikan kepada Pak Presiden karena jelas sekali ini sangat penting sekali. Yang kedua, juga ada breaking news tentang pemringkatan sebagai negara terindah di dunia nomor enam, ini Indonesia ini sangat-sangat indah,

Page 19: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

tetapi sekali lagi Indonesia lagi-lagi yang dikenal adalah Bali, kemarin Asian Games itu lumayan Jakarta dan Palembang mulai dikenal tetapi masih banyak saja diluar negeri kalau kita melakukan perjalanan keluar negeri hampir tidak ada yang tau tentang Jakarta, tidak tau tentang Indonesia. Mungkin Pak Menteri sudah luar biasa lah ke seluruh dunia, kita-kita ini orang-orang yang DPR yang melakukan perjalanan keluar negeri itu, selalu mengecek tentang itu masih saja banyak yang tidak tau Pak orang luar negeri tentang Indonesia, sehingga kalau ini dianggap sebagai negara terindah di dunia barangkali saja tadi yang tadi sudah dipaparkan oleh Pak Menteri sarana prasana dan sekaligus media untuk menunjukkan bahwa Indonesia negara terindah di dunia itu perlu terus disampaikan. Kalau dikatakan termasuk 10 top destinasi wisata dunia, otomatis target yang kemarin ditetapkan oleh kita semuanya itu bisa tercapai, tapi dalam kenyataanya juga belum, tadi sudah disampaikan tentang berbagai macam kendala tentang ketidaktercapaian target-target tersebut, tetapi di beberapa negara saya tidak tau datanya seperti apa, tapi orang ke yang namanya ke Taiwan, orang ke Korea, orang ke Malaysia, orang ke China, itu luar biasa. Mereka datang ke China, mereka datang ke Korea, ke Thailand, dan ke Malaysia, ke Taiwan termasuk didalamnya, kalau kita menyaksikan dan peringkatnya memang luar biasa peringkatnya diatas kita, oleh karena itu menurut kita apakah ada kendala-kendala, kendala-kendala dimana Indonesia yang termasuk 10 top destinasi wisata tetapi wisata mancanegaranya berkurang itu ada pengaruh dari perang dagang China dan Amerika. Karena jelas sekali Pak, perang dagang China dan Amerika itu. Yang terkena dampak adalah negara-negara seperti Indonesia dan seharusnya ada pembahasan secara khusus. Mohon maaf Pak Ketua, ada pembahasan secara khusus akibat dari perang dagang tersebut karena kalau kita telusuri turunannya luar biasa akibat dari perang dagang itu dan oleh karena itu perlu ada strategi-strategi khusus yang dilakukan semua kementerian termasuk Kementerian Pariwisata dalam menyikapi perang dagang tersebut.

Karena yang menyangkut Indonesia pada akhirnya tidak hanya persoalan dagang tetapi sudah menyangkut pada persoalan politik, sudah menyangkut pada persoalan-persoalan ideologi, sehingga apakah misalnya ada travel-warming dari negara tertentu terhadap Indonesia terutama sekali misalnya dari Australia, terutama misalnya dari Eropa, dari Amerika itu terkait dengan persoalan-persoalan Ideology itu apa tidak? Ini saya kira perlu ditelusuri karena jangan sampai Indonesia kemudian di dalam tanda petik yang seharusnya hanya persoalan dagang, lalu dikesangkan, Indonesia itu Negara yang cukup berbahaya, Negara teroris misalnya, akibat dari perang dagang tapi kemudian berakibat kepada mobilitas yang diberikan kepada Indonesia, lah ini tolong nanti juga ikut ditelusuri. Yang terakhir kami berharap apa yang telah disampaikan oleh Pak Menteri tadi tentang Indonesia, sekali waktu di Indonesia ini diadakan pameran wisata Internasional besar-besaran, anggarannya mungkin nanti minta Pak Joko, minta kepada Pimpinan tapi penting sekali pameran besar besaran tentang pariwisata Indonesia yang dihadiri tidak hanya wisatawan-wisatawan atau travelling dari luar negeri, tapi juga dari Indonesia sendiri karena orang Indonesia sendiri juga belum tahu tentang kehebatan Indonesia. Tapi adakanlah pameran besar-besaran berapa hari di Jakarta boleh atau mungkin

Page 20: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

di Bali juga boleh, tapi diadakan besar-besaran. Mungkin seminggu yang pada akhirnya akan menjadi viral ke seluruh dunia.

Itu saran kami Pak, terimakasih. Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakatuh, Pak Noor Acmad. Kemudian, selanjutnya ini disini ada.. F-PDIP (Dra. SB. WIRYANTI SUKAMDANI): Saya, Pak. KETUA RAPAT: Bu Yanti, silakan Bu Yanti. F-PDIP (Dra. SB. WIRYANTI SUKAMDANI): Okey, terimakasih. Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu Namo Buddhaya. Pimpinan komisi X yang saya hormati, Pak Menteri dan seluruh jajarannya dan seluruh anggota komisi X,

Saya juga ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri , minal aidzin

wal faidizin mohon maaf lahir batin. Setelah melihat paparan dan apa yang dilakukan Pak Menteri dimulai dengan sesuatu yang Breaking News, Pak. Dimulai dari ranking pertama, indeks wisata halal according to the creation rating, lalu juga sebagai peringkat 6 terindah di dunia sebagai top 10 destinasi dan juga pertumbuhan tercepat didunia termasuk juga the best ministry of the reason, destination in the world itu menurut the telegraph, fastest going travel. Nah ini adalah dan and the end kita meningkatkan 12, 58 %. Nah pertanyaannya adalah dengan semua modal yang kita dapat ini Pak, kenapa malah diturunkan gitu? Dari 20 juta menjadi 18 juta, ini kan sesuatu namanya juga breaking news sesuatu yang sangat sangat luar biasa, kejadian yang sangat luar biasa, tidak kejadian yang biasa. Nah disini saya ingin melihat bahwa tahun lalu Bapak tumbuhnya 23 % tapi tahun ini yang tumbuh adalah Vietnam 19,9 %, sebetulnya kita perlu selidiki apa yang dilakukan Vietnam, ya kan dengan 19,9 %. Setahu saya Pak, disana itu ngga banyak juga yang ditawarkan Pak, kalau kita bicara Da Nang, pasting lebih bagus dari Da Nang. Kalau kita bicara Saigon, kayaknya pasar-pasar di Indonesia mungkin lebih menarik dibanding pasar di Saigon. Apakah mereka kalau lebih hegienis Indonesia lebih hegienis dari pada mereka. Jadi ke apa namanya, saya punya curiosity, apa mungkin disana itu aman Pak? Ya, karena

Page 21: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

saya kalau malam-malam jalan di Saigon, di apa namanya, di e, e.. Hanoi, rasanya kita merasa biasa biasa aja gitu loh Pak, belum motornya lagi, motornya itu mereka lebih dahsyat lagi dari pada Jakarta, Pak. Tapi nggak ada tuh orang yang tabrakan atau apa, kita jalan, jalan aja. Motor, motor aja. Nah ini menurut saya Why gitu, why vietnam is doing so well? bahkan mungkin sekarang jumlahnya udah ngga tahu melebihi atau mungkin menyamai kita Pak, nah itu satu. Jadi disini dengan modal begitu banyak, tapi kok malah turun? Gitu, ini pertanyaannya. Jadi efeknya itu dimana? Nah terus juga, bapak pernah mengatakan LCC adalah sangat penting. Bahkan bapak mengusulkan airpods nomor 2 airpods apa namanya Suwarno dua itu untuk dijadikan LCC airpay.

Nah ini, seperti apa sekarang ini sudah terjadi belum tetapi ternyata faktanya harga tiket malah naik gitu, bukan malah turun. Ya padahal kita mau promote LCC, ya, walaupun dengan adanya LCC ini mungkin akan lebih banyak kuantitasnya bukan kualitasnya karena kita akan low cost, kita bicara low cost carrier. Nah ini sehingga apakah rencana NCC itu masih akan On? Ya mengingat sekarang 90 % penerbangan kan dikuasai Garuda sama Lion. Masih punya tempat nggak tuh Asia Air, Tiger, terus apalagi yang LCC LCC itu, apakah masih punya tempat untuk mendatangkan ke Indonesia? Lalu disini ada, bapak pernah mengatakan konsep Tourism Heart. Tourism Heart yang Bapak nyatakan di WITO, di Singapore. Maksud dari pada Tourism Heart ini apakah untuk meningkatkan Cross-Border apakah ingin mendapatkan turis-turis yang udah datang ke Thailand? Datang ke Singapore untuk datang ke Indonesia. Nah persoalannya adalah kalau orang sudah 16 jam terbang, dia tidak mungkin dia tidak punya rencana detail. Pasti dia punya rencana detail bahwa saya mau ke Indonesia, saya mau kemana kemana kemana, tapi kan nggak mungkin dia dateng di Singapore atau dateng ke Thailand kita akan tarik ke Indonesia.

Jadi actually, dalam tourism heart ini, apa yang ditarget gitu lho Pak? Yang ditarget itu, apakah untuk meningkatka cross-border, atau untuk membawa ya touris touris yang sudah di sekitar ASIAN untuk datang ke Indonesia, seperti itu. Nah juga yang ingin saya tannyakan mengenai badan-badan otoritas yang sudah dibentuk ada danau Toba, ada Bajo, Borobudur dan sebagainya. Ini seberapa efektif karena saya ngobrol dengan yang saya ngobrol waktu itu dengan danau Toba dan Bajo. Mereka mengatakan bahwa masalahnya adalah mengenai masalah financial problem jadi apakah ini belum di specify ya, belum betul-betul ditentukan berapa budget-nya, berapa targetnya, dan apa programnya seperti itu, karena kalau sudah dibentuk kan sayang Pak. Karena mereka ini kan, harus bekerja ya, harus bekerja untuk mempromosikan wilayahnya masing-masing. Ya apalagi apa namanya tadi sudah dibantu dengan breaking news breaking news yang sangat luar biasa tadi kan tentunya menjadikan modal kita untuk bisa memasarkan Indonesia.

Saya ingat waktu itu, apa namanya, sekarang ini kan kita betul betul masuk ke zaman IT (Information Technology), zaman digitalisasi sehingga mungkin apa yang dilakukan baik itu promosi, maupun promosi destinasi, maupun promosi pariwisata, promosi apa namanya e produk-produk wisata kita, itu apakah sudah dilaksanakan dengan cara kekinian Pak? Karena cara kekinian itu udah beda banget tidak usah cara jadul Pak dibandingkan 5 tahun yang lalu saja sudah beda banget Pak, cara berfikirnya apa namanya masyarakat atau travellers ya zaman sekarang itu dengan cara-cara kekinian,

Page 22: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

apalagi bapak juga yang menguasai teknologi tersebut karena menurut saya sekarang ini fenomenanya sudah semuanya sudah berubah, sudah sangat amat berubah ini boleh dibilang hampir disemua kategori Pak.

Baru tadi ngobrol dengan Bupati Pak, yang namanya adil daerah itu di daerah itu bagaimana cara misalnya musim tanam, itu udah ada teknologi yang mengatakan untuk supaya jadi ini jangan tanam ini, tanam ini saja karena kebetulan tahun ini siklusnya seperti ini, nanti musimnya akan seperti ini jadi jangan salah memilih bibit, jangan salah memilih tanaman untuk mendapatkan efek yang terbaik, nah dalam tourism mestinya juga ada seperti itu ya. Jadi kalau mau ke Indonesia bulan apa baiknya, dan seperti apa. Kalau bapak mengatakan yang namanya fenomena alam, saya melihat sendiri bahwa itu Borobudur, eh Borobudur, Gunung Agung meletus Pak, itu malah turis pengin lihat gitu, gimana si lihat gunung meletus? Dan saya ngga melihat efeknya selama betul-betul Pemerintah memberikan informasi yang jelas. Jadi meletusnya dimana, terus apa namanya meletusnya diperkirakan durasinya berapa lama, mana-mana daerah yang tidak boleh didatangi gitu Pak. Kalau bapak melihat di Krakatau misalnya Pak, itu makin meleteus Turisnya makin dateng Pak, karena dia pengin melihat, dia inget tahun 1883 waktu apa namanya krakatau meletus itu Eropa 2 bulan tanpa matahari pak, malah mereka pengin lihat, pengin lihat loh ini, ini kan tadi saya bilang marketing dengan cara kekinian tetapi juga apa namanya semua ini tentunya harus dilakukan dengan teknologi yang tinggi Pak

Demikian. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

F-PKB (ARZETTY BILBINA SETYAWAN, SE., M.A.P.): Pimpinan izin ya, boleh ikut. KETUA RAPAT:

Oh ya, ini ini bisa, oh duluan? Sudah didaftar Bu Arzetty? Mana duluan, Pak Amran atau Bu Arzetty? Atau Bu Ledia? Bu Arzetty dulu katanya.

F-PKB (ARZETTY BILBINA SETYAWAN, SE., M.A.P.):

Terimakasih Pak Pimpinan,

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir batin kepada Bapak Menteri beserta jajaran.

Saya menindak lanjuti tadi pembahasan dari Pak Diroji, Ibu Iren, Ibu Wanti, bicara mengenai target kunjungan wisman yang awalnya adalah dari 20 juta kemudian menjadi 18 juta tahun 2019. Kita tahu bahwa anggaran dulu dibuat untuk 20 juta, Pak Menteri. Saya pengin mendengar kenapa ada penurunan target ini? Biasanya Pak Menteri selalu mengatakan bahwa ini

Page 23: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

adalah usulan dari Bapak Presiden, apakah penurunan target ini juga merupakan usulan dari Bapak Presiden? Itu yang pertama.

Yang kedua, surat pelaksanaan kuartal, Pak Menteri, Saya ingin tahu. Apakah surat anggaran kuartal satu ini korelasinya positif dengan target kunjungan disini maupun perjalanan (suara tidak jelas) itu sendiri? Dan halo Pak Amran, sebentar Pak. Mana yah, tentang SDM. (suara tidak jelas) tadi bahwa problem kegiatannya adalah branding SDM yang diprioritaskan. Pertanyaannya adalah apakah boleh kegiatan ini dilakukan bersama disatu tempat misalnya sertifikasi, pariwisata goes to campus, gerakan sadar wisata? Dan yang meminta problem apakah daerah tertentu atau mungkin memang pilihan Kementerian Pariwisata itu sendiri?

Cukup itu, terima kasih. Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warrahmatulahi Wabarakatuh.

Selanjutnya? Pak Amran?

F-PAN (AMRAN, S.E.): Ya, terimakasih pimpinan. Assalamu’alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh. Pak Menteri beserta seluruh jajaran yang saya hormati Mungkin sedikit saja yang saya sampaikan. Pertama, beberapa tahun lalu telah ditentukan 10 destinasi unggulan di Indonesia. Ini kaitannya dengan serapan anggaran 2018 dan 2019. Kalau 2018 itu serapan anggarannya sekitar 90 % lebih, daya serapnya bagus. Nah terkait dengan destinasi 10 yang ditetapkan menjadi unggulan itu pertanyaan saya apakah ada peningkatan Pak, dari 10 destinasi saat itu yang dikunjungi wisatawan. Apakah ada peningkatan, berapa peningkatannya tiap tahun? Kemudian mana yang lebih banyak peningkatannya diantara 10 destinasi wisata yang ditentukan oleh pemerintah. Itu saya kaitkan dengan halaman, halaman berapa ini, tabel 8. Tabel 8 itu dalam pagu indikatif, anggaran, itu untuk pengembangan destinasi wisata itu usulannya 1 Triliun lebih tapi pagunya disini turun jauh itu, 250 Miliar. Saya lihat disini fokusnya kepada pengembangan industri dan kelembagaan kepariwisataan. Apakah ada sesuatu pada pengembangan pariwisata tersebut sehingga anggaran itu diturunkan untuk tahun 2020? Itu Pak Menteri. Kemudian di halaman 26, kegiatan strategi Kementerian Pariwisata tahun 2019. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata itu ada abstraksi, wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan. Menurut Pak Menteri beserta jajaran dalam menerima kunjungan wisatawan, baik kunjungan wisatawan mancanegara maupun itu nusantara,itu yang paling banyak

Page 24: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

dikunjungi itu wisata alam atau wisata budaya? Atau wisata buatan? Nah ini dikaitkan dengan pengadaan anggaran, kalau wisata buatan tentu anggarannya lebih besar. Karena harus dibuat, dan apakah itu berkorelasi dengan anggaran disiapkan untuk membuat wisata buatan dengan anggaran disiapkan dan yang datang berkunjung ke wisata buatan tersebut dibandingkan wisata alam dan wisata budaya. Saya kira itu saja Pak Ketua, Pak Menteri, sekian. Wabillahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warrahmatulahi Wabarakatuh.

Bu Ledia, silakan Bu.

F-PKS (Hj. LEDIA HANIFA AMALIAH, S.Si., M.PSi.T.): Terimakasih Pimpinan. Assalamu’alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh Pimpinan komisi X beserta anggota komisi X, Pak menteri Pariwisata beserta jajaran dan hadirin sekalian, terimakasih atas kesempatannya.

Yang pertama saya ingin memberikan apresiasi terkait dengan berkembang pesatnya pariwisatawan di Indonesia. Saya selaku ketua Panja Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal di tahun terakhir karena pembahasannya 8 tahun, saya cuma di tahun terakhir merasa ya alhamdulillah bisa berkembang dengan baik dengan pengembangan-pengembangan extended services yang juga di sudah apa, sudah disepakati dan banyak dilakukan direspon luar biasa oleh pemerintah daerah. Jadi itu yang pertama. Yang kedua, di DPR saat ini sedang ada pembicaraan tentang rancangan penyusunan draft atau rancangan undang-undang penanggulangan bencana. Saya pikir pelajaran besar kita di dengan gempa kita di NTB kemarin itu juga menjadi suatu pelajaran setidaknya pada bagian dimana kita perlu melakukan antisipasi, perlu di seperti misalnya standar minimal fasilitas di destinasi wisata itu menjadi bagian yang harus di apa ya, di include kan didalam itu, mudah-mudahan nanti bisa jadi apa ya, setidaknya pembicaraan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana untuk ketika pembahasan ini nanti ada hal yang dimasukan juga. Kami di Badan Legislasi juga sudah mengingatkan dan memasukan tapi kalau dari 2 sisi kan inshaAllah nanti menjadi lebih baik. Ketiga, saya agak kaget kalau tadi Pak Amran menanyakan emang ada masalah apa di bidang pengembangan destinasi pariwisata kok tinggal 20 % pagu indikatifnya di 2020. Ada masalah apa si gitu? Justru saya melihat bahwa intinya Kementerian Pariwisata itu adanya disini bukan di pemasarannya. Kita mau memasarkan sesuatu tapi barang yang dipasarin nggak jelas kan susah Pak, tapi atau setidaknya standar minimal fasilitas destinasi wisata ini menjadi bagian yang menurut saya justru harusnya di-push, harusnya misalnya standar

Page 25: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

minimalnya twaletnya ditempat tempat destinasi wisata tu seperti apa. Standar eh aksesbilitas untuk penyandang disabilitasnya bagaimana? Standar kebersihan tadi Bu Yanti juga menyampaikan juga soal itu yang seperti apa sehingga nanti daerah ketika kemudian kan sedang ramai ramai menjadikan daerah wisata wisata tertentu itu bukan Cuma memikirkan merekan akan dapat pajak pendapat daerahnya tapi harus memikirkan juga fasilitas itu. Jadi menurut saya standar ini menjadi yang sangat perlu. Yang ke empat, strategi yang akan diberlakukan di tahun 2020 masih dibidang pengembangan destinasi pariwisata diantaranya super extra ordinary gitu kan? udah super, extraordinary. Low cost terminal but high cost ever, Pak. Gimana ceritanya gitu? Ini kan menjadi bagian yang harus kita pikirkan gitu, low cost terminalnya tapi kalau biaya tiket yang mahal terus siapa yang mau kesitu? Lah ini menjadi bagian yang harusnya bagian dari lobby. Bagaimanapun juga, apa namanya karna penerbangan kita itu sebagiannya kan dijadikan anak perusahaannya BUMN yang ada mestinya juga punya konsen yang sama apalagi mempunyai target meningkatkan devisa wisata. Orang kan nggak cuma datang ke Jakarta, penerbangan-penerbangan Internasional paling kan Jakarta – Bali beberapa tempat tertentu, tapi kali ke tempat-tempat yang indah model di Raja Ampat, di Labuan Bajo, itu kan penerbangan domistiknya dominan, itu kan jadi fatal gitu ketika kemudian itu tidak berkembang ditambah pendukungnya sarana pendukungnya juga berkurang. Sebagaimana dengan kunker kunker kami, salah satunya ke NTB kemarin keluhannya dengan mahalnya harga tiket, itu menyebabkan orang berfikir untuk melakukan penerbangan ke daerah wisata, kemudian juga pesanan-pesanan souvenir, barang, ya nanti nyusul ya dikirim belakangan jadi turun, UMKM banyak yang tutup juga, jalur penerbangan sudah banyak yang tutup kemudian tidak mempunayai kemampuan untuk itu jadi low cost Terminal itu menjadi strategi yang harus dibarengi lobby kepada airline supaya jadi bisa sinegis. Ini kaya nggak ini pak, jadi kayak ngga kontra produktif gitu, kan merekan bagian dari negara mereka mestinya punya kepeduliannya pada negara bagaimana meningkatkan devisa itu tadi. Terkahir terkait dengan SDM Pak, di apanamanya di Pagu Indikatif ini kan yang tersisa masih besar itu justru di bidang pengembangan industri dan kelembagaan. Nah SDM ini kan kita masih punya beberapa catatan yang mesti perlu kita selesaikan. Pertama terkait dengan STP, STP itu saya sudah tau itu sudah bagus, bagaimana pembicaraannya dengan Kemenristekdikti statusnya menjadi sekolah tinggi kalau turun kualifikasinya menjadi berbeda lagi kan gitu, itu kan jadi poltek itu kan beda gitu meskipun dia, jadi gini ada regulasi yang berlaku surut sementara seharusnya regulasi itu kan ngga bisa berlaku surut ini akhirnya akan mempengaruhi kalau menurut saya pada STP yang sudah dikenal luar biasa ini kan lulusan-lulusannya. Yang kedua ketika bicara soal SDM, standarnya mungkin perlu juga di, standar pelatihannya, kemudian sertifikasi profesinya harus mencakup tentang bagaimana mereka menangani penyandang disabilitas dan bagaimana mereka mengantisipasi terhadap bencana. Ini dua hal yang menurut saya menjadi suatu hal yang sangat penting juga, terus juga untuk daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata halal mereka setidaknya diberikan semacam informasi setidaknya ilmu pengetahuan tentang

Page 26: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

pariwisata halal yang dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata seperti apa. Juga satu lagi memang PR lagi ini untuk bidang pengembangan industri dan kelembagaan yang harusnya bisa mulai semakin mengeratkan hubungan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya yang mengelola SMK jurusan Pariwisata karenan ini kayaknya gabnya sangat besar seharusnya lulusan SMK Pariwisata itu sudah nyambung, nyambung dengan industri dan ngerti mau ngapain gitu setidaknya, tapi kemarin dalam perjalanan saya saja bersama Komisi menemukan ini gabnya masih sangat besar dengan yang ada jadi gap kualifikasi maunya kan begitu lulus SMK mereka sudah punya katakanlah sertifikasi yang pada level mereka tentunya, tetapi ndak terlalu besar gitu gabnya sehingga siap kerja dan siap dan tidak harus ekstra lagi melatih tetapi mereka sudah punya keterampilan dasar minimal yang akhirnya membantu mempercepat pariwisata di Indonesia. Sementara itu pimpinan.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warrahmatulahi Wabarakatuh Sebelum saya lanjutkan ke Bu Esti, kita perpanjang waktunya menjadi jam 21? 16.30 ya? 16.30.

(RAPAT: SETUJU)

Silakan Bu Esti. F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI):

Terima kasih Pak Ketua.

Bapak, Ibu Anggota Komisi X yang saya hormati, Serta Bapak Menteri Pariwisata yang kami hormati.

Saya mengucapkan Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga menjadi berkah bagi bangsa dan kita semua. Bapak Ibu, saya mencoba mengulang kembali apa yang tadi sudah disampaikan Pak Nur Ghozi, terkait dengan target. Karena saya juga membaca RKP saya kira perlu dijelaskan target 2019 yang 20 itu lalu turun menjadi angka 18, 2020 menjadi angka 18.5 yang ditargetkan untuk wisatawan mancanegara.

Masih ada lagi satu catatan yang tadi belum disinggung dan saya justru khawati apakah ini akan tercapai atau tidak karena sudah banyak keluhan terkait dengan tiket pesawat. Dan keluarga saya saja memilih untuk naik kereta api bersama-sama karena kalau bareng-bareng enggak kuat beli tiketnya. Wisatawan nusantara ini di dalam RKP Pak, jadi pedoman kita kan rencana kerja Pemerintah. Di dalam Rencana Kerja Pemerintah yang disampaikan pada kami itu 310 Juta dan didalam target Bapak yang dipaparkan tadi adalah 300 Juta. Jadi saya kira ini perlu ada penjelasan mengapa agak berbeda.

Page 27: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Sekaligus saya menyampaikan di dalam pemahaman kita program dan kegiatan pastilah ketika kita berbicara Rencana Kerja Tahunan kita juga berbicara tentang Rencana Kerja Pemerintah. Nah di dalam Rencana Kerja Pemerintah ii menjadi acuan untuk kita membuat kebijakan. Saya melihat bahwa kebijakan-kebijakan yang tertuang di Rencana Kerja Pemerintah, jadi dari berbagai aspek kemudian dari regulasi juga dilihat dan juga target-targetnya juga indikatornya juga nampak disini, indikatornya juga nampak disini. Ada satu hal yang mungkin tadi sudah disampaikan soal wisata halal justru tidak masuk didalam Rencana Kerja Pemerintah. Jadi menurut saya kalau memang itu akan dijadikan program utama ya karena itu disampaikan di awal ya mestinya itu harus masuk di rencana kerja Pemerintah. Sehingga nampak. Meskipun Pak, kalau saya melihat undang-undang tentang produk halal itu sebenarnya sudah, ada diefinisinya. Apa yang dimaksud dengan produk halal, untuk makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, rekaya genetik, serta barang-barang gunaan yang dipakai dan di manfaatkan oleh masyarakat. Jadi undang-undang ini mengatur tentang produk halal.

Begini, Pak. Boleh kan ini saya menyampaikan cara pandang kami ya Pak. Jadi saya kan dulu sudah menyampaikan saya berani menyampiakn ini karena dulu sudah pernah menyampaikan. Kami dulu belum diberikan pemahaman menganai wisata halal itu yang seperti apa. Jangan-jangan orang seperti saya masuk ketempat wisata halal itu, destinasi wisata halal itu nggak boleh, karena tahap pertama non-muslim nggak boleh masuk diwilayah di daerah situ. Tapi kalau konsepnya bahwa yang disana yang namanya wisayta halal harus sediakan tempat ibadah masjid dalam radius sekian harus sediakan masjid kemudian harus disedikan, makanan harus ada jaminan halal, kemudian juga harus ada apalagi ya, produk-produk yang diberikan adalah semua halal itu saya kitra masih bisa melakukan itu. Jadi tidak boleh ada diskriminasi di republik ini ketika menyangkut seluruh wilayah Indonesia. Apa iya saya ketika masuk ditanya surat nikahmu mana. Karena yang digandeng dicurigai jangan-jangan itu bukan muhrimnya. Artinya tidak menolak wisata halalnya tetapi bagaimana konsep wisata halal ini harus bisa dijelaskan.

Terlepas bahwa ini adalah ide dari Pak Presiden harus kita dukung. Tetapi harus ada kejelasan, regulasi tentang produk halal tidak berbicara soal kalau berbicara destinasi kan berbicara wilayah nah kalau berbicara wilayah ini bahaya menurut saya, sudah meminggirkan orang yang mungkin yang seharusnya kita bisa masuk wilayah itu. Ini yang penting Pak, hal itu tetap saya berharap karena ini juga masih perantara, perantaraan antara RPJMN yang sudah ada dengan yang berikutnya hal itu kiranya perlu dimasukkan di dalam rencana kerja pemerintah terkait dengan wisata halal ini karena itu akan menjadi prioritas yang utama kita.

Nah, berikutnya berbagai hal mengenai target-target yang ada disini saya meneruskan dari Bapak/Ibu yang sudah ada bagaimana ini terkait dengan beberapa destinasi wisata yang secara infrastruktur kita kuatkan dengan beberapa kluster, karena ada beberapa kluster ada kluster ini juga ada di rencana kerja pemerintah juga jadi kluster yang termasuk di KEK. Kemudian kluster yang yang kemudian yang difasilitasi dan amenitas baru dan berbagai hal lain yang ada wisata bahari dan yang lainnya yang itu kalau kita melihat disini justru itu menjadi segala prioritasnya. Tetapi ikita belum menemukan penjelasan mengenai apa yang sudah dikerjakan terkait dengan destinasi

Page 28: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

wisata yang kemarin sudah ada dan kita berikan support termasuk soal otorisasi beberapa titik wisata kita.

Terakhir Bapak, beberapa tempat yang terkait dengan wisata ini diharapkan memang ada support terhadap sekolah-sekolah vokasi. Supaya tenaga-tenaga kerja diambil untuk daerah-daerah wisata itu berasal dari daerah, lebih banyak dari daerah itu sendiri ketika kita mampu menghadirkan sekolah vokasi terkait dengan pariwisata. Karena saya melihat, terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang sudah menggaungkan ‘Wonderful Indonesia’ dan sampai di daerah itu Pak, termasuk juga di Yogyakarta Alhamdulillah, Puji Tuhan itu sangat signifikan membantu perekonomian masyarakat. Sekali lagi tujuan utama kita kita inikan bagaimana? Dari peran pariwisata ini akan mampu menaikkan kesejahteraan masyarakat dan itu sudah ditangkap oleh masyarakat banyak khususnya di Yogyakarta. Jadi saya kira yang terpenting adalah bagaimana menggerakkan tenaga kerja tenaga kerja disitu supaya tidak didominasi bahkan jangan ngambil dari luar. Tapi kita bisa dari tenaga kerja lokal disitu dan wilayah Indonesia lainnya.

Terima kasih. Demikian Pak. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Saya kira dari Anggota sudah semuanya silakan barangkali dari Pimpinan.

F-PD (Drs. AYUB KHAN, M.Si.):

Saya Pak, mau nambah sedikit boleh?

KETUA RAPAT:

Boleh silakan, Bapak Ayub Khan. F-PD (Drs. AYUB KHAN, M.Si.):

Iya, terima kasih.

Pak Ketua, yang saya hormati dan juga segenap Anggota Komisi X yang saya hormati. Bapak Menteri Pariwisata beserta Jajarannya yang saya hormati.

Sedikit menambahkan dari apa yang sudah disampaikan oleh rekan-

rekan kami, yang pertama tadi, yang pertama terkait masalah wisata halal, tadi mendapatkan penghargaan dunia kita nomor 1 kan seperti itu dan ini kami ingin dipertahankan, wisata halal ini, terlepas dari apa yang sudah disampaikan oleh saudara, rekan kami bu Esti, juga sepakat, intinya tidak ada Deskriminatif tetapi kami ingin mempertahankan terkait masalah kita juara dunia ini, karena kita kemarin menerima Delegasi dari Thailand, Dewan dari Thailand, kami menerima delegasi dan mereka sudah menyampaikan salah satunya menghasilkan produk-produk seperti alat, alat untuk mendeteksi Halal dan

Page 29: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Haram, jadi begitu Testpack dimasukan ke air, Oh ini halal, ini haram, mereka sudah menghasilkan produk seperti itu, untuk itu kita tidak ingin prestasi yang sudah dicapai oleh Kementerian Pariwisata nantinya bisa diambil alih oleh Negara lain, itu yang pertama.

Tentunya ini harus ada kerja sama lintas sektoral dengan Kementerian kesehatan, yang kedua, terkait masalah persoalan tadi sempat disampaikan juga kalau wisata alam di Indonesia ini berkembang sangat pesat, tetapi kami jugua melihat disni juga ada persoalan di Negara kita khususnya sadalah wisata-wisata alam yang ada di daerah ini, daerah cagar alam, atau hutan yang dilindungi, karena memang persoalan wisata alam ini sangat beririsan dengan Kementerian Kehutanan atau Kementerian Lingkungan Hidup, ini bisa dikelola atau dikembangkan sesuai regulasi itu hanya berapa persen seperti itu Pak, ya, jadi sangat kecil sekali dari wilayah yang sudah ada dan itu memang ada regulasinya, dan ini apakah sudah juga ditindak lanjuti oleh Kementerian Pariwisata demi untuk mengembangkan pariwisata alam, yang ketiga terkait tadi dengan manajemen sekretariat, maaf Kementerian Pariwisata, manajemen krisis karena memang kita tahu negara kita ini adalah negara yang rawan bencana, karena terdiri dari banyak kepulauan, dan lempengan-lempengan, lempengan- lempengan bumi yang ini sering bergerak sehingga rawan untuk sering terjadinya suatu bencana, dan tadi ada manajemen yang sudah ada disampaikan yaitu terkait masalah tahapan-tahapan, tahapan darurat, tahapan rehabilitasi dan juga tahapan normalisasi ini apakah ada slot anggaran, kalau memang ada slot anggaran mungkin bagaimana.

Kami juga ingin mendapatkan gambaran, karena di Kementerian Kesehatan pun ini juga ada slot anggaran terkait masalah itu, minimal rumah sakit-rumah sakit kalau di Kemetrian Kesehatan itu bisa tahu apabila terjadi gempa misalnya, mereka ada antisipasi sosialisasi sehingga tidak menjadi rumah sakit-rumah sakit ini kalau kena bencana langsung bisa kena bencana habis begitu, jadi ada yang bisa diselamatkan, jadi ada sosialisai-sosialisasi terkait masalah bencana ini, dan terkait masalah Google Maps, ini juga menjadi persoalan karena kita juga pernah ketemu dengan wisman ternyata ngkutin Google Maps di beberapa titik-titik pariwisata itu jalannya terlalu jauh yang ditempuh dan ini menurut kami karena memang dinegara kita ini khususnya prioritas infrasturktur juga, kemarin juga dimaksimalkan sehingga jarak tempuh lebih dekat, tetapi kalau mengikuti Google Maps itu justru jauh, dan ini saya pikir Kementerian Pariwisata harus intens melakukan kerja sama lintas sektoral dengan Kementerian yang lain, kalau Google Maps tentunya dengan Kemeninfo gitu, mungkin itu aja Pimpinan.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Silakan Bu Reni dulu.

WAKIL KETUA (Dr. RENI MARLINAWATI):

Page 30: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Oh, siapa yang tua dulu.

KETUA RAPAT: Sudah.

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, M.M.):

Terima kasih, biar tua tapi masih enak.

Pak Menteri yang saya hormati.

Saya pertama kali tentunnya menggaris bawahi bahwa setiap terjadi

raker, tolong kita ini saling konsen mengenai data, karena ini apapun ini merupakan suatu dokumen Negara, dan Kementerian itu memakai APBN dan APBN itu harus dipertanggung jawabkan, ya ini, ini tolong ini bukan hal yang sepele. Terus terang kalau melihat apa namanya Raker begini sedikit saya sedih, mudah-mudahan kedepanya kita konsen terhadap, ini laporan betul-betul jangan di sepelein. Hal sekecil ini jangan mengakibatkan kita akan berakibat fatal, apalagi kita sebagai fungsi pengawasan tentunya kita tidak apa, tidak berharap hal seperti ini akan terjadi di kemudian hari.

Yang kedua Pak Menteri, penyerapan anggaran berdasarkan unit kerja Kementerian Bapak ini betul-betul performance-nya bagus. Tetapi, ada yang tidak bagus, yaitu Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, semua mencapai lebih dari 93 % diatas ini cuma 85% dari anggaran yang cuma kecil, anggaranya cuma dibawah 250 milyar. Pantesan di rencana yang Bapak minta 1 trilyun ini tidak apa, pengembangan Deputi Destinasi tidak sama dengan anggaran yang sama 250 milyar saja, gitu ya.

Ini yang kedua, sudah banyak kawan-kawan sebetulnya saya banyak sekali yang akan saya tanyakan, tapi kawan-kawan sudah banyak seperti yang saya tanyakan. Cuma saya begini lho Pak, ini kan Presiden itu mengeluarkan statement yang luar biasa bahwa pariwisata merupakan sektor unggulan tetapi apa yang terjadi kalau sudah diunggulan tetapi tidak disertai dengan anggaran yang diunggulkan juga, itu percuma juga. Ini pernyataan Presiden Republik Indonesia loh Pak, ini orang pertama yang mempunyai program hebat itu ya, diunggulkan tapi ndak dibarengin ini. Saya punya pengalaman sebagai pimpinan ada anggaran, anggaran Bapak itu tidak pernah dilihat kalau cuma sekecil ini, mustinya Bapak lebih baik berkomunikasi dengan Banggar-banggar di Komisi X ini untuk menaikkan ini. Jadi di Badan Anggaran itu kalau, membicarakan cuma sepuluh pengeluaran anggaran terbesar saja Pak. Kementerian Pertanian aja lebih dari 20 trilyun nggak di lirik kok, begitu ya. Jadi sebetulnya Kementerian Pariwisata ini boleh e, apa namanya ber, apa mengajukan anggaran yang itu dan saya mohon dari Banggar dari Komisi X ini berjuang betul, ini betul-betul saya tidak apa namanya, coba mbak, kalau nanti di 2015, e, 2020 itu APBN kita sudah lebih dari 2500 trilyun, itu cuma 0, 04 kalau 10 trilyun itu, ngiting terhadap PBN itu nggak ada artinya ya, nah kalau ini Bapak bisa dorong betul bayangkan saja, kalau saja Bapak ibu bisa mendatangkan turis atau 18,5 juta berapa pergerakan ekonomi yang disitu, ekonomi power itu akan besar sekali pak, terhadap menyumbang, apa namanya baik devisa maupun pergerakan ekonomi, gitu ya, dan berapa besar

Page 31: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

yang terlibat dalam, e apa, adanya tamu 18 juta ini, berapa ribu piring untuk dimakan tiap hari, semua akan terlibat itu semua, dan ekonomi bertingkat itu, itu tinggi sekali itu, nah ini kalau ini bisa betul-betul menjadi satu apa namanya, saya tidak senang dengan bahasa Ambigu sebetulnya, tapi ini saya melihat ada kata-kata ini terpaksa ada sedikit confuse ini di pikiran saya ini pak, disatu sisi kita itu mau genjot pariwisata dan disisi lain anggaran kita tidak mendapatkan perhatian yang khusus, malah Bapak menurunkan target dari 20 juta ke 18 juta, mungkin secara amount nya sama tapi kalau secara kuantitas daripada apa, para wisatawan ini jadi turun gitu ya.

Kemudian mengenai groot ya, visitor groot ya, kita kan 12 %, 12,5 % itu memang 12,5% itu memang yang layak biasa atau kalau ini kan sudah steady pak, ya, kalau dunia sudah steady 5 % gitu ya, karena kita masih bisa begini begini pak, nah sebetulnya yang groot terbesar rata rata itu menper itu berapa, nomor satu iitu berapa sih grootnya yang namanya daerah wisata yang terhebat di dunia ini, berapa sih grootnya, baik grootnya terhadap amount nya atau grootnya terhadap e apa namanya totalnya, saya satu sisi melihat Bapak tadi ya, breaking news itu tadi ya, saya seneng pak tetapi kalau berita kupas sedikit saya malah sedih gitu ya sedih saya kita, kita ketawa sendiri gitu ya, jadi disurung-surung sendiri gitu ya, nah ini yang saya tidak mau kepengin ya, misalnya kalau Thailand saja, Thailand itu negara kecil, bisa mendatangkan 75 juta wisatawan dengan bisa mendatangkan devisa lebih dari 40 bilion USD, itu kan luar biasa pak, kita negara besar, 20 aja kita turun menjadi 18,5 ya, dengan kita mendapatkan e apa 20 juta, 20 bilion USD, nah disisi lain tahun 2018-2024 itu dari 18,5 kan sampai 25, itu grootnya itu kira kira cuman sampai satu juta saja, per tahunnya, berarti akan turun lagi kan kita, ini akan turun kan, e, apa namanya e, kunjungan wisata kita itu sebenarnya turun secara presentasi, tidak naik, kalau mengikuti ini, gitu ya.

Nah saya terus terang Pak, Menteri ya, dengan Bapak mempunyai impian merencanakan angaran yang 10 trilyun itu sudah betul sebetulnya Pak. Tapi begitu Bapak dipangkas menjadi 4 trilyun, itu nggak sedih itu? Mestinya kita harus menangis sekarang ini, tapi ya sudahlah, wong punya nya segitu. Bayangkan kalau cuma 10 trilyun itu Pak, itu Cuma 0,4 dari APBN 0,4 % dari APBN, nothing Pak, nggak di lihat itu. Tapi terhadap ekonomi powernya di bidang ekonomi kerakyatan, wah luar biasa. Nah ini maksud saya, kalau ini bisa ya, mari kita sama sama pak yakin dengan kepemimpinan Bapak ini mampu untuk itu, pengembangan destinasi masak cuma 250 milryar ya. Pemasarannya aja sudah 1,5 trilyun kasarannya kan, gitu kan, yang mau dipasarkan apa? apa kita itu sudah mau memasarkan barang yang sudah jadi? Kita tidak akan mengembangkan destinasi lagi, lain ceritanya kalau begitu, ya? Padahal dibenak Bapak, saya rasa tidak begitu. Bapak itu seorang visioner, saya tahu persis tetapi jangan dibatasi ini, ini, ketika Bapak nerima itu. Ya sudah nasib saya segini, nah itu yang saya mau mensupport Bapak itu seperti itu, nanti saya minta kepada kawan kawan di Badan Anggaran ini, berjuanglah, di Badan Anggaran tidak begitu menerima nasib begini, dapet segini terus iya kita jabarkan, ya udah pas, 4 trilyun, bukan begitu, kalau mau Pak, kawan-kawan ini mau, asal Bapak mempunyai program yang jelas, terhadap 10 trilyun, saya rasa bisa, 0,4 %dari APBN, nothing, ya, penggerak coba pak, kalau itu bisa berapa yang menyumbang groot terhadap, e apa namanya secara nasional, nah ini yang musti harus, mungkin bisa memperkecil generasio kita kalu pergerakan ekonomi yang merata ini, itu dijawab oleh ini saya rasa, saya terus terang pak

Page 32: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

agak ngoceh ini, karena apa saya tau apa yang di pikirkan Bapak ini kan 10 trilyun itu, pasti dahsyat ini dan begitu ke gembus segitu saja, Bapak juga ikut ke gembus juga dari 20 menjadi 18,5, wah ini saya agak kurang happy begini ya, artinya apa,

Artinya Bapak yang sudah membikin dasar pariwisata yang betu-betul untuk maju ini agak sedikit kena tsunami, anu sudah apa namanya, tsunami pengembangan gitu ya? Nah ini kan menjadikan kita ragu-ragu juga, saya tidak suka dengan kata-kata ambigu Pak. Tapi terpaksa saya ngomong kan ini, jadi nggak jelas, itu tidak jelas itunya. Nah ini yang perlu saya sampaikan kepada Bapak, sehingga apa, sehingga betul-betul nanti kalu perlu pak, ini kan sekarang ini pada, baru mau nyusun anggaran ya. Bu Esti, kumpulkan ke kita ini Bapak bikin programnya yang 10 trilyun tadi Pak, 0,4 % dari APBN, peanut, dan saya yakin Bapak sudah ada di pemikiran Bapak itu. Saya tahu Bapak itu, punya, itu tuh punya, gitu ya. Nah kalau itu bisa disini selain Bu Esti ada pak Profesor juga kan, ayo dong, jangan hanya kita datang di Banggar duduk manis kita saya ini Pimpinan banggar 7 tahun Pak. Jadi saya tahu persis watak-wataknya, tidak pernah membahas yang kecil-kecil kayak begini. Coba kalau kita datang, ayo kita suarakan ini sekarang, pariwisata kita suarakan ya, kita minta tapi minta dukungan dari pada Bapak programnya gitu ya, sehingga nanti ini tidak langsung turun dari langit sekonyng-konyong jadi 3,7 jadi 4 triliun sudah senang.

Tidak begitu. Saya rasa Bapak sudah punya program ya Rp. 10 Triliun Pak, ayok Pak buka kembali itu kampus Bapak itu yang sepuluh itu. Minta waktu kepada anggota badan anggaran di Komisi X ini, minta duduk sendiri, minta waktu sendiri, kalau perlu diadakan satu konsinyering, gausah di Kopo yang deket-deket sini ajalah Pak. Betul betul ini yang Rp. 10 triliun, saya berharap ini betul-betul. Gak ada lain pak ya, kalau kita mau kepengen Indonesia ini ya cuman dua aja pak, pariwisata aja pak sama ekonomi kreatif. Yang lain mah apa diharapkan minyak, gak ada udah cerita lama pak, gak ada itu CPO begitu digoyang sedikit aja mengenai kesehatan udah langsung brodol itu sekarang ya kan paling bagus sekarang US$600/m3 ton, coba kalau itu digoyang sedikit lagi hancurnya pariwisata kan tidak kenal pak, tidak kenal resesi kok, orang mau seneng-seneng. Dan orang seneng-seneng pasti bawa uang, yakan gak ada orang seneng-seneng tu gak ngeluarin uang. Nah ini Pak Menteri, saya concern sekali dalam hal ini mudah-mudahan Menteri kembali lagi pada itu ya, yang Rp. 10 triliun itu, berjuang aja gapapa orang Bappenas juga udah tau kok, siapa yang tahu di Bapenas mengenai pariwisata? Gak ada yang tahu.

Coba. Yang mempunyai roadmap mengenai pengembangan pariwisata secara jelas kan Bapak. Gitu ya Pak. Jadi ungkapan kesedihan saya dan saya mau men-support Bapak di dalam rangka mengembangkan pariwisata itu dan saya yakin coba bayangan apak sudah bilang kita negara terindah di dunia, kurang apa, Indonesia diciptakan pada saat tuhan tersenyum katanya kan sudah banyak sekali kata-kata itu, tapi kalau Cuma seemprit aja gak ada artinya. Ya coba nanti pengembangan destinasi juga Bapak anukan lagi ya karena banyak kita aksesibilitas menuju ke pengembangan-pengembangan destinasi yang baru itu memang agak sedikit kerepotan baik itu apa, sarana fisik maupun non-fisiknya.

Saya rasa itu Pimpinan. Terima kasih.

Page 33: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ini masih ada 2 lagi jadi kita tambah waktunya jam 17.00, gitu ya jam

17.00 monggo kayaknya yang mau sholat bergiliran aja. Jam 17.00 kemudian selanjutnya Bu Hetifah, silakan.

WAKIL KETUA (Dr. Ir. HETIFAH, M.P.P.):

Terimakasih Pak Fikri dan teman-teman Pimpinan.

Pak Arif Yahya beserta seluruh jajaran.

Ini karena ada Pak Sah disini saya mau nyaingin mau memberi pantun

dulu semoga semangat. Buah manga buah papaya. Dibuat rujak enak rasanya. Untunglah ada pak arif yahya. Wisata Indonesia tetap Berjaya. Carmuk-carmuk. Gak supaya semangat karena ditengah-tengah

berbagai tantangan yang sangat besar tadi ya misalnya teman-teman mengemukakan kita mau dorong wisata halal tapi kita juga harus sampai menjadi apa kantor productive ya terus kemudian ada masalah bencana, ada masalah harga tiket dan sebagainya. Saya tetap melihat semangatnya Pak Arif dan tim, disini juga apalagi banyak yang perempuan-perempuan ya Pak Syah ya, ada Bu Nia, Bu Kiki, Bu Giri, Pak dadang juga sih ganteng juga jadi ini semuanya juga tim saya mengucapkan ya terimakasih atas kerja kerasnya sehingga beberapa rekor dan catatan-catatan prestasi bahkan di tingkat internasional itu memang sepatutnya ya menurut saya menjadi penyemangat kita agar pariwisata kita tetap Berjaya dan tumbuh.

Nah, kembali ke soal anggaran Pak Menteri, pastinya tadi karena kita semangat tapi realitanya seperti itu kita semua kecewa memang dan saya pun tentunya men-support ide begitu ya bagaimana supaya kita tetap bisa bermimpi dengan gagasan-gagasan baru itu mungkin ada momen tersendiri ya supaya kita juga bisa menelurkan berbagai terobosan yang sebenernya sudah Bapak mulai. Saya juga ingin nanti menanyakan di tengah-tengah anggaran yang ternyata menjadi Rp. 4 triliun ini naik tapi seencrit gitu ya dari tahun lalu, kira-kira terobosan apa yang bisa kita lakukan gitu. Pertama mungin dalam hal destinasi pak dadang ya, saya kira peran pemerintah daerah itu menjadi sangat penting saya ingin tahu sejauh mana sebagai mana planner ni teh Kiki berapa daerah sebenarnya yang sudah memiliki RIPPDA itu kemudian juga secara serius mengadopsi ya beberapa panduan-panduan yang mungkin membuat mereka bisa berkomitmen membangun pariwisatanya karena sebagai contoh Kalimantan Timur yang ternyata begitu semangat mendorong pariwisatanya

Page 34: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

tapi ketika kita lihat APBD-nya, Dinas Pariwisata tuh cuman Rp.5 milyar/tahun, kayaknya gak lucu banget gitu.

Nah, ini gimana cara kita bisa memberikan apa, mencolek atau me apa sih.. Pemerintah Provinsi ini serius apa engga, kalau serius ya mungkin layaknya seperti apa sih mereka juga membuat, kan Kaltim juga tidak terlalu kecil APBD-nya sebenarnya tapi untuk pariwisata ini keterlaluan gitu, sehingga kabupaten/kota mungkin malah lebih semangat malah bisa jadi lebih besar dari provinsinya. Nah ini yang kita ingin mungkin berbagai Provinsi lain pun cara kita memberikan mereka apa ya? semacam guide gitu dan juga semangat itu apa yang mau kita lakukan dalam aspek mungkin hubungan kerjasama dan ini-nya insentif. maupun ini kepada pemerintah daerah itu seperti apa. Nah kemudian kalau saya lihat sih Pak Menteri cukup bagus ya relasinya dengan beberapa kementrian lain selama ini juga banyak meluangkan advokasi terutamanya mungkin juga yang masih tetap harus kita dorong adalah kementrian PU yang terkait denngan DAK saya ingin juga menanyakan apakah startegi kita di 2020 itu masih fokus kepada 10 Bali baru itu atau kita sudah membuat suatu perubahan strategi sehingga kita destinasi alternatif itu juga masih di mungkinkan untuk bisa dibangun dengan support ataupun insentif-insentif dari pendanaan dana DAK atau dana transfer lain dari pusat.

Nah, kemudian yang saya juga cukup tertarik bagaimana pemanfaatan teknologi termasuk teknologi informasi dan berbagai teknologi yang modern sekarang ini di dalam pemasaran maupun ini wisata lain sehingga kita mungkin tadi bisa betul-betul termasuk memanfaatkan kaum muda dan generasi milenial sebagai penggerak dan juga sekaligus sebagai konsumen juga dari pariwisata. Itu.

Terimakasih mungkin Pak Fikri sedikit saja yang lain-lainnya tadi sudah cukup banyak disampaikan oleh teman-teman yang lain. Tetap semangat. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Silakan Teh Reni.

WAKIL KETUA (Dr. Hj. RENI MARLINAWATI): Terimakasih Pimpinan.

Bissmillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pak Menteri beserta jajaran yang saya hormati. Bapak-Ibu Komisi X yang saya banggakan.

Pak Menteri,

Satu hal yang pertama, Pak Menteri harus bersyukur ketika nyaris seluruh anggota yang hadir ini berbicara. Karena ini bentuk apresiasi, bentuk

Page 35: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

tingginya intensintas kecintaan kepeduliannya terhadap pariwisata. Kita bersepakat bahwa dan saya selalu di berbagai tempat mungkin bagi Ibu-ibu, Bapak-bapak yang pernah berkunjung di Sukabumi, di berbagai forum saya selalu menyampaikan bahwa ketika bicara pariwisata inilah sektor satu-satunya yang akan menjadi andalan negara kita begitu. Karena betul tadi sitio habis, mineral habis, dan yang lain-lain akan habis. Pariwisatalah kelak yang akan menjadi andalan kita. Yang pertama, pak Menteri, saya ingin menyoroti tadi, saya tidak tahu apakah sudah tersampaikan atau belum terkait saya suasana kebatinan Pak Menteri ketika menerima anggaran Rp. 4 triliun atau Rp. 10 triliun pasti syok dan pak Menteri dalam keadaan tidak bicara, tidak tidak punya kapasitas berbicara apa-apa. Saya membayangkan itu hanya mungkin yang saya ingin sampaikan rasional jujur kalo tadi bicara seperti pak ketua sampaikan, saya pasti di republik ini yang pariwisata hanya Pak Menteri.

Jadi ketika, kenapa saya ini harus mesti saya sampaikan ketika mereka misalkan mengusulkan saya ingin mempertanyakan saja nanti untuk bahan teman-teman di banggar juga mungkin Bu Hesti dan Pak Prof ini ketika saya keluar pariwisata pemasaran dua ini pada tahun 2018 itu kan sampai 1,2 tapi kemudian sekarang hanya-hanya diberikan yang Pak Menteri usulkan 3,3 hanya diberikan Rp. 904 milyar nah sementara sek apa, pemasaran pariwisata-2 ini ini kan termasuk Kawasan Eropa, Timur Tengah, China yang notabene bebas visanya lebih banyak dibandingkan negara-negara yang berada di Kawasan pariwisata-1 begitu. Artinya ketika justru kita dengan kemarin dan itu saya minta dievaluasi membebaskan visa untuk mendorong sektor pariwisata ternyata malah anggaran yang kita dorong ini malah dikurangi. Itu yang pertama Pak Menteri.

Yang kedua kemudian betul tadi saya juga ingin mengetahui alasan tentang pengembangan bisnis pariwisata ini sangat rendah, kemarin kenapa-kenapa serapannya juga termasuk rendah sehingga sekarang hanya dikasih Rp. 250 milyar begitu. Apakah pengembangan destinasi ini mungkin dipindahkan ke PUPR? Karena memang ini menyangkut infrastruktur begitu ya. Ataukah memang ini destinasi pariwisata yang berada di domain pariwisata, nanti Pak Menteri mohon penjelasan. Itu yang pertama terkait dengan usulan anggaran. Ini sebagai bahan masukan saja, jadi nanti mbak hesti tolong berdebat dan sampaikan. Lho kenapa ini pak Kawasan pemasaran yang notabene Eropa Timur, Timur Tengah, China justru sekarang yang lagi kita soroti untuk datang kesini target wisata halal ini kan salah satunya Timur Tengah Mbak Hesti. Kemudian Eropa juga kan trennya menaik-naik terus, kecuali nanti kalau ada ada klarifikasi dari Pak Menteri. Itu yang pertama.

Yang kedua pak Menteri tentang rencana tahun 2017 yang kita bahas terus menerus dulu tentang bali baru ini yang apa merupakan program strategis pariwisata nasional ada Danau Toba, ada Candi Borobudur yang kemarin bandara Kolunprogo sudah diresmikan. Ada Labuan Bajo, ada Mandalika di Lombok, Ntb, ini Pak Menteri kalau dilihat kan dengan dengan dibangunnya 4 bali baru, tampaknya ini kan tidak terlalu berpengaruh terhadap peningkatan wisatawan mancanegara, terbukti target tahun ini Rp. 20.000.000,- ternyata masih jauh. Jadi apakah ini memang apa-apa yang salah? Gitu Pak Menteri di dalam hal ini begitu. Saya membayangkan begini Pak Jokowi itu punya persepsi Pak Jokowi cita-cita Pak Jokowi itu ditangkap oleh Pak Menteri tapi tidak ditangkap oleh Pak Menteri yang lain gitu. Terutama yang menentukan

Page 36: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

anggaran gitu, kira-kira saya khawatir begitu ya. Padahal kan sektor pariwisata harus menjadi perhatian Bersama.

Kemudian yang ketiga, Pak Menteri ini kan kalau dilihat akses insfrastruktur sekarang kan kan relative baik pak Menteri, kan semestinya ketika akses insraftruktur kita meningkat maka akses orang untuk berwisata juga meningkat gitu. Nah ini seberapa tinggi capaiannya pak Menteri terhadap lalu lintas wisatawan nusantara dan mancanegara dengan dibangunnya akses infrastruktur yang sekarang cukup massive di berbagai daerah oleh presiden rebulik Indonesia pak Jokowi begitu. Agar kalau nanti pak Jokowi tahun berikut-berikutnya kalau misalkan mau fokusnya pembangunan infrastruktur mungkin harus diprioritaskan pak Menteri tolong infratsruktur yang betul-betul mendorong kepada pembangunan betul-betul pariwisata prioritas gitu. Kemudian yang ke … berikutnya Pak Menteri terkait dengan valuasi terhadap bebas visa. 169 negara, saya dari awal tahun mugnkin sudah minta dievaluasi, saya sudah bisa bilang teman-teman dari Komisi I katanya akan dievaluasi dan saya juga sudah minta seberapa signifikansinya terhadap perolehan dan saya bisa mengatakan ternyata bebas visa ini mungkin tidak terlalu berkorelasi positif dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancaranegara begitu. Nah ini selanjutnya apakah apakah ini akan dihapus ataukah akan diperbanyak Pak Menteri. Sementara bebas visa Indonesia kepada negara lain hari ini sudah mencapai 77 negara yang merupakan bebas visa dari visa Indonesia gitu. 138 negara mohon maaf, diralat.

Kemudian yang terkahir Pak Menteri tentang SDM pariwisata ini pengalaman kami melaksanakan berbagai Bintek Pak Menteri, antusias mereka sangat tinggi, tapi tapi kalau saya melihat begini Pak Menteri, ada program-program yang populis yang terkait dengan pariwisata, misalkan homestay pak Menteri ini kan potensinya cukup besar sekali begitu dan success story diberbagai tempat ternyata kan luar biasa dahsyat gitu ya. Potensi ini kan sesungguhnya sangat banyak, hanya kan untuk merubah mindset penduduk itu kan tidak mudah ya. Nah mungkin ini kan harus menjadi perhatian Pak Menteri, terutama SDM pariwisata bukan yang sifatnya normal tapi juga STM yang sifatnya yang penunjang gitu. Dalam hal ini mungkin diperlukan suatu upaya untuk dilakukan pelatihan-pelatihan bagi tenaga-tenaga pariwisata atau bahasanya pakai SDM pariwisata atau tenaga pariwisata gitu atau atau apa gitu. Saya sih berharap Pak Menteri justru kita harus membangun lagi sekolah-sekolah pariwisata, karena berbagai pengalaman kita ke SMK-SMK yang ada unsur pariwisatanya nyaris lulusan-lulusannya selalu-selalu habis gitu ditunggu ditunggu oleh apa gitu para industri pariwisata begitu, jadi mungkin ini usulan ke temen-temen untuk mendatang pembangunan untuk sekolah tinggi pariwisata harus ditambah lagi, kemudian pembangunan SMK pariwisata pun mungkin harus didorong secara massive juga. Jangan sampai juga sekarang Pak Menteri industrinya didorong, di destinasinya juga di dorong di pemasarannya di dorong, tapi kemudian input untuk terwujudnya itu stagnan kan itu juga sama aja bohong Pak Menteri gitu ya. Jadi ini harus berjalan bersama-sama gitu karena tahun depan Pak Menteri saya tidak disini lagi, jadi saya titip betul kepada temen-temen yang disini, saya ngawal diluar ditempat yang lain nanti tapi saya tapi saya betul-betul ini serius Bapak, ini kan tidak banyak orang yang mempunyai mindset yang sama ketika orang bicara pariwisata orang mikirnya oh ini hanya Pak Menteri gitu. Saya bilang gimana Pak Menteri mau maju sementara bandaranya belum ada, bandara kan bukan pak Menteri, kemudian

Page 37: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

listriknya belum ada, WiFi-nya belum ada, orang mana mau wisata sekarang kalau di tempat itu tidak ada wisata, sekarang -cafe yang banyak ditongkrongin anak muda itu cafe yang WiFi-nya gratis, jadi anak-anak nongkrong hanya untuk minum, mohon maaf anak saya baru lulus kemarin di UI itu nulis skripsinya bukan di rumah Pak Menteri, di cafe. Saya tuh bingung kenapa kok anak-anak, ketika saya kesitu, itu memang banyak anak-anak muda memang disitu dia bilang.

“Kenapa kok disini?”. “WiFi-nya bagus”. “Kan WiFi di rumah juga ada”. “Lain Bun suasananya”. Itulah litulah maksud saya, nah artinya ada domain-domain yang lain iya

kopi, pokoknya whatever lah, intinya ada penunjang-penunjang lain terutama tadi bicara SDM itu Pak Prof nanti, Pak Prof sama gak nanti kita di kampus nanti, kita di tempat lain. Nanti Mbak Hesti saya berharap betul nanti Pak Ketua bahwa pembangunan Lembaga apa sekolah tinggi atau sma dan lain-lain juga harus didorong. Saya kira itulah output yang sifatnya formal dan betul-betul akan professional. Pada akhirnya nanti. Saya kira itu Pak Menteri.

Terimakasih. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam

Langsung Pak Sah.

WAKIL KETUA (Ir. H. A. R. SUTAN ADIL HENDRA, MM):

Baik terimakasih Pimpinan. Para Pimpinan dan rekan-rekan Anggota. Pak Menteri beserta jajarannya yang saya hormati.

Langsung saja mengingat waktu. Saya pertama memberikan apresiasi

atas WTP yang sudah 4 kali berturut-turut ini luar biasa Pak Menteri mulai dari tahun 2015. Untuk itu menjadi catatan kami ingatkan adanya tadi selisih angka itu mohon nanti Pimpinan itu jadi simpulan yang kita buat untuk meluruskan kembali dokumen bahan raker kita pada hari ini. Selanjutnya Pak Menteri saya betul-betul sungguh sangat terganggu dengan strategi yang baik oleh Pak Menteri selama ini baik strategi BAS yang kita ketahui ini kan menciptakan suasana harga tiket yang cukup tinggi dimana-mana pertanyaan luar biasa pada saya sehingga beberapa media juga saya membuat statement. Pertanyaan saya, sejauh mana koordinasi yang sudah dilakukan oleh Pak Menteri terutama dengan Menteri terkait baik perhubungan dan lain-lain jika dibutuhkanpun kita Komisi X pasti ingin membantu mengingat karena turunnya daripada Wisman maupun Wisnus. Ini jelas-jelas Pak Menteri juga tadi dalam pemaparannya sudah mengatakan sementara kita ketahui ini sungguh sangat

Page 38: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

diharapkan mencapai target daripada Pak Menteri kedepan. Itu yang pertama Pak Menteri.

Saya sejalan dengan kawan-kawan terutama tadi Pak Ketua mengingatkan tadi apabila sumber daya kita habis andalan kita tidak lain tidak bukan adalah para wisata dan ekonomi kreatif itu sudah merupakan sesuatu yang harus terus kita galakan. Sebenarnya anggaran Pak Menteri sungguh sangat realistis dia minta Rp. 20 triliun ini, maaf saya malahan mau minta 20. Dibilang Pak Ketua lagi jadi 10, ya sudahlah 10 karena ini sesuai dengan Pagu 2020 karena kalau tahun 2020 itu harus angka 20. Begitu lho Pak Menteri biar sah begitu. Akan tetapi, belum dapat saya lihat untuk diterjemahkan, ini dukungan Pak Menteri oleh Bapenas ataupun kawan-kawan yang mengerti arah pembangunan ke depan.

Jadi sejalan dengan hal itu Pak Menteri, untuk meyakinkan, dan ini menjadi PR utama. Dulu kan ada program kita Kawasan ekonomi khusus, Kawasan ekonomi khusus ini ini saat sekarang saya melihat ini merupakan destinasi yang sungguh saat bermanfaat kok gak muncul lagi, sementara ini merupakan strategi yang Pak Menteri mulai dari tahun 2017, 18 ini kok gak booming lagi. Saya saya ingin di daerah-daerah yang sumber dayanya menipis ya terutama Jambi ini terus terang saya sampaikan akan habis itu semua, tapi kalo begitu ada kek ini kan tinggal butuh koordinasi dari yang lain. Ini kan butuh anggaran tambahan untuk meyakinkan Bapenas maupun Kementrian Keuangan dan lain-lain, kawan-kawan di Banggar, ini akan bisa kita kejar melalui Kawasan ekonomi khusus ini. Jadi hal ini barangkali mungkin tambahan dan yang terakhir ini terkait dengan serapan anggaran kuartal tahun 2019 Pak Menteri, karena tadi saya mendengar kawan-kawan belum menyinggung bahwa serapan kita di Kementerian Pariwisata ini kan memang ada perbedaan dengan yang mitra yang lain karena saya lihat di sini dibagi atas 3 cluster ya ada realisasi pembayaran yang baru mencapai 7,0% ada realisasi fisik ini disebut adalah target yang mana-mana ini angkanya karena ini harus kita buat dalam dokumen.

Terkahir terkait dengan adanya realisasi fisik yang ini 2 ini, antara fisik ini ada 2, ini mohon penjelasan tapi realisasi pembayaran ada 7,0%. Barangkali ini perlu karena ini akan menjadi suatu dokumen yang mana ini adalah serapan anggaran kuartal 1 kita dan kami ingatkan pak Menteri, beberapa kementerian yang lain, kita sudah beberapa raker, ini kita termasuk kecil Pak serapannya. Entah apa persoalannya, apa masalahnya kita siap pak untuk membantu. Kami pak Menteri orang yang cerdas kalau ada masalah pasti cepat memberi solusinya. Terimakasih Pak Menteri. Karena kita ingin pariwisata kitapun tambah berperan. Terkahir agar pak pimpinan tidak merasa ngantuk saya kasih satu lagi pantun untuk Bapak. Pariwisata di Indonesia sangat berperan, membuat devisa negara selalu meningkat, hari ini kita bahas rencana kerja dan anggaran agar program berguna bagi masyarakat mantap.

Terimakasih.kami kembalikan ke Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Terimakasih Pak Sah. Pak Menteri,

Page 39: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Saya kira ada 2 isu besar skala yang mempengaruhi apa Namanya pariwista Indonesia. Yang pertama tentang tiket itu, berulang-ulang di beberapa ini saya catat juga, kunjungan wisatawan terutama domestik menurun, imbas harga tiket domestik bekas yang mahal sehingga saya sampe kalau menurut data ASITA dari 70 usaha itu 5% anggotanya sudah bangkrut gulung tikar. Kira-kira sekitar 350 pengusaha akibat konon sebabnya itu. Yang kedua itu tadi saya kira banyaklah variasinya tapi tiket awalnya, kemudian selanjutnya juga ini Pak Menteri ini mau saja menerima pantun terus-terusan dan disini dicek terus tuh, saya juga udah pernah ngecek ketika Pak Menteri-nya ajukan cuma Rp. 9 triliun dan di kemudian dikasih Rp. 3 triliun juga mau, yo mau-maunya ini ini juga aneh gitu dan apakah kemudian kita tidak.. ini kita juga gak percaya, ini boleh aja Pak … Dengan segala visi besarnya dan kecanggihan luar biasa kita sudah mengakui sebetulnya, cuman kita juga memperhatikan Pak Menteri, sesungguhnya kan tidak ada juga, mesti nanti ya enggak 100% lah tercapai Pak Menteri kan begitu. Sejak 2016 kita sudah memprediksi karena jauh 9 dikasih 3 itukan jauh banget itu. Ini juga saya kira udah e… berprestasi, cuma kan akhirnya catatannya agak kurang baik kayanya kan. Misalkan target 2016 12juta, ya 11,25juta kemudian 2017 targetnya 15 juta itu 14,04 juta, 2018 17 juta 15,81 juta, 2019 kan 20 juta sekarang mau direvisi menjadi 18 juta.

Ini tapi 18 juta juga ini makanya semangatnya ini kita nih juga kasian gitu loh misalnya, misalnya 10, 10 dikasih cuman 4, kayanya juga mau nerima-nerima aja nih kayanya. Ini e… itu mohon sekilas saja Pak Menteri karena kita nanti tanggal 16 Agustus setelah nota keuangan kan baru kita akan berbuih-buih lebih dalam, tapi juga yang seperti Bu Esti itu saya kira dijawab tadi kayanya. Karena ini kan memang (suara tidak jelas) mestinya kalau (suara tidak jelas) kalau ini kan malah batas-batasi. Padahal, apalagi Indonesia ya, kalau saya ke Jepang ke apa namanya itu factory outlet Gotemba misalnya Jepang tuh bahasanya, apa itu agamanya apa gak jelas, tapi sholat gampang mau halal mudah terus ini. Oh pinteran ini kenapa kemudian saya jadi nyaman disana, nah maksudnya begitu Bu Esti. Jepang yang gak jelas itu. Itu bau nya wangi, ini nya, nah itu maksudnya, begitu nah. Ini makanya perlu penjelasan sekilas mungkin juga. Tidak saya seluruhnya karena semuanya yang, yang detail nanti tertulis. Jadi itu saja Pak Menteri. MENTERI PARIWISATA RI: Baik, terima kasih. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Jadi ada 13 pertanyaan nanti akan kami jawab, secara tertulis secara lengkap . Jadi mungkin tadi tiga hal yang akan kami jawab. Pertama tentang pesawat, harga tiket pesawat yang naik. Yang kedua tentang anggaran, yang ketiga tadi tentang wisata halal. Oke, untuk yang harga tiket pesawat semoga ada berita bagus karena barusan muncul di Koran, Pak BKS, oke kalau koordinasi setiap hari sebenarnya Pak saya. Ketika Pak BKS mau menaikkan batas tarif atas juga saya kritik dengan keras. Karena kan kenaikkan harga tiket itu 100% Pak, kalau diturunkan hanya 15% dari 200% itu, itu masih 170%. Jadi itu akan membebani.

Page 40: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Tapi siang ini sudah ketemu, kemarin saya juga ditanya Menko Perekonomian, ada beberapa hal yang akan diambil. Yang pertama biaya-biaya diturunkan oleh Kemenko Perekonomian: satu biaya penyewaan pesawat, yang kedua biaya import pesawat, dan yang ketiga biaya import suku cadang. Nah diharapkan tiga ini diturunkan maka e… harga tiket pesawat terutama yang LCCT akan turun. Yang kedua saya setuju dengan ide dari Pak Presiden untuk adanya kompetisi karena saya pun ada mashab itu. Tidak akan ada pelayanan dengan harga terbaik tanpa kompetisi yang sehat. Saya 30 tahun di industri telekomunikasi Pak, industri telekomunikasi tidak kurang strategis dibandingkan dengan penerbangan. Dan disitu kompetisi dari awal sudah dibuka, dan saya Dirut Telkom dulu, kalau kita membiarkan Telkom sendiri monopoli mungkin pelayanannya akan seburuk monopoli-monopoli yang lainnya. Jadi sama sekali menurut saya kompetisi dibuka itu tidak ada masalah dan tidak ada hubungannya dengan nasionalisme. Apakah industri telekomunikasi tidak nasionalis? nasionalis, saya nasionalis? nasionalis, saya merah-putih? merah-putih. Telkom menang gak? menang banget Pak. 70% dari value industri telekomuniksi dikuasi oleh Telkom, dan kita bisa memilih, tapi poin saya kompetisi yang sehat lah yang akan melahirkan pelayanan terbaik dengan harga terbaik. Jadi boleh direkomendasikan itu, gak usah banyak diskusi daripada kita malu juga tadi kan cerita, ada orang ke Jakarta harus ke Malaysia dulu. Apa artinya, dengan jarak yang jauh lebih jauh mile-nya tapi harga per-mile-nya jauh lebih murah, kan gausah diskusi lagi. KL-Jakarta lebih, lebih lama, lebih, lebih jauh daripada Batam-Jakarta, tapi KL-Jakarta atau Singapur-Jakarta lebih murah dibanding dengan Batam-Jakarta. Nah itu kira-kira untuk e… penerbangan, berapa % impact-nya? Orang dateng ke Indonesia tuh 75% melalui airlines, 75%. Jadi begitu terkena saya tahu bahwa ini international flight tidak terlalu terpengaruh, tetapi orang yang lebih dari satu destinasi seperti kata Bu Lidya tadi orang dateng itu ke Jakarta dan ke Bali, nah setelah itulah yang dia terkena impact. Nomor dua untuk anggaran, jadi setuju. Kalau kita ditetapkan sebagai leading sector, dimana-mana leading sector atau portfolio bisnis utama itu harus dialokasikan anggarannya utama. Dan ini berkali-kali sudah kita katakan bahkan ketika ditanya Pak Presiden industri apa yang bisa kita menjadi yang terbaik? saya balik Pak pertanyaannya, kalau bukan Pariwisata apakah ada industri yang bisa, bisa menjadi yang terbaik dan terbesar dan ekonomi kreatif, terbaik loh dan terbesar. Dan kita berkali-kali terbukti kita menjadi yang terbaik, nah ini yang tidak kita capitalize. Ini yang menurut saya bangsa ini bisa memenangkan persaingan kalau di manufacturing berkali-kali saya katakan tidak satupun negara yang bisa mengalahkan China, di Pariwisata kita bisa mengalahkan China ekonomi kreatif. Di era ketiga informasi udah itu milik hanya Amerika, semua digital company adalah Americans, tapi di ekonomi kreatif kita mungkin bisa memenangkan persaiangan, di pariwisata bisa namun alokasi resources-nya tidak sejalan. Dan saya sudah berkali-kali Pak jangan khawatir fight langsung ke Pak Presiden didepan sidang kabinet paripurna berkali-kali menulis surat, ditetapkan 4 triliun lah saya langsung menulis surat bahwa yang kita minta adalah 10 triliun sesuai dengan benchmark saya jelaskan seperti ini. Dan ketika ditanya Pak Presiden pada waktu itu Hari Korpri saya inget tahun 2019 tercapai berapa, saya yang menjawab itu Pak, maksimum 18 juta atau 90 (suara tidak jelas), mengapa karena anggarannya tidak cukup. Saya katakan, saya ibarat mengendarai mobil dengan cc 1000cc

Page 41: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

tapi disuruh kecepatannya 200km/jam kalau dibisnis namanya overheating pasti meledak Pak. Tidak mungkin dengan mobil cc kecil ini kecepatannya sedemikian tinggi, nah saya katakan seperti itu. Hal-hal lainnya apa saja, semua strategi kita adalah kelemahan kita. Jadi tidak punya LCCT, akses dan lain sebagainya. Nah terakhir, tentang wisata halal, wisata halal… ………. : Pak, Pak, maaf Pak. MENTERI PARIWISATA RI: Njeh. ………. : Jawaban Presiden apa waktu Bapak begitu? MENTERI PARIWISATA RI: Pak Presiden banyak sms saya keteman-temannya langsung setuju 10 triliun berikan. Saya menjelaskan persis seperti yang Pak Ketua tadi jelaskan. Bapak ini hanya 0,4% dan saya menjanjikan saya bukan hanya ngomong Pak, saya buat tertulis Pak, bahwa Pariwisata pasti akan menjadi penghasil devisa terbesar, saya tulis saya tandatangani. Dan saya bilang akan mengalahkan CPO, oil and gas, dan coal saya tulis disitu. Dengan mudah soalnya kita bisa tahu statistik mengatakan akan seperti itu kalau anggarannya diberikan. Jadi kalau 25juta saya sedih juga Pak, seharusnya lebih tinggi, tapi harus realistis juga sudah 5 tahun jadi menteri, rata-rata kita hanya dipenuhi hanya sekitar 40% anggaran itu kenyataannya. Kalau Pak Presiden setuju, whatsapp nya teman-temannya tahu begitu beliau setuju saya langsung bilang “ini Pak Presiden sudah setuju mulai 9 triliun, 10 triliun setuju lagi, begitulah Pak”. Baik jadi… ………. : Pak Presiden sudah setuju? Kenapa kok Bappenas gak, gak Bapak approach gitu loh, Menteri Keuangan di-approach gitu. MENTERI PARIWISATA RI: Jadi Badan Anggaran… ………. : Ini, ini serius nih Pak. Ini, ini kita, kita kan mau kepengen Pariwisata bear gitu ya, coba mari Pak kita mana yang menjadi bottleneck nya itu dimana gitu loh. Saya kok jadi, gak, gak percaya kalau apa yang disampaikan Pak Presiden

Page 42: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

tidak itu, jangan-jangan Bapak cuma dihibur gitu. Ini kalau memang betul Pak, kita juga siap kok, kawan-kawan juga siap untuk untuk ini, 0,4% dari pada APBN kan peanut Pak, gitu loh. MENTERI PARIWISATA RI: Ya jadi untuk Bappenas sudah berkali-kali saya kesana, kan Bappenas sudah memasukkan Pariwisata itu lima kali berturut-turut bahkan enam kali tahun 2020 sebagai leading sector itu sudah ditetapkan. Akhirnya kan keuangan kan kalau mau berterus terang, kalau keuangan itu jawabannya Pak “K/L lainnya itu hanya dipenuhi kurang dari 30% itu anda beruntung, dapatnya 40%” gitu. (tertawa). Oke baik, terakhir untuk wisata halal, yang memberikan penghargaan kita GMTI, jadi kita lihat big picture-nya ya. Didunia ini ada negara-negara Islam masuk di OKI, ada negara-negara tidak Islam, dan mereka anehnya bersaing di pariwisata halal. Tapi oleh GMTI dibagi dua, ada OKI Countries dan Non OCI Countries. OKI siapa yang menang nomor satu? Selalu Malaysia, kecuali 2019 Malaysia dan Indonesia. Nomor berikutnya adalah Uni Emirat Arab. Non OKI nomor satu Singapur, nomor dua tadi Jepang, Taiwan dan lain sebagainya. Amerika mengeluarkan uang untuk memenuhi bahasa lainnya adalah Moeslem Friendly Tourism, jadi simple wisata halal itu adalah yang moeslim friendly itu aja. Tetapi ternyata, moeslim friendly ini tidak hanya disukai oleh orang Islam, yang terjadi seka… atau saya balik ini, kelemahan dan … terakhir ya ini ya, kelemahan dan kelebihan Indonesia, karena kita default-nya moeslim itu kelebihannya, tapi itu sekaligus kelemahannya. Karena kita merasa kita itu sudah halal, kita merasa tidak perlu mensertifikasikan diri, malah marah kalau disuruh sertifikat halal. “Kamu ngapain nyuruh saya untuk halal wong kita uda pasti halal” misal lah kita kekantin disini uda pasti default-nya halal, tapi itu tidak dikehendaki oleh dunia. Dunia mempersyaratkan bahwa kita itu harus halal itu kele… kelebihan dan kekurangan. Kita itu walhasil sekarang seperti itu. Berapa naiknya? Naiknya tinggi sekali, contoh Nusa Tenggara Barat, itu in average naik selama dua tahun itu 50%. Karena positioning baru sebagai wisata halal. Dan itu saya katakan tadi, non-muslim pun terutama dari Korea dan Jepang menyukai datang ke moeslim friendly destination. Bagaimana implementasinya ada Bu Lidya juga disini ikut, kalau di Kemenpar itu adalah bottom-up jadi kita tidak memberikan peraturan bagaimana tetapi kita hanya memberikan guidance bagaimana sih membuat kuliner atau dapur halal, bagaimana sih menyediakan sajadah, menyediakan kiblat dan lain sebagainya. Tapi itu tidak mengikat, sehingga implementasinya bottom-up. Sekarang yang sudah mendaftar tiga provinsi, satu Nusa Tenggara Barat, yang kedua Sumatera Barat, yang ketiga adalah Aceh. Nah kemarin kita lombakan, muncul baru Riau dan DKI, tapi pointnya adalah kita voluntary bottom-up siapa yang menyukai itu akan kita implementasikan. Oke mungkin demikian dari saya terima kasih. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warrahmatullahi Wabaraktuh.

Page 43: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Terima kasih Bapak/Ibu, dan saya kira ini kita masuk saja kekesimpulan. Mohon ditayangkan. Langsung ke romawi dua, mana ini. Mohon Pak Menteri diberi dulu, Pak Menteri dan…

1. Realisasi daya serap APBN Tahun Anggaran 2018 terhadap selisih pagu APBN Tahun Anggaran 2018 antara hasil Rapat Kerja 19 Oktober 2017 sebesar Rp. 3.733.408.080.000 dengan bahan Raker hari ini 20 Juni 2019 sebesar Rp. 3.737.618.611.000 dimana terdapat selisih Rp. 4.210.531.000, Komisi X DPR RI meminta kepada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk: a) mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan RI untuk

memberikan kejelasan mengenai perubahan pagu dan yang, b) menyampaikan penjelasan yang tertulis kepada Komisi X DPR RI

sebelum dilakukan Rapat Kerja berikutnya,

Ini setuju ya? atau… MENTERI PARIWISATA RI: Kalau menyampaikan surat ke Kemenkeu tidak perlu Pak, seperti saya katakan tadi, Kemenkeu sudah mengirim surat ke Kemenpar untuk penetapan pagunya. Jadi yang harus dilakukan oleh Kemenpar adalah nomor b. “menyampaikan penjelasan tertulis kepada Komisi X DPR” karena dua, angka 4 milyar dan 110 juta itu sudah ada dari Kemenkeu dua-duanya. Sudah ada… KETUA RAPAT: Berarti itu dilampirkan nanti suratnya, berarti hanya satu kemudian dengan melampirkan surat ya… dengan melampirkan surat dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Setuju ya? Setuju Pak Menteri ya?

(RAPAT: SETUJU)

Kemudian selanjutnya… 2. Pelaksanaan dan daya serap kuartal 1 APBN Tahun Anggaran 2019

Kementerian Pariwasata Republik Indonesia menyampaikan pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2019 kuartal 1 adalah sebagai berikut:

1) Realisasi pembayaran baru mencapai 7,0% dari target M of Year karena banyaknya kegiatan yang dilaksanakan secara (suara tidak jelas) yang pembayarannya dilakukan setelah pekerjaan selesai umumnya pada akhir tahun.

2) Realisasi fisik, YTD (year to date) diatas target 142,6% kemudian yang,

3) Realisasi fisik EOY (end of year) sebesar 28,5% diatas 25% atau diatas ¼ tahun anggaran.

Catatan, terhadap selisih pagu APBN Tahun Anggaran 2019 antara hasil Raker 24 Oktober 2018 sebesar Rp. 3.831.062.805.000 dengan bahan Raker hari ini 20 Juni 2019 sebesar Rp. 3.831.172.805.000 dimana terdapat selisih sebesar Rp. 110.000.000, Menteri Pariwisata Republik Indonesia menjelaskan

Page 44: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

bahwa perubahan tersebut disebabkan oleh perubahan kurs dollar Amerika. Betul begini Pak? Atau mungkin ada ini, dari Pak Menteri, ada penjelasan? MENTERI PARIWISATA RI: Mungkin perlu ditambah untuk anggaran hibah. Jadi “terjadi perubahan kurs dollar Amerika untuk anggaran hibah.” Jadi lebih spesifik. KETUA RAPAT: “Terjadi… disebabkan oleh kurs, perubahan kurs dollar Amerika untuk anggaran hibah” Oh udah? Cukup ya? setuju ya ini Pak Menteri?

(RAPAT: SETUJU)

Kemudian yang… 3. Pembahasan RK… RKPKL Tahun 2020 berdasarkan surat edaran

bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan RI Nomor: S-338/MK.02/2019 dan Nomor: B.241/M.BPN/D.8/KU.01.01/04/2019 Tentang Pagu Indikatif Belanja K/L Tahun Anggaran 2020 Tanggal 29 April 2019 Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mendapatkan pagu indikatif RAPBN Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 4.027.200.491.000 dengan rincian sebagai berikut : 1) Unit kerja I : Deputi Bidang Pengembangan Industri dan

Kelembagaan Pariwisata Rp. 1.397.450.214.320, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Rp. 250.451.577.000, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata I Rp. 1.118.180.929.624, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata II Rp. 914.875.306.056, Sekretariat Kementerian Rp. 346.242.464.

Ada kesalahan? Atau sudah cukup? Ada yang perlu dikoreksi? Betul ya Pak? Bapak/Ibu ada yang salah? Terutama angkanya supaya nanti…

MENTERI PARIWISATA RI: Yang, Ses… Sesmen kurang nolnya tiga itu, 346. KETUA RAPAT: Yang Kesekretariat, Kesekretariat Kementerian? MENTERI PARIWISATA RI: Nol nya kurang tiga.

Page 45: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

KETUA RAPAT: Nolnya kurang tiga. Betul. Betul berarti ini kan, masa 346 juta, 346.242.464.000, ada kehilangan nol lagi? Jangan diskusi real count dan quick count ini Pak. Ini real, real ini. Cukup? Ada kesalahan lagi? Supaya nanti ndak ada, nanti Rapat Kerja lagi ada kesalahan lagi, jangan sampai ada kesalahan lagi. Betul Bapak cukup?

(RAPAT: SETUJU) Kemudian yang nomor 4 sikap dan pandangan Komisi X DPR RI:

a. Komisi X DPR RI mengapresiasi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang telah mendapatkan opini BPK wajar tanpa pengecualian (WTP) selama 4 tahun berturut-turut tahun 2015-2018, selanjutnya Komisi X DPR RI mengharapkan agar prestasi tersebut dapatr dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya. Kemudian

b. Komisi X DPR RI bahwa pagu indikatif Kementerian Pariwisata Republik Indonesia pada RAPBN Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 427.200.491.000. Mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan pagu indikatif pada RAPBN Tahun Anggaran 2019. ini kenaikanya mana? RAPBN tahun anggaran 2019 sebesar 3.513.169.304.000 rupiah, hal ini harus diikuti dengan proses penyusunan perencanaan program dan kegiatan secara terukur, terkontrol, dan komprehensif.

c. Komisi X DPR RI mempertanyakan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengenai usulan perubahan target tunjangan wisman pada tahun 2020 menjadi 18,5 juta kunjungan sehingga terjadi penurunan dari target pada tahun 2019 sebesar 20 juta kunjungan.

d. dalam pembahasan RKP dan RKA Kementerian Pariwisata Republik Indonesia kedepan Komisi X DPR RI meminta Kementerian Pariwisata untuk: 1. Menyajikan basis data yang digunakan, rujukan, target, dan sasaran

dalam penyusunan RKP dan RKA tahun anggaran 2020, serta menyajikan review, kendala, capaian program dan kegiatan mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 sebagai bahan rujukan penyusunan RKP dan RKA Kementerian Pariwisata RI tahun 2020.

2. Melakukan kajian mengenai permasalahan akses transportasi seperti kenaikan harga tiket pesawat yang dapat mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan.

3. Mengembangkan kawasan ekonomi khusus pariwisata. 4. Mempertahankan prestasi wisata halal dan melakukan sosialisasi

mengenai konsep wisata halal secara komprehensif. 5. Meningkatkan SDM pariwisata melalui penguatan pendidikan

pariwisata baik pendidikan dibawah Kementerian Pariwisata Republik Indonesia maupun Kemenristekdikti RI.

Selanjutnya e. Berdasarkan pasal 227 ayat 3 Undang-Undang MD3, Komisi X DPR RI

meminta Kementerian Pariwisata untuk menyampaikan bahan tertulis mengenai jenis belanja dan kegiatan APBN tahun anggaran 2019 untuk menjadi salah satu bahan rujukan pembahasan RKP dan RKA Kementerian Pariwisata RI tahun anggaran 2020.

Page 46: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

f. Komisi X DPR RI akan melakukan kajian dan pendalaman terhadap bahan yang disampaikan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia hari ini sebagai salah satu rujukan dalam pembahasan RKP dan RKA Kementerian Pariwisata Republik Indonesia tahun anggaran 2020 setelah dibacakan nota keuangan APBN tahun anggaran 2020 oleh Presiden Republik Indonesia pada sidang paripurna DPR RI tanggal 16 Agustus 2019. Bapak/Ibu Pimpinan dan anggota cukup ya?

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM): Tidak, kurang. KETUA RAPAT: Kurang yang mana Pak? PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM): Kita kan berbusa-busa tadi kita mau memperjuangkan kok ga ditulis disitu? Atau memang sudah pasrah? Kalau sudah pasrah ya sudah, kalau mau berjuang kita mau kepingin gituloh Bagaimana? Bu Esti yang banggar mau berjuang apa endak nih. F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI): Siap. PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Oh siap berjuang. Oh tulis, silahkan Pak Ketua. Kembali lagi, Kementerian Pariwisata itu mau ndak? Apa namanya, .....

gak terhadap kemajuan ini? kalau enggak ya percuma kita ya kan? Kalau kita tidak kepengen itu ya percuma lah.

Ya kan, kalau kepengen kita bicara Pak ini , ini serius ini. karna saya berharap pariwisata ini kembali lagi menjadi soko guru perekonomian rakyat nantinya. Ini kan gak ada kan kita. Itu kita .... ini. Kapan kita duduk bersama, sebelum badan anggaran ini selesai ini Pak, minimum di.. di apa namanya dilemparkeun dulu dan ini tapi serius mesti dengan program Bapak yang betul, ya kan.

Bu Nia kelihatannya gak setuju ya Bu? Oh setuju ya Bu ya. Bu Rizki mah pasti setuju kan? Ah iyaaa. Coba... (hening)

F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI)

Iya supaya tidak tercatat sebagai inisiator, yang di ini kalau kita memang ingin memberikan dukungan kepada KEMENPAR RI untuk kenaikan anggaran tersebut saya kira tidak perlu dicantumkan angka saja, tetapi harus dilengkapi. Jadi begini, mendukung untuk penam...

Page 47: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Sebentar Bu Esti, ini ada dokumennya. Jadi berdasarkan ini saja, gitu loh usulan.

F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI):

Tapi kita sudah koreksi semua perencanaan yang sebelum...

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM): Ya ini kan usulan. Baru usulan. Ini kan baru keluar PAGU Indikatif, ya

kan, Pagu Indikatif namanya baru Indikatif, bukan definitif, gitu ya. kita berjuang saja. Ibu Esti ini perlu .... sedikit supaya berjuang.

F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI):

Pak artinya begini, kita tidak perlu menyebutkan angka tetapi kenaikan anggaran yang ......

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Gak bisa, ini ada ini nya, ada berapa mau naiknya? Kalau ini kan ada

ajuannya.

F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI):

Setidaknya itu bisa dibablas jadi dulu mana yang memang kita dukung, untuk kemudian kita ......

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Iya.. makanya ini kan masih awal ya kan, pembicaraan awal, indikatif. Ini

yang mesti harus dipegang karena beliau mesti sudah punya program pasti. Nah nanti programnya ini Bapak presentasikeun kepada kita kepada khusus untuk kenaikan ini.

KETUA RAPAT:

Bagaimana? Tidak, ini keputusan bersama ini Pak, Bu Esti, jangan ada...

…:

Tinggal ditambah disitu, sesuai dengan usulan.. ini kan ada usulan

Page 48: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

KETUA RAPAT:

Bahasanya aja silahkan diusulkan. Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, sepakat untuk perjuangkan kenaikan kenaikan penambangan....

…:

Memperjuangkan usulan kenaikan ... ya.. dari Kementerian Pariwisata. KETUA RAPAT:

Ndak papa Bu Esti, sesuai dengan usulan daripada Pak Menteri. Bukan Bu Esti

Penambahan anggaran, sesuai. Itu di ini kasih sesuai, eh memperjuangkan kenaikan penam sesuai usulan PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Sesuai usulan pada saat raker ini, karena ini resmi ini bos.

KETUA RAPAT:

Usulannya jangan dua kali, usulannya jangan dua kali. Yang di depan di hapus.

Usulannya jangan dua kali Pak, Mas. Yang usulan yang depan dihapus. Aa yang depan itu dibawas ya biar dua gak dua kali, sip.

Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pariwisata RI sepakat untuk memperjuangkan kenaikan, penambahan anggaran Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sesuai usulan yang disampaikan pada Raker hari ini 20 Juni 2019 PAGU Indikatif RAPBN tahun anggaran 2020, sebesar 10 Triliun.

Sudah? Setuju?

MENTERI PARIWISATA RI:

Mungkin Pagu Indikatifnya gak perlu. Karna 10 triliun itu usulan kita, yang 4 triliun ....

KETUA RAPAT:

Oh iya, nanti Pagu Indikatifnya MENTERI PARIWISATA RI:

Nah itu gak ada.

Page 49: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM): Namanya Usulan. Namanya usulan. Sesuai usulan yang disampaikan

pada Raker hari ini, 20 Juni 2019, pada RAPBN tahun anggaran 2020 sebesar, aa sesuai usulan, namanya juga usulan. Bu Esti?

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Tambah lagi, gini, dan Kementerian Pariwisata akan segera

mengadakan rapat dengan ... untuk masalah ini, kalau enggak, gabisa juga. KETUA RAPAT:

Oh berarti nanti dibawah lain-lain? PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Enggak, bisa bikin seterusnya, selanjutnya akan diagendakan untuk

membahas kenaikan ini. programnya sudah ada tinggal disodorkan kok.

F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI):

Bagi anggota komisi X, kita belum mempelajari dengan detail usulan yang disampaikan 10 triliun tersebut. Jadi kalau memang akan di usulkan kita memperjuangkan 10 triliun ya kita harus detail dulu berbicara mengenai angka, program dan kebijakan yang akan dilakukan oleh Kementerian Pariwisata.

Yang perlu saya tambahkan Bapak, bahwa didalam RKP pun beberapa program yang dilaksanakan oleh Kementerian itu tidak ada didalam Rencana Kerja Pemerintah. Artinya kan harus, semua program kebijakan itu kan harus terkait dengan Rencana Kerja Pemerintah. Jadi, kalau mau di tambahkan angka 10 ya kita harus paham dulu, atau kalau perlu dicantumkan angka 10 triliun itu darimana. PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM): Bu Esti,

Makanya tadi disitu ya disampaikan itu. coba baca pelan-pelan, ya pada

APBN tahun anggaran 2020 sebesar 10 triliun, selanjutnya Kemenpar RI akan mengadakan rapat ... Nanti programnya nanti akan dibicarakan kepada kita. Program-programnya yang 10 triliun itu, baru nanti kita sodorkan kesana, gitu.

Ini mau kapan ini? Selanjutnya Kemenpar akan mengadakan rapat saja gak usah Raker,

rapat dengan Komisi X, apa RDP atau apa gitu ya, RDP dengan Komisi X gitu ya, karena kan keper kedeputian nanti kan, ya. untuk membahas secara rinci.

…:

Waktunya kapan?

Page 50: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM): Ya terserah kapan aja waktunya. Sebelum...

KETUA RAPAT:

Sebelum nota keuangan?

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM): Iya.. lah nanti hasilnya itu kita sampaikan kepada Badan Anggaran.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya Kementerian Pariwisata Republik Indonesia akan mengadakan rapat dengan Komisi X DPR RI, untuk membahas secara rinci usulan tersebut.

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Membahas program.

KETUA RAPAT:

Kita hanya sampai program PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Cukup membahas, tidak perlu sampai rinci.

KETUA RAPAT:

Kita tidak boleh satuan tiga. Program. Bagaimana ini Bu Esti? Yang akan berjuang kan Bu Esti. Setuju? Bapak,

Ibu? F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI):

Gak dibalik? Ya kita mau memperjuangkan 10 itu kan mesti hrus ada penjelasannya, gamungkin kan “kami mau menjadikan ....” beda kan kalo kemudian kita bicara ini, kebijakannya. Sehingga kita minta karna ini memang ada target-target yang harus direalisasikan, termasuk ada target wisatawan mancanegara ada target wisatawan eee.. lokal, nah itu baru kemudian target untuk peningkatan Sumber Daya Manc.. jadi dibalik dong, jangan kita setuju usulan baru kemudian.. endak Pak, sebentar Pak! PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Makanya, Gini gini gini...

Page 51: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI)

Ndak Pak sebentar Pak

PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Bukan, nanti gak kemana-mana. Ini jelas kok. Gini gini gini sebentar sebentar...

F-PDIP (MY ESTI WIJAYATI)

Bukan..bukan. Pak, ini kan memperjuangkan.. Pak sebentar dong Pak, ini didengarkan dulu Pak. Ini kan memperjuangkan angka 10, mestinya dibalik, bahwa “akan

dilakukan pembahasan dengan KEMENPAR RI terkait dengan usulan yang akan diperjuangkan.” Jadi, membahas dulu baru diperjuangkan di rapat anggaran, karena rapat dengan Menko itu baru akan dilaksanakan tanggal 2 Juli, masih punya waktu yang lama, itu dengan Menko. PIMPINAN KOMISI X DPR RI (DR. IR. DJOKO UDJIANTO, MM):

Iya ini maksudnya bukan begitu. Selanjutnya Kemenpan RI akan mengadakan RDP dengan Komisi X Hah? Loh rapat dulu, kita kan mo, kita kan rapat du.. Khusus untuk program ini ya, iya.. iya... iya maksudnya itu, itu kan.

KETUA RAPAT:

Maksudnya sama, cuman itu mungkin balik anu selanjutnya ini mungkin apa tidak dengan selanjutnya karena bisa aja kan dibahas dulu baru kemudian kan diperjuangkan di

Ahh.. untuk ... untuk itu Kementerian Pariwisata Republik Indonesia akan mengadakan nah betul, udah ya? cukup ya?

Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sepakat untuk memperjuangkan kenaikan penambahan anggaran Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sesuai usulan yang disampaikan pada Raker hari ini 20 Juni 2019, pada RAPBN tahun anggaran 2020 sebesar 10 triliun.

Untuk itu Kemenpar RI akan mengadakan RDP dengan Komisi X DPR RI untuk membahas usulan tersebut.

Udah? Cukup? Pak Menteri cu? Eh

(RAPAT: SETUJU) Kemudian, lain-lain, Komisi X DPR RI dan Menpar RI sepakat akan

mengagendakan pembahasan RKP KL dan RKA KL tahun anggaran eh tahun.. tahun anggaran ya Pak ya? TA aja udah, TA 2020 pada akhir Juni 2019

Page 52: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

(tentatif) dengan agenda penyempurnaan alokasi anggaran menurut fungsi organisasi dan program kegiatan Kementerian lembaga sesuai hasil pembahasan banggar pada masa sidang lima tahun 2018/2019.

b. Komisi X DPR RI meminta Kementerian Pariwisata Republik Indoneisa, untuk menyerahkan penjelasan atau jawaban atas seluruh pertnyaan, masukan dan tanggapan anggota komisi X DPR RI, secara tertulis paling lambat tanggal 27 Juni. Pak Menteri? 27 Juni? Berarti ini sekarang tujuh hari, cukup ya?

setuju ini? lima a dan b? Bapak/Ibu? Setuju.

(RAPAT: SETUJU)

Udah cukup? Ada lagi yang lain? Bawahnya? Kalau sudah maka kemudian sepatah dua patah kata Pak Menteri

untuk.. sebagai penutup, membalas pantun juga boleh.

MENTERI PARIWISATA RI:

Baik, terima kasih. Semoga perjuangan kita untuk mendapatkan anggaran sebesar 10 triliun

akan bisa tercapai. Yak terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Walaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh.

Ternyata kata akhirnya malah yang dibahas di akhir ya. Terima kasih kepada saudara Menteri Pariwisata Republik Indosesia,

yang telah menyampaikan jawaban atas pertanyaan, tanggapan, saran dari pada anggota komisi X dan juga telah menyetujui kesimpulan.

Dengan demikian maka selesailah seluruh acara Raker pada hari ini, seizin pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI, saudara Menteri Pariwisata, dan hadirin sekalian yang kami hormati. Kami tutup raker hari ini, serta ucapan terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI yang terhormat, dan hadirin sekalian dengan sabar dan penuh perhatian telah mengikuti acara rapat kerja pada hari ini dengan baik.

Dengan mengucap Alhamdulillahirrabil’alamin, maka rapat hari ini ditutup.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 17.41 WIB) Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 20 Juni 2019 a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT,

Page 53: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara

Sarilan Putri Khairunnisa, S.Sos. NIP. 19710613 199803 2 003

Page 54: REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI X DPR RI … · 2019-09-12 · KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya, Saudara