representasi nilai nasionalisme dalam …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. skripsi full tanpa...

69
REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM DAKWAH CAK NUN PADA CHANNEL YOUTUBE CAKNUN.COM (Skripsi) Oleh AJI SETIO NUGROHO FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 20-Feb-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM DAKWAH CAK NUNPADA CHANNEL YOUTUBE CAKNUN.COM

(Skripsi)

Oleh

AJI SETIO NUGROHO

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

ABSTRAK

REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM DAKWAHCAK NUN PADA CHANNEL YOUTUBE CAKNUN.COM

OlehAji Setio Nugroho

1416031010

YouTube sebagai media sosial saat ini menjadi salah satu media yang banyakdigunakan dalam menyebarkan informasi dan dakwah karena sifatnya yang dapatdiakses kapanpun dan dimanapun melalui jaringan internet. Salah satu akun yangmenggunakan youtube sebagai media dakwah adalah channel CAKNUN.COM,dalam channel ini, banyak dakwah yang disampaikan oleh Emha Ainun nadjib atauCak Nun yang mengandung nilai-nilai nasionalisme dan religius terutama dalamrubrik Akik Maiyah. Hal ini sesuai dengan latar belakang Emha Ainun Nadjibsendiri sebagai seorang intelektual dan budayawan yang mengusung tema islamidalam setiap kegiatannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penelitian adalah untuk mengetahuirepresentasi nilai nasionalisme yang terkandung dalam dakwah Cak Nun padachannel YouTube CAKNUN.COM. Penelitian ini merupakan studi kualitatif danpengumpulan data diperoleh melalui studi dokumentasi dan studi literatur yangkemudian dianalisis menggunakan analisis semiotik John Fiske. Analisis dilakukandalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi..

Dalam penelitian ini, Penulis menemukan nilai-nilai nasionalisme religius dalamdakwah Cak Nun dengan indikator yang dicirikan sebagai berikut 1). Semangatberjihad, seperti bagi generasi sekarang mau berjuang untuk kemaslahatan negeri. 2).Nilai memiliki kemauan untuk melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, sepertitidak ikut menambah masalah, tidak serakah dalam pengambilan dan pemanfaatansumber daya alam. 3) Nilai untuk semangat membangun solidaritas sosial, sepertimengambil keputusan bersama dengan searif mungkin. 4) Adanya penerapan ilmuagama dan keduniaan, seperti memberikan pemahaman bahwa revolusi bukanlahhanya pukul-pukulan melaikan melakukan perubahan-perubahan konsep, pikiranmenuju ke yang lebih baik.

Kata Kunci: Representasi, Nasionalisme Religius, Semiotika, John Fiske

Page 3: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

ABSTRACT

REPRESENTATION OF NATIONALISM VALUE IN CAK NUNDA'WAH ON YOUTUBE CHANNEL CAKNUN.COM

ByAji Setio Nugroho

1416031010

YouTube as a social media is currently one of the media that is widely used inspreading information and da'wah because of its nature that can be accessed anytimeand anywhere through the Internet network. One of the account that use YouTube asa medium of Da'wah is the channel CAKNUN.COM, in this channel, many Da'wahsubmitted by Emha Ainun Nadjib or Cak Nun which contain values of nationalismand religious especially in Akik Maiyah rubric. This is in accordance with thebackground of Emha Ainun Nadjib itself as an intellectual and culture that carries anIslamic theme in every activity

Based on the above background, the purpose of research is to know therepresentation of the value of nationalism contained in the preaching Cak Nun onYouTube channel CAKNUN.COM. The study was a qualitative study and datacollection was obtained through documentation studies and literature studies whichwere later analyzed using the semiotic analysis of John Fiske. Analysis isconducted in three levels, namely level of reality, level of representation, andideology level

In this study, the author discovered the values of religious nationalism in Da'wahNun with the indicator which is characterized as the following 1).The spirit ofjihad, as for today's generations, struggled for the nation's benefit. 2). The valuehas a willingness to implement Amar Ma'ruf Nahi Munkar, such as notcontributing to the problem, not greedy in the retrieval and utilization of naturalresources.3) value for the spirit of building social solidarity, such as takingdecisions along wise as possible. 4) The application of religious and worldlysciences, such as giving the understanding that the revolution is not only hit by theblow to make a change of concept, the mind leads to better.

Key words: representation, religious nationalism, Semiotic, John Fiske

Page 4: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM DAKWAH CAK NUNPADA CHANNEL YOUTUBE CAKNUN.COM

Oleh :

AJI SETIO NUGROHO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam
Page 6: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam
Page 7: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam
Page 8: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palas pada tanggal 13 Februari 1996.

Penulis bernama lengkap Aji Setio Nugroho yang

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati

dari Bapak Jumadi dan Ibu Sri.

Pendidikan formal yang penulis tempuh dimulai dari

Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Bangunan, pada tahun 2002

dan lulus pada tahun 2008, setelah itu melanjutkan pendidikan menengah di SMP

Negeri 1 Kalianda, dan lulus pada tahun 2011. Kemudian melanjutkan pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kalianda, lulus pada tahun 2014. Pada

tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Program Strata Satu (S1) di

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Universitas Lampung melalaui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SBMPTN).

Selama menjalani studi, penulis juga aktif mengikuti organisasi internal yang ada

di kampus. Penulis menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu

Komunikasi pada bidang Advertising. Pada Januari tahun 2017 penulis

melaksanakan KKN di Desa Karang Jawa Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten

Lampung selama 40 hari. Dan pada tahun yang sama penulis juga melaksanakan

PKL di Kompas TV Lampung.

Page 9: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

MOTTO

“Memuliakan manusia, berarti memuliakanpenciptanya. Merendahkan dan menistakan manusiaberarti merendahkan dan menistakan penciptanya.”

(KH. Abdurrahman Wahid)

“Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adilsudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan.”

(Pramoedya Ananta Toer)

“Bagaimanapun anda menyangkal kebenaran,kebenaran akan terus ada”

(George Orwell)

Page 10: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahiim

Kupersembahkan karya sederhana namun penuh perjuanganini kepada kedua orang tuaku, yang selalu sabar dan

mendoakan setulus hati, memberi nasihat serta semangat. Ibuadalah sumber kekuatan, untuk bapak yang senantiasa

memberi motivasi untuk tidak mudah menyerah dalam setiapperjuangan.

Terimakasih untuk kedua saudari-ku. Terimakasih atas doadan bantuan kalian serta memberi motivasi kepadaku.

Bapak pembimbing dan penguji yang selama ini telah tulusdan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan

mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yangtiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik,

terimakasih bapak pembimbing dan penguji jasa kalian akanselalu terpatri dihati.

Kupersembahkan juga untuk semua sahabat,

Serta orang-orang yang selalu bersedia mendukungku sepenuh

hati

Serta kepada almamaterku, Universitas Lampung

Page 11: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT, yang telah memberikan petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Representasi Nilai

Nasionalisme Dalam Dakwah CAK NUN Pada Channel YouTube

CAKNUN.COM” sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar strata satu

(S1) di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kata

sempurna dan tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun penulis

berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini dengan kemampuan

dan pengetahuan yang penulis miliki selama perkuliahan, serta berkat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada :

1. Terimakasih kuhanturkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan kasih-

Nya yang telah diberikan dalam setiap nafas dan langkah di kehidupan ini.

2. Kedua orang tua saya, Jumadi dan Sri Eko Purwaningsing Hartuti yang selalu

sabar menghadapi keluh kesah anaknya. Terimakasih untuk kasih sayang yang

selalu berlimpah serta dukungan dan doa disetiap waktu yang telah diberikan.

Page 12: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

3. Untuk kedua saudari saya, terimakasih atas segala dukungan dan doa yang

selalu kalian berikan.

4. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

5. Ibu Dhanik Sulistyarini S.Sos, M.Comn&MediaSt, selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung,

sekaligus dosen pembahas penulis yang selalu memberikan arahan, perbaikan

dan masukan kepada penulis. Terima kasih atas semua kebaikan serta bantuan

yang ibu berikan selama ini.

7. Bapak, Toni Wijaya,S.Sos.,M.A selaku dosen pembimbing penulis. Terima

kasih atas kesediaan bapak untuk selalu meluangkan waktu untuk

mendengarkan keluh kesah yang penulis hadapadi selama proses penyelesaian

skripsi di tengah jadwal yang padat. Terimakasih atas segala kesabaran,

masukan, saran dan bimbingan yang bapak berikan kepada penulis dalam

penyusunanan skripsi ini dari awal hingga akhir. Terimakasih untuk semua

motivasi dan nasihat yang bapak berikan kepada penulis sehingga penulis

tetap semangat dalam menyususn skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu

melimpahkan kesehatan dan kebahagiaan kepada bapak.

8. Bapak Dr. Abdul Firman Ashaf, M.Si, selaku dosen pembahas yang telah

memberikan pencerahan pemikiran terhadap penulis, tanpa kritik dan saran

dari bapak niscaya skripsi ini jauh dari harapan. Terimakasih atas semua

Page 13: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

kebaikan serta bantuan yang bapak berikan selama ini. Semoga Allah SWT

selalu melimpahkan kesehatan dan kebahagiaan kepada bapak.

9. Bapak Drs. Sarwoko, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik penulis yang

selalu bersedia mendengarkan berbagai pertanyaan serta memberikan saran

yang membangun kepada penulis selama masa perkuliahan. Terima kasih pak.

10. Seluruh jajaran dosen FISIP Universitas Lampung, khususnya dosen Jurusan

Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu bermanfaat selama penulis

menimba ilmu di Jurusan Ilmu Komunikasi.

11. Keluarga besar ku tersayang (kakek-nenek,om-tante,sepupu-sepupu) yang

selalu memberikan semangat dihidupku dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2014 tanpa

terkecuali.

13. Terimakasih untuk vinggo, regis, rudi, anggit, anton, kidiw, puji dan anak-

anak mancunian yang selalu memberikan gojekan juga motivasi baik dalam

kehidupan juga dalam proses penyusunan skripsi ini.

14. Untuk Arin saya ucapkan terimakasih, yang telah banyak membantu dalam

memberikan saran-saran dalam proses penyusunan skripsi ini, dan juga untuk

Ayu, Puput, Hariska, Wak Arif, Bimawan, Adhi.

15. Untuk lae Sony, Diah, Rahmat, Ayung, Riska, Ceceh, Adit. Terimakasih telah

menjadi kawan menikmati masa-masa perkuliahan, banyak suka duka yang

telah dialami bersama.

Page 14: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

16. Untuk teman-teman Ani, Widya, Madon, Ucup, Tya, Devi, Dila, Jajak,

terimakasih atas segala doa dan semangatnya dalam proses penyusunan

skripsi ini.

17. Untuk teman-teman KKN Desa Karang Jawa, Moko, Pandu, Rachel, Yogi,

Ve, mbak Astri, bapak Kasman beserta keluarga. Terimakasih keluarga

baruku atas keseruan dan pengalaman yang kalian kasih selama masa KKN.

18. Tim Kompas TV Lampung, Bang Thomy, Bang Andro, Mba Cindy, dan

Bintang yang menjadi partner kerja sekaligus mentor selama Praktik Kerja

Lapangan (PKL).

19. Untuk semua pihak yang telah membatu dalam penelitian ini, yang tidak

dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya ucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga apa yang telah dilakukan

mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.Aamiin.

Semoga Allah SWT selalu memberikan nikmat dan ridho-Nya untuk kita semua

dalam hidup ini. Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini bisa

bermanfaat dan memberikan keluasan ilmu bagi semua pihak yang telah

membantu. Terima kasih banyak untuk segala bentuk doa dan dukungan yang

kalian berikan.

. Penulis,

Aji Setio Nugroho

Page 15: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

i

Daftar Isi DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iv BAB I ............................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 12

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II ........................................................................................................................ 14 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 14

2.1. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 14

2.2. Media Baru ................................................................................................. 16

2.2.1. YouTube……………………………………………... …………...……..19

2.3. Konsep Representasi .................................................................................. 21

2.4. Konsep Nasionalisme ................................................................................. 24

2.5. Semiotika John Fiske ................................................................................. 30

2.6. Kerangka Pikir ........................................................................................... 33

BAB III ....................................................................................................................... 36 METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 36

3.1. Tipe Penelitian ............................................................................................ 36

3.2. Metode Penelitian ....................................................................................... 37

3.3. Fokus Penelitian ......................................................................................... 38

3.4. Dasar-dasar kategorisasi nasionalisme .................................................... 39

3.5. Sumber Data ............................................................................................... 40

1. Data primer ............................................................................................. 41

2. Data Sekunder ......................................................................................... 41

3.6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 41

3.7. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 42

3.8. Teknik Keabsahan Data ............................................................................ 44

BAB IV ....................................................................................................................... 46 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 46

4.1. Hasil Penelitian ........................................................................................... 46

Page 16: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

ii

4.1.1 Gambaran Umum Channel YouTube CAKNUN.COM ................. 46

4.2. Temuan data ............................................................................................... 47

4.1.2 Analisis video ....................................................................................... 48

4.3. Pembahasan ................................................................................................ 84

BAB V ......................................................................................................................... 99 SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 99

5.1. Simpulan ...................................................................................................... 99

5.2. Saran .......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 101

Page 17: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Penelitian terdahulu…………………………………. ....................... 14

Tabel 2. Kategorisasi ................................................................................................... 40 Tabel 3. level realitas .................................................................................................. 67

Tabel 4 Level Representasi………………………………………………………… 72

Tabel 5 Level Ideologi……………………………………………………………… 74

Tabel 6 Nilai Nasionalisme Religius………………………………………………. 82

Page 18: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proyeksi APJII tentang jumlah pengguna internet di Indonesia .................. 3

Gambar 2 Berlomba dalam kebaikan, bukan kebenaran ............................................. 49 Gambar 3 Tak perlu dijelaskan lagi, sekarang indonesia sudah jelas ......................... 53

Gambar 4 Cukup ucapkan dan jawablah salam sesuai keyakinan masing-masing ..... 56

Gambar 5 Semuanya NKRI, semuanya dihatiku ........................................................ 59 Gambar 6 Bangunlah kesadaran baru negara .............................................................. 64

Page 19: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dakwah adalah seruan dan ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah

situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik

terhadap pribadi ataupun masyarakat (Shihab, 1992:194). Perwujudan dakwah

bukan hanya sekedar usah peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah

laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas.

Apalagi masa sekarang ini, ia harus berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran

Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.

Adapun tujuan diadakannya dakwah adalah untuk menumbuhkan pengertian,

kesadaran, penghayatan, dan pengenalan terhadap agama yang dibawa oleh para

juru dakwah. Juga untuk mempertemukan kembali fitrah manusia dengan

agama, atau menyadarkan manusia tentang perlunya bertauhid dan mau

mengamalkan ajaran Islam, serta berperilaku baik. Secara umum, dakwah

bertujuan untuk memanggil manusia kembali pada syariat atau hokum-hukum

agama, supaya dapat mengatur dirinya sesuai dengan ketentuan agama. Disini

agama bukan sekedar satu sistem kepercayaan saja, tetapi di dalamnya terdapat

Page 20: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

2

multisistem untuk mengatur kehidupan manusia, baik hubungan secara vertical

(hablumminallah) dan horizontal (hablumminannas). (an-Nabiry, 2008: 33)

Dengan berkembangnya teknologi informasi dan media massa yang begitu

pesat, sedikit banyaknya mempengaruhi pola pikir masyarakat dunia. Maka dari

itu, agar pola atau strategi dakwah tidak ketinggalan harus mengikuti

perkembangan zaman yaitu dengan menggunakan berbagai media salah satunya

media sosial. Media sosial yang sering digunakan sebagai sarana berdakwah

salah satunya yaitu YouTube.

YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa

gambar bergerak dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka

yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung.

Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah video ke server YouTube dan

membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009:58). Pertimbangan utama

penggunaan YouTube sebagai media berdawah yaitu karena sifatnya fleksibel

yang bisa ditonton dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja melalui

smartphone, tablet ataupun komputer. YouTube juga bersifat interaktif karena di

websitenya disediakan kolom komentar agar penonton dapat mengomentari

tayangan dan bisa saling mendiskusikan tayangan yang ada.

Menurut proyeksi dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), jumlah

pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat, hal

Page 21: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

3

ini dapat dilihat dari jumlah pengguna internet yang dari tahun ke tahun yang

terus meningkat.

Gambar 1 Proyeksi APJII tentang jumlah pengguna internet di

Indonesia

Dengan peningkatan tersebut, penggunaan internet sebagai sarana atau media

berdakwah yang dapat menunjang kegiatan atau aktifitas dakwah dan

penyebarluasan materi ataupun pesan dakwah dapat dilakukan dengan mudah.

Dakwah bil lisan adalah sarana dan metode dalam penyampaian pesan-pesan

dakwah kepada mad‟u melalui media vidio, hal tersebut dapat dilakukan melalui

internet.

Dakwah melalui internet, baik melalui media sosial yakni YouTube dan lain

sebagainya berpotensi dilihat oleh jutaan bahkan lebih oleh semua orang

diseluruh penjuru dunia. Dakwah Islam akan berkembang menjadi luar biasa.

Karena informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah melalui internet.

Page 22: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

4

Namun disisi lain, banyak dijumpai dakwah-dakwah yang justru berisikan pesan

dakwah yang bersifat radikal. Dakwah yang seperti inilah yang justru membuat

perpecahan di dalam masyarakat yang beragam. Dalam tataran kenegaraan

terdapat kelompok radikal yang selalu mengangkat isu khilafah (satu

pemerintahan atas nama Islam ). Setiap permasalahan negara selalu dibawa ke

ranah khilafah. Bahkan, ada kalangan yang menganggap pemerintahan selain

khilafah adalah thaghut. Meskipun, bentuk negara ini merupakan perkara yang

ijtihadi (diperlukan ijtihad dan tidak mutlak).

Kalangan-kalangan radikal ini pun sangat gencar menyuntikkan paradigma-

paradigmanya sehingga tidak sedikit kalangan muda yang terbius oleh

paradigma-paradigma semu tersebut. Didorong oleh pahala dan surga, kalangan

muda banyak yang terpengaruh dan ikut mendukung gerakan-gerakan radikal

tersebut. Bahkan, banyak kalangan muda yang bersedia menjadi pelaku bom

bunuh diri. Ironisnya, bekal keagamaan mereka pun belum dapat dikatakan

mencukupi (belum „alim dan faqih), namun mereka sudah gencar berdakwah atas

perspektif yang mereka pelajari sendiri. Model gerakan mereka pun sangat masif

dan terkordinir dengan baik sehingga mampu memengaruhi hampir seluruh

lapisan masyarakat. Sehingga, paradigma ini harus menjadi perhatian serius.

Menurut Badan Intelijen Negara (BIN) sekitar 39% mahasiswa dari sejumlah

perguruan tinggi telah terpapar paham radikal. Dari survey diperoleh 24%

mahasiswa dan 23,3% pelajar SMA setuju dengan jihad demi tegaknya Negara

Page 23: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

5

Islam. Kondisi ini sangat memperhatinkan karena akan mengancam

keberlangsungan NKRI. (https://nasional.tempo.co/read/1084027/budi-gunawan-

ungkap-temuan-bin-39-persen-mahasiswa-radikal/full&view=ok)

Radikalisme atas nama agama ini tidak jarang kemudian menimbulkan konflik

sampai pada puncaknya, yaitu terorisme dalam taraf membahayakan stabilitas

dan keamanan negara. Pada akhirnya, radikalisme ini menyebabkan peperangan

yang justru menimbulkan rasa tidak aman. Pada taraf terendah, radikalisme

sampai mengganggu keharmonisan dan kerukunan masyarakat. Pada bulan Mei

2018 lalu terjadi peristiwa bom bunuh diri yang ditujukan ke 3 gereja di

Surabaya, menurut Kaporli Tito Karnavian peristiwa tersebut dilakukan oleh

pimpinan Jaringan Ansharut Tauhid (JAD) di Surabaya, dengan motif

penyerangan adalah pembalasan atas ditangkapnya pimpinan JAD. yang diduga

pendukung Islamic Stage in Iraq and Syria (ISIS).

(https://news.detik.com/berita/4020714/pembalasan-motif-bomber-gereja-

surabaya)

Dakwah yang demikianlah yang merupakan salah satu penyebab dari turunnya

nilai nasionalisme. Nasionalisme merupakan wacana global yang sering

dipisahkan dengan konteks keagamaan di era ini. Namun pada kenyataannya,

banyak fakta-fakta sejarah bahwa nasionalisme dan agama saling terkait, dapat

dilihat dari pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alenia ketiga yang

berbunyi “Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan

Page 24: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

6

oleh keinginan luhur supaya berkehidupan bangsa yang bebas, maka rakyat

Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Listiyarti, 2007:26)

“nasionalisme berasal dari kata nasional dan isme yaitu paham kebangsaan yang

mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa

kebangsaan bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa”. Nasionalisme kita

terancam seiring dengan maraknya gerakan saparatisme dan radikalisme, maka

menjadi suatu kewajiban bagi setiap bangsa Indonesia untuk kembali

menimbulkan semangat cinta tanah air agar tidak mudah terpecah sebagai

bangsa.

Penyebaran paham yang bersifat radikal tersebut saat ini justru sering muncul

melalui dakwah–dakwah yang disebarkan di YouTube, dengan pesan dakwah

yang bisa menimbulkan berbagai macam masalah sosial, mengganggu kestabilan

keamanan, solidaritas, toleransi yang membuat persatuan dan kesatuan bangsa

mudah terpecah belah.

Meski begitu dakwah juga bisa digunakan sebagai sarana untuk menimbulkan

kembali semangat cinta tanah air, dakwah yang memiliki pesan yang baik serta

disebarkan lewat YouTube. Akan membuat dakwah semakin mudah mencapai

khalayak yang dituju karena dengan kemudahan akses yang dimiliki YouTube,

Pesan dakwah dengan semangat menjaga perdamaian bersama, menjadi pilihan

Page 25: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

7

bagi para pendakwah yang lebih mementingkan pesan perdamaian dalam

beragama dari pada harus menimbulkan perpecahan.

Didalam penelitian Fatiha Ardi Hatta yang berjudul Analisis Semiotika Pesan

Dakwah Ulama Islam Indonesia dalam Acara Talkshow Mata Najwa Metro Tv

Edisi “Cerita Dua Sahabat” (Analisis Semiotika John Fiske). Menjelaskan

bahwa pesan dakwah ulama Islam Indonesia menunjukkan mengenai Islam

sebagai ajaran moderat, dengan cara dakwah yang damai, persuasif, dan sejalan

dengan pancasila dan pemerintah. Hal ini sengaja disampaikan, karena

banyaknya gerakan umat Islam bersatu yang mampu memberikan warna dan

perubahan terhadap tatanan pemerintahan, hingga akhirnya pemerintah berusaha

membatasi gerak umat Islam dalam berita-berita.

Penelitian yang lain dari Christina Ineke Widhiastuti yang berjudul Representasi

Nasionalisme Dalam Film Merah Putih (Analisis semiotika Roland Barthes).

Berdasarkan penelitian ini secara denotasi film merah putih menceritakan

perjuangan para tentara indonesia yang berperang mati-matian melawan penjajah

demi mempertahankan indonesia. Sedangkan secara konotasi ditemukan bahwa

pemahaman nasionalisme masih diartikan secara dangkal. Nasionalisme masih

terbatas pada bendera merah putih, lagu kebangsaan, bambu runcing, senjata,

ataupun perang. Film ini bisa dijadikan pembelajaran bagi kita untuk lebih

memaknai lagi bagaimana nasionalisme yang dibutuhkan bangsa ini sekarang.

Page 26: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

8

Kemudian pada penelitian Retno Dwi Ningsih dengan judul Nilai-Nilai

Nasionalisme Religius Dalam Rubrik DAUR (Edisi 03 sampai 28 februari 2016

Rubrik Daur WWW.CAKNUN.COM). Dari penelitian didapatkan kesimpulan

bahwa dalam esai-esai Cak Nun dalam Rubrik Daur terdapat nilai-nilai

nasionalisme religius yang terwujud dalam bentuk nilai nasionalisme yaitu 1.

Nilai semangat berjihad 2. Nilai memiliki kemauan menyebarkan amar ma‟ruf

nahi munkar. 3. Nilai kemauan untuk menerapkan ilmu keagamaan dan ilmu

keduniaan. 4. Nilai membangun solidaritas sosial.

Dari penelitian terdahulu tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sudah

semestinya ustad atau ulama dalam menyampaikan dakwahnya selalu

mempunyai pesan yang baik bagi kemaslahatan umat. Menjaga rasa cinta tanah

air merupakan salah satu kewajiban bagi setiap warga negara, hal itu bisa dilihat

dari penelitian Fatiha Ardi Hatta, bagaimana M. Quraish Shihab dan KH.

Mustofa Bisri dalam penyampaian dakwahnya selalu menggunakan cara dakwah

yang damai, persuasif, dan sejalan dengan pancasila dan pemerintah. Kemudian

pada penelitian Retno Dwi Ningsih, mendapatkan kesimpulan bahwa dakwah

yang dilakukan Cak Nun yang dalam hal ini melalui esai-esainya dalam rubrik

DAUR. Juga ditemukan nilai-nilai nasionalisme religius.

Oleh karena itu, setelah melihat dari penelitian-penelitian terdahulu tersebut.

Peneliti coba mencari pesan nasionalisme yang dilakukan oleh ulama-ulama

Indonesia melalui sarana dakwahnya, dalam hal ini peneliti memilih dakwah dari

Page 27: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

9

Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) yaitu melalui video dakwahnya di channel

YouTube CAKNUN.COM.

Cak Nun merupakan salah satu pendakwah yang menggunakan media sosial

YouTube sebagai media dakwahnya. Emha Ainun Najhib (Cak Nun), adalah

sastrawan, budayawan, juga seorang pendakwah. Pemikirannya mengenai

masalah-masalah sosial, politik, budaya dan agama sangat mendalam. Dengan

cara pengungkapannya yang menggunakan bahasa sederhana sehingga mudah

untuk dipahami oleh kalangan bawah. Metode yang digunakan Cak Nun dalam

berdakwah adalah dengan pendekatan kultural. Dakwah kultural adalah dakwah

yang penuh dengan kebijaksanaan dalam menyikapi dan memahami budaya yang

berkembang dalam masyarakat dengan penuh kedamaian (Hana, 2011). Metode

yang sama seperti yang dahulu digunakan oleh walisongo untuk meng-Islam-kan

masyarakat jawa-hindu. Bila dahulu walisongo seperti sunan bonang

menggunakan gamelan, Cak Nun memodernisasi dengan menambahkan drum,

gitar, bahkan keyboard.

Dengan cara pengungkapan yang sederhana, kajian Cak Nun ini mudah untuk

diterima dengan logika umum. Cinta kasihnya kepada sesama membuat dirinya

bisa diterima oleh berbagai aliran bahkan agama, maka bukan hal langka jika

penonton dakwah Cak Nun di YouTube juga banyak yang berasal dari yang

beragama lain, bahkan tak jarang mereka yang beragama lain ikut hadir langsung

ke acara maiyahan. Didalam setiap dakwah nya Cak Nun selalu menyelipkan

Page 28: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

10

nilai nasionalisme mengenai pentingnya kebudayaan bangsa, keberagaman dan

menjaga NKRI sesuai dengan ideologi pancasila.

Menurut Cak Nun dikutip dari Republika.co.id, “Cinta tanah air, merawat

Indonesia wajib hukumnya karena kalau tidak dilakukan Tuhan akan marah”.

Cak Nun menilai cinta tanah air atau rasa nasionalisme hukumnya wajib bagi

seluruh elemen bangsa sebagai warga negara. Maka itu sebagai bentuk rasa bakti

dan syukur kepada Tuhan, maka wajib hukumnya setiap warga negara Indonesia

mencintai negara yang telah ditakdirkan tuhan sebagai tanah tumpah darah

mereka tersebut.

Melalui channel YouTube CAKNUN.COM. Cak Nun banyak mengunggah

video-video dahwahnya, terbagi dalam berbagai rublik, yaitu AKIK MAIYAH,

jurnal Cak Nun, Cak Nun-Kiai Kanjeng. Dari video-video tesebutlah banyak

mengandung nilai-nilai nasionalisme, serta kereligiusan yang sejatinya telah

menjadi latar belakang Cak Nun sendiri sebagai intelektual yang mengusung

tema Islam. Untuk itu maka dapat dijadikan sebagai alasan akademik, yang mana

didalam video Cak Nun tersebut banyak pemikiran-pemikiran dari Cak Nun yang

patut untuk didiskusikan dengan mencari dan memahami nilai-nilai yang

terkandung.

Untuk menemukan nilai nasionalisme yang muncul, peneliti menggunakan

analisis semiotika yaitu semiotika John Fiske. Menurut Kriyantono dalam

Prasetya (2014:1), semiotik adalah ilmu yang mengartikan makna-makna yang

Page 29: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

11

terkandung dalam sebuah tanda. Semiotik berguna juga untuk memahami isi

pesan yang dibangun oleh komunikator. Dalam ilmu semiotik, budaya atau

pengalaman dari seseorang dapat menjadi landasan pemikiran untuk memaknai

suatu tanda atau obyek. Yang dimana semiotik berdasarkan sistem, aturan, serta

konvensi yang memiliki arti berupa tanda-tanda. Kode kultural sebagai cara

untuk mengetahui isi pesan dan makna pesan yang terdapat pada sebuah tanda.

Yang dimana pelaku komunikasi akan memberikan sebuah tanda dari sebuah

pesan berupa kode kultural yang akan ditujukan kepada penerima pesan.

Fiske mengemukakan teori tentang kode-kode televisi (the codes of television).

Menurut Fiske, kode-kode yang muncul atau yang digunakan dalam acara

televisi saling berhubungan sehingga terbentuk sebuah makna. Menurut teori ini

pula, sebuah realitas tidak muncul begitu saja melalui kode-kode yang timbul,

namun juga diolah melalui penginderaan sesuatu referensi yang telah dimiliki

oleh pemirsa televisi, sehingga sebuah kode akan dipersepsi secara berbeda oleh

orang yang berbeda juga. Pada perkembangannya, model dari Fiske tidak hanya

digunakan dalam menganalisis acara televisi, tapi juga digunakan untuk

menganalis teks media yang lain, seperti film, iklan, dan lain-lain (Vera,

2014:35).

Dari sini peneliti menganggap bahwa penelitian ini layak diteliti dengan

anggapan bahwa nasionalisme terkait erat dengan religiusitas. Berdasarkan latar

belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Representasi Nilai

Nasionalisme Dalam Dakwah Cak Nun Pada Channel YouTube

Page 30: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

12

CAKNUN.COM”. Penelitian ini dilakukan karena belum banyak penelitian

mengenai pemahaman nilai nasionalisme melalui dakwah, terutama dakwah yang

dilakukan di media sosial YouTube. Penelitian sendiri terbatas pada video yang

terdapat pada rubrik AKIK MAIYAH.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah:

Bagaimana representasi nilai nasionalisme dalam dakwah Cak Nun pada channel

YouTube CAKNUN.COM?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui representasi nilai

nasionalisme dalam dakwah Cak Nun pada channel YouTube CAKNUN.COM.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di dapat dalam penelitian ini, diantaranya :

a. Manfaat Teoritis

1) Memberikan penjelasan representasi nilai nasionalisme dalam dakwah

Cak Nun pada channel YouTube CAKNUN.COM.

2) Menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan

penelitian lebih lanjut mengenai representasi nilai nasionalisme dalam

dakwah Cak Nun pada channel YouTube CAKNUN.COM.

b. Manfaat Praktis

Page 31: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

13

1) Memberikan wacana tentang representasi nilai nasionalisme dalam

dakwah Cak Nun pada channel YouTube CAKNUN.COM.

2) Menyajikan wawasan kepada masyarakat khususnya masyarakat

Maiyah tentang makna nilai-nilai nasionalisme dalam dakwah Cak

Nun pada channel YouTube.

Page 32: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menjadi acuan dan bahan referensi untuk menunjang

penelitian penulis terkait dengan penelitian sebelumnya mengenai representasi

nasionalisme yang sudah diteliti sebelumnya, sehingga penulis tepat menentukan

judul dalam penelitian yang berhubungan dengan representasi nasionalisme.

Dibawah ini adalah matriks dari penelitian terdahulu yang penulis kumpulkan.

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

1.

Judul Penelitian Analisis Semiotika Pesan Dakwah Ulama Islam

Indonesia dalam Acara Talkshow Mata Najwa

Metro Tv Edisi “Cerita Dua Sahabat” (Analisis

Semiotika John Fiske)

Penulis Fatiha Ardi Hatta (UIN Sunan Ampel Surabaya

2018)

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Terdahulu

Berdasarkan data yang didapatkan, hasil penelitian

menjelaskan bahwa pesan dakwah ulama Islam

Indonesia menunjukkan mengenai Islam sebagai

ajaran moderat, dengan cara dakwah yang damai,

persuasif, dan sejalan dengan pancasila dan

pemerintah. Hal ini sengaja disampaikan, karena

banyaknya gerakan umat Islam bersatu yang

mampu memberikan warna dan perubahan

terhadap tatanan pemerintahan, hingga akhirnya

pemerintah berusaha membatasi gerak umat Islam

dalam berita-berita Metro Tv satu bulan

Page 33: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

15

sebelumnya. Media menampilkan pesan dakwah

tersebut dalam acara Mata Najwa berkepentingan

untuk menyampaikan ideologi media, yakni cinta

tanah air, nasionalisme. Media Metro Tv

mendominankan Islam dengan jalan moderat dan

membungkam masyarakat yang bertentangan

dengan kepentingan Metro Tv berdasarkan video

acara Mata Najwa.

Perbedaan penelitian

Terdahulu

Perbedaan terletak pada objek penelitian dan fokus

penelitian

Kontribusi Penelitian

Terdahulu

Memberikan gambaran mengenai semiotika John

Fiske

2

Judul Penelitian Representasi Nasionalisme Dalam Film Merah

Putih (Analisis semiotika Roland Barthes)

Penulis Christina Ineke Widhiastuti (UNTIRTA 2012)

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Terdahulu

Berdasarkan penelitian ini secara denotasi film

merah putih menceritakan perjuangan para tentara

indonesia yang berperang mati-matian melawan

penjajah demi mempertahankan indonesia.

Sedangkan secara konotasi ditemukan bahwa

pemahaman nasionalisme masih diartikan secara

dangkal. Nasionalisme masih terbatas pada

bendera merah putih, lagu kebangsaan, bambu

runcing, senjata, ataupun perang. Film ini bisa

dijadikan pembelajaran bagi kita untuk lebih

memaknai lagi bagaimana nasionalisme yang

dibutuhkan bangsa ini sekarang. Tidak luput dari

semuanya, penelitian ini diharapkan dapat

menambah dan memberikan sumbangan

pemikiran, serta dapat bermanfaat untuk

pengembangan studi ilmu komunikasi.

Perbedaan penelitian

Terdahulu

Perbedaan terletak pada objek penelitian dan fokus

penelitian

Kontribusi Penelitian

Terdahulu

Memberikan gambaran mengenai nasionalisme

3.

Judul Penelitian Nilai-Nilai Nasionalisme Religius Dalam Rubrik

DAUR (Edisi 03 sampai 28 februari 2016 Rubrik

Daur WWW.CAKNUN.COM)

Penulis Retno Dwi Ningsih (Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016)

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Terdahulu

Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian

kualitatif deskriptif dengan metode analisis

Page 34: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

16

semiotik Roland Barthes. Dengan kesimpulan

terdapat nilai nasionalisme religius yang terwujud

dalam bentuk nilai nasionalisme yaitu 1. Nilai

semangat berjihad 2. Nilai memiliki kemauan

menyebarkan amar ma‟ruf nahi munkar. 3. Nilai

kemauan untuk menerapkan ilmu keagamaan dan

ilmu keduniaan. 4. Nilai membangun solidaritas

sosial.

Perbedaan penelitian

Terdahulu

Penelitian terdahulu meneliti pada esai-esai dalam

Rubrik Daur WWW.CAKNUN.COM, sedangkan

penelitian ini meneliti pada channel YouTube

CAKNUN.COM.

Kontribusi Penelitian

Terdahulu

Memberikan wawasan mengenai nilai-nilai

nasionalisme.

2.2. Media Baru

Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase yang disebut web 2.0. (web two

point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk

semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja. Semua orang saat ini dapat

langsung mengambil peran dan menaruh apapun kedalam internet.

Perkembangan web 2.0 sebagai platform telah mengubah sifat interaktivitas di

web dan membuka alam semesta bagi pengguna media. Sedangkan metafora

halaman web 1.0 hanya diperbolehkan untuk mengunduh informasi sejalan dan

karena itu tidak berbeda dengan konsumsi media penyiaran, aplikasi web 2.0

memungkinkan pengguna untuk menjadi produsen otonom. Blog, Youtube,

Wikipedia, Ebay, Flickr, Second Life dan situs jaringan sosial online lainnya

seperti memungkinkan pengguna media untuk memiliki pengalaman siaran.

Pentingnya Web 2.0 adalah media siar menghasilkan sebuah konteks hubungan

sosial instan nasional atau internasional, ada beberapa cara di mana individu

Page 35: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

17

mendapatkan interaksi berharga untuk membuat koneksi global secara nyata.

Faktanya bahwa pengguna sekarang dapat bekerja dengan materi media siar

sebagai sebuah cara mengembangkan ide pada ruang publik

(Littlejohn,2009:686).

Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai

sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet

memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan

menerima pesan (Ruben, 1998:110). Internet merupakan sebuah media dengan

segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup

layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola

oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang

terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang

disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan

telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 2009: 28-29).

Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme Kontemporer,

internet adalah sebuah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh

karakteristik media dari bentuk-bentuk yang terdahulu. Apa yang membuat

bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya,

namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga

komunikasi, persepsi pihakpihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan

fasilitas mengakses informasi, densitas (kepekatan atau kepadatan) dan kekayaan

arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat ditransfer.

Page 36: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

18

Jadi menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak

pada esensinya sebagai sebuah medium (Setyani, 2013:5).

Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (2011:43) ciri

utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap

khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya,

kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di

mana-mana.

Terdapat 5 kategori utama media baru yang sama-sama memiliki kesamaan

saluran tertentu dan kurang lebih berdasarkan jenis penggunaan, konten, dan

konteks. Menurut McQuail (dalam Utami, 2018) sebagai berikut :

1. Media komunikasi antarpribadi (Interpersonal communication media)

Meliputi telepon (yang semakin mobile) dan surat elektronik (terutama untuk

pekerjaan, tetapi menjadi semakin personal). Secara umum, konten bersifat

pribadi dan mudah dihapus dan hubungan yang tercipta lebih penting

daripada informasi yang disampaikan.

2. Media permainan interaktif (interactive play media) Media ini terutama

berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan realias virtual.

Inovasi utamanya terletak pada interaktivitas dan mungkin dominasi dari

kepuasan proses atau penggunaan.

3. Media pencarian informasi (Information search media) Ini merupakan

kategori yang luas tetapi internet/www merupakan contoh yang paling

Page 37: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

19

penting, dianggap sebagai perpustakaan dan sumber dat yang ukuran,

aktualitas, dan aksebilitasnya belum pernah ada sebelumnya.Posisis mesin

pencari telah menjadi sangat penting sebagai alat bagi para pengguna

sekaligus sebagai sumber pendapatan untuk internet. Disamping internet,

telepon (mobile) juga semakin menjadi saluran penerimaan informasi,

sebagaimana juga teleteks yang disiarkan dan layanan data radio.

4. Media partisipasi kolektif Kategorinya, khususnya meliputi penggunaan

internet untuk berbagi dan bertukar innformasi, gagasan dan pengalaman,

serta untuk mengembangkan hubungan pribadi aktif (yang diperantarai

komputer)

5. Substitusi media pnyiaran (Substitution of broadcasting media) Acuan

utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau mengunduh konten

yang dimasa lalu biasanya disiarkan atau disebarkan dengan metode lain

serupa.

2.2.1. YouTube

Youtube merupakan sistus video yang menyediakan berbagai informasi berupa

“gambar bergerak” dan bisa diandalkan.Situs ini memang disediakan bagi

mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya

langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (upload) video ke server

YouTube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009: 58)

Seperti yang tertera pada lamannya YouTube memilki misi sebagai berikut :

Page 38: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

20

YouTube memiliki misi : Misi kami adalah memberi kebebasan

untuk menyampaikan pendapat dan menunjukkan dunia kepada

setiap orang.

Kami yakin setiap orang berhak menyampaikan pendapat, dan dunia

akan menjadi tempat yang lebih baik jika kita bersedia mendengar,

berbagi, dan membangun komunitas melalui kisah-kisah yang kita

miliki.

Nilai yang kita miliki didasarkan pada empat kebebasan utama

yang menentukan siapa kita.

Kebebasan Berekspresi Kami yakin setiap orang harus punya kebebasan untuk berbicara,

menyampaikan pendapat, mengadakan dialog terbuka, dan kebebasan

berkreasi dapat menghasilkan suara, format, dan kemungkinan baru.

Kebebasan Mendapatkan informasi Kami yakin setiap orang harus memiliki akses yang mudah dan

terbuka untuk mendapatkan informasi.Selain itu, video adalah media

yang paling berpotensi untuk pendidikan, membangun pemahaman,

dan mendokumentasikan peristiwa di dunia, baik yang besar maupun

kecil.

Kebebasan Menggunakan peluang Kami meyakini bahwa setiap orang harus punya peluang untuk

ditemukan, membangun bisnis, dan meraih sukses sesuai keinginannya

sendiri. Mereka jugalah yang menentukan hal apa saja yang populer,

bukan pihak-pihak tertentu.

Kebebasan Memiliki tempat berkarya Kami meyakini bahwa setiap orang perlu menemukan komunitas yang

saling mendukung satu sama lain, menghilangkan perbedaan,

melampaui batas-batas diri, dan berkumpul bersama atas dasar minat

dan passion yang sama.

Saat ini popularitas YouTube tdak dapat diragukan lagi, dengan tidak

terbatasnya waktu untuk mengakses video dan juga dapat menikmati berbagai

konten yang ada, dan pada tahun 2017 jumlah penonton YouTube telah

mencapai 1,8 miliar yang terdaftar setiap bulannya (http://tekno.kompas.com).

Sebagai media sosial yang dapat dilihat dan didengar, YouTube tidak hanya

memaparkan sebuah informasi audio-visual, melainkan juga menjadi media

yang membuka peluang bagi siapapun berbagi informasi audio-visual, dan

Page 39: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

21

mereka yang melihat video tersebut dapat memberikan penilaian terhadap

informasi yang diterima. (Bening, 2014 : 2)

Siapa saja dapat mengakses video YouTube salah satu keuntungan dari

penggunaan media sosial, maka dari itu berbagai konten yang ada tersedia bagi

semua kalangan masyarakat mulai dari bayi, anak-anak, remaja, orangtua juga

para lansia.YouTube denga misinya yakni memperoleh „kebebasan‟ tentu

memiliki dua sisi, positif dan negative. Setiap kebebasan dalam mengunggah

(upload) dan mengunduh video memiliki sebuah maksud tertentu, baik hanya

sekedar hiburan atau juga dengan latar belakang kepentingan yang lain. Namun

yang perlu diperhatikan ialah dalam video YouTube yang ada, perlunya

perhatian terhadap konten anak-anak.

2.3. Konsep Representasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Representasi memiliki arti sesuatu

perbuatan yang mewakili. Menurut Marcel Danesi, representasi adalah proses

merekam ide, pengetahuan, atau pesan dalam beberapa cara fisik. Hal tersebut

dapat didefiniskan lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk

menyambungkan, melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti,

diimajinasikan atau dirasakan dalam beberapa bentuk fisik.

Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental,

yaitu konsep tentang „sesuatu‟ yang ada dikepala kita masing-masing (peta

konseptual), representasi mental masih merupakan sesuatu yang abstrak. Kedua,

Page 40: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

22

„bahasa‟ yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak

yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam „bahasa‟ yang lazim,

supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu

dengan tanda dari simbol-simbol tertentu. Media sebagai suatu teks banyak

menebarkan bentuk-bentuk representasi pada isinya. Representasi dalam media

menunjuk Pada bagaimana seseorang atau suatu kelompok, gagasan atau

pendapat tertentu ditampilkan dalam pemberitaan (Wibowo, 2010: 123).

Menurut David Croteau dan Wiliam Hoynes (dalam Wibowo, 2010: 120),

representasi merupakan hasil dari suatu penyeleksian yang menggaris bawahi

hal-hal tertentu. Dalam representasi media, tanda yang akan digunakan untuk

melakukan representasi tentang suatu mengalami proses seleksi. Mana yang

sesuai dengan kepentingan- kepentingan dan pencapaian tujuan-tujuan

komunikasi ideologisnya itu yang digunakan, sementara tanda lain diabaikan.

Konsep representasi sendiri bisa berubah-ubah, selalu ada pemaknaan baru.

Representasi berubah-ubah akibat makna yang juga berubah -ubah. Setiap waktu

terjadi proses negoisasi dalam pemaknaan. Jadi representasi bukanlah suatu

kegiatan atau proses statis tapi merupakan proses dinamis yang terus berkembang

seiring dengan kemampuan intelektual dan kebutuhan para pengguna tanda yaitu

manusia sendiri yang juga terus bergerak dan berubah. Representasi merupakan

suatu proses usaha konstruksi. Karena pandangan-pandangan baru yang

menghasilkan pemaknaan baru , juga merupakan hasil pertumbuhan konstruksi

Page 41: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

23

pemikiran manusia, melalui representasi makna diproduksi dan dikonstruksi. Ini

menjadi proses penandaan, praktik yang membuat suatu hal bermakna sesuatu.

Menurut John Fiske, saat kelompok atau seseorang menampilkan objek peristiwa

maupun gagasan, paling tidak ada tiga proses yang dihadapi:

1. Realitas

Pada level pertama adalah peristiwa yang ditandakan sebagai realitas.

Bagaimana peristiwa itu dikonstruksi sebagai realitas oleh media. Dalam

bahasa gambar ini umumnya berhubungan dengan aspek seperti pakaian,

lingkungan, ucapan, dan ekspresi. Di sini, realitas selalu siap ditandakan.

2. Representasi

Pada level kedua, ketika kita memandang sesuatu sebagai realitas,

pertanyaan berikunya adalah bagaimana realitas itu digambarkan. Di sini,

kita menggunakan perangkat teknis.Dalam bahasa gambar, alat teknis itu

berupa kamera, pencahayaan, editing, atau musik.Pemakaian kata-kata,

kalimat atau preposisi tertentu misalnya, membawa makna tertentu ketika

diterima oleh khalayak.

3. Ideologi

Pada level ketiga, bagaimana peristiwa tersebut diorganisir ke dalam

konvensi-konvensi yang diterima secara ideologis. Bagaimana kode-kode

representasi dihubungkan dan diorganisasikan ke dalam hal yang berkaitan

dengan sosial seperti kelas sosial, atau kepercayaan dominan yang ada

Page 42: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

24

dalam masyarakat (patriarki, materialisme, kapitalisme, dan sebagainya).

(Fiske dalam Wibowo, 2011:123)

2.4. Konsep Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari kata Nation yang berarti bangsa. Secara etimologis,

termanasionalisme, natie, national, kesemuanya berasal dari bahasa latin,yakni

nation yang berarti bangsa yang dipersatukan karena kelahiran. Kata nation ini

berasal dari kata nascie yang berarti dilahirkan. Sedangkan pengertian bangsa

menurut Grosby adalah wilayah komunitas dari tanah kelahiran. Dan

nasionalisme adalah paham dan proses di dalam sejarah ketika sekelompok orang

merasa menjadi anggota dari suatu bangsa (nation) dan mereka secara bersamaan

ingin mendirikan suatu negara (state) yang mencakup semua anggota kelompok

itu. Jadi dapat dikatakan, Nasionalisme berarti paham (ajaran) untuk mencintai

bangsa dan negara sendiri; politik untuk membela pemerintahan sendiri, dapat

pula berarti kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial

atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan

identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat

kebangsaan.

Dalam artian lain, nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena

adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama

sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis, dan maju

didalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai,

memelihara, dan mengabdikan identitas, persatuan, kemakmuran, dan kekuatan

Page 43: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

25

atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan.Nasionalisme membangun

kesadaran rakyat sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan

program tindakan. Tingkah laku seseorang nasionalis didasarkan pada perasaan

menjadi bagian dari suatu komunitas bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (dalam Listiyarti, 2007:26) “nasionalisme berasal dari kata nasional

dan isme yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan

semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebangsaan bangsa, atau memelihara

kehormatan bangsa,”

Nasionalisme memiliki beberapa bentuk-bentuk menurut Retno Listyarti

(2007 :28) antara lain :

1. Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil) adalah nasionalisme

dimana negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi aktif rakyatnya.

Keanggotaan suatu bangsa bersifat sukarela. Bentuk nasionalisme ini mula-

mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan tulisannya.

2. Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme adalah dimana negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Keanggotaan

suatu bangsa bersifat turun-temurun.

3. Nasionalisme romatik adalah bentuk nasionalisme etnis dimana negara

memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah dan merupakan

eksprresi dari bansa atau ras. Nasionalisme romantik menitik beratkan pada

budaya etnis yang sesuai dengan idealisme romantik

Page 44: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

26

4. Nasionalisme budaya adalah nasionalisme dimana negara meperoeh

kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun-temurun

seperti warna kulit

5. Nasionalisme kenegaraan adalah merupakan variasi nasionalisme

kewarganegaraan yang sering dikombinasikan dengan nasionalisme etnis.

Dalam nasionalisme kenegaraan bangsa adalah suatu komonitas yang

memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan dan kekuatan negara.

6. Nasionalisme agama adalah nasionalisme dimana negara memperoleh

legitimasi politik dari persamaan agama.

Benedict Anderson melihat nasionalisme sebagai sebuah ide komunitas yang

dibayangkan (imagined communities). Menurutnya, nasionalisme adalah sebuah

komunitas politik berbayang yang dibayangkan sebagai kesatuan yang terbatas

dan kekuasaan yang tertinggi. Maksud dari berbayang adalah anggota suatu

negara atau bangsa hanya mengetahui dan mampu membayangkan komunitasnya

(negaranya), akan tetapi tidak semua dari mereka saling mengenal. Dibayangkan

karena setiap anggota dari suatu bangsa, bahkan bangsa yang terkecil sekalipun,

tidak mengenal seluruh anggota dari bangsa tersebut.Bangsa dibayangkan

sebagai kekuasaan tertinggi karena hal tersebut matang di panggung sejarah

manusia ketika kebebasan adalah suatu hal yang langka dan secara idealis

berharga. Bangsa dibayangkan sebagai komunitas karena dipahami sebagai

sebuah persahabatan horizontal yang dalam.

Page 45: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

27

Nasionalisme berakar dari sistem budaya suatu kelompok masyarakat yang tidak

saling mengenal satu sama lain. Kebersamaan mereka yang timbul karena

konstruksi komunitas melalui khayalan menjadi dasar nasionalisme.

Nasionalisme hidup dari bayangan tentang komunitas yang senantiasa hadir

dipikiran setiap anggota bangsa yang menjadi referensi identitas sosial.

Sedangkan nasionalisme Indonesia adalah kualitas kejiwaan yang didasarkan

pada kesadaran nasional, yang mempunyai daya pemersatu seluruh bangsa untuk

hidup bersama dan bekerja sama berdasarkan atas harga diri yang timbul dari

masyarakat kebudayaan Indonesia. Nasionalisme Indonesia lahir bersamaan

dengan tumbuhnya keinginan membentuk negara nasional Indonesia.

Namun menurut Soekarno (dalam Moesa, 2007:315), nasionalisme tidak

bertentangan dengan Islam , dan pandangan itu pada saat ini dapat diterima.

Sebab, Islam memang menganjurkan umatnya untuk mengabdi kepada

masyarakat dan kawasan dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Soekarno

menyatakan bahwa nasionalisme pada dasarnya adalah suatu ide yang bebas dari

ideologi, termasuk ideologi agama. Akan tetapi netralitas itu memungkinkan

setiap ideologi, termasuk agama, untuk memberi warna dan corak pada

nasionalisme.

Jadi yang dimaksud nilai nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh

dari kecintaan terhadap negara, tidak bertentangan dengan budaya Indonesia,

bebas dari ideologi termasuk ideologi agama. Dalam peraturan perundang-

Page 46: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

28

undangan sendiri telah ditetapkan mengenai kebebasan beragama, serta

perlindungan untuk masyarakat beragama dengan adanya perundangan tentang

penodaan agama. Hal ini sekali lagi menunjukan nilai-nilai nasionalisme secara

sadar telah terbentuk dari religiusitas itu sendiri.

Kecintaan pada negara dapat digambarkan dengan berbagai sikap dan karakter.

Berikut adalah beberapa karakteristik yang dapat diterapkan oleh seluruh lapisan

masyarakat dalam sebuah negara dari Dhiauddin Rais (dalam Ningsih, 2016)

yang kemudian disebut sebagai karakteristik nasionalisme religius;

a. Adanya Keimamahan

Yang dimaksud dengan kewajiban pertama adalah kewajiban mendirikan

negara Islam yang legal yang merupakan dasar utama untuk terealisasinya

seluruh kewajiban yang akan diterapkan pada komunitas sosial.

b. Adanya Keadilan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tata Negara

Pengadilan adalah kewajiban yang mendapatkan perhatian besar dari para

ulama. Merekan mengigatkan akan adanya bahaya jika tidak diperhatikan

secara serius. Para ulama meletakan persyaratan bagi orang yang akan

menduduki jabatan secara khusus. Mereka kemudian membedakan antara

yang bertanggung jawab terhadap penegakan hukum karena takut pada allah

dan yang bertujuan menegakkan hukum itu sendiri, menghilangkan adanya

permusuhan yang disebabkan oleh sebuah keputusan hokum dan

melaksanakan hukum Islam .

c. Adanya semangat Berjihad

Page 47: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

29

Kewajiban ini yang akan mampu mempertahankan kestabilan negara, agama,

dan bangsa. Pada gilirannya tercapai sebuah independenitas dalam berbagai

hal, menjaga harga diri dan menjamin adanya kebebasan.

d. Adanya Amar Ma‟ruf Nahi Munkar

Perintah tersebut meliputi berbagai permasalahan yang beraneka ragam

bentuk dan jenisnya, yaitu menyeru setiap individu, keharusan pelaksanaan

undang-undang, bertanggung jawab terhadap segala perbuatan yang

dilakukannya, menyeru untuk berbuat baik, melarang melakukan hal-hal yang

cenderung tidak mendatangkan keuntungan dari orang banyak.

e. Adanya Penerapan Ilmu Agama dan Keduniaan

Setiap ilmu yang bermanfaat untuk penambahan pembangunan serta menjaga

kelangsungan hidup dan mengembangkan peradaban, disamping ilmu

pengetahuan yang berorientasi pada penjagaan agama, penjagaan hukum

Islam , sah tidaknya mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan hukum, dan

yang berhubungan dengannya. Seluruh ilmu pengetahuan itu wajib bagi

negara untuk mengembangkan dan menjaganya dengan mengajarkannya pada

bangsa.

f. Adanya Perangkat-Perangkat Pembangunan

Salah satu kewajiban yang diharuskan oleh agama atau negara pada

umumnya, adalah menyediakan sarana yang dapat merealisasikan

pembangunan dan memberikan fasilitas yang dapat dipakai untuk

meningkatkan kehidupan rakyat, menggali sumber daya alam, dan

memproduksinya dengan sendirinya. Hal itu menunjukkan bahwa Islam

Page 48: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

30

adalah agama yang membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan,

Islam sangat memperhatikan kepentingan dunia seperti halnya

memperhatikan kepentingan agama.

g. Adanya Semangat Membangun Solidaritas Sosial

Sikap sepenanggungan satu sama lain sehingga seseorang diantara mereka

tidak dibiarkan begitu saja jika memiliki kebutuhan. Setiap individu-muslim

atau non muslim-akan saling membahu satu sama lainnya. Prinsip yang

demikian merupakan prinsip yang sangat tinggi, yang telah dirintis oleh Islam

sejak pertamanya, mendahului sistem yang lainnya selain Islam .

Itulah kewajiban umum penting yang dibebankan kepada negara dalam Islam,

yang kemudian oleh penulis mengkategorikannya sebagai karakteristik

nasionalisme religius.

2.5. Semiotika John Fiske

Semiotika adalah studi mengenai pertandaan dan makna dari sistem tanda,

bagaimana makna dibangun dalam teks media atau studi tentang bagaimana

tanda dari jenis karya apapun dalam masyarakat yang mengkonsumsi makna

(Fiske, 2007 : 282).

Pusat dari konsentrasi ini adalah tanda. Kajian mengenai tanda dan cara tanda-

tanda tersebut bekerja disebut semiotik atau semiologi. Semiotika, sebagaimana

kita menyebutnya, memiliki tiga wilayah kajian :

Page 49: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

31

1. Tanda itu sendiri. Wilayah ini meliputi kajian mengenai berbagai jenis tanda

yang berbeda, cara-cara berbeda dari tandatanda di dalam menghasilkan

makna, dan cara tanda-tanda tersebut berhubungan dengan orang yang

menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami

di dalam kerangka penggunaan/konteks orang-orang yang menempatkan

tanda-tanda tersebut.

2. Kode-kode atau sistem dimana tanda-tanda diorganisasi. Kajian ini

melingkupi bagaimana beragam kode telah dikembangkan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat atau budaya, atau untuk mengeksploitasi saluran-

saluran komunikasi yang tersedia bagi pengiriman kode-kode tersebut.

3. Budaya tempat di mana kode-kode dan tanda-tanda beroperasi. Hal ini pada

gilirannya bergantung pada penggunaan dari kode-kode dan tanda-tanda untuk

eksistensi dan bentuknya sendiri (Fiske, 2012 : 66-67).

John Fiske mengemukakan teori tentang kode-kode televisi (the codes of

televsion). Menurut Fiske, kode-kode yang muncul atau yang digunakan dalam

acara televisi saling berhubungan sehingga terbentuk sebuah makna. Sebuah

realitas tidak akan muncul begitu saja melalui kode-kode yang timbul, namun

juga diolah melalui alat indera sesuai referensi yang telah dimiliki oleh penonton

televisi, sehingga sebuah kode diapresiasi secara berbeda oleh orang yang

berbeda. Model dari John Fiske tidak hanya digunakan dalam menganalisis acara

televisi, tetapi juga dapat digunakan untuk menganalisis teks media yang lain,

Page 50: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

32

seperti film, iklan, dan lainnya. Kode-kode televisi yang diungkapkan pada teori

John Fiske terbagi dalam tiga level sebagai berikut :

1. Level realitas (Reality)

2. Level representasi (Representation)

3. Level ideologi (Ideology)

Fiske menjelaskan bagaimana sebuah peristiwa menjadi “peristiwa televisi”

apabila telah dienkode oleh kode-kode sosial, yang dikonstruksi dalam tiga

tahapan berikut. Pada tahap pertama adalah realitas (reality), yakni peristiwa

yang ditandakan sebagai realitas tampilan, pakaian, lingkungan, perilaku,

percakapan, gestur, ekspresi, suara, dan sebagainya (Vera, 2014:35). Pada tahap

kedua disebut representasi (representation). Realitas yang ter-enkode dalam

encoded electronically harus ditampakkan pada technical codes, seperti kamera,

pencahayaan, editing, musik, suara. Dalam Bahasa tulis ada kata, kalimat,

proposisi, foto, grafik, dan sebagainya. Sedangkan dalam Bahasa gambar atau

televisi ada kamera, tata cahaya, editing, musik, dan sebagainya. Elemen-elemen

ini kemudian ditransmisikan kedalam kode representasional yang dapat

mengaktualisasikan, antara lain karakter, narasi, action, dialog, setting, dan

sebagainya. Ini sudah tampak sebagai relitas televisi (Vera, 2014:36). Tahap

ketiga adalah ideologi (ideology). Semua elemen diorganisasikan dan

dikategorikan dalam kode-kode ideologis, seperti patriarki, individualise, ras,

kelas, materialisme, kapitalisme, dan sebagainya. Ketika kita melakukan

Page 51: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

33

representasi atas suatu realita, menurut Fiske, tidak dapat dihindari adanya

kemungkinan memasukkan ideologi dalam konstruksi realitas (Vera, 2014:36).

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti menggunakan teori

semiotika dari John Fiske untuk penelitian ini karena setiap level yang

dipaparkan oleh John Fiske, yaitu realitas, representasi dan ideologi mampu

digunakan sebagai alat untuk menganalisa tanda dan makna yang terdapat di

dalam video dakwah Cak Nun dengan tepat. Itulah kenapa peneliti memilih

semiotika John Fiske sebagai pendekatan untuk penelitian ini.

2.6. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui nilai nasionalisme dalam Dakwah

Cak Nun dalam channel YouTube CAKNUN.COM. Maka, untuk mengetahui

maknanya peneliti menggunakan analisis semiotika dari John Fiske sebagai

landasan teori untuk menganalisis nilai nasionalisme dakwah Cak Nun. Dalam

dakwah Cak Nun tersebut, peneliti mengambil beberapa sequence yang akan di

analisis menggunakan konsep pemikiran dari John Fiske. Dalam semiotika yang

dikaji oleh John Fiske terdapat satu teori untuk menganalisis tentang film yaitu

kode-kode televisi. Kode-kode televisi tersebut terbagi lagi menjadi 3 bagian,

yaitu :

1. Level realitas (Reality) yang meliputi appearance (penampilan), dress

(kostum), make-up (riasan), environment (lingkungan), behavior (kelakuan),

speech (cara berbicara), gesture (gerakan) dan expression (ekspresi).

Page 52: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

34

2. Level representasi (Representation) yang kode teknis, yang melingkupi

camera (kamera), lighting (pencahayaan), editing (perevisian), music (musik)

dan sound (suara). Serta kode representasi konvensional yang terdiri dari

narative (naratif), conflict (konflik), character(karakter), action (aksi),

dialogue (percakapan), setting (layar) dan casting (pemilihan pemain).

3. Level ideologi (Ideology) yang meliputi individualism (individualisme),

feminism (feminisme), race (ras), class (kelas), materialism (materialisme),

capitalism (kapitalisme) dan lainlain.

Pertama, realitas, dalam proses ini peristiwa atau ide dikonstruksi sebagai realitas

oleh media dalam bentuk bahasa gambar ini umumnya berhubungan dengan

aspek seperti pakaian, lingkungan, ucapan ekspresi dan lain-lain. Di sini realitas

siap ditandakan.

Kedua, representasi, dalam proses ini realitas digambarkan dalam perangkat-

perangkat teknis seperti bahasa tulis, gambar, grafik, animasi dan lain-lain.

Ketiga, tahap ideologis, dalam proses ini peristiwa-peristiwa dihubungkan dan

diorganisasikan ke dalam konvensi yang diterima secara ideologis. Bagaimana

kode-kode representasi dihubungkan dan diorganisasikan ke dalam koherensi

sosial atau kepercayaan dominan yang ada dalam masyarakat. Dari kerangka

konseptual ini, maka peneliti mendapatkan model dari alur pemikiran penelitian

dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Page 53: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

35

Bagan 1. Kerangka pimikiran analisis semiotika “Representasi Nilai

Nasionalisme dalam Dakwah Cak Nun Pada Channel YouTube

CAKNUN.COM”

Dakwah Cak Nun pada channel

YouTube CAKNUN.COM

Representasi Nilai Nasionalisme

Semiotika John Fiske

Level Realitas Level Representasi Level Ideologi

Representasi Nilai Nasionalisme dalam Dakwah Cak Nun pada channel

YouTube CAKNUN.COM

Page 54: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif agar sesuai dengan tujuan penelitian ini

yaitu untuk memahami makna nasionalisme yang ada di dalam video dakwah

Cak Nun. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip

umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di

dalam masyarakat (Bungin, 2013: 306). Riset kualitatif bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

sedalam-dalamnya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman

(kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2012: 56).

Analisis kualitatif umumnya tidak digunakan untuk mencari data dalam arti

frekuensi, akan tetapi digunakan untuk menganalisis makna dari data yang

tampak di permukaan itu, dengan demikian maka analisis kualitatif digunakan

untuk memahami sebuah fakta dan bukan untuk menjelaskan fakta tersebut

(Bungin, 2013: 313).

Page 55: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

37

3.2. Metode Penelitian

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Metode atau metodik berasal dari

bahasa Yunani, metha (melalui atau melewati), dan hodos (jalana tau cara), jadi

metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalu iuntuk mencapai tujuan

tertentu. Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan

tertentu (Pujileksono, 2015:3). Penelitian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk menjawab permasalahan yang

terjadi dalam kehidupan yang bersifat abstrak atau konkret dan umum atau

khusus (Pujileksono, 2015:3). Dengan demikian, metode penelitian adalah

prosedur atau cara dalam melakukan penelitian untuk menjawab tujuan

penelitian. Tujuan penelitian dapat meliputi penemuan, pembuktian dan

pengembangan ilmu pengetahuan (Pujileksono, 2015:3).

Metode penelitian dalam studi ini menggunakan metode semiotika yang bersifat

kualitatif-interpretatif. Metode semiotika pada dasarny abersifat kualitatif

interpretatif (interpretation), yaitu sebuah metode yang memfokuskan dirinya

pada tanda dan teks sebagai objek kajiannya, serta bagaimana peneliti

menafsirkan dan memahami kode (decoding) di balik tanda dan teks tersebut

(Piliang, 2003:270). Persepektif interpretative ditandai dengan adanya sebuah

pemahaman atau interpretasi yang kreatif dari peneliti yang artinya juga

membuka sisi-sisi subyektifitas peneliti. Perspektif interpretative meyakini

bahwa kebenaran bersifat subjektif dan makna dapat dipahami dari hasil

Page 56: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

38

interpretasi subjektif, serta meyakini bahwa teks memiliki makna yang beragam

tergantung dari subjek yang menginterpretasikannya.

Perspektif interpretative juga meyakini bahwa realitas dipandang sebagai

bentukan dari interaksi manusia yang penuh dengan makna (meaningfull social

action). Realitas sosial dipahami sebagai pemaknaan (meaning) dimana hanya

bias ditafsirkan (verstehen) dan hendak dilukiskan secara mendalam

(Pujileksono, 2015:78). Metode analisis pendekatan semiotik bersifat

interpretative kualitatif, maka secara umum teknik analisis datanya menggunakan

alur yang lazim digunakan dalam metode penulisan kualitatif, yakni

mengidentifikasi objek yang diteliti untuk dipaparkan, dianalisis, dan kemudian

ditafsirkan maknanya. Secara relevan film merupakan bidang kajian bagi analisis

semiotika, karena film dibangun dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu

termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai

efek bersamaan dengan tanda-tanda arsitektur, terutama indeksikal pada film

digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.

(Sobur, 2013:128). Dalam hal ini peneliti menggunakan metode semiotika John

Fiske untuk mengkaji nasionalisme yang digambarkan dalam video dakwah Cak

Nun.

3.3. Fokus Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian dengan pendekatan kualitatif sangat penting

adanya fokus penelitian, karena fokus penelitian akan membatasi ruang lingkup

Page 57: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

39

penelitian yang akan diteliti dan memegang peranan yang sangat penting dalam

memadu serta menjalankan suatu penelitian.

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana representasi

nasionalisme dalam dakwah Cak Nun. Adapun sub fokus yang ingin diangkat

oleh peneliti adalah :

(1). Menganalisis level realitas nasionalisme dalam dakwah Cak Nun di channel

YouTube CAKNUN.COM

(2). Menganalisis level representasi nasionalisme dalam dakwah Cak Nun di

channel YouTube CAKNUN.COM

(3). Menganalisis level ideologi nasionalisme dalam dakwah Cak Nun di channel

YouTube CAKNUN.COM

3.4. Dasar-dasar kategorisasi nasionalisme

a. Adanya nilai memiliki kemaunan amar ma”ruf nahi munkar

Ayat Al-Quran yang dapat dijadikan landasan berlakunya perintah amar

ma”ruf nahi munkar adalah

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari

yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran:

104)

b. Adanya nilai membangun semangat solidaritas sosial

Adanya sikap sepenanggungan satu sama lain sehingga seseorang diantara

mereka tidak dibiarkan begitu saja jika memiliki kebutuhan. Setiap individu

akan saling membahu satu sama lainnya.

Page 58: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

40

c. Adanya semangat Berjihad

Kewajiban ini yang akan mampu mempertahankan kestabilan negara,

agama, dan bangsa. Pada gilirannya tercapai sebuah independenitas dalam

berbagai hal, menjaga harga diri dan menjamin adanya kebebasan.

Tabel 2. Kategorisasi

Nilai nasionalisme Kategori nasionalisme

Nilai semangat berjihad Bersedia mati, bersedia kalah,

bersedia meniadakan diri

Nilai memiliki kemauan amar

ma‟ruf nahi munkar

Mengajarkan, melarang, menyeru,

dakwah, mengatasi masalah,

menyelesaikan masalah.

Adanya kemauan untuk

menerapkan ilmu agama dan

keduniaan.

Pengetahuan, ilmu, buku,

pemahaman, konsentrasi, kreatif,

interaksi sosial, paham agama,

paham duniawi.

Nilai semangat membangun

solidaritas social

Perjuangan bersama, dorongan

untuk; bangkit, kuat, dan bertahan,

keadaan yang bertambah baik,

bertambah buruk. Saling membantu,

saling memberi semangat.

Kategorisasi, menurut Stempel, harus memperhatikan tiga hal. Pertama,

kategori harus berkaitan dengan tujuan riset. Kedua, kategorisasi harus

bersifat fungsional. Ketiga, sistem kategorisasi harus dapat dimanfaatkan

atau difungsikan. Maka ke-empat nilai tersebut dianggap memenuhi tiga hal

tersebut oleh peneliti.

3.5. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi :

Page 59: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

41

1. Data primer

Data primer atau data utama merupakan sumber data yang diperoleh dari hasil

observasi lapangan terhadap channel YouTube CAKNUN.COM, dengan

menonton channel YouTubenya berulang kali dan mengambil beberapa

adegan yang peneliti anggap merupakan wujud representasi dari sebuah

fenomena.

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolabornya

mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksisan selama penelitian.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari studi kepustakaan (Literature) yaitu buku-buku,

majalah, koran, arsip-arsip, dokumen pribadi atau dokumen resmi yang

mengandung penelitian ini. Data sekunder di dapat sebagai pelengkap dan

penunjang dari data primer.

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat serta dapat dipertanggung

jawabkan kebenaran ilmiahnya, penulis menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang dokumen yang

berbentuk tulisan, gambar, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini dokumentasi

Page 60: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

42

dilakukan dengan cara mengelompokkan scene-scene terpilih untuk mencari

pemaknaan atas tanda-tanda dan simbol-simbol yang muncul dalam setiap

shoot menggunakan analisis Semiotika John Fiske yaitu mencari realitas,

representasi, dan ideologi.

2. Studi Pustaka

Melalui pencarian literatur-literatur dari beberapa buku pendukung yang

berhubungan dengan ilmu komunikasi, terkait dengan semiotika untuk

mencari informasi-informasi penting dan penelitian-penelitian relevan yang

mendukung dalam penelitian ini.

3.7. Teknik Pengolahan Data

Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data

reduction (Reduksi Data), data display (Penyajian Data), dan conclusion.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu. Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan

data. Display data dalam penelitian kualitatif bias dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antarkategori dan sebagainya. Langkah selanjutnya

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

Page 61: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

43

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulandata berikutnya (Emzir,

2010).

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan penulis dengan langkah sebagai

berikut:

a. Tahap Reduksi Penulis menyelesaikan berdasarkan rumusan masalah

penelitian, representasi nasionalisme dalam dakwah Cak Nun pada channel

YouTube CAKNUN.COM. Kemudian menentukan adegan-adegan yang

akan dianalisis dan yang tidak. Pada tahap ini video yang menjadi objek

penelitian dibagi-bagi menurut adegan yang ada untuk mempermudah

pengamatan. Pembagian ini dilakukan untuk mengamati dan menganalisis

bagian demi bagian yang sesuai dengan nilai nasionalisme.

b. Tahap Kategorisasi, Setelah data-data direduksi, penulis mengklasifikasi dan

mengkategorisasi simbol- simbol visual pada video dakwah Cak Nun

berdasarkan subtema analisis

c. Tahap Analisis, Penulis data berupa gambar-gambar visual secara kualitatif

dalam frame semiotika yang mengacu pada kode-kode televisi John Fiske,

sesuai dengan level realita, level representasi dan level ideologi.

d. Tahap Interpretasi Data, Setelah dilakukan analisa yang mengacu pada fokus

penelitian. Dimulai dari mencari bagian dalam isi dakwah Cak Nun yang

sarat akan nilai nasionalisme.

e. Simpulan Tahap terakhir, peneliti menarik kesimpulan dari seluruh argumen

yang telah dibuat.

Page 62: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

44

3.8. Teknik Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data.

Triangulasi data merupakan teknik pemeriksaan data yang menggunakan

berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil observasi atau juga dengan

mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang

yang berbeda. Menurut Dwi djowinoto (2002) Ada beberapa macam triangulasi

data, yaitu :

1. Triangulasi Sumber

Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil

pengamatan

2. Triangulasi Waktu

Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena

perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Karena itu periset perlu

mengadakan observasi atau analisis tidak hanya satu kali.

3. Triangulasi Teori

Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu

diperlukan rancanan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap

supaya hasilnya komprehensif.

4. Triangulasi Metode

Page 63: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

45

Usaha mengecek keabsahan data atau keabsahan temuan riset. Triangulasi

metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik

pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk

memeriksa keabsahan data. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara

membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi.

Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan hasil penelitian dengan

penelitian terdahulu supaya didapatkan hasil penelitian yang kredibel.

Page 64: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

99

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penyajian data yang diuraikan oleh penelitian serta hasil dari

analisis data-data yang telah diperoleh dari berbagai sumber data, maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa:

Dalam video dakwah Cak Nun yang terdapat pada rubrik AKIK MAIYAH,

yang diunggah dalam channel YouTube CAKNUN.COM. Merepresentasikan

bahwa Cak Nun berupaya supaya rakyat bersama-sama menjaga negara

Indonesia dari segala ancaman. Karena dari realitas masyarakat Indonesia saat

ini dengan banyaknya perpecahan-perpecahan yang ditimbulkan dari adanya

perbedaan pendapat dan juga pandangan. Kemudian dengan semakin

banyaknya yang meninggalkan kebudayaan bangsa sendiri, beralih dengan

menggunakan kebudayaan-kebudayaan dari luar.

Dari representasi yang ada dalam video dakwah tersebut memunculkan ideologi

yang didapatkan dengan metode yang digunakan peneliti, yaitu analisis

semiotika john fiske. Maka representasi nilai nasionalisme yang muncul dari

dakwah tersebut berupa upaya Cak Nun dalam mengajak rakyat Indonesia

untuk ikut membangun solidaritas bersama, saling menghargai sebagai sesama

Page 65: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

100

bangsa Indonesia dan membangun kestabilan negara sebagai upaya dalam

menjaga keutuhan NKRI.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memiliki beberapa saran yang

diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi orang lain yang membaca

penelitian ini:

1. Penelitian ini membahas mengenai aliran nasionalisme religius. Disarankan

untuk penelitian selanjutnya agar lebih menggali lagi mengenai aliran

nasionalisme religius ini agar dapat memperkaya bahan penelitian mengenai

nasionalisme religius dalam video dakwah di YouTube atau media lainnya.

2. Peneliti menyarankan kepada nasionalis untuk lebih aktif dalam

menyuarakan dan mengekpresikan gerakan nasionalisme ini di dalam

masyarakat, karena peneliti melihat bahwasanya saat ini banyak media yang

dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyisipkan paradigma tentang

nasionalisme religius.

Page 66: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

101

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Adams, Cindy, 2014. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Yayasan

Bung Karno: Jakarta

An-Nabiry, Fathul Bahri, 2008. Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i.

Amzah: Jakarta

Anderson, Benedict, 2008, Imagined Communities: Komunitas-Komunitas

Terbayang. INSIST –Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Ariel Heryanto, dkk, 1996 NASIONALISME Refleksi Krisis Kaum Ilmuwan, Pustaka

Pelajar, hlm.34: Yorgyakarta

Baskoro, Adi. 2009. Panduan Praktis Searching di Internet. PT TransMedia: Jakarta

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana: Jakarta.

Bungin, Burhan. 2013. Sosiologi Komunikasi. Kencana Prenada Media Group:

Jakarta

Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada:

Jakarta

Dhiauddin Rais. 2001. Teori Politik Islam , Gema Insani, hlm. 252: Jakarta

Effendy, Onong Uchjana. 2011. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. PT. Remaja

Rosdakarya: Bandung

Fathul Wahid, 2004. E-dakwah Melalui Internet. Penerbit gava Media: Yogyakarta

Fiske, John. 2007. Cultural and Communication Studies Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif. Jalasutra: Yogyakarta

Fiske, John. 2012 Pengantar Ilmu komunikasi- Ed. 3-1. Rajawali Pers: Jakarta

Jones, 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta

Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada

Media Group: Jakarta

Page 67: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

102

Listyarti, Retno. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Esis: Jakarta.

McQuail, D. 2011. Teori Komunikasi Massa. Salemba Humatika: Jakarta

Moesa, Ali Maschan, 2007. Nasionalisme Kiai, LKIS: Yogyakarta

Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik. Penerbit: Ghalia Indonesia

Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Intrans

Publishing: Malang

Rahmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Agama: Sebuah Pengantar. Mizan: Bandung

Rais, M. Dhiauddin 2001. Teori Politik Islam (diterjemahkan oleh Abd al-Hayyi al-

Kattani dkk dari Al-Nazariyah al-Siyasah al- Islam iyah).(cetakan I), Gema

Insani Press, Jakarta.

Sobur, Alex. 2013. Semiotika Komunikasi. Remaja Rosdakarya: Bandung

Shihab, M. Quraish. 1992. Membumikan Al-Quran. Mizan: Bandung

Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Ghalia Indonesia: Bogor

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2011. SEMIOTIKA KOMUNIKASI: Aplikasi

Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Mitra Wacana Media: Jakarta

Zaini, A. Helmi Faishal. 2018. Nasionalisme Kaum Sarungan. Penerbit Buku

Kompas: Jakarta

SUMBER LAIN :

JURNAL INTERNET:

Bening, Era Swara. 2014. Membedah Youtube Sebagai New Media Dengan

Pemikiran Jean Baudrillard. http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/201605/S57164-

Enobening%20Swara

Faishal, Ach. Nur. 2018.Simbolisme Sangkok Dalam Komunitas Forum Silaturahmi

Mahasiswa Keluarga Madura. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Hana, Rudy Al. 2011. Strategi Dakwah Kultural Pengurus Wilayah Muhammadiyah

Jawa Timur. Jurnal Komunikasi Islam, volume 01, nomor 02.

Page 68: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

103

Prayoga, Rilla Hesti. 2018. Representasi Nasionalisme Dalam Iklan Bukalapak Versi

“Dirgahayu Republik Indonesia. Skripsi, universitas Islam negeri sunan

ampel Surabaya.

Saputra, Farid Zulian Dwi. 2018. Pesan Dakwah Emha Ainun Nadjib di Situs

YouTube CAKNUN.COM tanggal 5 juni 2017 (analisis wacana). Skripsi,

universitas Islam negeri sunan ampel Surabaya.

Widhiastuti, Christina Ineke. 2012. Representasi Nasionalisme Dalam Film Merah

Putih. Skripsi, Universitas tirtayasa: Banten

Ningsih, Retno Dwi. 2016. Nilai-Nilai Nasionalisme Religius Dalam Rubrik DAUR

(Edisi 03 sampai 28 februari 2016 Rubrik Daur WWW.CAKNUN.COM).

Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

INTERNET

https://historia.id/agama/articles/koko-masuk-islam-Pdak6. Diakses 7 agustus 2019

pukul 20.30 wib

https://kmfh.hukum.ugm.ac.id/2017/08/20/cak-nun-dan-relevansi-dakwah-

kontemporer/. Diakses 23 mei 2018 pukul 16.30 wib

https://nasional.tempo.co/read/1084027/budi-gunawan-ungkap-temuan-bin-39-

persen-mahasiswa-radikal/full&view=ok. diakses 20 agustus 2018 pukul

20.20 wib

https://nasional.republika.co.id/berita/ookwj0365/cak-nun-cinta-tanah-air-hukumnya-

wajib. Diakses 19 Agustus 2019 pukul 22.15 wib

https://news.detik.com/berita/4020714/pembalasan-motif-bomber-gereja-surabaya.

Diakses 20 agustus 2018 pukul 20.30 wib

https://quraishshihab.com/article/dakwah-yang-bijak/

diakses 6 mei 2019 pukul 20.30 wib

https://tekno.kompas.com/read/2018/05/04/14250087/berapa-banyak-orang-yang-

menonton-youtube-setiap-harinya-. Diakses 21 agustus 2018 pukul 21.00 wib

https://www.apjii.or.id/content/read/39/342/Hasil-Survei-Penetrasi-dan-Perilaku-

Pengguna-Internet-Indonesia-2017. Diakses 23 mei 2018 16.40 wib

https://www.CAKNUN.COM/2018/nasionalisme-muhammad/

diakses 2 maret 2019 pukul 16.40 wib

Page 69: REPRESENTASI NILAI NASIONALISME DALAM …digilib.unila.ac.id/58938/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.. Dalam

104

https://www.nu.or.id/post/read/64719/ Islam -radikalisme-dan-terorisme. Diakses 20

juni 2018 pukul 09.30 wib

https://www.nu.or.id/post/read/84166/memahami-amar-maruf-nahi-mungkar-secara-

benar . Diakses 6 mei 2019 pukul 21.00 wib

https://www.YouTube.com/user/Cak Nundotcom

https://www.YouTube.com/intl/id/yt/about