reporting kasus 2

5
Step 7 1. Perbedaan DM1 dan DM2 terkait etiologi Dm 1 adl produksi hormon insulinnya rendah, sudah terdiagnosa sejak usia dini Gejala akut,ketoasidosis sring muncul(eka) -suntik insulin reseptor tidak cocok dengan insulin jadi tidak bisa masuk (osel) Dm2 adl insulin masih ada tapi sedikit,Usia Lebih dari 30 th,gejala lambat, jarang sangat lazim (eka) -obesitas sebelum onset, menurunkan bb,insulin bisa normal atau hiper(gita) -lebih ke resistensi reseptor insulin(yuan) 2. komplikasi Peradangan gusi gigi bisa lepas (yuan) Trombosis di otak(puji) Hiperglikemik hiperosmotik non ketosis (rizki) Kerusakan pembuluh darah jantung (tanti) Cardiac dismetabolic sindrom(rina) Retinopathy diabetikum Gangren(gadis) Neuropati,nefropati(osel) 3.penatalaksanaan -pengelolaan bb agar tidak obesitas lagi -kalori: karbo, lemak, protein, snack snack dengan asupan serat tinggi hindari saribuah Makanan pokok: beras merah, jagung dll -saat ouasa sahur dekat imsak -meningkatkan asupan air, memperbanyak malam hari

Upload: intan-madulara-stratan

Post on 24-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

iii

TRANSCRIPT

Step 71. Perbedaan DM1 dan DM2 terkait etiologiDm 1 adl produksi hormon insulinnya rendah, sudah terdiagnosa sejak usia diniGejala akut,ketoasidosis sring muncul(eka)-suntik insulin reseptor tidak cocok dengan insulin jadi tidak bisa masuk (osel)Dm2 adl insulin masih ada tapi sedikit,Usia Lebih dari 30 th,gejala lambat, jarang sangat lazim (eka)-obesitas sebelum onset, menurunkan bb,insulin bisa normal atau hiper(gita)-lebih ke resistensi reseptor insulin(yuan)2. komplikasiPeradangan gusi gigi bisa lepas (yuan)Trombosis di otak(puji)Hiperglikemik hiperosmotik non ketosis (rizki)Kerusakan pembuluh darah jantung (tanti)Cardiac dismetabolic sindrom(rina)Retinopathy diabetikumGangren(gadis)Neuropati,nefropati(osel)3.penatalaksanaan-pengelolaan bb agar tidak obesitas lagi-kalori: karbo, lemak, protein, snack snack dengan asupan serat tinggi hindari saribuahMakanan pokok: beras merah, jagung dll-saat ouasa sahur dekat imsak-meningkatkan asupan air, memperbanyak malam hari.) luka: penkes untuk amputasi, kolaborasi merawat lukaPerbanyak asupan zat besi, berjemur, perbanyak apel-woundcare: debridement, TCPOU,angiografi-infeksi kontrol: periksakultur luka-pasien jangan terlalubanyak jajan-education excercice:jalan kaki 30m3nit/hari (intan).) GHS: edukasi, terapi gizimedis, latihanjasmani teratur, OHO: pemicu sekresi insulin,meningkatkan sensitivitas insulin, penghambat glukoneogenesis, penghambat glukonenesis, penghambat glukosidase alfa (susan)-Bedah. Derajat0-5. 1-4 pengelolaan medis dan bedah minor. 5amputasi di bawah/ atas lutut-C : 30 menit. 3-4 kali semingguR: ritmik aerobik, jogingI: IntensitasP: PROGRESIFE:endurance-Daun umbijalar putih(puji)-diet,obat, exercise: yoga (yuan)- pensensitif insulin: metformin, tiazolidin(osel)Glukosidase inhibitor menurunkan enzim alfa glukosidase(rizki)Exercise dapat merangsang reseptor insulin supaya balik lagi (osel).)kandungan makanan Karbo: 45-65, lemak: 20-25,protein: 10-20 natrium 126 mg/dl 2 jam setelah makan >200 mg/dl.-GDS-HEMOGLOBIN GLIKOLOSIS-pemeriksaan elektrolit-osmolalitas-insulin-keratin.)glikat darah: pengontrolan darah pada semua tipe >8 persen, kontrol buruk, cek 4-8 mgg(osel)7. penkes-deteksi resiko tinggi pada kaki: kulit kering, retak, bersisik,bulu kaki menitig,kelainan bentuk dan warna kuku, menebal, cantengan, calus, perubahan bentuk jari kaki, bekas baal, kesemutan,Edukasi:alat kaki, periksa kaki,alas daribenda yang lembut, potong kuku teratur, keringkan kaki, bersihkan luka dengan benar, antibiotik, perban steril. (gita)-sepatujangan dipakai terus terusan agar tidak lecet kasih selingan waktu untuk dilepas (intan)- anjurkan pasien untuk membeli sepatu pada sore hari,karena ukuran kaki pada sore hari lebih maksimal (Tanti)-Kalau ada luka dicuci dengan air daun jambu biji : Mengurangi bau dan memperlancar peredaran darah (Puji)8. Askep1. Resiko perluasan infeksi b.d hiperglikemia2.gg body image b.d gangren3. perubahan pola asupan nutrisi b.d penurunan bb4. defisit pengetahuan b.d pasien tidak kontrol secara rutin dan melanggar diet (tanti)5. resiko injuri (osel)9.proses penyembuhan luka-Lukaprimer: gampang menyatu lagi-luka skunder : jaringan hilang-luka tersier: luka di stop atau di perlambat. Ada beberapa obat yang bisa menghambat..)penyembuhan Inflamasi penyembuhan bisa Cuma 3 hari :- hemostasis(mengontrol perdarahan) ada peran histamin-inflamasi -Proliferasi penyembuhan bisa 3-24 hari : reorganisasi,proses pembentukan jaringan baruMaturasi penyembuhan bisan sampai 1 tahun (osel)Faktor:-Nutrisi:protein, vit c, vit A, zinc-usia-obesitas- gangguan oksigen-merokok-obat: dapat menekan sintetis protein( obat anti inflamasi),antibiotik (membunuh flora normal)-diabetes: hb gagal melepas oksigen ke jaringan, hiperglikemik