renungan fisika - urangpisan.files.wordpress.com filedalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi...

79
Renungan 1 Renungan Fisika kosong tapi isi isi tapi kosong apakah bedaNya? Dia-lah hakikat kosong dan isi dimitri mahayana, 26 Oktober 1994 1. Tarian Elektron Dalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap keindahan mayapada ini. Segar udara mersap ke dalam dada. Lembut sejuk menyentuh udara yang dipenuhi segenap embunnya. Sempurna bias-bias cela’ memerah sang cahaya infra- merah yang menyertai bulatan memerah Surya. Apakah itu semua? Apakah kesegaran? Apakah penglihatan? Dan apakah yang ada di blaik semua yang ada di mayapada yang tampak ini? Manakala pandangan inderawi mulai mncerap segala peristiwa, mulailah manusia dipaksa untuk mengkonsepsikan bahwa mentari- lah suatu unsur yang penting dalam berbagai peristiwa. Maka fisika memulai pembahasan dalam berbagai hukum-hukum materi. Apaka materi itu? Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Itu definisinya. Kenapa didefinisikan seperti itu? Karena kita dapat mengkonsepsikannya langsung secara mudah dengan indera kita. Ruang hampa tidak memiliki massa walaupun menempati ruang yaitu dirinya sendiri. Dan secara intuitif seolah diyakini bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa apapun. Prinsip niscaya rasional, -yaitu hukum sebab akibat-, memaksa ummat manusia untuk melakukan pendakiannya menuju hukum- hukum dan hakikat-hakikat di balik apa yang tampak. Amati seluruh materi yang tampak! Karena secara mudah materi dapat dibagi, maka timbul suatu pertanyaan penting, apakah materi

Upload: nguyenanh

Post on 06-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Renungan 1 Renungan Fisika

kosong tapi isi isi tapi kosong

apakah bedaNya? Dia-lah hakikat kosong dan isi

dimitri mahayana, 26 Oktober 1994

1. Tarian Elektron

Dalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap

keindahan mayapada ini. Segar udara mersap ke dalam dada.

Lembut sejuk menyentuh udara yang dipenuhi segenap

embunnya. Sempurna bias-bias cela’ memerah sang cahaya infra-

merah yang menyertai bulatan memerah Surya. Apakah itu

semua? Apakah kesegaran? Apakah penglihatan? Dan apakah

yang ada di blaik semua yang ada di mayapada yang tampak ini?

Manakala pandangan inderawi mulai mncerap segala peristiwa,

mulailah manusia dipaksa untuk mengkonsepsikan bahwa mentari-

lah suatu unsur yang penting dalam berbagai peristiwa. Maka

fisika memulai pembahasan dalam berbagai hukum-hukum materi.

Apaka materi itu? Sesuatu yang memiliki massa dan menempati

ruang. Itu definisinya. Kenapa didefinisikan seperti itu? Karena kita

dapat mengkonsepsikannya langsung secara mudah dengan indera

kita. Ruang hampa tidak memiliki massa walaupun menempati

ruang yaitu dirinya sendiri. Dan secara intuitif seolah diyakini

bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan

peristiwa apapun.

Prinsip niscaya rasional, -yaitu hukum sebab akibat-, memaksa

ummat manusia untuk melakukan pendakiannya menuju hukum-

hukum dan hakikat-hakikat di balik apa yang tampak. Amati

seluruh materi yang tampak! Karena secara mudah materi dapat

dibagi, maka timbul suatu pertanyaan penting, apakah materi

Page 2: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

dapat dibagi terus-menerus tanpa batas atau ada batas terkecil di

mana materi tidak dapat dibagi lagi. Demokritus dan Dalton

menjawab dengan teori atomnya. Ada bagian terkecil dari suatu

zat yang tidak bisa dibagi lagi, yaitu atom! Semua zat terbentuk

dari beberapa unsur dasar (kira-kira seratus unsur). Tiap unsut

murni terdiri dari milyard milyard milyard…atom-atom yang maha

kecil, tetapi tidak bisa dibagi lagi. Jika atom-atom dari berbagai

unsur murni bergabung, maka terbentuk molekul, yang

merupakan zat dengan sifat-difat fisis yang berbeda-beda dari

unsur semula.

Teori bahwa atom adalah bagian terkecil suatu benda yang tidak

bisa dibagi lagi gagal menjelaskan beberapa hal, terutama ia gagal

menjelaskan berbagai efek kelistrikan maupun kemagnetan. Ia

gagal pula untuk penjelasan yang memuaskan dalam berbagai

sifat kimiawi berbagai unsur dan senyawa. Dari mana datangnya

arus listik? Bagaimana menjelaskan penemuan elektron Thomson?

Elektron merupakan partikel mikro-mikro yang bermuatan negatif

yang bisa muncul misalnya saat kita memanaskan sebuah filamen.

Apakah elektron ini juga atom? Kalau elektron ini atom, mengapa

ia dapat berasal dari berbagai unsur? Teori atom ini juga gagal

menjelaskan dengan baik sifat periodisitas dari berbagai unsur

yang telah ditemukan dan disusun oleh Dmitri Mendeleev dan

Lothar Meyer.

Rutherford dan Niels Bohr datang dengan tesis utamanya; atom itu

terbentuk dari partikel-pertikel yang lebih kecil yaitu inti atom dan

elektron. Inti atom bermuatan positif, elektron bermuatan negatif.

Elektron mengitari atom dalam orbit-orbit tertentu yang teratur.

Jari-jari inti atom Hidrogen diperkirakan berorde seperseratusribu

dari jari-jari atomnya. Dan jari-jari elektron jauh lebih kecil dari

jari-jari inti atom Hidrogen. Apa yag ada di antara elektron dan inti

atom? Ruang Hampa! Ruang Hampa! Sekali lagi Ruang Hampa!

Jadi kira-kira 99,99999999999999999 % ruang dalam atom itu

Hampa!

Apa artinya? Kalau kita menatap dan melihat bahwa kertas ini

utuh dan merupakan suatu materi yang malar, ataupun bangunan

Page 3: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

kita adalah suatu materi yang tersusun kokoh kuat, atauoun

melihat bahwa baja itu suatu materi kontinyu maha-kuat,

sebenarnya, semua yang kita lihat itu menurut teori Bohr

sederhana 99,999999999999 % Ruang Hampa! Sama sekali bukan

materi kontinyu menurut bayangan kita. Jadi yang kita anggap

garis lurus batas suatu logam itu nafi! Itu hanya imajinasi.

Kenyataan sebenarnya tidak ada garis tersebut, dan meteri itu ada

di titik-titik ruang tertentu yang maha-kecil saja. Sebenarnya

semua yang kita lihat, ini “kosong” tapi nampak seolah-olah “isi”

karena adanya keterbatasan penglihatan kita dalam mencerap

kenyataan ini. Seadainya mata kita dpat melihat benda yang

ukurannya satu juta-juta kali lebih kecil dari apa yang biasa kita

lihat sehari-hari maka ia akan bisa menyaksikan “kekosongan” ini.

Lebih lanjut ternyata ditemukan lagi bahwa inti ataom terdiri atas

berbagai pertikel yang lebih kecil, seperti netron dan proton.

Netron memiliki massa tapi tak bermuatan. Proton memiliki massa

dan bermuatan positif. Menjadi pertanyaan berikutnya, kalau

proto-proton bermuatan positif, kenapa mereka tak tolak menolak.

Jawabnya? Karena adanya gaya kuat! Dewasa ini Prof. Dr.

Abdussalam dan kolegannya telah berhasil membuktikan bahwa

gaya kuat ini dihasilkan karena ternyata proton maupun netron

terdiri dari berbagai partikel yang lebih kecil lagi….! Sampai kapan

penemuan-penemuan partikel yang lebih kecil ini akan ditemukan

lagi? Semakin lama semakin kecil. Semakin kecil semakin luas

kekosongan…….

Adalah suatu pandangan yang amat logis dan tidan bertentangan

dengan kenyataan maupun hukum-hukum fisika yang berlaku kita

membayangkan dalam sari-sari terkecil suatu benda apapun, yang

ada hanyalah titik-titik tertentu dalam ruang yang membawakan

efek bagi lingkungan sekitarnya, dari kekosongan yang berisi. Apa

isinya? Medan-medan berbagai efek yang ditimbulkan dengan

pusat. Berbagai titik-titik tersebut berkarakterisasi memiliki

massa, medannya adalah medan gravitasi. Jika memiliki

medannya adalah medan listik, dan seterusnya. Menurut

pandangan ini, materi yang kelihatannya menurut mata kita

Page 4: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

adalah sesuatu yang malar, kontinyu ini tidak lain hanyalah suatu

kekosongan ruang yang di dalamnya terdapat berbagai efek meda.

Efek medan bukanlah suatu materi yang malar, Ia bukanlah materi

arti fisik sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.

Salah satu yang terpenting sebagai penghasil medan-medan ini

adalah elektron. Elektron dapat ktia konsepsikan sebagai suatu

titik-titik dalam ruang yang memilki gejala medan tertentu. Ia

bergerak terus menerus mengitari inti atom. Gerakan elektron

memindahkan titik-titik pusat meda tertentu, mengubah energi

yang terkandung dalam medan, di buang ke luar atom dalam

bentuk cahaya atau mengubah sifat-sfat mikro atom.

Mekanika kuantum datang memberikan analisis yang jauh lebih

akurat dan lebih umum. Persamaan Schrodinger, -yang

merupakan suatu persamaan differensial parsial yang amat rumit-,

memberikan solusinya untuk berbagai persoalan di alam mikro.

Spektrum yang dihasilkan oleh atom Hidrogen dapat dijelaskan

dengan baik oleh teori Bohr, tapi persamaan Schrodinger

memberikan hasil yang lebih teliti.

Satu aspek terpenting dari mekanika kuantum adalah bahwa

gterak dari titik massa dipandang sebagai gerak gelombang? Apa

itu gelombang? Bayangkan ketika bunyi datang pada anda tanpa

melalui rambatan partikel. Tapi apa yang dikatakan mekanika

kuantum? Jiak ada bola datang pada Anda, maka gerak bola ini

dipandan sebagai gerak gelombang. Artinya apa? Ada partikel

datang pada Anda tanpa melalui adanya partikel yang datang pada

Anda. Yang pertama berasal dari kenyataan bahwa ada materi

yang datang pada Anda. Yang kedua berasal dari kenyataan

bahwa gerak tersebut menurut Mekanika kuantum dapat

dipandang sebagai rambatan gelombang. Apa artinya? Terjadi

dualisme! Lebih dalam lagi? Teori kontradiksi! Jadi apa

kesimpulannya? Pada tahap ini sebenarnya definisi-definisi fisika

tradisional yang dikembangkan berdasarkan pengamatan inderawi

tidak dapat digunakan lagi.

Perhatikan pengertian materi menurut apa yang telah kita bahas

sebelumnya. Pandang materi sebagai suatu ruang di mana di

Page 5: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

dalamnya terdapat medan-medan. Apa artinya meda? Medan

adalah kemampuan untuk menggerakan sesuatu. Artinya medan

tiada lain adalah energi. Apa arti medan? Medan adalah usuikan

atau gangguan jika dilihat dari keadaan tidak ada medan. Jadi

materi dalam pengertian ini langusng identik dengan gelombang

itu sendiri. Jadi gerak materi dapat dipandang sebagai gerak

gelombang, karena materi dan gelombang itu sama saja.

Jadi inilah salah satu pengertian, “kosong tapi isi, isi tapi kosong”

Kosong, tidak ada materi yang malar yang mengisi berbagai ruang

seperti yang ada dalam imajinasi kita, bahkan telah menjadi

definisi kita! Isi, berisi berbagai medan yang mampu mengubah

dan menggerakan berbagai hal lain. pandang tangan Anda.

Perluhkan bahwa berbagai tampak luar dari tangan Anda adalah

imajinasi, hasil keterbatasan indera kita. Sebenarnya tidak ada

materi malar, kosong, Kosong! Yang ada hanyal berbagai interkasi

medan atau energi, Isi!

2. Kabut-Kabut Kemungkinan

di balik kabut Semeru tiada tampak ujud seribu burung yang sedang berkicau nyaring di balik kabut Sang Maha Meru tiada tampak….Di Manakah Ia yang sejati, yang senantiasa bertabir dalam berbagai ia-ia dimitri mahayana, 29 Oktober 1994

Sebuah aspek penting lain dari mekanika kuantum adalah bahwa

gerak suatu partikel mengikuti suatu hukum yang bersifat

probabilistik. Terutama jika kita tetap pada keyakinan kita bahwa

partikel, -sebutlah misalnya elektron-, merupakan sesuatu yang

memiliki massa dan menempati ruang, waktu hanya sati titik. Jika

dalam benak kita masih tergambar bahwa elektron misalnya

adalah suatu bola mahakecil, maka posisi maupun kecepatan

elektron di suatu saat, tertentu bersifat probabilistik.

Page 6: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Persamaan Schrodinger memandang gerak benda sebagai

rambatan suatu gelombang. Energi gelombang terkandung pada

suatu bagian ruang tertentu berbanding lurus dengan

kemungkinan titik partikel terdapat pada bagian ruang tersebut.

Tapi ingat hanya kemungkinan. Dan kemungkinan tetap

kemungkinan. Jadi perhatikan urutan premis di bawah ini;

1. Jika kita memandang bahwa Persamaan Schrodinger adalah

salah satu hukum yang berlaku di alam

2. Dan jika kita memandang partikel pada dasarnya adalah

sesuatu yang menempati ruang dan waktu.

Maka;

“Hukum yang mengatur gerak partikel-partikel tidak

bersifat deterministik, artinya ia bersifat probabilistik”.

Jadi kepada arwah Dr. Eistein dan Dr. Schrodinger, mari kita

ungkapkan penafsiran ini. Tuhan tidak bermain dadu. Karena

dadunya tidak ada. Karena partikel, -sebagai dadu-, hanyalah

konsepsi imajiner. Kalaupun partikel itu bergerak bagai dadu, -

bukanlah Tuhan yang memainkannya-, fikiran dan imajinasi kitalah

yang memainkannya. Pemikiran kita terbatas, konsepsi kita

tentang materi telah mengurung kita dalam penjara-penjara tiada

ujung yang menyedihkan. Bukanlah kini saatnya bagi kita untuk

menyadari bahwa selama ini kita terpenjara, dan mari bersama-

sama melakukan “Escape form thies beloved jail,-Melepaskan diri

dari penjara yang kita cintai ini-“. Melepaskan diri dari konsepsi

bahwa partikel adalah sesuatu yang memiliki massa dan

menempati ruang.

Sebagai sebuah contoh, perhatikan suatu bola tenis yang

mengenai tembok baja beton setinggi enam meter. Misalnya bola

itu mengenai tembok dengan arah tegak lurus terhadap tembok

pada ketinggian satu meter. Mekanika kuantum menyatakan

bahwa “ada kemungkinan bola akan bergerak menembus tembok,

muncul dan melanjutkan geraknya di balik tembok, tanpa ada

bagian tembok yang terlubangi.” Memang kemungkinan itu kecil

Page 7: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

sekali, amat sangat kecil sekali. Tapi itu tetap mungkin! Dan hal ini

benar-benar mustahil dan seolah melanggar prinsip non-

kontradiksi jika kita tetap bertahan pada pengertian kita bahwa

meteri adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.

Secara eksperimental, gejala ini telah dibuktikan dalam skal atom

oleh Dr. Ivan Giaever, salah seorang pemenang Nobel fisika pada

tahun 1973. Jadi inilah bagi kita dari pengertian danpemahaman

kita atas materi yang telah terlalu mendasari berbagai pemikiran

kita.

Materi adalah kabut. Yang menutupi kenyataan. Walaupun di

gunung berkabut yang terdengar hanyalan kicau burung, kita

yakin bahwa ada burung walaupun tak tampak. Jika kita hanya

berfikir tentang kabut, mungki saja mengkonsepsikan bahwa

kabut itulah yang berkicau. Betapa naifnya jika kita tergeletak

dalam kepekatan kabut materi!

3. Gerak, Ruang dan Waktu: Apakah itu?

Alam adalah gerak. Grak air terjun, gerak udara dalam angin,

gerak amuba-amuba dalam air gerak elektron mengitari proton,

dll.

Apa itu pasana yang memiliki berbagai derajat? Derajat panas

suatu gas tidak lain adalah suatu sifat makroskopik dari gerakan

dan tumbukan trilyun trilyun trilyun…molekul-molekul gas. Ditinjau

di alam mikronya, dari tiap molekulnya, suhu tidak mempunyai

makna. Yang ada hanyalah energi gerak dari molekul-molekul

tersebut. Dan ini secara makro dapat dirasakan oleh indera

manusia maupun indera dari suatu alat ukur dan disebut suhu.

Apa itu arus listrik dan berbagai gejalan dalam rangkaian

elektronik? Adalah gerakan elektron melalui berbagai media.

Apa itu gelombang air? Adalah gerak rambat energi melalui sifat-

difat elestisitas dari mediumnya, yaitu air.

Apa itu cahaya? Adalah gerak rambat energi elektromagnet

melalui suatu medium ataupun ruang hampa.

Page 8: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Apa itu bunyi? Adalah gerak rambat energi melalui getaran dari

partikel-partikel udara. Ketika getaran partikel-partikel itu

mengenai telinga, akan dikenali sebagai bunyi.

Apa itu berbagai reaksi kimia? Adalah gerakan perpindahan

elektron-elektron dari satu orbit ke orbit lain, sehingga secara

makro dikenali dengan berbagai perubahan sifat kimiawi berbagai

zat.

Adalah telah menjadi konsepsi umum bahwa sifat “gerak” seolah

hanya bisa dinisbatkan kepada materi. Padahal tidak demikia.

Dalam fisika tradisional itu sedniri, gerak dibagi menjadi gerak

materi dan gerak gelombang. Gelombang bisa merambat tanpa

memerlukan perambatan materi. Jadi dasarnya gerak adalah

perambatan enegeri. Apa energi itu? Kemampuan melakukan

usaha atau gerak. Kemampuan untuk menggerakkan suatu benda

dari keadaan diam menjadi bergerak.

Lebih lanjut Teori Relativitas Einstein telah membuktikan

ekivalensi massa dan engeri. Massa itu energi itu massa. Jika anda

sedang berfikir kemampuan sesuatu untuk mempengaruhi yang

lain, berarti Anda sedang memikirkan engeri. Sedang jika Anda

sedang berfikir tentang kemampuan sesuatu untuk lebih besar

bersifat lebih lembam, -lebih sulit untuk digerakkan oleh yang lain.

jadi karena massa ekivalen dengan energi, maka secara lebih

umum gerak dapat dinisbatkan kepada “energi” saja. Karena

materi adalah energi itu sendiri. Kenapa tidak kita nisbatkan pada

“materi”? karena pada pembahasan yang telah lali kita jelaskan

bahwa materi adalah merupakan suatu konsepsi subyektif yang

telah kehilangan nilai keobyektifannya dalam Mekanika Kuantum.

Jika Mekanika Kuantum benar, konspesi tentang gerak harus

diubah. Kita tidak bisa menisbatkan suatu gerak pada sesuatu

yang tidak ada secara obyektif, yakni materi.

Jadi apa itu engeri? Kemampuan untuk menggerakkan suatu

massa. Atau dengan kata lain adalah kemampuan suatu definisi

yang tidak tepat secara logika, karena definisi itu mengandung apa

yang didefinisikan itu sendiri. Energi adalah kemampuan untuk

menggerakkan energi lain. energi lain adalah kemampuan untuk

Page 9: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

menggerakkan energi lain lagi, dan seterusnya. Ini akan

menghasilkan rantai definisi tanpa ujung, sehingga definisi ini

kehilangan maknanya.

Dengan menilik definisinya, dengan mudah dapat dibuktikan

bahwa gaya dapat dimaknakan sebagai perubahan energi tiap

satuan jarak dalam ruang yang ditempuh.

Sehingga dapat diperoleh tiga unsur yang paling mendasar bagi

gerak, yaitu: energi, ruang dan waktu. Anggaplah dulu bahwa

ketiga unsur ini aksiomatis, tidak dapat didefinisikan lagi. Tapi

awas! Teori Relativitas Einstein kembali menyatakan bahwa ruang

maupun wakti tidak absolut, tapi relatif. Tidak dapat didefinisikan

suatu ruang dan waktu mutlak. Ruang dan waktu memiliki makan

yang personal, amat personal. Suatu partikel (sekarang baca:

energi!) yang bergerak relatif terhadap partikel lain (sekarang

baca: energi lain), masing-masing akan memiliki ruang dan waktu

sendiri-sendiri! Jadi seandainya, sekali lagi seandainya, energi

dapat dibayangkan sebagai suatu makhluk yang memiliki derajat

kehidupan dan kesadaran tertentu, ruang dan waktu bersifat

subyektif! Lebih jauh lagi mereka tidak memiliki makna tanpa

adanya gerak dari benda tersebut. Mungkin itulah suatu dasar dari

ucapan “Ruang dan Waktu? Ilusi, hanyala ilusi!”. Ruang dan Waktu

kehilangan makna adanya tanpa adanya gerak dari pertikel (baca:

energi!). Lebih lanjut energi adalah kemampuan untuk melakukan

gerak itulah energi, itulah materi. Ruang dan Waktu? Adalah ilusi

dari gerak. Karena itu benalah khutbah mulia dari Sayyidina Musa

bin Husein Al-Habsyi Al-Bangili (r.a): “Tiada lain alam ini adalah

gerak dan materi hanyalah potensi untuk melakukan gerak”.

Dalam kekosongan segala

kudapati ruang

dan denyut nafaskupun menyadari roda-roda waktu

Dalam ketiadaan ruang maupun waktu

kudapati Gerak, sumber dari semua citra di mayapada

Apakah Gerak itu? Aku tidak tahu

Yang kutahu, sekiranya Gerak itu satu-satunya yang Ada

maka Gerak tiada akan berGerak

Page 10: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Jadi Ada dan Tiada apakah artinya?

Ada dan Tiada adakah bedanya?

Di balik Ada dan Tiada, hanya kulihat satu Hakikat,

Tuhanku, Tuhan Yang Maha Agung dalam kesendirianNya !

Page 11: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Renungan 2

Renungan Tauhid

langit dan mentari

siang berganti malam

kulit dan jauhari

citra buhulan terang

Hud-Hud Rahmaniyyah

dimitri mahayana, 1993

1. Syarah kalimat “langit dan mentari”

Adapun sumber segala kehidupan adalah langit. Langit artinya

bukan bumi. Arti lebih luasnya adalah bukan dunia atau bukan

termasuk alam materi. Langit artinya sesuatu yang lebih tinggi

dari bumi. Lebih tinggi dalam artian konsepsional. Sebagaimana

sebab mendahului akibat. Dapat dikatakan sebab memiliki derajat

prioritas lebih tinggi dari akibat.

Adapun sari kehidupan adalah gerak dan perubahan. Dan gerak

memerlukan energi. Karena energi-lah melakukan gerak.

Perubahan tiada lain adalah efek-efek gerak, ia pun memerlukan

energi. Dari mana datangnya energi untuk seluruh kehidupan di

bumi? Dari matahari, sang surtya yang senantiasa perkasa

menebarkan milyun-milyun-milyun……. fotonnya ke jagat raya.

Dan sepercik, -sebagian amat kecil-, dari foton-foton itu sampai ke

bumi, menghidupi berjuta tanaman, tanaman menghidupi berjuta

hewan, hewan dan tanaman menghidupi brjuta hewan lain

maupun manusia. Sumber enegri semua kehidupan di bumi adalah

energi matahari.

Adapun mentari dalam sya;ir di atas memiliki tafsiran kias yang

lebih luas. Mentari diartikan sebagai Cahaya Wujud Mutlaq,

sumber iluminasi semua wujud lain. Mengapa?

Perhatikan sebuah benda. Ia tak akan tampak ada tanpa adanya

cahaya. Baik dari segi obyektif maupun subyektif. Dalam

kegelapan mutlak, tiada akan tampak wujud apapun, lebih dalam

Page 12: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

lagi. Perhatikan sebuah benda. Ia adalah materi. Telah diketahui

bahwa massa tiada lain adalah energi yang diam terkungkung

dalam suatu struktur tertentu. Dengan kondisi tertentu ia dapat

berubah menjadi energi. Energi dalam bentuk apa? Cahaya! Inilah

yang terjadi pada bom maupun matahari. Jadi dalam relung-relung

atomik sati-sari benda tiada lain adalah cahaya.

Karena itu dalam sya’ir ini cahaya digunakan untuk mengkiaskan

sesuatu yang lebih umum lagi, yiatu ‘kebendaan’ suatu benda.

Sebagaimana kita ketahui bahwa prinsip niscaya rasional dalam

diri kita senantiasa menanyakan pada kita mengapa dunia ini ada,

mengapa ini ada, mengapa itu ada? Segala sesuati yang maujud

membutuhkan Sebab. Dan sebab itu-lah yang memberikan

eksistensi padanya. maka dapat kita buat rantai-rantai pertanyaan

kenapa ini ada, misalnya jawabnya karena x1 (sesuatu pertama)

ada. Selanjutnya dapat kita tanya lagi, kenapa x1 ada (sesuatu

kedua) ada, jawabnya karena x2, dan seterusnya. Maka tiada

mungkin rantai ini tidak berawal, seandainya ia tidak berawal dari-

mana semua mata-rantai lain memperoleh eksistensinya? Jadi

pasti harus ada satu ujung sebab yang memiliki eksistensi mandiri,

tidak tergantung kepada lain. sebab ini keberadaannya harus dan

ketiadaannya mustahil.

Sebab pertama adalah Keberadaan Mutlaq (Al-Wujud Al-Muthlaq).

Artinya jawaban dari pertanyaan apa itu sebab pertama, adalah

sebab pertama adalah keberadaan itu sendiri. Karena jika sebab

pertama itu sesuatu selain keberadaan maka ia harus memiliki

sebab lain yang memberinya keberadaan. Dan karena ternyata iru

masih memiliki sebab, maka ia bukan sebab pertama. Namun

kalau ia tidak memiliki sebab lain, maka ia tidak mungkin

memberikan sesuatu yang tidak ia miliki. Yakni keberadaan.

Padahal, secara aprior, kita yakini bahwa kita dan hal-hal lain itu

ada secara real. Artinya realitas membenarkan adanya keberadaan

bukan subyektif atau imajinatif.

Sebab pertama itu tunggal. Kenapa? Seperti yang dijelaskan

sebelumnya, sebab pertama adalah keberadaan itu sendiri. Atau

wujud qua wujud. Misal ada dua ujung rantai sebab, dengan kata

Page 13: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

lain ada dua sebab pertama. Dan sebab pertama satu adalah

keberadaan itu sendiri. Misal sebab pertama kedua adalah sesuatu

selain sebab pertama satu. Maka ia adalah sesuat yang bukan

keberadaan itu sendiri dan artinya ia bukan sebab pertama. Jadi

jika ada dua ujung rantai sebab, kedua sebab pertama tersebut

harus identik. Argumen ini dapat dikembangkan untuk berapapun

ujung rantai sebab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, jika ada

banyak ujung rantai sebab, maka mereka semua harus identik.

Artinya hanya ada satu sebab pertama. Satu yang tidak

mempunyai kemungkinan sama sekali untuk dijumlahkan menjadi

dua. Argumen ini berdasarkan suatu premis bahwa

keberadaan mempunyai makna yang ekivalen pada semua yang

maujud, pada Wujud Wajib maupun Wujud Mumkin. (Lihat Carutan

Wahdatul-Wujud, Sayyidina Musa Husein Al-Bangili Al-Habsyi dan

Syarhe-Mandzhumah, Mulla Hadi Sabzavary). Sebagai sebuah

contoh argumen sederhana dari premis ini adalah bahwa ketiadaan

A, ketiadaan B dan ketiadaan segala sesuatu memiliki maksa yang

identik. Maka karena ketiadaan segala sesuatu memiliki makna

yang identik, keberadaan A, keberadaan B, keberadaan segala

sesuatu yang masing-masing merupakan negasi dari ketiadaan A,

ketiadaan B, keberadaan segala sesuatu yang masing-masing

merupakan negasi dari ketiadaan A, ketiadaan B, ketiadaan segala

sesuatu memiliki makna yang identik. Dan sesuatu yang secara

subyektif identik (satu) pasti secara obyektif satu adanya,

sebagaimana bahwa satu bayangan pada cermin tidak mungkin

dihasilkan oleh dua obyek di depan cermin.

Sebab pertama itu tidak terbagi. Tidak terbagi dalam arti logis.

Artinya tidak mungkin tersusun atas sesuatu-sesuatu lain yang

lebih kecil. Kenapa? Kalau ia terbuat dari sesuatu-sesuatu yang

lain yang lebih kecil, maka sesuatu-sesuatu yang lain lebih kecil itu

apa? Jika salah satu dari sesuatu-sesuatu yang lebih kecil itu

adalah keberadaan mutlak maka yang lainnya adalah ketiadaan

mutlak. Dan karena yang lain adalah ketiadaan mutlak berarti

sesuatu-sesuatu yang lain itu tidak ada. Jadi hanya ada satu

sesuatu yang tidak lain adalah keberadaan mutlak itu sendiri. Jika

Page 14: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

tidak ada diantara sesuatu-sesuatu itu yang merupakan

keberadaan, maka darimana mereka memiliki keberadaannya?

Tentu memerluka sebab. Lebih lanjut, jika sebabnya adalah

gabungan diantara sesuatu-sesuatu tersebut yang telah kita

sepakati sebagai sebab pertama, ini akan membuat satu rantai

sebab tanpa ujung lagi, dan telah dibuktikan bahwa ini tidak

mungkin. Kemungkinan lain adalah bahwa memang ada sebab

selain dirinya yang memberikan keberadaan pada sesuatu-sesuatu

ini, dan berarti sesuatu-sesuatu ini maupun gabungannya

bukanlah merupakan sebab pertama.

Sebab pertam itu tidak bersifat material. Kenapa? Karena materi

adalah sesuatu yag terbatas oleh ruang dan waktu. Jika sebab

pertama itu materi, maka ia terbatas oleh ruang dan waktu. Ada

dua keadaan yang mungkin di sini. Kemungkinan pertama adalah

ruang dan waktu adalah sesuatu yang lebih luas dari sebab

pertama. Maka ada bagian dari ruang dan waktu yang tidak

termasuk sebab pertama. Maka ada bagian dari ruang dan waktu

yang tidak termasuk sebab pertama. Karena sebab pertama

adalah keberadaan itu sendiri maka sesuatu selain sebab pertama

itu tidak ada. Kemungkinan kedua adalah bahwa sebab pertama

tersbeut adalah ruang dan waktu itu sendiri. Kalau sebab pertama

identik dengan ruang dan waktu, berarti ia terbagi, karena ruang

dan waktu dapat dibagi menjadi bagian-bagian ruang dan bagian-

bagian waktu yang lebih kecil. Dan ini kontradiksi, karena

keberadaan mutlak tidak terbagai.

Jadi dapat dibayangkan bahwa sumber segala yang maujud adalah

Matahai Wujud Mutlaq yang memancarkan cahaya wujudnya,

memberikan keberadaan dari segala sesuatu yang ada. Mentari ini

bukanlah merupakan sesuatu yang material, ia tidak terikat ruang

dan waktu, tapi meliputi itu semua, karena Ia lah yang

memberikan keberadaan pada wujud-wujud mungkin selain

diriNya. Sang Maha Surya perkasa yang ada di ufuk tertinggi langit

dari segala sesuatu. Demikianlah maka terucap baris pertama dari

sya’ir di atas.

Page 15: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

“Langit dan Mentari”

Jadi yang dimaksud dengan kalimat ini adalah, bahwa saat kita

melihat semua realitas maka di atas semua realitas tersebut,

terda[at Langitnya. Langit dalam artian logis, artinya sesuatu yang

memiliki derajat prioritas lebih tinggi dari realitas itu sendiri. Dan

di atas langit ada langit, di atas Langit ada Langi, di atasnya lagi

ada langit, ……., dan di puncak langi dari segala langit terdapat. Ia

sebagai Mentari Wujud Mutlak, yang memberikan Cahaya Wujud

kepada segala yang maujud. Semuanya tiada tanpa Ia. Semuanya

tiada tanpa Ada. Semuanya tiada tanpa Ia. Sang Wujud Yang

Mutlak. Jadi semuanyam baik segenap indera kita, mata kita,

perasaan kita maupun semua hal yang ada di lua diri kita tiada

tanpa Ia, Sang Wujud Mutlak. Oleh karena itu sebelum kita

melihat berbagai fenomena, maka secara subyektif maupu

obyektif kita “melihat” dulu “Al-Wujud Al-Muthlaq” yang

memberikan keberadaan dan merupakan satu-satunya keberadaan

bagi semua yang maujud. Hal itu seolah disyaratkan oleh ucapan

“Butalah mereka yang tiada melihatNya di pelupuk matanya”, atau

“Aku meliha Tuhanku dengan mata hatiku”, atau “Tiada Ia kecuali

Ia”. Ia mendahului seluruh kedipan mata yang melihat, telinga

yang mendengarm hidung yang bernafas, hati yang berdetak,

pembuluh darah yang berdegup malu, rasa yang mulai bergeletas.

Ia menyertai mereka semua setiap saat dan setiap waktu dan di

setiap hal yang tiada dapat dibatasi oleh waktu apapun dan ruang

apapun.

2. Syarah kalimat “siang berganti malam”

Adapun mengapa terjadi siang dan malam? Panas (“yang”) dan

dingin (“im”)? Kebaikan dan keburukan? Tinggi dan rendah?

Keindahan dan kejelekan? Nikmat dan sakit? Pahala dan dosa? Tua

dan muda? Besar dan kecil? Terang dan gelap?

Kenapa terjadi Dualisme-Dualisme? Mengapa ada kutub-kutub?

Dan lebih lanjut dari dualisme-dualisme ini muncul pula berbagai

Page 16: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

hal yang plural? Apakah hal-hal yang berkutub ganda ataupun hal-

hal yang plural ini eksis secara objektif? Ataukah mereka hanya

eksis secara subyektif?

Apakah benar terdapat kebaikan dan kejahatan? Kebenaran dan

kesesatan?

Prinsip kausalitas menyatakan bahwa suatu Sebab tertentu akan

menimbulkan akibat tertentu pula. Tidak mungkin suatu Sebab

yang sama menghasilkan berbagai macam akibat. Maka tidak

mungkin Sesuatu yang secara obyektif tidak terbagi menjadi

Sebab bagi suatu akibat yang secara obyektif terbagi. Karena jika

akibat yang ditimbulkannya secara obyektif terbagi pasti

membutuhkan sebab lain yang menimbulkan “keduaan” atau

“kepluralan” akibat obyektif. Jadi dalam hal Sebab Pertama, tidak

mungkin ia menjadi Sebab dari akibat yang terbagi secara

obyektif, karena Sebab Pertama tidak terbagi. Karena Semua

adalah akibat dari rantai sebab yang berujung pada Sebab

Pertama, maka tidak mungkin dua hal yang secara logis

kontradiktif kedua-duanya eksis secara obyektif. Jika yang satu

eksis secara obyektif maka yang lain pasti tidak eksis secara

obyektif.

Jadi jika Kebaikan Ada maka kejahatan tiada. Konsepsi subyektif

kita akan ketidakadaan kebaikan dalam sesuatu itulah yang

disebut kejahatan. Jadi kejahatan mungkin ada secara subyektif

dalam artian negasi dari Kebaikan. Demikian pula dengan Tinggi

dan rendah, Besar dan kecil, Panas dan dingin, Muthlaq dan relatif,

Terang dan gelap.

Dengan adanya dualisme-dualisme dalam konsepsi subyektif kita,

terdapat ruang-ruang pengertian, relung-relung pengertian “dua-

dua”. Dan karenanya gabungan subyektif-subyektifitas ini bisa

menghasilkan pluralitas. Jadi yang plural (al-katsrah) itu ada

secara subyektif, dan tidak ada secara obyektif. Dengan kata lain

ia hanya ada dalam alam imajinasi.

Ada sebuah perumpamaan yang amat mengesankan dalam Kuliah

YM Ytc. ‘Allamah Sayyid Musa bin Husein Al-Habsyi Al-Bangili, -

seorang Ahli Hikmah Besar dari Bangil-, dalam kuliah beliau

Page 17: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

tentang Wahdatul Wujud di kelompok studi Topika, Bandung yang

beranggotakan para aktifis Tarekat ‘Ubudiyyah. Beliau

mengumpamakan fikiran manusia sebagai prisma, dan Wujud

sebagai cahaya putih. Ketika cahaya putih mengenai prisma,

prisma akan menguraikannya menjadi cahaya multi-warna

(polikhromatis). Prisma-lah yang memberikan nuansa merah,

ungu, hijaui, biru, kuning, dan berjuta warna-warna antara yang

tak terhitung jumlahnya pada cahaya putih tersebut. Demikian

pula Wujud Fikiran dan pemahaman manusia-lah yang

“memberikan” berbagai nuansa pada Wujud Tunggal Maha Mutlak.

Tiap pemahaman manusia tentang Wujud adalah selarik cahaya

hasil uraian prisma “fikirannya”, sehingga dikatakan bahwa “Maha

Suci Ia dari semua apa yang mereka sifatkan”.

Siang berganti malam, menunjukkan adanya gerak dan

perubahan. Gerak adalah perpindahan keadaan dari suatu keadaan

ke keadaan yang lain. Gerak tidak mungkin terjadi jika pada suatu

Ruang yang memang hanya mengandung Satu Titik Mutlak.

Karena berarti tidak akan terjadi perubahan apapun. Karena itu

minimal harus terdapat dua titik agar terjadi gerak dan itulah

makna Siang berganti malam. Siang berganti malam menunjukkan

bahwa minimal harus ada satu dualisme agar terjadi gerak. Dari

ini menunjukkan bahwa gerak sebagai gerak, -motion as motion-,

hanya eksis secara subyektif. Sari dari segenap alam adalah gerak,

alam tanpa gerak dan perubahan tidak mempunyai makna. Dalam

pengertian yang sederhana, dalam fikiran kita, ada Tuhan sebagai

Sang Maha Sebab dan ada alam, yaitu segala sesuatu yang bukan

Tuhan. Karena dalam fikiran kita telah ada minimal dua hal yaitu

Tuhan dan bukan Tuhan maka dapat terjadi gerak, dan itulah sari

dari penciptaan itu sendiri. Namun perlu digaris-bawahi bahwa

ruang-ruang dualisme (keduaan) maupun pluralisme (kejamakan)

di mana dapat terjadi gerak tersebut, hanya memiliki eksistensi

subyektif. Sehingga keduaan dan kejamakan yang “ada” dalam

berbagai perubahan hanya ada dalam imajinasi. Dengan kata lain

seluruh alam ini hanya “ada dan jamak” dalam imajinasi. Dan

sesungguhnya Semua ini “Ada dan Tunggal” secara obyektif.

Page 18: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Maha Suci Ia yang menciptakan Siang dan malam sebagai tanda,

Yang menciptakan semua selain Ia dalam imajinasi, Yang

membiaskan berbagai peristiwa dalam prisma-prisma pemahaman

hamba-Nya. Maha Suci Ia Yang senantiasa menegaskan bahwa

tiada selain Ia, tiadalah semua yang tiada. Cahaya Wujud Yang

Maha Tunggal memancar dan “dalam” imajinasi seolah tampak

keberadaan “ketiadaan”. Pancaran inilah sumber alam dan semua

yang ada. Tapi, sekali lagi, Tiada selain Wujud Tunggal ini, Tiada

apapun selain Dia. Dia dan tiada apapun selain Dia! Dia!

3. Syarah kalimat “kulit dan jauhari”

Adapun “kulit” adala sesuatu yang langsung terlihat. Dan jauhari

adalah sesuatu yang ada di balik “kulit”. Dilihat dengan mata,

sebuah jambu memiliki kulit jambu. Jika di balik kulit jambu ini

tidak terdapat zat jambu maka tidaklah dikatakan bahwa sesuatu

itu jambu. Tapi jika terdapat sebuah jambu yang telah mengelupas

kulitnya maka ia tetap disebut jambu. Itulah jauhar jambu.

Sesuatu di kenali tidak dengan kulitnya tapi dengan jauharnya.

Penampakan luar yang terlihat tidaklah menunjikkan sesuatu

tersebut. Dengan kata lain “ada” sesuatu yang menunjukkan

“kesesuatuan” dari sesuatu. Inilah yang kita sebut jauhari dari

sesuatu.

Jika kita memandang sesuatu sebagai sesuatu tersebut, maka

jauharnyalah yang penting bukan kulitnya. Sebagaimana jika kita

memakan buah pisang, buanglah kulitnya dan makanlah zat

pisang yang ada di dalamnya. Karena itu hal-hal yang bersifat

“luar” ataupun lebih tegas lagi bersifat “inderawai” tidaklah penting

selama hal itu tidak mempunyai relasi dengan “kesesuatuaan” dari

sesuatu yang sedang kita perhatikan. Jika anda melihat sesuatu

rudal janganlah melihat dari segi “bentuknya secara estetis indah

atau tidak”, “catnya berwana apa”, tapi pandanglah dari segi

“keefektifan penembakan, pengejaran sasaran dan peledakan”

yang berhubungan langsung dari “kesesuatuaan” suatu rudal.

Page 19: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Dan adalah suatu pertanyaan maha penting sebagai berikut.

Pandanglah Segala Sesuatu sebagai Sesuatu. “Apakah Jauhari dari

Segala Sesuatu ini?”. Atau dengan kata lain. “Apakah hakikat dari

Segala Sesuatu ini?”.

4. Syarah kalimat “citra buhulan Terang”

Citra artinya bayangan atau imajinasi sesungguhnya imajinasi

tiada lain adalah satu jenis bayangan yang dihasilkan oleh cermin

fikiran. Segala sesuatu yang tampak selain Ia adalah citra. Adalah

bayangan. Hanya eksis secara subyektif. Semua kulit-kulit yang

kita lihat selain Ia adalah citra, adalah khayalan. Dimitri sebagai

“dimitri” dengan keapaan atau batasan-batasannya sebagai

“dimitri” yang Anda lihat saat ini adalah khayalan. Artinya dilihat

dari Obyektifitas yang Maha Obyektif “dimitri” adalah suatu

khayalan atau citra yang subyektif. Dan bukan berarti bahwa

secara “obyektif praktis”, “dimitri” tidak ada. Karena sebenarnya

alam “obyektif-praktis’ yang kita rasakan sehari-hari ini suatu

alam subyektif yang memiliki “derajat obyektifitas” tertentu.

Pandang Segala Sesuatu sebagai Sesuatu, maka hakikatnya bukan

lain adalah Wujud Maha Gemilang Yang Maha Mutlak. Kenapa?

Telah dibuktikan bahwa Hanya Ia yang Ada secara Obyektif, dan

selain Ia tiada secara Obyektif. Jika hakikat, dari segala sesuatu

bukanlah Keberadaan itu sendiri (wujud qua wujud atau wujudun

bima huwa wujudun), maka dari mana Segala Sesuatu tersebut

memiliki keberadaan? Dan jika Segala Sesuatu tersebut tidak

memiliki keberadaan maka ia tidak ada dan ini tidak mungkin.

Jadi segala sesuatu yang tampak di mata ataupun tersirat di hati

ataupun terdengar di telinga ataupun terasa di pembuluh dara,

ataupun segala sesuatu yang ada di alam obyektif-praktis ini tiada

lain hanyalah Citra buhulan Terang. Citra buhulan pancaran

Cahaya Wujud Mutlak yang terpancara dari Wujud Tunggal ke

alam ketiadaan mutlak (Al-;adam Al-muthlaw, -atau nothingness).

Cahaya tersebut terpancar dalam imajinasi, memunculkan

berbagai “keberadaan” wujud-wujud yang mungkin, dan berbagai

Page 20: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

wujud-wujud yang mungkin tersebut lebih lanjut menjadi cermin

dan prisma yang membiaskan –Cahaya tersebut menjadi Lautan

Gemilang Cahaya. Di antara Cahaya-Cahaya tersebut jika terbuhul

(terikat) dengan suatu struktur-struktur tertentu muncullah citra-

citra. Citra-Citra muncul seperti buih yang muncul di lautan. Citra-

Citra adalah buih-buih dalam lautan Wujud Cerlang Gemilang.

Jadi jauhar dari Segala Sesuatu adalah Dzat Tuhan Yang Maha

Agung, -Sang Wujud Mutlak Yang Maha Tunggal Yang Tiada

Terbagi oleh berbagai penyifatan-, Tapi tidak ada satu bagian

apapun yang tampak oleh indera maupun fikiran kita dari alam ini

yang dapat diidentikkan dengan Tuhan. Segala Sesuatu adalah

Tuhan, tapi tidak ada sesuatu apapun yang masih mungkin dicerap

oleh indera maupun fikiran kita yang identik dengan Tuhan. Inilah

yang mungkin sering disebutkan dengan istilah “Huwa/Laa Huwa,-

Dia dan tidak Dia-“. Segala Sesuatu adalah Ia, tapi tidak ada

sesuatu apapun yang ada dalam kejamakan ataupun keduaan ini

yang identik dengan Ia. Tidak suatu konsepsi subyektif siapapun

yang mampu mencerap pengertian yang sempurna tentang Ia,

Wujud Yang Maha Sempurna dalam KeTunggalan dan

KeTakterbagiannya. Mungkin inilah yang dimaksudkan dengan

kalimat “Ma arrafnaka bihaqqi ma’rifatik, -Tidak-lah kami kenali

diriMu dengan pengenalan yang sebenarnya-“ atau dengan kalimat

“Duhai Yang senantiasa kurindukan tanpa pernah kubayangkan”.

Jadi kesimpulannya? Seluruh apapun yang dituliskan dalam

makalah ini tentang Ia pasti tidak bisa menggambarkanNya

sebagaimana adaNya! dan apa artinya, anggap saja seluruh isi

makalah ini adalah hiburan lepasa senja yang tidak mengandung

Kebenaran sama sekali! Sebagaimana yang telah dikatakan oleh

Guruku tct, Maulana Rumi, “Sesungguhnya para filosof itu berdiri

di atas kaki kayu”. Bagaimana mungkin “melihatnya” dengan cara

apapun kecuali dengan “PenglihatanNya” ? “Yaa man laa ya’lamu

ma huwa wa laa KAIFA huwa wa laa aina huwa wa laa HAITSU

huwa illa huwa”.

Page 21: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Dan kepadaNyalah aku berlindung dari keburukan segenap

kebodohan kami, dan Semoga keberkahan Sholawat kepada Nabi

dan Ahlul Baitnya yang suci senantiasa bagi kita semua.

Renungan 3

Renungan Cinta

menatap Muhammad buhulan rindu

tiada lidah yang tak kelu

tiada zarrah yang tak lebur

tiada alam yang tak lenyap

tiada mentari yang tak malu

tiada bintang-bintang yang tak bergetar-getar menahan segenap

kelipnya

merintih akulah geletar cahaya Muhammad

aaakulahh geletar cahaya Muhammad

aaakulahh geletar cahaya Muhammad

dan tiada pula awan yang tak berarak-arak menanti pertemuan

dengan Mu,

duhai Muhammad …

Sajak Maulid Nabi, dimitri mahayana, 1994

Wajah Asmara

dalam Nuansa

Nyala di dada

Buhulan Cinta !

dimitri mahayana, 1 November 1994

Wajah Asmara, Dia adalah puncak kesempurnaan yang mengatasi

seluruh batas-batas terjauh alam imajinasi. Dia adalah puncak

keagungan yang melampaui seluruh kebesaran rajanya raja di

raja, dalam dunia, alam dan jutaan dan milyaran bahkan trilyun…..

alam-alam yang ada (al-‘alamiin). Dia adalah puncak keindahan

yang melampaui seluruh keindahan bidadari pencabut sukma. Di

Page 22: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

adalah Sang Maha Anggrek yang terselubung dalam hari Guruku

YM Sayyid Musa yang keindahannya semoga senantiasa

dipancakan-Nya ke maya pada. Sebatang Anggrek yang terkulai

jika tiada dikenali. Anggrek dengan sejuta wangi kesturi. Dia-lah

Sang Maha Gravitasi dengan segenap Keindahannya,

KeagunganNya , KeCantikannya, Kewangiannya. Maulana Rumi

Guruku tercintan mengatakan tentang Ia, ohh betapa pedih

lengkingan sebatang seruling. Mengapa duhai seruling yang tak

tahu darimana aku harus menyandarkan punggung-punggungku

kalau aku lelah. Aku rindu Bambu tempat asal muasal aku

mengada. Suaraku adalah geletar lara keterpisahan. Dimanakah

Ia, duhai Bambu? Dimanakah Ia, duhai Sari-Sari Pusaran Cintaku?

Dimanakah Ia, Wahai Sang Maha Rupawan?

Wajah Asmara adalah permukaan luar dari Kekasih Abadi yang

senantiasa rapat tertutup dalam tabir-tabir kegelapan ataupun

tabir-tabir cahaya. Wajah Asmara adalah tujuan tajalliyyat

(penampakan Keindahan dan Kesempurnaan Tuhan) yang

menerpa para pecintaNya. Hujan tajalliyyat ini begitu deras

menerpa, sehingga remuklah talang-talang hati, hancurlah

saluran-saluran beton “ego”, hancurlah semua bangunan kokoh

yang ada di hati. Hujan tajalliyyat yang mahaderas terus-menerus

menerpa sehingga lenyaplah semua yang ada di hati, imajinasi

maupun konsepsi tersapu oleh airbah mahadahsyat. Airbah yang

tiap percik zarrahnya adalah Gambar-Gambar Wjaha Kekasih.

Airbah yang tiap-tiap buihnya adalah Luapan Kerinduan Kekasih.

Airbah yang kedahsyatannya adalah Kehendak Yang Maha Agung.

“Tiada apapun di hati kecuali Ia, Tiada Yang Maujud kecuali Ia.”

Telah berkata Guruku YM. Mir Budi Trisakti tentang hadirnya Sang

Wajah Asmara. “Manakala seorang raja besar datang memasuki

suatu negeri dihancurkannya segala yang ada sehingga hanya

ialah yang duduk di singgasana agung dan mengatur seagalanya

dengan kebijaksanaannya.” Manakala Ia telah hadir di hati maka

tiada lagi selain Ia, karena Ia telah menghancurkan semua yang

ada di hati dan duduk di singgasana kerajaan MahaAgung di hati

kita. Jadi betapa mudah melihat apakah Ia Ada di hati atau tidak?

Page 23: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Sekiranya dalam detak-degup jantung kita masih terukir hasrat

untuk memperoleh kekayaan sekian-sekian, atau kedudukan yang

cukup atau wanita cantik, pasti Ia tiada di hati! Sekiranya dalam

detak-detak kekhawatiran masing terungkap cemas-cemas akan

nasib anak dan istri sekiranya jiwa ini dipanggilNya, pasti Ia tiada

di hati! Sekiranya dalam lubuk hati masih terbersit harapan-

harapan pujian orang tua, handai taulan ataupun masyarakat luas,

pasti Ia tiada di hati! Sekiranya dalam lubuk hati masih terbesit

rasa takut kalau daging dan tulang kita dijadikan bahan bakar

neraka, pasti Ia tiada di hati, karena dalam hati tertancap dalam

sesembahan selain Ia yaitu “aku” yang mahabusuk dan pangkal

semua kebusukan. Sekiranya dalam lubuk hati tersimpan hasrat

yang amat kuat untuk beribadah agar memperoleh bidadari-

bidadari surga, pasti Ia tiada di hati, betapa kotornya

memanjangkan hasrat-hasrat birahi kita ke Alam Suci!

Wajah Asmara artinya semua adalah wajah-Nya. Bila kita

mencintai Rasul, Ahlul Bait, orangtua, istri, anak seperti kita

bayangkan menikmati cahaya lilin yang telah dipantulkan melalui

berbagai cermin atau prisma, itulah kekasihNya yang sejati! Selain

Ia hanyalah bayangan. Selain Ia hanyalah citra. Selain Ia

memperoleh keindahan, keagungan, kenikmatan, keanggunan,

kebaikan dariNya. Ia-lah yang ada di balik segenap keindahan, di

balik semua keagungan, di balik semua kenikmatan, di balik

semua keanggunan, dn dibalik semua kebaikan dan kasih sayang.

Ia-lah Semua Kesempurnaan dan Keindahan, dan tiada

kesempurnaan dan keindahan apapun selain Ia. Saat hangat

cahaya mentari menerpa, bukan cahaya itu memberikan

hangatnya tapi Mentari. Semua keindahan adalah tahapan-

tahapan pancaran emanasi Sang Maha Surya. Tapalah Sang Maha

Surya, maka gelaplah segala yang ada, dan hanya Dia-lah Yang

Ada. Sebagaimana yang telah diajarka oleh guruku Husein bin

Mansur Al-hallaj melalui berbagai Mursyid mulia (semoga

senantiasa dirahmatiNya). “Manakala engkau pandangi tinta, huruf

akan menghilang. Makala engaki pandangi huruf, tinta akan

menghilang.” Tanpa tinta hutuf itu tiada, tanpa tinta hanyala

Page 24: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

tergeletak seelai kertas putih kosong. Maka tataplah Rasul dan

Ahlul Baitnya yang suci di pusat-pusat. Cahaya Sang Maha Surya,

ibu-bapak di salah satu pusat-pusat. KeindahanNya yang langsung

terpancar kepada jasad maupun ruh, surga sebagai sepercik

pelangi di atas pelangi di alam mayapada yang terbias dari

HasrtatNya untuk memberi karunia yang kekal pada selainnya,

neraka sebagai perckan meteor Surya yang akan melimatkan

semua keburukan. Neraka adalah kasih-Nya yang sejati

sebagaimana surga adalah karunia-Nya yang abadi…, maka

terucaplah untaian kata suci. “Sekiranya Engkau kuatkan aku

untuk menahan AzabMu maka betapa mungkin aku kuat untuk

berpisah denganMu, sekiranya Engkai tegarkan aku untuk

menahan panasnya nerakaMu maka betapa mungkin aku mampu

untuk tiada melihat KeagunganMu …..”. itulah rintihan PecintaNya

yang paling sejati dan murni, Murid Agung dari Baginda Rasulullah

(SAWW), Imam Ali bin Abi Thalib (kw).

Dalam Nuansa, Nuansa adalah udara-udara beserta segala

cakrawala angkasa yang senantiasa menemani tanah lempung

tiada arti ini. Membiru keindahan ufuknya, meluas kelapangan

tatapannya. Sungguh hayat kehidupan kita tergantung pada

elemen-elemen udara tak tampak ini. Tiada nafas tanpa udara.

Walau tidak terlihat. Sebagimana disebutkan dalam sebuah lagu

seorag Sufi besar Fariduddin Attar Naishapuri, yang kuburnya

senantiasa mewangi,

“ Dar hawayat

Mi parayam

Mi parayam

Ruze syab.”

“ Dalam udaraMu

aku terbang

aku terbang

di suatu malam.”

Page 25: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Udara tidak nampak. Tapi kehidupan seluruh tubuh material kita

tergantung padanya. dan tidak mungkin kita melepaskan diri

darinya. Seandainya di sekeliling tidak ada udara, maka pasti

tubuh-tubuh material ini kan segera kehilangan hari-hari

kehidupannya.

Seperti itu pula-lah keadaan-Nya. Ia ghaib dari pandangan lahir.

Tapi Ia melingkupi semua sebagaimana udara melingkupi tubuh

ini. Ia meliputi malaikat setiap Wujud dan kehidupan (baca:

keberadaan) setiap yang maujud tergantung pada keberadaan-

Nya. Subhaanalladzii biyadihi malakutu kulli syai’in wa ilaihi

turja’uun. Ketergantungan kehidupan (baca: keberadaan) setiap

yang maujud terhadap keberadaanNya jauh lebih dari

ketergantungan kehidupan tubuh material ini terhadap oksigen

pada udara. Jauh sekali. Tidak bisa dibandingkan.

Dalam Nuansa. Hijau, kuning, ungu dan merah maupun berbagai

warna-warna tajalliyyat, yang ada di hati, itulah sumber segala

kesan. Tuhan, Tuhan, Tuhan dan Tuhan maupun Tuhan yang

tercermin-cermin melalui berbagai mustika alam tujuh

mengesankan kesejukan nan cerlang di nuansa-nuansa hati, Yaa,

nuansa hati. Nuansa hati tiada lain sumber segala kesan dan

geletar hati. Dalam juataan nuansa hati, hanya Ia yang Ada dan

tiada selain Ia. Maha Suci Ia yang menggolakkan hati dalam

nuansa Nama-Nama-Nya. Mukmin tergolak di antara Nama-Nama

positif dan mukmin memandang nama negatif sebagai negatif.

Sedang kafir tergolek dalam Nama-Nama negatif dan

memandangnya sebagai positif.

Nyala di dada. Bagaikan lensa-lensa dan cermin-cermin, akal dari

perenung menangkap berbagai bayangan Wajah Asmara, yang

tampak dalam segala nuansa. Kemana saja engkau menghadap, di

situlah Wajah Allah. Bayangan terang, Bukan bayangan gelap.

Bayangan maya, bukan bayangan nyata. Wajah Kekasih teramat

cantik. Wajah Kekasih teramat lembut. Wajah Kekasih teramat

terang. Benderang Sorot beribu, berjuta Cahaya Wajah Asmara

terbias ke dalam loh-loh (lembar-lembar) hati nan bagaikan kertas

ingin menangkap Seluruh Kesempurnaan Wajah itu. Namun seribu

Page 26: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Wajah tergambarkan, sejuta Wajah pun datang menyorotkan

seinarnya. Sejuta Wajah tercitrakan, milyard-milyard Wajah pun

makin menyemarakkan citra-citra di hati. Ohh…, Ohh…, Ohh…,

maka cahaya cahaya cahaya cahaya cahaya cahaya … tersebut

menyalalah. Menyala terang menggambarkan himpunan citra-citra

Wajah Kekasih yang bercampur dan bergolak dalam berbagai

bentuk dan intensitasnya. Terbakarlah loh-loh lembara hati tiada

mampu menahan hujan cahaya tajalliyyat tiada tara, sehingga

lenyaplah satu demi satu ia ia yang lain selain Kekasih yang

termaktub di hati. Api menyala degan terang. Dan Api nya pun

merintih lirih

Aku akan membakar

Aku akan membakar

Aku akan membakar

Atau sirna……

Itulah watak nyala api yang ada di hati. Ia adalah Buhulan Cinta.

Cinta pada satu Wajah Kekasih ditambah dengan Cinta pada

Wajah Kekasih yang lain ditambah dengan Cinta pada Wajah

Kekasih yang lain ………. Tiada terbayang intensitas Cahaya Wajah

demi Wajah cahaya yang terkumpul pada Buhulan Cinta. Sampai

di sini, sampailah sang salik pada satu maqam perjalanan ruhani

yang disebut maqam al-mahabbah yang dilewati setelah semua

selain ia melebur dengan sempurna karena terbakar oleh nyala api

cinta yang ada di hati.

Hati yang dipenuhi dengan nyala cinta akan melihat berbagai

bentuk (surah) Wajah-Wajah Kekasih yang semakin lama semakin

menambah gairah cintahnya. Semakin lama semakin tindu.

Semakin lama semakin dipenuhi oleh perihnya rindu. Semakin

lama semakin Indah dan Cantik Wajah Kekasih. Semakin lama

semakin jauh salik melangkah mendekati-Nya, semakin salik tiada

tahu kapankah Ia akan sampai kepada Sang Kekasih Sejati?

Page 27: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Cinta menyuarakan gending-gending dan seruling

faqir merintih rindu sembari berkeliling

Cinta meniup lembut lembar-lembar mahkota bunga

faqir menjeritkan harapan ‘tuk bersua

Cinta menjanjikan kekasih yang dirindukan

faqir nanar menangis … menangis … dan menangis

Wahai Kekasih… Wahai Pupur dan Bedak Kesturi

Wahai Seribu Wajah Asmara!

Laksana semut, fawir merayapi gunung-gunung…

di kala angin musim dingin menerpa salju-salju

O…Ratih…kaki fawir membiru, kaku, tiada mampu bergerak

O…Ratih…di manakah dikau harus kucari

O…Ratih…telah kulewati Fuji nun jauh di timur dan ratusan selat-

selat berakitkan bambu

O…Ratih…kau tiadalah ada di satu kota-kota cinta

O…Ratih…hanyalah aroma wewangian asli yang kudapat ataulah

gambar-gambar berpigura di pasar-pasar burung

Labuan hatiku yang tersembunyi…Latifah Ratih

Harapan rasaku yang tiada terjangkau…’Aliyyah Ratih

Pujaan nurani yang maha agung…’Azhiimah Ratih

Piala-piala anggur cinta…Waduudah Ratih

Kecantikan tiada tara tiada terbayang…Jamiilah Ratih

Raup-raup kesempurnaan kasih mesra…Rahiimah Ratih

Rahmat tiada terbatas bagai samudra…Rahmaniyyah Ratih

Puja dan puji yang sempurna….

Dimitri Mahayana, Hud-Hud Rahmaniyyah, Syair ke-16

Maka dikatakan, orang-orang mukmin amat sangat Cintanya

kepada Allah. Cinta yang sejati dan murni Jauh dari seluruh

Page 28: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

khayal-khayal syahwati. Cinta yang sangat. Yang bertambah

sangat dari hari ke hari. Seperti yang dikatakan di sebuah lagu

Tomorrow, I ‘ll love You twice more

Segera setelah balik mencapai maqam al-mahabbah, Wajah demi

Wajah Kekasih yang telah bergolak dalam nyala menariknya ke

dalam pusaran gravitasi Cinta Ilahi…, sehingga menghasilkan

kerinduan mahadahsyat pada Yang Tunggal Tiada Tara. Salik akan

memasuki suatu “Domain of Attraction”, daerah di mana dirinya

akan menjadi butiran-butiran mazhar (manifestasi) yang

melingkar-lingkar mendekat dan semakin mendekat pada Sang

Maha Tunggal Tiada Banding. Tak mungkin lagi salik menatapkan

wajahnya selain padaNya. Suatu kesetiaan tauhid tiada banding!

Bukankah Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin As-Sajjad (a.s) telah

bermunajat dalam Munajat Al-Muhibbiin;

“Ilaahi

mandzalladzii dzaaqa halaawata mahabbatik

faraama minka badalaa

waman dzalladzii anisa biqurbik

fabtaghaa ‘anka hiwalaa.”

“Ilaahi,

Apakah orang yang t’lah mencicipi manisnya cinta-Mu

akan menginginkan pengganti selain-Mu

Apakah orang yang t’lah bersanding di samping-Mu

akan mencari penukar selain-Mu.”

Dalam perjumpaan pertama Shamsuddin dari Tabriz dengan

Maulana Rumi, Sang Matahari dari Tabriz menjelaskan, “Cinta

adalah suatu penyakit, yang orang dihingapinya tidak pernah ingin

disembuhkan.” Ya, Cinta kepada Tuhan itu perih, Kenapa? Perih

karena rindu yang selalu menyayat, sedang Kekasih Sejati tiada

terjangkau. Rindu yang makin menyayat. Karena semakin dekat

Page 29: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

sang pecinta tertarik mendekati Kekasih Sejati, semkain sadar

sang pecinta ketakterjangkauan Kekasih dari haribannya. Maka

‘Arif besar abad ini, Ayatullah Al-‘Uzhma Sayyid Ruhullah Al-

Musawi Khomeini telah bersyair;

“Asyiwam, Asyiqam

Marizh tu am

Ze in maraz

Ma dawa nami khoham.”

“Kasihku, duhai Kasihku

Aku sakit, karena-Mu

Dan akan sakitku ini,

ku tak ingin sembuh.”

Satu lagi pertanda agung dari maqam al-mahabbah ini adalah

kemabukan. Betapa tidak? Nyala api Cinta nan terus bergolak

menggambarkan Milyunan Kecantikan demi Kecantikan Yang Maha

Cantik. Mulut terbelalak. Mata terpana. Syaraf-syaraf keindahan

dan lokus-lokus wadah yang memahami keindahan dalam hati

tiada mampu menyaksikan ini semua. Syaraf-syaraf pun rusak, Air

Bah Kecantikan Wajah-Wajah Kekasih tertumpah dari wadah-

wadah penerima keindahan, meyerang segenap syaraf. Kecantikan

Wajah-Nya menyerbu seluruh indera-indera lahir dan batin. Maha

Salik pun mabuk, terhuyung-huyung tak tahu arah tak tahu mata

angin. Tak tahu di mana, ke mana, dan mau ke mana. Doyong

kekiri tubuhnya dalam pelukan-Nya. Doyong ke kanan tubuhnya

menggapai Bedak-Nya. Bukankah YM. Guruku tercinta Maulana

Rumi telah merintihkan rintihan ini?

Pernah kaulihat pecinta yang demikian kepayang akan birahi ini?

Pernah kaulihat ikan yang demikian mabuk pada lautan ini?

Pernah kaulihat wayang yang minggat dari pengukirnya? Pernah

kaulihat. Wamiz bertobat pada Adhra?

Page 30: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Waktu berpisah, pecinta bagai nama tanpa makna; namun sebuah

makna seperti kekasih tak perlu nama lagi.

Kau luat, aku ikannya-genggam aku menurut maumu; beri aku

tujuan, tunjukkan wibawa raja tanpa kau aku akan terlunta-lunta.

Raja perkasa, apa yang kurang dari penunjuk jalan ini? Karena

kau tiada, api menjulang tinggi.

Jika api melihatmu, ia pasti menyingkir; karena itu siapa saja yang

memetik mawar dari unggun api, api akan memberi mawar yang

indah mempesona.

Tanpa kau dunia adalah siksaan bagiku, mungkin ia akan sirna bila

ku tiada; demi hidup kumohon ini, tanpa kau hidup adalah aniaya

dan derita bagiku.

Bayang-bayangmu bagaikan seorang sultan yang sedang tamasya

dalam hatiku, malahan bagaikan Sulaiman ketika berjalan menuju

mesjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Ribuan lentera menyala, tabir segala mesjid tersingkap; surga dan

Telaga Kautsar dikelilingi Ridwan dan bidadari-bidadari.

Terpujilah Tuhan, Terpujilah Tuhan! Di Surga ribuan bulan bersinar

terang. Rumah suci ini pun di huni malaikat dan bidadari-bidadari,

hanya mereka tersembuyi dari mata si buta.

Burung molek dan bahagia itulah yang bersemayam dalam cinta!

Siapa bisa mencapai puncak gunung Qaf kecuali burung ‘Anqa?

Molek si ‘Anqa mulia, maharaja Shamsi Tabriz! Ialah Matahari

yang tak berasal dari Barat ataupun Timur, tak dari mana pun.

Nyala api Cinta Ilahi bergolak, membiaskan berbagai Wajah demi

Wajah keindahan. Salik menatap Keindahan demi Keindahan

Kekasih. Salik menatap Keanggunan dan Haibah Tuhan. Tiap saat

dan tiap waktu. Hati salik-pun menangkap realitas segala

peristiwa. Hati salik-pun memahami Makna Keindahan di balik

segala peristiwa. Semua makna yang ada di hati salik sebelum

mencapai maqam al-mahabbah akan dimaknakan ulang

setelahnya. Tiada lagi kesedihan kecuali menjadi kebahagiaan.

Tiada lagi kesulitan kecuali menjadi kenikmatan. Semua hal

berubah substansi-nya, dengan sebenar-benar perubahan.

Sebagaimana dilantukan oleh Maulana Rumi;

Page 31: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Karena cinta pahit berubah menjadi manis,

karena cinta tembaga berubah menjadi emas.

Karena cinta ampas berubah jadi sari murni,

karena cinta pedih menjadi obat.

Karena cinta kematian berubah jadi kehidupan,

karena cinta raja berubah menjadi hamba.

Jalaluddin Rumi

Lenyaplah berbagai dualisme-dualisme di hadapan sang salik.

Tiada lagi pahit dan manis, semuanya manis. Tiada lagi tembaga

dan emas, semuanya emas. Tiada lagi pedih melainkan ia adalah

obat. Hilangnya dualisme-dualisme ini memasukkan salik kedalam

alam monisme, alam kesatuan, alam ketunggalan, yang

merupakan negasi dari alam al-katsrah atau alam kejamakan.

Salik mulai akan masuk ke dalam daerah ketertarikan (domain of

attraction) dari Tuhan Yang Tunggal Tiada Tara, yang di dalam

daerah ini, salik akan memulai perjalanan barunya kembali

menuju maqam-maqam berikutnya yang tiada terhitung

banyaknya. Jauh, jauh sekali. Betapa sedikitnya bekal dan betapa

jauhnya perjalanan. O..betapa jauhnya perjalanan dalam alam

para muhibbiin ini...

Dan segala puji hanyalah bagi-Nya,

aku berlindung pada-Nya dari semua ke-iblisan diriku,

tiada daya upaya kecuali hanya dari-Nya selalu,

Wallahu a’alm bish-showab

Page 32: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Renungan 4

Renungan Fithrah Manusia

Puji kepada-Nya selalu. Sumber Segala Yang Wujud di milyunan

alam. Alam material maupun immaterial. Lahiriah maupun

ruhaniah.

Puji kepada-Nya selalu. Sumber segenap Cahaya Rahmat dan

Kesempurnaan. Yang Rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Dari

keseluruhannya, dari sebagiannya maupun dari zarrah-zarrah

terkecilnya maupun yang ada di balik itu semua.

Puji kepada-Nya selalu. Yang kekuatan-Nya mengaliri Segala.

Sehingga tampak langit-langit material tanpa tiang, dan adakah

pula tiang yang terlihat bagi langit-langit Ruhaniah.

Puji kepada-Nya selalu. Yang memancarkan dari Wujud-Nya yang

Kekal Mewangi, Ruh ke dalam tubuh-tubuh mahalemah dari tanah

dan air yang nista ini. Sehingga segala yang ada di tujuh lapisan

langit keberadaan ini senantiasa menyampaikan Shawalat dan

Salam kepada Junjungan Kita, Insan-Kamil, Manusia Sempurna,

Muhammad (SAWW), dan betapa para malaikat harus bersujud

kepada Kakek Kita YM, Nabi Adam (a.s).

Puji kepada-Nya selalu. Yang memuliakan Bani Adam dengan

Amanah Suci. Yang tidak mampu ditanggung oleh langit dan

bumi…Yang menunjukkan jalan-Nya kepada Bani Adam untuk

melaksanakan amanah ini dengan Nabi dan Risalah Yang Terang,

dan dengan hati yang bagaikan cermin jernih menangkap Cahaya

dari para Nabi dan Wali-Wali-Nya.

Maha Suci Nama-Mu, Duhai Tuhan Pujaan hati-ku. Duhai Tuhan

Sari Cinta-ku. Duhai Tuhan segala ruang dan segala waktu. Duhai

Tuhan segala imajinasi dan yang nyata.

Page 33: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Maha Suci Nama-Mu, dari apa yang aku sifatkan. Karena sungguh

seluruh keterbatasan diriku yang mahalemah ini niscaya

mensifatkan sesuatu yang terbatas, dan Maha Suci Engkau.

Engkau-lah Wujud Sempurna Tiada Berbatas. Lautan Agung

Kesempurnaan Tiada Tara Yang Tunggal dalam KesendirianMu

Yang Abadi.

Pena Penciptaan menorehkan satu tujuan yang jelas bagi

pencipataan jin dan manusia. Beribadah kepada-Nya. Beribadah

kepada Yang Maha Agung. Beribadah dengan sepenuh hakikat diri

kita kepada-Nya. Tuhan telah menciptakan jin dan manusia kita

untuk beribadah kepada-Nya.

Maka dalam diri manusia ada sesuatu hasrat abadi untuk

mengagungkan sesuatu dan menuhankannya. Memuliakan sesuatu

dan memujinya tiada berbatas. Menalikan dirinya pada sesuatu

yang kokoh dan menggantungkan nasibnya pada sesuatu ini. Ini

adalah beberapa dari unsur-unsur yang substansial dalam ibadah.

Beribadah kepada Tuhan adalah substansial dan essensial dalam

diri manusia. Tidak aksidental dan additional. Beribadah kepada

Tuhan adalah keniscayaan penciptaan suatu kemestian yang

dilakukan manusia bukan keharusan.

Karena itu jika hati manusia di suatu saat tidak mengakui Tuhan

Allah (SWT), Tuhan Yang Sebenarnya, maka pasti hatinya tertaut

pada tuhan-tuhan selain Allah. Atau manakala hati sedang

melupakan Tuhan, pasti ada tuhan-tuhan lain yang diingat selain

Allah. Apakah itu harga. Apakah itu kedudukan. Apakah itu anak.

Apakah itu istri. Apakah itu hasil karya. Apakah itu partai. Apakah

itu mobil. Apakah itu keinginan-keinginan nafsunya yang lain.

Bayangkan ada seorang Romeo yang tengah merindukan Julietnya

yang tak kunjung tiba. Lentik alis dan kecantikan Juliet yang tiada

banding tentu membayanginya setiap saat setiap waktu.

Mengganggu hati yang tentram. Menggundahkan sukma.

Mencairkan wadah-wadah airmata hati.

Betapa mungkin seorang beriman melupakan TuhanNya, sedang ia

menyaksikan kebesaran TuhanNya setiap saat dan setiap waktu di

seluruh ufuk dan cakrawala alam maupun jiwa. Dan ia tahu

Page 34: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

dengan sebenar-benarnya pengetahuan bahwa Tuhan-lah sumber

seluruh kecantikan wanita yang tercantik maupun bidadari

surgawi, sumber keindahan semua keindahan, sumbe kasih semua

yang mengasihi. Ia tahu bahwa Ia lah yang Maha Indah,

MahaAgung, MahaCantik (Al-Jamiil), MahaKasih,….Betapa mungkin

seorang berimana menegasikan satu interval pendek waktu

hidupnya dengan hati yang lupa kepadaNya?

Yaa, sungguh hanya dengan berdzikir pada Allah-lah, hati menjadi

tentram. Sebagaimana bayi dicipta untuk merintih kehausan,

maka tatkala ia menemukan tetek ibunya kembalilah ia dalam

ketentraman. Begitu pula fitrah manusia senantiasa merindukan

Nama-Nama Allah.

Marilah kita akhiri acara ini dengan doa bersama;

Yaa Allah, sungguh kami adalah hambamu yang dhoif, hina dan

terhina, yang fakir dan miskin dihadapanMu.

Yaa Allah, duhai Tuanku, duhai Kecintaanku, dan DambaanKu

Sungguh hati kami telah bertabir

Dan jiwa kami berkekurangan

dan Akal kami tertipu

dan hawa nafsu kami telah menipu

dan ketaatanku kepadaMu sedikit

dan kemaksiatanku banyak

dan kini lisanku mengakui semua dosaku ini

Maka bagaimanakah dengan seluruh keadaanku ini,

Duhai Yang Menutupi Semua Keburukan

Dan Duhai Yang Mengetahui Semua Yang Ghaib

Dan Duhai Yang Menyingkapkan Semua Kesulitan

Ampunilah dosa-dosa ku Seluruhnya

Dengan kehormatan Muhammad dan Keluarga Muhammad

Wahai Yang Maha Pengampun-

Wahai Yang Maha Pengampun-

Wahai Yang Maha Pengampun-

Dengan rahmatMu, Duhai Yang Paling Pengasih dari semua yang

pengasih.

Page 35: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Allahumma sholli ‘ala Muhammadin, wa aali

Muhammad.

Renungan 5

Renungan Masa Depan Dunia dan Agama

Wahai Yang menunjukkan DzatNya dengan DzatNya

dan jauh dari segala keserupaan dengan Makhluq-Nya

(Imam Ali bin Abi Thalib a.s)

1. Akar Problema

Dari kotak itu, muncul gambar Madonna sedang di shoot dalam

keadaan over-sensual, atau yaa katakanlah, maaf-maaf, lengkap

melambangkan syahwat raja kuda yang paling perkasa. Maka

runtuhlah akal-akal orang yang melihatnya. Jelas, karena menurut

Aristoteles, manusia adalah hewan yang berfikir, runtuhlah akal-

akal orang yang melihatnya. Jelas, karena menurut Aristoteles,

manusia hewan yang berfikir, runtuhnya keberfikiran membuatnya

mengalami transformasi menjadi hewan.

Dari kotak itu pula, pada acara Dunia dalam Berita, tersungkur

Muslimin yang mazhlum di Bosnia maupun di Cehnya, dengan

segenap darah dan raut-raut wajahnya. Ia membuat hati demi

hati, -yang masih memiliki cahaya walau amat redup-, menyala

bak mata naga, ataupun besi yang dipanaskan hingga meleleh,

mata naga kemarahan. Besi memerah yang hancur karena

diremukkan oleh “rasa satu tubuh-rasa satu hati”, persaudaraan

Muslimin yang tumbuh subur di hati tiap Mukmin.

Telekomunikasi mutakhir membuat cross-cultural transformation,

cross problematical transformation, cross-political transformation

Page 36: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

merambah dan tumbuh berkembang pesat. Jelas globalisasi

mengarah pada pembentukan satu “bangsa global, -qoum global-

“. Dunia. Minimal secara kultural. Tidak menutup kemungkinan

secara politis. Mohon maaf, sesuai dengan tema, al-faqir tidak

akan mendiskusikan globalisasi politis karena ini memerlukan

suatu analisis kekuatan, analisisi perkembangan historis, maupun

mungkin analisis-analisis lain yang perlu.

Syahid Murtadha Mutahhari dalam Masyarakat dan Sejarah-nya

maupun Syahid Muhammad Baqir Sadr membuktikan bahwa

masyarakat, -dapat dipandang suatu Individu. Sebagaimana

individu mempunyai dosa dan pahala, masyarakat mempunyai

dosa dan pahal. Sebagaimana individu mempunyai agama dan

keyakinan, masyarakat pun mau tidak mau mesti (niscaya)

mempunyai Agama dan Keyakinan. Individu mempunyai aspek

material maupun spiritual, demikian pula masyarakat. Jelas

terdapat hubungan antara aspek material maupun spiritual

individu maupun masyarakat. Sebagai contoh sederhana, OKB

(Orang Kaya Baru) mengalami perubahan aspek material drastis, -

dan betapa sulit menjadi OKB tanpa mengalami degradasi

spiritual. Kemajuan drastis aspek material masyarakat yang

disebabkan penerapan Saintek membuat masyarakat dunia

menjadi MKB (Masyarakat Kaya Baru). Degradasi spiritual MKN

nampak jelas dengan maraknya prostitusi dan tempat-tempat

maksiyat di kota-kota industri yang kaya. Ini pula yang mungkin

membuat Ulama Madura “kurang sreg” dengan industrialisasi

masyarakat Madura?

Ada dua analisis peran yang saya imajinasikan tentang Globalisasi.

Ini sehubungan dengan peran Agama dalam “Rekayasa

Transformasi Budaya Global Mutual Multilateral Multikultural

Multipolitikal Multiekonomikal Multisosial dalam konteks apakah itu

akan ditransendensikan ataukah akan dimaterialisasikan, dan

apakah itu akan diregulasikan secara global ataukah

dideregulasikan secara global…” (Sorry, ini sedikit guyon ngawur).

Lebih tepat lagi adalah dua analisis peran orang-orang yang

beragama dalam menentukan Agama Dunia-Pasca Globalisasi.

Page 37: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Silogismenya sederhana. Karena masyarakat mesti punya Agama,

sedangkan kenyataan terdapat banyak agama, maka ada

beberapa kemungkinan. Masyarakat akan memilih salah satu

agama yang ada sebagai Agamanya. Atau, masyarakat akan

melakukan sinkretisasi beberapa agama yang ada dan memilihnya

sebagai Agamanya. Atau, masyarakat akan menghasilkan “agama

baru” yang dipilih secara sadar sebagai Agamanya. Sebelumnya

saya mohon maaf, dalam makalah ini saya menggunakan

pengertian agama dalam arti luas (sebagai terjemahan dari ad-

diin), sehingga bagi semua pihak yang menggunakan pengertian

agama dalam arti sempit, harus ada re-definisi dan re-konvensi

makna-makna semantik sebelum melanjutkan diskusi kita. Dalam

pengetian ini komunis, -atheis pun beragama, agamanya tidak lain

adalah atheisme itu sendiri.

2. Buih-Buih di Lautan

Dalam model ini, masyarakat global dimodelkan sebagai lautan,

transformasi budaya global dimodelkan sebagai gelombang lautan,

dan orang-orang yang beragama dimodelkan sebagai buih-buih di

lautan. Gerak pertumbuhan dan perkembangan masyarakat global

ditentukan oleh gelombang globalisasi itu sendiri. Saintek jelas

berubah-waktu, maka Agama masyarakat pun berubah waktu.

Dan teriakan-teriakan pada Ahli Dakwah hanyala seperti tetes-

tetes zat warna yang diteteskan ke dalam lautan.

Dalam model ini, agama hanyalah aksiden, dan tidak bisa menjadi

substansi. Misalnya pun kita bayangkan bermunculan milyaran ahli

dakwah. Sebagaimana halnya bisa kita bayangkan jika seluruh

permukaan laut dipenuhi buih. Buih tetap buih. Secara fisik ia

tidak mempuntai potensi untuk mengubah gerak laut. Segera saja

gelombang demi gelombang akan menelannya. Keberadaan buih

niscaya diikuti oleh ketiadaannya ditelan gelombang lautan. Hari

ini X mendengar ceramah Jum’at. Sebelumnya tadi pagi X melihat

aurat-aurat “megal-megol” dalam Senam Healthy Suplerhealthy

Superstar Supersexy Supermodern Superuptodate…..Aerobic,

Page 38: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

pulang mampir nonton film semi-porno super-vulgar dan pulang

nonton memperkosa dan membunuh cewek? Anak TK sudah bisa

berzina? Ceramah subuh? Ceramah Tarwih? Pengajian? Bagai buih

di lautan. Sekali buih tetap buhi. Analisis filosofisnya amat

sederhana. Buih hanyalah aksiden temporal lautan. Aksiden

bukanlah substansi. Sifat temporal ekstrim menyebabkan buih tak

akan menyebabkan perubahan substansi lautan sampai kapanpun.

3. Pusaran Cahaya Rahmat

Analisis peran kedua ini memodelkan kebenaran dan Kebahagiaan

Puncak sebagai satu cahaya lilin yang exist, dan unique. Sedang

puak-puak bangsa dan ummat manusia adalah seperti laron yang

mencari kebahagiaan. Sedang orang-orang yang beragama, -atau

lebih tepatnya orang-orang yang beragama dengan benar-, adalah

bagai kupu-kupu yang telah menyatu dengan Kebenaran dan

Kebahagaiaan Puncak ini. Sehingga tanggallah ke-laronannya dan

berpendarlah cahaya lilin kebahagiaan dalam dirinya. Mereka

menjadi imitasi-imitasi cahaya lilin kebahagiaan. Sehingga laron-

laron pencari kebahadiaan berkitar-kitar mengorbit dengan indah

dan harmonis terdapat pusatnya yang tunggal. Mengorbit secara

eksistensial bukan secara fisik. Pusatnya yang tunggal adalah

Kebenaran dan Kebahagiaan Puncak, Tuhan Yang Maha Rahman.

Sehingga laron, kupu dan Tuhan jadilah satu, jadilah suatu

Masyarakat Global Ilahi. Satu masyarakat yang harmonis yang

mengikuti jalan-jalan (tao) yang mendatangkan rahmat.

Rahmat tersebar di mana-mana. Seolah langit terbuka dan

menyiramkan badai rahmat sampai orang tidak dapat melihat apa-

apa lagi kecuali Rahmat ada di dalam, di luar dan menyertainya

baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafuur. Keadilan Tuhan tegak di

muka bumi. Satu kesatuan global budaya (NB; mungkinkah juga

politik?) dunia. Dunia yang ilahiah. Bukti bahwa Tuhan tidak

menciptakan manusia dan alam ini dengan sia-sia. Mustahil Ia

melakukan sesuatu yang sia-sia. Maha Suci Ia dari seluruh apa

yang disangkakan makhluqnya yang bodoh/

Page 39: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Saintek, -terutama dengan teknologi komunikasi dan

transformasinya-, merupakan infrastruktur material yang men-

support penyebaran rahmat kupu-kupu cahaya agama ke seluruh

bagian dari dunia, pandangan yang lebih ekstrim lagi

mengatakannya, itu syarat perlu (necessary condition) bukan lagi

sekadar support. Globalisasi material dispiritualisasi sempurna.

Atau lebih optimis lagi, di Islamisasi sempurna? Apakah itu yang

disebut dengan abad Mahdi?

Karena itu, sebutlah analisis peran ini sebagai satu cabang yang

mungkin dari Mahdism Futurology. Dalam futurologi ini, agama

memiliki peran yang substansil dalam globalisasi. Tidak aksidental.

Tidak pula temporal ekstrim. Tapi ia bisa disebut temporal dalam

artian bahwa semua yang ada di dunia ini pastilah akan lenyap.

Sehingga karena itu, jika kita bisa menempatkan peran kita

dengan pertolonganNya dan petunjukNya sebagaimana model

masa depan ini, Islam akan menjadi Substansi Masyarakat Global

Dunia. Bagaimana cara kita menempatkan peran kita? Mari kita

bertanya pada para Ulama kita YM. Dan aku berlindung dari semua

kedhoifan ucapan yang muncul dari fikiran yang lemah dan bathil

ini, dan sungguh-sungguh Segala Puji hanyalah bagiNya selalu.

Kuakhiri tulisan ini dengan mengharap keberkahan Sholawat Nabi

YM.

Page 40: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Renungan 6

Surya, Rembulan dan Lilin Kecil

telah berkata Guruku YM, Maulana Rumi;

“Karena cinta pahit berubah menjadi manis,

karena cinta tembaga berubah jadi emas.

Karena cinta ampas berubah jadi sari murni,

karena cinta pedih menjadi obat

Karena cinta kematian berubah jadi kehidupan,

karena cinta raja berubah jadi hamba”

Yaa, Cinta merupakan kekuatan mahadahsyat yang siap

meremukkan segala sesuatu selain Kekasih. Ia adalah sari segala

gerak dan harmoni semesta. Semesta yang berputar-putar dalam

tarikan pusaran Sang MahaGravitasi, Pusat-Pusat Cinta segenap

makhluk. Cinta adalah salah satu rahasia-rahasia dari Dzat-Nya.

Apakah Cinta itu? Tiada kata, tiada pena, tiada ungkapan, tiada

lirik apapun yang bisa menggambarkan Apakah Cinta. Hanyalah

seperti asap-asap yang terbang menghilang dalam taufan, kata

hanyalah mampu mengungkapkan satu sisi-sisi kecil dari

keagungannya.

Tentang Cinta Ilahi, Sang Maha Surya, telah berkata Guruku YM

Sayyid Musa Al-Kadzim Al-Habsyi bahwa telah bersyair Imam

Khomeini,

“Asyiwam, Asyiqam

maridh tu am

ze in maraz

ma dawa nami khoham.”

Page 41: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

“Kasihku, duhai Kasihku

Aku Sakit, karena-Mu

Dan akan Sakitku ini,

ku tak ingin sembuh.”

Cinta adalah Sakit dan Perih. Tapi PeCinta tak ingin sembuh dari

Sakitnya. Sakit karena Rindu akan Kekasih nan tak kunjung tiba.

Sakit karena Api Hasrat akan perjumpaan dan pertemuan dengan

Kekasih. Sakit karena Kekasih demikian Mulia, Agung, Suci, Tinggi,

Maharani, Mahaanggun, Maha …., tiadalah pantar al-faqir

menyentuh batas-batas terluar yang paling jauh dari Hadhirat

Kekasih.

Tentang Cinta kepada Nabi Muhammad, Rembulan Asmara,

Cermin Kesempurnaan Tuha, Makhluq Yang Paling Smepurna, al-

faqir yang dhoif ini bersyair;

menatap Muhammad buhulan rindu

tiada lidah yang tak kelu

tiada zarrah yang tak lebur

tiada alam yang tak lenyap

tiada mentari yang tak malu

tiada bintang-bintang yang tak bergetar-getar menahan segenap

kelipnya

merintih akulah geletar cahaya Muhammad

aaakulahh geletar cahaya Muhammad

aaakulahh geletar cahaya Muhammad

dan tiada pula awan yang tak berarak-arak menanti pertemuan

dengan Mu,

duhai Muhammad …

Cinta kepada Nabi Muhammad (SAWW) adalah identik dengan

Cinta kepada Tuhan. Karena Muhammad (SAWW) adalah Kekasih

Tuhan. Apa yang dicintai Muhammad (SAWW) dicintai oleh Tuhan.

Apa yang dimurkai Muhammad (SAWW), dimurkai oleh oleh

Page 42: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Tuhan. Nabi berakhlaq sempurna, berjiwa amat mulia, berwajah

paling indah dan tampan. Tiada-lah satu percik zarrah apa pun

dalam lahir dan batin Nabi, maupun dalam tujuh lapisan alam

dalam semesta Nabi melainkan dipenuhi dengan segenap

Keindahan, Keagungan dan Ridho Tuhan. Mukmin adalah orang

yang mencintai Nabi lebih dari mencintai dirinya sendiri, dan

mencintai Keluarga Nabi lebih dari mencintai keluarganya sendiri.

Sholawat sejahtera atasNya selalu.

Di dunia ini, tiada mungkin kita bertemu dengan Kekasih Sejati,

Sang Maha Surya, Tuhan Yang Maha Agung. Tiada pula mungkin

kita bertemu dengan Rembulan Asmara, buhulan cinta para Wali

dan hamba yang taat, Muhammad (SAWW). Tapi bagi hamba yang

dikaruniai penglihatan indah, tiada lain segenap zarrah di semesta

adalah biasan-biasan Rahmat dan Sentuhan Kekasih Yang Maha

Agung. Di antara zarrah-zarrah tersebut, ada lokus-lokus Cinta

yang paling terang, adalah Kasih Orang Tua dan Cinta maupun

Birahi antara Laki-Laki dan Wanita. Al-faqir menyebut lokus-lokus

ini sebagai Lilin-Lilin Kecil. Manakala aku menatapi lilin-lilin kecil ini

aku teringat akan Cahaya Sang Maha Surya, Manakala aku

menikmati keindahannya, aku teringat akan biasan-biasan Cahaya

Sang Maha Surya. Suami/Istri adalah ladang-ladang kasih, ladang-

ladang asmara, tempat al-faqir menanam benih-benih Cinta, dan

melatih untuk merasakan pedih sekitnya Cinta. Ladang-ladang

kenikmatan maupun pengorbanan, pertemuan maupun kerinduan.

sepercik terang lilin dalam kelam,

saat tiada Surya maupun Rembulan

melepas setitik rindu dan dahaga

akan Kekasih Sang Maha Agung, Sang Maha Surya

dan Rembulan MahaCantik, MahaIndah, Muhammad

Menatap lilin-lilin kecil adalah Kehangatan. Mengurangi Silau-Silau

jika kita langsung menatap Surya. Menatap lilin-lilin kecil adalah

Kenangan. Mengenang Kekasih Mahacantik Mahaanggun

Page 43: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Mahamesra, Alla ‘Azza wa Jalla dan Cerminannya Yang Azali,

Muhammad (SAWW).

Aku pun mabuk dalam hangat cahaya lilin-lilin kecil

merah kekuningan nan bergoyang lamban bak taburan manik-

manik asmara

menggerakkan jutaan nuansa bayangan dan bintang-bintang

pemabuk

Tiada sadar, tiada keluh, tiada kesah, tiada desah,

tiada detak-detak hati,

tiada pula awan beranak mendung

Jernih, Bening kutatap nuansa yang bergoyang dalam Lautan

Tajalli

Aku pun mabuk dalam nuansa tarian lilin-lilin Tajalli,

Lilin-Lilin merasuk bak Anggur

Lilin-Lilin Yang Indah bak Lailah

Lilin-Lilin menari bak Zakiyah

Lilin-Lilin menangis gembira

Lilin-Lilin melengking merdu

Lilin-Lilin Asmara

Puncak Kemabukan Orang-Orang Tuhan

Lilin-Lilin nan tiada membuat dahaga

tapi membakar kerongkongan Perindu Tuhan

tetes demi tetes Cairan Putih Suci terbakar dalam Api Cinta

Cairan Yang memabukkan, itu lah aku

aku demi aku yang kepayang

menetes lenyap dalam kegelapan malam

lebur dalam keindahan Api, Gincu-Gincu Kekasih nan merona

merah

aku demi aku keram dalam ketiadaan

menatapi Tajalli demi Tajalli,

Keindahan Api lilin nan merona merah kekuningan, Rona-Rona

Kekasih bertahtakan manik munri keemasan,

Ooo, aku telah mabuk dan Terbakar

Ooo, aku telah mabuk dan Terbakar,

Page 44: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Sirna dalam Fana

Ooo, Sang Mahafana, mahafana, mahafana,…

dengan AsmaNya Yang Maha Tinggi

Dia memandang, aku tersipu

Aku memandang, Ia pun tersipu

memalu dengan pipiNya Yang Memerah Jambu

O…, Duhai Ia Yang Mahamalu dalam Puncak Keanggunannya

Kusentuh lentik bulumataNya,

Ia belai rambutku terberai,

Airmata dalam senyuman

Dengan sejuta makna dan cita

Citra itu memancaran Hujan pelangi di alam mimpi,

dalam alunan “bulan madu di atas awan”

dan jutaan zarrah langit nan senantiasa membiru,

dalam kelapangannya aku bercumbu dengan mesra,

Sedang Kekasih Nan MahaCantik memamerkan merah

rona pipiNya, dengan Wangi-Wangi azali yang,

meleburkan segenap zarrah dan mengguncang

Aku pun duduk bertelekan Awan-Awan putih nan menyelimuti ku

dari segenap tatapan dunia

maupun menyembuyikan aku dari khayalan hasrat-hasrat yang

tertidur di alam mimpi,

Segelas Anggur nan kuteguk, Anggur tetes airmata kerinduan

Kekasih,

Arak Kesturi tiada banding,

Kureguk cukup satu tegukan, dan Mabukpun menjalar ke segala

bagian-bagian terlembut dari jiwaku,

Bak keledai lupa akan kepalanya aku terjerembab dalam lorong-

lorong pusaran Cinta mahadahsyat,

Di tiap relung kutemui Berjuta Wajah Kekasih Rupawan,

menyanyikan lagu cinta dan dahaga,

dan dahaga,

Dalam setiap tetes kedahagaannya terdapat Samudera,

Page 45: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Yang menyegarkan jutaan kedahagaan baru…

Ohh, Ohh, Ohh, jangan begitu Duhai Kekasih, …

Ohh, Ohh, Ohh, janganlah malu Duhai Kekasih, …

Seiring serunai jagung menyiulkan lara keterpisahan, …

Serentak aku memasuki jutaan persatuan, yang masing-

masingnya menyantikan ribuan nyanyi perpisahan baru, …

Sejengkal saja dari mata tapi ada jutaan, milyaran, trilyunan,

trilyun-trilyun…, tak hingga titik yang harus dilalui, Dan tiap

titiknya mengandung rahasia-rahasia Wajah Kekasih nan

rupawan,…

Ohh, Ohh, Ohh, Nur melesat kembali ke asal tempat segala

bermuara,

Ohh, Ohh, Ohh, kutatapi Ceralng Wajah Muhammad buhulan

Asmara, melalui NurNya, Nut itu, Nur itu, Nur itu,

Betapa mungkin ini kutuliskan, Tanpa Pancungan KekasihKu, Yang

Maha Agung…?

Duhai nuansa, awan dan segala dahaga yang tersimpan dalam

hujan-hujan Tajalli …

Duhai hati, rasa dan segenap Cinta yang tersembunyi rapat dalam

tiap cinta-cinta …

Duhai kekasih, dan segala WajahMu yang Engkau sembunyikan

dalam tarabir tarabir tiada terhingga ……..

Darah pun tertumpah

Dari percik-percik darah Al-hallaj,

Melarik ke awan dan langit yang biru

Laa ilaaha Illa Allah,

yang asli tanpa cela, tanpa ragu, terang benderang dalam

naungan bendera Asmara,

Mengguncang sungai

Laa ilaaha Illa Allah,

yang mengalirkan semua air dari hulu ke muara,

yang mengalirkan Semua dalam Jalan, Tao, yang benar

Mengguncang segala,

Laa ilaaha Illa Allah

Page 46: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

yang senantiasa memancar dalam iluminasi segala,

Iluminasi wujud azali, tiap saat, tiap waktu, tiap percik, tiap ruang,

dan tiap segala yang tak bisa diungkapkan dalam waktu ataupun

ruang ……

Diam dalam Ketunggaln Tiada Taranya,

Laa ilaaha Illa Allah

nan hanya diketahui olehNya dalam tahap pertama setelah

kegaibanNya terhadap diriNya sendiri, Akal Segala, Akal

Mahasempurna, Muhammadar Rasulullah,

Syahadat sempurna………

Tertuliskan dengan Laa merah muncrat dari hati,

Dan bertahtakan lengkap syahadar memerah sukma,

Darahpun menetes menuliskan Saksi demi saksi

KetunggalanNya……, Syahid Husein bi Mansur Al-Hallaj,…..,

Page 47: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Renungan 7

Imaginasi Teofanik : Imajinasi Penciptaan

menatap Kekasih buhulan rindu

lidah tertetak menjadi kelu

orok merah berari membiru

labuan bunda kaku membatu

Hud-Hud Rahmaniyah, syair ke-dua

O. Prolog

Apakah di surga itu ada warna dan bunyi sebagaimana di dunia

ini? Demikian, kami sibuk berbincang saat bis malam Bandung-

Surabaya yang saya tumpangi beserta Sayyid Musa menyusun

silogisme-silogisme menghadapi tikungan-tikungan Sumedang

yang amat tajam tersebut. Setajam itu pula, terulur kilauan-

kilauan berlian argumentasi dari akal Sayyid Musa, -pancaran

Page 48: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

hikmah-, yang mengiris-iris semua kegelapan sehingga terang

teofani mengatasi segala yang ada!

“Pertama, warna dan bunyi, ditinjau dari sebab-sebab materialnya

jelas tidak ada di surga. Mengapa? Karena warna dan bunyi di

alam fisik ini ditimbulkan oleh gelombang-gelombang dengan

besar amplitudo tertentu, yang pasti-pasti terbatasi oleh ruang

dan waktu. Artinya mereka bersifat material. Sedang surga pasti-

pasti adalah suatu yang bersifat spiritual (immaterial),” begitu ujar

Beliau.

“Tapi Paduka,

apatah nan hendak kuucapkan tentang

pelangi-pelangi nan dengannya Ia kecup bibir-bibir hatiku

atau dengan simfoni yang kemarin dinyanyikanNya?

hijau biru Kubah Raja nan senantiasa nanar kutatapi?”

demikian aku menjawab pada Beliau.

“Oh…, budakku yang setia, pemilik ukuran yang mahafakir,…,

warna dan bunyi, sekiranya kita pandang secara hakiki adalah

sesuatu yang tidak mengharuskan adanya sebab-sebab material.

Artinya sebab-sebab material timbulnya warna dan bunyi, -seperti

panjang gelombang, frekuensi gelombang, kecepatan gelombang,

mata, syaraf dan lain-lain-, hanyalah merupakan bagian dari

syarat cukup (sufficient conditon) timbulnya warna dan bunyi. Dan

sekali-kali bukanlah merupakan syarat cukup itu sendiri, apalagi

syarat perlunya. Apa buktinya? Dalam mimpimu yang kauceritakan

itu, engkau jelas-jelas menatap warna dan bunyi. Engkau menatap

keindahan Istana Kekasih di balik awan, dan Ia pun menyanyi

untukmu dengan teramat merdu. Bukankah dikatakan Nabi Daud

merupakan peniup seruling di surga?”

“Selain itu, oh…, budakku yang penuh semangat dalam

memerangi kebodohannya, …, sekiranya engkau memerlukan bukti

yang lebih akurat secara filosofis, apakah warna itu secara obyektif

ada pada cahaya ataukah merupakan suatu hal yang hanya ada

secara subyektif? Demikian pula apakah bunyi itu obyektif atau

Page 49: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

subyektif pada gelombang suara? Jelas-jelas ia bersifat subyektif, -

tidak obyektif. Kenapa? Bagi seorang buta atau tuli, keberadaan

obyektif gelombang cahaya atau suara tidak mengharuskan

keberadaan obyektif warna dan bunyi.”

“Jadi warna dan bunyi itu subyektif. Ia memiliki suatu keberadaan

obyektif dalam alam subyektif orang yang melihat dan

mendengarnya. Jadi cahaya dan gelombang suara di alam fisik ini

tidaklah merupakan sumber satu-satunya tampaknya warna

maupun terdengarnya bunyi,” demikian Sayyid menjelaskan

panjang lebar.

“Jadi, Paduka

apakah itu hijau dan biru yang kunikmati sejuknya dalam

mimpiku,

ataupun “The Ancient Melody” yang kudengar sampai aku

menggeletar dalam puncak kerinduan dalam mimpiku itu, duhai

Sayyid – ku YM.”

Tanyaku sembari mengagumi bekas-bekas cahaya sujud dan

tafakkurnya yang menjulang Langit.

Beliau pun menjawab sebagaimana bersya’ir lirih;

“Itulah tempat hamba mungkin menyentuh Maha Rani,

tempat Muhsin terkapar penuh lara, dalam buaian pelangi di atas

awan,

Itulah tempat aku senantiasa bertemu dengan Kakekku YM, Ali

(a.s, k.w)

dan menciumi hikmah-hikmahnya.

Itulah Imajinasi Teofani. !”

1. Imajinasi Teofani : Imajinasi Kreatif

Sebagaimana kausalitas menunjukkan, -sejelas mentari di siang

bolong-, alam-alam yang lebih tinggi itu pula hasrat ilahiyah dalam

Page 50: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

diri manusia menembus dan menyaksikan alam-alam itu. Secara

filosofis alam-alam itu adalah alam-alam yang memiliki derajat

prioritas lebih tinggi dari alam material kasat indera ini. Lebih

tinggi dalam artian suatu sebab yang mendahului akibat. Secara

fitrah-akliah-qolbiah alam-alam itu lebih menarik jiwa manusia dari

pada dunia fana ini.

Keteraturan bumi dan planet-planet mengitari matahari membuat

para ahli fisika menembus dan menyaksikan eksistensi hukum

gravitasi yang menjadi sebab dari keteraturan itu. Sebuah lukisan

indah membuat orang-orang yang dapat mengapresiasinya ingin

berjumpa dan mengenal lebih lanjut pribadi pelukisnya. Amat sulit

di sini memisahkan antara hasrat rasional yang selalu dituntun

oleh kausalitas dan prinsip non-kontradiksi logis dan hasrat

irasional yang selalu dituntun oleh gerakan mekar wangi bunga-

bunga hati yang semerbak rancak dan senantiasa mewangi.

Kini, ketika abdigakir ini sedang berusaha merasionalisasi

kumpulan-kumpulan pengalaman ini, dalam imajinasi saya ada

seorang penari wanita bergelayutan mesra di cabang-cabang

mawar dan membuat saya mabuk … mabuk dan mabuk … Saya

tak tahu apakah saya saat ini berfikir atau bermain simfoni. Saya

tak tahu apakah saya saat ini sadar ataupun mabuk.

Kemabukan spiritual karena terang dan lembutnya selarik kecil

dari Cinta Tuhan yang dikaruniakan kepada kita, mengangkat kita

ke suatu alam-alam lain. Pada alam-alam tersebut ada pandangan,

sebagaimana kita dapat memandang di dunia. Pada ruang-ruang

tersebut ada pendengaran, sebagaimana kita mendengar di dunia.

Cinta Tuhan menarik manusia, baik lahir maupun batinnya, dan

segenap indera dan persepsinya, ke alam-alam yang lebih tinggi…

Alam yang kurang obyektif jika dilihat dari obyektifitas alam

material, tapi sebenarnya adalah alam yang lebih obyektif jika

dilihat dari Obyektifitas Mutlak, Kebenaran Yang Maha Tunggal.

Kemabukan ruhaniah yang membawa manusia ke dalam sari

kecanduan Cinta Ilahi ini di saru sisi melenyapkan kesadarannya

dalam dunia ini, tapi di sisi lain memberinya kesadaran yang hakiki

tentang hakikat dunia dan segala yang ada ini.

Page 51: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Sentuhan putik benih-benih berseri

Keceriaan pemabuk dalam tarian bintang perumpamaan

Ia belah ujung-ujung kelipnya dan dirajutnya

menjadi manikan murni keriangan

menjadi jantung, darah dan airmata

menjadi lentera gemilang bak pelangi dalam tetes-tetes embun

atau mentari yang sejuk

O…Syaki, pemilik anggur-anggur yang mematikan

elang-elangmupun telah membunuh

jiwa-jiwa yang bagaikan ayam mengais-gais tanah

maka kupinta racunmu dengan segera

agar rindu tiada lagi menyayat

Cincin cendana tanda kematianpun kau berika

Senyum bahagia sang peminum racun

Hari-hari yang cerah telah tiba

Apa itu teofani? Teofani adalah tajalli

Wujud Yang Maha Mutlak tiada tertara tiada berbanding tiada

berbatas apapun walau hanya Nama-Nama. Nama tiada

membatasi wujud, ia hanyalah satu penyebutan Wujud itu sendiri.

Tiada selain Wujud Yang Maha Mutlak ini. Selain Wujud Yang Maha

Mutlak ini hanyalah ketiadaan mutlak (al-‘adam al-muthlaq, atau

nothingness). Hakikat Zat-Nya tiada lain adalah WujudNya yang

tiada lain adalah wujud itu sendiri. Tunggal, tiada terhitung luas,

tiada berbatas. Besar, tiada tersifati dengan sifat apapun. Tunggal,

tiada terhitung karena dua-nya tidak pernah ada, dan tidak ada

dua, tiga,… yang mendampinginya dalam apapun. Tunggal tiada

tara dalam KesepianNya yang azali. Inni usyhiduka wakafaa bika

syahiida, … Aku bersaksi tentangMu dan cukuplah Engkau sebagai

saksi. Cukuplah Wujud sebagai saksi atas Wujud. Karena selain

wujud adalah ketiadaan muthlaq. Cukuplah keberadaan sebagai

saksi atas keberadaan. Karena apa yang bisa memperjelas

keberadaan? Saksi atas keberadaan diriNya (existence in-itself),

saksi atas ketunggal diriNya (ahadiyyul ma’na), saksi atas

Page 52: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

kesempurnaan diriNya (yang Wajib sedang segala selain Ia

mungkin, atau dengan kata lain, yang Ada sedang segala selain Ia

tidak ada).

Creatio ex nihilo, penciptaan segala yang ada dari nothingness

(ketiadaan muthlaq), adalah mustahil. Karena jika ini mungkin,

maka ada Penciptaan (Khaliq), dan “ada” nothingness (ketiadaan

muthlaq) dan adan makhluq yang diciptakan oleh Khaliq dari

nothingness (ketiadaan muthlaq). Sedang ketiadaan muthlaq itu

benar-benar tiada ada sehingga tidak memiliki efek apapun. Jadi

makhluq apapun diciptakan Khaliq tidak membawakan efek

apapun dari nothingness. Artinya “tidak ada” nothingness yang

merupakan unsur penciptaan atau mudahnya ketiadaan itu benar-

benar tidak ada apa-apa. Kalau “ada” ketiadaan muthlaq yang

merupakan unsur penciptaan berarti ada bisa identik dengan tiada,

dan ini merupakan kontradiksi.

Tajalli bukan creatio et nihilo. Kesedihan Tuhan Yang Maha Wujud

dan tidak ada yang wujud kecuali Wujud ini digambarkan dalam

frasa berikut : “Aku adalah Perbendaharaan yang tersembunyi.

Aku ingin dikenali. Karena itulah Aku mencipta, agar Aku dikenali”.

Frasa ini merupakan kesedihan dari Nama-Nama Tuhan yang ada

dalam peti-peti ketidaktahuan. Ketidaktahuan karena tidak ada

yang menamakan Nama-Nama tersebut. Tidak ada yang

mengenali Nama-Nama tersebut. Tidak ada yang menyebut Nama-

Nama tersebut. Kesedihan ini terwujud dalam bentuk Nafas Ilahian

(tanaffus) yang tidak lain adalah Kasih (Rahmah) dan eksistensial

(ijad), dan yang dalam dunia misteri adalah kasih Wujud Tuhan

dengan dan untuk DiriNya sendiri, yaitu, untuk Nama-Nama-Nya

sendiri.

Nama adalah pandangan kepada Wujud dari satu sudut pandang

tertentu. Wujud adalah Ar-Rahman. Wujud adalah Ar-Rahim.

Wujud adalah Al-Lathiif. Wujud adalah Al-’Azhiim. Wujud adalah

Al-Aliyyu. Ar-Rahman adalah Ar-Rahiim adalah Al-Lathiif adalah Al-

‘Azhiim adalah Al-‘Aliyyu. Dan Dialah Wujud Al-Muthlaq . dzat

Tuhan tidak bisa dibatasi oleh apapun dan tiada terbatas. Sebagai

suatu contoh mudah, karena keterbatasan mata kita, maka tidak

Page 53: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

mungkin kita memandang seluruh aspek sebuah rumah dari segala

sudut pandang pada saat yang bersamaan. Jika kita memandang

dari atas kita sedang memandang rumah. Jika kita memandang

dari samping kita sedang memandang rumah. Jika kita

memandang dari penjuru atas kita sedang memandang rumah.

Maka ada yang disebut tampak atas, tampak samping, dan lain-

lain. seperti itualh Nama. Segala sesuatu selain Tuhan terbatas,

minimal oleh kekuasaan Tuhan yang menciptanya. Keterbatasa itu

esensial. Hakiki. Hakiki dalam artian yang paling dalam dan tidak

berubah dan tidak pernah akan berubah. Keterbatasan esensial

segala sealin Zat Tuhan membatasi secara esensial pandangan

dari segala keapda Zat Tuhan melewati Nama-Nama. Nama-Nama

inilah yang masih mungkin di “pandang” oleh segala selain Zat

Tuhan. Hanya Nama, sekali lagi hanya Nama. Bukan Zat Tuhan itu

sendiri.

Betapa tidak sedang Kekasih Allah. Makhluq Allah Yang Paling

Sempurna di sekalian alam Rasulullah (S.A.W.W) yang mulia telah

bersabda :

“Kami tidak mengetahui Engkau sebagaimana seharusnya Engkau

diketahui. Kami tidak menyembah-Mu, sebagaimana Engkau

seharusnya disembah.”

(40 Hadist, Imam Khomeini, Buku Pertama, Mizan, Cetakan

Kedua, 1993, hal 70)

Tajalli adalah penampakan/manifestasi Nama-Nama Tuhan.

Seluruh makhluq yang tercipta tiada lain adalah manifestasi Nama-

Nama Tuhan. Wujud Mutlak bagaikan Mentari yang memancarkan

Cahaya Keberadaan kepada berbabagai Nama-Nama. Nama-Nama

tidaklah memiliki Wujud secara obyektif, mereka hanyalah

memiliki wujud secara subyektif atau imajinatif. Ya, bagi Wujud

Yang Maha Mutlak Nama tidak mungkin mempunyai keberadaan

secara obyektif, kecuali Nama tersebut identik dengan Wujud Yang

Maha Mutlak. Jika Nama mungkin mempunyai keberadaan secara

Page 54: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

obyektif walaupun ia tidak identik dengan Wujud Yang Maha

Mutlak, maka ini melanggar prinsip non-kontradiksi.

Nama-Nama Tuhan yang terkena cahaya Wujud akan berpendar

dan mereka akan memancarkan Cahaya Wujud sesuai dengan

sudut pandang masing-masing. Antara Cahaya yang terpancar dari

satu Nama dengan Cahaya yang dipancarkan dari Nama lain dapat

terjadi berbagai hubungan. Berbagai hubungan tersebut bisa

merupakan unifikasi, negasi, interseksi, dan lain-lain. Berbagai

hubungan antar Nama kembali memendarkan berbagai Nama-

Nama baru yang merupakan manifestasi dari berbagai Nama-

Nama yang lebih dulu memperoleh Cahaya Wujud. Ini terjadi terus

menerus di berbagai arah sehingga “terciptalah” alam ini sebagai

manifestasi dari Nama-Nama Allah. Atau dengan kata lain, seluruh

alam ini tidak lain adalah Nama Allah dalam sebuah ceramah

Imam Sayyid Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini dijelaskan bahwa;

“The whole world is a name of Allah, because the name of thing is

its sign or symbol and as all the things existing are the signs of

Allah, it may be said the the whole world is His Name. At the most

it can be said that very few people fully understand how the

existing things are the signs of Allah. Most people know only this

much that nothing can come into existence automatically.

…….

This much can be easily understood by all that exizting things are

a sign and a name of Allah. We can say that the whole world is

Allah’s name. But the case of this name is diffent from that of the

names given to ordinary things. For example if we want to indicate

a lamp, or a motor car to someone, we mention its name. The

same thing we do in the case of man or Zayd. But evidently that is

not possible in the case of the Being possessing infinite sublime

qualities.” (Light Within Me, Islamic Seminary Publication,

Pakistan, First Edition 1991, pp. 123-124)

Yang terjemahan bebasnya kira-kira sebagai berikut;

Page 55: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

“Seluruh alam adalah Nama Allah, karena nama dari sesuatu

adalah tanda atau simbol dan karena seluruh yang ada adalah

tanda-tanda Allah, dapat dikatakan bahwa seluruh alam adalah

NamaNya. Sungguh dapat dikatakan bahwa sangat sedikit orang

yang mengetahui secara penuh bagaimana seluruh yang ada

adalah tanda-tanda Allah. Kebanyakan orang tahu tentang hal ini,

hanya tentang bahwa tidak ada sesuatu apapun yang dapat meng-

ada secara otomatis.

…….

Ini dapat dimengerti lebih muda oleh semuanya bahwa segala

sesuatu adalah tanda dan nama Allah, kita katakan bahwa seluruh

alam adalah nama Allah. Tapi nama di sini berbeda dengan nama-

nama yang diberikan ke hal-hal yang umum. Sebagai contoh, jika

ingin menunjukkan lampu atau sepeda motos kepada seseorang,

kita menyebutkan namanya. Hal yang sama kita lakukan dalam

kasus manusia atau Zayd. Tapi, terbukti bahwa ini tidaklah

mungkin dalam konteks Wujud yang memiliki sifat-sifat yang

mahatinggi tiada terhingga.”

Nama memberikan berbagai esensi yang berbada kepada Wujud

Yang MahaTunggal. Nama memberikan berbagai makna

konsepsional yang berbeda kepada Wujud Yang MahaTunggal.

Nama memberikan berbagai gradasi yang berbeda kepada Wujud

Yang MahaTunggal. Esensi, makna konsepsional maupun gradasi

diberikan dalam alam yang imajinatif atau subyektif. Imajinatif jika

dipandang relatif terhadap Wujud Yang Maha Mutlak. Kenapa?

Karena telah dibuktikan bahwa jika keberadaan dari Wujud Yang

Maha Mutlak obyektif, maka tidak mungkin semua selain dirinya

mempunyai keberadaan yang obyektif kecuali identik dengan

Wujud Yang Maha Mutlak itu sendiri. Karena jelas bahwa Wujud

Yang Maha Mutlak keberadaanya benar-benar obyektif, maka

segala sesuatu yang nampak “ghair” atau “Wujud Yang Maha

Mutlak ini hanya “ada” secara subyektif saja, bukan secara

obyektif. Artinya penciptaan semua di alam plural ini terjadi dalam

Page 56: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

alam imajinasi, bukan alam nyata. Maha Suci Ia Yang Maha Nyata

dan tidak ada suatu apa pun yang Nyata kecuali Ia.

Qur’an mengatakan : Allah adalah Cahaya Langit dan Bumi …(QS.

An-Nur 33). Tidak dikatakan bahwa langit dan bumi diberi

iluminasi oleh cahaya. Alasannya adalah bahwa langit dan bumi

adalah non-entitas (bukan sesuatu). Tidak ada apapun dalam

dunia kita yang mempunyai eksistensi independen. Tidak ada yang

maujud kecuali Allah, (Paragraf ini dicuplik dari penjelasan Imam

Khomeini dalam buku Light Within Me, hal 126-127)…

Dengan rahmatNya, dan petunjukNya serta berkah Nabi-Nya

Muhammad (S.A.W.W) dan para Imam Suci (a.s), penulis

mengajak seluruh pembaca sekalian untuk merenungi makna kata

imajinasi yang digunakan di sini. Imajinasi di sini bukanlah fantasi.

Imajinasi di sini adalah pemahaman. Seperti yang telah dikutip

oleh Prof. Henry Corbin dari Syaikh Al-Akbar ‘Ibnu ‘Arabi;

“This the world is pure representation (mutawahham), there is no

substantial existence; that is the meaning of Imagination…

Understand then who you are, understand what your selfhood is,

what your relation is with the Divine Being; understand whereby

you are He and whereby you are other than He, That is, the world,

or Whatever you may choose to call it. For it is in proportion to this

knowledge that the degrees of preeminence among Sages are

determined. “(Creative Imagination in the Sufism of Ibn ‘Arabi,

Henry Corbin, Princeton University Press, Princeton, N.J., 1969,

pp. 192).

Yang terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut;

“Jadi alam ini adalah representasi murni (mutawahham), tidak ada

keberadaan yang substansial; itulah makna Imajinasi…..

Pahamilah kemudian siapa Anda, pahamilah apa kedirian Anda,

apa hubungan Anda dengan Wujud Tuhan; pahami bahwa Anda

adalah Dia dan bahwa Anda adalah selain Dia. Itulah, alam, atau

apapun yang Anda pilih untuk menyebutnya. Karena derajat

Page 57: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

keutamaan di antara orang-orang yang selamat, sebanding

dengan pengetahuan ini.”

Dalam Doa Kumayl Ibnu Ziyad, Imam Ali bin Abi Thalib (a.s)

merintih kepada Allah;

“Aturooka mu’adzidzibi binaarika ba’da tauhiidika

waba’da man thowaa ‘alaihi qolbii min ma’rifatika

walahijaabihhi lisaani min dzikrika

wa’taqadahuu dhomiiri min hubbik

wa ba’da shidqi’tiroofi wadu’aaii khoodi’an li rubuubiyyatik

Haihaata …

Anta akromu min an tudhoyyi an man robbaitah”

Yang terjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut:

“Apakah Engkau akan menyiksaku dengan neraka-Mu,

setelah aku mentauhidkan-Mu

setelah hatiku tenggelam dalam makrifat-Mu

setelah lidahku bergetar menyebut-Mu

setelah jantungku terikat dengan cinta-Mu

setelah segala ketulusan pengakuan dan permohonanku

seraya tunduk bersimpuh pada rububiyah-Mu?

Tidak………,

Engkau terlalu mulia untuk mencampakkan orang yang Engkau

ayomi,”

Syaikhul Akbar Ibn ‘Arabi bersyair;

Engendered being is only imagination,

yet in truth it is the Real.

He who has understood this point

has grasped the mysteries of the Path

(Fusuus 159, Ibn ‘Arabi, diambil dari The Sufi Path of Knowledge,

William C. Chittick, State University of New York Press, Albany,

1989, pp. 143)

Page 58: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Terjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut;

Bermacam-macam wujud hanyalah imajinasi,

tapi sebenarnya itu adalah Yang Nyata.

Ia yang telah mengetahui hal ini

telah memahami rahasia dari Jalan

Imajinasi di sini adalah Imajinasi Aktif, -yang tidak lain merupakan

suatu organ tajalli yang esensial karena ia adalah organ

penciptaan dan karena penciptaan tidak lain adalah tajalli. Wujud

Yang Maha Mutlak adalah Penciptaan karena Ia ingin mengenal

dirinya sendiri dalam wujud-wujud yang mengenal-Nya. Jadi

Imajinasi Aktif tidak dapat disifati sebagai ilusif, karena ia adalah

organ dan substansi penampakan yang mesti dan spontan ini.

Wujud manifestasi kita adalah Imajinasi uhan; dan Imajinasi kita

sendiri adalah Imajinasi dalam Imajinasi-Nya. (Paragraf ini disadur

juga dari Creative Imagination in the Sufism of Ibn ‘Arabi, Henry

Corbin, Princeton University Press, princeton, N.J, 1969, pp. 190)

Imajinasi teofani mempunyai dua fungsi; sebagai Imajinasi

penciptaan yang mengimajinasikan Penciptaan dan Imajinasi

Makhluk yang mengimajinasikan Penciptaan. Hati (al-qalb)

merupakan suatu “organ lembut” dalam diri manusia yang

mempunyai kemampuan menangkap visi-visi teofanik. Visi-visi

teofanik adalah pandangan-pandangan kepada berbagai tajalli

Tuhan yang ada dalam alam Imajinasi teofani.

Eksisitensi alam terbentang luas dalam alam Imajinasi. Untuk

memperjelas hal ini mari kita renungi sejenak tentang imajinasi

kita. Sifat-sifat imajinasi kita sama dengan sifat-sifat eksistensi

alam ini. Imajinasi kita, -seperti yang kita alami di alam mimpi-,

merupakan barzakh antara ruh dan jasad, sedang eksistensi alam

ini merupakan barzakh antara Wujud Mutlak dengan ketiadaan

Mutlak. Seperti alam yang kita lihat dalam mimpi adalah spiritual

dan material, bermakna dan berbentuk, demikian pula alam yang

dilihat oleh Tuhan dalam “mimpi”-Nya terbentuk dari Wujud dan

ketiadaan. Ketika kita angun tidak dan ingin memahami mimpi

kita, kita berusaha menginterpretasikan mimpi tersebut atau pergi

Page 59: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

ke ahli tafsir mimpi untuk melakukannya bagi kita. Demikian juga,

ketika kita mati dan “bangun” ke mimpi kosmik Tuhan, kita akan

memperoleh interpretasi atau tafsir mimpi kita. (walaupun

kebangunan itu sendiri adalah tahap lain dalam mimpi kosmik).

Alam ini adalah Dia sekaligus bukan Dia (Huwa/Laa Huwa).

Argumentasi filosofisnya amat simpel, kalau alam ini bukan Dia

berarti ada sesuatu selain Dia. Padahal Dia adalah Keberadaan

Mutlak, sehingga selain Dia pasti adalah ketiadaan mutlak.

Sebaliknya kalau alam ini Dia, maka karena alam ini tersusun atas

beberapa entitas yang lebih kecil. Dia-pun tersusun (murakkab).

Dan Keberadaan Mutlak jelas tidak tersusun atas bagian-bagian

yang lebih kecil (Baca kemabli Renungan Kedua di buku ini

Renungan Tauhid). Renungan mendalam tentang eksistensi alam

ini menyadarkan kita akan adanya sifat dasar eksistensi yang

mendua (ambigu) ini.

Mungkin tidak ada frasa yang dapat demikian gamblang dan

simpel yang menjelaskan hal ini lebih dari Sabdar Amirul

Mukminim Imam ‘Ali bin Abi Thalib (a.s) dalam Nahjul-Balaghah;

“Dia (Allah) maujud bukan karena suatu ciptaan. Bukan pula

muncul dari ketiadaan. Dia “ada” bersama dengan segala sesuatu

namun tidak dengan suatu kesertaan. Bukan pula Dia lain dari

segala sesuatu disebabkan keterpisahan darinya. Dia adalah

Pelaku, namun tanpa (menggunakan) gerak ataupun alat. Maha

Melihat, meskipun sebelum adanya suatu makhluk apa pun.

Sendiri, disebabkan tak adanya sesuatu yang dengannya Ia

merasa terikat ataupun gelisah bila ia terpisah dari-Nya.” (Mutiara

Nahjul Balaghah, Sayyid Muhammad Al-Baqir, Mizan, Bandung,

1990, hal. 22).

Atau juga seperti Sabda Beliau yang lain dalam Nahjul-Balaghah;

“Tiada Ia “mendiami” sesuatu sehingga dapat disebut. Ia “ada” di

sana. Dan tiada Ia berpisah dari sesuatu sehingga dapat disebut.

Ia “tidak ada” di sana.” (Mutiara Nahjul Balaghah, Sayyid

Muhammad Al-Baqir, Mizan, Bandung, 1990, hal. 24).

Page 60: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Mengenai ketidak tersusunan (ketakterpilah-pilahan)-Nya, ini

dapat diketahui dengan merenungi Sabda Beliau berikut ini:

“Maka barangsiapa meletakkan suatu sifat kepada-Nya, sama saja

dengan seseorang yang menyertakan sesuatu dengan-Nya. Dan

barang siapa menyertakan sesuatu dengan-Nya, maka ia telah

menduakan-Nya. Dan barang siapa menduaka-Nya, maka ia telah

memilah-milahkan (Zat)-Nya. Dan barang siapa memilah-

milahkan-Nya, maka ia sesungguhnya tidak mengenal-Nya. Dan

barang siapa tidak mengenal-Nya, akan melakukan penunjukan

kepada-Nya, maka ia telah membuat batasan tentang-Nya. Dan

barang siapa berkata : “Di manakah Dia? , maka sesungguhnya ia

telah menganggap-Nya terkandung dalam sesuatu. Dan barang

siapa berkata: “Di atas apakah Dia?”, maka sesungguhnya ia telah

mengosongkan sesuatu dari (kehadiran)-Nya.” (Mutiara Nahjul

Balaghah, Sayyid Muhammad Al-Baqir, Mizan, Bandung, 1990, hal.

22).

Syaikh Al-Akbar Ibn ‘Arabi mengutip ayat Qur’an yang

menunjukkan kepada realitas Huwa/Laa Huwa dari alam ini Qur’an

mengatakan. “Bukan engkau yang melepar ketika engkau

melempar, tapi Tuhan yang melempar.” (QS 8 : 17). Ayat tersebut

menegaskan realitas individu dari Nabi, kemudian menegaskan

dengan mengatakan bahwa sebenarnya Tuhan-lah yang berada di

balik permunculan tersebut. Syaikh Al-Akbar melanjutkan,

“But the clear formulation of this question is terribly difficult.

Verbal expression (‘ibaara) falls short of it and conceptualization

(tasawwur) cannot define it, because it quickly escapes and its

properties are contradictory. It is like His wordf, “You did not

throw, “so He negated “whwn you threw,” so He affirmed, “but

God threw, “so He negated the engendered existence (kwan) of

Muhammad and affirmed Himself as identical (‘ain) with

Muhammad, since He appointed for him the name “God”. (II

216.12) (The Sufi Path of knowledge, William C. Chitick, State

University of New York Press, Albany. 1989, pp. 115)

Terjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut;

Page 61: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

“Tapi formulasi yang jelas mengenai pertanyaan ini amat sulit.

Ekspresi verbal (‘ibaara) tak bisa mengungkapkannya dan

konseptualisasi (tasawwur) tidak dapat mendefinisikannya, karena

ini akan lepas dengan segera dan sifat-sifatnya kontradiktif. Ini

adalah seperti firmanNya, “bukan engkau yang melempar, “maka

Ia menegasikan, “ketika engkau melempar”, maka Ia

menegaskan, “tapi Tuhan yang melempar, “maka Ia menegaskan

eksistensi (kawn) Muhammad dan menegaskan Diri-Nya identik

(‘ain) dengan Muhammad, karena Ia menunjuk baginya nama

“Tuhan.”

Kembali menurut Syaikh Al-Akbar Ibn ‘Arabi, realitas Huwa/Laa

Huwa menemukan ekspresinya yang terjelas dalam kosmos melalu

imajinasi (khayaal).Dalam mimpi, sebagai contoh, yang

merupakan sebuah fungsi imajinasi, seorang manusia melihat

benda-benda material yang tidak merupakan benda material.

Obyek-obyek yang dilihatnya mempunyai bentuk material, tapi

mereka tidak ada di dunia benda-benda material, tapi dalam alam

imajinasi/jiwa. Imajinasi dapat menangkap sebuah makna (ma’na)

tanpa bentuk luar apapun dan memberikannya kepada sebuah

bentuk sensorik tertentu.

Perlu penulis tekankan di sini bahwa kemenduaan (ambiguitas)

alam ini tidak melanggar prinsip non-kontradiksi logis. Alam

sekaligus sebagai Huwa/Laa Huwa tidak kontradiktid. Kenapa?

Karena alam adalah Huwa di lihat dari satu sudut pandang, dan

alam adalah Laa Huwa ditinjau dari sudut pandang lain. Ditinjau

dari eksistensinya alam adalah Huwa. Sedang ditinjau dari

esensinya yang membuat alam ini nampak plural-, alam adalah

Laa Huwa. Di sini penulis kurang setuju dengan pendapat.

Mahaguru penulis YM. Syaik Al-Akbar Ibn ‘Arabi yang dikutip oleh

William C. Chittick sebagai berikut;

“God posseses stregth because of the inaccessibility (‘izza) of

some, -or all- of the possible things, that is, the fact that they do

not accept opposites. One of the effects of strength is the creation

Page 62: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

of the World of Imagination in order to make manifest within it the

fact that it bring together all opposites (al-jam’bayn al-addad). It

is impossible for snse perception or the rational faculty to bring

together opposites, but it is not impossible for imagination.” (The

Sufi Path of Knowledge, William C. Chittick, State University of

New York Press, Albany, 1989, pp. 115).

Terjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut;

“Tuhan mempunyai kekuatan karena ketaktercapaian (‘izza)

beberapa, -atau semua-, hal-hal yang mungkin, yaitu bahwa

mereka tidak menerima hal-hal yang berlawanan. Satu dari efek

kekuatan adalah penciptaan Dunia Imajinasi untuk membuat

manifestasi di dalamnya kenyataan bahwa ia membawa bersama

seluruh hal-hal yang berlawanan (al-jam’byan al-addaad). Adalah

tidak mungkin bagi persepsi inderawi ataupun fakultas rasional

untuk membawa bersama hal-hal yang berlawanan, tapi ini

mungkin untuk imajinasi.”

Perlu penulis sedikit garis bawahi di sini bahwa Syaikh Al-Akbar

berpendapat bahwa “penciptaan” telah menghasilkan watak

ambigu eksistensi alam. Selanjutnya, Beliau YM. Menafsirkan

ambiguitas eksistensi alam ini sebagai kontradiksi rasional,

sehingga fakultas rasional tidak akan bisa menerimanya. Sedang

kami, penulis yang mahanista dan mahadho’if ini sedikit ingin

mengungkapkan pendapat kami yang sedikit berbeda, yaitu;

ambiguitas eksistensi alam ini bukan kontradiksi rasional, sehingga

fakultas rasional bisa menerimanya. Tapi, penulis sepakat bahwa

hal ini bisa dimengerti oleh imajinasi, dan penulis sepakat pula

dengan implikasi praktisnya bahwa hal ini bisa dimengerti oleh

imajinasi, dan penulis sepakat pula dengan implikasi praktisnya

bahwa dalam memahami alam ini diperlukan pada penggunaan

yang optimal fakultas imajinasi. Alih-alih mengatakan penciptaan

ini tidak rasional atau tidak logis penulis mengatakan bahwa

penciptaan ini rasional dan logis walaupun penjelasan secara

mendetail tentang penciptaan secara rasional murni sulit. Penulis

Page 63: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

yakin bahwa penjelasan yang benar dari fakultas imajinatif tentang

penciptaan tidak pernah dan tidak akan pernah melanggar prinsip

non-kontradiksi logis. Tapi, penulis pun yakin bahwa kalau pun

kelihatannya ada sedikit perbedaan antara pendapat Syaikh Al-

Akbar dengan pendapat ini, perbedaan itu hanyalah karena

masalah pengungkapannya saja, dan tidak hakiki.

Meminjam istilah Imannuel Kant, memahami kosmologi penciptaan

dalam dan dengan Imajinasi Teofani adalah termasuk dalam hal-

hal yang supra-logis, yang jika dicoba dianalisis secara rasional

tapi kurang matang akan menjerumuskan kita pada hal-hal yang

nampaknya kontradiktif (biasanya disebut sebagai paralogisme).

Seperti halnya apakah bijak berusaha memahami secara logis

alunan “Air on G-String” dari komponis besar Johann Sebastian

Bach? Tentu tidak tepat. Makna yang disampaikan oleh “Air on G-

String” harus dipahami dengan rasa seni, tidak dengan logika. Tapi

ini bukan berarti bahwa “Air on G-String” itu tidak logis. Karena

tidak melanggar hukum logika manapun. Pernyataan yang lebih

tepat adalah “Air on G-String” semestinya tidak dipahami dengan

logika. Demikian pula hakikat pesan yang hendak disampaikan

oleh Syaikh Al-Akbar, pahamilah penciptaan dengan Imajinasi

Aktif, dengan Imajinasi Teofani. Hanya Imajinasi dalam Imajinasi-

Nya lah yang paling tepat untuk memahami keseluruhan hakikat

alam yang imajinatif ini. Mari kita renungi sebuah cuplikan dari doa

Ash-Shobah Imam ‘Ali bin Abi Thalib (a.s) berikut ini;

“Yaa man qorba min khothorootizh-zhunuun

wa ba’uda al-lahazhootil ‘uyuun”

yang terjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut;

“Wahai yang dekat dengan khatharaati azh-zhunuun (pikiran yang

melintas) dan jauh dari pandangan mata.”

Bagaimana kita bisa naik ke alam-alam kesadaran yang lebih

tinggi bangun dari satu impian masuk ke dalam impian lain yang

lebih nyata dan memperoleh pengetahuan-pengetahuan yang lebih

tinggi? Doa dan zikir baik yang nampak maupun yang khofiy,

disertai dengan tafakkur terus menerus tentang Tuhan mungkin

Page 64: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

merupakan satu cara. Betapa rindunya kita akan suatu maqam

yang lebih di miliki oleh Pemimpin Para Wali Yang Mulia Amirul

Mukminim Imamul Muthadin ‘Ali bin Abi Thalib (a.s) yang

diisyaratkan dalam Sabda Beliau berikut ini;

Seorang laki-laki bernama Dzi’lib Al-Yamani bertanya: “Dapatkah

Anda melihat Tuhanmu, wahai Amir Al-Mukmini?” Jawab Imam Ali

a.s : “Akankah aku menyembah sesuatu yang tidak kulihat?!”

“Bagaimana Anda melihat-Nya?” tanya orang itu lagi. Maka beliau

memberikan penjelasannya: “Dia (Allah) takkan tercapai oleh

penglihatan mata, tapi oleh mata-hati yang penuh dengan hakikat

keimanan. Ia dekat dari segalanya tanpa sentuhan. Jauh tanpa

jarak. Berbicara tanpa harus berpikir. Berkehendak tanpa perlu

berencana. Berbuat tanpa memerlukan tangan. Lembut tetapi

tidak tersembunyi. Besar tapi tidak teraih. Melihat tapi tidak

bersifat inderawi. Maha Penyayang tapi tidak bersifat lunak.

Wajah-Wajah merunduk di hadapan keagungan-Nya. Jiwa-jiwa

bergetas karena ketakutan terhadap-Nya. (Mutiara Nahjul

Balaghah, Sayyid Muhammad Al-Baqir, Mizan, Bandung, 1990, hal.

25).

Wallohu a’lam bish-showab. Walhamdulilahirobbil’alamin.

Washolallohu ‘ala sayyidun Muhammadin wa aalihith-thoohiriin.

Wa la haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhiim.

Page 65: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Renungan 8

Bersatu dalam Melodi Cinta

Dan Majnun pun terhenyak, tak kuasa ia menutup matanya barang

sekejap. Betapa sempurnanya lentik matanya, lesung pipit yang

senantiasa menghiasi senyum lembutnya. Semampai sempurna

tubuhnya, senantiasa tertunduk malu wajahnya. Dan mengapa

nafasnya dan desahnya seolah selalu tersipu? Ungu kehijauan

alami menghiasi bawah kelompak matanya. O…., kesempurnaan

keindahan yang mahacantik! O…, Laila! O,…Laila!

Tapi, geram permusuhan kesukuan ayah Laila mencampakkan

seluruh harapan dan getaran rasa. Gigi-gigi ayah Laila senantiasa

beradu menahan dengan mahadahsyat terhadap semua orang dari

Suku Majnun. Beliau menyaksikan dan mendnegar apa yang telah

dikatakan orang banyak “Majnun, -orang termulia dalam ilmu

maupun hartanya diantara seluruh pemuda kita-, telah jatuh cinta

pada Laila. Majnun telah gila oleh cintanya. Tak dilihatnya lagi

dendam turun temurun antara sukunya dan suku Laila. Majnun

telah benar-benar mencintai Laila. Siang dan malam, “Laila” saja

yang terucap pada siapapun. Kecantikannya. Keanggunannya.

Kesuciannnya. Ke…..nya, Ke….nya dan Ke…nya”. Ayah Laila

bertindak tegas, Laila dikurung dalam rumah, tak boleh keluar dari

pekarangan rumah, agar tiada satu pun Majnun dapat melihat

bahkan mendengar langkah Laila.

Ooo, rembulan telah tiga surya kulewati tanpa menatap wajah

Laila. Betapa gundah hati nan dipenuhi dengan gejolak asmara ini.

Betapa pilu relung-relung rindu nurani nan dibanjiri dengan

airmata cinta ini. Betapa mungkin kulewati dirimu dan surya tanpa

Page 66: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

lentik matanya. Dan apatah arti Sang Waktu dan Hayat yang ada

di dalamnya tanpa tunduk malu Laila?

Dalam terang-reamangnya cahaya rembulan, pelahan ada satu

bintik keputih-putihan dari kandang domba di pekarangan Laila

mendekat dan mendekat. Semakin dekat semakin jelas. Sang

penggembala domba keluarga Laila pulang setelah usai tugasnya.

Duhai Majnun, apa gerangan yang engkau sedihkan ? Laila-

kah? Sungguh ia senantiasa menatapi domba-dombaku

ketika masuk kandan dari jendela kamarnya. Ia pun tampak

berduka dan sayu. Tampaknya cintanya padamu telha

membakar sari-sari hasratnya.

Terima kasih duhai gembala budiman. Esok hari kan kubeli

pakaian domba, dan akupun akan datang padamu dengan bulu

domba, kepala domba dan tanduk domba. Aku akan menjadi

domba mu. Aku rela menjadi domba mu. Dan, saat itulah yang

kuinginkan! Saat dimana Laila menatap ku dan aku pun makin

menyadari lentik sempurna bulu matanya, dan percik kemilau air

matanya. Aku lah domba Laila. Namaku Majnin. Namaku Majnun

domba Laila. (Musyawarah Brung, Fariduddin Attar Naishapur)

Demikian hembat Cinta telah mengubah Majnun, -idola

kesuksesan para pemuda di masanya-, menjadi seekor domba

Laila. Ia melewatkan malam-malamnya di kandang kumuh domba.

Meninggalkan kasur empuk dan aroma-aroma parfum wangi di

rumah megahnya. Demikian hebat Cinta telah mengubah Majnun,

-pemuda yang dikejar beribu wanita cantik-, sehingga Ia rela

hidup beserta binatang-binatang kotor yang kandangnya selalu

dihiasai denan bau tahi-tahi yang telah membusuk. Tiada lagi rasa

mual, tiada lagi rasa jijik, tiada lagi rasa segan, tiada lagi harga

diri, tiada lagi penghalang bagi Majnun untuk menatap sekilas

kilau wajah kekasihnya, Laila. Inilah Cinta!

Perlu dicatat kata-kata Cinta yang digunakan disin tidak identik

dengan Cinta Syahwat antara dua orang yang berlawanan jenis

kelaminnya. Tidak pula dengan Cinta akan hal-hal yang bersifat

fisikal saja. Kata Cinta dalam makalah ini diartikan sebagai Cinta

dalam arti luas, seperti Cinta seorang Ibu terhadap anaknya, Cinta

Page 67: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

seorang anak terhadap kucingnya, Cinta seorang petualang

terhadap pemandangan, Cinta seorang dermawan terhadap

pengemis, Cinta manusia terhadap sesama dan lain-lain. Cinta

dalam arti luas lebih suci, bersih dari pamrih-pamrih material.

Tidak ada pamrin dalam Cinta kecuali pedihnya Cinta itu sendiri.

Mengapa sedih? Karena jika ada Cinta pasti ada kerinduan dan

ujung dari rindu adalah si Pecinta telah identik dengan yang

dicintainya, dan ini secara umum tidak mungkin. Jadi pedihnya

Cinta itu tiada ujung. Perhatikan seorang Ibu yang menikmati

kekhawatirannya saat anaknya terlambat pulang dari sekolah.

Cinta dapat membuat semua yang tidak mungkin menjadi

mungkin. Kekuatan Cinta tersembunyi di relung-relung rahasia

semesta. Kekuatan ini muncul di berbagai zaman dengan berbagai

peristiwa pengorbanan besar dalam sejarah. Kekuatan ini muncul

di berbagai peristiwa dengan kejadian-kejadian mu’zizati. Mari kita

renungi kembali sajak Jalaluddin Rumi yang dikutip di awal

makalah ini.

Cinta adalah rahasia keharmonisan alam. Sesuatu yang mencintai

suatu obyek tertentu, akan menjadikan obyek itu ekstensi drai

eksistensinya sendiri. Sesuatu yang mencintai suatu obyek

tertentu, akan berusaha melakukan segala sesuatu yang

mendekatkan dirinya pada obyek tersebut betapapun sulitnya.

Sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akab berusaha

melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna bagi obyek yang

dicintainya. Jika dua obyek saling mencintai, maka maisng-masing

akan berusaha melakukan segala sesuatu yang baik bagi yang

lainnya. Inilah harmoni. Harmoni adalah kumpulan simetri-simetri

beberapa hal. Simetri itu indah. Simetri itu menunjukkan bahwa

suatu obyek identik dengan obyek lain, ditinjau dari suatu sudut

pandang tertentu. Cinta dengan segenap geraknya menuju suatu

harmoni pada puncaknya akan menghasilkan penyatuan

substansi antara pecinta dengan yang dicintainya. Gerakan

substansial antara pecinta dan yang dicintainya ini telah dibuktikan

secara filosofis oleh Filosof Besar asal Iran Mulla Shadra, dan telah

dibuktikan oleh beberapa eksperimen psikologi mutakhir. Evolusi

Page 68: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

foto sebelum menikah sampai hari tua dari banyak pasangan

suami-istri menampakkan suatu fenomena umum bahwa bentuk

wajah mereka menjadi semakin mirip dengan bertambahnya usia

mereka. Ini salah satu bukti eksperimental yang sederhana tapu

jelas tentang gejala penyatuan antara pecinta dengan yang

dicintainya tersebut.

Para pecinta Tuhan, terserap ke dalam keagungan Tuhan setiap

saat. Maka ada suatu pertanyaan yang amat penting. Apakah

mungkin suatu saat ia benar-benar bersatu menjadi Tuhan,

ataukah ia tidak mungkin dan tidak pernah akan mungkin bersatu

dengan Tuhan? Menjawab pertanyaan ini ada dua golongan besar

‘arif sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Ibrahim Gazur I-

Ilahi;

“…kaum Sufi seperti Syaikh Syihabuddin Suhrawardi

mempertahankan bahwa dalam Fana, yang terbatas (Banda)

menjadi k’anahu hu (seperti Dia) dan buku Huu Huu (Dia, Dia),

seperti besi dalam api yang menjadi serupa api dan bukanlah api

itu sendiri; realitas besi adalah sama sekali berbeda dari api.

Dalam Nafhatu’l Una, 300 Wali adalah pengikut aliran ini, dan 300

lainnya adalah pengikut Syaikh-i-Akbar, yang mempertahankan

bahwa Banda menjadi Huu Huu.” (Ana Al-Haqq, Syaikh Ibrahim

Gazur I-Ilahi, terjemahan, Rajawali Pers, 1986, hal. 21).

Husein bin Manzhur Al-Hallaj adalah contoh pecinta Tuhan yang

bermazhabkan Huu Huu. Al-Hallaj terkenal dengan perkataannya

“Ana Ak-Haqq” (Akulah Al-Haqq/Akulah Tuhan). Ia di eksekusi di

Baghdad pada 26 Maret 922. Al-Hallaj menjadi simbol bagi pecinta

Tuhan yang menderita, dan bagi orang-orang yang percaya

tentang kesatuan pecinta dengan Tuhan, karena mabuk Cinta

Ilahi.

Penulis tidak ingin menganalisis lebih lanjut mana yang benar di

antara kedua mazhab ini. Ini benar-benar di luar jangkauan

penulis, tapi marilah kita renungi ungkapan doa dari Imam ‘Ali

Page 69: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Zainal ‘Abidin yang akurat menggambarkan beberapa hal tentang

Cinta Ilahi ini;

Untuk-Mu saja tercurah himmah (keinginan, hasrat, tekad,

semangat)-ku

kepada-Mu jua terpusat hasratku

Engkaulah hanya tempat kedambaanku-tidak yang lain

Karena-Mu saja aku tegak terjaga-tidak karena yang lain

Perjumpaan dengan-Mu kesejukan hatiku

Pertemuan dengan-Mu kecintaan diriku

Kepada-Mu kedambaanku

Pada cinta-Mu tumpuanku

Pada kasih-Mu gelora rinduku

Ridha-Mu tujuanku

Melihat-Mu keperluanku

Mengampingi-Mu keinginanku

Mendekati-Mu puncak permohonanmu

Menyeru-Mu damai dan tenteramku

Di sisi-Mu penawar deritaku

penyembah lukaku

penyejuk dukaku

penghilang sengsaraku

Birohmatika Yaa Arhamar-rohimiin

Washolalloohu ‘ala Muhammadin wa aalihith-thoohiriin.

Page 70: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Renungan 9

Kemiskinan Ruhaniah

Dalam salah satu magnum opusnya, “The Art of Loving”, Eric

Fromn menjelaskan tentang dua buah keadaan jiwa manusia,

being dan becoming. Terjemahan secara tepat kedua istilah ini ke

dalam peristilahan Indonesia secara akurat amat sulit.

Modus being merupakan suatu keadaan dimana seseorang telah

merasa menjadi sesuatu. Misalnya, saya telah menjadi suami

dari Nur, saya telah menjadi pemilik mobil BMW, saya telah

menjadi orang shalih, saya telah menjadi orang dengan status

sosial cukup, dan lain-lain. Dengan pengertian lain yang telah

primodrial, modus being merupakana suatu keadaan dimana

seseorang telah merasa memiliki sesuatu. Misalnya, saya telah

memiliki Nur sebagai istriku, saya telah memiliki mobil BMW,

saya telah menjadi orang shalih, saya telah memiliki kedudukan

sosial yang cukup, dan lain-lain.

Modus being and becoming dapat diartikan secara ringkas sebagai

memiliki dan menjadi.

Jika seseorang berada dalam modus being, maka terhadap

sesuatu yang telah merasa dimilikinya akan timbul suatu perasaan

hambar dan bosan. Sedang jika ia berada dalam modus becoming,

maka terhadap suatu yang belum dimilikinya dan ingin

memilikinya, akan timbul suatu gairah yang berbanding lurus

dengan kuatnya keinginannya untuk memiliki hal itu. Sebagai

contoh, betapa besar dan indahnya perasaan seorang laki-laki

yang sedang jatuh cinta kepada seorang wanita. Manakala wanita

itu masih belum benar-benar menjadi istrinya, gairahnya menyala-

yala, sikapnya demikian lembut dan penuh kasih sayang.

Segalanya menjadi indah di mata laki-laki. Bahkan semua cacat-

cacat kecilnya pun bisa tampak dengan hiasan. Ini merupakan

modus becoming dari proses hubungan antara laki-laki dan wanita.

Namun begitu wanita tersebut menjadi istrinya, dan laki-laki itu

Page 71: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

merasa memiliki istrinya secara penuh, sering terjadi bahwa

lambat laun sikap maupun gairahnya terhadap istrinya turun, dan

seperti yang kita lihat begitu banyak pasangan seolah-olah pada

modus becoming-nya amat ideal dan serasi, ternyata sering

kandas pada modus being-nya.

Modus becoming adalah memberikan dinamika dan kemajuan

terus tiada henti. Hal ini karena subyek pelaku modus ini selalu

merasa kurang, merasa miskin terhadap apa yang hendak

dicapainya. Dalam artian positifnya, ini akan menghasilkan suatu

ihtiar tiada henti yang menghasilkan begitu banyak intuisi,

kreatifitas dan berbagai kemampuan lain. Dalam istilah

keagamaan, dihadapan kesempurnaan Yang Maha Agung, manusia

harus merasa dirinya mahamiskin, mahafakir, tiada memiliki

kekuatan dan kemampuan apapun yang perlu dibanggakan. Ini

adalah pengejawantahan sifat rendah-hati sejati.

Modus being adalah kemujudan, kemandegan atau stagnasi. Hal

ini karena pelaku modus ini sudah merasa memiliki sesuatu,

merasa punya, merasa mempunyai kualitas-kualitas unggul

tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Ini akan menghasilkan

suatu keadaan mandeg tanpa ihtiar untuk memperbaiki diri, dan

merupakan gunung hambatan yang amat dahsyat yang

menghalangi perkembangan seluruh potensi kemanusiaan kita.

Dalam istilah keagamaan, ini mencerminkan suatu sifat sombong

dan takabur, yang merupakan sifat-sifat yang dimurkai Yang Maha

Agung.

Karena itu pula dikatakan bahwa, “Kemiskinan ruhaniah (al-faqr)

merupakan awal dari kearifan.” Jika seseorang merasa miskin

amal, miskin ‘ilmu, miskin secara ruhaniah, dipenuhi dengan dosa

dan keburukan, pastilah ini akan merendah serendah-rendahnya

dihadapan Allah Yang Maha Agung. Ini seperti yang dirintihkan

oleh Imam ‘Ali bin Abi Thalib (a.s) dalam doa Kumayl Ibnu Ziyad;

Wa ana’abdukadh-dho’ifudz-dzaliilul-haqiirul-miskiinul

mustakiin.

Page 72: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Padahal aku hamba-Mu yang lemah, rendah, hina, malang

dan papa.

Semakin seorang hamba mengenal Allah, semakin sadar ia akan

kerendahan dirinya dan Keagungan Allah, semakin cepat pula Allah

menariknya mendekati diri-Nya. Semakin dekat hamba tersebut

pada Allah semakin ia merasa miskin, miskin sekali, tak punya

satu kualitas kebaikan apa-pun, sehingga pada puncaknya sang

hamba akan lenyap dalam keagungan Tuha. Seperti yang

dikatakan oleh Imam ‘Ali bin Abi Thalib (a.s) dalam doa Ash-

Shobah.

Yaa man tawahhada bil ‘izzi wal baqaa

Waqoharo ‘ibaadahu bil mauti wal fanaa

Wahai yang Tunggal dalam Keagungan dan Baqa

(kekekalan)

Dan menaklukkan hambanya dengan kematian dan Fana

(kelenyapan)

Washolallohu ‘ala Muhammadin wa aalihith-thoohiriin

Walhamdulillah

Wallohu a’lam bishshowab

Page 73: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Renungan 10

Renungan Dalang

Bismillah. Alhamdulillah. Dengan Nama Allah, Segala Puji Bagi

Allah, Alam-alam ini semua adalah Nama Allah. Dan seluruh hal

dalam ribuan dunia dan akhirat ini senantiasa memuji Allah.

Alkisah, Pak Dalang datang ke kenduri memainkan wayang Petruk,

wayang Semar dan wayang Bagong, wayang kulit-wayang kulit.

Mati tapi hidup. Kulit-kulit berukir yang memiliki karakter. Pak

Dalang memberi kehidupan pada wayang Petruk, Pak Dalang

memberik karakter pada Petruk, Kalau Semar lagi mendem, yang

mendem adalah Pak Dalang, Kalau Semar lagi prihatin, Pak Dalang

lagi prihatin, Kalau dunia perwayangan lagi wingit, yang wingit yaa

Pak Dalang.

Wayang itu artinya bayangan, bahasa arab-nya al-ziil. Yang

ditonton bayangannya bukan kulitnya. Bayangan Yudistira, raja

kaum haq, bergerak-gerak dan berceramah. Aku itu punya jimat.

Jimat Pandawa yang tak terkalahkan. Jimat kalimusada (kalimat

syahadat). Pandawa manifestasi utama pesan Dalang tenang.

Karena jimat ini konon tak terkalahkan. Dan karena Pandawa

sudah ma’rifat, kalau jimat yang konon tak terkalahkan itu

sebenarnya bukan konon tak terkalahkan. Tapi pandawa sampun

makrifat kalau jimat ini mesti (niscaya) tak terkalahkan. Pandawa

Page 74: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

sudah tapabrata mengenai ke-bayangananya (kewayangannya)

selama diasingkan di hutan. Sehingga Bima lebih sreg nyedot

karakter-karakter keperkasaan Dalang (al-qowiyyu) maupun

kegagahannya (al-qohhaaru). Arjuna lebih sreg diberi karakter-

karakter kinasih (ar-ro’uf), kecantikan (al-jamiil), kekesatriaan

(futuhaaf) dan batin-batin Sirr kosmis. Yudistira lambang kearifan

puncak. Manusia yang telah tercerahkan dan mengetahui hakikat-

hakikat, tapi juga turut serta dengan aktfi memimpin negara,

menyerap asma al-‘aruffu, al-hakimu, al-‘azizu, al-khobiiru dan

asma apa sak srege pak Dalang, Nakula, Sadewa disimpan khusus

pak Dalang keutamannya sebagai lambang-lambang yang tidak

mudah dipahami manfaat jelasnya dalam dunia “nyata”

perwayangan.

Wayang-wayang yang belum dipegang Pak Dalang tergelaetak.

Tersimpan tapi. Dan wayang tersebut tidak bisa muncul dan tidak

pernah akan muncul di layar tancap. Wayang-wayang gletakan

(tergeletak) seperti bakat-bakat yang berpotensi (a’yaanuts-

tsabiita) yang belum diberik keberadaan. Petruk, yoo bakate dadi.

Nek moro-moro dadi. Bimo yoo ora iso. Namung Petruk bisa

berbuat baik dan bisa berbuat salah dalam kePetrukannya. Dan

Petruk tidak pernah dikneal di dunia perwayangan sekiranya Pak

Dalang tidak mengangkatnya dan memainkannya. Petruk tidak ada

dan tidak pernah ada dalam dunia wayang jika tidak diangkat

Padak Dalang dan dimasukkannya ke dalam pentas. Tapi sopo sih

sing sajkane pentas? (Siapa yang sebenarnya pentas?) Bukan

Petruk kan? Tapi Pak Dalang. Sopo sih sing sak jane urip? (Siapa

yang sebenarnya hidup?) Yoo pak Dalang. Petruk tidak hidup di

dunia wayang dan sekaligus hidup dunia wayang. Petruk itu pak

Dalang tapi bukan pak Dalang. Karena pak Dalang bisa jadi Semar

dan bukan Petruk. Karena juga petruk yang ada di layar itu

sebenarnya pak Dalang yang bicara, pak Dalang yang bergerak

dan hanya pak Dalang yang hidup. Jadi Petruk itu pak Dalang

sekaligus bukan pak Dalang.

Sifat Semar itu sifat pak Dalang. Wayang kulit Semar. Wayangnya

mati. Tidak mempunyai kehidupan. Apalagi mempunyai sifat. Kan

Page 75: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

sifat hanya dipunyai oleh sesuatu yang hidup. Padahal wayang

kulit semar mati, yang hidup hanya bayangannya di layar. Yang

hidup sebenarnya Pak Dalang. Jadi sifatnya Semar sebenarnya

sifat Pak Dalang. Dan juga laku (af’al) Semar itu juga laku pak

Dalang. Tapi sekaligus sifat dan laku Semar bukan sifat dan laku

pak Dalang. Kenapa? Karena pak Dalang itu juga Petruk, pak

Dalang itu juga Bagong. Sifat pak Dalang itu juga sifat Petruk dan

sifat pak Dalang dan lakunya itu juga sifa dan lakunnya Bagong.

Pak Dalang memang berjiwa besar. Terlalu besar untuk ditampung

satu wayang. Maka ada banyak wayang. Wayang-wayang hidup

sebagai bayangan di layar. Hanya bayangan. Dunia perwayangan

itu imajinasi/takhayyul. Yang sebenarnya ditonton hanya Pak

Dalang. Yang hidup sebenarnya hanya pak Dalang. Tapi Pak

Dalang berjiwa besar dan sempurna (kamal). Jadi Pak Dalang

membuat dunia perwayangan sebagai bayangan dari dirinya

sendiri. Di balik layar, Wayang-Wayang tampak hidup. Wayang–

wayang tampak bergerak. Wayang-wayang berbicara. Wayang-

wayang berkomunikasi. Wayang-wayang ada yang jahat, ada yang

baik, wayang-wayang ada yang diganjari surga dan neraka. Tapi

wayang-wayang semuanya bayangan. Bayangan pak Dalang.

Sesudah semuanya mati Pak Dalang nggrememeng, “Apik tenan

wayang iki, opo maneh si Yudistiro”.

Ya itu hakikat sholawat, Tuhan memuji dirinya sendiri lewat

bayangannya (Muhammad) di layar imajinasi. Yang dipuji

sebenarnya yaa Tuhan yaa Muhammad. Karena Seluruh alasan

penciptaan adalah Muhammad. Sifat-sifat Muhammad. Laku-laku

Muhamamd. Nama-nama Muhammad. Orang-orang yang

disekeliling Muhammad diciptakan untuk mengejawantahkan

percikan-percikan sifat, nama dan laku Muhammad yang terlalu

besar untuk dikandung dalam diri seorang baysar. Karena itu

dibuat selain Muhammad. Yaitu ‘Ali. Setelah itu Fathimah. Setelah

itu turunan-turunan suci Muhammad. Setealh itu para Nabi, para

malaikat al-muqorrobiin dan para wali. Setelah itu yang lain.

Setelah itu para Malaikat. Karena Ya itu hakikat penciptaan

tajalliyat perwayangan. Takhayyul. Dunia nyata ini takhayyul.

Page 76: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Khayalan. Ngimpi. Sebagaimana dikatakan oleh YM. Rasulullah

SAWW, “Manusia itu tidur, ketika mati ia terbangun.”

Renungan 11

Kethek Ogleng (kera gila)

Disaat berkaca kok tiba-tiba seperti terselip sebutir kacang dan

kulit pisang dalam mulut-mulut rahasia ke-dimitrian-ku. Lho. Apa

ini. Ada kacang goreng sisa kemarin yang kumakan kenapa ada di

hatiku dan kulit pisang itu lho kenapa kepelihara dalam pikiranku

apa sih kulit pisang?

Kata orang sih kalau mau makan pisang buang kulitnya dan

makan isinya jangan kulitnya ikut ditelen. Ntar keseretan nolak

bisa nafas dan mati di kalangan para kera. Dimitri juga

mengetahui logika itu, tapi sayangnya dimitri itu kera idiot yang

tidak tahu timur barat, tidak tahu pula kulit dan isi jadi dua-dua

nya ditelan saja.

Page 77: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

Jadi alih-alih dapat mengenal mengecap enaknya rasa pisang, si

kera gila ini tidak pernah merasakan enaknya zat yang namanya

pisang, tapi hanya sepet-sepet kulitnya saja wah, kasihan yaa.

yaa, dimitri memang seekor kera gila, betapa tidak, tiap hari diberi

Tuhan rahmat-rahmat pisang-pisang spiritual, tapi hanya sibuk

dalam dunia perkulitan perpisangan, sholat yang semestinya

mikraj tapi dimitri hnayk tekuk badan dan baca-baca bacaan alif

bak yang pelo, makhrojnya tidak bener, alih-alih khusyu

memikirkan tuhan dimitri hanya khusyu’ memikirkan butiran-

butiran kacang yang akan dicerna organ yang namanya perut yang

besarnya na’udzubillah ini, alih-alih menikmati manisnya pisang-

pisang ilhai yang ada 17 biji sehari atau lebih itu malah dimitri

sibuk membersihkan kulit-kulitnya dan sembari mengulih diirnya

sendiri dasar kera gendheng, kera tidak punya otak, kera idiot.

yaa, dimitri memang seekor kethek ogleng, tubuhnya selalu

ogleng/miring-miring tidak seimbang, miring ke kanan ke para ahli

nujum, miring ke kiri ke pada tukang ramal, miring ke depan ke

para filosof, miring ke belakang ke mas wawan sufi, tapi kethek

ogleng sulit jalan, karena miring-miring terus kethek ogleng sulit

maji karena bingung terus, berputar-putar terus dalam berbagai

argumentasi ngeri kera, berspekulasi terus dengan bintang-

bintang astrologi bercinta terus dengan nafsu padahan mas wawan

sufi bercinta dengan tuhan, seperti gasing yang berputar-putar

pada tempatnya di awalnya nampak gagah dan kuat, lama-lama

sekrup-sekrup umurnya mulai menua, dan gasing pun berdoyong-

doyong perlahan-lahan sampai di tanah, nggeletak –tergeletak-.

kera gila menghabiskan usia dalam alam kebingunan dan

kebodohan, yaa habis idiot sih, dimitri tidak mengeluh pada tuhan,

karena tuhan tidak menciptakan kegilaannya, habis pikir punya

pikir, seperti halnya bangsa manusia, dimitri juga punya akal,

kalau tidak salah dulu juga dimitri diciptakan sebagai manusia,

walaupun sekarang sudah jadi kera gila, rasa-rasanya dimitri juga

punya pikiran sebagaimana meriam belina, atau dimitri juga punya

ketakutan sebagaimana ketakutan mas wawan sufi kepada tuhan,

hanya pikiran dimitri sudah dibanting pecah, pecah dan hancur

Page 78: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

sekarang tinggal ditempel-tempel seperti kista-kista jamur atau

seperti benggolan-benggolan benalu atau jerawat yang tidak

sedap dipandang mata, juga rasa takut dimitri tidka diarahkan

pada tuhan, tapi pada hantu-hantu dan setan-setan yang banyak

terdapat di air, kata orang tua jaman doeloe setan itu banyak di

air, juga kata pak sanusi, tapi setan dari golongan manusia itu

banyak, ada di sumber-sumber penghidupan manusia seperti di

duit-duit dan lain-lain, kalau preman-preman kera dan gorilla pasti

ada di dekat pohon pisang, hanya kera gila lebih suka kulit

puisang, dan kepada tuhan, kegilaan ini memang pantas dan

masih teramat bagus disifatkan pada individu kerdil pencinta

kacang-kacang emas seperti saya.

bener ini lho, tapi awas sekarang kera gila pun termasuk binatang

langka coba saja kalau nggak percaya, walt disney kan ngarang

kartun kota bebek mungkin mereka mikir jaman sekarang orang

lebih banyak berkarakter bebek, amit-amit, dimitri yang kera gila

ini nggak mau jadi bebek habis kan haru mbebek terus, terus walt

disney juga ngarang lion king, cerita tentang kerajaan binatang

yang dipersonifikasikan, mungkin merak berfikir sekarang ini

secara maknawai mirip dengan dunia binatang, entah dalam hal

apanya, tapi kalau dimitri sih cuek, yang penting ada kulit pisang

dan kacang, beres. kan yang penting itu saja yaa?

tapi sekali lagi awas mumpung roda-roda usia belum ditamatkan

riwayatnya, kata para wali, ada orang yang kepalanya binatang,

na’udzubillah, aduh gimana yaa, kalau dimitri sih seneng sekiranya

dimitri ini kera gila, masih mending-mending, bagaimana kalau

jadi buaya darat yang menjijikan itu, senengnya mandi di air

kotor, air limbah, manusia buaya suka uang haram, apakah dari

barang haram atau dari korupsi atau dari apa saja, manusia

buaya, demi Allah, selalu makan kotoran-kotoran manusia dan

bangkai-bangkai kadal yang menjijikan, padahal dipandangan

mereka mungkin itu adalah sandwich burger, pizza, sop sarang

burung hoeekkkk, kera gila mau mutah-mutah, wahai manusia,

awas dengan barang harama, awas dengan dunia yang busuk-

Page 79: Renungan Fisika - urangpisan.files.wordpress.com fileDalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap ... bahwa ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan peristiwa

busuk.... lebih enak kulit pisang dan kacang sederhana tapi persih,

dan indah selalu.

busuk-busuknya dunia menjijikan kera gila, jijik, juga jijik dengan

diri sendiri yang terkotori dengan busuk-busuknya dunia, menjadi

hasud ini, sombong dan setan-setan cakil yang menakutkan, oh,

kera gila takut berubah jadi seta, jangan yaa Allah, sumpah

jangan yaa Allah, kera masih lebih baik dari setan, sumpah,

jangan yaa Allah, tutuplah karirku di dunia perkeraan atau per-

apapuan dengan tangis airmata kasihmu yang abadi..... “. oooo

kera yang malang”, maghrifohmu saja yang kuharapkan dengan

berkah nabimu yang mulia saww.