renstra pokdakan tanah berongga-sido urep
DESCRIPTION
Strategic PlanningTRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS KELOMPOK SIDO UREP
RENCANA STRATEGIS KELOMPOK SIDO UREPDUSUN MAKMUR, KAMPUNG KEBUN TANJUNG SEUMANTOH, KECAMATAN KARANG BARU
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2013 2016
A. PendahuluanMaksud disusunnya rencana strategis kelompok Sido Urep tahun 2013 2016 adalah sebagai pedoman bagi setiap pengurus, anggota, maupun pihak lain yang berkepentingan dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan kelompok Sido Urep.
Secara mendasar tujuan penyusunan Rencana Strategis kelompok Sido Urep adalah untuk menumbuhkan partisipasi anggota kelompok sehingga akan melahirkan rasa memiliki dan turut bertanggung jawab terhadap setiap proses kegiatan dan hasil-hasilnya. Dengan kata lain, anggota kelompok akan selalu menjaga, merawat dan melestarikan keberadaannya.
Keberadaan Rencana Strategis dapat digunakan sebagai gambaran nyata tentang program-program yang akan dilaksanakan dalam jangka menengah tiga tahunan, sehingga dapat dijadikan arahan bagi kelompok untuk menentukan prioritas terpenting dari program yang akan dijalankan. Dengan adanya Rencana Strategis diharapkan pelaksanaan program kelompok tepat sasaran, tidak salah perencanaan dan selalu berkesinambungan.
Disamping sebagai arah bagi jalannya pelaksanaan program kelompok, dokumen Rencana Strategis dapat juga digunakan sebagai alat dan sarana pengendalian bagi pelaksanaan program kelompok. Anggota dapat memanfaatkan dokument Rencana Strategis tersebut untuk mengetahui program kelompok dan mengevaluasi kinerja pengurus kelompok. Dengan demikian fungsi kontrol anggota kelompok dapat tumbuh dengan baik, sehingga kelemahan-kelemahan yang dialami oleh pengurus kelompok sedini mungkin dapat terdeteksi dan terselesaikan.B. Analisa Lingkungan Eksternal
1. Peluang Pasar lele masih terbuka lebar. Kecenderungan orang menyukai lele semakin banyak. Saat ini banyak restoran/kafe/rumah makan yang menyediakan menu olahan lele. Pasokan lele untuk pasar lokal Aceh Tamiang sebagian masih mendatangkan dari luar Aceh, khususnya Binjai, Medan, dan Pematang Siantar.
Makanan lele semakin naik kasta. Di beberapa acara pesta pernikahan sudah ada yang menyajikan lele sebagai lauknya dan terbukti lebih cepat habis dibandingkan jenis lauk lainnya.
Issue bahwa ikan tangkapan/ikan laut banyak mengandung bahan kimia berbahaya cukup menguntungkan untuk pasaran lele. Lele yang dipasarkan dalam kondisi segar/hidup dianggap lebih aman karena tanpa pengawet.
Pemerintah, perusahaan maupun LSM membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berlatih budidaya lele, bahkan memberikan bantuan modal baik dalam bentuk hibah maupun pinjaman lunak.
Pemerintah Aceh Tamiang mengembangkan program minapolitan budidaya. Dalam konteks pengembangan kawasan mina politan budi daya pemerintah daerah maupun pusat akan mengembangkan infrastruktur yang mendukung kegiatan tersebut.
2. Tantangan
Harga lele di pasaran sering turun naik.
Bertambahnya pembudidaya lele yang termotivasi oleh permintaan lele yang semakin banyak di pasaran dan terinspirasi keberhasilan pembudidaya lele yang telah berhasil meningkatkan pendapatan ekonomi keluarganya. Selain itu munculnya pembudidaya baru juga didorong oleh pemerintah/perusahaan/LSM melalui berbagai program, seperti: pelatihan budidaya lele, bantuan modal, penciptaan jaringan pemasaran, dan lain-lain.
Masih ada kebijakan pemerintah yang belum pro pada pembudidaya lele. Contohnya: pakan lele semakin mahal dan harga pakan lele sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar yang cenderung bebas/liberal.
Kecemburuan sosial masyarakat dari luar kelompok karena kelompok seiring mendapatkan kunjungan tamu dan bantuan. Selain itu beberapa anggota kelompok juga telah menunjukkan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan karena budidaya lele. C. Analisa Lingkungan Internal dan Pembelajaran Organisasi
1. Kekuatan
Kelompok sangat kompak. Diantara anggota saling membantu dalam hal pengadaan bibit maupun pakan. Kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan kolam juga dilakukan.
Motivasi kelompok untuk maju sangat kuat. Anggota kelompok rajin mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan, studi banding, membaca literatur yang berkaitan dengan budidaya lele, diskusi, dan uji coba membuat pakan alternatif dan jamu lele. Disiplin kelompok cukup tinggi. Salah satu indikatornya adalah pertemuan rutin malam mingguan dihadiri oleh hampir semua anggota jika mereka tidak ada acara lain yang sangat penting atau darurat. Dalam setiap pengambilan keputusan, kelompok selalu menggunakan mekanisme musyawarah. Ada dukungan dari pihak Pertamina/pemerintah/LSM/pers dalam memajukan kegiatan budidaya lele Manajemen organisasi mulai tertata. Untuk mendukung unit usahanya, telah dibentuk LKM Maju Bersama yang sudah dilengkapi dengan AD-ART. Legalitas kelompok sudah diperoleh dari Bapeluh Aceh Tamiang dengan status kelompok pemula.
Potensi lahan untuk pengembangan kolam masih sangat memungkinkan.
2. Kelemahan
Modal finansial sangat terbatas. Kelompok menghadapi kesulitan untuk menyediakan pakan bagi anggotanya sehingga masih banyak kolam yang belum terisi karena ketidakmampuan menyediakan pakan.
Harga pakan pabrikan cenderung semakin mahal. Belum ada mekanisme kerjasama langsung dengan produsen pakan pabrikan yang memungkinkan kelompok mendapatkan pinjaman pakan yang bisa dibayar paska panen lele.
Administrasi kelompok masih lemah. Data base kelompok dan kegiatan budidaya lele belum konsisten diperbaharui secara periodik
Pemahaman organisasi sebagian anggota kelompok masih lemah.
Keterlibatan perempuan dan anak muda masih kurang. Tujuan kelompok untuk D. Visi dan Misi 1. Visi
Dusun Makmur sebagai sentra budidaya lele dumbo di kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2016
2. Misi
Mengupayakan agar kelompok mampu memenuhi seluruh kebutuhan bibit lele anggotanya Mengupayakan agar kelompok mampu memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pakan lele untuk anggotanya Meningkatkan nilai tambah ekonomi hasil budidaya lele di dusun Makmur Melakukan perbaikan tata kelola organisasi dan infrastruktur kelompok Sido Urep agar menjadi rujukan bagi kelompok tani lainnya di kabupaten Aceh Tamiang E. Deskripsi Program 2013 2016Misi 1 :
Mengupayakan agar kelompok mampu memenuhi seluruh kebutuhan bibit lele anggotanya
Program:
Kemandirian bibit
Kegiatan:
1. Pelatihan tata cara pembibitan lele
Sasaran: anggota kelompok Sido Urep dan pemuda pengangguran yang berminat berusaha di sektor pembibitan lele
Fasilitator: anggota kelompok Sido Urep yang telah berpengalaman usaha bibit lele
Waktu pelaksanaan: 2013 - 2014
2. Fasilitasi anggota pelaku pembibitan agar mudah mendapatkan pakan untuk bibit lelenya
Sasaran: pemuda pengangguran di dusun Makmur
Penanggung jawab: pengurus LKM Maju Bersama milik kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2013 - 2016
3. Monitoring dan pendampingan kegiatan pembibitan lele
Sasaran: pelaku pembibitan
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido UrepWaktu pelaksanaan: 2013 - 2016
4. Perluasan jaringan pemasaran bibit leleSasaran: pelaku pembibitan
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2014 - 2016
Misi 2:Mengupayakan agar kelompok mampu memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pakan lele untuk anggotanya
Program:
Kemandirian pakan
Kegiatan:
1. Pelatihan pembuatan pakan olahan/pelet leleSasaran: pemuda/i dusun Makmur yang masih berstatus pengangguran dan anggota kelompok Sido Urep yang berminatFasilitator: Bapeluh Aceh Tamiang dan atau DKPP Aceh Tamiang Strategi: 1). Mengikuti pelatihan yang dibuat oleh lembaga lain; atau 2). Membuat pelatihan khusus yang diadakan di dusun MakmurWaktu pelaksanaan: 2014
2. Mengupayakan bantuan alat pembuatan pakan lele dari pemerintah/Pertamina
Sasaran: pembudidaya lele anggota kelompok Sido Urep, Pertamina EP Field Rantau, DKPP Aceh Tamiang, dan Komisi B DPRK Aceh TamiangPenanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep Waktu pelaksanaan: 2014
3. Produksi pakan lele Sasaran: pemuda pengangguran dan atau anggota kelompok Sido Urep yang telah mendapatkan pelatihan dan bantuan peralatan
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2014 2016
4. Mengupayakan kerjasama langsung antara produsen pakan lele dengan kelompok (sebelum kelompok mampu memproduksi sendiri pelet lele)
Sasaran: Caro Phok Pan, Comfeed, dll
Penanggung jawab: pengurus LKM Maju Bersama kelompok pembudidaya lele Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2013 - 2014
5. Mengupayakan bantuan modal uang untuk pengadaan stok pakan kelompok
Sasaran: anggota kelompok Sido Urep, Buapti ATAM, DKPP, Koperindag, atau Pertamina EP Field Rantau
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: Tahun 2013 - 2014 Misi 3:Meningkatkan nilai tambah ekonomi hasil budidaya lele di dusun MakmurProgram
Peningkatan nilai tambah ekonomi hasil budidaya leleKegiatan:
1. Pelatihan pembuatan makanan olahan berbahan baku ikan leleSasaran: kaum perempuan dusun Makmur
Fasilitator: Koperindag Aceh Tamiang, DKPP Aceh Tamiang, atau Pertamina EP Field RantauPenanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2014
2. Pelatihan analisa usaha, penyusunan proposal usaha, dan dasar-dasar manajemen usaha
Sasaran: perempuan calon pengusaha makanan olahan lele yang telah mengikuti pelatihan teknis pengolahan lele
Fasilitator: Koperindag, DKPP, Pertamina EP field Rantau
Waktu pelaksanaan: 2014
3. Mengupayakan bantuan alat dan modal lancar untuk usaha pembuatan makanan olahan berbahan baku lele
Sasaran: kaum perempuan dusun Makmur yang telah mengikuti pelatihan,
Sumber pembiayaan: DKPP Aceh Tamiang, Koperindag Aceh Tamiang, dan kantor Pemberdayaan Perempuan Aceh Tamiang, atau Pertamina EP Field RantauPenanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2014 20154. Produksi makanan berbahan baku leleSasaran: kelompok perempuan yang telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan bantuan alat serta modal
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2014 - 2016
5. Fasilitasi pengurusan ijin produksi dan ijin usaha
Sasaran: kelompok perempuan pelaku usaha pengolahan lele, Dinkes Aceh Tamiang, KP2T Aceh Tamiang, dan Koperindag Aceh Tamiang
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan : 2015
6. Fasilitasi pemasaran produk lele olahan
Sasaran: kelompok perempuan pelaku usaha pengolahan lele
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2015 2016Misi 4:
Melakukan perbaikan tata kelola dan infrastruktur organisasi kelompok Sido Urep agar menjadi rujukan bagi kelompok tani lainnya di kabupaten Aceh Tamiang
Program
Perbaikan tata kelola dan infrastruktur organisasi kelompok Sido Urep
Kegiatan:
1. Penyusunan data base kelompokSasaran: pengurus kelompok Sido Urep dan LKM Maju Bersama
Fasilitator: Pertamina EP Field Rantau
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 20132. Penyusunan AD-ART kelompokSasaran: kelompok Sido Urep
Fasilitator: Pertamina EP Field Rantau
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 20133. Penyusunan struktur organisasi dan tata kerja kelompok Sido Urep
Sasaran: kelompok Sido Urep
Fasilitator: Pertamina EP Field Rantau
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2014
4. Penguatan pemahaman kelompok, niat dan motivasi berkelompokSasaran: kelompok Sido Urep
Fasilitator: Pertamina EP Field Rantau
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2014
5. Pembangunan balai serbaguna kelompok Sido UrepSasaran: kelompok Sido Urep
Sumber pendanaan: APBK Aceh Tamiang
Penanggung jawab: pengurus kelompok Sido Urep
Waktu pelaksanaan: 2014 F. PenutupPerumusan perencanaan strategis kelompok Sido Urep di atas barulah awal dari proses untuk memulai perjalanan kelompok dalam mewujudkan visi kelompok mewujudkan dusun Makmur sebagai sentra budidaya lele dumbo di kabupaten Aceh Tamiang. Maka perencanaan strategis ini akan menjadi dokumen mati bila tidak di gerakkan oleh semangat yang kuat dan mendapat dukungan optimal dari seluruh pemangku kepentingan, seperti: pemerintahan kampung Kebun Tanjung Seumantoh, Muspika Karang Baru, Pemkab Aceh Tamiang, DPRK Aceh Tamiang, Pertamina EP Field Rantau, LSM, dan pers. Segala bentuk dukungan itu akan menjadi nyata di dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program yang dapat menggerakkan seluruh komponen kelompok menjadi satu kesatuan yang kuat. Semua komponen kelompok perlu kerja keras untuk dapat menjalankan perencanaan strategis ini.
PAGE 6