renstra depdiknas 2005 - 2009

148

Upload: muchlis-doe

Post on 20-Nov-2014

16.323 views

Category:

Education


36 download

DESCRIPTION

Renstra Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan hasrat mulia tersebut. Rencana program serta sumber daya yang tersedia pada periode ini difokuskan kepada: 1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; 2) Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; serta yang tidak kalah pentingnya adalah 3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik seluruh jajaran pendidikan di pusat dan daerah. Hasrat mulia tersebut, direkomendasikan untuk ditempuh dalam empat tahapan, dengan periode lima tahunan. Periode 2005-2010 diarahkan dalam rangka peningkatan kapasitas dan modernitas sistem pendidikan. Periode 2010-1015 adalah peningkatan dan penguatan pelayanan pendidikan pada tingkat nasional. Periode 1015-1020 adalah penguatan daya saing pada tingkat regional. Sedangkan periode 2020-2025 adalah penguatan daya saing pada tingkat internasional.

TRANSCRIPT

Page 1: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 2: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Rencana Strategis

Departemen Pendidikan Nasional

2005-2009

Page 3: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Rencana StrategisDepartemen Pendidikan Nasional

2005-2009

Diterbitkan oleh :Pusat Informasi dan Humas

Departemen Pendidikan Nasional2007

Page 4: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

K Pata engantar

Dengan memanjatkan puji syukur serta berkat rakhmat Tuhan YangMaha Kuasa, akhirnya Rencana Strategis Departemen PendidikanNasional Tahun 2005-2009, Menuju Pembangunan Pendidikan

Nasional Jangka Panjang 2025, dapat diwujudkan. Insya Allah, berkatkerja keras semua pihak, Renstra ini akan dapat mengantarkan hasratBangsa Indonesia menjadi Insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitifpada Tahun 2025.

Hasrat mulia tersebut, direkomendasikan untuk ditempuh dalamempat tahapan, dengan periode lima tahunan. Periode 2005-2010diarahkan dalam rangka peningkatan kapasitas dan modernitas sistempendidikan. Periode 2010-2015 adalah peningkatan dan penguatanpelayanan pendidikan pada tingkat nasional. Periode 2015-2020 adalahpenguatan daya saing pada tingkat regional. Sedangkan periode 2020-2025 adalah penguatan daya saing pada tingkat internasional.

Renstra Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 inimerupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan hasrat mulia tersebut.Rencana program serta sumber daya yang tersedia pada periode inidifokuskan kepada: 1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; 2)Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; serta yang tidak kalahpentingnya adalah 3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citrapublik seluruh jajaran pendidikan di pusat dan daerah.

Upaya mewujudkan hal tersebut di atas merupakan suatupekerjaan yang sangat berat. Oleh karena itu, diperlukan tekad yangkuat disertai dengan tindakan yang sungguh-sungguh, mulai dari tingkatpemerintah pusat, pemerintahan propinsi, pemerintahankabupaten/kota, satuan pendidikan, dan unsur masyarakat lainnya.

Akhirnya, kami jajaran Departemen Pendidikan Nasionalmengharapkan kritik, saran, dan masukan dari semua pihak, demisuksesnya pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan dalamRenstra ini. Semoga upaya bangsa Indonesia yang mulia ini mendapatridho Tuhan Yang Maha Kuasa.Amin.

Jakarta, Desember 2005

Menteri Pendidikan Nasional

Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA

iii

Page 5: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Kata Pengantar

Daftar Isi

Peta Navigasi Renstra

Daftar Istilah dan Singkatan ( )

Daftar Grafik

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

BAB II DASAR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB III

BAB IV RENCANAPEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONALJANGKAPANJANG

BAB V RENCANA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONALJANGKA MENENGAH (2005-2009)

............................................................................. iii

....................................................................................... i

................................................................... vii

........................................ viii

................................................................................. x

.................................................................................. x

A. Latar Belakang................................................................ 2B. Pengaitan Program dengan Kegiatan Pokok............................... 3

A. Amanat UUD 1945, UU Nomor 20 Tahun 2003, dan RPJMN 2004-2009.. 8

B. Visi Departemen Pendidikan Nasional..................................... 9

C. Misi Departemen Pendidikan Nasional..................................... 12D. Tata Nilai Departemen Pendidikan Nasional.............................. 13

A. Periode 2005-2010 : Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi.......... 36

B. Periode 2010-2015 : Penguatan Pelayanan............................... 37

C. Periode 2015-2020 : Daya Saing Regional................................. 37

D. Periode 2020-2025 : Daya Saing Internasional........................... 38

A. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).............................. 441. Pemerataan dan Perluasan Akses...................................... 44

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing........................ 45

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik............. 45

v

iv

v

A. Pemerataan dan PerluasanAkses........................................... 18

B. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing............................. 23C. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik................ 28

Glossary

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL

i

i

x

D Iaftar si

Halaman

iv

Page 6: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

v

B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun........................ 46

1. Pemerataan dan PerluasanAkses....................................... 46

2. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing......................... 47

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik............. 48

C. Program Pendidikan Menengah............................................. 48

1. Pemerataan dan Perluasan Akses...................................... 48

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing........................ 49

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik............. 50

D. Program Pendidikan Tinggi.................................................. 51

1. Pemerataan dan PerluasanAkses....................................... 51

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing........................ 51

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik............. 53

E. Program Pendidikan Non Formal........................................... 53

1. Pemerataan dan PerluasanAkses....................................... 54

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing........................ 55

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik............. 56

F. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan........ 57

1. Pemerataan dan PerluasanAkses....................................... 57

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing........................ 58

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik............. 58

G. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.............................. 59

H. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan..................... 60

1. Pemerataan dan PerluasanAkses....................................... 60

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing........................ 60

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik.............. 61

I. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek............................ 61

J. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.. 61

K. Program-program lainnya................................................... 62

1. Peningkatan Pengawasan danAkuntabilitasAparatur Negara...... 62

2. Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan..... 62

3. Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur Negara................. 63

4. Pengelolaan Sumber Daya ManusiaAparatur.......................... 635. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender danAnak...... 63

A. Fungsi Pembiayaan Pendidikan 2005 - 2009............................... 67

1. Memperjelas Pemihakan Terhadap Masyarakat Miskin............... 67

2. Penguatan Desentralisasi dan Otonomi Pendidikan.................. 67

3. Fungsi Insentif dan Disintensif Bagi Peningkatan Mutu Pendidikan 69

B. Rencana Pembiayaan........................................................ 69

1. Pembiayaan Pembangunan Pendidikan................................ 69

2. Rencana Pembiayaan Program Prioritas............................... 73

A. Prinsip Pelaksanaan.......................................................... 78

B. Sistematika Pemantauan dan Evaluasi..................................... 79

C. Mekanisme Pelaksanaan..................................................... 80

1. Pemantauan dan Evaluasi oleh Pemerintah........................... 80

BAB VI STRATEGI PEMBIAYAAN

BAB VII SISTEM PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Halaman

Page 7: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

2.

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Pendidikan Nasional.......... 90

2. Kebijakan Pembangunan Lima Tahun 2005-2009......................... 120

Pemantauan dan Evaluasi oleh

Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi...................................... 81

3. Pemantauan dan Evaluasi oleh Dinas Pendidikan

Tingkat Kabupaten / Kota............................................... 81

4. Pemantauan dan Evaluasi oleh

Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan.................................. 82

5. Pemantauan dan Evaluasi oleh Satuan Pendidikan................... 83

6. Pemantauan dan Evaluasi oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan dan

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan............................... 83

D. Indikator Kinerja Pendidikan Nasional..................................... 84

..............................................................................

LAMPIRAN

SALINAN PERATURANMenteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Daftar Pustaka

Nomor 32 Tahun 2005 Tentang Rencana StrategisDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2005-2009...................... 129

131

Halaman

vi

Page 8: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

P N Reta avigasi enstra

PETA NAVIGASI

RENSTRA DEPDIKNAS

2005-2009

Bab VI - Strategi

Pembiayaan

(Hal. 66-75)

Bab III - Kebijakan

Pembangunan

Pendidikan

Nasional

(Hal. 18-33)

Bab II - Dasar Kebijakan

Pembangunan

Pendidikan

Nasional

(Hal. 8-15)

Bab IV - Rencana

Pembangunan

Pendidikan

Jangka Panjang

(Hal. 36-38)

Bab -

(Hal. 42-63)

V Rencana

Pembangunan

Pendidikan

Jangka Menengah

Bab I - Pendahuluan

(Hal. 2-4)

(Hal. 78-86)

vii

Page 9: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

A

B

C

D

AIDS = Acquired Immune Deficiency SyndromeAPK = Angka Partisipasi KasarAPM = Angka Partisipasi MurniAPBN = Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAPBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahAPS = Angka Partisipasi SekolahASC = Asian Skill CompetitionASEAN = Assosiation of South East Asia NationAuditor = Orang yang melakukan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan

suatu program atau kegiatan

Balitbang = Badan Penelitian dan PengembanganBAN = Badan Akreditas NasionalBAN-PNF = Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non FormalBAN-PT = Badan Akreditas Nasional Perguruan TinggiBAN-SM = Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan MadrasahBAPPENAS = Badan Perencanaan Pembangunan NasionalBHPT = Badan Hukum Perguruan TinggiBilingual = Teks dua bahasa yang bermakna samaBNSP = Badan Nasional Sertifikasi ProfesiBOS = Biaya Operasional SekolahBPK = Badan Pemeriksa KeuanganBPKB = Balai Pengembangan Kegiatan BelajarBPKP = Badan Pengawasan Keuangan dan PembangunanBPPLSP = Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan PemudaBPS = Badan Pusat StatistikBSNP = Badan Standarisasi Nasional Pendidikan

Civil Society = Masyarakat yang memiliki norma dan etika tertentu dalamkehidupannya

Community College = Pusat pengembangan sumber daya manusia

DAK = Dana Alokasi KhususDAU = Dana Alokasi UmumDas Sein = Kondisi saat iniDas Sollen = Kondisi yang diinginkan di masa datangDekon = Dewan EkonomiDekonsentrasi = Pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Gubernur

selaku wakil Pemerintah Pusat

D Iaftar stilah &

Singkatan ( lossary)G

viii

Page 10: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Depdiknas = Departemen Pendidikan NasionalDepkes = Departemen KesehatanDesentralisasi = Penyerahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah

DaerahDI = Daerah IstimewaDikdas = Pendidikan DasarDikmen = Pendidikan MenengahDikmenjur = Pendidikan Menengah KejuruanDikti = Pendidikan TinggiDitjen = Direktorat JenderalDKI = Daerah Khusus IbukotaDO = Drop OutDP = Dewan PendidikanDPR = Dewan Perwakilan RakyatDTP = Dana Tugas Pembantuan

EFA = Education for AllEKE = Education for the Knowledge EconomyEMIS = Education Management Information SystemEnrollment = Jumlah orang yang mendaftarkan diri pada suatu kegiatan atau

programExtended Classes = Penambahan tingkat kelas

GATS = General Agreement on Trade in ServicesGDP = Gross Domestic Products

HAKI = Hak Atas Kekayaan IntelektualHIV = Human Immunodeficiency VirusHolistik = Menyeluruh

ICT = Information & Communication TechnologyInpres = Instruksi PresidenInterpersonal = Bersosialisasi, bekerjasama, mempengaruhi/mengarahkan orang

lain, bernegosiasi, dsbIntrapersonal = Pemahaman diri, penguasaan diri, evaluasi diri, tanggung jawab,

dsbIPA = Ilmu Pengetahuan AlamIPM = Indeks Pembangunan ManusiaIPS = Ilmu Pengetahuan SosialIPTEK = Ilmu Pengetahuan dan TeknologiISO = International Standard OperationsITJEN = Inspektorat Jenderal

KB = Kelompok BermainKBE = Knowledge Based EconomyKIE = Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

E

G

H

I

K

ix

Page 11: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

KKN = Korupsi, Kolusi, dan NepotismeKLK = Kelas Layanan KhususKonservatori Budaya = Pengembangan dan pelestarian budayaKopertis = Koordinator Perguruan Tinggi SwastaKPK = Komisi Pemberantasan KorupsiKS = Komite Sekolah

LAKIP = Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahLitbang = Penelitian dan PengembanganLPMP = Lembaga Penjaminan Mutu PendidikanLPTK = Lembaga Pendidikan Tenaga KependidikanLSM = Lembaga Swadaya MasyarakatLSP = Lembaga Sertifikasi Profesi

MA = Madrasah AliyahMAK = Madrasah Aliyah KejuruanMBM = Manajemen Berbasis MasyarakatMBS = Manajemen Berbasis SekolahMendiknas = Menteri Pendidikan NasionalMeneg = Menteri NegaraMI = Madrasah IbtidaiyahMind-set = Paradigma berpikirMIPA = Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamMisi = Rumusan pernyataan tentang niat/tujuan dasar yang

melatarbelakangi eksistensi suatu bisnis yang menjadi bagian intidari alat identifikasi diri organisasi, termasuk bagaimana dandengan berpijak pada keyakinan apa tujuan itu akan dicapai

MPR = Majelis Permusyawaratan RakyatMTs = Madrasah Tsanawiyah

Nilai Keluaran = Nilai-nilai yang diperhatikan oleh paraNilai Masukan = Nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai, dalam rangka

mencapai keunggulanNilai Proses = Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja, dalam rangka

mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkanNKRI = Negara Kesatuan Republik IndonesiaNTT = Nusa Tenggara Timur

Orbex = Organizing for Business ExcellenceOrsosmas = Organisasi Sosial Masyarakat

P3AI = Pusat Pengembangan Pendidikan dan Aktivitas InstruksionalPAD = Pendapatan Asli DaerahPAN = Pendayagunaan Aparatur NegaraPanja = Panitia KerjaPAUD = Pendidikan Anak Usia Dini

L

M

N

O

P

stakeholders

x

Page 12: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

PC = Personal CommputerPBKH = Pendidikan Berorientasi Kecakapan HidupPDB = Produk Domestik BrutoPERC = Political and Economic Risk ConsultancyPISA = Programme for International Student AssessmentPKBG = Pendidikan Keluarga Berwawasan GenderPKBM = Pusat Kegiatan Belajar MasyarakatPKH = Pendidikan Kecakapan HidupPKS = Promosi Keterampilan SiswaPNBAI = Program Nasional bagi Anak IndonesiaPNBP = Pendapatan Negara Bukan PajakPNF = Pendidikan Non-FormalPNS = Pegawai Negeri SipilPP = Peraturan PemerintahPSB = Pusat Sumber BelajarPSBG = Pendidikan Sekolah Berwawasan Gender

PT = Perguruan TinggiPTAI = Perguruan Tinggi Agama IslamPTK = Penilaian Tahap KecakapanPTN = Perguruan Tinggi NegeriPTS = Perguruan Tinggi SwastaPUA = Pengarusutamaan AnakPUG = Pengarusutamaan GenderPUS = Pendidikan untuk Semua

RA = Raudhatul AthfalRAD = Rencana Aksi DaerahRAN = Rencana Aksi NasionalRedirection = Penelaahan terhadap keberadaan dan kemana arah organisasiRenstra = Rencana StrategisRenstrada = Rencana Strategis DaerahREPELITA = Rencana Pembangunan Lima TahunRetooling = Penelaahan terhadap infrastruktur dan gaya kepemimpinan dalam

organisasiRevitalisasi = Penelaahan terhadap strategi dan tata nilai organisasiRKB = Ruang Kelas BaruRPJMD = Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahRPJMN = Rencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalRPJP = Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Sakernas = Survei Angkatan Kerja NasionalS-1 = Strata 1S-2 = Strata 2S-3 = Strata 3SD = Sekolah DasarSDLB = Sekolah Dasar Luar BiasaSDM = Sumber Daya ManusiaSetjen = Sekretariat JenderalSisdiknas = Sistem Pendidikan Nasional

PSP = Pusat Statistik Pendidikan(d/h. PDIP = Pusat Data dan Informasi Pendidikan)

R

S

xi

Page 13: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Sisdur = Sistem dan ProsedurSKB = Sanggar Kegiatan BelajarSKPD = Satuan Kerja Perangkat DaerahSLB = Sekolah Luar BiasaSLTP = Sekolah Lanjutan Tingkat PertamaSM = Sekolah MenegahSMA = Sekolah Menengah AtasSMART = Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time boundSMK = Sekolah Menengah KejuruanSMP = Sekolah Menengah PertamaSMPLB = Sekolah Menengah Pertama Luar BiasaSMU = Sekolah Menengah UmumSNP = Standar Nasional PendidikanSPI = Sistem Pengendalian InternalSPM = Standar Pelayanan MinimalSPO = Standar Prosedur OperasionalStakeholders = Orang atau sekelompok orang yang memiliki kepentingan,

keterlibatan atau investasi dalam suatu organisasiStrategi = Rencana yang menguraikan pola keputusan yang diambil tentang

bagaimana organisasi akan mewujudkan misi dan mencapai visinyadengan sumber daya yang tersedia serta menghadapi persaingandan tantangan

Susenas = Survei Sosial Ekonomi Nasional

Tata Nilai = Pandangan hidup dan kesepakatan atas norma dalam mengelolaorganisasi

TBM = Taman Bacaan MasyarakatTendik = Tenaga PendidikTK = Taman Kanak KanakTLD = Tenaga Lapangan DikmasTPA = Taman Penitipan AnakTV = Televisi

UI = Universitas IndonesiaUN = Ujian NasionalUNCEN = Universitas CenderawasihUNUD = Universitas UdayanaUNDANA = Universitas Nusa CendanaUNHALU = Universitas HaluoleoUNHAS = Universitas HasanuddinUNILA = Universitas LampungUNLAM = Universitas Lambung MangkuratUNM = Universitas Negeri MakasarUNP = Universitas Negeri PadangUNRI = Universitas RiauUPT = Unit Pelaksana TeknisUPTD = Unit Pelaksana Teknis DinasUS = Ujian SekolahUSB = Unit Sekolah BaruUU = Undang UndangUUD 1945 = Undang Undang Dasar 1945

T

U

xii

Page 14: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

V

W

Visi = Suatu hasil yang ingin dicapai atau suatu kondisi yang ingindiciptakan pada suatu saat di masa yang akan datang, tetapi telahditetapkan jauh sebelumnya

Vokasi = Keahlian terapan

Wajar = Wajib BelajarWSC = World Skill CompetitionWTO = World Trade Organization

xiii

Page 15: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Grafik 2.1

Grafik 3.1

Grafik 3.2

Grafik 3.3

Grafik 5.1 ............................................. .

Grafik 6.1 B ..........

Grafik 7.1 i...........................

Grafik 7.2 .........................

Tata Nilai Depdiknas........................................................ 13

Program Pendidikan Nasional 43

Komposisi Pembiayaan Pendidikan erdasarkan Sumbernya 73

Paradigma Sistematis Pengelolaan Organisas 79

Siklus Perencanaan, Pemantauan, dan Evaluasi 80

Kebijakan Dalam Pemerataan dan PerluasanAkses Pendidikan....... 23

Kebijakan Dalam Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing.... 27

Kebijakan Dalam Penguatan Tata kelola,Akuntabilitas, danCitra Publik.................................................................. 32

D Gaftar rafik

Halaman

xiv

Page 16: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Tabel 1.1

Tabel 2.1

Tabel 5.1

Tabel 6.1

Tabel 6.2

Tabel 6.3

Tabel 6.4

Tabel 7.1

Program Penguatan Kebijakan Depdiknas dengan RPJM Bappenas.... 4

Insan Cerdas Komprehensif dan Kompetitif................................ 11

Sasaran Jumlah Peserta Didik................................................ 44

Skenario Pendanaan Pendidikan Nasional.................................. 70

Biaya Satuan Pendidikan Total (BSPT)Faktual Masing-masing Sekolah.............................................. 70

Skenario Pendanaan Pendidikan di bawah Depdiknas.................... 71

Perkiraan Jumlah Kekurangan Dana yang Mungkin........................Dapat Dipenuhi oleh Masyarakat, dan Bantuan Luar Negeri (Donor)2005-2009....................................................................... 72

Indikator Kunci dan Targetnya untuk Mengukur Keberhasilandalam Implementasi Kebijakan, Program danKegiatan......................................................................... 85

Tabel 2.2 Tata Nilai Depdiknas........................................................... 13

D Taftar abel

Halaman

xv

Page 17: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 18: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Bab I

Page 19: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

A. Latar Belakang

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskankehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperolehpendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandangstatus sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Pemerataan dan mutu pendidikan akan membuatwarga negara Indonesia memiliki keterampilan hidup ( ) sehingga memilikikemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya, mendorongtegaknya masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.

Upaya untuk membangun manusia seutuhnya sudah menjadi tekad pemerintah sejakRencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I Tahun 1969-1974, namun selama inipembangunan pendidikan nasional belum mencapai hasil sesuai yang diharapkan. DepartemenPendidikan Nasional (Depdiknas) selaku penanggung jawab sistem pendidikan nasionalbertekad mewujudkan cita-cita luhur tersebut, diawali dengan menyusun Rencana Strategis(Renstra) Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 yang merupakan penjabarandari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Renstra Depdiknas menjadipedoman bagi semua tingkatan pengelola pendidikan, mulai dari pemerintah pusat,pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam merencanakan danmelaksanakan program pembangunan pendidikan nasional serta mengevaluasi hasilnya.

Tahun 2005, Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 7 tentang RPJMN Tahun2004-2009 yang mengamanatkan tiga misi pembangunan nasional, yaitu (1) mewujudkannegara Indonesia yang aman dan damai; (2) mewujudkan bangsa Indonesia yang adil dandemokratis; dan (3) mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera. Untuk mewujudkannya,bangsa kita harus menjadi bangsa yang berkualitas, sehingga setiap warga negara mampumeningkatkan kualitas hidup, produktivitas dan daya saing terhadap bangsa lain di era global.

Saat ini pembangunan pendidikan nasional belum mencapai hasil sesuai yangdiharapkan.Depdiknas selaku pemegang amanah pelaksanaan sistem pendidikan nasionalmemiliki kewajiban untuk mewujudkan misi pembangunan tersebut. Manusia seperti apa yangingin dibangun? Perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya ditujukan untukmengembangkan aspek intelektual saja melainkan juga watak, moral, sosial dan fisik persertadidik, atau dengan kata lain menciptakan manusia Indonesia seutuhnya.

Renstra Depdiknas disusun dengan mengacu pada amanat UUD 1945, amandemen ke4Pasal 31 tentang Pendidikan; Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) NomorVII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan; Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara; UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; UUNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; UU Nomor 14Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2004 tentangRencana Kerja Pemerintah; PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan AnggaranKementerian/Lembaga, dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

life skills

;

2

Pendahuluan

Page 20: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

B. Pengaitan Program dengan Kegiatan Pokok

Agar Indonesia memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan mampumemanfaatkan peluang yang datang, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang(RPJP) Tahun 2005-2025 Pemerintah mencanangkan untuk meningkatkan kemampuan manusiabangsa ini, sehingga memiliki daya saing yang seimbang dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) selaku badan yang melakukanperencanaan nasional sudah menuangkan program-program Depdiknas ke dalam 15 program(lihat Tabel 1.1). Sementara itu, Depdiknas selaku bagian dari pemerintah yang mendapatamanat untuk melakukan pengembangan manusia dari sisi pendidikan pun telah membuat 39kegiatan pokok (lihat Tabel 1.1) yang pada intinya mengacu pada tiga misi pembangunannasional. Ke-39 kegiatan pokok dari Depdiknas ini dapat dikelompokkan pada 15 program dariBappenas.

3

Page 21: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Tabel 1.1Program Penguatan Kebijakan Depdiknas dengan RPJM Bappenas

4

Program Bappenas Kegiatan Pokok Depdiknas

1. Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) – TK, RA, KB, TPQ

8. Perluasan akses PAUD

2. Wajib Belajar PendidikanDasar 9 Tahun – SD, MI, SMP,MTs

1. Pendanaan biaya operasional Wajar Dikdas 9 tahun2. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan wajar3. Rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan4. Perluasan akses pendidikan wajar pada jalur nonformal6. Perluasan akses SLB dan sekolah inklusif7. Pengembangan pendidikan layanan khusus bagi anak usia Wajar

yang memerlukan layanan khusus

3. Pendidikan Menengah 10. Perluasan akses SMA/SMK dan SM terpadu21. Pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal di setiap

kab/kota22. Pembangunan sekolah bertaraf internasional di setiap provinsi

dan/atau kabupaten/kota

4. Pendidikan Tinggi 11. Perluasan akses PT23. Mendorong jumlah jurusan di PT yang masuk dalam 100 besar Asia

dan 500 besar dunia24. Akselerasi jumlah program studi kejuruan, vokasi, dan profesi25. a. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah dan HAKI25. b. Peningkatan kreativitas, entrepreneurship, dan kepemimpinan

mahasiswa

5. Pendidikan Nonformal 5. Perluasan akses pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia >15 thn.9. Pendidikan kecakapan Hidup20.Perluasan pendidikan kecakapan hidup

6. Peningkatan Mutu Pendidikdan Tenaga Kependidikan

17. a. Pengembangan guru sebagai profesi17. b. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga

kependidikan nonformal18. Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan

7. Penelitian danPengembangan Pendidikan

13. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perluasan aksesSMA/SMK/SM Terpadu, SLB, dan PT

14. Implementasi dan penyempurnaan SNP dan penguatan peran BSNP15. a. Pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram dengan

mengacu pada SNP15. b. Survei Bencmarking Mutu Pendidikan terhadap standar

internasional16. Perluasan dan peningkatan mutu akreditasi oleh BAN-SM, BAN-PNF,

dan BAN-PT

8. Manajemen PelayananPendidikan

19. Perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana28. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat pengelola pendidikan32. Penataan regulasi pengelolaan pendidikan dan penegakan hukum di

bidang pendidikan

Program-program lainnya9. Pengembangan Budaya Baca

dan Pembinaan Perpustakaan10.Program Penelitian dan

Pengembangan Iptek11.Program Penguatan

Kelembagaan Pengarus-utamaan Gender dan Anak

12.Peningkatan Pengawasan danAkuntabilitas Aparatur Negara

13.Program PenyelenggaraanPimpinan Kenegaraan danKepemerintahan

14.Program PengelolaanSumberdaya Manusia Aparatur

15.Program Peningkatan Saranadan Prasarana AparaturNegara

12. Pemanfaatan TIK sebagai sarana/media pembelajaran jarak jauh26. Pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan27. Peningkatan SPI berkoordinasi dengan BPKP dan BPK29. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat perencanaan dan

penganggaran30. Peningkatan kapasitas dan kompetensi managerial aparat31. Peningkatan ketaatan pada peraturan perundang-undangan33. Peningkatan citra dan layanan publik34. Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola pendidikan35. Pelaksanaan Inpres No.5 Tahun 2004 tentang percepatan

pemberantasan KKN36. Intensifikasi tindakan-tindakan preventif oleh Itjen37. Intensifikasi dan ekstensifikasi pemeriksaan oleh Itjen, BPKP, dan

BPK38. Penyelesaian tindak lanjut temuan-temuan pemeriksaan Itjen,

BPKP, dan BPK39. Pengembangan aplikasi SIM secara terintegrasi (Keuangan, Aset,

Kepegawaian, dan data lainnya)

Sumber: Bappenas, 2004 & Program Kebijakan Depdiknas, 2004

Page 22: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 23: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 24: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Bab II

Page 25: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

8

A. Amanat UUD 1945, UU Nomor 20 Tahun 2003, danRPJMN 2004 - 2009

Pasal 31 UUD 1945 menyatakan bahwa (1) Setiap warga negara berhak mendapatkanpendidikan; (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajibmembiayainya; (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikannasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa; (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaranpendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikannasional; serta (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi denganmenjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban sertakesejahteraan umat manusia.

Sementara itu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmenyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab. Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut, Pemerintah danPemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasipenyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,sesuai dengan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan pendidikan nasional yaitu:

1. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hakasasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa;

2. Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna,diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didikyang berlangsung sepanjang hayat;

3. Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas pesertadidik dalam proses pembelajaran;

4. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap wargamasyarakat; dan

5. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakatmelalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layananpendidikan.

Berdasarkan hal tersebut, maka ditetapkanlah tujuan pembangunan pendidikan nasionaljangka menengah sebagai berikut:

1. Meningkatkan iman, takwa, akhlak mulia;2. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;

DASAR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN NASIONAL

Page 26: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

3. Meningkatkan sensitifitas dan kemampuan ekspresi estetis;4. Meningkatkan kualitas jasmani;5. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada semua jalur, jenis, dan jenjang

pendidikan bagi semua warga negara secara adil, tidak diskriminatif, dan demokratistanpa membedakan tempat tinggal, status sosial-ekonomi, jenis kelamin, agama,kelompok etnis, dan kelainan fisik, emosi, mental serta intelektual;

6. Menuntaskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun secara efisien, bermutu,dan relevan sebagai landasan yang kokoh bagi pengembangan kualitas manusiaIndonesia;

7. Menurunkan secara signifikan jumlah penduduk buta aksara;8. Memperluas akses pendidikan nonformal bagi penduduk laki-laki maupun perempuan

yang belum sekolah, tidak pernah sekolah, buta aksara, putus sekolah dalam dan antarjenjang serta penduduk lainnya yang ingin meningkatkan pengetahuan, kemampuan,dan keterampilan;

9. Meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan yang mandiri, bermutu,terampil, ahli dan profesional, mampu belajar sepanjang hayat, serta memilikikecakapan hidup yang dapat membantu dirinya dalam menghadapi berbagaitantangan dan perubahan;

10. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya standar pendidikan nasional danstandar pelayanan minimal (SPM), serta meningkatkan kualifikasi minimun dansertifikasi bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya;

11. Meningkatkan relevansi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunanmelalui peningkatan hasil penelitian, pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuandan teknologi oleh perguruan tinggi serta penyebarluasan dan penerapannya padamasyarakat;

12. Menata sistem pengaturan dan pengelolaan pendidikan yang semakin efisien, produktif,dan demokratis dalam suatu tata kelola yang baik dan akuntabel;

13. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas manajemen pelayanan pendidikan melaluipeningkatan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah, peran serta masyarakat dalampembangunan pendidikan, serta efektivitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasipendidikan termasuk otonomi keilmuan; dan

14. Mempercepat pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme untuk mewujudkanDepdiknas yang bersih dan berwibawa;

Untuk dapat menjalankan amanat terhadap pembangunan pendidikan nasional, makadiperlukan kejelasan arah. Untuk itu Depdiknas sudah menuangkan ke dalam visi, misi, dantata nilai yang harus dijalankan.

Pembangunan Indonesia di masa depan bersandar pada visi Indonesia jangka panjang,yaitu terwujudnya negara-bangsa ( ) Indonesia modern yang aman dan damai, adildan demokratis, serta sejahtera dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,kemerdekaan, dan persatuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam kerangka visi jangka panjang yang termuat dalam dokumen ”MembangunIndonesia yang Aman, Adil, dan Sejahtera” (Susilo Bambang Yudhoyono dan M. Jusuf Kalla,2004), pembangunan Indonesia pada tahun 2005-2009 mengarah pada (a) terwujudnyakehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai; (b)terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, danhak asasi manusia; dan ( ) terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatankerja dan penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunanberkelanjutan, yang dilandasi keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.

Pembangunan pendidikan nasional ke depan didasarkan pada paradigma membangunmanusia Indonesia seutuhnya, yang berfungsi sebagai subyek yang memiliki kapasitas untukmengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Dimensi kemanusiaan

nation-state

c

B. Visi Departemen Pendidikan Nasional

9

Page 27: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

itu mencakup tiga hal paling mendasar, yaitu (1) afektif yang tercermin pada kualitaskeimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul,dan kompetensi estetis; (2) kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan dayaintelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan danteknologi; dan (3) psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkanketerampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secaraholistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling elementer di atas dapatberkembang secara optimal. Dengan demikian, pendidikan seyogyanya menjadi wahanastrategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi individu, sehingga cita-citamembangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai.

Selain itu, pembangunan pendidikan nasional juga diarahkan untuk membangunkarakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi landasan penting bagiupaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI). Dalam hal ini, pemerintah mempunyai kewajiban konstitusional untukmemberi pelayanan pendidikan yang dapat dijangkau oleh seluruh warga negara. Oleh karenaitu, upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitasmerupakan mandat yang harus dilakukan bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan negaraIndonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsadan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukankesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

UUD 1945 mengamanatkan mengenai pentingnya pendidikan bagi seluruh warga negarasebagaimana diatur dalam Pasal 28C Ayat (1) bahwa setiap orang berhak mengembangkan dirimelalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperolehmanfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitashidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia, dan Pasal 31 Ayat (1) bahwa setiap warganegara berhak mendapat pendidikan.

Sesuai Ketentuan Umum Penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional berkewajiban untuk mencapaiVisi Pendidikan Nasional sebagai berikut:

Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat danberwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia

berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu danproaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut,Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan:

INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan Paripurna)

Yang dimaksud dengan insan Indonesia cerdas adalah insan yang cerdas secarakomprehensif, yang meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdasintelektual, dan cerdas kinestetis. Tabel berikut ini memberikan deskripsi yang lengkaptentang yang dimaksud dengan insan cerdas komprehensif dan kompetitif.

10

Page 28: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Tabel 2.1.Insan Cerdas Komprehensif dan Kompetitif

Visi Depdiknas lebih menekankan pada pendidikan transformatif, yang menjadikanpendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari masyarakat berkembang menujumasyarakat maju. Pembentukan masyarakat maju selalu diikuti oleh proses transformasistruktural, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang potensi kemanusiannyakurang berkembang menuju masyarakat maju dan berkembang yang mengaktualisasikanpotensi kemanusiannya secara optimal. Bahkan di era global sekarang, transformasi ituberjalan dengan sangat cepat yang kemudian mengantarkan pada masyarakat berbasispengetahuan ( ).

Di dalam masyarakat berbasis pengetahuan, peranan ilmu pengetahuan dan teknologisangat dominan. Masyarakat Indonesia yang indeks teknologinya masih rendah belum secaraoptimal memanfaatkan Iptek sebagai penggerak utama ( ) perubahan masyarakat.Pendidikan memfasilitasi peningkatan indeks teknologi tersebut, namun demikian,peningkatan indeks teknologi tidak semata-mata ditentukan oleh pendidikan, melainkan jugaoleh transfer teknologi yang biasanya menyertai investasi. Oleh karena itu, kebijakanpendidikan harus sinkron dengan kebijakan investasi.

Untuk itu, pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaiandengan gerak perkembangan ilmu pengetahuan modern dan inovasi teknologi maju, sehinggatetap relevan dan kontekstual dengan perubahan zaman. Pendidikan bertugas untukmenyiapkan peserta didik agar dapat mencapai peradaban yang maju melalui perwujudansuasana belajar yang kondusif, aktivitas pembelajaran yang menarik dan mencerahkan, sertaproses pendidikan yang kreatif.

Pendidikan juga menciptakan kemandirian baik pada individu maupun bangsa.Pendidikan yang menumbuhkan jiwa kemandirian menjadi sangat penting justru ketika duniadihadapkan pada satu sistem tunggal yang digerakkan oleh pasar bebas. Bangsa Indonesia sulitbertahan jika tidak memiliki kemandirian karena hidupnya semakin tergantung pada bangsa-bangsa yang lebih kuat. Selain itu, pendidikan harus menjadi bagian dari proses perubahan

knowledge based society

prime mover

11

Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif Makna Insan Indonesia Kompetitif

Cerdasspiritual

• Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untukmenumbuhkan dan memperkuat keimanan,ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budipekerti luhur dan kepribadian unggul.

Cerdasemosional& sosial

• Beraktualisasi diri melalui olah rasa untukmeningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akankehalusan dan keindahan seni dan budaya, sertakompetensi untuk mengekspresikannya.

• Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang:– membina dan memupuk hubungan timbal balik;– demokratis;– empatik dan simpatik;– menjunjung tinggi hak asasi manusia;– ceria dan percaya diri;– menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat

dan bernegara; serta– berwawasan kebangsaan dengan kesadaran

akan hak dan kewajiban warga negara.

Cerdasintelektual

• Beraktualisasi diri melalui olah pikir untukmemperoleh kompetensi dan kemandirian dalamilmu pengetahuan dan teknologi.

• Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatifdan imajinatif.

Cerdaskinestetis

• Beraktualisasi diri melalui olah raga untukmewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas.

• Aktualisasi insan adiraga.

Kompetitif

• Berkepribadianunggul dangandrung akankeunggulan

• Bersemangat juangtinggi

• Mandiri• Pantang menyerah• Pembangun dan

pembina jejaring• Bersahabat dengan

perubahan• Inovatif dan

menjadi agenperubahan

• Produktif• Sadar mutu• Berorientasi global• Pembelajar

sepanjang hayat

Page 29: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

bangsa menuju masyarakat madani, yakni masyarakat demokratis, taat, hormat, dan tundukpada hukum dan perundang-undangan, melestarikan keseimbangan lingkungan, danmenjunjung tinggi hak asasi manusia.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, Misi Pendidikan Nasional adalah:

C. Misi Departemen Pendidikan Nasional

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikanyang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejakusia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;

3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untukmengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;

4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusatpembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilaiberdasarkan standar nasional dan global; dan

5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanberdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

Selaras dengan Misi Pendidikan Nasional tersebut,Depdiknas untuk tahun 2005-2009 menetapkan Misi sebagai berikut:

MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIACERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF

Untuk mewujudkan misi tersebut, Depdiknas menetapkan beberapa strategi danprogram yang disusun berdasarkan suatu skala prioritas. Salah satu bentuk dari prioritastersebut adalah penggunaan dana APBN/APBD dan dana masyarakat yang lebih ditekankanpada:

1. Upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan;2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan; dan3. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan.

12

Page 30: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

D. Tata Nilai Departemen Pendidikan Nasional

Depdiknas menyadari bahwa tata nilai yang ideal akan sangat menentukan keberhasilandalam melaksanakan proses pembangunan pendidikan sesuai dengan visi dan misi yang telahditetapkan. Penetapan tata nilai yang merupakan dasar sekaligus pemberi arah bagi sikap danperilaku semua pegawai dalam menjalankan tugas sehari-hari. Selain itu, tata nilai tersebutjuga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam usaha mewujudkan visi dan misiDepdiknas.

Untuk itu, Depdiknas telah mengidentifikasi nilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiappegawai ( ), nilai-nilai dalam melakukan pekerjaan ( ) serta nilai-nilai-nilai yang akan ditangkap oleh pemangku kepentingan pendidikan antaralain Pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pegawai, donatur, dunia pendidikan, danmasyarakat. Nilai masukan yang tepat akan mengantisipasi karakteristik calon pegawaiDepdiknas. Nilai masukan selanjutnya akan menjalankan nilai proses dengan baik dalammanajemen organisasi untuk meningkatkan mutu interaksi antar manusia di dalam strukturorganisasi Depdiknas. Selanjutnya nilai input dan nilai proses akan menghasilkan nilai keluaranyang akan memfokuskan Depdiknas pada hal-hal yang diharapkan dalam mencapai visi danmisi yang telah ditetapkan dengan lebih baik.

input values process values(stakeholders)

Grafik 2.1Tata Nilai Depdiknas

13

Page 31: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Nilai-nilai masukan ( ), yakni nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawaiDepdiknas dalam rangka mencapai keunggulan, yang meliputi:

Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan.

Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami bagaimanamengimplementasikannya.

Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil.

Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggungjawabkan hasilkerjanya serta tidak tergantung kepada pihak lain.

Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiappermasalahan.

Taat pada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikapyang sama.

Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pihak lain.

Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuandan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan mejadikan pelajaran atas setiapkejadian.

Nilai-nilai proses ( ), yakni nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja diDepdinas, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkan, yang meliputi:

Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi yang luas serta wawasan yang jauh kedepan.

Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang baik sehinggamenjadi contoh bagi pihak lain.

Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk berusaha mencapai tujuanbersama.

Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untukmenghasilkan karya terbaiknya.

Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya usaha pihak lain sesuai kemampuannya.

Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan masyarakat menuju kondisi yang lebihberbudaya.

Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan perundang-undangan.

Bekerja bersama berdasarkan komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai,dan partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas.

Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar serta memberikan hasil kerja yang dapatdipertanggungjawabkan.

input values

process values

Amanah

Profesional

Antusias dan bermotivasi tinggi

Bertanggung jawab dan mandiri

Kreatif

Disiplin

Peduli dan menghargai orang lain

Belajar sepanjang hayat

Visioner dan berwawasan

Menjadi teladan

Memotivasi ( )

Mengilhami ( )

Memberdayakan ( )

Membudayakan ( )

Taat azas

Koordinatif dan bersinergi dalam kerangka kerja tim

Akuntabel

motivating

inspiring

empowering

culture-forming

14

Page 32: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Nilai-nilai keluaran ( ), yakni nilai-nilai yang diperhatikan oleh para(Pemerintah, DPR, pegawai, donatur, dunia pendidikan, dan masyarakat lainnya), yang meliputi:

Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui pelaksanaan kerja yangefektif dan efisien.

Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik.

Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil kerja dalam usahapencapaian visi dan misi Depdiknas.

Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu berubah.

Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi, serta menghasilkangagasan dan pengembangan baru.

Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata

output values stakeholders

Produktif (efektif dan efisien)

Gandrung mutu tinggi/

Dapat dipercaya (andal)

Responsif dan aspiratif

Antisipatif dan inovatif

Demokratis, berkeadilan, dan inklusif

service excellence

15

Page 33: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 34: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Bab III

Page 35: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

18

KEBIJAKAN POKOK PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN NASIONAL

A. Pemerataan dan PerluasanAkses

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas dayatampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua pesertadidik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender,lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan iniditujukan untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia untuk dapat belajar sepanjanghayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era global, serta meningkatkanperingkat indeks pembangunan manusia (IPM) hingga mencapai posisi sama dengan atau lebihbaik dari peringkat IPM sebelum krisis. Untuk itu, sampai dengan tahun 2009 dilakukan upaya-upaya sistematis dalam pemerataan dan perluasan pendidikan, dengan mempertahankanAPM-SD pada tingkat 95%, memperluas SMP/MTs hingga mencapaiAPK 98,0% serta menurunkanangka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas hingga 5%.

Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun memperhatikan pelayanan yang adil dan merata bagipenduduk yang menghadapi hambatan ekonomi dan sosial-budaya (yaitu penduduk miskin,memiliki hambatan geografis, daerah perbatasan, dan daerah terpencil), maupun hambatanatau kelainan fisik, emosi, mental serta intelektual peserta didik. Untuk itu, diperlukanstrategi yang lebih efektif antara lain dengan membantu dan mempermudah mereka yangbelum bersekolah, putus sekolah, serta lulusan SD/MI/SDLB yang tidak melanjutkan keSMP/MTs/SMPLB yang masih besar jumlahnya, untuk memperoleh layanan pendidikan. Disamping itu, akan dilakukan strategi yang tepat untuk meningkatkan aspirasi masyarakatterhadap pendidikan, khususnya pada masyarakat yang menghadapi hambatan tersebut.

Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun akan menambah jumlah lulusan SMP/MTs/SMPLB setiaptahunnya, sehingga juga akan mendorong perluasan pendidikan menengah. Denganbertambahnya permintaan pendidikan menengah, Pemerintah juga melakukan perluasanpendidikan menengah terutama bagi mereka yang karena satu dan lain hal tidak dapatmenikmati pendidikan SMA yang bersifat reguler melalui SMA Terbuka dan Paket C, sehinggapada gilirannya mendorong peningkatan APM-SMA. Oleh karena SMA cenderung semakinmeluas jauh di atas SMK, maka Pemerintah lebih mempercepat pertumbuhan SMK diiringidengan upaya mendorong peningkatan program pendidikan kejuruan yang sesuai dengankebutuhan masyarakat yang terus berubah.

Pemerintah akan memperluas akses pendidikan tinggi untuk menjawab meningkatnyapartisipasi sekolah menengah. Meningkatnya angka partisipasi PT tersebut akan diiringi olehkebijakan yang mengarah pada pencapaian daya saing lulusan PT secara global. Secarabersamaan, dilakukan upaya untuk meningkatkan proporsi jumlah keahlian yang sesuaidengan kebutuhan pembangunan. Salah satu upaya untuk pemenuhan tersebut diantaranyamelalui peningkatan jumlah keahlian bidang vokasi melalui institusi politeknik. Selain itu,dikembangkan program yang merupakan upaya harmonisasi antarapendidikan kejuruan di SMK, pendidikan nonformal berkelanjutan, dan pendidikan vokasi. Disamping itu, peningkatanAPK PT dapat dicapai dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapat pelayanan pendidikan yang memadai.

Dengan mempertimbangkan keterbatasan kapasitas fiskal negara, strategi pemerataandan perluasan akses pendidikan tinggi lebih diarahkan pada peran partisipasi swasta dalam

community college

,

Page 36: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

mendirikan lembaga pendidikan tinggi baru. Namun, strategi perluasan akan dikaitkan denganpencapaian mutu yang lebih baik dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era global.Untuk itu, pemerintah akan terus membenahi peraturan dan perundang-undangan sertamemperkuat kapasitas kelembagaan yang terkait dengan fungsi pengendalian dan penjaminanmutu.

Kebijakan perluasan pendidikan tinggi juga dilakukan searah dengan upaya membukakesempatan bagi calon mahasiswa yang berasal dari penduduk di atas usia ideal pendidikantinggi (>24 th) seperti karyawan, guru, tenaga spesialis industri, termasuk dalam pendidikannongelar dan pendidikan profesi yang mengutamakan penguasaan pengetahuan, keterampilandan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja industri.

Perluasan akses pendidikan tinggi juga dilakukan melalui pengembangan kapasitaspembelajaran digital jarak jauh yang semakin luas dan efektif. Universitas Terbuka daninstitusi sejenis lainnya ditugaskan untuk mengimplementasikan strategi ini, denganmemanfaatkan secara optimal TIK dalam proses pembelajaran, pengelolaan, dan aksesinformasi. Dalam kaitan itu, Ditjen Pendidikan Tinggi memprioritaskan investasi infrastrukturTIK untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pada Universitas Terbuka danperguruan tinggi lainnya serta Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.

Beberapa kebijakan strategis yang disusun dalam rangka memperluas pemerataan danakses pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Memperluas akses bagi anak usia 0-6 tahun, baik laki-laki maupun perempuan untukmemiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai potensi yangdimiliki dan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan dalam mengikutipendidikan di SD/MI.

b. Menghapus hambatan biaya ( ) melalui pemberian bantuan operasionalsekolah (BOS) bagi semua siswa pada jenjang Dikdas baik pada sekolah umum maupunmadrasah yang dimiliki oleh pemerintah atau masyarakat, yang besarnya dihitungberdasarkan per siswa dikalikan dengan jumlah seluruh siswa pada jenjangtersebut. Di samping itu, dilakukan kebijakan pemberian bantuan biaya personalterutama bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin pada jenjang Dikdas melaluipemanfaatan BOS untuk tujuan tersebut. Secara bertahap BOS akan dikembangkanmenjadi dasar untuk penentuan satuan biaya pendidikan berdasarkan formula

yang memperhitungkan siswa miskin maupun kaya serta tingkat kondisiekonomi daerah setempat.

c. Membentuk bagi daerah terpencil yang berpenduduk jarang danterpencar, dengan menambahkan ruang belajar SMP di SD untuk menyelenggarakanprogram pendidikan SMP bagi lulusannya. Untuk mengatasi kesulitan tenaga pengajardalam kebijakan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan guru SD untuk mengajar diSMP pada beberapa mata pelajaran yang relevan atau dengan meningkatkan kompetensiguru sehingga dapat mengajar di SMP. Selain itu, dilakukan upaya memaksimalkanfasilitas yang sudah ada, baik ruang kelas maupun bangunan sekolah dengan membuatjaringan sekolah antara SMP dengan SD-SD yang ada di wilayah layanannya (

) serta menggabungkan SD-SD yang sudah tidak efisien lagi.

d. Memperluas akses bagi anak usia sekolah 7-15 tahun, baik laki-laki maupun perempuanyang tidak/belum terlayani di jalur pendidikan formal untuk memiliki kesempatanmendapatkan layanan pendidikan di jalur nonformal maupun program pendidikanterpadu/ inklusif bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus terutama untuk daerah-daerah yang tidak tersedia layanan pendidikan khusus luar biasa. Di samping itu, untukmemperluas akses bagi penduduk usia 13-15 tahun dikembangkan SMP Terbuka melaluioptimalisasi daya tampung dan pengembangan SMP Terbuka model maupun melaluimodel layanan pendidikan alternatif yang inovatif.

e. Memperluas akses bagi penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas baik laki-laki maupunperempuan untuk memiliki kesempatan mendapatkan layanan pendidikan keaksaraan

cost barriers

unit cost

(formula-based funding)

catchmentareas

”SD-SMP Satu Atap”

19

Page 37: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

melalui jalur pendidikan nonformal. Perluasan kesempatan bagi penduduk buta aksaradilakukan dengan menjalin berbagai kerjasama dengan pendidikan, sepertiorganisasi keagamaan, organisasi perempuan, dan organisasi lain yang dapatmenjangkau lapisan masyarakat, serta PT.

f. Memfasilitasi peran serta masyarakat dalam memperluas akses sekolah menengah (SM),khususnya pada daerah-daerah yang memiliki lulusan SMP cukup besar. Di sisi lain, jugamengembangkan SM terpadu, yaitu pendidikan yang menyelenggarakan pendidikanumum dan kejuruan dalam satu satuan pendidikan. Bagi siswa yang berkebutuhankhusus, dilakukan kebijakan strategis dalam melaksanakan program pendidikan inklusif.

g. Memperluas akses terhadap pendidikan di SMK sesuai dengan kebutuhan dan keunggulanlokal. Perluasan SMK ini dilaksanakan melalui penambahan program pendidikankejuruan yang lebih fleksibel sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang berkembang. Disamping itu, dilakukan upaya penambahan muatan pendidikan keterampilan di SMA bagisiswa yang akan bekerja setelah lulus.

h. Memperluas daya tampung PT yang ada dengan memberikan fasilitasi pada perguruantinggi untuk membuka program-program keahlian yang dibutuhkan masyarakat danmengalihfungsikan atau menutup sementara secara fleksibel program-program yanglulusannya sudah jenuh.

i. Memperluas kesempatan belajar pada perguruan tinggi yang lebih dititikberatkan padaprogram-program politeknik, pendidikan tinggi vokasi dan profesi yang berorientasilebih besar pada penerapan teknologi tepat guna untuk kebutuhan dunia kerja.

j. Memperluas kesempatan belajar sepanjang hayat bagi penduduk dewasa yang inginmeningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup yang relevan dengankebutuhan masyarakat melalui program-program pendidikan berkelanjutan. Perluasankesempatan belajar sepanjang hayat dapat juga dilakukan dengan mengoptimalkanberbagai fasilitas pendidikan formal yang sudah ada sebagai bagian dari harmonisasipendidikan formal dan nonformal.

k. Memperhatikan secara khusus kesetaraan gender, pendidikan untuk layanan khusus didaerah terpencil dan daerah tertinggal, daerah konflik, perbatasan, dan lain-lain sertamengimplementasikannya dalam berbagai program secara terpadu.

l. Melaksanakan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), serta advokasi kepadamasyarakat agar keluarga makin sadar akan pentingnya pendidikan serta maumengirimkan anak-anaknya ke sekolah dan/atau mempertahankan anaknya untuk tetapbersekolah.

m. Melaksanakan advokasi bagi pengambil keputusan, baik di eksekutif maupun legislatifdari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memberikan perhatian yanglebih besar pada pembangunan pendidikan.

n. Memanfaatkan secara optimal sarana radio, televisi, komputer dan perangkat TIKlainnya untuk digunakan sebagai media pembelajaran dan untuk pendidikan jarak jauhsebagai sarana belajar alternatif selain menggunakan modul atau tutorial, terutamabagi daerah terpencil dan mengalami hambatan dalam transportasi, serta jarangpenduduk.

Kebijakan untuk pemerataan dan perluasan akses pendidikan dilakukan melalui penguatanprogram-program sebagai berikut:

adalah kebijakan yang menempatiurutan prioritas tertinggi dalam lima tahun ke depan. Hal ini sudah menjadi komitmen

stakeholder

,

1. Pendanaan biaya operasi Wajar Dikdas 9 Tahun;

20

Page 38: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

nasional seperti yang tertera pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional. BOS dimaksudkan untuk menutup biaya minimal operasipembelajaran yang secara minimal memadai untuk menciptakan landasan yang kokohbagi upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan. Dengan kebijakan BOS tersebut,pemerintah akan mewujudkan “pendidikan dasar gratis”, yang diartikan sebagai bebasbiaya secara bertahap.

merupakan kebijakan strategisberikutnya, yang akan dilakukan untuk mendukung perluasan akses dikdas dalamprogram Wajar Dikdas. Penyediaan sarana/prasarana SD/MI/sederajat mencakuppenambahan sarana untuk pendidikan layanan khusus dan rehabilitasi serta revitalisasisarana/prasarana yang rusak. Untuk SMP/MTs/sederajat, kegiatan ini diarahkan untukmembangun unit sekolah baru (USB), ruang kelas baru (RKB), laboratorium,perpustakaan, dan buku pelajaran, yang diharapkan juga akan berdampak padapeningkatan mutu Dikdas. Pembangunan USB/RKB diutamakan pada jenjangSMP/MTs/sederajat, untuk mencapai ketuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahunpada tahun 2008/2009.

juga merupakan kebijakan strategisuntuk mendukung program Wajar Dikdas 9 tahun. Rekrutmen tersebut dilakukan denganmempertimbangkan kecukupan jumlah dan kualifikasi guru profesional di berbagaijenjang dan jenis pendidikan, pemerataan penyebaran secara geografis, keahlian, dankesetaraan gender. Pemerataan secara geografis mempertimbangkan pengaturanmekanisme penempatan dan redistribusi guru, sistem insentif guru di daerah terpencil,pengangkatan guru tidak tetap secara selektif, serta tenaga pendidikan lainnya sepertipamong belajar pada jalur nonformal.

termasuk kebijakan strategis untukmendukung program Wajar. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan angkapartisipasi (APM/APK) Dikdas melalui program Paket A dan Paket B. Program ini sangatstrategis untuk menjangkau peserta didik yang memiliki berbagai keterbatasan untukmengikuti pendidikan formal, terutama anak-anak dari keluarga tidak mampu, daerahterpencil, daerah tertinggal, daerah konflik, atau anak-anak yang terpaksa bekerja.

merupakankebijakan dalam rangka memenuhi hak memperoleh pendidikan bagi penduduk butaaksara. Hal ini dimaksudkan mendorong penduduk usia >15 tahun untuk mengikutikegiatan keaksaraan fungsional agar memiliki kemampuan membaca, menulis,berhitung sesuai dengan standar kompetensi keberaksaraan. Melalui kebijakan strategisini diharapkan akan menurunkan jumlah penyandang tiga buta, yaitu buta aksara latindan angka arab, buta bahasa Indonesia dan buta pengetahuan dasar.

merupakan kebijakan untukmenyelenggarakan pendidikan khusus dan pendidikan inklusif sehingga memperluasakses pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan belajar karenakelainan fisik, emosional, mental, sosial, atau memiliki potensi bakat istimewa ataukecerdasan luar biasa.

adalah kebijakanuntuk penduduk yang kesulitan akses karena faktor sosial ekonomi, geografis, saranatransportasi dan komunikasi. Kelompok penduduk yang kurang beruntung karenaterisolasi atau hambatan lainnya, mendapat pelayanan khusus, antara lain melaluiSD/MI kecil/paket A, SMP/MTs kecil/paket B, SMP terbuka dan SD-SMP “satu atap”, gurukunjung dan kelas layanan khusus di SD (KLK), termasuk layanan dengan memanfaatkanTIK, seperti radio, televisi, komputer dan internet.

2. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan Wajar;

3. Rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan;

4. Perluasan pendidikan Wajar pada jalur nonformal;

5. Perluasan akses pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia >15 tahun;

6. Perluasan akses SLB dan sekolah inklusif;

7. Pengembangan pendidikan layanan khusus bagi anak usia Wajar Dikdas yangmemerlukan layanan khusus (di daerah terpencil, daerah berpenduduk jarang danterpencar, daerah bencana, daerah konflik, serta anak jalanan);

21

Page 39: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

8. Perluasan akses PAUD;

9. Pendidikan kecakapan hidup;

10. Perluasan akses SMA/SMK dan SM terpadu;

11. Perluasan akses perguruan tinggi;

12. Pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana pembelajaran jarakjauh;

13. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perluasan akses SMA, SMK/SM Terpadu,SLB, dan PT;

merupakan kebijakan untuk mendorong terselenggaranyapelayanan pendidikan bagi anak-anak usia 0-6 tahun baik pada jalur pendidikan formalmaupun nonformal. Kegiatan Pemerintah lebih diarahkan untuk memberikan dukunganatau pemberdayaan bagi terselenggaranya pelayanan PAUD yang bermutu olehmasyarakat secara merata di seluruh pelosok tanah air. Hibah ( atau imbalswadaya akan diberikan untuk pengembangan PAUD, PAUD model, dan berbagai bentukintegrasi PAUD ke dalam berbagai pelayanan anak usia dini lainnya.

merupakan kebijakan strategis bagi peserta didik yangorang tuanya miskin dan orang dewasa miskin dan/atau pengangguran. Pendidikan iniakan memberikan kompetensi yang dapat dijadikan modal untuk usaha mandiri ataubekerja, mengingat masih besarnya jumlah mereka, maka kegiatan strategis ini menjadisangat penting peranannya bagi penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

arah kebijakan ini lebih untuk memperluasSMK untuk mencapai komposisi jumlah SMA dan SMK yang seimbang pada tahun 2009.Perluasan SMA lebih ditekankan pada partisipasi swasta. Kebijakan ini ditempuh setelahmelihat kenyataan bahwa bagian terbesar (65%) penganggur terdidik adalah lulusanpendidikan menengah (Sakernas, BPS 2004), yang dapat diartikan sebagai kurangnyaketerampilan lulusan pendidikan menengah untuk masuk lapangan kerja.

pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggimenargetkan pencapaian jumlah mahasiswa meningkat dari 14,3% (tahun 2004) menjadi18,0% pada tahun 2009. Investasi membangun institusi baru untuk pendidikan tinggiakademik (umum) lebih didorong pada peran swasta, sementara peran Pemerintah lebihpada pengembangan pendidikan vokasi dan pendidikan profesi pada perguruan tinggiyang sudah ada. Pendidikan tinggi akademik akan diperluas melalui penambahan ruangbelajar, laboratorium, ruang praktikum, serta perpustakaan dalam rangka menambahdaya tampung.

kegiatan prioritas ini ingin mengembangkan sistem pembelajaran jarak jauhdi perguruan tinggi, pendidikan formal dan pendidikan nonformal

untuk mendukung perluasan dan pemerataan pendidikan tinggi, pendidikan formal, danpendidikan nonformal. Teknologi informasi dan komunikasi akan dimanfaatkan secaraoptimal dalam fungsinya sebagai media pembelajaran jarak jauh, dan juga untukmemfasilitasi manajemen pendidikan.

kegiatan ini termasuk dalam prioritas kebijakan yang didasarkan padabeberapa pertimbangan: , bahwa kemampuan keuangan pemerintah masihterbatas untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan yang seluas-luasnya sementaraitu ada potensi yang cukup besar pada masyarakat; , kecenderungan arahpembangunan pendidikan yang ingin lebih banyak melibatkan partisipasi swasta disegala aspek penyelenggaraan, termasuk investasi, pengelolaan, dan pengawasan;

, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, Pemerintah Pusat akan lebih banyak memainkan perannya sebagaifasilitator pelayanan publik yang bertugas membuat kebijakan-kebijakan strategis,yang antara lain dilakukan melalui pengendalian dan penjaminan mutu, pengembanganstandar-standar, akreditasi, dan sertifikasi dalam rangka desentralisasi pendidikan.Peran yang demikian ingin mendorong terselenggaranya pelayanan pendidikan yangmandiri (otonom), baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat (swasta). Dalampemberian bantuan operasi penyelenggaraan pendidikan, Pemerintah tidak lagimembedakan antara kepemilikan negara dan masyarakat/swasta.

blockgrants)

(distance learning)

pertama

kedua

ketiga

22

Page 40: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

B. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapatmemberikan dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya sehingga dapathidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu danrelevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa. Mutupendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilaihumanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasankebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutudan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik yanglebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakatdalam berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional maupun global.

Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikanyang semakin meningkat yang mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). SNP meliputiberbagai komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi, standarproses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standarsarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaianpendidikan. Pemerintah mendorong dan membimbing satuan-satuan dan program (studi)pendidikan untuk mencapai standar yang diamanatkan oleh SNP. Standar-standar tersebutdigunakan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kinerja satuan dan programpendidikan, mulai dari PAUD, Dikdas, pendidikan menengah (Dikmen), PNF , sampai denganpendidikan tinggi (Dikti).

23

Program strategis yang ditetapkan dalam rangka pemerataan dan perluasan akses pendidikandigambarkan pada grafik 3.1.

Grafik 3.1Kebijakan Dalam Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan

1.2 1.3

1.4

1.5

1.6

1.8

1.7

1.13

1.12

1.11

1.10

1.9 1.1

Pendanaan Biaya

Operasional Wajar

Dikdas 9 Tahun

Penyediaan Sarana

dan Prasarana

Pendidikan Wajar

Rekruitmen Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan

Perluasan akses

pendidikan Wajar

pada jalur nonformal

Perluasan Akses

Pendidikan Keaksaraan

>15 Tahun

Perluasan Akses

Sekolah Luar Biasa

dan Sekolah Inklusif

Pengembangan

Pendidikan Layanan

Khusus bagi Anak Usia

Wajar yang Memerlukan

Layanan Khusus

Perluasan Akses

Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD)

Pendidikan

Kecakapan Hidup

Perluasan Akses

SMA/SMK dan SM

Terpadu

Perluasan Akses

Perguruan Tinggi

Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan

Komunikasi sebagai

Sarana Pembelajaran

Jarak Jauh

Peningkatan peran

serta Masyarakat

dalam Perluasan Akses

SMA, SMK/SM Terpadu,

SLB, dan PT

PEMERATAAN &PERLUASAN AKSES

PENDIDIKAN

Page 41: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Peningkatan mutu pendidikan semakin diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaranbaik pada pendidikan formal maupun nonformal dalam rangka mewujudkan proses yangefisien, menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkatperkembangan peserta didik. Pengembangan proses pembelajaran pada PAUD serta kelas-kelas rendah sekolah dasar lebih memperhatikan prinsip perlindungan dan penghargaanterhadap hak-hak anak dengan lebih menekankan pada upaya pengembangan kecerdasanemosional, sosial, dan spiritual dengan prinsip bermain sambil belajar. Peningkatan mutupendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin memperhatikan pengembangankecerdasan intelektual dalam rangka memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi disamping memperkokoh kecerdasan emosional, sosial, dan spritual peserta didik.

Upaya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan secara berkelanjutan akan dilakukanoleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan secara terpadu yangpengelolaannya dikoordinasikan secara terpusat. Dalam pelaksanaannya koordinasi tersebutdidelegasikan kepada gubernur atau aparat vertikal yang berkedudukan di provinsi.Manajemen mutu tersebut akan dilaksanakan melalui kebijakan strategis sebagai berikut.

1. Mengembangkan dan menetapkan standar nasional pendidikan sesuai dengan PeraturanPemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai dasaruntuk melaksanakan penilaian pendidikan, peningkatan kapasitas pengelolaanpendidikan, peningkatan sumberdaya pendidikan, akreditasi satuan dan programpendidikan, serta upaya penjaminan mutu pendidikan.

2. Melaksanakan evaluasi pendidikan melalui ujian sekolah oleh sekolah dan ujian nasionalyang dilakukan oleh sebuah badan mandiri yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan(BSNP). Ujian nasional mengukur ketercapaian kompetensi siswa/ peserta didikberdasarkan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan secara nasional ( ).Hasil ujian nasional tidak merupakan satu-satunya alat untuk menentukan kelulusansiswa pada setiap satuan pendidikan tetapi terutama sebagai sarana untuk melakukanpemetaan dan analisis mutu pendidikan yang dimulai dari tingkat satuan pendidikan,kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional.

3. Melaksanakan penjaminan mutu ( ) melalui suatu proses analisis yangsistematis terhadap hasil ujian nasional dan hasil evaluasi lainnya yang dimaksudkanuntuk menentukan faktor pengungkit dalam upaya peningkatan mutu, baik antarsatuanpendidikan, antarkabupaten/kota, antarprovinsi, atau melalui pengelompokan lainnya.Analisis dilakukan oleh Pemerintah bersama pemerintah provinsi yang secara teknisdibantu oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) pada masing-masingwilayah. Berdasarkan analisis itu, diberikan intervensi terhadap satuan dan program(studi) pendidikan di antaranya melalui: pendidikan dan pelatihan terutamapengembangan proses pembelajaran efektif, pemberian bantuan teknis, pengadaan danpemanfaatan sumberdaya pendidikan, serta pemanfaatan ICT dalam pendidikan. Disamping itu untuk mempercepat tercapainya pemerataan mutu pendidikan dilakukanpemberian bantuan yang diarahkan pada satuan pendidikan yang belum mencapaistandar nasional.

4. Melakukan tindakan afirmatif dengan memberikan perhatian lebih besar pada satuanpendidikan yang kualitasnya rendah, baik dilihat dari input, proses, maupun outputnya.

5. Melaksanakan akreditasi satuan dan/atau program pendidikan untuk menentukan statusakreditasinya masing-masing. Penilaian dilakukan setiap lima tahun dengan mengacupada SNP. Akreditasi juga dapat menggunakan rata-rata hasil ujian nasional dan/atauujian sekolah sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan status akreditasi tersebut.Hasil akreditasi dijadikan sebagai landasan untuk melakukan program pengembangankapasitas dan peningkatan mutu setiap satuan atau program pendidikan. Pelaksanaanakreditasi ini dilakukan secara independen oleh Badan Akreditasi Nasional PerguruanTinggi (BAN-PT), Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM), dan BadanAkreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN-PNF).

benchmark

quality assurance

24

Page 42: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Kebijakan untuk peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan dilakukan melaluipenguatan program-program sebagai berikut:

merupakanKebijakan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dengan adanya SNPdan BSNP, penataan berbagai aspek yang menunjang perbaikan mutu akan disusun, diujicoba dan diterapkan serta dikembangkan secara bertahap pada setiap satuan, jenis,jenjang, dan jalur pendidikan nasional.

untuk mewujudkan sistem pengawasan dan penjaminan mutu secara berkelanjutan.Karena itu perlu dikembangkan dan dikelola mekanisme pengawasan danpengendalian mutu pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan.Kegiatan utamanya antara lain: pembentukan BAN-SM, BAN-PNF, BAN-PT; menyusundan menetapkan mekanisme pengawasan dan penjaminan mutu pendidikan;menyusun dan menetapkan mekanisme pengawasan; evaluasi; dan ujian nasionaluntuk mengukur ketercapaian standar pendidikan yang telah ditetapkan; sertapengembangan kapasitas pengelolaan pendidikan di tingkat pusat, provinsi,kabupaten/kota, serta satuan pendidikan.

bertujuanuntuk membandingkan kemampuan peserta didik Indonesia dengan anak di negara-negara lain dalam kemampuan/keterampilan matematika, sains, dan membacasehingga mutu dan daya saing tingkat internasional peserta didik dapat ditingkatkansecara kompetitif.

akreditasi merupakan kebijakan strategis dalam penilaian kelayakan program dan/atausatuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam rangkapeningkatan mutu dan relevansi pendidikan di setiap satuan pendidikan,kabupaten/kota, dan provinsi. Hasil penilaian akreditasi digunakan sebagai salah satufaktor untuk menentukan bentuk dan besarnya bantuan yang perlu diberikan kepadasatuan pendidikan dan pemerintah daerah.

merupakan kebijakan yang strategis dalam

rangka membenahi persoalan guru secara mendasar. Sebagai tenaga profesional,guru harus memiliki sertifikat profesi dari hasil uji kompetensi. Sesuai dengan usahadan prestasinya, guru akan memperoleh imbal jasa, insentif, dan penghargaan, atausebaliknya, disinsentif atas tidak terpenuhinya standar profesi oleh seorang guru.Pendidikan profesi guru dan sistem sertifikasi profesi pendidik akan dikembangkanbaik untuk calon guru ( ) maupun untuk guru yang sudah bekerja (

). Standar profesi guru akan dikembangkan sebagai dasar bagi penilaiankinerja guru yang dilakukan secara berkelanjutan atas dasar kinerjanya baik padatingkat kelas maupun satuan pendidikan.

kebijakan yang strategis dalam rangka membenahi persoalan pembinaan danpengembangan pendidik dan tenaga kependidikan nonformal. Sebagai tenagaprofesional yang harus memiliki sertifikat profesi dari hasil uji kompetensi, sesuaidengan usaha dan prestasinya untuk memperoleh imbal jasa, insentif, danpenghargaan, atau sebaliknya, disinsentif atas tidak terpenuhinya standar profesi.Standar profesi pendidik dan tenaga kependidikan nonformal (tutor dan tenagalapangan pendidikan nonformal) akan dikembangkan sebagai dasar bagi pembinaandan pengembangan serta penilaian kinerjanya, yang dilakukan secaraberkelanjutan.

1. Implementasi dan penyempurnaan SNP dan penguatan peran Badan SNP;

2. a. Pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram dengan mengacu pada SNP;

2. b. Survai mutu pendidikan terhadap standar internasional;

3. Perluasan dan peningkatan mutu akreditasi oleh BAN-SM, BAN-PNF dan BAN-PT;

4. . Pengembangan guru sebagai profesi;

4. b. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan nonformal;

a

benchmarking

pre service inservice

25

Page 43: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

5. Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;

6. Perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana;

7. Perluasan pendidikan kecakapan hidup;

8. Pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal di setiap kabupaten/kota;

9. Pembangunan sekolah bertaraf internasional di setiap provinsi/kabupaten /kota;

10. Mendorong jumlah jurusan di PT yang masuk dalam 100 besar Asia atau 500 besarDunia;

11. Akselerasi jumlah program studi kejuruan, vokasi, dan profesi;

12. a. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah dan HAKI;

peningkatan kualitaspendidik dan tenaga kependidikan dilaksanakan dengan pemetaan profil kompetensipendidik dan tenaga kependidikan dikaitkan dengan SNP, analisis kesenjangankompetensi, serta penyusunan program dan strategi peningkatan kompetensi menujupada tercapainya SNP.

merupakan kegiatan strategisyang ditujukan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana pendidikanyang rusak terutama pada Dikdas untuk meningkatkan keamanan/keselamatan,kenyamanan, dan kualitas proses pembelajaran. Untuk mencapai mutu pendidikansesuai dengan standar nasional pendidikan dikembangkan sarana dan prasaranapendidikan terutama buku pelajaran dan buku penunjang laboratorium, perpustakaan,ruang praktek, sarana olah raga, sarana ibadah, dan sarana pendidikan lainnya.

merupakan kegiatan strategis dalampeningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang mencakup pengembangan pendidikankecakapan hidup yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dalam rangkapengembangan kompetensi, kepribadian, kewarganegaraan, intelektual, estetika, dankinestik pada berbagai satuan, jenis, jenjang, dan jalur pendidikan. Tujuannya agarkeluaran pendidikan memiliki keterampilan untuk menghadapi tantangan kehidupanyang terus berkembang secara mandiri.

perluasan satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal oleh pemerintah daerahdilaksanakan dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional yang secara bertahap akan dikembangkan padasetiap provinsi dan kabupaten/kota. Dalam lima tahun ke depan, diharapkan terdapatsekurang-kurangnya satu satuan pendidikan di setiap jenis, jenjang, dan jalurpendidikan di setiap kabupaten/kota.

untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertarafinternasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerja sama yang konsisten antaraPemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untukmengembangkan SD, SMP, SMA dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112 unit diseluruh Indonesia.

melalui investasi yang signifikan pada sumber-sumber daya pendidikan yangutama seperti dosen, laboratorium, penelitian dan pengembangan, publikasi,perpustakaan yang memadai, serta manajemen pelayanan yang efektif dan akuntabel,sehingga pada tahun 2009 jumlah jurusan yang masuk dalam 100 besar di Asia atau 500besar dunia dapat dicapai.

investasi dilakukanuntuk pengembangan satuan pendidikan pada perguruan tinggi dan sekolah-sekolahmenengah kejuruan, dan pendidikan nonformal. Pendidikan kejuruan, advokasi, profesimembutuhkan kualifikasi kompetensi untuk memasuki pasar tenaga kerja, sehinggaperlu ada penguatan agar selalu dapat mengacu dan memenuhi tuntutan lapangankerja, standar kualifikasi kerja, profesionalisme, dan produktifitas kerja yang terusberkembang dalam memenuhi standar nasional dan internasional.

kegiatan ini berkaitandengan peran perguruan tinggi yang memiliki otonomi keilmuan dengan melakukanpenelitian dan pengembangan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi. Perguruan tinggi didorong untuk mampu memberikan pemikiran dan

26

Page 44: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

temuan/inovasi yang bermanfaat, baik untuk kepentingan pembangunan maupununtuk pengembangan pengetahuan.

bPemberian bekal kepemimpinan serta jiwa yang memadai bagimahasiswa yang mandiri untuk menghadapi tantangan dan kemajuan iptek, sertapeka terhadap peluang dan perubahan.

kegiatan iniberupa pengembangan sistem, metode, dan materi pembelajaran dengan menggunakanTIK. Kegiatan ini juga akan mengembangkan sistem jaringan informasi sekolah,infrastruktur dan SDM untuk mendukung implementasinya, baik untuk kepentinganmanajemen pendidikan maupun proses pembelajaran. Dengan menggunakan TIK dalampendidikan siswa pada sekolah reguler, warga belajar pada pendidikan nonformal dansiswa yang memerlukan layanan pendidikan khusus, secara adil dapat memperolehpendidikan yang bermutu dan relevan.

Program strategis peningkatan mutu dan relevansi pendidikan secara keseluruhan dapatdigambarkan pada grafik 3.2.

12. . Peningkatan kreativitas, , dan kepemimpinan mahasiswa;

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan;

entrepreneurshipentrepreneur

27

Grafik 3.2Kebijakan Dalam Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

2.2a

2.4a

2.2.b

2.5

2.6

2.7

2.9

2.8

2.10

2.11

2.12a

2.12b

2.13

2.4b

Implementasi dan Penyempurnaan

SNP dan Penguatan Peran Badan

Standar Nasional Pendidikan

2.1

Pengawasan dan

Penjaminan Mutu secara

Terprogram dengan

Mengacu pada SNP

Survai Benchmarking

Mutu Pendidikan

Terhadap Standar

Internasional

Pengembangan Guru

sebagai Profesi

2.3

Perluasan dan Peningkatan Mutu

Akreditasi oleh BAN-SM, BAN-PNf dan

BAN-PT

Pembinaan dan

Pengembangan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan

Nonformal

Pengembangan

Kompetensi Pendidikan

dan Tenaga

Kependidikan

Perbaikan dan

Pengembangan Sarana

dan Prasarana

Perluasan Pendidikan

Kecakapan Hidup

Peningkatan Kreativitas,

Entrepreneurship, dan

Kepemimpinan

Mahasiswa

Pengembangan Sekolah

Berbasis Keunggulan

Lokal di Setiap

Kabupaten/Kota

Pembangunan Sekolah

Bertaraf Internasional di

Setiap Provinsi/

Kabupaten/Kota

Mendorong Jumlah

Jurusan di PT yang Masuk

dalam 100 Besar Asia atau

500 BesarDunia

Akselerasi Jumlah

Program studi Kejuruan,

Vokasi, dan Profesi

Peningkatan Jumlah dan

Mutu Publikasi Ilmiah

dan HAKI

Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan

Komunikasi dalam

Pendidikan

PENINGKATANMUTU, RELEVANSI &

DAYA SAING

Page 45: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

C. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik

Tujuan jangka panjang Depdiknas adalah mendorong kebijakan sektor agar mampumemberikan arah reformasi pendidikan secara efektif, efisien dan akuntabel. Kebijakan inidiarahkan pada pembenahan perencanaan jangka menengah dengan menetapkan kebijakanstrategis serta program-program yang didasarkan pada urutan prioritas. Di samping itu,disusun pula pola-pola pendanaan bagi keseluruhan sektor berdasarkan prioritas, baik darisumber Pemerintah, orang tua maupun lain di setiap tingkat pemerintahan.

Pengelolaan pendidikan nasional menggunakan pendekatan secara menyeluruh darisektor pendidikan ( ) yang bercirikan (a) program kerja disusun secarakolaboratif dan sinergis untuk menguatkan implementasi kebijakan pada semua tingkatan, (b)reformasi institusi dilaksanakan secara berkelanjutan yang didukung program pengembangankapasitas, dan (c) perbaikan program dilakukan secara berkelanjutan dan didasarkan padaevaluasi kinerja tahunan yang dilaksanakan secara sistematis dan memfungsikan peran-peran

yang lebih luas.Pemerintah melaksanakan pengembangan kapasitas institusi pendidikan secara sistemik

dan terencana dengan menggunakan pendekatan keseluruhan sektor tersebut di atas. Strategipengembangan kapasitas lebih diarahkan pada proses manajemen perubahan secara

atau perubahan yang didorong secara internal. Perubahan yang didorong secarainternal akan lebih menjamin terjadinya perubahan secara berkelanjutan, menumbuhkanrasa kepemilikan, kepemimpinan, serta komitmen bersama.

Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi sistem pembiayaan berbasis kinerjabaik di tingkat satuan pendidikan maupun pemerintah daerah, dan manajemen berbasissekolah (MBS), untuk membantu Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengalokasikansumberdaya serta memonitor kinerja pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu, peranserta masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikanditingkatkan melalui peran komite sekolah/satuan pendidikan dan dewan pendidikan.

Pemerintah bertekad mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN sertamemberikan pelayanan yang lebih bermutu, efektif, dan efisien sesuai kebutuhanmasyarakat. Pemerintahan yang bersih dari KKN diwujudkan melalui internalisasi etos kerjaserta disiplin kerja yang tinggi sebagai bentuk akuntabilitas aparatur negara serta perwujudanprofesionalisme aparatur. Untuk itu, segenap aparatur yang ada di Departemen PendidikanNasional perlu meningkatkan kinerjanya untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu, meratadan adil di dalam suatu tata kelola pemerintahan yang sehat. Aparatur juga perlu mengubah

atas perilaku dan sikap seorang birokrat menjadi pelayan masyarakat yangprofesional.

Kebijakan perwujudan tata kelola pemerintahan yang sehat dan akuntabel dilakukansecara intensif melalui sistem pengendalian internal (SPI), pengawasan masyarakat, sertapengawasan fungsional yang terintegrasi dan berkelanjutan. Pemerintah mengembangkandan melaksanakan SPI pada masing-masing satuan kerja dalam mengelola kegiatan pelayananpendidikan sehari-hari. Pengawasan fungsional dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, BadanPengawas Keuangan RI, dan BPKP terhadap hasil pembangunan pendidikan, sedangkanpengawasan masyarakat dilakukan langsung oleh individu-individu atau anggota masyarakatyang mempunyai bukti-bukti penyalahgunaan wewenang

Sejalan dengan pembagian kewenangan antartingkat pemerintahan berdasarkanotonomi dan desentralisasi, pemerintah pusat mengkoordinasikan manajemen mutupendidikan, sedangkan pemerintah daerah berperan dalam manajemen sarana/prasarana danoperasional layanan pendidikan. Untuk peningkatan efisiensi dan mutu layanan, diperlukanpengembangan kapasitas daerah serta penataan tata kelola pendidikan yang sehat danakuntabel, baik pada tingkat satuan pendidikan maupun tingkat kabupaten/kota. Dalamkaitan itu, pemerintah daerah lebih berperan dalam mendorong otonomi satuan pendidikanmelalui pengembangan kapasitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu.

Berdasarkan pembagian kewenangan tersebut di atas terdapat fungsi-fungsi baru yangharus dijalankan oleh pusat maupun daerah. Untuk itu dikembangkan mekanisme yang akanmengatur berbagai fungsi baru yang telah diidentifikasi tersebut dalam suatu struktur, sistemdan mekanisme yang baru didukung oleh peraturan perundangan yang sesuai. Berbagai

stakeholder

sector-wide approach

stakeholder

endogeneous

mindset

.

28

Page 46: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

identifikasi dan kajian mengenai pentingnya fungsi dan institusi baru yang diperlukan untukpelayanan pendidikan dalam masa otonomi dan desentralisasi dilakukan secara komprehensifoleh Depdiknas.

Sesuai dengan kerangka pengaturan dan kerangka institusional, disusun kebijakan untukmendorong terjadinya penguatan kapasitas satuan pendidikan dan program pada setiaptingkatan pemerintahan. Penguatan kapasitas satuan pendidikan atau program pendidikandiorientasikan untuk mencapai status kapasitas tertinggi, yaitu dapat memenuhi atau di atasSNP. Pengembangan kapasitas dilakukan untuk mendorong agar sebagian besar satuanpendidikan yang masih berada di bawah SNP secara bertahap akan diperkuat sehingga mampumelampaui SNP. Bagi satuan pendidikan yang sudah memenuhi SNP, akan didorong untukmemacu mutunya lebih tinggi lagi hingga dapat mencapai standar internasional. Pada tahun2009, Pemerintah akan mendorong peningkatan proporsi satuan pendidikan untuk dapatmencapai sama atau di atas SNP setidak-tidaknya mencapai 25% SD/MI, 40% SMP/MTs, 50%SMA/MA, dan 50% SMK/MAK pada tahun 2009.

Pengembangan kapasitas diarahkan pada peningkatan kemampuan Kabupaten/kotasecara sistematis untuk memberikan pelayanan pendidikan yang efektif dan akuntabel sesuaidengan SNP. Untuk meningkatkan kinerja pengelolaan pendidikan pada kabupaten/kotadikembangkan dan diremajakan indikator-indikator kinerja pengelolaan layanan pendidikan,baik pada jalur formal maupun nonformal yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Dalamjangka menengah diperkuat kapasitas pengelolaan layanan pendidikan terhadapkabupaten/kota sehingga dapat menambah kabupaten/kota yang memiliki kapasitaspelayanan sesuai dengan SNP.

Penguatan kapasitas pendidikan tinggi dilakukan melalui pengembangan mekanismeuntuk mewujudkan kesehatan organisasi dan otonomi masing-masing perguruan tinggi. Secarakeseluruhan, upaya tersebut dilakukan dengan menetapkan sistem, mekanisme, norma-norma, dan standar yang relevan yang dapat dijadikan acuan bagi masing-masing perguruantinggi untuk meningkatkan kesehatan institusinya. Pada tahun 2009, diharapkan mekanismekerja institusi dan aturan perundangan yang diperlukan sudah dapat diselesaikan.

Pengembangan kapasitas bagi setiap tingkat pemerintahan harus diarahkan padapeningkatan efisiensi pendidikan sebagai berikut:

1. Pada tingkat Pemerintah, prioritas pengembangan kapasitas mencakup penataankelembagaan, penguatan sistem advokasi strategis dan monitoring, perbaikan sisteminformasi kinerja dalam memetakan pencapaian SNP oleh satuan pendidikan danpemerintah daerah.

2. Pada tingkat provinsi, pengembangan kapasitas harus lebih diarahkan pada peningkataninstitusi pengelola dalam melaksanakan fungsi dekonsentrasi, yaitu kemampuanprovinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dalam mengelola pelaksanaankegiatan yang menjadi wewenang pusat, misalnya pengendalian mutu, penjaminanmutu, evaluasi dan monitoring program, serta akreditasi. Kapasitas provinsi juga perluditingkatkan dalam melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan antarkabupaten/kota.

3. Pada tingkat kabupaten/kota, perlu penguatan kapasitas dalam menyusun kebijakan,rencana strategis dan operasional, sistem informasi dan sistem pembiayaan dalamrangka meningkatkan mutu pelayanan pendidikan. Kabupaten/kota berfungsi sebagaifasilitator yang memberikan kemudahan dan otonomi yang lebih luas bagi satuanpendidikan dalam upaya mencapai kemandirian.

4. Pada pendidikan tinggi, terutama dalam masa transisi dari sentralisasi menuju masadesentralisasi, pengembangan kapasitas dilakukan untuk mewujudkan perguruan tinggiyang memiliki keleluasaan dalam pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu secarasehat dan akuntabel. Perguruan tinggi yang sehat memiliki kapasitas untuk meresponlingkungan yang berubah secara otonom dan unik.

5. Pada satuan pendidikan, penguatan kapasitas tercermin dari kemampuan satuanpendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran efektif untuk mencapai standar

29

Page 47: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

nasional pendidikan. Untuk itu, perlu ditingkatkan kemampuan kepala sekolah,pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya dalam memanfaatkan sumber dayapendidikan agar mendorong kegiatan belajar peserta didik secara optimal.

Dalam rangka peningkatan akuntabilitas satuan pendidikan, sistem monitoring danevaluasi ditata melalui mekanisme pelaporan kinerja satuan pendidikan. Peningkatanakuntabilitas dilakukan melalui pemberian bantuan bagi kabupaten/kota untuk melakukanmonitoring kinerja pada satuan pendidikan. Melalui suatu tata kelola sistem audit kinerjaakan lebih difokuskan pada pelaksanaan yang tepat sasaran.dilengkapi dengan dana pendamping dari penerima sehingga dapat menimbulkan rasakepemilikan dari suatu program pembangunan.

Dengan strategi-strategi tersebut di atas akuntabilitas publik dapat diwujudkan secarasehat melalui peningkatan fungsi kontrol dari pendidikan dalam rangkameningkatkan efisiensi layanan pendidikan. Diharapkan dalam lima tahun yang akan datang(tahun 2009) informasi tentang kinerja satuan pendidikan dapat diakses oleh keluarga danmasyarakat. SMK dan pendidikan tinggi vokasi didorong untuk menyediakan layanan informasitentang penempatan kerja lulusannya sebagai bagian dari akuntabilitas satuan pendidikan.

Penerapan ICT akan dimanfaatkan secara optimal untuk membantu merealisasikanmanajemen pendidikan yang transparan dan akuntabel. Model penerapannya dapatdiwujudkan melalui media yang memuat informasi dan laporan perencanaan danpelaksanaan kebijakan kepada publik atau pendidikan lainnya. Dengan mediatersebut, partisipasi masyarakat dalam bentuk usulan, kritik, atau informasi lainnya dapatdiakomodasi secara lebih mudah dan terbuka kepada pembuat kebijakan.

Kebijakan dalam rangka peningkatan tata kelola akuntabilitas, dan pencitraan publikpendidikan secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai berikut:

untuk mewujudkan pengelolaan pendidikan yang bersih efektif, efisien, produktif danakuntabel. Sistem pengendalian internal sangat penting dikembangkan gunamendeteksi penyimpangan secara dini dan menumbuhkan tanggung jawab melaluiproses evaluasi diri. Sistem ini tidak hanya dikembangkan dalam pengelolaan pendidikandi tingkat pusat, tetapi hingga tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Keterlibatanmasyarakat dalam pengawasan pembangunan pendidikan juga ditingkatkan

pada tahapan ini,menetapkan program pengembangan aparat pengawas, menjadi fokus utama di sampingpengembangan sistem pengawasan Inspektorat Jenderal Depdiknas. Standarkompetensi auditor telah disusun dan direncanakan digunakan sebagai standar untukmengukur kompetensi auditor dan mendisain pengembangan kompetensi melaluipendidikan formal atau nonformal. Pengembangan sistem pengawasan dilakukanmelalui pengembangan teknik pengawasan dan pendekatan pengawasan. Audit kinerjasebagai suatu teknik pengawasan dan kemitraan sebagai suatu pendekatan audit yangdikembangkan untuk meningkatkan kapasitas pengawasan yang lebih baik. Pada saat iniaudit kinerja dilaksanakan pada pengawasan perguruan tinggi.

kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas nasional dalam perencanaan,pengelolaan, dan penyelenggaraan pelayanan pendidikan berbasis kinerja, melalui: (a)perbaikan kapasitas untuk merancang dan melaksanakan kebijakan, strategi, danprogram-program Renstra Diknas 2005-2009; (b) pengembangan strategi manajemenkurikulum, bahan ajar dan manajemen pembelajaran untuk identifikasi, advokasi, danpenyebarluasan praktek-praktek terbaik ( ) dalam pengelolaan pendidikantingkat kabupaten/kota dan/atau satuan pendidikan; dan (c) mengembangkan sistemkerja sama untuk perencanaan, pengelolaan, dan monitoring kinerja sistem pendidikansecara menyeluruh. Program pengembangan kapasitas pusat/provinsi bertujuan untukmemberikan bantuan teknis, monitoring kinerja, dan manajemen strategis kepadakabupaten/kota dan satuan pendidikan.

,block grants Block grants

stakeholder

on-linestakeholder

,

best practices

1. Peningkatan sistem pengendalian internal berkoordinasi dengan BPKP dan BPK;

2. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat Inspektorat Jenderal;

3. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat perencanaan dan penganggaran;

.

30

Page 48: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

4. Peningkatan kapasitas dan kompetensi managerial aparat;

5. Peningkatan ketaatan pada peraturan perundang-undangan;

6. Penataan regulasi pengelolaan pendidikan dan penegakkan hukum di bidangpendidikan;

7. Peningkatan citra dan layanan publik

8. Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola pendidikan;

9. Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan KKN;

10. Intensifikasi tindakan-tindakan preventif oleh Inspektorat Jenderal;

11. Intensifikasi dan ekstensifikasi pemeriksaan oleh Itjen, BPKP, dan BPK;

untuk meningkatkanakuntabilitas pengelolaan pendidikan perlu dilakukan pengembangan kapasitasaparatur pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Pengembangan kapasitas parapengelola pendidikan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pengembangan kapasitaspengelola pendidikan pada tingkat pemerintahan (pusat, provinsi dan kabupaten/kota)dan pengelola pelayanan pada tingkat satuan pendidikan. Pengembangan kapasitaspengelola dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan pengelola dalam pelayananpendidikan yang efektif, inovatif, efisien, dan akuntabel.

beberapa kegiatan untukmendorong dan mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi peningkatan kedisiplinan,kinerja, dan akuntabilitas seluruh aparat pengelola pendidikan, melalui peningkatanpengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.

menjawab berbagai permasalahan dan tantangan masa depan pendidikan,instrumen peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman, standar, dan aturanpelaksanaan teknis lainnya menjadi prioritas yang tidak kalah penting untuk terusdisempurnakan dan dikembangkan serta penegakkan hukum di bidang pendidikanditingkatkan.

; di samping terus melakukan dan memantauprogram, kebijakan, dan kegiatan pembangunan nasional, Depdiknas juga perlumelakukan sosialisasi kepada publik tentang apa yang direncanakan, yang telahdilakukan, dan bagaimana melakukan perbaikan. Selain untuk melakukan sosialisasi,paparan kepada publik juga dapat menjadi sarana peningkatan citra Depdiknas danSisdiknas itu sendiri. Melalui paparan tersebut, diharapkan ada masukan dari seluruhmasyarakat, khususnya pemerhati pendidikan nasional.

pada era desentralisasipendidikan ada gejala penurunan kualitas dan kompetensi pengelola pendidikan baikyang berada di pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Untuk ini,berbagai bentuk dan model pendidikan dan pelatihan untuk pemenuhan kebutuhantersebut akan dikembangkan.

sebagai wujud pelaksanaan Inpres Nomor 5, maka Departemen Pendidikan Nasionaltelah menyusun Tim Rencana Aksi Nasional Percepatan Pemberantasan Korupsi denganSurat Mendiknas Nomor 027/P/2005. Rencana aksi ini dilakukan dengan melibatkansecara aktif unit utama Departemen untuk secara dini merencanakan aktifitas kegiatanuntuk mencegah dan memberantas korupsi. Selanjutnya diikuti dengan kegiatanmonitoring dan evaluasi yang berkesinambungan, atas pelaksanaan rencana aksi yangtelah ditetapkan.

kegiatan inidilakukan melalui pengawasan dini yaitu pengawasan oleh Inspektorat Jenderal untukmemeriksa program dan kegiatan yang akan berjalan dari unit kerja di lingkunganDepartemen Pendidikan Nasional, dan bertujuan untuk mendeteksi program yang telahdisusun, apakah dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan, dan dilaksanakan sesuaidengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

kegiatanintensifikasi pengawasan dilakukan dengan meninggalkan konsep pengawasan internaltradisional, dimana akuntansi dipandang sebagai perhatian utama pengawasan internal,menuju konsep pengawasan modern, dimana pengawasan merupakan bagian darimanajemen yang menuntut peran yang lebih daripada sebagai kontrol tetapi jugasebagai supervisor. Penggunaan dan pengembangan teknik pengawasan juga menjadiprioritas dalam program pengawasan Inpektorat Jenderal. Pengawasan kinerja menjadi

31

Page 49: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

tekanan pengawasan sesuai dengan basis pengelolaan keuangan negara yangberdasarkan kinerja. Kegiatan ekstensifikasi dilakukan melalui peningkatan jumlahaparat pengawasan (auditor pendidikan), perluasan jumlah sasaran pengawasan, danlama hari pengawasan.

pengawasan tidak akan ada maknanya apabila pemeriksaan tidak ditindaklanjuti. Untukitu diperlukan pemantauan terhadap tindak lanjut yang telah dilakukan oleh obyekpemeriksaan, untuk mengetahui apakah tindak lanjut yang dilaksanakan telah sesuaidengan rekomendasi pemeriksa. Selanjutnya ditentukan pencapaian jumlah dankualitas atas tindak lanjut/penyelesaian temuan tersebut.

; sangat disadari bahwa data-data (keuangan, program, aset, SDM, dansebagainya) yang ada saat ini seolah-olah saling terpisah. Padahal seyogyanya data itumerupakan bagian yang terintegrasi dan tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.Membangun sistem yang dapat mengintegrasikan semua data yang dibutuhkan dalammengelola Departemen menjadi hal yang sangat mendesak untuk dilakukan. Selainuntuk memperkecil terjadinya kesalahan manusia ( ), sistem tersebut dapatmengurangi pengulangan kegiatan pencatatan.

Program strategis penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik sebagaimanadigambarkan pada Grafik 3.3.

12. Penyelesaian tindak lanjut temuan-temuan pemeriksaan Itjen, BPKP, dan BPK;

13. Pengembangan aplikasi SIM secara terintegrasi (keuangan, aset, kepegawaian, dandata lainnya)

human error

32

Grafik 3.3

Kebijakan dalam Penguatan Tata Kelola , Akuntabilitas, dan Citra Publik

3.2 3.3

3.4

3.5

3.6

3.8

3.7

3.13

3.12

3.11

3.10

3.9

3.1

Peningkatan Sistem

Pengendalian Internal

Berkoordinasi dengan

BPKP dan BPK

Peningkatan Kapasitas

dan Kompetensi Aparat

Inspektorat Jenderal

Peningkatan Kapasitas

dan Kompetensi Aparat

Perencanaan dan

Penganggaran

Peningkatan Kapasitas

dan Kompetensi

Manajerial Aparat

Penataan Ketaatan

pada Peraturan

Perundang-undangan

Penataan Regulasi

Pengelolaan Pendidikan

dan Penegakkan Hukum

di Bidang Pendidikan

Peningkatan Citra

dan Layanan Publik

Peningkatan Kapasitas

dan Kompetensi

Pengelola Pendidikan

Pelaksanan Inpres

Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan

Pemberantasan KKN

Intensifikasi Tindakan-

tindakan Preventif oleh

Inspektorat Jenderal

Intensifikasi dan

Ekstensifikasi

Pemeriksaan oleh Itjen,

BPKP, dan BPK

Penyelesaian Tindak

Lanjut Temuan-temuan

Pemeriksaan Itjen,

BPKP, dan BPK

Pengembangan Aplikasi

SIM secara Terintegrasi

(Keuangan, Aset,

Kepegawaian, dan Data

Lainnya)

PENGUATAN TATA

KELOLA,

AKUNTABILITAS

DAN CITRA PUBLIK

Page 50: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Berdasarkan analisis situasi dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan program sampaidengan tahun 2004 telah diidentifikasi sejumlah permasalahan, tantangan dan peluang untukmembangun pendidikan yang lebih demokratis dan bermutu dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Untuk itu, perlu dirumuskan kebijakan strategis dan kebijakan operasional yangdijadikan sebagai landasan dalam penyusunan program dan sasaran pembangunan pendidikannasional, sehingga pendekatan yang dilakukan bisa lebih efektif.

Renstra 2005-2009 ini disusun dengan menggunakan pendekatan sektor secarakeseluruhan ( ) dalam rangka mewujudkan integrasi dan harmonisasiantar program. Keterkaitan antar program pembangunan pendidikan sangat diperlukan agardicapai efisiensi dan produktivitas sektor secara optimal.

sector-wide approach

33

Page 51: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 52: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Bab IV

Page 53: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

36

Rencana pembangunan pendidikan jangka panjang ini dimaksudkan sebagai pedoman bagipenentuan penekanan pelaksanaan kebijakan pembangunan pendidikan nasional jangkamenengah, dalam memastikan tercapainya visi dan misi departemen dengan penurunan

program kerja yang realistis, terintegrasi, dan berkesinambungan.Dalam rencana pembangunan jangka panjang Departemen Pendidikan Nasional 2005-2025,

digunakanlah empat tema strategis pembangunan pendidikan, yaitu (1) peningkatan kapasitas danmodernisasi, (2) penguatan pelayanan, (3) daya saing regional, dan (4) daya saing internasional.

Setiap tema strategis pembangunan pendidikan jangka panjang di atas, akan diturunkandalam program kerja Departemen sesuai kebijakan pembangunan jangka menengah yangmenekankan pada 3 tantangan utama, yaitu: (1) pemerataan dan perluasan akses; (2) peningkatanmutu, relevansi dan daya saing; dan (3) peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik.

Berikut adalah jabaran mengenai rencana pembangunan jangka panjang yang telahditetapkan untuk periode 2005-2025.

Lima tahun pertama dalam rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) gunaterciptanya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif dalam tatanan masyarakat lokal danglobal difokuskan pada peningkatan daya tampung satuan pendidikan yang ada. Terlihat dalamanalisa situasi pendidikan nasional sampai dengan saat ini bahwa kebutuhan/melebihi sediaan/ sarana dan prasarana pendidikan. Terlebih jika diperbandingkanantara pola sebaran penduduk Indonesia dan keberadaan infrastruktur pendidikan yang masihmenuntut perhatian lebih. Apabila telah terjadi keseimbangan yang efektif antara kuantitasmanusia Indonesia dengan kapasitas pendidikan nasional maka poin utama dalammencerdaskan kehidupan bangsa telah tercapai.

Salah satu kendala dalam pemerataan pendidikan di Indonesia adalah cakupangeografisnya yang luas. Hal ini memerlukan modernisasi pada sistem dan jaringan informasimenggunakan TIK yang memadai. Luasnya wilayah kedaulatan Republik Indonesia dan luasnyasebaran penduduknya dapat dipersatukan dengan jaring-jaring teknologi informasi.

Modernisasi dengan menggunakan TIK juga dapat meningkatkan sistem pengawasanpada implementasi program-program pendidikan. Dilengkapi dengan sistem informasimanajemen yang tangguh, tantangan untuk mewujudkan sistem tata kelola yang sehat,efisien, dan akuntabel akan lebih mudah tercapai. Citra Depdiknas sebagai salah satu institusipemerintah pun dapat terangkat.

Tema pokok pembangunan pendidikan nasional periode tahun 2005-2010 ini yangberkonsentrasi pada kapasitas dan modernisasi sangat mendukung program pemerintah, yaitu

A. Periode 2005 - 2010 : Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi

demandsupply

RENCANA PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN NASIONAL

JANGKA PANJANG

TAHUN 2005-2025

Page 54: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Pendidikan untuk Semua. Pemerataan akses pendidikan ke seluruh lapisan masyarakat dan keseluruh pelosok negeri akan mempertinggi APS dan mengurangi angka buta aksara sehinggaIPM Indonesia akan semakin baik. Perencanaan, proses, dan evaluasi kerja yang sesuai danberkesinambungan akan mewujudkan transformasi rakyat Indonesia menuju masyarakat yangberbasis pengetahuan. Kesepakatan dan komitmen terhadap tata nilai, terbentuknya sistemdan prosedur kerja, tersusun dan tertatanya produk hukum dan struktur organisasi,meningkatnya akuntabilitas publik, dan sasaran-sasaran lainnya yang relevan akan sangatdiperlukan guna mendukung tema strategis pada periode ini.

Tema strategis pada periode tahun 2010-2015 ditekankan pada pembangunanpenguatan pelayanan. Setelah rasio kebutuhan dan sediaan sarana dan prasarana pendidikannasional menjadi optimal, fokus selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan mutupendidikan agar relevan dan berdaya saing. Sasaran dan program-program kerja yang terkaitharus mampu menjawab tuntutan mutu dari kapasitas pendidikan yang semakin besar dandesentralisasi fiskal serta otonomi daerah yang semakin dewasa.

Strategi penguatan pelayanan ini merupakan milestone peralihan fokus atau penekanandari pembangunan aspek kuantitas kepada aspek kualitas. Didampingi akses pendidikan yangsemakin mudah dan akuntabilitas publik yang semakin transparan, tema mutu layananpendidikan ini akan menciptakan para penggerak pembangunan menuju visi negara danbangsa Indonesia yang aman, adil, dan sejahtera. Sasaran-sasaran pendukungnya antara lainimplementasi dan operasi yang optimal terhadap tata nilai, Sisdur, dan koordinasi kerja yangtelah terstruktur. Pada periode ini pula, Departemen Pendidikan Nasional diharapkan menjadi

atau teladan di antara institusi pemerintah lainnya.

Salah satu elemen pada deklarasi visi pendidikan nasional tahun 2025 adalah kompetitifpada tingkatan global. Oleh karena itu, pada periode pembangunan tahun 2015-2020difokuskan pada kualitas pendidikan yang memiliki daya saing regional pada tingkat ASEANterlebih dahulu. Standar mutu yang berkesinambungan pada periode ini diharapkan relevandengan pasar regional ASEAN. Standar tersebut harus berdasarkan pada yangobyektif dan realistis.

Program kerja yang berdasarkan pemahaman terhadap perkembangan kebutuhan pasarregional menjadi faktor yang sangat penting dalam mencapai daya saing yang diinginkan.Kegagalan dalam menciptakan mutu pendidikan yang tinggi sesuai dengan kebutuhan atauyang tidak memiliki daya saing hanya akan mencetak angka pengangguran baru.

Program manajemen pendidikan melalui standarisasi, penjaminan mutu, kemudianakreditasi satuan atau program pendidikan yang telah mulai dilakukan sebelumnya akan lebihdifokuskan dalam periode ini. Semua itu dilakukan tanpa mengesampingkan program-programsebelumnya yang berhubungan dengan kemudahan akses pendidikan dan akuntabilitas publikdalam pelaksanaannya.

Sasaran-sasaran pembangunan yang melandasi kebijakan strategis pada periode inimeliputi terbentuk dan beroperasinya sistem layanan dengan standar tingkat ASEAN, citraDepdiknas yang telah lintas negara ASEAN, kerja sama antara negara-negara ASEAN terutamadalam bidang pendidikan yang semakin mantap, dan hal-hal lain yang relevan. Harapannyamanusia Indonesia pada akhir periode ini sudah bisa menjadi titik pusat gravitasi sosial ASEANsebagai sebuah entitas sosiokultural.

B. Periode 2010 - 2015 : Penguatan Pelayanan

C. Periode 2015 - 2020 : Daya Saing Regional

benchmark technocracy

benchmarking

37

Page 55: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

D. Periode 2020 - 2025: Daya Saing Internasional

Menjelang perwujudan visi rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) yangditargetkan terwujud pada tahun 2025 ini, maka dalam periode pembangunan pendidikannasional tahun 2020-2025 dicanangkan pencapaian nilai kompetitif secara internasional.Setelah pada RPJM lima tahunan sebelumnya, pencapaian tingkatan mutu pendidikan nasionalIndonesia telah relevan dan memiliki daya saing di tingkat regional ASEAN, maka pada periodeini tingkatan yang ingin dicapai telah berkelas dunia.

Semakin mengglobalnya industri dan jasa, termasuk jasa pendidikan maka sudahseharusnya Depdiknas dapat menyelenggarakan program pendidikan skala nasional denganmutu internasional, sehingga pendidikan nasional bangsa Indonesia minimal menjadi tuanrumah di negaranya sendiri. Aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat terus terjagakeasriannya di negeri sendiri. GATS adalah contoh komitmen bangsa-bangsa di dunia dalammenyelenggarakan globalisasi perdagangan jasa dan industri termasuk pula jasa pendidikan.

Dengan menuju terciptanya standar mutu pendidikan berkelas internasional, Depdiknasharus mempunyai sistem layanan standar internasional, citra yang kuat dan mewakili visipembangunan bangsa Indonesia, dan kerja sama yang erat dengan bangsa-bangsa lainterutama di bidang pendidikan. Sasaran-sasaran tersebut dan lainnya yang dijabarkan darikebijakan strategis pada periode ini akan membawa kepada perwujudan visi Depdiknas ditahun 2025.

Tonggak-tonggak keberhasilan dalam rentang waktu lima tahunanmerupakan bagian dari rencana jangka panjang pembangunan pendidikan tahun 2005 sampaidengan 2025. Tonggak-tonggak keberhasilan mengejewantahkan kebijakan strategis prosesperencanaan, implementasi, dan evaluasi yang berkesinambungan sesuai dengan kondisi yangada ( ) untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan ( ).Semua tantangan dari segi akses, mutu, dan akuntabilitas pun dapat terjawab oleh program-program kerja yang relevan dengan kebijakan pada tiap periode. Dengan demikian, visi insanIndonesia cerdas dan kompetitif berdasarkan sistem pendidikan yang berkeadilan, bermutu,dan relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal dan global dapat terwujud pada tahun 2025.

(milestones)

existing condition excepted condition

38

Page 56: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 57: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 58: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Bab V

Page 59: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

42

Program pembangunan pendidikan nasional tahun 2005-2009 mengacu pada RPJM 2004-2009dalam rangka Peningkatan Akses Masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas.Pembangunan pendidikan jangka menengah dalam dokumen RPJM Nasional dilaksanakan

melalui 15 program, terdiri atas 10 program pada fungsi pendidikan dan 5 program pada fungsipelayanan pemerintahan umum dan fungsi perlindungan sosial.

Program pada fungsi pendidikan adalah program pendidikan anak usia dini, program wajarpendidikan dasar 9 tahun, program pendidikan menengah, program pendidikan tinggi, programpendidikan nonformal, program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, programmanajemen pelayanan pendidikan, program penelitian dan pengembangan pendidikan, programpenelitian dan pengembangan iptek, dan program pengembangan budaya baca dan pembinaanperpustakaan.

Lima program pada fungsi pelayanan pemerintahan umum dan fungsi perlindungan sosial,yaitu program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara, programpenyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan, program pengelolaan sumber dayamanusia aparatur, program peningkatan sarana prasarana aparatur, dan program penguatankelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.

Program pembangunan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009 diarahkan dalamrangka mewujudkan kondisi yang diharapkan pada tahun 2009, yaitu pemerataan dan perluasanakses pendidikan; peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan penguatan tata kelola,akuntabilitas, dan pencitraan publik. Kondisi umum pendidikan saat ini dan yang diharapkantercapai pada tahun 2009 melalui program pembangunan sebagaimana tercermin pada grafik 5.1berikut:

RENCANA PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN NASIONAL

JANGKA MENENGAH

TAHUN 2005-2009

Page 60: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

43

Grafik 5.1Program Pendidikan Nasional

1. Indeks Pembangunan Manusia 110(2005);

2. Anak tidak bersekolah 3,2% untukusia 7-12 dan 16,5% untuk usia13-15;

3. APK SMP/MTs = 81,22%; APKPerguruanTinggi 14,62% (2004);

4. Terjadi kesenjangan aksespendidikan menurut kategoriperkotaan & pedesaan; sertamampu dan tidak mampu secaraekonomis;

5. Angka kesenjangan cenderung naikdi tingkat pendidikan menengahdan perguruan tinggi;

6. Penduduk ≥ 15 tahun yang butaaksara 15,4 juta atau 10,21%.

Peringkat Internasional Indonesia (12dari 12) terkait dengan tingkat relevansisistem pendidikan Indonesia dengankebutuhan pembangunan. Beberapapenyebab:

Kes iapan f i s ik s i swa yangc e n d e r u n g m i n i m ( a k i b a tkekurangan gizi);

40% tenaga pengajar memilikikeahlian yang tidak sesuai denganbidang pengajarannya Ketidaklayakan tenaga pengajar (kualitasdan kuantitas) ditingkat dasarhingga menengah;

23,3% ruang belajar SD rusak berat,34,6% rusak ringan;

Alokasi biaya pendidikan dari APBN< 9%;

Rendahnya kemampuan wirausaha,82,2% lulusan Perguruan Tinggimenjadi karyawan;

Kebutuhan guru 218.000 orang(2005).

8.817 temuan/kasus penyim-pangan sumber dana pembangunan(1997-2004);

Desentralisasi pendidikan;

Kendali pemerintah yang belumberjalan optimal karena kurangditunjang oleh sistem informasimanajemen yang terbangundengan baik;

SNP mulai dikembangkan;

Laporan Keuangan dengan opinidari BPK.disclaimer

Menurunkan angka buta aksarapenduduk usia > 15 hingga 5%;

APK SMP/MTs = 98%; APK PerguruanTinggi = 18%;

Memberi kesempatan yang samapada seluruh peserta didik dariberbagai golongan menurutkategori tingkat ekonomi, gender,wilayah, tingkat kemampuanintelektual dan kondisi fisik;

Memperluas daya tampung satuanpendidikan sesuai dengan prioritasnasional;

PenggunaanTIK untuk menjangkaudaerah terpencil/sulit dijangkau.

Peningkatan mutu pendidikanyang mengacu pada StandarNasional Pendidikan (SNP);

Pe n i n g k a t a n t a r a f h i d u pmasyarakat dan daya saing tenagakerja Indonesia;

Metode pembelajaran formal dann o n f o r m a l y a n g e f i s i e n ,menyenangkan dan mencerdaskan;

Seimbang antara pengembangankecerdasan rasional (berorientasipada pengembangan i lmupengetahuan dan teknologi) dankecerdasan emosional, sosial,spritual;

70% dosen dengan berpendidikanS2/S3;

50% sarana sekolah memenuhi SNP

Anggaran pendidikan dari APBN =20%;

5 prodi PT masuk dalam100 besarPT diAsia atau 500 besar dunia.

Manajemen perubahan secarainternal yang menjamin terjadinyaperubahan secara berkelanjutan;

Sistem pembiayaan berbasisk i ne r j a (d i t i n gka t s a tuanpendidikan dan pemerintahdaerah);

Manajemen berbasis sekolah (MBS)mulai SD sampai dengan SM;

Disiplin kerja tinggi melaluiinternalisasi etos kerja;

Satuan dan program pendidikanyang ada pada setiap tingkatanpemerintahan mencapai statuskapasitas tertinggi dan memenuhistandar SNP;

Penerapan TIK secara optimal padamanajemen pendidikan yangtransparan dan akuntabel;

Laporan Keuangan dengan opiniwajar tanpa syarat dari BPK.

1. Program PendidikanAnak Usia Dini (PAUD);

2. Program Wajib BelajarPendidikan Dasar 9Tahun;

3. Program PendidikanMenengah;

4. Program PendidikanTinggi;

5. Program PendidikanNonformal;

6. Program PeningkatanMutu Pendidik danTenaga Kependidikan;

7. Program ManajemenPelayanan Pendidikan;

8. Program Penelitian danPengembanganPendidikan;

9. Program Penelitian danPengembangan Iptek;

10. ProgramPengembangan BudayaBaca danPembinaanPerpustakaan;

Program-program Lainnya:

11. Program PenguatanKelembagaanPengarusutamaanGender dan Anak;

12. Program PeningkatanPengawasan danAkuntabilitasAparatur Negara;

13. ProgramPenyelenggaraanPimpinan Kenegaraandan Kepemerintahan;

14. Program PengelolaanSumber DayaManusia/Aparatur;

15. Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur Negara;

RENCANA STRATEGISDepartemen Pendidikan Nasional

Tahun 2005-2009

Page 61: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

44

A. Program PendidikanAnak Usia Dini

Program ini bertujuan agar semua anak usia dini (usia 0-6 tahun), baik laki-laki maupunperempuan memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensiyang dimilikinya, dan sesuai tahap-tahap perkembangan atau tingkat usia mereka. Pendidikananak usia dini (PAUD) juga merupakan pendidikan persiapan untuk mengikuti jenjangpendidikan sekolah dasar. Secara lebih spesifik, program ini bertujuan untuk meningkatkanakses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti taman kanak-kanak (TK),raudhatul athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, serta jalur pendidikan nonformalberbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA) atau bentuk lain yangsederajat, dan jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yangdiselenggarakan oleh masyarakat.

PAUD bertujuan menjaga dan memperhatikan kelangsungan hidup serta memfasilitasitumbuh berkembang anak usia dini melalui pengasuhan, stimulasi pendidikan, stimulasikecerdasan, serta layanan gizi dan kesehatan dalam rangka melejitkan perkembangankecerdasan anak.

Pemerataan dan perluasan akses akan diupayakan bersama-sama olehpemerintah, swasta, dan masyarakat. Pemerintah lebih berkonsentrasi pada pendidikanformal TK/RA serta mendorong peran serta swasta dan masyarakat untuk melakukanperluasan PAUD nonformal (KB, TPA). Perluasan oleh pemerintah antara lain jugadilakukan dengan mendirikan model-model atau rintisan penyelenggaraan PAUD yangdisesuaikan dengan kondisi daerah/wilayah. Pada tahun 2009 pemerintah menargetkanAPK TK/RA mencapai 40%, sedangkan APK PAUD nonformal usia 2-4 tahun 35% atausekitar 4,3 juta orang. Perluasan akses PAUD akan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan berikut.

1. Pemerataan dan PerluasanAkses

Tabel 5.1Sasaran Jumlah Peserta Didik

(ribu orang)

4.556,5

9.065,9

12.202,7

27.678,8

229.366,7

164.605,0

25.311,9

13.073,7

12.440,2

23.910,0

12.076,3

16.335,2

4.240,44.088,03.940,03.796,43.671,8- PT/PTA/PTK

8.413,87.800,37.279,36.845,16.508,9- SMA/SMK/MA & yang sederajat

12.604,611.717,311.238,110.858,610.476,3- SMP / MTs & yang sederajat

27.827,628.121,228.533,028.813,829.075,1- SD / MI & yang sederajat

Jumlah Peserta Didik

226.766,6224.196,0221.654,3219.141,8216.415,1- Total Jumlah Penduduk

161.638,2158.707,2155.816,6152.961,4149.956,3- Usia 15Tahun Ke atas

25.322,525.324,525.318,125.306,625.112,3- Usia 19 – 24 Tahun

12.961,312.845,012.725,112.601,612.631,6- Usia 16 –18Tahun

12.603,912.769,112.934,113.100,713.033,7- Usia 13– 15Tahun

24.218,624.528,324.835,725.144,023.308,6- Usia 7 – 12Tahun

11.955,011.828,411.697,911.561,411.859,4- Usia 4 – 6 Tahun

16.350,916.363,016.370,216.374,316.256,6- Usia 0 – 3 Tahun

Jumlah Penduduk

2009/102008/092007/082006/072005/062004/05

Tahun AjaranKOMPONEN

Page 62: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

45

Penyediaan sarana/prasarana PAUD oleh pemerintah dilaksanakan denganpembangunan USB TK, dan mengembangkan model atau rintisan penyelenggaraan PAUDyang sesuai dengan kondisi lokal. Target yang akan dicapai lembaga PAUD formal padatahun 2009 sekurang-kurangnya satu TK, termasuk TK Pembina di setiap kecamatan.Sedangkan target lembaga PAUD nonformal, sekurang-kurangnya satu PAUD (tamanpenitipan anak atau kelompok bermain atau satuan PAUD sejenis) di setiap desa.

Penyediaan biaya operasional pendidikan diberikan dalam bentuk subsidi kepadapenyelenggara PAUD baik negeri maupun swasta, terutama pada lembaga yang pesertadidiknya sebagian besar berasal dari keluarga miskin. Target yang ingin dicapai padatahun 2009 adalah lebih dari 50% lembaga PAUD yang siswanya berasal dari keluargamiskin dapat dibiayai oleh pemerintah.

Mendorong peran serta masyarakat dilakukan untuk menumbuhkan minatmasyarakat ( ) dalam menyelenggarakan lembaga PAUD, termasuk bekerjasama dengan berbagai organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, organisasi lain,serta PT melalui subsidi imbal swadaya, kemudahan perizinan, dan bantuan fasilitas.

Pengembangan TK-SD Satu Atap bagi SD yang memiliki fasilitas mencukupididorong untuk membuka lembaga TK yang terintegrasi dengan SD (TK-SD Satu Atap)melalui subsidi pembiayaan secara kompetitif.

Peningkakan mutu, relevansi, dan daya saing PAUD akan dilaksanakan melaluikegiatan-kegiatan berikut.

Pengembangan menu generik pembelajaran dan penilaian merupakan kegiatanyang menyangkut pengembangan kurikulum, khususnya materi bahan ajar, model-modelpembelajaran, dan penilaian. Pengembangan disesuaikan dengan tahap-tahapperkembangan anak didik, perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, estetika, danetika, peningkatan kualitas dan kreativitas peserta didik dan pendidik PAUD. Termasukdalam kegiatan ini ialah pengembangan proses pembelajaran melalui pengadaan alatbelajar, alat bermain, dan alat pendidikan, serta penyelenggaraan akreditasi khususnyauntuk TK. Muatan pendidikan pada anak usia dini ditekankan pada seluruh aspekkecerdasan termasuk emosi, mental, dan spiritual, yang diarahkan pada penghayatanatas nilai-nilai dan karakter positif, serta kesiapan masuk sekolah.

Pengembangan program PAUD model sebagai rujukan bagi pengembangan PAUDyang diselenggarakan oleh swasta yang kualitasnya masih di bawah standar. Target padatahun 2009 sekurang-kurangnya satu program PAUD Model setiap kabupaten/kota.

Peningkatan kapasitas institusi dan sumberdaya penyelenggara dan satuan PAUD.Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manajemen secara efektif danefisien, sehingga mampu memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secaraoptimal.

Pengembangan mutu dan keunggulan pendidikan anak usia dini, juga disertaidengan program peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehatDengan demikian dapat tercipta siswa yang sehat dan bugar, serta sekolah yangmemenuhi standar sekolah sehat.

Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan PAUD. Pemerintahmentargetkan sekitar 59 ribu orang telah terlatih sebagai tenaga pengelola dan pendidikPAUD, dan sebanyak lebih dari 6.000 orang yang terdiri atas guru, kepala TK, danpembina akan mendapat pendidikan dan pelatihan sampai dengan tahun 2009. Disamping itu, diberikan bantuan bagi tenaga pendidik PAUD nonformal satu orang disetiap lembaga perintisan.

Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik di bidang PAUD diarahkanpada partisipasi masyarakat dalam melakukan kontrol dan evaluasi kinerja PAUD dapatmengambil peran makin nyata dan efektif. Untuk itu akan dilakukan peningkatanadvokasi, sosialisasi/pemasyarakatan dan pembudayaan pentingnya PAUD kepadaorangtua, masyarakat dan pemerintah daerah. Penyediaan data dan sistem informasi

demand side

;

.

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik

Page 63: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

46

PAUD, serta peningkatan kerja sama pendidikan, merupakan faktorpendukung untuk membangun kesamaan persepsi, pencitraan yang positif, dankebersamaan tanggung jawab dalam pengelolaan PAUD yang akuntabel.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan perluasan pelayananpendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun nonformalyang mencakup sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) serta PNF kesetaraan sekolahdasar atau bentuk lain yang sederajat, serta SMP, MTs dan SMP terbuka, dan pendidikannonformal kesetaraan SMP, atau bentuk lain yang sederajat, sehingga seluruh anak usia 715tahun baik laki-laki maupun perempuan, dan anak-anak yang memerlukan perhatian khususdalam memperoleh pendidikan, dapat memperoleh pendidikan setidak-tidaknya sampaisekolah menengah pertama atau sederajat.

Pemerataan dan perluasan akses akan dilakukan dengan mengupayakan menariksemua anak usia sekolah yang sama sekali belum pernah sekolah, menarik kembali siswaputus sekolah dan lulusan yang tidak melanjutkan pendidikan. Berbagai kegiatan berikutakan dilaksanakan dalam rangka melaksanakan program pemerataan dan perluasan.

Pemberian bantuan biaya operasional. Bantuan biaya operasional pendidikandiberikan dalam rangka membantu sekolah mencapai proses pembelajaran secaraoptimal. Bantuan pembiayaan tidak membedakan sekolah negeri maupun swasta,madrasah maupun sekolah umum. Target pada tahun 2009 setiap siswa pada satuanDikdas memperoleh bantuan biaya operasional.

Penyediaan perpustakaan, buku teks pelajaran maupun nonteks pelajaran yangtidak membedakan sekolah negeri dan swata, sekolah umum dan madrasah. Target padatahun 2009 diharapkan setiap siswa pada satuan pendidikan memperoleh buku tekspelajaran dan satuan pendidikan memperoleh buku nonteks pelajaran.

Rehabilitasi ruang kelas yang rusak, merupakan upaya melaksanakan penyediaansarana penunjang pendidikan yang layak untuk pendidikan dasar (SD dan SMP). Targetrehabilitasi pada tahun 2007 mencapai sekitar 200 ribu ruang kelas yang rusak berat dan300 ribu ruang kelas yang rusak ringan pada SD; sekitar 9500 ruang kelas yang rusak beratdan lebih dari 23 ribu ruang kelas rusak ringan pada SMP.

Unit sekolah baru dan RKB. Penyediaan prasarana pendidikan termasukpembangunan unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB) diupayakan dalamrangka pemerataan dan perluasan di tingkat SMP/MTs, untuk menampung peningkatanjumlah lulusan SD/MI. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan di tingkat SDdilakukan dengan memanfaatkan layanan pendidikan yang sudah ada.

Perintisan pendidikan dasar 9 tahun satu atap, merupakan langkah untukmendirikan SD-SMP satu atap atau SMP Khusus, yaitu penambahan tingkat kelas

untuk penyelenggaraan pendidikan menengah pertama pada setiapSD negeri yang ada di daerah terpencil, serta berpenduduk jarang atau terpencar. Untukitu akan dilakukan pemetaan sekolah agar program Dikdas satu atap dan SMP Terbukadapat lebih optimal. Pada pendidikan luar biasa (PLB) upaya pemerataan dan perluasanakses dilakukan dengan pengembangan sekolah terpadu (SMP dan SMPLB) melaluipendidikan inklusif.

Penyelenggaraan kelas layanan khusus di sekolah dasar merupakan layananpendidikan bagi anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) yang putus sekolah atau sama sekalibelum pernah sekolah dasar sampai tamat. Layanan pendidikan dilaksanakan selamakurang satu tahun di luar kelas reguler pada sekolah dasar yang ada sebagai transisiuntuk memasuki kelas reguler. Target pada tahun 2009 ialah setiap penduduk usiasekolah dasar memperoleh layanan Dikdas.

Upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan pada tingkat SD dilaksanakan

stakeholder

(extended classes)

,

B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

1. Pemerataan dan PerluasanAkses

Page 64: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

47

untuk mencapai target meningkatnya APS penduduk usia 7-12 tahun dari 99,12% (2005)menjadi 99,57% pada tahun 2009. APM SD/Paket A/MI/SDLB diusahakan akan meningkatdari 94,3% (2005) menjadi 95,0% pada tahun 2009.

Pada tingkat SMP, target yang akan dicapai yaitu meningkatnya APS penduduk usia13-15 tahun dari 83,32% (2005) menjadi 96,64% pada tahun 2009. APK SMP/MTs/SMPLBdan Paket B diusahakan meningkat dari 85,22% (2005) menjadi 98% pada tahun 2009.APMSMP-MTs tahun 2005 sebesar 63,67% diusahakan meningkat menjadi 75,46% pada tahun2009 sehingga dalam kurun waktu lima tahun akan terjadi kenaikan sebesar 14,79%.Sementara itu, pada PLB target sasaran yang akan dicapai yaitu meningkatnya APK-PLBdari 5% tahun 2005 menjadi 10% pada tahun 2009.

Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing Dikdas akan dilaksanakan melaluikegiatan-kegiatan berikut.

Bagian dari kegiatan yang mendasar dan sistematis dalam peningkatan mutupendidikan adalah pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, dan sistempenilaian. Pengembangan model kurikulum perlu memperhatikan potensi peserta didik,karakteristik daerah, serta akar sosiokultural komunitas setempat, perkembanganIptek, dinamika perkembangan global, lapangan kerja, lingkungan budaya dan seni, danlain-lain. Pada jenjang Dikdas muatan kecakapan dasar ( ) perluditekankan pada kecakapan berkomunikasi (membaca, menulis, mendengarkan, danmenyampaikan pendapat, dan sebagainya), kecakapan (pemahaman diri,penguasaan diri, evaluasi diri, tanggung jawab, dan sebagainya), kecakapan

(bersosialisasi, bekerja sama, mempengaruhi/mengarahkan orang lain,bernegosiasi, dan sebagainya), kemampuan mengambil keputusan (memahami masalah,merencanakan, analisis, menyelesaikan masalah, dan sebagainya). Dalam rangkaperluasan pendidikan kecakapan hidup, perlu dilaksanakan berbagai kegiatan yangmendukung pengenalan dasar kewirausahaan dan kepemimpinan, pengenalan danpengembangan etika, penanaman dasar apreasi terhadap estika dan lingkungan hidup.

Kapasitas profesi pendidik juga akan ditingkatkan agar mereka mampumembawakan proses pembelajaran efektif, sesuai dengan standar kompetensi pendidikyang telah ditetapkan. Proses pembelajaran efektif diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, memotivasi, menyenangkan, dan mengasyikkan untuk mendorong pesertadidik berpartisipasi aktif, berinisiatif, kreatif, dan mandiri, sesuai dengan bakat, minat,dan perkembangan fisik dan kematangan psikologis.

Pengembangan mutu dan keunggulan pendidikan dasar, juga disertai denganprogram peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat Dengandemikian dapat tercipta siswa yang sehat dan bugar, serta sekolah yang memenuhistandar sekolah sehat.

Sarana dan bahan belajar seperti perpustakaan, media pembelajaran,laboratorium bahasa/IPA/matematika, alat peraga pendidikan, buku pelajaran, danbuku nonteks pelajaran/buku bacaan lain yang relevan perlu dikembangkan.Pemerintah akan melaksanakan pengembangan naskah buku pendidikan dan melakukanpengendalian mutu buku teks pelajaran dan buku nonteks pelajaran/bacaan lainnyayang relevan. Dengan mempertimbangkan pesatnya perkembangan pemanfaatan ICTdalam berbagai sektor kehidupan, pemerintah akan terus mengembangkanpemanfaatan ICT untuk sistem informasi persekolahan dan pembelajaran termasukpengembangan pembelajaran secara elektronik . Hingga tahun 2009,langkah-langkah yang akan dilakukan adalah (a) merancang sistem jaringan yangmencakup jaringan internet, yang menghubungkan sekolah-sekolah dengan pusat datadan aplikasi, serta jaringan intranet sebagai sarana dan media komunikasi, daninformasi intern sekolah; (b) merancang dan membuat aplikasi database, yangmenyimpan dan mengolah data dan informasi persekolahan, manajemen persekolahan,konten-konten pembelajaran; (c) merancang dan membuat aplikasi pembelajaranberbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan

; (d) mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

basic learning contents

intrapersonal

interpersonal

.

(e-learning)

learning tool

Page 65: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

48

dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan; dan (e) mengimplementasikanpemanfaatan TIK secara bertahap untuk memudahkan manajemen pendidikan pada SMPdan sekaligus untuk mendukung proses pembelajaran di seluruh wilayah Indonesia.

Karena keterbatasan dana pemerintah, program wajib belajar belum dapatditingkatkan sampai jenjang pendidikan menengah. Oleh karena itu, pendidikankecakapan hidup (keterampilan praktis) diberikan kepada lulusan SMP/MTs yang tidakdapat melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi agar mereka dapat bekerja danmelakukan kegiatan produktif di masyarakat.

Pengembangan sekolah berkeunggulan pada Dikdas menargetkan paling tidak satuSD dan satu SMP pada masing-masing kabupaten/kota akan menjadi sekolahberkeunggulan lokal pada tahun 2009, dan target yang sama untuk sekolah bertarafinternasional. Sementara itu, dalam kaitan dengan pengembangan kecakapanberbahasa pada jenjang SMP, dilakukan upaya pengembangan program dengansasaran sebanyak 430 buah sekolah hingga tahun 2009.

Pengembangan kapasitas dewan pendidikan (DP) dan komite sekolah (KS), sertakomite PLS merupakan kegiatan yang akan terus dilakukan dalam rangka pemberdayaanpartisipasi masyarakat untuk ikut bertanggungjawab mengelola Dikdas. Berfungsinyakedua kelembagaan tersebut secara optimal akan memperkuat pelaksanaan prinsip

dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.Pengembangan kapasitas juga akan terus dilakukan terhadap para pengurus

sekolah atau satuan pendidikan nonformal lainnya untuk meningkatkan kemampuanmanajerial dan menuju otonomi pengelolaan. Kegiatan ini, bersama denganpenguatan DP/KS/komite PLS, merupakan bagian dari upaya penerapan MBS danmanajemen berbasis masyarakat (MBM) secara maksimal.

Pengembangan EMIS ( ) sebagai sistempendukung manajemen akan dilakukan untuk menunjang keberhasilan upaya mengukursejumlah indikator penting perluasan, mutu, dan efisiensi sesuai dengan standarnasional Dikdas. Termasuk dalam kemampuan EMIS ialah menggunakan indikator-indikator tersebut untuk memetakan SD/SMP atau satuan pendidikan lainnya yangmasuk dalam kategori sekolah di atas SNP sesuai dengan SNP, dan di bawah SNP padamasing-masing daerah dan wilayah. Selain itu, EMIS bermanfaat untuk memenuhikebutuhan masyarakat atas data dan informasi pendidikan. Kondisi in sangat kondusifuntuk pelaksanaan fungsi komunikasi publik dalam rangka mengembangkan pencitraanyang positip.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikanmenengah yang bermutu dan terjangkau bagi semua penduduk, laki-laki dan perempuan,melalui pendidikan formal yaitu SMA, SMK, MA, MAK, atau bentuk lain yang sederajat. Programpendidikan menengah didorong untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolahmenengah pertama sebagai dampak positif pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9Tahun, serta penguatan pendidikan vokasional baik melalui sekolah/madrasah umum maupunsekolah/madrasah kejuruan dan pendidikan nonformal, guna mempersiapkan lulusan yangtidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi untuk masuk ke dunia kerja.

Berbagai kegiatan berikut dilakukan dalam rangka melaksanakan programpemerataan dan perluasan akses pendidikan menengah.

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan melaluipembangunan USB, RKB, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran buku nontekspelajaran/bacaan lainnya dan sarana belajar. Perluasan USB SMA akan lebih diarahkan

bilingual

good governance

leadership

education management information systems

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik

1 Pemerataan dan PerluasanAkses

C. Program Pendidikan Menengah

.

Page 66: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

49

untuk lebih banyak dilakukan oleh penyelenggara pendidikan swasta dengan tetapmemperhatikan standar nasional pendidikan.

Sejalan dengan itu, penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang lebihmerata, bermutu, serta penyediaan biaya operasional pendidikan dan beasiswa kepadaanak yang kurang beruntung tetapi berprestasi, juga akan dilakukan untuk mendukungperluasan.

Untuk daerah yang mampu mencapai APM SMP di atas 95% dan bermutu,pemerintah mendorong daerah tersebut untuk proaktif melakukan inisiasi program danfasilitasi pendidikan universal 12 tahun dalam rangka memperluas partisipasipendidikan menengah. Target pada tahun 2009 sekurang-kurangnya satukabupaten/kota setiap provinsi melakukan perintisan pendidikan universal 12 tahun.

Pengembangan model layanan alternatif pendidikan akan dilakukan khusus untukdaerah terpencil, daerah pedalaman, dan daerah tertinggal sebagai fasilitas untukmenampung lulusan SMP di daerah tersebut. Perluasan penyelenggaraan pendidikankejuruan yang dilaksanakan dengan menggunakan berbagai bentuk SMK, yaitu SMK besardi kawasan Industri, SMK kelas jauh di pesantren/institusi lain, SMK di daerahperbatasan, SMK kecil di daerah terpencil dan perdesaan, SMA terbuka, dan sekolahmenengah terpadu.

Target APS pendidikan menengah diusahakan mencapai 69,91% atau sebesar 7,5juta orang pada tahun 2009, naik dari 56,04% pada tahun 2005. APK SMA/SMK/PaketC/MA/SMALB sebesar 52,2% (tahun 2005) akan ditingkatkan menjadi 68,20% pada tahun2009, termasuk peningkatanAPK SMLB.

Program pemerataan dan perluasan akses pendidikan juga diusahakan agar dapatmenurunkan angka putus sekolah, angka mengulang kelas, dan meningkatnya proporsisiswa SMA/SMK/MA/MAK dan yang sederajat yang lulus ujian nasional.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja menengah di sektor manufaktur,industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, perdagangan, jasa kemasyarakatan,pariwisata, TIK, pertanian, serta teknologi dan seni (konservatori budaya) pemerintahakan meningkatkan jumlah peserta didik SMK, yang diproyeksikan akan meningkatsecara signifikan sampai dengan tahun 2009.

Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pada jenjang pendidikan menengahakan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

Pemerintah mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi, bahan ajar, modelpembelajaran, dan sistem evaluasi/penilaian menuju standar nasional daninternasional. Semua bagian dari sistem dan muatan pembelajaran dikembangkan untukmencapai pembelajaran yang bermakna dan efektif. Pada jenjang pendidikanmenengah, penekanan muatan kecakapan dasar ( ) mendapatporsi yang menurun, sedangkan muatan akademik dan keterampilan hidup meningkat.

Dalam rangka meningkatkan mutu buku pendidikan, pemerintah akanmengembangkan buku pendidikan yang bermutu dengan melakukan peningkatan sistempenilaian perbukuan.

Dalam rangka pendidikan kecakapan hidup, pemerintah akan melaksanakanberbagai kegiatan yang mendukung tumbuhnya pribadi siswa, yang berjiwakewirausahaan, kepemimpinan, beretika, serta memiliki apresiasi terhadap estetikadan lingkungan hidup.

Guna mendorong siswa berprestasi, pemerintah juga akan melaksanakan programpembinaan dan fasilitasi untuk mempersiapkan anak-anak yang berprestasi istimewamengikuti kompetisi tingkat nasional/internasional seperti olimpiade sains danmatematika bagi siswa SMA, sedangkan bagi siswa SMK berprestasi mengikuti promosiketerampilan siswa (PKS) tingkat nasional, tingkatregional dan tingkat internasional.

Terkait dengan peningkatan mutu juga perlu dilakukan perbaikan kondisi ruangbelajar. Berdasarkan data tahun 2003, jumlah ruang belajar yang rusak ringan pada SMAsekitar 4.400 ruang dan SMK sekitar 4.800 ruang, serta yang rusak berat pada SMAsekitar1.600 ruang dan SMK sekitar 3.000 ruang.

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

basic learning contents

Asian Skill Competition (ASC)World Skill Competition (WSC)

Page 67: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

50

Pemerintah juga akan melakukan peningkatan jumlah SMK secara proporsionaltermasuk upaya penataan bidang keahlian dan program studi di SMK serta fasilitasmagang agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Penataan ini dilakukan agar lulusansekolah menengah kejuruan dapat makin memadai untuk memenuhi kebutuhan duniakerja.

Pengembangan mutu dan keunggulan sekolah menengah juga diarahkan untukmendorong sekolah potensial menuju kategori di atas SNP. Sekolah seperti ini akan terusdikembangkan menjadi sekolah berkeunggulan nasional dan internasional.Pengembangan sekolah berkeunggulan pada pendidikan menengah ditargetkan palingtidak satu SMA/SMK pada masing-masing kabupaten/kota menjadi sekolahberkeunggulan lokal dan internasional pada tahun 2009. Pemerintah akan bekerja samadengan pemerintah daerah untuk pengembangan keunggulan lokal, dan dengan luarnegeri dalam pengembangan kurikulum dan standar kompetensi untuk mengembangkankompetensi lulusan agar dapat bersaing secara global. Salah satu orientasi pencapaianstandar internasional adalah mendorong sekolah untuk dapat memperoleh sertifikat

.Pengembangan mutu dan keunggulan sekolah menengah juga disertai dengan

program peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat Dengandemikian, dapat tercipta siswa yang sehat dan bugar, serta sekolah yang memenuhistandar sekolah sehat.

Untuk mengantisipasi banyaknya lulusan SMA yang tidak dapat meneruskan kependidikan tinggi, pendidikan kecakapan hidup akan diberikan pada siswa SMA. Untukpeserta yang berasal dari keluarga miskin tetapi berpotensi, pemerintah akanmemberikan subsidi beasiswa.

Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan menengah kejuruan dilakukan denganmengembangkan program studi/jurusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,antara lain teknologi pengolahan dan pengemasan makanan teknologi otomotifmodern, telematika, hotel dan restoran, bidang kelautan, seni etnik dan kerajinanindustri manufaktur, serta teknologi pertanian nilai tinggi. SMK di setiap daerah jugadidorong untuk mengembangkan program studi yang berorientasi pada keunggulanlokal, baik pada aspek keterampilan maupun kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaanakan diberikan untuk membekali lulusan SMK mampu mengembangkan sendiri lapangankerja bagi dirinya. Pengembangan kecakapan berwirausaha akan dilakukan seluas-luasnya untuk mendorong tumbuhnya wiraswastawan sebanyak-banyaknya, yang selainmenjadi wahana kemandirian berusaha bagi pelaku-pelakunya, juga memberikandampak makro yang sangat positip bagi pengembangan ekonomi nasional.

Dengan mempertimbangkan pesatnya perkembangan pemanfaatan TIK dalamberbagai sektor kehidupan, pemerintah akan terus mengembangkan pemanfaatan TIKuntuk sistem informasi persekolahan dan pembelajaran termasuk pengembangan

. Hingga tahun 2009, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah (a)merancang dan membuat aplikasi , yang menyimpan dan mengolah data daninformasi persekolahan, manajemen persekolahan, muatan pembelajaran;(b) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimediainteraktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan ; (c) mengoptimalkanpemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjangpeningkatan mutu pendidikan; dan (d) mengimplementasikan pemanfaatan TIK secarabertahap untuk memudahkan manajemen pendidikan pada SMA dan SMK dan sekaligusuntuk mendukung proses pembelajaran di seluruh wilayah Indonesia.

Seperti pada jenjang Dikdas, peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan dayasaing dilakukan dalam kerangka sistem dan mekanisme yang sama dalam isu-isupartisipasi masyarakat, MBS (DP/KS), pengembangan kapasitas, dan pengembanganEMIS. Perluasan partisipasi masyarakat akan didorong lebih luas dengan melibatkandunia usaha dan industri dalam pengelolaan pendidikan kejuruan.

Mengingat pendidikan menengah belum menjadi program wajib belajar,partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan akan diupayakan, baik dalamrangka perluasan maupun peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu, kemampuan dankemauan untuk melakukan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel,sangat strategis untuk memberikan citra kelembagaan yang positip, yang selanjutnya

ISO

.

,,

e-Learning

database(content)

learning tool

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik

Page 68: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

51

akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pengelola. Masyarakat jugadiharapkan untuk proaktif dalam perencanaan, pengawasan, dan evaluasi anggaranpenyelenggaraan pendidikan.

Program pembangunan PT bertujuan pertama, meningkatkan pemerataan dan perluasanakses bagi semua warga negara melalui program-program pendidikan diploma, sarjana,magister, spesialis, dan doktor; kedua, meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saingpendidikan tinggi dalam rangka menjawab kebutuhan pasar kerja, serta pengembangan Iptek,untuk memberikan sumbangan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakatdan daya saing bangsa meningkatkan kinerja perguruan tinggi dengan jalanmeningkatkan produktivitas, efisiensi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan layananpendidikan tinggi secara otonom melalui Badan Hukum Pendidikan Tinggi (BHPT).

Program pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi akan dilaksanakandengan kegiatan-kegiatan berikut.

Pemberian bantuan pembiayaan untuk kelompok masyarakat yang miskin tetapipotensial agar dapat belajar di perguruan tinggi, melalui skema (a) program beasiswa( ) dengan target penerima yang bervariasi dari aspek-aspek kemampuanekonomi, gender, bakat khusus, dsb; (b) program pinjaman dana lunak melalui bungarendah dan/atau tenggang pembayaran; dan (c) program yang membebaskanbeberapa jenis biaya pendidikan, yang variasinya terus dikembangkan sesuaikebutuhan.

Membangun kemitraan antara LPTK dengan sekolah, untuk memperluas kapasitasdalam menghasilkan guru yang dapat mencukupi kebutuhan jumlah dan mutu,khususnya untuk menunjang keberhasilan program Wajar Dikdas dan program perluasanjalur/jenjang/jenis pendidikan lainnya.

Pengembangan pembelajaran jarak jauh ( ) di perguruan tinggi,dengan proyek percontohan pada beberapa perguruan tinggi dan pusat pelatihan hinggatahun 2009, yaitu ITB, ITS, UGM, IPB, UI, UNRI, UNDANA, UNHAS, PENS, dan POLMAL.Diseminasi proyek ini akan dikembangkan pada UNLAM, UM, UNY, UNP, UNHALU, UNCENdan PT-PT lainnya.

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi mentargetkan pencapaianjumlah mahasiswa sebesar 4,5 juta orang pada tahun 2009. Sementara itu, APKdiharapkan dapat ditingkatkan dari 14,62% pada tahun 2004 menjadi 18,00% pada tahun2009.

Program peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi akandilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan berikut.

Peningkatan pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepadamasyarakat sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penerapan otonomi keilmuandimaksudkan untuk mendorong perguruan tinggi melaksanakan tugasnya sebagaipengembang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kualitas/kuantitasdan diversifikasi bidang penelitian di lingkungan perguruan tinggi.

Pengembangan kurikulum dan pembelajaran efektif dalam kelompok mata kuliah:iman dan takwa serta akhlak mulia, Iptek, estetika, serta kepribadian. Kelompok matakuliah iman dan takwa serta akhlak mulia dimaksudkan untuk meningkatkan potensikeimanan sehingga dapat memiliki ketakwaan personal dan sosial. Kelompok matakuliah Iptek dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pemanfaatan Iptek danpengembangannya; kelompok mata kuliah/kegiatan estetika dimaksudkan untukmeningkatkan sensitifitas estetis dan humanisme; dan kelompok mata kuliah

D. Program Pendidikan Tinggi

; ketiga,

scholarship

voucher

distance learning

1. Pemerataan dan PerluasanAkses

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Page 69: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

52

kepribadian dimaksudkan untuk mencerahkan kesadaran kepribadian. Peningkataniman dan takwa, akhlak mulia, etika dan kepribadian, serta wawasan kebangsaan,diintegrasikan dalam proses pembelajaran semua mata kuliah.

Pengembangan akan dilakukan untuk mengenalkan modelpendidikan kejuruan/vokasi yang fleksibel menjawab kebutuhan pasar.

memfasilitasi eksistensi program kejuruan/vokasi berbasis keunggulan lokal,dengan penyediaan tenaga terampil untuk industri lokal, nasional, multi-nasional, sertapengembangan kewirausahaan. Pengembangan yang ada harusbersinergi dengan industri, politeknik, maupun lembaga pendidikan yang relevan. Selainitu didorong untuk peningkatan APK PT serta untuk mengurangi jumlah pengangguranpada kabupaten/kota atau provinsi bersangkutan.

Target-target yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program peningkatan mutu,relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan jumlah program studi di perguruan tinggi yang akreditasi A atau B,dari jumlah 1000 program studi pada tahun 2005 menjadi sebanyak 3000 programstudi pada tahun 2009. Akan dikembangkan pula program studi/jurusan bertarafinternasional, dengan menargetkan tercapainya 32 program studi/jurusan sampaidengan tahun 2009, dengan memperhatikan kepentingan pengembangan ilmu,pelestarian budaya, serta persaingan keahlian di forum antarbangsa Selain itu,untuk keperluan peningkatan efisiensi akan diupayakan agar tidak ada lagiperguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya kurang dari 100 orang.

b. Peningkatan efektivitas waktu studi sehingga angka kelulusan tepat waktumencapai 80% untuk PTN dan 50% untuk PTS.

c. Mengupayakan untuk tercapainya rasio keluaran terhadap jumlah mahasiswa( ) secara keseluruhan menjadi 20% untuk program sarjana dan 30%untuk program diploma.

d. Lama waktu tunggu lulusan dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan untukbidang-bidang keahlian tertentu diharapkan dapat dipersingkat, yaitu yang tidaklebih dari 6 bulan dapat mencapai 40%.

e. Peningkatan kualitas daya saing di tingkat Asia dengan memunculkan minimal 4perguruan tinggi yang masuk dalam 100 besar perguruan tinggi di Asia atau 500besar perguruan tinggi dunia.

f. Peningkatan status perguruan tinggi menjadi 50% yang berbadan hukumpendidikan tinggi negeri pada tahun 2009, dan 40% berbadan hukum pendidikantinggi swasta.

g. Penataan proporsi bidang ilmu IPA: IPS/Humaniora yang pada tahun 2004berbanding sebagai (30:70) diupayakan untuk pada tahun 2009 menjadi (50:50) dilingkungan PTN dan (35:65) di lingkungan PTS.

h. Peningkatan kualifikasi dosen berpendidikan S2/S3 yang baru mencapai 54,55%untuk PTN dan 34,50% untuk PTS pada tahun 2004, menjadi 85% untuk PTN dan 55%untuk PTS pada tahun 2009. Di samping itu jumlah guru besar yang baru mencapai3% pada tahun 2004 diupayakan dapat mencapai 10% dari jumlah dosen yang adapada PTN pada tahun 2009.

i. Pelatihan tenaga teknis di perguruan tinggi pada jangka waktu 5 tahun ke depandiupayakan mencapai 100 jenis pelatihan fungsional, yang menjangkau 7.500personil pendidikan tinggi dengan rincian 70% dari PTN dan 30% dari PTS

j. Pelaksanaan penelitian untuk 5 tahun ke depan diusahakan dapat mencapai 10%dari seluruh anggaran Ditjen Dikti, dan menghasilkan berbagai hak atas kekayaanintelektual termasuk permohonan mencapai 50 buah dan hak ciptamencapai 200 judul, baik di tingkat nasional maupun internasional, sertamendorong penelitian untuk penyelesaian masalah-masalah sosial.

k (kemampuan akses, memanfaatkan dan menggunakan radio, televisi,komputer dan internet) 80% untuk kalangan mahasiswa dan dosen.

l. Pengendalian jumlah dan ragam program studi yang sesuai dengan kebutuhan dipendidikan tinggi.

community collegeCommunity

college

community college

enrollment

patent

. ICT literacy

.

Page 70: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

53

m. Pembangunan dan penambahan infrastruktur pendidikan tinggi sehingga tercapai

pemenuhan kriteria rasio ruang kuliah 2m per mahasiswa, rasio ruang laboratium

9 m per mahasiswa, dan ruang dosen 9 m per dosen.n. Peningkatan kapasitas dan efektivitas layanan perpustakaan kepada citivas

akademika kampus melalui peningkatan penyediaan bahan bacaan wajib matakuliah mencapai 80% dari mata kuliah yang ditawarkan perguruan tinggi, danlayanan kepustakaan sekurang-kurangnya mencapai 40 jam per minggu.

Program peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan Citra Publik akandilaksanakan melalui penyusunan perangkat hukum operasional dalam pengembanganperguruan tinggi untuk mencapai status BHPT, sebagai perguruan tinggi otonom danakuntabel, serta bersifat nirlaba. Ditargetkan sebanyak 50% PTN dan 40% PTS akanberstatus BHPT pada tahun 2009. Dalam rangka peningkatan akuntabilitas publik,penyelenggaraan pendidikan tinggi perlu mengembangkan vitalisasi internal audit.Salah satu manfaat yang akan diperoleh dengan model BHPT adalah terbangunnyakelembagaan yang lebih kondusif untuk menciptakan keterbukaan pengelolaan,sehingga menjadi lebih transparan dan akuntabel. Kondisi ini akan mengembangkanpencitraan yang positip di mata masyarakat, dalam rangka mendorong peningkatanpartisipasi melalui pembiayaan, kontrol, dan pengelolaan.

Peningkatan kapasitas satuan perguruan tinggi dilakukan melalui berbagaiprogram hibah kompetisi yang diselenggarakan oleh pemerintah, seperti program hibahkompetisi, program kemitraan, hibah penelitian, pusat pengembangan pendidikan danaktivitas instruksional (P3AI). Peningkatan kapasitas pengelolaan juga akan ditunjangdengan penerapan TIK, seperti pengembangan sistem informasi pendidikan tinggi.

Program ini diarahkan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada wargamasyarakat yang belum sekolah, tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah danwarga masyarakat lainnya yang kebutuhan pendidikannya tidak dapat terpenuhi melalui jalurpendidikan formal. Dengan demikian, pendidikan nonformal bertujuan untuk memberikanlayanan pendidikan kepada semua warga masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, agarmemiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dengan penekanan pada penguasaanpengetahuan dan keterampilan vokasional, serta pengembangan sikap dan kepribadianprofesional, sehingga pendidikan nonformal dapat pula berfungsi sebagai pengganti,penambah dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikansepanjang hayat. Di masa mendatang program pendidikan nonformal dapat menjadipendidikan alternatif yang dapat memenuhi standar nasional maupun internasional.

Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada wargamasyarakat yang tidak/belum pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah, dan wargamasyarakat yang mengalami hambatan lainnya baik laki-laki maupun perempuan, agarmemiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dengan penekan pada penguasaanpengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup serta pengembangan sikap dankepribadian profesional, sehingga pendidikan nonformal dapat pula berfungsi sebagaipengganti, penambah dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mewujudkanmasyarakat pembelajar sepanjang hayat, sehingga dapat menjadi pendidikan alternatif yangdapat memenuhi standar nasional maupun internasional.

Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, berbagai program PNF yang dikembangkanterdiri atas; (1) pendidikan kesetaraan yang diarahkan pada anak usia Wajar Dikdas 9 tahununtuk mendukung suksesnya Wajar Dikdas beserta tindaklanjutnya (setara SMU); (2)pendidikan keaksaraan yang diarahkan pada pendidikan keaksaraan fungsional sertapenurunan penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas secara signifikan pada akhir tahun2009; (3) peningkatan pembinaan kursus dan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan belajar

2

2 2

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik

E. Program Pendidikan Nonformal

(life skills),

Page 71: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

54

masyarakat di berbagai bidang keterampilan yang dibutuhkan; (4) pendidikan kecakapanhidup, yang dapat diintegrasikan dalam berbagai program pendidikan nonformal sebagaiupaya agar peserta didik mampu hidup mandiri; (5) pendidikan pemberdayaan perempuanyang diarahkan pada peningkatan kecakapan hidup dan pengarusutamaan gender di bidangpendidikan; (6) peningkatan budaya baca masyarakat sebagai upaya untuk memelihara danmeningkatkan kemampuan keaksaraan peserta didik yang telah bebas buta aksara melaluipenyediaan taman bacaan masyarakat; dan (7) memperkuat dan merevitalisasi kelembagaanunit pelaksana teknis pusat dan daerah (BP-PLSP, BPKB, dan SKB) sebagai tempatpengembangan model program PNF . Di samping hal-hal di atas, PNF juga akan melaksanakanberbagai komitmen dunia seperti Pendidikan Untuk Semua, pengarusutamaan gender,perawatan dan pendidikan pada anak-anak yang tergolong tidak beruntung.

Berbagai langkah kegiatan untuk memperluas akses pendidikan nonformal adalah(a) peningkatan sosialisasi dan promosi melalui berbagai media mengenai pentingnyaPNF dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat dari usia dini hinggausia lanjut, yang disertai menu-menu program yang dapat menggugah, menarik, danmembangkitkan semangat untuk belajar dan/atau berperan dalam penyelenggaraanPNF ; (b) mendorong dan memberdayakan masyarakat melalui berbagai organisasi sosialmasyarakat (Orsosmas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berorientasi padakegiatan sosial, ekonomi, dan budaya serta kelompok masyarakat terdidik, untuk dapatberperan dalam penyelenggaraan PNF ; (c) memberikan bantuan pembiayaan sampaipada kabupaten/kota, untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya PNF bagiPemda kabupaten/kota, sehingga terdorong untuk menyediakan anggaran PNF yangmemadai melalui APBD; (d) mendorong terbentuknya berbagai organisasikemasyarakatan di berbagai tingkatan yang dapat berperan sebagai mitra dalampengembangan PNF ; (e) memperluas kerja sama dengan instansi terkait dalampenyelenggaraan PNF ; (f) penyediaan, pemberian dan penyaluran s yangdilaksanakan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihakyang berperan dalam penyelenggaraan berbagai program PNF ; dan (g) menjalinkemitraan dengan lembaga-lembaga luar negeri yang terkait dengan pengembanganprogram PNF .

Pengembangan pendidikan kesetaraan, yang diarahkan pada anak usia WajarDikdas 9 tahun melalui Paket A setara SD, dan Paket B setara SMP, serta pengembanganpendidikan menengah melalui Paket C setara SMA. Pengembangan paket kesetaraandilakukan melalui pembukaan kelompok-kelompok belajar pada sasaran yang terfokus,yaitu pada daerah yang APK-nya sangat rendah. Hingga tahun 2009, target Paket A untuksiswa putus SD kelas 4 sampai dengan 6 sebanyak kurang lebih 25% dari DO SD, dan targetPaket B setara SMP akan menjangkau sekitar 50% dari lulusan SD tidak melanjutkan dan50% dari putus SMP, dan target penyelenggaraan program Paket C setara SMA akanmenjangkau sekitar 50% dari lulusan SMP tidak melanjutkan dan 25% dari putus SMA.

Dalam rangka pemerataan dan perluasan akses pendidikan kesetaraan dilakukanberbagai strategi, antara lain (a) sosialisasi pendidikan kesetaraan melalui kampanyedan pertemuan forum kesetaraan, serta perluasan akses pendidikan kesetaraan denganpemberdayaan masyarakat melalui layanan kelas berjalan

dan (b) pemberdayaan pondok pesantren dan kerja sama denganinstansi terkait; (c) penajaman pelayanan khusus pendidikan kesetaraan, antara lainmelalui pelayanan daerah terbelakang dan daerah bencana, pendidikan kesetaraan diluar negeri, dan pembantu rumah tangga anak (PRTA).

Penurunan angka buta aksara dan pengembangan keaksaraan fungsionalmerupakan kegiatan untuk meningkatkan intensifikasi akses perluasan dan kualitaspendidikan keaksaraan fungsional bagi penduduk buta aksara tanpa diskriminasi genderbaik di perkotaan maupun di perdesaan dengan prioritas pada daerah yang menjadikantong-kantong buta aksara. Target pada tahun 2009 adalah menurunnya persentasependuduk buta aksara dari 10,21% (Susenas, BPS 2003) menjadi 5% pada akhir tahun2009, atau secara kuantitas target yang akan dijangkau sekitar 7,7 juta orang (usia 15tahun ke atas).

1. Pemerataan dan PerluasanAkses

block grant

home schooling, (mobileeducation services);

Page 72: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

55

Dalam rangka penurunan buta aksara (PBA) dilakukan berbagai strategi antara lain(a) program reguler PBA melalui UPT PLS dan berbagai satuan PLS lain, yaitu PKBM,kelompok belajar, dan satuan PNF sejenis; (b) gerakan nasional percepatanpemberantasan buta aksara, baik melalui strategi vertikal dengan penerbitan InpresGerakan Penuntasan Wajib Belajar dan Keaksaraan (GN-PWK) maupun strategihorizontal melalui intensifikasi kerja sama dengan organisasi sosial dan keagamaan, PT,dan sekolah; dan (c) pengembangan kerja sama dengan lembaga/organisasi keagamaan,organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi lain yang dapat menjangkaumasyarakat, dan pemberantasan buta aksara melalui jalur pemerintahan daerah.

Pembinaan pendidikan kecakapan hidup dan kursus bertujuan untukmengembangkan keterampilan, kecakapan, dan profesionalitas warga belajar untukbekerja dan/atau berusaha secara mandiri, serta mengembangkan kapasitaskelembagaan kursus dan pelatihan agar memiliki daya saing internasional. Strategi yangdilakukan antara lain (a) perluasan kursus yang berorientasi pada kecakapan hidup yangmencakup sasaran sektoral dan dalam tiga spektrum, yaitu perdesaan, perkotaan, danpeningkatan kecakapan bagi penduduk bekerja melalui programpengembangan kursus dan pelatihan; (b) penyediaan beasiswa pada peserta didik yangtergolong kurang beruntung secara bertahap dalam rangka pemerataan pendidikan; (c)perluasan PKBM terutama di daerah yang rendah partisipasi pendidikan dasar dan tinggisasaran PNF ; (d) perluasan pendidikan kecakapan hidup bekerja sama dangan lembagapenyelenggara PNF , mitra, dan instansi terkait; dan e) intensifikasi sosialisasi danpromosi kursus dan lembaga PNF melalui berbagai media dalam rangka perluasan kursusyang berorientasi kecakapan hidup.

Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal perluditumbuhkan melalui pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan perintisan pusatsumber belajar (PSB).

Pemerintah akan menyediakan biaya operasional bagi peserta didik yang kurangberuntung, serta memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untukmelaksanakan pendidikan informal melalui pembentukan kegiatan belajar secaramandiri dan berkelompok. Biaya operasional dapat diberikan melalui kegiatan magang,penyelenggaraan kursus yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, atau denganbeasiswa.

Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan sasarantersedianya sarana, prasarana, pendidikan dan pelatihan tenaga kependidikannonformal yang bermutu secara memadai.

Pengembangan budaya baca diselenggarakan di berbagai kegiatan pembelajarandengan target pelembagaan 2.500 taman bacaan masyarakat (TBM) pada tahun 2009.

Dalam rangka peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing akan dilaksanakanmelalui kegiatan-kegiatan berikut.

Pendidikan kesetaraan dilakukan melalui beberapa strategi, antara lain (a)pengembangan standar penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (kompetensi, isi,proses, dan penilaian) bersama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); (b)pengorganisasian kurikulum pendidikan kesetaraan secara tematis; (c) penyusunansubstansi bahan ajar yang menekankan pendekatan kecakapan hidup ; dan (d)pengembangan model pembelajaran yang bersifat induktif, kesetaraan unggulan, sertapenerapan sistem ujian kompetensi dan tes penempatan.

Penurunan angka buta aksara dan pengembangan keaksaraan fungsional dilakukanmelalui beberapa strategi, antara lain (a) mengembangkan standar keaksaraan dan (b)standardisasi, penilaian ( , pendataan serta pemberian insentif untukmempercepat pemberantasan buta aksara sesuai dengan target sasaran tahunan yangtelah ditetapkan.

Sampai dengan tahun 2009, ditargetkan jumlah peserta pendidikan kecakapanhidup berusia lebih dari 15 tahun mencapai 15% atau 1,5 juta orang. Untuk mencapaitarget tersebut, program pendidikan kecakapan hidup dan kursus dilakukan melaluibeberapa strategi, antara lain (a) pengembangan dan penetapan standar nasional kursusdan lembaga PNF bekerja sama dengan BSNP dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi

(refitting)

(life skills)

assesment)

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Page 73: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

56

Nasional (BNSP) sebagai dasar untuk peningkatan kapasitas pengelola, peningkatansumber daya kursus dan kelembagaan, akreditasi lembaga dan program, serta upayapenjaminan mutu; (b) pelaksanaan evaluasi pendidikan melalui ujian nasional yangdilakukan oleh BSNP dan atau lembaga yang telah terakreditasi; (c) pelaksanaanpenjaminan mutu melalui proses analisa yang sistematis terhadap hasil evaluasibekerjasama dengan organisasi profesi, ahli, praktisi dan pengguna ; (d)pelaksanaan akreditasi lembaga dan/atau program, 5 tahun sekali dan mengacu padaSNP (dilakukan oleh BAN PNF ); (e) peningkatan kerja sama dengan dunia usaha/kerjadalam rangka pengembangan kurikulum yang berbasis kompetensi; dan (f) pelaksanaanpenataan perizinan pendirian kursus dan satuan lainnya dengan mengikutsertakanorganisasi profesi terkait.

Dalam pengembangan program PNF , dilakukan pula pengembangan format dankualitas program PNF agar bisa diterima sebagai pengganti kegiatan dan program yangada di satuan pendidikan formal. Mulai tahun 2006, ditetapkan 10 jenis dan variasiprogram PNF yang berorientasi pada kecakapan hidup yang pengembangannya akandidukung oleh pemerintah.

Pengembangan model PNF unggulan merupakan kegiatan untuk mengembangkanmodel-model unggulan dan model kompetitif PNF dalam PAUD, kesetaraan, keaksaraan,program budaya baca, dan kecakapan hidup sebanyak 25% kabupaten/kota ditargetkansudah memiliki model PNF unggulan pada tahun 2008.

Penyediaan materi pendidikan, sarana dan prasarana, serta media pembelajarandilakukan dengan mengembangkan media pembelajaran dan teknologi pendidikantermasuk peralatan peraga pendidikan, buku pelajaran dan buku bacaan serta materipelajaran yang memanfaatkan TIK seperti radio, televisi, komputer dan internet.

Pengembangan satuan-satuan PNF meliputi lembaga kursus dan pelatihan,kelompok belajar, PKBM serta satuan pendidikan yang sejenis melalui standardisasi,penjaminan mutu, akreditasi dan sertifikasi serta penguatan kemampuan manajerialpengelolanya. Dilakukan pula pengembangan format dan kualitas program PNF sehinggabisa diterima sebagai pengganti mata pelajaran yang relevan dengan yang ada di satuanpendidikan formal. Sampai dengan tahun 2009, ditargetkan jumlah peserta pendidikankecakapan hidup berusia lebih dari 15 tahun mencapai 15% atau 1,5 juta orang.

Pengembangan sertifikasi menyangkut sertifikasi lembaga kursus dan pelatihan,dan pendidikan keterampilan/kecakapan hidup. Pengembangan sertifikasi dan aspek-aspek mutu lainnya mengacu pada standar keahlian dan produktivitas tenaga kerjaIndonesia dalam kerangka . Sertifikasi diharapkan memiliki bagipeningkatan kehidupan dan produktivitas kerja pada peserta didik. Sampai dengantahun 2009, 20% lembaga dan program PNF ditargetkan telah terstandarisasi.

Pengembangan model unggulan merupakan kegiatan untuk mengembangkanmodel-model unggulan dan model kompetitif PNF dalam PAUD, kesetaraan, keaksaraan,dan kecakapan hidup. Sebanyak 60% kabupaten/kota ditargetkan sudah memiliki modelPNF unggulan pada tahun 2008.

Prinsip fundamental dari penyelenggaraan pelayanan pendidikan nonformaladalah aktifnya peran atau partisipasi masyarakat dalam kemandirian dan kreativitasyang dinamis untuk membantu mengangkat derajat dan taraf hidup masyarakat yangkurang beruntung. Oleh karenanya, berhasilnya penyelenggaraan PNF yang efektif,efisien, dan akuntabel, berada pada tanggung jawab bersama antara masyarakatpenyelenggara dan pemerintah daerah setempat. Karena prinsip penyelenggaraan yangpartisipatif ini, pencitraan kelembagaan yang transparan dan akuntabel menjadikebutuhan mutlak yang harus dapat dipenuhi oleh setiap penyelenggara pendidikannonformal.

Dalam penyelenggaraan PNF yang lebih banyak melibatkan partisipasi masyarakat,pemerintah pusat berperan memberikan fasilitasi dan pengendalian/penjaminan mutumelalui bantuan pembiayaan dan program-program sosialisasi dan pelatihan. Beberapalangkah Depdiknas dalam peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraanpenyelenggaraan PNF adalah sebagai berikut.

(user)

,

WTO civil effect

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik

Page 74: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

57

Penataan dan pengembangan sistem pendataan dan informasi manajemendiperlukan untuk mendukung pengelolaan dan koordinasi PNF baik pada tingkat pusat,daerah, maupun pengelola dan penyelenggara PNF , serta untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat atas data dan informasi mengenai PNF . Usaha ini memerlukan sinergitripartit, yaitu ahli pendidikan, ahli substansi, dan ahli media/informatika.

Pengembangan kapasitas diberikan kepada pengelola dan penyelenggara PNF disemua tingkatan, baik di pusat maupun daerah (BP-PLSP, BPKB, SKB, dan PKBM). Sampaidengan tahun 2009, Ditjen PLS dan 5 (lima) BP-PLSP ditargetkan meraih sertifikat9001. Advokasi, sosialisasi, dan fasilitasi; diperlukan untuk memberikan informasi,kampanye, dan bantuan dalam rangka meningkatkan dan memperluas partisipasimasyarakat dalam penyelenggaraan PNF yang efektif dan akuntabel.

Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan bertujuan untukmeningkatkan kecukupan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan, kemampuan akademik,kemampuan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, danpelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan dan pembelajaran pada setiap satuanpendidikan.

Peningkatan pemerataan dan rasio pelayanan pendidik dan tenaga kependidikanuntuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, danpendidikan nonformal, dilakukan melalui beberapa kegiatan berikut (a) pengembangansistem perencanaan berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan pendidik dan tenagakependidikan; (b) pengembangan sistem dan mekanisme rekrutmen dan penempatanpendidik dan tenaga kependidikan yang merata secara geografis, tepat jumlah, tepatkualifikasi/keahlian, dan gender; (c) peningkatan jumlah pendidik di wilayah/daerahyang kekurangan, seperti pengaturan mekanisme penempatan dan redistribusi guru,penambahan guru baru, perubahan status pendidik dari satu jenjang ke jenjang lain,integrasi guru/tutor mata pelajaran sejenis, pola insentif guru di daerah terpencil,memberikan bantuan bagi guru tidak tetap (GTT) swasta, pengawas/penilik/pamongbelajar, dan guru daerah terpencil; (d) perluasan jurusan LPTK pada bidang yang masihkekurangan seperti guru MIPA, Bahasa Inggris dan teknologi kejuruan; (e) perluasanProgram Akta bagi lulusan sarjana non-kependidikan; (f) penambahan jumlah tenagakependidikan secara proporsional, seperti pengawas sekolah, penilik, pegawai tata-usaha, laboran, pustakawan, pengembang sumber belajar, arsiparis, operator komputer,dsb, melalui penambahan tenaga baru, penempatan tenaga non-kependidikan menjaditenaga kependidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lain; dan (g) pemberiandisinsentif pada pendidik yang melanggar etika profesi.

Dalam rangka pemerataan dan perluasan akses, dilakukan pengadaan guru. Untukmeningkatkan daya tarik penempatan guru di daerah-daerah sulit, perlu dipikirkanskenario pemberian insentif bagi guru-guru tersebut; dibentuknya suatu programpenataran ( bagi guru-guru yang sudah ada (SD/MI) agar mereka memilikikesempatan untuk mengajar di SMP atau sekolah-sekolah layanan khusus pada SMPKhusus.

Sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan adalah rasio peserta didikper pendidik dan tenaga kependidikan relatif merata pada setiap kabupaten/kota, danakan diupayakan tercapainya standar nasional. Sementara itu, dalam lima tahunmendatang akan dilakukan pengangkatan pengawas yang tepat sasaran.

Pemerintah juga akan mengangkat guru baru, untuk mengatasi kekurangan gurusebagai pengganti guru yang akan pensiun, dan dalam rangka perluasan akses untukpenuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, serta perluasan pendidikanmenengah umum dan kejuruan.

Pengembangan

ISO

upgrading)

F. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Pemerataan dan PerluasanAkses

pola manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yang mandiri

Page 75: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

58

dan berbeda dengan pola manajemen birokratis. Pola manajemen ini diharapkan akan

dapat mereposisi guru dari posisi periperal, yaitu posisi di kawasan pinggiran atau

terpinggirkan, menuju posisi sentral, memberikan perlindungan hukum yang pasti dalam

profesi, kesejahteraan, jaminan sosial, hak dan kewajiban.

Penjaminan mutu pendidik dilakukan melalui pengembangan sistem rekrutmen

yang lebih transparan, akuntabel, dan komprehensif sehingga dapat diperoleh tenaga-

tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten, berbakat, berminat dan profesional.

Peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan dengan pola

pengembangan program pendidikan D-4 dan/atau sarjana strata satu (S-1), termasuk

pola pendidikan jarak jauh dengan memanfatkan TIK. Pola pelatihan yang dikembangkan

perlu mengedepankan perubahan paradigma dari menujulearning by teaching learningby experiencing..

Mengingat sasaran pendidikan nonformal di desa-desa cukup tinggi, perlu diangkattutor purnawaktu untuk desa-desa terpencil dan/atau desa-desa yang konsentrasisasaran PNF-nya besar. Untuk mendukung tugas penilik, selain dari pengangkatan tutorsecara bertahap diperlukan juga tenaga lapangan Dikmas (TLD) tidak tetap, denganrasio satu TLD setiap lima desa.

Selanjutnya untuk meningkatkan jangkauan pelayanan PNF secara bertahapditingkatkan jumlah pamong belajar kurang lebih 1.300 orang, sehingga mencapaistandar nasional pendidikan.

Program peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing akan dilaksanakan dalamkegiatan-kegiatan berikut (a) penyusunan rencana pengembangan mutu pendidik dantenaga kependidikan; (b) pengembangan sistem dan pelaksanaan penilaian kinerja,kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan; (c)penyelenggaraan sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan; (d) pengembangan danpembinaan profesi dan karier pendidik dan tenaga kependidikan; (e) pengembangansistem dan dan peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenagakependidikan melalui pemetaan kompetensi secara periodik, pendidikan berkelanjutanuntuk mencapai standar kompetensi yang ditunjukkan oleh hasil uji kompetensi,penghitungan angka kredit sebagai tenaga fungsional; (f) peningkatan kompetensipendidik dan tenaga kependidikan menuju patok-duga ( ) regional daninternasional; (g) pengembangan sistem dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan;(h) pemanfaatan hasil akreditasi pendidikan dasar dan menengah serta pendidikannonformal; (i) pengembangan kemitraan dengan LPTK dan instansi/organisasi terkaitdengan pendidikan prajabatan ( ) dan pendidikan dan pelatihan dalamjabatan ( ) bagi pendidik dan tenaga kependidikan; (j) pemanfaatanTIK dalam pendidikan untuk peningkatan kompetensi guru dan pamong belajar dalampembelajaran; dan (k) pengembangan kapasitas sumberdaya pendidik dan tenagakependidikan pada PPPG, LPMP, BP-PLSP dan BPKB serta SKB.

Usaha meningkatkan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan dalam pengelolaantenaga pendidik dan kependidikan adalah (a) penyusunan kebijakan pengelolaanpendidik dan tenaga kependidikan dan kebijakan pengelolaan satuan kerja; (b)pengembangan sistem dan pelaporan kinerja satuan kerja di lingkungan DitjenPeningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (c) sosialisasi dan komunikasikebijakan dan program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; (d)pengembangan sistem dan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan termasuktutor dan pemong serta pamong belajar PNF secara transparan dan akuntabel; (e)fasilitasi bantuan perlindungan hukum bagi pendidik dan tenaga kependidikan; (f)penyelesaian secara tuntas masalah guru bantu dan tenaga lapangan Dikmas (TLD); (g)sosialisasi Undang-Undang tentang Guru dan Dosen beserta peraturan pelaksanaannya;dan (h) penyiapan rancangan peraturan perundang-undangan sebagai pelaksanaanUndang-Undang tentang Guru dan Dosen.

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik

benchmark

pre-servicein-service training

Page 76: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

59

G. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga di pusat dandaerah, mengembangkan mekanisme tata kelola, meningkatkan koordinasi antartingkatpemerintahan, mengembangkan kebijakan, melakukan advokasi dan sosialisasi kebijakanpembangunan pendidikan, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunanpendidikan; (2) mengembangkan dan menerapkan sistem pengawasan pembangunanpendidikan termasuk sistem tindak lanjut temuan hasil pengawasan terhadap setiap kegiatanpembangunan pendidikan termasuk pelaksanaan desentralisasi dan otonomi pendidikan; dan(3) menyempurnakan manajemen pendidikan dengan meningkatkan otonomi satuanpendidikan dan desentralisasi pengelolaan pendidikan kepada pengelola pendidikan dalammenyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien, transparan, bertanggung jawab,akuntabel serta partisipatif yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

Dalam rangka pengembangan sistem pengawasan, perlu dilakukan perbaikan pelayanankepada masyarakat dengan meningkatkan transparansi agar terhindar dari citra aparat ataspraktik-praktik pelayanan yang berindikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme sesuai denganIntruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004. Selama ini dipersepsikan dengan sangat kuat olehmasyarakat bahwa sumber KKN terbesar dianggap berada di instansi pelayanan masyarakat.Perbaikan pelayanan itu akan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

Pertama, untuk mencegah terjadinya kekeliruan persepsi atau kecurigaan masyarakatterhadap berbagai kebijakan dan pelayanan pendidikan oleh pemerintah, perlu ditingkatkanpenyebarluasan informasi kebijakan. Sebagai mitra pemerintah, masyarakat perlumendapatkan penyuluhan, pembinaan, dan ajakan untuk berperan aktif dalam pendidikan.

Kedua, peningkatan kapasitas aparat pemerintah yang menitikberatkan dua aspek,yaitu (1) perubahan pola pikir ( , sikap mental dan perilaku sebagai pelayanmasyarakat yang bebas KKN; dan (2) aspek teknis untuk memberikan kemampuan danpenguasaan terhadap tugasnya secara profesional dan handal. Dalam usaha mengubah polapikir, sikap mental dan perilaku, perlu dilakukan advokasi yang menegaskan bahwa sebagaipelayan masyarakat, mereka dibiayai dengan uang rakyat sehingga semangat profesionalismeatas dasar prinsip menerima dan memberi ( ) selalu melandasi kegiatan pelayanansehari-hari. Di samping itu, perlu ditekankan pula bahwa dalam era modernisasi/globalisasi,cara berpikir dan sikap feodalistis sudah tidak relevan lagi.

Ketiga, penciptaan sistem pelayanan yang murah, cepat, terbuka dan menyenangkan.Indikator keberhasilan pelayanan adalah kepuasan masyarakat atas pelayanan yang murah(bahkan gratis), cepat, terbuka, ramah dan kooperatif. Untuk itu, perlu dilakukanpemangkasan birokrasi dan penerapan prinsip-prinsip efisiensi menuju pelayanan yangberorientasi pada kepuasan pelanggan.

Keempat, penciptaan sistem pengawasan yang efektif dan objektif yang dapatmencegah praktik-praktik pelayanan yang berindikasi KKN. Sistem yang dimaksud harusmencakup pula rencana tindak-lanjut yang nyata dan efektif serta dapat dilaksanakan.

Kelima, peningkatan sistem pengendalian intern (SPI), berkoordinasi dengan BPKP danBPK. Kegiatan pengembangan SPI dilakukan dengan membangun sistem dan prosedur yangmenggunakan TIK. Di samping itu, dilakukan perbaikan internal dengan penataan,pemantapan, dan penerapan secara disiplin prosedur operasional standar (POS), sertapeningkatan koordinasi dengan pihak eksternal seperti BPK, BPKP, dan Bawasda. Demikianpula kegiatan pengawasan terpadu yang disertai proses fasilitasi pengawasan oleh Itjenkepada Bawasda, pengawas sekolah dan penilik pendidikan luar sekolah serta satuanpengawas internal pada unit kerja yang diperiksa.

Keenam, pemberdayaan masyarakat untuk mendorong terciptanya pelayanan yang baik.Usaha ini dapat dilakukan dengan memberikan peran tertentu kepada masyarakat dalampengawasan dan perumusan sistem pelayanan.

Ketujuh, pengembangan dan pemanfaatan ICT untuk mendukung peningkatan peran danfungsi pelayanan pendidikan. Sistem yang dikembangkan diusahakan untuk dapat memenuhidua hal, yaitu (a) kebutuhan manajemen atas sistem pendataan dan informasi yang akurat,mutakhir ( , dan mudah diakses; (b) kebutuhan masyarakat atas data dan informasipelayanan pendidikan. Beberapa kegiatan yang sifatnya pengembangan dan pemanfaatan ICT,

mind-set)

take and give

up-to-date)

Page 77: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

60

antara lain sebagai berikut (1) merancang dan mengimplementasikan sistem jaringanpendidikan nasional (Jardiknas), yang mencakup jaringan intranet dan internet, yangterhubung ke semua unit utama dan unit kerja Depdiknas di pusat, dinas pendidikan provinsi,dinas pendidikan kabupaten/kota, satuan pendidikan/sekolah, UPT pendidikan lainnyadengan pusat data dan aplikasi/ ; (2) merancang dan membuat aplikasi pangkalan data( ) yang menyimpan dan pengolah data dan informasi sistem dan prosedur keuangan,sistem perencanaan dan sistem monitoring, sistem kepegawaian, sistem pengawasan internal,sistem aset, sistem nomor pokok sekolah nasional (NPSN), sistem nomor induk siswa nasional(NISN), sistem nomor induk mahasiswa, sistem nomor induk guru nasional (NIGN), sistemnomor induk dosen, dan konten-konten pembelajaran lainnya; (3) menyediakan danmeningkatkan pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjangpeningkatan mutu pendidikan; dan (4) memfasilitasi pengumpulan/pemanfaatan media massaguna peningkatan proses pembelajaran dan pengajaran.

Kedelapan, penataan sistem dan mekanisme inventarisasi dan dokumentasi sarana,prasarana dan aset pendidikan, termasuk pengelolaan dokumen dan arsip Depdiknas yang saatini mengadapi kesulitan. Kegiatan ini dapat memanfaatkan peran TIK yang dapatmentransformasikan pendataan dan kearsipan konvensional ke sistem digital.

Kesembilan, peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola pendidikan untukmenjawab adanya gejala penurunan kapasitas dan kompetensi pengelola pendidikan dalamera desentralisasi pendidikan. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan pelatihan-pelatihanjangka pendek maupun pendidikan terstruktur/bergelar yang relevan untuk penyelesaianmasalah di daerah, termasuk pelatihan perencanaan dan evaluasi yang melibatkan aparatpengelola pendidikan di daerah dan pusat.

Program penelitian dan pengembangan pendidikan bertujuan untuk (1) mengembangkankonsepsi pembaruan sistem pendidikan nasional dan memasyarakatkannya seiring denganperkembangan dan persaingan di era globalisasi; (2) melakukan penelitian kebijakan padatingkatan makro dan pengembangannya pada tingkat mikro serta mengembangkan inovasipendidikan agar hasilnya dapat menjadi acuan bagi pengembangan kebijakan dan/atauprogram pembangunan pendidikan; (3) mengembangkan model-model kurikulum satuanpendidikan yang relevan, layanan profesional pengembangan kurikulum tingkat satuanpendidikan; (4) mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pendataan berbasisteknologi informasi yang efisien dan efektif sebagai landasan perumusan kebijakanpendidikan; (5) mengembangkan sistem penilaian dan pengendalian mutu pendidikannasional; (6) meningkatkan intensitas dan kualitas kerja sama nasional dan internasional dibidang pendidikan yang berdasarkan kesetaraan dan mengarah kepada peningkatan kualitaspendidikan nasional; (7) memfasilitasi berbagai lembaga independen di lingkungan Depdiknasyang berkaitan dengan standar nasional pendidikan dan akreditasi; dan (8) meningkatkankompetensi SDM dalam penelitian dan pengembangan serta pendataan.

Program penelitian dan pengembangan pendidikan dilaksanakan melalui tiga pilarpembangunan pendidikan nasional sebagai berikut:

Program strategis penelitian dan pengembangan pendidikan yang akandilaksanakan dalam rangka menunjang perluasan dan pemerataan pendidikan adalahpenelitian biaya dan pendanaan Wajar Dikdas 9 Tahun, bebas pungutan serta perluasanakses PAUD, Dikmen, dan Dikti, termasuk inovasinya.

Program strategis penelitian dan pengembangan pendidikan yang akandilaksanakan dalam rangka menunjang peningkatan mutu dan relevansi pendidikanantara lain adalah (1) layanan profesional pengembangan kurikulum tingkat satuan

IDCdatabase

H. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

1. Pemerataan dan PerluasanAkses

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Page 78: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

61

pendidikan; (2) evaluasi pendidikan nasional untuk penjaminan mutu pendidikan; (3)fasilitasi penyelenggaraan pelaksanaan tugas badan-badan independen, antara lainBAN-S/M, BAN-PNF, BAN-PT, dan BSNP; dan (4) pengembangan sistem penilaian untukberbagai kepentingan pendidikan.

Program strategis penelitian dan pengembangan pendidikan yang akandilaksanakan dalam rangka menunjang peningkatan tata kelola akuntabilitas, danpencitraan pendidikan antara lain adalah (1) peningkatan sarana dan prasarana ITtingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah; (2) penelitian dan inovasi tentangpengelolaan SDM, prasarana dan sarana pendidikan sesuai SNP; (3) pengembanganjaringan Litbang; (4) peningkatan sistem manajemen mutu; (5) penyelenggaraanberbagai untuk mengukur citra Depdiknas; (6) penyusunan RUU Badan HukumPendidikan (BHP), Bahasa, Perbukuan, dan RUU lain serta peraturan pemerintahberkaitan dengan pendidikan; dan (7) pengembangan lembaga penilaian pada satuanpendidikan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan fokus dan mutu kegiatan penelitian danpengembangan di bidang ilmu pengetahuan dasar, terapan, dan teknologi sesuai dengankompetensi inti dan kebutuhan pengguna. Pelaksana program ini terutama adalah BadanPenelitian dan Pengembangan, Ditjen Pendidikan Tinggi, dan lembaga penelitian padaperguruan tinggi.

Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain adalah pertama, penelitian danpengembangan di bidang pangan, energi, manufaktur, bioteknologi dan informatika; kedua,penelitian dan pengembangan program tematis; ketiga, pengembangan teknologi prosesuntuk mendukung peningkatan produksi /produktivitas; keempat, pengembangan riset dasardalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan; kelima, penelitian dan pengembangan dibidang pengukuran, standarisasi, pengujian dan mutu; keenam, penelitian untuk mendukungkebijakan pemerintah di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum; ketujuh, pengkajiandan penelitian hibah bersaing.

Program ini bertujuan untuk mendorong berkembangnya minat baca bagi anggotamasyarakat melalui perluasan taman bacaan masyarakat (TBM) dan pembinaan perpustakaan,serta penyediaan bahan bacaan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,sehingga pada gilirannya dapat mendorong berkembangnya industri perbukuan.

Pengembangan budaya baca diselenggarakan di berbagai kegiatan pembelajaran,dengan sasaran pelembagaan 2.500 taman bacaan masyarakat (TBM) pada tahun 2009. Selainitu, program ini diarahkan pada pengembangan budaya baca, bahasa, sastra Indonesia dandaerah, pada masyarakat termasuk peserta didik guna membangun masyarakatberpengetahuan, berbudaya, maju dan mandiri. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakanantara lain adalah sebagai berikut.

Pertama, kampanye dan promosi budaya baca melalui media masa dan cara-cara lainnyadalam rangka meningkatkan budaya baca secara meluas, baik di kalangan persekolahanmaupun institusi pendidikan lain yang relevan, atau masyarakat luas.

Kedua, perluasan dan peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan dan TBM melalui (a)penambahan dan pemeliharaan koleksi perpustakaan dan taman bacaan masyarakat(termasuk koleksi pustaka elektronik); (b) pengadaan sarana dan revitalisasi perpustakaankeliling dan perpustakaan masyarakat; (c) mendorong tumbuhnya perpustakaan masyarakatdengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di masyarakat; (d) peningkatan peran sertamasyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha dalam menyediakan

3. Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik

,

polling

I. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek

J. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Page 79: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

5

fasilitas membaca sebagai sarana belajar sepanjang hayat; (e) pendidikan dan pelatihan untukmeningkatkan kemampuan pengelola perpustakaan, termasuk perpustakaan yang berada disatuan pendidikan; (f) peningkatan diversifikasi fungsi perpustakaan untuk mewujudkanperpustakaan sebagai tempat yang menarik, terutama bagi anak dan remaja untuk belajar danmengembangkan kreativitas; (g) pemberdayaan tenaga pelayan perpustakaan sebagai pusatsumber belajar (PSB) dengan mengembangkan jabatan fungsional; dan (h) pengembanganberbagai model layanan perpustakaan seperti pustakawan, digitalisasi, otomatisasi danperpustakaan elektronik.

Ketiga, pemantapan sistem nasional perpustakaan dalam rangka mewujudkan sistemperpustakaan yang memiliki kaitan fungsional dengan berbagai institusi pendidikan.

Keempat, peningkatan sinergi antara perpustakaan nasional, provinsi, kabupaten/kotadengan perpustakaan sekolah dan TBM melalui (a) peningkatan jaringan perpustakaan daritingkat pusat sampai daerah, satuan pendidikan, dan taman bacaan masyarakat; dan (b)peningkatan kerja sama perpustakaan nasional, perpustakaan daerah, dan taman bacaanmasyarakat, dalam memberikan pelayanan pada masyarakat berdasarkan standar kelayakan.

Kelima, pembinaan dan pengembangan bahasa untuk mendukung berkembangnyabudaya ilmiah, kreasi sastra, dan seni.

Program ini dilakukan dalam rangka pemartabatan bahasa kebangsaan dan peningkatandaya saing yang ditempuh melalui (1) pembinaan dan pengembangan bahasa sebagai saranapengembangan ilmu dan teknologi serta seni untuk meningkatkan martabat bahasa Indonesiasebagai lambang identitas bangsa dan sarana pemersatu bangsa serta sebagai bahasaperhubungan luas antarbangsa; (2) pembinaan dan pengembangan bahasa daerah sebagaibagian dari kebudayaan nasional; (3) peningkatan mutu penguasaan bahasa asing sebagaisarana penguasaan ilmu dan teknologi serta sebagai sarana pergaulan internasional.

Beberapa program penunjang di luar fungsi pendidikan yang dikelola DepartemenPendidikan Nasional adalah program-program yang keterkaitan dengan fungsi pelayananpemerintahan umum dan fungsi perlindungan sosial. Program pada dua fungsi tersebutmeliputi lima program sebagai berikut.

Program ini bertujuan untuk menyempurnakan dan mengefektifkan sistempengawasan, audit kinerja dan keuangan, serta sistem akuntabilitas dalam mewujudkanaparatur negara yang bersih, akuntabel, dan bebas KKN. Berdasarkan kebijakan yangbaru, penyusunan indikator kinerja unit pengelola pendidikan didasarkan pada standarnasional pendidikan sebagai sarana untuk melakukan pengawasan yang efektif.

Program strategis dalam program ini termasuk dalam tema kebijakan penguatantata kelola, akuntabilitas, dan citra publik, yaitu peningkatan SPI untuk berkoordinasidengan BPKP dan BPK, peningkatan kapasitas dan kompetensi pemeriksaan aparat Itjen,pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan KKN,intensifikasi tindakan-tindakan preventif oleh Itjen, intensifikasi dan ekstensifikasipemeriksaan oleh Itjen, BPKP dan BPK, serta penyelesaian tindak lanjut temuan-temuanpemeriksaan Itjen, BPKP, dan BPK. Selain itu, program strategis yang berkaitan denganpeningkatan kapasitas, kompetensi, dan komitmen aparat adalah peningkatan kapasitasdan kompetensi aparat dalam perencanaan dan penganggaran, peningkatan ketaatanaparat pada peraturan perundang-undangan, serta peningkatan kapasitas dankompetensi pengelola pendidikan.

Program ini bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinandan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan kepemerintahan dilingkungan Depdiknas. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi(a) penyediaan fasilitas kebutuhan kerja pimpinan; (b) peningkatan kelancaran

K. Program-Program Lainnya

1. Peningkatan Pengawasan danAkuntabilitasAparatur Negara

2. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan

62

Page 80: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

pelaksanaan tugas dan fungsi kantor kenegaraan dan kepemerintahan sepertipenyediaan belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan, belanja modal, danbelanja lainnya; (c) penyelenggaraan koordinasi dan konsultasi rencana dan programkerja kementerian dan lembaga; (d) pengembangan sistem, prosedur dan standarisasiadministrasi pendukung pelayanan; dan (e) peningkatan fungsi manajemen pelayananyang efisien dan efektif.

Program ini bertujuan menyediakan prasarana dan sarana pendukung pelaksanaantugas administrasi pemerintahan yang memadai pada unit kerja penyelenggara negara.Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain (a) meningkatkan kualitas saranadan prasarana pendukung pelayanan; (b) meningkatkan fasilitas pelayanan umum danoperasional termasuk pengadaan, perbaikan dan perawatan gedung dan peralatan; dan(c) meremajakan dan memelihara alat transportasi dinas operasional untuk mendukungmobilitas, ketepatan dan kecepatan operasional pelayanan umum.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pengelolaan dan kapasitassumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugaskepemerintahan dan pembangunan. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan antaralain (a) menata kembali sumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan atasjumlah dan kompetensi, serta perbaikan distribusi PNS; (b) menyempurnakan sistemmanajemen pengelolaan sumber daya manusia aparatur terutama pada sistem karir danremunerasi; (c) meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparatur dalampelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya; (d) menyempurnakan sistem dan kualitasmateri penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil; (e) menyiapkandan menyempurnakan berbagai peraturan dan kebijakan manajemen kepegawaian; dan(f) mengembangkan profesionalisme pegawai negeri melalui penyempurnaan aturanetika dan mekanisme penegakan hukum disiplin lainnya.

Program ini bertujuan untuk memperkuat sistem dan mekanisme kelembagaan danjaringan pengarusutamaan gender termasuk sistem pendataannya, meningkatkan perandan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perempuan di berbagai bidangpembangunan di tingkat nasional dan daerah. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakanantara sebagai berikut.

Pertama, pengembangan materi dan pelaksanaan komunikasi, informasi, danedukasi (KIE) tentang kesetaraan dan keadilan gender (KKG); kedua, peningkatankapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak di tingkatprovinsi dan kabupaten/kota, termasuk pusat studi wanita/gender; ketiga, penyusunanberbagai kebijakan dalam rangka penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender(PUG) dan pengarusutamaan anak (PUA), di tingkat nasional dan daerah melaluipenyusunan dan rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah (RAD)PUG, yang merupakan integrasi dari penyusunan rencana aksi pendidikan untuk semua(RAN-PUS); keempat, penyusunan mekanisme perencanaan, pemantauan, dan evaluasiPUG dan PUA di tingkat nasional dan daerah; kelima, pengembangan model pendidikankeluarga berwawasan gender dan anak (PKBG), bekerja sama dengan organisasi sosialdan keagamaan serta organisasi masyarakat, termasuk lembaga swadaya masyarakat(LSM); keenam, pengembangan model pendidikan sekolah berwawasan gender dan anak(PSBG); ketujuh, pengembangan gender sebagai ;kedelapan, pengembangan pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan berwawasangender.

3. Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur Negara

4. Program Pengelolaan Sumber Daya ManusiaAparatur

5. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender danAnak

position paper

body of knowledge and science

563

Page 81: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 82: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Bab VI

Page 83: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

66

Pendanaan pendidikan nasional disusun dengan mengacu pada aturan perundangan yangberlaku, kebijakan Mendiknas, program-program pembangunan pendidikan dan sasarannya,serta implementasi program dalam dimensi ruang dan waktu. Dalam lima tahun ke depan,

pelaksanaan program-program pembangunan pendidikan masih akan menghadapi berbagaiketerbatasan sumber daya, baik sarana-prasarana, ketenagaan, maupun anggaran pendidikan baikdari sumber APBN maupun APBD. Oleh karena itu, strategi pembiayaan disusun untuk menyiasatiketerbatasan sumber daya tersebut agar pelaksanaan program pembangunan pendidikan dapatmemberikan andil yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yangdiamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.

Mengingat terbatasnya anggaran pemerintah untuk pendidikan, strategi pembiayaanpendidikan nasional dalam lima tahun ke depan disusun dalam skala prioritas. Penetapan prioritaspembangunan pendidikan didasarkan pada (a) keberpihakan Pemerintah terhadap anak-anak darikeluarga yang kurang beruntung karena faktor-faktor ekonomi, geografi, dan sosial-budaya, untukmemperoleh pendidikan yang bermutu; (b) tuntutan prioritas karena adanya perubahan kebijakanpendidikan, termasuk dalam pemenuhan hak-hak konstitusional warga negara pada setiap satuan,jenjang dan jenis pendidikan baik pada jalur formal maupun nonformal, serta untuk menjawabkomitmen internasional dan kepentingan nasional; dan (c) prediksi perkembangan kemampuankeuangan negara dan potensi kontribusi masyarakat terhadap pendidikan.

Kebijakan desentralisasi pendidikan menuntut peningkatan kemampuan daerah dalamperencanaan dan pengelolaan pembangunan pendidikan di daerahnya. Oleh karena itu, pemerintahdaerah harus dapat menyusun strategi pembiayaan untuk dapat mencapai target-target programyang disusun dalam perencanaan pembangunan pendidikan untuk lima tahun ke depan. Peningkatankapasitas pemerintah daerah dalam berbagai aspek manajemen penyelenggaraan pendidikan itumerupakan bagian dari strategi implementasi Renstra Depdiknas. Renstra 2005-2009 yang disusunoleh pemerintah pusat harus dijabarkan oleh setiap unit utama yang ada di Depdiknas (empatDitjen, Setjen, Itjen, dan Balitbang) menjadi Renstra unit utama untuk lima tahun ke depan. Renstraunit utama memuat perencanaan program yang akan dilaksanakan secara berkala setiap tahununtuk dapat mencapai target 15 program RPJM pada tahun 2009 karena target-target tahunan unitutama pada dasarnya merupakan penjabaran dari target lima tahun Renstra.Selanjutnya, pemerintah daerah harus menjabarkan program-program pemerintah pusat yang harusdilaksanakan di daerah dalam rencana strategis lima tahun (Renstrada) 2005-2009. BerdasarkanRenstrada, pemerintah daerah membuat perencanaan pembiayaan pembangunan pendidikan untuklima tahun ke depan untuk mencapai target-target program di daerahnya hingga tahun 2009.Strategi pembiayaan disusun dengan memperhitungkan proyeksi (a) pendapatan asli daerah (PAD);(b) dana perimbangan yang meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasikhusus (DAK); (c) dana otonomi khusus dan penyeimbang; dan (d) perkiraan alokasi belanjapemerintah pusat berupa dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan (DTP). Sumberpendanaan lainnya yang dapat diperhitungkan adalah bantuan luar negeri, khususnya untukpembiayaan program-program prioritas.

Karena keterbatasan keuangan pemerintah pusat dan juga kendala daerah meningkatkan PAD,kesenjangan pendanaan ( ) di daerah akan sangat mungkin terjadi. Terjadinya kesenjanganitu diakibatkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan pendanaan untuk mencapai target-targetprogram yang telah ditentukan. Untuk menutup kesenjangan pendanaan, pemerintah daerah harus

fiscal gap

STRATEGI PEMBIAYAAN

Page 84: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

memperhitungkan sumber-sumber pendanaan lain yang mungkin dapat diupayakan, seperti bantuanluar negeri (donor) dan kontribusi masyarakat yang harus ditelaah per program. Semua kemungkinanskenario pembiayaan tersebut harus tertuang dalam Renstrada 2005-2009, sebagai pedomanpelaksanaan program pembangunan pendidikan di daerahnya, dalam rangka mendukung pencapaiantarget-target nasional program pembangunan jangka menengah 20052009.

Pembiayaan pembangunan pendidikan disusun dalam rangka melaksanakan ketentuanperundangan serta kebijakan Pemerintah dalam kurun waktu lima tahun ke depan.Pembiayaan pendidikan dalam kurun waktu 20052009, disusun dalam rangka melaksanakanfungsi-fungsi sebagai berikut (1) memperjelas pemihakan terhadap masyarakat miskindan/atau masyarakat kurang beruntung lainnya; (2) memperkuat otonomi dan desentralisasipendidikan; dan (3) memberikan insentif dan disinsentif bagi (a) perluasan dan pemerataanakses pendidikan, (b) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan secaraberkelanjutan, dan (c) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolapendidikan.

Pemihakan terhadap masyarakat miskin dilakukan dengan menghilangkanberbagai hambatan biaya bagi orangtua peserta didik, dalam rangkameningkatkan jumlah peserta didik SD dan SMP yang berasal dari keluarga miskinsehingga wajib belajar 9 tahun dapat diselesaikan. Hambatan tersebut terdiri atas tigajenis pembiayaan pendidikan yang selama ini dibebankan kepada orangtua pesertadidik, yaitu biaya operasi satuan pendidikan, biaya pribadi, dan biaya investasi. Dengansemakin kecilnya hambatan biaya khususnya bagi keluarga miskin, diharapkan seluruhanak usia sekolah dapat mengikuti pendidikan paling tidak sampai dengan pendidikandasar sembilan tahun.

Pemerintah akan mulai menghilangkan hambatan biaya seluruh item biaya operasisatuan pendidikan di luar gaji pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk melaksanakanamanat Konstitusi dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pemerintah secarabertahap membebaskan seluruh beban biaya operasi satuan pendidikan negeri danswasta menuju pendidikan dasar bebas biaya. Walaupun orangtua siswa dibebaskan daribiaya operasi satuan pendidikan, masih banyak keluarga miskin yang tidak mampumemenuhi biaya pribadi untuk anaknya sehingga tidak dapat pergi ke sekolah. Untukmengantisipasi menurunnya APK SMP karena hambatan biaya pribadi, Pemerintahmenyediakan bantuan beasiswa yang disalurkan melalui biaya satuan pendidikan kesekolah untuk menutup biaya pribadi bagi siswa miskin agar tidak terhambat masuksekolah. Bantuan beasiswa juga dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi sekolah( ).

Hambatan biaya lainnya adalah biaya investasi seperti lahan, prasaranapendidikan, sarana pendidikan, dan modal kerja yang diperlukan untuk menciptakanlingkungan sekolah yang dapat mendorong terwujudnya mutu proses pembelajaran disekolah. Pada tahun 2005, pemerintah dan pemerintah daerah menanggung sebagianbesar dari biaya investasi satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah. Biayainvestasi tersebut difokuskan pada perbaikan prasarana dan sarana pendidikan (gedung,ruang kelas, dan sarana belajar) yang mendesak untuk direhabilitasi agar dapatmelindungi guru dan siswa melaksanakan proses belajar dengan baik.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, antara lain mengatur sistem pembiayaandalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Menurut UU tersebut sumber keuangan APBDadalah PAD, DAU, dan dana bagi hasil (DBH). Dengan mempertimbangkan kemampuan

A. Fungsi Pembiayaan Pendidikan 2005-2009

1. Memperjelas Pemihakan terhadap Masyarakat Miskin

2. Penguatan Desentralisasi dan Otonomi Pendidikan

(cost barrier)

enrollment

67

Page 85: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

yang berbeda antara daerah, DAU diberikan dengan tujuan untuk pemerataankemampuan keuangan antardaerah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangankemampuan keuangan antardaerah ( ) melalui penerapan formula yangmempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah. Selain itu, melalui instrumenpendanaan DAK, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan, setiap departemen membantupembiayaan pembangunan sektornya di daerah. Ketiga pola pembiayaan tersebutdimaksudkan untuk memperkuat keuangan daerah, baik dalam rangka pelaksanaankebijakan khusus yang menjadi prioritas nasional (pola DAK), maupun kewenangan pusatyang dilimpahkan dan ditugaskan ke daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan).

Fungsi pembiayaan pendidikan dalam kerangka desentralisasi dan otonomipendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan danpenyelenggaraan urusan pendidikan. Seperti disebutkan dalam Undang-undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sektor pendidikan adalah salah satu yangmenjadi urusan wajib pemerintah daerah. Depdiknas akan terus membantu provinsi dankabupaten/kota dalam pembiayaan pembangunan sektor pendidikan melalui ketigapola pendanaan itu untuk mengatasi kekurangan kemampuan pembiayaan bagi sektorpembangunan pendidikan, sampai tercapainya kondisi pemerintah daerah mampumemenuhi kebutuhan pembiayaan melalui peningkatan PAD, dan/atau peningkatanalokasi DAU.

Bersamaan dengan itu, komitmen dan kemampuan kabupaten/kota dalamperencanaan dan pengelolaan pembangunan terus ditingkatkan melalui pengembangankapasitas. Bantuan pembiayaan dan pengembangan kapasitas pada prinsipnya diarahkanuntuk makin memperkuat pelaksanaan desentralisasi dan kemandirian pemerintahkabupaten/kota (otonom). Pelaksanaan desentralisasi di bidang pendidikan harus terusmendorong pemerintah daerah (dinas pendidikan) dan satuan pendidikan untuk dapatmencapai otonomi pengelolaan pendidikan. Pemerintah bersama pemerintah provinsiakan mengambil peran sebagai mitra pemerintah kabupaten/kota dalam pembiayaandengan pola dekonsentrasi, tugas pembantuan dan pembiayaan bersama

Dana dekonsentrasi pemerintah pusat diberikan kepada provinsi untuk membiayaipelaksanaan kewenangan pusat yang dijalankan oleh provinsi sebagai wakil pemerintahdi daerah. Penggunaan dana dekonsentrasi dalam rangka pengendalian dan penjaminanmutu pendidikan, termasuk kegiatan evaluasi, akreditasi, sertifikasi dan pengembangankapasitas.

Dana Alokasi Khusus (DAK) dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan-kegiatan khusus di daerah tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai denganprioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasaranapelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar nasional yang diharapkan.Penggunaan DAK antara lain untuk pembiayaan dalam rangka pelaksanaan kegiatanrehabilitasi bangunan SD yang rusak berat yang akan diselesaikan pada tahun 2008, danpembangunan sarana untuk memperluas akses dalam rangka menuntaskan wajib belajar9 tahun. Pemberian DAK memerlukan dana pendamping dari daerah yang bersangkutansekurang-kurangnya 10% dari besarnya DAK. Tujuan menyertakan dana pendampingadalah untuk menumbuhkan rasa kepemilikan daerah atas aset yang dibangun denganbantuan DAK tersebut.

Dana tugas pembantuan bertujuan untuk menjamin tersedianya dana bagipelaksanaan kewenangan pemerintah yang ditugaskan kepada daerah. Pelaksanaankewenangan yang harus berupa kegiatan fisik itu dijalankan oleh satuan kerja perangkatdaerah (SKPD) yang ditetapkan oleh gubenur, bupati/walikota. Sementara itu,pembiayaan bersama merupakan komitmen antara pemerintah dan pemerintah provinsidengan pemerintah kabupaten/kota dilakukan sesuai dengan kemampuan daerahmasing-masing.

Perimbangan pembiayaan ( ) pendidikan antara pusat, provinsi,kabupaten dan kota disepakati secara adil, proporsional, transparan, dan sesuai dengankemampuan fiskal dan potensi.

equalizing funds

(cost sharing).

burden sharing

68

Page 86: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

69

3. Fungsi Insentif dan Disinsentif bagi PeningkatanAkses, Mutu, dan Tata Kelola

1. Pembiayaan Pembangunan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan harus mampu menjadi insentif dan disinsentif bagi upayapeningkatan akses, mutu, dan tata kelola. Kapasitas pemerintah daerah dan satuanpendidikan dalam mengelola sumber-sumber daya pendidikan sangat menentukankeberhasilan peningkatan akses, mutu, dan tata kelola. Fungsi insentif dan disinsentifbagi peningkatan akses, mutu, dan tata kelola akan dilakukan oleh pemerintah pusatuntuk mendorong tumbuhnya prakarsa, kreativitas, dan aktivitas pemerintah daerahdan satuan pendidikan dalam meningkatkan kapasitasnya untuk meningkatkan akses,mutu, dan tata kelola.

Insentif dan disinsentif diberikan dalam bentuk hibah ( ) berdasarkankriteria seperti tujuan yang akan dicapai dalam pemenuhan standar nasionalpendidikan, efektifitas dan efisiensi pelaksanaan, akuntabilitas dalam pengelolaanserta manfaat yang diperoleh. Evaluasi peningkatan akses, mutu, dan tata kelolapendidikan akan dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacupada standar nasional pendidikan. Depdiknas dapat bekerja sama dengan Badan StandarNasional Pendidikan (BSNP) atau lembaga akreditasi/sertifikasi dalam menyusun sistemevaluasinya. Mengingat koordinasi tugas-tugas pengendalian dan penjaminan mutumerupakan kewenangan pemerintah pusat, maka mekanisme pemberianuntuk pelaksanaan fungsi insentif dan disinsentif dilaksanakan melalui pola pendanaandekonsentrasi dan/atau dana alokasi khusus.

Rencana pembiayaan yang akan dijelaskan dalam bagian ini mencakup pendanaanpendidikan nasional untuk pembiayaan pembangunan pendidikan, baik secara keseluruhanmaupun hanya pada Depdiknas serta pembiayaan program prioritas Depdiknas sesuai denganRPJM. Skenario pendanaan pendidikan nasional untuk pembiayaan pembangunan pendidikanserta untuk memenuhi amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) menggunakan APBN dan sesuaidengan RPJMN 2004-2009.

Sementara itu, pembiayaan dengan pendekatan ideal digunakan untuk memberikangambaran besarnya anggaran yang sebenarnya diperlukan dalam membangun pendidikan yangbermutu sesuai dengan tujuan reformasi pendidikan dalam kerangka pelaksanaandesentralisasi pendidikan. Hal ini menyangkut konsekuensi upaya mencapai standar nasionalpendidikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, seperti standarpengelolaan, standar kompetensi guru, dan standar sarana/prasarana. Rencana pembiayaanpembangunan pendidikan dan program prioritas sampai dengan tahun 2009 adalah sebagaiberikut.

Pembiayaan pembangunan pendidikan dalam rangka pemerataan dan perluasanakses; peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan penguatan tata kelola,akuntabilitas, dan citra publik, bersumber padaAPBN,APBD dan dana masyarakat.

Dengan menggunakan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi yang dicanangkanpada RPJMN 2004-2009, total anggaran pendidikan pada tahun 2009 akan mencapai212,64 triliun atau setara dengan 5,5% dari PDB pada tahun yang sama. Anggaran sektorpendidikan pada pemerintah pusat pada tahun 2009 akan mencapai 127,34 triliun,sedangkan anggaran sektor pendidikan pada pemerintah daerah akan mencapai 85,30triliun. Persentase anggaran sektor pendidikan pemerintah pusat terhadap belanjapemerintah pusat, tumbuh sesuai dengan kesepakatan antara Pemerintah dan DPR yaitudari 9,3% pada tahun 2005 menjadi 20,1% pada tahun 2009 dan ini untuk memenuhi UUD1945 pasal 31 ayat (4). Skenario pendanaan pendidikan nasional selengkapnya dapatdilihat pada Tabel 6.1.

block grant

block grant

B. Rencana Pembiayaan

Page 87: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Besarnya pembiayaan pembangunan pendidikan di bawah Depdiknas yang meliputibiaya operasional dan biaya investasi dihitung dengan menggunakan perhitungan biayaoperasional tahun 2005 serta menggunakan besarnya biaya satuan per siswa per tahunmenurut jenjang.

70

Tabel 6.1Skenario Pendanaan Pendidikan Nasional

Tabel 6.2Biaya Satuan Pendidikan Total (BSPT)

Faktual Masing-masing Sekolah(dalam juta)

Page 88: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Rata-rata BSPT ideal antara 1,31 kali sampai dengan 1,48 kali rata BSPT faktual.Perhitungan biaya operasional untuk tahun 2009 menggunakan besarnya biaya satuanper siswa per tahun menurut jenjang pada sekolah dengan mutu yang sangat baik.

Perhitungan biaya investasi didasarkan pada kebutuhan biaya untuk pengadaanlahan, sarana dan prasarana, serta pengembangan sumberdaya manusia. Seperti telahdisinggung di depan, baik biaya operasional maupun biaya investasi dihitung sesuaidengan komitmen Pemerintah untuk mengupayakan pencapaian Standar NasionalPendidikan. Hal ini berarti proyeksi pembiayaan telah memperhitungkan optimalisasipenggunaan dana pemerintah dan kontribusi masyarakat yang berorientasi padapeningkatan kual i tas manajemen, termasuk propors i kontr ibus imasyarakat/pemerintah ( / ) yang makin tinggi padajenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi ( ). Proyeksijuga memperhitungkan pengaruh variabel ekonomi makro.

Tabel 6.3 memuat skenario pendanaan Pendidikan di bawah Depdiknas denganrencana pembiayaan dengan metode perhitungan di atas. Nomor 1, merupakan jumlahnilai total biaya operasional dan biaya investasi yang merupakan nilai total kebutuhanpembiayaan pembangunan pendidikan di bawah Depdiknas dalam lima tahun ke depan.Masing-masing sudah memperhitungkan asumsi inflasi 7% untuk biaya operasional, dan10% untuk biaya investasi.

Sementara itu, anggaran Depdiknas tahun 2005 yang berasal dari APBN sebesar34,23 triliun (nomor 3), sedangkan konstribusi pendanaan pendidikan dari masyarakatsebesar 43,1 triliun (nomor 2).

non-government government sharespost-basic education

71

Tabel 6.3Skenario Pendanaan Pendidikan di bawah Depdiknas

Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009

1 Jumlah Kebutuhan Pembiayaan Pendidikan 108,3 122,7 138,7 163,2 183,4

2 Pendanaan Pendidikan oleh Masyarakat 43,1 49,1 55,5 62,4 70,0

3 Anggaran Depdiknas (dalam Trilyun Rupiah, 80%terhadap No. 8 Tabel 6.1)

34,23 45,45 61,40 80,16 101,87

I. Gaji dan Tunjangan Pendidik (Guru dan Dosen)terdiri atas: 3,00 3,50 15,49 27,58 31,48

a. Gaji Pendidik3,00 3,50 4,03 4,63 5,32

b. Tunjangan Fungsional Dosen Swasta danNegeri

- - 1,20 1,20 1,20

c. Tunjangan Fungsional Guru Swasta danNegeri

- - 4,26 10,74 10,74

d. Tunjangan Profesi Pendidik Guru - - 3,20 6,41 9,61

e. Tunjangan Profesi Pendidik Dosen - - 1,80 3,60 3,60

f. Tunjangan Pendidik Daerah Khusus - - 1,00 1,00 1,00

II. Anggaran Depdiknas diluar Gaji dan TunjanganPendidik (Guru dan Dosen) terdiri atas: 31,23 41,95 45,91 52,59 67,96

a. Anggaran Operasional non Gaji Pendidik9,37 12,58 13,77 15,78 20,39

b. Dana Diskresi termasuk investasi21,86 29,36 32,14 36,81 47,58

Page 89: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Untuk mengetahui kemungkinan pemenuhan kekurangan dana, sumber-sumberdana yang dapat diperhitungkan di luar pemerintah ialah tambahan pembiayaan daripemerintah daerah, masyarakat (untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi),dan donor luar negeri.

Tabel 6.4 menampilkan skenario kemungkinan pemenuhan kekurangan dana yangdapat Dipenuhi oleh masyarakat dan bantuan luar negeri atau donor tahun 2005-2009.Nomor 1 adalah total kebutuhan pembiayaan di bawah Depdiknas; Nomor 2 merupakanperkiraan anggaran Depdiknas yang telah disepakati antara pemerintah dan DPR.Nomor 3 adalah kekurangan kebutuhan dana, setelah dikurangi anggaran hasilkesepakatan antara Pemerintah dan DPR. Nomor 4 merupakan asumsi besarnyapemenuhan oleh donor luar negeri, sebesar 5% dari total kebutuhan pembiayaan 2005-2009 di bawah Depdiknas. Nomor 5 adalah perkiraan besarnya dana kontribusimasyarakat pada jenjang pendidikan menengah dan tinggi ( ).Nomor 6 merupakan penjumlahan dari perkiraan donor luar negeri (Nomor 4), danperkiraan kontribusi dana masyarakat (Nomor 5).

post-basic education

72

Dari jumlah pada nomor 6 (jumlah perkiraan kontribusi donor luar negeri dankontribusi masyarakat), diperoleh kekurangan dana ( ) berturut-turut sebesar(dalam Rupiah) 25,56 triliun (2005); 22,02 triliun (2006); 14,87 triliun (2007); 12,48triliun (2008); dan 2,36 triliun (2009). Sejalan dengan meningkatnya kemampuankeuangan dari berbagai sumber itu, juga makin membaik walaupun sampaidengan tahun 2009 jumlahnya masih 2,36 triliun rupiah. Beberapa alternatif untukmenutup kekurangan dana ialah dengan mengupayakan peningkatan sumber pendanaandari pemerintah daerah, partisipasi pendanaan yang makin besar dari masyarakat, ataumeningkatkan bantuan luar negeri (donor).

Komposisi pembiayaan pendidikan berdasarkan sumbernya sebagaimanatercantum pada grafik 6.1 berikut.

fiscal gap

fiscal gap

Tabel 6.4Perkiraan Jumlah Kekurangan Dana

yang mungkin dapat Dipenuhi oleh Masyarakatdan Bantuan Luar Negeri (Donor) 2005-2009

No Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009

1Total Kebutuhan Pembiayaan dibawah Depdiknas

108,30 122,70 138,70 163,20 183,40

2 Anggaran Depdiknas 34,23 45,45 61,40 80,16 101,87

3 Kekurangan Kebutuhan 74,07 77,25 77,30 83,04 81,53

4 Perkiraan Donor Luar Negeri 5,415 6,135 6,935 8,16 9,17

5 Kontribusi dana Masyarakat 43,10 49,10 55,50 62,40 70,00

6 Jumlah 4 dan 5 48,52 55,24 62,44 70,56 79,17

Kekurangan (Fiscal Gap) 25,56 22,02 14,87 12,48 2,36

Page 90: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

2. Rencana Pembiayaan Program PrioritasBerdasarkan kesepakatan antara DPR dengan Pemerintah pada tahun 2004,

diperoleh skenario kenaikan secara bertahap anggaran pendidikan berdasarkan proyeksikapasitas fiskal pemerintah hingga mencapai 20% dari belanja pemerintah. Rencanakenaikan tersebut berturut-turut (mulai 2006) adalah 12%, 14,7%, 17,4%, dan 20,1%.

Setiap program pembangunan pendidikan yang tercantum dalam RPJM memilikitingkat prioritas yang berbeda. Prioritas anggaran, selain ditentukan untuk mengatasimasalah yang mendesak, juga dimaksudkan untuk melanjutkan upaya yang telahdilakukan sebelumnya dalam mengembangkan dasar-dasar bagi pencapaian tahapanberikutnya, sesuai rencana pembangunan pendidikan jangka panjang. Prioritas programdijabarkan lebih lanjut dalam kegiatan strategis sesuai dengan kebijakan DepartemenPendidikan Nasional. Depdiknas telah menetapkan 39 kegiatan strategis yang terbagidalam tiga tema pembangunan pendidikan, yaitu pemerataan dan perluasan akses (13kegiatan), mutu, relevansi, dan daya saing (13 kegiatan), dan tata kelola, akuntabilitas,dan Citra Publik (13 kegiatan). Dalam pelaksanaan anggaran, pembiayaan 39 kegiatanstrategis dibebankan pada 15 program pembangunan pendidikan.

Sampai dengan tahun 2009, sebagai wujud komitmen pemerintah dalammenuntaskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pendanaan biaya operasionalwajib belajar pendidikan dasar 9 tahun menempati prioritas pertama. Total anggaranuntuk program Wajar Dikdas 9 tahun pada tahun 2005 adalah sekitar 12,1 triliun rupiah.Adapun alokasi perinciannya adalah untuk: pembiayaan bantuan operasional satuanpendidikan SD/MI-SMP/MTs sederajat; penyediaan sarana dan prasarana pendidikan,termasuk perbaikan gedung/ruang kelas; perluasan akses SLB dan sekolah inklusif; sertapengembangan sekolah wajar layanan khusus.

BOS dimaksudkan untuk menutup biaya minimal operasi pembelajaran yang secaraminimal memadai untuk menciptakan landasan yang kokoh bagi upaya peningkatan

73

Grafik 6.1Komposisi Pembiayaan Pendidikan Berdasarkan Sumbernya

Komposisi Pembiayaan

34,23

45,45

61,40

80,16

101,87

5,415

6,135

6,935

8,16

9,17

43,10

49,10

55,50

62,40

70,00

25,56

22,02

14,87

12,48

2,36

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2005 2006 2007 2008 2009

Anggaran Depdiknas Perkiraan Donor Luar Negeri Kontribusi dana Masyarakat Kekurangan (Fiscal Gap)

Page 91: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

mutu secara berkelanjutan. Komponen pembiayaan yang termasuk dalam BOS adalahuang formulir pendaftaran, buku, pemeliharaan, ujian sekolah dan ulangan, honorguru/tenaga kependidikan honorer, serta kegiatan kesiswaan. Secara bertahap, BOSdikembangkan menjadi yang memperhitungkan kemampuanmasyarakat kaya dan miskin, serta harga setempat. Dengan kebijakan BOS tersebut,pemerintah akan mewujudkan pendidikan dasar bebas biaya terbatas. Selain itu,pemerintah tetap akan memberikan bantuan biaya personal bagi siswa dan bagi sekolahyang sebagian besar siswanya berasal dari keluarga miskin dan daerah bermasalah.

Program PAUD dianggarkan sekitar 253 miliar (2005), diperuntukkan bagikebijakan strategis yang termasuk dalam tema , yaituperluasan akses PAUD. Anggaran tersebut berangsur-angsur meningkat signifikan hinggatahun 2009. Pendidikan menengah dianggarkan sekitar 2,8 triliun (2005) dan akanditingkatkan terus hingga tahun 2009, yang antara lain untuk membiayai kebijakanstrategis yang termasuk dalam tema , serta

yaitu perluasan akses SMA/SMK dan SMterpadu; perluasan pendidikan kecakapan hidup; pengembangan sekolah berkeunggulan(lokal dan internasional); akselerasi jumlah program studi kejuruan, vokasi, dan profesi.

Anggaran Wajar Dikdas 9 Tahun diperuntukkan juga untuk penyediaan sarana danprasarana pendidikan Penyediaan sarana/prasarana SD/MI/sederajat mencakuprehabilitasi dan revitalisasi sarana/prasarana yang rusak. Sekitar 200 ribu unit akanselesai direhabilitasi tahun 2008, sementara sekitar 300 ribu unit ruang kelas yang rusakringan dibebankan kepada APBD kabupaten/kota. Untuk SMP/MTs/sederajat, kegiatanpenyediaan sarana/prasarana antara lain diarahkan untuk membangun unit sekolahbaru dan ruang kelas baru. Pembangunan USB/RKB hanya dilakukan pada jenjangSMP/MTs/sederajat, untuk lebih mendorong peningkatanAPM SMP/MTs/sederajat makinmendekati angkaAPM SD/MI/sederajat yang sudah lebih baik.

Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang dianggarkansekitar 3,1 triliun (2005), selain untuk rekrutmen guru dalam rangka program WajarDikdas, juga akan digunakan untuk pembiayaan kebijakan strategis yang termasukdalam tema , yaitu pengembangan gurusebagai profesi dan pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sertapengembangan organisasi profesi pendidik dan tenaga kependidikan. Kebijakan yangstrategis untuk membenahi persoalan guru tersebut akan terus berlanjut hingga tahun2009.

Program pendidikan non-formal dianggarkan sekitar 348 miliar (2005) yang antaralain digunakan untuk pembiayaan kebijakan strategis berikut, baik yang termasuk dalamtema , maupun

. Kebijakan yang dimaksud ialah perluasan akses pendidikanwajar nonformal dan Pendidikan Keaksaraan bagi penduduk usia 15 tahun ke atas, sertaperluasan pendidikan kecakapan hidup , yang merupakan bagian dari 39 programstrategis. Kebijakan strategis pendidikan keaksaraan ingin mendorong penduduk usia>15 tahun yang memiliki tiga buta, yaitu buta aksara latin dan angka arab, buta bahasaIndonesia dan buta pengetahuan dasar, mengikuti pendidikan keaksaraan fungsional.Program ini menargetkan penurunan penduduk buta aksara menjadi 5% penduduk padatahun 2009. Jumlah penduduk buta aksara akan dikurangi sekitar 7,5 juta orang selamalima tahun, atau rata-rata sebanyak 1,5 juta orang setiap tahunnya. Untuk itu,diperlukan dana sebesar 2,6 triliun untuk melaksanakan program keaksaraan fungsionalselama lima tahun, atau membutuhkan dana sekitar 500 miliar setiap tahun.

Program pendidikan tinggi yang dianggarkan 6,4 triliun (2005), diperuntukkan bagikebijakan strategis yang termasuk dalam tema pemerataan dan perluasan akses, yaituprogram perluasan akses PT dan pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran jarakjauh, serta tema peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, yaitu program yangmendorong jumlah program studi untuk masuk dalam 100 besar Asia, dan peningkatanjumlah dan mutu publikasi ilmiah dan hak atas kekayaan intelektual (HaKI). Anggaranpendidikan tinggi terus ditingkatkan secara signifikan hingga tahun 2009.

Program manajemen pelayanan pendidikan dianggarkan sekitar 392,5 miliar(2005), digunakan untuk pembiayaan kebijakan strategis yang termasuk dalam tema

school funding formulation

pemerataan dan perluasan akses

pemerataan dan perluasan akses pendidikanpeningkatan mutu, relevansi, dan daya saing,

peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing

pemerataan dan perluasan akses pendidikan peningkatan mutu,relevansi, dan daya saing

.

74

Page 92: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik

Tata Kelola, Akuntabilitas dan Citra Publik,

, yaitu peningkatan kapasitas dankompetensi aparat dalam perencanaan dan penganggaran; serta peningkatan kapasitasdan kompetensi manajerial aparat. Program yang penting dalam peningkatankemampuan pengelolaan pendidikan ini akan terus ditingkatkan anggarannya hinggatahun 2009.

Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara yangdianggarkan 28,5 miliar pada tahun 2005 akan terus ditingkatkan hingga tahun 2009.Anggaran program akan digunakan untuk pembiayaan kebijakan strategis yang termasukdalam tema , yaitu peningkatan SPI yangberkoordinasi dengan BPKP dan BPK; peningkatan kapasitas dan kompetensipemeriksaan aparat Itjen; pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang PercepatanPemberantasan KKN; intensifikasi tindakan-tindakan preventif oleh Itjen; intensifikasidan ekstensifikasi pemeriksaan oleh Itjen, BPKP, dan BPK; serta penyelesaian tindaklanjut temuan-temuan pemeriksaan Itjen, BPKP, dan BPK.

Program penelitian dan pengembangan pendidikan yang dianggarkan 86,4 miliar(2005), dan akan terus meningkat hingga tahun 2009, dan diharapkan dapatmeningkatkan mutu penelitian untuk mendukung kebijakan. Anggaran program-program lainnya (2005), yaitu program penelitian dan pengembangan Iptek (40 miliar),pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan (70,3 miliar), penguatankelembagaan PUG dan anak (17,3 miliar), pengelolaan sumber daya manusia aparatur (5miliar), peningkatan sarana prasarana aparatur (112,2 miliar) serta penyelenggaraanpimpinan kenegaraan dan kepemerintahan (432,5 miliar), juga ditingkatkan bertahaphingga tahun 2009, agar dapat memberikan dukungan yang makin efektif untukberhasilnya program-program lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kebijakan strategis lainnya yang belum disebutkan di atas, yaitu peningkatanperan serta masyarakat dalam perluasan akses SMA/SMK/SM terpadu, SLB, dan PT, sertapenerapan telematika dalam pendidikan, sudah termasuk dalam pola-pola pendanaanbeberapa program yang relevan pada jenis dan jenjang pendidikan masing-masing.

75

Page 93: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 94: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Bab VII

Page 95: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

78

Sistem pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Renstra ini.Sistem ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana yangtelah ditetapkan dalam Renstra Depdiknas 2005-2009 dengan hasil yang dicapai berdasarkan

kebijakan yang dilaksanakan melalui kegiatan dan/atau program pendidikan nasional di setiapsatuan, jenjang, jenis, dan jalur pendidikan secara berkala.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan dalam konteks desentralisasi pendidikan, yang ditempuhmelalui proses perencanaan dan pelaksanaan pendidikan di tingkat pusat dan daerah. Proses inisekaligus sebagai upaya pemberdayaan sekaligus peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparat yangmelakukan pemantauan dan evaluasi di berbagai tingkatan secara sinergis dan berkesinambungan,sehingga desentralisasi pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik dalam waktu lima tahun yangakan datang.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh unit utama di lingkungan Departemen PendidikanNasional, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, cabang dinas pendidikankecamatan, satuan pendidikan, BSNP, BAN-SM, dan LPMP.

Acuan utama dalam mengukur kesesuaian standarisasi yang tercantum dalam Renstradan/atau Renstrada 2005-2009 adalah Standar Nasional Pendidikan. Apabila dalam pelaksanaanpemantauan dan evaluasi ditemukan masalah atau penyimpangan, maka secara langsung dapatdilakukan bimbingan, saran-saran dan cara mengatasinya serta melaporkannya secara berkalakepada .

dalam penyelenggaraan pendidikan nasional adalah pemerintah pusat,pemerintah daerah, orangtua siswa, masyarakat luas, dewan pendidikan, komite sekolah, satuanpendidikan, LSM, dan para donatur baik pemerintah maupun swasta dan birokrat dari berbagaitingkat pemerintahan serta dari luar negeri. Melalui pemantauan dan evaluasi dapat diketahuiberbagai hal yang berkaitan dengan tingkat pencapaian tujuan (keberhasilan), ketidakberhasilan,hambatan, tantangan, dan ancaman tertentu dalam mengelola dan menyelenggarakan sistempendidikan nasional di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan satuan pendidikan.

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagaiberikut (1) kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari pemantauan dan evaluasi; (2)pelaksanaan dilakukan secara objektif; (3) dilakukan oleh petugas yang memahami konsep,teori dan proses serta berpengalaman dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi agarhasilnya sahih dan terandal; (4) pelaksanaan dilakukan secara terbuka (transparan),sehingga pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan hasilnya dapat dilaporkan kepada

melalui berbagai cara; (5) melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu danberkepentingan secara proaktif (partisipatif); (6) pelaksanaannya dapatdipertanggungjawabkan secara internal dan eksternal (akuntabel); (7) mencakup seluruhobjek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi dan situasi sasaran pemantauan danevaluasi (komprehensif); (8) pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telahditetapkan dan pada saat yang tepat agar tidak kehilangan momentum yang sedang terjadi;

stakeholdersStakeholders

stakeholders

A. Prinsip Pelaksanaan

SISTEM PEMANTAUAN DAN

EVALUASI

Page 96: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

79

(9) dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan; (10) berbasis indikator kinerja, yaitukriteria/indikator yang dikembangkan berdasarkan tiga tema kebijakan Depdiknas; dan (11)efektif dan efisien, artinya target pemantauan dan evaluasi dicapai dengan menggunakansumber daya yang ketersediaannya terbatas dan sesuai dengan yang direncanakan.

mengarahkan para pemimpin dalammembentuk ( ), menyelaraskan ( ), dan menyetel ( ) eksistensi organisasimereka. Pemaknaan yang sama atas visi, misi, nilai-nilai, strategi, gaya, infrastruktur, danhasil menjadi pemersatu dan pemberi semangat bagi semua orang yang terlibat. Perhatian danlangkah-tindak mereka dapat diarahkan, dipantau, dan dievaluasi secara sistematik, periodikmaupun spesifik.

Evaluasi hasil menunjukkan perlunya dilakukan salah satu dari tiga jenistransformasi , revitalisasi atau . dilakukan ketika penelaahanterhadap hasil yang dicapai organisasi menemukan bahwa infrastruktur dan gayakepemimpinan menjadi kunci utama. Revitalisasi dilakukan apabila strategi dan tata nilaiorganisasi perlu untuk ditinjau ulang agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

hanya dilakukan apabila dianggap keberadaan organisasi perlu dikaji lebih lanjut.Ketiga tahapan ini merupakan tingkatan dalam melakukan organisasi.

Skema sistematika pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra dapatdilihat dalam bagan paradigma sistematis pengelolaan organisasi, seperti pada Grafik 7.1.

B. Sistematika Pemantauan dan Evaluasi

Organizing for business excellence (Orbex)shape align attune

retooling redirection Retooling

Redirection

Grafik 7.1Paradigma Sistematis Pengelolaan Organisasi

Page 97: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

80

C. Mekanisme Pelaksanaan

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mencakup aspek (1) pemerataan dan perluasanakses; (2) penjaminan mutu, relevansi, dan daya saing; (3) tata kelola, akuntabilitas, dan citrapublik. Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan oleh pemerintah, BSNP, LPMP, dinaspendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, cabang dinas pendidikan kecamatan,dan satuan pendidikan.

Skema mekanisme pelaksanaan mencakup siklus perencanaan, pemantauan, danevaluasi seperti pada Grafik 7.2 berikut:

Grafik 7.2Siklus Perencanaan, Pemantauan, dan Evaluasi

RENSTRADA

Pere

nca

naan

Departemen

RPJP

RPJM

Unit Utama

Depdiknas

Departemen

Terkait /Dinas

Pendidikan

Provinsi

Pem

an

tau

an

&Evalu

asi

Dinas

Pendidikan

Kabupaten/

Kota

Satuan

Pendidikan

Anggaran

Indikator

Kunci

Anggaran

Indikator

Kunci

Anggaran

Indikator

Kunci

Anggaran

Indikator

Kunci

Anggaran

Indikator

Kunci

RKAKL&

DIPA

SRAA &

DIPA

TUGAS

PERBANTUAN

BLOCK

GRANTRENSTRA

BSNP, BAN, BAD & LPMP

Standarisasi &

Mutu Tenaga

Kependidikan

1. Pemantauan dan Evaluasi oleh PemerintahSesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah, pemantauan dan

evaluasi dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah serta institusi lain yangberkompeten. Dalam konteks pemerintah, pemantauan dan evaluasi dimaksudkanuntuk menggali masukan, data, dan informasi yang dijadikan dasar dalam perumusankebijakan nasional. Kebijakan nasional itu terutama yang berkaitan dengan hal-halsebagai berikut:

a. Pengembangan dan penetapan acuan nasional untuk penyusunan kurikulum;b. Pengembangan dan perumusan standarisasi mutu dan relevansi pendidikan;c. Pengembangan dan pelaksanaan pemeratan serta perluasan kesempatan

memperoleh pendidikan;d. Peningkatan daya saing keluaran pendidikan di tingkat regional maupun

internasional;

Implementasi Tahun Berjalan

Page 98: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

e. Pengembangan dan perumusan kebijakan mekanisme pemantauan dan evaluasi;f. Pemberian masukan bagi Pemda tentang kelebihan dan kekurangan dalam

implementasi kebijakan nasional yang tertuang dalam Renstrada 2005-2009;g. Peningkatan kapabilitas dan kapasitas aparat daerah dalam menjabarkan Renstra

Depdiknas menjadi Renstrada 2005-2009, yang implementasinya disesuaikandengan kondisi, potensi, dan kebutuhan daerah. Dengan demikian, Pemda dansatuan pendidikan dapat melaksanakan rencana strategis selama lima tahun kedepan dan mampu mengelola program secara efektif, efisien, akuntabel,transparan, dan produktif;

h. Penyusunan anggaran pendidikan yang memihak pada orang miskin dan satuanpendidikan. Untuk itu, pemerintah berkewajiban melakukan pemantauan danevaluasi atas anggaran yang berasal dari APBN yang berbentuk dana alokasi khusus(DAK), dana tugas pembantuan (DTP), dan dana dekonsentrasi (Dekon);

i. Perwujudan aparatur pemerintah, pemerintah daerah dan satuan pendidikan yangbebas dari KKN, yang ditandai oleh menurunnya jumlah kasus KKN yang terjadi;dan

j. Peningkatan citra publik pemerintah Indonesia terutama dalam bidangpendidikan.

Selain itu, hasil pemantauan dan evaluasi juga dapat digunakan sebagai masukan bagiBSNP, BAN-SM, BAN-PT, BAN-PNF, dan lembaga sertifikasi kompetensi untuk meningkatkankinerja badan-badan tersebut dalam melaksanakan standarisasi, akreditasi, penjaminan danpengawasan mutu, pemantauan dan evaluasi program, kegiatan serta hasil belajar tingkatnasional.

Bagi pemerintah provinsi, pemantauan dan evaluasi dapat digunakan untuk (a)mengukur tingkat pencapaian target pembangunan pendidikan provinsi bersangkutansesuai dengan Renstrada 2005-2009; (b) memperbaiki kinerja aparatur Pemdakabupaten/kota, kecamatan, dan satuan pendidikan agar kapabilitas dan kapasitasdalam penyelenggaraan pendidikan makin meningkat; (c) meningkatkan efektivitas,efisiensi, transparansi dan akuntabilitas sistem pengelolaan program dan kegiatanpendidikan untuk meningkatkan prestasi kerja aparatur Pemda dan menekan sekecilmungkin terjadinya KKN; dan (d) meningkatkan kemampuan dan kesanggupan aparaturPemda provinsi dalam melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi.

Di samping itu, pemantauan dan evaluasi juga dimaksudkan untuk menyusunlaporan berkala (triwulanan, semesteran, dan tahunan) berdasarkan data dan informasiyang diperoleh dari pemantauan dan evaluasi yang dilakukan aparatur Pemda provinsiterhadap kinerja seluruh kabupaten/kota yang ada dalam provinsi tersebut denganberdasarkan laporan dari kabupaten/kota kepada Pemda provinsi. Semua itu merupakanmasukan penting bagi Depdiknas dalam menyusun laporan dan kebijakan DepartemenPendidikan Nasional.

Pemantauan dan evaluasi terhadap peningkatan mutu dan relevansi yang dicapaioleh setiap kabupaten/kota dilaksanakan oleh BAN-SM, BAN- PNF , yang difasilitasi olehdinas pendidikan provinsi dan dewan pendidikan tingkat provinsi. Acuan utama dalammelaksanakan standarisasi, akreditasi, penjaminan mutu, pengawasan mutu danpemantauan dan evaluasi adalah Standar Nasional Pendidikan (Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005) beserta peraturan pemerintah lainnya yang telah dijelaskan diatas.

Tim pemantauan dan evaluasi tingkat provinsi merupakan unsur utama dalampengembangan dan implementasi sistem informasi pendidikan provinsi, yang jugamerupakan bagian dari jaringan sistem informasi pendidikan nasional.

Tujuan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah daerahkabupaten/kota adalah untuk (a) mengukur tingkat pencapaian target pembangunan

2. Pemantauan dan Evaluasi oleh Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi

3. Pemantauan dan Evaluasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota

81

Page 99: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

82

pendidikan pada kabupaten/kota tersebut sesuai dengan Renstrada kabupaten/kota2005-2009; (b) memperbaiki kinerja aparatur Pemda kecamatan dan satuan pendidikanagar kapabilitas dan kapasitas dalam penyelenggaraan pendidikan makin meningkat; (c)meningkatkan efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas sistem pengelolaanprogram dan kegiatan pendidikan untuk meningkatkan prestasi kerja aparatur Pemdaserta untuk menekan sekecil mungkin terjadinya KKN; dan (d) meningkatkankemampuan dan kesanggupan aparatur Pemda kabupaten/kota dalam melaksanakantugas pemantauan dan evaluasi.

Di samping itu, pemantauan dan evaluasi juga dimaksudkan untuk menyusunlaporan berkala dinas pendidikan kabupaten/kota (triwulanan, tengah tahunan, dantahunan) kepada dinas provinsi. Data dan informasinya diperoleh dari hasil pemantauandan evaluasi yang dilakukan aparatur Pemda kabupaten/kota terhadap kinerja seluruhaparatur pemerintah di tingkat kecamatan dan dari laporan dinas pendidikankecamatan.

Peran dinas pendidikan kabupaten/kota adalah sebagai pelaksana utamapemantauan dan evaluasi pelaksanaan Renstrada kabupaten/kota untuk bidangpendidikan. Dinas pendidikan secara berkala melakukan pemantauan implementasikebijakan teknis dan administratif bidang pendidikan, sehingga diketahui secara cepatberbagai hal yang terjadi di wilayahnya. Dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasidinas pendidikan perlu menyertakan berbagai pihak yang terkait, seperti dewanpendidikan, para camat, dan komite sekolah/PLS dalam kabupaten/kota tersebut.Dinas pendidikan kabupaten/kota juga berkewajiban untuk melaporkan hasilpemantauan dan evaluasi dan memberikan saran-saran untuk perbaikan yang dipandangperlu kepada bupati/wali kota, dan pihak lain yang terkait. Pemantauandan evaluasi tingkat kabupaten/kota harus mampu menyajikan data, informasi dan petapendidikan secara aktual, lengkap dan rinci di setiap kecamatan maupun informasi dandata pendidikan secara keseluruhan di kabupaten/kota tersebut.

Tim pemantauan dan evaluasi tingkat kabupaten/kota merupakan unsur pentingdalam penyusunan dan implementasi sistem informasi pendidikan kabupaten kota danmerupakan bagian dari sistem informasi pendidikan provinsi yang secara proaktif danberkala memberikan data dan informasi ke sistem informasi provinsi.

Pemantauan dan evaluasi terhadap peningkatan mutu dan relevansi yang dicapaioleh setiap satuan pendidikan di tingkat kecamatan dilakukan oleh BAD-SM dan BAD-PNFdengan difasilitasi oleh dinas pendidikan di kabupaten/kota tersebut. Acuan utamadalam melaksanakan standarisasi, akreditasi, penjaminan mutu, pengawasan mutu danpemantauan dan evaluasi adalah Standar Nasional Pendidikan (Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005) beserta peraturan pemerintah lainnya yang telah dijelaskan diatas.

Bagi cabang dinas pendidikan kecamatan, pemantauan dan evaluasi dapatdigunakan untuk (a) mengukur tingkat pencapaian target pembangunan pendidikanpada kecamatan tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstradakabupaten/kota 2005-2009; (b) memperbaiki kinerja satuan pendidikan agar kapabilitasdan kapasitas dalam penyelenggaraan pendidikan makin meningkat; (c) meningkatkanefektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas sistem pengelolaan program dankegiatan pendidikan untuk meningkatkan prestasi kerja aparatur Pemda serta untukmenekan sekecil mungkin terjadinya KKN; dan (d) meningkatkan kemampuan dankesanggupan aparatur Pemda cabang dinas pendidikan kecamatan dalam melaksanakantugas pemantauan dan evaluasi.

Di samping itu, pemantauan dan evaluasi juga dimaksudkan untuk menyusunlaporan berkala cabang dinas pendidikan kecamatan (triwulanan, tengah tahunan, dantahunan) kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Data dan informasinya diperolehdari pemantauan dan evaluasi yang dilakukan aparatur Pemda kecamatan terhadapkinerja seluruh aparatur di setiap satuan pendidikan dan berasal dari laporan petugas disetiap satuan pendidikan.

stakeholders

4. Pemantauan dan Evaluasi oleh Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan

Page 100: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Pemantauan dan evaluasi di tingkat kecamatan ditekankan agar dapat menyajikandata dan informasi pendidikan secara aktual, lengkap dan rinci di setiap desa/satuanpendidikan serta, data dan informasi pendidikan secara keseluruhan di kecamatan.

Tim pemantauan dan evaluasi kecamatan secara berkala dan proaktif memberikandata dan informasi pendidikan di kecamatan tersebut ke sistem informasi pendidikantingkat kabupaten/kota.

Peran satuan pendidikan dalam pemantauan dan evaluasi ada tiga hal, yaitusebagai (a) pelaku utama dalam mengevaluasi satuan pendidikan yang hasilnya dikemasdalam bentuk perkembangan data dan informasi pendidikan; (b) pemberi masukan danpenyusun laporan kepada dinas pendidikan kecamatan tentang kondisi di satuanpendidikannya; dan (c) pelaku utama dalam menindaklanjuti hasil pemantauan danevaluasi dalam bentuk program nyata di satuan pendidikan bersangkutan. Fungsipemantauan dan evaluasi dalam satuan pendidikan adalah untuk mengetahui kelebihandan kekurangan pada satuan pendidikan yang bersangkutan secara berkala, yanghasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja.

Laporan dari masing-masing tingkat pemerintahan merupakanpertanggungjawaban hasil kinerja tahunan sebagai bentuk akuntabilitas publik ataspencapaian kinerja dalam tahun tertentu atau dari tahun ke tahun, yang secarakeseluruhan merupakan pencapaian target Renstra Depdiknas 2005-2009 selama limatahun. Sistem pemantauan dan evaluasi yang ada di setiap tingkat pemerintahan sampaidengan satuan pendidikan merupakan satu kesatuan pemantauan dan evaluasi yangsaling menentukan kualitas dan saling tergantung satu dengan lainnya. Oleh sebab itu,pemantauan dan evaluasi yang bersifat perlu dijaga mutunya karena akanmenentukan kualitas pemantauan dan evaluasi di setiap tingkat pemerintahan dankualitas sistem pendataan dan informasi Departemen Pendidikan Nasional.

Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) merupakan mitra sejajarDepartemen Pendidikan Nasional dalam pengembangan, pemantauan, danpengendalian mutu pendidikan nasional. BSNP merupakan badan independen danmandiri yang berkedudukan di pusat yang bertugas melaksanakan penilaian pencapaianstandar nasional pendidikan melalui ujian nasional.

Pemantauan yang dilakukan BSNP bertujuan untuk mengevaluasi capaian StandarNasional Pendidikan. Sedang pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh LembagaPenjaminan Mutu Pendidikan adalah untuk mendapatkan pemetaan capaian standarnasional yang dijadikan dasar dalam mengembangkan model interfensi, untukmeningkatkan kualitas pendidikan sehingga mencapai standar nasional serta membantuBAN-SM, BAN- PNF , dan BAN-PT dalam mengakreditasi satuan pendidikan.

Pemantauan dan evaluasi mencakup aspek (a) pemerataan dan perluasan akses;(b) penjaminan mutu, relevansi pendidikan dan daya saing; dan (c) penguatan tatakelola, akuntabilitas dan citra publik. Lembaga-lembaga yang melaksanakanpemantauan dan evaluasi yaitu lembaga-lembaga penjaminan mutu seperti BSNP, BAN,LPMP, aparat Pemerintah (Depdiknas), aparat pemerintah daerah (dinas pendidikanprovinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota), serta satuan pendidikan itu sendiri.Namun demikian, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga independen lainnya yangpeduli terhadap pendidikan juga diperkenankan untuk melakukan pemantauan danevaluasi, baik bekerja sama dengan pemerintah dan pemerintah daerah maupunmandiri.

Pemantauan dan evaluasi untuk meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saingpendidikan dilakukan oleh lembaga-lembaga yang secara khusus dibentuk untukmelaksanakan tugas tersebut, yaitu BSNP, BAN-SM, BAD-SM, BAN-PNF, BAD-PNF, BAN-PTdan LPMP.

5. Pemantauan dan Evaluasi oleh Satuan Pendidikan

6. Pemantauan dan Evaluasi oleh Badan Standar Nasional Pendidikan danLembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

top down

83

Page 101: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

84

Evaluasi terhadap kompetensi peserta didik lulusan dari pendidikan tinggi,pendidikan formal, pendidikan kejuruan, vokasi, PNF dilaksanakan atas kerja samadengan lembaga sertifikasi profesi (LSP) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar tingkat relevansi lulusan dengan lapangankerja yang tersedia semakin tinggi karena standar yang digunakan oleh LSP dan BNSPmerupakan standar kompetensi nasional dan internasional.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap kinerja satuan organisasi pengelola danpenyelenggara pendidikan yang mencakup aspek teknis, administrasi dan pengelolaankegiatan dan/atau program pendidikan tersebut. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukanpada hakekatnya untuk mengukur kesesuaian pencapaian indikator kinerja atau target kerjayang ditetapkan dalam rencana jangka menengah (2005-2009), dengan target yang dapatdicapai melalui strategi pelaksanaan tertentu. Oleh sebab itu, indikator kinerja yangdigunakan memiliki kriteria yang berlaku spesifik, jelas, relevan, dapat dicapai, dapatdikuantifikasikan, dan dapat diukur secara obyektif serta fleksibel terhadapperubahan/penyesuaian.

Mengingat bidang pendidikan mempunyai program pembangunan pendidikan yangberagam, maka indikator kinerja yang diukur dapat bersifat fisik (misalnya: pembangunanprasarana dan sarana fisik, angka partisipasi siswa, angka mengulang kelas, dan angka putussekolah) maupun nonfisik, misalnya, peningkatan nilai UN, serta kecerdasan dan perilakupeserta didik. Berdasarkan sifat dari masing-masing jenis indikator kinerja maka diperlukancara dan alat ukur yang berbeda sesuai dengan sifat dan bentuk indikator yang akan diukur.

Program dan/atau kegiatan pendidikan yang baik memiliki lima kriteria yang bisadisingkat dengan SMART ( ). Kriteriatersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan indikator kinerja pendidikanyang terukur dan yang dapat dicapai sebagai target/sasaran masing-masing program. Secaraumum, terdapat empat jenis indikator kinerja yang biasa digunakan sebagai acuan dalampemantauan dan evaluasi atau pengukuran kinerja organisasi, yaitu:

antara lain mencakup kurikulum, siswa, dana, sarana danprasarana belajar, data dan informasi, pendidik dan tenaga kependidikan, gedungsekolah, kelompok belajar, sumber belajar, motivasi belajar, kesiapan anak (fisik danmental) dalam belajar, kebijakan dan peraturan serta perundang-undangan yangberlaku.

antara lain mencakup lama waktu belajar, kesempatan mengikutipembelajaran, lama mengikuti pendidikan, jumlah yang putus sekolah, efektivitaspembelajaran, mutu proses pembelajaran, dan metode pembelajaran yang digunakan.

antara lain mencakup jumlah siswa yang lulus atau naik kelas, nilai-rata-rata ujian, mutu lulusan yang naik kelas, dan jumlah siswa yang menyelesaikanpembelajaran/naik kelas berdasarkan jenis kelamin.

yang antara lain berupa kemampuan/jumlah siswa yang melanjutkansekolah, jumlah siswa yang bisa bekerja di perusahaan atau usaha mandiri, jumlahangkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan, dan pengaruh para lulusan terhadapmutu angkatan kerja/lingkungan sosial, peran serta siswa dalam pembangunanlingkungan dan pengaruh atau peran lulusan pendidikan dan pelatihan terhadapkehidupan masyarakat secara luas.

Indikator kinerja yang diukur dalam pemantauan dan evaluasi meliputi tiga temakebijakan nasional pendidikan, yang selanjutnya diklasifikasi dalam lima aspek. Lima aspektersebut yaitu: perluasan, pemerataan, mutu dan daya saing, relevansi, dan governance dancitra publik. Dari lima aspek tersebut diuraikan menjadi indikator kunci/prioritas untukmengukur keberhasilan dalam mencapai target Renstra Depdiknas 2005-2009 (Tabel 7.1).

D. Indikator Kinerja Pendidikan Nasional

specific, measurable, achievable, realistic, timebound

1. Indikator masukan,

2. Indikator proses,

3. Indikator keluaran,

4. Indikator dampak,

Page 102: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

85

Tabel 7.1Indikator Kunci dan Targetnya

untuk Mengukur Keberhasilan dalam Implementasi Kebijakan,Program dan Kegiatan

KONDISI DAN TARGETNO. SASARAN INDIKATOR KUNCI

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Angka Partisipasi Kasar (APK)Prasekolah (PAUD, TPQ, TK, RA)

39,09% 42,34% 45,19% 48,07% 50,47% 53,90%

Angka Partisipasi Murni (APM)SD/MI/SDLB/Paket A

94,12% 94,30% 94,48% 94,66% 94,81% 95,00%

APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B 81,22% 85,22% 88,50% 91,75% 95,00% 98,00%

APK SMA/MA/ SMK/SMALB/Paket C

48,25% 52,20% 56,20% 60,20% 64,20% 68,20%

APK PT/PTA 14,62% 15,00% 15,57% 16,38% 17,19% 18,00%

PerluasanAksesPendidikan

Prosentase Buta Aksara > 15 th 10,21% 9,55% 8,44% 7,33% 6,22% 5,00%

Disparitas APK PAUD antara kabdan kota

6,14 5,52 4,82 4,22 3,62 3,02

Disparitas APK SD/MI/SDLBantara kab dan kota

2,49 2,49 2,40 2,30 2,15 2,00

Disparitas APK SMP/MTs/SMPLBantara kab dan kota

25,14 25,14 23,00 19,00 16,00 13,00

Disparitas APK SMA/MA/SMK/SMALB antara kab dan kota

33,13 33,13 31,00 29,00 27,00 25,00

Disparitas gender APK jenjangpendidikan menengah

6,16 6,07 5,98 5,89 5,80 5,71

Disparitas gender APK jenjangpendidikan tinggi

9,90 9,62 9,33 9,05 8,76 8,48

PemerataanAksesPendidikan

Disparitas gender persentasebuta aksara

7,32 6,59 5,86 5,13 4,40 3,65

Rata-rata nilai UN SD/MI - - - - 5,00 5,50

Rata-rata nilai UN SMP/MTs 5,26 6,28 6,54 6,72 7,00 7,00

Rata-rata nilai UN SMA/MA/SMK 5,31 6,52 6,68 6,84 7,00 7,00

Guru yg memenuhi kualifikasiS1/D4

30% 30% 32% 34% 37,5% 40%

Dosen yg memenuhi KualifikasiS2/S3

50% 50% 55% 60% 65% 70%

Pendidik yang memilikisertifikasi pendidik

- - - 5% 20% 40%

Jumlah Program studi PT ygmasuk 100 besar Asia, 500 besarDunia, atau akreditasi tarafOECD/ Internasional

- 1 3 4 5 10

Perolehan medali emas padaOlimpiade Internasional

13 15 17 19 20 20

Jumlah Paten yg diperoleh 5 10 20 30 40 50

Sekolah/Madrasah BertarafInternasional

- - 50 85 120 155

Sekolah/Madrasah berbasiskeunggulan lokal

- 200 320 441 441

PeningkatanMutu danDaya SaingPendidikan

Kenaikan Publikasi Internasional 5,0% 7,5% 10% 20% 30% 40%

Rasio Jumlah Murid SMK :SMA/MA

30:70 32:68 34:66 36:64 38:62 40:60

APK PT/PTA vokasi(D2/D3/D4/Politeknik)

1,47% 1,50% 1,70% 1,80% 1,90% 2,00%

Rasio Jumlah mahasiswa Profesiterhadap jumlah lulusan S1/D4

10% 10% 15% 17,5% 20% 20%

1

2

3

4 PeningkatanRelevansiPendidikan

Persentase peserta pendidikanlife skill terhadap lulusanSMP/MTs atau SMA/MA/SMK yangtidak melanjutkan.

5,0% 6,5% 8,6% 10,7% 12,8% 15,0%

Page 103: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

86

o Jenjang pendidikanmenengah

- - - 300.000 325.000 350.000

o Jenjang pendidikan tinggi(vokasi dan profesi)

- - - 10.000 15.000 25.000

o Pendidikan nonformal - - 30.000 35.000 40.000 45.000

Opini BPK atas Laporan KeuanganPemerintah

Dis-claimer

Dis-claimer C

W gnajar Datatan

Wajar TanpaSyarat

WajarTanpaSyarat

WajarTanpaSyarat

Persentase temuan BPK ttgpenyimpangan di Pemerintahterhadap obyek yang diperiksa

1~0,5% 1~0,5% 1~0,5% <0,5% <0,5% <0,5%

Persentase temuan Itjen ttgpenyimpangan di Pemerintahterhadap obyek yang diperiksa

1~0,5% 1~0,5% 1~0,5% <0,5% <0,5% <0,5%

Aplikasi SIM - - 2 aplikasi 14 aplikasi - -

Sertifikat ISO yg diraih unitutama Depdiknas

- - - - -80% unitutama

memper-oleh ISO

9001:2000

5 PenguatanTata Kelola,Akuntabilitas, danCitra PublikPendidikan

Sertifikat ISO yg diraihLPMP/PPPG/BPPLSP (kumulatif)

- 9 ISO

9001:2000

25 ISO

9001:2000

43 ISO

9001:2000

47 ISO9001:2000

-

KONDISI DAN TARGETNO. SASARAN INDIKATOR KUNCI

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah sertifikat kompetensiyang diterbitkan:

Page 104: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 105: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 106: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Lampiran :

Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Pendidikan Nasional

Page 107: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

90

•S

iste

mta

ta

ke

lo

la

ya

ng

ba

ik

di

De

pd

ikn

as

me

nca

pa

ita

ha

pke

ma

pa

na

n,

da

nD

ep

dikn

as

me

nja

dib

en

ch

ma

rk

te

ch

no

cra

cy

(d

ep

arte

me

na

cu

an)

di

In

do

ne

sia

.

•K

erja

sa

ma

in

te

rn

asio

na

ld

ib

id

an

g

pe

nd

id

ika

nse

ma

kin

be

rke

mb

an

g

•D

ep

dikn

as

dim

ata

pu

blik

se

ma

kin

kre

dib

el

Da

ya

Sa

in

gD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

•A

ku

nta

bilita

s

te

ta

pm

ap

an

•S

iste

mla

ya

na

n

me

me

nu

hista

nd

ar

•K

em

ap

an

an

De

pd

ikn

as

te

rja

ga

20

20

•A

ku

nta

bilita

sp

ub

lik

dib

id

an

g

pe

nd

id

ika

nsu

da

hm

ap

an

•S

iste

mla

ya

na

nD

ep

dikn

as

su

da

h

me

me

nu

hista

nd

ar

re

gio

na

l

•K

em

ap

an

an

citra

pu

blik

te

rh

ad

ap

De

pd

ikn

as

te

rja

ga

20

15

-2

02

0

•P

era

tu

ra

np

eru

nd

an

ga

nya

ng

re

le

va

nd

en

ga

n

pe

nd

id

ika

nd

ise

le

sa

ika

n.

•S

osia

lisa

siC

eta

kB

iru

In

sa

nIn

do

ne

sia

Ce

rd

as

&

Ko

mp

etitif

20

25

te

rla

ksa

na

.

•Te

rb

an

gu

nn

ya

Sisd

ur

un

tu

kp

ere

nca

na

an

,

im

ple

me

nta

sire

nca

na,

da

np

erta

ng

gu

ng

ja

wa

ba

n

pe

la

ksa

na

an

re

nca

na

,d

an

Sisd

ur

Ke

ua

ng

an

.

•Terbangunnya

SIM

untuk

aset,

keuangan,

ke

pe

ga

wa

ia

n,

pe

re

nca

na

an

,p

en

ga

ng

ga

ra

n,

da

n

pe

la

po

ra

n(L

AK

IP

).

•Te

rb

en

tu

kn

ya

atu

ra

nP

NB

Pya

ng

se

su

aiU

U

PN

BP

te

ta

pim

asu

ka

ka

l.

•Ta

ta

nila

ike

rja

da

ng

aya

ke

pe

mim

pin

an

kh

as

De

pd

ikn

as

te

rko

difika

sika

n,

te

rso

sia

lisa

sika

n,

da

n

dila

ksa

na

ka

no

le

hse

mu

aja

ja

ra

np

im

pin

an.

•R

en

stra

De

pa

gd

an

Pe

md

ase

la

ra

sd

en

ga

n

Renstra

Depdiknas

2005-2009.

•K

om

pe

te

nsisu

da

hm

en

ja

did

asa

rd

ala

m

pe

ne

mp

ata

np

eg

aw

ai.

•D

aya

se

ra

pA

PB

ND

ep

dikn

as

me

nin

gka

t

signifikan.

•K

ua

lita

sL

ap

ora

nke

ua

ng

an

De

pd

ikn

as

me

nin

gka

t

signifikan.

•P

en

yim

pa

ng

an

te

rh

ad

ap

AP

BN

da

np

era

tu

ra

n

perundang

-undangan

menurun

signifikan

.

•K

em

am

pu

an

ma

je

ria

lD

ep

dikn

as

me

nin

gka

t

signifikan.

•C

itra

De

pd

ikn

as

dim

ata

pu

blik

me

nin

gka

t

signifikan.

•K

em

itraan

internasionalm

eningkat

signifikan.

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

20

20

20

15

-2

02

0

.

.

20

05

–2

00

9

In

te

rn

asio

na

l

pu

blik

dib

id

an

gp

en

did

ika

n

De

pd

ikn

as

su

da

h

OE

CD

citra

pu

blik

te

rh

ad

ap

-2

02

5-

20

25

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Sekre

tari

at

Jendera

l

Page 108: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

91

•M

en

ja

ga

da

nm

en

in

gka

tka

nku

alita

sta

ta

ke

lo

la

.D

ep

dikn

as

de

ng

an

siste

m

co

ntin

ou

sim

pro

ve

me

nt.

•B

en

ch

ma

rkin

gd

en

ga

nJe

pa

ng

,

Au

stra

lia

,N

eth

erla

nd

,d

an

US

A.

•P

en

in

gka

ta

nkin

erja

da

ncitra

pu

blik

De

pd

ikn

as

se

ca

ra

te

rfo

ku

sp

ad

a(1

)

pe

nig

ka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

akse

s

pe

nd

id

ika

n,

(2

)p

en

in

gka

ta

nm

utu

,

re

le

va

nsid

an

da

ya

sa

in

gke

lu

ara

n

pe

nd

id

ika

n,

da

n(3

)p

en

in

gka

ta

n

aku

nta

bilita

sd

an

citra

pu

blik

pe

ng

elo

la

an

pe

nd

id

ika

n.

•M

en

ja

ga

da

nm

en

in

gka

tka

nku

alita

sta

ta

ke

lo

la

.D

ep

dikn

as

de

ng

an

siste

m

co

ntin

ou

sim

pro

ve

me

nt.

•B

en

ch

ma

rkin

gd

en

ga

nS

in

ga

pu

ra

,

Ta

iw

an

,d

an

Ho

ng

ko

ng

.

•P

en

in

gka

ta

nkin

erja

da

ncitra

pu

blik

De

pd

ikn

as

se

ca

ra

te

rfo

ku

sp

ad

a(1

)

pe

nig

ka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

akse

s

pe

nd

id

ika

n,

(2

)p

en

in

gka

ta

nm

utu

,

re

le

va

nsid

an

da

ya

sa

in

gke

lu

ara

n

pe

nd

id

ika

n,

da

n(3

)p

en

in

gka

ta

n

aku

nta

bilita

sd

an

citra

pu

blik

pe

ng

elo

la

an

pe

nd

id

ika

n.

•M

em

pe

rku

at

siste

mta

ta

ke

lo

la

ya

ng

ba

ik

diD

ep

dikn

as

de

ng

an

pe

nd

eka

ta

n

co

ntin

ou

sim

pro

ve

me

nt.

•P

erlu

asa

nd

an

pe

nig

ka

ta

nm

utu

ke

rja

sa

ma

in

te

rn

asio

na

l

•P

en

in

gka

ta

nkin

erja

da

ncitra

pu

blik

De

pd

ikn

as

se

ca

ra

te

rfo

ku

sp

ad

a(1

)

pe

nig

ka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

akse

s

pe

nd

id

ika

n,

(2

)p

en

in

gka

ta

nm

utu

,

re

le

va

nsid

an

da

ya

sa

in

gke

lu

ara

n

pe

nd

id

ika

n,

da

n(3

)p

en

in

gka

ta

n

aku

nta

bilita

sd

an

citra

pu

blik

pe

ng

elo

la

an

pe

nd

id

ika

n.

•P

em

bentukan

nilai-nilaiserta

budaya

kerja

yang

ko

nstru

ktif

•P

en

ge

mb

an

ga

nsisd

ur

pe

re

nca

na

an

,p

en

ge

lo

la

an

ke

ua

ng

an

,p

eg

aw

ai,

da

na

sse

t

•P

en

in

gka

ta

na

ku

nta

bilita

sp

ub

lik

da

la

mp

ela

ya

na

n

pe

nd

id

ika

n

•P

engem

bangan/revitalisasikelem

bagaan,

te

rm

asu

ktu

po

ksin

ya

•P

en

in

gka

ta

nso

sia

lisa

sid

an

pu

blika

sike

bija

ka

n

da

np

ro

gra

mD

ep

dikn

as

•In

te

nsifika

sip

en

ye

le

sa

ia

nR

PP

da

nR

UU

•P

en

in

gka

ta

nsta

nd

ar

ko

mp

ete

nsite

kn

is

da

n

ma

na

je

ria

lS

DM

•P

en

ge

mb

an

ga

np

ub

lic

tru

st

&im

ag

e

•P

en

in

gka

ta

nke

rja

sa

ma

De

pd

ikn

as

de

ng

an

mitra

in

te

rn

asio

na

l,

ba

ik

bila

te

ra

lm

au

pu

nm

ultila

te

ra

l

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

PE

MB

AN

GU

NA

N

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Sekre

tari

at

Jendera

l

Page 109: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

92

•D

epdiknas

bertahan

sebagaibenchm

ark

technocracy.

•S

istem

layanan

pendidikan

sudah

sejajar

dengan

negara

OE

CD

yang

la

ya

na

np

en

did

ika

nn

ya

ba

ik.

Terbangunnya

kerjasam

apendidikan

yang

operasionaldengan

negara

-

negara

OE

CD

.

Setiap

tahun

Laporan

Keuangan

Depdiknas

mendapatopiniW

TS

dari

BP

K,dan

LA

KIP

Depdiknas

mendapat

pengakuan

baik

dariM

enpan.

Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Depdiknas

<0,01%

dariobjek

yang

diperiksa.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Setjen

<0,01%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,001

%.

•M

em

baiknya

citra

Depdiknas

dim

ata

publik

menurutsurveioleh

pihak

independen.

•D

epdiknas

bertahan

sebagaibenchm

ark

technocracy.

•S

istem

layanan

pendidikan

sudah

sejajar

dengan

Singapura.

•Terbangunnya

kerjasam

apendidikan

yang

operasionaldengan

sem

ua

negara

regional.

•S

etiap

tahun

Laporan

Keuangan

Depdiknas

mendapatopiniW

TS

dari

BP

K,dan

LA

KIP

Depdiknas

mendapat

pengakuan

baik

dariM

enpan.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Depdiknas

<0,1%

dariobjek

yang

diperiksa.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Setjen

<0,1%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,01

%.

•M

em

baiknya

citra

Depdiknas

dim

ata

publik

menurutsurveioleh

pihak

independen.

•D

epdiknas

dijadikan

rujukan

oleh

banyak

departem

en/instansilain

dalam

manajem

en

yang

sesuaidengan

tata

kelola

yang

baik.

•M

akin

meningkatdan

mantapnya

program

kem

itraan

internasional.

•S

etiap

tahun

Laporan

Keuangan

Depdiknas

mendapatopiniW

TS

dari

BP

K,dan

LA

KIP

Depdiknas

mendapat

pengakuan

baik

dariM

enpan.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Depdiknas

<0,3%

dariobjek

yang

diperiksa.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Setjen

<0,3%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,05

%.

•M

em

baiknya

citra

Depdiknas

dim

ata

publik

menurutsurveioleh

pihak

independen.

•U

UG

uru

&D

osen,U

UB

HP,U

UP

erb

uku

an

,d

an

UU

Bahasa

disetujuiD

PR

RI,

dan

PP

yang

terkait

ditandatanganiP

residen.

•C

etak

Biru

Insan

Indonesia

Cerdas

&K

om

petitif

2025

dipaham

ioleh

stakeholders

yang

bertanggung

jaw

ab

dalam

penyelenggaraan

pe

nd

id

ika

n.

•Terlaksanannya

dengan

baik

perencanaan,

im

plem

entasirencana,

dan

pertanggungjaw

aban

pelaksanaan

rencana

serta

manajem

en

keuangan

,sesuaidengan

prinsip

tata

kelola

yang

baik

dan

peraturan

perundangan

yang

berlaku

.

•S

IM

un

tu

ka

se

t,

ke

ua

ng

an

,ke

pe

ga

wa

ia

n,

perencanaan

,penganggaran

,dan

pelaporan

(LA

KIP

)berfungsidengan

baik

dalam

menunjang

manajem

en

pendidikan

nasional.

•P

erm

enkeu

PN

BP

yang

masuk

akaldan

sesuai

dengan

UU

PN

BP

ditandatanganiM

enkeu

dan

dila

ksa

na

ka

nd

en

ga

nb

aik.

•B

udaya

Kerja

dan

kepem

im

pinan

khas

Depdiknas

sudah

menjadikenyataan

.

•R

enstra

Depag

dan

Pem

da

yang

selaras

dengan

Renstra

Depdiknas

2005-2009.

•P

egaw

aiD

epdiknas

mem

ilikikom

petensiyang

sesuai

•M

ulaiTA

2008

daya

serap

AP

BN

mencapai97%

•M

ulaiTA

2007

Laporan

Keuangan

Depdiknas

mem

peroleh

opiniW

TS

dariB

PK

•M

ulaiTA

2007

tem

uan

BP

Ktntang

penyim

pangan

diD

epdiknas

<0,5%

dariobjek

yang

diperiksa.

•M

ulaiTA

2007

tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

diS

etjen

<0,5%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,1

%.

•S

etjen

mem

peroleh

IS

O9001

•M

em

baiknya

citra

Depdiknas

dim

ata

publik

menurut

surveioleh

pihak

independen

.

•M

eningkatkannya

jum

lah

program

kem

itraan

in

te

rn

asio

na

l.

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

.

-

,

.

.

.

2010

-2015

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

2005

–2009

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Sekre

tari

at

Jendera

l

Page 110: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

93

•P

en

ge

mb

an

ga

no

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

diD

ep

dikn

as

be

rse

rta

seluruh

UP

T-nya

didaerah.

•S

up

ervisid

an

fa

silita

site

rh

ad

ap

pe

md

a

da

la

mp

en

ge

mb

an

ga

no

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

ya

ng

ba

ik

pa

da

din

as

pe

nd

id

ika

nd

an

sa

tu

an

pe

nd

id

ika

n.

•P

en

in

gka

ta

ne

fisie

nsid

an

efe

ktifita

s

pe

ng

aw

asa

nd

an

pe

me

riksa

an

ole

h

Itje

n.

•P

en

in

gka

ta

nko

mp

ete

nsia

pa

ra

titje

n

me

la

lu

ire

kru

tm

en

da

nd

ikla

tya

ng

efe

ktif.

•P

erce

pa

ta

nd

an

pe

nin

gka

ta

nm

utu

pe

nye

le

sa

ia

nte

mu

an

pe

me

riksa

an

Itje

n,

BP

KP,

da

nB

PK

.

•P

en

in

gka

ta

nku

alita

so

rg

an

isa

sid

an

ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

np

en

did

ika

n.

•P

en

ge

mb

an

ga

nd

an

im

ple

me

nta

siS

iste

m

pe

ng

en

da

lia

nin

te

rn

al(S

PI)

ya

ng

ba

ik.

•M

en

in

gka

tka

np

era

np

en

ga

wa

sa

np

re

ve

ntif

Itje

n

melaluipem

berdayaan

unit-unit

utam

adalam

me

ng

em

ba

ng

ka

nd

an

me

ng

im

ple

me

nta

sika

nS

PI

ya

ng

ha

nd

al.

•D

ikla

ta

pa

ra

tItje

nu

ntu

km

en

in

gka

tka

n

ko

mp

ete

nsid

an

ka

pa

sita

sn

ya

da

la

mp

en

ga

wa

sa

n

da

np

em

eriksa

an.

•P

em

berdayaan

unit-unit

utam

auntuk

me

nin

gka

tka

nke

ta

ata

nm

ere

ka

te

rh

ad

ap

peraturan

perundang

-undangan

.

•In

te

nsifika

sid

an

ekste

nsifika

sip

en

ye

le

sa

ia

n

te

rh

ad

ap

te

mu

an

pe

me

riksa

an

ole

hItje

n,

BP

KP,

da

nB

PK

.

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

PE

MB

AN

GU

NA

N

•O

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

ya

ng

efe

ktif

diD

ep

dikn

as

be

se

rta

seluruh

UP

T-nya

didaerah

menjadi

ma

pa

n.

•O

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

ya

ng

ba

ik

diim

ple

me

nta

sika

no

le

h

se

mu

ad

in

as

pe

nd

id

ika

nd

ip

em

da

da

n

se

mu

asa

tu

an

pe

nd

id

ika

n,

da

nse

ba

ga

i

ko

nse

ku

en

sin

ya

pe

ra

np

en

ga

wa

sa

n

pre

ve

ntif

ditin

gka

td

in

as

pe

nd

id

ika

nd

an

satuan

pendidikan

meningkat

signifikan.

•K

om

pe

te

nsia

ud

ito

rp

en

did

ika

n

me

me

nu

hista

nd

ar

na

sio

na

l.

•K

ua

lita

stin

da

ka

np

re

ve

ntif

da

na

ud

it

itje

nd

ia

ku

io

le

hp

ih

ak

in

de

pe

nd

en

•K

eta

ata

np

en

ge

lo

la

pe

nd

id

ika

nte

rh

ad

ap

peraturan

perundang

-undangan

menjadi

keniscayaan.

•P

en

ye

le

sa

ia

nte

mu

an

pe

me

riksa

an

Itje

n,

BP

KP,

da

nB

PK

efe

ktif

da

ne

fisie

n.

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

•B

en

ch

ma

rkin

go

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

De

pd

ikn

as

de

ng

an

ne

ga

ra-n

eg

ara

OE

CD

.

•B

en

ch

ma

rkin

go

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

dise

mu

ad

in

as

pe

nd

id

ika

nd

an

se

mu

asa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

en

ga

nd

en

ga

nn

eg

ara

-

ne

ga

ra

OE

CD

.

•B

en

ch

ma

rkin

gko

mp

ete

nsia

ud

ito

r

pendidikan

dengan

negara

-negara

OE

CD

.

-

-

-

•B

en

ch

ma

rkin

go

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

De

pd

ikn

as

de

ng

an

Sin

ga

pu

ra

ata

uN

eg

ara

AS

EA

Nla

in

nya

yang

organisasi/tata

kerja/S

PI-nya

su

da

hb

aik.

•B

en

ch

ma

rkin

go

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

dise

mu

ad

in

as

pe

nd

id

ika

nd

an

se

mu

asa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

en

ga

nS

in

ga

pu

ra

ata

u

Ne

ga

ra

AS

EA

Nla

in

nya

ya

ng

organisasi/tata

kerja/S

PI-nya

sudah

ba

ik.

•B

en

ch

ma

rkin

gko

mp

ete

nsia

ud

ito

r

pe

nd

id

ika

nd

en

ga

nS

in

ga

pu

ra

ata

u

Ne

ga

ra

AS

EA

Nla

in

nya

ya

ng

ko

mp

ete

nsia

ud

ito

rn

ya

su

da

hb

aik.

-

-

-20

10

-2

01

5

•O

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

ya

ng

efe

ktif

diD

ep

dikn

as

be

se

rta

seluruh

UP

T-nya

didaerah

sudah

ma

pa

nd

an

me

me

nu

hista

nd

ar

ne

ga

ra-

ne

ga

ra

OE

CD

.

•O

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

dise

mu

ad

in

as

pe

nd

id

ika

nd

an

se

mu

a

sa

tu

an

pe

nd

id

ika

nsu

da

hm

em

en

uh

i

standar

negara

-negara

OE

CD

.

•K

om

pe

te

nsia

ud

ito

rp

en

did

ika

n

me

me

nu

hista

nd

ar

ne

ga

ra

-n

eg

ara

OE

CD

.

•K

ua

lita

stin

da

ka

np

re

ve

ntif

da

nku

alita

au

dit

itje

nd

ia

ku

io

le

hp

ih

ak

in

de

pe

nd

en

.

•P

en

ye

le

sa

ia

nte

mu

an

pe

me

riksa

an

Itje

n,

BP

KP,

dan

BP

Kbetul-betulefektif

da

ne

fisie

n.

-

-

20

20

-2

02

5

•O

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

ya

ng

efe

ktif

diD

ep

dikn

as

be

se

rta

seluruh

UP

T-nya

didaerah

sudah

ma

pa

nd

an

me

me

nu

hista

nd

ar

re

gio

na

l.

•O

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

dise

mu

ad

in

as

pe

nd

id

ika

nd

an

se

mu

a

sa

tu

an

pe

nd

id

ika

nsu

da

hm

em

en

uh

i

sta

nd

ar

re

gio

na

l.

•K

om

pe

te

nsia

ud

ito

rp

en

did

ika

n

me

me

nu

hista

nd

ar

re

gio

na

l.

•K

ua

lita

stin

da

ka

np

re

ve

ntif

da

nku

alita

s

au

dit

itje

nd

ia

ku

io

le

hp

ih

ak

in

de

pe

nd

en

.

•P

en

ye

le

sa

ia

nte

mu

an

pe

me

riksa

an

Itje

n,

BP

KP,

da

nB

PK

le

bih

efe

ktif

da

n

efisie

n.

me

me

nu

hista

nd

ar

re

gio

na

l.

20

15

-2

02

0

•K

ua

lita

so

rg

an

isa

si/ta

ta

ke

rja

pe

ng

aw

asa

n/S

PI

Depdiknas

meningkat

signifikan.

•S

PI

ya

ng

ba

ik

te

rb

an

gu

nd

an

te

rim

ple

me

nta

sika

n

da

np

era

np

en

ga

wa

sa

np

re

ve

ntif

Itje

nm

en

in

gka

t

signifikan.

•K

om

pe

te

nsid

an

ka

pa

sita

sa

pa

ra

tItje

nm

en

in

gka

t

signifikan.

•K

eta

ata

np

en

ge

lo

la

pe

nd

id

ika

nte

rh

ad

ap

peraturan

perundang

-undangan

meningkat

signifikan.

•P

en

ye

le

sa

ia

nte

mu

an

pe

me

riksa

an

Itje

n,

BP

KP,

dan

BP

Km

eningkat

signifikan.

-

20

05

–2

00

9

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Insp

ekto

rat

Jendera

l

Page 111: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

94

•S

etiap

tahun

Laporan

Keuangan

Depdiknas

mendapatopiniW

TS

dari

BP

K,dan

LA

KIP

Depdiknas

mendapat

pengakuan

sangatbaik

dariM

enpan.

•S

etiap

tahun

Laporan

Keuangan

pada

95%

Pem

da

dibidang

pendidikan

tidak

mendapatcatatan

negatifdariB

PK

.

•S

PID

epdiknas

setara

efektifitasnya

dengan

SP

Idepartem

en

pendidikan

negara-negara

regionalyang

pe

ng

elo

la

an

pe

nd

id

ika

nn

ya

ba

ik.

•Laporan

akuntabilitas

satuan

pendidikan

yang

berm

asalah

tidak

mencapai5%

.

•S

ebagian

besar

pengaw

asan/pem

eriksaan

dinidim

inta

oleh

auditan,

•Lem

baga

donor

mem

percayaihasil

audititjen.

•95

%auditan

menyelesaikan

tindak

lanjuttem

uan

hasilpem

eriksaan

dalam

waktu

kurang

dari60

hari,sem

ua

auditan

menyelesaikan

tem

uan

tersebut

dalam

tahun

anggaran

berikutnya.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Depdiknas

<0,1%

dariobjek

yang

diperiksa.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Itjen

<0,1%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,01

%.

•S

etiap

tahun

Laporan

Keuangan

Depdiknas

mendapatopiniW

TS

dari

BP

K,dan

LA

KIP

Depdiknas

mendapat

pengakuan

baik

dariM

enpan.

•S

etiap

tahun

Laporan

Keuangan

pada

75%

Pem

da

dibidang

pendidikan

tidak

mendapatcatatan

negatifdariB

PK

.

•S

PID

epdiknas

diakuiefektifitasnya

oleh

BP

K,dan

hasilaudititjen

digunakan/dipercaya

oleh

BP

K.

•Laporan

akuntabilitas

satuan

pendidikan

yang

berm

asalah

tidak

mencapai10%

.

•75

%auditan

menyelesaikan

tindak

lanjuttem

uan

hasilpem

eriksaan

dalam

waktu

kurang

dari60

hari,sem

ua

auditan

menyelesaikan

tem

uan

tersebut

dalam

tahun

anggaran

berikutnya.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Depdiknas

<0,3%

dariobjek

yang

diperiksa.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Itjen

<0,3%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,05

%.

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

•S

etiap

tahun

Laporan

Keuangan

Depdiknas

mendapatopiniW

TS

dari

BP

K,dan

LA

KIP

Depdiknas

mendapat

pengakuan

excellentdariM

enpan.

•S

etiap

tahun

Laporan

Keuangan

pada

98%

Pem

da

dibidang

pendidikan

tidak

mendapatcatatan

negatifdariB

PK

.

•S

PID

epdiknas

setara

efektifitasnya

dengan

SP

Idepartem

en

pendidikan

negara-negara

OE

CD

yang

pengelolaan

pe

nd

id

ika

nn

ya

ba

ik.

•Laporan

akuntabilitas

satuan

pendidikan

yang

berm

asalah

tidak

mencapai2%

.

•H

am

pir

sem

ua

pengaw

asan/pem

eriksaan

dinidim

inta

oleh

auditan,

•Lem

baga

donor

mem

percayaihasil

audititjen.

•99

%auditan

menyelesaikan

tindak

lanjuttem

uan

hasilpem

eriksaan

dalam

waktu

kurang

dari60

hari,sem

ua

auditan

menyelesaikan

tem

uan

tersebut

dalam

tahun

anggaran

berikutnya.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Depdiknas

<0,01%

dariobjek

yang

diperiksa.

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

di

Itjen

<0,01%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,001

%.

-

•S

PO

Paudit

kinerja

dan

keuangan

selesai

disu

su

n.

•Terselenggaranya

IC

Tbased

audit

and

adm

inistration

diitjen.

•Terw

ujudnya

sinkronisasijadualpelaksanaan

pengaw

asan

dalam

bentuk

program

kerja

pem

eriksaan

tahunan

(P

KP

T)

•Terselenggaranya

kerjasam

apengaw

asan

dengan

aparat

pengaw

asan

internal,

eksternal,

dan

penegak

hukum

.

•Terbentuk

dan

terlaksananya

SP

Iyang

handaldi

seluruh

unit

utam

aD

epdiknas.

•Lebih

dari90

%auditor

Itjen

mem

ilikisertifikat

profesiauditor

dan

mendapat

penghargaan

yang

berkaitan

dengan

etika

profesi.

•Terjam

innya

keselam

atan

kerja

bagipara

auditor.

•P

em

biayaan

pem

eriksaan

berdasarkan

biaya

aktu

al.

•M

ulaiTA

2007

Laporan

Keuangan

Depdiknas

mem

peroleh

opiniW

TS

dariB

PK

.

•M

ulaiTA

2007

tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

diD

epdiknas

<0,5%

dariobjek

yang

diperiksa

.

•M

ulaiTA

2007

tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

diItjen

<0,5%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,1

%.

•Itjen

mem

peroleh

IS

O9001.

•Tem

uan

sebelum

tahun

2005,

selesai

ditindaklanjutipada

tahun

2007.

Tem

uan

tahun

-

tahun

selanjutnya

selesaipada

tahun

berikutnya.

.

-

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Insp

ekto

rat

Jendera

l

Page 112: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

95

Akse

s

•P

artisip

asip

en

did

ika

ntin

gg

im

en

in

gka

t

signifikan.

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hd

an

ka

pa

sita

sP

TS

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•K

uriku

lu

mP

Tre

le

va

nd

gn

ke

bu

tu

ha

n

pa

sa

r

•P

Tu

ng

gu

la

nya

ng

me

mp

ero

le

h

akre

dita

sire

gio

na

lm

en

in

gka

tsig

nifika

n

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hP

Tu

ng

gu

la

n

•P

eningkatan

jum

lah

dosen

-dosen

PT

ya

ng

be

rku

alita

s

•P

en

in

gka

ta

nJu

mla

hp

ro

dip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

ma

su

k1

00

be

sa

rA

sia

/D

un

ia

•P

en

in

gka

ta

np

ub

lika

sip

ad

aju

rn

al

aka

de

mis

In

te

rn

atio

na

l

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hb

uku

te

ks

yg

ditu

lils

ole

hd

ose

n

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hp

ate

n

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•K

uriku

lu

mP

Tre

le

va

nd

gn

ke

bu

tu

ha

n

pa

sa

r

•P

Tu

ng

gu

la

nm

em

pe

ro

le

ha

kre

dita

si

re

gio

na

l

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hP

Tu

ng

gu

la

n

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hd

ose

nP

Tyg

be

rku

alita

s

•P

en

in

gka

ta

nJu

mla

hp

ro

dip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

ma

su

k1

00

be

sa

rA

sia

/D

un

ia

•P

en

in

gka

ta

np

ub

lika

sip

ad

aju

rn

al

aka

de

mis

In

te

rn

atio

na

l

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hb

uku

te

ks

yg

ditu

lils

ole

hd

ose

n

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hp

ate

n

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•K

uriku

lu

mP

Tre

le

va

nd

en

ga

nke

bu

tu

ha

np

asa

r

•S

etia

pP

Tu

ng

gu

la

nm

em

ilikip

erp

usta

ka

an

ya

ng

me

me

nu

hista

nd

ar

in

te

rn

asio

na

l

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hP

Tu

ng

gu

la

n

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hd

ose

nP

Tyg

be

rku

alita

s

•P

en

in

gka

ta

nJu

mla

hp

ro

dip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

ma

su

k1

00

be

sa

rA

sia

/D

un

ia

•P

en

in

gka

ta

np

ub

lika

sip

ad

aju

rn

ala

ka

de

mis

In

te

rn

atio

na

l

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hb

uku

te

ks

yg

ditu

lis

ole

h

do

se

n

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hp

ate

n

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•Te

rca

pa

in

ya

ta

rg

et

ju

mla

hP

Tsb

g

ba

da

nh

uku

m

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nD

ikti

be

rsta

nd

ar

OE

CD

.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nD

iktib

ersta

nd

ar

OE

CD

.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•Te

rca

pa

in

ya

ta

rg

et

ju

mla

hP

Tsb

g

ba

da

nh

uku

m

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nD

ikti

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nD

iktib

ersta

nd

ar

re

gio

na

l.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•Te

rca

pa

in

ya

ta

rg

et

ju

mla

hP

TN

sb

g

ba

da

nh

uku

m

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nD

ikti

be

rsta

nd

ar

na

sio

na

l.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nD

iktib

ersta

nd

ar

na

sio

na

l.

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•P

en

ge

lo

la

an

pe

nd

id

ika

nd

iD

itje

nD

iktib

erb

asis

IC

Tya

ng

ha

nd

al.

•Ju

mla

hP

TN

ya

ng

be

rb

ad

an

hu

ku

mm

en

in

gka

t

signifikan.

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nD

iktim

en

in

gka

t

signifikan.

•Tata

kelola

Ditjen

Diktim

eningkat

signifikan.

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•P

artisip

asip

en

did

ika

ntin

gg

im

en

in

gka

t

signifikan.

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hd

an

ka

pa

sita

sP

TS

2020

-2025

Akse

s

•P

artisip

asip

en

did

ika

ntin

gg

im

en

in

gka

t

signifikan.

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hd

an

ka

pa

sita

sP

TS

2015

-2020

Akse

s

•P

artisipasipendidikan

tinggim

eningkat

signifikan.

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hd

an

ka

pa

sita

sP

T

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

•P

Tu

ng

gu

la

nya

ng

me

mp

ero

le

h

akre

dita

siO

EC

Dm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hP

Tu

ng

gu

la

n

•P

eningkatan

jum

lah

dosen

-dosen

PT

ya

ng

be

rku

alita

s

•P

en

in

gka

ta

nJu

mla

hp

ro

dip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

ma

su

k1

00

be

sa

rA

sia

/d

un

ia

•P

en

in

gka

ta

np

ub

lika

sip

ad

aju

rn

al

aka

de

mis

In

te

rn

atio

na

l

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hb

uku

te

ks

yg

ditu

lils

ole

hd

ose

n

•P

en

in

gka

ta

nju

mla

hp

ate

nd

un

ia

-

2010

-2015

2020

-2025

2015

-2020

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Dik

ti

Page 113: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

96

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•P

ro

gra

mp

erce

pa

ta

np

eru

ba

ha

nsta

tu

s

PT

me

nja

dib

ad

an

hu

ku

m

•B

en

ch

ma

rkin

gS

PI

Ditje

nD

iktid

en

ga

n

ne

ga

ra-n

eg

ara

OE

CD

.

•B

en

ch

ma

rkin

gku

alita

sp

ela

ya

na

nD

itje

n

Diktidengan

negara

-negara

OE

CD

.

•P

ro

gra

mp

erce

pa

ta

np

eru

ba

ha

nsta

tu

s

PT

Nm

en

ja

dib

ad

an

hu

ku

m

•B

en

ch

ma

rkin

gS

PI

Ditje

nD

iktid

en

ga

n

Sin

ga

pu

ra

,Ta

iw

an

,Je

pa

ng

,d

an

Au

stra

lia

.

•B

en

ch

ma

rkin

gku

alita

sp

ela

ya

na

nD

itje

n

Diktid

en

ga

nS

in

ga

pu

ra

,Ta

iw

an

,

Je

pa

ng

,d

an

Au

stra

lia

.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•P

ro

gra

mp

erce

pa

ta

np

eru

ba

ha

nsta

tu

s

PT

Nm

en

ja

dib

ad

an

hu

ku

m

•P

en

ge

mb

an

ga

nS

PI

ya

ng

ha

nd

ald

i

Ditje

nD

ikti

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nku

alita

s

pe

la

ya

na

nd

iD

itje

nD

ikti

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nIC

Tb

ase

d

ad

min

istra

tio

n

•P

ro

gra

mp

eru

ba

ha

nsta

tu

sP

TN

me

nja

dib

ad

an

hu

ku

m

•P

en

ge

mb

an

ga

nS

PI

ya

ng

ha

nd

ald

iD

itje

nD

ikti

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nku

alita

sp

ela

ya

na

nd

iD

itje

n

Dikti

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•B

en

ch

ma

rkin

gP

TIn

do

ne

sia

de

ng

an

ne

ga

ra-n

eg

ara

OE

CD

ya

ng

pe

nd

id

ika

n

tin

gg

in

ya

ba

ik.

•P

ro

gra

mb

an

tu

an

pe

ng

ad

aa

nko

le

ksi

pe

rp

usta

ka

an

da

np

em

en

uh

an

bia

ya

op

era

sio

na

lp

erp

usta

ka

an

•P

ro

gra

md

eta

se

rin

g,

ma

ga

ng

,d

an

be

asisw

ab

ag

id

ose

n

•P

ro

gra

mju

ru

sa

nu

ng

gu

la

np

erg

uru

an

tin

gg

i

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nb

ud

aya

penelitian

dikam

pus-kam

pus

(m

entalist

&b

eh

avio

rist

ap

pro

ach

es)

•P

em

be

ria

nin

se

ntif

rise

tb

ersta

nd

ar

OE

CD

ya

ng

be

rp

ote

nsip

ate

nd

un

ia

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•B

en

ch

ma

rkin

gP

TIn

do

ne

sia

de

ng

an

ne

ga

ra-n

eg

ara

re

gio

na

lya

ng

pe

nd

id

ika

n

tin

gg

in

ya

ba

ik.

•P

ro

gra

mb

an

tu

an

pe

ng

ad

aa

nko

le

ksi

bu

ku

,p

ela

ng

ga

na

an

ju

rn

alilm

ia

hd

an

pe

me

nu

ha

nb

ia

ya

op

era

sio

na

l

pe

rp

usta

ka

an

•P

ro

gra

md

ata

se

rin

g,

ma

ga

ng

&

beasisw

abagidosen

•P

ro

gra

mju

ru

sa

nu

ng

gu

la

np

erg

uru

an

tin

gg

i

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nb

ud

aya

penelitian

dikam

pus-kam

pus

(m

entalist

&b

eh

avio

rist

ap

pro

ach

es)

•P

em

be

ria

nin

se

ntif

rise

tb

ersta

nd

ar

re

gio

na

lya

ng

be

rp

ote

nsip

ate

nre

gio

na

l.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nku

riku

lu

mP

T

•P

ro

gra

mb

an

tu

an

pe

ng

ad

aa

nko

le

ksi

bu

ku

,p

ela

ng

ga

na

an

ju

rn

alilm

ia

hd

an

pe

me

nu

ha

nb

ia

ya

op

era

sio

na

l

pe

rp

usta

ka

an

•P

ro

gra

md

ata

se

rin

g,

ma

ga

ng

&

be

asisw

ab

gd

ose

n

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nju

mla

h&

ku

alita

s

pe

ne

litia

n

•P

ro

gra

mju

ru

sa

nu

ng

gu

la

np

erg

uru

an

tin

gg

i

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nb

ud

aya

penelitian

dikam

pus-kam

pus

(m

entalist

&b

eh

avio

rist

ap

pro

ach

es)

•P

em

be

ria

nin

se

ntif

rise

tya

ng

be

rp

ote

nsi

pa

te

n

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nku

riku

lu

mP

T

•P

rogram

bantuan

pengadaan

koleksibuku,

pe

la

ng

ga

na

an

ju

rn

alilm

ia

hd

an

pe

me

nu

ha

nb

ia

ya

op

era

sio

na

lp

erp

usta

ka

an

•P

ro

gra

md

ata

se

rin

g,m

ag

an

g&

be

asisw

ab

g

do

se

n

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nju

mla

hp

en

elitia

n

•P

ro

gra

mju

ru

sa

nu

ng

gu

la

np

erg

uru

an

tin

gg

i

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nb

ud

aya

pe

ne

litia

nd

i

kam

pus-kam

pus

(m

entalist

&behaviorist

ap

pro

ach

es)

•P

em

be

ria

nin

se

ntif

rise

tya

ng

be

rp

ote

nsip

ate

n

Akse

s

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

na

kse

sP

T&

Pe

nin

gka

ta

np

era

nse

rta

ma

sya

ra

ka

t

•P

ro

gra

mp

en

diria

nP

olyte

ch

nic

Akse

s

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

na

kse

sP

T&

Pe

nin

gka

ta

np

era

nse

rta

ma

sya

ra

ka

t

•P

ro

gra

mp

en

diria

nP

olyte

ch

nic

Akse

s

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

na

kse

sP

T&

Pe

nin

gka

ta

np

era

nse

rta

ma

sya

ra

ka

t

•P

ro

gra

mp

en

diria

nP

olyte

ch

nic

Akse

s

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

na

kse

sP

T&

Pe

nin

gka

ta

n

pe

ra

nse

rta

ma

sya

ra

ka

t

•P

ro

gra

mp

en

diria

nP

olyte

ch

nic

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

PE

MB

AN

GU

NA

N

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

--

-

-

.

2010

-2015

2020

-2025

2015

-2020

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Dik

ti

Page 114: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

97

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•Jum

lah

PT

Syang

menjadiB

HP

mencapai100%

•Jum

lah

prodiyang

mendapatIS

O9001

mencapai98%

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

pengelolaan

keuangan

diD

itjen

Dikti<

0,01%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,001

%.

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•Jum

lah

PT

Nyang

menjadiB

HP

mencapai100%

•Jum

lah

PT

Syang

menjadiB

HP

mencapai80%

•Jum

lah

prodiyang

mendapatIS

O9001

mencapai80%

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

pengelolaan

keuangan

diD

itjen

Dikti<

0,1%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,01

%.

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•Jum

lah

PT

Nyang

menjadiB

HP

mencapai80%

•Jum

lah

PT

Syang

menjadiB

HP

mencapai40%

•Jum

lah

prodiyang

mendapatIS

O9001

mencapai40

%

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

pengelolaan

keuangan

diD

itjen

Dikti<

0,3%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,05

%.

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•S

IM

berbasis

IC

TdiD

itjen

Diktidiinstalasikan

dan

be

ro

pe

ra

sise

rta

be

rfu

ng

sid

en

ga

nb

aik.

•Jum

lah

PT

Nyang

menjadiB

HP

mencapai50%

•Jum

lah

PT

Syang

menjadiB

HP

mencapai5%

•D

itjen

Diktim

em

peroleh

IS

O9001

•Jum

lah

prodiyang

mendapat

IS

O9001

mencapai

5%

•M

ulaiTA

2007

tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

diD

itjen

Dikti<

0,5%

dariobjek

yang

diperiksa

.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,1

%.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

Jum

lah

pengangguran

berpendidikan

tinggiturun

2%

50

program

studim

endapatakreditasi

OE

CD

.

•30

prodiperguruan

tinggim

asuk

100

besar

AS

IA

;10

masuk

100

besar

dunia

•P

rosentase

dosen

berpendidikan

S3

menjadi

100%

•P

ersentase

jum

lah

buku

teks

yang

ditulis

dosen

meningkat50%

•P

ublikasijurnal

akadem

ik

internasional

naik

30%

•Jum

lah

persentase

paten

meningkat

100%

(dari24

0m

enjadi48

0),10%

nya

merupakan

paten

regional,

dan

5%

nya

merupakan

paten

OE

CD

.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•Jum

lah

pengangguran

berpendidikan

tinggiturun

10%

•30

program

studim

endapatakreditasi

regional.

•20

prodiperguruan

tinggim

asuk

100

besar

AS

IA

;5

masuk

100

besar

dunia

•P

rosentase

dosen

berpendidikan

S3

menjadi

70%

•P

ersentase

jum

lah

buku

teks

yang

ditulis

dosen

meningkat50%

•P

ublikasijurnal

akadem

ik

internasional

naik

30%

•Jum

lah

persentase

paten

meningkat

100%

(dari120

menjadi240),

dan

5%

nya

merupakan

paten

regional.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•Jum

lah

pengangguran

berpendidikan

tinggiturun

25%

•Jum

lah

PT

yang

mendapatakreditasi

regional(10

jurusan)

•P

ersentase

dosen

berpendidikan

S2/S

3

mjd

100%

(dari70%

)

•10

prodiperguruan

tinggim

asuk

100

besar

AS

IA

;2

masuk

100

besar

dunia

•P

ersentase

jum

lah

buku

teks

yang

ditulis

dosen

meningkat50%

•P

ublikasijurnal

akadem

ik

internasional

naik

30%

•P

ersentase

paten

meningkat100%

(dari

60

mjd

120)

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•Jum

lah

pengangguran

berpendidikan

tinggiturun

50%

•P

ersentase

PT

unggulan

yg

mem

iliki

perpustakaan

berstandar

internasionalm

jd

100%

(dari60%

)

•P

ersentase

dosen

berpendidikan

S2/S

3m

jd

70%

(dari50%

)

•5

prodiperguruan

tinggim

asuk

100

besar

Asia/D

unia

(seni,m

anajem

en,

kedokteran,

keperaw

atan,

politeknik)

•P

ersentase

jum

lah

buku

teks

yang

ditulis

dosen

meningkat

50%

•P

ublikasijurnalakadem

ik

internasionalnaik

30%

•P

ersentase

paten

meningkat

100%

(dari30

mjd

60)

Akses

•A

ngka

partisipasikasar

PT

35%

•Jum

lah

Polytechnic

meningkat20%

(330

mjd

396)

•Jum

lah

dan

kapasitas

PT

Sm

eningkat

20%

Akses

•A

ngka

partisipasikasar

PT

30%

•Jum

lah

Polytechnic

meningkat25%

(270

mjd

330)

•Jum

lah

dan

kapasitas

PT

Sm

eningkat

20%

Akses

•A

ngka

partisipasikasar

PT

25%

•Jum

lah

Polytechnic

meningkat50%

(180

mjd

270)

•Jum

lah

dan

kapasitas

PT

Sm

eningkat

20%

Akses

•A

ngka

partisipasikasar

PT

18%

•Jum

lah

Politeknik

meningkat

50%

(dari120

menjadi180)

•Jum

lah

dan

kapasitas

PT

Sm

eningkat

20%

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

,

,

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Dik

ti

Page 115: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Akse

s

•P

ro

gra

mW

aja

rD

ikd

as

9ta

hu

nm

en

ye

rta

ka

n

ha

mp

ir

se

lu

ru

hp

ese

rta

did

ik

usia

se

ko

la

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

TK

ata

u

ya

ng

se

de

ra

ja

t.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

lu

ar

bia

sa

pa

da

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

ata

u

pe

nd

id

ika

nIn

klu

si.

•A

kse

sp

ad

ap

en

did

ika

nL

aya

na

nkh

usu

s

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•P

en

uru

na

nd

isp

arita

sA

PK

pe

nd

id

ika

nd

asa

r

da

nm

en

en

ga

ha

nta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

n

se

ca

ra

sig

nifika

n.

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

re

alisa

sin

ya

id

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

k

se

tia

psa

tu

sisw

a.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rse

ko

la

hm

em

iliki

pe

rp

usta

ka

an

be

rsta

nd

ar

OE

CD

.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rsa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nD

asa

rd

an

me

ne

ng

ah

dise

lu

ru

h

In

do

ne

sia

me

me

nu

hista

nd

ar

OE

CD

.

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

h

ke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hb

erta

ra

f

re

gio

na

ld

an

OE

CD

pa

da

se

tia

pje

nja

ng

da

n

je

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ari

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

ri

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

si

OE

CD

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•B

erh

asilm

asu

k3

be

sa

rd

ala

mo

lim

pia

de

in

te

rn

asio

na

l.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•Ju

mla

hb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ate

rb

aik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

h

sig

nifika

nke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

re

alisa

sin

ya

id

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

k

se

tia

psa

tu

sisw

a.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rse

ko

la

hm

em

iliki

pe

rp

usta

ka

an

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rsa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nD

asa

rd

an

me

ne

ng

ah

dise

lu

ru

h

In

do

ne

sia

me

me

nu

hista

nd

ar

re

gio

na

l.

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

h

ke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hb

erta

ra

f

re

gio

na

lp

ad

ase

tia

pje

nja

ng

da

nje

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ari

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

ri

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sire

gio

na

l

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•B

erh

asilm

asu

k4

be

sa

rd

ala

mo

lim

pia

de

in

te

rn

asio

na

l.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•Ju

mla

hb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ate

rb

aik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

h

sig

nifika

nke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K.

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•P

ro

gra

mW

aja

rD

ikd

as

9ta

hu

nm

en

ye

rta

ka

n

ha

mp

ir

se

lu

ru

hp

ese

rta

did

ik

usia

se

ko

la

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

TK

ata

u

ya

ng

se

de

ra

ja

t.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

lu

ar

bia

sa

pa

da

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

ata

u

pe

nd

id

ika

nIn

klu

si.

•A

kse

sp

ad

ap

en

did

ika

nL

aya

na

nkh

usu

s

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

2020

-2025

Akse

s

•P

ro

gra

mW

aja

rD

ikd

as

9ta

hu

nm

en

ye

rta

ka

n

ha

mp

ir

se

lu

ru

hp

ese

rta

did

ik

usia

se

ko

la

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

TK

ata

u

ya

ng

se

de

ra

ja

t.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

lu

ar

bia

sa

pa

da

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

ata

u

pe

nd

id

ika

nIn

klu

si.

•A

kse

sp

ad

ap

en

did

ika

nL

aya

na

nkh

usu

s

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•P

en

uru

na

nd

isp

arita

sA

PK

pe

nd

id

ika

nd

asa

r

da

nm

en

en

ga

ha

nta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

n

se

ca

ra

sig

nifika

n.

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

re

alisa

sin

ya

id

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

k

se

tia

psa

tu

sisw

a.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rse

ko

la

hm

em

iliki

pe

rp

usta

ka

an

be

rsta

nd

ar

OE

CD

.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rsa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nD

asa

rd

an

me

ne

ng

ah

dise

lu

ru

h

In

do

ne

sia

me

me

nu

hista

nd

ar

OE

CD

.

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

h

ke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hb

erta

ra

f

re

gio

na

ld

an

OE

CD

pa

da

se

tia

pje

nja

ng

da

n

je

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ari

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

ri

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

si

OE

CD

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•B

erh

asilm

asu

k3

be

sa

rd

ala

mo

lim

pia

de

in

te

rn

asio

na

l.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•Ju

mla

hb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ate

rb

aik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

h

sig

nifika

nke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

re

alisa

sin

ya

id

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

k

se

tia

psa

tu

sisw

a.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rse

ko

la

hm

em

iliki

pe

rp

usta

ka

an

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rsa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nD

asa

rd

an

me

ne

ng

ah

dise

lu

ru

h

In

do

ne

sia

me

me

nu

hista

nd

ar

re

gio

na

l.

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

h

ke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hb

erta

ra

f

re

gio

na

lp

ad

ase

tia

pje

nja

ng

da

nje

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ari

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

ri

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sire

gio

na

l

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•B

erh

asilm

asu

k4

be

sa

rd

ala

mo

lim

pia

de

in

te

rn

asio

na

l.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•Ju

mla

hb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ate

rb

aik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

h

sig

nifika

nke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

re

alisa

sin

ya

id

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

k

se

tia

psa

tu

sisw

a.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rse

ko

la

hm

em

iliki

pe

rp

usta

ka

an

ya

ng

me

milikiko

le

ksib

uku

te

ks

da

nb

uku

pe

ng

aya

an

.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rsa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nD

asa

rd

an

me

ne

ng

ah

dise

lu

ru

h

In

do

ne

sia

me

me

nu

hiS

NP.

•K

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

h

ke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•p

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hb

erta

ra

f

In

te

rn

asio

na

lp

ad

ase

tia

pje

nja

ng

da

nje

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ari

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

ri

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

elu

ru

hse

ko

la

hm

ela

ksa

na

ka

nku

riku

lu

m

be

rb

asis

ko

mp

ete

nsi.

•R

ata

-ra

ta

sko

ru

jia

nn

asio

na

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•B

erh

asilm

asu

k5

be

sa

rd

ala

mo

lim

pia

de

in

te

rn

asio

na

l.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•P

en

did

ika

nb

erb

asis

IC

T/T

VE

du

ka

si

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•Ju

mla

hb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ate

rb

aik

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

h

sig

nifika

nke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K

- - -

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

re

alisa

sin

ya

id

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

kse

tia

psa

tu

sisw

a.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rse

ko

la

hm

em

ilikip

erp

usta

ka

an

ya

ng

me

milikiko

le

ksib

uku

te

ks

da

nb

uku

pe

ng

aya

an

.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rsa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nD

asa

r

da

nm

en

en

ga

hd

ise

lu

ru

hIn

do

ne

sia

me

me

nu

hiS

NP.

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

hke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hrin

tisa

nu

ntu

k

be

rta

ra

fIn

te

rn

asio

na

lp

ad

ase

tia

pje

nja

ng

da

nje

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ariB

AN

-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

riB

AN

-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rse

ko

la

hm

ela

ksa

na

ka

nku

riku

lu

m

be

rb

asis

ko

mp

ete

nsi.

•R

ata

-ra

ta

sko

ru

jia

nn

asio

na

lm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•B

erh

asilm

asu

k5

be

sa

rd

ala

mo

lim

pia

de

in

te

rn

asio

na

l.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

t

sig

nifika

n.

•P

en

did

ika

nb

erb

asis

IC

T/T

VE

du

ka

sim

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•Ju

mla

hb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ab

erke

ce

rd

asa

n/b

erb

aka

t

istim

ew

am

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

hsig

nifika

n

ke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K.

-

-

-

2010

-2015

2020

-2025

2015

-2020

Akse

s

•P

ro

gra

mtu

nta

sW

aja

rD

ikd

as

9ta

hu

nte

rca

pa

i.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

pe

nd

id

ika

n

me

ne

ng

ah

.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

TK

ata

uya

ng

se

de

ra

ja

t.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

lu

ar

bia

sa

pa

da

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

ata

up

en

did

ika

nIn

klu

si.

•A

kse

sp

ad

ap

en

did

ika

nL

aya

na

nkh

usu

sm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•P

en

uru

na

nd

isp

arita

sA

PK

pe

nd

id

ika

nd

asa

rd

an

me

ne

ng

ah

an

ta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

nse

ca

ra

sig

nifika

n.

.

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Mandik

dasm

en

98

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

Page 116: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•B

en

ch

ma

rkin

gsa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nd

asa

r&

me

ne

ng

ah

de

ng

an

ne

ga

ra-n

eg

ara

OE

CD

ya

ng

pe

nd

id

ika

nn

ya

ba

ik.

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

np

era

nse

rta

ma

sya

ra

ka

tp

ad

aS

MA

/S

MK

/S

Mte

rp

ad

u

•P

ro

gra

mB

an

tu

an

Bia

ya

Op

era

sio

na

l

Se

ko

la

h(B

OS

)

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

np

en

did

ika

nlu

ar

bia

sa

da

nin

klu

sib

ersta

nd

ar

OE

CD

.

Akse

s

•P

ro

gra

mp

en

ye

dia

an

da

np

erb

aika

n

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nd

asa

r

&m

en

en

ga

h

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

np

era

nse

rta

ma

sya

ra

ka

tp

ad

aS

MA

/S

MK

/S

Mte

rp

ad

u

•P

ro

gra

mp

en

ye

im

ba

ng

an

AP

Ka

nta

ra

Ko

ta

da

nK

ab

up

ate

n.

•P

ro

gra

mB

an

tu

an

Bia

ya

Op

era

sio

na

l

Se

ko

la

h(B

OS

)

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

np

en

did

ika

nlu

ar

bia

sa

da

nin

klu

si

•P

ro

gra

mp

em

an

fa

ata

nIC

Td

an

TV

ed

uka

tif

un

tu

km

en

ca

pa

id

ae

ra

h-d

ae

ra

h

te

rp

en

cil,

pe

rb

ata

sa

n,

da

nte

rtin

gg

al

in

fra

stru

ktu

rn

ya

.

Akse

s

•P

ro

gra

mp

en

ye

dia

an

da

np

erb

aika

nsa

ra

na

da

n

pra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nd

asa

r&

me

ne

ng

ah

•P

ro

gra

mre

ha

bilita

sig

ed

un

gT

K,

SD

,S

MP,

SM

A/S

MK

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

np

era

nse

rta

ma

sya

ra

ka

t

pa

da

SM

A/S

MK

/S

Mte

rp

ad

u

•P

ro

gra

mp

en

ye

im

ba

ng

an

AP

Ka

nta

ra

Ko

ta

da

n

Ka

bu

pa

te

n.

•P

ro

gra

mB

an

tu

an

Bia

ya

Op

era

sio

na

lS

eko

la

h

(B

OS

)

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

np

en

did

ika

nlu

ar

bia

sa

da

n

in

klu

siP

ro

gra

mp

em

an

fa

ata

nIC

Td

an

TV

ed

uka

tif

untuk

mencapaidaerah-daerah

terpencil,

perbatasan,

dan

tertinggalinfrastrukturnya.

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

PE

MB

AN

GU

NA

N

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

be

rsta

nd

ar

OE

CD

.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nM

an

dikd

asm

en

be

rsta

nd

ar

OE

CD

.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•Ju

mla

hse

ko

la

hya

ng

me

nja

diB

HP

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nM

an

dikd

asm

en

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•Ju

mla

hse

ko

la

hya

ng

me

nja

diB

HP

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nM

an

dikd

asm

en

me

nin

gka

tsig

nifika

n

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•P

en

ge

lo

la

an

pe

nd

id

ika

nd

iD

itje

nM

an

dikd

asm

en

be

rb

asis

IC

Tya

ng

ha

nd

al.

•Ju

mla

hse

ko

la

hya

ng

me

nja

diB

HP

me

nin

gka

t

signifikan.

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nM

an

dikd

asm

en

meningkat

signifikan.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nM

an

dikd

asm

en

me

nin

gka

t

signifikan.

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•B

en

ch

ma

rkin

gsa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

pe

nd

id

ika

nd

asa

r&

me

ne

ng

ah

de

ng

an

ne

ga

ra-n

eg

ara

re

gio

na

lya

ng

pe

nd

id

ika

nn

ya

ba

ik.

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

np

era

nse

rta

ma

sya

ra

ka

tp

ad

aS

MA

/S

MK

/S

Mte

rp

ad

u

•P

ro

gra

mp

en

ye

im

ba

ng

an

AP

Ka

nta

ra

Ko

ta

da

nK

ab

up

ate

n.

•P

ro

gra

mB

an

tu

an

Bia

ya

Op

era

sio

na

l

Se

ko

la

h(B

OS

)

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

np

en

did

ika

nlu

ar

bia

sa

da

nin

klu

sib

ersta

nd

ar

re

gio

na

l.

•P

ro

gra

mp

em

an

fa

ata

nIC

Td

an

TV

ed

uka

tif

un

tu

km

en

ca

pa

id

ae

ra

h-d

ae

ra

h

te

rp

en

cil,

pe

rb

ata

sa

n,

da

nte

rtin

gg

al

in

fra

stru

ktu

rn

ya

.

.

20

10

-2

01

52

02

0-

20

25

20

15

-2

02

0

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Mandik

dasm

en

99

Page 117: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

PE

MB

AN

GU

NA

N

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gS

PI

Ditje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

de

ng

an

ne

ga

ra

OE

CD

.

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gku

alita

sp

ela

ya

na

nd

i

Ditje

nM

an

dikd

asm

en

de

ng

an

ne

ga

ra

OE

CD

.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•P

ro

gra

mp

eru

ba

ha

nsta

tu

sse

ko

la

hm

en

ja

di

ba

da

nh

uku

m

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gS

PI

Ditje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

de

ng

an

Sin

ga

pu

ra

ata

u

ne

ga

ra

re

gio

na

lla

in

nya

ya

ng

SP

I-n

ya

ba

ik.

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gku

alita

sp

ela

ya

na

nd

i

Ditje

nM

an

dikd

asm

en

de

ng

an

Sin

ga

pu

ra

ata

u

ne

ga

ra

re

gio

na

lla

in

nya

ya

ng

ku

alita

s

pe

la

ya

na

np

en

did

ika

nn

ya

ba

ik.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•P

ro

gra

mp

eru

ba

ha

nsta

tu

sse

ko

la

hm

en

ja

di

ba

da

nh

uku

m

•P

en

ge

mb

an

ga

nS

PI

ya

ng

ha

nd

ald

iD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nku

alita

sp

ela

ya

na

nd

i

Ditje

nM

an

dikd

asm

en

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nIC

Tb

ase

da

dm

in

istra

tio

n

•P

ro

gra

mp

eru

ba

ha

nsta

tu

sse

ko

la

hm

en

ja

dib

ad

an

hu

ku

m

•P

en

ge

mb

an

ga

nS

PI

ya

ng

ha

nd

ald

iD

itje

nM

an

dikd

asm

en

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nku

alita

sp

ela

ya

na

nd

iD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gp

erp

usta

ka

an

se

ko

la

h

de

ng

an

ne

ga

ra

-n

eg

ara

OE

CD

.

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nko

le

ksip

erp

usta

ka

an

un

tu

km

em

en

uh

iid

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

k

sa

tu

sisw

a.

•P

ro

gra

mp

en

ja

min

an

mu

tu

sa

ra

na

da

n

pra

sa

ra

na

ya

ng

be

ru

pa

ya

me

me

nu

hista

nd

ar

re

gio

na

l/O

EC

Dd

an

me

mp

erb

aikip

erin

gka

t

akre

dita

si.

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nd

an

pe

mb

in

aa

n

se

ko

la

hb

erb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

l.

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nd

an

pe

mb

in

aa

n

se

ko

la

hb

erta

ra

fre

gio

na

ld

an

in

te

rn

asio

na

l.

•P

ro

gra

md

uku

ng

an

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

un

tu

kp

en

ja

min

an

mu

tu

se

su

aista

nd

ar

re

gio

na

l/O

EC

Dp

ad

ase

tia

pje

nis

da

nje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

•P

ro

gra

mp

em

bin

aa

no

lim

pia

de

na

sio

na

ld

an

in

te

rn

asio

na

l

•P

ro

gra

md

uku

ng

an

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

un

tu

kp

en

did

ika

nb

ah

asa

asin

g

•P

ro

gra

mb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ate

rb

aik

•P

ro

gra

mp

erb

aika

np

erim

ba

ng

an

ju

mla

h

SM

A:

SM

K

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gp

erp

usta

ka

an

se

ko

la

h

de

ng

an

Sin

ga

pu

ra

ata

un

eg

ara

re

gio

na

lla

in

ya

ng

pe

rp

usta

ka

an

nya

ba

ik.

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nko

le

ksip

erp

usta

ka

an

un

tu

km

em

en

uh

iid

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

k

sa

tu

sisw

a.

•P

ro

gra

mp

en

ja

min

an

mu

tu

sa

ra

na

da

n

pra

sa

ra

na

ya

ng

be

ru

pa

ya

me

me

nu

hista

nd

ar

re

gio

na

ld

an

me

mp

erb

aikip

erin

gka

ta

kre

dita

si.

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nd

an

pe

mb

in

aa

n

se

ko

la

hb

erb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

l.

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nd

an

pe

mb

in

aa

n

se

ko

la

hb

erta

ra

fre

gio

na

ld

an

in

te

rn

asio

na

l.

•P

ro

gra

md

uku

ng

an

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

un

tu

kp

en

ja

min

an

mu

tu

se

su

aista

nd

ar

re

gio

na

lp

ad

ase

tia

pje

nis

da

nje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

•P

ro

gra

mp

em

bin

aa

no

lim

pia

de

na

sio

na

ld

an

in

te

rn

asio

na

l

•P

ro

gra

md

uku

ng

an

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

un

tu

kp

en

did

ika

nb

ah

asa

asin

g

•P

ro

gra

mb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ate

rb

aik

•P

ro

gra

mp

erb

aika

np

erim

ba

ng

an

ju

mla

h

SM

A:

SM

K

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nju

mla

hp

erp

usta

ka

an

se

ko

la

h.

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nko

le

ksip

erp

usta

ka

an

un

tu

km

em

en

uh

iid

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

k

sa

tu

sisw

a.

•P

ro

gra

mp

en

ja

min

an

mu

tu

sa

ra

na

da

n

pra

sa

ra

na

ya

ng

be

ru

pa

ya

me

me

nu

hiS

NP

da

n

me

mp

erb

aikip

erin

gka

ta

kre

dita

si.

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nd

an

pe

mb

in

aa

n

se

ko

la

hb

erb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

l

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nd

an

pe

mb

in

aa

n

se

ko

la

hb

erta

ra

fin

te

rn

asio

na

l

•P

ro

gra

md

uku

ng

an

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

un

tu

kp

ela

ksa

na

an

ku

riku

lu

mb

erb

asis

ko

mp

ete

nsid

an

pe

nja

min

an

mu

tu

se

su

aiS

NP

pa

da

se

tia

pje

nis

da

nje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nra

ta

-ra

ta

sko

ru

jia

n

na

sio

na

l

•P

ro

gra

mp

em

bin

aa

no

lim

pia

de

na

sio

na

ld

an

in

te

rn

asio

na

l

•P

ro

gra

md

uku

ng

an

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

un

tu

kp

en

did

ika

nb

ah

asa

asin

g

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

na

kse

ske

IC

T/T

Vb

ase

d

le

arn

in

g

•P

ro

gra

mb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ate

rb

aik

•P

ro

gra

mp

erb

aika

np

erim

ba

ng

an

ju

mla

h

SM

A:

SM

K

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nju

mla

hp

erp

usta

ka

an

se

ko

la

h.

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nko

le

ksip

erp

usta

ka

an

un

tu

k

me

me

nu

hiid

ea

lism

esa

tu

bu

ku

un

tu

ksa

tu

sisw

a.

•P

ro

gra

mp

en

ja

min

an

mu

tu

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

ya

ng

be

ru

pa

ya

me

me

nu

hiS

NP

da

nm

em

pe

rb

aikip

erin

gka

t

akre

dita

si.

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nd

an

pe

mb

in

aa

nse

ko

la

h

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

l

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nd

an

pe

mb

in

aa

nse

ko

la

h

be

rta

ra

fin

te

rn

asio

na

l

•P

ro

gra

md

uku

ng

an

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

un

tu

k

pe

la

ksa

na

an

ku

riku

lu

mb

erb

asis

ko

mp

ete

nsid

an

pe

nja

min

an

mu

tu

se

su

aiS

NP

pa

da

se

tia

pje

nis

da

n

je

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nra

ta

-ra

ta

sko

ru

jia

nn

asio

na

l

•P

ro

gra

mp

em

bin

aa

no

lim

pia

de

na

sio

na

ld

an

in

te

rn

asio

na

l

•P

ro

gra

md

uku

ng

an

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

un

tu

k

pe

nd

id

ika

nb

ah

asa

asin

g

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

na

kse

ske

IC

T/T

Vb

ase

dle

arn

in

g

•P

ro

gra

mb

ea

sisw

au

ntu

ksisw

ab

erke

ce

rd

asa

n/b

erb

aka

t

istim

ew

a

•P

ro

gra

mp

erb

aika

np

erim

ba

ng

an

ju

mla

hS

MA

:S

MK

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

2020

-2025

2015

-2020

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Mandik

dasm

en

100

Page 118: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Akse

s

•A

PM

SD

/M

Im

en

ca

pa

i98%

da

nA

PM

SM

P/M

Ts

me

nca

pa

i9

8%

.

•A

PM

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

hm

en

ca

pa

i

95

%.

•A

PK

TK

ata

use

de

ra

ja

tm

en

ca

pa

i9

5%

.

•A

PK

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

me

nin

gka

t

da

ri7

5%

me

nja

di9

5%

.

•D

isp

arita

sA

PK

SD

/M

I/S

DL

Ba

nta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

•D

isp

arita

sA

PK

SM

P/M

Ts

/S

MP

LB

an

ta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

•D

isp

arita

sA

PK

SM

A/S

MK

/M

A/S

MA

LB

an

ta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

Akse

s

•A

PM

SD

/M

Im

en

ca

pa

i98%

da

nA

PM

SM

P/M

Ts

me

nca

pa

i9

6%

.

•A

PM

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

hm

en

ca

pa

i

90

%.

•A

PK

TK

ata

use

de

ra

ja

tm

en

ca

pa

i7

0%

.

•A

PK

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

me

nin

gka

t

da

ri3

0%

me

nja

di7

5%

.

•D

isp

arita

sA

PK

SD

/M

I/S

DL

Ba

nta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

•D

isp

arita

sA

PK

SM

P/M

Ts

/S

MP

LB

an

ta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

•D

isp

arita

sA

PK

SM

A/S

MK

/M

A/S

MA

LB

an

ta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

Pe

nd

id

ika

nla

ya

na

n

kh

usu

sb

erb

asis

IC

Ta

ta

uT

Ve

du

ka

si

pa

da

10

0%

ka

bu

pa

te

nte

rp

en

cil,

pe

rb

ata

sa

n,

ata

ute

rb

ela

ka

ng

in

fra

stru

ktu

rn

ya

su

da

hb

ero

pe

ra

si

de

ng

an

ba

ik.

Akse

s

•A

PM

SD

/M

Im

en

ca

pa

i97%

da

nA

PM

SM

P/M

Ts

me

nca

pa

i9

2%

.

•A

PK

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

hm

en

ca

pa

i

95

%.

•A

PK

TK

ata

use

de

ra

ja

tm

en

ca

pa

i5

0%

.

•A

PK

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

me

nin

gka

t

da

ri1

0%

me

nja

di3

0%

.

•D

isp

arita

sA

PK

SD

/M

I/S

DL

Ba

nta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

•D

isp

arita

sA

PK

SM

P/M

Ts

/S

MP

LB

an

ta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

•D

isp

arita

sA

PK

SM

A/S

MK

/M

A/S

MA

LB

an

ta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

•P

ro

gra

mB

OS

me

nca

ku

pp

en

did

ika

n

da

sa

rw

aja

r9

ta

hu

n,

pe

nd

id

ika

n

me

ne

ng

ah

,d

an

PA

UD

.

•P

en

did

ika

nla

ya

na

nkh

usu

sb

erb

asis

IC

Ta

ta

uT

Ve

du

ka

sip

ad

am

in

im

al7

5%

ka

bu

pa

te

nte

rp

en

cil,

pe

rb

ata

sa

n,

ata

u

te

rb

ela

ka

ng

in

fra

stru

ktu

rn

ya

su

da

h

be

ro

pe

ra

sid

en

ga

nb

aik.

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•A

PM

SD

/M

Im

en

ca

pa

i9

5%

da

nA

PK

SM

P/M

Ts

me

nca

pa

i9

8%

.

•A

PK

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

hm

en

ca

pa

i6

8%

.

•A

PK

TK

ata

use

de

ra

ja

tm

en

ca

pa

i3

5%

.

•A

PK

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

me

nin

gka

td

ari5

%

me

nja

di1

0%

.

•D

isp

arita

sA

PK

SD

/M

I/S

DL

Ba

nta

ra

ko

ta

da

n

ka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

%.

•D

isp

arita

sA

PK

SM

P/M

Ts

/S

MP

LB

an

ta

ra

ko

ta

da

n

ka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i1

3%

.

•D

isp

arita

sA

PK

SM

A/S

MK

/M

A/S

MA

LB

an

ta

ra

ko

ta

da

nka

bu

pa

te

ntid

ak

me

le

bih

i2

5%

.

•P

ro

gra

mre

ha

bilita

sise

ko

la

hse

le

sa

i1

00

%.

•P

ro

gra

mB

OS

me

nca

ku

pp

en

did

ika

nd

asa

rw

aja

r

9ta

hu

nd

an

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h,

ya

ng

me

mb

eb

aska

nse

mu

asisw

am

iskin

da

ri

pu

ng

uta

n.

•P

en

did

ika

nla

ya

na

nkh

usu

sb

erb

asis

IC

Ta

ta

uT

V

ed

uka

sip

ad

am

in

im

al3

0%

ka

bu

pa

te

nte

rp

en

cil,

perbatasan,

atau

terbelakang

infrastrukturnya

su

da

hb

ero

pe

ra

sid

en

ga

nb

aik.

.

,

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Mandik

dasm

en

101

Page 119: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•95%

sekolah

pada

jenjang

pendidikan

dasar

dan

menengah

mem

ilikiperpustakaan

berstandar

regional,dan

50%

berstandar

OE

CD

.

•R

asio

buku

perpustakaan

dengan

murid

mencapai1

:0,1

•95%

sekolah

pada

jenjang

pendidikan

dasar

dan

menengah

mem

ilikisarana

dan

prasarana

yang

mem

enuhistandar

regional,dan

50%

berstandar

OE

CD

•100%

provinsim

em

ilikim

inim

al10%

SM

Adan

10%

SM

Kyang

bertaraf

mutu

regional,dan

minim

al50%

dariyang

bertarafregional

tersebut

juga

bertaraf

OE

CD

.

•S

ekolah

yang

mem

peroleh

terakreditasiA

mencapai70%

untuk

negeridan

60%

untuk

sw

asta.

•S

ekolah

terakreditasiregionalm

encapai

50%

,

dan

akreditasiO

EC

Dm

encapai

25%

.

•Indonesia

masuk

dalam

3besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

internasionaltingkat

SLT

Psetiap

tahun.

•Indonesia

masuk

dalam

2besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

Asia

tingkatS

LTA

setiap

tahun.

•Indonesia

masuk

dalam

3besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

internasionaltingkat

SLTA

setiap

tahun.

•50%

sisw

aS

MA

meraih

score

TO

EF

L=

400

•50%

sisw

aS

MK

meraih

score

TO

IE

C=

400

•100%

sisw

aberkecerdasan/berbakatluar

biasa

dan

100%

sisw

adengan

peringkattiga

terbaik

pada

setiap

satuan

pendidikan

mendapatbantuan

beasisw

a.

•R

asio

jum

lah

SM

A:S

MK

berubah

dari40%

:

60%

menjadi30%

:70%

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•40%

sekolah

pada

jenjang

pendidikan

dasar

dan

menengah

mem

ilikiperpustakaan

.

•R

asio

buku

perpustakaan

dengan

murid

mencapai

1:1,3

•50%

sekolah

pada

jenjang

pendidikan

dasar

dan

menengah

mem

ilikisarana

dan

prasarana

yang

mem

enuhiS

NP.

•80%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

alsatu

SM

K

berbasis

keunggulan

lokal.

•M

inim

al80%

provinsim

em

ilikim

inim

alsatu

SM

Adan

sa

tu

SM

Kya

ng

me

rin

tis

un

tu

kb

erta

ra

fin

te

rn

asio

na

l.

•S

ekolah

terakreditasim

encapai80%

untuk

negeridan

50%

untuk

sw

asta

.

•S

ekolah

yang

mem

peroleh

terakreditasiA

mencapai

8%

untuk

negeridan

5%

untuk

sw

asta

.

•95%

sekolah

sudah

menerapkan

kurikulum

berbasis

kom

petensi.

•R

ata

-rata

nilaiujian

nasionalS

D/M

Im

encapai5.50.

•R

ata

-rata

ujian

nasionalS

MP

/M

Ts

dan

SM

A/S

MK

/M

A

mencapai7.00.

•Indonesia

masuk

dalam

5besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

internasionaltingkat

SLT

Pm

inim

al3

kali

dalam

5tahun.

•Indonesia

masuk

dalam

3besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

Asia

tingkat

SLTA

minim

al3

kali

dalam

5

tahun.

•Indonesia

masuk

dalam

5besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

internasionaltingkat

SLTA

minim

al3

kali

dalam

5tahun.

•5%

sisw

aS

MA

meraih

score

TO

EF

L=

400

•5%

sisw

aS

MK

meraih

score

TO

IE

C=

400

•80%

SM

Pm

em

ilikiakses

ke

TV

based

learning.

•80%

SM

A/S

MK

mem

ilikiakses

ke

IC

Tbased

learning.

•30%

sisw

aberkecerdasan/berbakat

luar

biasa

mendapat

bantuan

beasisw

a

•R

asio

jum

lah

SM

A:S

MK

berubah

dari70%

:30%

menjadi60%

:40%

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

60%

sekolah

pada

jenjang

pendidikan

dasar

dan

menengah

mem

ilikiperpustakaan

berstandar

regional.

Rasio

buku

perpustakaan

dengan

murid

mencapai1

:0,3

60%

sekolah

pada

jenjang

pendidikan

dasar

dan

menengah

mem

ilikisarana

dan

prasarana

yang

mem

enuhistandar

regional.

100%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

altiga

SM

Kberbasis

keunggulan

lokal.

100%

provinsim

em

ilikim

inim

alsatu

SM

Adan

satu

SM

Kyang

bertaraf

mutu

regional.

Sekolah

yang

mem

peroleh

terakreditasiA

mencapai50%

untuk

negeridan

40%

untuk

sw

asta.

Sekolah

terakreditasiregionalm

encapai

30%

.

Indonesia

masuk

dalam

4besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

internasionaltingkat

SLT

Psetiap

tahun.

Indonesia

masuk

dalam

2besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

Asia

tingkatS

LTA

setiap

tahun.

Indonesia

masuk

dalam

4besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

internasionaltingkat

SLTA

setiap

tahun.

40%

sisw

aS

MA

meraih

score

TO

EF

L=

400

40%

sisw

aS

MK

meraih

score

TO

IE

C=

400

100%

sisw

aberkecerdasan/berbakatluar

biasa

dan

75%

sisw

adengan

peringkattiga

terbaik

pada

setiap

satuan

pendidikan

mendapatbantuan

beasisw

a.

Rasio

jum

lah

SM

A:S

MK

berubah

dari50%

:

50%

menjadi40%

:60%

3

• • • • • • • • • • • • • •

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•100%

sekolah

pada

jenjang

pendidikan

dasar

dan

menengah

mem

ilikiperpustakaan.

•R

asio

buku

perpustakaan

dengan

murid

mencapai1

:0,7

•100%

sekolah

pada

jenjang

pendidikan

dasar

dan

menengah

mem

ilikisarana

dan

prasarana

yang

mem

enuhiS

NP.

•100%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

alsatu

SM

Kberbasis

keunggulan

lokal.

•100%

provinsim

em

ilikim

inim

alsatu

SM

Adan

satu

SM

Kyang

merintis

untuk

bertaraf

internasional,dan

minim

al30%

darinya

telah

bertarafinternasional.

•S

ekolah

terakreditasim

encapai100%

.

•S

ekolah

yang

mem

peroleh

terakreditasiA

mencapai20%

untuk

negeridan

12%

untuk

sw

asta.

•100%

sekolah

sudah

menerapkan

kurikulum

berbasis

kom

petensi.

•R

ata

-rata

nilaiujian

nasionalS

D/M

Im

encapai

7.00.

•R

ata

-rata

ujian

nasionalS

MP

/M

Ts

dan

SM

A/S

MK

/M

Am

encapai7.00.

•Indonesia

masuk

dalam

5besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

internasionaltingkat

SLT

Psetiap

tahun.

•Indonesia

masuk

dalam

3besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

Asia

tingkatS

LTA

setiap

tahun.

•Indonesia

masuk

dalam

5besar

olim

piade

matem

atika

atau

sains

internasionaltingkat

SLTA

setiap

tahun.

•20%

sisw

aS

MA

meraih

score

TO

EF

L=

400

•20%

sisw

aS

MK

meraih

score

TO

IE

C=

400

•100%

SM

Pm

em

ilikiakses

ke

IC

T/T

Vbased

learning.

•100%

SM

A/S

MK

mem

ilikiakses

ke

IC

T/T

V

based

learning.

•100%

sisw

aberkecerdasan/berbakatluar

biasa

dan

50%

sisw

adengan

peringkattiga

terbaik

pada

setiap

satuan

pendidikan

mendapat

bantuan

beasisw

a.

•R

asio

jum

lah

SM

A:S

MK

berubah

dari60%

:

40%

menjadi50%

:50%

- -

20

10

-2

01

52

02

0-

20

25

20

15

-2

02

0

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Mandik

dasm

en

102

Page 120: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•Ju

mla

hse

ko

la

hya

ng

me

ra

ih

IS

O9

00

1

me

nca

pa

i7

0%

.

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

<0

,0

1%

da

rio

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

01

%.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•Ju

mla

hS

eko

la

hya

ng

me

nja

diB

HP

me

nca

pa

i1

00

%.

•Ju

mla

hse

ko

la

hya

ng

me

ra

ih

IS

O9

00

1

me

nca

pa

i4

0%

.

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

<0

,1

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

1%

.

Ta

ta

Ke

lo

la

/C

itra

Pu

blik

•Ju

mla

hS

eko

la

hya

ng

me

nja

diB

HP

me

nca

pa

i5

0%

.

•Ju

mla

hse

ko

la

hya

ng

me

ra

ih

IS

O9

00

1

me

nca

pa

i2

0%

.

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

<0

,3

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

5%

.

Tata

Kelola/C

itra

Publik

•S

IM

be

rb

asis

IC

Td

iD

itje

nM

an

dikd

asm

en

diin

sta

la

sika

nd

an

be

ro

pe

ra

sise

rta

be

rfu

ng

si

de

ng

an

ba

ik.

•Ju

mla

hS

eko

la

hya

ng

me

nja

diB

HP

me

nca

pa

i

20

%.

•D

itje

nM

an

dikd

asm

en

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1.

•Ju

mla

hse

ko

la

hya

ng

me

ra

ih

IS

O9

00

1m

en

ca

pa

i

5%

.

•M

ula

iTA

20

07

te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

n

Ma

nd

ikd

asm

en

<0

,5

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,1

%.

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

Mandik

dasm

en

103

Page 121: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Akse

s

•P

ro

gra

mW

aja

rD

ikd

as

9ta

hu

n

me

nye

rta

ka

nh

am

pir

se

lu

ru

hp

ese

rta

did

ik

usia

se

ko

la

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

TK

ata

uya

ng

se

de

ra

ja

t.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

lu

ar

bia

sa

pa

da

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

ata

up

en

did

ika

nIn

klu

si.

•A

kse

sp

ad

ap

en

did

ika

nL

aya

na

nkh

usu

s

meningkat

signifikan.

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•P

ro

gra

mW

aja

rD

ikd

as

9ta

hu

n

me

nye

rta

ka

nh

am

pir

se

lu

ru

hp

ese

rta

did

ik

usia

se

ko

la

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

TK

ata

uya

ng

se

de

ra

ja

t.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

lu

ar

bia

sa

pa

da

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

ata

up

en

did

ika

nIn

klu

si.

•A

kse

sp

ad

ap

en

did

ika

nL

aya

na

nkh

usu

s

meningkat

signifikan.

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

Akse

s

•P

ro

gra

mtu

nta

sW

aja

rD

ikd

as

9ta

hu

nte

rca

pa

i.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

pe

nd

id

ika

n

me

ne

ng

ah

.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

TK

ata

u

ya

ng

se

de

ra

ja

t.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

lu

ar

bia

sa

pa

da

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

ata

up

en

did

ika

n

In

klu

si.

•A

kse

sp

ad

ap

en

did

ika

nL

aya

na

nkh

usu

s

meningkat

signifikan.

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•P

ro

gra

mW

aja

rD

ikd

as

9ta

hu

n

me

nye

rta

ka

nh

am

pir

se

lu

ru

hp

ese

rta

did

ik

usia

se

ko

la

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

TK

ata

uya

ng

se

de

ra

ja

t.

•M

en

in

gka

tn

ya

pa

rtisip

asip

ese

rta

did

ik

lu

ar

bia

sa

pa

da

pe

nd

id

ika

nlu

ar

bia

sa

ata

up

en

did

ika

nIn

klu

si.

•A

kse

sp

ad

ap

en

did

ika

nL

aya

na

nkh

usu

s

meningkat

signifikan.

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

52

02

0-

20

25

20

15

-2

02

0

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

PM

PTK

104

Page 122: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

h

ke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hb

erta

ra

f

re

gio

na

l/O

EC

Dp

ad

ase

tia

pje

nja

ng

da

nje

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n,

da

n

ke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ari

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

n

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

ri

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

n

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

si

OE

CD

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

tsig

nifika

nka

re

na

du

ku

ng

an

te

na

ga

pe

nd

id

ik

ya

ng

me

ma

da

i.

•P

en

did

ika

nb

erb

asis

IC

T/T

VE

du

ka

si

me

nin

gka

tsig

nifika

nd

en

ga

nd

uku

ng

an

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nya

ng

me

ma

da

i.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

h

sig

nifika

nke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K,

de

ng

an

pe

rg

ese

ra

np

erim

ba

ng

an

pe

nd

id

ik

da

n

te

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nS

MA

dib

an

din

gS

MK

ya

ng

pro

po

rsio

na

l.

• •

- -

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rla

ksa

na

nya

siste

mke

se

ja

hte

ra

an

pe

nd

id

ik

me

nu

ru

tU

UG

uru

da

nD

ose

np

ad

ase

lu

ru

h

pe

nd

id

ik.

•Te

re

alisa

sika

nn

ya

siste

mp

en

gh

arg

aa

n

pe

nd

id

ik

ya

ng

se

su

aiU

UG

uru

da

nD

ose

n

pa

da

se

lu

ru

hp

en

did

ik

ya

ng

be

rh

ak

me

mp

ero

le

hn

ya

.

•Te

rla

ksa

na

nya

siste

mp

erlin

du

ng

an

ya

ng

se

su

aid

en

ga

nU

UG

uru

da

nD

ose

np

ad

a

se

lu

ru

hp

en

did

ik.

•S

elu

ru

hp

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

n

me

me

nu

hiU

UG

uru

da

nD

ose

nse

rta

SN

P.

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

h

ke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hb

erta

ra

f

re

gio

na

lp

ad

ase

tia

pje

nja

ng

da

nje

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n,

da

n

ke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ari

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

n

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

ri

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

n

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sire

gio

na

l

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

tsig

nifika

nka

re

na

du

ku

ng

an

te

na

ga

pe

nd

id

ik

ya

ng

me

ma

da

i.

•P

en

did

ika

nb

erb

asis

IC

T/T

VE

du

ka

si

me

nin

gka

tsig

nifika

nd

en

ga

nd

uku

ng

an

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nya

ng

me

ma

da

i.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

h

sig

nifika

nke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K,

de

ng

an

pe

rg

ese

ra

np

erim

ba

ng

an

pe

nd

id

ik

da

n

te

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nS

MA

dib

an

din

gS

MK

ya

ng

pro

po

rsio

na

l.

- -

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rla

ksa

na

nya

siste

mke

se

ja

hte

ra

an

pe

nd

id

ik

me

nu

ru

tU

UG

uru

da

nD

ose

np

ad

ase

ba

gia

n

be

sa

rp

en

did

ik.

•Te

re

alisa

sika

nn

ya

siste

mp

en

gh

arg

aa

n

pe

nd

id

ik

ya

ng

se

su

aiU

UG

uru

da

nD

ose

n

pa

da

se

ba

gia

nb

esa

rp

en

did

ik

ya

ng

be

rh

ak

me

mp

ero

le

hn

ya

.

•Te

rla

ksa

na

nya

siste

mp

erlin

du

ng

an

ya

ng

se

su

aid

en

ga

nU

UG

uru

da

nD

ose

np

ad

a

se

ba

gia

nb

esa

rp

en

did

ik.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rp

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nm

em

en

uh

iU

UG

uru

da

nD

ose

n

se

rta

SN

P.

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

h

ke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hb

erta

ra

f

In

te

rn

asio

na

lp

ad

ase

tia

pje

nja

ng

da

nje

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n,

da

n

ke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ari

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

n

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

ri

BA

N-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

n

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

elu

ru

hse

ko

la

hm

ela

ksa

na

ka

nku

riku

lu

m

be

rb

asis

ko

mp

ete

nsid

en

ga

nd

uku

ng

an

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nya

ng

me

ma

da

i.

•R

ata

-ra

ta

sko

ru

jia

nn

asio

na

lm

en

in

gka

t

sig

nifika

n,

ka

re

na

du

ku

ng

an

te

na

ga

pe

nd

id

ik

ya

ng

me

ma

da

i.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

tsig

nifika

nka

re

na

du

ku

ng

an

te

na

ga

pe

nd

id

ik

ya

ng

me

ma

da

i.

•P

en

did

ika

nb

erb

asis

IC

T/T

VE

du

ka

si

me

nin

gka

tsig

nifika

nd

en

ga

nd

uku

ng

an

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nya

ng

me

ma

da

i.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

h

sig

nifika

nke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K,

de

ng

an

pe

rg

ese

ra

np

erim

ba

ng

an

pe

nd

id

ik

da

n

te

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nS

MA

dib

an

din

gS

MK

ya

ng

pro

po

rsio

na

l.

- - -

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rb

an

gu

nn

ya

siste

mke

se

ja

hte

ra

an

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

n.

•Te

rla

ksa

na

nya

siste

mke

se

ja

hte

ra

an

pe

nd

id

ik

me

nu

ru

t

UU

Gu

ru

da

nD

ose

np

ad

ase

ba

gia

nsig

nifika

np

en

did

ik.

•Te

rb

an

gu

nn

ya

siste

mp

en

gh

arg

aa

nse

su

aid

en

ga

nU

U

Gu

ru

da

nD

ose

n,

da

nte

re

alisa

sika

nn

ya

pe

ng

ha

rg

aa

n

te

rse

bu

tp

ad

ase

ba

gia

nse

ba

gia

nb

esa

rp

en

did

ik

ya

ng

be

rh

ak

me

mp

ero

le

hn

ya

.

•Te

rb

an

gu

nn

ya

siste

mp

erlin

du

ng

an

ya

ng

se

su

aid

en

ga

n

UU

Gu

ru

da

nD

ose

n,

da

nte

rla

ksa

na

nya

Siste

m

pe

rlin

du

ng

an

te

rse

bu

tp

ad

ase

ba

gia

nb

esa

rp

en

did

ik.

•Te

rw

uju

dn

ya

Sta

nd

ar

Ko

mp

ete

nsid

an

Siste

mse

rtifika

si

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nya

ng

se

su

aid

en

ga

n

SN

P.

•S

eb

ag

ia

nsig

nifika

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

n

me

me

nu

hiU

UG

uru

da

nD

ose

nse

rta

SN

P.

•Ju

mla

hK

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

milikise

ko

la

hke

ju

ru

an

be

rb

asis

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

en

in

gka

tsig

nifika

n,

da

n

ke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•Ju

mla

hp

ro

vin

siya

ng

me

milikise

ko

la

hrin

tisa

nu

ntu

k

be

rta

ra

fIn

te

rn

asio

na

lp

ad

ase

tia

pje

nja

ng

da

nje

nis

pe

nd

id

ika

nm

en

in

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

sid

ariB

AN

-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eko

la

hya

ng

me

mp

ero

le

ha

kre

dita

siA

da

riB

AN

-S

/M

me

nin

gka

tsig

nifika

n,

da

nke

bu

tu

ha

np

en

did

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nn

ya

te

rp

en

uh

i.

•S

eb

ag

ia

nb

esa

rse

ko

la

hm

ela

ksa

na

ka

nku

riku

lu

m

be

rb

asis

ko

mp

ete

nsid

en

ga

nd

uku

ng

an

pe

nd

id

ik

da

n

te

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nya

ng

me

ma

da

i.

•R

ata

-ra

ta

sko

ru

jia

nn

asio

na

lm

en

in

gka

tsig

nifika

n,

ka

re

na

du

ku

ng

an

te

na

ga

pe

nd

id

ik

ya

ng

me

ma

da

i.

•K

em

am

pu

an

be

rb

ah

asa

asin

gp

ese

rta

did

ik

me

nin

gka

t

sig

nifika

nka

re

na

du

ku

ng

an

te

na

ga

pe

nd

id

ik

ya

ng

me

ma

da

i.

•P

en

did

ika

nb

erb

asis

IC

T/T

VE

du

ka

sim

en

in

gka

tsig

nifika

n

de

ng

an

du

ku

ng

an

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

n

ya

ng

me

ma

da

i.

•P

erb

an

din

ga

nju

mla

hS

MA

:S

MK

be

ru

ba

hsig

nifika

n

ke

ara

hse

ma

kin

ba

nya

kn

ya

SM

K,

de

ng

an

pe

rg

ese

ra

n

pe

rim

ba

ng

an

pe

nd

id

ik

da

nte

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

nS

MA

dib

an

din

gS

MK

ya

ng

pro

po

rsio

na

l.

-

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

PM

PTK

105

Page 123: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

rogram

peningkatan

kualifikasi

akadem

ik,kom

petensikejuruan,dan

profesionalism

ependidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuaidengan

UU

Guru

dan

Dosen

serta

SN

P.

•B

enchm

arking

kualifikasiakadem

ik,

kom

petensikejuruan,

dan

profesionalism

ependidik

dan

tenaga

pendidikan

dengan

negera

-negara

OE

CD

ya

ng

pe

nd

id

ika

nn

ya

ba

ik.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

rogram

peningkatan

kualifikasi

akadem

ik,kom

petensikejuruan,dan

profesionalism

ependidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuaidengan

UU

Guru

dan

Dosen

serta

SN

P.

•B

enchm

arking

kualifikasiakadem

ik,

kom

petensikejuruan,

dan

profesionalism

ependidik

dan

tenaga

pendidikan

dengan

negera

-negara

regionalyang

pendidikannya

baik.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

rogram

peningkatan

kualifikasi

akadem

ik,kom

petensikejuruan,dan

profesionalism

ependidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuaidengan

UU

Guru

dan

Dosen

serta

SN

P.

•P

rogram

Peningkatan

kesejahteraan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

mem

enuhiU

UG

uru

dan

Dosen.

•P

rogram

Peningkatan

penghargaan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

mem

enuhiU

UG

uru

dan

Dosen.

•P

rogram

Peningkatan

perlindungan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

mem

enuhiU

UG

uru

dan

Dosen.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

rogram

peningkatan

kualifikasiakadem

ik,

kom

petensikejuruan,

dan

profesionalism

e

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuai

dengan

UU

Guru

dan

Dosen

serta

SN

P.

•P

engem

bangan

sistem

kesejahteraan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

mem

enuhiU

U

Guru

dan

Dosen

.

•P

engem

bangan

sistem

penghargaan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

mem

enuhiU

U

Guru

dan

Dosen

.

•P

engem

bangan

sistem

perlindungan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

mem

enuhiU

U

Guru

dan

Dosen

.

Akses

•P

rogram

rekrutm

en

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuaiS

NP

dan

UU

Guru

dan

Dosen

serta

yang

sesuai

dengan

standar

regionalatau

OE

CD

.

•P

rogram

redistribusipendidik

dan

tenaga

kependidikan

darikaw

asan

perkotaan

ke

pedesaan

sehingga

tercapaiperim

bangan

yang

baik.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

pada

SLB

.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

layanan

khusus.

Akses

•P

rogram

rekrutm

en

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuaiS

NP

dan

UU

Guru

dan

Dosen

serta

yang

sesuai

dengan

standar

regional.

•P

rogram

redistribusipendidik

dan

tenaga

kependidikan

darikaw

asan

perkotaan

ke

pedesaan

sehingga

tercapaiperim

bangan

yang

baik.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

pada

SLB

.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

layanan

khusus.

Akses

•P

rogram

rekrutm

en

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuaiS

NP

dan

UU

Guru

dan

Dosen.

•P

rogram

redistribusipendidik

dan

tenaga

kependidikan

darikaw

asan

perkotaan

ke

pedesaan

sehingga

tercapai

perim

bangan

yang

baik.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

pada

SLB

.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

layanan

khusus.

Akses

•P

engem

bangan

rencana

kebutuhan

dan

strategi

rekrutm

en

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

.

•P

rogram

redistribusipendidik

dan

tenaga

kependidikan

darikaw

asan

perkotaan

ke

pedesaan

sehingga

tercapaiperim

bangan

yang

ba

ik.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

pada

SLB

.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

layanan

khusus.

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

PE

MB

AN

GU

NA

N

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•K

ualitas

pelayanan

Ditjen

PM

PT

K

meningkatsignifikan.

•Tata

kelola

Ditjen

PM

PT

Km

eningkat

signifikan.

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•K

ualitas

pelayanan

Ditjen

PM

PT

K

berstandar

OE

CD

.

•Tata

kelola

Ditjen

PM

PT

Kberstandar

OE

CD

.

20

20

-2

02

5

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•K

ualitas

pelayanan

Ditjen

PM

PT

K

berstandar

regional.

•Tata

kelola

Ditjen

PM

PT

Kberstandar

regional.

20

15

-2

02

0

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•P

engelolaan

pendidikan

diD

itjen

PM

PT

K

berbasis

IC

Tyang

handal.

•K

ualitas

pelayanan

Ditjen

PM

PT

Km

eningkat

signifikan.

•Tata

kelola

Ditjen

PM

PT

Km

eningkat

signifikan.

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

rogram

peningkatan

kualifikasi

akadem

ik,kom

petensikejuruan,dan

profesionalism

ependidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuaidengan

UU

Guru

dan

Dosen

serta

SN

P.

•B

enchm

arking

kualifikasiakadem

ik,

kom

petensikejuruan,

dan

profesionalism

ependidik

dan

tenaga

pendidikan

dengan

negera

-negara

regionalyang

pendidikannya

baik.

Akses

•P

rogram

rekrutm

en

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

yang

sesuaiS

NP

dan

UU

Guru

dan

Dosen

serta

yang

sesuai

dengan

standar

regional.

•P

rogram

redistribusipendidik

dan

tenaga

kependidikan

darikaw

asan

perkotaan

ke

pedesaan

sehingga

tercapaiperim

bangan

yang

baik.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

pada

SLB

.

•P

rogram

pem

enuhan

kebutuhan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan

layanan

khusus.

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

PM

PTK

106

Page 124: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

nP

MP

TK

<0

,0

1%

da

rio

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

01

%.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

nP

MP

TK

<0

,1

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

1%

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•1

00

%L

PM

Pm

em

pe

ro

le

hIS

O9

00

1.

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

nP

MP

TK

<0

,3

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

5%

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•S

IM

be

rb

asis

IC

Td

iD

itje

nP

MP

TK

diin

sta

la

sika

n

da

nb

ero

pe

ra

sise

rta

be

rfu

ng

sid

en

ga

nb

aik.

•D

itje

nP

MP

TK

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1.

•S

em

ua

PP

PG

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1.

•5

0%

LP

MP

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1.

•M

ula

iTA

20

07

te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

n

PM

PT

K<

0,5

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,1

%.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

sta

nd

ar

re

gio

na

lm

en

ca

pa

i1

00

%.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

sta

nd

ar

OE

CD

me

nca

pa

i5

0%

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

ku

alifika

sia

ka

de

mik

da

nm

em

iliki

se

rtifika

tp

ro

fe

sip

en

did

ik

ya

ng

se

su

ai

de

ng

an

UU

Gu

ru

da

nD

ose

nse

rta

SN

P

me

nca

pa

i1

00

%.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

sta

nd

ar

re

gio

na

lm

en

ca

pa

i5

0%

.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ke

ju

ru

an

ya

ng

me

miliki

se

rtifika

tko

mp

ete

nsim

en

ca

pa

i1

00

%.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

ke

se

ja

hte

ra

an

nya

te

la

hm

em

en

uh

iU

UG

uru

da

nD

ose

n

me

nca

pa

i1

00

%.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

mp

ero

le

h

pe

ng

ha

rg

aa

nse

su

aiU

UG

uru

da

n

Do

se

nm

en

ca

pa

i1

00

%d

ariya

ng

be

rh

ak.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

mp

ero

le

h

pe

rlin

du

ng

an

se

su

aiU

UG

uru

da

n

Do

se

nm

en

ca

pa

i1

00

%d

ariya

ng

be

rh

ak.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

ku

alifika

sia

ka

de

mik

da

nm

em

iliki

se

rtifika

tp

ro

fe

sip

en

did

ik

ya

ng

se

su

ai

de

ng

an

UU

Gu

ru

da

nD

ose

nse

rta

SN

P

me

nca

pa

i7

0%

un

tu

kP

AU

D,

70

%u

ntu

k

SD

/S

DL

B,

95

%u

ntu

kS

MP

/S

MP

LB

,d

an

10

0%

un

tu

kS

MA

/S

MK

/S

ML

B.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ke

ju

ru

an

ya

ng

me

miliki

se

rtifika

tko

mp

ete

nsim

en

ca

pa

i7

0%

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

ke

se

ja

hte

ra

an

nya

te

la

h

me

me

nu

hiU

UG

uru

da

nD

ose

nm

en

ca

pa

i1

0%

un

tu

kP

AU

D,

10

%u

ntu

kS

D/S

DL

B,

20

%u

ntu

k

SM

P/S

MP

LB

,d

an

30

%u

ntu

kS

MA

/S

MK

/S

ML

B.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

mp

ero

le

hp

en

gh

arg

aa

n

se

su

aiU

UG

uru

da

nD

ose

nm

en

ca

pa

i6

0%

da

ri

ya

ng

be

rh

ak.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

mp

ero

le

hp

erlin

du

ng

an

se

su

aiU

UG

uru

da

nD

ose

nm

en

ca

pa

i6

0%

da

ri

ya

ng

be

rh

ak.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hiku

alifika

si

aka

de

mik

da

nm

em

ilikise

rtifika

tp

ro

fe

sip

en

did

ik

ya

ng

se

su

aid

en

ga

nU

UG

uru

da

nD

ose

nse

rta

SN

Pm

en

ca

pa

i1

0%

un

tu

kP

AU

D,

10

%u

ntu

k

SD

/S

DL

B,

20

%u

ntu

kS

MP

/S

MP

LB

,d

an

30

%

un

tu

kS

MA

/S

MK

/S

ML

B.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ke

ju

ru

an

ya

ng

me

milikise

rtifika

t

ko

mp

ete

nsim

en

ca

pa

i1

5%

.

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

nP

MP

TK

<0

,0

1%

da

rio

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

01

%.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

nP

MP

TK

<0

,1

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

1%

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•1

00

%L

PM

Pm

em

pe

ro

le

hIS

O9

00

1.

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

nP

MP

TK

<0

,3

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

5%

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•S

IM

be

rb

asis

IC

Td

iD

itje

nP

MP

TK

diin

sta

la

sika

n

da

nb

ero

pe

ra

sise

rta

be

rfu

ng

sid

en

ga

nb

aik.

•D

itje

nP

MP

TK

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1.

•S

em

ua

PP

PG

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1.

•5

0%

LP

MP

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1.

•M

ula

iTA

20

07

te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diD

itje

n

PM

PT

K<

0,5

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,1

%.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

sta

nd

ar

re

gio

na

lm

en

ca

pa

i1

00

%.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

sta

nd

ar

OE

CD

me

nca

pa

i5

0%

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

ku

alifika

sia

ka

de

mik

da

nm

em

iliki

se

rtifika

tp

ro

fe

sip

en

did

ik

ya

ng

se

su

ai

de

ng

an

UU

Gu

ru

da

nD

ose

nse

rta

SN

P

me

nca

pa

i1

00

%.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

sta

nd

ar

re

gio

na

lm

en

ca

pa

i5

0%

.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ke

ju

ru

an

ya

ng

me

miliki

se

rtifika

tko

mp

ete

nsim

en

ca

pa

i1

00

%.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

ke

se

ja

hte

ra

an

nya

te

la

hm

em

en

uh

iU

UG

uru

da

nD

ose

n

me

nca

pa

i1

00

%.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

mp

ero

le

h

pe

ng

ha

rg

aa

nse

su

aiU

UG

uru

da

n

Do

se

nm

en

ca

pa

i1

00

%d

ariya

ng

be

rh

ak.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

mp

ero

le

h

pe

rlin

du

ng

an

se

su

aiU

UG

uru

da

n

Do

se

nm

en

ca

pa

i1

00

%d

ariya

ng

be

rh

ak.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hi

ku

alifika

sia

ka

de

mik

da

nm

em

iliki

se

rtifika

tp

ro

fe

sip

en

did

ik

ya

ng

se

su

ai

de

ng

an

UU

Gu

ru

da

nD

ose

nse

rta

SN

P

me

nca

pa

i7

0%

un

tu

kP

AU

D,

70

%u

ntu

k

SD

/S

DL

B,

95

%u

ntu

kS

MP

/S

MP

LB

,d

an

10

0%

un

tu

kS

MA

/S

MK

/S

ML

B.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ke

ju

ru

an

ya

ng

me

miliki

se

rtifika

tko

mp

ete

nsim

en

ca

pa

i7

0%

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

ke

se

ja

hte

ra

an

nya

te

la

h

me

me

nu

hiU

UG

uru

da

nD

ose

nm

en

ca

pa

i1

0%

un

tu

kP

AU

D,

10

%u

ntu

kS

D/S

DL

B,

20

%u

ntu

k

SM

P/S

MP

LB

,d

an

30

%u

ntu

kS

MA

/S

MK

/S

ML

B.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

mp

ero

le

hp

en

gh

arg

aa

n

se

su

aiU

UG

uru

da

nD

ose

nm

en

ca

pa

i6

0%

da

ri

ya

ng

be

rh

ak.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

mp

ero

le

hp

erlin

du

ng

an

se

su

aiU

UG

uru

da

nD

ose

nm

en

ca

pa

i6

0%

da

ri

ya

ng

be

rh

ak.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ya

ng

me

me

nu

hiku

alifika

si

aka

de

mik

da

nm

em

ilikise

rtifika

tp

ro

fe

sip

en

did

ik

ya

ng

se

su

aid

en

ga

nU

UG

uru

da

nD

ose

nse

rta

SN

Pm

en

ca

pa

i1

0%

un

tu

kP

AU

D,

10

%u

ntu

k

SD

/S

DL

B,

20

%u

ntu

kS

MP

/S

MP

LB

,d

an

30

%

un

tu

kS

MA

/S

MK

/S

ML

B.

•Ju

mla

hp

en

did

ik

ke

ju

ru

an

ya

ng

me

milikise

rtifika

t

ko

mp

ete

nsim

en

ca

pa

i1

5%

.

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

PM

PTK

107

Page 125: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Akse

s

•A

PK

PA

UD

me

nin

gka

tsig

nifika

n

•T

in

gka

tm

ele

ka

ksa

ra

me

nin

gka

t

sig

nifika

n

•D

isp

arita

sp

erse

nta

se

bu

ta

aksa

ra

antara

laki-lakidan

perem

puan

menurun

signifikan.

•T

in

gka

tp

artisip

asip

ad

ap

ro

gra

mp

ake

t

A,

Bdan

Cm

eningkat

signifikan.

•T

in

gka

tp

artisip

asip

ad

ap

en

did

ika

nlife

skillm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

un

gg

ula

nn

asio

na

l/re

gio

na

l/O

EC

D

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

me

me

nu

hiS

NP

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

me

ne

ra

pka

np

em

be

la

ja

ra

nb

erb

asis

IC

T

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

un

gg

ula

nn

asio

na

ld

an

re

gio

na

l

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

me

me

nu

hiS

NP

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

me

ne

ra

pka

np

em

be

la

ja

ra

nb

erb

asis

IC

T

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

un

gg

ula

nn

asio

na

lm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

me

me

nu

hiS

NP

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

me

ne

ra

pka

np

em

be

la

ja

ra

nb

erb

asis

IC

T

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

hu

ng

gu

la

n

nasionalm

eningkat

signifikan.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

hm

em

en

uh

iS

NP

meningkat

signifikan.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

hm

en

era

pka

n

pem

belajaran

berbasis

IC

Tm

eningkat

signifikan.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nP

LS

be

rsta

nd

ar

OE

CD

.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nP

LS

be

rsta

nd

ar

OE

CD

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nP

LS

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nP

LS

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nP

LS

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nP

LS

me

nin

gka

t

sig

nifika

n.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•P

en

ge

lo

la

an

pe

nd

id

ika

nd

iD

itje

nP

LS

be

rb

asis

IC

Tya

ng

ha

nd

al.

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nP

LS

me

nin

gka

t

signifikan.

•Tata

kelola

Ditjen

PLS

meningkat

signifikan.

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•A

PK

PA

UD

me

nin

gka

tsig

nifika

n

•T

in

gka

tm

ele

ka

ksa

ra

me

nin

gka

t

sig

nifika

n

•D

isp

arita

sp

erse

nta

se

bu

ta

aksa

ra

antara

laki-lakidan

perem

puan

menurun

signifikan.

•T

in

gka

tp

artisip

asip

ad

ap

ro

gra

mp

ake

t

A,

Bdan

Cm

eningkat

signifikan.

•T

in

gka

tp

artisip

asip

ad

ap

en

did

ika

nlife

skillm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

2020

-2025

2015

-2020

Akse

s

•A

PK

PA

UD

me

nin

gka

tsig

nifika

n

•T

in

gka

tm

ele

ka

ksa

ra

me

nin

gka

tsig

nifika

n

•D

isparitas

persentase

buta

aksara

antara

laki-laki

da

np

ere

mp

ua

nm

en

uru

nsig

nifika

n.

•T

in

gka

tp

artisip

asip

ad

ap

ro

gra

mp

ake

tA

,B

da

n

Cm

eningkat

signifikan.

•T

in

gka

tp

artisip

asip

ad

ap

en

did

ika

nlife

skill

meningkat

signifikan.

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Ju

mla

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

un

gg

ula

nn

asio

na

ld

an

re

gio

na

l

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

me

me

nu

hiS

NP

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

•S

atu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h

me

ne

ra

pka

np

em

be

la

ja

ra

nb

erb

asis

IC

T

me

nin

gka

tsig

nifika

n.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nD

itje

nP

LS

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ditje

nP

LS

be

rsta

nd

ar

re

gio

na

l.

Akse

s

•A

PK

PA

UD

me

nin

gka

tsig

nifika

n

•T

in

gka

tm

ele

ka

ksa

ra

me

nin

gka

t

sig

nifika

n

•D

isp

arita

sp

erse

nta

se

bu

ta

aksa

ra

antara

laki-lakidan

perem

puan

menurun

signifikan.

•T

in

gka

tp

artisip

asip

ad

ap

ro

gra

mp

ake

t

A,

Bdan

Cm

eningkat

signifikan.

•T

in

gka

tp

artisip

asip

ad

ap

en

did

ika

nlife

skillm

en

in

gka

tsig

nifika

n.

• •

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

PLS

108

Page 126: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gS

PI

Ditje

nP

LS

de

ng

an

ne

ga

ra

OE

CD

.

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gku

alita

s

pe

la

ya

na

nd

iD

itje

nP

LS

de

ng

an

ne

ga

ra

OE

CD

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gS

PI

Ditje

nP

LS

de

ng

an

Sin

ga

pu

ra

ata

un

eg

ara

re

gio

na

l

lainnya

yang

SP

I-nya

baik.

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gku

alita

s

pe

la

ya

na

nd

iD

itje

nP

LS

de

ng

an

Sin

ga

pu

ra

ata

un

eg

ara

re

gio

na

lla

in

nya

ya

ng

ku

alita

sp

ela

ya

na

np

en

did

ika

nn

ya

ba

ik.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•P

en

ge

mb

an

ga

nS

PI

ya

ng

ha

nd

ald

i

Ditje

nP

LS

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nku

alita

s

pe

la

ya

na

nd

iD

itje

nP

LS

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nIC

Tb

ase

d

ad

min

istra

tio

n

•P

en

ge

mb

an

ga

nS

PI

ya

ng

ha

nd

ald

iD

itje

nP

LS

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nku

alita

sp

ela

ya

na

nd

iD

itje

n

PL

S.

ne

ga

ra

OE

CD

ya

ng

pe

nd

id

ika

n

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gp

en

ja

min

an

mu

tu

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

hd

en

ga

n

ne

ga

ra-

lu

ar

se

ko

la

hn

ya

ba

ik.

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gp

em

be

la

ja

ra

n

be

rb

asis

IC

Tp

ad

asa

tu

an

pe

nd

id

ika

n

lu

ar

se

ko

la

hd

en

ga

nn

eg

ara

-n

eg

ara

OE

CD

yang

pem

belajaran

IC

T-nya

ba

gu

s.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gp

en

ja

min

an

mu

tu

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

hd

en

ga

n

Ta

iw

an

ata

un

eg

ara

re

gio

na

lla

in

nya

ya

ng

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

hn

ya

ba

ik.

•P

ro

gra

mb

en

ch

ma

rkin

gp

em

be

la

ja

ra

n

be

rb

asis

IC

Tp

ad

asa

tu

an

pe

nd

id

ika

n

lu

ar

se

ko

la

hd

en

ga

nTa

iw

an

ata

u

ne

ga

ra

re

gio

na

lla

in

nya

ya

ng

pem

belajaran

IC

T-nya

bagus.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mp

en

ja

min

an

mu

tu

pe

nd

id

ika

n

lu

ar

se

ko

la

h.

•P

ro

gra

mp

em

be

la

ja

ra

nb

erb

asis

IC

T

pa

da

sa

tu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•P

ro

gra

mp

en

ja

min

an

mu

tu

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h.

•P

ro

gra

mp

em

be

la

ja

ra

nb

erb

asis

IC

Tp

ad

asa

tu

an

pe

nd

id

ika

nlu

ar

se

ko

la

h.

Akse

s

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

na

kse

sP

AU

D.

•P

ro

gra

mp

em

be

ra

nta

sa

nb

uta

aksa

ra

,

te

ru

ta

ma

pe

re

mp

ua

n.

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

np

ake

tA

,B

da

nC

.

•P

ro

gra

mp

en

did

ika

nlife

skill.

Akse

s

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

na

kse

sP

AU

D.

•P

ro

gra

mp

em

be

ra

nta

sa

nb

uta

aksa

ra

,

te

ru

ta

ma

pe

re

mp

ua

n.

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

np

ake

tA

,B

da

nC

.

•P

ro

gra

mp

en

did

ika

nlife

skill.

Akse

s

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

na

kse

sP

AU

D.

•P

ro

gra

mp

em

be

ra

nta

sa

nb

uta

aksa

ra

,

te

ru

ta

ma

pe

re

mp

ua

n.

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

np

ake

tA

,B

da

nC

.

•P

ro

gra

mp

en

did

ika

nlife

skill.

Akse

s

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

na

kse

sP

AU

D.

•P

ro

gra

mp

em

be

ra

nta

sa

nb

uta

aksa

ra

,te

ru

ta

ma

pe

re

mp

ua

n.

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

np

ake

tA

,B

da

nC

.

•P

ro

gra

mp

en

did

ika

nlife

skill.

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

PE

MB

AN

GU

NA

N

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

PLS

109

Page 127: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

pengelolaan

keuangan

diD

itjen

PLS

<0,01%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,001

%.

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

pengelolaan

keuangan

diD

itjen

PLS

<

0,1%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,01

%.

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•Tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

pengelolaan

keuangan

diD

itjen

PLS

<0,3%

dariobjek

yang

diperiksa.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,05

%.

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•S

IM

berbasis

IC

TdiD

itjen

PLS

diinstalasikan

dan

be

ro

pe

ra

sise

rta

be

rfu

ng

sid

en

ga

nb

aik.

•D

itjen

PLS

mem

peroleh

IS

O9001.

•100%

BP

LS

Pm

em

peroleh

IS

O9001.

•M

ulaiTA

2007

tem

uan

BP

Ktentang

penyim

pangan

pengelolaan

keuangan

diD

itjen

PLS

<0,5%

dariobjek

yang

diperiksa

.

•P

enyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

<0,1

%.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•100%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al

10

satuan

pendidikan

luar

sekolah

unggulan.

•100%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al

2satuan

pendidikan

luar

sekolah

unggulan

tarafregional/O

EC

D.

•99%

satuan

pendidikan

luar

sekolah

mem

enuhiS

NP.

•70%

satuan

pendidikan

luar

sekolah

menerapkan

pem

belajaran

berbasis

IC

T.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•100%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al

4satuan

pendidikan

luar

sekolah

unggulan.

•50%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al1

satuan

pendidikan

luar

sekolah

unggulan

regional.

•95%

satuan

pendidikan

luar

sekolah

mem

enuhiS

NP.

•50%

satuan

pendidikan

luar

sekolah

menerapkan

pem

belajaran

berbasis

IC

T.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•100%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al

2satuan

pendidikan

luar

sekolah

unggulan.

•50%

satuan

pendidikan

luar

sekolah

mem

enuhiS

NP.

•20%

satuan

pendidikan

luar

sekolah

menerapkan

pem

belajaran

berbasis

IC

T.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•60%

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al1

satuan

pendidikan

luar

sekolah

unggulan

.

•10%

satuan

pendidikan

luar

sekolah

mem

enuhi

SN

P.

•1%

satuan

pendidikan

luar

sekolah

menerapkan

pem

belajaran

berbasis

IC

T.

Akses

•A

PK

PA

UD

mencapai95%

•D

isparitas

AP

KP

AU

Dantara

kab

dan

kota

tidak

menlebihi2

%

•T

ingkatm

elek

aksara

terjaga

pada

99%

•D

isparitas

persentase

buta

aksara

antara

laki-lakidan

perem

puan

0%

•P

endidikan

life

skillm

elayani95%

lulusan

SM

P/M

Ts

atau

SM

A/S

MK

/M

A

yang

tidak

melanjutkan.

Akse

s

•A

PK

PA

UD

me

nca

pa

i8

0%

•D

isp

arita

sA

PK

PA

UD

an

ta

ra

ka

bd

an

ko

ta

tid

ak

me

nle

bih

i2

%

•T

in

gka

tm

ele

ka

ksa

ra

me

nca

pa

i9

9%

•D

isp

arita

sp

erse

nta

se

bu

ta

aksa

ra

an

ta

ra

la

ki-

lakidan

perem

puan

0%

•Te

rla

ya

nin

ya

:1

00

%D

OS

D/M

Ip

ad

a

pro

gra

mP

ake

tA

,1

00

%ta

ma

ta

nS

D/M

iya

ng

tid

ak

me

la

nju

tka

nd

an

10

0%

DO

SM

P/M

Ts

pa

da

pro

gra

mP

ake

tB

,d

an

10

0%

DO

SM

P/M

Ts

da

n1

00

%ta

ma

ta

nS

MP

/M

Ts

ya

ng

tid

ak

me

la

nju

tka

np

ad

ap

ro

gra

mP

ake

tC

.

•P

en

did

ika

nlife

skillm

ela

ya

ni8

0%

lu

lu

sa

n

SM

P/M

Ts

ata

uS

MA

/S

MK

/M

Aya

ng

tid

ak

me

la

nju

tka

n.

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•A

PK

PA

UD

me

nca

pa

i6

0%

•D

isp

arita

sA

PK

PA

UD

an

ta

ra

ka

bd

an

ko

ta

tid

ak

me

nle

bih

i2

%

•T

in

gka

tm

ele

ka

ksa

ra

me

nca

pa

i9

8%

•D

isp

arita

sp

erse

nta

se

bu

ta

aksa

ra

an

ta

ra

la

ki-

lakidan

perem

puan

0%

•Te

rla

ya

nin

ya

:9

0%

DO

SD

/M

Ip

ad

ap

ro

gra

m

Pa

ke

tA

,9

5%

ta

ma

ta

nS

D/M

iya

ng

tid

ak

me

la

nju

tka

nd

an

95

%D

OS

MP

/M

Ts

pa

da

pro

gra

mP

ake

tB

,d

an

75

%D

OS

MP

/M

Ts

da

n

75

%ta

ma

ta

nS

MP

/M

Ts

ya

ng

tid

ak

me

la

nju

tka

np

ad

ap

ro

gra

mP

ake

tC

.

•P

en

did

ika

nlife

skillm

ela

ya

ni5

0%

lu

lu

sa

n

SM

P/M

Ts

ata

uS

MA

/S

MK

/M

Aya

ng

tid

ak

me

la

nju

tka

n.

-

Akses

•A

PK

PA

UD

mencapai40%

•D

isparitas

AP

KP

AU

Dantara

kabupaten

dan

kota

tidak

menlebihi11,04%

•T

ingkat

melek

aksara

mencapai95%

•D

isparitas

persentase

buta

aksara

antara

laki-laki

dan

perem

puan

dibaw

ah

3,0%

•Terlayaninya

:25

%D

OS

D/M

Ipada

program

Paket

A,50

%tam

atan

SD

/M

iyang

tidak

melanjutkan

dan

50

%D

OS

MP

/M

Ts

pada

program

Paket

B,

dan

25

%D

OS

MP

/M

Ts

50

%

ta

ma

ta

nS

MP

/M

Ts

ya

ng

tid

ak

me

la

nju

tka

np

ad

a

program

Paket

C.

•P

endidikan

life

skillm

elayani15%

lulusan

SM

P/M

Ts

ata

uS

MA

/S

MK

/M

Ayang

tidak

melanjutkan.

-

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Dit

jen

PLS

110

Page 128: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rfo

rm

ula

sika

nn

ya

re

ko

me

nd

asike

bija

ka

n

be

rb

asis

pe

ne

litia

nd

en

ga

ntin

gka

tm

utu

OE

CD

te

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nm

utu

,re

le

va

nsi,

da

nd

aya

sa

in

gP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

n

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

nm

on

ito

rin

gd

an

eva

lu

asi

be

rb

asis

pe

ne

litia

nd

en

ga

ntin

gka

tm

utu

OE

CD

ata

sim

ple

me

nta

siS

NP

ole

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

ise

lu

ru

hIn

do

ne

sia

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

en

ila

ia

nm

utu

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

lm

en

gg

un

aka

nm

od

el

PIS

A,T

IM

S,

PIR

LS

,E

AL

AS

,IN

AP.

•Te

rsu

su

nn

ya

usu

la

nB

SN

Pke

pa

da

Me

nd

ikn

as

me

ng

en

ai

SN

Pd

en

ga

ntin

gka

tm

utu

OE

CD

.

•Te

rw

uju

dn

ya

pe

do

ma

np

en

yu

su

na

nku

riku

lu

m

de

ng

an

tin

gka

tm

utu

OE

CD

ole

hB

SN

P.

•Te

rw

uju

dn

ya

pa

ke

t-p

ake

tso

alU

Nu

ntu

k

SD

/M

i,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

da

nS

MK

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

n

pe

me

ta

an

ha

silU

NS

D/M

I,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

da

nS

MK

.

•Te

rw

uju

dn

ya

mo

de

lp

en

ila

ia

na

da

ptif

un

tu

k1

0

mo

de

lte

sp

siko

lo

gid

an

mo

de

lp

en

ila

ia

n

be

la

ja

rp

ad

alim

aje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

Akse

s

•Te

rfo

rm

ula

sika

nn

ya

re

ko

me

nd

asi

ke

bija

ka

nb

erb

asis

pe

ne

litia

nte

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

AP

Kd

an

AP

MP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

n

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•Te

rfo

rm

ula

sika

nn

ya

re

ko

me

nd

asi

ke

bija

ka

nb

erb

asis

pe

ne

litia

nd

en

ga

n

tin

gka

tm

utu

OE

CD

te

nta

ng

pe

nin

gka

ta

n

da

np

em

era

ta

an

AP

Kd

an

AP

MP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

np

en

did

ika

n

me

ne

ng

ah

.

2020

-2025

Akse

s

•Te

rfo

rm

ula

sika

nn

ya

re

ko

me

nd

asi

ke

bija

ka

nb

erb

asis

pe

ne

litia

nd

en

ga

n

tin

gka

tm

utu

re

gio

na

lte

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

AP

Kd

an

AP

MP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

n

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rfo

rm

ula

sika

nn

ya

re

ko

me

nd

asike

bija

ka

n

be

rb

asis

pe

ne

litia

nd

en

ga

ntin

gka

tm

utu

re

gio

na

lte

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nm

utu

,re

le

va

nsi,

da

nd

aya

sa

in

gP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

n

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

nm

on

ito

rin

gd

an

eva

lu

asi

be

rb

asis

pe

ne

litia

nd

en

ga

ntin

gka

tm

utu

re

gio

na

la

ta

sim

ple

me

nta

siS

NP

ole

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

ise

lu

ru

hIn

do

ne

sia

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

en

ila

ia

nm

utu

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

lm

en

gg

un

aka

nm

od

el

PIS

A,T

IM

S,

PIR

LS

,E

AL

AS

,IN

AP..

•Te

rsu

su

nn

ya

usu

la

nB

SN

Pke

pa

da

Me

nd

ikn

as

me

ng

en

ai

SN

Pd

en

ga

ntin

gka

tm

utu

re

gio

na

l.

•Te

rw

uju

dn

ya

pe

do

ma

np

en

yu

su

na

nku

riku

lu

m

de

ng

an

tin

gka

tm

utu

re

gio

na

lo

le

hB

SN

P.

•Te

rw

uju

dn

ya

pa

ke

t-p

ake

tso

alU

Nu

ntu

k

SD

/M

i,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

da

nS

MK

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

n

pe

me

ta

an

ha

silU

NS

D/M

I,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

da

nS

MK

.

•Te

rw

uju

dn

ya

mo

de

lp

en

ila

ia

na

da

ptif

un

tu

k1

0

mo

de

lte

sp

siko

lo

gid

an

mo

de

lp

en

ila

ia

n

be

la

ja

rp

ad

alim

aje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

.

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rfo

rm

ula

sika

nn

ya

re

ko

me

nd

asike

bija

ka

n

be

rb

asis

pe

ne

litia

nte

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nm

utu

,

re

le

va

nsi,

da

nd

aya

sa

in

gP

AU

D,

pe

nd

id

ika

n

da

sa

r,

da

np

en

did

ika

nm

en

en

ga

h.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

nm

on

ito

rin

gd

an

eva

lu

asi

be

rb

asis

pe

ne

litia

na

ta

sim

ple

me

nta

siS

NP

ole

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

ise

lu

ru

hIn

do

ne

sia

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

en

ila

ia

nm

utu

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

lm

en

gg

un

aka

nm

od

el

PIS

A,T

IM

S,

PIR

LS

,E

AL

AS

,IN

AP.

•Te

rsu

su

nn

ya

usu

la

nB

SN

Pke

pa

da

Me

nd

ikn

as

me

ng

en

ai

pe

rb

aika

nS

NP.

•Te

rw

uju

dn

ya

pe

rb

aika

np

ed

om

an

pe

nyu

su

na

n

ku

riku

lu

mo

le

hB

SN

P.

•Te

rw

uju

dn

ya

pa

ke

t-p

ake

tso

alU

Nu

ntu

k

SD

/M

i,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

da

nS

MK

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

n

pe

me

ta

an

ha

silU

NS

D/M

I,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

da

nS

MK

.

•Te

rw

uju

dn

ya

mo

de

lp

en

ila

ia

na

da

ptif

un

tu

k

de

la

pa

nm

od

elte

sp

siko

lo

gid

an

mo

de

l

pe

nila

ia

nb

ela

ja

rp

ad

alim

aje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

-

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rfo

rm

ula

sika

nn

ya

re

ko

me

nd

asike

bija

ka

nb

erb

asis

pe

ne

litia

nte

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nm

utu

,re

le

va

nsi,

da

nd

aya

sa

in

gP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

np

en

did

ika

n

me

ne

ng

ah

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

nm

on

ito

rin

gd

an

eva

lu

asib

erb

asis

pe

ne

litia

na

ta

sim

ple

me

nta

siS

NP

ole

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

n

dise

lu

ru

hIn

do

ne

sia

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

en

ila

ia

nm

utu

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

l

me

ng

gu

na

ka

nm

od

elP

IS

A,T

IM

S,

PIR

LS

,E

AL

AS

,IN

AP.

•Te

rsu

su

nn

ya

usu

la

nB

SN

Pke

pa

da

Me

nd

ikn

as

me

ng

en

ai

sta

nd

ar

isi,

sta

nd

ar

ko

mp

ete

nsilu

lu

sa

n,sta

nd

ar

pro

se

s

pe

mb

ela

ja

ra

n,

sta

nd

ar

pe

nila

ia

n,

sta

nd

ar

te

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

n,sta

nd

ar

pe

ng

elo

la

an

,sta

nd

ar

sa

ra

na

da

n

pra

sa

ra

na

,d

an

sta

nd

ar

pe

mb

ia

ya

an

.

•Te

rw

uju

dn

ya

pe

do

ma

np

en

yu

su

na

nku

riku

lu

mya

ng

se

su

aiU

U2

0/2

00

3te

nta

ng

Sisd

ikn

as,

PP

19

/2

00

5

te

nta

ng

SN

P,

sta

nd

ar

ko

mp

ete

nsilu

lu

sa

n,

da

nsta

nd

ar

isi,o

le

hB

SN

P.

•Te

rw

uju

dn

ya

pa

ke

t-p

ake

tso

alU

Nu

ntu

kS

D/M

i,

SM

P/M

Ts

,S

MA

/M

A,

da

nS

MK

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

np

em

eta

an

ha

sil

UN

SD

/M

I,

SM

P/M

Ts

,S

MA

/M

A,

da

nS

MK

.

•Te

rw

uju

dn

ya

mo

de

lp

en

ila

ia

na

da

ptif

un

tu

ke

na

mm

od

el

te

sp

siko

lo

gid

an

mo

de

lp

en

ila

ia

nb

ela

ja

rp

ad

alim

a

je

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

,

,

Akse

s

•Te

rfo

rm

ula

sika

nn

ya

re

ko

me

nd

asike

bija

ka

n

be

rb

asis

pe

ne

litia

nte

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

AP

Kd

an

AP

MP

AU

D,

pe

nd

id

ika

n

da

sa

r,

da

np

en

did

ika

nm

en

en

ga

h.

,

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Balitb

ang

111

Page 129: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•D

isa

hka

nn

ya

UU

da

nP

Pp

en

did

ika

n

ya

ng

re

le

va

n.

•P

en

da

ya

gu

na

an

pa

ng

ka

la

nd

ata

da

n

in

fo

rm

asib

erb

asis

we

bu

ntu

k

pe

ru

mu

sa

nke

bija

ka

np

em

ba

ng

un

an

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

ld

ala

mra

ng

ka

pe

nin

gka

ta

nd

aya

sa

in

gre

gio

na

l

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nB

alitb

an

gb

ersta

nd

ar

re

gio

na

l.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ba

litb

an

gb

ersta

nd

ar

re

gio

na

l.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•D

isa

hka

nn

ya

UU

da

nP

Pp

en

did

ika

nya

ng

re

le

va

n.

•P

em

ba

ng

un

an

pa

ng

ka

la

nd

ata

da

nin

fo

rm

asi

be

rb

asis

we

bu

ntu

kp

eru

mu

sa

nke

bija

ka

n

pe

mb

an

gu

na

np

en

did

ika

nn

asio

na

l.

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nB

alitb

an

gm

en

in

gka

t

signifikan.

•Tata

kelola

Balitbang

meningkat

signifikan.

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sise

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hd

en

ga

ntin

gka

t

mu

tu

OE

CD

ole

hB

AN

-S

/M

.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

si

se

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hya

ng

up

to

da

te

da

n

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

id

en

ga

ntin

gka

t

mu

tu

OE

CD

ole

hB

AN

-P

T.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

up

to

da

te

da

nd

ite

rb

itka

nu

ntu

k

um

um

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

al

de

ng

an

tin

gka

tm

utu

OE

CD

ole

hB

AN

-P

NF.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

alya

ng

up

to

da

te

da

n

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rla

ksa

na

nya

la

ya

na

np

ro

fe

sio

na

l

pe

ng

em

ba

ng

an

ku

riku

lu

mp

ad

atin

gka

t

pro

vin

sid

an

ka

bu

pa

te

n/ko

ta

se

rta

un

it

te

rka

it

la

in

,a

ga

rp

en

did

ika

nd

ap

at

be

rsa

in

gp

ad

atin

gka

tin

te

rn

asio

na

l.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sise

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hd

en

ga

ntin

gka

t

mu

tu

re

gio

na

lo

le

hB

AN

-S

/M

.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

si

se

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hya

ng

up

to

da

te

da

n

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

id

en

ga

ntin

gka

t

mu

tu

re

gio

na

lo

le

hB

AN

-P

T.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

up

to

da

te

da

nd

ite

rb

itka

nu

ntu

k

um

um

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

al

de

ng

an

tin

gka

tm

utu

re

gio

na

lo

le

hB

AN

-P

NF.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

alya

ng

up

to

da

te

da

n

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rla

ksa

na

nya

la

ya

na

np

ro

fe

sio

na

l

pe

ng

em

ba

ng

an

ku

riku

lu

mp

ad

atin

gka

t

pro

vin

sid

an

ka

bu

pa

te

n/ko

ta

se

rta

un

it

te

rka

it

la

in

,a

ga

rp

en

did

ika

nd

ap

at

be

rsa

in

gp

ad

atin

gka

tA

SE

AN

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

se

ko

la

h/m

ad

ra

sa

ho

le

hB

AN

-S

/M

.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sise

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hya

ng

up

to

da

te

da

nd

ite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

pe

rg

uru

an

tin

gg

io

le

hB

AN

-P

T.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

up

to

da

te

da

nd

ite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

satuan

pendidikan

nonform

aloleh

BA

N-P

NF.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

n

no

nfo

rm

alya

ng

up

to

da

te

da

nd

ite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rla

ksa

na

nya

la

ya

na

np

ro

fe

sio

na

lp

en

ge

mb

an

ga

n

ku

riku

lu

mp

ad

atin

gka

ka

bu

pa

te

n/ko

ta

se

rta

un

it

te

rka

it

ya

ng

la

in

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•D

isa

hka

nn

ya

UU

da

nP

Pp

en

did

ika

n

ya

ng

re

le

va

n.

•P

en

da

ya

gu

na

an

pa

ng

ka

la

nd

ata

da

n

in

fo

rm

asib

erb

asis

we

bu

ntu

k

pe

ru

mu

sa

nke

bija

ka

np

em

ba

ng

un

an

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

da

la

mra

ng

ka

pe

nin

gka

ta

nin

te

rn

asio

na

l.

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nB

alitb

an

gb

ersta

nd

ar

OE

CD

.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ba

litb

an

gb

ersta

nd

ar

OE

CD

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•D

isa

hka

nn

ya

UU

da

nP

Pp

en

did

ika

n

ya

ng

re

le

va

n.

•P

en

da

ya

gu

na

an

pa

ng

ka

la

nd

ata

da

n

in

fo

rm

asib

erb

asis

we

bu

ntu

k

pe

ru

mu

sa

nke

bija

ka

np

em

ba

ng

un

an

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

l.

•K

ua

lita

sp

ela

ya

na

nB

alitb

an

gm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

•Ta

ta

ke

lo

la

Ba

litb

an

gm

en

in

gka

t

sig

nifika

n.

.

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sise

ko

la

h/m

ad

ra

sa

ho

le

hB

AN

-S

/M

.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

si

se

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hya

ng

up

to

da

te

da

n

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

io

le

hB

AN

-P

T.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

up

to

da

te

da

nd

ite

rb

itka

nu

ntu

k

um

um

.

•Te

rsu

su

nn

ya

la

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asil

akre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

alo

le

h

BA

N-P

NF.

•Te

rsu

su

nn

ya

dire

kto

ria

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

alya

ng

up

to

da

te

da

n

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•Te

rla

ksa

na

nya

la

ya

na

np

ro

fe

sio

na

l

pe

ng

em

ba

ng

an

ku

riku

lu

mp

ad

atin

gka

t

pro

vin

sid

an

ka

bu

pa

te

n/ko

ta

se

rta

un

it

te

rka

it

la

in

,d

ala

mra

ng

ka

pe

ng

ua

ta

n

la

ya

na

n

-

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Balitb

ang

112

Page 130: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•P

enelitian

kebijakan

berstandar

mutu

OE

CD

tentang

tata

kelola

dan

citra

publik

•P

rogram

benchm

arking

SP

I

Balitbang

dengan

negara

OE

CD

.

•P

rogram

benchm

arking

kualitas

pelayanan

diB

alitbang

dengan

negara

OE

CD

.

•P

endayagunaan

pangkalan

data

dan

inform

asipendidikan

berbasis

web

(padatidiksisw

eb)

dalam

rangka

peningkatan

daya

saing

in

te

rn

asio

na

l.

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•P

enelitian

kebijakan

berstandar

mutu

regionaltentang

tata

kelola

dan

citra

publik

•P

rogram

benchm

arking

SP

IB

alitbang

dengan

Singapura

atau

negara

regional

lainnya

yang

SP

I-nya

baik.

•P

rogram

benchm

arking

kualitas

pelayanan

di

Balitbang

dengan

Singapura

atau

negara

regionallainnya

yang

kualitas

pelayanan

pendidikannya

baik.

•P

endayagunaan

pangkalan

data

dan

inform

asipendidikan

berbasis

web

(padatidiksisw

eb)

dalam

rangka

peningkatan

daya

saing

regional.

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•P

enelitian

kebijakan

tentang

tata

kelola

dan

citra

publik

•P

enyusunan

draftR

PP

dan

RU

Uuntuk

diusulkan

kepada

Mendiknas.

•P

rogram

pengem

bangan

IC

Tbased

adm

inistration

•P

engem

bangan

SP

Iyang

handaldi

Balitbang

•P

rogram

peningkatan

kualitas

pelayanan

diB

alitbang.

•P

endayagunaan

pangkalan

data

dan

inform

asipendidikan

berbasis

web

(padatidiksisw

eb)

Tata

kelola/P

encitraan

Publik

•P

enelitian

kebijakan

tentang

tata

kelola

dan

citra

publik

•P

enyusunan

draftR

PP

dan

RU

Uuntuk

diu

su

lka

nke

pa

da

Me

nd

ikn

as.

•P

rogram

pengem

bangan

IC

Tbased

adm

inistration

•P

engem

bangan

SP

Iyang

handaldi

Balitbang

•P

rogram

peningkatan

kualitas

pelayanan

di

Balitbang.

•P

em

bangunan

pangkalan

data

dan

inform

asi

pe

nd

id

ika

nb

erb

asis

we

b(p

ad

atid

iksisw

eb

)

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

enelitian

kebijakan

berstandar

mutu

OE

CD

tentang

mutu/relevansi/daya

saing.

•P

enelitian

monitoring

dan

evaluasi

im

plem

entasiS

NP

•M

enfasilitasiB

SN

Pdalam

mengem

bangkan

standar

nasional

pendidikan

berstandar

mutu

OE

CD

.

•M

enfasilitasiB

AN

-S

/M

,B

AN

-P

T,dan

BA

N-P

NF

dalam

akreditasi

berstandar

mutu

OE

CD

terhadap

satuan

pendidikan.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

enelitian

kebijakan

berstandar

mutu

regionaltentang

mutu/relevansi/daya

saing.

•P

enelitian

monitoring

dan

evaluasi

im

plem

entasiS

NP

•M

enfasilitasiB

SN

Pdalam

mengem

bangkan

standar

nasionalpendidikan

berstandar

mutu

regional.

•M

enfasilitasiB

AN

-S

/M

,B

AN

-P

T,dan

BA

N-

PN

Fdalam

akreditasiberstandar

mutu

regionalterhadap

satuan

pendidikan.

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

enelitian

kebijakan

tentang

mutu/relevansi/daya

saing.

•P

enelitian

monitoring

dan

evaluasi

im

plem

entasiS

NP

•M

enfasilitasiB

SN

Pdalam

mengem

bangkan

standar

nasionalpendidikan

.

•M

enfasilitasiB

AN

-S

/M

,B

AN

-P

T,

dan

BA

N-

PN

Fdalam

akreditasisatuan

pendidikan

.

Akses

•P

enelitian

kebijakan

berstandar

mutu

OE

CD

tentang

akses

pendidikan

Akses

•P

enelitian

kebijakan

berstandar

mutu

regionaltentang

akses

pendidikan

Akses

•P

enelitian

kebijakan

tentang

akses

pendidikan

Akses

Penelitian

kebijakan

tentang

akses

pendidikan

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

PE

MB

AN

GU

NA

N

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

SA

SA

RA

N

PE

MB

AN

GU

NA

N

Mutu/R

elevansi/D

aya

Saing

•P

enelitian

kebijakan

tentang

mutu/relevansi/daya

saing.

•P

enelitian

monitoring

dan

evaluasi

im

plem

entasiS

NP

•M

enfasilitasiB

SN

Pdalam

mengem

bangkan

standar

nasional

pendidikan.

•M

enfasilitasiB

AN

-S

/M

,B

AN

-P

T,dan

BA

N-P

NF

dalam

akreditasisatuan

pendidikan.

-

-

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Balitb

ang

113

Page 131: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Akse

s

•R

eko

me

nd

asike

bija

ka

nb

ersta

nd

ar

mu

tu

re

gio

na

lke

pa

da

Me

nd

ikn

as

te

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

AP

Kd

an

AP

M

PA

UD

,p

en

did

ika

nd

asa

r,

da

np

en

did

ika

n

me

ne

ng

ah

,ya

ng

disa

mp

aika

nse

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

Akse

s

•R

eko

me

nd

asike

bija

ka

nke

pa

da

Me

nd

ikn

as

te

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

AP

Kd

an

AP

MP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

np

en

did

ika

n

me

ne

ng

ah

,ya

ng

disa

mp

aika

nse

tia

p

akh

ir

ta

hu

n.

Akse

s

•R

eko

me

nd

asike

bija

ka

nke

pa

da

Me

nd

ikn

as

te

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

AP

K

da

nA

PM

PA

UD

,p

en

did

ika

nd

asa

r,

da

n

pe

nd

id

ika

nm

en

en

ga

h,

ya

ng

disa

mp

aika

n

se

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Da

ya

Sa

in

gIn

te

rn

asio

na

lD

aya

Sa

in

gR

eg

io

na

lP

en

gu

ata

nP

ela

ya

na

nP

en

in

gka

ta

nK

ap

asita

s&

Mo

de

rn

isa

si

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

10

-2

01

5

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

20

20

-2

02

52

01

5-

20

20

20

05

–2

00

9P

ER

IO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Akse

s

•R

eko

me

nd

asike

bija

ka

nb

ersta

nd

ar

mu

tu

OE

CD

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

te

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nd

an

pe

me

ra

ta

an

AP

Kd

an

AP

MP

AU

D,

pe

nd

id

ika

n

da

sa

r,

da

np

en

did

ika

nm

en

en

ga

h,

ya

ng

disa

mp

aika

nse

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Balitb

ang

114

Page 132: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

• • • • • • • • • • • • • • •

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•R

eko

me

nd

asike

bija

ka

nke

pa

da

Me

nd

ikn

as

te

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nm

utu

,re

le

va

nsi,

da

nd

aya

sa

in

gP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

np

en

did

ika

n

me

ne

ng

ah

,ya

ng

disa

mp

aika

nse

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

•L

ap

ora

nm

on

ito

rin

gd

an

eva

lu

asiim

ple

me

nta

si

SN

Po

le

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

ise

lu

ru

h

In

do

ne

sia

,ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

•L

ap

ora

np

en

ila

ia

nm

utu

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

l

me

ng

gu

na

ka

nm

od

elP

IS

Ad

an

TIM

S,

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pd

ua

ta

hu

n.

•D

ih

asilka

nn

ya

usu

la

nsta

nd

ar

isi,

sta

nd

ar

ko

mp

ete

nsilu

lu

sa

n,sta

nd

ar

pro

se

s

pe

mb

ela

ja

ra

n,

sta

nd

ar

pe

nila

ia

n,

sta

nd

ar

te

na

ga

ke

pe

nd

id

ika

n,sta

nd

ar

pe

ng

elo

la

an

,sta

nd

ar

sa

ra

na

da

np

ra

sa

ra

na

,d

an

sta

nd

ar

pe

mb

ia

ya

an

ole

hB

SN

P,

da

nd

ite

ta

pka

no

le

hM

en

dikn

as.

•D

ih

asilka

nn

ya

pe

do

ma

np

en

yu

su

na

nku

riku

lu

m

ole

hB

SN

P.

•D

ih

asilka

nn

ya

5p

ake

tso

alU

Nu

ntu

kS

D/M

i,

15

pa

ke

tso

alU

Nm

asin

g-m

asin

gu

ntu

kS

MP

/M

Ts

,

SM

A/M

A,

SM

K.

•D

ih

asilka

nn

ya

mo

de

lte

sa

dp

tif

te

rd

iria

ta

se

na

m

mo

de

lte

sp

siko

lo

gid

an

mo

de

lp

en

ila

ia

nh

asil

be

la

ja

rp

ad

alim

aje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

•Te

rsu

su

nn

ya

tu

ga

sL

EA

(lo

ka

le

xa

min

atio

n

ag

en

cie

s)

di2

50

Ka

b/K

ota

.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asilU

NS

D/M

I,

SM

P/M

Ts

,S

MA

/M

A,

SM

Ko

le

hB

SN

Pke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

se

ko

la

h/m

ad

ra

sa

ho

le

hB

AN

-S

/M

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•D

irektoriakreditasisekolah/m

adrasah

yang

di-u

p

da

te

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

pe

rg

uru

an

tin

gg

io

le

hB

AN

-P

Tke

pa

da

Me

nd

ikn

as

setiap

tahun.

•D

irektoriakreditasiperguruan

tinggiyang

di-u

p

da

te

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

alo

le

hB

AN

-P

NF

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•D

ire

kto

ria

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

al

yang

di-u

pdate

setiap

tahun

dan

diterbitkan

un

tu

ku

mu

m.

Daya

Saing

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

2015

-2020

2005

–2009

PE

MB

AN

GU

NA

N

Re

ko

me

nd

asike

bija

ka

nb

ersta

nd

ar

mu

tu

re

gio

na

l

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

te

nta

ng

be

nch

ma

rkin

gm

utu

,

re

le

va

nsi,

da

nd

aya

sa

in

gP

AU

D,

pe

nd

id

ika

n

da

sa

r,

da

np

en

did

ika

nm

en

en

ga

hd

en

ga

nn

eg

ara

-

ne

ga

ra

re

gio

na

lya

ng

ba

gu

sp

en

did

ika

nn

ya

,ya

ng

disa

mp

aika

nse

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

La

po

ra

nm

on

ito

rin

gd

an

eva

lu

asiim

ple

me

nta

si

SN

Pb

ersta

nd

ar

mu

tu

re

gio

na

lo

le

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

ise

lu

ru

hIn

do

ne

sia

,ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

La

po

ra

np

en

ila

ia

nm

utu

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

l

me

ng

gu

na

ka

nm

od

elP

IS

Ad

an

TIM

S,

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pd

ua

ta

hu

n.

Dih

asilka

nn

ya

usu

la

nS

NP

be

rsta

nd

ar

mu

tu

re

gio

na

lo

le

hB

SN

P,

ya

ng

ke

mu

dia

nd

ite

ta

pka

n

ole

hM

en

dikn

as.

Dih

asilka

nn

ya

pe

do

ma

np

en

yu

su

na

nku

riku

lu

m

be

rsta

nd

ar

mu

tu

re

gio

na

lo

le

hB

SN

P.

Dih

asilka

nn

ya

5p

ake

tso

alU

Nu

ntu

kS

D/M

i,

15

pa

ke

tso

alU

Nm

asin

g-m

asin

gu

ntu

kS

MP

/M

Ts,

SM

A/M

A,

SM

K,

Dih

asilka

nn

ya

mo

de

lte

sa

dp

tif

te

rd

iria

ta

s1

0

mo

de

lte

sp

siko

lo

gid

an

mo

de

lp

en

ila

ia

nh

asil

be

la

ja

rp

ad

alim

aje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

Te

rsu

su

nn

ya

tu

ga

sL

EA

(lo

ka

le

xa

min

atio

n

ag

en

cie

s)

di4

00

Ka

b/K

ota

.

La

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asilU

NS

D/M

I,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

SM

Ko

le

hB

SN

Pke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

La

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

se

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hb

ersta

nd

ar

mu

tu

re

gio

na

lo

le

h

BA

N-S

/M

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

Dire

kto

ria

kre

dita

sise

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hya

ng

di-u

p

da

te

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

La

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

pe

rg

uru

an

tin

gg

ib

ersta

nd

ar

mu

tu

re

gio

na

lo

le

h

BA

N-P

Tke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

Dire

kto

ria

kre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

di-u

p

da

te

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

La

po

ra

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

alb

ersta

nd

ar

mu

tu

re

gio

na

l

ole

hB

AN

-P

NF

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

Dire

kto

ria

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

al

ya

ng

di-u

pd

ate

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

k

um

um

.

-

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•R

eko

me

nd

asike

bija

ka

nke

pa

da

Me

nd

ikn

as

te

nta

ng

pe

nin

gka

ta

nm

utu

,re

le

va

nsi,

da

nd

aya

sa

in

gP

AU

D,

pe

nd

id

ika

nd

asa

r,

da

np

en

did

ika

n

me

ne

ng

ah

,ya

ng

disa

mp

aika

nse

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

•L

ap

ora

nm

on

ito

rin

gd

an

eva

lu

asiim

ple

me

nta

si

SN

Po

le

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

ise

lu

ru

hIn

do

ne

sia

,

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

•L

ap

ora

np

en

ila

ia

nm

utu

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

l

me

ng

gu

na

ka

nm

od

elP

IS

Ad

an

TIM

S,

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pd

ua

ta

hu

n.

•D

ih

asilka

nn

ya

pe

rb

aika

nS

NP

me

la

lu

ip

en

de

ka

ta

n

co

ntin

ou

sim

pro

ve

me

nt

ole

hB

SN

P.

•D

ih

asilka

nn

ya

pe

rb

aika

np

ed

om

an

pe

nyu

su

na

n

ku

riku

lu

mm

ela

lu

ip

en

de

ka

ta

nco

ntin

ou

s

im

pro

ve

me

nt

ole

hB

SN

P.

•D

ih

asilka

nn

ya

5p

ake

tso

alU

Nu

ntu

kS

D/M

i,

15

pa

ke

tso

alU

Nm

asin

g-m

asin

gu

ntu

kS

MP

/M

Ts,

SM

A/M

A,

SM

K.

•D

ih

asilka

nn

ya

mo

de

lte

sa

dp

tif

te

rd

iria

ta

s

de

la

pa

nm

od

elte

sp

siko

lo

gid

an

mo

de

lp

en

ila

ia

n

ha

silb

ela

ja

rp

ad

alim

aje

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

•Te

rsu

su

nn

ya

tu

ga

sL

EA

(lo

ka

le

xa

min

atio

n

ag

en

cie

s)

di3

50

Ka

b/K

ota

.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asilU

NS

D/M

I,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

SM

Ko

le

hB

SN

Pke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

se

ko

la

h/m

ad

ra

sa

ho

le

hB

AN

-S

/M

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•D

ire

kto

ria

kre

dita

sise

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hya

ng

di-u

p

da

te

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

pe

rg

uru

an

tin

gg

io

le

hB

AN

-P

Tke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•D

ire

kto

ria

kre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

di-u

p

da

te

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

alo

le

hB

AN

-P

NF

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•D

ire

kto

ria

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

al

ya

ng

di-u

pd

ate

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

n

un

tu

ku

mu

m.

.

-

KU

NC

I

Mu

tu

/R

ele

va

nsi/D

aya

Sa

in

g

•R

eko

me

nd

asike

bija

ka

nb

ersta

nd

ar

mu

tu

OE

CD

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

te

nta

ng

be

nch

ma

rkin

gm

utu

,

re

le

va

nsi,

da

nd

aya

sa

in

gP

AU

D,

pe

nd

id

ika

n

da

sa

r,

da

np

en

did

ika

nm

en

en

ga

hd

en

ga

n

ne

ga

ra

-n

eg

ara

OE

CD

ya

ng

ba

gu

s

pe

nd

id

ika

nn

ya

,ya

ng

disa

mp

aika

nse

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

•L

ap

ora

nm

on

ito

rin

gd

an

eva

lu

asiim

ple

me

nta

si

SN

Pb

ersta

nd

ar

mu

tu

OE

CD

ole

hsa

tu

an

pe

nd

id

ika

nd

ise

lu

ru

hIn

do

ne

sia

,ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pa

kh

ir

ta

hu

n.

•L

ap

ora

np

en

ila

ia

nm

utu

pe

nd

id

ika

nn

asio

na

l

me

ng

gu

na

ka

nm

od

elP

IS

Ad

an

TIM

S,

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pd

ua

ta

hu

n.

•D

ih

asilka

nn

ya

usu

la

nS

NP

be

rsta

nd

ar

mu

tu

OE

CD

ole

hB

SN

P,

ya

ng

ke

mu

dia

nd

ite

ta

pka

n

ole

hM

en

dikn

as.

•D

ih

asilka

nn

ya

pe

do

ma

np

en

yu

su

na

nku

riku

lu

m

be

rsta

nd

ar

mu

tu

OE

CD

ole

hB

SN

P.

•D

ih

asilka

nn

ya

5p

ake

tso

alU

Nu

ntu

kS

D/M

i,

15

pa

ke

tso

alU

Nm

asin

g

SM

A/M

A,

SM

K,

•D

ih

asilka

nn

ya

mo

de

l

mo

de

lte

sp

siko

lo

gi

be

la

ja

rp

ad

alim

a

•Te

rsu

su

nn

ya

tu

ga

s

ag

en

cie

s)

di4

53

Ka

b

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asilU

NS

D/M

I,

SM

P/M

Ts,

SM

A/M

A,

SM

Ko

le

hB

SN

Pke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

se

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hb

ersta

nd

ar

mu

tu

OE

CD

ole

h

BA

N-S

/M

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•D

ire

kto

ria

kre

dita

sise

ko

la

h/m

ad

ra

sa

hya

ng

di

da

te

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

si

pe

rg

uru

an

tin

gg

ib

ersta

nd

ar

mu

tu

OE

CD

ole

h

BA

N-P

Tke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•D

ire

kto

ria

kre

dita

sip

erg

uru

an

tin

gg

iya

ng

di

da

te

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

nu

ntu

ku

mu

m.

•L

ap

ora

np

ela

ksa

na

an

da

nh

asila

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

alb

ersta

nd

ar

mu

tu

OE

CD

ole

hB

AN

-P

NF

ke

pa

da

Me

nd

ikn

as

se

tia

pta

hu

n.

•D

ire

kto

ria

kre

dita

sisa

tu

an

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

al

ya

ng

di-u

pd

ate

se

tia

pta

hu

nd

an

dite

rb

itka

n

un

tu

ku

mu

m.

-m

asin

gu

ntu

kS

MP

/M

Ts,

te

sa

dp

tif

te

rd

iria

ta

s1

0

da

nm

od

elp

en

ila

ia

nh

asil

je

nja

ng

pe

nd

id

ika

n.

LE

A(lo

ka

le

xa

min

atio

n

/K

ota

.

-u

p

-u

p

Internasional

TE

MA

VIS

I

-2025

PE

RIO

DE

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Balitb

ang

115

Page 133: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

UK

UR

AN

KIN

ER

JA

KU

NC

I

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•U

UP

en

did

ika

nya

ng

re

le

va

n.

•P

Pp

ela

ksa

na

an

UU

ya

ng

re

le

va

n.

•P

an

gka

la

nd

ata

da

nin

fo

rm

asi

pe

nd

id

ika

nb

erb

asis

we

b

(padatidiksisw

eb)

berdasarkan

je

nja

ng

da

nja

lu

rp

en

did

ika

nya

ng

online

dengan

sem

ua

unit

utam

a,

se

mu

aU

PT

De

pd

ikn

as,

Din

as

pendidikan

Propinsi,

Kab/K

ota

dan

sa

tu

an

pe

nd

id

ika

nya

ng

se

ha

t

aku

nta

be

lse

rta

me

nin

gka

tka

nd

aya

sa

in

gin

te

rn

asio

na

l.

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diB

alitb

an

g<

0,0

1%

da

rio

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

01

%.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•U

UP

en

did

ika

nya

ng

re

le

va

n.

•P

Pp

ela

ksa

na

an

UU

ya

ng

re

le

va

n.

•P

an

gka

la

nd

ata

da

nin

fo

rm

asip

en

did

ika

n

be

rb

asis

we

b(p

ad

atid

iksisw

eb)

be

rd

asa

rka

n

je

nja

ng

da

nja

lu

rp

en

did

ika

nya

ng

on

lin

e

de

ng

an

se

mu

au

nit

uta

ma

,se

mu

aU

PT

De

pd

ikn

as,

Din

as

pe

nd

id

ika

nP

ro

pin

si,

Kab/K

ota

dan

satuan

pendidikan

yang

sehat

aku

nta

be

lse

rta

me

nin

gka

tka

nd

aya

sa

in

g

re

gio

na

l.

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diB

alitb

an

g<

0,1

%

da

rio

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

n

ne

ga

ra

<0

,0

1%

.

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•U

UP

en

did

ika

nya

ng

re

le

va

n.

•P

Pp

ela

ksa

na

an

UU

ya

ng

re

le

va

n.

•P

an

gka

la

nd

ata

da

nin

fo

rm

asip

en

did

ika

n

be

rb

asis

we

b(p

ad

atid

iksisw

eb)

be

rd

asa

rka

nje

nja

ng

da

nja

lu

rp

en

did

ika

n

ya

ng

on

lin

ed

en

ga

nse

mu

au

nit

uta

ma

,

se

mu

aU

PT

De

pd

ikn

as,

Din

as

pe

nd

id

ika

n

Propinsi,

Kab/K

ota

dan

satuan

pe

nd

id

ika

nya

ng

se

ha

ta

ku

nta

be

l.

•Te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

diB

alitb

an

g<

0,3

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

nn

eg

ara

<0

,0

5%

.

Daya

Saing

Internasional

Daya

Saing

Regional

Penguatan

Pelayanan

Peningkatan

Kapasitas

&M

odernisasi

TE

MA

PE

MB

AN

GU

NA

N

2010

-2015

INS

AN

IND

ON

ES

IAC

ER

DA

S&

KO

MP

ET

ITIF

VIS

I

PE

MB

AN

GU

NA

N

2020

-2025

2015

-2020

2005

–2009

PE

RIO

DE

PE

MB

AN

GU

NA

N

Ta

ta

ke

lo

la

/P

en

citra

an

Pu

blik

•U

UG

uru

da

nD

ose

n,

UU

BH

P,

UU

Pe

rb

uku

an

,U

UK

eb

ah

asa

an

.

•P

Pp

ela

ksa

na

an

UU

Sisd

ikn

as,

PP

pe

la

ksa

na

an

UU

Gu

ru

da

nD

ose

n,

PP

pe

la

ksa

na

an

UU

BH

P,

PP

pe

la

ksa

na

an

UU

Pe

rb

uku

an

,P

Pp

ela

ksa

na

an

UU

Ke

ba

ha

sa

an

.

•S

IM

be

rb

asis

IC

Td

iB

alitb

an

gd

iin

sta

la

sika

n

un

tu

kp

en

ye

le

ng

ga

ra

an

pe

me

rin

ta

ha

nd

an

be

ro

pe

ra

sise

rta

be

rfu

ng

sid

en

ga

nb

aik.

•P

an

gka

la

nd

ata

da

nin

fo

rm

asip

en

did

ika

n

be

rb

asis

we

b(p

ad

atid

iksisw

eb)

be

rd

asa

rka

n

je

nja

ng

da

nja

lu

rp

en

did

ika

nya

ng

on

lin

e

de

ng

an

se

mu

au

nit

uta

ma

,se

mu

aU

PT

De

pd

ikn

as,

Din

as

pe

nd

id

ika

nP

ro

pin

si,

Kab/K

ota

dan

satuan

pendidikan

.

•B

alitb

an

gm

em

pe

ro

le

hIS

O9

00

1.

•M

ula

iTA

20

07

te

mu

an

BP

Kte

nta

ng

pe

nyim

pa

ng

an

pe

ng

elo

la

an

ke

ua

ng

an

di

Ba

litb

an

g<

0,5

%d

ario

bje

kya

ng

dip

eriksa

.

•P

en

yim

pa

ng

an

an

gg

ara

nya

ng

me

ru

gika

n

ne

ga

ra

<0

,1

%.

,

Rencana

Pem

bangunan

Jangka

Panja

ng

Balitb

ang

116

Page 134: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 135: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009
Page 136: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Lampiran :

Kebijakan Pembangunan Lima Tahun

2005-2009

Page 137: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

120

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Sekre

tari

at

Jendera

l

Ka

ro

re

n&

KL

N

Pe

ng

em

ba

ng

an

Ke

rja

sa

ma

Str

ate

gis

•P

en

in

gka

ta

nke

rja

sa

ma

De

pd

ikn

as

de

ng

an

mitra

in

te

rn

asio

na

l,

ba

ik

bila

te

ra

lm

au

pu

nm

ultila

te

ra

l

Ka

ro

pe

g

-P

en

ge

mb

an

ga

nS

DM

•P

en

in

gka

ta

nsta

nd

ar

ko

mp

ete

nsite

kn

is

da

nm

an

aje

ria

lS

DM

•P

en

ge

mb

an

ga

np

ub

lictr

ust&

ima

ge

Ka

ro

hu

mo

r

•In

te

nsifika

sip

en

ye

le

sa

ia

nR

PP

da

nR

UU

Ka

ro

re

n&

KL

N

Ka

ro

Hu

mo

r

Ka

pu

sd

ikla

t

Ka

ro

pe

g

-P

em

be

ntu

ka

nB

ud

ay

aK

erj

a•

Pe

mb

en

tu

ka

nn

ila

i-n

ila

ise

rta

bu

da

ya

ke

rja

ya

ng

ko

nstru

ktif

Ka

pu

sin

fo

&

hu

ma

s

-P

en

ge

mb

an

ga

nK

eb

ija

ka

n•

Pe

nin

gka

ta

nso

sia

lisa

sid

an

pu

blika

sike

bija

ka

nd

an

pro

gra

m

De

pd

ikn

as

Ka

ro

re

n

Ka

ro

hu

mo

r

•P

en

in

gka

ta

na

ku

nta

bilita

sp

ub

lik

da

la

mp

ela

ya

na

np

en

did

ika

n

•P

en

ge

mb

an

ga

n/re

vita

lisa

sike

le

mb

ag

aa

n,te

rm

asu

ktu

po

ksin

ya

Ka

ro

re

n

Ka

ro

ku

Ka

ro

pe

g

Ka

ro

um

•P

en

ge

mb

an

ga

nsisd

ur

pe

re

nca

na

an,p

en

ge

lo

la

an

ke

ua

ng

an,

pe

ga

wa

i,

da

na

sse

t

-P

en

ata

an

Me

ka

nis

me

Ke

rja

Org

an

isa

si

PIC

To

ng

gak

-To

ng

gak

Ku

nciK

eb

erh

asilan

(KE

YD

EV

EL

OP

ME

NT

MIL

ES

TO

NE

S)

2006

2008

2010

2009

2007

Pe

nin

gk

ata

nG

ov

ern

an

ce

da

nA

ku

nta

bil

ita

s

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

-

2006

2008

2010

2009

2007 Laporan

Keuangan

2007

dan

seterusnya

WT

S

Tata

NilaiD

epdiknas

disepakati

Sisdur

Keuangan

&S

IM

Aset

dan

Keuangan

mulaidiaplikasikan

IS

Odibidang

Manajem

en

Daya

serap

Anggaran

>97%

SosialisasiC

etak

Biru

Insan

Indonesia

Cerdas

&K

om

petitif

2025

UU

GD

Kerugian

Anggaran

Negara

=0.1%

dr

totalanggaran

Gaya

Kepem

im

pinan

Khas

Depdiknas

mulaiditerapkan

Kom

petensiD

igunakan

sebagaiD

asar

dalam

Penem

patan

Pegaw

ai

10

Mitra

Aktif

Lem

baga

Luar

Negeri

Eselon

Iberperilaku

sesuaiTata

NilaiD

epdiknas

Sistem

Perencanaan,

Im

plem

entasi

dan

EvaluasiS

trategim

ulaiditerapkan

sejalan

dengan

desentralisasi

Eselon

II

berperilaku

sesuaiTata

NilaiD

epdiknas

Eselon

III

berperilaku

sesuaiTata

Nilai

Depdiknas

Eselon

>IV

berperilaku

sesuai

Tata

NilaiD

epdiknas

UU

BH

P

UU

Perbukuan

&U

UB

ahasa

PP

Sisdiknas

PP

GD

PP

BH

PP

PP

erbukuan

&B

ahasa

Public

trust&

im

age

mem

baik

50%

Renstra

Depag

dan

Pem

da

sejalan

dengan

visiIndonesia

Cerdas

&

Kom

petitif

2025

Aturan

PN

BP

yg

tidak

merugikan

citra

Diknas

dilaksanakan

Page 138: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

121

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Insp

ekto

rat

Jendera

l

Pen

gem

ban

gan

SD

M

•P

eningkatan

kom

petensidan

kapasitas

aparatItjen

•S

ertifikasikom

petensiauditor

pendidikan

•P

erbaikan

perlindungan

auditor

dan

biaya

pelaksanaan

pem

eriksaan

Go

vern

an

ce

&A

ku

nta

bilit

as

•P

engem

bangan

sistem

pengendalian

internal(S

PI)

•P

eningkatan

ketaatan

pengelola

pendidikan

terhadap

peraturan

pe

ru

nd

an

g-u

nd

an

ga

n

•P

enataan

organisasidan

tata

kerja

pengaw

asan

pendidikan

•Intensifikasi,ekstensifikasi,

dan

tindakan

preventifpengaw

asan

Itjen

•P

eningkatan

penyelesaian

tindak

lanjuttem

uan

hasil

pengaw

asan

(aparatpengaw

asan

fungsional,legislatif,dan

masyarakat).

Ses

Itje

n

PIC

To

ng

ga

k-To

ng

ga

kK

un

ciK

eb

erh

asila

n(K

EY

DE

VE

LO

PM

EN

TM

IL

ES

TO

NE

S)

20

06

20

08

20

10

20

09

20

07

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

Pen

gem

ban

gan

SD

M

•P

eningkatan

kom

petensidan

kapasitas

aparatItjen

•S

ertifikasikom

petensiauditor

pendidikan

•P

erbaikan

perlindungan

auditor

dan

biaya

pelaksanaan

pem

eriksaan

Go

vern

an

ce

&A

ku

nta

bilit

as

•P

engem

bangan

sistem

pengendalian

internal(S

PI)

•P

eningkatan

ketaatan

pengelola

pendidikan

terhadap

peraturan

pe

ru

nd

an

g-u

nd

an

ga

n

•P

enataan

organisasidan

tata

kerja

pengaw

asan

pendidikan

•Intensifikasi,ekstensifikasi,

dan

tindakan

preventifpengaw

asan

Itjen

•P

eningkatan

penyelesaian

tindak

lanjuttem

uan

hasil

pengaw

asan

(aparatpengaw

asan

fungsional,legislatif,dan

masyarakat).

Ses

Itje

n

20

06

20

08

20

10

20

09

20

07

Penerapan

sisdur

pengaw

asan

dan

pengendalian

internal

SP

OP

audit

kinerja

dan

audit

keuangan

Standar

kom

petensiauditor

pendidikan

Penyelesaian

tem

uan

Itjen

oleh

Diknas

dalam

tahun

anggaran

berjalan

mulaim

eningkat

minim

al10

%per

tahun

90%

auditor

bersertifikat

auditor

pendidikan

<0,1

%penyim

pangan

anggaran

yang

merugikan

negara

Auditor

mendapat

penghargaan

etika

profesi.

On-line

system

adm

inistrasipengaw

asan

(IC

T)

Tem

uan

pem

eriksaan

residualdiserahkan

penanganannya

kepada

instansipenegak

hukum

Tem

uan

sebelum

2005

selesaiditindaklanjuti

Auditor

mem

iliki

jam

inan

keselam

atan

kerja

Internalisasisisdur

SP

Isetiap

6bulan

100%

kasus

penyim

pangan

diselesaikan

Pem

biayaan

pem

eriksaan

at-cost

Aturan

PN

BP

yg

tidak

merugikan

citra

Diknas

dilaksanakan

Penyelesaian

tem

uan

BP

K/B

PK

Poleh

Diknas

dalam

tahun

anggaran

berikutnya,

mulaim

eningkat

minim

al10

%per

tahun

Mem

peroleh

IS

O

Minim

al10

%auditor

akuntan

Page 139: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

122

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Dit

jen

Mandik

dasm

en

Mu

tu,

Re

lev

an

si,

&D

ay

aS

ain

gP

rogram

pem

bangunan

ruang

penunjang

pendidikan

sepertiperpustakaan

,

laboratorium

/bengkeldan

ruang-ruang

lain

Program

kem

itraan

dunia

usaha

dan

industridengan

sekolah

Program

pem

anfaatan

teknologiinform

asi&

kom

unikasi

Program

pengem

bangan

sekolah

keunggulan

lokaldan

internasional

Pro

gra

mp

en

ga

da

an

bu

ku,

te

ks,

re

fe

re

nsi,d

an

ba

ca

an

se

ko

la

hd

ise

mu

aje

nja

ng

dikdasm

en

Program

peningkatan

rata

-rata

skor

ujian

nasional

Program

kurikulum

berbasis

kom

petensipd

setiap

jenis

&jenjang

pendidikan

Program

beasisw

aprestasi

Program

perim

bangan

sisw

aS

MA

/M

Adibanding

SM

K/M

AK

PIC

To

ng

gak

-To

ng

gak

Ku

nciK

eb

erh

asilan

(KE

YD

EV

EL

OP

ME

NT

MIL

ES

TO

NE

S)

2006

2008

2010

2009

2007

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

Pe

me

rata

an

da

nP

erl

ua

sa

nA

ks

es

Program

pendidikan

TK

Program

Wajar

Dikdas

9Tahun

Program

penyediaan,perbaikan,

dan

pem

eliharaan

sarana

dan

prasarana

pendidikan

dasar

dan

menengah

yang

mem

enuhiS

NP

Program

rehabilitasigedung:

-S

D,S

MP

(term

asuk

PLB

)

-S

MA

,S

MK

(term

asuk

PLB

)

Program

pem

bangunan

unitsekolah

baru

(U

SB

)pendidikan

dasar

dan

menengah

:

-S

D,S

MP

(term

asuk

PLB

)

-S

MA

,S

MK

(term

asuk

PLB

)

Program

bantuan

BO

S

Program

penyelenggaraan

pendidikan

inklusif

Program

beasisw

asisw

am

iskin

Program

pengem

bangan

pendidikan

layanan

khusus

,

AP

KS

MP

/M

TS

/P

aket

B95%

100%

gedung

SD

/M

I/S

DLB

,S

MP

/M

TS

/S

MP

LB

dalam

kondisibaik

100%

gedung

SM

A/M

A/S

MK

/S

MLB

dalam

kondisibaik

Jum

lah

Unit

Sekolah/m

adrasah

Wajar

mencukupi

US

BS

ekolah/m

adrasah

Menengah

mencapai750

50%

sarana

sekolah

mem

enuhiS

NP

BO

SW

ajar

didasarkan

pada

standar

standar

biaya

versiS

NP

AP

Kuntuk

TK

45%

BO

SS

MA

/S

MK

/M

Am

ulaiditerapkan

AP

Kpendidikan

menengah

mencapai62.5%

25%

sekolah

terpadu

didaerah

khusus

berasram

a

Minim

al1

sekolah

inklusifdisetiap

kabupaten/kota

AP

Muntuk

SD

/M

I95%

Minim

alsetiap

SM

Kberkolaborasidengan

dunia

usaha

Perpustakaan

mem

iliki1

buku

tekspelajaran/sisw

auntuk

MP

yang

UN

-kan

Terbangunnya

sistem

beasisw

a,

dim

ana

sisw

aterbaik

tin

gka

tka

bu

pa

te

n/ko

ta

,p

ro

vin

si,

na

sio

na

l,

da

np

em

en

an

g

olim

piade

internasionalm

em

peroleh

beasisw

a

Minim

al40%

SD

/M

Im

em

ilikiperpustakaan

Minim

al80%

SM

P/M

TS

mem

ilikiperpustakaan

100%

SM

A/S

MK

mem

ilikiperpustakaan

100%

SM

P/M

TS

yang

mem

ilikiakses

listrik

menerapkan

TV

based

learning

50%

SM

A/M

A/S

MK

yang

mem

ilikiakses

listrik

menerapkan

IC

T

based

learning

95%

sekolah/m

adrasah

menerapkan

kurikulum

berbasis

kom

petensi

Setiap

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al1

SD

/M

I/S

MP

/M

TS

rintisan

bertarafinternasional

Setiap

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al1

SM

Krintisan

berbasis

keunggulan

lokaldan/atau

bertaraf

internasional

Setiap

kabupaten/kota

mem

ilikim

inim

al1

SM

Arintisan

bertarafinternasional

Rasio

sisw

aS

MA

/M

A:S

MK

/M

AK

=60

:40

Rata-rata

nilaiU

NS

D/M

I5.50

Rata-rata

nilaiU

NS

MP

/M

Ts

dan

SM

A/M

A/S

MK

7.00

Page 140: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Go

vern

an

ce,A

ku

nta

bilit

as

&P

en

cit

raan

Pu

blik

Program

Peningkatan

Capacity

Building

pada

sem

ua

liniorganisasi

Program

sosialisasikebijakan

dan

program

manajem

en

pendidikan

dasar

&

menengah

Program

pengem

bangan

Dew

an

Pendidikan

dan

Kom

ite

Sekolah

Program

peningkatan

Sistem

Manajem

en

Mutu

PIC

To

ng

gak

-To

ng

gak

Ku

nci

(KE

YD

EV

EL

OP

ME

NT

MIL

ES

TO

NE

S)

2006

2008

2010

2009

2007

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

Dew

an

pendidikan

disetiap

kabupaten/kota

dan

provinsi

sudah

berfungsidengan

baik

Dew

an

Pendidikan

Nasionalterbentuk

50%

Kom

ite

Sekolah

berfungsidengan

baik

99%

SM

A/S

MK

/M

Am

elaksanakan

MB

Sdengan

baik

80%

SM

P/M

TS

melaksanakan

MB

Sdengan

baik

40%

SD

/M

Im

elaksanakan

MB

Sdengan

baik

Ditjen

MP

DM

Meraih

IS

O9001

123

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Dit

jen

Mandik

dasm

en

Page 141: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Go

ve

rna

nc

e,A

ku

nta

bil

ita

s&

Pe

nc

itra

an

Pu

bli

k

•P

ro

gra

mp

eru

ba

ha

nsta

tu

sP

TN

me

nja

dib

ad

an

hu

ku

m

•P

ro

gra

mp

erb

aika

nta

ta

ke

lo

la

da

ncitra

pu

blik

Pe

me

rata

an

da

nP

erl

ua

sa

nA

ks

es

•P

ro

gra

mp

erlu

asa

na

kse

sP

T&

Pe

nin

gka

ta

np

era

nse

rta

ma

sya

ra

ka

t

•P

ro

gra

mp

en

diria

nP

olite

kn

ik

SD

J

SK

T

TI

TI

SK

T

MM

R

SD

J

MM

R

MM

R

?

SS

B

PIC

To

ng

ga

k-T

on

gg

ak

Ku

nc

iK

eb

erh

as

ila

n(K

EY

DE

VE

LO

PM

EN

TM

ILE

ST

ON

ES

)

20

06

20

08

20

10

20

09

20

07

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

Mu

tu,

Re

lev

an

si,

&D

ay

aS

ain

g

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nku

riku

lu

mP

T

•P

ro

gra

mb

an

tu

an

pe

ng

ad

aa

nko

le

ksib

uku,p

ela

ng

ga

na

an

ju

rn

al

ilm

ia

hd

an

pe

me

nu

ha

nb

ia

ya

op

era

sio

na

lp

erp

usta

ka

an

•P

ro

gra

md

ata

se

rin

g,m

ag

an

g&

be

asisw

ab

gd

ose

n

•P

ro

gra

mp

en

in

gka

ta

nju

mla

hp

en

elitia

n

•P

ro

gra

mp

ro

diu

ng

gu

la

np

erg

uru

an

tin

gg

i

•P

ro

gra

mp

en

ge

mb

an

ga

nb

ud

aya

pe

ne

litia

nd

ika

mp

us-ka

mp

us

(m

en

talis

t&

be

ha

vio

rist

ap

pro

ach

es)

•P

em

be

ria

nin

se

ntifrise

tya

ng

be

rp

ote

nsip

ate

n

•P

en

in

gka

ta

np

op

ula

sim

ah

asisw

aa

sin

gp

ad

a2

0P

Tte

rb

aik

-

-

AP

KP

T=

18

%

10

PT

me

ng

elo

la

&m

ela

ksa

na

ka

np

en

elitia

nse

ca

ra

te

rd

ese

ntra

lia

si

25

PT

me

milikip

erp

usta

ka

an

be

rta

ra

f

in

te

rn

asio

na

l

Ju

mla

hd

an

ka

pa

sita

sP

TS

me

nin

gka

t2

0%

50

%P

TN

me

nja

diB

HP

Pu

blika

sia

rtike

lilm

ia

hp

dju

rn

alin

te

rn

asio

na

lm

en

in

gka

t3

0%

Re

nca

na

pe

nd

iria

nP

olite

kn

ik

did

ae

ra

h-d

ae

ra

hd

ite

ta

pka

n

Bu

ku

te

ks

ya

ng

ditu

lis

do

se

nm

en

in

gka

t5

0%

5ju

ru

sa

nP

Tm

asu

k1

00

be

sa

rA

sia

/d

un

ia

60

ha

silp

en

elitia

nb

erp

ate

n

Te

rla

ksa

na

nya

ske

ma

ba

ntu

an

ke

ua

ng

an

ba

gi1

5%

ma

ha

sisw

a(m

iskin

)

Pro

gra

mstu

di

pe

nd

id

ka

nvo

ka

siyg

be

rku

alita

sn

aik

50

%

Do

se

nd

gn

pe

nd

id

ika

nS

2/S

3m

en

ja

di7

0%

Pe

ng

an

gg

ura

nb

erp

en

did

ika

ntin

gg

itu

ru

n5

0%

50

%L

PT

Kte

ra

kre

dita

si“b

aik”

(A

&B

)

10

PT

me

ne

ra

pka

np

em

be

la

ja

ra

nd

an

pe

ne

litia

nb

erb

asis

IC

T

Ma

ha

sisw

aa

sin

gp

ad

a2

0P

Tte

rb

aik

me

nca

pa

i5

%

Te

mu

an

pe

nyim

pa

ng

an

UU

PN

BP

0%

Ditje

nD

iktim

era

ih

IS

O9

00

1

Ju

mla

hp

olite

kn

ik

me

nca

pa

i1

80

124

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Dir

ekto

rat

Jendera

lD

IKTI

Page 142: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

125

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Dir

ekto

rat

Jendera

lPM

PTK

Dir

Pro

f,

Te

nd

ik

•P

en

in

gka

ta

nK

om

pe

te

nsiP

&T

Km

en

uju

Be

nch

ma

rk

Re

gio

na

l&

In

te

rn

atio

na

l

Se

sD

itje

n

Se

s

Ditje

nD

ir.

Pro

f,

Te

nd

ik

Pe

rlu

as

an

da

nP

em

era

taa

nA

ks

es

•P

em

ba

ng

un

an

siste

min

fo

rm

asi&

ko

mu

nika

sid

ala

mp

en

ge

lo

la

an

P&

TK

(G

uru

,K

ep

se

k,

Pe

ng

aw

as,W

id

ya

isw

ara,

Pa

mo

ng

Be

la

ja

r,

Pu

sta

ka

wa

n,

La

bo

ra

n,T

uto

r,

Te

kn

isi

IC

T,T

LD

,

Te

na

ga

Ad

min

&K

eu

,d

ll)

•P

enyusunan

rencana

kebutuhan

serta

strategipem

enuhan

dan

pem

erataan

P&

TK

•P

en

ge

mb

an

ga

nm

od

elp

en

yia

pa

n&

pe

ne

mp

ata

nP

&T

Ku

tk

da

era

hkh

usu

s

Ese

lo

nII

Go

ve

rna

nc

e,

Ak

un

tab

ilit

as

da

nP

en

cit

raa

nP

ub

lik

•P

en

yu

su

na

nke

bija

ka

np

en

ge

lo

la

an

P&

TK

da

nsa

tu

an

ke

rja

da

la

mlin

gku

pp

em

bin

aa

n

Ditje

nP

MP

TK

•P

en

ge

mb

an

ga

nsiste

md

an

pe

ng

elo

la

an

P&

TK

se

ca

ra

tra

nsp

ara

nd

an

aku

nta

be

l

•P

en

in

gka

ta

nka

pa

sita

ssta

fd

ala

mp

ere

nca

na

an

da

ne

va

lu

asip

ro

gra

m.

•M

en

so

sia

lisa

sika

nd

an

me

ng

ko

mu

nika

sika

nke

bija

ka

nd

an

pro

gra

mp

en

in

gka

ta

nm

utu

P&

TK

•P

en

ge

mb

an

ga

nsiste

md

an

pe

la

po

ra

nkin

erja

sa

tu

an

ke

rja

dilin

gku

ng

an

Ditje

nP

MP

TK

•F

asilita

sib

an

tu

an

pe

rlin

du

ng

an

hu

ku

mb

ag

iP

&T

K

Se

sD

itje

n•

Pe

ng

em

ba

ng

an

ke

mitra

an

de

ng

an

LP

TK

da

nin

sta

nsi/o

rg

an

isa

site

rka

it

da

la

mp

rese

rvic

etr

ain

ing

da

nin

se

rvic

etr

ain

ing

ba

giP

&T

K

BA

NS

/M

,B

AN

PN

F

•P

em

an

fa

ata

nh

asila

kre

dita

sip

en

did

ika

nd

asa

rd

an

me

ne

ng

ah

se

rta

pe

nd

id

ika

nn

on

fo

rm

al

un

tu

kp

en

in

gka

ta

nm

utu

.

Ese

lo

nII

•P

en

ge

mb

an

ga

nsiste

md

an

pe

la

ksa

na

an

pe

nja

min

an

mu

tu

se

ko

la

h

Dir

Pro

f,

Te

nD

ik

,

PN

F,

Dikla

t

•P

en

ge

mb

an

ga

nsiste

mse

rta

pe

mb

in

aa

np

ro

fe

sid

an

ka

rir

P&

TK

•P

en

ge

mb

an

ga

nsiste

md

an

pe

nin

gka

ta

nko

mp

ete

nsiP

&T

K

Dir

Pro

f,

Te

nD

ik

,P

NF

•S

ertifikasipendidik

dan

tenaga

kependidikan

PN

F

Mu

tu,

Re

lev

an

sid

an

Da

ya

Sa

ing

•P

enyusunan

rencana

pengem

bangan

mutu

P&

TK

•P

engem

bangan

sistem

dan

pelaksanaan

penilaian

kinerja,

kesejahteraan,

penghargaan

da

np

erlin

du

ng

an

P&

TK

se

ca

ra

be

rta

ha

p.

•P

en

in

gka

ta

nku

alifika

siP

&T

K

PIC

To

ng

ga

k-T

on

gg

ak

Ku

nc

iK

eb

erh

as

ila

n(K

EY

DE

VE

LO

PM

EN

TM

ILE

ST

ON

ES

)

20

06

20

08

20

10

20

09

20

07

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

II

Dim

ula

in

ya

pe

ng

em

ba

ng

an

Ke

mitra

an

de

ng

an

LP

TK

da

nin

sta

nsi/o

rg

an

isa

si

pro

fe

si

te

rka

itd

ala

mp

rese

rvic

etr

ain

ing

da

nin

se

rvic

etr

ain

ing

ba

giP

&T

K

Te

rb

an

gu

nn

ya

siste

mp

ere

nca

na

an

&p

em

en

uh

an

ke

bu

tu

ha

nP

&T

K

Dim

ula

in

ya

pe

ne

ra

pa

nsiste

mke

se

ja

hte

ra

an

,p

en

gh

arg

aa

nd

an

pe

rlin

du

ng

an

P&

TK

se

su

aiU

UG

uru

da

nD

ose

n

Dite

ra

pka

nn

ya

sta

nd

ar

pe

la

tih

an

&p

en

ge

mb

an

ga

nP

&T

K

40

%G

uru

,K

ep

se

k,d

an

Pe

ng

aw

as

be

rse

rtifika

tp

ro

fe

si

Dite

ra

pka

nn

ya

sta

nd

ar

ko

mp

ete

nsi&

siste

mse

rtifika

siP

&T

K

80

%ke

bu

tu

ha

ng

uru

utk

se

tia

pje

nis

da

nje

nja

ng

pe

nd

id

ika

nte

rp

en

uh

i

&2

5%

un

tu

kT

K

Dite

ra

pka

nn

ya

siste

mp

en

ila

ia

nkin

erja

,p

en

gh

arg

aa

nd

an

ke

se

ja

hte

ra

an

gu

ru

be

rse

rtifika

tp

ro

fe

si&

P&

TK

la

in

nya

Te

rse

dia

nya

in

fo

rm

asiP

&T

Kse

ca

ra

on

-lin

e

20

%K

ab

up

ate

n/K

ota

ya

ng

me

ng

ala

mi

ke

ku

ra

ng

an

/ke

tid

akm

era

ta

an

gu

ru

su

da

hte

rp

en

uh

i

Re

nca

na

in

du

kp

en

ge

mb

an

ga

nM

utu

P&

TK

15

%g

uru

PA

UD

be

rp

en

did

ika

nm

in

.S

1/D

4

Dite

ra

pka

nn

ya

siste

mp

en

ja

min

an

mu

tu

dise

mu

ase

ko

la

h…

Te

rsu

su

nn

ya

ke

bija

ka

np

en

ge

lo

la

an

P&

TK

disa

tu

an

ke

rja

Te

rse

dia

nya

la

ya

na

nb

an

tu

an

hu

ku

mb

ag

iP

&T

Kd

ise

tia

pp

ro

vin

si

Te

rso

sia

lisa

sika

nn

ya

ke

bija

ka

nd

an

pro

gra

mP

MP

TK

dib

erb

ag

ai

fo

ru

m&

me

dia

Te

rb

an

gu

nn

ya

siste

mp

en

ja

min

an

mu

tu

gu

ru

&K

ep

se

ku

tk

pe

se

rta

olim

pia

de

in

te

rn

asio

na

l

25

%g

uru

SD

be

rp

en

did

ika

nm

in

.S

1/D

4

60

%g

uru

SM

Pb

erp

en

did

ika

nm

in

.S

1/D

4

80

%g

uru

SM

A/S

MK

be

rp

en

did

ika

nm

in

.S

1/D

4

2L

PM

Pd

an

6P

PP

Gm

em

pe

ro

le

hIS

O9

00

1

4L

PM

Pd

an

Ditje

nP

MP

TK

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1

12

LP

MP

da

n3

PP

PG

me

mp

ero

le

hIS

O9

00

1

12

LP

MP

da

n3

PP

PG

me

mp

ero

le

h

IS

O9

00

1

Page 143: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

126

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Dir

ekto

rat

Jendera

lPLS

Seluruh

Eselon

II

Go

ve

rna

nc

e,A

ku

nta

bil

ita

sd

an

Pe

nc

itra

an

Pu

bli

k

Pe

ng

ua

ta

nka

pa

sita

ske

le

mb

ag

aa

nP

NF

ba

ik

dip

usa

tm

au

pu

nd

ae

ra

h

Pe

ma

nfa

ata

nIC

Td

ala

mp

en

ge

lo

la

an

PN

F

Pe

mb

erd

aya

an

pa

rtisip

asim

asya

ra

ka

td

ala

mp

en

ge

lo

la

an

PN

F

Seluruh

Eselon

II

Mu

tu,R

ele

va

ns

id

an

Da

ya

Sa

ing

Pe

nja

min

an

mu

tu

le

mb

ag

a,p

en

did

ik

da

np

ese

rta

did

ik

PN

F

Pe

ng

em

ba

ng

an

mo

de

l-m

od

elu

ng

gu

la

nle

mb

ag

aP

NF

se

su

aid

en

ga

n

ke

un

gg

ula

nlo

ka

lm

asin

g-m

asin

gd

ae

ra

h

Me

mb

an

gu

nke

mitra

an

,b

aik

an

ta

rle

mb

ag

aP

NF

ma

up

un

an

ta

ra

le

mb

ag

aP

NF

de

ng

an

du

nia

in

du

stri

Pe

ma

nfa

ata

nIC

Td

ala

mp

em

be

la

ja

ra

nd

an

eva

lu

asip

ro

gra

m-p

ro

gra

m

PN

F

Kursus

&

Kelem

bagaan

Pe

rlu

asa

nku

rsu

sd

an

ke

te

ra

mp

ila

nya

ng

be

ro

rie

nta

sip

ad

ake

bu

tu

ha

n

ma

sya

ra

ka

na

ka

nke

ca

ka

pa

nh

id

up

da

nke

te

ra

mp

ila

n.

Kesetaraan

Dir.B

in

Dir.P

AU

D

Pe

rlu

asa

nla

ya

na

nP

AU

Dm

ela

lu

ip

em

be

rd

aya

an

ma

sya

ra

ka

t

Dir.

Diknas

PIC

To

ng

ga

k-T

on

gg

ak

Ku

nc

iK

eb

erh

as

ila

n(K

EY

DE

VE

LO

PM

EN

TM

ILE

ST

ON

ES

)

20

06

20

08

20

10

20

09

20

07

Pe

me

rata

an

da

nP

erl

ua

sa

nA

ks

es

•P

ela

ksa

na

an

ge

ra

ka

nn

asio

na

lp

em

be

ra

nta

sa

nb

uta

aksa

ra

se

ca

ra

in

te

nsif.

Pe

rlu

asa

nd

an

pe

me

ra

ta

an

akse

sP

NF

me

la

lu

ip

en

in

gka

ta

nke

mitra

an

an

ta

ra

pe

me

rin

ta

hd

an

ma

sya

ra

ka

t

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

Pe

rlu

asa

nP

ake

tA

da

nP

ake

tB

un

tu

km

en

un

ja

ng

Wa

ja

r9

ta

hu

nse

rta

ekste

nsifika

siP

ake

tC

.

A

PIC

To

ng

ga

k-T

on

gg

ak

Ku

nc

iK

eb

erh

as

ila

n(K

EY

DE

VE

LO

PM

EN

TM

ILE

ST

ON

ES

)

Pe

se

rta

Pe

nd

id

ika

nK

eca

ka

pa

nH

id

up

usia

>1

5ta

hu

n

me

nca

pa

i1

5%

AP

KP

AU

D(N

onform

al2

–4

thn)

=35%

Pe

ne

ta

pa

nS

ke

ma

ke

rja

sa

ma

Pro

gra

mP

NF

an

ta

ra

Pe

me

rin

ta

hd

an

Ma

sya

ra

ka

t

Pe

lu

ncu

ra

nR

efo

rm

asiK

ese

ta

ra

an

Pa

ke

tA

,B

,d

an

C

Paket

Cdiikuti25

%D

OS

MP

/M

Ts

50

%tam

atan

SM

P/M

Ts

yang

tid

ak

me

la

nju

tka

n

25

%K

ab

up

ate

n/K

ota

me

miliki

mo

de

lP

NF

un

gg

ula

nT

BM

/K

BU

20

%le

mb

ag

ad

an

pro

gra

mP

NF

te

la

hte

rsta

nd

arisa

si

Dim

ula

in

ya

pe

ma

nfa

ata

nIC

Tu

ntu

kP

NF

Dite

ta

pka

nn

ya

10

je

nis

da

nva

ria

sip

ro

gra

mP

NF

be

ro

rie

nta

si

life

skillya

ng

did

uku

ng

pe

ng

em

ba

ng

an

nya

Pe

ne

ta

pa

nm

eka

nism

ep

ola

pe

mb

erd

aya

an

ma

sya

ra

ka

td

ala

mra

ng

ka

pe

rlu

asa

nla

ya

na

nP

AU

Dn

on

fo

rm

al

Pe

nya

nd

an

gB

uta

aksa

ra

usia

>1

5ta

hu

nku

ra

ng

5%

Te

rla

ya

ni

25

%D

OS

Dm

ela

lu

iP

ake

tA

da

n5

0%

lu

lu

sa

nS

Dtd

k

me

la

nju

tka

n,

se

rta

da

n5

0%

DO

SM

Pm

ela

ku

ka

nP

ake

tB

Ditje

nP

LS

,te

rm

asu

k5

BP

-P

LS

Pm

era

ih

IS

O9

00

1

Page 144: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

127

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Ba

litb

an

g

Puskur

Puspen

dik

Pe

nin

gk

ata

nM

utu

,R

ele

va

ns

i,d

an

Da

ya

Sa

ing

•Layanan

profesionalP

engem

bangan

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan

pada

tingkatprovinsidan

kabupaten/kota

serta

unitterkait

yang

lain

•P

engem

bangan

sistem

penilaian

untuk

berbagaikepentingan

pendidikan

•E

valuasiP

endidikan

Nasionaluntuk

penjam

inan

mutu

pendidikan

•B

AN

S/M

•B

AN

PN

F

•B

AN

PT

•B

SN

P

Puslit

PIC

Pe

rlu

as

an

da

nP

em

era

taa

nA

ks

es

•P

enelitian

biaya

&pendanaan

wajar

9th.bebas

pungutan

serta

perluasan

akses

PA

UD

,dikm

en,&

dikti,term

asuk

inovasinya

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

Set

To

ng

gak

-To

ng

gak

Ku

nciK

eb

erh

asilan

(KE

YD

EV

EL

OP

ME

NT

MIL

ES

TO

NE

S)

2006

2008

2010

2009

2007

Modelpendanaan

pendidikan

tersusun

Mas

ukan

utk

BS

NP

ttgst

anda

rbi

aya

pend

idik

anka

b/ko

tadi

hasi

lkan

Mas

ukan

ttgst

anda

rba

rubi

aya

pend

idik

anka

b/ko

tadi

hasi

lkan

Mo

de

l-m

od

elku

riku

lu

mp

ad

atin

gka

t

satuan

pendidikan

sesuaiS

NP

tersusun

Tersedianya

bank

soalnasionalterkalibrasidan

benckm

ark

perkem

bangan

sisw

adan

satuan

pdd.

Terpetakannya

mutu

pendidikan

nasionalm

enurut

provinsi/kab/kota

Tersedianya

profile

kem

ajuan

hasilbelajar

sisw

adiseluruh

prov./kab.kota

Terpetakannya

mutu

penyelenggaraan

pdd.m

enurutprov/kab/kota

Bantuan

profesionalpengem

bangan

&im

plem

entasikur.tingkat

satuan

pdd.sesuaiS

NP

sem

ua

prov.dan

50%

kab./kota

tersedia

Tersedianya

modelpenilaian

tes

adaptif

Akreditasisekolah/m

adrasah

(100%

)

Standar

Isi&

Standar

Kom

epetensiLulusan

ditetapkan

AkreditasiprodiP

T(100%

)

AkreditasiP

NF

(50%

)

Std.

Pem

biayaan,S

td.

Proses

&S

tandar

Penilaian

ditetapkan

Std.pendidik

&tendik

UN

sesuaistandar

dalam

SN

Pm

ulai

dilaksanakan

UN

SD

mulaidilaksanakan

Sem

ua

mata

pelajaran

SD

/M

I,S

MP

/M

TS

,dan

SM

A/M

Asudah

mem

ilikibuku

teks

layak

menurut

BS

NP

30

mata

pelajaran

SM

Ksudah

mem

ilikibuku

teks

layak

menurut

BS

NP

UN

Kesetaraan

mulaidilaksanakan

Page 145: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

Puslit

PS

P

Puslit

Set

PIC

To

ng

ga

k-T

on

gg

ak

Ku

nc

iK

eb

erh

as

ila

n(K

EY

DE

VE

LO

PM

EN

TM

ILE

ST

ON

ES

)

20

06

20

08

20

10

20

09

20

07

•P

eningkatan

sarana

dan

prasarana

IT

tingkatP

usat,P

rovinsi,

kabupaten/kota,dan

sekolah

•P

engem

bangan

Jaringan

Litbang

•Te

rse

le

ng

ga

ra

nya

po

olin

g-p

oo

lin

gu

tk.m

en

gu

ku

rcitra

De

pd

ikn

as

•P

eningkatan

sistem

manajem

en

mutu

•P

enyusunan

RU

UB

HP,R

UU

Bahasa,R

UU

Perbukuan,dan

RU

Ulainnya

serta

peraturan

pem

erintah

yang

berkaitan

dengan

pendidikan

KE

GIA

TA

NP

OK

OK

ST

RA

TE

GIS

20

06

20

08

20

10

20

09

20

07

Go

ve

rna

nc

e,A

ku

nta

bil

ita

s,d

an

Pe

nc

itra

an

Pu

bli

k

•P

en

elitia

n&

in

ova

site

nta

ng

pe

ng

elo

la

an

SD

M,p

ra

sa

ra

na

,d

an

sa

ra

na

pendidikan

sesuaiS

NP

,

Pangkalan

data

dan

inform

asipendidikan

berbasis

website

(p

ad

atid

iksisw

eb

)p

ro

v/ka

b/ko

ta

dib

an

gu

n

Sistem

dan

mekanism

einventarisasi

sum

ber

daya

pendidikan

dihasilkan

Padatidiksisw

eb

didayagunakan

untuk

perum

usan

kebijakan

nasioonal

Inform

asiefisiensidan

efektivitas

pengelolaan

tentang

sum

ber

daya

pendidikan

dihasilkan

Jaringan

(netw

orking)

litbang

disem

ua

provinsidan

kabupaten/kota

serta

tingkat

internasionalterlaksana

Pen

dapa

tm

asya

raka

t ten

tang

kinerja

Depdiknas

mulaidiketahui

ISO

9001

dira

ih

UU

BH

PU

UP

erbukuan

UU

Bahasa

PP

BH

PP

PP

erbukuan

PP

Bahasa

PP

Guru

&D

osen

PP

Sisdiknas

128

Kebij

akan

Pem

bangunan

Lim

aTahun

2005

-2010

Ba

litb

an

g

Page 146: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

PERATURANMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 32 TAHUN 2005

TENTANG

RENCANA STRATEGISDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

TAHUN 2005-2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu menetapkan Peraturan MenteriPendidikan Nasional tentang Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4586);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4405);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan AnggaranKementerian/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

129

Salinan

Page 147: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

10.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4496);

11.Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

12.Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SusunanOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;

13.Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet IndonesiaBersatu, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan PresidenNomor 20/PTahun 2005;

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG RENCANA STRATEGISDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALTAHUN 2005 2009.

(1) Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005 2009 menjadi pedoman dan acuan bagisetiap penyelenggara pembangunan dan pengembangan pendidikan di pusat dan daerah.

(2) Sistimatika Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005 2009 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUANBAB II DASAR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONALBAB III KEBIJAKAN POKOK PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONALBAB IV RENCANAPEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONALJANGKAPANJANGBAB V RENCANAPEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONALJANGKAMENENGAH 2005-2009BAB VI STRATEGI PEMBIAYAANBAB VII SISTEM PEMANTAUAN DAN EVALUASI

(3) Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(1) Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dijabarkan ke dalam rencana program jangkamenengah unit utama.

(2) Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dijabarkan setiap tahun ke dalam Rencana KerjaTahunan Departemen Pendidikan Nasional.

Pelaksanaan Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dievaluasi setiap tahun dan dievaluasisecara keseluruhan pada akhir pelaksanaannya.

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari Tahun 2005.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 26 Desember 2005

MEMUTUSKAN :

Pasal 1

Pasal 2

Pasal 3

Pasal 4

Salinan sesuai dengan aslinya,Biro Hukum dan OrganisasiDepartemen Pendidikan Nasional,Kepala Bagian Penyusunan Rancangan MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,Peraturan Perundang-undangan, TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Muslikh, S.H.NIP 131479478

130

Page 148: RENSTRA DEPDIKNAS 2005 - 2009

D Paftar ustaka

1. Balitbang Departemen Pendidikan Nasional :Jakarta : Balitbang, Depdiknas, 2004

2. ------,Jakarta : Balitbang, Depdiknas, 2004

3. ------, Jakarta: Balitbang, Depdiknas, 20054. ------, Jakarta: Balitbang, Depdiknas, 20055. ------, Jakarta: Balitbang, Depdiknas, 20056. ------, Jakarta : Balitbang, Depdiknas, 20057. ------,

Jakarta : Balitbang, Depdiknas, 20058. ------,

. Jakarta : Balitbang, Depdiknas, 20059. ------,

Jakarta : Balitbang, Depdiknas, 200510. ------,

Jakarta : Balitbang, Depdiknas, 200511. Bappenas, Jakarta : Bappenas, 200512. BPS, Bappenas & UNDP,

Jakarta : BPS, Bappenas dan UNDP, 200413. Depdiknas,

Jakarta: Depdiknas, 200514. ------,

Balitbang, Depdiknas, 200315. ------,

Jakarta : Sesjend, Depdiknas, 2005-08-22 Balitbang,16. Depnakertrans,

Jakarta : Depnakertrans, 200517. ------, . Jakarta : Depnakertrans, 200418. Ditjen PLSP Depdiknas, .

Jakarta : Ditjen PLS, 200519. Ghozali, Abbas, dkk,

Jakarta : Balitbang, Depdiknas, 200420. Mc Mahon,

Jakarta : Balitbang, Departemen Pendidikan Nasional, 200221. SAKERNAS BPS,

Jakarta : BPS, 200422. Setjen. Depdiknas,

Jakarta, 200523. Sudibyo, Bambang,

. Jakarta 2005

24. Tani, Andrew EB,Management Technologies BVI, 1995, 1997, 2003.

25. UNESCO,: Unesco, 2000

Proyeksi Guru Tahun 2003/2004 2009/2010.Proyeksi Pendidikan Tahun 2003/2004 2009/2010.

RPP tentang Penyelenggaraan Pendidikan.RPP tentang Pendidikan Dasar Menengah.RPP tentang Badan Hukum Pendidikan.RPP tentang Wajib Belajar.RPP tentang Pengelolaan dan Pendanaan Pendidikan.

Ujian Nasional SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK,Tahun Pelajaran 2004/2005Evaluasi Pelaksanaan Program Tahun 2004 2005 dan Rencana Program 2006.

Wajah Pendidikan Bangsa :Hasil Survay Pendidikan Nasional 2003 Tingkat Pendidikan Dasar dan PendidikanMenengah.

Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan.Laporan Pembangunan Manusia Indonesia :

Ekonomi dari Demokrasi, Membiayai Pembangunan Manusia Indoenesia.

Kumpulan Hasil Presentasi Unit Utama Depdiknas pada Rapat Kerja NasionalDepartemen Pendidikan Nasional.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasiona Pendidikan.

Rencana Tenaga Kerja Nasional 2004-2009.

Rencana Tenaga Kerja Nasional Tahun 2005Program Pendidikan Luar Sekolah Tahun 2006

Analisis Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah.

.

Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia,.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Depdiknas.

Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional :Disampaikan pada Rapat Kerja Nasional Departemen Pendidikan Nasional

,

.France

The Dakkar for Action ;

Education Sector Review

Labor Force Situation in Indonesia

Orbex Plan , Orbex Implement , Orbex Evaluate

Education For Me; Meeting Our Collectiv Commitment

© © ©

131