renstra 2015/2019

44
Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 1

Upload: rama-astadipati

Post on 17-Feb-2016

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Renstra 2015/2019

TRANSCRIPT

Page 1: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 1

Page 2: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 i

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana

diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden

Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Dokumen

Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Pengadilan Agama Tuban.

Dokumen ini adalah dokumen yang berisi tentang gambaran sasaran atau

kondisi hasil yang akan dicapai dan strategi yang dilaksanakan dalam kurun waktu

5 tahun.

Semoga dokumen ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di

tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait.

Tuban, 22 Januari 2014

Ketua Pengadilan Agama Tuban, Drs. AAM AMARULLAH, M.H NIP. 19560502 198802 1 001

Page 3: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

i

ii

Bab I Pendahuluan 1

1. Kondisi Umum 1

1. Potensi dan Permasalahan 4

A. Kekuatan (Strenght) 9

B. Kelemahan (Weakness) 10

C. Peluang (Oppurtunity) 11

D. Tantangan (Threat) 12

Bab II Visi, Misi dan Tujuan 14

1. Visi 14

2. Misi 14

3. Tujuan Strategis 15

4. Sasaran Strategis 15

5. Indikator Kinerja Utama 15

Bab III Arah Kebijakan dan Strategi 18

1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung RI 18

2.

3.

Arah Kebijakan dan Strategi PTA Surabaya

Arah Kebijakan dan Strategi PA Tuban

25

33

BAB IV Penutup 41

LAMPIRAN

- Matriks Kinerja Pengadilan Agama Tuban Tahun 2015-2019

- Matriks Anggaran Pengadilan Agama Tuban Tahun 2015-2019

Page 4: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa “Kekuasaan

kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang

berada di bawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan

Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara,

dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.

Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut sudah

tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik Indonesia

sebagai salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman.

Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar tersebut,

lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman

dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa

orgasinasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di

bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu

Peradilan Agama berada dalam satu atap dalam lingkungan kekuasaan

Mahkamah Agung.

Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu

dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana

ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi

dan finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang

tidak kalah pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama

yaitu dapat mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari‟ah. Untuk adanya

pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang pengaturan pengawasan

hakim dan sebagainya maka undang-undang nomor 4 tahun 2004 teleh diganti

dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009.

Page 5: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 2

Pasal 21 ayat (2) undang-undang nomor : 48 Tahun 2009, tentang

Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan bahwa ketentuan mengenai replikasi,

administrasi dan terampil pada keadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

untuk masing-masing lingkungan Peradilan diatur dalam undang-undang sesuai

dengan kedudukan lingkungan peradilan masing-masing, sebagai menindaklanjuti

dari pasar tersebut untuk lingkungan peradilan agama sebagai penyempurnaan

dari undang-undang nomor : 7 tahun 1989 lahirlah undang-undang nomor 50 tahun

2009 yang merupakan perubahan kedua atas undang-undang nomor : 7 ed 1989.

Sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 undang-undang nomor : 50 tahun

2009 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang

peradilan agama bahwa pengadilan agama adalah salah satu lembaga peradilan

yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat yang mencari keadilan

yang beragama islam mengenai perkara tertentu.

Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989

telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-undang nomor 50 tahun

2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan

kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip

kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas

hakim.

Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip

pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya

akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim

dan pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya.

Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja

pada setiap instansi pemerintah.

Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi

rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh

Page 6: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 3

Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada

Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.

Pengadilan Agama Tuban merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi

Agama Surabaya. Pengadilan Agama Tuban terletak di Jl. Sunan Kalijogo No.27

Tuban yang mempunyai yurisdiksi Jl. Sunan Kalijogo No.27 Tuban yang

mempunyai yurisdiksi administrasi 328 Kelurahan/Desa dari 20 kecamatan yaitu :

1. Tuban; 2. Semanding; 3. Palang; 4. Merakurak; 5. Jenu; 6. Grabagan; 7.

Plumpang; 8. Widang; 9. Rengel; 10. Kerek; 11. Soko; 12. Montong; 13. Parengan;

14. Singgahan; 15. Senori; 16. Bangilan; 17. Bancar; 18. Tambakboyo; 19.

Jatirogo; 20. Kenduruan, dengan luas wilayah mencapai 1.839,94 Km2 dengan

panjang pantai 65 Km, luas lautan 22.608 Km dan jumlah penduduk sebanyak

1.290.394 jiwa dengan komposisi laki-laki 645.264 jiwa, perempuan berjumlah

645.130 jiwa dan sebanyak 1.143.680 (88,63 %) jiwa beragama Islam.

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq,

shadaqah dan ekonomi syari‟ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-

undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

Pengadilan Agama Tuban sebagai Pengadilan Tingkat Pertama yang

berada di wilayah lingkungan PTA Surabaya dalam mewujudkan tugasnya telah

disusun Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Tuban tahun 2010-2014,

akan tetapi kedepan evaluasi kinerja Pengadilan Agama Tuban masih ada

beberapa program dan kegiatan yang harus dilanjutkan pada tahun 2015-2019.

Maka diperlukan penyusunan Rencana Starategis (Renstra) Pengadilan

Agama Tuban serta diperlukan analisis data kondisi perkara pada Pengadilan

Agama Tuban. Data perkara Pengadilan Agama Tuban dari tahun 2010 – 2013

sebagai berikut :

Page 7: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 4

1 2010 444 2729 3173 2700 473

2 2011 473 2938 3411 2812 599

3 2012 599 3441 4040 3210 830

4 2013 630 3129 3759 3140 619

NoSisa Perkara

yang lalu

Perkara

masuk

Jumlah

Perkara

Perkara

Putus

Sisa

sekarangTahun

Dari di atas menunjukan bahwa professional aparatur Pengadilan Agama

Tuban semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya penjelasan

perkara dan putusnya.

1.2 . Potensi dan Permasalahan

Dengan disahkannya Undang-Undang No.3 Tahun 2006, tentang

perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1989, tentang Peradilan Agama

menjadi momentum Peradilan Agama menjadi peradilan modern. Hal ini

memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam perkembangan Peradilan

Agama pada masa berikutnya.

Ada beberapa perubahan yaitu penambahan wewenang yaitu kopetensi

Peradilan Agama sudah tidak lagi hanya menangani perkara terkait dengan hukum

keluarga yakni perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf dan sedekah, namun

Page 8: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 5

sudah diberikan kewenangan untuk menyelesaikan sengketa bidang zakat, infaq

dan ekonomi syariah. Perubahan yang lain yaitu adanya akses orang ke

Pengadilan Agama tidak dibatasi lagi hanya orang islam, akan tetapi orang non

islam dapat berpekara di Pengadilan Agama.

Capaian reformasi birokrasi Pengadilan Agama Tuban dalam kurun waktu

2010 – 2014 telah menunjukkan hasil yang mengembirakan, antara lain :

1) Peningkatan pelaksanaan publikasi putusan dan transparansi peradilan dan

hal ini senantiasa diupayakan dimana pada tahun 2013 dari jumlah perkara

putus tahun 2013 sebanyak 3.140 perkara, putusan yang sudah di upload di

website Pengadilan Agama Tuban sebanyak 2.460 perkara (78,35%).

2) Peningkatan penyelesaian perkara dengan capaian :

a. Tahun 2010 dari jumlah 3.173 perkara (termasuk sisa perkara tahun 2009

yang telah diputus sebanyak 2.700 perkara sehingga sisa perkara

sebanyak 473 perkara (14,9%);

b. Tahun 2011, dari jumlah 3.382 perkara (termasuk sisa perkara tahun

2010) yang telah diputus sebanyak 2.812 perkara sehingga sisa perkara

sebanyak 570 perkara (16,85%);

c. Tahun 2012, dari jumlah 3.840 (termasuk sisa perkara tahun 2011) yang

telah diputus sebanyak 3.210 perkara sehingga sisa perkara sebanyak 630

perkara (16,40%);

d. Tahun 2013, dari jumlah 3.759 perkara (termasuk sisa perkara tahun

2012) yang telah diputus sebanyak 3.140 perkara sehingga sisa perkara

sebanyak 619 perkara (16,40%).

3) Peningkatan pelaporan Triwulan penyelenggaraan program kerja berdasarkan

PP No. 39 tahun 2006 (MONEV BAPPENAS) dengan capaian :

a. Tahun 2011 penyampaian laporan ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya

tepat waktu dan dinilai baik berdasarkan hasil evaluasi dari Pengadilan

Tinggi Agama Surabaya tanggal 6 Pebruari 2012;

Page 9: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 6

b. Tahun 2012 laporan ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tepat waktu

dan dinilai baik;

c. Tahun 2013 penyampaian laporan Triwulan III ke Pengadilan Tinggi

Agama Surabaya berdasarkan matrik evaluasi dari 37 Pengadilan Agama

di lingkungan PTA Surabaya, Pengadilan Agama Tuban telah tepat waktu

dan dinilai baik;

d. Berdasarkan surat Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI

nomor 1/BUA/KU.01/1/2014 tanggal 2 Januari 2014 tentang hasil

monitoring isian Capaian Kinerja Tahun 2013, Pengadilan Agama Tuban

adalah termasuk satuan kerja yang telah meng update laporan kinerja

pada aplikasi monev kinerja penganggaran tahun anggaran 2013.

4) Peningkatan pelaporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP)

dengan capaian :

a. Tahun 2012 penyampaian SAKIP tahun 2011 berdasarkan surat

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya nomor : W13-A/914/KU.01/II/2012

tanggal 17 Pebruari 2012, Pengadilan Agama Tuban termasuk satuan

kerja yang menyampaikan SAKIP tahun 2011 tepat waktu dan lengkap di

lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya;

b. Tahun 2013 penyampaian SAKIP tahun 2012 berdasarkan surat

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya nomor : W13-A/638/KU.01/II/2013

tanggal 21 Pebruari 2013, Pengadilan Agama Tuban termasuk satuan

kerja menyampaikan laporan SAKIP tahun 2012 tepat waktu di lingkungan

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya;

5) Peningkatan pelaporan untuk Laporan Tahunan dengan capaian :

a. Tahun 2012, penyampaian laporan tahunan tahun 2011 telah diterima

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tanggal 10 Januari 2012;

b. Tahun 2013, penyampaian laporan tahunan tahun 2012 telah diterima

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tanggal 5 Januari 2013;

Page 10: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 7

c. Tahun 2014, penyampaian laporan tahunan tahun 2013 telah diterima

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tanggal 6 Januari 2014.

6) Peningkatan transparasi informasi peradilan dengan capaian :

a. Penilaian website Pengadilan Agama di lingkungan Pengadilan Tinggi

Agama Surabaya periode Desember 2010 s/d Januari 2011 berdasarkan

surat Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Nomor : W13-

A/1537/HM.02.3/IV/2011 tanggal 29 April 2011, Pengadilan Agama Tuban

menempati posisi nomor : 20 dari 37 Pengadilan Agama di lingkungan

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya.

b. Penilaian website Pengadilan Agama di lingkungan Pengadilan Tinggi

Agama Surabaya periode Pebruari s/d Nopember 2011 berdasarkan surat

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Nomor : W13-

A/3917/HM.02.3/XI/2011 tanggal 29 Nopember 2011, Pengadilan Agama

Tuban menempati posisi nomor : 17 dari 37 Pengadilan Agama di

lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya.

7) Peningkatan pelaporan SIMAK BMN dengan capaian :

Pengadilan Agama Tuban telah melaksanakan rekonsiliasi SIMAK BMN

semester II dan Tahunan tahun Anggaran 2013 tepat waktu yaitu tanggal 3

Januari 2014 sesuai jadwal dari KPKNL Surabaya.

8) Peningkatan keterbukaan informasi dalam rangka pelaksanaan KMA I-144 /

KMA / SK / VII I/ 2007 dengan mengoptimalkan fungsi layanan meja informasi,

penunjukan pejabat Humas, layanan pengaduan masyarakat dalam rangka

memberikan layanan terbaik kepada masyarakat khususnya para pencari

keadilan.

Page 11: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 8

9) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana dengan capaian :

Tahun 2011 mendapat dana anggaran tanah gedung dari Pengadilan Tinggi

Agama Surabaya tanah seluas 2.580 M2 di kelurahan Latsari Kecamatan

Tuban Kota Tuban;

10) Peningkatan pelayanan prima kepada para pihak ber perkara sesuai Standart

Operating Procedure (SOP).

11) Peningkatan pelaporan keadaan perkara sesuai dengan tepat waktu.

12) Peningkatan pemutakhiran data SIMPEG secara online dengan capaian :

a. Berdasarkan data peringkat SIMPEG se wilayah Pengadilan Tinggi

Agama Surabaya per tanggal 10 September 2012, Pengadilan Agama

Tuban menempati peringkat ke 14 dari 38 Pengadilan Agama dan PTA

Surabaya sewilayah PTA Surabaya;

b. Tahun 2013 pengusulan kenaikan pangkat PNS, promosi jabatan telah

dilaksanakan secara paperless.

13) Peningkatan pengembangan Kualitas Sumber Daya Manuasia ( SDM )

dengan capaian :

a. Program “LAW EXPERIENCE BUILDING” ( LEB ) yang meliputi kegiatan

rapat dinas, eksaminasi berkas, diskusi hukum, penyampaian hasil

Bimtek ke seluruh pegawai Pengadilan Agama Tuban;

b. Secara berkala dilaksanakan Diklat Di Tempat Kerja ( DDTK ) dimasing-

masing unit kerja kepaniteraan maupun kesekretariatan.

14) Dari segi kuantitas perkara yang diterima oleh pengadilan Agama Tuban

pada tahun 2013 mengalami penurunan. Pada tahun 2012 perkara yang

diterima sebanyak 3.241 perkara sedangkan pada tahun 2013 sebanyak

3.129 perkara, jadi mengalami kenaikan sebanyak 112 perkara;

Page 12: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 9

15) Pada tahun 2013 Pengadilan Agama Tuban telah menyetorkan Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 141.506.694,- ( seratus empat

puluh satu juta lima ratus enam ribu enam ratus sembilan puluh empat

rupiah);

16) Perbandingan perkara putus antara data manual dan elektronik telah

dilaksanakan dengan baik terbukti data perbandingan Pengadilan Agama

Tuban sejak bulan Oktober 2013 selalu hijau tidak pernah merah.

Keberhasilan reformasi birokrasi tersebut beserta sejumlah potensi yang

berhasil diidentifikasikan dapat menjadi modal dalam melanjutkan pembaruan

peradilan, khususnya lima tahun kedepan.

Berikut ini akan diuraikan analisa SWOT berupa kekuatan (Strength),

Kelemahan ( Weakness ), Peluang ( Opportunity ), dan Tantangan ( Threat ) dari

Pengadilan Agama Tuban sebagai pengadilan tingkat pertama.

A. KEKUATAN ( STRENGTH )

Kekuatan Pengadilan Agama Tuban mencakup beberapa hal yang

memang diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal

yang dikembangkan yang mencakup dalam beberapa aspek :

1. Aspek Proses peradilan

Adanya Undang-Undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Agama

Tuban selaku Pengadilan tingkat pertama.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

Pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Tuban memiliki etos kerja yang

tinggi, disiplin dan kreatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Pegawai dilingkungan Pengadilan Agama Tuban senantiasa menciptakan

lingkungan kerja yang nyaman dengan mengedepankan rasa

kebersamaan.

Page 13: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 10

3. Aspek pengawasan dan pembinaan.

Adanya sistem pengawasan yang melibatkan Hakim Pengawas Bidang

dalam pengawasan reguler dan insidentil.

Adanya penunjukan tim yang kompeten dalam rangka pembinaan

pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Tuban antara lain: Tim Badan

Pertimbangan Jabatan dan Keangkatan ( BAPERJAKAT ), Tim Penegakan

Disiplin, Tim Informasi dan Tekhnologi ( IT ).

4. Aspek tertib Administrasi dan manajemen Peradilan.

Adanya pola bindalmin beserta aplikasi SIADPA yang mempermudah proses

administrasi perkara.

5. Aspek sarana dan prasarana

Saat ini gedung kantor Pengadilan Agama Tuban yang ditempati masih belum

sesuai prototype namun sejak tahun 2011 telah dimulai pengadaan tanah

seluas 2.580 M2 dengan dana Rp. 2.967.000.000,-.

B. KELEMAHAN ( WEAKNESS )

Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Tuban dirinci dalam

beberapa aspek :

1. Aspek Proses Peradilan

Belum memiliki mekanisme evaluasi yang baku yang dapat mengukur

kepuasan masyarakat pencari keadilan di Pengadilan Agama Tuban.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan.

Jumlah pegawai yang jauh dari ideal menyebabkan terjadi perangkapan

jabatan yang menyebabkan kinerja pegawai kurang optimal dalam

pelayanan kepada masyarakat.

Kurangnya tenaga Panitera Pengganti dan jurusita sehingga mengganggu

kelancaran penanganan perkara;

3. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan.

Jumlah pegawai teknis yang menguasai aplikasi SIADPA, SAKPA, SIMAK

BMN masih sedikit.

Page 14: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 11

4. Aspek Sarana dan Prasarana

Gedung Kantor Pengadilan Agama Tuban masih gedung lama yang tidak

sesuai dengan prototype untuk Pengadilan Agama kelas I A;

Tidak tersedianya komputer/laptop, printer karena banyak yang sering

rusak;

Tersedianya rumah dinas ketua sudah tidak layak pakai dan tidak tersedia

rumah dinas wakil ketua, hakim dan panitera/sekretaris.

C. PELUANG ( OPPURTUNITY )

Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan agama Tuban

untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :

1. Aspek Proses Peradilan

Adanya aplikasi yang mempermudah proses berperkara dan administrasi

umum serta website Pengadilan Agama Tuban yang mempermudah

masyarakat dalam mengakses informasi.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

Adanya sosialisasi dan bimbingan teknis dari pimpinan pengadilan serta

pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya maupun

Mahkamah Agung RI untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Adanya tunjangan kinerja sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja.

Adanya program “ Law Experience Building ( LEB )” yang secara rutin

mengadakan kegiatan rapat dinas, eksaminasi berkas, diskusi hukum,

penyampaian hasil Bimbingan teknik.

Pemberlakuan Penilaian Prestasi Kerja pegawai yang terdiri dari Sasaran

Kerja Pegawai ( SKP ) dan Prestasi kerja Pegawai yang mengacu pada

job discription sehingga analisa beban kerja pegawai dapat terorganisir

dengan baik meskipun jumlah pegawai di Pengadilan Agama Tuban

namun tugas-tugas dapat terselesaikan tepat waktu.

Page 15: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 12

3. Aspek Pengawasan dan pembinaan

Adanya pengawasan yang dilaksanakan oleh Hakim Pengawasan Bidang

setiap 6 bulan sekali.

Berdasarkan hasil pengawasan Hakim Pengawas Bidang di buat kontrak

kinerja dengan pejabat terkait agar segera diselesaikan.

4. Aspek Tertib administrasi dan Manajemen Peradilan

Dukungan dan koordinasi yang terjalin dengan baik antar pimpinan dan

pegawai Pengadilan Agama Tuban baik secara vertikal maupun horizontal.

Mengoptimalkan fungsi humas dan layanan informasi sebagai corong

informasi dalam satu pintu.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama Tuban

berupa sambungan internet dan website Pengadilan Agama Tuban.

D. TANTANGAN (THREAT)

Berikut adalah tantangan – tantangan di Pengadilan Agama Tuban yang

akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan

perbaikan sebagaimana yang diharapkan.

1. Aspek Proses Persediaaan

Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa

Pengadilan ditengah tuntutan pelayanan prima kepada masyarakat pencari

keadilan.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

Personil Pengadilan Agama Tuban belum seluruhnya memahami

pemberlakuan Peraturan Kepala BKN No.1 tahun 2013 tentang Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai sebagai pengganti Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3).

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

Belum adanya sistem reward dan punishment untuk mengontrol kinerja aparat

peradilan.

4. Aspek tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

Page 16: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 13

Berupaya melakukan upaya pengkaderan dan alih teknologi dari pegawai yang

mahir dalam satu bidang pekerjaan kepada pegawai baik PNS maupun tenaga

honorer dan kontrak.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

Anggaran yang diberikan pusat dan pengadaan sarana dan prasarana

tidak sesuai dengan kebutuhan

Meskipun gedung kantor Pengadilan Agama Tuban saat ini belum sesuai

prototype namun tidak menyurutkan semangat untuk senantiasa berusaha

memberi fasilitas yang baik dan bersih.

Page 17: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 14

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1. Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya

tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Tuban. Visi Pengadilan Agama Tuban

adalah sebagai berikut :

“ Terwujudnya kesatuan hukum dan aparatur Pengadilan yang Profesional

dan Akuntabel menuju Badan Peradilan yang Agung”

2.2. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang

ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi

Pengadilan Agama Tuban adalah sebagai berikut :

1.) Mewujudkan keadilan dalam masyarakat melalui putusan yang fair (Equality

Before The Law)

2.) Meningkatkan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan

transparan;

3.) Mewujudkan kesatuan hakim sehingga diperoleh kepastian hukum bagi

masyarakat pencari keadilan.

2.3. Tujuan Strategis

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka

mencapai Visi dan Misi Pengadilan Agama Tuban. Tujuan yang hendak dicapai

Pengadilan Agama Tuban adalah sebagai berikut:

1.) Meningkatkan SDM yang Profesional dan berintegritas tinggi serta memenuhi

sarana dan prasana aparatur Pengadilan Agama Tuban.

2.) Meningkatkan pelaksanaan pengawasan yang efektif dan efisien

3.) Meningkatkan penyelesaiaan administrasi perkara yang perkara yang

sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

Page 18: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 15

4.) Meningkatkan dukungan manajemen dan tugas teknis dalam

Penyelenggaraan Fungsi Peradilan.

5.) Mewujudkan kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi

masyarakat.

2.4. Sasaran Strategis

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang

akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun

2015 sampai dengan tahun 2019. Sasaran strategis yang hendak dicapai

Pengadilan Agama Tuban adalah sebagai berikut :

1.) Terwujudnya penyesaian perkara yang perkara yang sederhana, tepat waktu

transparan dan akuntabel;

2.) Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel;

3.) Tersedianya Dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penggaraan

Fungsi Peradilan;

4.) Tewujudnya SDM yang Profesional dan memiliki integritas tinggi;

5.) Terwujudnya pelaksaan Pengawasan yang efektif dan efisien;

6.) Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Agama Tuban

2.5. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama diperluikan sebagai tolak ukur atas keberhasilan

sasaran strategis dalam mencapai tujuan . Hubungan tujuan, sasaran dan indikator

kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :

TUJUAN STRATEGIS

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Meningkatkan

penyelesaian perkara

yang sederhana, tepat

waktu, transparan dan

Akuntabel

Terwujudnya

penyelesaian perkara

yang sederhana, tepat

waktu, transparan dan

akuntabel

1. Prosentase jumlah

penyelesaian Perkara

2. Prosentase Minutasi

Berkas Perkara

3. Prosentase putusan

yang diunggah

Page 19: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 16

(Upload) ke website

4. Prosentase pelayanan

meja Informasi

Terselesaikannya

Administrasi perkara yang

efektif, efisien dan

akuntabel

1. Prosentase proses

administrasi

penerimaan perkara

2. Prosentase Proses

Pemeriksaan perkara

3. Prosentase proses

administrasi putusan

perkara

Meningkatkan dukungan

manajemen dan tugas

teknis dalam

penyelengggaraan Fungsi

Pengadilan

Tersedianya dukungan

manajemen dan tugas

teknis dalam

penyelenggaraan Fungsi

Peradilan

1. Prosentase pelaksaan

dan pelaporan

Administrasi

Keuangan yang

sesuai peraturan

2. Prosentase Pelaksaan

dan pelaporan

Administrasi

Kepegawaian yang

sesuai peraturan

3. Prosentase Pelaksaan

dan Pelaporan

Pengelolaan Aset

yang sesuai Peraturan

Meningkatkan SDM yang

profesional dan

berintegritas tinggi serta

memenuhi sarana dan

Terwujudnya SDM yang

Profesional dann memiliki

Integritas tinggi

1. Prosentase Pegawai/

hakim yang diusulkan

mengikuiti Diklat

2. Prosentase pegawai/

Page 20: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 17

prasarana aparatur

Pengadilan Agama

Hakim yang lulus

Diklat

Meningkatkan

pelaksanaan pengawasan

yang efektif dan efisien

Terwujudnya

pelaksanaan pengawasan

internal yang efektif dan

efisien

1. Prosentase

Pengawasan oleh

Hakim Bidang

2. Prosentase

Penindaklanjutan

pengaduan

Meningkatkan SDM yang

profesional dan

berintegritas tinggi serta

memenuhi sarana dan

prasarana aparatur

Pengadilan Agama Tuban

Tersedianya sarana dann

Prasarana Aparatur

Pengadilan Agama Tuban

- Prosentase

pengadaan Sarana

dan Prasarana

Page 21: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 18

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI MAHKAMAH AGUNG RI

Arah kebijakan dan strategi Mahkamah Agung RI Tahun 2010-2035

tercantum dalam Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 yang dapat

disimpulkan dalam beberapa Arahan Pembaruan sebagai berikut :

A. Arahan Pembaruan Fungsi Teknis

Segala upaya pembaruan peradilan yang dilakukan harus mengarah

pada tujuan utama yaitu “Badan Peradilan yang dapat melaksanakan fungsi

kekuasaan kehakiman secara indepeden, efektif dan berkeadilan”. Untuk

mencapai tujuan tersebut maka program utama yang perlu dilakukan adalah :

a. Pembatasan Perkara Kasasi dan Peninjauan Kembali

b. Penerapan Sistem Kamar secara konsisten

c. Penyederhanaan Proses Berperkara

d. Penguatan Akses pada Pengadilan

B. Arahan Pembaruan Manajemen Perkara

Agenda penyempurnaan pada manajemen perkara dapat dibagi

menjadi 3 (tiga) bagian besar, yaitu sebagai berikut :

1) Modernisasi manajemen perkara;

2) Penataan ulang organisasi manajemen perkara;

3) Penataan ulang proses manajemen perkara.

C. Arahan Pembaruan Fungsi Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Pusat Penelitian dan Pengembangan memiliki fungsi strategis dalam

rangka mencapai organisasi Mahkamah Agung RI. yang berbasis

pengetahuan. Setidaknya terdapat 2 (dua) fungsi strategis yang harus

dikembangkan oleh Litbang : Pertama, fungsi Litbang dalam mendukung

pengembangan dan pembangunan substansi hukum untuk mendukung fungsi

Page 22: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 19

Mahkamah Agung RI. dalam mengadili; Kedua, fungsi Litbang dalam

mendukung pengembangan dan pembaruan kebijakan Mahkamah Agung RI.

Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan Penguatan Kelembagaan dan Penguatan

SDM, Sarana dan Prasarana.

D. Arahan Pembaruan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Sejalan dengan arahan reformasi birokrasi, Mahkamah Agung RI. akan

mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen SDM

berbasis kompetensi. Sistem Manajemen SDM berbasis kompetensi ini biasa

disebut sebagai Competency Based HR Management (CBHRM) yang

merupakan kombinasi antara ketrampilan (Skill) pengetahuan (Knowledge)

dan atribut personal (Personal Atributes) yang dapat di lihat dan diukur dari

perilaku kerja yang ditampilkan. Pengembangan Sistem Manajemen SDM

berbasis kompetensi dilakukan sebagai berikut :

1) Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi

2) Pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi. Pengembangan yang

dimaksud disini termasuk rotasi, mutasi dan promosi.

3) Penilaian kinerja berbasis kompetensi

4) Remunerasi berbasis kompetensi

5) Pola karir berbasis kompetensi.

E. Arahan Pembaruan Sistem Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif,

berintegrasi dan profesional, maka Mahkamah Agung RI. akan

mengembangkan “Sistem Pendidikan dan Pelatihan Profesi Hakim dan

Pegawai Pengadilan yang Berkualitas dan Terhormat atau { Qualified and

Respectable Judicial training Center (JTC) } “.

Page 23: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 20

Sistem ini akan dapat terwujud dengan usaha perbaikan pada berbagai

aspek, yaitu meliputi :

1) Kelembagaan (institusional);

2) Sarana dan prasarana yang diperlukan;

3) Sumber Daya Manusia;

4) Program diklat yang terpadu dan berkelanjutan;

5) Pemanfaatan hasil diklat;

6) Anggaran diklat; serta

7) Kegiatan pendukung lainnya (misalnya kegiatan penelitian dan

pengembangan).

Konsep yang akan diadopsi dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan ke depan adalah konsep pendidikan yang permanen dan

berkelanjutan { Continuing Judicial Education (CJE) }. Terdapat beberapa

prinsip yang harus diperhatikan dalam implementasi CJE ini, yaitu :

1. Bersifat komprehensif, terpadu dan sinergis untuk membantu hakim dan

pegawai pengadilan memenuhi harapan masyarakat;

2. Bersifat khusus yang merupakan bagian dari pendidikan berkelanjutan dan

terpusat pada kebutuhan pengembangan kompetensi hakim dan pegawai

pengadilan.

F. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Anggaran

Dalam UU No. 3 tahun 2009 pasal 81A ayat (I) Tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah

Agung menyatakan “Anggaran Mahkamah Agung dibebankan pada mata

anggaran tersendiri dalam anggaran pendapatan dan belanja negara”. Pasal

dimaksud telah mengamanatkan kepada jajaran Mahkamah Agung untuk

mengupayakan adanya kemandirian baik dalam penganggaran maupun dalam

pelaksanaan anggaran. Supaya kemandirian anggaran MA terwujud, maka

diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

Page 24: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 21

1) Menumbuhkan pemahaman bersama tentang kemandirian anggaran

badan peradilan;

2) Mengkaji peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

kemandirian anggaran badan peradilan;

3) Menentukan tingkat kemandirian anggaran badan peradilan;

4) Mendorong dibentuknya undang-undang yang berisi kemandirian

anggaran badan peradilan.

Sedangkan cakupan pembaruan pengelolaan anggaran untuk menuju

kemandirian pengelolaan anggaran Badan Peradilan meliputi:

1) Penataan Sistem dan Prosedur Perencanaan.

2) Studi terhadap kemandirian pengelolaan keuangan Badan Peradilan;

3) Penyusunan standar biaya khusus bidang peradilan sebagai syarat

penerapan anggaran berbasis kinerja;

4) Analisis terhadap baseline dalam rangka implementasi kerangka

pengeluaran jangka menengah;

5) Restrukturisasi program dan kegiatan;

6) Evaluasi standar biaya khusus bidang peradilan;

7) Penetapan baseline dalam rangka implementasi KPJM;

8) Penataan Sistem dan Prosedur Pelaksanaan

Perumusan mekanisme pelaksanaan APBN;

Penyusunan Sistem Operating Prosedur Penerimaan dan Belanja;

Evaluasi SOP penerimaan dan belanja;

Memperkuat kemampuan SDM Pengelola Anggaran yaitu :

a) Edukasi anggaran menuju independensi anggaran Mahkamah

Agung dilaksanakan dengan pelatihan di bidang pengelolaan

keuangan, diantaranya adalah pelatihan perencanaan anggaran

berbasis kinerja, pelatihan kuasa pengguna anggaran, pelatihan

pejabat pembuat komitmen, pelatihan penguji tagihan, pelatihan

bendahara penerimaan dan pengeluaran;

Page 25: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 22

b) Mendorong Transparansi Pengelolaan Anggaran

2.1 Membuat Rancangan Undang-Undang tentang Kemandirian

Anggaran Badan Peradilan;

2.2 Penyusunan peraturan teknis tentang kemandirian pengelolaan

keuangan Badan Peradilan;

2.3 Peraturan perundang-undangan tentang kemandirian anggaran

telah disahkan;

2.4 Implementasi peraturan teknis tentang kemandirian anggaran

Badan Peradilan;

2.5 Perumusan kebijakan dan atau peraturan perundang-undangan

tentang transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja;

2.6 Implementasi transparansi pengelolaan penerimaan dan

belanja.

G. Arahan Pembaruan Pengelolaan Aset

Untuk memperbaiki kinerja dalam pengelolaan aset, Mahkamah Agung

akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mahkamah Agung akan menciptakan lingkungan organisasi yang dapat

mendorong perilaku positif dalam pengelolaan aset;

2. Mahkamah Agung akan mengubah pendekatan dalam mengelola aset, dari

pendekatan administratif aset menjadi manajemen aset yang menerapkan

beberapa asas, yaitu : fungsional, kepastian hukum, transparansi, azas

efisiensi, akuntabilitas publik, dan kepastian nilai;

3. Mahkamah Agung akan menyediakan seorang penilai di setiap satuan kerja

unit pengelola aset;

4. Mahkamah Agung akan melakukan penertiban aset;

5. Mahkamah Agung akan memperbaiki perencanaan pengelolaan aset;

6. Mahkamah Agung akan melakukan risk analysis untuk setiap aset milik

negara berupa tanah dan bangunan ataupun aset lain yang dianggap perlu;

7. Mahkamah Agung akan melakukan sertifikasi;

Page 26: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 23

8. Mahkamah Agung akan melakukan perbaikan pengelolaan rumah dinas dan

rumah jabatan;

9. Mahkamah Agung akan menyusun mekanisme akuntabilitas yang efektif;

10. Mahkamah Agung akan menyempurnakan SIMAK BMN karena memang

tidak ada manajemen BMN yang khusus dibuat untuk instansi tertentu.

H. Arahan Pembaruan Teknologi Informasi

Secara ringkas, sasaran dari penerapan Teknologi Informasi di

Mahkamah Agung, dapat dirumuskan sebagai sarana pendukung untuk

tercapainya hal-hal berikut ini :

a. Peningkatan kualitas putusan, yaitu dengan penyediaan akses terhadap

semua informasi yang relevan dari dalam dan luar pengadilan, termasuk

putusan, jurnal hukum dan lainnya;

b. Peningkatan sistem administrasi pengadilan, meliputi akses atas aktivitas

pengadilan dari luar gedung, seperti misalnya registrasi, permintaan

informasi dan kesaksian;

c. Pembentukan efisiensi proses kerja di lembaga peradilan, yaitu dengan

mengurangi kerja manual dan klerikal serta menggantikannya dengan

proses berbasis komputer;

d. Pembentukan organisasi berbasis kinerja, yaitu dengan menggunakan

teknologi sebagai alat untuk melakukan pemantauan dan kontrol atas

kinerja;

e. Pembentukan lingkungan pembelajaran dalam organisasi, yaitu dengan

menyediakan fasilitas e-learning atau pembelajaran jarak jauh.

Tahapan pengembangan Teknologi Informasi di Mahkamah Agung dan

lembaga peradilan dalam 25 tahun ke depan akan terbagi menjadi 3 (tiga)

bagian, yaitu sebagai berikut :

1) Tahap I, selama 5 (lima) tahun pertama. Sasarannya adalah optimalisasi

investasi Teknologi Informasi yang sudah ada, integrasi data dan informasi,

serta penyiapan regulasi dan perubahan kultur kerja dalam rangka

menyongsong era bekerja berbasis Teknologi Informasi;

Page 27: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 24

2) Tahap II, selama 10 (sepuluh) tahun kedua. Sasarannya adalah terciptanya

sistem informasi yang konsisten untuk seluruh lembaga peradilan sehingga

memungkinkan pemanfaatan data dan informasi untuk menjaga kesatuan

hukum dan membuka peluang untuk peningkatan akses terhadap

pelayanan pengadilan;

3) Tahap III, selama 10 (sepuluh) tahun ketiga. Sasarannya adalah

diintegrasikannya proses peradilan dengan para pemangku kepentingan

lainnya, termasuk para penegak hukum lain, dalam kerangka menuju sistem

pelayanan hukum terpadu (integrated justice system).

I. Arahan Pembaruan sistem Pengawasan

Penguatan Organiasasi Pengawasan difokuskan pada 5 (lima)

aspek, yaitu :

1) Restrukturisasi Organisasi Pelaksana Fungsi Pengawasan.

2) Penguatan SDM Pelaksana Fungsi Pengawasan

3) Penggunaan Parameter Obyektif dalam Pelaksanaan Pengawasan

4) Peningkatan Akuntabilitas & Kualitas Pelayanan Pengaduan bagi

Masyarakat

5) Redefinisi Hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebagai Mitra

dalam Pelaksanaan Fungsi Pengawasan.

J. Arahan Pembaruan Sistem Keterbukaan Informasi

Kebijakan transparansi melalui pemberian akses informasi pengadilan

diarahkan untuk mencapai dua hal, yaitu : 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat

pencari keadilan; dan 2) mewujudkan akuntabilitas dan meningkatkan

kepercayaan masyarakat.

Langkah-langkah prioritas yang akan dilakukan oleh Mahkamah Agung

adalah :

Page 28: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 25

1) Membangun kultur keterbukaan di pengadilan;

2) Mekanisme Akses Informasi Sederhana, Cepat, Tepat Waktu dan Biaya

Ringan;

3) Membangun Struktur Organisasi dan Mengembangkan Kebijakan

Pendukung;

4) Mekanisme Pemantauan dan Pengawasan, Pengaduan dan Penyelesaian

Keberatan, serta Insentif dan Disentif atas Pelaksanaan Pelayanan

Informasi;

5) Meningkatkan Pemahaman Masyarakat akan Kegunaan dan Kebutuhan

Informasi Pengadilan.

3.2. ARAH KEBJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN TINGGI AGAMA

SURABAYA

Arah kebijakan dan strategi Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Tahun

2015-2019 mengacu pada Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 yang

dapat disimpulkan dalam beberapa Arahan Pembaruan sebagai berikut :

A. Arahan Pembaruan Fungsi Teknis

Segala upaya pembaruan peradilan agama yang dilakukan harus

mengarah pada tujuan yaitu “Peradilan Agama yang dapat melaksanakan

fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif”. Untuk mencapai tujuan tersebut

maka program utama yang perlu dilakukan adalah :

1. Penyederhanaan Proses Berperkara;

2. Penguatan Akses pada Keadilan.

B. Arahan Pembaruan Manajemen Perkara

Agenda penyempurnaan pada manajemen perkara memerlukan

program prioritas yaitu terselenggaranya Modernisasi manajemen perkara di

peradilan agama, oleh karena itu diharapkan seluruh pimpinan peradilan

agama mewajibkan kepada seluruh aparat Peradilan Agama, terutama Hakim,

Panitera Pengganti dan Jurusita / Jurusita Pengganti untuk dapat memahami

Page 29: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 26

dan melaksanakan Pola Bindalmin dengan baik, sehingga kualitas sistem

pemberkasan perkara dapat lebih ditingkatkan.

C. Arahan Pembaruan Fungsi Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Pembaruan Fungsi Litbang memiliki 2 (dua) fungsi strategis yang harus

dikembangkan oleh Litbang : Pertama, fungsi Litbang dalam mendukung

pengembangan dan pembangunan substansi hukum untuk mendukung fungsi

Peradilan Agama dalam mengadili; Kedua, fungsi Litbang dalam mendukung

pengembangan dan pembaruan kebijakan Mahkamah Agung RI. Oleh karena

itu dibutuhkan kegiatan Penguatan SDM, Sarana dan Prasarana.

D. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Sejalan dengan arahan reformasi birokrasi, Pengadilan Tinggi Agama

Surabaya akan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem

manajemen SDM berbasis kompetensi. Pengembangan Sistem Manajemen

SDM berbasis kompetensi dilakukan sebagai berikut :

1. Pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi. Pengembangan yang

dimaksud disini termasuk rotasi, mutasi dan promosi.

2. Penilaian kinerja berbasis kompetensi

3. Remunerasi berbasis kompetensi

4. Pola karir berbasis kompetensi.

E. Arahan Pembaruan Sistem Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif,

berintegrasi dan profesional, maka Pengadilan Tinggi Agama Surabaya secara

berkelanjutan akan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Yustisial dan

Administrasi, Orientasi-orientasi dan Pembinaan Sumber Daya Manusia,

terutama bagi Hakim, Panitera Pengganti dan Jurusita / Jurusita Pengganti,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparat

Peradilan Agama di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya.

Page 30: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 27

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya mensupport kebijakan Mahkamah

Agung RI dalam mengembangkan “Sistem Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Hakim dan Pegawai Pengadilan yang Berkualitas dan Terhormat { Qualified

and Respectable Judicial Training Center (JTC) } “.

F. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Anggaran

Cakupan pembaruan pengelolaan anggaran untuk menuju kemandirian

pengelolaan anggaran Peradilan Agama meliputi :

1. Penataan Sistem dan Prosedur Perencanaan

a. Penyusunan standar biaya khusus bidang peradilan sebagai syarat

penerapan anggaran berbasis kinerja;

b. Analisis terhadap baseline dalam rangka implementasi kerangka

pengeluaran jangka menengah;

c. Restrukturisasi program dan kegiatan;

d. Evaluasi standar biaya khusus bidang peradilan;

e. Penetapan baseline dalam rangka implementasi KPJM;

f. Penataan Sistem dan Prosedur Pelaksanaan;

2. Penataan Sistem dan Prosedur pelaksanaan

a. Perumusan mekanisme pelaksanaan APBN;

b. Penyusunan Sistem Operating Prosedur Penerimaan dan Belanja;

c. Evaluasi SOP penerimaan dan belanja;

3. Memperkuat kemampuan SDM Pengelola Anggaran

Edukasi anggaran menuju independensi anggaran Pengadilan

Agama dilaksanakan dengan pelatihan di bidang pengelolaan

keuangan, diantaranya adalah pelatihan perencanaan anggaran

berbasis kinerja, dan pelatihan bendahara penerimaan dan

pengeluaran;

Page 31: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 28

4. Mendorong Transparansi Pengelolaan Anggaran

a. Implementasi peraturan teknis tentang kemandirian anggaran Badan

Peradilan;

b. Perumusan kebijakan dan atau peraturan perundang-undangan

tentang transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja;

c. Implementasi transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja

G. Arahan Pembaruan Pengelolaan Aset

Untuk memperbaiki kinerja dalam pengelolaan aset, Pengadilan Tinggi

Agama Surabaya akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penertiban aset;

2. Memperbaiki perencanaan pengelolaan aset;

3. Melakukan risk analysis untuk setiap aset milik negara berupa tanah dan

bangunan ataupun aset lain yang dianggap perlu;

4. Melakukan sertifikasi tanah;

5. Melakukan perbaikan pengelolaan rumah dinas dan rumah jabatan;

6. Mengoptimalkan aplikasi SIMAK BMN dalam menatausahakan aset.

7. Melakukan perencanaan terhadap kebutuhan belanja modal tanah dan

gedung kantor Pengadilan Agama di wilayah Jawa Timur,antara lain :

a. Menyelenggarakan Proyek pengadaan tanah 9 (sembilan ) satuan kerja

yang membutuhkan relokasi gedung kantor:

No Satuan Kerja Vol (M2) Biaya Jumlah

1 PA. Banyuwangi 4000 3.000.000 12,000.000

2 PA. Blitar 4000 3.000.000 12,000.000

3 PA. Bojonegoro 4000 3.000.000 12,000.000

4 PA. Bondowoso 4000 3.000.000 12,000.000

5 PA. Gresik 4000 3.000.000 12,000.000

6 PA. Pasuruan 4000 3.000.000 12,000.000

7 PA. Sidoarjo 4000 3.000.000 12,000.000

Page 32: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 29

8 PA. Surabaya 4000 3.000.000 12,000.000

9 PA. Trenggalek 4000 3.000.000 12,000.000

Jumlah 111.000.000.000

b. Menyelenggarakan proyek pembangunan gedung/ kantor untuk 19

satuan kerja :

No Satuan Kerja Vol (M2) Biaya Jumlah

1 PTA Surabaya 5000 4.000.000 20.000.0000

2 PA. Banyuwangi 2500 4.000.000 10.00.0000

3 PA. Blitar 2500 4.000.000 10.00.0000

4 PA. Bojonegoro 2500 4.000.000 10.00.0000

5 PA. Bondowoso 2500 4.000.000 10.00.0000

6 PA. Gresik 2500 4.000.000 10.00.0000

7 PA. Pasuruan 2500 4.000.000 10.00.0000

8 PA. Sidoarjo 2500 4.000.000 10.00.0000

9 PA. Surabaya 2500 4.000.000 10.00.0000

10 PA. Trenggalek 2500 4.000.000 10.00.0000

11 PA. Bawean 2500 4.000.000 10.00.0000

12 PA. Kangean 2500 4.000.000 10.00.0000

13 PA. Kab. Kediri 2500 4.000.000 10.00.0000

14 PA. Kediri 2500 4.000.000 10.00.0000

15 PA. Kab. Madiun 2500 4.000.000 10.00.0000

16 PA. Nganjuk 2500 4.000.000 10.00.0000

17 PA. Ngawi 2500 4.000.000 10.00.0000

18 PA. Sampang 2500 4.000.000 10.00.0000

19 PA. Tuban 2500 4.000.000 10.00.0000

Jumlah 205.000.000.000

Page 33: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 30

c. Menyelenggarakan Belanja Modal Pengadaan Fasilitas Perkantoran

untuk 38 Satuan Kerja :

No Satuan Kerja Vol (M2) Biaya Jumlah

1 PTA. Surabaya 40 5.000.000 200.000.000

2 PA. Bangil 40 5.000.000 200.000.000

3 PA. Bangkalan 40 5.000.000 200.000.000

4 PA. Banyuwangi 40 5.000.000 200.000.000

5 PA. Bawean 40 5.000.000 200.000.000

6 PA. Blitar 40 5.000.000 200.000.000

7 PA. Bojonegoro 40 5.000.000 200.000.000

8 PA. Bondowoso 40 5.000.000 200.000.000

9 PA. Gresik 40 5.000.000 200.000.000

10 PA. Jember 40 5.000.000 200.000.000

11 PA. Jombang 40 5.000.000 200.000.000

12 PA. Kangean 40 5.000.000 200.000.000

13 PA. Kab. Kediri 40 5.000.000 200.000.000

14 PA. Kodya Kediri 40 5.000.000 200.000.000

15 PA. Kraksaan 40 5.000.000 200.000.000

16 PA. Kab. Madiun 40 5.000.000 200.000.000

17 PA. Kodya Madiun 40 5.000.000 200.000.000

18 PA. Kab. Malang 40 5.000.000 200.000.000

19 PA. Lamongan 40 5.000.000 200.000.000

20 PA. Lumajang 40 5.000.000 200.000.000

21 PA. Mojokerto 40 5.000.000 200.000.000

22 PA. Magetan 40 5.000.000 200.000.000

23 PA. Malang 40 5.000.000 200.000.000

24 PA. Nganjuk 40 5.000.000 200.000.000

25 PA. Ngawi 40 5.000.000 200.000.000

26 PA. Pacitan 40 5.000.000 200.000.000

Page 34: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 31

27 PA. Pamekasan 40 5.000.000 200.000.000

28 PA. Pasuruan 40 5.000.000 200.000.000

29 PA. Ponorogo 40 5.000.000 200.000.000

30 PA. Tuban 40 5.000.000 200.000.000

31 PA. Sampang 40 5.000.000 200.000.000

32 PA. Sidoarjo 40 5.000.000 200.000.000

33 PA. Situbondo 40 5.000.000 200.000.000

34 PA. Sumenep 40 5.000.000 200.000.000

35 PA. Surabaya 40 5.000.000 200.000.000

36 PA. Tulungagung 40 5.000.000 200.000.000

37 PA. PA. Trenggalek 40 5.000.000 200.000.000

38 PA. Tuban 40 5.000.000 200.000.000

Jumlah 7.600.000.000

d. Menyelenggarakan Belanja Modal Pengadaan Alat Pengadaan Alat

Pengelolahan data untuk 38 Satuan kerja, Yaitu;

No Satuan Kerja Vol (M2)

Biaya Jumlah

1 PTA. Surabaya 20 10.000.000 200.000.000

2 PA. Bangil 20 10.000.000 200.000.000

3 PA. Bangkalan 20 10.000.000 200.000.000

4 PA. Banyuwangi 20 10.000.000 200.000.000

5 PA. Bawean 20 10.000.000 200.000.000

6 PA. Blitar 20 10.000.000 200.000.000

7 PA. Bojonegoro 20 10.000.000 200.000.000

8 PA. Bondowoso 20 10.000.000 200.000.000

9 PA. Gresik 20 10.000.000 200.000.000

10 PA. Jember 20 10.000.000 200.000.000

11 PA. Jombang 20 10.000.000 200.000.000

12 PA. Kangean 20 10.000.000 200.000.000

Page 35: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 32

13 PA. Kab. Kediri 20 10.000.000 200.000.000

14 PA. Kodya Kediri 20 10.000.000 200.000.000

15 PA. Kraksaan 20 10.000.000 200.000.000

16 PA. Kab. Madiun 20 10.000.000 200.000.000

17 PA. Kodya Madiun 20 10.000.000 200.000.000

18 PA. Kab. Malang 20 10.000.000 200.000.000

19 PA. Lamongan 20 10.000.000 200.000.000

20 PA. Lumajang 20 10.000.000 200.000.000

21 PA. Mojokerto 20 10.000.000 200.000.000

22 PA. Magetan 20 10.000.000 200.000.000

23 PA. Malang 20 10.000.000 200.000.000

24 PA. Nganjuk 20 10.000.000 200.000.000

25 PA. Ngawi 20 10.000.000 200.000.000

26 PA. Pacitan 20 10.000.000 200.000.000

27 PA. Pamekasan 20 10.000.000 200.000.000

28 PA. Pasuruan 20 10.000.000 200.000.000

29 PA. Ponorogo 20 10.000.000 200.000.000

30 PA. Tuban 20 10.000.000 200.000.000

31 PA. Sampang 20 10.000.000 200.000.000

32 PA. Sidoarjo 20 10.000.000 200.000.000

33 PA. Situbondo 20 10.000.000 200.000.000

34 PA. Sumenep 20 10.000.000 200.000.000

35 PA. Surabaya 20 10.000.000 200.000.000

36 PA. Tulungagung 20 10.000.000 200.000.000

37 PA. PA. Trenggalek 20 10.000.000 200.000.000

38 PA. Tuban 20 10.000.000 200.000.000

Jumlah 7.600.000.000

Page 36: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 33

H. Arahan Pembaruan Teknologi Informasi

Arahan pembaruan Teknologi Informasi selama 5 (lima) tahun pertama

sasarannya ditujukan untuk optimalisasi investasi Teknologi Informasi yang

sudah ada, antara lain website PA Tuban, aplikasi SIADPA, dll dan

melaksakanakan integrasi data dan informasi.

I. Arahan Pembaruan Sistem Pengawasan

Pembaruan Sistem Pengawasan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya

difokuskan pada 3 (tiga) aspek, yaitu :

1. Penguatan SDM Pelaksana Fungsi Pengawasan;

2. Penggunaan Parameter Obyektif dalam Pelaksanaan Pengawasan;

3. Peningkatan Akuntabilitas & Kualitas Pelayanan Pengaduan bagi

Masyarakat.

J. Arahan Pembaruan Sistem Keterbukaan Informasi

Kebijakan transparansi melalui pemberian akses informasi pengadilan

diarahkan untuk mencapai dua hal, yaitu : 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat

pencari keadilan; dan 2) mewujudkan akuntabilitas dan meningkatkan

kepercayaan masyarakat.

3.3. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA TUBAN

Arah kebijakan dan strategi Pengadilan Agama Tuban Tahun 2015-2019

mengacu pada Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 serta arah kebijakan

dan strategi Pengadilan Tinggi Agama Surabaya yang dapat disimpulkan dalam

beberapa Arahan Pembaruan sebagai berikut :

A. Arahan Pembaruan Fungsi Teknis

Segala upaya pembaruan peradilan agama yang dilakukan harus

mengarah pada tujuan yaitu “Peradilan Agama yang dapat melaksanakan

fungsi kekuasaan kehakiman secara Independen, efektif dan berkeadilan”.

Page 37: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 34

Untuk mencapai tujuan tersebut maka Pengadilan Agama Tuban akan

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Penyederhanaan Proses Berperkara

2) Penguatan Akses pada Keadilan.

3) Penetapan Standart Operational Prosedure ( SOP ) di bidang kepaniteraan

dan kesekretariatan.

B. Arahan Pembaharuan Manajemen Perkara

Agenda penyempurnaan pada manajemen perkara memerlukan

program prioritas yaitu terselenggaranya modernisasi manajemen perkara di

Pengadilan Agama Tuban, dengan agenda rencana strategi :

1) Melaksanakan Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) yang diikuti oleh hakim,

panitera pengganti, jurusita pengganti maupun staf sehingga semua

pegawai dapat memahami dan melaksanakan pola Bindalmin yang baik.

2) Mengoptimalkan fungsi hakim pengawas bidang gugatan, hakim

pengawas bidang pola bindalmin, hakim pengawas bidang umum, hakim

pengawas bidang pelayanan publik.

3) Selalu berinovasi dalam membuat system yang menghasilkan manajemen

perkara yang baik namun tetap sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

4) Selalu berpedoman pada standart Operational Prosedure ( SOP ) yang

sudah ditetapkan.

C. Arahan Fungsi Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Implementasi arahan pembaruan fungsi penelitian dan pengembangan

(litbang) di Pengadilan Agama Tuban dilakukan dengan langkah kongkrit

antara lain :

1. Mencanangkan program Law Experience Building ( LEB ) yang meliputi

kegiatan :

Rapat dinas ( tiap bulan );

Page 38: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 35

Eksaminasi Berkas ( tiap bulan );

Diskusi Hukum ( tiap bulan );

Penyampaian Hasil Bimtek ( tiap bulan );

Selanjutnya hasil dari masing-masing kegiatan tersebut di atas di

sampaikan melalui website Pengadilan Agama Tuban.

2. Mengoptimalkan fungsi pelayanan meja informasi yang melayani

permohonan permintaan informasi permasalahan hukum dari perkara –

perkara masuk di Pengadilan Agama Tuban yang masih belum jelas

penerapan peraturan perundang – undangannya sehingga memerlukan

pengkajian lebih lanjut dengan mengacu pada peraturan perundang-

undangan yang berlaku untuk selanjutnya hasil kajian tersebut dijadikan

sebagai acuan apabila ada permasalahan hukum yang sama.

3. Membentuk laboratorium teknologi informasi (Laboratory of Team IT)

dalam rangka pemusatan data baik bidang kepaniteraan maupun

kesekretariatan dengan personil yang profesional;

D. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Sejalan dengan arahan reformasi birokrasi, Pengadilan Agama Tuban

akan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen SDM

berbasis kompetensi. Pengembangan Sistem Manajemen SDM berbasis

kompetensi dilakukan sebagai berikut :

1) Remunerasi berbasis kompetensi

2) Pola karir berbasis kompetensi.

3) Penegakan disiplin kerja.

4) Mengoptimalkan fungsi Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan

( Baperjakat ) dalam rangka pengusulan kenaikan pangkat, analisa beban

kerja dll;

5) Menerapkan Penilaian Prestasi Kerja pada pegawai Pengadilan Agama

Tuban;

Page 39: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 36

E. Arahan Pembaharuan Sistem Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif,

berintegrasi dan profesional, maka Pengadilan Agama Tuban secara

berkesinambungan mengikutsertakan para pegawainya untuk mengikuti

Bimbingan Teknis Yustisial dan Administrasi, Orientasi-orientasi dan

Pembinaan Sumber Daya Manusia, terutama bagi Hakim, Panitera Pengganti

dan Jurusita / Jurusita Pengganti, sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kualitas dan profesionalisme aparat Peradilan Agama di lingkungan

Pengadilan Agama Tuban.

Pengadilan Agama Tuban mensupport kebijakan Mahkamah Agung RI

dalam mengembangkan “Sistem Pendidikan dan Pelatihan Profesi Hakim dan

Pegawai Pengadilan yang Berkualitas dan Terhormat { Qualified and

Respectable Judicial Training Center (JTC) } “.

F. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Anggaran

Cakupan pembaruan pengelolaan anggaran untuk menuju kemandirian

pengelolaan anggaran Pengadilan Agama Tuban meliputi:

1) Penataan Sistem dan Prosedur Perencanaan;

2) Transparansi pengelola Anggaran;

3) Restrukturisasi program dan kegiatan;

4) Penyusunan Petunjuk operasional Kegiatan;

5) Evaluasi standar biaya khusus bidang peradilan;

6) Penataan Sistem dan Prosedur Pelaksanaan;

7) Penyusunan Sistem Operating Prosedur Pengelolaan anggaran;

8) Evaluasi SOP Pengelolaan Anggaran secara berkala;

9) Memperkuat kemampuan SDM Pengelola Anggaran;

Dalam rangkan menunjang tugas pokok dan fungsinya Pengadilan

Agama Tuban perlu didukung sarana dan prasarana yang memadai dan

sesuai dengan rencana yang telah dicanangkan oleh pengadilan yang lebih

tinggi yaitu Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, untuk itu Pengadilan Agama

Page 40: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 37

Tuban melakukan perencanaan kegiatan Pengadilan Agama Tuban pada

tahun 2015-2019 sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan proses balik nama sertifikat tanah atas nama

Pengadilan Agama Tuban Cq. Mahkamah Agung RI dengan nilai sebesar

Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

b. Menyelenggarakan proyek pembangunan gedung/kantor Pengadilan

Agama Tuban dengan tabel sebagai berikut :

No Kegiatan Vol (M2) Biaya Jumlah

1 Pengurukan dan

pematangan tanah

2580 550.000 1.419.000

2 Pembangunan

gedung kantor

2500 4.000.000 10.00.0000

Jumlah 11.419.000.000

c. Menyelenggarakan Belanja Modal Pengadaan Fasilitas Perkantoran

dengan kegiatan sebagai berikut :

No Kegiatan Vol Biaya Jumlah

1 Pengadaan kursi

ruang tunggu

15 5.000.000 750.000.000

2 Pengadaan mebeler

ruang Ketua

3 5.000.000 15.000.000

3 Pengadaan mebeler

ruang Wakil Ketua

2 5.000.000 10.000.000

4 Pengadaan Rak

arsip perkara

5 5.000.000 25.000.000

5 Pengadaan Almari

ruang

Kesekretariatan

3 5.000.000 15.000.000

6 Pengadaan Almari

ruang

2 5.000.000 10.000.000

Page 41: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 38

Kesekretariatan

Jumlah 40 5.000.000 200.000.000

d. Menyelenggarakan Belanja Modal Pengadaan Alat Pengadaan Alat

Pengelolahan data dengan rincian sebagai berikut :

No Satuan Kerja Vol Biaya Jumlah

1 Pengadaan Jaringan

(networking)

2 10.000.000 20.000.000

Pengadaan Komputer

dan laptop

16 10.000.000 160.000.000

Pengadaan Server 2 10.000.000 20.000.000

Jumlah 20 10.000.000 200.000.000

Dalam edukasi anggaran menuju independensi anggaran Pengadilan

Agama Tuban mengikuti pelatihan di bidang pengelolaan keuangan, bidang

pengelolaan Aset Barang Milik Negara diantaranya adalah pelatihan

perencanaan anggaran berbasis kinerja, dan pelatihan bendahara penerimaan

dan pengeluaran, pelatihan operator SAKPA, pelatihan Aplikasi SIEVAP,

pelatihan PPAKP kelas manajerial dan kelas reguler, pelatihan SIMAK-BMN.

G. Arahan Pembaruan Pengelolaan Aset

Untuk memperbaiki kinerja dalam pengelolaan aset, Pengadilan Agama

Tuban akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Penertiban aset;

2) Memperbaiki perencanaan pengelolaan aset;

3) Melakukan risk analysis untuk setiap aset milik negara berupa tanah dan

bangunan ataupun aset lain yang dianggap perlu.

4) Melakukan penghapusan Barang Milik Negara yang sudah rusak;

5) Melakukan pengusulan rehab rumah dinas dan kendaraan dinas roda 4.

Page 42: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 39

6) Melakukan pengusulan pengadaan alat pengolah data ( komputer/laptop,

printer, server, fingerscan);

7) Mengoptimalkan aplikasi SIMAK dalam menatausahakan aset ;

8) Mengoptimalkan aplikasi SLIM untuk menatausahakan buku-buku pustaka;

9) Melakukan perencaaan terhadap kebutuhan belanja modal meubelair, Air

Conditioner, Gordyn, dan sarana penunjang lain untuk gedung kantor

Pengadilan Agama Tuban yang baru;

H. Arahan Pembaruan Teknologi Informasi

Arahan pembaruan Teknologi Informasi selama 5 (lima) tahun

pertama sasarannya ditujukan untuk optimalisasi Teknologi Informasi yang

sudah ada, antara lain pengelolaan website Pengadilan Agama Tuban, aplikasi

SIADPA Plus, Aplikasi SAKPA, aplikasi SIMAK BMN, aplikasi SIMPEG,

aplikasi SLIM, . Sasaran lain dalam Rencana Strategis 2015 – 2019 adalah

tersedianya sarana mesin absensi pegawai yang terintegrasi dengan

KOMDANAS MA.RI, disamping itu peningkatan pengelolaan website

Pengadilan Agama Tuban terus diupayakan dan upload putusan perkara yang

sudah putus dan telah berkekuatan hukum yang tetap di website PA. Tuban

dengan target 3250 perkara dalam waktu lima tahun kedepan (2015 – 2019)

dengan asumsi pertahun sebanyak 3.200 perkara putus dapat di upload.

I. Arahan Pembaruan Sistem Pengawasan

Pembaruan Sistem Pengawasan Pengadilan Agama Tuban difokuskan

pada 3 (tiga) aspek, yaitu :

1) Penguatan SDM Pelaksana Fungsi Pengawasan;

2) Penggunaan Parameter Obyektif dalam Pelaksanaan Pengawasan;

3) Peningkatan Akuntabilitas & Kualitas Pelayanan Pengaduan bagi

Masyarakat.

4) Pemberdayaan fungsi Hakim Pengawas Bidang dan Badan Pertimbangan

Jabatan dan Kepangkatan ( BAPERJAKAT).

Page 43: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 40

J. Arahan Pembaruan Sistem Keterbukaan Informasi

Kebijakan transparansi melalui pemberian akses informasi pengadilan

diarahkan untuk mencapai dua hal, yaitu :

1) Memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka layanan akses informasi

yang sederhana, cepat dan tepat waktu dengan mengembangkan sistem

informasi terintegrasi;

2) mewujudkan akuntabilitas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Bahwa dalam rangka memenuhi hal tersebut diatas, Pengadilan Agama akan

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Peningkatan upload putusan di website Pengadilan Agama Tuban;

b. Peningkatan upload laporan hasil kegiatan secara up to date;

c. Mengoptimalkan fungsi layanan meja informasi;

d. Mengoptimalkan fungsi layanan Pengaduan Masyarakat;

e. Peningkatan Upload back up data SIMAK BMN, back up data SAKPA,

mengisi Absensi pegawai Pengadilan Agama Tuban ke Komunikasi Data

Nasional ( KOMDANAS )

Page 44: Renstra 2015/2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban | Tahun 2015-2019 41

BAB IV

PENUTUP

Atas Berkah Allah SWT, maka Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban

Tahun 2015-2019 ini dapat disusun.

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban Tahun 2015-2019 ini berisikan

tentang Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Arah Kebijakan dan Strategi

yang akan dilaksanakan dan dipedomani oleh setiap pegawai di Pengadilan

Agama Tuban.

Mengingat perubahan lingkungan yang sangat pesat dan kompleks, maka

selama kurun waktu berlakunya rencana strategis ini, dapat dilakukan upaya kajian

dan bila perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis

Pengadilan Agama Tuban ini diucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya, dan

selanjutnya Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban ini hanya dapat

dilaksanakan dan tercapai tujuannya, bila dilaksanakan dengan dedikasi dan kerja

keras oleh semua pegawai di Pengadilan Agama Tuban.

Mudah-mudahan kita sekalian memperoleh rahmat, taufiq, hidayah dan

inayah dari Allah SWT..