rencana tindakan

5
Rencana tindakan Diagnosa keperawatan Rencana tujuan Rencana tindakan Rasional a. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan spasme otot polos skunder terhadap infeksi ditandai dengan mengeluh nyeri/sakit pada pigngang, sakit kepala, tampak meringis, ada tendernes pada daerah costovertebra. Setelah diberikan tindakan perawatan selama 1 X 24 jam diharapkan rasa nyeri hilang dengan kriteria tidak melaporkan nyeri, tidak meringis Kaji tingkat nyeri perhatikan lokasi intensitas dan penyebaran Dorong penggunaan teknik relaksasi, perubahan posisi Berikan kompres hangat pada daerah yang nyeri Pantau tanda vital Kolaborasi berikan obat analgetik sesuai indikasi Penting untuk menentukan intervensi yang cocok dan mengevaluasi keefektifan dari terapi yang diberikan Untuk menghilangkan ketegangan dan meningkatkan relaksasi otot. Akan meningkatkan sirkulasi pada otot dan mengurangi ketegangan Karena respon otonomi pada nyeri akut yaitu tekanan darah meningkat, nadi menigngkat Untuk menurunkan atau mengontrol rasa nyeri

Upload: trisman-putra

Post on 21-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ISK

TRANSCRIPT

Rencana tindakanDiagnosa keperawatanRencana tujuanRencana tindakanRasional

a.Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan spasme otot polos skunder terhadap infeksi ditandai dengan mengeluh nyeri/sakit pada pigngang, sakit kepala, tampak meringis, ada tendernes pada daerah costovertebra.

Setelah diberikan tindakan perawatan selama 1 X 24 jam diharapkan rasa nyeri hilang dengan kriteria tidak melaporkan nyeri, tidak meringisKaji tingkat nyeri perhatikan lokasi intensitas dan penyebaranDorong penggunaan teknik relaksasi, perubahan posisiBerikan kompres hangat pada daerah yang nyeriPantau tanda vital

Kolaborasi berikan obat analgetik sesuai indikasiPenting untuk menentukan intervensi yang cocok dan mengevaluasi keefektifan dari terapi yang diberikanUntuk menghilangkan ketegangan dan meningkatkan relaksasi otot.Akan meningkatkan sirkulasi pada otot dan mengurangi keteganganKarena respon otonomi pada nyeri akut yaitu tekanan darah meningkat, nadi menigngkatUntuk menurunkan atau mengontrol rasa nyeri

b.Hipertermia berhubungan dengan inveksi pada ginjal ditandai dengan badan panas, menggigil, suhu lebih besar dari 37,8 C

Setelah diberikan tindakan selama 1 kali 60 menit diharapkan suhu tubuh normal dengan kriteria tidak panas dan menggigil suhu < 37,5 C

Pantau suhu (derajat dan polanya), perhatikan menggigil

Pantau suhu lingkungan

Berikan kompres hangat, hindari penggunaan alkohol

Kolaborasi berikan antiperetik

Kaji adanya mual dan muntah

Mengetahui tingkat perkembangan proses penyakit infeksius akut. Pola demam dapat membantu dalam diagnosis.

Untuk mempertahankan suhu mendekati normal

Dapat membantu mengurangi dengan, alkohol, menyebabkan kedinginan dan mengeringkan mulut

Untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalanus.

Karena dapat mengubah / menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi.

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan mual (+), muntah (+), tidak ada nafsu makan

Setelah diberikan tindakan perawatan selama 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi dengan kriteria mual/muntah (-), nafsu makan baikHindarkan pasien dari bau yang tidak menyenangkan.

Catat pemasukan diet

Berikan makan sedikit dan sering

Jaga oral hygiene lakukan perawatan mulut setelah muntah

Timbang BB setelah 2 hariUntuk mengurangi rangsangan pada pusat muntah

Untuk mengidentifikasi kekurangan nutrisi/ kebutuhan

Membantu mencegah distensi gaster dan ketidaknyamanan serta meningkatkan pemasukan.

Agar mulut bersih dan meningkatkan rasa serta membantu nafsu makan yang baik.

Untuk mengawasi penurunan BB dan keefektifan program diet.

4. Evaluasi1) Pasien memperlihatkan berkurangnya rasa nyeri dan ketidaknyamanan ditandai dengan tidak melaporkan nyeri, tidak meringis lagi.2) Pasien dapat suhu tubuh yang normal ditandai dengan badan tidak panas dan menggigil, suhu < 37,5C3) Kebutuhan nutrisi tubuh pasien terpenuhi ditandai dengan mual/muntah (-), nafsu makanbaik, BB tidak turunKonsep Dasar Askep Pasien Dengan ISK Bawah1. PengkajianNoData subjektifData objektifMasalah

1.-Panas dan nyeri saat berkemih (disuria)-sakit / spasme pada supra pubisTampak meringisPenebalan tekanan darah dan nadiNyeri akut

2.-sering berkemih (polakisuria)-terdesak kencing (urgency)-urine keruh,terdapat eritrocyt, leukocyte dan bakteri dalam urinePerubahan pola eliminasi urinarius

3.-sering terbangun saat tidur-kurang tidur-nokturia-tampak pucat seperti kurang tidur-mengantukGangguan pola tidur

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul berdasarkan prioritas :a.Nyeri akut b/d inflamasi dan spasme otot polos sekunder terhadap infeksi ditandai dengan disuria, tampak meringis, sakit/ spasme pada supra pubisb.Perubahan pola eliminasi urinarius b/d iritasi kandung kemih sekunder terhadap infeksi d/d sering berkemih (polakisuria), urgency/terdesak.c.Gangguan pola tidur b/d sering terbangun sekunder terhadap kerusakan eliminasi berkemih ( nokturia, polakisuria, dysuria) ditandai dengan kurang tidur, mengantuk dan tampak pucat.

Rencana Keperawatan ISK BawahNoHari/tgl/ jamDx kepRencana tujuanRencana tindakanRasional

123456

1.DX : ISetelah diberikan askep selama 3x24 jam diharapkan rasa nyeri hilang/ terkontrol dengan criteria :a.tidak melaporkan nyerib.tidak meringis lagi1.Kaji tingkat nyeri, perhatikan lokasi intensitas dan penyebaran

2.Dorong pemberian tehnik relaksasi

3.Berikan posisi yang nyaman

4.Pantau tanda-tanda vital

5.Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi1.Dengan mengidentifikasi karakteristik yang cocok dan mengevaluasi keefektifan dari terapi yang diberikan.

2.Untuk mnghilangkan ketegangan dan meningkatkan relaksasi otot

3.Membantu pasien mendapatkan control perasaan tidak nyaman secara konstan yang diakibatkan oleh parastesia dan menurunkan kekakuan/ nyeri pada otot

4.Karena respon otonomi pada nyeri akut yaitu tekanan darah meningkat, nadi meningkat

5.untuk menurunkan atau mengontrol nyeri dan menurunkan rangsangan system saraf simpatis