bab iii metode penelitian -...

22
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01 yang terletak di tepi jalan utama Diponegoro No. 13 kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut: 1. Utara : Jalan Diponegoro 2. Selatan : Perkampungan Margosari 3. Barat : Bank BCA kota Salatiga 4. Timur : Bank BRI kota Salatiga Jarak ke pusat Kecamatan 2 km serta ke Otonomi Daerah hanya berjarak 1 km membuat lokasi ini sangat strategis, karena terletak di perkotaan. Sarana dan prasarana yang mendukung menjadikan Sekolah ini dikategorikan sebagai Sekolah Inti. Dengan luas tanah yang cukup memadai membuat proses pelaksaanaan pembelajaran baik indoor maupun outdoor dapat terlaksana dengan baik. Di bawah ini adalah uraian luas area yang terdapat di lingkungan sekolah. 1. Bangunan : 1080 m 2 2. Pekarangan : 642 m 2 3. Halaman : 270 m 2 Gedung SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari 4 unit bangunan yang didirikan pada tahun 1952. Tahun 2002 mendapat rehab atap dan dinding keramik, serta pada tahun 2006 mendapat blok grant untuk merehabilitasi keramik teras depan dan belakang, keramik dinding belakang serta plesteran dinding 3 lokal. Target yang dijadikan subjek penelitian penerapan metode pembelajaran Inkuiri yaitu siswa kelas 4 semester 2 SD Negeri Salatiga 01 Kota Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 47 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan. Latar belakang siswa ditinjau

Upload: lycong

Post on 16-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

30

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01 yang terletak di

tepi jalan utama Diponegoro No. 13 kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:

1. Utara : Jalan Diponegoro

2. Selatan: Perkampungan Margosari

3. Barat : Bank BCA kota Salatiga

4. Timur : Bank BRI kota Salatiga

Jarak ke pusat Kecamatan 2 km serta ke Otonomi Daerah hanya

berjarak 1 km membuat lokasi ini sangat strategis, karena terletak di

perkotaan. Sarana dan prasarana yang mendukung menjadikan Sekolah ini

dikategorikan sebagai Sekolah Inti. Dengan luas tanah yang cukup memadai

membuat proses pelaksaanaan pembelajaran baik indoor maupun outdoor

dapat terlaksana dengan baik. Di bawah ini adalah uraian luas area yang

terdapat di lingkungan sekolah.

1. Bangunan : 1080 m2

2. Pekarangan : 642 m2

3. Halaman : 270 m2

Gedung SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari 4 unit bangunan yang

didirikan pada tahun 1952. Tahun 2002 mendapat rehab atap dan dinding

keramik, serta pada tahun 2006 mendapat blok grant untuk merehabilitasi

keramik teras depan dan belakang, keramik dinding belakang serta plesteran

dinding 3 lokal.

Target yang dijadikan subjek penelitian penerapan metode

pembelajaran Inkuiri yaitu siswa kelas 4 semester 2 SD Negeri Salatiga 01

Kota Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 47 siswa yang terdiri

dari 15 siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan. Latar belakang siswa ditinjau

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

31

dari tingkat ekonomi, sosial dan budaya adalah hampir semua siswa berasal

dari keluarga menengah ke atas.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur

memberikan nilai yang bervariasi. Dalam penelitian kuantitatif, variabel

merupakan faktor yang sangat penting dan perlu dipahami. Karena sangat

berpengaruh sebagai tempat berpijak dalam menentukan hipotesa dan data

penelitian.

Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu metode

pembelajaran Inkuiri, motivasi belajar siswa dan hasil belajar matematika.

Metode pembelajaran Inkuiri berfungsi sebagai variabel bebas (Independent),

sedangkan motivasi belajar matematika dan hasil belajar matematika

berfungsi sebagai variabel terikat (Dependent). Variabel-variabel tersebut

antara lain:

1. Variabel bebas (Independent)

Variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain.

Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah metode pembelajaran Inkuiri.

Metode pembelajaran Inkuiri dalam penelitian ini berupaya

menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam

proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri dan

mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.

2. Variabel terikat (Dependent)

Variabel yang timbul akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh

variabel bebas. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah motivasi

dan hasil belajar siswa.

Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah suatu kekuatan mental

yang mendorong terjadinya poses belajar, yang mana kekuatan mental itu

berupa keinginan, perhatian kemauan dan cita-cita, baik yang tergolong

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

32

rendah maupun yang tinggi, yang menggerakkan perilaku manusia

termasuk perilaku belajar dengan mengaktifkan, menggerakkan dan

mengarahkan tingkah laku individu dalam belajar untuk mencapai cita-cita

dan harapannya.

Instrumen yang dipakai dalam mengetahui motivasi belajar siswa

yaitu menggunakan angket motivasi belajar matematika, sedangkan untuk

mengetahui hasil belajar matematika menggunakan tes.

3.3 Rencana Tindakan

Rencana tindakan ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) diadopsi dari model Spiral Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan

Kelas yaitu suatu penelitian yang asal permasalahannya muncul di kelas dan

dirasakan oleh guru yang bersangkutan kemudian diadakan pengubahan

terkontrol pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.

Rencana tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran dengan

beberapa tahapan/langkah. Di dalam model Spiral Kemmis dan Taggart

terdapat 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi dan

seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai

(kriteria keberhasilan).

Secara umum untuk setiap siklus dilakukan tahapan-tahapan dan

langkah yang sistematis. Akan tetapi siklus kedua dan selanjutnya

disesuaikan dari refleksi siklus sebelumnya, sebagaimana gambar berikut:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

33

Gambar 1. Desain PTK diadopsi dari model Spiral Kemmis dan Taggart.

Uraian langkah-langkah yang digunakan untuk setiap siklus sebagai

berikut:

1. Perencanaan

Membuat atau merancang strategi pembelajaran yang dapat

mendorong siswa secara aktif mengikuti proses/kegiatan pembelajaran

tanpa lepas dari apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran beserta

kurikulum yang digunakan.

2. Tindakan/pelaksanaan

Melakukan strategi pembelajaran yang digunakan dengan tujuan

untuk menggali apa yang mereka pahami, dan mereka ketahui dalam artian

memotivasi dan menggali semua yang siswa ketahui dari lingkungan dan

pengalaman kehidupan mereka sehari-hari.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

34

3. Observasi

Mengamati aktivitas pembelajaran di kelas, mulai dari mencatat

pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa atau merekam dengan

tujuan mendokumentasikan apa-apa yang terjadi. Pengamatan juga dapat

dilakukan dengan membuat catatan dalam buku harian.

4. Refleksi

Membuat suatu kesimpulan dari sebuah perencanaan yang telah

dilakukan apakah rencana tersebut berhasil atau tidak, serta perlu tidaknya

suatu tindakan diperbaiki.

Pada tahap berikutnya, perencanaan direvisi dengan memodifikasi

perencanaan dan tindakan yang dilakukan pada siklus sebelumnya. Untuk

tahapan-tahapan penelitian sama dengan siklus pertama yaitu dalam

pelaksanaannya dicatat dan direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap

perilaku siswa. Pada tahap refleksi kita lihat apakah ada peningkatan hasil

belajar atau semakin menurun. Setelah itu kita rencanakan kembali

tindakan atau siklus selanjutnya dengan merinci pertanyaan-pertanyaan

seperti “bagaimana cara memperbaikinya?”.

Rangkaian rencana tindakan yang akan dilakukan dipersiapkan secara

matang, supaya saat proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

sistematis. Meskipun terdiri dari empat tahap namun dalam pelaksanaan

tindakan hanya diterapkan tiga tahapan, tahapan tindakan dan observasi

dilakukan secara bersamaan. Hal ini terjadi karena saat proses

pembelajaran (pelaksanaan/tindakan) dilakukan pengamatan (observasi)

terhadap aktivitas siswa serta kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran.

Di bawah ini rincian langkah-langkah yang digunakan untuk setiap

pertemuan.

3.3.1 Siklus 11. Perencanaan terdiri dari:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

35

RPP disusun dengan pertimbangan dosen pembimbing dan

guru yang bersangkutan. Penyusunan RPP disesuaikan dengan silabus

dengan mempertimbangkan jumlah pertemuan, Kompetensi Dasar

serta agihan waktu yang ada. Hal ini dimaksudkan supaya terarah dan

sesuai dengan kalender pendidikan yang dimiliki oleh sekolah.

Penyesuain jadwal penelitian sangat menyesuaikan dengan kondisi

sekolah agar program yang dilakukan sekolah tidak tertanggu.

Sebelum proses pembelajaran berlangsung terlebih dahulu melakukan

konfirmasi kepada guru dan siswa yang bersangkutan. Menjelaskan

kepada guru yang bersangkutan tentang materi dan metode yang akan

digunakan saat pembelajaran berlangsung merupakan salah satu

rencana awal sebelum melakukan tindakan.

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi benturan program

sekolah, seperti try out, ulangan harian bersama atau pun ulangan

tengah semester. Memberikan arahan dan penjelasan kepada siswa

yang dijadikan subjek penelitian bertujuan untuk persiapan sebelum

proses pembelajaran dilakukan. Mengkonfirmasi alat dan bahan yang

diperlukan saat penerapan metode pembelajaran. Sehari sebelum

pelaksanaan tindakan siswa diminta untuk mempersiapkan peralatan

yang diperlukan saat pembelajaran besok, seperti membawa benda

yang berbentuk balok, kubus, bola, kerucut dan tabung yang dimiliki.

Menjelaskan secara rinci pengisian angket belajar matematika kepada

siswa mengenai pernyataan yang tertulis, skala penilaian, penskoran

hasil angket dan maksud pengisian angket. Angket motivasi belajar ini

tidak akan mempengaruhi terhadap hasil nilai di dalam rapor, tetapi

hanya berfungsi sebagai salah satu instrumen yang dipakai untuk

meneliti.

Memberikan arahan dan bimbingan kepada guru sebelum

melakukan tindakan penelitian, mempersiapakan alat dan bahan yang

diperlukan serta melatih untuk memahami metode pembelajaran yang

akan diterapkan saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

36

dilakukan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar matematika

dengan beberapa langkah/tahapan yang akan dilakukan. Menjelaskan

tahap demi tahap rencana tindakan yang akan dilakukan, meminta

bantuan kepada guru untuk meminta tolong guru sejawat sebagai

observer dalam penelitian. Ini dilakukan karena saat guru menerapkan

metode pembelajaran Inkuiri observer mengamati kemampuan guru

dalam membawakan serta aktivitas siswa didalam menerima

pembelajaran. Menemui observer guna menjelaskan prosedur lembar

pengamatan, menjelaskan penskoran dan kriteria dari pernyataan yang

ada di dalam angket belajar matematika. Berikut materi dan metode

yang digunakan dalam pembelajaran siklus 1:

1) Materi yang diajarkan yaitu menemukan sifat-sifat bangun ruang

sederhana, untuk siklus selanjutnya menentukan jaring-jaring balok

dan kubus.

2) Metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran Inkuiri untuk

penelitian ini.

b. Membuat lembar observasi/pengamatan untuk aktivitas guru dan

siswa.

Pembuatan lembar pengamatan terdiri dari lembar

pengamatan penerapan metode pembelajaran Inkuiri setiap pertemuan

dan lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam prose

pembelajaran. Penyusunan lembar pengamatan ini melalui

pertimbangan dosen pembimbing dan kesesuaian sintaks di dalam

metode pembelajaran Inkuiri dan mata pelajaran matematika.

c. Menyusun lembar kerja siswa yang digunakan saat proses

pembelajaran berlangsung.

Lembar kerja siswa disusun untuk mengetahui perkembangan

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pembuatan dapat

berupa lembar diskusi dan lembar hasil pengamatan.

d. Menyusun angket motivasi belajar matematika untuk mengetahui

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

37

Angket motivasi belajar matematika dibuat dengan mengacu

pada sintaks metode pembelajaran Inkuiri. Setiap item pernyataan

harus searah dengan tindakan yang ada di dalam proses pembelajaran.

Sebelum angket ini disebar kepada siswa, terlebih dahulu

mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing kemudian dilakukan

uji validitas yang nantinya akan dipakai untuk penetapan jumlah item

pernyataan.

e. Merancang soal evaluasi

Soal evaluasi diberikan pada akhir setiap pembelajaran

siklus. Dengan pertimbangan dosen pembimbing dan guru serta

mengacu pada Kompetensi Dasar, Indikator dan tingkat kesukaran

soal. Perancangan sola berjumlah 30 ini berbentuk pilihan ganda yang

nantinya akan di uji validitas di SD yang setara dengan subjek

penelitian. Jumlah soal yang akan dijadikan sebagai soal evaluasi

nanti tergantung jumlah kevalidan dari hasil uji validitas.

2. PelaksanaanPelaksanaan skenario pembelajaran disesuaikan dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah jadi, kemudian diterapkan

ke dalam pembelajaran. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam

kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan

dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan

memuat unsur kegiatan:

1) Pendahuluan

Merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran

2) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

38

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini

dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

3) Penutup

Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman

atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, serta tindak

lanjut.

3. ObservasiDalam tahap observasi ini, ditunjuk salah satu guru sejawat untuk

menjadi observer, mengamati aktivitas siswa dalam menerima

pembelajaran dan melihat kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran Inkuiri. Memberikan catatan atau tambahan di bawah

lembar pengamatan sangat disarankan apabila tidak sistematis dalam

melakukan tahapan pembelajaran dengan penerapan metode

pembelajaran yang dibawakan.

4. Refleksi Menganalisa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setelah

berakhir sebagai bahan refleksi. Melihat kekurangan, hambatan dan

kelebihan dalam pelaksanaan pembelajaran, dijadikan acuan untuk

melakukan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Kemudian

merumuskan kembali kekurangan yang ada dalam pertemuan awal untuk

diperbaiki di pertemuan berikutnya.

3.3.2 Siklus 2

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan

Membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus

pertama.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

39

2. Pelaksanaan

Pelaksanaaan pembelajaran matematika dalam siklus 2 ini masih

menerapkan metode pembelajaran Inkuiri dengan kompetensi dasar

menentukan jaring-jaring balok dan kubus berdasarkan hasil refleksi

pada siklus pertama. Menyempurnakan pelaksanaan diharuskan dalam

siklus ini, karena untuk melihat peningkatan yang terjadi, baik

peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran

Inkuiri maupun aktivitas yang ditunjukkan siswa saat proses

pembelajaran berlangsung.

3. Observasi

Dalam observasi siklus ini, lebih ditekan pada hasil dari observasi

siklus 1. Apakah ada peningkatan dari penerapan metode Inkuiri, baik

dari segi motivasi, kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran Inkuiri serta hasil belajar matematika yang diperoleh siswa.

4. Refleksi

Menganalisis dan mengkaji hasil pengamatan dari penerapan

metode pembelajaran Inkuiri, motivasi belajar siswa dan hasil belajar

matematika akan mempengaruhi apakah perlu diadakan siklus

selanjutnya atau cukup sampai siklus kedua dengan memperhatikan

indikator keberhasilan yang dijadikan patokan dalam penelitian ini.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data masing-masing variabel, digunakan teknik

dan instrumen pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil

dari instrumen nantinya akan digunakan sebagai penarikan simpulan serta

wadah dalam proses penelitian. Di bawah ini akan diuraikan masing-masing

teknik dan instrumen pengumpulan data.

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri

dari observasi, tes, dan angket motivasi belajar matematika.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

40

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam

penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan guru

saat menerapkan metode pembelajaran Inkuiri, kegiatan diskusi siswa,

partisipasi siswa pengamatan dan penggunaan alat peraga. Saat proses

pembelajaran berlangsung, observer melakukan pengamatan dengan

melihat beberapa indikator yang muncul dalam pembelajaran.

2. Tes

Merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa

dengan beberapa pilihan jawaban. Tes digunakan untuk mengetahui hasil

belajar matematika yang dinyatakan dalam bentuk skor. Dalam penelitian

ini, setiap akhir siklus dilakukan penilaian untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang diajarkan.

3. Angket

Merupakan sejumlah kalimat yang disusun dalam bentuk daftar

penyataan. Angket yang digunakan merupakan angket tertutup, artinya

angket yang pengisiannya memberikan centang atau menyilang dari

beberapa item yang telah ditentukan oleh peneliti digunakan untuk

mendapat datakan data setelah pembelajaran dengan menerapkan metode

pembelajaran Inkuiri. Angket dalam motivasi belajar matematika

meliputi aspek intrinsik dan ekstrinsik, dengan indikator untuk intrinsik

(perasaan senang, kemauan dan kesadaran sedangkan ekstrinsik

(dorongan), penyebaran angket dilakukan setiap akhir pembelajaran.

Sehingga dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali.

Kriteria Skor Ketercapaian Angket Motivasi Belajar

Matematika

Skor ketercapaian Kriteria21 - 40 Rendah41 - 60 Sedang61 - 80 Tinggi

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

41

Salah satu faktor berhasilnya pembelajaran dengan unsur motivasi

belajar, yaitu apabila indikator pencapaian ≥75% yaitu meningkatnya

motivasi belajar siswa dengan skor 61 - 80 (motivasi pembelajaran baik).

3.4.2 Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data, instrumen yang dipakai

sebagai berikut:

1. Lembar ObservasiLembar observasi dibuat berdasarkan sintak metode pembelajaran

Inkuiri, dengan langkah-langkah orientasi, merumuskan masalah,

mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan

menarik kesimpulan. Langkah-langkah tersebut terurai dalam kegiatan

pendahuluan, isi dan penutup. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru

sebagai berikut:

Tabel 4Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

Siklus/ Pertemuan : -/-Sekolah : SD Negeri Salatiga 01Mata Pelajaran : MatematikaMateri : -/-Kelas/ Semester : 4/2Petunjuk :Lingkarilah pada kolom skala proses pembelajaran,

sesuai hasil pengamatan pada saat mengamati proses pembelajaran!

NoAspek yang

DiamatiIndikator

Skor1 2 3 4

1 I. KegiatanPendahuluan

Melakukan apersepsi tanya jawab dengan siswa terkait materi pelajaran matematikayang akan dipelajari

1 2 3 4

2 Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas

1 2 3 4

3 Membentuk kelompok siswa secara heterogen berdasarkan nilai tes formatif. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa

1 2 3 4

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

42

4 Mengarahkan siswa duduk berkelompok sesuai kelompok-kelompok yang sudah ditentukan

1 2 3 4

5 II. Kegiatan Inti Pembelajaran

Menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa

1 2 3 4

6 Menerangkan langkah-langkah kegiatan dengan metode yang telah disiapkan.

1 2 3 4

7 Menggunakan media peraga yang relevan dengan materi yang akan dipelajari siswa

1 2 3 4

8 Memberikan permasalahan yang mengandung teka - teki

1 2 3 4

9 Memberikan arahan kepada siswa dalam mendiskusikan permasalahan.

1 2 3 4

10 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan permasalahan yang diberikan.

1 2 3 4

11 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mencari informasi yang dibutuhkan.

1 2 3 4

12 Menentukan jawaban yang sesuai dengan pengumpulan data.

1 2 3 4

13 Melibatkan seluruh anggota kelompok aktif dalam menjelaskan maupun menjawab pertanyaan

1 2 3 4

14 Menegaskan hasil LKS setiap kelompok

1 2 3 4

15 Memberi kesempatan siswa bertanya tentang hal-hal yang belum jelas berkaitan dengan LKS

1 2 3 4

16 Menugaskan siswa mengerjakan tes individu (post test) secara individu

1 2 3 4

17 Menilai hasil LKS kelompok siswa

1 2 3 4

18 III. Kegiatan Membimbing siswa bersama- 1 2 3 4

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

43

Penutup Pembelajaran

sama membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari

19 Melakukan refleksi pembelajaran bersama siswa tentang materi yang sudah dipelajari

1 2 3 4

20 Menginformasikan pembelajaran selanjutnya dengan jelas

1 2 3 4

Total SkorKeterangan:Skor 1 : kurangSkor 2 : cukupSkor 3 : baikSkor 4 : baik sekali

Penilaian:

Skor maksimum = 80

x 100 =

Keterangan : ...................

Salatiga, Maret 2013

Observer

Kriteria penilaian:61 – 80 = Baik Sekali41 – 60 = Baik21 – 40 = Cukup

< 20 = Kurang

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

44

Tabel 5Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

Siklus/ Pertemuan : -/-Sekolah : SD Negeri Salatiga 01Mata Pelajaran : MatematikaMateri : -/-Kelas/ Semester : 4/2Petunjuk :Lingkarilah pada kolom skala proses pembelajaran,

sesuai hasil pengamatan pada saat mengamati proses pembelajaran!

No. Aspek yang DiamatiPenilaian

Ya Tidak 1 2 3 41 Siswa mempersiapkan diri dan

mempersiapkan alat tulis sebagai tanda siap untuk menerima pelajaran.

2 Siswa memperhatikan saat guru memberikan apersepsi.

3 Siswa memperhatikan gambar yang disajikan oleh guru.

4 Siswa memperhatikan saat guru membagi kelompok.

5 Siswa memperhatikan saat guru memberikan petunjuk diskusi.

6 Siswa aktif dalam diskusi kelompok.

7 Siswa saling kerja sama dalam diskusi kelompok.

8 Siswa menyampaikan pendapatnya saat diskusi kelompok.

9 Siswa menerima pendapat dari masing-masing anggota kelompok.

10 Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

11 Siswa memperhatikan presentasi hasil diskusi kelompok.

12 Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

13 Siswa mengikuti langkah demi langkah sesuai petunjuk guru dengan baik.

14 Siswa aktif bertanya pada materi yang kurang jelas.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

45

15 Siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan baik.

`16 Siswa menyimpulkan materi yang sedang dipelajari.

Keterangan:Skor 1 : kurangSkor 2 : cukupSkor 3 : baikSkor 4 : baik sekali

Penilaian:

Skor maksimum = 64

x 100 =

Keterangan : ...................

Salatiga, Maret 2013

Observer

Kriteria penilaian:42 - 64 = Baik Sekali29 - 41 = Baik17 - 28 = Cukup < 16 = Kurang

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

46

2. Kisi-kisi tesSoal tes dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar dan

Indikator, adapun kisi-kisi soal siklus sebagai berikut:

Tabel 6Kisi-Kisi Tes Siklus 1

No.Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Item SoalJumlah

soal

8.1

Menentukan sifat-sifat bangun ruang

sederhana.

Menyebutkan benda-benda yang menyerupai bangun ruang sederhana.

1, 2, 3, 9,12,21,23,30

8

Menjelaskan sifat-sifat bangun ruang sederhana.

4,5, 6, 7, 8, 10,11,13,15,17, 18,

19,20,22,28,2916

Menggambar bangun ruang sederhana.

14,16,24,25,26,27 6

Jumlah soal 30

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

47

Tabel 7Kisi-Kisi Tes Siklus 2

No.Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Item SoalJumlah

soal

8.2

Menentukan jaring-jaring

balok dan kubus

Menyebutkan dan menggambar bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan.

1, 2, 3,12,14,16

19,21,22,25,27,29,30

13

Menggambar dan membuat berbagai jaring-jaring kubus dan balok.

4,5, 6, 7, 8, 10,11, 13,15,17,18,

19,20,23,24,26,2817

Jumlah soal 30

3. Lembar Angket MotivasiLembar angket diberikan kepada siswa setiap akhir siklus.

Lembar angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa

setelah diterapkannya metode pembelajaran Inkuiri dalam kegiatan

pembelajaran matematika, yang terdiri dari 20 pernyataan tentang

motivasi belajar siswa. Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar

matematika sebagai berikut:

Tabel 8Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Matematika

No Aspek Indikator No item Jumlah

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

48

1.

2.

Intrinsik a. Perasaan

senangb. Kemauan

c.Kesadaran

Ektrinsik Dorongan

- Senang terhadap pelajaran matematika.

- Kemauan siswa mengerjakan soal-soal matematika.

- Kemauan siswa bertanya- Kemauan siswa

berekspresi- Kesadaran siswa untuk

belajar matematika - Kesadaran siswa untuk

tidak mencontek

- Dorongan dari orang tua siswa

1,2,8

512,18,20

11,133,4,7,9,10,14,15,1

7,1916

6,24,25

21,22,23

2

13

29

1

3

3

Jumlah 25

3.4.3 Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian diperlukan instrumen-instrumen penilaian yang

telah memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi

oleh suatu instrumen penelitian ada dua macam, yaitu validitas dan

reliabilitas.

3.4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes

individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Inkuiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji

cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri Salatiga 02 Kota

Salatiga. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap

konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya

dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada

(Corrected Item To Total Correlation). Ari kunto menyatakan suatu item

instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koofisien Corrected

Item To Total Correlation > 0,2.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

49

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini

digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan

digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran.

Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti

0,6 menurut Sekaran ( dalam Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS,

Duwi Priyatno 2010: 98 ), kriteria dari Cronbach’s Alpha sebagai

berikut:

Cronbach’s Alpha

Keterangan

> 6 Kurang baik

7 Dapat diterima

8 < Baik

Dengan memperhatikan tingkat kesukaran pada item nomor setiap

soal yang diberikan. Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk

mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar, tingkat

kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya

sesuatu soal. Cara menentukan tingkat kesukaran suatu butir soal

digunakan rumus:

P =

Dengan P adalah indeks kesukaran, B adalah banyaknya siswa

yang menjawab soal dengan benar dan J adalah jumlah seluruh siswa

peserta tes. Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Indeks kesukaran Klasifikasi

0% – 29% Sukar

30% – 69% Sedang

70% – 100% Mudah

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

50

3.5 Indikator Kinerja

Untuk menentukan keberhasilan penelitian ini maka ditentukan

indikator kinerja yang terdiri dari dua indikator, yaitu:

1. Indikator Proses

Indikator proses dalam proses pembelajaran ini merupakan

indikator ketercapaian dalam kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan

metode pembelajaran Inkuiri. Indikator prosesnya yaitu berupa observasi

guru dan siswa. Pembelajaran metode Inkuiri ini tercapai jika berada pada

kategori baik sekali, dengan pernyataan apabila guru dan siswa

melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan langkah-langkah dan tidak

ada catatan berupa masukan atau perbaikan dari obsever.

2. Indikator Hasil

Indikator hasil dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu

motivasi belajar dan hasil belajar matematika. Secara rinci dapat

dirimuskan sebagai berikut:

a. Motivasi belajar

Penelitian berhasil jika 75% dari jumlah siswa memiliki kategori

motivasi tinggi (dalam interval 61 < x < 80, dimana x adalah skor

ketercapaian motivasi belajar siswa).

b. Hasil belajar

Penelitian ini berhasil jika 80% dari siswa mampu mencapai

KKM (70).

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam pengolahan data hasil penelitian dianalisa dengan teknik

analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis ketuntasan dan analisis

komparatif. Masing-masing analisis data diuraikan sebagai berikut:

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8113/3/T1_292009075_BAB III.pdf · 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan ini menggunakan desain

51

3.6.1 Analisis Deskriptif

Dalam analisis deskriptif penyajian hasil analisis data dapat dalam bentuk tabel dan gambar. Pengolahan data analisis deskriptif dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Menghitung banyaknya kategori atau kelas

2. Range

3. Interval

3.6.2 Analisis Ketuntasan

Kriteria ketuntasan untuk pembelajaran yakni bahwa setiap siswa

harus mampu untuk mencapai KKM (70) yang ditentukan. Dengan kriteria

sebagai berikut:

Hasil Kriteria

≤70 Tidak Tuntas

≥70 Tuntas

3.6.3 Analisis Komparatif

Analisis Komparatif digunakan untuk pengolahan data yang berbentuk

kualitatif dengan membandingkan hasil data yang ada.

1 + 3,3 log n

(Skor max- skor min) + 1