rencana strategis tahun 2015-2019 · permendikbud nomor 59 tahun 2016 tentang rincian tugas unit...
TRANSCRIPT
i
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2015-2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BANTEN
DOKUMEN PENYESUAIAN REVIU II 28 Juni 2019 Analis PPA
ii
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
LEMBAR PENGESAHAN REVIU
Nama Jabatan Tanda Tangan
Disusun Oleh Dwi Martoyo, S.E.
Analis Pelaksanaan
Program dan
Anggaran, LPMP
Banten
Disusun Oleh Bonny Hanafi Da Costa, S.T, M.Ds. Kasubbag Umum
LPMP Banten
Direviu Oleh Katman, MA
Kasubbag EPPA
Ditjen Dikdasmen
Kemendikbud
Divalidasi Oleh Moc. Salim Somad, S.Kom., M.Pd. Kepala LPMP
Banten
iii
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
RINCIAN REVIU
No Komponen Tertulis Reviu Catatan
Cover Disain baru
Kata Pengantar Disesuaikan dengan maksud
revisi 2
Daftar Isi Disesuaikan dengan adanya
revisi materi
Daftar Gambar Disesuaikan dengan adanya
revisi materi
Daftar Tabel Disesuaikan dengan adanya
revisi materi
1 Bab I Pendahuluan
A Latar belakang
B Landasan Hukum
sesuaikan jika ada
landasan hukum
terbaru
C Paradigma LPMP
Banten
Analiss Lingkungan
Internal Sebagai Isu Strategis
Analiss Lingkungan
Analiss Lingkungan
Strategis
C Faktor- Faktor
Keberhasilan tidak ada perubahan
D
Faktor-Fktor
Penentu
Keberhasilan
tidak ada perubahan
E Proil Pendidikan di
province Bante tidak ada perubahan
2 Bab II Visi, Misi dan Tata Nilai dan Tujuan serta Sasaran Strategis LPMP Banten
A
VISI, MISI DAN
TATA NILAI LPMP
BANTEN
Visi (SMART)
“MENJADI MITRA
PROFESIONAL DALAM
MEMBENTUK INSAN
SERTA EKOSISTEM
PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH YANG
BERKARAKTER DENGAN
BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG”
TERBENTUKNYA
INSAN SERTA
EKOSISTEM
PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH
YANG BERKARAKTER
DENGAN
BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG
DI PROVINSI
BANTEN”
Saran Kepala LPMP Banten :
Visi mengikuti visi Ditjen
dikdasmen namun
disesuaikan dengan wilayah
lingkungan kerja
iv
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Misi (SMART)
1.Meningkatkan
Penjaminan Mutu Bagi
Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah di provinsi
Banten
Memberikan
layanan penjaminan
mutu kepada satuan
pendidikan dasar
dan menengah agar
sesuai SNP dengan
Melakukan sinergi
fungsi sistem
informasi,
pemetaan, fasilitasi
dan supervisi dlm
penjaminan mutu
pendidikan
Saran Kepala LPMP Banten :
Misi disesuaikan dengan
tujuan yang dicapai
2. Memperkuat tata
kelola penjaminan mutu
pendidikan dan pelibatan
publik
Memperkuat tata
kelola yang efektif,
efisien, transparan
dan akuntabel
dalam mendukung
penjaminan mutu
pendidikan dasar
dan menengah
Tata Nilai LPMP
BANTEN Tidak ada perubahan
B
Tujuan dan
Sasaran Strategis
(SMART)
Tujuan (SMART)
Peningkatan capaian
SNP pada satuan
pendidikan
Diselaraskan antara tujuan-
sasaran dan indikator kinerja
yang terkini
pengendalian
pelaksanaan sistem
penjaminan mutu
pendidikan dasar
dan
menengah(dipilih)
Peningkatan tata
kelola penjaminan
mutu pendidikan
dasar dan
menengah
Sasaran Strategis
Diselaraskan antara tujuan-
sasaran dan indikator kinerja
yang terkini
3 Bab III Arah Kebijakan dan Strategi
A
Arah Kebijakan
dan Strategi Ditjen
Dikdasmen
Penambahan pedoman
sebagai pencapaian tujuan
B Kerangka
Kelembagaan
Tugas-fungsi
struktur organisasi
Diselaraskan antara tujuan-
sasaran dan
program/kegiatan yang
terkini
4 Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
v
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
A Target Kinerja Disesuaikan dengan rencana
pencapaian yang terkini
B
Matrik
Pentahapan
Kinerja
Diselaraskan indikator
kinerja yang terkini
C Kerangka
Pendanaan tidak ada perubahan
D
Sistem
Pemantauan dan
Evaluasi
tidak ada perubahan
5 Bab V Penutup Disesuaikan dengan revisi yang
dilakukan
Lampiran: RKT
LPMP Banten
2015-2019
Diselaraskan indikator
kinerja yang terkini
vi
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
KATA PENGANTAR
Lembaga Panjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten adalah salah Satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas dan fungsi
menyelenggarakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Banten.
Sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, selain mengacu kepada
Permendikbud nomor 59 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan LPMP,
diperlukan juga rencana yang berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan
rumusan kebijakan lembaga berbentuk Rencana Strategis (Renstra). Dalam menyusun Renstra,
LPMP Banten merujuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2015-2019.
Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen utama yang memuat visi, misi, kebijakan,
tujuan strategis, sasaran program, dan indikator kinerja program (IKP) pembangunan bidang
pendidikan dasar dan menengah, menjadi salah satu pedoman pelaksanaan kinerja organisasi
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Selain itu, Renstra ini lebih lanjut dijabarkan ke
dalam rencana kinerja atau program kerja tahunan yang sekaligus juga menjadi rujukan untuk
mengevaluasi capaian program dan kegiatan dalam periode lima tahunan.
Penyusunan Rencana Strategis LPMP Banten Tahun 2015-2019 ini telah melalui beberapa
proses dan tahapan, serta telah dilakukan reviu. Proses tersebut antara lain dengan melibatkan
partisipasi jajaran di LPMP Banten, baik pegawai struktural maupun fungsional tertentu, serta
mempertimbangkan seluruh capaian kinerja LPMP Banten hingga saat ini. Renstra LPMP
Banten Tahun 2015-2019 ini telah mencoba mengakomodasi tugas dan fungsi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang diturunkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, memelihara kesinambungan dan keberlanjutan program, memenuhi aspirasi
pemangku kepentingan dan masyarakat, serta mengantisipasi masa depan. Penyederhanaan,
keefektifan dan efisiensi juga menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunannya. Diharapkan
dengan proses dan tahapan tersebut dapat menjadikan Rencana Strategis LPMP Banten Tahun
2015- 2019 merupakan pedoman yang membumi dan mudah dilaksanakan.
Renstra LPMP Banten Tahun 2015-2019 direviu untuk disempurnakan, dilakukan
perubahan dan penyesuaian yang diperlukan, terutama terkait dengan kebijakan internal dan
capaian target tahunan. Oleh karena itu, semua pihak yang berkepentingan sangat diharapkan
berpartisipasi dalam memberikan saran dan masukan yang positif dan relevan dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan jaman.
Pada kesempatan yang baik ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berupaya, dan terlibat serta bekerja keras dalam pelaksanaan reviu renstra 2015-
vii
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
2019 diakhir renstra 2015-2019, perubahan, dan penyempurnaan Renstra LPMP Banten Tahun
2015- 2019.
Kami mengharapkan perhatian, masukan, saran, kritik yang membangun sangat diharapkan
bagi terwujudnya Renstra LPMP Banten Tahun 2015-2019 yang komprehensif, demi
terwujudnya penjaminan mutu pendidikan yang sesuai Standar Nasional Pendidikan di Provinsi
Banten.
Rangkasbitung, 28 Juni 2019
Kepala LPMP Banten
Moch. Salim Somad, S.Kom., M.Pd
NIP. 197410062003121001
viii
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
DAFTAR ISI
Cover........................................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................................................... ii
Rincian Reviu .............................................................................................................................. iii
Kata Pengantar ........................................................................................................................... vi
Daftar Isi ..................................................................................................................................... viii
Daftar Gambar............................................................................................................................ ix
Daftar Tabel ............................................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Landasan Hukum ........................................................................................................... 3
C. Paradigma LPMP Banten ............................................................................................... 5
D. Kondisi Umum LPMP Banten ......................................................................................... 9
E. Potensi Permasalahan ................................................................................................... 19
F. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan ............................................................................. 24
BAB II. VISI, MISI, TATA NILAI DAN TUJUAN SERTA SASARAN STRATEGIS LPMP BANTEN ......... 25
A. Visi, Misi ........................................................................................................................ 25
B. Tata Nilai LPMP .............................................................................................................. 26
C. Tujuan dan Sasaran Strategis LPMP Banten ................................................................... 29
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................................................................... 31
A. Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen Dikdasmen ............................................................. 31
B. Kerangka Kelembagaan .................................................................................................. 37
BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN............................................................ 40
A. Target Kinerja ................................................................................................................ 40
B. Matrik Pentahapan Kinerja ............................................................................................ 42
C. Kerangka Pendanaan ..................................................................................................... 43
D. Sistem Pemantauan dan Evaluasi .................................................................................. 45
BAB V. PENUTUP ....................................................................................................................... 48
Lampiran: Rencana Kinerja Tahunan (RKT) LPMP Banten 2015-2019 ...................................... 50
ix
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
DAFTAR GAMBAR
Cover............................................................................................................................................ i
Gambar 1.1 Business Proces Map ............................................................................................. 10
Gambar 1.2 Data Peta Mutu Pendidikan di Provinsi Banten Jenjang SD.................................. 16
Gambar 1.3 Data Peta Mutu Pendidikan di Provinsi Banten Jenjang SMP .............................. 16
Gambar 1.4 Data Peta Mutu Pendidikan di Provinsi Banten Jenjang SMA .............................. 17
Gambar 1.5 Data Peta Mutu Pendidikan di Provinsi Banten Jenjang SMK .............................. 17
Gambar 3.1. Struktur Organisasi LPMP Banten ........................................................................ 38
Gambar 4.1. Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Banten 2015-2019 .................................. 44
x
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
DAFTAR TABEL
Lembar Pengesahan .................................................................................................................... ii
Rincian Reviu ............................................................................................................................... iii
Tabel 1.1 : Data Satuan Pendidikan berdasarkan Status Satuan Pendidikan ............................ 11
Tabel 1.2 : Data Satuan Pendidikan berdasarkan Jenjang Pendidikan...................................... 11
Tabel 1.3 : Data Guru berdasarkan Asal Sekolah Negeri dan Swasta........................................ 12
Tabel 1.4 : Jumlah guru berdasarkan Status Sekolah per Jenjang............................................ 13
Tabel 1.5 : Jumlah Guru berdasarkan kualifikasi pendidikan................................................... 13
Tabel 1.6 : Jumlah Siswa Perjenjang, Perkabupaten Kota di Provinsi Banten........................... 14
Tabel 1.7 : Tabel Analisa Lingkunan Internal dan Eksternal berdasarkan analisa SWOT ......... 23
Tabel 2.1 : Tata Nilai LPMP Banten........................................................................................... 27
Tabel 2.2 : Nilai Masukan ......................................................................................................... 27
Tabel 2.3 : Nilai Proses...... ....................................................................................................... 28
Tabel 2.4 : Nilai Keluaran...... ................................................................................................... 28
Tabel 2.5 : Sasaran Strategis 1.................................................................................................. 29
Tabel 2.6 : Sasaran Strategis 2 ................................................................................................. 30
Tabel 3.1 : Sasaran Program dan IKP Pendidikan Dasar dan Menengah.. ............................... 36
Tabel 3.2 : Data Pegawai LPMP Banten.................................................................................... 39
Tabel 4.1 : Target Kinerja Sasaran Program Dirjen Dikdasmen Kemdikbud.. .......................... 42
Tabel 4.2 : Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK) Supervisi dan Fasilitasi ................................ 42
Tabel 4.3 : Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK) Pemetaan Mutu Pendidikan ....................... 43
Tabel 4.4 : Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Banten 2015-2019..................................... 44
Rencana Kinerja Tahunan LPMP Bnaten 2015-2019 ................................................................... 50
1
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada Alinea IV pembukaan UUD 1945 Pasal 31 Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan oleh karena
itu setiap warga negara Republik Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang merata dan
bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, etnis
dan gender. Sementara ini pada kenyataannya pemerataan pendidikan belum sepenuhnya dapat
dirasakan oleh rakyat di seluruh wilayah Indonesia, demikian juga kualitas pendidikan yang
bermutu masih sangat kurang
Pasal 3 Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pembangunan pendidikan nasional diupayakan untuk mencapai delapan Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Pada pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005
dinyataan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi; (a) standar isi, (b) standar proses, (c)
standar kompetensi lulusan, (d) standar tenaga kependidikan, (e) standar sarana dan prasarana,
(f) standar pengelolaan, (g) standar pembiayaan, dan (h) standar penilaian pendidikan yang
harus ditingkatkan secara berencana, berkala, dan berkelanjutan.
Pada pasal 3 PP nomor 19 tahun 2005 dinyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Selanjutnya pada pasal 4 dinyatakan
2
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
bahwa Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam
bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar
dan menengah, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai
standar nasional pendidikan.
Peranan LPMP sesuai Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja LPMP mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar
dan pendidikan menengah di tingkat provinsi. Bentuk kegiatan penjaminan mutu yang dapat
dilakukanadalah melakukan pemetaan, supervisi dan memberikan fasilitasi mutu pendidikan
kepada stakeholders, yang dalam hal ini khusus untuk LPMP Banten adalah seluruh satuan
pendidikan dasar dan menengah serta dinas pendidikan dasar dan menengah di wilayah
Provinsi Banten. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara terarah dengan
perencanaan yang matang, maka LPMP Banten memandang perlu menyusun suatu rencana
strategis (Renstra) sebagai panduan untuk menyusun perencanaan ke depan, sesuai dengan
kebutuhan stakeholders dalam kerangka sistem penjaminan mutu pendidikan. Renstra ini
memuat rencana kerja dan program tahunan yang operasional, sehingga dapat digunakan
sebagai salah satu alat untuk menentukan ketercapaian sasaran jangka menengah organisasi.
Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara terarah dengan perencanaan yang
matang, maka LPMP Banten memandang perlu menyusun suatu rencana strategis (Renstra)
sebagai panduan untuk menyusun perencanaan ke depan, sesuai dengan kebutuhan stake
holder dalam kerangka sistem penjaminan mutu pendidikan.
Renstra ini mengacu kepada Renstra yang telah disusun oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud Tahun 2015-2019 yang telah direvisi menyesuaikan
dengan Permendikbud no 12 tahun 2018. Renstra ini memuat rencana kerja dan program
3
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
tahunan yang operasional, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menentukan
ketercapaian sasaran jangka menengah organisasi. Rencana strategis juga memuat visi, misi,
tujuan, arah kebijakan dan strategi LPMP Banten dalam mencapai tujuan organisasi.
Sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) pusat di bawah Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah, LPMP DKI Jakarta mempunyai tugas melaksanakan penjaminan
mutu pendidikan dasar dan menengah di Provinsi DKI Jakarta. Pelaksanaan penjaminan mutu
dimaksud berkenaan dengan: - Implementasi standar, kriteria, norma dan prosedur yang telah
ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,; - Melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP) sesuai dengan Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).
B. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Renstra LPMP Provinsi Banten Tahun 2015–2019, berlandaskan:
1. Undang-Undang Dasar 1945 dan Amandemennya;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5. Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor127.1/M.PAN/4/2003 Tanggal 30 April 2003 tentang Persetujuan Pendirian
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;
4
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
11. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan
Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;
12. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
13. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L)
2015-2019;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentangStandar
Kepala Sekolah dan Madrasah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
dan Kompetensi Guru;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
Guru dalam Jabatan;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
Guru dalam Jabatan Jalur Pendidikan;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Laboratorium;
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas
Unit Kerja di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru;
24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
5
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
Biaya Operasi Nonpersonalia;
26. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun
2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Standar Penilaian Hasil Belajar;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan;
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019.
C. PARADIGMA PENJAMINAN MUTU LPMP BANTEN
Rencana Strategis LPMP Banten Tahun 2015-2019 disusun berdasarkan Nawacita yang
telah ditetapkan oleh Presiden RI. Bapak Ir. Joko Widodo. Paradigma pembangunan pendidikan
dipilih dengan memperhatikan isu-isu yang berkembang di tingkat lokal, nasional, dan
internasional.
Penyelenggaraan pendidikan mesti didasarkan pada beberapa paradigma
pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:
1. Pendidikan untuk Semua
"Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
6
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia" adalah amanat konstitusi. Pendidikan harus dapat diakses
oleh setiap orang dengan tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pemerintah
harus menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan fisik,
mental, ekonomi, sosial, ataupun geografis.
2. Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu sejak lahir hingga
akhir hayat. Pendidikan harus diselenggarakan dengan sistem terbuka yang
memungkinkan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program secara lintas
satuan dan jalur pendidikan.
3. Pendidikan sebagai Suatu Gerakan
Pemerintah memang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan yang sebaik-
baiknya bagi semua warga negara. Namun, semua pihak dapat memberi kontribusi
dalam penyelenggaraan pendidikan agar hasilnya optimal.
Penyelenggaraan pendidikan harus disikapi sebagai suatu gerakan, yang
mengintegrasikan semua potensi negeri dan peran aktif seluruh masyarakat.
4. Pendidikan Menghasilkan Pembelajar
Penyelenggaraan pendidikan harus memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong
peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif. Pendidikan diupayakan menghasilkan insan yang suka belajar dan memiliki
kemampuan belajar yang tinggi. Pembelajar hendaknya mampu menyesuaikan
diri dan merespons tantangan baru dengan baik.
5. Pendidikan Membentuk Karakter
7
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Pendidikan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan pembentukan
kepribadian. Kepribadian dengan karakter unggul antara lain, bercirikan kejujuran,
berakhlak mulia, mandiri, serta cakap dalam menjalani hidup.
Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu
dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha
Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan
yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai
dengan pemeluk agama lain
b. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
c. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang
lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.
d. Gotong – royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat
kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
8
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang
yang membutuhkan.
e. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-
nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
6. Sekolah yang Menyenangkan
Satuan pendidikan merupakan suatu ekosistem yang di dalamnya terjadi hubungan
saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungannya. Sekolah harus menjadi
tempat yang menyenangkan bagi manusia yang berinteraksi di dalamnya, baik siswa,
guru, tenaga pendidik, maupun orang tua siswa.
7 . Penjaminan Mutu Pendidikan Berkelanjutan
Penjaminan mutu pendidikan merupakan kegiatan sistemik dan terpadu yang dilakukan
oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan,
pemerintah daerah, pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan
kehidupan bangsa melalui pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan dapat diwujudkan
dengan membangun budaya mutu pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal
yang dilakukan secara terencana dan sistematis, dengan kerangka waktu dan target-
target capaian mutu yang jelas dan terukur dalam penjaminan mutu pendidikan formal
dan nonformal dan dilakukan secara berkelanjutan.
8 . Keterampilan Abad 21
Satuan pendidikan dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memiliki empat
keterampilan abad 21 yaitu : Kreatifitas, Kolaborasi, berfikir kritis dan Komunikasi.
9
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
9. Pelayanan Prima pada Masyarakat
Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai
dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat. Meskipun dalam pelayanan
publik ini tidak ada keuntungan materi yang langsung dapat dinikmati oleh pemerintah,
tetapi dengan memberikan pelayanan prima pada setiap pelayanan publik tentu akan
mendatangkan keuntungan dalam bentuk meningkatnya kepercayaan masyarakat,
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik (pada gangguan
keamanan) dan juga dapat terciptanya tatanan hidup masyarakat yang berdaya dan
mandiri. Pelayanan prima pada masyarakat dapat dilakukan dengan membangun sistem
yang efektif dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
D. KONDISI UMUM LPMP BANTEN
1. Kondisi Umum LPMP Banten
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2015 dijelaskan bahwa kedudukan LPMP adalah sebagai unit
pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
LPMP Banten yang terletak di Jalan Diliwangi 208 Kec. Rangkasbitung Kab. Lebak di
Provinsi Banten dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh sumber daya
manusia yang berjumlah 78 orang dengan kualifikasi dan kompetensi yang mumpuni.
LPMP Banten memiliki beberapa fasilitas pendukung yang dapat dimanfaatkan
dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, meliputi: Memiliki fasilitas 9
(sembilan) ruang kelas dengan kapasitas 40 orang/ kelas fasilitas ruang belajar yang
telah dilengkapi, proyektor, sound system., laboraturium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biologi, laborarorium multimedia ,asrama dan wisma dengan total
kapasitas 180 orang, ruang pertemuan yang refresentatif dengan kapasitas 100 orang
, Aula dengan kapasitas 300 orang, Auditorium dengan kapasitas 150 orang , ruang
makan dengan kapasitas 200 orang dan ruang peer teaching, Ruang perpustakaan dan
10
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
tempat Ibadah semua sarana dilengkapi dengan sarana AC dan jaringan akses
internet.
2. Kondisi Umum Penjaminan Mutu di LPMP Banten
LPMP merupakan unit pelaksana teknis kegiatan penjaminan mutu di tingkat provinsi
yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang
melaksanakan tugas dan fungsi penjaminan mutu pendidikan melalui kegiatan
pemetaan mutu pendidikan, pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu
pendidikan, supervisi satuan pendidikan dalam pencapaian standar mutu pendidikan
nasional, fasilitasi sumber daya pendidikan dan pelaksanaan urusan administrasi,
dimana pelaksanaannya dapat dilihat pada gambar business map di baah ini :
Gambar 1.1.Business Process Map
Menurut Permendikbud tersebut, LPMP dikoordinasikan oleh Direkrorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan menyampaikan laporan hasil
pemetaan mutu pendidikan dasar, pendidikan menengah dengan tembusan kepada unit
organisasi yang secara fungsional berhubungan kerja dengan LPMP. Disamping itu
diwajibkan LPMP menyampaikan hasil pemetaan mutu tersebut kepada pemerintah
kabupaten/kota dan pemerintah Propinsi.
Secara umum data pendidikan dan pelaksanaan penjaminan mutu di provinsi Banten
dapat digambarkan sebagai berikut :
Pengelolaan SDM
PemetaanSistem
InformasiSupervisi Fasilitasi
Pengelolaan
Sarana Prasarana
Pengelolaan
KeuanganMenajemen
P
e
n
i
n
g
k
t
a
t
a
n
M
u
t
u
p
e
m
a
n
g
k
u
k
e
p
e
n
t
i
n
g
a
n
Sekolah
Pemda
Kemen
dikbud
Lainnya
11
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
a. Data Umum Satuan Pendidikan
Data Satuan Pendidikan berdasarkan Status Satuan Pendidikan
Tabel 1. 1 : Data Satuan Pendidikan berdasarkan Status Satuan Pendidikan
No KABUPATEN/KOTA STATUS SEKOLAH
JUMLAH NEGERI SWASTA
1 KABUPATEN LEBAK 994 109 1103
2 KABUPATEN PANDEGLANG 996 144 1140
3 KABUPATEN SERANG 831 254 1085
4 KABUPATEN TANGERANG 869 815 1684
5 KOTA CILEGON 171 96 267
6 KOTA SERANG 271 138 409
7 KOTA TANGERANG 388 496 884
8 KOTA TANGERANG SELATAN 198 469 667
Grand Total 4.718 2.521 7.239
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, Provinsi Banten memiliki sekolah negeri sebanyak
4.718 sekolah dan sekolah swasta sebanyak 2.521 sekolah. Jumlah sekolah terbanyak
ada di Kabupaten Tangerang yaitu 1.684 sekolah dan jumlah sekolah paling sedikit
ada di Kota Cilegon yaitu 267 sekolah. Jumlah sekolah swasta terbanyak ada di
Kabupaten Tangerang 815 sekolah sedangkan jumlah sekolah swasta paling sedikit
ada di Kota Cilegon 96 sekolah. Jumlah sekolah negeri terbanyak ada di Kabupaten
Pandeglang 994 sekolah sedangkan sekolah negeri paling sedikit ada di Kota Cilegon
sebanyak 171 Sekolah . Data lebih rinci dapat di lihat pada grafik berikut.
Data Satuan Pendidikan berdasarkan Jenjang
Tabel 1.2 : Data Satuan Pendidikan berdasarkan Jenjang Pendidikan
No KABUPATEN/KOTA JENJANG PENDIDIKAN
JUMLAH SD SMP SLB SMA SMK
1 KABUPATEN LEBAK 788 200 13 53 49 1103
2 KABUPATEN PANDEGLANG 859 143 19 36 83 1140
3 KABUPATEN SERANG 730 190 5 77 83 1085
4 KABUPATEN TANGERANG 969 379 15 149 172 1684
12
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
5 KOTA CILEGON 179 42 3 22 21 267
6 KOTA SERANG 250 75 7 30 47 409
7 KOTA TANGERANG 476 186 14 82 126 884
8 KOTA TANGERANG
SELATAN
309 184 16 78 80 667
Total 4.56 1.399 92 527 661 7.239
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
Data satuan pendidikan berdasarkan jenjang sebagaimana terlihat pada tabel 1.2
menunjukkan bahwa di Provinsi Banten jenjang Sekolah Dasar terbanyak ada pada
Kabupaten Tangerang 969 sekolah, sedangkan jenjang Sekolah Dasar paling sedikit
berada pada Kota Cilegon dengan jumlah 179 sekolah . Data juga menunjukkan
bahwa hampir semua kabupaten/kota sudah memiliki Sekolah Luar Biasa. Dengan
populasi sekolah terbanyak di Provinsi Banten ada di Kabupaten Tangerang dengan
jumlah 1.684 sekolah dan Kota Cilegon memiliki jumlah sekolah paling sedikit di
Provinsi Banten dengan jumlah 267 sekolah.
b. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Guru berdasarkan asal sekolah
Berdasarkan data Dapodik per Desember 2015, keseluruhan guru di Provinsi Banten
yang merupakan binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berjumlah 98.975
orang dengan populasi terbesar ada di jenjang sekolah dasar yakni berjumlah 58.970
orang
Tabel 1. 3 : Data Guru berdasarkan Asal Sekolah Negeri dan Swasta
No Kabupaten Kota
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Negeri
Sekolah
Swasta
1 KABUPATEN LEBAK 11.231 1.207 12.438
2 KABUPATEN PANDEGLANG 12.717 1.381 14.098
3 KABUPATEN SERANG 10.359 2.612 12.971
4 KABUPATEN TANGERANG 13.591 8.283 21.874
5 KOTA CILEGON 2.976 1.524 4.5
6 KOTA SERANG 4.431 1.736 6.167
7 KOTA TANGERANG 8.544 6.695 15.239
8 KOTA TANGERANG 4.874 6.814 11.688
Total 68.723 30.252 98.975 sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
13
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Guru PNS berdasarkan Status Tempat Tugas
Jumlah guru PNS di Provinsi Banten pada tahun 2015 adalah 98.975 orang yang
bertugas pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK sampai dengan SMA/SMK.
Sebaran tempat tugas guru PNS berdasarkan status negeri dan swasta sekolah dapat
dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 1.4 : Jumlah guru berdasarkan Status Sekolah per Jenjang
No Jenjang Pendidikan
Jumlah Guru berdasarkan Tempat Tugas
Sekolah Negeri Sekolah Swasta Jumlah
1 Sekolah Dasar 49.506 9.464 58.97
2 Sekolah Luar Biasa 176 831 1.007
3 Sekolah Menengah
Pertama
11.435 9.212 20.647
4 Sekolah Menengah Atas 4.941 3.998 8.939
5 Sekolah Menengah
Kejuruan
2.665 6.747 9.412
Jumlah 68.723 30.252 98.975
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
Dari tabel 4 terlihat bahwa jumlah guru di Provinsi Banten sejumlah 98.975 orang
dengan populasi terbanyak ada di jenjang SD dengan jumlah 58.970 orang dengan
49.506 mengajar di sekolah negeri dan 9.464 orang di sekolah swasta.
Guru berdasarkan kualifikasi pendidikan
Dari sisi kualifikasi pendidikan guru di Provinsi Banten yang belum mencapai
kualifikasi S1 dan D4 adalah sejumlah 12.957 orang, sementara guru yang telah
mencapai kualifikasi S1 dan D4 adalah 86.016 orang. Dengan rincian deskripsi seperti
di tabel berikut,
Tabel 1. 5 : Jumlah Guru berdasarkan kualifikasi Pendidikan
No Kabupaten/Kota
Jumlah Guru Non PNS
berdasarkan Tempat Tugas
< S1 ≥ S1 Jumlah
1 KABUPATEN LEBAK 1.335 11.103 12.438
2 KABUPATEN PANDEGLANG 1.739 12.359 14.098
3 KABUPATEN SERANG 1.523 11.446 12.969
14
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
4 KABUPATEN TANGERANG 3.424 18.45 21.874
5 KOTA CILEGON 417 4.083 4.5
6 KOTA SERANG 587 5.58 6.167
7 KOTA TANGERANG 2.113 13.126 15.239
8 KOTA TANGERANG SELATAN 1.819 9.869 11.688
Jumlah 12.957 86.016 98.973
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa populasi guru yang belum menyelesaikan S1
ada di kabupaten Tangerang sedangkan jumlah guru yang sudah menyelesaikan
jenjang kualifikasi S1 terbanyak juga ada di Kabupaten Tangerang.
c. Siswa di Provinsi Banten
Jumlah siswa di Provinsi Banten per Desember 2015 adalah sejumlah 2.033.931 orang
yang tersebar dalam 67.957 rombongan belajar dan 54.100 kelas dengan distribusi
perjenjang perkabupaten sebagai berikut :
Tabel 1.6 Jumlah Siswa Perjenjang, Perkabupaten Kota di Provinsi Banten
Kabupaten/Kota Jenjang Jumlah Siswa Jumlah Rombel Jumlah Kelas
KABUPATEN LEBAK 230.35 8.474 6.341
SD 145.341 5.551 4.012
SMP 49.819 1.589 1.325
SMA 18.411 567 499
SMK 16.238 533 444
SLB 541 234 61
KABUPATEN PANDEGLANG 226.338 8.807 7.462
SD 147.029 6.046 5.062
SMP 44.418 1.438 1.281
SMA 13.909 435 408
SMK 20.48 707 638
SLB 502 181 73
KABUPATEN SERANG 261.641 8.663 6.983
SD 165.79 5.545 4.355
SMP 53.308 1.705 1.496
15
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
SMA 20.545 664 592
SMK 21.84 707 522
SLB 158 42 18
KABUPATEN
TANGERANG 535.265 16.699 12.786
SD 313.178 10.058 7.208
SMP 117.426 3.314 2.884
SMA 45.377 1.347 1.258
SMK 58.546 1.764 1.344
SLB 738 216 92
KOTA CILEGON 78.215 2.579 2.275
SD 45.691 1.51 1.341
SMP 14.759 465 467
SMA 6.816 227 217
SMK 10.757 322 212
SLB 192 55 38
KOTA SERANG 134.984 4.18 3.58
SD 76.315 2.249 1.972
SMP 27.626 788 776
SMA 10.609 317 287
SMK 19.979 612 470
SLB 455 214 75
KOTA TANGERANG 325.276 10.556 8.085
SD 180.967 5.815 3.886
SMP 67.78 2.068 1.848
SMA 28.671 903 877
SMK 46.834 1.563 1.362
SLB 1.024 207 112
KOTA TANGERANG SELATAN 241.862 7.999 6.588
SD 133.748 4.309 3.172
SMP 52.901 1.666 1.671
SMA 24.722 837 848
SMK 29.727 957 785
SLB 764 230 112
BANTEN 2.033.931 67.957 54.1
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
16
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
berdasarkan tabel 6 diatas jumlah populasi siswa terbesar di Provinsi Banten ada di
Kabupaten Tangerang yakni berjumlah 535.265 orang dan kabupaten/kota yang
memiliki populasi siswa paling sedikit adalah Kota Cilegon yakni sejumlah 78.215 orang
d. Data Peta Mutu Pendidikan di Provinsi Banten
Gambar 1.2 Data Peta Mutu Pendidikan Jenjang SD
Gambar 1. 3: Data Peta Mutu Pendidikan Jenjang SMP
17
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Gambar 1.4 Data Peta Mutu Pendidikan Jenjang SMA
Gambar 1.5 Data Peta Mutu Pendidikan Jenjang SMK
18
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Berdasarkan data mutu pendidikan di Provinsi Banten pada saat ini, baik untuk jenjang
SD maupun SMP, SMA, dan SMK pada standar penilaian memiliki skor yang paling
rendah, sehingga untuk mencapai SNP standar prioritas yang harus ditingkatkan adalah
pada standar penilaian. LPMP sebagai unit pelaksana teknis dalam menjalankan
tupoksinya memerlukan rencana strategis dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di Provinsi Banten.
e. Zonasi
Kebijakan Pemerintah dalam upaya pemerataan pendidikan sudah dilaksanakan sejak
tiga dekade ke belakang. Diantaranya dengan kebijakan wajib belajar 6 tahun (tahun
1984), yang kemudian diperluas dengan wajib belajar 9 tahun (tahun 1994) dan wajib
belajar 12 tahun (tahun 2012). Namun kebijakan tersebut masih belum bisa dianggap
optimal karena masih ada sebagian besar warga negara yang belum terlayani haknya
untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Sehubungan dengan itu, pada tahun 2017 dikeluarkanlah kebijakan Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi yang bertujuan mendekatkan tempat tinggal
siswa ke sekolah. Namun, kebijakan ini menimbulkan masalah baru karena isu
mengenai mutu setiap satuan pendidikan masih belum merata. Kebijakan PPDB
berbasis zonasi menimbulkan gejolak di sebagian besar daerah, terutama karena
masyarakat masih belum bias menerima kondisi sekolah yang terdekat dengan mutu
yang belum memadai. Selama ini konsentrasi kebijakan selalu mengarah pada
pemenuhan Sarana Prasarana atau Guru, tanpa mengontrol sebaran siswa
(kuanititas dan kualitas). Hal ini akan mengakibatkan tidak meratanya mutu
pendidikan secara kewilayahan, karena terkonsentrasi pada beberapa sekolah saja.
Pembatasan Rasio Siswa Rombel dan Jumlah Rombel tiap sekolah (sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan) dengan radiustertentu (sesuai kondisi geografis) akan
mendorong pemerataan siswa yang berimplikasi pada pemerataan Sarana-Prasarana
dan Guru.
19
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Hal inilah yang melatarbelakangi Kemendikbud mengeluarkan kebijakan zona mutu
yang dimaksudkan sebagai upaya pemerataan mutu pendidikan dan diharapkan dapat
mengatasi persoalan ketimpangan di masyarakat. Selain itu, sistem zonasi juga menjadi
langkah strategis dalam penerapan pendidikan karakter. Tercatat sekitar empat ribu
zona di berbagai wilayah yang menjadi panduan bagi pemerintah baik pusat dan daerah
dalam pengambilan kebijakan pendidikan.
f. Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun
Wajib belajar pendidikan 12 tahun bertujuan untuk memberikan layanan, perluasan, dan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan sampai dengan jenjang pendidikan
menengah yang bermutu bagi setiap warga Negara Indonesia usia s.d 21 tahun. Ketika Wajib
Belajar (Wajar) 12 tahun ditetapkan sebagai salah satu agenda prioritas pembangunan
pendidikan, sebenarnya masih ada beberapa masalah dalam pelaksanaan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun yang belum terselesaikan, seperti masih ada anak- anak usia
pendidikan dasar dan menengah yang belum mendapat pelayanan pendidikan, masih ada anak-
anak yang mengalami putus sekolah. Permasalahan itu harus segera diatasi agar seluruh siswa
yang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMP/MTs dan paket Paket B dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.
E. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Potensi dan Permasalahan di LPMP Banten menggunakan analisis SWOT dengan mengkaji
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancama.
Identifikasi ini sangat penting sebagai bahan analisis lingkungan dalam menetapkan
strategi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten periode 2015 s.d. 2019.
Keseluruhan hasil analisis dituangkan dan digunakan sebagai masukan utama dalam menentukan
faktor- faktor kunci keberhasilan (FKK). Secara lebih rinci analisis SWOT LPMP Banten sebagai
berikut :
1. Unsur Kekuatan ( Strength ), antara lain terdiri dari:
a. Sumber Daya Manusia
- Jumlah staf yang sudah berkualifikasi S2 dan S3 baru sebanyak 48,72%
20
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
- Pimpinan, pegawai dan semua pemangku kepentingan di lingkungan
LPMP Banten sudah melakukan penyusunan visi dan misi organisasi, rencana
strategis serta tugas dan fungsi, struktur organisasi, program dan kegiatan
serta ketatalaksanaan pada LPMP Banten.
- Penerapan Wilayah Bebas Korupsi dan Zona Integritas sejak 2018
b. Sanara prasarana
- Memiliki Ruang Perkantoran, Ruang Belajar, Laboraturium Fisika,
Laboratorium Kimia, Laboratorium Biologi, Laborarorium Multimedia, Ruang
Peer Teaching, Ruang Perpustakaan, Asrama dan Wisma, Aula, Auditorium,
Ruang Makan, dan tempat Ibadah (Masjid Nurul Ilmi) semua sarana
dilengkapi dengan sarana AC dan jaringan akses internet dan fasilitas yang
mendukung pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga serta pendidikan
seni budaya serta Memiliki Kendaraan mobil operasional, Sepedah Motor,
Kendaraan mobil Lab Sains Keliling, Kendaraan mobil Mini Bus ukuran ¾ (tiga
per empat) .
- Suasana lingkungan kampus yang kondusif untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
c. Organisasi
- Merupakan Unit Pelaksana Teknis pusat di daerah yang langsung
berkoordinasi dengan penentu kebijakan yaitu Direktorat Jenderal Dikdasmen.
- Koordinasi dengan Unit utama lainnya seperti Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, dan unit utama lainnya terjalin dengan sangat baik.
- Koordinasi LPMP dengan Dinas Pendidikan merupakan hubungan kemitraan.
d. Program
- Adanya program penjaminan mutu Pendidikan di seluruh jenjang
satuan Pendidikan di provinsi Banten.
- Adanya Program Pemetaan Mutu Pendidikan, dimana LPMP berperan
sebagai Pembina dan pemantau pelaksanaan kegiatan.
- Pengalaman dalam menangani berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan
seperti diklat Calon Kepala Sekolah, Diklat Kurikulum 2013, Diklat
21
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Pengawas Sekolah,
2. Unsur Kelemahan (Weaknesses), antara lain terdiri dari:
a. SDM yang ada masih perlu peningkatan kompetensi secara berkesinambungan
guna mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
b. Sumber dana Lembaga yang sangat tergantung pada pusat.
c. Program LPMP sangat tergantung pada program pusat.
d. Tidak jelasnya system reward dan punishment di Lembaga
e. Penjadwalan yang belum tersinkronisasi dengan baik baik antara seksi dan subag
maupun dengan kegiatan pelanggan utama LPMP yaitu satuan pendidikan.
f. Sinkronisasi program yang belum optimal dengan daerah, misalnya jadwal, SDM
daerah yang selalu berganti.
g. Data yang dimiliki lembaga belum dimanfaatkan secara maksimal dalam
penyusunan rencana kegiatan.
h. Penempatan pegawai belum sepenuhnya sesuai dengan kompetensi dan volume
pekerjaan;
i. Pendelegasian tanggung jawab teknis program kegiatan belum mengacu
sepenuhnya kepada rincian tugas tiap seksi dan subag;
j. Beberapa fasilitas lembaga belum digunakan secara optimal (laboratorium
bahasa, laboratorium sains, laboratorium multimedia, peer teaching dan
perpustakaan).
k. Masih terdapat fasilitas kantor yang belum cukup memadai;
l. Masa pakai dan pengunaan beberapa kendaraan operasional kantor dan
peralatan kantor sudah habis Umur ekonomis;
m. Daya tampung gedung dan bangunan belum sesuai dengan kebutuhan.
n. Belum memiliki basis data dan alat penyimpanan yang memadai dan handal.
3. Faktor Peluang (opportunities), antara lain terdiri dari:
a. Adanya regulasi dan kebijakan tentang perimbangan keuangan daerah dan pusat,
SNP, SPMP, akreditasi, Ujian Nasional, Sertifikasi Guru, pemberian tunjangan
22
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
profesi, Evaluasi Kinerja Guru, EDS/MSPD, program CPD, program induksi bagi
guru permula dan lain-lain;
b. Beasiswa Unggulan dari Kemdikbud dan beasiswa dari luar negeri
c. Meningkatnya anggaran pendidikan pemerintah dan pemerintah daerah;
d. Adanya Badan Diklat Provinsi, Badan Diklat Keagamaan (BDK) Banten, PTN dan
PTS di Banten.
e. Respon positif dari pemangku kepentingan dalam bentuk permintaan
pendampingan / asistensi;
f. Adanya potensi penggunaan fasilitas gedung dan bangunan LPMP Banten dari
pihak eksternal
g. Tuntutan peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yang
profesional semakin kuat.
h. Adanya sekretariat Badan Akreditasi Nasional/Badan Akreditasi Propinsi yang
bertempat di kampus di LPMP Banten.
4) Faktor Ancaman (Threats), antara lain terdiri dari:
a. Adanya perbedaan eselon antara LPMP Provinsi Banten dengan Dinas Pendidikan
Provinsi/ kabupaten/ kota yang menyebabkan sulitnya berkoordinasi dengan
para pimpinan daerah di kab/kota, sehingga program yang seharusnya dapat
diimplementasikan di daerah kurang berjalan dengan baik/lancar.
b. Beberapa kondisi geografis Provinsi Banten sulit diakses;
c. Belum meratanya ketersediaan dan pemanfaatan TIK di masing-masing satuan
pendidikan.
d. Perubahan struktur organisasi dan regulasi pemerintah pusat dan daerah yang
tidak menentu;
e. Masih terdapat kebijakan penempatan dan pengangkatan PTK oleh Pemerintah
daerah yang tidak sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
f. Masih lemahnya kemampuan administrasi sekolah dalam mempertanggung
jawabkan dana bantuan pemerintah.
23
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Dengan memperhatikan analisis is Lingkungan Internal dan Eksternal berdasarkan
data SWOT adalah sebagai berikut :
Tabel 1.7 Analisa Lingkungan Internal dan Eksternal berdasarkan data SWOT
Opportinities (Kesempatan) Threats (Ancaman)
Strength
(Kekuatan) Strategi S-O Strategi S-T
1) Memanfaatkan jumlah pegawai yang cukup banyak
untuk melaksanakan program penjaminan dan
peningkatan mutu pendidikan;
1) Memanfaatkan SDM untuk bekerjasama
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dalam program penjaminan mutu pendidikan;
2) Memberdayakan pegawai berkualifikasi Sarjana
Komputer untuk mengembangkan program aplikasi
(SIM) dalam rangka penjaminan mutu pendidikan
2) Memanfaatkan fasilitas Laboratorium untuk
meningkatkan kualitas layanan dalam
pelaksanaan program Penjaminan Mutu
Pendidikan di Banten;
3) Memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai
LPMP Provinsi Banten untuk melanjutkan studi melalui
program beasiswa dalam meningkatkan kapasitas
lembaga
3) Memberdayakan SDM dalam pendampingan
dan asistensi kepada forum guru (seperti
KKG/MGMP dan lain-lain), sekolah dan/atau
Dinas Pendidikan kabupaten/kota;
4) Melibatkan tenaga profesional dalam melakukan
penempatan pegawai LPMP Provinsi Banten sesuai
dengan matrik kompetensi dan kepribadiannya;
4) Menyajikan data peta mutu pendidikan
kabupaten/kota dan rekomendasi peningkatan
mutu pendidikan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten;
5) Melakukan koordinasi, sosialisasi , sinkronisasi serta
verifikasi program penjaminan mutu pendidikan di
Banten dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
Provinsi;
5) Menyediakan jasa konsultasi untuk
pengembangan jaringan Teknologi Informasi
dan Komunikasi bagi satuan pendidikan.
6) Memberi kesempatan kepada staf yang potensial
menjadi tenaga fungsional melalui program inpassing
dalam jabatan;
6 )Melakukan kerjasama dengan LP2KS dan
pemerintah daerah dalam penyiapan calon
kepala sekolah dan pengawas.
7) Memanfaatkan fasilitas (ruang kelas, asrama, dan
aula) dan kendaraan operasional serta Mobil Lab Keliling
LPMP Provinsi Banten dalam melakukan program
penguatan kompetensi pengawas, kepala sekolah, dan
guru;
8) Menjalin kerjasama/kemitraan dengan Perguruan
Tinggi dan BDK dalam peningkatan mutu pendidikan;
9) Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
dalam menopang kualitas kerja dan program penjaminan
mutu pendidikan di Banten.
Weaknesses
(Kelemahan) Strategi W-O Strategi W-T
1) Memanfaatkan program beasiswa untuk
meningkatkan kualifikasi dan kompetensi SDM LPMP
Provinsi Banten;
1) Meningkatkan kemitraan dengan pemangku
kepentingan
2) Melakukan penempatan pegawai berdasarkan
kompetensi dan volume pekerjaan di seksi/subbag;
2) Memanfaatkan penggunaan Sarana dan
prasarana untuk melakukan program
penjaminan mutu pendidikan di wilayah Banten
yang luas;
3) Melakukan pengadaan kendaraan operasional untuk
meningkatkan produktifitas dan kinerja pegawai;
4) Mendelegasikan/mendistribusikan program kegiatan
berbasis pada uraian tupoksi seksi/subbag;
24
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
5) Melakukan rapat koordinasi antar seksi/subbag pra-
implementasi program;
6) Memanfaatkan sarana dan prasarana secara optimal
untuk melaksanakan penjaminan mutu pendidikan;
7) Merancang program pengadaan barang dan
pembangunan sarana dan prasarana dalam
meningkatkan pemberian layanan prima kepada
customer; Melakukan pengadaan peralatan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja pegawai;
8) Meningkatkan daya tampung dengan menambah
jumlah gedung dan bangunan penunjang pelaksanaan
tugas.
F. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
Berdasarkan uraian tentang analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal
dimaksud, terdapat sejumlah faktor yang berfungsi sebagai determinan atau penentu
keberhasilkan. Beberapa diantara faktor penentu keberhasilan dimaksud antara lain adalah:
1. Komitmen pimpinan dan seluruh pegawai LPMP Provinsi Banten;
2. Dukungan dana yang cukup dari Pemerintah;
3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional;
4. Fasilitas pendukung yang handal;
25
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
BAB II
VISI, MISI, TATA NILAI DAN TUJUAN, SERTA SASARAN STRATEGIS LPMP BANTEN
A. VISI, MISI
Visi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten 2015-2019 dikembangkan
berdasarkan visi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud yang
mengangkat visi “Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan Dasar dan Menengah yang
Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong”, sedangkan visi LPMP Banten dikembangkan
berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi LPMP sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 14
Tahun 2015.
Selain visi dan misi, LPMP Banten juga harus memiliki motto penyemangat untuk
memberikan layanan terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan. Nilai-nilai LPMP Banten
juga harus dikembangkan berdasarkan semangat dan cita-cita seluruh pegawai LPMP Banten
yang berkomitmen dan berkeinginan untuk meningkatkan kualitas layanan prima kepada seluruh
pemangku kepentingan, khususnya para pendidik dan tenaga kependidikan di Provinsi Banten.
Berdasarkan acuan di atas, maka LPMP Banten memiliki visi, misi, dan nilai sebagai berikut:
Visi LPMP Banten :
“TERBENTUKNYA INSAN SERTA EKOSISTEM PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH YANG BERKARAKTER DENGAN BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG DI PROVINSI BANTEN”
Misi LPMP Provinsi Banten :
Dalam rangka mencapai visi ini, ada 2 (dua) misi yang harus jalankan oleh LPMP
Banten, yaitu:
1. Meningkatkan Penjaminan Mutu Bagi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah di provinsi
Banten
2. Meningkatkan Tata Kelola Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
pelibatan publik di provinsi Banten
26
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Misi Renstra LPMP Banten 2015-2019 dapat dimaknai sebagai berikut:
1. Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu suatu mekanisme
yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh
proses penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah telah sesuai dengan
standar mutu dan aturan yang ditetapkan.
2. Tata Kelola yang Mendukung Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pelibatan Publik
Penguatan tata kelola yang mendukung penjaminan mutu pendidikan dilaksanakan
oleh internal LPMP yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, kerumahtanggaan LPMP. Tata kelola
dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan pelibatan publik dalam seluruh
aspek pengelolaan kebijakan berbasis data, riset, dan bukti lapangan. Pelibatan
publik adalah suatu kebijakan yang melibatkan stake holder pendidikan untuk aktif
berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Banten yang berbasis data, riset, dan
bukti lapangan untuk mewujudkan birokrasi yang menjadi teladan dalam tata kelola
yang bersih, efektif, dan efisien.
B. TATA NILAI LPMP BANTEN
Dalam melaksanakan layanan penjaminan mutu pendidikan yang sesuai dengan visi dan
misi yang telah ditetapkan, LPMP Banten menyadari pentingnya penetapan tata nilai yang
merupakan dasar sekaligus pemberi arah bagi sikap dan perilaku seluruh insan LPMP Banten
dalam menjalankan tugas sehari-hari. Tata nilai tersebut juga akan menyatukan hati dan pikiran
seluruh pegawai dalam usaha mewujudkan visi dan misi LPMP Banten. Untuk itu, LPMP Banten
akan mengikuti tata nilai dan mengidentifikasi nilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
(input values), nilai-nilai dalam melakukan pekerjaan (process values) serta nilai-nilai yang akan
dirasakan oleh para pemangku kepentingan (Pemerintah Daerah, DPRD, pegawai, dunia
pendidikan, dan masyarakat lainnya).
27
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Tabel 2.1 Tata Nilai LPMP Banten
Nilai masukan yang tepat akan mengantisipasi karakteristik pegawai LPMP Banten, yang
selanjutnya akan menjalankan Nilai Proses Manajemen Organisasi dengan baik untuk
meningkatkan mutu interaksi antar personal dalam struktur organisasi LPMP Banten, sehingga
menghasilkan Nilai Keluaran yang akan memfokuskan LPMP Banten kepada hal-hal yang
diharapkan dalam pencapaian visi dan misi dengan baik. Nilai-nilai masukan (input values), yakni
nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai LPMP Banten dalam rangka mencapai
keunggulan, meliputi seperti pada tabel 2.2. berikut ini :
Tabel 2.2. Nilai Masukan
Komponen Pengertian
Religius
Pekerjaan menjadi suatu amanah dan ibadah,
mempunyai moral dan etika, berbudi luhur, dan
bermartabat
Empati Dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain
Tanggap dan Peduli
Cepat bertindak/cekatan, bermotivasi, melakukan
tindakan berdasarkan azas manfaat, futuristik,
adaptif
PEGAWAI LPMP
BANTEN
OUTPUT
Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
pihak yang berkepentingan dalam
PENINGKATAN MUTU NILAI PROCESS
PROCESS VALUES
Nilai-nilai yang harus diperhatikan
dalam bekerja di LPMP Provinsi
Banten dalam rangka mencapai dan
Akuntabilitas
Tata Kelola
Pencitraan Publik
Pelayanan prima
Profesional
Konkrit
Demokratis dan
Berkeadilan
Taat azas
Kondusif
Kompeten
Perbaikan
berkelanjutan
Sistematis
Kolaborasi
Religius
Empati
Tanggap dan Peduli
Integritas
Kredibilitas
Kreatif
Inovatif
INPUT VALUES
Nilai-nilai yang dapat ditemukan dalam
28
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Integritas
Jujur, dapat dipercaya, teladan, bertanggung jawab
dan memberi kesempatan yang sama kepada semua
pihak
Kredibilitas Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas
Kreatif Memiliki daya cipta
Inovatif Memiliki sifat menemukan sesuatu yang baru
ilai-nilai proses (process values), yakni nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja di
LPMP Banten, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkan, meliputi
seperti pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Nilai Proses
Komponen Pengertian
Taat Azas Prinsip kehati-hatian dalam setiap kegiatan/tugas
Kondusif Memiliki budaya kerja yang sehat dan mandiri, transparan, komunikatif,
demokratis, team work, shared vision, self- belonging dan loyalitas
Kompeten Bekerja berdasarkan keahlian (the right man in the right place)
Perbaikan
Berkelanjutan
Terus melakukan perbaikan standar dan mengikuti kecenderungan/tren
perubahan sains dan teknologi
Sistematis Runut (berurutan), efektif, efisien, dan tersistem
Kolaborasi Membangun kemitraan dan kerja sama
Nilai-nilai keluaran (output values), yakni nilai-nilai yang diperhatikan oleh para
pemangku kepentingan (Pemerintah Daerah, DPRD, Pegawai, Donatur, Dunia Pendidikan,
Masyarakat lainnya), meliputi seperti pada tabel 2.4:
Tabel 2.4. Nilai Keluaran
Komponen Pengertian
Akuntabilitas Dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan
administratif
Tata Kelola Tertib administrasi/sesuai dengan prosedur dan peraturan
Pencitraan Publik Transparan, komunikatif dan terpecaya
Pelayanan Prima Handal dan mampu menjadi one-stop service
29
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Profesional
Menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan yang
berkualitas dalam arti berkompetensi, menjadi teladan,
terpercaya, sistematis
Konkrit Terlihat, terasa, terukur dan tersurat
Demokratis dan Berkeadilan Merata dan memberdayakan
C. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS LPMP BANTEN
Untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan
dasar dan mengah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel serta penguatan pelibatan
publik, diperlukan sejumlah Sasaran Strategis (SS) yang menggambarkan kondisi yang dicapai
pada tahun 2019. Selanjutnya, ditetapkan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) untuk
mengukur apakah sasaran strategis dapat mengkonfirmasi tujuan strategis yang akan dicapai
pada masa depan (tahun 2019). Sasaran strategis untuk tingkat ketercapaian masing-masing
tujuan adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya tujuan strategis 1 (T1): Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di
seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah. ditandai dengan tercapainya sasaran strategis
berikut:
Tabel 2.5. Sasaran Strategis 1
Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah
Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
Tahun 2019
Target
2019
S.S.1 Meningkatnya penjaminan
mutu pendidikan di
seluruh jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
SD yang telah dipetakan mutunya 100%
SD yang meningkat indeks efektivitasnya 59%
SMP yang telah dipetakan mutunya 100%
SMP yang meningkat indeks efektivitasnya 95%
SMA yang telah dipetakan mutunya 100%
SMA yang meningkat indeks efektivitasnya 95%
SMK yang telah dipetakan mutunya 100%
SMK yang meningkat indeks efektivitasnya 95%
Persentase SD yang telah disupervisi dan
difasilitasi dalam pencapaian SNP 80%
30
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Persentase SMP yang telah disupervisi dan
difasilitasi dalam pencapaian SNP 80%
Persentase SMA yang telah disupervisi dan
difasilitasi dalam pencapaian SNP 80%
Persentase SMK yang telah disupervisi dan
difasilitasi dalam pencapaian SNP 80%
2. Terwujudnya tujuan strategis 2 (T2): Meningkatnya tata kelola penjaminan mutu
pendidikan ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut:
Tabel 2.6. Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Tata Kelola Penjaminan Mutu Pendidikan
Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKS) Target Tahun 2019
S.S.2 Meningkatnya Tata
Kelola Penjaminan Mutu
Pendidikan
1. Nilai Minimal SAKIP LPMP Banten 80%
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 Layanan
3. Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan
BAB III
31
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DITJEN DIKDASMEN
Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun
2015-2019 diturunkan dari arah kebijakan dan strategi nasional. Direktorat Pendidikan Dasar dan
Menengah mengemban tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan stadarisasi teknis
dibidang Pendidikan Dasar dan Menegah, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah harus menentukan arah kebijakan sesuai dengan bidang yang dibawahinya yaitu
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Khusus dan Layanan Khusus, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
Untuk memenuhi seluruh hak anak Indonesia tanpa pengecualian dilaksanakan Program
Indonesia Pintar (PIP) dengan pelaksanaan Wajib Belajar 12 tahun untuk dapat menyelesaikan
pendidikan dasar dan menegah sesuai sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Kebijakan
tersebut dilakukan untuk mempercepat ketersediaan insan terdidik dalam memenuhi kebutuhan
pasar kerja yang terus berkembang, terutama pemanfaatan bonus demografi dan menyiapkan
perdagangan bebas di kawasan ASEAN.
Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah dituangkan
dalam rincian sebagai berikut:
1. Dalam rangka pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan dasar dan menengah
yang berkualitas maka kebijakan yang akan ditempuh adalah melanjutkan upaya untuk
memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar dan
menengah berkualitas. Hal ini akan dilakukan melalui strategi sebagai berikut:
a. Penyediaan bantuan untuk anak yang berasal dari keluarga kurang mampu agar
dapat mengikuti Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar yang
dilaksanakan melalui Kartu Indonesia Pintar
32
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
b. Penanganan akses pendidikan, khususnya di daerah 3T
c. Penyediaan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus
d. Penyediaan biaya operasional sekolah (BOS)
e. Peningkatan partisipasi pendidikan dalam rangka mengurangi variasi antar daerah
dan kesenjangan gender
f. Peningkatan ketersediaan sekolah menengah di kecamatan-kecamatan yang
belum memiliki satuan pendidikan menengah, melalui pembangunan USB,
terutama penambahan RKB, dan pembangunan SMP-SMA, ketersediaan SMK yang
mendukung pembangunan bidang pertanian, maritim, pariwisata, industri
manufaktur, dan ekonomi kreatif
g. Penguatan peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan menengah yang
berkualitas.
2. Dalam rangka peningkatan pendidikan kewargaan maka kebijakan yang ditempuh
adalah mengembangkan pendidikan kewargaan di sekolah untuk menumbuhkan jiwa
kebangsaan, memperkuat nilai-nilai toleransi, menumbuhkan penghargaan pada
keragaman sosial-budaya, memperkuat pemahaman mengenai hak-hak sipil dan
kewargaan, serta tanggung jawab sebagai warga negara yang baik (good citizen). Hal
ini akan dilakukan melalui strategi penguatan pendidikan kewargaan yang terintegrasi
ke dalam mata pelajaran yang relevan (PKN, IPS, [sejarah, geografi,
sosiologi/antropologi], Bahasa Indonesia)
3. Dalam rangka peningkatan pendidikan karakter maka kebijakan yang ditempuh adalah:
a. meningkatkan kualitas pendidikan karakter untuk membina budi pekerti, watak,
dan kepribadian peserta didik; serta
b. membangun budaya sekolah yang kondusif bagi penciptaan lingkungan belajar yang
baik bagi siswa. Hal ini akan dilakukan melalui strategi sebagai berikut :
Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang
pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta
didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata
pelajaran;
33
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Pengembangan kurikulum jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
memberi porsi yang proporsional bagi pelajaran budi pekerti untuk membina
karakter dan memupuk kepribadian siswa yang sesuai dengan nilai-nilai
moralitas dan etika sosial
Pelibatan peran orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan persekolahan dan
proses pembelajaran, untuk mencegah perilaku menyimpang yang tak sesuai
dengan norma susila dan nilai moral.
Pengawasan yang ketat terhadap penyelenggaraan pendidikan dan pemberian
bimbingan-penyuluhan dalam proses pembelajaran, untuk mendukung siswa
dalam mengembangkan segenap potensi dan kepribadian dengan sempurna.
4. Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran maka kebijakan yang ditempuh
adalah: a) memperkuat jaminan kualitas (quality assurance) pelayanan pendidikan;
dan b) mengembangkan kurikulum. Hal ini akan dilakukan melalui strategi sebagai
berikut :
a. Pemantapan penerapan SPM untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
b. Peningkatan kapasitas pemerintah kabupaten/kota dan satuan pendidikan untuk
mempercepat pemenuhan SPM Pendidikan Dasar dan Menengah.
c. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara bertahap jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah.
d. Penguatan proses akreditasi untuk satuan pendidikan negeri dan swasta.
e. Evaluasi kurikulum secara ketat, komprehensif dan berkelanjutan
f. Pelibatan guru dan pemangku kepentingan lain untuk memberikan informasi
pelaksanaan kurikulum termasuk hasil penilaian di kelas.
g. Penguatan kerjasama antara guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk
mendukung efektivitas pembelajaran.
h. Pengembangan profesi berkelanjutan tentang praktek pembelajaran di kelas untuk
guru dan kepala sekolah.
i. Penyediaan dukungan materi pelatihan secara online untuk membangun jaringan
pertukaran materi pembelajaran dan penilaian antar guru.
34
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
j. Peningkatan kompetensi kognitif siswa di bidang matematika, sains, dan literasi,
baik dalam UN maupun dalam tes internasional.
k. Peningkatan kualitas pembelajaran matematika, sains, dan literasi dengan
mempertimbangkan kesetaraan hasil belajar antarjenis kelamin.
l. Peningkatan kompetensi siswa sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya di
bidang sains, olahraga dan seni.
5. Dalam rangka Peningkatan tata kelola pendidikan maka kebijakan yang ditempuh
adalah: a) meningkatkan tata kelola pendidikan dalam kerangka desentralisasi; b)
memperkenalkan model pendanaan dan penganggaran berbasis kinerja untuk bidang
pendidikan di tingkat daerah; c) memperkuat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS); d)
memperkuat peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas;
dan e) memperkuat sistem informasi pendidikanHal ini akan dilakukan melalui strategi
sebagai berikut :
a. Penguatan kapasitas pemerintah provinsi/ kabupaten/ kota dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan pembangunan pendidikan.
b. Penguatan kemitraan antara Pusat dengan Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas
Pendidikan Provinsi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
c. Pelaksanaan desentralisasi asimetris atau pendelegasian kewenangan kepada
kabupaten/kota dengan mempertimbangkan kapasitas daerah dalam mengelola
layanan pendidikan dan pembiayaannya.
d. Penyelarasan peraturan yang memungkinkan pemanfaatan sumberdaya keuangan
untuk pembiayaan semua jenis satuan pendidikan.
e. Penguatan MBS melalui peningkatan partisipasi seluruh pemangku kepentingan
untuk meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di
sekolah.
f. Peningkatan kapasitas Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah dalam
melaksanakan MBS.
g. Peningkatan kapasitas Kabupaten/Kota dalam mendukung pelaksanaan MBS oleh
satuan pendidikan.
35
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
h. Penguatan kapasitas staf administrasi sekolah dalam pengelolaan sekolah yang
transparan dan akuntabel
i. Peningkatan akuntabilitas sekolah/madrasah swasta dalam penggunaan bantuan
yang disediakan.
j. Penegakan aturan tentang jaminan kualitas penyelenggaraan pendidikan swasta.
k. Penguatan kelembagaan dan kapasitas pengelola sistem informasi
l. Peningkatan komitmen pusat dan daerah dalam penyediaan data dan
informasipendidikan.
m. Penguatan sistem informasi pendidikan berbasis masyarakat untuk
mengidentifikasi penduduk sasaran layanan pendidikan.
6. Dalam rangka peningkatan efisiensi pembiayaan pendidikan maka kebijakan yang
ditempuh adalah:a) meningkatkan efisiensi pemanfaatan anggaran pendidikan; dan b)
memperkuat mekanisme pembiayaan pendidikan. Hal ini akan dilakukan dengan
strategi sebagai berikut :
a. Memperkuat sistem penggunaan dan laporan pertanggungjawaban anggaran.
b. Memperkuat sistem perencanaan pendidikan dasar dan menengah melalui
peningkatan/pembangunan kapasitas provinsi/ kabupaten/kota
c. Peninjauan kembali aturan penggunaan dana BOS untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
Untuk melaksanakan strategi diatas diperlukan berbagai program yang bertujuan untuk
mewujudkan terselenggaranya Wajib Belajar 12 Tahun yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah kepada seluruh masyarakat tanpa
membedakan latar belakang ekonomi, gender, geografis, usia, serta kondisi fisik dan
mental;
2. Peningkatan jaminan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan menengah;
3. Peningkatan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bantuan siswa miskin
melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP);
4. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan serta partisipasi
pemerintah daerah dan masyarakat.
36
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Perincian Sasaran Strategis dan Program serta Indikator Kinerja Program Pendidikan Dasar
dan Menengah dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 3.1. Sasaran Program dan IKP Pendidikan Dasar dan Menengah
NO. SASARAN PROGRAM IKP
1 Pemenuhan hak terhadap
pelayanan Pendidikan Dasar
dan Menengah yang
berkualitas
A APM SD/SDLB
B APK SD/SDLB/Paket A
C Angka Putus Sekolah SD APM SMP/SMPLB
D APK SMP/SMPLB/Paket B
E Angka Putus Sekolah SMP
F Angka Melanjutkan SD/MI ke SMP
G Jumlah siswa jenjang pendidikan dasar penerima bantuan
melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)
H Rasio APM perempuan:laki-laki di SD
I Rasio APM perempuan:laki-laki di SMP
2 Siswa yang berpartisipasi
mengikuti pendidikan
SMA/SMK/SMLB/Paket C
A APK SMA/SMK/SMLB/Paket C
B Angka Melanjutkan SMP/MTs ke SMA/SMK
C Rasio APK perempuan:laki-laki di SMA/SMK
3 Persentase angka putus
sekolah SMA/SMK/
SMLB/Paket C
A Jumlah siswa jenjang pendidikan menengah penerima
bantuan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)
B Angka putus sekolah SMA/SMK
4 Sekolah menengah di setiap
kecamatan pada Tahun 2019
Persentase kecamatan yang memiliki Minimal 1 Sekolah
Menengah
5 Peningkatan kualitas
pembelajaran
A Jumlah SD/SDLB dan SMP/SMPLB yang dipersiapkan
berakreditasi
B Rata-rata nilai sikap siswa SD/SDLB, SMP/SMPLB,
SMA/SMLB, dan SMK minimal baik (pendidikan karakter)
C Jumlah perolehan medali tertimbang dari kompetisi
internasional tingkat pendidikan dasar dan menengah
D Persentase SD yang memiliki sarana dan prasarana sesuai
SNP
E Persentase SMP yang memiliki sarana dan prasarana sesuai
SNP
F Persentase SD yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
G Persentase SMP yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
H SM yang menerapkan program penyelarasan dengan dunia
kerja
6 Jumlah sekolah menengah
rujukan/ model di setiap
kabupaten dan kota
A Persentase kabupaten dan kota yang memiliki minimal 1
sekolah menengah rujukan/model
B Persentase SM yang memenuhi akreditasi minimal B
37
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
7 Meningkatnya kualitas satuan
pendidikan melalui
peningkatan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
Persentase satuan pendidikan yang meningkat indeks
efektivitasnya berdasarkan SNP
8 Tata kelola Ditjen Pendidikan
Dasar dan Menengah yang baik
A Data pendidikan dasar dan menengah akurat, berkelanjutan,
dan terbarukan
B Nilai minimal LAKIP Ditjen Dikdasmen sebesar 80 (baik) pada
Tahun 2019
B. KERANGKA KELEMBAGAAN
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk
membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan
teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah, dalam berbagai upaya penjaminan mutu
satuan pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan.
1. Tugas pokok dan Fungsi LPMP Provinsi Banten
Pedoman operasional LPMP Provinsi Banten adalah Permendikbud RI Nomor 14 Tahun
2015 yang menuangkan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan. Selanjutnya sesuai dengan Permendikbud tersebut, LPMP Provinsi Banten
mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
b. pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah;
c. supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian
standar nasional pendidikan;
d. fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;
e. pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan; dan
f. pelaksanaan urusan administrasi LPMP.
38
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
2. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia
a. Struktur Organisasi LPMP Banten
Untuk mengimplementasikan visi, misi, dan motto di atas, maka LPMP Banten
memiliki struktur organisasi yang berbasis kepada pembagian fungsi, tugas, dan
tanggung jawab sektoral. Untuk itu, maka secara organisatoris, LPMP Banten
memiliki seorang kepala, seorang kepala sub bagian umum, dan tiga orang kepala
seksi dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 3.1. Struktur Organisasi LPMP Banten
b. Sumber Daya Manusia LPMP Banten
Saat ini LPMP Banten memiliki sumber daya manusia ASN sebanyak 78 orang, dengan
perincian 5 orang berstatus sebagai tenaga pejabat struktural dan 27 orang sebagai
tenaga fungsional dan Non ASN sebanyak 45 orang. Berdasarkan Tabel, data
ketenagaan tersebut dapat digambarkan pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2.
Data Pegawai LPMP Banten
39
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
ASN dan NON ASN
Keadaan Jumlah Keterangan
Pegawai ASN 78 orang
Status Jabatan:
- Eselon III 1 orang -
- Eselon IV 4 orang -
- Pelaksana 46 orang -
- Tenaga Fungsional Tertentu 27 orang 21 Widyaiswara, 6 PTP
Status Pendidikan ASN :
- Doktor/ S3 1 orang -
- Magister/ S2 38 orang -
- Sarjana/ S1 28 orang -
- Sarjana Muda/ Diploma 4 orang -
- SMA 6 orang -
- SMP 1 orang -
Pegawai Non ASN 45 Orang
Sumber data kepegawaian LPMP Banten 2019
BAB IV
40
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. TARGET KINERJA
Renstra merupakan persyaratan utama bagi upaya mewujudkan akuntabilitas dan
transparansi serta peningkatan mutu keluaran (output) dan hasil (outcome) dalam pemanfaatan
APBN. Renstra akan menjadi acuan (guidance) pelaksanaan program dan kegiatan bagi setiap
pimpinan unit kerja agar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya semakin akuntabel
(accountable).
Penyusunan Renstra bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara sasaran
kementerian/lembaga, sasaran program, dan sasaran kegiatan dengan Indikator Kinerja Sasaran
Strategis (IKSS), Indikator Kinerja Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Hal ini
dimaksudkan untuk lebih memantapkan kembali penerapan Penganggaran Berbasis
Kinerja/Performance Based Budgeting khususnya sejak diberlakukannya undang-undang tentang
penganggaran dan keuangan.
Ketercapaian target Renstra dikukuhkan dengan dibuatnya perjanjian kinerja antara Kepala
LPMP dengan Pimpinan dari unit utama pembinanya. Dimana dalam dokumen perjanjian kinerja
yang dibuat setiap awal tahun anggaran berisi target-target kinerja yang akan dicapai pada tahun
anggaran berjalan sebagai rencana kerja tahunan.
Penetapan target kinerja ditentukan setelah IKSS, IKP, dan IKK yang disusun dan disepakati
baik di tingkat kementerian maupun di tingkat Eselon I hingga ke unit pelaksana teknis. Target
kinerja menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh suatu unit kerja di
dalam programdan kegiatanperiode 2015-2019. Oleh karena itu didalam menyusun dan
menetapkan target kinerja mengacu dan memperhatikan beberapa kriteria, yaitu:
1. Target kinerja harus dapat menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan
dicapai dari setiap indikator kinerja sasaran (IKSS, IKP, dan IKK);
2. Penetapan target dipilih karena relevandengan indikator kinerjanya, logis dan
berdasarkan pada baseline data yang jelas.
Setelah tersusunnya Renstra, setiap unit satuan kerja harus menerjemahkannya ke dalam
rencana tahunan yang terukur dengan menerapkan prinsip penganggaran berbasis kinerja.
Berikut ini adalah sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan LPMP Banten:
41
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
1. Program/Kegiatan
Peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh
jenjang pendidikan
2. Sasaran Kegiatan
Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
3. Indikator Kinerja Kegiatan
a. Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
b. Persentase SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
c. Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
d. Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
Terkait dengan fungsi LPMP Banten untuk melakukan pemetaan mutu pendidikan,
mengacu pada sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan dari Setditjen Dikdasmen, yaitu:
1. Program/Kegiatan
Peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh
jenjang pendidikan
2. Sasaran Kegiatan
Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
3. Indikator Kinerja Kegiatan
a. Persentase SD yang telah dipetakan mutunya
b. Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya
c. Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya
d. Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya
e. Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya
f. Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya
g. Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya
h. Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya
B. MATRIK PENTAHAPAN KINERJA
Pentahapan kinerja LPMP Banten yang dirancang untuk program lima tahun ke depan,
2015-2019, mengacu pada target unit utama pembina LPMP yaitu Dirjen Dikdasmen
42
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Kemendikbud yang terangkum dalam Renstra Kemendikbud 2015-2019 yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
Tabel 4.1. Target Kinerja Sasaran Program Dirjen Dikdasmen Kemdikbud
SASARAN PROGRAM IKP SAT. Baseline 2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan layanan
pengembangan penjaminan
mutu pendidikan untuk
seluruh jenjang pendidikan
Meningkatnya
penjaminan mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
Pendidikan
% 0 16.8 25 40 60 80
Berdasarkan target Program Pendidikan Dasar dan Menengah di atas, maka disusunlah
matrik pentahapan kinerja LPMP Banten yang terbagi dalam dua indikator kinerja kegiatan, yaitu
supervisi dan fasilitasi serta pemetaan mutu Pendidikan.
1. Supervisi dan Fasilitasi
Tabel 4.2. Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK)Supervisi dan Fasilitasi
SASARAN
KEGIATAN IKK SAT
Base
line 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
penjaminan
mutu pendidikan
di seluruh
jenjang
pendidikan
dasar melalui
supervisi dan
fasilitasi satuan
pendidikan
Persentase SD yang telah
disupervisi dan difasilitasi
dalam pencapaian SNP
% 0 16.8 25 40 60 80
Persentase SMP yang telah
disupervisi dan difasilitasi
dalam pencapaian SNP
% 0 16.8 25 40 60 80
Persentase SMA yang telah
disupervisi dan difasilitasi
dalam pencapaian SNP
% 0 16.8 25 40 60 80
Persentase SMK yang telah
disupervisi dan difasilitasi
dalam pencapaian SNP
% 0 16.8 25 40 60 80
2. Pemetaan Mutu Pendidikan
Tabel 4.3. Target Kinerja Sasaran Kegiatan (SK)Pemetaan Mutu Pendidikan
43
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
SASARAN
KEGIATAN IKK SAT
Base
Line 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
penjaminan mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan
melalui
pemetaan mutu
SD yang telah dipetakan
mutunya % 90.5 90.2 100 100 100 100
SD yang meningkat
indeks efektivitasnya % 0 5 15 40 75 95
SMP yang telah
dipetakan mutunya % 71.48 71.5 100 100 100 100
SMP yang meningkat
indeks efektivitasnya % 0 20 35 60 80 95
SMA yang telah
dipetakan mutunya % 71.41 71.4 100 100 100 100
SMA yang meningkat
indeks efektivitasnya % 0 20 35 60 80 95
SMK yang telah
dipetakan mutunya % 59.6 59.6 65 80 90 100
SMK yang meningkat
indeks efektivitasnya % 0 10 25 45 70 95
C. KERANGKA PENDANAAN
Perkiraan pendanaan pendidikan dalam kurun waktu 2015-2019 mengacu pada amanat
UUD 1945 dan UU Sisdiknas serta kebijakan Penjaminan Mutu yang ada pada Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Renstra Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Banten
telah ditetapkan visi, misi dan tujuan organisasi yang akan menentukan arah kebijakan dalam
menyusun program sesuai dengan tugas dan fungsi LPMP Banten.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama Tahun 2015 diperkirakan berkisar di angka 4,73%
dan untuk beberapa tahun selanjutnya diperkirakan mencapai 6,5% per tahun.
Total pagu awal anggaran LPMP Banten Tahun 2016 adalah Rp.53.535.735.000,- dan akan
di sesuaikan dengan perkembangan kebutuhan lembaga maupun bertambahnya sasaran
program yang ingin dicapai.
44
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Sehingga menurut perhitungan pertumbuhan ekonomi dan perubahan inflasi setiap tahun,
maka dapat kami peroleh perkiraan kebutuhan anggaran seperti ditunjukkan pada tabeldan
grafik berikut:
Tabel 4.4. Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Banten
2015-2019
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Pagu Anggaran 64,663,298 53,535,735 66,597,992 56,058,826 64,251,584
* dalam ribuan Rupiah
Gambar 4.1. Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Banten
2015-2019
Perkiraan kebutuhan anggaran Kemendikbud selama periode 2015-2019 adalah sebesar
Rp. 305.107.435.000,-. Untuk mencapai sasaran Renstra LPMP Banten diperlukan peran serta
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
2015 2016 2017 2018 2019
Pagu Anggaran
45
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, masyarakat, orang tua, dan dunia usaha untuk
berpartisipasi dalam pemenuhan pendanaan pendidikan di Banten.
D. SISTEM PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP )telah mewajibkan seluruh Kementerian dan Lembaga untuk mengendalikan
seluruh kegiatan dengan menyelenggarakan sistem pengendalian intern. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai sesuai visi dan misi yang telah
ditetapkan. Sistem pemantauan yang dilakukan LPMP Banten merujuk pada salah satu unsur
dalam penyelenggaraan SPIP, yaitu pemantauan dan pengendalian intern. Sedangkan evaluasi
atas pelaksanaan program lembaga merujuk pada hasil audit dari institusi terkait, antara lain
Inspektorat Jenderal Kemendikbud serta hasil penilaian SAKIP dari institusi yang berwenang
melakukan penilaian Sistem AKIP UPT, yaitu Biro Keuangan Kemendikbud.
1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi
Sistem pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
implementasi Renstra LPMP Banten. Pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk
mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan
dalam Renstra LPMP Banten Tahun 2015-2019 dengan hasil yang dicapai pada tahun
pencapaian Renstra.
2. Prinsip-Prinsip Pemantauan dan Evaluasi
a. Organisasi menerapkan proses sistematik dalam menentukan “apa” dan
“bagaimana” melakukan pemantauan.
b. Pemantauan mempertimbangkan bagaimana keseluruhan pengendalian intern
mengelola risiko, bukan bagaimana setiap kegiatan pengendalian beroperasi dalam
sistem tertutup.
c. Pimpinan mempunyai peran penting dalam pemantauan pengendalian intern
(khususnya pengendalian terkait dengan “tone of the top”) dan dalam rangka
memitigasi risiko dari “override” oleh pimpinan.
d. Pemahaman dasar atas desain dan efektivitas operasi suatu pengendalian intern
bermanfaat sebagai titik tolak yang baik dalam mengimplementasikan prosedur
46
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
pemantauan yang efektif dan efisien.
e. Menetapkan apa yang harus dipantau dipengaruhi oleh:
- Dampak dan probabilitas dari risiko;
- Sifat dari pengendalian yang dirancang untuk mengelola atau memitigasi risiko;
dan
- Informasi yang diperlukan untuk menyimpulkan apakah pengendalian yang
diterapkan telah efektif.
d. Organisasi harus mempertimbangkan untuk menggunakan pemantauan
berkelanjutan, jika memungkinkan.
e. Pemantauan yang efektif mendasarkan pada informasi tentang pengendalian yang
berjalan atas elemen pengendalian operasi, berdasarkan evaluasi oleh pihak yang
kompeten dan independen.
f. Pimpinan harus menggunakan pertimbangan yang logis untuk melakukan
pemantauan.
g. Pemantauan mencakup penggunaan informasi langsung dan tidak langsung.
Penggunaan informasi tidak langsung hanya untuk periode tertentu.
h. Kelemahan pengendalian yang diidentifikasi harus:
- Dievaluasi dampaknya;
- Dilaporkan; dan
- Dipertimbangkan tindakan perbaikannya.
3. Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi
Implementasi pemantauan dan evaluasi yang direncanakan berjalan di lingkungan LPMP
Banten meliputi:
b. Pemantauan dan pengendalian program triwulanan dalam bentuk Rapat
Manajemen;
c. Pemeriksaan dalam kerangka pembinaan yang dilakukan Inspektorat Jenderal
Kemendikbud dalam program audit semester;
d. Evaluasi kinerja tahunan melalui Sistem AKIP yang dilakukan oleh Biro Keuangan
Kemendikbud; dan
47
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
e. Evaluasi akhir masa Renstra yang disusun dalam suatu laporan kinerja yang
disampaikan kepada Unit Utama Pembina, yaitu Ditjen Dikdasmen Kemendikbud
48
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
BAB V
PENUTUP
Demikian naskah Rencana Strategis (Renstra) LPMP Banten Periode Tahun 2015 – 2019 ini
disusun sebagai acuan untuk pelaksanaan dan pengembangan program-program strategik
lembaga selama lima tahun kedepan.
Implementasi dari strategi dan arah kebijakan peningkatan penjaminan mutu pendidikan
Tahun 2015-2019 dirumuskan berdasarkan pada Renstra Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan hasil evaluasi pelaksanaan
Renstra LPMP Banten 2010- 2014. Pada periode Tahun 2015-2019 kebijakan perencanaan
program dan kegiatan serta penganggaran berbasis kinerja di lingkungan LPMP Banten
diarahkan pada :
1. Pemetaan mutu satuan pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian Standar
Nasional Pendidikan
2. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan
menengah
3. Pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam
pencapaian standar nasional pendidikan
4. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan
menengah dalam penjaminan mutu pendidikan
5. Meningkatkan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan
6. Meningkatkan tata kelola administrasi LPMP
Seluruh kegiatan yang tertuang dalam Rencana Strategis LPMP Banten ini harus tetap
terarah dan terencana dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja
serta efisien dalam pengelolaan pembiayaan dan realisasi anggaran.
Tantangan dan hambatan dalam realisasi Renstra LPMP Banten diantaranya adalah
komitmen dalam mewujudkan Renstra dalam seluruh kegiatan LPMP Banten .
49
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
Kepada semua pihak yang berkepentingan dan terkait dengan efektivitas pelaksanaan
rencana ini, kami berharap agar dapat berpartisipasi secara aktif dan mendukung secara penuh
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh LPMP Banten. Semoga dengan terlaksananya
kegiatan-kegiatan ini, maka hal tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang
signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional secara keseluruhan maupun kualitas
pendidikan di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Banten.
50
Renstra LPMP Banten 2015-2019 Reviu ke 2
28 Juni 2019 Analis PPA
RENCANA KINERJA TAHUNAN LPMP BANTEN 2015-2019
No SASARAN
STRATEGIS IKK SAT Baseline 2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya
penjaminan mutu
pendidikan di seluruh
jenjang pendidikan
dasar melalui supervisi
dan fasilitasi satuan
pendidikan
Persentase SD yang
telah disupervisi dan
difasilitasi dalam
pencapaian SNP
% 0 16.8 25 40 60 80
Persentase SMP yang
telah disupervisi dan
difasilitasi dalam
pencapaian SNP
% 0 16.8 25 40 60 80
Persentase SMA yang
telah disupervisi dan
difasilitasi dalam
pencapaian SNP
% 0 16.8 25 40 60 80
Persentase SMK yang
telah disupervisi dan
difasilitasi dalam
pencapaian SNP
% 0 16.8 25 40 60 80
SD yang telah
dipetakan mutunya % 90.5 90.2 100 100 100 100
SD yang meningkat
indeks efektivitasnya % 0 5 15 40 75 95
SMP yang telah
dipetakan mutunya % 71.48 71.5 100 100 100 100
SMP yang meningkat
indeks efektivitasnya % 0 20 35 60 80 95
SMA yang telah
dipetakan mutunya % 71.41 71.4 100 100 100 100
SMA yang meningkat
indeks efektivitasnya % 0 20 35 60 80 95
SMK yang telah
dipetakan mutunya % 59.6 59.6 65 80 90 100
SMK yang meningkat
indeks efektivitasnya % 0 10 25 45 70 95
2 Tata kelola Ditjen
Dikdasmen yang baik
Data pendidikan
dasar dan menengah
yang akurat,
berkelanjutan dan
terbarukan
% 80 85 87 89 92 95
Nilai minimal SAKIP
LPMP Banten Nilai 70 72 73 75 78 80
Terselenggaranya
Layanan Dukungan
Manajemen Teknis Di
Lingkungan Ditjen
Dikdasmen
Layanan Dukungan
Manajemen Eselon I Layanan 1 1 1 1 1
Layanan Internal
(Overhead) Layanan 1 1 1 1 1
Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1