rencana s - sumbawakabprkp.sumbawakab.go.id/assets/konten/files/prkp/renstra...renstra opd perlu...
TRANSCRIPT
DINAS PERUMAHAN RAKYAT
dan KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN SUMBAWA
RENCANA
Strategis (Restra)
TAHUN 2019
KABUPATEN SUMBAWA
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, serta Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2004 tentang Pengelolaan keuangan Negara, maka
Pemerintah Daerah wajib menyusun dokumen perencanaan
pembangunan Jangka Panjang (RPJP), perencanaan pembangunan
Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra OPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja OPD).
Dalam rangka melaksanakan amanat di atas, maka Pemerintah
Kabupaten Sumbawa menyusun dokumen perencanaan pembangunan
Jangka menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016 - 2021 sebagai
penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih. Berkaitan dengan
hal tersebut, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa menyusun Rencana Strategis yang merupakan
upaya penjabaran RPMJD sesuai dengan ruang lingkup tugas pokok dan
fungsi sebagai salah satu Instansi Teknis dalam melaksanakan
pembangunan di Kabupaten Sumbawa.
Paradigma perencanaan pembangunan dewasa ini menghendaki
agar pendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis,
demokratis, Partisipatif, politis, bottom-up dan top down process. Ini
bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi
kaidah penyusunan rencana yang sistematis , terpadu, transparan, dan
akuntabel ; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; juga
kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang perlu
diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses
pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk
memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi
implementasinya.
Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra
merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi
pemerintah. Perencanaan Strategis instansi Pemerintah merupakan
integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik,
nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen
nasional.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis
merupakan suatu proses yang berorientas pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin
timbul. Rencana strategis mengandung Visi, Misi, tujuan, sasaran, cara
mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan
kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa
depan.
Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa mengandung nilai yang penting dan strategis
karena sangat bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa alasan, yaitu :
a. Diperlukan untuk mengantisipasi dampak globalisasi
Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era globalisasi
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan penyediaan pelayanan
dasar (basic service) yang lebih prima bagi masyarakat, perlunya
pengembangan sektor unggulan (core competence) daerah, semakin
menipisnya sumber daya, serta semakin beragamnya tuntutan
pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk melakukan
perubahan mendasar. Dengan tersedianya sumber daya yang
strategis, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dapat
menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya reaktif
terhadap perubahan yang terjadi.
b. Diperlukan untuk pengelolaan keberhasilan
Penyediaan Sumber daya akan menuntun diagnosa organisasi
terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. Dengan
Sumber Daya yang Strategis, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman dapat membangun strateginya sebagai bagian penting
organisasi berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumber daya difokuskan
secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
c. Berorientasi pada masa depan
Sumber Daya yang Strategis memungkinkan Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk memberikan komitmen pada
aktivitas dan kegiatan di masa mendatang. Sumber Daya yang
strategis memerlukan sarana dan prasarana pengumpulan informasi
secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis teknis atas
berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa
mendatang.
d. Adaptif
Fleksibilitas merupakan kriteria yang sangat penting dalam
mengimplementasikan kegiatan teknis walaupun pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan jangka menengah. Penyesuaian
terhadap perkembangan yang muncul dapat dilakukan untuk
memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap indikator kinerja
dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama
dalam pekerjaan teknis.
e. Pelayanan Prima (Service Excelence)
Dalam era globalisasi ini, pelayanan kepada masyarakat dan pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholder) merupakan hal yang utama
untuk diperhatikan. Disamping itu, dalam era keterbukaan masyarakat
menuntut instansi pemerintah dan aparat untuk memberikan
pelayanan yang prima. Kepuasan pelanggan dan stakeholder
merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap organisasi untuk
tetap dapat diterima. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu
diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan
stakeholder.
f. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good
governance) dan Pemerintah yang bersih (clean goverment)
Guna mewujudkan good governance perencanaan strategis harus
mengedepankan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik. Paling
tidak, ada tiga prinsip yang harus selalu diperhatikan yakni
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Implementasi perencanaan
strategis harus dilakukan secara transparan, partisipatif dan akuntabel
baik dalam proses pengambilan keputusan yang teratur maupun
dalam penentuan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Selain
itu, aparat harus memiliki etika moral yang baik, misalnya dengan
menghindari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN).
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang mengatur sistem, mekanisme, proses dan
prosedur tentang Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah , yaitu :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 walaupun tidak mengatur
secara eksplisit tentang Renstra OPD, namun mengatur tentang
Peranan dan Kedudukan RKPD (yang merupakan penjabaran RPJMD
dan Renstra OPD) dalam kaitannya dengan perumusan Kebijakan
Umum Anggaran (KUA), Renja OPD, RKA OPD, dan RAPBD. Undang-
undang ini menekankan tentang penganggaran berbasis kinerja
(Performance Budgeting) dan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan
yang meliputi akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas,
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan dan pemeriksanaan
keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN),
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mengatur tentang peranan dan
tanggungjawab Kepala OPD untuk menyiapkan Renstra OPD,
keterkaitan Visi dan Misi Kepala Daerah dengan RPJMD dan Renstra
OPD, pokok-pokok isi dokumen Renstra OPD dijadikan pedoman bagi
penyusunan Renja OPD. Undang-Undang ini juga menekankan
keterkaitan erat antara penyusunan RPJMD dengan Renstra OPD.
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008,
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, mengemukakan tentang
muatan pokok Renstra OPD yang meliputi Visi, Misi, tujuan, Strategi,
Kebijakan, Program, dan kegiatan OPD sesuai tupoksi OPD dan
berpedoman pada RPJMD. Undang-Undang ini menekankan sifat
indikatif (Fleksibel) dari program dan kegiatan pembangunan dan
Renstra OPD.
d. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 seperti halnya Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tidak mengatur secara langsung Renstra OPD,
namun mengatur tentang peranan dan Kedudukan RKPD, Renja OPD,
RKA OPD, dan APBD yang merupakan penjabaran RPJMD dan
Renstra OPD. Undang-Undang ini menekankan tentang perlunya
penyusunan Renja OPD dan RKA OPD berbasis penganggaran
Kinerja. Ini Menunjukkan tentang perlunya Renstra OPD juga
menggambarkan target capaian Kinerja Pembangunan daerah
sehingga mudah untuk ditransformasi ke dalam rencana tahunan
(RKPD).
e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal,
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 mengemukakan tentang
penyusunan Renstra OPD perlu berpedoman pada RPJMD dan
menekankan tentang RPJMD sebagai dasar dalam penyusunan
Rancangan APBD ; RKPD, Renja OPD, dan RKA OPD sebagai
penerjemahan RPJMD,
f. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal,
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 menekankan tentang
perlunya RPJMD dan Renstra OPD mencakup target Pencapaian
Standar Pelayanan Minimun dalam jangka menegah dan kemudian
dituangkan dalam RKPD, RENJA OPD, KUA APBD, dan RKA OPD
untuk target pencapaian SPM tahunan dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah.
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010,
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006, yang telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010,
yang merupakan penjabaran peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun
2005 telah mengatur secara rinci mekanisme, proses, dan prosedur
penyusunan penganggaran tahunan daerah, termasuk di dalamnya
RKPD, KUA, PPAS, RKA – OPD, RAPBD, dan APBD. Mengingat
RPJMD dan Renstra OPD dijadikan dasar bagi penyusunan Renja OPD
dan RAPBD, maka dokumen Renstra OPD perlu sedemikian rupa
sehingga mudah diterjemahkan kedalam rencana dan penganggaran
tahunan daerah yang diatur dalam PERMENDAGRI tersebut. Untuk itu,
renstra OPD perlu menggunakan kerangka fungsi, urusan wajib, dan
urusan pilihan pemerintah daerah dalam menganalisis isu strategis,
merumuskan strategi, kebijakan, dan menetapkan prioritas programnya,
setiap program perlu mempunyai tolok ukur dan target kinerja capaian
program yang jelas.
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan
Minimal,
i. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Perencanaan pembangunan daerah;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2014 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang;
k. Peraturan daerah Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas daerah
Kabupaten Sumbawa ( Lembaran daerah Nomor 3 tahun 2008
tambahan lembaran daerah Nomor 532 sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan daerah Nomor 3 tahun 2014
tentang perubahan kedua atas Peraturan daerah Nomor 3 tahun 2008
tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas daerah Kabupaten Sumbawa tambahan Lembaran daerah
Nomor 614 );
l. Peraturan daerah Nomor 31 tahun 2010 tentang Rencanna
Pembangunan jangka Panjang (RPJP ) Daerah Kabupaten Sumbawa
Tahun 2005 – 2025;
m. Peraturan Daerah Nomor Kabupaten Sumbawa Nomor 6 tahun 2015
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah.
n. Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa.
1.3 . Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa adalah sebagai dokumen
yang menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sumbawa tahun 2016 - 2021.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa adalah :
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa
adalah untuk memberikan gambaran tentang visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan dan program Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa dalam kurun waktu 2016-2021.
Tujuan penyusunan Renstra ini adalah memberikan acuan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa dalam rangka meningkatkan
pelayanan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
pengembangan wilayah.
1.4. Hubungan Renstra OPD dengan dokumen Perencanaan lainnya
Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa mempunyai hubungan dengan beberapa dokumen
perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
:
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten
Sumbawa merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua
puluh) tahun, dimana periode renstra ini merupakan segmen awal dari
periode RPJP tersebut. RPJP Kabupaten Sumbawa merupakan
pedoman dalam penyusunan RPJM Kabupaten Sumbawa, sementara
RPJM tersebut menjadi Pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman saat ini.
b. Rencana Pembangunan jangka Menengah (RPJM) Kabupaten
Sumbawa sebagai dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun, merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa.
Rancangan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa berpedoman pada RPJMD
Kabupaten Sumbawa. Selanjutnya Renstra Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman ini ditetapkan setelah disesuaikan dengan
RPJM Kabupaten Sumbawa,
c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumbawa
merupakan dokumen Perencanaan Kabupaten Sumbawa untuk
periode 1 (satu) tahun dan Penjabaran dari RPJM Kabupaten
Sumbawa. RKPD Kabupaten Sumbawa menjadi acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja Satuan kerja perangkat Daerah (Renja-
OPD) dan berpedoman pada Renstra OPD ini. Selanjutnya RKPD
Kabupaten Sumbawa menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD
Kabupaten Sumbawa.
d. Rencana Kerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa sebagai dokumen perencanaan Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk periode 1 (satu)
tahun, merupakan penjabaran dari Renstra Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman ini. Oleh karena itu, penyusunannya
berpedoman pada renstra ini dan mengacu pada RKP Kabupaten
Sumbawa.
Selanjutnya hubungan tersebut dapat digambarkan dalam skema di
bawah ini :
Bagan 1 : Alur Perencanaan dan Keterkaitan dengan Dokumen
Perencanaan lainnya
Bagan 2 : Keterkaitan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman dengan Dokumen Perencanaan Daerah
RPJP KAB.
SUMBAWA
dipedomani
dipedomani
dijabarkan diacu
dipedomani
dipedomani
1.5.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana strategik (Renstra) Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa
yang akan dibahas sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan tujuan
1.3. Landasan Hukum
1.4. Hubungan Renstra OPD dengan dokumen Perencanaan
lainnya
1.5. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN
RENSTRA DINAS PERUMAHAN RAKYAT
DAN KAWASAN PERMUKIMAN KAB. SUMBAWA
RENJA DINAS PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KAB.
RKPD
KAB. SUMBAWA
RPJM
KAB. SUMBAWA
RKPD
KAB. SUMBAWA
KAWASAN PERMUKIMAN
2.1. Tugas dan Fungsi
2.2. Struktur Organisasi
2.3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
2.4. Kinerja Pelayanan OPD
2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
BAB III ISU – ISU STRATEGIS
3.1. identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan OPD
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Sumbawa Tahun 2016 - 2020
3.3. Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra
(Renstra OPD terkait di provinsi, Renstra OPD periode
sebelumnya)
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu – isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi OPD
4.2. Nilai - Nilai
4.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD
4.4. Strategi dan Kebijakan OPD
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
5.2. Indikator Kinerja OPD
5.3. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI PENUTUP
Lampiran – Lampiran
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN
KAWASAN PERMUKIMAN
2.1. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 58 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Sumbawa yang merupakan Dinas Teknis Daerah yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati Sumbawa melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten Sumbawa. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa,
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan perencanaan bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman;
b. Perumusan kebijakan teknis bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman;
c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman;
f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris;
c. Kepala Bidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman;
d. Kepala Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan;
e. Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa mempunyai Tugas memimpin Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa sesuai dengan
tugas pokok yang telah ditetapkan undang-undang dan kebijakan
Pemerintah Daerah yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas pokok yang telah ditetapkan, Kepala Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Merumuskan kebijakan bidang perumahan rakyat dan kawasn
permukiman;
b. Melaksanakan kebijakan bidang perumahan rakyat dan kawasn
permukiman;
c. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan bidang perumahan rakyat dan
kawasn permukiman;
d. Melaksanakan administrasi dinas perumahan rakyat dan kawasn
permukiman;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan penyusunan perencanaan, pengelolaan keuangan
serta urusan umum dan kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas
pokoknya Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan, keuangan dan
pelaporan serta urusan umum dan kepegawaian;
b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi
keuangan dan administrasi kepegawaian;
c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan
hubungan masyarakat;
d. Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan;
e. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan dipimpin oleh
Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Dinas dan mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan
program dan keuangan dinas. Dalam menyelenggarakan tugas Sub
Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan dinas;
b. Pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan
anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran;
c. Pelaksanaan pengawasan dan Evaluasi kegiatan perencanaan,
keuangan dan pelaporan;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas
dan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan
pengelolaan administrasi kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan
administrasi kepegawaian;
b. Penyelenggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi
kepegawaian;
c. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas dan mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan
kebijakan teknis perencanaan air bersih, dan penyehatan lingkungan
permukiman, penyediaan dan pengelolaan air bersih dan penyehatan
lingkungan permukiman. Dalam melaksanakan tugas Bidang Air Bersih
dan Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan
air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman, penyediaan dan
pengelolaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang perencanaan
air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman, penyediaan dan
pengelolaan air bersih, dan penyehatan lingkungan permukiman;
c. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang perencanaan air bersih dan
penyehatan lingkungan permukiman, penyediaan dan pengelolaan air
bersih, dan penyehatan lingkungan permukiman
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
perencanaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman,
penyediaan dan pengelolaan air bersih, dan penyehatan lingkungan
permukiman;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya,
Bidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan
Permukiman;
2. Seksi Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih;
3. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Seksi Perencanaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan
Permukiman dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Air Bersih dan Penyehatan
Lingkungan Permukiman yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan teknis perencanaan teknis dan pengawasan bidang air bersih
dan penyehatan lingkungan permukiman. Untuk melaksanakan tugasnya
Seksi Perencanaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan air
beresihdan penyehatan lingkungan permukiman;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis perencanaan air
beresihdan penyehatan lingkungan permukiman;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis perencanaan air beresihdan
penyehatan lingkungan permukiman;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan perencanaan air beresih dan penyehatan lingkungan
permukiman;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Seksi Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih dipimpin oleh Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis pelaksanaan
penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana air bersih. Untuk
melaksanakan tugasnya, mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan penyediaan dan
pengelolaan sarana dan prasarana air bersih;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis penyediaan dan
pengelolaan sarana dan prasarana air bersih;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis penyediaan dan pengelolaan sarana
dan prasarana air bersih;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana air
bersih;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Seksi Penyehatan lingkungan permukiman dipimpin oleh Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Air
Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan kebijakan teknis penyehatan lingkungan
permukiman. Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Penyehatan
lingkungan permukiman mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis penyehatan
lingkungan permukiman;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis penyehatan lingkungan
permukiman;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis penyehatan lingkungan
permukiman;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan penyehatan lingkungan permukiman;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas dan mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan
kebijakan teknis Bidang perncanaan bangunan gedung dan perumahan,
pembangunan bangunan gedung dan pembangunan. Dalam
melaksanakan tugas Bidang Bangunan gedung dan perumahan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan
bangunan gedung dan perumahan, pembangunan bangunan gedung
dan pembangunan perumahan;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang perencanaan
bangunan gedung dan perumahan, pembangunan bangunan gedung,
dan pembangunan perumahan;
c. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang perencanaan bangunan gedung
dan perumahan, pembangunan bangunan gedung, dan pembangunan
perumahan;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
perencanaan bangunan gedung dan perumahan, pembangunan
bangunan gedung dan pembangunan perumahan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Bangunan gedung dan perumahan terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Bangunan gedung dan perumahan;
2. Seksi Pembangunan Bangunan gedung;
3. Seksi Pembangunan perumahan.
Seksi Perencanaan Bangunan gedung dan perumahan dipimpin oleh
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Bangunan gedung dan perumahan yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan kebijakan teknis bidang perencanaan dan
pengawasan Bangunan gedung dan perumahan. Untuk melaksanakan
tugasnya Seksi Perencanaan Bangunan gedung dan perumahan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan
bangunan gedung dan perumahan;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis perencanaan bangunan
gedung dan perumahan;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis perencanaan bangunan gedung dan
perumahan;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan perencanaan bangunan gedung dan perumahan;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Seksi Pembangunan Bangunan gedung dipimpin oleh Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Bangunan gedung dan perumahan yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan kebijakan teknis pembangunan bangunan gedung. Untuk
melaksanakan tugasnya Seksi Pembangunan Bangunan gedung
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pembangunan
bangunan gedung;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pembangunan
bangunan gedung;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis pembangunan bangunan gedung;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan pembangunan bangunan gedung;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Seksi Pembangunan Perumahan dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Bangunan gedung dan perumahan yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan kebijakan teknis pembangunan perumahan. Untuk
melaksanakan tugasnya Seksi Pembangunan perumahan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pembangunan
perumahan;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pembangunan
perumahan;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis pembangunan perumahan;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan pembangunan perumahan;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Pengembangan kawasan permukiman dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas dan mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan
kebijakan teknis bidang Pengembangan kawasan permukiman. Dalam
melaksanakan tugas Bidang Pengembangan kawasan permukiman
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan
pengembangan kawasan permukiman, pengembangan kawasan
permukiman perkotaan dan pengembangan kawasan permukiman
perdesaan;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis bidang perencanaan
pengembangan kawasan permukiman, pengembangan kawasan
permukiman perkotaan dan pengembangan kawasan permukiman
perdesaan;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis bidang perencanaan
pengembangan kawasan permukiman, pengembangan kawasan
permukiman perkotaan dan pengembangan kawasan permukiman
perdesaan;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan bidang perencanaan pengembangan kawasan permukiman,
pengembangan kawasan permukiman perkotaan dan pengembangan
kawasan permukiman perdesaan;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Pengembangan kawasan permukiman terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Pengembangan kawasan permukiman;
2. Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan;
3. Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan.
Seksi Perencanaan Pengembangan kawasan permukiman dipimpin
oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Pengembangan kawasan permukiman yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis Perencanaan
Pengembangan kawasan permukiman. Untuk melaksanakan tugasnya
Seksi Perencanaan Pengembangan kawasan permukiman mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan
pengembangan kawasan permukiman;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis bidang perencanaan
pengembangan kawasan permukiman;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis bidang perencanaan
pengembangan kawasan permukiman;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan bidang perencanaan pengembangan kawasan permukiman;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan dipimpin oleh
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Pengembangan kawasan permukiman yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis pengembangan kawasan
permukiman perkotaan. Untuk melaksanakan tugasnya, mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan
kawasan permukiman perkotaan;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pengembangan
kawasan permukiman perkotaan;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis pengembangan kawasan
permukiman perkotaan;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan pengembangan kawasan permukiman perkotaan;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan dipimpin oleh
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Pengembangan kawasan permukiman yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis pengembangan kawasan
permukiman perdesaan. Untuk melaksanakan tugasnya, mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan
kawasan permukiman perdesaan;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pengembangan
kawasan permukiman perdesaan;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis pengembangan kawasan
permukiman perdesaan;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan pengembangan kawasan permukiman perdesaan;
e. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan, yang terdiri dari sejumlah tenaga
dalam jenjang Jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagi kelompok
sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok Jabatan Fungsional
dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati.
2.2. Struktur Organisasi
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah memberikan kewenangan kepada
pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten dan kota untuk menyusun
dan menetapkan organisasi perangkat daerahnya sesuai kebutuhan.
Melalui kewenangan tersebut, diperlukan dukungan kemampuan teknis
dan wawasan yang luas dari pelaku dibidang kelembagaan pemerintah
daerah.
Kelembagaan pemerintah daerah telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa. Dasar pembentukan Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 58 Tahun 2016,
yang menjelaskan tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas
Pokok dan Fungsi. Dari penjelasan peraturan daerah tersebut, Struktur
Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa meliputi Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang
Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kepala Bidang
Bangunan gedung dan perumahan, Kepala Bidang Pengembangan
kawasan permukiman, yang masing Sekretaris dan Bidang mempunyai 2
(dua) Sub Bagian dan 3 (tiga) Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan
Fungsional. Lebih jelasnya dapat dilihat Bagan Struktur Organisasi Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa di
bawah ini sebagai berikut:
Bagan 3 : Struktur organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa
2.3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
2.3.1. Kualitas Sumber Daya Manusia
KEPALA
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
PERENCANAAN, KEUANGAN
& PELAPORAN
BIDANG AIR BERSIH & PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
BIDANG BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN
BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN AIR BERSIH DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SEKSI PERENCANAAN BANGUNAN
GEDUNG DAN PERUMAHAN SEKSI PERENCANAAN
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN
SEKSI PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
SEKSI PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SEKSI PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PERDESAAN
SEKSI PEMBANGUNAN PERUMAHAN
2.3.1. Potensi Kepegawaian Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Dengan mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa
no. 4 Tahun 2008, tanggal 31 Januari 2008 untuk formasi jabatan yang
belum ada, belum dapat terisi secara keseluruhan, karena persyaratan
seseorang menduduki jabatan struktural belum terpenuhi yang
dimasukkan. Kondisi jabatan struktural sesuai dengan Bizzeting yang ada
sampai dengan sekarang ( tahun 2010 ) adalah seperti pada tabel berikut
:
Tabel 2.1. : Formasi dan Bizzeting Jabatan Struktural Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa
Tahun 2018
No Jabatan Eselon Formasi Bizzeting Lowong
1 Kepala Dinas II. A 1
2 Sekretaris III. A 1
3 Kepala Bidang
III. B 3
4 Kepala Subbag.
IV. A 2
5 Kepala Seksi IV. A 9
6 Kepala UPTD IV. A
7 TU UPTD IV. B
Jumlah 16
Untuk komposisi pegawai Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa 68 orang, yang terdiri dari pegawai
struktural 16 orang dan pegawai non struktural 29 orang, juga terdapat
tenaga kontrak berjumlah 33 orang. Adapun kondisi pegawai menurut
golongan, tingkat pendidikan formal dan pendidikan penjenjangan seperti
pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2. : Potensi pegawai menurut golongan Tahun 2018
No Golongan Jumlah (Orang) Jumlah ( Orang)
PNS NON PNS
Struktural Non Struktural
1 I / a 1
2 I / b
3 I / c 1
4 I / d
5 II / a 1 1
6 II / b 3 3
7 II / c 10 10
8 II / d
9 III / a 2 2
10 III / b 9 1 8
11 III / c 10 5 5
12 III / d 6 6 -
13 IV / a 2 2 -
14 IV / b 1 1 -
15 IV / c 1 1 -
16 IV / d
17 Non PNS Jumlah 46 16 30
Tabel 2.3. : Potensi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Formal Tahun 2018
No Pendidikan Formal
Pegawai ( Orang) Jumlah ( Orang) Struktural Non
Struktural
1 SD -
2 SMP / Paket B - 1 1
3 SMU / Paket C - 11 11
4 DIII 1 1 2
5 S – 1 12 13 25
6 S – 2 3 - 3
Jumlah 16 27 43
Tabel 2.4. : Potensi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Penjenjangan Tahun 2018
No Pendidikan Penjenjangan Jumlah ( Orang)
Keterangan
1 Adum 7
2 Adumla / PIM TK. IV 1
3 SPAMA / PIM TK. III 3
4 SPAMEN / PIM TK. II - Jumlah 11
Tabel 2.5. : Potensi Pegawai Menurut Diklat Fungsional lainnya Tahun 2018
No Diklat Fungsional Jumlah ( Orang)
Keterangan
1 Manajemen Proyek -
2 Bendaharawan Proyek -
3 Diklat Fungsional lainnya -
4 Jumlah
Tabel 2.6 : Latar Belakang disiplin ilmu
No DISIPLIN ILMU Jumlah ( Orang)
Keterangan
1. Ilmu Pemerintahan 4
2. Ilmu Sosial -
3. Ilmu Teknik 17
4. Ilmu Umum 7
Jumlah 28
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa kualifikasi
pendidikan bidang Teknik sebanyak 17 (tujuh belas) orang, dan bidang
lainnya sebanyak 11 (sebelas) orang, ini berarti dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa belum dapat secara optimal.
Idealnya 2/3 dari jumlah pegawai yang ada berkualifikasi pendidikan
teknik atau 43 (empat puluh tiga) orang. Tingkat pendidikan pegawai
dengan kualifikasi Sarjana sebanyak 26 (dua puluh enam) orang;
kualifikasi diploma sebanyak 3 (tiga) orang; pendidikan tingkat SLTA
sebanyak 13 (tigat belas) Orang dan sekolah dasar 1 (satu) orang. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia pada Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa
belum cukup untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi. Dari
jumlah pegawai yang menduduki jabatan Eselon II, Eselon III dan Eselon
IV belum seluruhnya mengikuti diklat struktural pimpinan:
1. Eselon IV ada 8 (delapan) orang yang belum mengikuti diklat
struktural pimpinan.
2. Eselon III ada 1 (satu) orang yang belum mengikuti diklat struktural
pimpinan.
2.3.2. Bidang Perlengkapan
2.3.2. Potensi Perlengkapan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan
fungsi maka Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa mempunyai fasilitas sarana dan prasarana yang
memadai. Kondisi perlengkapan yang ada dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 2.7. : Data Mengenai Kantor Tahun 2018
No Data Kantor Ukuran ( M2) Keterangan
Tanah Gedung
1 Dinas PRKP Jumlah
Tabel 2.8. : Data Mengenai Sarana Transportasi Tahun 2018
No Data Sarana Transportasi
Satuan Jumlah Keterangan
1 Kendaraan roda dua Unit 2
2 Kendaraan roda empat Unit 3
Jumlah 3
Tabel 2.9. : Data Mengenai Peralatan Sedang/Berat Tahun 2018
No Data Sarana Transportasi
Satuan Jumlah Keterangan
1 Mobil Listrik Unit 1
2 Mobil Tangki Unit 2 Satu rusak berat
3 Kendaraan Roda Tiga Unit 1
4 Vibro Plate Stamper Unit -
5 Alat Ukur Unit -
6 Generator Unit -
7 Mesin pompa Unit -
Jumlah 4
Tabel 2.10. : Data Mengenai Perlengkapan Kantor Tahun 2018
No Data Perlengkapan Kantor
Satuan Jumlah Keterangan
1 Meja Kerja Unit 24
2 Meja Rapat Unit 1
3 Meja Komputer Unit -
4 Meja Telpon Unit -
5 Kursi Kerja untuk eselon Buah 16
6 Kursi lipat Buah t 52
7 Kursi Tamu / Sofa Set 2
8 Kipas Angin Buah 4 Aula
9 Air Conditiong (AC) Unit 5
10 Dispenser Unit 1
11 Komputer Unit 5
12 Printer Komputer Unit 16
13 Mesin Tik Biasa Unit -
14 Mesin Ketik Listrik Unit -
15 Kamera Unit 1
16 Handycam Unit -
17 Tape Recorder Unit -
18 Amplifier Unit -
19 Loudspeaker Unit -
20 Microphone Unit -
21 Kalkulator Buah -
22 Telepon Unit 1
23 Faxcimale Unit 1 Rusak
24 Kulkas Unit 1
25 Televisi Unit 1
26 Receiver Unit -
27 Layar Monitor Unit -
28 Stavolt Unit -
29 Over Head Proyektor (OHP)
Unit -
30 Scanner Unit -
31 Meja Gambar Buah -
32 UPS Batteray Unit -
33 Theodolite Digital Unit -
34 Waterpass Unit -
35 Rollmeter Buah -
36 Rolles Meter Buah -
37 GPS (Geography Position System)
Unit -
38 Viewer Presentation Multimedia + Laptop
Set 11
39 Buku Teknik Buah -
Jumlah 141
Tabel 2.11. : Data Mengenai Perlengkapan Lainnya Tahun 2018
No Data Perlengkapan Satuan Jumlah Keterangan
Kantor Lainnya
1 Lemari Biasa Unit -
2 Lemari Arsip Unit 6
3 Tiang Mike Unit -
4 Filling Kabinet Unit -
5 Jam Tembok Buah -
6 Tiang Bendera Set 1
7 Papan Nama Kantor Set 1
8 Papan Tulis Buah 1
9 Tabung Gas Unit -
10 Podium Unit -
11 Rak Biasa Unit -
12 Rak Arsip Unit -
13 Mike Duduk Unit -
Jumlah 9
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi perlengkapan
kerja berupa peralatan kantor yang berjumlah 650 Unit sebagian besar
masih cukup baik, selain itu inventaris kantor berupa bangunan sarana /
prasarana dengan jumlah …. Unit dalam kondisi masih sangat baik.
Sedangkan untuk kendaraan berupa kendaraan dinas, mobil operasional,
alat angkutan sebagian besar masih cukup baik. Sehingga dari data
tersebut di atas dapat diketahui bahwa peralatan yang menunjang
operasional kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian target kinerja
perlu dilakukan peningkatan / perbaikan / pemeliharaan guna
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan ke depan.
2.4 KINERJA PELAYANAN OPD
Profil kinerja pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa secara garis besar dapat dijelaskan
sebagaimana tersaji dalam table berikut:
2.5. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
OPD
Tantangan/Hambatan (Threats)
1. Perubahan Iklim yang ekstrim sehingga berpengaruh terhadap
keberfungsian sarana dan prasarana.
2. Kesadaran masyarakat masih kurang dalam memelihara prasarana
dan sarana.
3. Kualitas dan produktivitas SDM belum cukup memadai, sehingga
diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai
yang dijiwai semangat kewirausahaan untuk menjadi basis bagi
pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan/pengguna.
4. Diperlukan koordinasi internal yang kuat: fungsi manajemen, antar
Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman, Air Bersih dan
Penyehatan Lingkungan, Bangunan Gedung dan Perumahan, serta
memenuhi prinsip-prinsip good governance dalam memberikan
pelayanan.
5. Mengendalikan alih fungsi permukiman, perumahan disesuaikan
dengan tata ruang.
6. Melakukan upaya dan langkah mitigasi dan adaptasi dalam
menghadapi dampak negatif perubahan iklim.
7. Mengembalikan fungsi seluruh infrastruktur yang mengalami
kerusakan karena bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan
gempa bumi.
8. Tingginya tingkat kerusakan jalan, termasuk saluran draenase dan
prasarana jalan di kawasan pemukiman.
9. Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kenyamanan
prasarana jalan dan drainase/gorong-gorong dengan keterbatasan
dana
10. Masih adanya jalan lingkungan yang belum tertangani, terhadap
jalan lingkungan yang ada tingkat kerusakannya masih tinggi.
11. Meningkatkan pembinaan bagi pelaku jasa konstruksi dalam
rangka memberikan pelayanan public
12. Meningkatkan prasarana dan sarana pembangunan perumahan
bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR)
13. Melakukan sinkronisasi dan sosialisasi kebijakan pemerintah dalam
rangka penyelenggaraan perumahan dan permukiman.
14. Peningkatan kualitas permukiman yang tidak layak huni
Peluang (Opportunity)
1. Mewujudkan sinergi dan mencegah konflik antar wilayah, antar
sektor, dan antar generasi dalam rangka memperkokoh ketahanan
nasional.
2. Mendorong proses pengelolaan air bersih yang terpadu antar
sektor dan antar wilayah yang terkait di pusat, propinsi,
kabupaten/kota dan wilayah sungai.
3. Menyeimbangkan upaya konservasi dan pendayagunaan air bersih
agar terwujud kemanfaatan air yang berkelanjutan bagi
kesejahteraan seluruh rakyat baik pada generasi sekarang maupun
akan datang.
4. Menyeimbangkan fungsi sosial dan nilai ekonomi air untuk
menjamin pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu akan air
dan pendayagunaan air sebagai sumberdaya ekonomi yang
memberikan nilai tambah optimal dengan memperhatikan biaya
pelestarian dan pemeliharaannya.
5. Melaksanakan pengaturan bangunan gedung dan perumahan
secara bijaksana agar pengelolaan sumber daya dapat
diselenggarakan seimbang dan terpadu.
6. Mengembangkan sistem pembiayaan pengelolaan sumberdaya
yang ada untuk mempertimbangkan prinsip cost recovery dan
kondisi sosial ekonomi masyarakat.
7. Mengembangkan sistem kelembagaan pengelolaan sumberdaya
yang membuka akses partisipasi masyarakat serta mewujudkan
pemisahan fungsi pengatur (regulator) dan fungsi pengelola
(operator).
8. Tersedianya material lokal yang cukup dalam penyediaan dan
pengelolaan sarana dan prasarana air bersih dan drainase/Gorong-
gorong.
9. Daya tampung lahan yang masih luas serta Sumber Daya Alam
yang melimpah.
10. Melakukan koordinasi yang baik untuk meningkatkan pengelolaan
data secara terpadu, baik yang bersumber dari pendanaan APBD
Kabupaten, APBD Propinsi, maupun APBN.
BAB III ISU – ISU STRATEGIS
2.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan
3.1.1. Kondisi Geografis dan Administratif
Kabupaten Sumbawa terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
dengan posisi geografis berada pada 116◦42’ sampai dengan 118◦22’
Bujur Timur dan 8◦8’ sampai dengan 9◦7’ Lintang Selatan, dengan batas
– batas administratif adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Flores
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelah Timur : Kabupaten Dompu
Luas wilayah Kabupaten Sumbawa (daratan dan
lautan)..............Km2, yang secara administrasi pemerintahan wilayah
Kabupaten Sumbawa terdiri dari 24 Kecamatan, 154 Desa dan 8
Kelurahan,topografi cenderung berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar
antara 0-1.730 meter dpl,karena dengan medan yang berbukit-bukit inilah
menjadikan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur cukup sulit
dilaksanakan akibatnya masih banyak desa-desa yang belum terlayani
secara optimal
3.1.2. Kondisi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa Saat Ini
Secara kelembagaan, keberadaan Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa mengalami penguatan
karena secara eksplisit mengembangkan amanat dari peraturan
perundang-undangan yang ada. Oleh karenanya, amanat tersebut
menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya secara profesional dan efektif. Untuk memenuhi harapan
tersebut, perlu diidentifikasi bagaimana kondisi Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa saat ini, bagaimana
kondisi yang diinginkan pada masa yang akan datang, dan bagaimana
cara mencapai kondisi yang diinginkan.
3.1.3. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke depan
Untuk mengetahui kondisi dan proyeksi ke depan tentunya
harus menganalisis bagaimana kondisi saat ini di tiap bidang pada Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa,
yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Bidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan
Bidang Pengembangan kawasan permukiman
Dengan mencermati kondisi umum Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa sebagaimana diuraikan di
atas dan memperhatikan potensi dan tantangan yang dihadapi ke depan,
maka kondisi yang diinginkan hingga 5 (lima) tahun kedepan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang teknik
b. Kualitas Sarana dan Prasarana Pembangunan Daerah
c. Penerapan Transparansi dan Akuntabilitas Hasil Pembangunan Fisik
dan Sarana Pembangunan Daerah
3.1.4 Telaahan Visi dan Misi Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi Pembangunan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 – 2021 oleh
kepala daerah terpilih adalah “Terwujudnya Masyarakat Sumbawa
Berdaya Saing, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Semangat
Gotong Royong”. Untuk pencapaian visi tersebut dilaksanakan dengan
misi:
1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat;
2. Mewujudkan Birokrasi Yang Bersih, Handal dan Profesional
sehingga mampu menjalankan pemerintahan sesuai dengan
prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance);
3. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dengan
membangun sinergi yang kuat dengan pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi;
4. Mengembangkan potensi unggulan daerah dan meningkatkan
produktivitas usaha masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan
masyarakat, penurunan angka kemiskinan dan perluasan
lapangan kerja;
5. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang berkelanjutan;
6. Mewujudkan masyarakat yang religius dan memelihara toleransi
antar umat beragama;
7. Memelihara dan mengembangkan potensi dan kearifan lokal.
Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
yang terkait Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
antara lain:
Misi III : Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur
dengan membangun sinergi yang kuat dengan
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi
Tujuan :
1. Meningkatnya kapasitas penyediaan air bersih dan Sanitasi;
2. Meningkatnya efektivitas penataan dan perbaikan kualitas
perumahan;
3. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman.
Sasaran :
1. Meningkatnya Sarana prasarana lingkungan yang memadai;
2. Meningkatnya efektivitas penataan perumahan;
3. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman.
Strategi :
1. Melakukan rekonstruksi, rehabilitasi dan membuka akses
penyediaan air bersih dan Sanitasi;
2. Melakukan konstruksi, revitalisasi dan rehabilitasi perumahan;
3. Melakukan konstruksi, revitalisasi dan rehabilitasi kawasan
permukiman.
Arah Kebijakan :
1. Peningkatan Akses Aman Air Bersih serta sanitasi layak;
2. Koordinasi, konsultasi dengan Provinsi dan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Meningkatkan daya dukung infrastruktur perumahan rakyat dan
kawasan permukiman;
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas permukiman layak huni yang
didukung oleh Sarana dan Prasarana Umum yang memadai
3.1. 5 Visi dan Misi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Perencanaan Strategik (Renstra) merupakan proses yang
berorientasi pada hasil yang diinginkan selama kurun waktu 5 (lima) tahun
dengan memperhitungkan faktor internal berupa kekuatan dan
kelemahan, faktor ekternal yang berupa peluang dan tantangan. Untuk
mencapai hal itu diperlukan Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan,
Program dan Kegiatan yang realistis sebagai pedoman organisasi dalam
menjalankan aktivitasnya. Visi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa “ Terwujudnya infrastruktur
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang handal, dalam
mendukung sumbawa hebat dan bermartabat, berdaya saing, mandiri
dan berkepribadian berlandaskan semangat gotong royong “.
Dari rumusan Visi tersebut terkandung makna yang sangat dalam dimana
kinerja pembangunan daerah kedepan khususnya pembangunan dibidang
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sesuai dengan
perencanaan yang baik dan terprogram. Pada akhirnya akan dapat
mengakomodasi masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat
melalui keterlibatan mulai dari usulan kegiatan, perencanaan pelaksanaan
dan pengawasan pembangunan infrastruktur Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman, sehingga kedepan diharapkan akan terwujud hasil
yang dapat diandalkan, bermanfaat dan berkelanjutan dalam kerangka
mendukung pengembangan kawasan-kawasan potensial, terisolir dan
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baik diwilayah perkotaan maupun
pedesaan.
Table Perumusan Visi
No Perwujudan Visi Pokok-Pokok Visi Pernyataan Visi
1.
Meningkatnya kapasitas penyediaan air bersih, efektifitas penataan perumahan dan kualitas permukiman.
infrastruktur Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang handal, berdaya saing dan mandiri
Terwujudnya infrastruktur Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang handal dalam mendukung sumbawa hebat dan bermartabat, berdaya saing, mandiri dan berkepribadian berlandaskan semangat gotong royong.
Table Penjelasan Visi
Visi Pokok-pokok visi Penjelasan Visi
Visi Pokok-pokok visi Penjelasan Visi
Terwujudnya infrastruktur Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang handal dalam mendukung sumbawa hebat dan bermartabat, berdaya saing, mandiri dan berkepribadian berlandaskan semangat gotong royong
infrastruktur Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang handal
Infrastruktur yang handal mengandung arti tingkat dan kondisi ketersediaan dan kualitas serta cakupan pelayanan infrastruktur Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang produktif dan dapat diandalkan, berkeselamatan, mendukung kesehatan masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, dan memenuhi kebutuhan dasar yang berkelanjutan.
Berdaya saing
Berdaya saing mengandung arti melakukan pembangunan infrastruktur Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman secara terpadu dan berkelanjutan dalam mendukung keseimbangan pembangunan antar wilayah terutama kawasan terisolir dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat agar dapat bersaing dengan daerah lain di pasar regional maupun nasional.
Mandiri
Pembangunan infrastruktur dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis dan mengamankan sumberdaya alam demi kesejahteraan rakyat.
Table Perumusan Misi
No. Visi Pokok-pokok visi
Misi
1. Terwujudnya
infrastruktur
Perumahan Rakyat
dan Kawasan
Permukiman yang
handal, dalam
mendukung
sumbawa hebat dan
bermartabat,
berdaya saing,
mandiri dan
berkepribadian
berlandaskan
semangat gotong
royong.
Infrastruktur Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Meningkatkan
kualitas Air Bersih
dan Penyehatan
Lingkungan
Infrastruktur
Bangunan Gedung
dan Perumahan
Meningkatkan
kualitas perumahan
yang layak huni dan
lingkungan
perumahan yang
sehat
Infrastruktur
Pengembangan
Kawasan
Permukiman
Meningkatkan
kualitas penataan
kawasan
permukiman dan
lingkungan
permukiman yang
sehat
3.1 Penentuan Isu-isu strategis
Isu-isu strategis terkait sektor Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa
a. Terbitnya Regulasi terkait Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Sumbawa adalah ;
1. Undang undang nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
2. Peraturan Pemerintah nomor 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
3. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perubahan
Organisasi Perangkat Daerah
b. Pengembangan jaringan air bersih dan penyehatan lingkungan
permukiman dapat dicapai melalui peningkatan pelayanan infrastruktur
c. pengembangan dan pemeliharaan bangunan gedung dan perumahan
dapat dicapai melalui peningkatan pelayanan infrastruktur
d. pengembangan kawasan permukiman dapat dicapai melalui
peningkatan pelayanan infrastruktur
3.2 Telaahan Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum
Pembangunan infrastrukur perumahan rakyat dan kawasan permukiman
diselenggarakan dalam rangka mencapai visi jangka panjang:
“Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang
Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025”. Visi tersebut
merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum pada tahun 2025, dimana infrastruktur pekerjaan umum
dan permukiman yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai
perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal
seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat.
Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang
andal merupakan perwujudan dari tingkat ketersediaan dan pelayanan
bidang pekerjaan umum dan permukiman yang penjabarannya meliputi:
1. Kondisi dan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air yang
dapat memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya
kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan;
2. Pelayanan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimum yang
mencakup aspek aksesibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas,
kondisi jalan, keselamatan dan kecepatan tempuh rata-rata;
3. Pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas,
dan kontinuitas yaitu penyediaan air minum yang memenuhi
standar baku mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang
memadai serta jaminan pengaliran 24 (dua puluh empat) jam per
hari;
4. Pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang terpadu dan
menggunakan metode yang ramah lingkungan serta sesuai standar
teknis;
5. bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan;
6. Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua
infrastruktur P dan permukiman yang andal tersebut berbasis
penataan ruang; dan Jasa konstruksi nasional yang berdaya saing
dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih
efektif dan efisien.
Kondisi dan kualitas pelayanan tersebut dibarengi dengan cakupan
pelayanan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang semakin
luas, merata dan berkeadilan, sehingga tercipta kehidupan yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan yang mencerminkan keadaan
masyarakat yang semakin sejahtera.
Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian PU sebagaimana
yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
dan sejalan dengan tugas dan fungsi Kementerian PU, maka untuk
mencapai Visi Kementerian PU “Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia
Sejahtera 2025 ”, ditetapkan Misi Kementerian PU tahun 2010 – 2014,
yaitu:
1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari
pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan
pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman
berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan
berkelanjutan.
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal
untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan
pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.
3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang
andal, terpadu dan berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan
produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan
infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.
5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan
menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi,
proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan
pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang.
6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta
Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau
kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman.
7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber
daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif
dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di
lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas
pemeriksaan dan pengawasan profesional.
Sebagai penjabaran atas visi Kementerian PU, maka tujuan yang akan
dicapai oleh Kementerian PU dalam periode lima tahun ke depan adalah:
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang untuk
terlaksananya pengembangan wilayah dan pembangunan nasional
serta daerah yang terpadu dan sinergis bagi terwujudnya ruang
yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.
2. Meningkatkan keandalan sistem jaringan infrastruktur pekerjaan
umum dan pengelolaan sumber daya air untuk meningkatkan daya
saing melalui pertumbuhan ekonomi nasional, ketahanan pangan,
ketahanan air dan ketahanan energi.
3. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan
pelayanan infrastruktur dasar bidang permukiman untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Meningkatkan kapasitas pengawasan pengendalian pelaksanaan,
dan akuntabilitas kinerja untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
pelayanan publik bidang pekerjaan umum.dan jasa konstruksi.
Adapun sasaran Kementerian PU dalam periode 2010-2014 secara
keseluruhan akan meliputi sasaran-sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam setiap penyusunan
Rencana Tata Ruang (RTR) serta penerbitan Peraturan Presiden
tentang RTR Pulau/Kepulauan dan peraturan pendukungnya
berupa Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria NSPK bidang
penataan ruang sesuai amanat RTRWN.
2. Meningkatnya ketersediaan air baku yang memadai (kuantitas,
kualitas, dan (kontinuitas) guna pemenuhan berbagai kebutuhan
baik untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum guna
mendukung target MDGs 2015, maupun kebutuhan pertanian
dalam rangka mempertahankan swasembada pangan serta
kebutuhan sektor-sektor untuk meningkatkan produktivitas sektor
produksi melalui pembangun/peningkatan/rehabilitasi serta operasi
dan pemeliharaan bendungan, waduk/embung/bangunan
penampung air lainnya serta prasarana penyediaan air baku,
jaringan irigasi dan jaringan rawa.
3. Meningkatnya kualitas pengendalian banjir secara terpadu dari hulu
ke hilir dalam satu wilayah dan perlindungan kawasan di sepanjang
garis pantai dari bahaya abrasi.
4. Meningkatnya efisiensi sistem jaringan jalan di dalam sistem
transportasi yang mendukung perekonomian nasional dan sosial
masyarakat serta pengembangan wilayah melalui preservasi dan
peningkatan kapasitas jalan lintas wilayah serta pembangunan
Jalan Tol Trans Jawa.
5. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan
permukiman melalui pengembangan sistem jaringan penyediaan air
minum untuk mendukung peningkatan tingkat pelayanan penduduk
perkotaan dan penduduk perdesaan, serta meningkatnya
pelayanan sanitasi sistem terpusat dan sistem berbasis masyarakat
bagi penduduk perkotaan, meningkatnya sistem pengelolaan
drainase untuk mendukung pengurangan luas genangan di
perkotaan serta meningkatnya sistem pengelolaan persampahan
untuk mendukung peningkatan tingkat pelayanan penduduk, dan
meningkatnya kualitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah,
serta penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di perkotaan.
6. Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dan stakeholders
jasa konstruksi serta masyarakat untuk mendukung tercapainya
penguasaan pangsa pasar domestik oleh pelaku konstruksi
nasional serta pengurangan jumlah dan dampak ekonomi, sosial
dan lingkungan akibat kegagalan konstruksi/bangunan melalui
peningkatan sistem pembinaan teknis dan usaha jasa konstruksi.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1.Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman
Penetapan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa
didasarkan pada faktor – faktor kunci keberhasilan.
4.1.1 Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu
tertentu dan menggambarkan arah strategi dan perbaikan–perbaikan yang
ingin dicapai. Tujuan adalah prinsip-prinsip yang dipakai dalam
melaksanakan misi dan merealisasikan Visi. Sedangkan fungsi dari tujuan
adalah sebagai landasan dan norma perilaku dari semua komponen yang
bertugas melaksanakan misi.
Dalam rangka mencapai misi yang telah ditetapkan, serta dengan
mempertimbangkan beberapa potensi yang ada, maka disusun tujuan
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas infrastruktur perumahan dan permukiman
4.2.2 Sasaran
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang ada di atas, maka sangat
diperlukan adanya sasaran yang jelas dan terukur, sehingga diharapkan
dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja dan prestasi kerja
secara maksimal dan komperatif. Dari tujuan tersebut sasaran yang di
inginkan adalah Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman :
Tabel.4.1
Tujuan dan Sasaran jangka Menengah Pelayanan Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya kualitas infrastruktur perumahan dan permukiman
Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman.
Cakupan Layanan Air Bersih
85,97% 86.04 %
89.51% 91.34% 93.76%
Persentase rumah tangga bersanitasi
67,27%
70,45%
73,64%
76,82 %
80%
Cakupan Rumah tidak layak huni yang tertangani (Unit)
500 500 500 500 500
Jumlah infrastruktur pemakaman yang tertangani (unit)
2 2 2 2 2
Tingkat
Terbangun dan
terpeliharanya
panjang jalan lingkungan
perkotaan
20 40 60 80 100
Tingkat pertambahan panjang drainase permukiman perkotaan yang dibangun dan terpelihara(%)
17,51 47,47 64,98 82,49 100
persentase taman kota yang terbangun dan terpelihara
20 40 60 80 100
Cakupan Kecamatan
yang terlayani Penerangan
jalan Umum
20 40 60 80 100
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Setelah menentukan apa yang akan dicapai, maka langkah
selanjutnya adalah menetapkan cara bagaimana akan mencapainya yang
disusun menjadi strategi organisasi berikut :
1. Peningkatan jumlah rumah layak huni
2. Peningkatan lingkungan sehat perumahan
3. Penggurangan luasan kawasan kumuh
4. Peningkatan panjang jaringan drinase
5. Peningkatan kualitas infrastruktur bangunan gedung
6. Peningkatan infrastruktur pemakaman
7. Meningkatnya kualitas infrastruktur perumahan dan permukiman
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kualitas infrastruktur perumahan dan permukiman
Meningkatnya kualitas perumahan
perencanaan Pendataan, perumahan yang tidak layak huni
konstruksi Bantuan perbaikan kualitas perumahan yang layak huni
edukasi Kualitas perumahan yang layak huni untuk kesehatan
Meningkatnya kualitas sanitasi lingkungan
perencanaan Identifikasi permasalahan rendahnya kualitas sanitasi
konstruksi Pembangunan dan pemeliharaan sarana sanitasi
masyarakat
edukasi Lingkungan yang sehat dengan sarana sanitasi yang baik
Meningkatnya kualitas air bersih
Perencanaan Identifikasi permasalahan dan potensi ketersediaan air bersih
konstruksi Penyediaan sarana air bersih dengan pemilihan teknologi penyediaan
Edukasi Pemeliharaan potensi untuk ketersedian berkelanjutan
Edukasi, fasilitasi Pembinaan dan pembentukan pokmaswas dan desa sadar hukum
Meningkatnya kualitas infrastruktur bangunan gedung
Rekomendasi Tersedianya dokumen standar tentang infrastruktur gedung dan bangunan
Meningkatnya infrastruktur Pemakaman
Rekomendasi Penataan sarana pemakaman umum dengan infrastruktur memadai
Meningkatnya infrastruktur Lingkungan Permukiman
perencanaan Survei kondisi jalan dan jembatan lingkungan
konstruksi Pembangunan dan perbaikan kualitas jalan lingkungan
rekomendasi Untuk wilayah pedesaan memungkinkan dengan anggaran Desa
Meningkatnya infrastruktur Perkotaan
perencanaan Gorong-gorong, taman kota dan penerangan jalan
konstruksi Pemeliharaan, rehab dan pembangunan baru
rekomendasi Untuk meningkatkan keindahan kota dengan mendekorasi lingkungan yang layak
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
6.1 Rencana Program dan Kegiatan
Pada dasarnya menguraikan program jangka panjang dalam
bentuk kegiatan – kegiatan yang harus dilakukan dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Program dinyatakan dalam kata benda dan
merupakan program dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Program dan kegiatan ini disarankan mengacu
pada program dan kegiatan setiap unit kerja atau sub unit kerja, seperti
kebijakan yang disebutkan sebelumnya. Dalam dokumen Renstra cukup
sampai program-program lembaga.
Program dan kegiatan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukimanakan dibiayai melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi,
APBN dan sumber dana lainnya yang sah.
6.2 Program Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Program merupakan pernyataan kumpulan kegiatan yang
mengacu pada tujuan dan tupoksi Unit Kerja tersebut (biasanya dalam
bentuk kalimat yang dibendakan).
Program merupakan penjabaran dan implementasi dari suatu
kebijakan organisasi, maka program Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sumbawa secara umum adalah
sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja & Keuangan;
4. Program Penyusunan Rencana Kerja OPD;
5. Program Pengembangan Perumahan;
6. Program Lingkungan Sehat Perumahan;
7. Program Pengelolaan Areal Pemakaman;
8. Program Pembangunan Infrastruktur Permukiman;
9. Program Pembangunan Drainase/Gorong-gorong Lingkungan
Perkotaan;
10. Program Pembangunan/Penataan Taman dan Penerangan Jalan.
6.2 Kegiatan Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman
Kegiatan merupakan uraian dari program dalam bentuk kegiatan-
kegiatan untuk mencapai sasaran, sesuai dengan kebijakan lembaga.
Penulisan kegiatan dalam bentuk kalimat kerja dan terukur secara
kuantitas yang akan dicapai dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
Kegiatan merupakan penjabaran dan pelaksanaan program –
program yang telah ditetapkan. Adapun kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
1.1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
1.2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;
1.3. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
1.4. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional;
1.5. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;
1.6. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
1.7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor;
1.8. Penyediaan Makanan dan Minuman;
1.9. Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah;
2. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur;
2.1. Pembangunan Gedung Kantor;
2.2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;
2.3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Pengolah Data/Pelaporan;
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja & Keuangan;
3.1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja OPD;
3.2. Penyusunan Laporan Tahunan OPD;
3.3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan OPD;
4. Program Penyusunan Rencana Kerja OPD;
4.1. Penyusunan Data/Informasi untuk Perencanaan OPD;
4.2. Penyusunan RKA/DPA OPD;
4.3. Penyusunan Rencana Kerja OPD;
5. Program Pengembangan Perumahan;
5.1. Penyusunan Norma, Standar, Pedoman, dan Manual (NSPM)
Bidang Perumahan dan Bangunan Gedung;
5.2. Pengembangan Kapasitas Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU);
5.3. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya;
5.4. Penyelenggaraan Bangunan Gedung;
5.5.Perencanaan dan pengawasan Pengembangan Kawasan
Pemukiman dan infrastruktur
6. Program Lingkungan Sehat Perumahan;
6.1. Penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat miskin.
6.2. Penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin.
6.3. Perencanaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
7. Program pengelolaan areal pemakaman;
9.1. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pemakaman.
8. Program pembangunan infrastruktur permukiman;
8.1. Pembangunan infrastruktur jalan pemukiman perkotaan
9. Program pembangunan drainase/gorong gorong;
9.1. Pembangunan saluran drainase/gorong gorong lingkungan
perkotaan;
9.2. Pemeliharaan saluran drainase / gorong gorong lingkungan
perkotaan
10. Program pembangunan/penataan taman dan penerangan jalan
10.1. Pembangunan/penataan taman;
10.3. Penataan dan Pemeliharaan lampu jalan.
6.4 Indikator Kinerja OPD
a. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Tujuan : Menyelenggarakan penyusunan perencanaan, pengelolaan
keuangan serta urusan umum dan kepegawaian.
Sasaran : Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dalam
pelaksanaan kegiatan unit kerja.
Kegiatan-kegiatan pokok meliputi :
1. Penyediaan jasa surat menyurat;
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;
3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor;
4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional;
5. Penyediaan jasa administrasi keuangan;
6. Penyediaan jasa kebersihan kantor;
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/peneranganbangunan
kantor;
8. Penyediaan makanan dan minuman;
9. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah;
10. Pembangunan gedung kantor;
11. Pemeliharaan rutin/berkalakendaraan dinas/operasional;
12. Pemeliharaan rutin/berkala sarana pengolah data laporan;
13. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja OPD;
14. Penyusunan data/informasi untuk perencanaan OPD;
15. Penyusunan RKA/DPA OPD;
16. Penyusunan rencana kerja OPD.
1. Bidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan :
4. Seksi Perencanaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan
Permukiman;
5. Seksi Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih;
6. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Tujuan : Meningkatkan standar pengaturan tehnis, pengendalian
kebijakan teknis perencanaan teknis dan pengawasan bidang
air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman
Sasaran : Meningkatnya kualitas sanitasi lingkungan dan air bersih.
Kegiatan-kegiatan pokok meliputi :
1. Penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat miskin
2. Penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin
3. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong lingkungan
perkotaan
4. Pemeliharaan saluran drainase/gorong-gorong lingkungan
perkotaan
5. Perencanaan dan pengawasan penyediaan sarana air bersih
dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
6. Perencanaan dan pengawasan pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong lingkungan perkotaan
2. Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan, terdiri dari :
4. Seksi Perencanaan Bangunan gedung dan perumahan;
5. Seksi Pembangunan Bangunan gedung;
6. Seksi Pembangunan perumahan
Tujuan : Meningkatkan standar pengaturan tehnis, pengendalian
kebijakan teknis perencanaan teknis dan pengawasan bidang
bangunan gedung dan perumahan
Sasaran : Meningkatnya kualitas bangunan gedung serta lingkungan
perumahan dan pemukiman
Kegiatan-kegiatan pokok meliputi :
1. Penyusunan norma, Standar pedoman dan manual (NSPM);
2. Pengembangan kapasitas kota tanpa kumuh (KOTAKU);
3. Bantuan stimulan perumahan swadaya;
4. Penyusunan Rencana Pembangunan dan pengembangan
perumahan kawasan permukiman (RP3KP);
5. Penyelenggaraaan bangunan gedung
3. Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman, terdiri dari:
4. Seksi Perencanaan Pengembangan kawasan permukiman;
5. Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan;
6. Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan.
Tujuan : Meningkatkan standar pengaturan tehnis, pengendalian
kebijakan teknis perencanaan teknis dan pengawasan bidang
pengembangan kawasn permukiman
Sasaran : Meningkatnya infrastruktur Pemakaman, meningkatnya
infrastruktur Pedesaan dan perkotaan serta meningkatnya
pembangunan/penataan taman dan penerangan jalan
Kegiatan-kegiatan pokok meliputi :
1. Pembangunan infrastruktur jalan permukiman perkotaan;
2. Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman;
3. Pembangunan/penataan taman;
4. Penataan dan pemeliharaan lampu jalan;
5. Perencanaan dan pengawasan pembangunan infrastruktur
jalan permukiman perkotaan;
6. Perencanaan dan pengawasan pembangunan sarana dan
prasarana pemakaman
7. Perencanaan dan pengawasan pembangunan/penataan
taman
5.5 Pendanaan Indikatif
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan
Pendanaan Indikatif OPD Dinas perumahan rakyat dan kawasan
permukiman Kabupaten Sumbawa disajikan dalam tabel berikut ini :
BAB VII
INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Keberhasilan pembangunan secara umum sangat ditentukan oleh peran
sektor Dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman, karenanya sektor ini
harus dibina sehingga Terwujudnya infrastruktur perumahan rakyat dan kawasan
permukiman yang layak ,sesuai dengan pendekatan wilayah dan asas tata ruang
menuju masyarakat yang mandiri, produktif dan berkelanjutan menuju terwujudnya
SAMAWA HEBAT DAN BERMARTABAT.
Dalam mengukur keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan
digunakan suatu ukuran yang mampu dievaluasi secara terukur atau yang disebut
indikator kinerja. Indikator kinerja OPD menggambarkan tujuan akhir dari
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Indikator kinerja Dinas perumahan rakyat dan
kawasan permukiman disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam periode
Renstra. Indikator ini selain mengacu pada indikator yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah melalui standar pelayanan minimal juga dilakukan pengukuran kinerja
berdasarkan capaian RPJMD dan capaian kinerja mandiri untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan dalam Renstra.
Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan (2016-2021) Dinas perumahan rakyat
dan kawasan permukiman Kabupaten Sumbawa telah merumuskan tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai. Adapun indikator kinerja Dinas perumahan rakyat dan
kawasan permukiman Kabupaten Sumbawa periode tahun 2016 – 2021 sebagai
berikut:
Tabel 6.1
Indikator Kinerja OPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO
Indikator
Kondisi
Kinerja Pada Awal
Periode
RPJMD
Targer Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja Pada Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Cakupan pelayanan administrasi perkantoran yang terselesaikan (%)
1. 23,90 48,52 73,88 100 100
2 Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana aparatur yang memadai (%)
25 50 75 100 100
3 Persentase temuan pengelolaan keuangan oleh inspektorat/BPK yang ditindaklanjuti
25 50 75 100 100
4 Persentase tertib administrasi barang/aset perangkat daerah (%)
25
50
75
100
100
5 Penilaian lakip perangkat daerah oleh inspektorat (%)
25 50 75 100 100
6 Cakupan ketersediaan dokumen perencanaan perangkat daerah yang selaras dan tepat waktu (%)
25 50 75 100 100
7 Jumlah Perumahan layak huni (Unit)
500 500 500 500 500 2.500
8 Cakupan kawasan permukiman kumuh yang
47.92 126.23
216 264.5 316 316
ditangani (ha)
9 Cakupan layanan air bersih (%)
N/a 85,97 86.04 89.51 91.34 93.76 93.76
11 Cakupan rumah tangga bersanitasi (%)
N/a 67,27
70,45
73,64
76,82
80 80
12 Cakupan pemakaman yang tertangani (unit)
2 2 2 2 2 10
13 Cakupan infrastruktur permukiman yang terbangun (%)
20 40 60 80 100 100
14 Tingkat pertambahan panjang drainase permukiman perkotaan yang dibangun (%)
17,51 47,47 64,98 82,49 100 100
15 Cakupan taman kota yang terbangun dan terpilihan
20 40 60 80 100 100
16 Cakupan penerangan jalan yang terbangun dan terpelihara
50 100 150 200 250 250
17 Cakupan dekorasi kota yang terbangun dan terpelihara
20 40 60 80 100 100
18 Cakupan penyusunan norma, Standar pedoman dan manual (NSPM) bidang kawasan permukiman yang terpenuhi;
1 2 3 3 3 100
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra OPD) yang
disusun ini didasarkan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sumbawa adalah acuan dari kegiatan Dinas perumahan rakyat
dan kawasan permukiman Kabupaten Sumbawa untuk periode 5 (lima) tahun
kedepan selama periode 2016 – 2021.
Renstra OPD didalam implementasinya dimungkinkan diperlukan adanya
penyesuaian sesuai kondisi dan keadaan yang berkembang. Penyesuaian
didasarkan atas hasil monitoring pelaksanaan terhadap program dan kegiatan setiap
tahun anggaran.
Semua hasil pelaksanaan dipertanggungjawabkan melalui Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas perumahan rakyat dan kawasan
permukiman Kabupaten Sumbawa setiap akhir tahun anggaran.
Dengan Renstra OPD 2016-2021, diharapkan pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan Dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman
Kabupaten Sumbawa, bisa lebih efektif, efisien, akuntabel dan berhasil guna serta
berdaya guna bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa, sehingga hasil-hasil
pembangunan dapat merata di seluruh wilayah dan lapisan masyarakat Sumbawa
yang berdaya saing dalam memantapkan samawa hebat dan bermartabat, dan
manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat yang akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sumbawa.
Sumbawa Besar, September 2019