rencana perawatan
TRANSCRIPT
LO II. RENCANA PERAWATAN
Diagnosis ortodonsi dianggap lengkap bila daftar problem pasien diketahui dan antara
problem patologi dan perkembangan dipisahkan . Tujuan rencana perawatan adalah mendisain
strategi operator dengan bijaksana dan hati-hati dalam menggunakan keputusannya yang
digunakan untuk menyelesaikan problem tersebut dengan memaksimalkan manfaat bagi pasien
dan meminimalkan beaya dan risiko.
RANGKAIAN DARI TAHAP RENCANA PERAWATAN ORTODONTIK
Langkah pertama dalam merencanakan perawatan ortodontik adalah memisahkan
problem patologi dari problem ortodontik (perkembangan), maka proses rencana perawatan
dapat diatur sebagai berikut.
1. problem ortodontik dijadikan prioritas
2. catat kemungkinan perawatan dengan lengkap
3. evaluasi kemungkinan solusinya, pertimbangkan factor-faktor yang
berpengaruh
4. jelaskan konsep rencana perawatan dengan pasien dan keluarganya
5. buat rencana perawatan secara detail dan tahap-tahapnya
Prinsip terpenting adalah bahwa pasien tidak harus dalam keadaan kesehatan yang
sempurna jika mendapat perawatan ortodontik. Tetapi jika ada penyakit atau patologi yang
menyertainya harus sudah dalam pengawasan. Artinya penyakit kronik atau akut yang mungkin
ada harus dihentikan. Untuk kasus ini problem patologi harus di rawat sebelum perawatan
ortodontik dimulai.
Contoh kasus : pasien dengan problem patologi ada inflamasi flap pada molar dua bawah,
rencana perawatannya adalah melakukan irigasi dan observasi dengan menjaga oral hygiene .
Juga adanya attached gingival yang minimal pada anterior bawah , rencana perawatannya
adalah hanya diobservasi selama tahap perawatan ortodontik.
DAFTAR PRIORITAS PROBLEM ORTODONTIK
Problem ortodontik pasien dijadikan prioritas dalam membuat tahap proses rencana
perawatan, dengan maksud memaksimalkan manfaat bagi pasien, karena itu problem harus
diidentifikasi dan rencana perawatan harus difokuskan pada keluhan pasien. Sebagai contoh,
jika pasien mengeluh adanya protrusi dan gigi insisivus yang tidak teratur, maka harus
memprioritaskan keluhannya walaupun ada gigi molar yang hilang dan memerlukan perawatan
prostodontik.
Contoh kasus : pasien dengan deep overbite yang besar, skeletal dan dental., ada
crowding derajat sedang pada maksila dan ringan pada mandibula. Relasi molar ½ tonjol klas II.
Pada pasien ini koreksi elongasi insisivus adalah kunci pertama perawatan
Patologi problem:
Inflamasi flap diatas molar dua bawah ------ irigasi, observasi
Attachment gingival yang minimal pada anterior bawah ------- tidak dirawat dulu , tetapi diobservasi
Daftar prioritas problem
1. deepbite yang dalam, skeletal/ dental2. crowding maksila moderat dan mandibula ringan3. klas II 1/2 tonjol
FAKTOR-FAKTOR DALAM MENGEVALUASI KEMUNGKINAN PERAWATAN
Ada 4 faktor tambahan yang relevan yang harus dipertimbangkan:
1. Interaksi antar kemungkinan solusi
Interaksi antar kemungkinan solusi dari berbagai problem pasien akan lebih mudah
dilihat jika kemungkinannya didaftar, seperti pada kasus diatas akan lebih jelas jika tiap
pasien kemungkinan solusinya menjadi problem yang diprioritaskan akan juga
mensolusi problem yang lainnya
Pada kasus diatas yang penting diperhatikan adalah adanya hubungan antara perubahan
vertical dan horizontal dari posisi mandibula . Bayangkan jika pada kondisi yang
sebaliknya yaitu adanya open bite, sering kali masalahnya terjadi tidak pada
pengurangan erupsi dari insisivus tetapi akibat erupsi yang berlebihan pada gigi
posterior dan terjadinya mandibula yang rotasi kebawah dan kebelakang. Karenanya
pada keadaan ini pemakaian elastik vertical untuk mengelongasi gigi anterior bukan
merupakan solusinya. Perawatan harus ditujukan untuk depresi elongasi gigi posterior ,
atau mencegahnya erupsi selagi bagian lain tumbuh. Hal ini akan membuat mandibula
rotasi ke atas bersama gigi insisivus, walaupun jika mandibula rotasi ke atas juga akan
maju ke depan dan akan menjadi baik bila pasien mempunyai maloklusi klas II pada
awalnya , tetapi akan menjadi jelek bila pasien mempunyai maloklusi klas III
Interaksi lain yang penting adalah hubungan antara insisivus yang protrusi dan
penentuan ekstraksi dan ekspansi. Ekspansi lengkung untuk memperbaiki gigi yang
crowding dengan arah transversal akan cenderung membuat insisivus lebih protrusif.
Pada keadaan ini kemungkinan estetik akan lebih menguntungkan, tetapi gigi-gigi yang
teratur tersebut tidak akan stabil dibandingkan jika gigi insisivus diretraksi.
2. Kompromi
Pada pasien dengan problem yang bermacam-macam tidak mungkin diselesaikan
semuanya. Karenanya harus dilakukan kompromi prioritas dari daftar problem.
Tujuan perawatan ortodontik adalah mendapatkan oklusi yang ideal, dengan estetik
fasial yang ideal, dan hasil yang stabil dan sering kali sukar untuk mencapai ketiga-
tiganya.
Meskipun oklusi dental didambakan tetapi tidak semua pasien dapat menerima
perlakuan ini. Kadang-kadang oklusi ideal dirubah dengan ekstraksi untuk mencapai
estetik yang baik dan stabil.
3. Beaya dan risiko
Hubungan antara kesulitan perawatan dan manfaat perawatan harus juga
dipertimbangkan. Kesulitan untuk menentukan risiko dan beaya tidak hanya tergantung
pada soal keuangan tetapi juga kooperasi , kenyamanan, waktu, dan faktor-faktor lain.
Sebagai contoh pasien dengan openbite, untuk mengurangi tinggi fasial jika dilakukan
operasi rahang akan membutuhkan banyak biaya dan risikonya besar dibandingkan jika
digunakan elastik untuk mengelongasi insisivus atau dengan mengurangi oklusal gigi
posterior yang kedua cara tersebut dilakukan untuk mengurangi tinggi gigitan.
4. Pertimbangan lain
Penting untuk memberikan pertimbangan perawatan pada tiap individu pasien. Sebagai
contoh apakah waktu perawatan diminimalkan sehubungan dengan adanya penyakit
periodontal? Haruskah tahap perawatan ditangguhkan karena tidak pastinya pola
pertumbuhan ?
MENDAPATKAN IZIN INFORMASI (INFORMED CONSENT)
Dokter harus selalu menganalisa situasi pasien sehingga dapat menentukan perawatan
yang terbaik dan sesuai dengan permintaan pasien. Diskusi dengan pasien dan keluarganya
seharusnya dilakukan dengan rutin untuk membicarakan keuntungan dan kerugian dari macam
perawatan.
Beberapa situasi spesifik sering terjadi pada ortodontik terutama pada penentuan final
rencana perawatan antara perawatan dengan ekstraksi dan ekspansi. Sebagai contoh adanya
kerugian jika gigi-gigi diekstraksi , dan keuntungan pada stabilitas hasil yang yang lebih baik
terhadap estetik fasial. Problem lain yang sering ada , pada kasus maloklusi Klas II pada awal
remaja. Ada 2 aspek yang harus didiskusikan yaitu tentang keuntungan perawatan awal dan
menunggu sampai remaja Walaupun pada beberapa pasien pemilihan waktu perawatan tidak
akan berpengaruh terhadap hasil perawatan. Pada kasus maloklusi yang melibatkan factor
skeletal, diskusi harus dilakukan untuk merancanakan macam perawatan , apakah memerlukan
bedah orto atau tidak. Sebagai contoh adanya fungsi rahang yang akan lebih baik dengan
dilakukannya pergerakan gigi insisivus, dibandingkan dengan fungsi dengan rahang pada posisi
yang benar padahal estetik fasial akan lebih baik jika hubungan rahang benar.
Interaksi kemungkinan perawatan
Pada masa pertumbuhan telah selesai, penambahan tinggi fasial akan mengakibatkan mandibula rotasi kebawah dan kebelakang, membuat defisiensi mandibula makin parah
- ekspansi lengkung akan mengakibatkan insisivus maju, memperbaiki bibir tetapi membuat overjet lebih besar
- ekstraksi pada lengkung akan mengurangi dukungan pada bibir dan membuat hidung dan dagu lebih maju
- Elastik Klas II cenderung akan mengelongasi molar bawah dan membuat mandibula rotasi kebawah dan kebelakang
Pertimbangan lain dari rencana perawatan:
- hidung relatif besar dan dagu maju- pada masa maturitas tidak menggantungkan pada pertumbuhan- pasien dimotivasi supaya kooperasi baik
DETAIL RENCANA PERAWATAN
Pada rencana perawatan kasus Klas II yang akan dirawat dengan alat fungsional
sehubungan dengan adanya modifikasi pertumbuhan akan melibatkan mekanoterapi yang
digunakan. Mekanoterapi dapat berupa bionator dengan memajukan mandibula 4 mm,
insisivus mandibula ditutupi, gigi-gigi posterior mandibula dibiarkan erupsi, dan gigi-gigi maksila
diblok secara vertical. Pemilihan prosedur perawatan harus memenuhi kriteria efektif dalam
mencapai hasil yang diharapkan dan efisien dalam waktu perawatan. Sebagai contoh jika
rencana perawtan adalah mengekspansi lengkung maksila yang sempit, kemungkinan dapat
dilakukan dengan spring pada alat removable, ekspansi lengkung lingual
Rencana perawatan final(tanpa ekstraksi)
Konsep perawatan:
- koreksi overbite dengan intrusi insisivus- koreksi crowding dengan ekspansi lengkung- meminimumkan mandibula untuk rotasi ke bawah & belakang
Mekanoterapi
- molar band, bonding gigi yg lain, maxillary transpalatal lingual arch- mengatur gigi-gigi anterior, segmen posterior harus stabil- intrusi insisivus, pemakaian segmented arch mechanics- elastik klas II untuk mengoreksi hubungan anteroposterior
Retensi : pertahankan gigi-gigi, pembukaan gigitan, maksila dengan removable, mandibula dengan fixed/ removable
Risiko perawatan ortodontik
- ketidak nyamanan pada pemakaian alat- dekalsifikasi pada higieni mulut jelek- resopsi akar- degenerasi pulpa pada gigi yang trauma- gigi relaps- adanya disproporsi pertumbuhan rahang- problem tmj- penentuan waktu perawatan yang bervariasi