rencana perawatan

8
LO II. RENCANA PERAWATAN Diagnosis ortodonsi dianggap lengkap bila daftar problem pasien diketahui dan antara problem patologi dan perkembangan dipisahkan . Tujuan rencana perawatan adalah mendisain strategi operator dengan bijaksana dan hati-hati dalam menggunakan keputusannya yang digunakan untuk menyelesaikan problem tersebut dengan memaksimalkan manfaat bagi pasien dan meminimalkan beaya dan risiko. RANGKAIAN DARI TAHAP RENCANA PERAWATAN ORTODONTIK Langkah pertama dalam merencanakan perawatan ortodontik adalah memisahkan problem patologi dari problem ortodontik (perkembangan), maka proses rencana perawatan dapat diatur sebagai berikut. 1. problem ortodontik dijadikan prioritas 2. catat kemungkinan perawatan dengan lengkap 3. evaluasi kemungkinan solusinya, pertimbangkan factor- faktor yang berpengaruh 4. jelaskan konsep rencana perawatan dengan pasien dan keluarganya 5. buat rencana perawatan secara detail dan tahap- tahapnya Prinsip terpenting adalah bahwa pasien tidak harus dalam keadaan kesehatan yang sempurna jika mendapat perawatan

Upload: kiidouble

Post on 02-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rencana perawatan

LO II. RENCANA PERAWATAN

Diagnosis ortodonsi dianggap lengkap bila daftar problem pasien diketahui dan antara

problem patologi dan perkembangan dipisahkan . Tujuan rencana perawatan adalah mendisain

strategi operator dengan bijaksana dan hati-hati dalam menggunakan keputusannya yang

digunakan untuk menyelesaikan problem tersebut dengan memaksimalkan manfaat bagi pasien

dan meminimalkan beaya dan risiko.

RANGKAIAN DARI TAHAP RENCANA PERAWATAN ORTODONTIK

Langkah pertama dalam merencanakan perawatan ortodontik adalah memisahkan

problem patologi dari problem ortodontik (perkembangan), maka proses rencana perawatan

dapat diatur sebagai berikut.

1. problem ortodontik dijadikan prioritas

2. catat kemungkinan perawatan dengan lengkap

3. evaluasi kemungkinan solusinya, pertimbangkan factor-faktor yang

berpengaruh

4. jelaskan konsep rencana perawatan dengan pasien dan keluarganya

5. buat rencana perawatan secara detail dan tahap-tahapnya

Prinsip terpenting adalah bahwa pasien tidak harus dalam keadaan kesehatan yang

sempurna jika mendapat perawatan ortodontik. Tetapi jika ada penyakit atau patologi yang

menyertainya harus sudah dalam pengawasan. Artinya penyakit kronik atau akut yang mungkin

ada harus dihentikan. Untuk kasus ini problem patologi harus di rawat sebelum perawatan

ortodontik dimulai.

Contoh kasus : pasien dengan problem patologi ada inflamasi flap pada molar dua bawah,

rencana perawatannya adalah melakukan irigasi dan observasi dengan menjaga oral hygiene .

Juga adanya attached gingival yang minimal pada anterior bawah , rencana perawatannya

adalah hanya diobservasi selama tahap perawatan ortodontik.

Page 2: rencana perawatan

DAFTAR PRIORITAS PROBLEM ORTODONTIK

Problem ortodontik pasien dijadikan prioritas dalam membuat tahap proses rencana

perawatan, dengan maksud memaksimalkan manfaat bagi pasien, karena itu problem harus

diidentifikasi dan rencana perawatan harus difokuskan pada keluhan pasien. Sebagai contoh,

jika pasien mengeluh adanya protrusi dan gigi insisivus yang tidak teratur, maka harus

memprioritaskan keluhannya walaupun ada gigi molar yang hilang dan memerlukan perawatan

prostodontik.

Contoh kasus : pasien dengan deep overbite yang besar, skeletal dan dental., ada

crowding derajat sedang pada maksila dan ringan pada mandibula. Relasi molar ½ tonjol klas II.

Pada pasien ini koreksi elongasi insisivus adalah kunci pertama perawatan

Patologi problem:

Inflamasi flap diatas molar dua bawah ------ irigasi, observasi

Attachment gingival yang minimal pada anterior bawah ------- tidak dirawat dulu , tetapi diobservasi

Daftar prioritas problem

1. deepbite yang dalam, skeletal/ dental2. crowding maksila moderat dan mandibula ringan3. klas II 1/2 tonjol

Page 3: rencana perawatan

FAKTOR-FAKTOR DALAM MENGEVALUASI KEMUNGKINAN PERAWATAN

Ada 4 faktor tambahan yang relevan yang harus dipertimbangkan:

1. Interaksi antar kemungkinan solusi

Interaksi antar kemungkinan solusi dari berbagai problem pasien akan lebih mudah

dilihat jika kemungkinannya didaftar, seperti pada kasus diatas akan lebih jelas jika tiap

pasien kemungkinan solusinya menjadi problem yang diprioritaskan akan juga

mensolusi problem yang lainnya

Pada kasus diatas yang penting diperhatikan adalah adanya hubungan antara perubahan

vertical dan horizontal dari posisi mandibula . Bayangkan jika pada kondisi yang

sebaliknya yaitu adanya open bite, sering kali masalahnya terjadi tidak pada

pengurangan erupsi dari insisivus tetapi akibat erupsi yang berlebihan pada gigi

posterior dan terjadinya mandibula yang rotasi kebawah dan kebelakang. Karenanya

pada keadaan ini pemakaian elastik vertical untuk mengelongasi gigi anterior bukan

merupakan solusinya. Perawatan harus ditujukan untuk depresi elongasi gigi posterior ,

atau mencegahnya erupsi selagi bagian lain tumbuh. Hal ini akan membuat mandibula

rotasi ke atas bersama gigi insisivus, walaupun jika mandibula rotasi ke atas juga akan

maju ke depan dan akan menjadi baik bila pasien mempunyai maloklusi klas II pada

awalnya , tetapi akan menjadi jelek bila pasien mempunyai maloklusi klas III

Interaksi lain yang penting adalah hubungan antara insisivus yang protrusi dan

penentuan ekstraksi dan ekspansi. Ekspansi lengkung untuk memperbaiki gigi yang

crowding dengan arah transversal akan cenderung membuat insisivus lebih protrusif.

Pada keadaan ini kemungkinan estetik akan lebih menguntungkan, tetapi gigi-gigi yang

teratur tersebut tidak akan stabil dibandingkan jika gigi insisivus diretraksi.

2. Kompromi

Pada pasien dengan problem yang bermacam-macam tidak mungkin diselesaikan

semuanya. Karenanya harus dilakukan kompromi prioritas dari daftar problem.

Page 4: rencana perawatan

Tujuan perawatan ortodontik adalah mendapatkan oklusi yang ideal, dengan estetik

fasial yang ideal, dan hasil yang stabil dan sering kali sukar untuk mencapai ketiga-

tiganya.

Meskipun oklusi dental didambakan tetapi tidak semua pasien dapat menerima

perlakuan ini. Kadang-kadang oklusi ideal dirubah dengan ekstraksi untuk mencapai

estetik yang baik dan stabil.

3. Beaya dan risiko

Hubungan antara kesulitan perawatan dan manfaat perawatan harus juga

dipertimbangkan. Kesulitan untuk menentukan risiko dan beaya tidak hanya tergantung

pada soal keuangan tetapi juga kooperasi , kenyamanan, waktu, dan faktor-faktor lain.

Sebagai contoh pasien dengan openbite, untuk mengurangi tinggi fasial jika dilakukan

operasi rahang akan membutuhkan banyak biaya dan risikonya besar dibandingkan jika

digunakan elastik untuk mengelongasi insisivus atau dengan mengurangi oklusal gigi

posterior yang kedua cara tersebut dilakukan untuk mengurangi tinggi gigitan.

4. Pertimbangan lain

Penting untuk memberikan pertimbangan perawatan pada tiap individu pasien. Sebagai

contoh apakah waktu perawatan diminimalkan sehubungan dengan adanya penyakit

periodontal? Haruskah tahap perawatan ditangguhkan karena tidak pastinya pola

pertumbuhan ?

MENDAPATKAN IZIN INFORMASI (INFORMED CONSENT)

Dokter harus selalu menganalisa situasi pasien sehingga dapat menentukan perawatan

yang terbaik dan sesuai dengan permintaan pasien. Diskusi dengan pasien dan keluarganya

seharusnya dilakukan dengan rutin untuk membicarakan keuntungan dan kerugian dari macam

perawatan.

Page 5: rencana perawatan

Beberapa situasi spesifik sering terjadi pada ortodontik terutama pada penentuan final

rencana perawatan antara perawatan dengan ekstraksi dan ekspansi. Sebagai contoh adanya

kerugian jika gigi-gigi diekstraksi , dan keuntungan pada stabilitas hasil yang yang lebih baik

terhadap estetik fasial. Problem lain yang sering ada , pada kasus maloklusi Klas II pada awal

remaja. Ada 2 aspek yang harus didiskusikan yaitu tentang keuntungan perawatan awal dan

menunggu sampai remaja Walaupun pada beberapa pasien pemilihan waktu perawatan tidak

akan berpengaruh terhadap hasil perawatan. Pada kasus maloklusi yang melibatkan factor

skeletal, diskusi harus dilakukan untuk merancanakan macam perawatan , apakah memerlukan

bedah orto atau tidak. Sebagai contoh adanya fungsi rahang yang akan lebih baik dengan

dilakukannya pergerakan gigi insisivus, dibandingkan dengan fungsi dengan rahang pada posisi

yang benar padahal estetik fasial akan lebih baik jika hubungan rahang benar.

Interaksi kemungkinan perawatan

Pada masa pertumbuhan telah selesai, penambahan tinggi fasial akan mengakibatkan mandibula rotasi kebawah dan kebelakang, membuat defisiensi mandibula makin parah

- ekspansi lengkung akan mengakibatkan insisivus maju, memperbaiki bibir tetapi membuat overjet lebih besar

- ekstraksi pada lengkung akan mengurangi dukungan pada bibir dan membuat hidung dan dagu lebih maju

- Elastik Klas II cenderung akan mengelongasi molar bawah dan membuat mandibula rotasi kebawah dan kebelakang

Pertimbangan lain dari rencana perawatan:

- hidung relatif besar dan dagu maju- pada masa maturitas tidak menggantungkan pada pertumbuhan- pasien dimotivasi supaya kooperasi baik

Page 6: rencana perawatan

DETAIL RENCANA PERAWATAN

Pada rencana perawatan kasus Klas II yang akan dirawat dengan alat fungsional

sehubungan dengan adanya modifikasi pertumbuhan akan melibatkan mekanoterapi yang

digunakan. Mekanoterapi dapat berupa bionator dengan memajukan mandibula 4 mm,

insisivus mandibula ditutupi, gigi-gigi posterior mandibula dibiarkan erupsi, dan gigi-gigi maksila

diblok secara vertical. Pemilihan prosedur perawatan harus memenuhi kriteria efektif dalam

mencapai hasil yang diharapkan dan efisien dalam waktu perawatan. Sebagai contoh jika

rencana perawtan adalah mengekspansi lengkung maksila yang sempit, kemungkinan dapat

dilakukan dengan spring pada alat removable, ekspansi lengkung lingual

Rencana perawatan final(tanpa ekstraksi)

Konsep perawatan:

- koreksi overbite dengan intrusi insisivus- koreksi crowding dengan ekspansi lengkung- meminimumkan mandibula untuk rotasi ke bawah & belakang

Mekanoterapi

- molar band, bonding gigi yg lain, maxillary transpalatal lingual arch- mengatur gigi-gigi anterior, segmen posterior harus stabil- intrusi insisivus, pemakaian segmented arch mechanics- elastik klas II untuk mengoreksi hubungan anteroposterior

Retensi : pertahankan gigi-gigi, pembukaan gigitan, maksila dengan removable, mandibula dengan fixed/ removable

Risiko perawatan ortodontik

- ketidak nyamanan pada pemakaian alat- dekalsifikasi pada higieni mulut jelek- resopsi akar- degenerasi pulpa pada gigi yang trauma- gigi relaps- adanya disproporsi pertumbuhan rahang- problem tmj- penentuan waktu perawatan yang bervariasi