rencana pengembangan sekolah

19
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH SD NEGERI KARANGPUCUNG 05 KECAMATAN KARANGPUCUNG I. Pendahuluan A. Latar belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah membawa dampak yang sangat besar di bidang pendidikan, khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia. Upaya-upaya telah dilakukan oleh pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga lain di bidang pengembangan sumber daya manusia belum mampu mengimbangi persyaratan kebutuhan atau tuntutan masyarakat lokal , maupun tuntutan global. Dengan berubahnya sistem pengambilan keputusan dari sistem sentralistik ke desentralisasi membawa dampak meningkatnya perang sekolah dalam pengambilan keputusan hal-hal strategis yang menyangkut peningkatan mutu pendidikan. Sekolah harus mampu menyusun sebuah rencana pengembangan sekolah yang berisi; latar belakang, tujuan, sasaran yang akan dicapai dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan. B. Dasar hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antar Pusat dan Daerah. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 4. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonomi. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar 8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan 9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru 10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 162/U/2003 tentang 1 Oktober 2003 tentang Penugasan Guru Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Upload: tasmad-maulana

Post on 24-Jul-2015

874 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Pengembangan Sekolah

RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH

SD NEGERI KARANGPUCUNG 05 KECAMATAN KARANGPUCUNG

I. Pendahuluan

A. Latar belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah

membawa dampak yang sangat besar di bidang pendidikan, khususnya

dalam peningkatan sumber daya manusia. Upaya-upaya telah dilakukan

oleh pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga lain di bidang

pengembangan sumber daya manusia belum mampu mengimbangi

persyaratan kebutuhan atau tuntutan masyarakat lokal , maupun tuntutan

global.

Dengan berubahnya sistem pengambilan keputusan dari sistem sentralistik

ke desentralisasi membawa dampak meningkatnya perang sekolah dalam

pengambilan keputusan hal-hal strategis yang menyangkut peningkatan

mutu pendidikan. Sekolah harus mampu menyusun sebuah rencana

pengembangan sekolah yang berisi; latar belakang, tujuan, sasaran yang

akan dicapai dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

B. Dasar hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antar Pusat dan Daerah.

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 4. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonomi. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar 8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan 9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru 10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 162/U/2003

tentang 1 Oktober 2003 tentang Penugasan Guru Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 2: Rencana Pengembangan Sekolah

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetnsi Kepala Sekolah/Madrasah

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Guru Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Standar Penilaian Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2006 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

II. Maksud dan Tujuan

A. Maksud

Rencana Pengembangan Sekolah ini dimaksudkan sebagai acuan sekolah

dalam melaksanakan program sekolah

B. Tujuan

Mewujudkan Visi, Misi dan tujuan sekolah

III. Analisis SWOT

Agar dapat menyusun rencana pengembangan sekolah yang ideal, maka perlu

adanya analisa tentang kelebihan atau potensi sekolah, kelemahan atau kekurangan

yang dimiliki sekolah, kesempatan atau peluang untuk berkembang yang dimiliki

sekolah dan tantangan masa kini, masa depan baik tantangan lokal maupun

tantangan global yang dihadapi sekolah.

a. Strengh (kekuatan )

Kekuatan yang dimiliki sekolah berupa potensi fisik dan potensi non fisik.

Potensi fisik antara lain lokasi sekolah yang berada di tengah lingkungan

Page 3: Rencana Pengembangan Sekolah

pemukiman dilalui jalan desa beraspal berjarak 1 km dari pusat pemerintah

Kecamatan Karangpucung. Lokasi sekolah yang demikian memungkinkan

keamanan sekolah terjaga dengan baik, jarak yang dekat dengan kantor

UPT Dikdispora dengan akses jalan yang baik memungkinkan pembinaan

sekolah oleh Pengawas Sekolah maupun Kepala UPTD dapat berjalan

efektif. Potensi lain berupa akses jaringan listrik dan telepon yang

memungkinkan sekolah dapat dengan mudah mendapatkan informasi.

Potensi non fisik berupa SDM guru dan siswa, jumlah guru 9 orang terdiri

dari: 1 orang Kep Sek, 6 orang guru kelas, 1 orang guru agama dan 1 orang

guru penjaskes. Masa kerja guru rata-rata di atas 20 tahun, dengan

pengalaman mengajar guru yang demikian memungkinkan mereka dapat

melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan efektif, mereka siap

menghadapi dan melaksanakan inovasi pendidikan

Jumlah peserta didik 142 anak, jumlah ini termasuk kategori sedang, tidak

terlalu gemuk dan terlalu kurus, dengan jumlah peserta didik rata-rata 24

anak tiap kelas memungkinkan proses pembelajaran yang efektif.

Dukungan masyarakat khususnya wali murid sangat baik, walaupun tingkat

pendidikan mereka rata-rata tamatan SD, namun dukungan kepada sekolah

baik, hal ini disebabkan oleh peran komite sekolah yang sangat intens

menyadarkan anggotanya tentang perlunya dukungan wali murid kepada

sekolah. Kerjasama sekolah dengan komite sekolah sangat baik.

Dukungan tokoh masyarakat, tokoh pendidikan yang ada di lingkungan

sekolah sangat baik.

b. Weakness (kelemahan)

Kelemahan atau kekurangan yang dimiliki sekolah antara lain: 80 % ruang

belajar dalam kondisi rusak ringan, kantor guru sering kemasukan air bila

sungai Dermaji meluap, belum memiliki gedung perpustakaan, tidak

memiliki tempat bermain yang cukup,sosial ekonomi wali murid umumnya

rendah, banyak yang masih berstatus keluarga prasejahtera. Masyarakat

umumnya bermata pencaharian petani dan buruh tani dengan sosiokultur

Page 4: Rencana Pengembangan Sekolah

budaya jawa yang masih sangat kuat budaya kekeluargaan, kegotong-

royongan, kebersamaan, serta sikap nrima ing pandum.

Pendidikan guru: 2 orang S-1, 1 orang D-2 yang sedang menempuh

pendidikan S-1 6 orang D-2.

Dengan kualifikasi guru yang demikian, belum sesuai dengan tuntutan

kemajuan jaman dan memenuhi ketentuan Undang-undang.

c. Opportunity (kesempatan)

Sekolah memahami opportunity itu sebagai sebuah peluang untuk

mengembangkan kurikulum sekolah yang berdasarkan kondisi riil sekolah,

baik kondisi fisik maupun non fisik seperi SDM guru, peserta didik,

komite sekolah dan masyarakat pemangku kepentingan pendidikan

khususnya wali murid.

Rencana pengembangan sekolah disusun untuk mengatasi kelemahan demi

peningkatan kualitas pendidikan

d. Threat (ancaman)

Sekolah memahami threat bukan sebagai ancaman terhadap keselamatan

warga sekolah, akan tetapi diartikan sebagai suatu tantangan jaman, yaitu

suatu kondisi yang dihadapi oleh warga sekolah, khususnya peserta didik

yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi, karena memang sudah

terjadi dan akan terus terjadi, kita tidak bisa menghindar terhadap tantangan

itu, yang bisa kita lakukan adalah menyikapinya dengan penuh kearifan

agar tantangan itu bisa menjadi berkah bukan musibah bagi umat manusia.

Tantangan masa depan yang bisa diprediksi antara lain: 1) derasnya arus

informasi baik yang datang dari dalam negeri, maupun yang datang dari

luar negeri yang sering kali tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia,

sehingga dapat mengancam nilai-nilai budaya seperi: sopan-santun, tata

krama, hormat pada orangtua, guru, pemimpin, cinta budaya bangsa yang

Bhinneka Tunggal Ika, semangat hidup gotong-royong, hidup senasib-

sepenaggungan, suka bermusyawarah, semuanya bisa luntur yang sangat

berbahaya bagi jati diri bangsa Indonesia. 2) arus globalisasi yang

Page 5: Rencana Pengembangan Sekolah

menyebabkan dunia seperi tanpa batas ruang dan waktu, mobilitas manusia

sangat tinggi hal ini menuntut orang harus mampu berkomunikasi dengan

berbagai bangsa di belahan bumi yang lain.

Menghadapi berbagai tantangan tersebut, Rencana pengembangan sekolah

ini disusun untuk dapat menjawab tantangan jaman, baik tantangan yang

bersifat lokal, maupun tantangan global.

IV. Sasaran

Sasaran yang ingin dijadikan target pengembangan meliputi :

1. Peningkatan kualifikasi pendidikan guru

2. Rehabilitasi ruang kelas dan kantor guru

3. Membangun MCK murid

4. Renovasi gudang

5. Peningkatan sikap sopan santun, tata krama peserra didik

6. Pelestarian budaya dan kearifan l.okal

7. Membangun gedung perpustakaan

8. Membangun tempat ibadah

9. Pengadaan fasilitas pengembangan kesenian

10. Pengembangan tehnologi informasi untuk pembelajaran

11. Pengembangan jaringan internet untuk kepentingan pendidikan

12. Pengembangan muatan lokal dan kecakapan hidup

V. Strategi Pencapaian Tujuan

Secara lengkap strtegi pencapaian diuraikan dalam lampiran 1

VI. Anggaran

Anggaran yang diharapkan menunjang rencana pengembangan sekolah ini

bersumber dari:

1. Dana Alokasi Khusus ( DAK )

2. Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )

3. Sumbangan Orangtua murid ( SOT )

4. Sumbangan dari stakeholder

Page 6: Rencana Pengembangan Sekolah

VII. Pelaksanaan

Waktu yang diperlukan untuk mewujudkan rencana pengembasngan sekolah ini

antara 5 – 8 tahun, secara lengkap terlihat pada lampiran 2

VIII. Sistem Evaluasi dan Monitoring

Untuk mengefektipkan pelaksanaan program diperlukan sistem pengawasan,

monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait antara lain:

1. BPKP

2. Inspektorat kabupaten

3. Dinas Pendidikan Pemuda dan olah raga kabupaten

4. UPT Disdikpora kecamatan Karangpucung

5. Kepala Sekolah

6. Komite Sekolah

7. Wali murid

8. Lembaga Sosial Masyarakat

IX. Penutup

Keberhasilan rencana pengembangan sekolah ini ditentukan oleh berbagai faktor,

antara lain; komitmen stakeholder sekolah terhadap program, dana, sarana dan

prasarana penunjang, sumber daya manusia yang melaksanakannya.

Harapan kami rencana pengembangan sekolah ini benar-benar dijadikan acuan

dalam mengelola dan mengembangkan sekolah SD Negeri Karangpucung 05

kecamatan Karangpucung, sehingga walaupun pelan tetapi pasti 5-8 tahun ke

depan Visi Misi sekolah dapat terwujud.

Page 7: Rencana Pengembangan Sekolah

RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH

SD NEGERI KARANGPUCUNG 05 KECAMATAN KARANGPUCUNG

I. Pendahuluan

A. Latar belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah

membawa dampak yang sangat besar di bidang pendidikan, khususnya

dalam peningkatan sumber daya manusia. Upaya-upaya telah dilakukan

oleh pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga lain di bidang

pengembangan sumber daya manusia belum mampu mengimbangi

persyaratan kebutuhan atau tuntutan masyarakat lokal , maupun tuntutan

global.

Dengan berubahnya sistem pengambilan keputusan dari sistem sentralistik

ke desentralisasi membawa dampak meningkatnya perang sekolah dalam

pengambilan keputusan hal-hal strategis yang menyangkut peningkatan

mutu pendidikan. Sekolah harus mampu menyusun sebuah rencana

pengembangan sekolah yang berisi; latar belakang, tujuan, sasaran yang

akan dicapai dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

C. Dasar hukum

19. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antar Pusat dan Daerah.

20. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 21. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 22. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 23. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonomi. 24. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 25. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar 26. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

Page 8: Rencana Pengembangan Sekolah

27. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru 28. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 162/U/2003

tentang 1 Oktober 2003 tentang Penugasan Guru Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

29. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

30. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

31. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetnsi Kepala Sekolah/Madrasah

32. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Guru Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

33. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

34. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Standar Penilaian Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

35. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

36. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2006 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

II. Maksud dan Tujuan

A. Maksud

Rencana Pengembangan Sekolah ini dimaksudkan sebagai acuan sekolah

dalam melaksanakan program sekolah

B. Tujuan

Mewujudkan Visi, Misi dan tujuan sekolah

III. Analisis SWOT

Agar dapat menyusun rencana pengembangan sekolah yang ideal, maka perlu

adanya analisa tentang kelebihan atau potensi sekolah, kelemahan atau kekurangan

yang dimiliki sekolah, kesempatan atau peluang untuk berkembang yang dimiliki

sekolah dan tantangan masa kini, masa depan baik tantangan lokal maupun

tantangan global yang dihadapi sekolah.

Page 9: Rencana Pengembangan Sekolah

a. Strengh (kekuatan )

Kekuatan yang dimiliki sekolah berupa potensi fisik dan potensi non fisik.

Potensi fisik antara lain lokasi sekolah yang berada di tengah lingkungan

pemukiman dilalui jalan desa beraspal berjarak 1 km dari pusat pemerintah

Kecamatan Karangpucung. Lokasi sekolah yang demikian memungkinkan

keamanan sekolah terjaga dengan baik, jarak yang dekat dengan kantor

UPT Dikdispora dengan akses jalan yang baik memungkinkan pembinaan

sekolah oleh Pengawas Sekolah maupun Kepala UPTD dapat berjalan

efektif. Potensi lain berupa akses jaringan listrik dan telepon yang

memungkinkan sekolah dapat dengan mudah mendapatkan informasi.

Potensi non fisik berupa SDM guru dan siswa, jumlah guru 9 orang terdiri

dari: 1 orang Kep Sek, 6 orang guru kelas, 1 orang guru agama dan 1 orang

guru penjaskes. Masa kerja guru rata-rata di atas 20 tahun, dengan

pengalaman mengajar guru yang demikian memungkinkan mereka dapat

melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan efektif, mereka siap

menghadapi dan melaksanakan inovasi pendidikan

Jumlah peserta didik 142 anak, jumlah ini termasuk kategori sedang, tidak

terlalu gemuk dan terlalu kurus, dengan jumlah peserta didik rata-rata 24

anak tiap kelas memungkinkan proses pembelajaran yang efektif.

Dukungan masyarakat khususnya wali murid sangat baik, walaupun tingkat

pendidikan mereka rata-rata tamatan SD, namun dukungan kepada sekolah

baik, hal ini disebabkan oleh peran komite sekolah yang sangat intens

menyadarkan anggotanya tentang perlunya dukungan wali murid kepada

sekolah. Kerjasama sekolah dengan komite sekolah sangat baik.

Dukungan tokoh masyarakat, tokoh pendidikan yang ada di lingkungan

sekolah sangat baik.

b. Weakness (kelemahan)

Kelemahan atau kekurangan yang dimiliki sekolah antara lain: 80 % ruang

belajar dalam kondisi rusak ringan, kantor guru sering kemasukan air bila

sungai Dermaji meluap, belum memiliki gedung perpustakaan, tidak

Page 10: Rencana Pengembangan Sekolah

memiliki tempat bermain yang cukup,sosial ekonomi wali murid umumnya

rendah, banyak yang masih berstatus keluarga prasejahtera. Masyarakat

umumnya bermata pencaharian petani dan buruh tani dengan sosiokultur

budaya jawa yang masih sangat kuat budaya kekeluargaan, kegotong-

royongan, kebersamaan, serta sikap nrima ing pandum.

Pendidikan guru: 2 orang S-1, 1 orang D-2 yang sedang menempuh

pendidikan S-1 6 orang D-2.

Dengan kualifikasi guru yang demikian, belum sesuai dengan tuntutan

kemajuan jaman dan memenuhi ketentuan Undang-undang.

c. Opportunity (kesempatan)

Sekolah memahami opportunity itu sebagai sebuah peluang untuk

mengembangkan kurikulum sekolah yang berdasarkan kondisi riil sekolah,

baik kondisi fisik maupun non fisik seperi SDM guru, peserta didik,

komite sekolah dan masyarakat pemangku kepentingan pendidikan

khususnya wali murid.

Rencana pengembangan sekolah disusun untuk mengatasi kelemahan demi

peningkatan kualitas pendidikan

d. Threat (ancaman)

Sekolah memahami threat bukan sebagai ancaman terhadap keselamatan

warga sekolah, akan tetapi diartikan sebagai suatu tantangan jaman, yaitu

suatu kondisi yang dihadapi oleh warga sekolah, khususnya peserta didik

yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi, karena memang sudah

terjadi dan akan terus terjadi, kita tidak bisa menghindar terhadap tantangan

itu, yang bisa kita lakukan adalah menyikapinya dengan penuh kearifan

agar tantangan itu bisa menjadi berkah bukan musibah bagi umat manusia.

Tantangan masa depan yang bisa diprediksi antara lain: 1) derasnya arus

informasi baik yang datang dari dalam negeri, maupun yang datang dari

luar negeri yang sering kali tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia,

sehingga dapat mengancam nilai-nilai budaya seperi: sopan-santun, tata

krama, hormat pada orangtua, guru, pemimpin, cinta budaya bangsa yang

Page 11: Rencana Pengembangan Sekolah

Bhinneka Tunggal Ika, semangat hidup gotong-royong, hidup senasib-

sepenaggungan, suka bermusyawarah, semuanya bisa luntur yang sangat

berbahaya bagi jati diri bangsa Indonesia. 2) arus globalisasi yang

menyebabkan dunia seperi tanpa batas ruang dan waktu, mobilitas manusia

sangat tinggi hal ini menuntut orang harus mampu berkomunikasi dengan

berbagai bangsa di belahan bumi yang lain.

Menghadapi berbagai tantangan tersebut, Rencana pengembangan sekolah

ini disusun untuk dapat menjawab tantangan jaman, baik tantangan yang

bersifat lokal, maupun tantangan global.

IV. Sasaran

Sasaran yang ingin dijadikan target pengembangan meliputi :

1. Peningkatan kualifikasi pendidikan guru

2. Rehabilitasi ruang kelas dan kantor guru

3. Membangun MCK murid

4. Renovasi gudang

5. Peningkatan sikap sopan santun, tata krama peserra didik

6. Pelestarian budaya dan kearifan l.okal

7. Membangun gedung perpustakaan

8. Membangun tempat ibadah

9. Pengadaan fasilitas pengembangan kesenian

10. Pengembangan tehnologi informasi untuk pembelajaran

11. Pengembangan jaringan internet untuk kepentingan pendidikan

12. Pengembangan muatan lokal dan kecakapan hidup

V. Strategi pencapaian target

Secara lengkap strtegi pencapaian diuraikan dalam lampiran 1

VI. Anggaran

VII. Pelaksanaan

VIII. Sistem Evaluasi dan Monitoring

Page 12: Rencana Pengembangan Sekolah

B. Maksud dan Tujuan

C. Strategi Pencapaian Tujuan

D. Anggaran

Anggaran yang diharapkan menunjang rencana pengembangan sekolah ini

bersumber dari:

5. Dana Alokasi Khusus ( DAK )

6. Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )

7. Sumbangan Orangtua murid ( SOT )

8. Sumbangan dari stakeholder

E. Pelaksanaan

Waktu yang diperlukan untuk mewujudkan rencana pengembasngan sekolah ini

antara 5 – 8 tahun, secara lengkap terlihat pada lampiran 2

F. Sistem Evaluasi dan Monitoring

Untuk mengefektipkan pelaksanaan program diperlukan sistem pengawasan,

monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pihak=pihak terkait antara lain:

9. BPKP

10. Inspektorat kabupaten

11. Dinas Pendidikan Pemuda dan olah raga kabupaten

12. UPT Disdikpora kecamatan Karangpucung

13. Kepala Sekolah

14. Komite Sekolah

15. Wali murid

16. Lembaga Sosial Masyarakat

G. Penutup

Keberhasilan rencana pengembangan sekolah ini ditentukan oleh berbagai faktor,

antara lain; komitmen stakeholder sekolah terhadap program, dana, sarana dan

prasarana penunjang, sumber daya manusia yang melaksanakannya.

Harapan kami rencana pengembangan sekolah ini benar-benar dijadikan acuan

dalam mengelola dan mengembangkan sekolah SD Negeri Karangpucung 05

Page 13: Rencana Pengembangan Sekolah

kecamatan Karangpucung, sehingga walaupun pelan tetapi pasti 5-8 tahun ke

depan Visi Misi sekolah dapat terwujud.

LAPORAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH

SD NEGERI KARANGPUCUNG 05 KECAMATAN KARANGPUCUNG

TAHUN PELAJARAN2007/2008 s.d.2009/2010

H. Pendahuluan

I. Maksud dan tujuan

J. Pelaksanaan program

C. Hal-hal yang telah dilaksanakan dan hasilnya tertera pada lampiaran 1

D. Hal-hal yang belum dapat dilaksanakan serta kenbdalanya tertera pada

lsamnpiran 2

D. Latar belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah

membawa dampak yang sangat besar di bidang pendidikan, khususnya

dalam peningkatan sumber daya manusia. Upaya-upaya telah dilakukan

oleh pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga lain di bidang

pengembangan sumber daya manusia belum mampu mengimbangi

persyaratan kebutuhan atau tuntutan masyarakat lokal , maupun tuntutan

global.

Page 14: Rencana Pengembangan Sekolah

Dengan berubahnya sistem pengambilan keputusan dari sistem sentralistik

ke desentralisasi membawa dampak meningkatnya perang sekolah dalam

pengambilan keputusan hal-hal strategis yang menyangkut peningkatan

mutu pendidikan. Sekolah harus mampu menyusun sebuah rencana

pengembangan sekolah yang berisi; latar belakang, tujuan, sasaran yang

akan dicapai dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

E. Dasar hukum

37. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antar Pusat dan Daerah.

38. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 39. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 40. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 41. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonomi. 42. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 43. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar 44. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan 45. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru 46. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 162/U/2003

tentang 1 Oktober 2003 tentang Penugasan Guru Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

47. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

48. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

49. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetnsi Kepala Sekolah/Madrasah

50. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Guru Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

51. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2006 Tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

52. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Standar Penilaian Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

53. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Page 15: Rencana Pengembangan Sekolah

54. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2006 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

K. Maksud dan Tujuan

L.

E. Maksud

Laporan Pelaksanaan Pengembangan Sekolah ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran program pengembangan yang telah dapat

dilaksanakan dan program mana yang belum dapat dilaksanakan, masalah

apa yang menjadi kendala, sehingga segara dapat ditentukan program

tindak lanjutnya.

Tujuan

Sebagai bentuk bertanggung jawaban Kepala Sekolah selaku pengelola

program pengembangan sekolah

Untuk mendapatkan umpan balik terhadap pelaksanaan program

Sebagai bentuk evaluasi baik tidaknya pelaksanaan program dalam upaya

mewujudkan Visi, Misi sekolah.

M. Analisis SWOT

Agar dapat menyusun rencana pengembangan sekolah yang ideal, maka perlu

adanya analisa tentang kelebihan atau potensi sekolah, kelemahan atau kekurangan

yang dimiliki sekolah, kesempatan atau peluang untuk berkembang yang dimiliki

sekolah dan tantangan masa kini, masa depan baik tantangan lokal maupun

tantangan global yang dihadapi sekolah.

e. Strengh (kekuatan )

Kekuatan yang dimiliki sekolah berupa potensi fisik dan potensi non fisik.

Potensi fisik antara lain lokasi sekolah yang berada di tengah lingkungan

pemukiman dilalui jalan desa beraspal berjarak 1 km dari pusat pemerintah

Kecamatan Karangpucung. Lokasi sekolah yang demikian memungkinkan

Page 16: Rencana Pengembangan Sekolah

keamanan sekolah terjaga dengan baik, jarak yang dekat dengan kantor

UPT Dikdispora dengan akses jalan yang baik memungkinkan pembinaan

sekolah oleh Pengawas Sekolah maupun Kepala UPTD dapat berjalan

efektif. Potensi lain berupa akses jaringan listrik dan telepon yang

memungkinkan sekolah dapat dengan mudah mendapatkan informasi.

Potensi non fisik berupa SDM guru dan siswa, jumlah guru 9 orang terdiri

dari: 1 orang Kep Sek, 6 orang guru kelas, 1 orang guru agama dan 1 orang

guru penjaskes. Masa kerja guru rata-rata di atas 20 tahun, dengan

pengalaman mengajar guru yang demikian memungkinkan mereka dapat

melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan efektif, mereka siap

menghadapi dan melaksanakan inovasi pendidikan

Jumlah peserta didik 142 anak, jumlah ini termasuk kategori sedang, tidak

terlalu gemuk dan terlalu kurus, dengan jumlah peserta didik rata-rata 24

anak tiap kelas memungkinkan proses pembelajaran yang efektif.

Dukungan masyarakat khususnya wali murid sangat baik, walaupun tingkat

pendidikan mereka rata-rata tamatan SD, namun dukungan kepada sekolah

baik, hal ini disebabkan oleh peran komite sekolah yang sangat intens

menyadarkan anggotanya tentang perlunya dukungan wali murid kepada

sekolah. Kerjasama sekolah dengan komite sekolah sangat baik.

Dukungan tokoh masyarakat, tokoh pendidikan yang ada di lingkungan

sekolah sangat baik.

f. Weakness (kelemahan)

Kelemahan atau kekurangan yang dimiliki sekolah antara lain: 80 % ruang

belajar dalam kondisi rusak ringan, kantor guru sering kemasukan air bila

sungai Dermaji meluap, belum memiliki gedung perpustakaan, tidak

memiliki tempat bermain yang cukup,sosial ekonomi wali murid umumnya

rendah, banyak yang masih berstatus keluarga prasejahtera. Masyarakat

umumnya bermata pencaharian petani dan buruh tani dengan sosiokultur

budaya jawa yang masih sangat kuat budaya kekeluargaan, kegotong-

royongan, kebersamaan, serta sikap nrima ing pandum.

Page 17: Rencana Pengembangan Sekolah

Pendidikan guru: 2 orang S-1, 1 orang D-2 yang sedang menempuh

pendidikan S-1 6 orang D-2.

Dengan kualifikasi guru yang demikian, belum sesuai dengan tuntutan

kemajuan jaman dan memenuhi ketentuan Undang-undang.

g. Opportunity (kesempatan)

Sekolah memahami opportunity itu sebagai sebuah peluang untuk

mengembangkan kurikulum sekolah yang berdasarkan kondisi riil sekolah,

baik kondisi fisik maupun non fisik seperi SDM guru, peserta didik,

komite sekolah dan masyarakat pemangku kepentingan pendidikan

khususnya wali murid.

Rencana pengembangan sekolah disusun untuk mengatasi kelemahan demi

peningkatan kualitas pendidikan

h. Threat (ancaman)

Sekolah memahami threat bukan sebagai ancaman terhadap keselamatan

warga sekolah, akan tetapi diartikan sebagai suatu tantangan jaman, yaitu

suatu kondisi yang dihadapi oleh warga sekolah, khususnya peserta didik

yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi, karena memang sudah

terjadi dan akan terus terjadi, kita tidak bisa menghindar terhadap tantangan

itu, yang bisa kita lakukan adalah menyikapinya dengan penuh kearifan

agar tantangan itu bisa menjadi berkah bukan musibah bagi umat manusia.

Tantangan masa depan yang bisa diprediksi antara lain: 1) derasnya arus

informasi baik yang datang dari dalam negeri, maupun yang datang dari

luar negeri yang sering kali tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia,

sehingga dapat mengancam nilai-nilai budaya seperi: sopan-santun, tata

krama, hormat pada orangtua, guru, pemimpin, cinta budaya bangsa yang

Bhinneka Tunggal Ika, semangat hidup gotong-royong, hidup senasib-

sepenaggungan, suka bermusyawarah, semuanya bisa luntur yang sangat

berbahaya bagi jati diri bangsa Indonesia. 2) arus globalisasi yang

menyebabkan dunia seperi tanpa batas ruang dan waktu, mobilitas manusia

Page 18: Rencana Pengembangan Sekolah

sangat tinggi hal ini menuntut orang harus mampu berkomunikasi dengan

berbagai bangsa di belahan bumi yang lain.

Menghadapi berbagai tantangan tersebut, Rencana pengembangan sekolah

ini disusun untuk dapat menjawab tantangan jaman, baik tantangan yang

bersifat lokal, maupun tantangan global.

N. Sasaran

O. Strategi Pencapaian Tujuan

Secara lengkap strtegi pencapaian diuraikan dalam lampiran 1

P. Anggaran

Anggaran yang diharapkan menunjang rencana pengembangan sekolah ini

bersumber dari:

9. Dana Alokasi Khusus ( DAK )

10. Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )

11. Sumbangan Orangtua murid ( SOT )

12. Sumbangan dari stakeholder

Q. Pelaksanaan

Waktu yang diperlukan untuk mewujudkan rencana pengembasngan sekolah ini

antara 5 – 8 tahun, secara lengkap terlihat pada lampiran 2

R. Sistem Evaluasi dan Monitoring

Untuk mengefektipkan pelaksanaan program diperlukan sistem pengawasan,

monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pihak=pihak terkait antara lain:

17. BPKP

18. Inspektorat kabupaten

19. Dinas Pendidikan Pemuda dan olah raga kabupaten

20. UPT Disdikpora kecamatan Karangpucung

21. Kepala Sekolah

22. Komite Sekolah

23. Wali murid

Page 19: Rencana Pengembangan Sekolah

24. Lembaga Sosial Masyarakat

S. Penutup

Keberhasilan rencana pengembangan sekolah ini ditentukan oleh berbagai faktor,

antara lain; komitmen stakeholder sekolah terhadap program, dana, sarana dan

prasarana penunjang, sumber daya manusia yang melaksanakannya.

Harapan kami rencana pengembangan sekolah ini benar-benar dijadikan acuan

dalam mengelola dan mengembangkan sekolah SD Negeri Karangpucung 05

kecamatan Karangpucung, sehingga walaupun pelan tetapi pasti 5-8 tahun ke

depan Visi Misi sekolah dapat terwujud.