rencana kerja (renja) tahun 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · undang – undang no 18 tahun 2012...

41
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Upload: duongbao

Post on 28-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

RENCANA KERJA (RENJA)

TAHUN 2015

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Page 2: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja (RENJA) merupakan suatu gambaran dalam rangka melakukan

persiapan/rencana penyelenggaraan program kerja yang diselenggarakan pada Tahun

2015, dan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan Daerah

Provinsi Lampung Tahun 2015-2019.

Dalam Rencana Kerja (RENJA) ini telah disajikan beberapa program/kegiatan,

baik program/kegiatan lanjutan maupun program/kegiatan prioritas yang kesemuanya

menggambarkan visi dan misi dari pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi

Lampung yang merupakan bagian dari gambaran umum Rencana Strategis Provinsi.

Dengan adanya Rencana Kerja (RENJA) Badan Ketahanan Pangan Daerah

diharapkan dapat dijadikan pedoman dan petunjuk dalam penyusunan program kerja

tahunan yang terarah dan berkesinambungan, sehingga lebih berdayaguna dan

berhasilguna bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan peningkatan

pelayanan masyarakat, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari Kolusi, Korupsi

dan Nepotisme (KKN).

Demikian Rencana Kerja Tahunan (RENJA) Tahun 2015 ini dibuat dengan

harapan dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan dan kinerja aparatur dimasa

mendatang.

Bandar Lampung, 2014 KEPALA BADAN, Ir. Kusnardi, M. Agr, EC Pembina Utama Muda NIP. 19631123 198803 1 005

Page 3: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2 Landasan Hukum ........................................................................... 1 1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 3 1.4 Sistematika Penulisan ................................................................ 3 BAB II. HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2013............................................................................................... 4

2.1 Evaluasi Pelaksanaan.......... ........................................................ 4 2.2 Permasalahan dan Solusi........................................................... 12

2.3 Strategi Pemecahan Masalah/Hambatan............................ 15 BAB III. RENCANA STRATEGIS,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,....................... 18

3.1 Visi dan Misi.................................................................................... 18 3.2 Tujuan............................................................................................... 19 3.3 Strategi.............................................................................................. 20 3.4 Sasaran dan Indikator Sasaran.............................................. 21 3.5 Program dan Kegiatan ................................................................. 23 BAB IV. PENUTUP ...................................................................................................... 29 LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii

Page 4: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak azasi setiap manusia untuk hidup dan beraktifitas, dengan demikian pangan sangat mempengaruhi stabilitas Nasional, stabilitas nasional dapat terguncang jika ketersediaan pangan tidak terjamin. Secara umum Ketahanan Pangan dapat dikatakan terwujud apabila tersedianya pangan yan cukup dan merata untuk seluruh penduduk, kemudian setiap penduduk mempunyai akses fisik dan ekonomi terhadap pangan untuk memenuhi gizi guna menjalani kehidupan yang sehat dan produktif dari hari ke hari. Ketahanan Pangan pada tingkat rumah tangga merupakan landasan bagi Ketahanan Pangan masyarakat, yang selanjutnya menjadi pilar bagi ketahanan pangan daerah dan nasional. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka salah satu prioritas utama pembangunan ketahanan pangan adalah memberdayakan masyarakat, agar mampu menanggulangi masalah pangannya secara mandiri, serta mewujudkan ketahanan pangan rumah tangganya secara berkelanjutan. Salah satu upaya Pemerintah untuk mewujudkan Ketahanan Pangan dilaksanakan

melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan,

yang menyatakan bahwa penyediaan pangan diselenggarakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga yang terus berkembang dari waktu ke

waktu melalui : a) pengembangan sistem produksi pangan yang bertumpu pada

sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal; b) pengembangan efisiensi sistem usaha

pangan; c) pengembangan teknologi produksi pangan; d) pengembangan sarana dan

prasarana produksi pangan; dan e) mempertahankan dan mengembangkan lahan

produktif.

1.2 Landasan Hukum

Dalam penyusunan Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi LampungTahun

2015, peraturan perundangan yang digunakan sebagai landasan hukum adalah:

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat

I Lampung;

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

Page 5: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 2

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik;

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik;

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

8. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan

daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan

kinerja instansi pemerintah;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang

Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang

Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber

Daya Lokal;

14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

15. Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/0T.140/10/2009 tentang

Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis

Sumberdaya Lokal;

16. Peraturan Menteri Pertanian No.65/Permentan/0T.140/12/2010 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan

Kabupaten/Kota;

17. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Daerah Daerah Provinsi Lampung Nomor 12 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung;

18. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Pada

Pemerintah Provinsi Lampung;

19. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 2008 tentang pembentukan

Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung. Selanjutnya Pergub tersebut

diperbaharui melalui Peraturan Gubernur Lampung Nomor 25 tahun 2013

tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung;

20. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 46 Tahun 2009 tentang Gerakan

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal

di Provinsi Lampung;

Page 6: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 3

21. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 26 Tahun 2010 tentang Penyediaan dan

Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Provinsi Lampung;

22. Peraturan Gubernur nomor 33 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan

Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga

Teknis Daerah di Provinsi Lampung;

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung adalah

sebagai dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu)

tahun dengan berpedoman pada Renstra - SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program

dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta

kegiatan yang berasal dari masyarakat.

Tujuan disusunnya Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung adalah:

1. merumuskan rancangan program kegiatan dan pendanaan untuk 1 tahun

mendatang.

2. memberi arah dan petunjuk tentang tahapan - tahapan program dan kegiatan

selama 1 tahun.

1.4 Sistematika Penulisan

Dokumen Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampun tahun 2015

disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN memuat; latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan

serta sistematika penulisan.

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU memuat; evaluasi

pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD, analisis kinerja

pelayanan SKPD, isu - isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD, review

terhadap rancangan awal RKPD, penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat.

BAB III.TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN memuat; telaahan terhadap

kebijakan nasional, tujuan dan sasaran renja.

BAB IV. PENUTUP memuat; catatan penting yang mendapatkan perhatian, kaidah -

kaidah pelaksanaan, rencana tindak lanjut.

Page 7: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 4

BAB II HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2013

2.1 HASIL PELAKSANAAN Pembangunan Ketahanan Pangan melalui alokasi APBD TA. 2012 dilaksanakan

melalui 5 (lima ) Program yaitu: 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan; 2)

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3) Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur ; 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4)

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan; 5) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan.

Melalui dana APBN 2013, Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan

Masyarakat TA. 2013 terdiri dari 4 kegiatan utama yaitu :

1.) Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan; 2) Pengembangan

Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan; 3) Pengembangan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar; 4) Dukungan Manajemen

dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan.

Alokasi anggaran baik APBD maupun APBN TA. 2013 yang dilaksanakan oleh Badan

Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung sebagian besar merupakan dana Bantuan

Sosial (Bansos) dan selebihnya diperuntukan pada kegiatan pembinaan, monitoring,

evaluasi dan pendampingan. Dana bansos banyak diperoleh melalui APBN sedangkan

untuk pembinaan, pemantauan dan pendampingan diperoleh melalui APBD. Kegiatan

utama pada BKPD Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :

Page 8: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 5

a. Aspek Ketersediaan

Ketersediaan Pangan Strategis di Prov. Lampung Tahun 2013

(ARAM II Tahun 2013)

Produksi Ketersediaan Konsumsi/ Total Surplus/Minus

Komoditas (Ton) (Ton) Kapita Konsumsi Ketersediaan

(Kg/Kap/Thn) (Ton) (Ton)

Beras 1.885.446 1.823.227 90,40 864.242 958.984

Jagung 1.725.727 1.535.897 6,24 59.656 1.476.241

Kedelai 5.550 5.273 10,22 97.705 - 92.433

Kc.Tanah)* 13.775 13.086 0,91 8.700 4.386

Kc. Hijau)* 4.176 3.884 0,62 5.927 - 2.044

Ubikayu 9.633.560 8.188.526 34,20 326.959 7.861.567

Ubijalar)* 51.712 45.507 3,28 31.357 14.149

Buah-Buahan)^ 2.169.480 1.952.532 35,84 342.638 1.609.894

Sayuran)^ 186.100 167.490 59,82 571.891 - 404.401

Daging Sapi** 9.033 9.033 0,18 1.721 7.312

Daging ayam ras dan

buras** 40.981 40.981 3,05 29.159 11.822

Susu ** 360,17 360 36,68 350.668 - 350.308

Telur (ayam,itik)** 99.827 99.827 0,18 1.721 98.106

Ikan*** 588.712 500.405 0,95 9.082 491.323

Gula Pasir**** 864.483 864.483 7,52 71.893 792.591

Minyak goreng**** 48.750 48.750 10,11 96.654 - 47.904

Ketersediaan pangan per kapita mengindikasikan rata-rata individu memperoleh

bahan pangan. Total ketersediaan energi untuk dikonsumsi penduduk Provinsi

Lampung berdasarkan NBM tahun 2012 mencapai 2.808,29 Kalori/kapita/hari

(27,65% dari Angka Kecukupan Energi di tingkat ketersediaan sebesar 2.200 Kalori,

hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, Tahun 2004).

Page 9: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 6

Dari total ketersediaan energi tersebut, sumbangan terbesar berasal dari pangan nabati

yaitu sebesar 2.668,75 kalori/kapita/hari atau 95,03% dan sisanya sebesar 139,54

kal/kap/hari atau 4,97% yang berasal dari pangan hewani

Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak menurut Sumbernya :

Sumber Pangan Nabati Hewani Total %

Nabati % Hewani Standar WNPG

Energi (kal/kap/hari) 2.668,75 139,54 2.808,29 95,03 4,97 2.200

Protein (g/kap/hari) 52,89 17,85 70,74 74,77 25,23 57

Lemak (g/kap/hari) 22,02 6,88 28,90 76,19 23,81 48,88*

Perkembangan Ketersediaan Energi, Protein, dan Lemak

di Provinsi Lampung

Page 10: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 7

Ketersediaan pangan per kapita mengindikasikan rata-rata individu memperoleh

bahan pangan. Total ketersediaan energi untuk dikonsumsi penduduk Provinsi

Lampung berdasarkan NBM tahun 2012 mencapai 2.808,29 Kalori/kapita/hari

(27,65% dari Angka Kecukupan Energi di tingkat ketersediaan sebesar 2.200 Kalori,

hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, Tahun 2004).

Dari total ketersediaan energi tersebut, sumbangan terbesar berasal dari pangan nabati

yaitu sebesar 2.668,75 kalori/kapita/hari atau 95,03% dan sisanya sebesar 139,54

kal/kap/hari atau 4,97% yang berasal dari pangan hewani

Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak menurut Sumbernya

Sumber Pangan Nabati Hewani Total %

Nabati % Hewani

Standar WNPG

Energi (kal/kap/hari) 2.668,75 139,54 2.808,29 95,03 4,97 2.200

Protein (g/kap/hari) 52,89 17,85 70,74 74,77 25,23 57

Lemak (g/kap/hari) 22,02 6,88 28,90 76,19 23,81 48,88*

Total ketersediaan protein adalah sebesar 70,71 gram/kapita/hari atau lebih besar

24,11% dari angka yang dianjurkan (57 g/kapita/hari).

Sedangkan ketersediaan lemak sebesar 28,90 g/kapita/hari atau masih kurang 40,88%

terhadap angka yang dianjurkan yakni 48,88 g/kapita/hari (berdasarkan ketentuan

WHO Tahun 2000).

No Kelompok

Pangan Gram/

Kap/Hari

Kalori % % AKE*) Bobot Skor

Aktual Skor AKE

Skor Maks

Skor PPH

1 Padi-padian 567,11

2.022,04

72,00

91,91

0,50

36,00

45,96

25,00

25,00

Page 11: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 8

2 Umbi-umbian 41,23

86,46

3,08

3,93

0,50

1,54

1,97

2,50

1,97

3 Pangan Hewani 110,75

138,48

4,93

6,29

2,00

9,86

12,59

24,00

12,59

4 Minyak dan Lemak 11,49

103,70

3,69

4,71

0,50

1,85

2,36

5,00

2,36

5 Buah/Biji Berminyak -

-

-

-

0,50

-

-

1,00

-

6 Kacang-kacangan 5,53

20,64

0,74

0,94

2,00

1,47

1,88

10,00

1,88

7 Gula 113,48

413,08

14,71

18,78

0,50

7,35

9,39

2,50

2,50

8 Sayur dan Buah 49,17

23,87

0,85

1,09

5,00

4,25

5,43

30,00

5,43

9 Lain-lain -

-

-

-

-

-

-

-

-

Total 2.808,29

100,00 127,65 62,32 79,56 100,00 51,71

Berdasarkan persentase AKE bahwa situasi ketersediaan pangan secara kualitas (PPH)

dengan ketersediaan energi sebesar 2.808,29 kal/kap/hari

Atau lebih dari 27,65% dari AKG (2.200 kal/kapita/hari) memiliki skor PPH sebesar

51,71.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa ketersediaan pangan di Provinsi Lampung belum

beragam/berimbang karena total PPH belum mencapai skor 100 yang bermakna belum

ideal yang berakibat tidak seimbangnya ketersediaan kecukupan gizi yang

dipersyaratkan

Kelompok pangan yang terlalu melebihi skor maksimal akan memberikan kelebihan

kontribusi ideal pangan dalam komposisi gizi seimbang

Salah satu upaya untuk menstabilkan ketersediaan pangan adalah dengan

penyelenggaraan cadangan pangan daerah (Surat Menteri Pertanian Republik

Indonesia No. 89/PP 310/M/4/2008 tanggal 9 April 2006 dan Nomor :

113/PP.310/M/5/2008 tanggal 13 Mei 2008). Pengelolaan cadangan pangan

ini dilakukan bekerjasama dengan Perum Bulog Divre Lampung sebagai gudang

cadangan pangan daerah yang tersebar di dolog wilayah Kabupaten lampung

Tengah, Konsilog Lampung Selatan, Dolog Lampung Utara dan Gudang Bulog

Page 12: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 9

Divre Lampung di Bandar Lampung. Total cadangan pangan Pemprov Lampung

hingga tahun 2013 sebanyak 186.078 kg dengan perincian Tahun Anggaran

2013 sebanyak 20.500 kg, TA. 2012 sebanyak 71.333,33 kg, TA. 2011 sebanyak

46.511,63 kg dan TA. 2010 sebanyak 47.732,7 kg. Kekurangan penyediaan

cadangan pangan ini (13,922 ton( di rencanakan akan dipenuhi pada tahun

2014 dan diharapkan target pemenuhan cadangan pangan sebesar 200 ton

dapat tercapat sebelum tahun 2015

Aspek Distribusi

Salah satu subsistem dari ketahanan pangan yaitu subsistem distribusi pangan

merupakan suatu proses yang menyalurkan produk komoditas pangan dari produsen

hingga ke konsumen akhir secara tepat waktu dan jumlah yang cukup serta terjangkau

oleh daya beli masyarakat. Proses penyampaian produk komoditas pangan dari

tingkat produsen merupakan rantai distribusi yang dilakukan oleh pelaku-pelaku

distribusi pangan. Pelaku-pelaku distribusi pangan memegang peranan penting dalam

mendistribusikan komoditas pangan. Para pelaku komoditas pangan antara lain

pedagang perantara/pengumpul, pedagang grosir, distribusi, agen/sub agen.

Keberadaan para pelaku distribusi pangan seringkali menimbulkan spekulatif

(misalnya menimbun, memborong) yang berdampak terhadap gejolak harga pangan di

tingkat konsumen. Selain itu para pelaku distribusi pangan seringkali menimbulkan

spekulatif yang berdampak terhadap gejolak harga pangan di tingkat konsumen. Selain

itu para pelaku distribusi juga dapat mengambil marijin yang lebih besar dari marijin

yang diterima oleh produsen.

Aspek Konsumsi dan Keamanan Pangan :

Pemantapan Ketahanan Pangan dicirikan dengan setiap warga mengkonsumsi pangan

yang cukup dalam jumlah dan mutu, gizi, aman, beragam dan terjangkau. Untuk itu

pengembangan konsumsi pangan dilakukan dengan berbasis pada keanekaragaman

baik sumber bahan pangan maupun kelembagaan dan budaya lokal.

Identifikasi masalah pangan dan gizi merupakan proses penentuan jenis dan besar

masalah yang terjadi pada suatu wilayah tertentu. Berdasarkan data Susenas jenis dan

Page 13: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 10

besar masalah konsumsi pangan dapat diketahui dari 3 Aspek yaitu Aspek Kuantitas,

Kualitas maupun Keragaman (PPH).

Aspek kuantitas konsumsi pangan adalah jumlah pangan yang dikonsumsi biasanya

dalam satuan kkal/kap/hr atau gr/kap/hr, dapat dihitung berdasarkan kelompok

pangan atau komoditi pangan.

Aspek Kualitas konsumsi pangan adalah kandungan gizi ( energi, protein, lemak dan

gizi lainnya) dari pangan yang dikonsumsi, dibandingkan dengan Angka Kecukupan

Gizi (AKG) masing-masing, dalam hal ini AKG Energi adalah 2.000 kkal dan protein 52

gr/kap/hr.

Skor PPH digunakan untuk menghitung sejauh mana pangan 3B yang dikonsumsi telah

memenuhi keragaman yang dianjurkan.

Apabila keragaan konsumsi pangan berada di bawah anjuran, maka tingkat konsumsi

masyarakat perlu ditingkatkan melalui peningkatan pendapatan dan pengetahuan

pangan dan gizi, serta peningkatan yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Pada

Tabel 1.1 di bawah ini disajika ketegori tingkat kecukupan gizi (TKG) masyarakat.

Tabel 1.1. Kategori pencapaian tingkat kecukupan gizi (TKG) masyarakat

No. Persentase pencapaian

tingkat kecukupan gizi (TKG) Kategori

1 < 70 % Defisit Berat

2 80 % - 90 % Defisit Ringan

3 90 % - 119 % Normal

4 > 120 % Kelebihan Konsumsi Pangan

Agar usaha peningkatan perilaku masyarakat tentang penganekaragaman konsumsi

pangan dapat dilaksanakan secara lebih terarah, maka dipandang perlu melakukan

pemantauan kebiasaan makan sehingga dapat diperoleh suatu gambaran situasi

konsumsi pangan/pola konsumsi pangan masyarakat, serta upaya-upaya perubahan

Page 14: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 11

pola konsumsi pangan masyarakat menuju Beragam, Bergizi dan Berimbang sesuai

dengan konsumsi yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Pemantauan dalam rangka penyusunan analisis dan pemetaan pola konsumsi pangan

dapat dilakukan secara berkala maupun rutin disesuaikan dengan kondisi dan dana

yang tersedia dengan maksud untuk memantau pola konsumsi pangan masyarakat dari

waktu ke waktu. Data pola konsumsi pangan yang diperoleh dapat digunakan oleh

pemerintah daerah sebagai dasar untuk merancang tindakan intervensi yang

diperlukan berkaitan dengan pengembangan dan perbaikan pola konsumsi pangan

daerah setempat.

Tabel 1.2. Komposisi Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang

No Kelompok Pangan Gram Energi % AKG Skor PPH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Padi-padian

Umbi-umbian

Pangan Hewani

Minyak dan Lemak

Buah/biji berminyak

Kacang-kacangan

Gula

Sayur dan Buah

Lain-lain

275

100

150

20

10

35

30

250

-

1.000

120

240

200

60

100

100

100

60

50.0

6.0

12.0

10.0

3.0

5.0

5.0

6.0

3.0

25.0

2.5

24.0

5.0

1.0

10.0

2.5

30.0

0.0

TOTAL 2.000 100 100

Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka telah disusun pedoman umum identifikasi

dan pemetaan pola konsumsi pangan masyarakat yang dapat digunakan sebagai

analisis dan Pemetaan Pola Konsumsi Pangan bagi institusi dan petugas yang

menangani konsumsi baik di tingkat pusat maupun daerah untuk memantau

perkembangan pola konsumsi pangan masing-masing daerah.

Page 15: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 12

Agar produk pertanian dapat kompetitif dan menjadi primadona dunia diperlukan

dukungan aspek keamanan pangan. Pemerintah Provinsi Lampung melalui Peraturan

Gubernur Lampung Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi d

an Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan

Produk Hasil Pertanian pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung yang

mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan

administrasi di bidang sertifikasi mutu dan keamanan pangan produk hasil pertanian

secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi,

keamanan dan kepastian. Sertifikasi diberikan kepada pelaku usaha yang telah

memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, telah di lakukan inspeksi lapangan

oleh inspector, memenuhi uji laboratorium residu pestisida (dibawah ambang batas)

dan telah melalui proses pengambilan keputusan pada sidang komisi teknis. Sertifikast

berlaku 3 (tiga) tahun dan akan diperpanjang apabila ada permohonan perpanjangan

dan lulus survelen. Sejak terbentuk nya Unit Pelaksana Teknis Balai Sertifikasi Mutu

dan Keamanan Pangan Segar sudah melaksanakan sertifikasi 27 pelaku usaha. Pada

tahun 2013 Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung melalui UPT Balai

Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian Lampung telah

menerbitkan 100 sertifikasi Prima 3 kepada 100 pelaku usaha di 4 kabupaten

(Lampung Barat, Lampung Tengah, Lampung Selatan dan Tanggamus

2.2 Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Dalam upaya melanjutkan pelaksanaan Program Pembangunan Ketahanan Pangan di

Provinsi Lampung yang mengarah pada kemandirian pangan, masih banyak

permasalahan yang dihadapi baik dalam aspek : ketersediaan pangan, kerawanan

pangan, distribusi pangan, peyediaan cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi

pangan, penanganan cadangan pangan, kelembagaan ketahanan pangan, maupun

manajemen ketahanan pangan.

Page 16: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 13

Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

1. Provinsi Lampung (Aram II BPS 2013) mengalami Surplus pada beberapa

komoditas pangan strategis khususnya beras mencapai : 958,984 Ton, tetapi

Kerawanan pangan dan kasus gizi buruk masih terjadi karena distribusi pangan

yang tidak merata, sarana/ prasarana kurang memadai, serta terjadinya bencana

alam.

2. Pemantauan situasi ketersediaan dan cadangan pangan masyarakat belum

dilakukan secara periodik dan berkelanjutan oleh kab/kota.

3. Kabupaten/Kota belum mampu menyediakan cadangan pangan daerah.

4. Kabupaten/kota belum seluruhnya memanfaatkan cadangan pangan pemerintah

pusat yang dialokasikan di kab/kota untuk intervensi kenaikan harga beras dan

penanganan daerah bencana (transien).

5. Pembinaan dan pemberdayaan kemandirian pangan pada desa rawan pangan

dan kelompok rawan pangan dihadapkan pada kendala sarana dan infrastruktur

serta kemampuan tenaga pendamping dan penyuluh lapangan;

6. Meskipun komitmen penyediaan cadangan pangan pemerintah telah disepakati

oleh provinsi dan kabupaten/kota, namun belum semua kab/kota yang telah

melaksanakan komitmen sehingga pengelolaan kelembagaan cadangan pangan

pemerintah Provinsi Lampung dan masyarakat belum berkembang dengan

optimal.

7. Dalam pelaksanaan Desa Mandiri Pangan 10 Kab/Kota tidak secara periodik

menyampaikan laporan pelaksanaan program secara rutin dan laporan evaluasi

pertahap perdesaan sehingga menyulitkan dalam pelaksaaan pembinaan,

monitoring dan evaluasi kegiatan.

Aspek Distribusi

1. Ketidakstabilan harga dan rendahnya efisiensi sistem pemasaran hasil-hasil

pangan merupakan kondisi yang kurang kondusif bagi produsen dan konsumen

pangan khusunya pada saat panen raya, pada musim paceklik dan hari-hari besar

disebabkan a). Lemahnya disiplin dan penegakan peraturan untuk menjamin

sistem pemasaran yang adil dan bertanggungjawab, b). Terbatasnya fasilitas

Page 17: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 14

perangkat keras dan lunak untuk mendukung transparansi informasi pangan dan

c). Terbatasnya kemampuan teknis petugas dan pelaku pemasaran

2. Kurangngya koordinasi/kerjasama kelembagaan pemerintah dan kelembagaan

masyarakat dalam mendorong stabilitas harga dan distribusi pangan di sentra

produksi pangan. Pembinaan distribusi dan harga pangan oleh Badan Ketahanan

Pangan Daerah Provinsi Lampung, melalui pelaksanaan monitoring dan

pemantauan harga pangan strategis belum berjalan secara maksimal dan

berkelanjutan; penyediaan hasil analisis, peta distribusi pangan strategis serta

hasil kajian distribusi dan harga pangan yang akurat masih terbatas dan belum

tersedia secara periodik.

Aspek Konsumsi

1. Keterbatasan dalam memberikan dukungan program bagi dunia usaha dan

asosiasi yang mengembangkan aneka produk olahan pangan lokal;

2. Kurangnya fasilitasi pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan

aksesibilitas pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman;

3. Masih terbatasnya dukungan sosialisasi, promosi dalam penganekaragaman

konsumsi pangan melalui berbagai media;

4. Masih sedikit informasi menu/kuliner berbasis pangan lokal.

Aspek Mutu dan Keamanan Pangan

1. Masyarakat sebagian besar baik konsumen maupun pelaku usaha belum

menyadari pentingnya mutu dan keamanan pangan;

2. Belum dipahaminya dan belum diterapkannya cara-cara budidaya dan produksi

pertanian yang baik dan benar;

3. Minimnya sumberdaya manusia dan tenaga teknis dalam mendukung

pembangunan ketahanan pangan bidang mutu dan keamanan pangan;

4. Belum tersediaanya Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan

(pupuk, pestisida dan cemaran kimia;)

5. Kurangnya anggaran uji laboratorium untuk residu pestisida.

Aspek Kelembagaan dan Manajemen Ketahanan Pangan

1. Belum tersusunya Standar Pelayanan Minimal bidang ketahanan pangan provinsi

dan kabupaten/kota;

Page 18: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 15

2. Bentuk lembaga/unit kerja ketahanan pangan yang dibentuk di

kabupaten/kabupaten belum seragam sehingga manajemen kelembangaan

ketahanan pangan menjadi tidak optimal;

2.3 Strategi Pemecahan Masalah/Hambatan

Potensi dan tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan di Provinsi Lampung

secara umum masih cukup tersedia. Masih tersedia potensi sumberdaya alam yang

belum dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan kapasitas sumberdaya manusia dan

teknologi memiliki potensi untuk ditingkatkan dalam upaya mendukung ketersediaan

dan distribusi pangan serta perbaikan konsumsi pangan. Penguatan kelembagaan

ketahanan pangan pemerintah dan masyarakat berpeluang besar untuk mendorong

pencapaian sasaran program ketahanan pangan di Provinsi lampung. Dalam upaya

tindak lanjut pemecahan masalah/hambatan yang dihadapi dalam pembangunan

ketahanan pangan di Provinsi Lampung dilakukan beberapa hal yaitu :

1. Peningkatan peran pelaku usaha dalam perdagangan dan jasa pemasaran serta

pemerintah pusat maupun daerah dalam memfasiltasi prasarana umum

distribusi, serta pengaturan agar proses distribusi pangan terselenggara secara

teratur, adil dan bertanggung jawab. Begitu juga peran masyarakat baik bersifat

individu berskala kecil, usaha kelompok/koperasi hingga perusahanan besar

dalam pengembangan usaha distribusi di bidang jasa, pemasaran, pengakutan,

pengolahan dan penyimpanan perlu terus ditingkatkan;

2. Koordinasi dalam perumusan kebijakan distribusi pangan, penyempurnaan

program dan kegiatan dalam pengembangan sistem distribusi melalui

peningkatan pemantauan dan analisis harga pangan serta pengembangan

kelembagaan distribusi pangan masayarakat serta peningkatan akses pangan.

3. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan konsumsi dan

keamanan pangan melalui peningkatan pemantauan dan analisis pola konsumsi

pangan serta pengembangan kelembagaan pedesaan dalam diversifikasi

konsumsi pangan;

4. Peningkatan sosialisasi dan promosi dalam penganekaragaman konsumsi

pangan melalui berbagai media;

Page 19: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 16

5. Peningkatan pengetahuan pelaku usaha, kelompok wanita/tani sehingga

meningkatnya pengetahuan dalam pengembangan diversifikasi konsumsi

pangan.

6. Peningkatan koordinasi lintas sektor dan subsektor terkait dengan keamanan

pangan;

7. Perlu dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka penanganan mutu

dan keamanan pangan baik dari segi aturan maupun sarana pendukung seperti

laboratori.

8. Kabupaten/kota harus melakukan analisis ketersediaan pangan meliputi :

analisis pola panen bulanan, analisa prognosa ketersediaan pangan menjelang

HBKN, analisis Ketersediaan pangan berdasarkan pola pangan harapan,

identifikasi potensi sumber daya pangan lokal, analisa cadangan pangan. Belum

semua kab/kota melakukan analisis ini; Hasil analisa ini sebagai bahan dasar

penentu kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan.

9. Kab/kota harus memanfaatkan cadangan pangan pemerintah pusat di daerah

masing-masing untuk intervesi bencana alam dan kenaikan harga beras.

10. Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan dan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang standar pelayanan

minimal bidang ketahanan pangan provinsi dan kab/kota, bahwa penyediaan

pangan merupakan kewajiban pemerintah dan masyarakat selain itu dengan

kondisi Provinsi Lampung yang rawan terhadap bencana, dihimbau agar

kab/kota dapat mengalokasikan cadangan pangan milik daerah (pemerintah

daerah); provinsi (200 ton) dan kab/kota (masing-masing 100 ton), melalui DAK

Bidang pertanian maupun sumber dana yang sah lainnya.

11. Perlunya dilakukan sosialisasi Standar Pelayanan Minimal bidang Ketahaan

Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota sehingga dalam pelaksanaan

program/kegiatan pembangunan ketahanan pangan dapat lebih terarah dan

tepat sasaran.

Page 20: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 17

BAB III

RENCANA STRATEGIS

3.1 VISI DAN MISI

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 2007 dan telah ditetapkannya

Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor : 10 tahun 2007 tanggal 12 Desember

2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi

Lampung, Badan Ketahanan Pangan Daerah merupakan salah satu Lembaga Teknis

Daerah. Yang bertujuan mewujudkan Ketahanan Pangan. Dengan berakhirnya tahapan

Rencana Strategis 2010 -2014 maka Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah perlu

dirumuskan kembali mengacu Renstra Provinsi Lampung dan Badan Ketahanan

Pangan Kementerian Pertanian.

Visi

Visi pembangunan Provinsi Lampung ini merupakan kondisi akhir daerah dan wilayah

Lampung yang dikehendaki oleh seluruh komponen pemangku kepentingan

(stakeholders) di Provinsi Lampung dalam periode 2015—2019.

Hal-hal penting memasuki tahapan III dari RPJPD Provinsi Lampung, adalah:

1. Mengembangkan kemajuan daerah dan meningkatkan pemerataan kualitas dan

kesejahteraan antar wilayah;

2. Dinamika ekonomi yang atraktif dimantapkan dengan memperluas jangkauan

jaringan kerja kegiatan ekonomi dalam skala Nasional dan Internasional.

3. Pengembangan, Pemanfaatan dan penerapan Iptek serta Penguatan Inovasi pada

upaya optimalisasi pendayagunaan potensi sumber daya dan infrastruktur.

Oleh karenanya penting sekali menjadikan visi pembangunan Provinsi Lampung

menjadi visi bersama (shared vision). Dengan mendasarkan modal dasar Provinsi

Lampung, tantangan yang dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan, dan mengacu pada

visi pembangunan jangka panjang Indonesia Tahun 2005-2025 dan visi pembangunan

jangka panjang Provinsi Lampung Tahun 2005-2025, maka visi Badan Ketahanan

Pangan Daerah Provinsi Lampung sama dengan visi Provinsi Lampung Tahun 2015—

2019 yaitu:

“ Lampung Maju dan Sejahtera 2019”

Page 21: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 18

Visi tersebut dimaksudkan untuk menjadikan Provinsi Lampung merupakan daerah

yang maju dan berdaya saing. Menjadi wilayah maju mempunyai pengertian Provinsi

Lampung menjadi daerah dengan kinerja ekonomi tinggi dimana untuk menjadi daerah

yang maju harus di dukung dengan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber

daya yang tinggi akan didapatkan bila status kesehatan masyarakat Provinsi Lampung

juga tinggi. Menjadi wilayah sejahtera mempunyai pengertian bahwa masyarakat

Provinsi Lampung yang sejahtera dalam arti sejahtera secara ekonomi, makmur dengan

pembagian yang lebih adil dan merata, jumlah penduduk terkendali, derajat kesehatan

tinggi, angka harapan hidup tinggi, kualitas pelayanan sosial lebih baik. Masyarakat

sejahtera juga harus terjamin hak-haknya dan memiliki kesempatan yang sama untuk

meningkatkan hidup, memperoleh pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan pelayanan

sosial serta kebutuhan dasar yang layak.

Misi

Pada periode Renstra 2015 – 2019 tidak ada lagi misi SKPD namun mengikuti Misi

Gubernur. Untuk mewujudkan Visi Gubernur Lampung maka telah dirumuskan

menjadi 5 (lima) misi yaitu:

1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah

2. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, IPTEK dan inovasi, budaya

masyarakat dan Toleransi kehidupan beragama

4. Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan

5. Menegakkan supremasi hukum, mengembangkan demokrasi berbasis kearifan

lokal, dan memantapkan kepemerintahan yang baik dan antisipatif

Sektor Ketahanan Pangan masuk dalam Misi Pertama dalam RPJMD (Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2015-2019 Provinsi Lampung yaitu :

“Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat Kemandirian Daerah”.

Misi ini adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro growth)

melalui pengembangan potensi dan keunggulan yang dimiliki Provinsi Lampung

dengan memperkuat investasi (pro investment) diberbagai sektor dan ekonomi yang

berbasis kerakyatan dan kemitraan. Pertumbuhan ekonomi yang kuat ditandai juga

oleh upaya pemerataan dengan trickle down effect yang tinggi.

Upaya memperkuat ekonomi Lampung dengan mengembangkan potensi dan

keunggulan yang dimiliki dengan orientasi ekonomi nasional dan global. Ekonomi

berbasis agro terus dimantapkan dan diperkuat, kemudian ditransformasikan ke

ekonomi berbasis industri, perdagangan, dan jasa berbasis teknologi. Investasi baru

(dalam dan luar negeri) harus dipacu untuk memperluas kesempatan kerja.

Pembangunan ekonomi dan pemerataannya harus diorientasikan untuk mengurangi

pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menurunkan jumlah

Page 22: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 19

penduduk miskin. Pembangunan ekonomi tidak mengeksploitisasi sumber daya alam

dan tidak merusak lingkungan.

Perkuatan ekonomi merupakan penciptaan daya saing berkelanjutan atau sustainable

competitive advantage sebagai hasil dari pengelolaan sumber daya didukung

kompetensi yang tinggi (core competence). Produktivitas barang dan jasa yang

dihasilkan dengan kualitas tinggi dan berdaya saing sehingga meningkatkan nilai

tambah produk dan kemandirian daerah. Penguatan kemandirian daerah diindikasikan

oleh kapasitas fiskal yang tinggi terutama dicirikan oleh pendapatan asli daerah (PAD)

yang tinggi.

Dampak akhir dari pembangunan ekonomi Lampung adalah kesejahteraan sosial yang

berkeadilan. Kesejahteran dicapai melalui pemberdayaan dan partisipasi masyarakat,

pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Urusan pemerintahan yang terkait dengan Misi 1 antara lain Urusan Pertanian, Urusan

Kelautan dan Perikanan, Urusan Kehutanan, Urusan Perindustrian, Urusan

Perdagangan, Urusan Pangan, Urusan Koperasi dan UMKM, Urusan Penanaman Modal

dan Perijinan, Urusan Pariwisata, serta Urusan Pendapatan.

3.2. Tujuan

Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau

dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah sebagai berikut :

Tujuan :

Mewujudkan pemantapan ketahanan pangan masyarakat sampai tingkat perseorangan

secara berkelanjutan melalui penganekaragaman pangan, penguatan ketersediaan,

distribusi pangan, dan kualitas konsumsi pangan yang bermutu dan aman berbasis

sumberdaya lokal.

Indikator Tujuan :

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

2. Jumlah Konsumsi energi (kkal/kap/hr)

3. Jumlah Konsumsi Protein (gram/kap/hr)

4. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

5. Persentase Jumlah Penduduk Rawan Pangan %)

6. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat produsen (Rp.)

7. Koefisien Variasi Pangan (beras) di tingkat konsumen (%)

8. Persentase Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi

9. Persentase Tingkat Keamanan Pangan Segar yang diuji

Page 23: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 20

3.3 STRATEGI

Ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasional, minimal

dalam tiga hal. Pertama, akses terhadap pangan dan gizi yang cukup merupakan hak

yang paling azasi bagi manusia. Kedua, pangan memiliki peranan yang penting dalam

pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Ketiga, ketahanan pangan

merupakan salah satu pilar utama untuk menopang ketahanan pangan ekonomi dan

ketahanan nasional yang berkelanjutan. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan

ketersediaan pangan yang cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi dan beragam

dengan harga yang terjangkau.

Mewujudkan ketahanan pangan bukanlah pekerjaan yang mudah, untuk itu diperlukan

kebijakan yang integratif, holistik karena berbagai hal. Peningkatan jumlah penduduk

dan kesejahteraan masyarakat Indonesia telah mendorong peningkatan kebutuhan

pangan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Sejalan dengan itu, komposisi

menu makanan rumah tangga juga berubah secara bertahap kearah peningkatan mutu

konsumsi.

Dalam mewujudkan ketahanan pangan di Provinsi Lampung, sangat dipengaruhi oleh

(1) ketersediaan pangan pokok, menyangkut kebijakan lintas sektor dari hulu sampai

hilir seperti kepemilikan lahan yang sempit, akses permodalan petani, distribusi pupuk,

kepastian harga jual petani, penanganan pasca panen; (2) lambatnya

penganekaragaman pangan menuju pola makan bergizi, seimbang dan aman,

rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menyebabkan konsumsi karbohidrat

masih didominasi beras, walaupun sumber lain cukup tersedia secara lokal; (3)

masalah keamanan pangan, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap keamanan

pangan; (4) kerawanan pangan dan gizi, yang sangat berkaitan erat dengan

kemiskinan.

Page 24: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 21

3.4 Sasaran dan indikator sasaran

Sasaran program pembangunan ketahanan pangan pada Badan Ketahanan

Pangan Daerah Provinsi Lampung pada tahun 2015-2019 adalah :

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai

atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk memenuhi kecukupan energi per-kapita, dengan indikator kinerja sebagai

berikut :

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

2. Jumlah Konsumsi energi

3. Jumlah Konsumsi Protein

4. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

5. Persentase Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Pangan

6. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat produsen

7. Koefisien Variasi Pangan (beras) di tingkat konsumen

8. Persentase Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi

9. Persentase Tingkat Keamanan Pangan Segar yang diuji.

Indikator Kinerja dari sasaran strategis diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 25: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 22

Tabel 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Indikator Tujuan dan Sasaran

Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung mempunyai matrik

rencana kinerja tahunan sesuai dengan sasaran Rencana Strategis Badan

Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, berikut adalah sasaran strategis

Target Tahun 2015 Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung:

Visi : Lampung Maju dan Sejahtera 2019

Misi : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat Kemandirian Pangan

Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target 2019

Mewujudkan pemantapan ketahanan pangan masyarakat sampai tingkat perseorangan secara berkelanjutan melalui penganeka- ragaman pangan, penguatan ketersediaan, distribusi pangan dan kualitas konsumsi pangan yang bermutu dan aman berbasis sumberdaya lokal

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

2. Jumlah Konsumsi energi

3. Jumlah Konsumsi Protein

4. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

5. Persentase Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Pangan

6. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat produsen

7. Koefisien Variasi Pangan (beras) di tingkat konsumen

8. Persentase Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi

9. Persentase Tingkat Keamanan Pangan Segar yang di Uji

Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk memenuhi kecukupan energi per kapita

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

2. Jumlah Konsumsi energi

3. Jumlsh Konsumsi Protein

4. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

5. Persentase Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Pangan

6. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat produsen

7. Koefisien Variasi Pangan (beras) di tingkat konsumen

8. Persentase Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi

9. Persentase Tingkat Keamanan Pangan Segar yang diuji

87,7

2.064

57,00

88,7

1

≥ HPP CV<10% 10

80% (dibawah ambang batas)

Page 26: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 23

Tabel Sasaran Kinerja Tahun 2015

3.5 Program dan Kegiatan Program

Secara umum rencana pembangunan ketahanan pangan tahun 2015 mempunyai satu

program utama yaitu Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan

Masyarakat.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target 2015

Mewujudkan pemantapan ketahanan pangan masyarakat sampai tingkat perseorangan secara berkelanjutan melalui penganeka- ragaman pangan, penguatan ketersediaan, distribusi pangan dan kualitas konsumsi pangan yang bermutu dan aman berbasis sumberdaya lokal

Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk memenuhi kecukupan energi per kapita

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

2. Jumlah Konsumsi energi

3. Jumlsh Konsumsi Protein

4. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

5. Persentase Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Pangan

6. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat produsen

7. Koefisien Variasi Pangan (beras) di tingkat konsumen

8. Persentase Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi

9. Persentase Tingkat Keamanan Pangan Segar yang diuji

84,1

2.004

56,1

87,52 1 ≥ HPP CV< 10% 10

80% (dibawah ambang batas)

Page 27: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 24

Kegiatan

Dalam mendukung pencapain sasaran program BKPD Provinsi Lampung TA. 2015

didukung oleh kegiatan-kegiatan antara lain :

NO.

PROGRAM/KEGIATAN

1. PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sbr Daya Air dan Listrik

2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

3. Penyediaan ATK

4. Penyediaan Barang Cetakan & Penggandaan

5. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

6. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan

9. Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke luar daerah

10. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam daerah

11. Pengembangan Pengelolaan keuangan SKPD

12. Penatausahaan Aset Daerah

2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA & PRASARANA APARATUR

1. Pengadaan kendaraan dinas/operasional

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala peralatan gedung kantor

3. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

3. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR

1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

2. Peningkatan SDM dan Budaya Kerja BKPD Prov. Lampung

4. PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN

KEUANGAN

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja & Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan RKA SKPD

Page 28: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 25

5. PENINGKATAN DIVERSIFIKASI & KETAHANAN PANGAN

1. Bimtek mutu dan Keamanan Pangan

2. Pemantauan, Pengawasan dan Pengendalian mutu keaamanan pangan segar

3. Peningkatan, penerapan standar BMR (Batas Maksimum Residu)

4. Pengembangan Desa Mandiri Pangan

5. Analisa dan Pemantauan SKPG dan PDRP

6. Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah

7. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

8. Analisa dan penyusunan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan

9. Pemberdayaan Gapoktan dalam rangka stabilisasi harga pangan

10. Alur Distribusi Pangan

11. Kegiatan Akses Pangan

12. Operasional pengawasan mutu dan keamanan pangan OKKPD

13. Survelen dan pangawasan produk hasil pertanian yang sudah

sertifikasi/registrasi/produk yang beredar

14. Penyempurnaan Dokumen Sistem Mutu mengacu pada ISO/IEC/17065

15. Sertifikasi, registrasi produk labelisasi prima 3 mendukung terminal agribisnis

16. Audit Internal

17. Promosi produk unggulan lumbung yang sudah sertifikasi/registrasi

18. Bimtek penerapan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian di lokasi sentra

19. Gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

20. Lomba cipta menu tingkat Provinsi dan Nasional

21. Promosi Pangan segar dan Olahan

22. Hari Pangan Sedunia Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

23. Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan

24. Pengembangan jejaring keamanan pangan dan promosi keamanan pangan segar

25. Pengembangan usaha pangan lokal

26. Pemantauan dan Pengendalian Mobilitas Pangan

27. Pembinaan Manajemen Kelembagaan

28. Kajian Pengembangan Pangan Segar yang Bermutu dan Bersertifikat

Page 29: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 26

Dana APBD Provinsi Lampung Tahun 2015

Pelaksanaan Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2015

terdiri dari 47 (empat puluh tujuh ) kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik , dengan biaya Rp.

130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja

100%.

2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan dengan biaya Rp. 166.200.000,- (seratus

enam puluh enam juta dua ratus ribu rupiah) dengan rencana tingkat kinerja

100%.

3. Penyediaan ATK dengan biaya Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan

rencana tingkat kinerja 100%.

4. Penyediaan Barang Cetakan & Penggandaan dengan biaya Rp. 21.843.000,- (dua

puluh satu delapan ratus empat puluh tiga rupiah ) dengan rencana tingkat kinerja

100%.

5. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor dengan

biaya Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan rencana tingkat

kinerja 100%.

6. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Rp. 160.000.000,- (seratus enam

puluh juta) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

7. Penyediaan peralatan rumah tangga Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta) dengan

rencana tingkat kinerja 100%.

8. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Rp. 15.000.000

(lima belas juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

9. Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke luar daerah dengan biaya Rp.

150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja

100%.

10. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam daerah dengan biaya Rp.

150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah)dengan rencana tingkat kinerja

100%.

11. Pengembangan Pengelolaan keuangan SKPD dengan biaya Rp. 65.848.000,- (enam

puluh lima juta delapan ratus empat puluh delapan ribu rupiah) dengan rencana

tingkat kinerja 100%.

12. Penatausahaan Aset Daerah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan rencana

tingkat kinerja 100%.

13. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional dengan biaya Rp.

150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja

100%.

14. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor dengan biaya Rp.

23.000.000 (dua puluh tiga juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

Page 30: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 27

15. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta

rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

16. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Rp. 96.128.000 dengan

rencana tingkat kinerja 100%.

17. Peningkatan SDM dan Budidaya Kerja BKPD Rp. 58.500.000,- dengan rencana

tingkat kinerja 100%.

18. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD dengan

biaya Rp. 110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah) dengan rencana tingkat

kinerja 100%.

19. Penyusunan Renja dan RKA Rp. 100.000.000,- dengan rencana tingkat kinerja

100%.

20. Bimtek mutu dan Keamanan Pangan dengan biaya Rp. 75.312.000,- (tujuh puluh

lima juta tiga ratus dua belas rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

21. Pemantauan, pengawasan dan pengendalian mutu keamanan pangan segar dengan

biaya Rp. 180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) dengan rencana

tingkat kinerja 100%.

22. Peningkatan, penerapan standar BMR (Batas Maksimum Residu) dengan biaya Rp.

90.000.000,- dengan rencana tingkat kinerja 100%.

23. Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan biaya Rp. 150.000.000,- (seratus lima

puluh ribu rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

24. Analisa dan Pemantauan SKPG dan PDRP dengan biaya Rp. 100.000.000 (seratus

juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

25. Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah dengan biaya Rp.

211.955.000,- dengan rencana tingkat kinerja 100%.

26. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat dengan biaya Rp. 167.073.000,-

dengan rencana tingkat kinerja 100%.

27. Analisa dan Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan dengan

biaya Rp. 75.000.000,- dengan rencana tingkat kinerja 100%.

28. Pemberdayaa Gapoktan dalam rangka Stabilitas Harga Pangan dengan biaya Rp.

150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah ) dengan rencana tingkat kinerja

100%.

29. Alur Distribusi Pangan dengan biaya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

dengan rencana tingkat kinerja 100%.

30. Kegiatan Akses Pangan dengan biaya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

dengan rencana tingkat kinerja 100%.

31. Operasional pengawasan mutu dan keamanan pangan OKKPD dengan biaya Rp.

173.846.000,- (seratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus empat puluh enam ribu

rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

32. Survelen dan pangawasan produk hasil pertanian yang sudah

sertifikasi/registrasi/produk yang beredar dengan biaya Rp. 150.000.000,-

(seratus lima puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

Page 31: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 28

33. Penyempurnaan Dokumen Sistem Mutu mengacu pada ISO/IEC/17065 dengan

biaya Rp. 30.000.000,- ( tiga puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja

100%.

34. Sertifikasi, Registrasi Produk Labelisasi Prima 3 mendukung Terminal Agrobisnis

dengan biaya Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan rencana tingkat

kinerja 100%.

35. Audit Internal dengan biaya Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dengan

rencana tingkat kinerja 100%

36. Promosi produk unggulan Lampung yang sudah sertifikasi/registrasi dengan biaya

Rp. 91.603.000,- (sembilan puluh satu juta enam ratus tiga ribu rupiah) dengan

rencana tingkat kinerja 100%

37. Bimtek penerapan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian di lokasi sentra

dengan biaya Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat

kinerja 100%

38. Gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dengan biaya Rp.

90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%

39. Lomba cipta menu tingkat provinsi dan Nasional dengan biaya Rp. 93.652.000,-

(sembilan puluh tiga juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah) dengan rencana

tingkat kinerja 100%

40. Promosi Pangan segar dan Olahan dengan biaya Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

41. Hari Pangan Sedunia Tk. Provinsi dan Tk. Nasional dengan biaya Rp. 300.000.000,-

(tiga ratus juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%

42. Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan dengan biaya Rp. 100.000.000,- (seratus

juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%

43. Pengembangan jejaring keamanan pangan dan promosi keamanan pangan segar

dengan biaya Rp. 110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) dengan rencana

tingkat kinerja 100%

44. Pengembangan usaha pangan lokal dengan biaya Rp. 125.000.000 (seratus dua

puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%

45. Pemantauan dan Pengendaliam Mobilitas Pangadengan biaya Rp. 50.000.000,-

(lima puluh juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

46. Pembinaan Manajemen Kelembagaan biaya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

47. Kajian Pengembangan Pangan Segar yang bermutu dan bersertifikat biaya Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan rencana tingkat kinerja 100%.

Page 32: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 29

BAB IV P E N U T U P

Dalam rangka mendorong dan mensinkronkan pembangunan ketahanan pangan perlu

adanya koordinasi dalam perumusan kebijakan dan langkah-langkah implementasi

pemantapan ketahanan pangan masyarakat. Diharapkan pemerintah dapat terus

memfasilitasi pengembangan Desa Mandiri Pangan, penyediaan lumbung

pangan/tunda jual, diversifikasi pangan, operasionalisasi OKKPD Provinsi Lampung,

dan penanggulangan daerah rawan pangan baik melalui Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah maupun Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 masih

perlu disempurnakan dan dilengkapi terkait dalam persiapan, pelaksanaan,

pengendalian anggaran dalam rangka mendukung program penanggulangan

kemiskinan pada tahun 2015.

Dalam proses implementasi program/kegiatan dan anggaran Program Peningkatan

Diversifikasi Pangan dan Ketahanan Pangan Masyarakat Tahun 2015 Provinsi Lampung

diharapkan dukungan semua pihak terutama pada aspek manajemen perlu

memperhatikan dan menerapkan sesuai ketentuan dan peraturan tentang administrasi

dan keuangan yang telah ditentukan.

Page 33: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 30

L A M P I R A N

Page 34: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 31

Lampiran Rencana Kerja Tahun 2015

Sasaran Indikator Kinerja Target 2015 Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Kinerja

1 2 3 8 9 10

Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk memenuhi kecukupan energi per kapita

Skor Pola Pangan 84,1 1. Program Peningkatan

Harapan (PPH) Konsumsi Diversifikasi dan Peningkatan

Ketahanan Pangan

Jumlah Konsumsi Energi 2.004 1. Gerakan percepatan Jumlah Kabupaten/kota 15 Kab/Kota

penganekaragaman yang termotivasi untuk

Jumlah Konsumsi Protein 56,1

konsumsi pangan mengembangkan makanan

pengganti beras

2. Lomba cipta menu tingkat Jumlah lomba yang di ikuti/ 2 kali

Provinsi dan Nasional diselenggarakan

3. Promosi pangan segar dan Jumlah promosi pangan 1 kali

olahan segar

4. Hari pangan sedunia tk. Provinsi Jumlah kegiatan pameran 2 kali

dan Nasional peringatan HPS

5. Konsolidasi dewan ketahanan Jumlah rapat/koordinasi 4 kali

pangan dan konsultasi

Page 35: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 32

6. Pengembangan usaha pangan Jumlah hibah alat untuk 7 unit

lokal pengembangan pengolahan

pangan lokal

Skor pola pangan harapan 87,52 7. Pengembangan lumbung Jumlah lumbung yang 18 lumbung

(PPH) ketersediaan

pangan masyarakat dibina

8. Pengembangan cadangan Jumlah cadangan pangan 35 ton

pangan pemerintah daerah pemerintah (ton)

Persentase penurunan jumlah 1% 9. Pengembangan desa mandiri Jumlah kawasan desa 6 kawasan

penduduk rawan pangan

pangan mandiri pangan yg terbina

10. Analisa dan penyusunan peta Jumlah dokumen peta 1 dokumen

ketahanan pangan dan kerentanan ketahanan dan kerentanan

pangan pangan

11. Analisa dan pemantauan SKPG Jumlah laporan pemantauan 1 laporan

dan PDRP SKPG

Harga gabah kering panen HPP ≤ 12. Pemberdayaan gapoktan dalam Jumlah gapoktan yang 83 gapoktan

(GKP) di tingkat produsen

rangka stabilisasi harga pangan diberdayakan

Koefisien variasi pangan CV < 10% 13. Kegiatan akses pangan Jumlah dokumen data dan 1 dokumen

(beras) di tingkat konsumen

informasi akses pangan

Page 36: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 33

14. Pemantauan dan pengendalian Jumlah komoditi yg terpantau 1 komoditi

mobilitas pangan & terawasi mobilitas pangannya

Persentase Peningkatan 10% 15. Penyempurnaan dokumen sistem Jumlah dokumen sistem mutu 4 dokumen

produk pangan segar yang

mutu mengacu pada ISO/IEC sesuai dengan SNI ISO/IEC

tersertifikasi

17065 17065:2012

16. Audit internal Jumlah bidang yang di audit 3 Bidang

17. Promosi produk unggulan lampung Jumlah promosi produk 1 kali

yang sudah sertifikasi/registrasi unggulan Lampung yang

sudah di sertifikasi

18. Pengembangan produk pangan Jumlah laporan data standarisasi 1 dokumen

segar yang bermutu & bersertifikat mutu pangan segar dalam rangka

pengembangan produk pangan

segar yang bermutu

19. Operasional pengawasan utu dan Pembiayaan operasional 12 bulan

keamanan pangan OKKPD pengawasan mutu dan

keamanan pangan OKKPD

20. Surveilen dan pengawasan produk Jumlah pelaku usaha yang 15 pelaku usaha

hasil pertanian yg sudah sertifikasi/ konsisten mengenai penerapan

registrasi/produk yang beredar jaminan mutu produk pangan

Page 37: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Page 34

segar hasil pertanian yang telah

bersertifikasi/teregistrasi

21. Sertifikasi/registrasi produk Jumlah pelaku usaha yang 35 pelaku usaha

labelisasi prima 3 mendukung akan disertifikasi,registrasi

terminal agrobisnis

22. Pembangunan gedung kantor, Jumlah gedung kantor/ 1 unit

laboratorium UPT OKKPD laboratorium dan sarana

Provinsi Lampung dan sarana prasarananya

prasarana OKKPD (DAK +

pendampingan)

Persentase tingkat keamanan 80% 23. Pengembangan jejaring keamanan Jumlah kab/kota yang 15 Kab/Kota

pangan segar yang diuji

pangan dan promosi keamanan terbina & terawasi keamanan

pangan segar pangan segar

24. Peningkatan penerapan standar Jumlah Kab/Kota yang terbina 15 Kab/Kota

BMR (Batas maksimum residu) mengenai batas maksimum

residu

Page 38: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

3.4 Rencana Kinerja Tahun 2015

Rencana Aksi Kinerja Sasaran Rencana Aksi Kinerja Output

TW 1 TW II TW III TW IV TW 1 TW II TW III TW IV

1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14

Skor Pola Pangan 84,1 84,1 1. Program Peningkatan

Harapan (PPH) Konsumsi Diversifikasi dan Peningkatan

Ketahanan Pangan

Jumlah Konsumsi Energi 2.004 2.004 1. Gerakan percepatan Jumlah Kabupaten/kota 14 Kab/Kota

penganekaragaman yang termotivasi untuk

Jumlah Konsumsi Protein 56,1 56,1 konsumsi pangan mengembangkan makanan

pengganti beras

Skor pola pangan harapan 87,52 87,52

(PPH) ketersediaan 2. Lomba cipta menu tingkat Jumlah lomba yang di ikuti/ 2 kali

Provinsi dan Nasional diselenggarakan

3. Promosi pangan segar dan Jumlah promosi pangan 1 kali

olahan segar

4. Hari pangan sedunia tk. Provinsi Jumlah kegiatan pameran 2 kali

dan Nasional peringatan HPS

5. Konsolidasi dewan ketahanan Jumlah rapat/koordinasi 4 kali / 1 tahun

pangan dan konsultasi

6. Pengembangan usaha pangan Jumlah KWT/pelaku usaha 35 KWT

lokal pangan lokal yang terbina

Indikator Kinerja Target Kinerja

8

Terpenuhinya kebutuhan

konsumsi pangan yang

beragam, bergizi, seimbang

dan aman untuk memenuhi

kecukupan energi per

kapita

Sasaran Indikator Kinerja Target 2015 Program/Kegiatan

Page 39: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Aksi Kinerja Sasaran Rencana Aksi Kinerja Output

TW 1 TW II TW III TW IV TW 1 TW II TW III TW IV

1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14

Indikator Kinerja Target Kinerja

8

Sasaran Indikator Kinerja Target 2015 Program/Kegiatan

Persentase penurunan jumlah 1% 1% 7. Pengembangan lumbung Jumlah lumbung yang 5 kelompok

penduduk rawan pangan pangan masyarakat dibina

8. Pengembangan cadangan Jumlah cadangan pangan 20 ton

pangan pemerintah daerah pemerintah (ton)

9. Pengembangan desa mandiri Jumlah desa yang kelompok usaha 97 desa

pangan produktifnya terbina

10. Analisa dan penyusunan peta Jumlah dokumen peta 1 dokumen

ketahanan pangan dan kerentanan ketahanan dan kerentanan

pangan pangan

11. Analisa dan pemantauan SKPG Jumlah laporan pemantauan 1 laporan

dan PDRP SKPG

12. Kegiatan akses pangan Jumlah dokumen data dan 1 dokumen

informasi akses pangan

Harga gabah kering panen HPP ≤ HPP≤ 13. Pemberdayaan gapoktan dalam Jumlah gapoktan yang 77 gapoktan

(GKP) di tingkat produsen rangka stabilisasi harga pangan diberdayakan

Koefisien variasi pangan CV < 10% CV<10% 14. Pembinaan manajemen kelembagaan Jumlah gapoktan tunda jual yang 38 kelompok

(beras) di tingkat konsumen terbina

15. Alur Distribusi Pangan Jumlah dokumen data base 1 dokumen

ketahanan pangan

16. Pemantauan dan pengendalian Jumlah komoditi yg terpantau 1 komoditi

mobilitas pangan & terawasi mobilitas pangannya

Page 40: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Aksi Kinerja Sasaran Rencana Aksi Kinerja Output

TW 1 TW II TW III TW IV TW 1 TW II TW III TW IV

1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14

Indikator Kinerja Target Kinerja

8

Sasaran Indikator Kinerja Target 2015 Program/Kegiatan

Persentase Peningkatan 10% 10% 17. Penyempurnaan dokumen sistem Jumlah dokumen sistem mutu 7 dokumen

produk pangan segar yang mutu mengacu pada ISO/IEC sesuai dengan SNI ISO/IEC

tersertifikasi 17065 17065:2012

18. Audit internal Jumlah bidang yang di audit 3 Bidang/20 org

19. Promosi produk unggulan lampung Jumlah promosi produk 2 kali

yang sudah sertifikasi/registrasi unggulan Lampung yang

sudah di sertifikasi

20. Operasional pengawasan utu dan Pembiayaan operasional 12 bulan

keamanan pangan OKKPD pengawasan mutu dan

keamanan pangan OKKPD

21. Surveilen dan pengawasan produk Jumlah Kab/kota yang terpantau 6 Kab/kota

hasil pertanian yg sudah sertifikasi/ konsisten mengenai penerapan

registrasi/produk yang beredar jaminan mutu produk pangan

segar hasil pertanian yang telah

bersertifikasi/teregistrasi

22. Sertifikasi/registrasi produk Jumlah pelaku usaha yang 40 pelaku usaha

labelisasi prima 3 mendukung akan disertifikasi,registrasi

terminal agrobisnis

23. Kajian pengembangan pangan segar Jumlah data informasi komoditi 1 Dokumen /

yang bermutu dan bersertifikat pangan segar yang bermutu 6 kab/kt

24. Bimtek penerapan mutu dan Jumlah petani/pelaku usaha yang 30 petani/pelaku

keamanan pangan hasil pertanian mengikuti Bimtek penerapan mutu usaha / 1 kali

di lokasi sentra dan keamanan pangan di lokasi

sentra

Page 41: RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 - bkpd.lampungprov.go.id · Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Rencana Aksi Kinerja Sasaran Rencana Aksi Kinerja Output

TW 1 TW II TW III TW IV TW 1 TW II TW III TW IV

1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14

Indikator Kinerja Target Kinerja

8

Sasaran Indikator Kinerja Target 2015 Program/Kegiatan

Persentase tingkat keamanan 80% 80% 25. Bimtek mutu & keamanan pangan Jumlah petugas pengawas mutu 25 orang/1 kalipangan segar yang diuji dan keamanan pangan di

Provinsi Lampung yang mengikuti Bimtek

26. Pemantauan, pengawasan dan Jumlah Kab/Kt yang terpantau 8 Kabupatenpengendalian mutu keamanan serta terkendali penangananpangan segar mutu dan keamanan pangan di

Provinsi Lampung

27. Peningkatan penerapan standar Jumlah Kab/Kota yang terbina 12 Kab/Kota

BMR (Batas maksimum residu) mengenai batas maksimum

residu

28. Pengembangan jejaring keamanan Jumlah kab/kota yang 15 Kab/Kota

pangan dan promosi keamanan terbina & terawasi keamanan

pangan segar pangan segar