rencana kerja (renja) dinas pertanian kota...
TRANSCRIPT
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 1
RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERTANIAN KOTA MATARAM
TAHUN 2018
MATARAM 2017
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karuniaNya sehingga Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian, Kelautan dan
Perikanan Kota Mataram Tahun 2018 ini dapat diselesaikan.
Rencana Kerja OPD ini disusun sebagai implementasi dari amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 pasal 27 ayat (1) dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 pasal 137 bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah
menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja OPD). Rencana Kerja
ini sebagai gambaran tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2018 serta tujuan dan sasaran yang ingin dicapai melalui program dan
kegiatan tersebut yang nantinya akan menjadi tolok ukur dalam pengukuran kinerja
OPD.
Disadari bahwa Rencana Kerja ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
sangat diharapkan adanya masukan, saran dan kritik yang sifatnya membangun
guna perbaikan Rencana Kerja di masa yang akan datang dan kepada semua pihak
yang telah membantu mulai dari persiapan bahan sampai selesainya penyusunan
Rencana Kerja ini kami ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat.
Mataram, 2017 Kepala Dinas Pertanian
Kota Mataram,
Ir. H. Mutawalli, MM NIP. 19620521989031023
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum ........................................................................................................ 2
1.3. Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 2
1.4. Sistimatika Penulisan................................................................................................. 3
II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian
Renstra SKPD .............................................................................................................. 5
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD.......................................................................... 13
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD......................... 13
2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD.......................................................... 15
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat................................. 31
III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN.............................................. 39
3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional.............................................................. 39
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD............................................................................. 71
3.3. Program dan Kegiatan.................................................................................................. 73
IV. PENUTUP....................................................................................................................... 85
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 4
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan yang
mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan alternatif
penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada
masa yang akan datang. Rencana Kerja (Renja) sebagai bagian dari
suatu proses perencanaan diperlukan guna memberikan gambaran
tentang program kegiatan yang akan dilaksanakan serta capaian target
yang diinginkan sebagai tolok ukur keberhasilan dari pelaksanaan
program kegiatan yang direncanakan.
Dinas Pertanian Kota Mataram sebagai salah satu Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) teknis di lingkup Pemerintah Kota Mataram
juga dituntut untuk menyusun suatu Rencana Kerja (Renja) Organisasi
Perangkat Daerah (OPD).
Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas
Pertanian tahun 2018 ini disusun dengan maksud menyediakan
dokumen rencana kerja Dinas Pertanian Kota Mataram untuk periode 1
(satu) tahun ke depan. Rencana Kerja OPD ini merupakan implementasi
dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram.
Selanjutnya karena berfungsi sebagai salah satu dokumen
perencanaan OPD yang merangkum rencana program kegiatan, maka
proses penyusunan Rencana Kerja Dinas Pertanian Kota Mataram ini
juga tetap memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah Provinsi serta
mempertimbangkan hasil-hasil Musyawarah Pembangunan Bermitra
Masyarakat (MPBM) Kota Mataram sebagai bagian dari aspirasi
masyarakat dalam menentukan program pembangunan yang diinginkan.
Dengan adanya saling keterkaitan dari semua rangkaian proses
perencanaan tersebut diharapkan adanya suatu sinergi program
kegiatan yang nantinya akan dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran
(RKA) OPD sebagai bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 6
dan Belanja Daerah (RAPBD) Pemerintah Kota Mataram tahun 2018
mendatang sebagai muara akhir dari suatu proses perencanan Satuan
Kerja Perangkat Daerah.
1.2 Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang melatar belakangi
penyusunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas
Pertanian Kota Mataram tahun 2018 ini adalah sebagai berikut :
1. Undang –undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional;
2. Undang–undang nomor 32 Th 2004 tentang pemerintahan daerah;
3. Undang - undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang
tahapan penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan Daerah;
5. Peraturan Daerah Kota Mataram nomor 5 tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah;
6. Peraturan Walikota Mataram Nomor 17/PERT/2008 tentang rincian
tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kota Mataram;
7. Peraturan Walikota Mataram Nomor 55 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Dinas Pertanian Kota Mataram;
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Kerja OPD tahun 2018 ini dimaksudkan untuk menjadi
pedoman dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian tahun 2018 yang
selanjutnya menjadi bahan penyusunan Rencana Anggaran dan
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Mataram tahun 2018.
Adapun tujuannya adalah untuk mewujudkan program kegiatan
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian Kota Mataram yang
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 7
sejalan, selaras, seimbang antara program pemerintah pusat, daerah dan
OPD .
Selanjutnya fungsi Rencana Kerja OPD ini adalah :
1. Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional dan
memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis
jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran
tahunan OPD;
2. Memberikan arah bagi seluruh stakeholder di bidang pertanian dalam
merumuskan dan menyusun perencanaan serta partisipasi dalam
program dan kegiatan tahun 2018
3. Menyatukan tujuan kegiatan semua bidang dalam rangka pencapaian
visi dan misi Dinas Pertanian Kota Mataram;
4. Memberikan arah dan pedoman bagi semua bidang di lingkungan
Dinas Pertanian Kota Mataram dalam menyusun RKA OPD;
5. Instrumen bagi pemerintahan daerah untuk mengukur target kinerja
penyelenggaraan fungsi dan urusan wajib dan pilihan OPD Dinas
Pertanian Kota Mataram;
6. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen
Pemerintah.
1.4 Sistimatika Penulisan
Sistematika dokumen Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, menguraikan mengenai pengertian, proses
penyusunan,kedudukan dan keterkaitan antara dokumen
Rencana Kerja OPD dengan dokumen perencanaan lainnya,
landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan,serta
sistematika dokumen Rencana Kerja OPD.
BAB II : Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu, memuat
evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun lalu dan capaian
Renstra OPD, analisis kinerja pelayanan OPD, isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD, review terhadap
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 8
rancangan awal RKPD serta penelaahan usulan program dan
kegiatan masyarakat.
BAB III : Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, memuat hal-hal
sebagai berikut :
1. Telaahan terhadap kebijakan nasional
2. Tujuan dan sasaran Renja OPD
3. Program dan Kegiatan
BAB IV : Penutup, memuat penegasan (catatan penting) dalam
menerapkan Renja OPD, kaidah-kaidah pelaksanaannya serta
rencana tindak lanjut yang perlu dilaksanakan oleh OPD dan
pelaku pembangunan lainnya.
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 9
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan Capaian
Renstra OPD
Sesuai dengan Renja Dinas Pertanian Kota Mataram Tahun 2016
yang pada saat itu masih berbentuk sebagai Dinas Pertanian Kelautan
dan Perikanan Kota Mataram dimana total anggaran Belanja Langsung
adalah sebesar Rp. 10.973.924.309,- yang bersumber dari APBD II dan
DAK, Selanjutnya sesuai hasil kajian tim analisis kebutuhan anggaran
maka jumlah anggaran yang dapat terakomodir dalam DPA SKPD
sebesar Rp. 8.224.382.284,- (97,60%), yang terdiri dari dari 16 program
dan 54 kegiatan.
Sementara itu untuk Tahun Anggaran 2017 setelah terbentuknya
OPD baru jumlah angaran Belanja Langsung yang diusulkan dari APBD
II dan DAK adalah sebesar Rp. 5.293.803.610,- dan yang terealisasi
dalam DPA SKPD adalah sebesar Rp. 6.119.264.610,- dengan 12
program dan 52 kegiatan
Untuk lebih rinci realisasi program/kegiatan Tahun Anggaran 2016
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Realisasi program kegiatan OPD tahun anggaran 2016
NO.
URAIAN URUSAN/
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI TINGKAT CAPAIAN
KEUANGAN FISIK
(Rp.) (Rp.) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
A. URUSAN PERTANIAN
1
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Terwujudnya administrasi perkantoran yang lancar, tertib dan teratur serta dapat dipertanggung jawabkan
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 10
1 2 3 4 5 6 7
1.1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Terlaksananya pelayanan komunikasi, sumberdaya listrik dan air
96,824,000 96,689,438 99.86 100
1.2 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Tersedianya jasa servis peralatan kantor
14,300,000 14,300,000 100.00 100
1.3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Terpenuhinya jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/ operasional
31,565,000 24,627,897 78.02 100
1.4 Penyediaan alat tulis kantor
Tersedianya ATK kebutuhan kantor
38,923,950 38,923,000 100.00 100
1.5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
25,500,000 25,500,000 100.00 100
1.6 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Tersedianya penyediaan komponen instalasi listrik
11,035,000 11,033,500 99.99
1.7 Penyediaan peralatan dan perleng kapan kantor
Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
5,000,000 5,000,000 100.00 100
1.8 Penyediaan bahan bacaaan dan peraturan perundang undangan
Tersedianya bahan bacaaan dan peraturan perundang undangan
3,540,000 3,525,000 99.58 100
1.9 Penyediaan makanan dan minuman
Tersedianya makanan dan minuman untuk tamu dan kegiatan rapat
6,000,000 6,000,000 100.00 100
1.10 Rapat rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Terlaksananya perjalanan luar daerah dlm rangka koordinasi dan konsultasi
94,480,016 91,084,416 96.41 100
1.11 Penyusunan dokumen perencanaan
Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan SKPD
10,000,000 10,000,000 100.00 100
1.12 Pengelolaan administrasi umum kepegawaian
Tertatanya administrasi kepegawaian
13,913,722 13,913,000 99.99 100
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 11
1 2 3 4 5 6 7
1.13 Penyediaan administrasi keuangan
Tersedianya dana pembayaran jasa pejabat pengelola keuangan dan PTT
676,650,000 672,875,000 99.44 100
2 Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Terwujudnya sarana dan prasarana aparatur memadai
2.1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Tersedianya perlengkapan gedung kantor
47,090,000 47,090,000 100.00 100
2.2 Pengadaan peralatan gedung kantor
Terlaksananya pengadaan perlengkapan kantor
8,200,000 8,200,000 100.00 100
2.3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Terlaksananya pengadaan peralatan kantor
- - - 100
2.4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas
103,179,000 103,162,400 99.98 100
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Tersedianya sistem pelaporaa capaian kinerja dan keuangan sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran dalam 1 tahun
4.1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Terlaksananya penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Dinas
3,500,000 3,500,000 100.00 100
4.2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
Terlaksananya penyusunan laporan keuangan semesteran
9,625,000 9,625,000 100.00 100
4.3 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Terlaksananya penyusunan laporan keuangan akhir tahun
7,475,000 7,475,000 100.00 100
4.4 Penyusunan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Terlaksananya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
4,000,000 3,999,900 100.00 100
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 12
5 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Meningkatnya pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan sumberdaya pertanian dan pertambangan
5.1 Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
Terlaksananya pelatihan bagi petani dan pelaku agribisnis
10,675,000 10,375,000 97.19 100
5.2 Pengembangan agribisnis hortikultura
Terlaksananya pengembangan agribisinis hortikultura
66,309,000 65,841,000 99.29 100
6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Terpenuhinya ketersediaan pangan masyarakat
6.1 Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
Terlaksananya kegiatan pertemuan UP3HP dan penyediaan sarana usaha pengolahan hasil
79,078,011 78,624,511 99.43 100
6.2 Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Terlaksananya pengembangan desa mandiri pangan
900,000,000 874,872,000 97.21 100
6.3 Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija
Terlaksananya pengembangan intensifikasi tanaman padi dan palawija
21,720,000 21,720,000 100.00 100
6.4 Peningkatan produksi,produktivitas dan mutu produk perkebunan, produk pertanian
Tercapainya Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian
52,980,000 52,980,000 100.00 100
6.5 Pengelolaan lahan dan air
Terlaksananya pengadaan prasarana dasar jaringan irigasi tingkat usaha tani
3,622,977,000 3,461,825,260 95.55 100
6.6 SL-PHT bagi petugas dan petani
Terlaksananya SL-PHT bagi petugas dan petani
39,150,000 38,550,000 98.47 100
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 13
6.7 Pengendalian/pengawasan pupuk dan pestisida
Terlaksananya transformasi informasi dan teknologi pengolahan hasil pertanian
63,350,000 59,286,364 93.59 100
6.8 Penyusunan Data Statistik Pertanian
Terlaksananya penyusunan data pertanian bulanan. Triwulan dan tahunan
14,488,000 14,488,000 100.00 100
7 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebun an
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
7.1 Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Terlaksananya promosi atas hasil produksi pertanian unggulan daerah
154,512,500 153,962,500 99.64 100
7.2 Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi pertanian/perkebunan masyarakat
Terlaksananya pemantauan harga pasar produk pertanian
5,040,000 5,040,000 100.00 100
7.3 Pelatihan dan pengembangan pemasaran hasil produk pertanian/perkebunan
Teraksananya pelatihan pengolahan hasil pertanian
31,225,000 31,225,000 100.00 100
7.4 Temu Usaha Agribisnis
Terlaksananya temu usaha agribisnis bagi petani dan pelaku usaha
13,405,511 13,405,511 100.00 70
8 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebun an Tepat Guna
Terserapnya penerapan tehnologi pertanian/ perkebunan
8.1 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Tercapainya penyerapan tehnologi pengolahann lahan pertanian/perkebunan dgn baik dan sempurna
136,700,000 136,135,000 99.59
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 14
8.2 Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian tepat guna
Terlaksananya pelatihan dan bimbingan operasional penggunaan alsintan
36,000,000 29,600,000 82.22 100
9 Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Ternak
Terkendalinya penyakit hewan dan bahan asal hewan
Pendataan Masalah Peternakan
Terlaksanya pendataan masalah peternakan
13,550,000 13,550,000 100.00 100
9.1 Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
Terlaksananya pemeliharaan dan pencegahan penyakit menular ternak
36,244,700 31,753,084 87.61 100
9.2 Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Terlaksananya pembinaan dan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner
23,350,000 17,383,000 74.45 100
9.3 Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Terlaksananya pelayanan di Pusat Kesehatan Hewan
170,800,000 169,339,800 99.15 100
9.4 Revitalisasi Higiene Sanitasi Lingkungan Usaha Peternakan
Terciptanya higienitas lingkungan usaha peternakan
- - - -
10 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Meningkatnya produksi hasil peternakan
10.1 Pembibitan dan Perawatan Ternak
Terlaksananya pembibitan dan perwatan ternak
46,250,000 37,350,000 80.76
10.2 Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
Terdistribusinya bibit ternak kepada masyarakat
35,000,000 35,000,000 100.00 100
10.3 Pengembangan Pakan Ternak
Terlaksananya pengembangan pakan ternak
18,195,000 18,020,000 99.04 100
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 15
Pengembangan Taman Pembibitan Ternak
Terlaksananya pengembangan taman pembibitan ternak
69,750,000 69,750,000 100.00 100
11 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
11.1 Pembangunan Pusat-pusat penampungan produksi hasil peternakan masyarakat
Terlaksananya pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil peternakan masyarakat
1,147,588,000 1,143,008,000 99.60
1 2 3 4 5 7
11.2 Revitalisasi Pelayanan Rumah Potong dan Pasar hewan
Meningkatnya pelayanan rumah potong hewan dan pasar hewan
1,190,155,000 1,178,837,250 99.05 100
B. URUSAN PERIKANAN
1 Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan
1.1 Pengawasan Keamanan laut
Terlaksananya Pengawasan Laut Teritorial Kota Mataram
6,954,900 5,854,900 84.18
1.2 Penyediaan sarana Pengawasan
Terlaksanaya pengawasan yang optmal
1.3 Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan
Terlaksananya pelatihan pengolahan hasil perikanan
2 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Berkembangnya usaha budidaya perikanan
2.1 Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya
Terlaksananya penyediaan sarana dan prasarana perikanan budidaya
1,610,000,200 1,500,898,900 93.22
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 16
2.2 Pengembangan Budidaya ikan air tawar
Meningkatnya Mutu Para Petani Ikan
27,750,000 27,750,000 100.00 80
2.3 Pelatihan Cara Budidaya Ikan yang Baik
Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan SDM Perikanan
3 Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Tersedianya produksi perikanan
3.1 Pengadaan Prasarana Alat tangkap dan pengolahan Ikan
Meningkatnya hasil penangkapan ikan dan pengolahan ikan
766,638,000 761,761,900 99.36
4 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Meningkatnya pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan masyarakat
4.1 Lomba Gemar Makan Ikan
Termotifasinya Masyarakat Untuk Mengkonsumsi Ikan
124,845,000 124,795,000 99.96
Partisipasi Dalam Indonesia Fihseries Expo
Terlaksananya partisipasi dalam Indonesia Fihseries Expo
30,833,100 30,833,100 100.00 100
4.2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Ikan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Ikan Yang Memadai
455,120,000 453,200,000 99.58 100
5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Perikanan
Terlaksananya penyuluhan perikanan
5.1 Penyediaan Sarana Penyuluhan Perikanan
Lancarnya proses penyuluhan melalui penyediaan fasilitas penyuluhan
137,997,000 130,630,000 94.66 100
12,369,431,614
11,994,168,631
96.97
100
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 17
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa pencapaian kinerja dari
masing-masing program kegiatan pada Dinas Pertanian Kota Mataram
secara keseluruhan pencapaian realisasi keuangannya sebesar 96,97 %
dengan pencapaian realisasi fisik sebesar 100%.
2.2. Analisis Kinerja pelayanan OPD
Dinas Pertanian Kota Mataram sebagai salah satu OPD teknis di
Pemerintah Kota Mataram mempunyai peranan yang sangat strategis
dalam rangka mendukung program pembangunan secara nasional
khususnya di bidang pertanian. Oleh karena itu analisis terhadap
kinerja pelayanan yang telah dan akan dilakukan menjadi sangat penting
guna mendapatkan gambaran terhadap target kinerja pelayanan OPD.
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD
Isu strategis yang berkembang di masyarakat terkait dengan
pembangunan bidang pertanian adalah :
1. Alih fungsi lahan yang semakin tinggi setiap tahunnya yang
berdampak pada luas lahan pertanian dan perikanan budidaya yang
semakin berkurang.
2. Ketersediaan saprodi pertanian seperti benih, pupuk dan obat-obatan
yang terbatas beberapa tahun belakangan ini.
3. Pengembangan kawasan berdasarkan daerah yang dicanangkan oleh
Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat, dimana di Kota Mataram
termasuk dalam pengembangan kawasan metro yang difokuskan
pada pengembangan tanaman hortikultura.
4. Berkembangnya penyakit hewan yang berbahaya terhadap manusia
dan menjadi permasalahan nasional seperti penyakit flu burung, flu
babi dan rabies.
5. Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM) pertanian baik petani
maupun penyuluh dalam pemanfaatan teknologi tepat guna.
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 18
6. Kurangnya modal usaha petani dalam mengaplikasikan inovasi usaha
disebabkan oleh terbatasnya pihak perbankan/lembaga keuangan
dalam memberikan bantuan modal/kredit.
7. Mulai turunnya minat masyarakat berusaha/bekerja di bidang
pertanian
Dalam upaya menangkap peluang dan menyelesaikan isu yang
berkembang di masyarakat tersebut, Dinas Pertanian Kota Mataram
dihadapkan kepada berbagai kendala dan masalah mendesak yang
memerlukan solusi tepat secara komprehensif dan terintegrasi. Beberapa
masalah mendesak yang memerlukan perhatian dan penanganan yang
bersifat segera antara lain :
1. Tingkat kemiskinan tinggi dan kualitas SDM petani relatif masih
rendah
2. Terbatasnya sarana dan prasarana baik utama maupun penunjang
di bidang pertanian dan peternakan dimana masih ada masyarakat
petani yang masih menggunakan tenaga hewan dan manusia dalam
proses produksi (on farm).
3. Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pemanfaatan lahan
pekarangan sebagai cara alternatif pemenuhan kebutuhan pangan
dan juga untuk meningkatkan pendapatan dan kejahteraan
masyarakat untuk menyikapi luas lahan pertanian yang semakin
berkurang.
4. Rendahnya populasi dan kualitas ternak yang disebabkan karena
beberapa hal utama yaitu pola pemeliharaan yang tradisional,
penanganan dan pencegahan kesehatan ternak, mutu genetik yang
masih rendah, pemanfaatan potensi ternak yang belum optimal
serta adanya kematian ternak akibat penyakit hewan serta kualitas
dan kuantitas SDM yang terbatas.
5. Kurangnya data dan informasi potensi sumberdaya pertanian dan
peternakan terutama menyangkut informasi tentang besarnya
potensi sumberdaya.
6. Rendahnya investasi dalam bidang pertanian dan peternakan dan
belum berjalannya pola kemitraan antara pengusaha dengan petani.
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 19
7. Sistem penyuluhan yang belum berjalan secara optimal yang
berimbas pada SDM petani.
8. Tingginya alih fugsi lahan yang terjadi di Kota Mataram karena
belum adanya RTRW yang jelas mengenai peruntukan suatu lahan.
2.4. Review terdahap Rancangan Awal RKPD
Dalam rancangan awal RKPD usulan program/kegiatan yang
direncanakan terdiri dari dari 16 program dan 54 kegiatan dengan total
rencana anggaran sebesar Rp. 11.215.922.500,- dan setelah melalui
proses analisis kebutuhan Tim Pembahas Anggaran Daerah (TPAD),
jumlah anggaran yang akhirnya dapat terakomodir dalam DPA OPD
Dinas Pertanian Kota Mataram tahun 2017 adalah sebesar Rp.
5.293.803.610,- dengan 12 program dan 64 kegiatan.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan maksud untuk lebih
memantapkan program/kegiatan yang direncanakan OPD disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan anggaran daerah sehingga
diharapkan adanya efisiensi dan efektivitas anggaran.
Dilihat dari rancangan awal RKPD dan hasil analisis kebutuhan,
terdapat beberapa program kegiatan baru yang sebelumnya tidak
terdapat pada rancangan awal RKPD, hal ini terjadi oleh karena adanya
tambahan usulan program/kegiatan dari para pemangku kepentingan
antara lain kelompok masyarakat, selain itu juga karena adanya
penyesuaian beberapa program/kegiatan dalam rangka efektivitas
pelaksanaannya.
Untuk lebih jelasnya perbandingan rancangan awal RKPD dan
hasil analisis kebutuhan dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 20
Halaman table 2
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 31
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Usulan program dan kegiatan yang direncanakan dilakukan
melalui tahapan proses yang melibatkan para pemangku kepentingan
baik dari kelompok masyarakat, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinngi
maupun SKPD-SKPD. Proses tersebut dimulai dari kegiatan Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) mulai dari tingkat
kelurahan, kecamatan sampai tingkat kota. Selanjutnya hasil dari MPBM
tersebut yang dibawa sebagai bahan usulan ke tingkat Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat provinsi guna
mensinkronisasikan usulan program/kegiatan yang telah disusun di
tingkat kota.
Disamping itu usulan program dan kegiatan tersebut juga
memperhatikan isu-isu penting dalam rangka penyelengaraan tugas
pokok dan fungsi SKPD, sehingga ke depan diharapkan isu-isu tersebut
dapat tertangani dengan baik.
Usulan program dan kegiatan dari para pemangku kepetingan
tahun 2018 lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3 berikut :
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 32
Halaman Tabel 3
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 39
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM GAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Pembangunan Pertanian merupakan bagian integral dari
Pembangunan Nasional, karenanya Visi dan Misi Pembangunan
Pertanian Kota Mataram dirumuskan dalam kerangka pencapaian Visi
dan Misi Pembangunan Pertanian secara nasional. Visi dan Misi Dinas
Pertanian Kota Mataram adalah sebagai berikut:
Visi : Prima dalam pelayanan, mendorong terwujudnya pertanian yang
tangguh, maju, efisien dan ramah lingkungan dalam rangka
mendukung kedaulatan/ketahanan pangan serta meningkatnya
kesejahteraan petani.
Misi :
1. Mempertahankan kedaulatan/ketahanan pangan daerah.
2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahterann masyarakat/petani.
3. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
4. Mempertahankan konservasi lahan pertanian.
5. Mengembangkan potensi sumberdaya alam dan manusia dalam
rangka mewujudkan pertanian yang berwawasan agribisnis.
6. Menyelenggarakan penyediaan lapangan kerja dan kesempatan
berusaha yang produktif.
7. Peningkatan atau penggalian sumber-sumber pendapatan asli daerah
(PAD)
Dinas Pertanian Kota Mataram dibentuk melalui Peraturan Daerah
Kota Mataram Nomor 55 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kota
Mataram Kota Mataram, dimana Dinas merupakan unsur pelaksana
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dinas
Pertanian dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah yang
mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan Urusan
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 40
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan
yang diberikan kepada Daerah.
Dalam melaksanakan tugas seperti tersebut di atas, Dinas
Pertanian Kota Mataram menyelenggrakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan
tu gas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut serta agar
tidak terjadi tumpang tindih kegiatan, maka dalam menyusun suatu
kegiatan didasarkan pada Peraturan Walikota Mataram Nomor 55 Tahun
2016 tentang rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kota
Mataram sebagai berikut :
DINAS PERTANIAN dipimpin oleh Kepala Dinas, membawahi :
1). Sekretariat
a. Sub Bagian Perencanaan
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2). Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Seksi Produksi Tanaman Pangan
b. Seksi Produksi Holtikultura
c. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman
3). Bidang Peternakan
a. Seksi Pembibitan dan Budidaya Peternakan
b. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
c. Seksi Pakan Ternak
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 41
4). Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian
a. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air
b. Seksi Sarana Produksi Pertanian
c. Seksi Pembiayaan, Pengolahan dan Pemasaran
5). Bidang Penyuluhan
a. Seksi Kelembagaan
b. Seksi Ketenagaan
c. Seksi Penyelenggaraan
6). Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD)
a. UPTD Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan
b. UPTD Pusat Kesehatan Hewan
7). Kelompok Jabatan Fungsional
RENJA OPD DINAS PERTANIAN 2018 42
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN KOTA MATARAM
= Garis Perintah (Komando)
WALIKOTA MATARAM,
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
Sub Bagian
Perencanaan
Sub Bagian
Keuangan
Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
BIDANG PETERNAKAN
Seksi Pembibitan dan
Budidaya Peternakan
Seksi Kesehatan Hewan dan
Kesmavet
Seksi Pakan Ternak
Seksi Pembiayaan,
Pengolahan dan Pemasaran
BIDANG
PENYULUHAN
Seksi Kelembagaan
Seksi Ketenagaan
Seksi Penyelenggaraan
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
PERTANIAN
Seksi Sarana Produksi dan
Teknologi
Seksi Pengelolaan Lahan
dan Air
UPTD
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA
Seksi Produksi Tanaman
Pangan
Seksi Produksi Holtikultura
Seksi Perbenihan dan
Perlindungan Tanaman
i.
Kepala Dinas
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin,
merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan
mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
dibidang pertanian.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas
mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penetapan visi, misi, rencana strategis dan
program kerja Dinas;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang pertanian
berpedoman pada ketentuan peraturan
perundangundangan;
c. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan,
Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja Dinas;
d. penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta bimbingan dibidang pertanian;
e. penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas Dinas dengan Perangkat Daerah dan
instansi terkait.
f. pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain baik Instansi
Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat
dan/atau swasta;
g. pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta
rekomendasi teknis dibidang pertanian;
h. pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup
Dinas;
i. pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Dinas;
j. pelaksanaan pembinaan teknis dan administratif terhadap
UPTD;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pertanian;
l. pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah;
m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh
Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
Sekretariat
i.
(1) Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan
pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan
organisasi dalam lingkungan Dinas. (2) Untuk
menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretaris
mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja
Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Dinas;
b. pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja
Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan
Program Kerja Dinas;
c. pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan anggaran,
keuangan dan perlengkapan dan ketatausahaan Dinas yang
meliputi urusan perbendahaaraan, akuntansi, verifikasi,
ganti rugi, tindak lanjut LHP, perlengkapan, rumah tangga,
kepegawaian, hukum dan organisasi, serta hubungan
masyarakat;
d. pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh
Unit Kerja lingkup Dinas;
e. perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana
administrasi umum;
f. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal
dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan kegiatan lingkup
Dinas;
g. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis
penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan,
keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;
h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas
Dinas;
i. pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan sistem
informasi manajemen pendidikan sesuai ketentuan yang
berlaku;
j. pelaksanaa koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi
penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan Perangkat
Daerah dan/ atau Instansi terkait;
i.
k. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan
administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian
dan perlengkapan;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas kesekretariatan;
m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Bagian Perencanaan
(1) Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan
pelaksanaan dan mempersiapkan: a. penyusunan perencanaan
dan program kerja tahunan Dinas; b. penyusunan bahan
kebijakan teknis perencanaan; c. menyusun
pertanggungjawaban, urusan perencanaan Dinas; dan d.
pembinaan administrasi perencanaan, evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian
Perencanaan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang
perencanaan;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana Strategis (renstra)
dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja
lingkup Dinas;
c. pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) lingkup Dinas;
d. penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) sesuai peraturan
perundangundangan yang berlaku;
e. penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur
Tetap pelaksanaan kegiatan lingkup Dinas;
f. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang
perencanaan lingkup Dinas;
g. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi
perencanaan lingkup Dinas sesuai ketentuan yang berlaku;
h. pelaksanaan penerapan dan pengembangan sistem
informasi manajemen pendidikan sesuai ketentuan yang
berlaku;
i.
i. melaksanakan dan mempersiapkan penyusunan
perencanaan dan program kerja tahunan Dinas;
j. menyiapkan bahan kebijakan teknis perencanaan;
k. melaksanakan penyusunan anggaran program kerja;
l. evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan
Dinas.penyiapan bahan penyusunan rencana program
dinas;
Sub Bagian Keuangan
(1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan
pelaksanaan dan mempersiapkan: a. penyusunan bahan
kebijakan teknis pengelolaan administrasi keuangan rutin,
urusan pembukuan; b. menyusun pertanggungjawaban,
urusan perbendaharaan anggaran belanja Dinas; dan c.
pembinaan administrasi keuangan pembangunan, evaluasi
pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub
Bagian Keuangan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja
Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan
Program Kerja lingkup Dinas rencana dan program kerja;
b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang
keuangan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang
keuangan lingkup Dinas;
d. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi
keuangan lingkup Dinas sesuai ketentuan yang berlaku;
e. melaksanakan dan mempersiapkan penyusunan keuangan
dan program kerja tahunan Dinas;
f. menyiapkan bahan kebijakan teknis keuangan;
g. pengelolaan administrasi keuangan rutin, urusan
pembukuan;
h. menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan
anggaran belanja Dinas;
i. pembinaan administrasi keuangan pembangunan di
lingkungan Dinas;
j. evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan
Dinas.
i.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok
mengendalikan pelaksanaan pengeloalaan ketatausahaan,
rumah tangga dan pembinaan serta pengurusan administrasi
umum kepegawaian di lingkungan Dinas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program
Kerja Sub Bagian;
b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan
administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan
perlengkapan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi
penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga,
protokol dan perlengkapan;
d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian
dan kebutuhan perlengkapan;
e. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai
peraturan perundang-undangan;
f. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi
kepegawaian lingkup Dinas sesuai peraturan
perundangundangan;
g. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
PNS lingkup Dinas;
h. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bendaharawan
Barang;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Sub Bagian;
j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pertanian
(1) Bidang Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan dan administrasi dibidang tanaman pangan
i.
dan hortikultura berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang
Pertanian mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan
kinerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b. penyusunan perencanaan tanaman pangan dan
hortikultura;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang tanaman
pangan, produksi hortikultura, perbenihan dan
perlindungan tanaman;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tanaman
pangan, produksi hortikultura, perbenihan dan
perlindungan tanaman;
e. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria penyelenggaraan di bidang tanaman pangan,
produksi hortikultura, perbenihan dan perlindungan
tanaman;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang tanaman pangan, produksi hortikultura,
perbenihan dan perlindungan tanaman;
g. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang produksi
padi dan palawija, produksi hortikultura dan tanaman hias
dan perlindungan tanaman;
h. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja
Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA)
dan Program Kerja Seksi dibawahnya;
i. pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan
Perangkat Daerah dan Instansi terkait dalam rangka
keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai
dengan bidang tugasnya;
j. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa
data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan
penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan;
i.
l. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya;
m. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan
bidang tugasnya berdasarkan peraturan
perundangundangan;
n. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Bidang;
o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Produksi Tanaman Pangan
(1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang
dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan
perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian
pelaksanaan seluruh kegiatan produksi tanaman pangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Produksi Tanaman Pangan mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan perencanaa
b. kegiatan budidaya tanaman pangan;
c. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
e. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i.
h. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
k. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Produksi Hortikultura
(1) Seksi Produksi Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang
dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan
perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian
pelaksanaan seluruh kegiatan produksi holtikultura.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Produksi Hortikultura dan Tanaman Hias mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan perencanaa
b. kegiatan produksi holtikultura;
c. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
e. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i.
g. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
k. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman
(1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan
penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan
pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan perbenihan
dan perlindungan tanaman.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Perbenihan dan Perlindungan Tanaman mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan perencanaan kegiatan perbenihan dan
perlindungan tanaman;
c. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
e. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i.
f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
k. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Peternakan
(1) Bidang Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan dan administrasi dibidang peternakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang
Peternakan mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan
kinerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Penyusunan perencanaan di bidang peternakan;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang produksi
peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner dan pakan ternak;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi
peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner dan pakan ternak;
e. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria penyelenggaraan di bidang produksi
peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner dan pakan ternak;
i.
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang produksi peternakan, kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner dan pakan ternak;
g. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang produksi
peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner dan pakan ternak;
h. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja
Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA)
dan Program Kerja Seksi dibawahnya;
i. pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan
Perangkat Daerah dan Instansi terkait dalam rangka
keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai
dengan bidang tugasnya;
j. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa
data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan
penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan;
l. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya;
m. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan
bidang tugasnya berdasarkan peraturan
perundangundangan;
n. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Bidang;
o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Pembibitan dan Budidaya Peternakan
(1) Seksi Produksi Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Bidang. yang mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan
penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan
pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pembibitan
dan budidaya peternakan;
i.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Produksi Peternakan mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan perencanaa
b. kegiatan pembibitan dan budidaya peternakan;
c. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
e. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
k. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
(1) Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Bidang, yang mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan
i.
mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan,
pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh
kegiatan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Kesehatan Hewan dan Kesmavet mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan perencanaan kegiatan kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
c. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
e. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
k. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
i.
Seksi Pakan Ternak
(1) Seksi Pakan Ternak dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Bidang Peternakan, yang mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan
mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan,
pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh
kegiatan pakan ternak.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Pakan Ternak mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan perencanaan kegiatan pakan ternak;
c. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
e. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undang;
i. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
i.
k. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnyapenyiapan bahan
pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian
serta bimbingan teknis di bidang pakan ternak;
Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian
(1) Bidang Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi dibidang sarana
dan prasarana pertanian berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang
Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan penetapan program kerja dan penetapan
kinerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Penyusunan perencanaan sarana dan prasarana pertanian;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pengelolaan lahan dan air, sarana produksi pertanian,
pengolahan hasil, pengembangan usaha dan pemasaran;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengelolaan lahan dan air, sarana produksi pertanian
pengolahan hasil, pengembangan usaha dan pemasaran;
e. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria penyelenggaraan di bidang pengelolaan lahan
dan air, sarana produksi pertanian dan pengolahan hasil,
pengembangan usaha dan pemasaran;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang pengelolaan lahan dan air, sarana produksi
pertanian dan pengolahan hasil, pengembangan usaha dan
pemasaran;
g. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan
lahan dan air, sarana produksi pertanian pengolahan hasil,
pengembangan usaha dan pemasaran;
h. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja
Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA)
dan Program Kerja Seksi dibawahnya;
i. pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan
Perangkat Daerah dan Instansi terkait dalam rangka
i.
keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai
dengan bidang tugasnya;
j. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa
data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan
penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan;
l. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya;
m. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan
bidang tugasnya berdasarkan peraturan
perundangundangan;
n. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Bidang;
o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Pengelolaan Lahan dan Air
(1) Seksi Perikanan Tangkap dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Bidang, yang mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan
penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan
pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pengelolaan
lahan dan air.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Perikanan Tangkap mempunyai fungsi:
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kegiatan pengelolaan lahan dan air;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
i.
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
j. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
l. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Sarana Produksi Pertanian
(1) Seksi Perikanan Budidaya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Bidang, yang mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan
penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan
pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan sarana
produksi pertanian.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Perikanan Budidaya mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
i.
b. pelaksanaan kegiatan sarana produksi pertanian;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
j. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
l. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Pembiayaan, Pengolahan dan Pemasaran
(1) Seksi Pembiayaan, Pengolahan dan Pemasaran dipimpin oleh
seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Bidang, yang mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan
i.
mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan,
pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh
kegiatan pembiayaan, pengolahan dan pemasaran.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kegiatan pembiayaan, pengolahan dan
pemasaran;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
j. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
i.
l. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Penyuluhan
(1) Bidang Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan dan administrasi dibidang penyuluhan
berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan..
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum
dalam ayat (1), Kepala Bidang Penyuluhan mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan
kinerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Penyusunan perencanaan di bidang penyuluhan;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
kelembagaan, ketenagaan dan penyelenggaraan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
kelembagaan, ketenagaan dan penyelenggaraan;
e. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria penyelenggaraan di bidang kelembagaan,
ketenagaan dan penyelenggaraan;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang kelembagaan, ketenagaan dan penyelenggaraan;
g. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
kelembagaan, ketenagaan dan penyelenggaraan;
h. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja
Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA)
dan Program Kerja Seksi dibawahnya;
i. pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan
Perangkat Daerah dan Instansi terkait dalam rangka
keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai
dengan bidang tugasnya;
j. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa
data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan
penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan;
i.
l. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya;
m. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan
bidang tugasnya berdasarkan peraturan
perundangundangan;
n. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Bidang;
o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan
sesuai dengan bidang tugasnya..
Seksi Kelembagaan
(1) Seksi Kelembagaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Bidang, yang mempunyai tugas membantu kepala
bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan
penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan
pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan kelembagaan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum
dalam ayat (1), Kepala Seksi Kelembagaan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kegiatan di bidang kelembagaan;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i.
g. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
j. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
l. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Ketenagaan
(1) Seksi Seksi Ketenagaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Bidang Penyuluhan, yang mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan
mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan,
pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh
kegiatan ketenagaan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum
dalam ayat (1), Kepala Seksi Ketenagaan mempunyai fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kegiatan di bidang ketenagaan;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
i.
e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
j. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
l. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
Seksi Penyelenggaraan
(1) Seksi Seksi Penyelenggaraan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Bidang Penyuluhan, yang mempunyai tugas
pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan
mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan,
pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh
kegiatan penyelenggaraan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum
dalam ayat (1), Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai
fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kegiatan di bidang penyelenggaraan;
i.
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman,
norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai
dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
j. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap
permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada
atasan;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Seksi;
l. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
3.2. Tujuan dan sasaran Renja SKPD
Ada dua hal penting yang perlu menjadi acuan pembangunan
pertanian yaitu :
1. Mengembangkan perekonomian daerah yang berorientasi pada
pengembangan tehnologi dengan membangun keunggulan
i.
kompetitif produk-produk unggulan daerah sumberdaya alam
dan sumberdaya manusia yang dimiliki.
2. Mengembangkan sistim pertanian perkotaan dengan
mempertahankan potensi lahan yang sempit dalam rangka
menjamin tersedianya bahan pangan dan peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat/petani.
Sejalan dengan visi dan misi pembangunan pertanian tersebut
diatas, maka tujuan pembangunan pertanian Kota Mataram periode
5 (lima) tahun kedepan adalah :
1. Meningkatkan pelayanan secara optimal kepada masyarakat
khususnya petani/peternak.
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, para staf
agar lebih profesional.
3. Meningkatkan kemampuan kelompoktani dan kelembagaan
pertanian sebagai pusat belajar dan berusaha.
4. Mengembangkan penerapan tehnologi dalam kegiatan pertanian.
5. Meningkatkan pendapatan dan tarap hidup masyarakat melalui
usaha agribis.
6. Meningkatkan pemanfaatan fungsi lahan dengan pengembangan
komoditas unggulan.
7. Tersedianya komoditas pertanian bagi penyediaan pangan dan
pemenuhan gizi.
8. Tersedianya bahan baku industri pengolahan hasil.
9. Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan antar pulau.
10. Tersedianya lapangan kerja dengan produktivitas tinggi atau
kesempatan berusaha yang efisien melalui pengembangan
agribisnis.
11. Terciptanya pertanian ramah lingkungan yang berwawasan
agribisnis.
12. Meningkatkan pola usahatani produktif dengan teknologi lokal
spesifik.
13. Terciptanya keamanan dan kenyamanan kerja.
14. Meningkatkan produktivitas kerja.
15. Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menggali
sumber-sumber PAD baru.
Tujuan Pembangunan pertanian tersebut akan dicapai melalui
sasaran, yaitu :
i.
1. Meningkatnya pelayanan secara optimal kepada masyarakat
khususnya petani/peternak.
2. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan, para staf
agar lebih profesional.
3. Meningkatnya kemampuan kelompoktani dan kelembagaan
pertanian lainnya sebagai pusat belajar dan berusaha.
4. Meningkatnya pendapatan dan tarap hidup melalui agibisnis.
5. Meningkatnya pemanfaatan fungsi lahan dengan pengembangan
komoditas unggulan.
6. Tersedianya komoditas pertanian bagi penyediaan pangan dan
pemenuhan gizi.
7. Tersedianya bahan baku industri pengolahan hasil.
8. Meningkatnya kegiatan industri dan perdagangan antar pulau.
9. Tersedianya lapangan kerja dengan produktivitas tinggi atau
kesempatan berusaha yang efisien melalui pengembangan
agribisnis.
10. Terciptanya pertanian ramah lingkungan yang berwawasan
agribisnis.
11. Meningkatnya pola usahatani produktif dengan teknologi lokal
spesifik.
12. Terjaganya keamanan dan kenyamanan kerja.
13. Meningkatnya produktivitas kerja.
14. Meningkatnya Partisipasi masyarakat dan investasi swasta
dalam pengembangan agribisnis dan memajukan prekonomian di
pedesaan.
15. Meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor
pertanian.
3.3 Program dan Kegiatan
1. Indikator Kinerja Utama
Program dan kegiatan yang direncanakan mengacu dan
mempertimbangkan berbagai hal antara lain bagaimana
mendukung pencapaian visi dan misi Walikota, pendayagunaan
potensi ekonomi daerah serta pemberdayaan ekonomi rakyat
dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Kota Mataram
yaitu:
Tabel 4. Indikator Kinerja Utama
i.
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan
1 2 3 4
A. URUSAN PILIHAN PERTANIAN
I.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Tersedianya jasa komunikasi, listrik dan air
Sarana komunikasi, sumberdaya listri dan air yang tersedia
Sumber dana : APBD II
2. Tersedianya jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional
Jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/ operasional yang tersedia
Sumber dana : APBD II
3. Tersedianya alat tulis kantor ATK yang tersedia
Sumber dana : APBD II
1 2 3 4
4.
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
Barang cetakan (karcis, nota dinas)dan fotocopy yang tersedia
Sumber dana : APBD II
5. Tersedianya komponen instalasi listrik bangunan kantor
Komponen instalasi listrik yang tersedia
Sumber dana : APBD II
6.
Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
Peralatan dan perlengkapan kantor yang tersedia
Sumber dana : APBD II
7. Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundangan
Bahan bacaaan surat kabar dan majalah yang tersedia
Sumber dana : APBD II
8. Tersedianya makanan dan minuman rapat
Makanan dan minuman untuk tamu dan kegiatan rapat yang tersedia
Sumber dana : APBD II
9. Terlaksananya rapat rapat koordinasi dan konsultasi
Perjalanan luar daerah dlm rangka koordinasi dan konsultasi yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
10. Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan SKPD
Penyusunan dokumen perencanaan SKPD yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
11. Terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaian yang dikelola
Sumber dana : APBD II
12. Tersedianya administrasi keuangan di lingkup dinas
Dana pembayaran jasa pejabat pengelola keuangan dan PTT yang tersedia
Sumber dana : APBD II
II.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Terlaksananya pengadaan perlengkapan kantor
Pengadaan perlengkapan kantor yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
i.
2. Terlaksananya pengadaan peralatan kantor
Pengadaan peralatan gedung kantor yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
3. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
4. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
5. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
1 2 3 4
III.
Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1 Terlaksananya penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Dinas
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Dinas yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
2.
Terlaksananya penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan laporan keuangan semesteran yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
3. Terlaksananya penyusunan laporan keuangan akhir tahun
Penyusunan laporan keuangan akhir tahun yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
4. Terlaksananya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
IV.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1 Terlaksananya pelatihan bagi petani dan pelaku agribisnis
Pelatihan bagi petani dan pelaku agribisnis yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
2. Terlaksananya pengembangan agribisinis hortikultura
Pengembangan agribisinis hortikultura yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II dan TP
3. Terlaksananya pembinaan dan pendampingan kelompok tani
Pembinaan dan pendampingan kelompok tani yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
4. Terlaksananya pemberdayaan dan pendampingan keluarga tani miskin/Gakin
Pemberdayaan dan pendampingan keluarga tani miskin/Gakin yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
V.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian / perkebunan)
1 Terlaksananya pertemuan UP3HP dan penyediaan sarana usaha pengolahan hasil
Pertemuan UP3HP dan penyediaan sarana usaha pengolahan hasil yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
2. Tersedianya benih unggul yang bermutu
Benih unggul bermutu yang tersedia
Sumber dana : APBD II dan DAK
i.
3. Terlaksananya pengembangan intensifikasi tanaman padi dan palawija
Peningkatan produksi padi dan palawija melalui intensifikasi tanaman padi dan palawija yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
1 2 3 4
4. Tercapainya Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian yang dicapai
Sumber dana : APBD II dan TP
5. Terlaksananya pengadaan prasarana dan sarana jaringan irigasi tingkat usaha tani
Prasarana dasar jaringan irigasi tingkat usaha tani yang dikelola dan dimanfaatkan
Sumber dana : APBD II dan DAK
6. Terlaksananya pengendalian OPT pangan dan hortikultura
Pengendalian OPT pangan dan hortilkultura yang optimal
Sumber dana : APBD II
7. Terlaksananya SL-PHT bagi petugas dan petani
Kegiatan SL-PHT bagi petugas dan petani yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
8. Terlaksananya pengendalian/pengawasan pupuk dan pestisida
Pengendalian/pengawasan pupuk dan pestisida yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
9. Terlaksananya alih transformasi informasi dan teknologi pengolahan hasil pertanian
Transformasi informasi dan teknologi pengolahan hasil pertanian yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
10. Terlaksananya pelatihan statistik pertanian (SP)
Pelatihan statistik pertanian (SP) yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
11. Terlaksananya pengembangan pertanian organik
Pertanian organik yang dikembangkan
Sumber dana : APBD II
12. Terlaksananya penyusunan data statistik pertanian
Penyusunan data statistik pertanian yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
13. Terlaksananya pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan kelompok tani
Perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan kelompok tani yang diberdayakan
Sumber dana : APBD II
VI.
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
1 Terlaksananya pameran produk hasil pertanian ( Expo)
Produksi hasil-hasil pertanian yang dipromosikan
Sumber dana : APBD II
2. Terlaksananya pemantauan harga pasar produk pertanian
Harga pasar produk pertanian yang dipantau
Sumber dana : APBD II
3. Teraksananya pelatihan pengolahan hasil pertanian dan ASPARTAN
Pelatihan pengolahan hasil pertanian dan ASPARTAN yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
4. Terlaksananya temu usaha agribisnis bagi petani dan pelaku usaha
Temu usaha agribisnis bagi petani dan pelaku usaha yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
5. Terlaksananya Mataram Agriculture Expo
Mataram Agriculture Expo yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
1 2 3 4
i.
VII.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1
Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna yang diadakan
Sumber dana : APBD II
2. Terlaksananya bimbingan operasional penggunaan alsintan
Bimbingan operasional penggunaan alsintan yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
VIII.
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
1. Terlaksananya peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
Kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan yang meningkat
Sumber dana : APBD II
2. Terlaksananya penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
IX.
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
1
Terlaksananya pendataan masalah ternak
Pendataan masalah ternak yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
2. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
3. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner
Kesehatan masyarakat veteriner yang dibina dan diawasi
Sumber dana : APBD II
4. Terlaksananya pelayanan di Pusat Kesehatan Hewan
Pelayanan di Pusat Kesehatan Hewan yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
5. Terlaksananya Revitalisasi Higiene Sanitasi di lingkungan usaha peternakan
Revitalisasi higiene sanitasi lingkungan usaha peternakan yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II dan DAK
X.
Program peningkatan produksi hasil peternakan
1 Terlaksananya pembangunan sarana pembibitan ternak
Pembangunan sarana pembibitan ternak yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
1 2 3 4
2. Terlaksananya pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
3. Terlaksananya pembinaan kepada kelompok tani ternak
Pembinaan kepada kelompok tani ternak yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
4. Terlaksananya pengembangan pakan ternak
Pakan ternak yang dikembangkan Sumber dana : APBD II
5. Pengembangan Taman Pembibitan Ternak
Pengembangan taman pembibitan ternak yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
i.
XI.
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
1 Tesedianya pusat penampungan produksi hasil petenakan
Penampungan produksi hasil peternakan masyarakat yang dibangun
Sumber dana : APBD II dan DAK
2. Terlaksananya penyuluhan distribusi pemasaran ternak
Penyuluhan distribusi pemasaran ternak yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
3. Tersedianya sarana dan prasarana pembibitan ternak yang memadai
Sarana dan prasarana pembibitan ternak yang terpelihara
Sumber dana : APBD II
4 Terlaksananya revitalisasi pelayanan rumah potong dan pasar hewan
Pelayanan rumah potong dan pasar hewan yang direvitalisasi
Sumber dana : APBD II dan DAK
XII.
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
1 Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
Sarana dan prasarana teknologi pertanian yang diadakan
Sumber dana : APBD II
XIII.
Program Peningkatan Penerapan Tehnologi Pertanian/ Perkebunan Lapangan
1 Terlaksananya pelatihan penerapan tehnologi pertanian/ perkebunan modern bercocok tanam
Pelatihan penerapan tehnologi
pertanian/ perkebunan modern
bercocok tanam yang dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
2. Terlaksananya transformasi dan penerapan tehnologi tepat guna
Transformasi dan penerapan
tehnologi tepat guna yang
dilaksanakan
Sumber dana : APBD II
\
2. Rencana Kinerja Tahun 2018
Untuk mendukung misi pembangunan daerah yang
bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan pemerintahan
secara efektif dan efisien, disusun rencana Kinerja Tahun 2018
sebagai berikut :
Tabel 5. Rencana Kinerja Tahun 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
A. URUSAN PILIHAN PERTANIAN
I.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
i.
1 Tersedianya jasa komunikasi, listrik dan air
Sarana komunikasi, sumberdaya listri dan air yang tersedia
90%
2. Tersedianya jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Jasa servis peralatan dan perlengkapan kantor yang tersedia
85%
3. Tersedianya jasa pemeliharaan kendaraan dinas/operasional
Jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/ operasional yang tersedia
100%
4. Tersedianya alat tulis kantor ATK yang tersedia 100%
5. Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
Barang cetakan (karcis, nota dinas)dan fotocopy yang tersedia
100%
6. Tersedianya komponen instalasi listrik bangunan kantor
Komponen instalasi listrik yang tersedia
90%
7. Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
Peralatan dan perlengkapan kantor yang tersedia
100%
8. Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundangan
Bahan bacaaan surat kabar dan majalah yang tersedia
100%
9. Tersedianya makanan dan minuman rapat
Makanan dan minuman untuk tamu dan kegiatan rapat yang tersedia
90%
10. Terlaksananya rapat rapat koordinasi dan konsultasi
Perjalanan luar daerah dlm rangka koordinasi dan konsultasi yang dilaksanakan
100%
1 2 3 4
11.
Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan SKPD
Penyusunan dokumen perencanaan SKPD yang dilaksanakan
100%
12. Terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaian yang dikelola
100%
13. Tersedianya administrasi keuangan di lingkup dinas
Dana pembayaran jasa pejabat pengelola keuangan dan PTT yang tersedia
100%
II.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Terlaksananya pembangunan gedung kantor
Pembangunan gedung kantor yang dilaksanakan
100%
2. Terlaksananya pengadaan perlengkapan kantor
Pengadaan perlengkapan kantor yang dilaksanakan
100%
3. Terlaksananya pengadaan peralatan kantor
Pengadaan peralatan gedung kantor yang dilaksanakan
100%
4. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor yang dilaksanakan
100%
i.
5. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas yang dilaksanakan
85%
III.
Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1 Terlaksananya penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Dinas
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Dinas yang dilaksanakan
100%
2. Terlaksananya penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan laporan keuangan semesteran yang dilaksanakan
100%
3. Terlaksananya penyusunan laporan keuangan akhir tahun
Penyusunan laporan keuangan akhir tahun yang dilaksanakan
100%
4. Terlaksananya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilaksanakan
100%
1 2 3 4
IV.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1 Terlaksananya pelatihan bagi petani dan pelaku agribisnis
Pelatihan bagi petani dan pelaku agribisnis yang dilaksanakan
80%
2. Terlaksananya pengembangan agribisinis hortikultura
Pengembangan agribisinis hortikultura yang dilaksanakan
100%
3. Terlaksananya pembinaan dan pendampingan kelompok tani
Pembinaan dan pendampingan kelompok tani yang dilaksanakan
100%
4. Terlaksananya pemberdayaan dan pendampingan keluarga tani miskin/Gakin
Pemberdayaan dan pendampingan keluarga tani miskin/Gakin yang dilaksanakan
100%
V.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian / perkebunan)
1 Terlaksananya pertemuan UP3HP dan penyediaan sarana usaha pengolahan hasil
Pertemuan UP3HP dan penyediaan sarana usaha pengolahan hasil yang dilaksanakan
100%
2. Tersedianya benih unggul yang bermutu
Benih unggul bermutu yang tersedia
100%
3. Terlaksananya pengembangan intensifikasi tanaman padi dan palawija
Peningkatan produksi padi dan palawija melalui intensifikasi tanaman padi dan palawija yang dilaksanakan
95%
4. Tercapainya Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian yang dicapai
80%
i.
5. Terlaksananya pengadaan prasarana dan sarana jaringan irigasi tingkat usaha tani
Prasarana dasar jaringan irigasi tingkat usaha tani yang dikelola dan dimanfaatkan
95%
6. Terlaksananya pengendalian OPT pangan dan hortikultura
Pengendalian OPT pangan dan hortilkultura yang optimal
90%
7. Terlaksananya SL-PHT bagi petugas dan petani
Kegiatan SL-PHT bagi petugas dan petani yang dilaksanakan
80%
8. Terlaksananya pengendalian/pengawasan pupuk dan pestisida
Pengendalian/pengawasan pupuk dan pestisida yang dilaksanakan
90%
1 2 3 4
9.
Terlaksananya alih transformasi informasi dan teknologi pengolahan hasil pertanian
Transformasi informasi dan teknologi pengolahan hasil pertanian yang dilaksanakan
95%
10. Terlaksananya pelatihan statistik pertanian (SP)
Pelatihan statistik pertanian (SP) yang dilaksanakan
100%
11. Terlaksananya pengembangan pertanian organik
Pertanian organik yang dikembangkan
100%
12. Terlaksananya penyusunan data statistik pertanian
Penyusunan data statistik pertanian yang dilaksanakan
100%
13. Terlaksananya pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan kelompok tani
Perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan kelompok tani yang diberdayakan
90%
VI.
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
1
Terlaksananya pameran produk hasil pertanian ( Expo)
Produksi hasil-hasil pertanian yang dipromosikan
90%
2. Terlaksananya pemantauan harga pasar produk pertanian
Harga pasar produk pertanian yang dipantau
90%
3. Teraksananya pelatihan pengolahan hasil pertanian dan ASPARTAN
Pelatihan pengolahan hasil pertanian dan ASPARTAN yang dilaksanakan
90%
4. Terlaksananya temu usaha agribisnis bagi petani dan pelaku usaha
Temu usaha agribisnis bagi petani dan pelaku usaha yang dilaksanakan
100%
5. Terlaksananya Mataram Agriculture Expo
Mataram Agriculture Expo yang dilaksanakan
95%
VII.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1 Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna yang diadakan
95%
2. Terlaksananya bimbingan operasional penggunaan alsintan
Bimbingan operasional penggunaan alsintan yang dilaksanakan
100%
i.
VIII.
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
1 2 3 4
1.
Terlaksananya peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
Kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan yang meningkat
100%
2. Terlaksananya penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan yang dilaksanakan
100%
IX.
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
1 Terlaksananya pendataan masalah ternak
Pendataan masalah ternak yang dilaksanakan
95%
2. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak yang dilaksanakan
90%
3. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner
Kesehatan masyarakat veteriner yang dibina dan diawasi
100%
4. Terlaksananya pelayanan di Pusat Kesehatan Hewan
Pelayanan di Pusat Kesehatan Hewan yang dilaksanakan
100%
5. Terlaksananya Revitalisasi Higiene Sanitasi di lingkungan usaha peternakan
Revitalisasi higiene sanitasi lingkungan usaha peternakan yang dilaksanakan
100%
X.
Program peningkatan produksi hasil peternakan
1
Terlaksananya pembangunan sarana pembibitan ternak
Pembangunan sarana pembibitan ternak yang dilaksanakan
100%
2. Terlaksananya pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat yang dilaksanakan
100%
3. Terlaksananya pembinaan kepada kelompok tani ternak
Pembinaan kepada kelompok tani ternak yang dilaksanakan
100%
4. Terlaksananya pengembangan pakan ternak
Pakan ternak yang dikembangkan 100%
5. Pengembangan Taman Pembibitan Ternak
Pengembangan taman pembibitan ternak yang dilaksanakan
90%
XI.
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
1 Tesedianya pusat penampungan produksi hasil petenakan
Penampungan produksi hasil peternakan masyarakat yang dibangun
100%
1 2 3 4
2. Terlaksananya penyuluhan distribusi pemasaran ternak
Penyuluhan distribusi pemasaran ternak yang dilaksanakan
100%
i.
3. Tersedianya sarana dan prasarana pembibitan ternak yang memadai
Sarana dan prasarana pembibitan ternak yang terpelihara
80%
4 Terlaksananya revitalisasi pelayanan rumah potong dan pasar hewan
Pelayanan rumah potong dan pasar hewan yang direvitalisasi
90%
XII.
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
1
Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
Sarana dan prasarana teknologi pertanian yang diadakan
1 00%
XIII.
Program Peningkatan Penerapan Tehnologi Pertanian/ Perkebunan Lapangan
1 Terlaksananya pelatihan penerapan tehnologi pertanian/ perkebunan modern bercocok tanam
Pelatihan penerapan tehnologi
pertanian/ perkebunan modern
bercocok tanam yang
dilaksanakan
100%
2. Terlaksananya transformasi dan penerapan tehnologi tepat guna
Transformasi dan penerapan
tehnologi tepat guna yang
dilaksanakan
100%
BAB IV
PENUTUP
Secara umum Dinas Pertanian Kota Mataram akan
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya seperti yang telah
ditetapkan dalam rencana strategik. Rencana Kerja ini adalah
upaya untuk memberikan gambaran tentang program dan
kegiatan Dinas Pertanian Kota Mataram yang akan dilaksanakan
i.
pada Tahun 2018 sebagai iplementasi dari tugas pokok dan fungsi
tersebut.
Disadari bahwa penyampaian Rencana Kerja ini masih
terlalu umum, mengingat penyajian data dan beberapa indikator
masih belum dapat dipertajam sesuai dengan harapan tetapi
paling tidak akan dapat memberikan gambaran awal tentang
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun
anggaran 2018.
Mengingat Rencana Kerja ini masih belum sempurna, maka
dirasakan perlu pembinaan dan masukan dari instansi yang
berkompeten untuk penyempurnaan dalam penyusunan Rencana
Kerja berikutnya.