rencana kerja pemerintah tahun 2012 · pdf fileusulan daerah untuk pengembangan komoditas...

60
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 PRIORITAS 5 KETAHANAN PANGAN DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS HASIL KESEPAKATAN PRA MUSRENBANGNAS 27 APRIL 2011 1

Upload: dangdien

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

PRIORITAS 5 KETAHANAN PANGAN

DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

HASIL KESEPAKATAN PRA MUSRENBANGNAS 27 APRIL 2011

1

Page 2: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

UMUM

Arah kebijakan prioritas nasional sudahsejalan dengan usulan daerah

Perbedaan umumnya pada target lokasi danalokasi anggaran

Proses pembahasan masih kurang optimal, karena form F1 dan F2 kurang lengkap

Informasi tentang APBD merupakan bagianpenting untuk menggambarkan keseluruhanrencana pembangunan – masih belum ada.

2

Page 3: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

SASARAN: KETAHANAN PANGAN DAN REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

3

NO KOMPONEN/INDIKATORCAPAIAN

TAHUN 2010SASARAN

2011SASARAN

2012

2. Skor PPH 80,6 88,1 89,8

3. NTP 102 >105 >105

4. NTN 105,5 107 110

5. PRODUKSI/KETERSEDIAAN

A Produksi Padi (juta ton) 66,4 70,6 74,0

B Produksi Jagung (juta ton) 18,40 22,00 24,0

C Produksi Kedelai (ribu ton) 908,1 1.560 1.900

D Produksi gula/tebu (juta ton) 2,7 3,9 4,4

E Produksi Daging Sapi (ribu ton) 435,2 439 471,0

F Produksi Ikan (juta ton) 10,83 12,26 14,86

G Ketersediaan Ikan(Kg/kap/tahun)

30,47 31,64 32,70

Page 4: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

HASIL PRA-MUSRENBANGNAS PRIORITAS NASIONAL 5: KETAHANAN PANGANSUBSTANSI

INTIKEGIATAN PRIORITAS NASIONAL K/L ANGGARAN

(Rp. Miliar)

Lahan, Kawasan, dan Tata Ruang

Meliputi kegiatan: cetak sawah, perluasanlahan kering, optimasi lahan, penataan ruangwilayah laut/pesisir/pulau kecil, peraturanperundangan lahan pertanian dan lahanterlantar.

Kementan 2.110,0

KKP 94,9

BPN 3,7

Infrastruktur

Jalan usahatani/produksi, pelabuhanperikanan, kapal tangkap, irigasi pertanian, infrastruktur sumberdaya air, sarana/prasarana perkarantinaan.

Kementan 1.518,0

KKP 908,5

Kemen PU 4.250,0

Litbang

Benih/bibit unggul tanaman/ternak/ikan,teknologi budidaya, teknologi input produksi(pupuk, pakan, dsb.), teknologi pengolahan, diseminasi dan penyuluhan.

Kementan 1.233,0

KKP 283,9

Kemenristek 10,0

LIPI 16,5

BATAN 15,5

BPPT 4,54

Page 5: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

HASIL PRA-MUSRENBANGNAS PRIORITAS NASIONAL 5: KETAHANAN PANGAN

SUBSTANSI INTI

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL K/L ANGGARAN(Rp. Miliar)

Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi

Produksi tanaman/ternak/ikan(termasuk SLPTT), revitalisasi industripupuk dan gula, layanan anggaran dansubsidi, pengolahan hasil.

Kementan 6.889,6

KKP 1.365,4

KemenPerin 97,8

KemenKeu 17.284,5

Pangan danGizi

Diversifikasi konsumsi, penangananrawan pangan, desa mandiri pangan, keamanan dan mutu pangan, gizimasyarakat.

Kementan 483,6

KKP 37,1

KemenKes 314,5

PerubahanIklim

Sumberdaya lahan, data dan informasi, teknologi ramah lingkungan,

Kementan 60,9

KKP 73,25

Page 6: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

HASIL PRA-MUSRENBANGNAS PRIORITAS NASIONAL 5: KETAHANAN PANGAN

SUBSTANSI INTI

CATATAN PRA-MUSRENBANGNAS

Lahan, Kawasan, danTata Ruang

• Usul daerah: tambahan sasaran, tambahan lokasi, dan perubahan lokasi.• Pemerintah pusat mengharapkan agar pemerintah daerah telah mempersiapkan legalitas dalam

RTRW, kesiapan lahan, data SID, dan verifikasi lapang terhadap usulan-usulan yang diajukan.

Infrastruktur • Prasarana dan sarana pertanian merupakan kendala utama di lapangan, terutama pada wilayahtimur, pulau kecil, pesisir, dan perbatasan.

• Penyediaan infrastruktur difokuskan untuk mendukung produksi pangan di sentra-sentra produksi.• Anggaran dari pemerintah pusat masih sbg sumber utama pembangunan dan rehabilitasi

infrastruktur pertanian.

Litbang Usul daerah: • Penerapan hasil litbang di lapangan yang nyata dirasakan masyarakat.• Pengembangan litbang untuk hasilkan teknologi terapan utk mengurangi ketergantungan terhadap

pabrik/impor serta pemanfaatan sumberdaya lokal (benih/bibit, pakan, pupuk alami, pangan olahan, dsb).

Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi

1. Usul daerah: a. Tambahan sasaran, tambahan lokasi, dan perubahan lokasi.b. Distribusi pupuk dan benih bersubsidi, dan CBN agar mengikuti sentra-sentra produksi utama.c. Tambahan sasaran dan lokasi pengembangan budidaya tanaman/ternak/ikan, dengan dasar untuk

mengembangkan potensi yang belum termanfaatkan (tidak hanya berdasarkan pada existing condition) koridor ekonomi.

2. Himbauan Pusat: Pemda aktif dalam mendukung kegiatan pembangunan untuk meningkatkanproduksi pangan nasional.

Pangan danGizi

Usul daerah:a. Tambahan sasaran dan tambahan lokasi untuk desa mapan, penanganan rawan pangan, dan

penanganan gizi buruk.b. Dukungan pusat terhadap pengembangan budidaya dan pengolahan bahan pangan lokal, terutama

umbi-umbian.

PerubahanIklim

• Belum banyak menjadi isu pembahasan dengan pemerintah daerah.• Terdapat usulan untuk meningkatkan informasi perubahan iklim terkait dengan masa tanam melalui

radio lokal dan penyuluh.

6

Page 7: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

KEMENTERIAN PERTANIAN

7

Page 8: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

GAMBARAN PER WILAYAH

WILAYAHKONTRIBUSI THD

TARGET PRODUKSI NASIONAL

CATATAN HASIL PRA-MUSRENBANGNAS

UMUM

Sasaran produksipangan nasional: padi74 juta ton GKG; Jagung 24 juta ton; Kedelai 1,9 juta ton; Tebu 4,4 juta ton; Daging Sapi 471 ributon.

• Kegiatan prioritas nasional untuk mendukung produksi pangan sekitar 68,33% dari paguindikatif Kementerian Pertanian. Alokasi anggaran untuk daerah sekitar 22,25% bagiprovinsi, 40,45% bagi kabupaten/kota, dan 37,3% bagi pusat (catatan: kegiatan bencanaalam, SMD, PUAP, LM3, dan penyediaan sapi bibit dari anggaran pusat).

• Sebagian besar usulan pemerintah daerah berupa: penambahan sasaran, penambahanlokasi, dan perubahan lokasi kegiatan.

• Selain itu, terdapat pula usulan dari daerah atas perlunya perbaikan pendekatan danmekanisme pelaksanaan pembangunan. Misal, perlunya mengubah kriteria insentifpenyelamatan sapi betina dari bunting menjadi melahirkan, atau usulan untuk melihatkembali efektivitas mekanisme kegiatan melalui bantuan sosial (bansos).Pemerintahdaerah sepakat mendukung pencapaian target produksi pangan utama (padi, jagung, kedelai, tebu, dan daging sapi).

• Hasil pra-Musrenbangnas akan dibahas dan ditindaklanjuti dalam forum Musrenbangtanbulan Mei 2011.

NUSA TENGGARA, MALUKU, PAPUA

Padi 4,4%; Jagung6,3%; Kedelai11,7%; Tebu 13%; Daging Sapi 6,1%.

Pengembangan SL-PTT dalam mendukung peningkatan produksi padi nasional telahdisepakati antara Kementan dan Daerah.

Lokasi kegiatan cetak sawah, pemanfaatan lahan kering, dan optimasi lahan akandibahas kembali di dalam Musrenbangtan

Dalam mendukung Direktif Presiden Percepatan Pembangunan Papua, Papua Barat, danNTT, anggaran sektor pertanian di antaranya akan diarahkan untuk mendukungpengembangan padi, jagung, umbi-umbian lokal, kedelai, ternak, kopi, kakao, dan tebu.

Lokasi dan target produksi ternak (sapi) telah disepakati, namun masih terdapat usulantambahan lokasi dari daerah.

Disepakati pengembangan bahan pangan lain seperti jagung, kedelai, dan umbi-umbian.

SULAWESI

Padi 10,9%; Jagung17,6%; Kedelai9,2%; Tebu 7,5%; Daging Sapi 7%.

Lokasi dan anggaran SLPTT dalam mendukung peningingkatan produksi padi, jagung, dan kedelai telah disepkatai kementan dan Daerah. Sementara untuk usulan tambahanakan dibahas di dalam Musrenbangtan.

Dalam rangka pengembangan koridor ekonomi Sulawesi, pengembangan komoditasperkebunan seperti kakao (Gernas Kakao), kopi, pala, cengkeh, akan disesuaikanberdasarkan alokasi anggaran yang telah ada di Kementan. Usulan tambahan akandibahas di dalam Musrenbangtan. Selain itu, pengembangan perkebunan dapatmemanfaatkan dari Program Revitalisasi Perkebunan

Kementan mendukung pelaksanaan World Maize Conference pada Oktober 2012.

8

Page 9: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

GAMBARAN PER WILAYAH

WILAYAHKONTRIBUSI THD

TARGET PRODUKSI NASIONAL

CATATAN HASIL PRA-MUSRENBANGNAS

KALIMANTAN

Padi 6,4%; Jagung 1,7%; Kedelai 2,6%; Tebu1,9%; Daging Sapi 6,6%.

Lokasi dan anggaran SLPTT dalam mendukung peningingkatan produksi padi, jagung, dan kedelai telah disepakati Kementan dan Daerah.

Pengembangan komoditas perkebunan akan disesuaikan dengan alokasiKementan.

Usulan tambahan/relokasi dan tambahan lokasi SLPTT, lokasi komoditastambahan (hortikultura dan perkebunan) akan dibahas di dalamMusrenbangtan

Pengembangan sapi dan RPH akan difokuskan di sentra produksi. Daerah diminta untuk menyiapkan lahan.

SUMATERA

Padi 22,7%; Jagung22,7%; Kedelai 17,6%; Tebu 31,3%; Daging Sapi21,7%.

Pengembangan SLPTT padi, jagung, dan kedelai telah disepakati. Usulantambahan akan dibahas di dalam Musrenbangtan.

Kementan akan mendalami usulan-usulan terkait pengembangan jaringanirigasi tersier, JUT, Jalan produksi, optimasi lahan.

Pengembangan komoditas perkebunan secara umum telah sesuai antarausulan Kementan dengan daerah. Untuk lokasi atau target yang belum masukdiusulkan untuk dapat dibiayai dari Program Revitalisasi Perkebunan/skemakredit yang ada.

Pengembangan bibit sapi/karantina bibit sapi diusulkan daerah di beberapapulau yang ada. Sementara untuk pengembangan kluster/sentra sapi potongdan RPH terdapat usulan tambahan lokasi.

JAWA-BALI

Padi 55,5%; Jagung51,7%; Kedelai 58,9%; Tebu 46,2%; Daging Sapi58,6%.

Lokasi dan target SLPTT padi, jagung, dan kedelai lebih lanjut akan dibicarakandi dalam Musrenbangtan.

Terdapat usulan dari daerah terkait kegiatan diversifikasi pangan danpenanganan rawan pangan, namun Kementan meminta daerah untukmelengkapi kelembagaannya.

Usulan tambahan daerah untuk sarana dan prasaran yang mendukung sektorpertanian akan dipertimbangkan oleh Kementan.

Kegiatan pengembangan sapi potong, lokasi kluster, RPH telah disepakati danakan dibahas lebih lanjut di Musrenbangtan.

Usulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, baik lokasimaupun target, akan dipertimbangkan Kementan dan akan dibahas lebih lanjutdi dalam Musrenbangtan.

9

Page 10: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL: PADI , JAGUNG, KEDELAI

NO KEGIATAN PRIORITAS SASARANPAGU TAHUN 2012

(MILYAR RUPIAH)

1 Perluasan areal dan pengelolaan lahan

pertanian

Cetak sawah 100 ribu ha, perluasan lahan kering dan lahan pertanian lainnya 480 ribu ha,

optimasi lahan 163 ribu ha, SRI 34 ribu ha; audit lahan sawah luar Jawa; 5 ribu ha

pengembangan model food estate.

2.110,00

2 Pengelolaan air irigasi untuk pertanian Irigasi skala kecil 51 ribu unit; perbaikan JITUT/JIDES/TAM 490 ribu ha; konservasi air 6 ribu

unit.

1.036,75

3 Fasilitasi pupuk dan pestisida Bantuan langsung pupuk 140 ribu ton; rumah kompos 1.700 unit. Ditambah dengan subsidi

pupuk sebesar 10,28 juta ton (dari anggaran subsidi.)

450,00

4 Penelitian dan pengembangan tanaman

pangan

Varietas unggul baru tanaman panga sebanyak 12 jenis; teknologi budidaya/panen/pasca panen

9 teknologi; produksi benih sumber padi, serealia, kacang, dan umbi 61 jenis.

116,70

6 Penelitian dan pengembangan sumberdaya

lahan pertanian

8 unit peta potensi sumberdaya lahan; 8 paket komponen pengelolaan sumberdaya lahan,

formula pupuk, dan uji tanah; 8 paket teknologi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

60,93

7 Penelitian dan pengembangan pasca panen

pertanian

2 paket produk dan teknologi diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor; 8 paket produk

dan teknologi nilai tambah dan daya saing.

18,14

8 Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan

Hayati

100% sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati; 100% kesesuaian operasional

karantina dan pengawasan keamanan hayati.

432,18

9 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan

laboratorium Uji Standar dan Uji Terap

Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

2 paket uji Terap teknik dan metoda karantina dan pengawasan keamanan hayati; 13 ribu

sampel lab. uji standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi; 2 laboratorium karantina yang

diakreditasi.

38,00

10 Pengelolaan produksi tanaman serealia SL - PTT padi non hibrida 2.700 ribu ha; SL - PTT padi hibrida 300 ribu ha; SL - PTT Padi lahan

kering 500 ribu ha; SL - PTT Jagung hibrida 200 ribu ha.

616,82

11 Pengelolaan produksi tanaman aneka

kacang dan umbi

SL- PTT kedelai 350 ribu ha; SL - PTT kacang tanah 75 ribu ha; SL - PTT kacang hijau 20 ribu

ha; PTT kacang hijau 7 ribu ha; PTT ubi kayu 5 ribu ha; PTT ubi jalar 140 ha; PTT pangan lokal

350 ribu ha.

158,41

12 Pengelolaan sistem penyediaan benih

tanaman pangan

Jumlah Bantuan Langsung Benih Unggul 185 ribu ton; pengawasan dan sertifikasi

benih/BPSBTPH 125 ha; perbanyakan benih sumber/BBI 650 ha; pemberdayaan penangkar 9,75

ha. Didukung pula oleh penyaluran benih bersubsidi sebanyak 217 ribu ton dari anggaran

subsidi.

1.809,88

13 Penanganan pasca panen tanaman pangan kelompok tani yang menerapkan GHP dan standar mutu 480 kelompok; kelompok tani sasaran

bantuan pasca panen tanaman pangan 500 kelompok.

70,00

JUMLAH 8.036,93

10

Page 11: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL: SWASEMBADA DAGING

NO KEGIATAN PRIORITAS SASARANPAGU TAHUN 2012

(MILYAR RUPIAH)

1 Peningkatan produksi ternak dengan

pendayagunaan sumber daya lokal

Optimalisasi IB dan INKA 1.200 paket; LM3 peternakan 60

kelompok; Pengembangan ternak Perah 57 kelompok;

Pengembangan ternak potong 59 kelompok; Pengembangan

perunggasan 274 kelompok; Pengembangan ternak non unggas

66 kelompok; Pengembangan SMD 467 unit.

551,33

2 Peningkatan produksi pakan ternak

dengan pendayagunaan sumber daya

lokal

Pengembangan pakan ternak 203 unit; Pengembangan integrasi

ternak dan tanaman 59 unit; Pemanfaatan lahan kehutanan untuk

pengembangan peternakan 10 paket.

98,96

3 Penjaminan pangan asal hewan yang

aman dan halal serta pemenuhan

persyaratan produk hewan non

pangan

Peningkatan sertifikasi nomor veteriner yang ASUH 33 unit usaha;

jaminan produk pangan sesuai teknis kesmavet 86 unit.

78,03

4 Peningkatan kuantitas dan kualitas

benih dan bibit dengan

mengoptimalkan sumber daya local

Produksi perbenihan dan perbibitan 4.500 ribu dosis semen;

produksi embrio ternak 700 embrio; Penyelamatan sapi betina

produktif 50.435 ekor; pengadaan bibit sapi 30 ribu ekor.

1.393,49

5 Penelitian dan pengembangan

peternakan

6 galur unggul ternak; 1.850 unit jumlah bibit/benih sumber ternak

dan pakan ternak

82,71

JUMLAH 2.204,52 11

Page 12: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL: SAYURAN, TEBU, KAKAO, DAN SISTEM PENDUKUNG UTAMA

NO KEGIATAN PRIORITAS SASARANPAGU TAHUN 2012

(MILYAR RUPIAH)

1 Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan

Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Tan.

Obat Berkelanjutan

Pengembangan kawasan tanaman sayuran dan tanaman obat 2.615 ha;

kelembagaan usaha tanaman sayuran dan tanaman obat 530 kelompok.

105,00

2 Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman semusim

Peningkatan luas penanaman tebu 1.394 ha. 101,78

3 Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman rempah dan penyegar

Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional: rehabilitasi 90,7

ribu ha, intensifikasi 13,4 ribu ha, dan peremajaan 6,6 ribu ha. Didukung

dengan pengembangan ekspor kakao 1.768 ha, kopi 1.328 ha, teh 130 ribu

ha, lada 194 ribu ha, serta revitalisasi kakao 34 ribu ha.

968,77

4 Pengembangan pengolahan hasil

pertanian

95 unit usaha pengolahan hasil tanaman pangan; 75 unit usaha pengolahan

hasil peternakan.

161,51

5 Pemantapan sistem penyuluhan pertanian Kelembagaan penyuluhan 155 unit; 400 BPP yang difasilitasi; 51.304

gapoktan/poktan yang difasilitasi pengembangannya; pengembangan mutu

dan jumlah ketenagaan penyuluhan pertanian 45 ribu orang.

705,47

6 Pengembangan penganekaragaman

konsumsi pangan dan peningkatan

keamanan pangan segar

5 ribu desa pemberdayaan P2KP (Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan)

195,20

7 Pengembangan Sistem Distribusi dan

Stabilitas Harga Pangan.

Kelembagaan Distribusi Pangan Masyarakat 1.250 gapoktan; Kelembagaan

Lumbung Pangan Masyarakat 800 Unit.

132,62

8 Pengembangan ketersediaan dan

penanganan rawan pangan.

Pemberdayaan 2.800 desa dalam program aksi desa mapan; penanganan

daerah rawan pangan (PDRP) di 444 Prop/Kab/Kota; peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan aparat dalam analisis ketersediaan pangan 34

Orang.

155,77

JUMLAH 1.350,57

12

Page 13: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

13

Page 14: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

NOSUBSTANSI INTI

(kegiatan prioritas)

NILAIANGGARAN (Rp. Miliar)

KETERANGAN

1. Peningkatan produksi ikan nasional

1.780 Meliputi Perikanan Tangkap dan PerikananBudidaya dengan target produksi 14,86 jutaton (diluar Program Pro Rakyat)

2. Program Pro Rakyat 530 Anggaran hanya cukup untuk sasaran 200 PPI dari 400 PPI yg direncanakan.Meliputi: PUMP perikanan tangkap, PUMP perikanan budidaya, dan PUMP pengolahandan pemasaran hasil perikanan

3. Swasembada garam nasional (PUGAR)

109 Jumlah kelompok yang menerimapemberdayaan usaha garam rakyat (PUGAR) sebanyak 750 kelompok

4. Pendampingan danpenyuluhan programPro-Rakyat

31 Jumlah penyuluh perikanan yang melakukanpendampingan pada kawasan potensiperikanan

5. Pendayagunaanpulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau kecil terluar

43 Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dandipetakan potensinya (60 pulau); Jumlahpulau kecil yang difasilitasi penyediaaninfrastruktur secara terigrasi (30 pulau); jumlah pulau kecil yang difasilitasi perbaikanlingkungan, mitigasi dan adaptasi bencana(30 pulau) 14

Page 15: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

NOSUBSTANSI INTI

(kegiatan prioritas)

NILAIANGGARAN (Rp. Miliar)

KETERANGAN

6. Pengendalian ilegalfishing

16,5 4 Wilayah Pengelolaan Perikanan/WPP (36%)

7. Pengelolaan danpengembangankonservasi kawasandan jenis

56,9 Meliputi: kawasan perairan dan jumlah jenisikan terancam punah, langka, dan endemik yang diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikandan dimanfataakan secara berkelanjutan sertapenguatan kelembagaan konservasi

8. Pengembangankebijakan dan tatakelola kelautan

69,3 Meliputi: pembinaan dan koordinasi penyiapanproduk hukum dan penataan organisasi; pengelolaan pelayanan penunjang tugas; sertaperumusan dan pengembangan kebijakankelautan

9. Penelitian danPengembanganIPTEK Kelautan danPerikanan

490,9 Meliputi: penelitian dan pengembangan IPTEKpengolahan produk dan bioteknologi kelautandan perikanan, perikanan budidaya, kewilayahan, dinamika, dan SD laut dan pesisir; sosial ekonomi kealutan dan perikanan;pengelolaan perikanan dan konservasi SD ikan;serta teknologi kelautan dan perikanan

Total 3.126,6 15

Page 16: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

SUMATERA 1. Kegiatan Prioritas Nasional (Ketahanan Pangan) yang terkait Peningkatan Produksi Perikanan dan

Direktif Presiden diantaranya adalah pengadaaan kapal ≥ 30 GT, pembangunan pelabuhan perikanan, pengadaan sarana dan prasarana budidaya di kawasan minapolitan, serta pengolahan dan pemasaranhasil perikanan.

2. Rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:a. Untuk kegiatan Direktif Presiden terkait pengadaan 1000 unit kapal ≥ 30 GT, terdapat perbedaan

jumlah unit antara permintaan Daerah dan Renja KKP berupa kekurangan sejumlah 51 unit kapal(Aceh: 3 unit; Sumut: 9 unit; Sumbar 7 unit; Riau 9 unit; Kepri 5 unit; Jambi 4 unit; Sumsel 2 unit; Bengkulu 2 unit; Babel 5 unit; Lampung 5 unit). Jumlah yang didanai oleh APBN adalah 32 unit. Kekurangan sebesar 19 kapal diusulkan didanai oleh DAK dan penyediaan dana pendampinganuntuk kegiatan operasional dari APBD.

b. Kegiatan Pendukung Peningkatan Produksi Perikanan(i) Pembangunan pelabuhan perikanan terdiri dari : PPI Lampulo di Aceh, Maninjau di Sumbar,

PPI Karimun di Kepri, dan PPI Bengkunat di Lampung. Riau mengusulkan optimalisasiPelabuhan Tanjung Samak di Kabupaten Meranti , Tanjung Pinang, Tanjung Jabung Timur yang dapat dibiayai dari DAK

(ii) Selain daerah kawasan minapolitan yang sudah ditetapkan, terdapat usulan tambahan diPariaman, Pariaman Barat, Musi Rawas, Bengkulu Utara, Bangka Selatan, Pasawaran. Usulantambahan diarahkan untuk dibiayai DAK. Babel mengusulkan Belitung dan Belitung Timur, Lampung mengusulkan Lampung tengah dan Lampung selatan, Sumut mengusulkan Kab. Mandailing Natal/Langkat, dan Kepri mengusulkan Kab. Karimun dan Batam sebagai kawasanminapolitan berbasis budidaya.

(iii) Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan(iv) Pendampingan pada kawasan potensi perikanan oleh penyuluh perikanan di Sumut, Riau,

Babel, Lampung d. Pengelolaan pulau-pulau kecil, idnetifikasi danpemetaan pulau-pulau kecil sebanyak 6 pulau di P.

Toran, P.Panda, P. Bengkalis, P. Metrangsang, P. Long dan P. Sekunyite. Konservasi kawasan dan jenis di Jabar berupa fasilitasi inisiasi perlindungan jenis ikan dan tindak

lanjut penyusunan zonasi serta mitigasi bencana pesisirf. Pengendalian illegal fishing melalui pokmaswas yang beperan aktif dalam kegiatan pengawasan di

Riau dan pengadaan speedboat di Bengkulu Selatan, dan Sumut mengusulkan kapal patroli yang diarahkan dibiayai dari DAK.

16

Page 17: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

J A W A – B A L I

1. Kegiatan Prioritas Nasional (Ketahanan Pangan) yang terkait Peningkatan Produksi Perikanan danDirektif Presiden diantaranya adalah pengadaaan kapal ≥ 30 GT, pembangunan pelabuhan perikanan, pengadaan sarana dan prasarana budidaya di kawasan minapolitan, serta pengolahan dan pemasaranhasil perikanan.

2. Rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:a. Untuk kegiatan Direktif Presiden terkait pengadaan 1000 unit kapal ≥ 30 GT, Daerah diwajibkan

untuk menyediakan dana pendampingan untuk kegiatan operasional dari APBD. Daerah mengusulkan 46 unit, dialokasikan dana sebesar 80 unit dan kekurangannya sebesar 14 unit (Jabar 7 unit, Jateng 7 unit, Jatim 20 unit, dan Bali 2 unit) diarahkan untuk dibiayai dari DAK.

b. Kegiatan Pendukung Peningkatan Produksi Perikanan(i) Pembangunan pelabuhan perikanan terdiri dari : 3 PPI di Jawa Barat, 1 pelabuhan di DIY, 1

di Jatim. Provinsi Jabar mengusulkan agar PPI Cikidang diprioritaskan untuk diselesaikan.(ii) Selain daerah kawasan minapolitan yang sudah ditetapkan, Prov. Jabar mengusulkan

Kab.Tasik sebagai kawasan minapolitan berbasis budidaya karena sudah memiliki masterplan; Prov. DIY mengusulkan Sleman ; serta Prov. Jatim mengusulkan Kab. Malang danTrenggalek.

(iii) Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan untukpembinaan pasar di seluruh provinsi ; cold chain system di DKI Jakarta; dan operasionalSeafood Service Centre di Jatim.

(iv) Pendampingan pada kawasan potensi perikanan oleh penyuluh perikanan di Banten dan DKIJakarta

d. Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), terdapat 5 lokasi kelompok penerima PUGAR diJateng dan 11kab/kota kelompok penerima PUGAR di Jatim.

e. Konservasi kawasan dan jenis di Jabar berupa fasilitasi inisiasi perlindungan jenis ikan dan tindaklanjut penyusunan zonasi di DIY, serta mitigasi bencana pesisir di DIY

f. Pengendalian illegal fishing melalui pokmaswas yang beperan aktif dalam kegiatan pengawasan diJawa Barat

17

Page 18: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

NTT – NTB

1. Kegiatan Prioritas Nasional (Ketahanan Pangan) yang terkait Peningkatan Produksi Perikanan danDirektif Presiden diantaranya adalah pengadaaan kapal ≥ 30 GT, pembangunan pelabuhan perikanan, pengadaan sarana dan prasarana budidaya di kawasan minapolitan, serta pengolahan dan pemasaranhasil perikanan.

2. Rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:a. Untuk kegiatan Direktif Presiden terkait pengadaan 1000 unit kapal ≥ 30 GT, daerah mengusulkan

9 unit dan dialokasikan sebanyak 7 unit, kekurangan sejumlah 2unit kapal (NTT: 2 unit) diusulkandidanai oleh DAK. Daerah diwajibkan menyediakan dana pendampingan dan untuk kegiatanoperasional dari APBD.

b. Selain itu, untuk Kab. Dompu dialokasikan anggaran untuk pengadaan kapal < 30GT, namun NTBmengusulkan pengadaan kapal berukuran kecil tambahan untuk Lombok Barat dan Kota Mataramyang didanai melalui DAK

c. Pembangunan Pelabuhan perikanan dilaksanakan di Teluk Awang (Lombok Tengah) dialokasikandari APBN (TP) dan usulan Pelabuhan Teluk Buna diarahkan dibiayai dari DAK

d. Kegiatan Pendukung Peningkatan Produksi Perikanan(i) Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di 3

kabupaten dibiayai APBN dan usulan lain untuk pembangunan pasar ikan tradisional diDompu dan Kab. Bima, Lombok Timur dan Sumbawa akan dilanjutkan

(ii) Sarpras pengolahan akan dibangun di Sumbawa, Lombok Timur(iii) Pendampingan pada kawasan potensi perikanan oleh 390 penyuluh perikanan di NTB dan

Bali, serta pengalokasian untuk LPPMHP oleh Badan Karantina di NTBd. Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), terdapat 5 lokasi kelompok penerima PUGAR di

NTT (Lombok Barat, Bima, Kota Bima, Sumbawa, dan Lombok Timur) dan 5 lokasi kelompokpenerima PUGAR di NTB

e. Pengelolaan pulau-pulau kecil, identifikasi dan pemetaan 2 pulau kecil di NTT serta pengelolaankonservasi kawasan dan jenis di NTT dan Kab. Sikka

f. Pengendalian illegal fishing melalui pokmaswas yang beperan aktif dalam kegiatan pengawasandan usulan pengadaan 2 speedboat yang diarahkan melalui DAK

18

Page 19: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

KALIMANTAN

1. Kegiatan Prioritas Nasional (Ketahanan Pangan) yang terkait Peningkatan Produksi Perikanan danDirektif Presiden diantaranya adalah pengadaaan kapal ≥ 30 GT, pembangunan pelabuhan perikanan, pengadaan sarana dan prasarana budidaya di kawasan minapolitan, serta pengolahan dan pemasaranhasil perikanan.

2. Rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:a. Untuk kegiatan Direktif Presiden terkait pengadaan 1000 unit kapal ≥ 30 GT, daerah mengusulkan

28 unit kapal, dialokasikan 15 unit, kekurangan sejumlah 13 unit kapal (Kalteng: 4 unit, Kalsel: 4 unit, dan Kaltim: 5 unit) didanai dari DAK. Daerah diwajibkan menyediakan dana pendampingandari dana untuk kegiatan operasional dari APBD.

b. Kegiatan Pendukung Peningkatan Produksi Perikanan(i) Pembangunan pelabuhan perikanan dialokasikan 3 PPI (Sambas, Seruyan, dan Nunukan)

dibiayai dari APBN, dan daerah mengusulkan Balai Tanjung, Banjarmasin agar dibiayai dariDAK

(ii) Pengembangan kawasan minapolitan budidaya di Kab. Kapuas, Kab. Banjar, Kab. Panajamdan Kab. Pasir Utara

(iii) Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan diantaranyaberupa pasar ikan di Kapuas dan Samarinda, serta sistem rantai dingin (cold chain system) di Kab. Kobar

(iv) Penyuluh perikanan di Kalbar, Kalsel, Kalteng dan Kaltim sebanyak 998 orang penyuluhd. Pengelolaan pulau-pulau kecil, Identifikasi dan pemetaan 2 pulau kecil, yaitu P. Muara Batuan

dan P. Busung serta fasilitasi manajemen plan konservasi perairan daerah di P. Sembilan danNunukan

e. Pengendalian illegal fishing melalui pokmaswas yang beperan aktif dalam kegiatan pengawasansumber daya kelautan dan perikanan di Kaltim

3. Perlu adanya penyesuaian indikator terkait kegiatan prioritas nasional

19

Page 20: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

SULAWESI 1. Kegiatan Prioritas Nasional (Ketahanan Pangan) yang terkait Peningkatan Produksi Perikanan dan Direktif

Presiden diantaranya adalah pengadaaan kapal ≥ 30 GT, pembangunan pelabuhan perikanan, pengadaan saranadan prasarana budidaya di kawasan minapolitan, serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

2. Rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:a. Untuk kegiatan Direktif Presiden terkait pengadaan 1000 unit kapal ≥ 30 GT, daerah mengusulkan 37 unit,

dialokasikan 25 unit, sedangkan kekurangan sejumlah 12 unit kapal (Gorontalo: 6 unit; Sulbar: 4 unit; danSultra: 2 unit) diusulkan didanai oleh DAK. Daerah perlu menyediakan dana pendamping dan untuk kegiatanoperasional melalui APBD.

b. Kegiatan Pendukung Peningkatan Produksi Perikanan(i) Pembangunan pelabuhan Perikanan, daerah mengusulkan 7 PPI, dialokasikan dana untuk 3 PPI yaitu

Tilamuta-Boalemo (Gorontalo), PPI Untia dan PPI Maros (Sulsel). Sedangkan 4 PPI lain yaitu Gentuma, Inengo, Palipi, dan Toli-toli sebagai outer fishing port diusulkan di danai dari DAK atau dilihat darikesiapan daerah

(ii) Pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya di kawasan minapolitan, daerahmengusulkan 12 kawasan, dialokasikan 9 kawasan dan 3 kawasan lain perlu dikaji kesiapan olehPemda (Kab. Polman, Kab. Majene dan Kab. Konawe Selatan), selain itu, percepatan pelaksanaanpinjaman luar negeri, project (SAFVER) di Kab.Buton, diarahkan agar pelaksanaannya dikoordinasikanoleh provinsi mengingat jumlah dana yang dialokasikan cukup besar (Rp 7,728 miliar)

(iii) Daerah mengusulkan pembangunan cold chain system di Inengo(Gorontalo); sentra pengolahan ikanterbang di Majene (Sulbar); dan “Rumah Kemasan” di Sulsel. Usulan tersebut perlu dikaji kembali, terutama menyangkup persyaratan yang telah ditentukan oleh KKP dan kesiapan Daerah

(iv) 4 Provinsi (Sulut, Gorontalo, Sulteng dan Sulsel) mengusulkan Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) dan seluruhnya dialokasikan dana sebesar Rp 6,15 nelayan

3. Pulau-pulau kecil yang di identifikasi dan dipemetakan 7 pulau kecil, diantaranya P. Tagulandang, P. Kobaruan, P. Dudepo, P. Kambuno, P. Liukang, dan 2 Pulau di Morowali.

4. Pembinaan dan pemeliharaan fasilitas project COREMAP II di Wakatobi diharapkan terus dilaksanakan olehpemerintah daerah melalui APBD

5. Pengendalian illegal fishing melalui: (i) pokmaswas yang beperan aktif dalam kegiatan pengawasan; dan (ii) pengadaan speedboat di Pohuwato, Polman, Bone, dan Barru . Daerah mengusulkan pembangunan DarmagaPengawas di Gorontalo yang dibiayai dari dana DAK

6. Jumlah penyuluh yang akan dibiayai sebanyak 1268 orang di 6 Provinsi

20

Page 21: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

KEPULAUAN MALUKU

1. Semua kegiatan di Prov. Maluku diarahkan pada kegiatan yang mendukung Maluku sebagai lumbungikan; sementara di Prov. Maluku Utara kegiatan diprioritaskan untuk mendukung Sail Morotai 2012

2. Kegiatan Prioritas Nasional (Ketahanan Pangan) yang terkait Peningkatan Produksi Perikanan danDirektif Presiden diantaranya adalah pengadaaan kapal ≥ 30 GT, pembangunan pelabuhan perikanan, pengadaan sarana dan prasarana budidaya di kawasan minapolitan, serta pengolahan dan pemasaranhasil perikanan.

3. Rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:a. Untuk kegiatan Direktif Presiden terkait pengadaan 1000 unit kapal ≥ 30 GT, Daerah mengusulkan

18 unit kapal, dialokasikan 14 unit dan sisanya sebesar 4 unit diusulkan dibiayai dari DAK. Selainitu, Kota Ternate dialokasikan dana untuk pengadaan kapal-kapal < 30GT

b. Maluku mengusulkan pengadaan kapal berukuran kecil dalam jumlah besar. Hal tersebut akandibahas lebih lanjut dalam Rakernis KKP.

c. Kegiatan Pendukung Peningkatan Produksi Perikanan(i) Pembangunan pelabuhan perikanan dilakukan di PPI Bandaneira (Kab.Maluku Tengah) dan PPP

Bacan (Kab. Halmahera Selatan). Daerah mengusulkan tambahan alokasi dana untukpenyelesaian kedua pelabuhan tersebut pada tahun 2012.

(ii) Kegiatan budidaya di Prov. Maluku Utara difokuskan pada 3 lokasi, yaitu Kab. Morotai, Kab. Halmahera Selatan, dan Kab. Sula; sedangkan di Prov. Maluku difokuskan di 6 kluster yaitu: Buru, Seram Barat, Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya, Aru, dan Maluku Tenggara

(iii) Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di KabHalmahera Selatan, Morotai, dan Sula (pemasaran) serta di Ternate dan Morotai (pengolahan). Daerah mengusulkan pembangunan cold-storage berkapasitas 100 ton di Morotai

(iv) Pendampingan pada kawasan potensi perikanan oleh penyuluh perikanan dan pengalokasianuntuk LPPMHP oleh Badan Karantina di Maluku Utara

d. Pengelolaan pulau-pulau kecil, Identifikasi dan pemetaan 1 pulau terluar (diusulkan P. Jiw) sertakegiatan konservasi, pengelolaan wilayah pesisir, dan upaya mitigasi bencana di Maluku Utara

e. Pengendalian illegal fishing melalui pokmaswas yang beperan aktif dalam kegiatan pengawasan. Daerah mengusulkan pembangunan pos pengawas di Morotai dan pengadaan speedboat, diarahkan didanai melalui DAK 21

Page 22: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PAPUA – PAPUA BARAT1. Kegiatan di Prov. Papua diarahkan untuk mendukung Program Percepatan Pembangunan

Papua2. Kegiatan Prioritas Nasional (Ketahanan Pangan) yang terkait Peningkatan Produksi

Perikanan dan Direktif Presiden diantaranya adalah pengadaaan kapal ≥ 30 GT, pembangunan pelabuhan perikanan, pengadaan sarana dan prasarana budidaya dikawasan minapolitan, serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

3. Rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:a. Untuk kegiatan Direktif Presiden terkait pengadaan 1000 unit kapal ≥ 30 GT, daerah

mengusulkan 9 unit, dan dialokasikan 4 unit dan kekurangan sejumlah 5 unit kapal(Papua), diusulkan didanai dari DAK dan daerah diwajibkan menyediakan danapendampingan dan untuk kegiatan operasional dari APBD. Selain itu, kota Sorongdialokasikan dana untuk pengadaaan kapal < 30 GT

b. Kegiatan Pendukung Peningkatan Produksi Perikanan(i) Pengembangan pelabuhan perikanan yang didanai dari APBN (TP) adalah PP

Hamadi-Kota Jayapura (Papua) dan PPI Katapop-Kab.Sorong (Papua Barat). Papua mengusulkan pembangunan pelabuhan perikanan lainnya dan Papua Barat mengusulkan pembangunan pelabuhan perikanan di Manukwari, Kaimana, dan Fakfak yang disarankan untuk dibiayai dari DAK

(ii) Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasilperikanan Papua Barat

(iii) Mengusulkan pembangunan sentra pengolahan yang perlu di identifikasi terlebihdahulu dialokasikan tenaga penyuluh perikanan sebanyak 145 orang

d. Rahabilitasi wilayah pesisir yang rusak akibat bencana di Wasior serta penyusunanRenstra pengelolaan wilayah pesisir provinsi Papua Barat

e. Pengendalian illegal fishing melalui pokmaswas yang beperan aktif dalam kegiatanpengawasan sumber daya kelautan dan perikanan 22

Page 23: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

TINDAK LANJUTI. K/L1. Menindaklanjuti kesepakatan di Renja K/L.2. Mereview lokasi dan besaran dana untuk

wilayah tertentu sesuai kesepakatan dlm PraMusrenbangnas.

3. Membahas lebih detil dalam pertemuan teknisK/L dengan daerah.

II.DAERAH1. Memberikan dukungan SDM dan pemenuhan

persyaratan yang ditetapkan K/L dalampelaksanaan Dekon/TP.

2. Memberikan data yang lebih akurat kpd K/L untuk kegiatan yang membutuhkan data pendukung (lokasi, kesiapan tanah)

3. Memberikan informasi dana pendukung(APBD)

23

Page 24: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

LAMPIRAN

HASIL KESEPAKATAN PER PROVINSI

24

Page 25: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

NUSA TENGGARA BARAT

1. Anggaran yang diusulkan oleh Daerah lebih kecil dari alokasi KementerianPertanian, sehingga disepakati untuk menggunakan alokasi anggaran dariKementerian Pertanian. Usulan daerah untuk tanaman pangan Rp 15 m, sedangkan alokasi Kementan sebesar Rp 21 m. Alokasi tersebut terutamauntuk mendukung pengembangan padi, jagung, dan kedelai, karena NTB merupakan sentra produksi untuk komoditi tersebut.

2. NTB merupakan lokasi andalan untuk pengembangan sapi, oleh karena itumerupakan lokasi prioritas bagi pengembangan bibit sapi. Sementara inialokasi anggaran untuk pengadaan bibit sapi masih berada di Pusat.

3. Untuk keterpaduan lokasi antara usulan daerah dan K/L, akan ditindaklanjutipada waktu Musrenbang Pertanian.

NUSA TENGGARA TIMUR

1. Untuk lokasi pengembangan serealia, usulan anggaran dari daerah terlalubesar, sehingga disepakati untuk menggunakan alokasi dari KementerianPertanian.

2. Lokasi dan alokasi anggaran untuk pengembangan karet, kelapa, dan jambumete yang diusulkan daerah telah sesuai dengan rencana KementerianPertanian.

3. Dalam rangka mendukung Direktif Presiden, yang terkait dengan percepatanpembangunan NTT telah disepakati pengembangan kakao seluas 600 ha, pengembangan jagung, dan ternak.

4. Dalam rangka kegiatan cetak sawah, daerah NTT mengusulkan seluas 9000 ha, sementara Kementan merencanakan 1000 ha. Disepakati apabila adatambahan anggaran akan dialokasikan untuk menambah target cetak sawah, dengan persyaratan sudah ada SID (Survey-Investigasi-Desain) dan kesiapanlahan.

CATATAN HASIL TRILATERAL DESK PRA-MUSRENBANGNAS: BAPPENAS-KEMENTAN-PEMERINTAH DAERAH

25

Page 26: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

MALUKU 1. Daerah mengusulkan pengembangan food estate di Pulau Seram dan Pulau Buru untuk komoditi padi, Kementan akan mempelajari terlebih dahulu terhadapusulan tersebut. Secara umum disarankan agar diutamakan untuk memenuhikebutuhan pangan di dalam negeri dan bermanfaat bagi petani, serta daerahharus siap dengan tata ruang dan penyediaan lahan.

2. Lokasi dan target pengembangan SL-PTT untuk padi dan jagung telah sesuaiantara usulan daerah dan Rencana Kerja Kementan. Kementerian Pertanianmengharapkan agar daerah dapat mengawal pelaksanaan SL-PTT tersebut.

3. Sebagian besar lokasi pengembangan sapi antara yang diusulkan daerah denganRencana Kerja Kementerian Pertanian telah sesuai, hanya daerah mengusulkanagar ditambah 1 lokasi/ kabupaten yaitu Kabupaten Seram Timur.

MALUKU UTARA

1. Alokasi untuk program perkebunan di Maluku Utara menurun dibanding tahun2011, dikarenakan kegiatan Gernas Kakao untuk peremajaan rehabilitasi telahselesai dilaksanakan pada tahun 2011.

2. Lokasi dan target pengembangan SL-PTT untuk padi dan jagung telah sesuaiantara usulan daerah dan Rencana Kerja Kementan. Kementerian Pertanianmengharapkan agar daerah dapat mengawal pelaksanaan SL-PTT tersebut.

3. Daerah mengusulkan pengembangan jagung seluas 2.000 ha di Halmahera Barat dan Halmahera Utara, yang dalam Renja Kementerian Pertanian 2012 masihbelum ditampung. Kementan setuju dengan usulan tersebut melalui pendanaanCadangan Benih Nasional (CBN).

4. Rencana lokasi dan target pengembangan sapi yang diusulkan daerah telahsesuai dengan Renja Kementan.

5. Disepakati bahwa kenaikan anggaran Dekon & TP untuk penyediaan sarana danprasarana pertanian yang akan dialokasikan ke provinsi dan kabupaten di Maluku Utara difokuskan untuk mendukung pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Kementerian Pertanianmengharapkan agar daerah dapat mengawal dan mengintegrasikannya. 26

Page 27: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

PAPUA 1. Pengembangan SL-PTT (padi& kedelai) telah disepakati lokasinya denganmengacu pada yang terdapat dalam Renja Kementan, karena telah sesuaidengan usulan daerah. Lokasi tersebut adalah: Jayapura, Merauke, Nabire, Kota Jayapura, dan Kerom.

2. Daerah mengusulkan agar Kementan mendukung pengembangan umbi-umbiandi Papua. Kementerian Pertanian mendukung usulan tersebut dan dijelaskanbahwa rencana kegiatan pengembangan umbi-umbian lokal tersebut telahmasuk dalam Renja K/L Kementerian Pertanian 2012.

3. Lokasi untuk pengembangan sapi disepakati di Jayapura dan Merauke, namundaerah Papua mengusulkan tambahan lokasi yaitu di Kerom. Kementanmenyetujui untuk menampung tambahan lokasi tersebut kedalam RenjaKementan Tahun 2012.

4. Lokasi pengembangan komoditas perkebunan (tebu dan kopi) telah sesuaiantara usulan daerah dengan Kementerian Pertanian. Untuk saat ini kegiatanpengembangan tebu difokuskan pada uji adaptasi untuk kecocokan iklim. Lokasiuntuk pengembangan kopi disepakati di Jayawijaya (100 ha), dan PegununganBintan (100 ha), tetapi daerah mengusulkan lokasinya ditambah dengan Kab. Intan Jaya karena terdapat jenis kopi spesial. Kementan dapat menyetujui untukmenambah lokasi pengembangan kopi tersebut.

5. Kegiatan Gernas Kakao di Papua, disepakati untuk mendukung intensifikasikakao seluas 700 ha di Yapen, Jayapura, Kerom, dan Sarni.

6. Daerah dan Kementerian Pertanian sepakat agar bantuan pengolahan hasilpertanian difokuskan untuk mendukung pengolahan umbi lokal, terutama di Mimika dan Asmat, dan pengolahan padi di Merauke, Kerom, dan Nabire.

7. Daerah Papua dan Kementerian Pertanian sepakat bahwa untuk kegiatan cetaksawah, pemanfaatan lahan kering, dan optimasi lahan akan difokuskan di sentra-sentra produksi padi dan kedelai, sedangkan lokasinya akan dibahaskembali pada Musrenbangtan, karena lokasinya belum dapat diketahui. 27

Page 28: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

PAPUA BARAT 1. Pemda Papua Barat dan Kementerian Pertanian setuju bahwa kenaikan anggaranDekon&TP dari Kementan untuk Papua Barat akan digunakan untuk mendukungkegiatan pertanian dalam kerangka percepatan pembangunan Papua Barat sesuaidengan direktif Presiden.

2. Untuk pengembangan padi dan jagung, daerah mengusulkan dikembangkan di 11 lokasi, sedangkan Renja Kementan di 5 lokasi (Kabupaten/Kota) karena KementerianPertanian ungin lebih fokus. Untuk sementara disepakati di 5 lokasi yang telahdialokasikan oleh Kementerian Pertanian.

3. Lokasi untuk pengembangan kedelai, Kementan sepakat untuk disesuaikan denganusulan dari Daerah, yaitu di Sorong, Rajaampat, dan Kaimana.

4. Angaran peternakan naik cukup besar ditujukan untuk mendukung percepatanpembangunan Papua Barat.

SULAWESIUTARA

1. Daerah mengusulkan untuk pengembangan jagung seluas 42.000 ha. KementerianPertanian akan mendukung sebagian melalui SL-PTT dan CBN.

2. Pengembangan SL-PTT padi di Sulawesi Utara disepakati seluas 67.000 ha.3. Untuk lokasi pembibitan sapi disepakati akan dikembangkan di: Minahasa, Minahasa

Selatan, Bolaang Mongondow, dan ditambah Minahasa Utara sesuai usulan daerah.4. Rencana pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) di Sulawesi Utara disepakati untuk

penambahan peralatan di RPH Kota Manado5. Daerah mengusulkan pengembangan cengkeh di 4 kab. Dengan alokasi anggaran yang

ada, Kementerian Pertanian hanya dapat mengalokasikan di 2 kab. Disepakatipengembangan cengkeh difokuskan di 2 kab, yaitu Minahasa dan Bolangan Mongondow, masing-masing seluas 100 ha.

6. Daerah mengusulkan pengembangan pala di Kab. Sitaro seluas 100 ha, tetapi Kementanbelum mengalokasikan dalam Renja KL Tahun 2012. Kementan akanmempertimbangkan untuk menampung usulan tersebut karena komoditas pala masihmasuk komoditas nasional dan juga prioritas daerah.

7. Dalam rangka pengembangan kakao, Daerah mengusulkan pengembangan kakao seluas2500 ha di 6 kab, sedangkan Kementan dengan anggaran yang ada hanya dapatmenampung 600 ha di 3 kab. Disepakati kegiatan gernas kakao tahun 2012 di Sulutseluas 600 ha di 3 kab, yaitu Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara danSelatan. Apabila ada tambahan anggaran untuk Ditjen Perkebunan, daerahmengusulkan agar pengembangan kakao dilakukan juga di Minahasa Selatan, MinahasaTenggara dan Bolaang Mongondow Selatan.

28

Page 29: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

GORONTALO 1. Untuk pengembangan SL-PTT padi, jagung, dan kedelai, usulan dari daerah telahterpenuhi sesuai dengan yang dialokasikan Kementan dalam Renja K/L.

2. Untuk usulan daerah yang menginginkan pengembangan penangkaran benih padi, Kementan menyarankan agar dibicarakan terlebih dahulu sebelum MusrenbangPertanian dan dibuat proposalnya.

3. Kementerian pertanian akan mendukung kegiatan WMC (World Maize Conference) yang akan dilaksanakan pada Oktober 2012.

4. Pengembangan jagung disepakati untuk dikembangkan di Kab. Boalemo, Gorontalo, dan Pohuwatu

5. Pengembangan cluster peternakan sapi tahun 2012 disepakati akan dilaksanakan di 4 kab, yaitu di Gorontalo, Pohuwatu, Bone Bolanga, dan Gorontalo Utara.

6. Untuk pembangunan RPH, yang semula direncanakan oleh Kementan akan dibangun di Bone Bolanga, disepakati dipindah ke kota Gorontalo sesuai usulan Daerah.

7. Daerah mengusulkan agar pada tahun 2012 terdapat kegiatan pengembanganpembibitan cengkeh seluas 10 ha, karena daerah memerlukan sumber benih tanamcengkeh. Sementara ini kegiatan tersebut dalam Renja K/L Kementan tidak tercantum, untuk itu Kementan akan mempertimbangkan untuk memasukkan usulan tersebutpada saat perbaikan Renja K/L.

SULAWESIBARAT

1. Renja K/L untuk pengembangan padi, jagung, dan kedelai yang disusun Kementantelah sesuai dengan usulan daerah.

2. Kegiatan Gernas kakao seluas 24.950 ha yang diusulkan daerah Sulawesi Barat telahtertampung dalam Renja K/L Ditjen Perkebunan Kementan.

3. Daerah mengusulkan pengembangan kelapa sawit di Mamuju dan Mamuju Utara. Untuk mendukung usulan tersebut, Kementan menyarankan agar didanai melaluianggaran revitalisasi perkebunan (kredit bersubsidi). Dan untuk memudahkan aksesterhadap dana Revitalisasi Perkebunan tersebut, diminta agar kegiatan sertifikasi yang terdapat pada Program Prasarana dan Sarana Pertanian dapat mendukung juga haltersebut.

4. Daerah mengusulkan agar ada kegiatan pascapanen untuk komoditas kopi. Kementanakan memfasilitasi usulan tersebut melalui kegiatan penanganan pascapanen & pembinaan usaha yang ada di Ditjen Perkebunan.

29

Page 30: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

SULAWESI TENGAH

1. Usulan daerah untuk pengembangan SL-PTT padi, jagung, dan kedelai telah tertampungdalam Renja K/L yang disusun oleh Kementan.

2. Pemda mengusulkan pengembangan Nilam seluas 500 ha di 4 kab karena komoditastersebut adalah unggulan daerah. Sementara Kementan belum menampung dalamRenja K/L. Usulan daerah tersebut akan dibicarakan di internal Ditjenbun danditindaklanjuti pada saat Musrenbang Pertanian bulan Mei.

3. Daerah mengusulkan pengembangan kelapa seluas 5000 ha, sementara dengananggaran yang tersedia Kementan baru dapat menampung seluas 700 ha. Disepakatipengembangan kelapa untuk tahun 2012 adalah seluas 700 ha sesuai yang direncanakan Kementan dan dikembangkan di 4 kab (Banggai, Donggala, Tojo Una-unadan Sigi). Diharapkan agar kekurangan luasan tersebut dapat tertampung dalamkegiatan perluasan areal yang terdapat pada program Prasarana dan Sarana Pertanianyang juga ada di Kementan.

SULAWESISELATAN

1. Untuk pengembangan SL-PTT padi, daerah mengusulkan seluas 290 ribu ha, danKementan dapat menampung usulan tersebut di dalam Renja K/L tahun 2012.

2. Komoditas unggulan perkebunan di Sulawesi Selatan: Kopi, Kakao, kapas, tebu, dankelapa.

3. Untuk pengembangan kopi, daerah mengusulkan tiga lokasi, sementara RenjaKementan tahun 2012 hanya 2 lokasi. Disepakati Renja Kementan akan menampungpengembangan kopi untuk tahun 2012 di tiga lokasi, yaitu di Toraja, Toraja Utara, danEnrekang.

4. Kegiatan rehabilitasi gernas kakao, daerah mengusulkan untuk menambah 1 lokasi, yaitu Kab. Bantae, dengan mengambil alokasi dari Kab. Luwuk. Kementan dapatmenyetujui usulan tersebut.

5. Untuk kegiatan intensifikasi gernas kakao, daerah sepakat dengan rencana target danlokasi yang direncanakan Kementan dalam Renja K/L.

6. Untuk kegiatan peremajaan gernas kakao, daerah mengusulkan 10.000 ha, sementarakementerian baru menampung 300 ha. Perbedaan tersebut disepakati akan dibahaslebih lanjut pada saat Musrenbang Pertanian bulan Mei.

7. Daerah mengusulkan pengadaan bibi sapi sebanyak 1.110 ekor dan dikembangkan di 21 kab. Akan tetapi, karena keterbatasan anggaran yang ada di Kementan, maka untuktahun 2012 disepakati bahwa cluster pengembangan sapi hanya di 12 kabupaten sesuaidengan yang direncanakan Kementan.

30

Page 31: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

SULAWESI TENGGARA

1. Alokasi anggaran Dekon-TP 2012 untuk Sulawesi Tenggara dari Kementerian Pertanianturun dibandingkan tahun 2011 (anggaran setelah penghematan). KementerianPertanian akan mengevaluasi kembali alokasi anggaran untuk provinsi Sulawesi Tenggara tersebut.

2. Pengembangan SL-PTT padi telah sesuai antara usulan daerah dengan alokasi darikementan, yaitu seluas 85 ribu ha.

3. Untuk pengembangan SL-PTT kedelai, daerah mengusulkan 4.500 ha, sementara yang dapat ditampung adalah 4.100 ha. Sedangkan untuk SL-PTT jagung, daerahmengusulkan 9.000 ha, sementara Kementan baru mengalokasikan 1200 ha. Disepakatibahwa perbedaan tersebut terutama untuk jagung akan dibahas kembali pada saatMusrenbang Pertanian bulan Mei. Demikian pula untuk lokasi pengembangan SLPTT padi dan jagung disepakati akan dibahas di Musrenbangtan

4. Pengembangan cengkeh yang diusulkan daerah telah tertampung dalam RenjaKementan tahun 2012, yaitu di Kolaka dan Kolaka Utara. Daerah mengusulkanmenambah 1 kabupaten, yaitu Konawe seluas 150 ha, dan Kementan akanmempertimbangkan usulan penambahan lokasi tersebut.

5. Untuk kegiatan gernas kakao di Sulawesi Tenggara, target semula adalah sebesar99.900 ha dari luasan 240.000 ha. Yang sudah dikerjakan sampai 2011 adalah seluas57.800 ha, sehingga sisanya 42.000 ha. Disepakati untuk dilakukan refocusing untukmenyelesaikan sisa target tersebut dan dibahas pada Musrenbangtan.

6. Daerah mengusulkan perluasan areal untuk kelapa di areal Kakao seluas 5.000 ha di 6 kab, sedangkan Kementan dengan anggaran yang ada baru dapat menampung untukkegiatan pengembangan bibit kelapa seluas 300 ha. Untuk sementara disepakatimemanfaatkan alokasi yang telah direncanakan dalam Renja Kementan, yaitu seluas300 ha.

7. Untuk pengembangan sapi disepakati akan dilakukan di 4 Kab, yaitu Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, dan Muna. Sedangkan lokasi untuk pembibitan sapi akan dilakukan di Kabupaten Mombana

8. Rencana Pembangunan RPH sebanyak 2 unit pada tahun 2012 disepakati akandilakukan di Kendari dan Kota Bau-Bau. Kementan meminta Pemda untuk menyiapkanlahannya.

9. Usulan daerah untuk cetak sawah, optimasi lahan & pemanfaatan lahan kering telahdipenuhi di dalam Renja Kementan, bahkan lebih besar. Kementan mengharapkan agar Pemda menyiapkan lahan dan melakukan SID.

31

Page 32: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

KALIMANTAN BARAT

1. Untuk pengembangan tebu: terdapat perbedaan lokasi & target antara Renja Kementan denganusulan Pemda. Usulan pemda seluas 50 ha di Kabupaten Kubu Raya, sementara Kementanmerencanakan seluas 200 ha di Kab. Sambas dan 50 ha di Kab. Kubu Raya. Disepakati untukmenggunakan rencana yang ada dalam Renja kementerian Pertanian.

2. Pengembangan karet: terdapat perbedaan target antara usulan daerah dengan rencanaKementan (dalam Renja). Disepakati untuk menggunakan rencana yang ada dalam RenjaKementan.

3. Pengembangan kelapa: Terdapat perbedaan lokasi antara usulan Daerah dengan rencanakementan dimana daerah mengusulkan lebih banyak lokasi. Disepakati bahwa Renja Kementanakan menampung usulan Daerah untuk menambah lokasi, sehingga lokasi menjadi 4 kabupaten, yaitu: Sambas, Kubu raya, Bengkayang, dan Kota Pontianak. Pembagian target perlokasi akandibahas di Musrenbangtan.

4. Disarankan agar Daerah dapat memanfaatkan skim kredit bersubsidi untuk pengembanganperkebunan, yaitu memanfaatkan KPEN-RP (Kredit Pengembangan Energi Nabati dan RevitalisasiPerkebunan).

5. Terkait Revitalisasi Perkebunan komoditas karet, disepakati ditambah 1 lokasi sesuai usulandaerah, yaitu Kab. Singkawang, dari rencana Kementan di 2 lokasi: Kab. Landak dan Kab. Sanggau

6. Untuk Gernas Kakao, antara usulan daerah dan rencana Kementerian Pertanian telah sesuai.7. Pengembangan kelapa sawit disepakati ditambah 1 lokasi sesuai usulan daerah, yaitu Kab.

Sanggau. Rencana semula Kementan di 3 lokasi, yaitu: Bengkayung, Sintang, dan Kubu Raya. Selain itu, Daerah mengusulkan agar target untuk di Kab. Sanggau agar lebih besar. Detail alokasi target perlokasi akan dibahas kembali pada saat Musrenbangtan.

8. Pengembangan sentra sapi disepakati difokuskan di 9 kab (sesuai alokasi K/L), dari usulanDaerah sebanyak 13 kab. Lokasi tersebut adalah: Bengkayung, Kapuas hulu, Ketapang, Pontianak, Sambas, Sangga, Sintang, Sekadau, dan Melawi.

9. Lokasi pengembangan padi yang direncanakan Kementan telah sesuai dengan rencana daerah. Akan tetapi Daerah mengusulkan untuk menambah lokasi, yaitu Kota Singkawang seluas 2.000 ha. Kementan menyetujui untuk menampung tambahan lokasi tersebut dalam Renja Kementan, dengan catatan akan merelokasi target dari lokasi lain apabila pagu anggarannya tetap.

10. Usulan Daerah untuk pengembangan jagung telah sesuai dengan rencana Kementan yang terdapat dalam Renja K/L tahun 2012.

11. Untuk pengembangan kedelai, Kementan merencanakan seluas 5.500 ha. Sedangkan lokasinyasetuju dengan usulan daerah yaitu akan dikembangkan di Kab. Sambas

12. Daerah mengusulkan untuk pengembangan food-estate di Kalimantan Barat. SementaraKementan sudah mengalokasikan kegiatan tersebut di Kab. Kubu Raya seluas 3.000 ha. Untuklebih mengkonkritkan usulan tersebut, Kementan minta agar Daerah dapat melengkapi data-data terkait potensi komoditasnya, dan rencana yang lebih rinci serta apabila ada didukung hasil studikelayakannya.

32

Page 33: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

KALIMANTAN TENGAH

1. Lokasi SL-PTT (padi dan jagung) sudah sesuai antara rencana Kementan denganusulan daerah. Lokasi akan difokuskan di 5 kabupaten, yaitu di Kapuas, PulangPisau, Barito Timur, Ketingan & Lamandau.

2. Pengembangan hortikultura dialokasikan untuk sayuran, terutama cabai. Daerah mengusulkan adanya tambahan lokasi untuk kegiatan pengembangan sayuran di 2 lokasi, yaitu Barito Timur dan Murung Raya. Selain itu, Daerah juga mengusulkantambahan lokasi pengembangan buah-buahan untuk durian di 3 lokasi.

3. Untuk pembangunan RPH disepakati dilakukan di Palangkaraya. Daerah mengusulkan tambahan lokasi untuk pengembangan bibit sapi yaitu di Palangkaraya dan Seruyan.

4. Pengembangan perkebunan di Kalimantan Tengah disepakati difokuskan padakomoditas kopi, kakao, lada, karet, kelapa & kelapa sawit. Seluruh lokasi untukkomoditas tersebut telah sesuai antara rencana Kementan dan daerah.

KALIMANTAN SELATAN

1. Secara umum, pengembangan SL-PTT padi, jagung & kedelai telah sesuai antarayang direncanakan Kementan dengan rencana daerah, akan tetapi daerahmengusulkan pemindahan lokasi SL-PTT padi lahan kering dari Batola ke TanaLaut.

2. Rencana pengembangan peternakan telah disepakati untuk mengacu pada rencanaKementan. Untuk rencana pembangunan RPH di 2 lokasi, Kementan memintadaerah untuk menyiapkan lahannya.

3. Pemda mengusulkan optimasi lahan & pemanfaatan lahan kering seluas 50 ribuha, sementara Kementerian Pertanian dengan pagu anggaran yang tersedia barumengalokasikan seluas 3.500 ha & 2.850 ha. Disarankan agar dilakukan relokasidari target kegiatan cetak sawah ke optimasi lahan, karena Daerah tidakmengusulkan cetak sawah. Hal ini akan ditindaklanjuti dalam musrenbangtan. Pemda diminta untuk menyiapkan SID & melakukan verifikasi lapang untukmenyiapkan usulan tersebut. 33

Page 34: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

KALIMANTAN TIMUR 1. Daerah mengusulkan pengembangan bawah merah ditambah1 lokasi dari rencana Kementan dalam Renja, yaitu di Kab. Nunukan.

2. Dalam Renja, Kementan merencanakan pengembangan sentrasapi hanya di 2 kab. Sementara Daerah mengusulkan untukditambah 1 kabupaten, yaitu Kab. Paser. Kementan dapatmenyetujui usulan tambahan lokasi tersebut.

3. Daerah mengusulkan tambahan 1 lokasi SL-PTT padi hibrida di Samarinda seluas 250 ha, dan Kementan dapatmempertimbangkannya untuk dibahas lebih lanjut dalamMusrenbangtan.

4. Rencana lokasi SL-PTT padi lahan kering di Tarakan disepakatiuntuk dialihkan ke Bulungan karena ketidaksesuaian lokasi, sesuai usulan daerah.

5. Daerah mengusulkan pengembangan SL-PTT jagung di 9 lokasi, sementara dalam Renja Kementan belum ada alokasiuntuk kegiatan tersebut.

6. Daerah mengusulkan tambahan 2 lokasi untuk pengembanganlada, yaitu di Kutai Kertanegara & Penajam Paser Utara masing-masing seluas 100 ha.

34

Page 35: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

ACEH 1. Renja K/L Kementan sudah menampung seluruh usulan pengembangan jaringan tersier usulanPemerintah Provinsi NAD, bahkan target Kementan di atas usulan Pemerintah Provinsi NAD. Selain itu Kemetan menambah 6 lokasi /Kabupaten, dan daerah dapat menyetujuinya.

2. Untuk optimasi jaringan tersier, Renja K/L sudah menampung seluruh usulan PemerintahProvinsi NAD, bahkan target Kementan di atas usulan Pemerintah Provinsi NAD.

3. Untuk Pengembagan Konservasi Air, Pemerintah Provinsi NAD dapat menyetujui rencanaKementan untuk dikembangkan di 17 lokasi/Kabupaten.

4. Untuk Perluasan Areal Tanaman Pangan, Pemerintah Provinsi NAD pada dasarnya menyepakatilokasi dan target yang direncanakan dalam Renja K/L, namun Pemerintah Provinsi NAD mengusulkan untuk memasukkan 1 (satu) lokasi di Kota Subulussalam, karena lokasi tersebutmemiliki potensi pengembangan tanaman pangan.

5. Untuk pengembangan SRI, Pemerintah Provinsi NAD dapat menyetujui rencana Kementan, danmenyetujui penambahan 8 lokasi/Kabupaten baru.

6. Untuk jumlah Bidang Tanah yang disertifikasi, Pemerintah Provinsi NAD menyetujui rencanaKementan yang terdapat Renja K/L, dan menyetujui penambahan 17 lokasi/Kabupaten baru.

7. Untuk pembangunan JUT dan Japrod, Pemerintah Provinsi NAD menyetujui rencana Kementanyang terdapat dalam Renja K/L. Namun Pemerintah Provinsi NAD mengusulkan agar Kota Subulussalam masuk lokasi pengembangan JUT dan Japrod.

8. Pemerintah Provinsi NAD mengusulkan Pengembangan Model Food Estate dalam indicator tersendiri, sementara dalam rencana Kementan Pengembangan Model Food Estate merupakanbagian dari indicator perluasan areal.

9. Untuk kegiatan SL PTT padi non hibrida, Pemerintah Provinsi NAD menyetujui renja K/L Kementan, selain itu Kementan menambah 3 lokasi.

10. Untuk kegiatan SL PTT padi hibrida, terdapat 4 lokasi usulan Pemerintah Provinsi NAD yang tidak terakomodir, namun demikian Kementan telah menambah 2 lokasi lain.

11. Untuk kegiatan SL PTT padi lahan kering, 1 (satu) lokasi usuln Pemerintah Provinsi NAD tidakterakomodir, namun demikian oleh Kementan dialokasikan di 9 loaksi.

12. Untuk pengemabngan kedelai, Pemerintah Provinsi NAD menyetujui target yang ditetapkan olehKementan, tetapi untuk lokasi disepkati mengikuti usulan Pemerintah Provinsi NAD (12 lokasi).

13. Untuk pengembangan perkebunan, yang meliputi komoditas tebu, kopi, karet dan kakao, usulan Pemerintah Provinsi NAD telah terakomodir dalam Renja K/L Kementan 2012.

14. Usulan pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tengah, Banda Aceh, Nagan Raya, Aceh Barat Daya dan Bener Meriah.

15. Untuk pembangunn Rumah Potong Unggas (RPU) di Simeulue dan Aceh Timur.16. Untuk kegiatan PSP diusulkan di 15 Kabupaten.

35

Page 36: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

SUMATERA UTARA

1. Untuk pengembangan sapi potong, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara setujudengan renja K/L Kementan yaitu di 8 lokasi, namun Pemerintah ProvinsiSumatera Utara mengusulkan penambahan lokasi, yaitu Labuhan Batu danMedina. Ditjen Peternakan akan menilai terlebih dahulu potensinya.

2. Untuk pengembangan SL PTT padi, jagung dan kedelai usulan PemerintahProvinsi Sumatera Utara sudah sesuai dengan renja K/L Kementan.

3. Untuk pengembangan SL PTT padi hibrida, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyetujui semua rencana Kementan, kecuali untuk kabupaten Pak Pak Barat pengurangan target dari 2.500 Ha menjadi 2000 Ha dan target 500 Ha dialokasikan ke kabupaten Labuhan Batu Utara. Selain itu Pemerintah ProvinsiSumatera Utara mengusulkan processing benih tanaman pangan di SerdangBedagih 1 unit Rp 1 miliar.

4. Untuk peternakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengusulkan rehabilitasiRumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Labuhan Batu Utara dan KabupatenBatu Bara, namun Kementan belum dapat menampung usulan tersebut pada TA 2012 karena keterbatasan anggaran.

5. Untuk pengembangan perkebunan (nilam, kakao, kopi) perencanaan yang disusun oleh Kementan sudah sesuai dengan usulan Pemerintah ProvinsiSumatera Utara, baik lokasi maupun target, namun Pemerintah ProvinsiSumatera Utara menyarankan agar ada dana APBN untuk kegiatan peremajaankelapa sawit dan karet. Kementanmenyarankan agar kegiatan yang diusulkntersebut dapat diusulkan pendanaannya melalui pemanfaatan Kredit Program Revitalisasi Perkebunan.

6. Untuk PSP, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyetujui rencana Kementan, namun untuk lokasi akan dibahas lebih lanjut pada saat Musrenbangtan.

7. Untuk Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengusulkan agar Kabupaten Padang LawasUtara dapat mendapatkan APBN 2012 karena kelembagaan sudah sesuai tupoksi, yaitu: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan. Usulanpembangunan laboratorium mutu dan keamanan pangan Kota Medan diusulkankepada Ditjen P2HP.

36

Page 37: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

SUMATERA BARAT

1. Usulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Bidang Peternakan:a. Diusulkan penambahan bibit sapi sebanyak 3.500 ekor untuk mendukung

PSDS, Gerakan Terpadu Kesejahteraan Petani dan Program Satu Petani Satu Sapi.

b. Dalam rangka mendukung komoditi unggulan kambing dan unggas lokal, diharapkan dukungan komoditi kambing sebanyak 8 paket untuk 8 kabupaten dan komoditi unggas lokal sebanyak 12 paket untuk 12 kabupaten.

c. Untuk kegiatan klaster, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menguuslkan penambahan lokasi klaster sapi potong di Solok Selatan dan Pasaman Barat.

d. Untuk ditjen P2HP diusulkan untuk kegiatan apsar ternak dikembangkan di Kab. Tanah Datar, Agam, Dalmas Raya, Solok dan Pasaman Barat.

e. Untuk pengembangan UPH susu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengsusulkan lokasi pengembangan di Padang panjang, Tanah Datar dan Padang Pariaman.

f. Untuk Ditjen PSP, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan pembukaan lahan HMT di daerah PSDS.

g. Untuk kegiatan UPPD, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan ditambah di daerah PSDS.

h. Untuk pengembangan alsintan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan penambahan di Kab. Sijunjung, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Sawah Lunto, Kota Solok, Kab. Solok Selatan, dan pariaman Barat.

2. Usulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Bidang BKP:Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan alokasi anggaran untuk BKP sebesar Rp 67.768 juta. diusulkan untuk kegiatan distribusi pangan ditingkatkan anggarannya menjadi Rp 21.280 juta, dukungan manajemen naik menjadi Rp 6.905 juta, dan persediaan naik menjadi Rp 19.098 juta, dan untuk konsumsi naik menjadi Rp 20.485 juta. Penambahan tadi diutamakan untuk kegiatan distribusi dan dukungan manajemen.

37

Page 38: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

SUMATERA BARAT

3. Usulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Bidang P2HP:a. Kabupaten Solok Selatan mengusulkan ditambah pengolahan Karet

sebanyak 1 paket, sebesar Rp 500 juta dan pengolahan kopi di Solok sebanyak 1 unit Rp 425 juta.

b. Selain itu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan penambahan unit pengolahan kopi di Kabupaten Agam sebanyak 1 paket, penambahan unit pengolahan kakao di Kab. Lima Puluh Kota dan Padang sebanyak 1 paket, dan penambahan unit pegolahan karet di Sawah Lunto.

4. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan penambahan unit pengolahan pasca panen manggis di Kota Padang, dan realokasi pengembangan manggis dari Kota Padang ke Pengembangan pisangdi Kota Padang Pariaman.

5. Untuk pengembangan perkebunan, untuk kegiatan intensifikasi Gernas Kakao di Kab. Lima Puluh Kota dan Sawah Lunto. Pngembangan kopi di Kab. Tanah Datar. Rehabilitasi kelapa di Pesisir Selatan dan Pasaman Barat, karet di Kabupaten Sijunjung dan Dalmas Raya, kina di Kabupaten Solok Selatan, serta Integrasi kakao ternak di kabupaten Lima Puluh Kota.

6. Untuk pengembangan model peremajaan kelapa sawit diusulkan dikembnagkan di Kab. Pasaman Barat.

7. Secara umum untuk pengembangan SLPTT padi non hibrida, usulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah diakomodir oleh rencana Kementan. Untuk pengembangan padi lahan kering dan jagung hibrida secara umum usulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat lebih besar, dan akan dibicarakan lebih lanjut di Musrenbangtan.

8. Untuk program PSP perkebunan, Kementan hanya mengusulkan 3 Kabupaten dari 15 Kabupaten yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Untuk program PSP tanaman pangan, semua Kabupaten telah masuk kecuali Kabupaten yang dari sisi potensi rendah.

38

Page 39: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

RIAU 1. Untuk pengembangan padi, daerah mengusulkan lokasi lebih banyak 3 kab, yaitu: Bengkalis, Indragiri hilir & Rokan Hilir. Daerah menilai Indragiri Hilir dan Rokan Hilirmempunyai potensi sebagai sentra produksi padi. Oleh karena itu, daerah meminta untukdimasukkan dalam kegiatan SL-PTT. Kementan akan melihat potensi daerah tersebutterlebih dahulu dan akan dibahas kembali pada saat Musrenbangtan.

2. Terkait pengembangan jagung, lokasi yang diusulkan daerah telah tertampung dalamRenja Kementan. tetapi daerah mengusulkan menambah 2 lokasi yang berpotensi, yaitu di Kab. Kampar dan Pelalawan. Disepakati usulan tambahan 2 lokasi tersebut dimasukkandalam renja Kementan untuk pengembangan jagung.

3. Pengembangan kedelai: Renja Kementan merencanakan seluas 12.000 ha. Lokasipengembangan kedelai disepakati di Rokan Hilir dan Dumai, sesuai usulan daerah.

4. Daerah dan Kementan sepakat untuk kegiatan cetak sawah seluas 3.500 ha di 9 kab; optimasi lahan seluas 3.600 ha di 10 kab; pemanfaatan lahan kering seluas 1.700 ha; pengembangan jaringan tersier (JITUT/JIDES/TAM) seluas 11.800 ha. Daerah akanmenyiapkan SID. Alokasi target per-lokasi akan dibahas lebih rinci pada saatMusrenbangtan.

5. Untuk pengembangan sayur, sebagian besar lokasi yang diusulkan daerah telahtertampung dalam Renja Kementan, akan tetapi daerah mengusulkan tambahan lokasi, yaitu di Kota Dumai. Disepakati usulan tersebut diterima dengan mengurangi target darilokasi lainnya.

6. Daerah mengusulkan agar alokasi sarana prasarana pertanian ditambah dan difokuskan, untuk mendukung peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, horti serta untukperkebunan.

7. Untuk pengembangan ternak, secara keseluruhan, lokasi dan targetnya telah sesuaiantara rencana daerah dengan rencana Kementan. Daerah mengusulkan untuk mengganti1 lokasi pengembangan, yaitu: Kab. Rokan Hilir diganti Dumai, serta diusulkan ditambah 1 Kabupaten, yaitu Meranti. Kementan dapat menyetujui usulan tersebut denganmengurangi target dari lokasi lainnya.

8. Usulan dari daerah untuk pengembangan perkebunan telah sesuai dengan renjaKementan.

9. Untuk pengembangan Desa Mandiri Pangan, daerah mengusulkan dikembangkan di 12 kab. Sedangkan dengan melihat kesiapan kelembagaan dan pagu anggaran yang tersedia, Kementan baru menampung 11 kabuapaten. Daerah tetap mengusulkan tambahantersebut, dengan melakukan realokasi anggaran dari dana Dekon Provinsi ataumengurangi target dari lokasi lainnya.

39

Page 40: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

KEPULAUAN RIAU

1. Daerah menawarkan beberapa pulau untuk dijadikan sebagai lokasipengembangan bibit sapi atau tempat karantina bibit sapi yang didatangkan dari luar. Daerah telah melakukan studi kelayakan. Pembahasan lebih lanjut akan dilaksanakan pada Musrenbangtan.

2. Untuk pengembangan peternakan, secara umum, Daerah menyetujuidengan rencana yang terdapat pada Renja Kementan. Pembahasan lebihdetail terkait target dan lokasi akan dibahas pada Musrenbangtan.

3. Terkait pengembangan tanaman pangan, berdasarkan Renja Kementan, tidak terdapat alokasi untuk Kepulauan Riau. Namun berdasarkan kajianyang dilakukan oleh tim dari pusat, Daerah mengusulkan pengembanganpadi & jagung di Kab. Anambas, Lingga & Natuna. Saat ini Kementan belumdapat memfasilitasi, disepakati akan dibahas detail di Musrenbangtan.

4. Terkait pengembangan komoditas hortikultura, Daerah menyepakatirencana Kementan, yaitu pengembangan dilakukan di Bintan dan Kota Batam, dengan komoditas yang dikembangkan yaitu sayuran dan buahnaga.

5. Daerah mengusulkan untuk pengembangan karet agar dikembangkan di 4 lokasi, namun Kementan merencanakan di 3 lokasi, yaitu Bintan, Natuna, dan Anambas dengan luasan masing-masing 100 ha. Daerah menyetujuirencana Kementan.

6. Terkait pengembangan kelapa, daerah mengusulkan agar dikembangkan di dua lokasi, yaitu Karimun dan Bintan. Sedangkan Kementan hanyamerencanakan di Karimun dengan luasan 200 ha dengan tujuan agar lebihfocus dan mendapatkan skala ekonomi yang tepat

7. Daerah mengusulkan pengembangan kakao dan jarak pagar. Untuk saat ini, Kementan belum dapat memenuhi usulan tersebut, namun akan dibahaspada Musrenbangtan.

40

Page 41: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

BENGKULU 1. Terkait dengan irigasi, target yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu lebih besar daripada rencana Kementan, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan untuk ditambah. Untuk itu perlu dibahas dalam musrenbangtan.

2. Terkait dengan optimasi lahan/perluasan areal, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan Kab. Kaur masuk sebagai lokasi perluasan areal. Alokasinya diambil dari Kabupaten Bengkulu Tengah dan Bengkulu Selatan, sesuai usulan daerah. Selanjutnya untuk Kabupaten Bengkulu Utara dan Muko Muko targetnya disesuaikan dengan usulan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Kementan akan membahas lebih lanjut usulan tersebut dalam Musrenbangtan.

3. Untuk kegiatan pengembangan SRI, JUT dan Japrod, target yang disulkan Pemerintah Provinsi Bengkulu lebih besar daripada Kementan, dan Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan untuk ditambah. Untuk itu perlu dibahas dalam Musrenbangtan.

4. Untuk kegiatan yang terkait dengan alsintan, terdapat beberapa usulan daerah yang belum tertampung karena jumlahnya lebih besar.

5. Untuk kegiatan pengembangan perkebunan (kakao, karet, kopi, lada dan sawit), Pemerintah Provinsi Bengkulu sepakat dengan rencana Kementan, baik target maupun lokasi.

6. Untuk lokasi klaster pengembangan sapi potong, Pemerintah Provinsi Bengkulu menyepakati rencana Kementan.

7. Terkait dengan pengembangan padi hibrida, target yang disulkan Pemerintah Provinsi Bengkulu lebih besar daripada Kementan, dan Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan untuk ditambah. Untuk itu perlu dibahas dalam Musrenbangtan.

8. Terkait dengan pengembangan padi lahan kering, khusu untuk Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan agar disesuaikan dengan usulan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

9. Secara umum sasaran SL-PTT dalam renja KL lebih besar daripada usulan daerah.

41

Page 42: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

JAMBI 1. Untuk pengembangan SL-PTT padi, jagung, dan kedelai, daerah menyetujuirencana Kementan, baik target maupun lokasi. Khusus untuk SL-PTT kedelai, Kementan mengikuti lokasi yang diusulkan oleh Daerah, yaitu di Batanghari, Bungu, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangun, Tanjung Jabung Timur, TanjungJabung Barat, dan Tebo.

2. Daerah mengusulkan untuk pengembangan kluster sapi ditambah 1 kabupaten, dari rencana awal yang terdapat di Renja Kementan sebanyak 5 kabupaten. Sehingga lokasi pengembangan menjadi 6 kabupaten, yaitu Bungo, Kerinci, Merangin, Muaro Jambi, Tebo, dan Sarolangun.

3. Untuk pembangunan RPH, Kementan merencanakan akan dibangun di duatempat, yaitu Surolangun dan Muaro Jambi. Daerah mengusulkan agar MuaroJambi dipindah ke Kota Jambi. Kementan untuk sementara menyetujui usulantersebut.

4. Terkait Program Prasarana dan Sarana Pertanian: (a) untuk tanaman pangan, usulan daerah untuk seluruh kabupaten/kota telah tertampung dalam RenjaKementan tahun 2012; (b) untuk peternakan, Kementan dalam Renja tahun2012 hanya merencanakan di Kabupaten Merangin, sementara Daerah mengusulkan 9 kegiatan utama untuk mendukung peternakan hampir di seluruhkab/kota. Disepakati untuk dibahas lebih lanjut di Musrenbangtan; (c) untukperkebunan, rencana yang tercantum dalam Renja Kementan tahun 2012 hanyadi Batanghari dan Kerinci, sementara Daerah mengusulkan agar kegiatandilaksanakan di seluruh kab/kota. Disepakati untuk dibahas lebih lanjut diMusrenbangtan.

5. Untuk perkebunan, Daerah mengusulkan peremajaan karet seluas 10.000 ha; sertifikasi bibit kelapa sawit bermutu 200.000 kecambah; percontohanperemajaan kelapa sawit 200 ha di kabupaten bekas PTPN; pengembangan tebuseluas 200 ha di Kerinci; kegiatan rintisan kopi exelso di Jabung Barat-daerahpasang surut; pengembangan kopi Arabica di kota Sungai Penuh; danpengembangan pala di kabupaten Kerinci seluas 25 ha.

42

Page 43: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

SUMATERA SELATAN

1. Daerah mengusulkan pengembangan karet di 16 lokasi, sementara Kementan merencanakan di 2 lokasi, yaitu Muara Enim & Musi Banyuasin dengan luasan masing-masing 100 ha. Disepakati untukdibahas lebih lanjut di Musrenbangtan.

2. Daerah mengusulkan kegiatan pengembangan kelapa sawit di Ogan Komering Ilir, sementaraKementan, berdasarkan pagu anggaran yang tersedia, baru dapat memfasilitasi berupa kegiatanpengembangan model-model kebun kelapa sawit.

3. Daerah mengusulkan pengembangan tebu seluas 50 ha. Sedangkan Kementan telahmengalokasikan seluas 100 ha di OKU serta pengembangan kebun bibit datar seluas 25 ha di OKU Timur. Daerah setuju dengan rencana Kementan tersebut.

4. Berdasarkan Renja Kementan, terdapat kegiatan pengendalian penyakit jamur akar putih seluas200 ha di OKI dan Muara Enim. Daerah setuju dengan rencana Kementan tersebut.

5. Untuk pembangunan RPH, Kementan merencanakan akan membangun di 3 lokasi, yaitu OKU Timur, Lubuk Linggau, dan Empat Lawang. Daerah mengusulkan agar lokasi OKU Timur dipindah keKota Palembang untuk menghadapi acara Sea Games mendatang. Hal ini akan dibicarakan lebihlanjut di Musrenbangtan.

6. Kementan merencanakan pembangunan Tempat Penampungan Unggas Sementara di dua lokasi, yaitu Musi Rawas dan Palembang. Daerah mengusulkan agar lokasi Musi Rawas dipindah ke Banyu Asin. Hal ini akan dibahas di Musrenbangtan.

7. Berdasarkan Renja Kementan tahun 2012, alokasi untuk pengembangan betina produktif adalahRp. 31,5 miliar.

8. Untuk pengembangan SL-PTT jagung, luasan yang terdapat dalam Renja Kementan lebih besardaripada usulan daerah. Untuk lokasi, disepakati dikembangkan di 8 lokasi, serta terdapat usulandaerah agar memindahkan lokasi Prabumulih dan Empat lawang ke Musi Rawas dan Muara Enim.

9. Pengembangan SL-PTT kedelai, luasan yang terdapat dalam Renja Kementan lebih besar daripadausulan daerah. Untuk lokasi, disepakati dikembangkan di 12 lokasi yaitu: OKI, OKU Timur, OKU Selatan, OKU, Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, Musi Rawas, Lubuk Linggau, Musi Banyuasin, Banyu Asin, dan Prabumulih.

10. Terkait pengembangan SL-PTT padi, alokasi target yang diusulkan oleh daerah telah tertampungdalam Renja Kementan tahun 2012. Untuk pengembangan padi lahan kering, daerah mengusulkanuntuk menambah satu lokasi, yaitu Empat lawang. Untuk padi hibrida, Daerah mengusulkan 10 lokasi, sementara Kementan hanya dapat menampung 6 lokasi, yaitu: Musi Rawas, OKI, Banyu Asin, OKU Timur, OKU Selatan, dan Empat Lawang. Untuk padi non-hibrida, Daerah mengusulkan13 kab, sementara berdasarkan Renja Kementan, Lubuk Linggau tidak termasuk dalam lokasipengembangan, tetapi ada tambahan dua lokasi, yaitu: Pagar Alam dan Prabumulih.

11. Untuk pengembangan hortikultura, usulan dari Daerah telah tertampung dalam Renja Kementantahun 2012.

43

Page 44: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

BANGKA BELITUNG

1. Untuk pengembangan padi non hibrida, Pemerintah Prop. Bangka Belitung dan Kementan sepakat untuk menambah 2 lokasi lagi dari rencana semula (yaitu Kab. Belitung dan Belitung Timur), sehingga hasil kesepakatan pengembangan padi non hibrida untuk Kab. Bangka 500 Ha, Kab. Belitung Timur 150 Ha, Kab Belitung 100 Ha, dan Kab. Bangka Selatan 2.750 Ha.

2. Untuk pengembangan padi lahan kering, kementerian pertanian setuju untuk menambah 1 lokasi baru (Kab. Belitung) dari yang direncanakan sebelumnya di 5 Kabupaten (Bangka, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Timur, dan Belitung Timur). Alokasi untuk Kab. Belitung diambil dari Kab. Bangka Selatan yang targetnya besar.

3. Untuk pengembangan SLPTT Jagung, Pemerintah Prop. Bangka Belitung mengusulkan untuk dikembangkan di Kab. Bangka seluas 125 Ha dan Kab. Bangka seluas 100 Ha. Sementara Kementan belum memasukkan dalam Renja K/L. Disepakati usulan tersebut untuk dipertimbangkan dan dibahas lebih lanjut pada saat Musrenbangtan.

4. Untuk klaster pengembangan sapi, Pemerintah Prop. Bangka Belitung mengusulkan satu lokasi baru di Kab. Bangka Tengah. Kementan akan menilai potensi daerah tersebut untuk dijasikan daerah pengembangan sapi, dan akan dibahas lebih lanjut pada saat Musrenbangtan.

5. Untuk pengembangan Rumah Potong Hewan (RPH), usulan Pemerintah Prop. Bangka Belitung telah sesuai dengan rencana Kementan.

6. Untuk pengembangan perkebunan, Pemerintah Prop. Bangka Belitung mengusulkan pengembangan lada di Kab. Bangka Selatan seluas 2.500 Ha, Bangka Tengah seluas 300 Ha, Bangka Barat seluas 300 Ha, dan Belitung 300 Ha. Sementara Kementan hanya dapat menyediakan 250 Ha. Untuk sementara daerah sepakat dengan rencana Kementan.

7. Untuk peremajaan karet, Pemerintah Prop. Bangka Belitung mengusulkan 300 Ha, sementara alokasi Kementan 100 Ha, daerah sepakat dengan rencana Kementan.

8. Untuk Badan Ketahanan Pangan (BKP), Pemerintah Prop. Bangka Belitung sepakat dengan rencana Kementan.

9. Untuk perluasan areal disarankan dapat dibiayai melalui Program Sarana dan Prasarana.

44

Page 45: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

LAMPUNG 1. Tahun 2012, alokasi dekon-TP peternakan sekitar Rp. 55,3 M.2. Klaster pengembangan sapi, berdasarkan Renja Kementan, berada di Way Kanan,

Tulang Bawang, Lampung Timur, dan Lampung Selatan. Daerah mengusulkan tambahanlokasi, yaitu Lampung Tengah karena mempunyai populasi terbanyak.

3. Rencana pembangunan RPH berdasarkan Renja Kementan adalah di Pringsewu. Daerah menyetujui hal ini dan mengusulkan agar terdapat dukungan unit pengolahan makananternak yang lokasinya disesuaikan dengan lokasi klaster pengembangan sapi.

4. Daerah mengusulkan adanya perbaikan mekanisme insentif sapi betina dari betinabunting menjadi betina melahirkan. Juga mengusulkan agar ULIB tidak dilakukanmelalui Bansos (Bantuan Sosial).

5. Kementan menyarankan agar Daerah dapat secara aktif memberikan data/informasiterkini tentang potensi daerah agar dapat dipergunakan dalam perencanaanpembangunan pertanian.

6. Pengembangan SL-PTT padi hibrida, daerah mengusulkan seluas 20.000 ha, sementaraberdasarkan Renja Kementan tahun 2012 direncanakan sekitar 15.000 ha di Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Tanggamus.

7. Daerah mengusulkan kegiatan pengemangan kacang tanah seluas 12.000 ha; pengembangan ubi kayu seluas 2.000 ha; pengembangan ubi jalar seluas 1.000 ha; serta mengusulkan kegiatan PPHP pangan di 11 kab. Sementara Kementan baru dapatmengalokasikan untuk 4 kabupaten.

8. Daerah mengusulkan agar kabupaten Mesuji dapat melaksanakan Program Diversifikasi& Ketahanan Pangan Masyarakat pada tahun 2012 karena SKPD telah berupa kantorketahanan pangan.

9. Daerah mengusulkan pengembangan kopi di Lampung Barat; pengembangan tebu di Way Kanan; penyuluhan karet dan kelapa sawit di Tulang Bawang, Lampung Barat & Mesuji. Kementan telah menampung usulan pengembangan tebu.

10. Terdapat pergeseran target P2KP untuk Kab. Tanggamus dari tambahan awal 20 desamenjadi 10 desa, sehingga target menjadi 20 desa. Tambahan 10 desa lainnya akandipindah ke Lampung Selatan, sehingga target P2KP di Lampung Selatan menjadi 20 desa.

11. Daerah mengusulkan pembangunan terminal agribisnis di Lampung Selatan.12. Program kegiatan di Ditjen PSP untuk Provinsi Lampung akan dikaji ulang dan

disinkronkan kembali dengan Daerah, serta akan dibahas lebih lanjut di Musrenbangtan.45

Page 46: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

BANTEN 1. Pengembangan SL-PTT padi, daerah hanya mengusulkan Kab Lebak, sedangkan Kementan dalam Renja tahun 2012 telah mengalokasikan di 5 lokasi, yaitu: :Lebak, Kab. Serang, Kota Serang, Pandeglang, dan Kab. Tanggerang. Daerah setuju dengan rencana tersebut.

2. Pengembangan SL-PTT jagung, daerah hanya mengusulkan Kab Lebak, sedangkan Kementan dalam Renja tahun 2012 telah mengalokasikan di 4 lokasi, yaitu: :Lebak, Kab. Serang, Pandeglang, dan Kab. Tanggerang. Daerah setuju dengan rencana tersebut.

3. Pengembangan SL-PTT kedelai, usulan daerah telah tertampung di dalamRenja Kementan tahun 2012. Lokasi telah disepakati di 3 tempat, yaitu: :Lebak, Kota Cilegon, dan Kab. Serang. Kota Serang, Pandeglang, dan Kab. Tanggerang. Daerah setuju dengan rencana tersebut.

4. Pengembangan hortikultura telah sesuai antara usulan daerah denganrencana kementan.

5. Pengembangan peternakan telah sesuai antara usulan daerah denganrencana kementan.

6. Daerah mengusulkan untuk menambah kegiatan percepatan diversifikasipangan & Desa Mandiri Pangan di Kota Tanggerang, Kota Serang, dan Kota Tanggerang Selatan. Rencana awal Kementan hanya di 6 kab. Kementanhanya dapat menerima tambahan di Kota Tanggerang Selatan karenakelembagaan ketahanan pangan telah tersedia disana

7. Terkait pengembangan perkebunan, daerah menyetujui rencanakementerian pertanian. Daerah mengusulkan untuk pengawalan revitalisasiperkebunan kelapa sawit untuk kebun plasma di PTPN 8 seluas 500 ha.

46

Page 47: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

JAWA BARAT 1. Untuk pengembangan tebu disepakati dari 2 lokasi usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya satu lokasi yang diakomodir, namum demikian dalam Renja K/L telah direncanakan pengembangan tebu berlokasi di Kuningan seluas 100 Ha dan Cirebon seluas 100 Ha, dan daerah menyepakati hal tersebut.

2. Untuk pemberdayaan nilam akan dikembangkan 3. Untuk pemberdayaan petani/kelembagaan petani disepakati untuk dialokasikan di provinsi

sebanyak 20 paket.4. Untuk pengembangan karet, disepakati diekmabnagkan di Sukabumi seluas 100 Ha dan Cianjur

selaus 100 Ha, total 200 Ha.5. Untuk pengembangan kelapa disepakati dikembangkan di Ciamis seluas 300 Ha, Garut 300 Ha,

Tasik 250 Ha, total 850 Ha, Kota Bnajar tidak dipilih sebagai pengembangan komoditas kelapa.6. Untuk pengembangan komoditas kemiri sunan, disepakati dikembangkan di cirebon seluas 5 Ha,

Garut 5 Ha, Subang 5 Ha, Indramayu 5 Ha, Majalengka 5 Ha, total 300 Ha.7. Untuk pengembangan karet disepakati dikembangkan di Sukabumi 100 Ha dan Cianjur 100 Ha.8. Untuk pengembangan kelembagaan disepakati di Ciamis 5 Kelompok Tani.9. Untuk pengembangan kakao, meskipun terdapat perbedaan lokasi usulan daerah dengan renja

K/L Kementan namun disepakati intensifikasi di Sukabumi seluas 100 Ha, Ciamis 300 Ha.10. Untuk pengembangan kopi, disepakati ada beberapa daerah usulan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat yang tidak diakomodir, dan hanya dikembangkan di 2 lokasi yaitu Kuningan dan Bandung masing-masings seluas 100 Ha.

11. Untuk komoditas teh, meskipun terdapat perbedaan usulan lokasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Renja K/L kementan, namun disepakati lokasi pengembangan di Cianjur dan Garut, masing-masing seluas 100 Ha.

12. Untuk komoditas teh organik, disepakati untuk dikembangkan di Sukabumi, Bandung Barat dan Purwakarta, masing-masing seluas 100 Ha.

13. Untuk komoditas lada, oleh renja K/L sementara belum diakomodir, sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan lokasi pengembangan lada di Sumedang dan Banjar, Kementan akan mempertimbangkan hal tersebut.

14. Untuk komoditas cengkeh disepakati lokasi pengembangannya di Cianjur, Kuningan dan Majalengka, masing-masing selaus 250 Ha.

15. Untuk pembangunan kebun bibit disepakati untuk dikembangakan di Sumedang selaus 3 Ha, Bandung selaus 4 Ha, Kuningan 4 Ha, dan Garut 4 Ha.

16. Untuk kelembagaan petani disepakati dilokasikan di Cianjur, garut dan Bnadung, masing-masing 2 Kelompok Tani.

17. Untuk pengendalian OPT dsb telah dialokasikan oleh Kementan, dan daerah sepakat dengan hal tersebut.

47

Page 48: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

JAWA BARAT (2)

18. Untuk kelembagaan distribusi pangan disepakati dikembangkan 129 Gapoktan, lumbung pangan nasional disepakati di 47 lumbung. Untuk pengendalian harga pangan pokok disepakati masuk ke LDPM. Total kegiatan distribusi disepakati dialokasikan dana sebesar Rp 10.263,3.

19. Untuk ketersediaan disepakati jumlah desa 152 desa, dan ada di 27 Kabupaten, dengan dana Rp 6.735 juta.

20. Untuk penganekaragaman konsumsi, disepakati dana yang dialokasikan adalah sebanyak Rp 12.526 juta dengan jumlah desa 440 desa dan semua lokasi, kecuali Sukabumi, Kota Bandung, dan Kota Bekasi.

21. Untuk kegiatan dukungan manajemen, disepakati untuk dialokasikan dana sebesar Rp 31.054,3 juta, dan masing-masing kabupaten sebesar 25 juta.

22. Untuk peningkatan produksi ternak, semua usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah tertampung dalam Renja K/L, dan ditambahkan di Sukabumi, Bnadung, Indramayu, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur.

23. Untuk LM3, alokasinya sedang diolah oleh pusat.24. Untuk ternak perah disepakati dikembangkan di Kabupaten Bogor, Cianjur, Garut,

Kuningan, Majalengka, Subang, Sukabumi, Sumedang dan Tasik.25. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempunyai program 1 juta sapi dan 10 juta

kambing di wilayah Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.26. Untuk unggas disepakati dikembangkan di 14 lokasi, rencana Kementan lebih

banyak dari pada usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan lokasi pengembangan unggas di Subang.

27. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan pengembangan kelinci, belum tertampung karena pada TA 2012 Kementan masih fokus pada pengembangan sapi.

28. Pengembangan sapi potong masih terpusat, dengan kegiatan penyelamatan betina produktif dsn penyediaan bibit, dan akan dibahas lebih lanjut dalam Musrenbangtan.

29. Optimalisasi Inka dan IB sudah dialokasikan dalam Renja Kementan.30. Untuk lokasi klaster sapi potong disepakati di Kuningan, Ciamis, Cianjur, Purwakarta,

Sumedang, dan Tasik Malaya, dan ditambah 3 lokasi usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dianggapa memiliki potensi yaitu Bandung, Subang, dan Sukabumi.

48

Page 49: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

JAWA BARAT (3)

31. Untuk peningkatan produksi buah, usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah sesuai dengan Renja Kementan, begitu juga untuk tanaman florikultura dan tanaman sayur.

32. Untuk pengembangan padi non hibrida, disepakati rencana Kementan untuk dikembangkan di Kota Bandung dipindah ke Kabupaten Banjar.

33. Untuk pengembangan padi hibrida, sebagian besar usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah terakomodir dalam Renja K/L, disepakati tidak dikembangkan di Kabupaten Banjar, namun dalam Renja Kementan ditamabah satu lokasi lagi yaitu Kabuapten Bekasi.

34. Untuk pengembangan padi lahan kering, usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah sesuai dengan Renja K/L.

35. Untuk pengembangan jagung hibrida, usulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah terakomodir dalam Renja K/L, dan ada beberapa tambahan lokasi usulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu Kota Tasik, Kota Banjar dan Kuningan sebagai ring corn untuk pakan ternak.

36. Untuk pengembangan kedelai, disepakati untuk target menyesuaikan dengan Renja K/L sedangkan untuk lokasi mengikuti usulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

37. Untuk program PSP, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan untuk menambah pembangunan infrastruktur peternakan di Cianjur. Hal tersebut akan dipertimbangan oleh Kmeentan dan dibahas lebih lanjut dalam Musrenbangtan.

49

Page 50: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

JAWA TENGAH 1. Untuk pengembangan komoditas cengkeh, usulan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah terakomodir dalam renja Kementan, nahakan Kementan telah menambah di 2 lokasi yaitu Semarang dan Batang masing-masing 250 Ha.

2. Untuk pengembangan komoditas kelapa, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengusulkan secara terpusat di Provinsi sebesar 1000 Ha, dalam Renja Kementan telah ditampung dan di breakdown langsung ke 5 kabupaten.

3. Sebagian besar usulan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah diakomodir dalam Renja K/L.

4. Untuk pengembangan SL PTT padi, jagung, dan kedelai disepakati bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menyesuaikan dengan Renja Kementan.

5. Khusus untuk SL PTT kedelai kementan akan menyesuaikan lokasi sesuai usulan daerah.

6. PSDSK 2012-2014 difokuskan untuk pengembangan sapi potong.7. Lokasi klaster di Jawa Tengah yaitu: Banajr Negara, Kebumen,

Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Rembang, Pati, Semarang dan Temanggung.

8. Untuk lokasi Klaster sapi potong, lokasi yang ditetapkan Kementan adalah Wonosobo, Slaatiga, Kota Semarang, Jepara, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengusulkan tambahan lokasi di Purbalingga dan Banyumas.

50

Page 51: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

JAWA TIMUR 1. Daerah mengusulkan perluasan tebu di lahan kering di Kab. Sampang (700 ha), Bangkalan(300 ha), Tuban (1000 ha), Lamongan (1000 ha), dan Bojonegoro (1000 ha). Kementanmengalokasikan seluas 1.150 di Tubang, Lamongan, Bojonegoro, Sampang, dan Malang. Disepakati mengikuti target rencana dari kementan dengan rincian: Tuban (250 ha), Lamongan (150 ha), Bojonegoro (250 ha), Sampang (350 ha), dan Bangkalan (150 ha). Unit cost perluasan tebu sekitar Rp. 15-21 juta/ha.

2. Daerah mengusulkan untuk pengembangan jambu mete dikembangkan di Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, masing-masing 100 ha. Kementan baru menampung diSampang. Pembahasan lebih detail akan dilaksanakan pada Musrenbangtan.

3. Daerah mengusulkan agar luasan kapan dikurangi, serta alokasi anggaran direlokasi kekomoditas nilam untuk dikembangkan di Kab. Blitar. Kementan akan mendiskusikan terlebihdahulu dan dibahas di Musrenbangtan.

4. Pengembangan cengkeh, kementan merencanakan di 3 lokasi, yaitu Pacitan, Trenggalek, dan Ngawi dengan luasan masing-masing 250 ha. Daerah mengusulkan alokasi Ngawidipindah ke Blitar (150 ha) dan Malang (100 ha).

5. Pengembangan SL-PTT padi & jagung, daerah mengusulkan agar semua kota –kecuali Kota Surabaya- masuk dalam wilayah pengembangan dengan luasan masing-masing 50 ha. Usulan tersebut akan dibahas pada Musrenbangtan.

6. Pengembangan SL-PTT kedelai, usulan daerah telah tertampung dalam renja kementan. Untuk lokasi, akan mengikuti usulan daerah.

7. Lokasi klaster pengembangan sapi disepakati di 26 kabupaten.8. Terkait program diversifikasi pangan, saat ini Kementan belum dapat memberikan alokasi

anggaran ke 5 kab/kota, yaitu Kab. Mojokerto, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Probolinggo, dan Kota Mojokerto karena belum tersedianya kelembagaan pangan daerah.

9. Terkait pembangunan RPH, daerah mengusulkan relokasi dari rencana kementan semula diProbolinggo, Kota Batu, dan Kab. Mojokerto ke Sidoarjo, Situbondo, dan Kab. Blitar.

10. Usulan daerah untuk pengembangan hortikultura telah sesuai dengan rencana Kementan.11. Pengembangan prasarana dan sarana pertanian difokuskan untuk tanaman pangan serta

perkebunan.12. Daerah mengusulkan relokasi pengolahan kakao dari Lumajang ke Blitar, serta pengolahan

kopi dari Ponorogo ke Jember.13. Daerah mengusulkan jalan produksi untuk tebu di Tuban, Lamongan, Bojonegoro,

Sampang, dan Bangkalan dengan relokasi dari perkebunan dan optimasi lahan perkebunan.51

Page 52: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

DI YOGYAKARTA

1. Pengembangan kakao disepakati di 2 lokasi, yaitu: Kulon Progo seluas 200 ha, dan Gunung Kidulseluas 100 ha.

2. Untuk pengembangan tebu, dalam rangka swasembada gula nasional, akan dikembangkan diGunung kidul seluas 200 ha untuk kebun bibit datar, serta kegiatan perluasan seluas 200 ha.

3. Terkait pengembangan kapas, kementan telah merencanakan seluas 750 ha di Gunung Kidul. Daerah menyetujui rencana tersebut.

4. Usulan daerah mengenai pengembangan nilam telah sesuai dengan rencana kementan, yaitu seluas10 ha di Kulon Progo.

5. Terkait pengembangan kelapa, daerah mengusulkan seluas 104 ha di Kulon Progo, sementarakementan merencanakan pengembangan di 4 kab. Disepakati untuk mengikuti rencana kementanyaitu di Sleman (300 ha), Gunung Kidul (200 ha), dan Kulon Progo (300 ha).

6. Daerah mengusulkan pengembangan kopi dan the di Kulonprogo. Kementan untuk sementara initidak mengalokasikan dalam renja tahun 2012. Kementan akan mempertimbangkan jika adatambahan pagu serta akan dibahas lebih lanjut di Musrenbangtan.

7. Kementan menyarankan agar bantuan pasca panen difokuskan di sentra produksi dan lokasi yang mempunyai komoditas unggulan.

8. Lokasi penanganan rawan pangan telah sesuai antara usulan daerah dengan rencana kementan, yaitu di: Bantul, Kulon Progo, Sleman, dan Gunung Kidul.

9. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan disepakati mengikuti rencana kementan, yaitu diBantul, Kulon Progo, Sleman, dan Gunung Kidul.

10. Pengembangan sapi perah disepakati untuk dikembangkan di Sleman.11. Daerah mengusulkan untuk menambah lokasi pengembangan kambing dan unggas di Gunung Kidul,

dari rencana semula kementan, yaitu di Sleman dan Kulon Progo.12. Terkait pengembangan peternakan, lokasi dan target akan dibahas lebih lanjut di Musrenbangtan.13. Pengembangan SL-PTT padi dan jagung, usulan daerah hanya di Kab. Bantul, sedangkan kementan

merencanakan di seluruh kab, yaitu Sleman, Kulonprogo, Gunung Kidul, dan Bantul. Daerah setujudengan usulan tersebut.

14. Pengembangan SL-PTT kedelai, sesuai renja kementan, telah dialokasikan seluas 7.100 ha. Daerah setuju dengan usulan tersebut. Untuk lokasi, mengikuti usulan daerah, yaitu di Bantul dan KulonProgo.

15. Daerah mengusulkan untuk bantuan pengolahan tanaman pangan & horti menambah satu lokasi, yaitu Kab. Sleman. Usulan tersebut akan dipertimbangkan dan dibahas di Musrenbangtan.

16. Usulan daerah untuk mengembangkan food-estate, disepakati untuk tidak ditampung.17. Daerah mengusulkan pembangunan jalan produksi perkebunan di KulonProgo, sementara Renja

Kementan belum menampung usulan tersebut. Akan dibahas di Musrenbangtan.18. Daerah mengusulkan pengolahan hasil peternakan di semua kab, sementara kementan hanya

menampung Kulon Progo dan Gunung Kidul. Untuk kab Sleman, akan dibahas di Musrenbangtan.

52

Page 53: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PROVINSI CATATAN

BALI 1. Terkait pengembangan SL-PTT padi non-hibrida, Daerah mengusulkan menambah target diTabanan seluas 11.600 ha dari rencana renja semula seluas 10.000 ha serta di Badung seluas5.000 ha dari rencana semula 4.500 ha.

2. Pengembangan jagung hibrida, daerah mengusulkan pengembangan di Buleleng seluas 1.150 ha dan Tabanan seluas 1.000 ha.

3. Pengembangan SL-PTT kedelai, daerah sepakat dengan rencna kementan seluas 4.500 ha denganlokasi: Badung 1.000 ha, Jembrana 1.500 ha, tabanan 1.000 ha, dan Gianyar 1.000 ha.

4. Terkait pengembangan perkebunan, Renja Kementan tahun 2012 telah menampung usulan daerah, dengan komoditas utama: kapas, kelapa, kakao, dan nilam.\

5. Daerah mengusulkan untuk keberlanjutan pemeliharaan kebun induk kopi kopyol seluas 2 ha. Namun kementan dalam renja tahun 2012 belum dialokasikan. Usulan tersebut akandipertimbangkan.

6. Renja kementan tahun 2012 telah menampung kegiatan pengendalian rabies dalam bentukpengadaan vaksis senilai Rp. 5,6 M untuk seluruh kabupaten, AI sebanyak 4.000 dosis, kolera40.000 dosis.

7. Daerah mengusulkan pengembangan kambing/domba di Tabanan, Buleleng, sementara renjakementan belum mengalokasikan usulan tersebut.

8. Daerah mengusulkan pengembangan pakan di Karang Asem, sementara kementan belummenampung dalam renja tahun 2012.

9. Daerah mengusulkan pengembangan LM3 di 3 lokasi, yaitu: Badung, Karang asem, dan tabanan. Kementan akan mengkaji usulan tersebut.

10. Terkait pengembangan perbibitan sapi, daerah mengusulkan sebanyak 8 lokasi, sementarakementan dapat menampung usulan tersebut, kecuali untuk Kota Denpasar.

11. Terkait kegiatan integrasi ternak, daerah mengusulkan dikembangkan di Tabanan, sementarakementan merencanakan dikembangkan di Karang Asem. Disepakati akan dibahas lebih lanjut padaMusrenbangtan.

12. Daerah mengusulkan pembangunan RPH baru di Buleleng, Jembrana, dan Tabanan. Akandibicarakan lebih lanjut di Musrenbangtan.

13. Untuk pengembangan hortikultura, daerah sepakat dengan rencana kementan yang ada dalamrenja tahun 2012 baik komoditi maupun lokasinya. Komoditas yang akan dikembangkan meliputi: manggis, jeruk, salak, dan pisang, cabai, bawang merah.

14. Daerah mengusulkan pengembangan cabai di Klungkung, sementara rencana awal kementanadalah pengembangan pisang. Akan dibahas lebih lanjut di Musrenbangtan.

15. Daerah mengusulkan pengolahan jambu mete di Karang Asem dan pengolahan kulit manggis diTabanan.

16. Terkait program ketahanan pangan, daerah setuju untuk menyesuaikan dengan anggaran yang terdapat dalam renja kementan tahun 2012.

53

Page 54: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

• TARGET PRODUKSI TAHUN 2012 (TON)

54

PROPINSI PADI JAGUNG KEDELAI GULA DAGING SAPI

Nanggroe Aceh Darussalam 1.609.594 194.810 174.400 43.300 10.559

Sumatera Utara 3.716.247 1.621.000 34.400 62.085 24.676

Sumatera Barat 2.463.371 529.650 13.400 - 19.427

R i a u 624.034 68.970 14.300 39250 9.441

Riau Kepulauan 3.178 1.282 - 830

Ja m b i 719.418 54.014 24.400 - 4.506

Sumatera Selatan 3.894.021 139.235 26.800 140.800 11.587

Bengkulu 541.149 124.124 14.600 - 2.532

Lampung 3.153.144 2.700.723 32.600 1.090.585 16.192

Bangka Belitung 37.650 2.337 - 2.515

SUMATERA B 16.761.804 5.436.145 334.900 1.376.020 102.265

D.K.I Jakarta 13.668 40 - - 8.952

Jawa Barat 12.394.646 1.001.880 125.200 191.942 71.861

Jawa Tengah 11.837.810 3.895.665 308.500 426.978 47.806

D.I. Yogyakarta 922.041 395.670 65.700 43.620 4.837

Jawa Timur 12.997.118 6.956.512 557.800 1.367.460 93.873

B a l i 881.910 105.105 20.500 - 9.152

Banten 2.052.332 61.808 40.700 - 39.277

JAWA BALI 41.099.525 12.416.680 1.118.400 2.030.000 275.758

Page 55: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

• Lanjutan (ton)

55

PROPINSI PADI JAGUNG KEDELAI GULA DAGING SAPI

Kalimantan Barat 1.455.748 242.000 5.600 85.607 10.268

Kalimantan Tengah 636.186 10.890 22.400 - 7.433

Kalimantan Selatan 2.006.785 145.630 10.200 - 5.847

Kalimantan Timur 668.070 17.038 10.700 - 7.578

KALIMANTAN 4.766.789 415.558 48.900 85.607 31.126

Sulawesi Utara 655.146 798.600 17.800 - 4.923

Sulawesi Tengah 1.043.824 202.506 14.500 - 2.932

Sulawesi Selatan 5.095.954 1.985.870 94.400 82.356 14.422

Sulawesi Tenggara 495.257 88.094 18.100 204.541 3.716

Gorontalo 367.256 1.076.900 10.200 44.277 4.389

Sulawesi Barat 427.027 72.188 19.700 - 2.419

SULAWESI 8.084.464 4.224.158 174.700 331.174 32.801

Nusa Tenggara Barat 2.337.889 427.350 194.400 86.981 8.251

Nusa Tenggara Timur 613.080 1.024.500 6.600 42.763 12.343

Maluku 94.841 17.325 4.200 - 1.318

Maluku Utara 63.171 27.617 4.500 - 1.732

Papua 138.989 9.096 8.600 443.648 2.527

Papua Barat 39.481 1.573 4.800 - 2.418

NT, MALUKU, PAPUA 3.287.450 1.507.461 223.100 573.392 28.589

INDONESIA 74.000.032 24.000.000 1.900.000 4.396.193 470.540

Page 56: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

TARGET SL-PTT PADI TAHUN 2012 (ha)

56

PROVINSI Padi Non-Hibrida

PadiHibrida

PadiLahankering

TOTAL

N.A.D 150.000 15.000 10.000 175.000Sumatera Utara 140.000 16.500 8.500 165.000Sumatera Barat 100.000 0 10.000 110.000Riau 50.000 1.500 8.500 60.000KepulauanRiau 0 0 0 0Jambi 60.000 2.500 12.500 75.000Sumatera Selatan 150.000 12.500 20.000 182.500Bengkulu 50.000 1.000 7.500 58.500Lampung 150.000 15.000 12.500 177.500KepulauanBangka Belitung 3.500 0 2.300 5.800SUMATERA 853.500 64.000 91.800 1.009.300

Jawa Barat 200.000 20.000 50.000 270.000Jawa Tengah 200.000 20.000 45.000 265.000Daerah Istimewa Yogyakarta 35.000 2.000 20.000 57.000Jawa Timur 200.000 75.000 65.000 340.000Banten 150.000 3.000 25.000 178.000Bali 35.000 2.000 0 37.000JAWA BALI 820.000 122.000 205.000 1.147.000

PROVINSI Padi Non-Hibrida

PadiHibrida

PadiLahankering

TOTAL

Kalimantan Barat 100.000 3.500 20.000 123.500

Kalimantan Tengah 50.000 500 20.000 70.500

Kalimantan Selatan 140.000 0 23.000 163.000

Kalimantan Timur 45.000 2.000 15.000 62.000

KALIMANTAN 335.000 6.000 78.000 419.000

Sulawesi Utara 50.000 10.000 7.000 67.000

Sulawesi Tengah 75.000 0 5.000 80.000

Sulawesi Selatan 185.000 75.000 35.000 295.000

Sulawesi Tenggara 75.000 0 10.000 85.000

Gorontalo 40.000 5.000 5.000 50.000

Sulawesi Barat 65.000 7.500 5.000 77.500

SULAWESI 490.000 97.500 67.000 654.500

Nusa Tenggara Barat 120.000 3.000 30.000 153.000

Nusa Tenggara Timur 50.000 7.500 20.000 77.500

Maluku 10.000 0 4.000 14.000

Maluku Utara 6.500 0 2.200 8.700

Papua 10.000 0 1.000 11.000

Papua Barat 5.000 0 1.000 6.000

NT, MALUKU, PAPUA 201.500 10.500 58.200 270.200

INDONESIA 2.700.000 300.000 500.000 3.500.000

Page 57: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

TARGET CETAK SAWAH TAHUN 2012 (ha)

57

PROVINSI LHN SAWAH

N.A.D 13.140

Sumatera Utara 3.200

Sumatera Barat 1.850

Riau 3.500

Kepulauan Riau 100

Jambi 2.700

Sumatera Selatan 3.700

Bengkulu 1500

Lampung 3.300

Kepulauan Bangka Belitung1.600

SUMATERA 34.590

Jawa Barat 200

Jawa Tengah -

Daerah Istimewa Yogyakarta-

Jawa Timur -

Banten -

Bali -

JAWA BALI 200

PROVINSI LHN SAWAH

Kalimantan Barat 3.750

Kalimantan Tengah 4.500

Kalimantan Selatan 3.500

Kalimantan Timur 4.100

KALIMANTAN 15.850

Sulawesi Utara 1.650

Sulawesi Tengah 3.200

Sulawesi Selatan 3.250

Sulawesi Tenggara 5.610

Gorontalo 1500

Sulawesi Barat 7.400

SULAWESI 22.610

Nusa Tenggara Barat 2.900

Nusa Tenggara Timur 4.050

Maluku 8.950

Maluku Utara 3.400

Papua 5.600

Papua Barat 1.850

NT, MALUKU, PAPUA 26.750

Page 58: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

TARGET OPTIMASI LAHAN TAHUN 2012 (ha)

58

PROVINSI OPT LAHAN

N.A.D 7.000

Sumatera Utara 9.200

Sumatera Barat 3.900

Riau 3.600

Kepulauan Riau 250

Jambi 4.000

Sumatera Selatan 4.500

Bengkulu 4.400

Lampung 2.000

Kepulauan Bangka Belitung 800

SUMATERA 39.650

Jawa Barat 10.500

Jawa Tengah 12.700

Daerah Istimewa Yogyakarta 2.000

Jawa Timur 12.200

Banten 150

Bali 7.000

JAWA BALI 44.550

Kalimantan Barat 5.250

PROVINSI OPT LAHAN

Kalimantan Tengah 4.000

Kalimantan Selatan 3.500

Kalimantan Timur 4.500

KALIMANTAN 17.250

Sulawesi Utara 4.000

Sulawesi Tengah 1.400

Sulawesi Selatan 8.400

Sulawesi Tenggara 2.400

Gorontalo 1.600

Sulawesi Barat 500

SULAWESI 18.300

Nusa Tenggara Barat 7.800

Nusa Tenggara Timur 3.000

Maluku 750

Maluku Utara 1.500

Papua 7.000

Papua Barat 4.200

NT, MALUKU, PAPUA 24.250

TOTAL 144.000

Page 59: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

TARGET PEMANFAATAN LAHAN KERING TAHUN 2012 (ha)

59

PROVINSI LHN KERING

N.A.D 5.500

Sumatera Utara 2.000

Sumatera Barat 3.300

Riau 1.700

Kepulauan Riau 300

Jambi 2.700

Sumatera Selatan 1.700

Bengkulu 700

Lampung 2.400

Kepulauan Bangka Belitung 1.700

SUMATERA 22.000

Jawa Barat 1.800

Jawa Tengah 400

Daerah Istimewa Yogyakarta 400

Jawa Timur 400

Banten 600

Bali 400

JAWA BALI 4.000

Kalimantan Barat 3.450

PROVINSI LHN KERING

Kalimantan Tengah 2.950

Kalimantan Selatan 2.850

Kalimantan Timur 2.350

KALIMANTAN 11.500

Sulawesi Utara 5.150

Sulawesi Tengah 6.650

Sulawesi Selatan 2.000

Sulawesi Tenggara 6.600

Gorontalo 6.500

Sulawesi Barat 11.400

SULAWESI 38.300

Nusa Tenggara Barat 8.600

Nusa Tenggara Timur 10.700

Maluku 11.550

Maluku Utara 13.800

Papua 14.700

Papua Barat 14.750

NT, MALUKU, PAPUA 74.100

TOTAL 150.000

Page 60: RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 · PDF fileUsulan daerah untuk pengembangan komoditas perkebunan, ... 9 teknologi; produksi benih sumber padi, ... 10 Pengelolaan produksi tanaman

PENGEMBANGAN IRIGASI (ha)

60

PROVINSI JITUT/JIDES/TAM

N.A.D 8.000

Sumatera Utara 16.500

Sumatera Barat 9.000

Riau 11.800

Kepulauan Riau-

Jambi 8.600

Sumatera Selatan 13.200

Bengkulu 4.000

Lampung 13.800

Kepulauan Bangka Belitung200

SUMATERA 85.100

Jawa Barat 35.000

Jawa Tengah 35.000

Daerah Istimewa Yogyakarta2.000

Jawa Timur 40.000

Banten 4.000

Bali 6.000

JAWA BALI 122.000

PROVINSI JITUT/JIDES/TAM

Kalimantan Barat 21.000

Kalimantan Tengah 20.000

Kalimantan Selatan 18.000

Kalimantan Timur 9.700

KALIMANTAN 68.700

Sulawesi Utara 2.000

Sulawesi Tengah 6.700

Sulawesi Selatan 25.000

Sulawesi Tenggara 4.000

Gorontalo 3.000

Sulawesi Barat 3.000

SULAWESI 43.700

Nusa Tenggara Barat 3.500

Nusa Tenggara Timur 4.400

Maluku 2.200

Maluku Utara 2.900

Papua 4.000

Papua Barat -

NT, MALUKU, PAPUA 17.000