rencana kerja · 2015-09-23 · pendahuluan 1.1 latar belakang ... ekonomi , sehingga sektor pariw...
TRANSCRIPT
REVISI RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH
TAHUN 2007 S.D 2012
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH TAHUN 2011
Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No. 03 Telp. (0651) 26206, 23692, Fax. 33723, Email: [email protected] - Banda Aceh - 23121
Maret 2014 M Nomor : 050/ Banda Aceh, Lampiran : 3 (tiga) eks Jumadil Awal 1435 H S i f a t : Penting/Segera. H a l : Penyampaian Renja Kepala Bappeda Aceh Tahun 2015. c/q. Subbag Penyusunan Program di- Banda Aceh
1. Sehubungan dengan surat Sekretaris Daerah Nomor : 050/2534 tanggal 28 Januari 2014 tentang Penyusunan Renja SKPA Tahun 2015, terlampir kami sampaikan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2015 untuk ditindaklanjuti dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut.
2. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Drs. REZA FAHLEVI, M. Si Pembina Tk. I
NIP. 19740722 199311 1 001 Tembusan : 1. Inspektur Aceh di Banda Aceh. 2. Kepala Dinas Keuangan Aceh di Banda Aceh.
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadiratNya, Shalawat dan salam kita
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kekuatan dalam
rangka penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Tahun 2015.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh disusun
berdasarkan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional yang mengamanatkan bahwa “Renja-SKPD disusun dengan berpedoman
kepada Rencana Strategis SKPD dan Rencana Kerja Jangka Panjang, memuat kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah
Daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat”.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan ini,
namun diharapkan renja dimaksud akan menjadi pedoman lebih lanjut dalam menentukan
langkah-langkah pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan dimasa yang akan
datang.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya Rencana Kerja
(Renja) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2015 ini kami mengucapkan
terima kasih.
Banda Aceh, 07 Maret 2013
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Drs. REZA FAHLEVI, M.Si Pembina Tingkat I
NIP. 19740722 199311 1 001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................. .... 1
1.2. Landasan Hukum ............................................................. ..... 4
1.3. Sistematika Penulisan ....................................................... ..... 4
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2013 .......... ..... 6
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2013 dan Capain
Renstra SKPA ................................................................... ..... 6
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPA ........................................ .... 27
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA .... .... 28
2.4. .. Review terhadap Rencana Awal RKPA ..... ........................... . 229
2.5. .. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat …….. . 29
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .................. ... 30
3.1. .. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional ............................... .... 30
3.2. . Tujuan dan Sasaran Renja SKPA ........................................ .... 33
3.3. Program dan Kegiatan ...................................................... .... 34
BAB IV PENUTUP ............................................................................... ... 38
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh merupakan
penjabaran konkrit atas status Otonomi Khusus dan menjadi landasan legal bagi
Pemerintah Aceh untuk menyusun dan merancang berbagai program pembangunan
sesuai dengan konteks khas daerah, baik konteks sosial, ekonomi, geografis, politik
maupun budaya.
Melalui Undang-Undang Otonomi Khusus tersebut, Pemerintahan Aceh telah
diberikan kewenangan yang lebih besar untuk secara mandiri mengelola berbagai
program pembangunan di daerahnya, sehingga diharapkan dapat menyentuh kepentigan
dan aspirasi rakyat Aceh. Dengan dengan momentum ini akselarasi pembangunan di Aceh
dapat berlangsung secara lebih maksimal, sehingga mampu mengejar berbagai
ketertinggalan dari provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
Sesuai dengan maksud di atas, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, dr. Zaini
Abdullah dan Muzakir Manaf yang sudah terpilih melalui pemilu yang demokratis telah
menetapkan Visi Pembangunan Aceh ke depan tahun 2012-2017: “Aceh yang
bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU
Helsinki”.
Dalam tahapan pelaksanaannnya Gubernur Aceh telah menetapkan 10 (sepuluh)
Prioritas Pembangunan Aceh tahun 2012-2017, yaitu:
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2. Keberlanjutan Perdamaian
3. Dinul Islam, Adat dan Budaya
4. Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk
5. Penanggulangan Kemiskinan
6. Pendidikan
7. Kesehatan
8. Infrastruktur yang terintegrasi
2
9. Sumber Daya Alam Berkelanjutan; dan
10. Kualitas Lingkungan dan Kebencanaan
Salah satu sector pembangunan yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Aceh
adalah pembangunan sector kebudayaan dan pariwisata. Sector kebudayaan dan
pariwisata Aceh diharapkan dapat memberikan peran penting dan strategis dalam
memperkuat nilai-nilai budaya Aceh yang bersifat khas dan unik serta upaya penciptaan
lapangan pekerjaan dan usaha baru bagi masyarakat. Aceh memiliki beragam
kebudayaan, baik budaya benda (tangible) maupun bukan benda (intangible). Namun,
keberagaman budaya tersebut belum sepenuhnya diarahkan dalam pelaksanaan
kunjungan wisata, terutama wisatawan lokal. Pada umumnya, mereka lebih banyak
mengunjungi destinasi wisata alam, baik pada akhir pekan maupun saat liburan. Jenis
wisata seperti ini sering disebut wisata massal. Padahal tren wisata saat ini lebih
mengutamakan wisata budaya terutama bagi wisatawan mancanegara.
Pengembangan jenis wisata budaya akan lebih bermanfaat dan berdampak positif
baik terhadap budaya maupun lingkungannya, karena pengunjung jenis wisata budaya
adalah wisatawan minat khusus dan berlaku sepanjang tahun, sehingga tidak mengenal
wisata musiman. Selain itu, wisata budaya lebih mengutamakan kualitas (quality tourism),
sementara wisata massal hanya sebagai ajang refreshing keluarga. Oleh karena itu,
Pemerintah Aceh melalui stakeholder terkait lainnya terus menggalakkan pembangunan
kebudayaan dan pariwisata Aceh yang diarahkan sebagai pembangunan karakter bangsa
atau character building yang sesuai dengan identitas ke-Aceh-an serta mengembangkan
berbagai bentuk potensi pariwisata yang dimiliki sebagai media promosi Aceh pada
tingkat nasional dan internasional.
Selain memiliki kekayaan budaya, Aceh juga memiliki kondisi alam yang indah yang
terdiri dari wilayah pegunungan dan dataran serta perairan di sepanjang pantai utara-
timur dan pantai barat selatan, sehingga perlu dipacu pengembangan wilayah Aceh yang
berbasis pada wisata budaya, wisata alam dan wisata minat khusus yang didukung oleh
sumber daya alam dan sektor-sektor ekonomi unggulan lainnya, seperti pertanian
perkebunan, peternakan dan perikanan. Pengembangan pariwisata dapat ditempuh
melalui penciptaan berbagai paket wisata yang menarik, pengembangan jalur wisata,
3
pengadaan sarana dan prasarana penunjang di daerah tujuan wisata, seperti penginapan,
tempat peristirahatan, MCK dan lain-lain serta peningkatan aksesibilitas dengan
meningkatkan kondisi jalan dan penyediaan sarana transportasi menuju ke berbagai
obyek wisata.
Sesuai dengan Kebijakan Umum Gubernur Aceh sebagaimana termaktub dalam
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2012-2017, Kebijakan
Umum Bidang Kebudayaan sesuai Misi ke 2 RPJM adalah menerapkan Nilai-Nilai budaya
Aceh dan Nilai-nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan sedangkan kebijakan umum di
bidang pariwisata sesuai Misi ke 5 RPJM adalah memperkuat struktur ekonomi dan
kualitas Sumber Daya Manusia.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMA) tahun 2012-2017 menjelaskan
bahwa sector pariwisata memberi peran yang semakin penting terhadap pertumbuhan
ekonomi, sehingga sektor pariwisata diharapkan mampu menjadi salah satu penghasil
devisa yang signifikan pada masa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut, maka
kebijakan pembangunan kepariwisataan harus diarahkan untuk meningkatkan efektifitas
pemasaran melalui kegiatan promosi dan pengembangan destinasi-destinasi wisata serta
meningkatkan sinergisitas dalam jasa pelayanan pariwisata.
Dari sasaran dalam RPJMA 2012-2017 telah ditetapkan juga sasaran pembangunan
kepariwisataan daerah seperti yang termuat dalam dokumen Rencana Strategis
Pembangunan Kepariwisataan Daerah 2012-2017 yaitu dengan pengembangan pariwisata
melalui pengadaan paket wisata, pengembangan jalur wisata, pengadaan sarana dan
prasarana penunjang di daerah tujuan wisata, seperti penginapan, tempat peristirahatan,
MCK dan lain-lain serta peningkatan aksesibilitas dengan meningkatkan kondisi jalan dan
penyediaan sarana transportasi menuju obyek wisata.
Dengan mengacu kepada berbagai kondisi tersebut di atas, pembangunan
kepariwisataan dapat dijabarkan ke dalam berbagai langkah yang memerlukan
keterpaduan semua pihak. Langkah strategis dalam mengembangkan kepariwisataan
daerah adalah meningkatkan citra pariwisata daerah, mempermudah pergerakan
wisatawan, mengembangkan destinasi, mengembangkan kegiatan wisata yang potensi,
serta menumbuh-kembangkan pariwisata nusantara.
4
Untuk itu Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun
2015 ini dikondisikan untuk menjawab berbagai agenda pembangunan daerah yang
berkaitan dengan pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang berlandaskan pada
nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai dinul Islam serta pembangunan karakter khas
budaya Aceh. Disamping itu, dalam upaya peningkatan daya saing pariwisata dan
penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa, Renja ini juga menjadi
pedoman bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
dalam rangka Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA-SKPA) Tahun 2015.
1.2 Landasan Hukum
Rencana Kerja 2014 disusun berdasarkan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun
2010 dan Peraturan Gubernur Aceh No. 70 Tahun 2012 tanggal 29 Oktober 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012 – 2017 (Berita
Daerah Nomor 121).
1.3 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan hukum
1.3. Sistematika Penulisan
BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2012
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2012 dan
Capaian Renstra SKPA
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPA
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA
2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPA
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan masyarakat
5
BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPA
3.3 Program dan Kegiatan
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN I Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPA
LAMPIRAN II Analisis Kinerja Pelayanan SKPA
LAMPIRAN III Review terhadap Rancangan Awal RKPA
LAMPIRAN IV Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan
LAMPIRAN V Program dan Kegiatan
6
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2013
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2013 dan Capaian Renstra SKPA (Tabel 2.1)
Penetapan pelaksanaan Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sesuai Qanun
nomor 5 Tahun 2007 serta kebijakan umum berupa rencana strategis dengan tujuan
memudahkan evaluasi kinerja yang berkaitan langsung pada tingkat capaian kegiatan
maupun hambatan terhadap pengaruh langsung indicator keberhasilan/kegagalan untuk
dapat dijadikan evaluasi kinerja sebagai berikut :
- Indikator Kinerja
Indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat masukan (input) berdasarkan
sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi serta kewenangan, juga kebijakan, bimbingan permohonan
perizinan dibidang usaha-usaha Kebudayaan dan Pariwisata dan pengawasan lainnya
yang dipandang perlu di dalam pelaksanaan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh.
- Tingkat Capaian Target
Indikator ini digunakan untuk mengukur program/kegiatan yang dilaksanakan pada
setiap kegiatan yang sesuai dengan sifat kegiatan pokok Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh juga merupakan pengaruh langsung dari masing-masing
program/kegiatan didalam ukuran tingkat capaian kinerja pada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Aceh.
Hasil evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2013, terdapat 4 (empat)
Program/Kegiatan setiap SKPA dan dari 7 (tujuh) Program Spesifik yang direncanakan
adalah sebagai berikut:
7
Program/Kegiatan setiap SKPA
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 50.000.000,- digunakan untuk
kelancaran tugas-tugas rutin kantor dan tugas administrasi perkantoran,
tingkat capaian kinerja ( realisasi fisik 100%, realisasi keuangan Rp.
46.148.000,- atau 92,296% ).
1.2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 618.236.523,- telah digunakan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kedinasan berupa sarana komunikasi,
penyediaan air bersih dan beban listrik, pembiayaan yang ditimbulkan
mencapai (realisasi fisik 100%, realisasi keuangan Rp. 596.759.554,- atau
96,526%).
1.3. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 713.090.000,- untuk kelancaran
pelaksana tugas penyelesaian keuangan jasa kegiatan pendukung
kelancaran tepat waktu, dan tepat guna yang ditujukan untuk yang
sifatnya perbantuan (realisasi pisik 100 % dan realisasi keuangan Rp.
661.438.000,- atau 92,757%).
1.4. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 830.400.00,- untuk peningkatan
kegiatan swakelola dalam pelayanan kebersihan perkantoran (realisasi
fisik 100% realisasi keuangan Rp. 717.498.350,- atau 86,404%).
1.5. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 107.600.000,- digunakan untuk
pendukung penyelesaian tugas dalam bentuk penyediaan kebutuhan
perlengkapan dan alat tulis kantor. (realisasi fisik 100% dan realisasi
keuangan Rp. 99.717.900,- atau 92,675%).
8
1.6. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
Anggaran yang tersedia sesuai kebutuhan dan sesuai nomenklatur
perkantoran, sebesar Rp. 114.800.000.,- (realisasi fisik 100% dan realisasi
keuangan Rp. 68.580.000,- atau 59,739%).
1.7. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor.
Anggaran yang disediakan digunakan kepada komponen barang habis pakai
dan barang pengganti sebesar Rp.179.400.000,- (realisasi fisik 100%
realisasi keuangan Rp. 179.215.925,- atau 99,897% ).
1.8. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Kantor.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.304.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp.303.457.000,- atau 99,821% ).
1.9. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.50.000.000,- (realisasi fisik 100%
realisasi keuangan Rp. 33.087.500,- atau 66,175%).
1.10. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.581.830.000,- digunakan untuk
mengakomodir seluruh kegiatan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah dalam rangka pengembangan pembangunan kebudayaan dan
Pariwisata, dengan capaian (realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan
Rp.374.198.399,- atau 64,314% ).
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 177.400.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 177.159.000,-atau 99,864% ).
2.2. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.225.600.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 224.722.276,- atau 99,611%).
9
2.3. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.119.000.000,- (realisasi fisik 100 % dan
realisasi keuangan Rp.98.355.000,- atau 82,651%).
2.4. Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Gedung Kantor.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.1.033.945.000,- (realisasi fisik 100%
dan realisasi keuangan Rp. 1.030.945.000,- atau 99,706 ).
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
3.1. Kegiatan Pengadaan Pakaian KORPRI
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.110.000.000,-. (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 109.747.000,- atau 99.770%).
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
Anggaran yang tersedia Rp.98.000.000.,- untuk tujuan memberikan
kesempatan para pegawai meningkatkan kapasitas dan menambah
wawasan serta meningkatkan kompetensi. Sampai akhir tahun anggaran
telah terlaksana kegiatan (realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan
Rp.24.017.400,- atau 24,508%).
4.2. Kegiatan Peningkatan Keagamaan.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 77.500.000,- dapat terlaksana kegiatan
(realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan Rp. 63.248.000,- atau
81,610%).
Program/Kegiatan spesifik SKPA (Urusan Wajib)
1. Program Pengembangan Nilai Budaya
1.1. Kegiatan Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 5.462.000.000,- (realisasi fisik 100%
dan realisasi keuangan Rp.4.996.594.563,- atau 91,479%).
Dilaksanakan pada kegiatan pelestarian Budaya Aceh dalam rangka
peningkatan promosi Budaya Aceh di-Dalam dan di-Luar Negeri.
10
Kegiatan yang telah terlaksana :
- Atraksi Budaya, mulai tanggal 20 s/d 29 September 2013
- Gebyar Seni, mulai tanggal 20 s/d 29 September 2013
- Permainan Rakyat, mulai tanggal 20 s/d 29 September 2013
- Temu Budaya, mulai tanggal 20 s/d 29 September 2013
- Anugerah Budaya, mulai tanggal 20 s/d 29 September 2013
Keseluruhan kegiatan PKA VI dilaksanakan di Banda Aceh mulai tanggal 20
sampai dengan 29 September 2013, jumlah keikutsertaan sebanyak 6.237
orang, berasal dari 23 Kota/Kabupaten se-Provinsi Aceh.
1.2. Kegiatan Pagelaran, Pameran Seni Se Sumatera (PPSS).
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 412.520.000,- (realisasi fisik 100 % dan
realisasi keuangan Rp. 351.209.100 atau 85,137% )
Terlaksananya kegiatan ini untuk mendapatkan kualitas pemahaman
wawasan tentang seniman serta peningkatan integritas partisipasi
seniman dalam rangka peningkatan kemampuan, terlaksananya
pagelaran/pameran dimulai dari tanggal 12 November 2013 sampai dengan
15 November 2013 di Padang.
1.3. Kegiatan Pagelaran dan Pameran Seni Temu Taman Budaya se Indonesia.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 50.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 44.645.500,- atau 89,291%).
Kegiatan ini dilaksanakan di Jambi mulai tanggal 04 Juni 2013 sampai
dengan 08 Juni 2013 juga merupakan bagian dari partisipasi dalam
kegiatan dengan tujuan untuk menumbuhkan potensi, minat, wawasan
dan pengalaman para seniman dalam seni peran pada tingkat nasional,
jumlah peserta yang diikut sertakan sebanyak 6 (enam) orang.
1.4. Kegiatan Pelatihan Upacara Adat.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 196.513.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 151.051.000,- atau 76.866% ).
Kegiatan yang telah dilaksanakan :
- Uroe Gantoe Expo mulai tanggal 18 s.d 19 Mei 2013
Bentuk kegiatan Pelestarian Permainan Rakyat (Lomba Catur Aceh)
11
Jumlah keikutsertaan peserta 100 orang berasal dari Kabupaten Aceh
Besar dan Kota Banda Aceh.
- Seumeulung tanggal 17 Oktober 2013
Bentuk kegiatan Pelestarian Upacara Adat Raja Aceh
Jumlah Peserta 500 orang se Provinsi Aceh.
- Pelatihan Desain Arsitektur mulai tanggal 16 s.d 17 April 2013
Bentuk kegiatan Melestarikan jenis Ragam Hias Ukiran Aceh
Jumlah Peserta 50 orang dari SMK & SMA Kota Banda Aceh
1.5. Kegiatan Pengumpulan dan Ganti Rugi Koleksi Museum.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 152.150.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 132.410.000,- atau 87,026%).
Melaksanakan kegiatan pengumpulan koleksi untuk dapat ditempatkan
pada museum Aceh serta melakukan pendataan koleksi yang
keberadaannya masih ada pada masyarakat, khusus pada bentuk Buku
Naskah Kuno telah tercapai sebanyak 12 (dua belas) buah buku.
Hasilnya adalah ; bertambahnya koleksi Museum Aceh.
1.6. Kegiatan Pameran Bersama Tingkat Nasional dan Regional, Pameran
Keliling dan Temporer.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.550.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 495.943.900,- atau 90,098%).
Terlaksana kegiatan :
- Pameran Temporer Tahap I.
Mulai tanggal 01 Mei 2013 sampai dengan 07 Mei 2013 di Banda Aceh.
Dilaksanakan untuk dikenalnya benda-benda koleksi Museum Aceh
kepada masyarakat, serta peningkatan pengetahuan masyarakat.
- Pameran Keliling.
Mulai tanggal 28 Juni 2013 sampai dengan 04 Juli 2013 di Aceh
Tamiang.
- Pameran Bersama Regional Museum se Sumatera.
Mulai tanggal 24 September 2013 sampai dengan 07 Oktober 2013 di
Banda Aceh.
12
- Lomba Lukis Koleksi Museum Tingkat SLTP se Kota Banda Aceh,
Mulai tanggal 28 September 2013 di Banda Aceh dan jumlah peserta 90
orang,
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pengembangan
pemahaman para siswa tentang manfaat keberadaan koleksi museum.
- Pameran Temporer Tahap 2
Mulai tanggal 26 November 2013 sampai tanggal 01 Desember 2013 di
Banda Aceh.
- Mengikuti Kegiatan Pameran Bersama Tingkat Nasional ( pameran alat
musik tradisional nusantara), keikutsertaan kegiatan ini juga dalam
rangka partisipasi dimulai dari tanggal 04 juni s.d 04 juli 2013, di
Bandung.
- Mengikuti Kegiatan Pameran Bersama Tingkat Nasional (pameran kain
tradisional nusantara), dari tanggal 02 oktober 2013 sampai dengan
06 oktober 2013 di Jawa Tengah.
2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 2.1. Kegiatan Pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termaksud naskah
kuno.
Kegiatan dalam bentuk Konsevasi/ Pengawetan/ Penyimpanan koleksi
benda budaya, buku-buku perpustakaan kuno.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 105.550.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 105.530.000,- atau 99,981% )
- Pengadaan Seperangkat Alat Pelaminan Tradisional Aceh untuk Rumoh
Aceh, yaitu seperangkat alat pelaminan tradisional Aceh, untuk
ditempatkan di-Rumoh Aceh, dan menjadi Asset Koleksi Mesuem Aceh.
- Pengadaan Alat-alat Laboratorium museum Aceh
- Sosialisasi Museum Via Media Elektronik
Dilaksanakan Pada Tanggal 26 April 2013 sampai dengan 30 April 2013
pada media ACEH TV.
13
2.2. Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 451.930.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp.414.625.000,- atau 91,666%).
- Permainan Rakyat.
Mulai tanggal 18 Mei 2013 s.d 19 Mei 2013
- Boh Gaca Massal
Pada tanggal 16 Juni 2013.dilaksanakan kegiatan ini dalam rangka
pelestarian budaya aceh, dengan jumlah peserta 1500 orang berasal
dari Kota Banda Aceh & Aceh Besar.
- Jelajah Budaya.
Mulai tanggal 28 Mei 2013 s.d 31 Mei 2013
Dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui tentang jejak-jejak
peninggalan sejarah yang terdapata di-Kota Banda Aceh dan di-
Kabupaten Aceh Besar, Peserta yang dikutsertakan sebanyak 25 orang.
2.3. Kegiatan pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan
sejarah purbalaka, museum dan peningalan bawah air.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 400.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi Rp. 375.653.850,- atau 93,913%).
Dilaksanakan pada bulan Juni 2013 bertempat di-Kota Banda Aceh dengan
jumlah peserta 100 orang berasal dari unsur Disbudpar Aceh, Mahasiswa,
Keucik, dan para guru sejarah berasal dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten
Aceh Besar.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang
pentingnya pemeliharan Benda Cagar Budaya, jika nantinya apabila
ditemukannya benda dimaksud yang keberadaanya masih pada wilayah
dipemukinan masyarakat, untuk dapat dijaga serta diserahkan kepada
instansi terkait, yang kedepannya menjadi asset Pemerintah Aceh.
Selanjutnya memberikan pemahaman tentang peninggalan sejarah yang
terdapat di bawah laut, juga sebagai kekayaan pemerintah.
14
2.4. Kegiatan penyusunan ,Pengendalian dan Evaluasi Program.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 520.957.047,- telah terlaksana (capaian
realisasi fisik 100%, capaian relisasi keuangan Rp. 422.635.152,- atau
81,127%).
Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyamaan persepsi dan sinkronisasi
pada penyusunan perencanaan program maupun dalam pelaksanaan
program juga pengevaluasian program dan kegiatan dalam rangka
pengembangan potensi yang dilakukan diberbagai Kabupaten / Kota,
keluaran pelaksanaan kegiatan dalam bentuk rekomendasi sistematika
program pengembangan
2.5. Kegiatan Pemeliharaan dan Rehabilitasi sarana/prasarana Taman Ratu
Syafiatuddin.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 3.659.416.000,- (realisasi fisik 99,863%
dan realisasi keuangan Rp. 3.607.741.000,- atau 98,588%).
Dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan dan perawatan Taman Ratu
Syafiatuddin di Banda Aceh, dan telah dijadwalkan pada bulan Juni 2013
sampai dengan November 2013. Pelaksanaan kegiatan terkendala aspek
teknis kegiatan, maka pelaksanaan kegiatan tidak mencapai ketentuan
kesepakatan jadwal program perencanaan maka terjadi penjadwalan
kegiatan, selanjutnya kegiatan dapat tercapai melalui perubahan jadwal
pelaksanaan kegiatan.
2.6 Kegiatan Pemugaran benda-benda Arkeologi, Benda Cagar Budaya
Peninggalan Sejarah
Dilaksanakan dalam bentuk Rehabilitasi, Penataan, pemeliharaan benda-
benda cagar budaya dan Sejarah Peninggalan masa lalu, kegiatan yang
telah terlaksana di Kota Subulussalam, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten
Aceh Utara, Kota Lhokseumawe dan Kota Banda Aceh.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dari bulan Maret 2013 sampai dengan
Desember 2013.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 3.846.328.000,-
15
(Capaian realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan Rp. 3.755.939.200,-
atau 97,650%).
Kegiatan yang dilaksanakan melalui anggaran OTSUS :
- Pembangunan Museum Islam Samudera Pasai Tahap III Kab. Aceh Utara
- Penataan Lingkungan Makam Raja Pasir Belo Kota Subulussalam
- Penataan Lokasi Monumen Cut Nyak Dhien di Beutong Ateuh Kab.
Nagan Raya
- Pembangunan ODTW Panorama Hatta Kab. Aceh Selatan
- Pembangunan Sarana dan Prasarana Makam Cut Ali Kab. Aceh Selatan
- Rehab Rumah Adat Kluet (Rumah Rungko Manggamat) Kab. Aceh
Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan melalui anggaran MIGAS :
- Penataan Lingkungan Makam Syech Hamzah Fansuri Kota Subulussalam.
2.7. Kegiatan lomba bahasa,membaca hikayat, pantun, puisi, cerita rakyat dan
penghargaan karya seni.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 599.000.000,- ( realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 569.090.000,-atau 95,007%), kegiatannya yaitu:
- Lomba Musikalisasi Puisi.
Perlombaan musikalisasi ini dilaksanakan pada tanggal 16 s.d 17
September 2013 di Banda Aceh tujuannya untuk menarik minat
masyarakat aceh tentang puisi aceh. Anggaran yang disediakan sebesar
Rp. 50.424.000,-
- Cetak Buku Hikayat Ibrahim Hasan.
Pengadaan buku ini diperuntukan untuk perpustakaan yang berisikan
tentang hikayat aceh, sehingga masyarakat aceh nantinya akan lebih
memahami keberadaan tentang hikayat aceh yang berasal dari
masyarakat dan leluhur masa lalu.
Angaran yang disediakan sebesar Rp. 249.576.000,-
- Pengadaan Buku seni Budaya Aceh”Syair Tsunami”
Pengadaan buku ini juga diperuntukan untuk perpustakaan sebagai
referensi, yang berisikan tentang syair-syair Aceh tentang Tsunami.
16
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 47.000.000,-
- Pengadaan buku seni budaya aceh “Angin Berlalu”
Digunakan sebagai referensi yang berisikan tentang puisi-puisi aceh.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 47.000.000,-
- Pengadaan buku seni budaya aceh”Hikayat Sastra Aceh”
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 30.000.000,-
- Pengadaan buku seni budaya aceh”Seulawah”
Sebagai referensi tentang seulawah. Anggarannya sebesar
Rp. 175.000.000,-
2.8. Kegiatan penyediaan bahan bacaan tentang sejarah.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 50.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 42.145.900,- atau 84,292%.). dilaksanakan pada
bulan Oktober 2013
3. Program Pengelolaan Keragamam Budaya
3.1. Kegiatan Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 2.733.259.000,- (realisasi fisik 98,17%
dan realisasi keuangan Rp 2.658.418.000,- atau 97,26%).
Pelaksanaan melalui anggaran OTSUS yaitu sebagai berikut :
- Kontruksi pembangunan rumah adat alas (Kabupaten Aceh Tenggara)
OTSUS Kabupaten
- Pekan Kebudayaan Aceh ke 6 (Kabupaten Aceh Tenggara) OTSUS Kab
- Perlengkapan dan Peralatan Gedung Seni (Kabupaten Aceh Singkil)
OTSUS Kabupaten.
- Kontruksi Pembangunan Tahap I Balai Seni Meuligoe Raja Gp.Payaroh
Kec. Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar (OTSUS Aceh).
3.2. Kegiatan Penyelenggaran Dialog Kebudayaan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 50.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 46.080.000,- atau 92,16 % ).
17
Dialog kebudayaan dimulai tanggal 10 April 2013 sampai dengan 11 April
2013 di Kabupaten Pidie Jaya, jumlah peserta yang diundang sebanyak 50
orang terdiri dari para mahasisiwa, pelajar setingkat SMA dan Masyarakat.
Pelaksanaan dialog dalam bentuk sosialisasi tentang kebudayaan aceh yang
berlandaskan Dinul Islam untuk dipahami serta dilaksanakan, sehingga
akan mengerti juga dipahami tentang budaya lokal untuk terus dilestarikan.
3.3 Kegiatan Fasilitasi Perkembangan Keragaman Budaya Daerah.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 50.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 37.290.000,- atau 74,58% ).
Mulai tanggal 17 juni 2013 sampai dengan 13 juni 2013 bertempat di-Kota
Banda Aceh, jumlah peserta yang diikutsertakan sebanyak 35 orang, yaitu
melaksanakan seminar pembinaan kepada para seniman aceh tentang
manajemen pengelolaan para pelaku usaha bidang seni dan budaya,
diharapkan akan dapat meningkatkan mutu.
3.4. Kegiatan pembinaan dan evaluasi sanggar-sanggar kesenian, pengelaran
dan festival tingkat nasional.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1.698.030.000,- (realisasi fisik 88,22%
dan realisasi keuangan Rp. 1.477.678.000,- atau 87,02% ).
- Workshop Teater.
Dilaksanakan pada tanggal 08 Mei s.d 09 Mei 2013 di Banda Aceh
dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pegelaran
teater aceh sehingga dapat menjadi lebih sempurna dan lebih baik.
- Festival Seni Pertunjukan dan Anugerah Seni.
Dapat menjadi wadah pertumbuhan kreatifitas kesenian, dengan
harapan akan mampu penyampaian materi yang berkualitas tentang
pagelaran, pertunjukan sanggar seni kepada masyarakat. Maka melalui
kegiatan in diharapkan akan dapat menghasilakan mutu tampilan
seniman aceh terbaik.
Telah dilaksanakan pada tanggal 14 September s.d 14 September 2013
di Banda Aceh. Peserta dari kalangan seniman yang telah menerima
anugerah seni.
18
- Festival Tingkat Nasional
Dilaksanakan kegiatan ini dalam rangka untuk mengikuti perlombaan
tingkat nasional, pesertanya dari sanggar seni aceh yang terpilih.
- Penyediaan alat kesenian (dua kegiatan)
3.5. Kegiatan Rapat Koordinasi Kebudayaan.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 293.999.869,- (relisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 252.043.600,- atau 85,729% ).
- Rapat koordinasi pada tanggal 2-3 April 2013
- Rapat Teknis dan Sosialisasi RENSTRA pada tanggal 30 November s/d 2
Desember 2013.
3.6. Kegiatan Audisi Paduan Suara Gita Bahana Nusantara.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 275.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 274.387.300,- atau 99,777%)
Melakukan seleksi kualitas suara peserta dan pemahaman notasi melalui
lagu-lagu perjuangan, setelah dilaksanakan maka untuk yang terpilih
sebanyak 4(empat) orang finalis akan melakukan penampilannya di istana
kepresidenan negara R.I di Jakarta.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 12 Juni s.d 13 Juni 2013 di Banda Aceh.
3.7. Kegiatan Festival Seni dan Pageleran Budaya.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 192.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 186.550.000,- atau 97,161 %). Kegiatan
menampilkan para teater dan sanggar seni untuk melakukan pagelaran seni
tradisional dan modern dengan tujuan peningkatan minat serta
menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya sehingga
nantinya akan tumbuh hasil karya seni terbaik, melalui penampilan pada
pagelaran kesenian..
3.8. Kegiatan Pengelaran Budaya Daerah pada Event Dalam dan Luar Negeri.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 930.720.000,- (realisasi fisik 100%
dan reliasasi keuangan Rp. 737.687.600,-atau 79,260%)
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Event Pasar Aceh
19
Melaksanakan Tari Saman di Jakarta tanggal 01 s.d 04 April 2013.
Pembentukan Saman Institut Jakarta.
Peserta 30 orang dari Kabupaten Aceh Tengah.
- Pawai Budaya Indonesia
Menampilkan Tim Kesenian tanggal 17 s.d 19 Agustus 2013 di Anjungan
Aceh Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
Peserta 100 orang.
- Batam Expo
Promosi Kebudayaan Aceh di Batam tanggal 01 s.d 04 Oktober 3013
Peserta 50 orang dari Kabupaten Aceh Besar
- Dialog Budaya
Melaksanakan Sosialisasi Budaya Generasi Muda tanggal 10 s.d 11 April
2013 di Kabupaten Pidie Jaya.
Peserta 50 orang.
4. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya.
4.1 Kegiatan Membangun Kemitraan Pengelolaan Kebudayaan Antar Daerah.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 200.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp.188.181.140,- atau 94,091% ).
Terdiri dari :
- Diskusi Manajemen Pertunjukan.
Melakukan kegiatan kerjasama dengan para pengelola seni budaya aceh
dan antar para pelaku seni di aceh, dalam rangka membina kerjasama
antar stake holder kesenian.
Mulai tanggal 29 April 2013 s.d 30 April 2013 di Banda Aceh.
- Eksibisi Pekan Seni Islam.
Melakukan peningkatan SDM tentang music bernuansa Islami, dan
melakukan penampilan eksibisi music yang berlatarkan Islami.
Mulai tanggal 09 September 2013 s.d 10 September 2013 di Banda
Aceh. Pesertanya dari sanggar Kesenian Aceh.
20
Program/Kegiatan spesifik SKPA (Urusan Pilihan)
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
1.1. Peningkatan Pemanfaatan Tehnologi Informasi dalam Pemasaran
Pariwisata.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 972.645.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 970.505.000,-atau 99,780%).
- Iklan pada Media. Pada tanggal/bulan April s.d Desember 2013.
Keluarannya Media Cetak dan Media Elektronik.
Hasil kegiatan Tersedianya Iklan Pariwisata Aceh.
- Cetak Majalah Wisata, edisi I sampai dengan IV.
Dicetak bulan Januari s.d Desember 2013.
Hasil kegiatan : Cetak Majalah Wisata 8.000 Eksemplar.
- Jasa Konsultasi Perencanaan.
Kegiatannya di Banda Aceh.
- Buat Bilbord.
Dilaksanakan pada bulan Juni s.d. Juli 2013.
Penempatan di-Bandara SIM Aceh.
1.2. Kegiatan Pengembangan Promosi Pariwisata Nusantara Dalam dan Luar
Negeri.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1.208.210.000,- (realisasi fisik 100%
dan realisasi keuangan Rp. 1.037.752.800,- atau 85,892%).
Dilaksanakan pameran promosi pariwisata di-Dalam dan di-Luar Negeri.
- Pameran DEEP tanggal 04 s.d.07 April 2013 di-Jakarta.
- Pameran Pasar Aceh tanggal 12 s.d 17 April 2013 di-Jakarta.
- Pameran GWBN tanggal 21 s.d 24 Mei 2013 di-Jakarta.
- Pameran Bengkulu di-Bengkulu.
- Pameran Jogya TTI tanggal 26 s.d.28 September 2013 di Yogyakarta.
- Pameran GPD Batam tanggal 21 s.d 27 November 2013 di-Batam.
- Pameran Aceh Expo tanggal 05 s.d 09 di-Banda Aceh.
- Pameran PKA VI tanggal 20 s.d 29 September 2013 di-Banda Aceh.
21
Menyediakan bahan-bahan promosi Promosi Pariwisata Aceh. berupa :
- Leaflet promosi pariwisata 8.000 lbr.
- Brosur promosi pariwisata 6.000 lbr.
- Post Card.
1.3. Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 331.815.000,- (realisasi fisik 100 % dan
realisasi keuangan Rp. 292.443.700,-atau 88,135 %).
Mulai tanggal 21 Mei 2013 sampai dengan 23 Mei 2013 bertempat di
Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam
dan Kabupaten Singkil melaksanakan pelatihan kepada para guide tentang
pengetahuan tehnik pemanduan serta kode etik pemanduan, dengan
harapan dapat memberikan pelayanan kepada wisman maupun wisnus
dengan demikian akan terlahir kesan yang baik, sehingga nantinya akan
terjadi kesinambungan arus kunjungan ke Aceh.
- Jasa pemandu wisata (guide) tamu pimpinan.
- Uji kompetensi.
Mulai tanggal 02 juni 2013 sampai dengan 04 Juni 2013 bertempat di
Kabupaten Aceh Tenggara telah melaksanakan uji kemampuan kepada
para pemandu wisata yang berasal dari Kabupaten Aceh Tenggara,
Kabupaten Gayo luwes, Kabupaten Aceh Tengah, kabupaten Aceh Singkil
dan Kota Subulussalam, Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan
tenaga pemandu wisata yang profesional dan telah teruji kelayakannya
berdasarkan perolehan sertifikasi (bersertifikat), dengan demikian akan
berdampak pada pengembangan jumlah guide dan mendukung
pertumbuhan arus kunjungan wisatawan yang akan berkunjung ke Aceh.
1.4. Pengembangan Cenderamata Khas Aceh.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 203.810.000,- (realisasi fisik 100 % dan
realisasi Keuangan Rp. 160.294.000,- atau 78,649%)
22
Mulai tanggal 29 Mei 2013 s.d 30 Mei 2013, di-Kota Banda Aceh telah
melaksanakan pelatihan peningkatan mutu dan daya Tarik kemasan
cindermata khas Aceh dengan jumlah peserta 90 orang berasal dari Kota
Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Bener
Meriah, Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya, diharapkan dari
hasil kegiatan pelatihan ini akan lahir personil yang handal dalam
mengelola usaha cinderamata di Aceh.
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
2.1. Perngembangan Objek Pariwisata Unggulan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 115.205.500,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 91.067.100 atau 79,048% )
Mulai tanggal 15 Mei 2013 sampai dengan 17 Mei 2013 telah
melaksanakan pelatihan pengelolaan objek wisata kepada para pengelola
objek wisata sebanyak 30 orang peserta yang berasal dari Kabupaten Aceh
Besar, Kota Banda Aceh, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh
Tengah, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh
Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Lhokseumawe, seluruh
peserta diberikan wawasan pengetahuan tentang potensi objek wisata,
serta melakukan pemantauan langsung berikut dengan pemantapan
wawasan secara sistematika model pengelolaan objek wisata, dengan
demikian akan memperoleh pengetahuan pariwisata, serta dapat
meningkatkan jumlah arus kunjungan kesetiap objek wisata yang dimiliki
dikelolanya.
2.2. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 12.324.169.200,- (realisasi fisik
90,567% dan realisasi keuangan Rp.11.087.354.710,- atau 89,964% ).
Telah terlaksananya kegiatan pengembangan Pariwisata melalui anggaran
OTSUS sebagai berikut :
- Pembangunan Open Stage Sabang Fair Tahap II di-Kota Sabang.
23
- Pembangunan Fasilitas Umum Wisata Pantai Pulau Kapuk/Pantai
Cemara di-Kabupaten Aceh Besar.
- Pembangunan Fasilitas Umum Lokasi Wisata Waduk Brayeung di-Kab.
Aceh Besar.
- Pembangunan Fasilitas Umum Lokasi Wisata Pasir Putih Lamreh di-Kab.
A Besar
- Pembangunan Fasilitas Umum Lokasi Wisata Ie Suum di-Kabupaten Aceh
Besar
- Pembangunan Fasilitas Umum Lokasi Wisata Waduk Keliling Kabupaten
ABesar.
- Pembangunan Wisata Mancing di-Kabupaten Aceh Tamiang.
- Pengadaan Boat Mancing di-Kabupaten Aceh Tamiang.
- Pembangunan Mushalla di 3 Site Objek Wisata di-Kab.Gayo luwes.
- Rehabilitasi Wisata mancing Keudah di-Kab Gayo Luwes.
- Pembuatan Kolam Pemandian Anak-anak Air Terjun Lawe Dua di-
Kab.A.Tenggara.
- Pembangunan Lanjutan Kawasan Objek Wisata Panjumpian di-Kab
A..Selatan.
- Pembangunan Tangga Pariwisata Sikelang di-Kota Subulussalam.
- Pembangunan Tangga Pariwisata Lae Kombih di-Kota Subulussalam.
- Pengadaan Baju Pelampung di-Kabupaten Aceh Singkil.
- Pembangunan Lanjutan Pariwisata Kawasan Ujong Blang di-Kota
Lhokseumawe.
- Pembangunan Kawasan Pariwisata Nantampuk Mas di-Kota
Subulussalam.
- Rehabilitasi Diving Range dan Pengadaan pagar Lap.Golf Lampuuk di-
Kab. ABes.
- Pengadaan Perlengkapan Ruang Op.Lapangan Golf Lampuuk di-Kab.
Aceh Besar.
- Pembangunan Musolla Objek Wisata di-Kabupaten Aceh Tengah.
- Pembangunan Gazebo Objek Isata di-Kota Langsa.
24
- Pembangunan Sarpras Pariwisata Komplek Makam Tun Sri Lanang di-
kab.Bireun.
- Pembangunan BaleePeuniyoh Makam Syiah Kuala di-Kota Banda Aceh.
- Pembangunan pintu Gerbang Desa Lubok di-Kabupaten Aceh Besar.
- Pembangunan Pintu Gerbang Objek Wisata Pulo Kapok di-Kab. Aceh
Besar.
- Pembangunan Balee Peunarui Komplek Makam Po Teumeuruhom di-
Kab.A.Jaya.
- Pembangunan Lanjutan Pagar Gedung Pertemuan di-Kabupaten Aceh
Jaya.
- Pembangunan Pintu gerbang Wisata Ibadah di-Kabupaten Aceh Selatan.
- Pembangunan Mushalla & MCK Objek Wisata Pantai Suak Geudubang
di- Kabupaten Aceh Barat.
- Rehabilitasi Pipa dan Bak Penampungan Air Panas Lawe Ger-ger di-
Kab.A.Tenggara.
Kegiatan melalui Anggaran MIGAS :
- Konstruksi LAnjutan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata
Kawasan Ujung Blang Kota Lhokseumawe
- Konstruksi Pembangunan Kawasan Pariwisata Nantampuk Mas Kota
Subulussalam.
2.3. Pengembangan Jenis dan Paket Wisata Unggulan.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.1.313.345.000,- realisasi fisik 100 %
realisasi keuangan Rp. 1.259.410.400,- atau 89,964%).
- Pemilihan Duta Wisata Aceh 2013.
Dilaksanakan di Banda Aceh tanggal 26 s.d 29 Juni 2013.
Jumlah peserta 46 orang berasal dari 23 Kabupaten/Kota.
- Pemilihan Duta Wisata Tingkat Nasional (dalam rangka menjaring
peserta untuk tingkat nasional). Peserta berjumlah 36 orang peserta.
Dilaksanakan di-Banda Aceh tanggal 12 s.d 19 September 2013.
25
- Peringatan Renungan Tsunami.
Dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2013.
Pusat kegiatan di open stage taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.
2.4. Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Objek Wisata dengan Lembaga
/Dunia Usaha.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 100.000.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 82.635.500,- atau 82,636%).
Koordinasi Lembaga / Dunia Pariwisata.(dalam rangka peningkatan kinerja
uasaha pariwisata) pada tanggal 23 April 2013 s.d 24 April 2013 di Banda
Aceh.
Jumlah peserta 50 orang berasal dari Kota Sabang, Banda Aceh,Langsa dan
Kabupaten Aceh Tenggara, Gayo Luwes, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan,
Pidie Jaya, Bener Meriah, Aceh Singkil, Seumelue.
2.5. Pengembangan Sosialisasi dan Penerapan serta Pengawasan Standarisasi.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 115.830.000,- (realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan Rp. 104.684.635,- atau 90,378%).
Sosialisasi peningkatan kualitas SDM pengelola usaha pariwisata
(perhotelan, rumah makan, café) di Banda Aceh tanggal 26 s.d 28 Maret
2013.
Jumlah peserta 50 orang berasal dari Kota Banda Aceh, Lhokseumawe, dan
Kabupaten Aceh Barat, Aceh Bireun, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh
Jaya.
2.6. Pembuatan Masterplan Pengembangan Kawasan Wisata.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.1.068.501.000,- (realisasi fisik 100 %
dan realisasi keuangan Rp. 1.065.866.000,- atau 99,753%).
Telah terlaksananya kegiatan pengembangan Pariwisata melalui anggaran
OTSUS sebagai berikut :
- Penyusunan Detail Engeneering Design (DED) Wisata Air Terjun Kuta
Malaka Kab. Aceh Besar.
- Pembuatan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
Kab. Singkil.
26
2.7. Kegiatan Promosi Potensi dan Objek Pariwisata.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 191.799.500,- (realisasi fisik 100%
realisasi keuangan Rp. 148.075.077,- atau 77,203%) Road Show Travel
Agency , Table Top pada tanggal 10 s.d 14 Juni 2013 dan Farm Trip pada
tanggal 16 s.d 21 September 2013 (Fokus kegiatan pada pengenalan paket-
paket wisata aceh untuk dalam negeri dan luar negeri). Tempat
pelaksanaan di Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Barat, dan Aceh
Selatan.
Jumlah peserta 48 orang.
Peserta dari Kota Banda Aceh, Jokyakarta, Bali, Singapura, Malaysia,
Thailand dan Uzbekistan.
3. Program Pengembangan Kemitraan
3.1. Pengembangan dan Penguatan Informasi dan Data Base.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 135.000.000,- (realisasi fisik 100 %
realisasi keuangan Rp. 124.094.600,- atau 91,922%).
3.2. Fasilitas Pembentukan Forum Komunikasi antar Pelaku Industri Pariwisata
dan Budaya.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 250.000.000,- (realisasi fisik 100 %
realisasi keuangan Rp. 222.441.700,- atau 88,977%).
- Melaksanakan “Forum komunikasi di-Kabupaten Aceh Jaya” pd tgl 05
Des 2013.
- Melaksanakan “Forum komunikasi di- Kab. Aceh Besar” pd tgl 10 Des
2013.
- Pemberian Penghargaan kepada DesaWisata Berprestasi, penyerahan
secara serentak pada tanggal 15 Desember 2013 kepada:
Desa Lubok Sukon, Desa Ulee lheue, Desa Pungee Blang Cut, Desa Mon
Ikeun, Desa Meunasah Meusjid dan Desa Tunong Kublang Kela.
27
3.3. Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 43.260.000,- (realisasi fisik 100 % dan
realisasi keuangan Rp.32.014.300,- atau 74,004%)
Koordinasi dengan stake holder pariwisata / pelaku usaha pariwisata. (
PHRI tanggal 18 Maret 2013 , ASITA tanggal 08 Mei 2013, Rektor Asesor
tanggal 25 Juni 2013) tempat pelaksanaan di Banda Aceh. Jumlah peserta
masing-masing kegiatan 75 orang.
3.4. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme Bidang
Pariwisata.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 95.130.000,- (realisasi fisik 100 % dan
realisasi keuangan Rp. 75.478.950,- atau 79,343%).
Pembinaan SDM pada BPW – APW secara profesional serta konsep-konsep
usaha pariwista.
Tempat dan tanggal pelaksanaan di Banda Aceh, mulai tanggal 23
September 2013 s.d 25 September 2013. Jumlah peserta 35 orang.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPA (Tabel 2.2)
DPA-SKPA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2013 mendapat alokasi dana
sebesar Rp. 66.556.105.511,- dari alokasi anggaran tersebut diatas pada akhir tahun 2013,
realisasi anggaran sebesar Rp. 61.454.102.327,- atau capaian realisasi fisik (97,87%) dan
capaian realisasi keuangan (92,33%) telah terlaksana secara keseluruhan sesuai dengan
Qanun Nomor 1 tanggal 5 Maret 2013.
Dari hasil realisasi menunjukkan bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
telah menyerap dana dengan kategori positif artinya perencanaan yang dilakukan telah
sesuai dengan tingkat pencapaian target, dimana proses pelaksanaan kegiatan secara
reguler maupun perbandingan output dan outcome telah berhasil mencapai program
dengan sangat baik, juga peran serta masyarakat yang ikut terlibat langsung maupun
tidak langsung pada program dan kegiatan telah menyentuh keikutsertaan masyarakat
dan berdayaguna. Karena kegiatan yang telah terlaksana mengandung dampak yang
sangat dirasakan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
28
Sebagai suatu proses pengukuran kinerja terhadap capaian kegiatan maupun
jumlah anggaran yang ditargetkan masih belum cukup untuk layaknya terlaksana program
dan kegiatan, karena beban kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan isu kritikal
diatas masih cukup besar untuk pengembangan kebudayaan dan pariwisata disamping itu
dari hasil pengukuran kinerja yang proporsional maka untuk penyusunan perencanaan
anggaran tahun yang akan datang pemerintah pusat/daerah dapat mempertimbangkan
hal yang dimaksud yaitu peningkatan ketersediaan dana di dalam pengembangan
kebudayaan dan pariwista. Hal ini menjadi harapan seluruh stakeholder juga pemerintah
mengharapkan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk dapat memberikan
benefit dari setiap kegiatan, alasan tersebut terkait terhadap pertumbuhan pendapatan
masyarakat.
Namun demikian sesuai dengan DPA-SKPA tahun 2013 Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh telah mencapai target kinerja pelayanan dan juga kesungguhan dari
Pemerintah Aceh telah nyata dirasakan oleh masyarakat, disamping itu keseriusan dari
Pemerintah Aceh didalam pengembangan sektor kebudayaan dan pariwisata,
menunjukkan eksistensi yang positif untuk lebih jelas dan rinci mengenai tingkat capaian
(target) progam dan kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA
Beberapa isu-isu penting dibidang kebudayaan dan pariwisata adalah berkaitan dengan
penyelenggaraan tugas dam fungsi SKPA sebagai berikut :
1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi antara
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
2. Nilai adat istiadat dan perilaku budaya masyarakat belum sepenuhnya sesuai
dengan nilai dan budaya keacehan.
3. Lemahnya khazanah seni tradisional dan sastra budaya dan Patenisasi Seni Budaya
Aceh.
4. Situs dan cagar budaya masih kurang terawat dan terpelihara dengan baik serta
tertata dengan baik. Disamping itu sampai saat ini situs dan cagar budaya belum
29
terdata secara akurat dan teregristrasi baik tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota.
5. Masih belum optimalnya pembangunan dan pengembangan kawasan wisata/objek
di setiap kabupaten/kota, masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam
pemeliharaan sarana pariwisata disamping itu juga pemahaman masyarakat
terhadap sektor pariwisata masih negatif.
6. Masih kurangnya promosi kepariwisataan baik ditingkat regional, nasional maupun
internasional. Disamping itu juga belun optimalnya pemanfaatan kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi (information and communication
technologi/ICT) sebagai sarana pemasaran dan promosi pariwisata.
7. Kualitas sumber daya manusia dibidang kepariwisataan masih rendah dalam
pemenuhan standar dalam usaha pelayanan dan pengelolaan pariwisata. Disamping
belum optimalnya kemitraan dan kerjasama anatara pemerintah dan swasta
termasuk masyarakat (public and private partnership).
8. Aset Budaya belum dimanfaatkan secara optimal sebagai tempat pementasan
kreativitas.
9. Masih rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi museum aceh.
2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPA
Rancangan awal RKPA tahun 2015 mencakup 11 (sebelas) program yang terdiri atas 4
Program pada kegiatan setiap SKPA dan 7 Program pada kegiatan Spesifik SKPA dengan
sumber dana berasal dari APBA tahun 2015. Untuk lebih jelasnya mengenai review
terhadap rancangan awal RKPA tahun 2015 dapat dilihat tabel 2.4 terlampir.
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Program dan kegiatan usulan masyarakat umumnya untuk pemugaran/pemeliharan
cagar budaya dan pembangunan/pengembangan objek wisata. Usulan program dan
kegiatan Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 lebih rinci menyangkut dengan
indikator kinerja Program kegiatan, lokasi, target capaian kinerja, kebutuhan dana/pagu
indikatif dapat dilihat pada tabel 3.3 terlampir.
30
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Dalam upaya untuk mencapai sasaran pembangunan bidang kebudayaan nasional,
maka arah kebijakan pembangunan bidang kebudayaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan adalah :
(1). Peningkatan registrasi dan kualitas perlindungan cagar budaya (situs, kawasan cagar
budaya, dan kesejahteraan).
(2). Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan Budaya Budaya sebagai sarana
pendidikan, rekreasi dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas.
(3). Peningkatan kualitas SDM dan organisasi pengelola Cagar Budaya.
(4). Peningkatan revitalisasi museum (fisik bangunan dan sarana prasarana pendukung).
(5). Peningkatan kualitas penyajian koleksi dan interpretasi.
(6). Peningkatan kualitas SDM pengelola Museum.
(7). Pengembangan dan peningkatan promosi Museum sebagai sarana edukasi, rekreasi
dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas.
(8). Pengembangan dan peningkatan event apresiasi cagar budaya dan museum.
(9). Pengembangan integrasi program kunjungan museum dalam kegiatan
pendidikan/kurikulum sekolah.
(10). Peningkatan pendataan, kajian dan revitalisasi kesenian tradisional yang hampir
punah.
(11). Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelatihan, pengembangan dan pagelaran
seni budaya di kota besar dan ibu kota kabupaten.
(12). Peningkatan fasilitasi dan dukungan pemberdayaan komunitas seni budaya di
masyarakat.
(13). Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil kajian sejarah tradisional
dan kearifan lokal untuk pengembangan seni budaya dan perfilman.
(14). Peningkatan kualitas pendidik bidang seni dan perfilman.
31
(15). Pengembangan kerjasama/kemitraan dengan institusi internasional untuk akselerasi
kualiatas SDM bidang seni dan film.
(16). Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan bidang seni dan film.
(17). Peningkatan promosi dan apresiasi terhadap karya seni budaya dan perfilman di
dalam dan laur negeri.
(18). Peningkatan akses informasi terhadap pagelaran seni dan perfilman nasional.
(19). Pengembangan ruang-ruang publik untuk apreasi seni dan film di daerah.
(20). Peningkatan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisi.
(21). Peningkatan pemberdayaan komunitas adat.
(22). Peningkatan pengembangan kajian kearifan lokal dalam mendukung pembentukan
jati diri dan pembangunan karakter bangsa.
(23). Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil kajian nilai tradisi dan kearifan lokal dalam
kehidupan bermasyarakat.
(24). Peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam pelestarian
keragaman budaya.
(25). Pengembangan event budaya dalam kerangka pelestarian kekayaan pengetahuan
tradisional dan ekpresi budaya tradisional.
(26). Penguatan basis data, sumber informasi dan referensi tentang sejarah dan nilai
budaya.
(27). Peningkatan pengembangan kajian sejarah dan nilai budaya dalam mendukung
pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa.
(28). Peningkatan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai sejarah dan budaya.
(29). Peningkatan pemberdayaan komunitas pemerhati sejarah dan budaya.
(30). Peningkatan internalisasi nilai-nilai budaya yang mendukung pembentukan jati diri
dan pembangunan karakter bangsa.
(31). Peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan dalam penguatan ketahanan
budaya bangsa.
(32). Pengembangan dan peningkatan promosi dan eksistensi budaya Indonesia di
mancanegara.
32
(33). Peningkatan peran dan kontribusi Indonesia dalam forum dunia/internasional di
bidang kebudayaan.
(34). Peningkatan diplomasi dalam mewujudkan pengakuan internasional terhadap
kekayaan warisan budaya Indonesia.
(35). Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan.
(36). Peningkatan sistem manajemen program yang mendukung layanan publik dan
organisasi lebih baik.
(37). Peningkatan pemantauan dan evaluasi program yang mendukung layanan publik
dan tata kelola organisasi.
(38). Peningkatan pengembangan kapasitas SDM untuk mendukung kinerja organisasi.
(39). Peningkatan kerjasama lintas lembaga untuk mendukung perwujudan organisasi
yang efektif dan efesien, serta good governance.
Sedangkan arah kebijakan bidang kepariwisataan nasional pembangunan bidang
kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI adalah :
(1). Penguatan sinergisitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi 18 lokasi destinasi
pariwisata antar instansi pemerintah.
(2). Penguatan sinergisitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi 18 lokasi destinasi
pariwisata antar instansi pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat.
(3). Peningkatan kualitas daerah tujuan wisata.
(4). Penciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri pariwisata.
(5). Penguatan sumber daya dan teknologi ekonomi kreatif.
(6). Penguatan industri kreatif.
(7). Peningkatan akses pembiayaan bagi industri kreatif.
(8). Peningkatan apresiasi dan akses pasar di dalam dan luar negeri bagi industri kreatif.
(9). Penguatan institusi bagi ekonomi kreatif.
(10). Peningkatan kualitas penelitian kebijakan dan kapasitas SDM Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
(11). Penguatan Reformasi Birokrasi.
33
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPA
Tujuan
Sesuai dengan ketentuan pasal 1 ayat (7) UU SPPN, Renja daerah ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan suatu dokumen
yang menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan Pemerintah Daerah dalam
bentuk bentuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) Satuan kerja Perangkat
Aceh (SKPA) sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Aceh (RAPBA).
Rencana Kerja Dinas Kebudayan dan Pariwisata Aceh disusun dengan maksud
untuk menjabarkan visi dan misi Gubernur dalam jangka waktu lima tahun sesuai dengan
masa jabatan Gubernur. Untuk itu RPJM harus menggambarkan rencana pembangunan
yang terukur dalam melakukan perubahan dari suatu kondisi kepada kondisi yang lebih
baik.
Tujuan penyusunan Renja Dinas dan Kebudayaan dan Pariwisata Aceh adalah untuk
menjadi landasan dan acuan bagi perencanaan anggaran pembangunan sektor
kebudayaan dan pariwisata yang secara bertahap dapat dicapai dalam jangka lima tahun
sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Dokumen Renja ini juga diharapkan akan
menjadi alat ukur bagi pengendalian pelaksanaan pembangunan.
Sasaran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Sasaran Program ini adalah terlaksananya administrasi perkantoran (persuratan,
komunikasi, penyediaan bahan administrasi, pengamanan kantor, serta kebersihan
kantor).
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Sasaran Program ini adalah terlaksananya peningkatan sarana aparatur.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Sasaran Program ini adalah terlaksananya disiplin aparatur.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Sasaran Program ini adalah terlaksananya peningkatan kapasitas Sumber Daya
Aparatur.
34
Program Pengembangan Nilai Budaya
Sasaran program ini adalah mengupayakan ketahanan budaya daerah dengan
landasan syariat Islam sebagai pendukung keutuhan hidup masyarakat.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Sasaran program ini adalah meningkatkan apresiasi budaya, pengelolaan khasanah
budaya dan peningkatan potensi industri budaya.
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Sasaran program ini adalah meningkatkan keserasian hubungan sosial, budaya dan
refleksi peninggalan sejarah.
Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
Sasaran program ini adalah Meningkatnya Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
Sasaran program ini adalah meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana
kebudayaan
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Sasaran program ini adalah mengembangkan promosi potensi pariwisata secara
berkelanjutan.
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Sasaran program ini adalah meningkatkan sarana dan prasarana potensi pariwisata,
potensi wisata alam, potensi wisata bahari dan kawasan pariwisata.
Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata
Sasaran program ini adalah pelibatan masyarakat, stoke holder dan kalangan usaha
pariwisata dalam rangka pengembangan pariwisata
3.3 Program dan Kegiatan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk Tahun Anggaran 2015
merencanakan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1 Penyediaan jasa surat menyurat
1.2 Penyedian jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
35
1.3 Penyediaan alat tulis kantor
1.4 Penyedian barang cetakan dan penggandaan
1.5 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
1.6 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
1.7 Penyediaan makanan dan minuman
1.8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
1.9 Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2.2. Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional
2.3. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
2.4. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
3.1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
3.2. Pengadaan pakaian KORPRI
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.1. Pendidikan dan pelatihan formal
4.2. Peningkatan Kegiatan Keagamaan
5. Program Pengembangan Nilai Budaya
5.1. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
5.2. Pagelaran, pameran seni se-Sumatera (PPSS)
5.3. Pagelaran dan pameran seni temu taman budaya se-Indonesia
5.4. Pelatihan Upacara Adat
5.5. Pengumpulan dan Ganti Rugi Koleksi Museum
5.6. Pameran bersama tingkat nasional dan regional, pameran keliling dan temporer
5.7. Survey dan Perekaman digitalisasi naskah-naskah kuno
36
6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
6.1. Pelestarian Fisik dan Kandungan Bahan Pustaka termasuk Naskah Kuno
6.2. Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah
6.3. Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian Peninggalan sejarah purbakala, museum, dan peninggalan bawah air
6.4. Penyusunan, pengendalian dan evaluasi program
6.5. Pemeliharaan dan rehabilitasi sarana/prasarana taman ratu safiatuddin
6.6. Registrasi dan pendokumentasian objek peninggalan sejarah dan purbakala
6.7. Pemugaran benda-benda arkeologi, benda cagar budaya peninggalan sejarah
6.8. Lomba Bahasa, membaca hikayat, pantun, puisi, cerita rakyat dan penghargaan karya sastra
6.9. Penyuluhan nilai-nilai budaya dan pembinaan sadar etika, adat pada masyarakat melalui media cetak dan elektronik
6.10. Penulisan/penerbitan buku, kamus dan karya sastra lainnya
6.11. Partisipasi pada seminar, event bahasa, sastra, seni dan budaya
6.12. Festival dan lomba karya seni
6.13. Pelatihan kesenian bagi guru dan pelatih sanggar
6.14. Penelitian dan seminar perkembangan penggunaan bahasa daerah sebagai muatan lokal
6.15. Penelitian dan pemetaan seni budaya tradisional
6.16. Penyediaan bahan bacaan tentang sejarah
7. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
7.1 Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
7.2 Penyelenggaraan dialog kebudayaan
7.3 Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah
7.4 Seminar dalam rangka revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal
7.5 Pembinaan dan evaluasi sanggar-sanggar kesenian, pagelaran dan festival tingkat nasional
7.6 Kongres bahasa daerah
7.7 Rapat Koordinasi Kebudayaan
7.8 Audisi Paduan Suara Gita Bahana Nusantara
7.9 Festival seni dan pagelaran Budaya
7.10 Pelestarian dan pengembangan apresiasi seni budaya
37
7.11 Pagelaran budaya daerah pada event dalam dan luar negeri
7.12 Promosi/kampanye budaya
7.13 Partisipasi museum aceh di luar dan dalam daerah
8. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
7.14 Membangun kemitraan pengelolaan kebudayaan antar daerah
9. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
9.1 Penyediaan alat-alat kesenian tradisional
10. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
7.15 Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata
7.16 Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata
7.17 Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara dalam dan luar negeri
7.18 Pelatihan pemandu wisata terpadu
7.19 Pengembangan cindera mata khas daerah
11. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
7.20 Pengembangan objek pariwisata unggulan
7.21 Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
7.22 Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
7.23 Pelaksanaan koordinasi pengembangan objek pariwisata dengan lembaga/dunia usaha
7.24 Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi
7.25 Pembuatan Master Plan pengembangan kawasan wisata
7.26 Promosi potensi dan objek pariwisata
12. Program Pengembangan Kemitraan
7.27 Pengembangan dan penguatan informasi dan database
7.28 Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya
7.29 Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata
7.30 Pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme bidang Pariwisata
38
BAB IV
PENUTUP
Rencana kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2015 ini berisikan
kebijakan, strategi, program, dan kegiatan-kegiatan pembangunan dan pengembangan di
sektor kebudayaan dan pariwisata di Aceh, dengan meliputi beberapa aspek unggulan
seperti pengembangan nilai budaya, pengelolaan kekayaan budaya, pengelolaan
keragaman budaya, pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya,
pengembangan sarana dan prasarana kebudayaan, pengembangan pemasaran,
pengembangan destinasi wisata, dan pengembangan kemitraan.
Dalam pelaksanaannya Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini
perlu ditunjang dengan petunjuk operasional maupun rencana tindak lanjut yang lebih rinci
untuk setiap item program/kegiatannya. Dukungan yang optimal dari Pemeritah
Kabupaten/Kota, Masyarakat dan stakeholder budaya, serta industri budaya dan pariwisata
sangat diharapkan untuk menyukseskan Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh.
Sesuai dengan visi dan misi pembangunan dan pengembangan budaya pariwisata di
Aceh, Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini diharapkan dapat
mendorong terwujudnya kemajuan budaya dan pariwisata Aceh yang mengangkat harkat,
memperkuat identitas ke-Acehan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi
masyarakat secara berkelanjutan.