cadangan devisa nasional-fadly alfian

Upload: fadly-alfian

Post on 04-Jun-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    1/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Cadangan Devisa Nasional

    Devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang antara lain berupa emas, uang

    kertas asing dan tagihan lainnya dalam valuta asing kepada pihak luar negeri

    (Rachbini,2000).

    Cadangan devisa didefenisikan sebagai sejumlah valuta asing (valas) yang

    dicadangkan bank sentral (Bank Indonesia) untuk keperluan pembiayaan

    pembangunan dan kewajban luar negeri yang antara lain meliputi pembiayaan impor

    dan pembayaran lainnya kepada pihak asing (Tulus Tambunan, 2001).

    Cadangan devisa merupakan posisi aktiva luar negeri pemerintah dan bank-

    bank devisa yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Dalam

    mengelola cadangan devisa , Bank Indonesia telah mengutamakan tercapainya tujuan

    likuiditas dan keamanan dari pada keuntugan yang tinggi. Namun demikian, Bank

    Indonesia selaku otoritas moneter Indonesia tetap mempertimbangkan perkembangan

    yang terjadi di pasar internasional sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya

    pergeseran dalam portofolio komposisi jenis penempatan cadangan devisa.

    Cadangan devisa adalah penjumlahan transaksi modal dan net ekspor. Atau

    dapat dikatakan cadangan devisa= Transaksi modal + Net ekspor.

    Dalam rumus cadangan devisa dapat dilihat sebagai berikut:

    CDVt= CDVt-1+ TBt+ TMt (2.1)

    10Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    2/24

    dimana: CDVt-1= Cadangan devisa sebelumnya

    TBt = Transaksi berjalan

    TMt = Transaksi modal

    Transaksi modal dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu: (i) transfer modal

    (capital transfers) dan (ii) pembelian atau penjualan aset nonfinansial tak terbarukan

    (acquisition or disposal of nonproduced, nonfinancial assets). Transfer modal

    meliputi transfer in kind berupa transfer kepemilikan aktiva tetap (misalnya hibah

    investasi), pengampunan (forgiveness) atas kewajiban yang diberikan kreditur

    berdasarkan persetujuan kedua belah pihak, dan transfer tunai yang dikaitkan dengan

    pembelian/penjualan aktiva tetap oleh salah satu atau kedua pihak yang bertransaksi.

    Tidak seperti transfer berjalan, transfer modal tidak secara langsung terkait dengan

    proses produksi dan konsumsi. Transfer modal diklasifikasikan ke dalam dua sektor

    institusional, yaitu pemerintah dan sektor lainnya. Transfer modal sektor pemerintah

    terdiri dari pengampunan hutang (debt forgiveness) dan transfer lainnya. Transfer

    modal sektor lainnya terdiri dari transfer migran (migrants transfers), pengampunan

    hutang (debt forgiveness), dan transfer lainnya (other transfers).

    Akuisisi atau penjualan aset nonfinansial tak terbarukan mencakup transaksi

    yang berkaitan dengan jual beli aset berwujud (tangible assets) yang

    digunakan/diperlukan dalam proses produksi (misalnya tanah) dan aset tak berwujud

    (intangible assets) seperti paten, franchise, hak cipta (copyrights), dan merk dagang

    (trade mark). Sebagai contoh adalah pembelian tanah oleh pemerintah negara asing

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    3/24

    untuk dijadikan sebagai lokasi kedutaan besar negara tersebut. Namun demikian,

    pembelian tanah oleh asing selain sektor pemerintah diklasifikasikan sebagai

    transaksi finansial. Transaksi pembelian atau penjualan aset nonfinansial tak

    terbarukan ini belum tercatat dalam statistik NPI.

    Net ekspor merupakan nilai ekspor suatu negara dikurangi nilai impornya.

    Karena net ekspor juga dapat diketahui dengan sebuah negara menjadi pembeli atau

    penjual di pasar dunia, maka net ekspor disebut juga neraca perdagangan.

    Mankiw (2003) Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam

    negeri dan di jual di luar negeri. Kegiatan ekspor merupakan suatu proses jual beli

    antar negara, para eksportir di Indonesia akan menjual barang keluar negeri dan akan

    menerima imbalan dalam bentuk dollar Amerika dari importir keluar negeri.

    Dollar-dollar tersebut akan ditukarkan oleh para eksportir kedalam mata uang

    rupiah sehingga dapat digunakan pada dalam negeri. Dollar-dollar yang ditukarkan

    tersebut akan masuk menjadi cadangan devisa nasional, sedangkan Impor adalah

    barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan dijual di dalam negeri. Akhirnya

    perlu dikemukakan di sini bahwa proses perkembangan ekonomi yang jitu ialah

    proses perkembangan ekonomi yang mampu menimbulkan situasi bahwa

    pertumbuhan mendorong ekspor, bukan sebaliknya. Ekspor merupakan ujung proses

    pertumbuhan, bukan pangkalnya. Dengan kata lain, proses perkembangan ekonomi

    yang jitu ialah proses perkembangan ekonomi yang mendukung hipotesis

    pertumbuhan intern mendorong pertumbuhan ekspor (Halwani Hendra, 2005).

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    4/24

    Perlu adanya net ekspor pada perekonomian suatu negara. Karena net ekspor

    merupakan nilai ekspor suatu negara dikurangi nilai impornya. Ekspor merupakan

    salah satu sumber devisa. Untuk mampu mengekspor, negara tersebut harus

    menghasilkan barang-barang dan jasa di pasaran internasional. Kemampuan bersaing

    ini sangat ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya alam, sumber daya

    manusia, teknologi, manejeman bahkan sosial budaya (Supriyanto,1995). Sedangkan

    impor merupakan perdagangan dengan memasukkan barang dari luar negeri kedalam

    wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

    Menurut defenisi IMF, cadangan devisa adalah aktiva luar negeri yang

    tersedia setiap waktu dan dikuasai oleh otoritas moneter (BI). Mengikuti kriteria IMF

    ini, cadangan devisa yang diumumkan pemerintah (BI) secara periodik sejak awal

    tahun 1998 adalah aktiva luar negeri (bruto). Dalam perkataan lain, aktiva luar negeri

    resmi dianggap sebagai cadangan devisa (Zetha,2000). Dulunya, sebelum IMF

    membuat kriteria tersebut, BI membedakan antara cadangan devisa bruto dan

    cadangan devisa bersih, atau lebih dikenal sebagai cadangan devisa resmi. Cadangan

    devisa bruto (yang diartikan sama dengan aktiva luar negeri bruto) adalah cadangan

    devisa resmi ditambah dengan kontigen aset lainnya. Bila cadangan devisa resmi

    merupakan jumlah valas yang benar-benar menjadi milik BI, maka dalam aktiva luar

    negeri, juga dimasukkan beberapa unsur lain seperti devisa bank-bank yang disimpan

    di BI dalam rangka Giro Wajib Minimum (GWM), valas, wesel ekspor berjangka

    dan beberapa unsur lainnya yang sebelumnya tidak dimasukkan dalam cadangan

    devisa resmi (Zetha,2000).

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    5/24

    Namun demikian, BI juga mengumumkan secara periodik cadangan luar

    negeri bersih (net international reserve atau NIR). Aktiva luar negeri bruto adalah

    tagihan BI terhadap penduduk luar negeri (nonresident), yang terdiri dari emas

    moneter, giro (demand deposits), deposit on call, deposito (time deposit), penanaman

    dalam surat-surat berharga (securities), dan tagihan lainnya. Sedangkan, NIR adalah

    aktiva luar negeri bruto BI setelah dikurangi kewajiban-kewajibannya dalam valas

    yang terdiri dari tiga unsur:

    1. gross liabilities, yaitu semua utang dalam valas dengan masa jatuh tempo sampaidengan satu tahun, termasuk penggunaan dana IMF;

    2. net forward position, yaitu kewajiban BI dalam valas terhadap penduduk(resident) dan bukan penduduk (nonresident) dalam bentuk transaksiforward;

    3. devisa bank yang disimpan pada BI dalam rangka memenuhi GWM dalam valas.Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa besarnya cadangan devisa

    sangat tergantung pada perkembangan Balance of Payment (BOP). Atau tepatnya,

    penambahan devisa berasal dari dua sumber utama, yakni pendapatan ekspor netto

    dan arus modal masuk netto (surplus capital account). Diantara dua sumber tersebut,

    pendapatan ekspor yang paling diandalkan untuk penambahan cadangan devisa.

    Karena arus modal masuk bisa saja dalam bentuk pinjaman (ULN) yang harus

    dibayar kembali plus bunganya, berarti pengurangan cadangan devisa, atau investasi

    yang juga suatu ketika bisa menjadi arus modal keluar, terkecuali investasi dalam

    bentuk PMA.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    6/24

    Indikator yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan cadangan

    devisa adalah rasio antara nilai cadangan devisa dan nilai impor dalam waktu tertentu,

    yang dapat dihitung dalam rumus berikut (Widodo,1990):

    KCDt = CDVt/Mt (2.2)

    dimana:

    KCD = Kemampuan cadangan devisa mendukung impor dalam satuan

    waktu tertentu (misalnya bulanan atau tahunan)

    CDVt = Cadangan devisa bulanan/tahunan

    Mt = Nilai impor bulanan/tahunan

    Cadangan devisa sangat penting bagi stabilitas dan kelangsungan proses

    ekonomi, dan hal ini dapat dilihat dari pengalaman Indonesia selama krisis ekonomi.

    Terutama sektor riil yang terpukul akibat masalah utang luar negeri menjadi semakin

    parah akibat menipisnya cadangan devisa, khususnya Dolar Amerika Serikat. Selain

    itu, banyak perusahaan-perusahaan, khususnya eksportir atau yang banyak melakukan

    impor terpaksa mengurangi atau menghentikan sama sekali kegiatan mereka akibat

    mahalnya nilai dolar AS di pasar valas dalam negeri.

    Masalah serius lain yang muncul akibat keterbatasan cadangan devisa adalah

    yang berkaitan dengan ketergantungan impor dan net transfer yang tinggi. Hal ini

    membuat ekonomi Indonesia mengalami dua situasi yang sangat membahayakan

    BOP, yakni defisit transaksi berjalan dan capital account. Akibatnya, cadangan devisa

    menjadi semu, artinya banyak mengandung dan bahkan cenderung didominasi oleh

    komponen ULN. Cadangan devisa tidak lagi diperoleh dari surplus ekspor tetapi

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    7/24

    didapat dari pinjaman luar negeri. Dan sebagian besar pinjaman luar negeri

    digunakan untuk menutup defisit transaksi berjalan dan membayar angsuran pokok

    ULN (Arief,1999).

    Menurut Bank Dunia, peranan cadangan devisa (www.pikiranrakyat.com):

    1. Untuk melindungi negara dari guncangan eksternal. Krisis keuangan pada akhir1990-an membuat para pembuat kebijakan memperbaiki pandangannya atas nilai

    dari cadangan devisa sebagai proteksi dalam melindungi dari krisis mata uang.

    2. Tingkat cadangan devisa merupakan faktor penting dalam pencapaian kelayakankredit dan kredibilitas kebijakan secara umum, sehingga negara dengan tingkat

    cadangan devisa yang cukup dapat mencari pinjaman dengan kondisi yang lebih

    nyaman.

    3. Kebutuhan likuditas untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar.Selain berbagai kebaikan di atas, kebijakan untuk mempertahankan cadangan

    devisa juga mengeluarkan biaya, saat level cadangan devisa menjadi lebih besar,

    biaya yang diperlukan juga semakin besar. Membengkaknya cadangan devisa bisa

    berakibat kinerja moneter terekspansi melebihi kapasitas produksi ekonomi yang

    berakhir pada inflasi. Untuk meningkatkan cadangan devisa, sejak tahun 1970

    pemerintah telah menerapkan sistem devisa bebas. Peraturan tentang sistem devisa

    bebas tersebut dituangkan dalam UU No.24 tahun 1999 tentang melarang lalu lintas

    devisa dan sistem nilai tukar menggantikan UU lama yaitu UU No.32 tahun 1964.

    Dalam mengelola cadangan devisa ini, Bank Indonesia lebih mengutamakan

    tercapainya tujuan likuditas dan keamanan dari pada keuntungan yang tinggi.

    Universitas Sumatera Utara

    http://www.pikiran/http://www.pikiran/
  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    8/24

    Walaupun demikian, BI tetap mempertimbangkan perkembangan yang terjadi di

    pasar Internasional, sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya pergeseran dalam

    portofolio komposisi jenis penempatan cadangan devisa. Dalam mengelola cadangan

    devisa yang optimal, Bank Indonesia menerapkan sistem diversifikasi, baik

    berdasarkan jenis valuta asing maupun berdasarkan jenis investasi surat berharga.

    Dengan cara tersebut diharapkan penurunan nilai dalam salah satu mata uang dapat

    dikompensasi oleh jenis mata uang lainnya atau penempatan lain yang mempunyai

    nilai yang lebih baik.

    Posisi cadangan resmi yang dikuasai BI perlu dipertahankan pada tingkat

    yang wajar. Hal ini terutama untuk menjaga kestabilan ekonomi dan moneter serta

    untuk menghindarkan terjadinya gejolak kurs mata uang asing dan pelarian modal ke

    luar negeri. Dalam hubungan ini, sebagai ukuran yang lazim digunakan adalah rasio

    cadangan resmi terhadap impor. Jika cadangan devisa itu cukup untuk menutup impor

    selama 3 bulan pada lazimnya dipandang sebagai tingkat yang aman, dan jika hanya

    untuk 2 bulan atau kurang, maka akan menimbulkan tekanan terhadap neraca

    pembayaran.(Rustian Kamaluddin,1999)

    Mulai bulan juli 2000, BI mengubah konsep pencatatan cadangan devisa, dari

    konsep GFA(Gross Foreign Asset) kepada konsep IRFCL. Angka cadangan devisa

    yang dilaporkan dengan menggunakan konsep International Reserve and Foreign

    Currency (IRFCL) merupakan standar pelaporan secara internasional (SDDS-IMF).

    Perbedaan antara angka cadangan devisa yang berdasarkan konsep GFA dengan yang

    berdasarkan IRFCL terjadi karena perbedaan definisi.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    9/24

    Dalam konsep IRFCL, hanya aset yang tergolong likuid yang diperhitungkan

    sebagai komponen International Reserve dan penilaiannya menggunakan kurs yang

    berlaku saat tanggal pelaporan. Sedangkan dalam konsep yang lama, GFA, tidak

    dibedakan tingkat likuiditas tersebut, serta tidak digunakan kurs yang berlaku pada

    saat pelaporan melainkan kurs mata uang asing per 31 maret 1998. konsep IRFCL

    berangkat dari standar penyebaran data khusus (Special Data Dessemination

    Standards/SDDS) yang merupakan bentuk penyajian data ekonomi melalui internet

    dengan menggunakan standar penyajian data dana moneter international (IMF).

    Cakupan SDDS adalah sektor riil, sektor fiskal, sektor keuangan, dan sektor

    eksternal. Mengenai IRFCL, struktur metode tersebut terbagi menjadi devisa

    international (International Reserve), perkiraan aliran bersih devisa yang terjadwal

    (Predetermined short-term net drains), perkiraan aliran devisa yang bersifat siaga

    (Contingent Short-term net drains), dan memo item.(sumber:Bank Indonesia).

    2.2. Kurs dan Tingkat Suku Bunga terhadap Cadangan Devisa NasionalPertukaran suatu mata uang dengan mata uang lainnya disebut transaksi valas,

    foreign exchange transaction(Kuncoro, 1996). Harga suatu mata uang terhadap mata

    uang lainnya disebut kurs atau nilai tukar mata uang/exchange rate.

    Kurs valuta asing akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan permintaan

    dan penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan guna melakukan

    pembayaran ke luar negeri (impor), diturunkan dari transaksi debit dalam neraca

    pembayaran internasional. Suatu mata uang dikatakan kuat apabila transaksi

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    10/24

    autonomous kredit lebih besar dari transaksi autonomous debit (surplus neraca

    pembayaran), sebaliknya dikatakan lemah apabila neraca pembayarannya mengalami

    defisit, atau bisa dikatakan jika permintaan valuta asing melebihi penawaran dari

    valuta asing (Nopirin, 2000). Kurs antara dua negara adalah tingkat harga yang

    disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan (Mankiw,

    2007).

    Penurunan kurs antara Rupiah dan USD (misalnya, dari Rp 8000/USD

    menjadi Rp. 9000/USD) berarti dollar menjadi lebih mahal dalam nilai rupiah. Ini

    mencerminkan bahwa nilai dollar naik karena jumlah rupiah yang diperlukan untuk

    membeli dollar meningkat. Dengan kata lain, dollar mengalami apresiasi terhadap

    rupiah. Dari sisi lain, rupiah menjadi lebih murah dinilai dalam dollar, artinya rupiah

    mengalami depresiasi terhadap dollar.

    Untuk menghindari kebingungan, harus diingat bahwa kurs antara mata uang

    domestik dan mata uang asing diartikan sebagai jumlah mata uang domestik yang

    diperlukan untuk membeli mata uang asing. Bila kurs meningkat berarti mata uang

    domestik mengalami depresiasi dan mata uang asing mengalami apresiasi. Sebaliknya

    penurunan kurs mencerminkan terjadinya apresiasi mata uang domestik dan

    depresiasi mata uang asing (Kuncoro, 1996).

    Menurut teori klasik suku bunga terjadi berdasarkan kekuatan permintaan

    dana (tabungan) dipasar uang. Timbulnya penawaran dana disebabkan adanya

    masyarakat yang kelebihan pendapatan untuk dikonsumsi sehingga mereka berhasrat

    untuk menabung. Dilain pihak terdapat masyarakat yang memerlukan dana untuk

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    11/24

    kegiatan investasi. Harga yang harus dibayar oleh pihak yang memerlukan dana

    untuk keperluan investasi yaitu tingkat bunga.

    Pada hakekatnya, Suku Bunga adalah pembayaran yang harus dilakukan

    untuk penggunaan uang. Suku Bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit

    waktu. Dengan kata lain, masyarakat harus membayar peluang untuk meminjam

    uang. Biaya untuk meminjam uang, diukur dalam rupiah per tahun untuk setiap

    rupiah yang dipinjam, atau dalam persen pertahun, adalah suku bunga. Masyarakat

    mau membayar bunga karena dana yang dipinjam membantu mereka untuk membeli

    barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumsi mereka atau membuat

    investasi yang menguntungkan.

    Makin tinggi tingkat suku bunga, keinginan untuk melakukan investasi juga

    makin kecil. Alasan seseorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya

    apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi semakin besar dari tingkat bunga

    yang harus dia bayar untuk dana investasi tersebut yang merupakan ongkos-ongkos

    penggunaan dana (Cost of capital). Makin rendah tingkat bunga, maka pengusaha

    akan lebih terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana juga

    makin kecil. Tingkat bunga dalam keadaan keseimbangan (tidak ada dorongan untuk

    naik atau turun) akan tercapai apabila keinginan menabung masyarakat sama dengan

    keinginan pengusaha untuk melakukan investasi.

    Menurut Keynes bahwa tingkat suku bunga adalah balas jasa yang diterima

    seeorang karena orang tersebut tidak menimbun uang atau balas jasa yang diterima

    seseorang karena orang tersebut mengorbankan liquidity preferencenya. Makin besar

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    12/24

    liquidity preferenceseseorang makin besar keinginan orang tersebut untuk menahan

    uang tunai, maka makin besar tingkat bunga yang diterima orang tersebut bilamana

    dia meminjamkan uang tersebut kepada orang lain. Pendapat Keynes ini sangat

    berbeda dengan pendapat aliran klasik, dimana tingkat bunga menurut Klasik adalah

    premi yang diterima karena menunda konsumsinya pada masa yang akan datang.

    Hubungan kurs dan tingkat suku bunga terhadap cadangan devisa dapat

    dirumuskan sebagai berikut:

    TB = TB (E,r) (2.3)

    TM = TM (E,r) (2.4)

    Subtitusi (2.3) dan (2.4) ke (2.1) sehingga cadangan devisa adalah:

    CDV = CDV (E, r, CDVt-1) (2.5)

    Dilihat dari rumus diatas dapat disimpulkan apabila kurs (E) meningkat, maka

    cadangan devisa juga akan meningkat. Tetapi apabila tingkat suku bunga meningkat

    akan menyebabkan penurunan terhadap cadangan devisa.

    2.3. Perbedaan Tingkat Suku Bunga

    Perbedaan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah

    investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun investor

    asing, khususnya pada jenis-jenis investasi portofolio, yang umumnya berjangka

    pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah

    permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Tingkat suku bunga riil umumnya

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    13/24

    lebih sering dibandingkan antar negara guna mengukur pergerakan nilai tukar mata

    uang.

    Tingkat inflasi selalu lebih tinggi dari suku bunga, akibatnya daya beli dari

    uang penabung atau deposan mengalami penurunan meskipun secara absolut jumlah

    uangnya sudah bertambah dengan adanya tambahan dari bunga yang diterimanya.

    Berdasarkan fakta, maka jelas bunga tidak membuat orang lebih kaya jika uangnya

    ditabungkan atau didepositokan, tetapi malah sebaliknya.

    Inflasi menimbulkan biaya, jika inflasi menimbulkan biaya, maka bunga juga

    menimbulkan biaya. Biaya uang yaitu suku bunga (interest) yang ditimbulkan oleh

    inflasi (Mankiw, 2007) yaitu:

    1). Biaya pulang pergi ke bank untuk mengambil uang (shoeleather cost)

    2). Biaya perusahaan untuk merubah harga karena inflasi (menu cost)

    3). Biaya ketidak nyamanan hidup dengan selalu berubahnya harga

    4). Pajak yang dibebankan pada keuntungan (sebab pajak selalu menentukan besarnya

    pajak dari keuntungan nominal bukan dari keuntungan riil, padahal dengan adanya

    inflasi, maka keuntungan riil lebih kecil sedangkan pajak yang dibayarkan lebih

    besar).

    Dalam teori klasik, bahwa bunga merupakan harga kapital (price of capital),

    dimana apabila permintaan modal (uang) naik maka bunga akan naik pula, tetapi

    orang meminta uang atau meminjam uang bukan semata-mata untuk investasi tetapi

    juga untuk transaksi (konsumsi) dan spekulasi. Meskipun demikian peminjam tetap

    dikenakan bunga. Itulah sebabnya dalam ekonomi kapitalis, kegiatan transaksi

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    14/24

    ekonomi lebih banyak di sektor keuangan ini dibandingkan dengan sektor riil.

    Selanjutnya diketahui pula bahwa, tingkat bunga mempunyai hubungan dengan

    tingkat inflasi.

    Hubungan tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riil dengan inflasi dapat

    ditulis sebagai berikut:

    i = r +

    Persamaan di atas merupakan persamaan Irving Fisher.Dari persamaan

    tersebut ditunjukkan bahwa, tingkat bunga bisa berubah karena dua alasan (Mankiw,

    2007) yaitu:

    1). Karena tingkat bunga riil berubah, dan

    2). Karena tingkat inflasi berubah

    Menurut teori kuantitas, kenaikan dalam tingkat pertumbuhan uang sebesar 1

    persen menyebabkan kenaikan tingkat inflasi sebesar 1 persen, selanjutnya dari

    persamaan Fisher dapat dinyatakan pula bahwa kenaikan 1 persen tingkat inflasi

    akan menaikkan suku bunga nominal sebesar 1 persen. Dari fakta ini jelas bahwa

    suku bunga dan inflasi mempunyai hubungan yang positif.

    2.4. Perbedaan Tingkat Inflasi

    Pakar ekonomi menyatakan bahwa inflasi merupakan bagian dari ekonomi

    moneter, seperti dijelaskannya dalam tulisan bahwa inflasi selalu dan dimanapun

    merupakan fenomena moneter (Mankiw, 2000).

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    15/24

    Tingkat inflasi adalah persentase perubahan di dalam tingkat harga,

    sedangkan indeks harga itu sendiri adalah mengukur biaya dari sekelompok barang

    tertentu sebagai persentasi dari kelompok yang sama pada periode awal. Teori PPP

    ini terbagi menjadi dua yaitu versi absolut dan versi relatif. Teori PPP versi absolut

    sering dikaitkan dengan teoriLaw of One Price walaupun sebenarnya ada perbedaan

    antara keduanya. TeoriLaw of One Price lebih diterapkan pada satu jenis barang saja

    sedangkan teori PPP diterapkan pada tingkat harga secara keseluruhan yaitu dengan

    menggunakan sekeranjang barang dan jasa. Sementara versi relatif dari teori PPP

    muncul karena banyaknya kelemahan dalam versi absolut yaitu berupa asumsi-asumsi

    yang tidak realistis yaitu tidak adanya biaya transportasi dan bebas dari hambatan

    perdagangan. Dalam kenyataannya, biaya transportasi maupun hambatan

    perdagangan tidaklah dapat diabaikan. Dalam versi relatifnya, teori PPP mengubah

    pernyataan tingkat harga dan tingkat kurs keseimbangan menjadi "perubahan harga"

    dan "perubahan" kurs keseimbangan (Salvatore, 1997). Salah satu teori yang

    menjelaskan hubungan antara tingkat harga atau inflasi dengan pergerakan nilai tukar

    adalah teori paritas daya beli atau Purchasing Power Parity Theory (PPP). Teori

    paritas daya beli ini merupakan salah satu teori yang paling sering diuji validitasnya.

    Dalam teori paritas daya beli ini dikatakan bahwa nilai tukar antara dua negara

    seharusnya sama dengan rasio dari tingkat harga di kedua negara tersebut. Sehingga

    jatuhnya daya beli domestik pada suatu mata uang (meningkatnya tingkat harga

    domestik atau meningkatnya inflasi) akan diikuti oleh depresiasi pada mata uang

    negara tersebut di pasar uang luar negeri. Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    16/24

    yaitu daya beli domestik mengalami kenaikan (tingkat inflasi turun/terjadi deflasi)

    maka akan diikuti pula oleh apresiasi pada mata uangnya.

    Kenaikan tingkat inflasi yang mendadak dan besar di suatu negara

    akan menyebabkan meningkatnya impor oleh negara tersebut terhadap

    berbagai barang dan jasa dari luar negeri, sehingga semakin diperlukan

    banyak valuta asing untuk membayar transaksi impor tersebut. Hal ini akan

    mengakibatkan meningkatnya permintaan terhadap valuta asing di pasar

    valuta asing. Inflasi yang meningkat secara mendadak tersebut, juga

    memungkinkan tereduksinya kemampuan ekspor nasional negara yang

    bersangkutan, sehingga akan mengurangi supply terhadap valuta asing di

    dalam negerinya.

    Teori Inflasi Klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh jumlah

    uang beredar, yang dapat dijelaskan melalui hubungan antara nilai mata uang dengan

    jumlah uang, serta nilai uang dan harga. Bila jumlah uang bertambah lebih cepat dari

    pertambahan barang maka nilai uang akan merosot dan ini sama dengan kenaikan

    harga. Jadi menurut Klasik, Inflasi berarti terlalu banyak uang beredar atau terlalu

    banyak kredit dibandingkan dengan volume transaksi (Gilarso, 1986).

    2.5. Perbedaan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

    Pertumbuhan ekonomi sangat diperlukan untuk meningkatkan kekayaan suatu

    negara atau wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi salah satu tujuan

    utama dari pembangunan suatu negara atau wilayah. Pertumbuhan ekonomi dikaitkan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    17/24

    dengan dua kepentingan dalam proses pembangunan di sebuah negara. Pertumbuhan

    ekonomi yang bertambah besar merujuk kepada suatu skala aktiviti ekonomi yang

    semakin meluas di dalam semua sektor. Ada beberapa faktor penting yang diperlukan

    untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari semasa ke semasa. Pertumbuhan

    ekonomi tidak akan berlaku sekiranya sumber ekonomi yang tersedia ada tidak

    ditambah. Sumber ekonomi yang penting ialah modal, tanah, sumber manusia,

    sumber tenaga, kemudahan infrastruktur dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi

    bukan saja memerlukan pertambahan sumber ekonomi secara kuantitatif, tetapi boleh

    juga dicapai melalui peningkatan kualiti sumber ekonomi.

    Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat meningkatkan ekspor, dengan

    meningkatnya ekspor maka cadangan devisa nasional akan semakin meningkat.

    Tetapi, apabila suatu pertumbuhan ekonomi suatu negara buruk, maka akan

    mengakibatkan rendahnya ekspor kesuatu negara, karena tidak adanya barang-barang

    yang dapat diproduksi, sehingga akan mengakibatkan cadangan devisa suatu negara

    akan menurun.

    Untuk mampu mengekspor, negara tersebut harus menghasilkan barang-

    barang dan jasa di pasaran internasional. Kemampuan bersaing ini sangat ditentukan

    oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi,

    manejeman bahkan sosial budaya.

    2.6. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap Transaksi Modal

    Universitas Sumatera Utara

    http://artikelekonomi.com/http://artikelekonomi.com/
  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    18/24

    IHSG merupakan kegiatan pada pasar modal yang bermanfaat bagi investor

    dan emiten yang tercatat di BEJ, hal ini dapat membantu mereka dalam menentukan

    apakah akan menjual, membeli, ataukah menahan saham yang mereka miliki

    berkenaan dengan perubahan kurs rupiah terhadap dollar AS dan tingkat suku bunga

    SBI. Karena kesalahan dalam menentukan dan menerapkan strategi perdagangan

    di pasar modal, akan berakibat buruk bagi perusahaan atau investor sehingga dapat

    mengalami kerugian apabila kurs rupiah/US$ dan suku bunga SBI memang benar-

    benar berpengaruh terhadap IHSG.

    Demikian juga bagi pemerintah, diketahuinya dampak dari kurs rupiah/US$

    dan tingkat suku bunga SBI terhadap IHSG, maka pemerintah dapat membuat

    kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan kurs rupiah/US$ dan tingkat suku bunga

    SBI sehingga pengaruh yang telah atau akan terjadi dapat diantisipasi dan ditangani

    dengan sebaik-baiknya.

    Hubungan IHSG dengan transaksi modal yaitu apabila IHSG meningkat maka

    akan mendorong munculnya investor-investor baru sehingga investor tersebut akan

    menambah modalnya ke Bursa Efek Indonesia sehingga kapitalisasi terhadap bursa

    efek ikut meningkat sehingga transaksi modal akan ikut meningkat juga.

    ri= rf+i (rm - rf)

    dimana:

    ri = Returnsaham

    rm = Perubahan IHSG

    rf = Tingkat bunga bebas resiko

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    19/24

    i=Resiko sistematisri - rf = i rm - i rf

    ri - rf + i rf = i rm

    rm = 1 ifi

    i rr

    Apabila Indeks Harga Saham Gabungan (rm) meningkat maka transaksi

    modal (tm) juga akan meningkat dan akan mengakibatkan cadangan devisa akan

    meningkat juga.

    2.7. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Cadangan Devisa

    Keseimbangan Pasar Uang Domestik dan Luar Negeri:

    P

    M= L (r,,y)

    *

    P

    M= L* (r

    *,*,y*)

    M = L (r,,y). PP =y).,(r,L

    M

    M* = L* (r*,*,y*). P P

    *=

    ).y,,(rL

    M

    E =),,(/

    ),,(/

    yrLM

    yrLM

    P

    P

    ln E = ln M -[- ln r - ln + ln y ] [ ln M* - ln r*

    - ln * + lny*]

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    20/24

    e = (ln M - ln M*) + (ln r*

    - ln r) + (ln * - ln ) + (lny*- ln y)

    e = (M - M*) + ( r - r*) + ( - *) + (y* - y).

    1. Jika pertambahan jumlah uang domestik (M) lebih tinggi dari pertambahan jumlahuang luar negeri (M*) maka nilai tukar (e) depresiasi dan akan mengakibatkan

    cadangan devisa akan menurun, karena impor akan lebih banyak dari pada ekspor

    2. Jika tingkat bunga domestik (r) lebih tinggi dari tingkat bunga luar negeri (r*)maka nilai tukar (e) depresiasi dan akan mengakibatkan cadangan devisa turun.

    3. Jika tingkat inflasi domestik () lebih tinggi dari tingkat bunga luar negeri (*)maka nilai tukar (e) depresiasi dan cadangan devisa turun..

    4. Jika pertumbuhan domestik (y) lebih tinggi dari tingkat bunga luar negeri (y*)maka nilai tukar (e) apresiasi dan cadangan devisa naik, karena kondisi yang

    membaik.

    2.8. Peneliti Terdahulu

    Jatnika dan Safuan (2004), menyatakan bahwa dengan pendekatan

    cointegrated vector error correction model temukan bahwa dalam jangka panjang

    adanya relasi hubungan antara diferensiasi tingkat suku bunga dengan nilai tukar riil

    dan cadangan devisa. Dalam jangka pendek, kebijakan tingkat suku bunga domestik

    ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai tukar riil karena perubahan

    nilai tukar riil ternyata lebih ditentukan oleh perubahan cadangan devisa yang

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    21/24

    mempresentasikan fakor-faktor fundamental ekonomi Indonesia dibandingkan

    perubahan difensiasi tingkat suku bunga riil.

    Agung lisyanto (2006) dalam penelitiannya yaitu Analisis Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia. Metode esitimasi yang dilakukan

    dengan menggunalan Ordinary Least Square. Penelitian ini menentukan bahwa

    cadangan devisa secara bersama oleh kurs rupiah, tingkat bunga, ekspor neto non

    migas sebesar 90,12%. Perubahan cadangan devisa dipengaruhi oleh variable tersebut

    secara signifikan pada tingkat kepercayaan 99%. Kurs rupiah berpengaruh positif

    terhadap cadangan devisa. Hal ini berarti bahwa cadangan devisa akan meningkat

    dengan meningkatnya nilai kurs secara stabil. Cadangan devisa dipengaruhi secara

    signifikan oleh nilai stabilitas kurs rupiah, SBI, nilai Ekspor neto non migas.

    Terence, Chong, Melvin (2008) dalam penelitiannya tetntang dinamika

    nonlinier dari cadangan devisa dan Krisis Nilai Tukar. Mereka meneliti bahwa

    hubungan dinamis antara cadangan devisa dan krisis nilai tukar dengan menggunakan

    data panel 6 negara Asean dari tahun 1990-2003. Mereka menjelaskan persediaan

    cadangan devisa yang semakin deras adalah suatu hal yang paling utama sebelum

    robohnya sistem niali tukar. Hasil dari permulaan model autoregreeive menyatakan

    bahwa ketika cadangan jangka pendek dari hutang jatuh lebih dari 29,1% atau lebih

    cadangan ratio M2 jatuh lebih dari 24,3% dalam 6 bulan kemungkinan itu berasal dari

    peningkatan krisis. Model ini menyediakan peringatan yang sangat jelas untuk

    pembuta kebijakan untuk mulai bertindak sebelum cadangan sudah mencapai nilai

    yang sangat kritis menggembar gemborkan kedatangan dari serangan krisis.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    22/24

    Hastina Febriaty (2010) dalam penelitiannya yaitu Analisis Determinan

    Cadangan Devisa Indonesia. Penelitiannya bertujuan ingin menganalisis investasi

    langsung, cadangan devisa sebelumnya, dan utang luar negeri terhadap cadangan

    devisa Indonesia. Pengaruh cadangan devisa, investasi langsung, dan terhadap net

    ekspor, pengaruh net ekspor, jumlah uang beredar, dan suku bunga SBI terhadap

    kurs, serta pengaruh kurs, GDP dan suku bunga SBI terhadap investasi asing

    langsung selama kurun waktu periode 1989-2009.

    Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan simultanitas

    adalah 2 SLS (Two Stage Least Square). dan kaidah identifikasinya menunjukkan

    bahwa kondisi pada persamaan simultan mengalami overidentified sehingga

    memungkinkan untuk menggunakan metode 2 SLS.

    Berdasarkan hasil estimasi metode 2 SLS (Two Stage Least Square) pada

    persamaan cadangan devisa tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan

    dengan kepercayaan 5% terhadap cadangan devisa. Cadangan devisa, investasi asing

    langsung, dan inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap net ekspor serta net

    ekspor, jumlah uang beredar dan suku bunga SBI berpengaruh positif dan signifikan.

    2.9. Kerangka Konseptual

    Kurs berpengaruh langsung terhadap cadangan devisa, dan kurs juga

    berpengaruh langsung terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Perbedaan

    tingkat suku bunga mempunyai pengaruh langsung terhadap cadangan devisa, kurs,

    perbedaan tingkat inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mempunyai

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    23/24

    pengaruh terhadap perbedaan pertumbuhan ekonomi tetapi hubungan yang tidak

    langsung. Perbedaan tingkat inflasi mempunyai pengaruh langsung terhadap

    cadangan devisa, perbedaan pertumbuhan ekonomi, kurs. Perbedaan pertumbuhan

    ekonomi berpengaruh langsung terhadap cadangan devisa dan Indeks Harga Saham

    Gabungan (IHSG) berpengaruh langsung terhadap cadangan devisa.

    Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

    Cadangan Devisa Nasional

    KURS

    PERBEDAANTINGKATPERBEDAAANTINGKAT SUKU

    CADANGAN DEVISA

    PERBEDAANPERTUMBUHAN IHSG

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/14/2019 Cadangan Devisa Nasional-Fadly Alfian

    24/24

    2.10. Hipotesis

    Berdasarkan permasalahan maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:

    1. Cadangan devisa, kurs, perbedaan tingkat suku bunga, perbedaan tingkat inflasi,perbedaan pertumbuhan ekonomi, IHSG berkontribusi terhadap cadangan devisa.

    2. Kurs, perbedaan tingkat suku bunga, perbedaan tingkat inflasi, perbedaanpertumbuhan ekonomi, IHSG dan cadangan devisa berkontribusi terhadap kurs.

    3. Perbedaan tingkat suku bunga, perbedaan tingkat inflasi, perbedaan pertumbuhanekonomi, IHSG, kurs dan cadangan devisa berkontribusi terhadap perbedaan

    tingkat suku bunga.

    4. Perbedaan tingkat inflasi, perbedaan pertumbuhan ekonomi, IHSG, kurs,perbedaan tingkat suku bunga dan cadangan devisa berkontribusi terhadap

    perbedaan tingkat inflasi.

    5. Perbedaan pertumbuhan ekonomi, IHSG, kurs, perbedaan tingkat suku bunga,perbedaan tingkat inflasi, dan cadangan devisa berkontribusi terhadap perbedaan

    pertumbuhan ekonomi.

    6. IHSG, kurs, perbedaan tingkat suku bunga, perbedaan tingkat inflasi, perbedaanpertumbuhan ekonomi, dan cadangan devisa berkontribusi terhadap IHSG.