rencana induk sistem pendidikan dan infrastruktur pendukungnya (rispip) kabupaten tolikara

Download Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya (RISPIP) Kabupaten Tolikara

If you can't read please download the document

Upload: tiar-pandapotan-purba

Post on 27-Nov-2015

612 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Laporan Antara merupakan laporan lanjutan dari sistem pelaporan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai bentuk pertanggungjawaban konsultan dalam penyusunan Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya (RISPIP) Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Penyusunan laporan antara dilakukan secara bertahap dan kelanjutan dari laporan pendahuluan dengan melalui proses diskusi analisa berbasis data dan informasi awal yang telah diinventarisasi oleh konsultan. Laporan ini terdiri dari 5 (lima) bagian yang memaparkan tentang Pendahuluan, Kebijakan Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya, Gambaran Umum Wilayah, Analisis Fakta, dan Usulan Konsep Pengembangan Pendidikan.Laporan Antara ini diharapkan dapat menjadi acuan lanjutan yang berguna untuk pemutakhiran pelaksanaan pekerjaan pada tahap akhir, termasuk pemahaman terhadap substansi pekerjaan, efisiensi dan efektifitas pendekatan, metodologi yang digunakan, tenaga ahli, serta kesiapan teknis lainnya. Berdasarkan diskusi dan kesepakatan yang diperoleh, selanjutnya diharapkan penyusunan laporan melalui proses kajian substansial dapat dilaksanakan secara terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak terkait atas segala saran dan masukan yang diberikan sehingga laporan ini dapat diselesaikan dan disempurnakan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi pembangunan Kabupaten Tolikara yang religius, maju, mandiri, adil, sejahtera dan unggul.

TRANSCRIPT

  • 0

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

  • 1

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    KATA PENGANTAR

    Puja dan Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih sayang

    dan limpahan karunia-Nya sehingga Laporan Antara Rencana Induk Sistem Pendidikan

    dan Infrastruktur Pendukungnya dapat diselesaikan dengan baik.

    Laporan Antara merupakan laporan lanjutan dari sistem pelaporan yang tercantum dalam

    Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai bentuk pertanggungjawaban konsultan dalam

    penyusunan Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya (RISPIP)

    Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Penyusunan laporan antara dilakukan secara

    bertahap dan kelanjutan dari laporan pendahuluan dengan melalui proses diskusi analisa

    berbasis data dan informasi awal yang telah diinventarisasi oleh konsultan. Laporan ini

    terdiri dari 5 (lima) bagian yang memaparkan tentang Pendahuluan, Kebijakan Sistem

    Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya, Gambaran Umum Wilayah, Analisis Fakta,

    dan Usulan Konsep Pengembangan Pendidikan.

    Laporan Antara ini diharapkan dapat menjadi acuan lanjutan yang berguna untuk

    pemutakhiran pelaksanaan pekerjaan pada tahap akhir, termasuk pemahaman terhadap

    substansi pekerjaan, efisiensi dan efektifitas pendekatan, metodologi yang digunakan,

    tenaga ahli, serta kesiapan teknis lainnya. Berdasarkan diskusi dan kesepakatan yang

    diperoleh, selanjutnya diharapkan penyusunan laporan melalui proses kajian substansial

    dapat dilaksanakan secara terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

    Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak terkait atas segala

    saran dan masukan yang diberikan sehingga laporan ini dapat diselesaikan dan

    disempurnakan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi

    pembangunan Kabupaten Tolikara yang religius, maju, mandiri, adil, sejahtera dan

    unggul.

    Karubaga, Oktober 2013

    Konsultan

  • 2

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ............................................................................................................. 1

    Daftar Isi ........................................................................................... ............................. 2

    Daftar Tabel ................................................................................................................... 5

    Daftar Peta ..................................................................................................................... 6

    Daftar Skema ................................................................................................................. 7

    Daftar Gambar ............................................................................................................... 8

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang............... ..................................................................................... 10

    1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran................ .............................................................. 12

    1.2.1 Maksud................ ..................................................................................... 12

    1.2.2 Tujuan................ ....................................................................................... 12

    1.2.3 Sasaran................ .................................................................................... 13

    1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan................ ................................................................... 13

    1.3.1 Ruang Lingkup Kegiatan................ ........................................................... 13

    1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah................ ............................................................ 14

    1.4 Keluaran Pekerjaan................ ............................................................................. 15

    1.5 Dasar Hukum................ ...................................................................................... 16

    1.6 Sistematika Pembahasan ................ ................................................................... 16

    BAB II KEBIJAKAN SISTEM PENDIDIKAN DAN INFRASTRUKTUR

    PENDUKUNGNYA

    2.1 Arahan Pengembangan Sistem Pendidikan ....................................................... 19

    2.2 Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan Dan Strategi Pembangunan Pendidikan ................. 21

    2.2.1 Visi, Misi dan Tujaun Sistem Pendidikan Kabupaten Tolikara ................... 21

    2.2.1.1. Visi..................................................................................................... ...... 21

    2.2.1.2. Misi.................................................................................................... ....... 23

    2.2.1.3. Tujuan................................................................................................ ...... 23

    2.2.2 Kebijakan Sistem Pendidikan Kabupaten Tolikara .................................... 23

    2.2.3. Strategi Pembangunan Pendidikan Kabupaten Tolikara ........................... 24

  • 3

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    2.3 Rencana Pembangunan Pendidikan Kabupaten Tolikara .................................... 25

    2.3.1 Dasar Perumusan Rencana Pembangunan Pendidikan ......................... 25

    2.3.1.1. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS....................................... .. 25

    2.3.1.2. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah............................ . 30

    2.3.1.3, UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan-Antara

    Pemerintah Pusat dan Daerah........................................................... ..... 31

    2.3.1.4. UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen................................ .. 33

    2.3.1.5. PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pemerintah Pembagian Urusan

    Pemerintahan-Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota............................................... .. 37

    2.3.1.6. PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan .............. 38

    2.3.1.7. Permendiknas No.16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik

    dan Kompetensi Guru ........................................................................... 52

    2.3.2 Rencana Program Pengembangan Pendidikan..................................... 54

    2.3.2.1 Perspektif Pembangunan Pendidikan Kabupaten Tolikara Jangka 5

    tahun (Tahun 2010-2018) ..................................................................... 53

    2.3.2.2. Pemerataan dan Perluasan Akses .......................................................... 57

    2.3.2.3. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan ......................................... 58

    2.3.2.4. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik ................. 60

    2.3.3. Rencana Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah (5-10 tahun) ..... 62

    2.3.3.1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .......................................... 62

    2.3.3.2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun ................................. 64

    2.3.3.3. Program Pendidikan Menengah .............................................................. 66

    2.3.3.4. Program Pendidikan Tinggi ..................................................................... 69

    2.3.3.5. Program Pendidikan Non Formal ............................................................ 69

    2.3.3.6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............ 71

    2.3.3.7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan .......................................... 71

    2.3.3.8. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan .............................. 72

    2.3.3.9. Program Pengembangan Budaya baca dan Pembinaan Perpustakaan .. 73

    2.4. Strategi Pembiayaan ........................................................................................... 74

    2.4.1. Fungsi Pembiayaan Pendidikan Tahun 2014-2018 ................................. 74

    2.4.2. Rencana Pembiayaan ............................................................................. 75

  • 4

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    BAB III

    GAMBARAN UMUM WILAYAH

    3.1. Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Tolikara.............................. 77

    3.2. Kondisi Fisik Dasar Wilayah Kabupaten Tolikara ........................................ 83

    3.2.1.Topografi................................................................................................. 83

    3.2.2. Iklim dan Curah Hujan ........................................................................... 85

    3.3. Kependudukan .............................................................................. ................ 87

    3.4. Perekonomian ..................................................................................... ........... 92

    3.4.1. Sektor Pertanian .................................................................. ................ 97

    3.4.2. Sektor Perkebunan............................................................... ................ 101

    3.4.3. Sektor Peternakan ............................................................... ................ 101

    3.4.4. Sektor Perikanan .................................................................. ................ 104

    3.4.5. Sektor Kehutanan ................................................................ ................ 105

    3.5. Sarana dan Prasarana .................................................................................... 109

    3.5.1. Transportasi............................................................................................ 109

    3.5.1.1. Transportasi Darat ............................................................ ................ 109

    3.5.1.2. Transportasi Udara ........................................................... ................ 114

    3.5.2. Listrik dan Energi ................................................................. ................ 117

    3.5.3. Telekomunikasi .................................................................... ................ 118

    3.5.4. Air Bersih dan Air Minum........................................................................ 119

    3.5.5. Kesehatan ............................................................................................... 121

    3.6. Pendidikan ....................................................................................................... 123

    3.6.1. Demografi dan Geografi........................................................................... 122

    3.6.2. Satuan Pendidikan .............................................................. ................. 124

    3.6.2.1. Pendidikan Formal ............................................................ ................. 124

    3.6.2.2. Pendidikan Non Formal ..................................................... ................. 125

    BAB IV

    ANALISIS DATA DAN FAKTA

    4.1 Gambaran Kondisi Pendidikan Kabupaten Tolikara ...................... ................ 128

    4.2. Analisa Kondisi Pendidikan Kabupaten Tolikara............................................ 128

    4.2.1. Analisis Sistem Pendidikan ................................................. ................ 128

    4.2.2. Analsis Tingkat Pendidikan ................................................. ................ 129

    4.2.3. Analisis Sarana Pendidikan ................................................. ................ 130

  • 5

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    4.3. Tantangan dan Potensi Pembangunan Kabupaten Tolikara............................... 132

    4.3.1. Tantangan Pembangunan................................................................... 132

    4.3.2. Potensi Pembangunan........................................................................ 133

    4.4 Analisis SWOT ................................................................................ ................ 136

    4.4.1. Strategi dan Arah Kebijakan ............................................... ................ 139

    4.4.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pendidikan.............................................. 141

    BAB V USULAN KONSEP PENGEMBANGAN

    5.1. Konsep Dasar .............................................................................. ............... 158

    5.2. Konsep Pengembangan Pendidikan ............................................ ................158

    5.2.1. Konsep Pengembangan Profesi Pendidik .......................... ................158

    5.2.2. Konsep Pengembangan Sekolah Berasrama (Boarding Schhol)........166

    5.2.3. Konsep Pendidikan Berbasis TIK ...................................... ................174

    5.2.4. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah .............................. ................188

    5.2.5. Konsep Pendidikan Universal ............................................. ................195

    5.2.6. Konsep Sekolah Berbasis Unggulan .................................. ................200

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. ................204

  • 6

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Nama Distrik-distrik di Kabupaten Tolikara.............................................. 78

    Tabel 3.2 Jumlah Desa / Kelurahan Berdasarkan Distrik di Kabupaten Tolikara..... 79

    Tabel 3.3. Jumlah Penduduk di Kabupaten Tolikara................................................ 87

    Tabel 3.4. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umum di Kabupaten Tolikara

    Tahun 2011...............................................................................................89

    Tabel 3.5. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Tolikara Tahun 2009.................. .90

    Tabel 3.6. PDRB Kabupaten Tolikara Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan

    Tahun 2005-2010......................................................................................92

    Tabel 3.7. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tolikara Atas Dasar Harga Konstan

    Tahun 2006-2010......................................................................................93

    Tabel 3.8. Nilai LQ PDRB per Sektor Tahun 2006-2010............................................94

    Tabel 3.9. Luas, Panen, Produksi, Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan

    Tahun 2010 ............................................................................ .................97

    Tabel 3.10. Luas Panen, Produksi, Produktivitas Komoditas Tanaman Buah-

    Buahan Tahun 2010................................................................................. .98

    Tabel 3.11. Luas Panen, Produksi, Produktivitas Komoditas Tanaman Sayuran

    Tahun 2010............................................................................................ 99

    Tabel 3.12. Luas Panen, Produksi Kopi di Kabupaten Tolikara Tahun 2010........... 101

    Tabel 3.13. Populasi Ternak di Kabupaten Tolikara Tahun 2010............................. 102

    Tabel 3.14. Produksi Daging Ternak di Kabupaten Tolikara Tahun 2010................ 103

    Tabel 3.15. Jenis Ikan, Produksi di Kabupaten Tolikara Tahun 2010...................... 104

    Tabel 3.16. Luas Kolam, Kelompok Tani dan Anggota di Kabupaten Tolikara........ 104

    Tabel 3.17. Status Kawasan Hutan di Kabupaten Tolikara...................................... 106

    Tabel 3.18. Data Terkini Jalan di Kabupaten Tolikara Tahun 2012 ........... ............. 109

    Tabel 3.19. Kondisi Eksisting Pelayanan Listrik di Kabupaten Tolikara Tahun

    2010....................................................................................................... 117

    Tabel 3.20 Sarana dan Prasaran Air Bersih di Kabupaten Tolikara Tahun 2011.... 119

    Tabel 4.1. Indikator Pendidikan di Kabupaten Tolikara Tahun 2008-2009............. 129

    Tabel 4.2. Kebutuhan Sarana Pendidikan Kabupaten Tolikara Tahun 2017.......... 130

  • 7

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    Tabel 4.3. Kebutuhan Sarana Pendidikan Kabupaten Tolikara Tahun 2022........... 131

    Tabel 4.4. Kebutuhan Sarana Pendidikan Kabupaten Tolikara Tahun 2027........... 132

    Tabel 4.5. Kebutuhan Sarana Pendidikan Kabupaten Tolikara Tahun 2033............ 132

    Tabel 4.6. Kebutuhan Ruang Untuk Tiap Jenis Sarana Pendidikan......................... 132

    Tabel 4.7. Analisis SWOT ....................................................................... ............... 137

    Tabel 4.8. Strategi dan kebijakan............................................................ ............... 152

    Tabel 5.1. Matriks Program Diklat Profesi Guru........................................................ 165

    Tabel 5.1. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah........................................... 191

  • 8

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1. Peta Orientasi Kabupaten Tolikara......................................... .............. 81

    Gambar 3.2. Peta Administrasi Kabupaten Tolikara Provinsi Papua........................... 82

    Gambar 3.3..Peta Topografi Kabupaten Tolikara ........................................ ................ 84

    Gambar 3.4. Peta Curah Hujan Kabupaten Tolikara ................................... ................ 86

    Gambar 3.5. Sebaran Kampung di Kabupaten Tolikara .............................. ............... 91

    Gambar 3.6. Dunia Usaha Kawasan Perkotaan Karubaga.......................................... 95

    Gambar 3.7. Jenis Ternak di Kawasan Perkotaan Karubaga..................................... 104

    Gambar 3.8. Keadaan Kolam Kawasan Perkotaan Karubaga.................................... 108

    Gambar 3.9. Status Kawasan Hutan Kabupaten Karubaga....................................... 109

    Gambar 3.10 Kondisi Jalan di Kabupaten Tolikara..................................................... 111

    Gambar 3.11 Angkutan Umum .................................................................... ............. 112

    Gambar 3.12 Trnasporatsi eksisting Kabupaten Tolikara........................................... 113

    Gambar 3.13 Bandara Karubaga dan Bokondini........................................................ 114

    Gambar 3.14 Trnasportasi udara Kabupaten Tolikara............................................... 116

    Gambar 3.15 Pelayanan Listrik dan Sumber Energi di Kabipaten Tolikara .. ............ 118

    Gambar 3.16 Fasilitas Jaringan Telekomunikasi........................................................ 119

    Gambar 3.17 Dokumentasi Sumber Pelayanan Air Bersih di Kabupaten Tolikara.... 120

    Gambar 3.18 Sarana Kesehatan............................................................................... 122

    Gambar 3.19 Sebaran fasilitas Kesehatan di Kabupaten Tolikara............................ 123

    Gambar 3.20 Sarana Pendidikan di Karubaga Kabupaten Tolikara......................... 126

    Gambar 3.21 Sebaran Fasilitas Pendidikan di kabupaten Tolikara.......................... 127

    Gambar 4.1. Tahapan Pembangunan Nasional dalam RPJPN 2005-2025............. 140

    Gambar 4.2. Tahapan Pembanyunan Pendidikan dalam RPJMD 2014-2018......... 144

  • 9

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

  • 10

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    1.1. LATAR BELAKANG

    Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua merupakan kabupaten baru yang berusia 10 tahun

    sejak dimekarkan dari Kabupaten Jayawijaya sejak tahun 2002. Kabupaten ini terbentuk

    sesuai dengan undang undang nomor 26 tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten

    Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat,

    Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten

    Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten

    Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, Dan Kabupaten Teluk Wondama Di Provinsi Papua.

    Sesuai dengan amanat undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional (USPN) pasal 50, bahwa pemerintah dan atau pemerintah daerah

    menyelengarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan dan semua jenjang

    pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional atau

    sekolah unggulan. Pemerintah Kabupaten Tolikara mempunyai kewenangan untuk

    menyusun rencana implementasi pendidikan yang berinduk pada sistem pendidikan

    nasional. Secara teknis dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 19 tentang amanat

    Standar Nasional Pendidikan. Selain itu juga mengacu Peraturan Pemerintah 38 tahun

    2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Daerah Provinsi, dan

    Pemerintah Kabupaten/Kota, dalam merumuskan Rencana Strategis Pendidikan.

    Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi

    Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan

    Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar

    Kompetensi Lulusan.Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan

    penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.Tantangan masa

    depan pada masyarakat Kabupaten Tolikara dalam pengembangan pendidikan dapat

    meliputi kompetensi dalam berkomunikasi, berpikir jernih dan kritis, warga negara yang

    bertanggungjawab, minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja, dan memiliki

    rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.

    Berdasarkan hal tersebut di atas, bentuk perencanaan strategis pendidikan akan

    berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan Undang-Undang No. 70

    Tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dengan pola pikir

    sebagai berikut: Pola pembelajaran yang berpusat pada guru berubah menjadi

    pembelajaran berpusat pada siswa, serta pengembangan pembelajaran interaktif melalui

  • 11

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    pembelajaran secara jejaring. Pembelajaran pasif yang individualistis akan berubah

    menjadi pembelajaran aktif, berbasis kelompok, serta memberikan pengkayaan pada

    pembelajaran berbasis alat multimedia.

    Kabupaten Tolikara terdiri dari 510 desa dari 35 kecamatan yang tersebar di wilayah

    termasuk Pegunungan Jayawijaya. Menurut data statistik Tahun 2011 jumlah penduduk

    Kabupaten Tolikara tercatat 114.427 jiwa, namun belum diketahui komposisi penduduk

    berdasarkan tingkatan umur. Dari data sebaran sekolah berdasarkan data tersebut juga

    disebutkan jumlah Sekolah Dasar (SD) 66 sekolah, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

    17 sekolah, dan Sekolah Menengah Atas/Umum (SMA) 5 sekolah.

    Jumlah siswa diperkirakan 17.000 siswa, meliputi Siswa Sekolah Dasar 14.546 siswa

    dengan 209 guru, SMP 2.486 dengan jumlah guru 67 orang. SMA 687 siswa dengan

    jumlah guru 35 orang. Sebaran sekolah tersebut dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

    Gambar 1.1 Peta Sebaran Sekolah di Kabupaten Tolikara

  • 12

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    Berdasarkan data tersebut, apabila diperhatikan secara realitas di lapangan menunjukkan

    bahwa standar fisik sebagai sekolah jauh dari standar minimal. Jumlah siswa dan guru

    tidak memenuhi pemenuhan proses pembelajaran. Kondisi fisik sekolah secara umum

    kurang terkelola dengan baik, dan status siswa maupun guru sangat memprihatinkan. Hal

    ini cukup beralasan apabila diperhatikan dikarenakan letak geografis sekolah, jarak

    sekolah dengan rumah tinggal, serta aksesibilitas yang sangat terbatas.

    1.2. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

    1.2.1. Maksud

    Menghasilkan produk Rencana Induk Sistem Pendidikan dan pengembangan

    infrastruktur pendukungnya yang dapat menjadi panduan atau pedoman bagi pemerintah

    dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun sumber daya manusia di

    Kabupaten Tolikara.

    1.2.2. Tujuan

    1) Mengidentifikasi permasalahan dan tantangan yang akan dikembangkan di pusat-

    pusat pertumbuhan;

    2) Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, dan strategi Pendidikan Kabupaten Tolikara;

    3) Merumuskan rencana Peningkatan Mutu Pendidikan sebagai basis

    pengembangan sumber daya manusia yang unggul;

    4) Merumuskansistem penyelenggaraan Pendidikan yang terintegrasi dengan

    program peningkatan kualitas pembangunan manusia;

    5) Merumuskan sasaran pembangunan Pendidikan yang adil dan merata;

    6) Mengembangkan system sekolah asrama dan sekolah unggulan pada pusat-pusat

    pertumbuhan.

    7) Menghasilkan program prioritas yang perlu dikembangkan pada setiap periode

    pembangunan di KabupatenTolikara yang mencakup:

    a. Peningkatan pemerataan pendidikan pada setiap jenis jenjang dan jalur

    pendidikan;

    b. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan;

    c. Peningkatan kualitas tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik dalam

    penyelenggaraan pembangunan pendidikan.

  • 13

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    1.2.3 SASARAN

    1) Teridentifikasinya permasalahan dan tantangan pembangunan pendidikan dan

    pengembangan infrastruktur pendukungnya di KabupatenTolikara;

    2) Terumuskannya tujuan, kebijakan, dan strategi Pendidikan Kabupaten Tolikara;

    3) Terumuskannya rencana Peningkatan Mutu Pendidikan sebagai basis

    pengembangan sumberdaya manusia yang unggul;

    4) Terumuskannya sistem penyelenggaraan pendidikan yang terintegrasi dengan

    program peningkatan kualitas pembangunan manusia baik jalur formal maupun

    non formal;

    5) Terumuskannya sasaran pembangunan pendidikan yang adil dan merata;

    6) Tersusunnya dokumen Rencana Induk (Master Plan) sistem pendidikan dan

    pengembangan infrastruktur pendukung kabupatenTolikara.

    1.3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

    1.3.1. Ruang Lingkup Kegiatan

    1) Persiapan penyusunan RISP Kabupaten

    a. Persiapan awal pelaksanaan

    b. Kajian awal data sekunder

    c. Persiapan teknis pelaksanaan

    d. Pemberitaan kepada publik

    2) Pengumpulan data yang dibutuhkan:

    a. Penjaringan aspirasi masyarakat

    b. Pengenalan kondisi fisik dan sosial-ekonomi-budaya secara langsung

    c. Data sekunder yang meliputi:

    Sebaran sekolah

    Data dan informasi dari lembaga atau instansi terkait

    3) Pengolahan dan analisis data:

    a. Karakteristik struktur fisik sekolah

    b. Karakteristik sosial-budaya, dan kependudukan

    c. Karakteristik ekonomi wilayah

    d. Kemampuan keuangan pembangunan daerah

  • 14

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    e. Kedudukan kabupaten di dalam wilayah lebih luas

    4) Perumusan konsepsi RTRW kabupaten:

    a. Tujuan, kebijakan, dan strategi RISP;

    b. Rencana struktur implementasi RISP kabupaten;

    c. Rencana pola pelaksanaan pendidikan wilayah kabupaten;

    d. Penetapan sasaran strategis pengembangan pendidikan kabupaten;

    e. Arahan pemanfaatan ruang wilayah pendidikan kabupaten;

    f. Ketentuan pengendalian sistem pendidikan wilayah kabupaten.

    5) Penyusunan RAPERDA RISP kabupaten

    6) Pelaksanaan Konsultasi dan Asistensi Materi Teknis dan RAPERDA di:

    a. Provinsi

    b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    c. Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP)

    7) Proses Rekomendasi Gubernur melalui Sidang BKPRD Provinsi

    8) Proses Persetujuan Substansi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    1.3.2. Ruang Lingkup Wilayah

    Lingkup Wilayah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Pengembangan

    Infrastruktur pendukungnya di Kabupaten Tolikara dapat dilihat pada peta di bawah ini.

    Gambar 1.2 Lingkup Wilayah Kabupaten Tolikara

  • 15

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    1.4. KELUARAN PEKERJAAN

    Produk keluaran dari Penyusunan Rencana Induk Sistem Pendidikan Kabupaten

    Tolikara, adalah sebagai berikut:

    1) Tujuan, kebijakan, dan strategi Pengembangan Sistem Pendidikan kabupaten;

    2) Rencana struktur sistem pendidikan wilayah kabupaten

    a. Pusat Pembelajaran terpadu dan komprehensif di wilayah kabupaten Kota

    sebagai pusat simpul pelayanan pendidikan masyarakat di wilayah kabupaten,

    yang dapat terdiri atas:

    Sekolah Terpadu berada di wilayah kabupaten kota;

    Sekolah Terpadu berada di wilayah Distrik;

    Sekolah Reguler yang berada di wilayah kabupaten ;

    Sekolah Non-formal di wilayah kabupaten;

    Lembaga-lembaga pendidikan lain di dalam wilayah kabupaten yang strategis

    daerah kabupaten;

    b. Sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten meliputi sistem prasarana

    transportasi, energi, telekomunikasi, sebagai pendukung fungsi kegiatan

    pendidikan yang ada di wilayah kabupaten.

    3) Rencana pola RISP kabupaten;

    a. Pengembangan Sekolah Asrama bertaraf keunggulan

    b. Revitalisasi Sekolah Reguler dan standarisasinya

    4) Penetapan prioritas pengembangan pendidikan yang strategis di kabupaten;

    5) Arahan pemanfaatan sistem pendidikan di kabupaten (indikasi program yang

    disusun untuk 20 tahun ke depan yang dibagi dalam 5 tahunan);

    6) Ketentuan pengendalian pemanfaatan sistem pendidikan kabupaten

    a. Ketentuan umum peraturan sistem pendidikan

    b. Ketentuan penerapan Standar Nasional Pendidikan

    c. Ketentuan keterlibatan warga dalam pendidikan

    d. Ketentuan penyelenggaraan pendidikan

    7) PERDA tentang Rencana Induk Sistem Pendidikan (RISP) di Kabupaten Tolikara.

  • 16

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    1.5. DASAR HUKUM

    1) Undang-undang:

    a. UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

    b. UU No.9/2009 tentang Badan Hukum Pendidikan;

    c. UU No.70/2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan

    2) Peraturan Pemerintah:

    a. PP No.19/2005 tentang Standar Pendidikan Nasional;

    b. PP No.38/2007 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah

    c. PP No.48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

    d. PP No.17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

    3) Peraturan Presiden (PERPRES) dan Keputusan Presiden (KEPPRES)

    a. PERPRES No. 108/2007 tentang tunjangan Tenaga Kependidikan;

    b. PERPRES No. 12 /2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

    4) Peraturan Menteri (PERMEN) dan Keputusan Menteri (KEPMEN):

    a. PERMENDIKBUD No. 63/2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

    b. PERMENDIKBUD No. 48/2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan

    c. Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014;

    5) PERMENDIKBUD No. 41/2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pusat

    Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.

    1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

    Laporan Antara ini disusun dalam 5 bab dengan penjabaran sebagai berikut:

    1) BAB 1 PENDAHULUAN

    Mendeskripsikan latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, ruang lingkup

    pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan, keluaran, serta sistematika pembahasan.

    2) BAB 2 TINJAUAN PERATURAN DAN KEBIJAKAN TERKAIT

    Mendeskripsikan berbagai peraturan perundangan yang mengatur penataan ruang,

    serta payung hukum dan kebijakan perencanaan yang melandasi Penyusunan

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya.

  • 17

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    3) BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH

    Mendeskripsikan mengenai berbagai hal umum terkait dengan kondisi dan

    karakteristik Wilayah Perencanaan, yang mencakup kondisi geografis, administratif,

    kondisi fisik dasar wilayah, kependudukan, perekonomian, sarana prasarana, dan

    pendidikan.

    4) BAB 4 ANALISIS DATA DAN FAKTA

    Mendeskripsikan gambaran rinci kondisi pendidikan, tantangan dan potensi

    pembangunan, serta identifikasi kondisi pendidikan melalui teknik analisis.

    5) BAB 5 KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN

    Mendeskripsikan gagasan/konsep dasar sistem pendidikan dan pengembangan

    pendidikan yang didasarkan pada pertumbuhan dan kebutuhan wilayah dalam

    meningkatkan indeks pembangunan manusia yang unggul.

  • 18

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

  • 19

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    2.1 ARAHAN PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN

    Dalam pembukaan UUD tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan pemerintah

    Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga

    negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang merata dan bermutu sesuai

    dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, etnis dan

    gender.

    Amanat tersebut memberikan arah bahwa sumberdaya manusia adalah sangat penting

    dalam rangka pembangunan negara dan bangsa. Mutu sumberdaya manusia tidak

    terlepas dari mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan salah satu faktor penting

    dalam rangka peningkatan mutu sumberdaya manusia. Dalam sejarah kemajuan

    pembangunan suatu bangsa seperti misalnya Jepang, mutu sumber daya manusia

    sangat menjadi prioritas untuk ditingkatkan dan hal itu ternyata dilakukan dengan

    melaksanakan pembangunan pendidikan dengan baik. Oleh karena itu peningkatan mutu

    sumberdaya manusia harus disertai dengan peningkatan mutu pembangunan di bidang

    pendidikan.

    Amanat UUD 45 tersebut di atas berlaku juga bagi Kabupaten Tolikara yang merupakan

    bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini berarti Kabupaten

    Tolikara harus mempunyai komitmen juga bagi peningkatan mutu pembangunan

    pendidikan dalam rangka peningkatan mutu sumberdaya manusia pada umumnya,

    khususnya bagi masyarakat Kabupaten Tolikara.

    Kebijakan dalam sistem ketatanegaraan kita telah berubah dari sistem pemerintahan

    sentralistik ke sistem desentralistik. Dengan sistem terakhir ini ada pemberian

    kewenangan yang lebih luas kepada daerah. Banyak hal berkaitan dengan

    pembangunan di daerah yang semula mengikuti saja apa yang direncanakan oleh

    Pemerintah, dengan berlakunya sistem desentralisasi, daerah mempunyai hak otonomi

    dan harus lebih mampu mengatur dirinya sendiri serta lebih mandiri. Pelaksanaan

    pembangunan daerah akan lebih diprioritaskan sesuai dengan kebutuhan daerah tetapi

    tetap harus memperhatikan pembangunan secara nasional. Disatu sisi hal ini adalah

    sesuatu yang diharapkan akan dapat mendorong percepatan pembangunan daerah,

    tetapi sisi lain merupakan tantangan yang berat karena dengan hak otonomi tadi

    menuntut adanya kemampuan yang mencakup keharusan memiliki wawasan,

  • 20

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    sumberdaya manusia yang bermutu, kapasitas kelembagaan dan juga kemampuan

    dalam pedanaan.

    Dalam hal yang demikian, jelas sekali bahwa pembangunan pendidikan Kabupaten

    Tolikara, sebagai salah satu faktor untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan otonomi

    daerah, adalah sesuatu yang mutlak untuk ditingkatkan mutunya. Untuk itu berbagai

    aspek pembangunan pendidikan yaitu menyangkut aspek pemerataan kesempatan

    memperoleh pendidikan bagi masyarakat , peningkatan mutu dan relevansi, serta

    peningkatan efisiensi dan peningkatan pengelolaan pendidikan, pada berbagai jalur,

    jenis dan jenjang pendidikan perlu direncanakan secara matang sehingga pembangunan

    pendidikan ke masa depan dapat memenuhi amanat UUD 1945 pada umumnya dan

    mendukung pembangunan daerah Kabupaten Tolikara sebagai daerah otonom. Jelasnya

    ke tiga aspek pembangunan pendidikan seperti tersebut di atas akan menjadi pilar utama

    pembangunan pendidikan Kabupaten Tolikara, hal ini sekaligus menuju ke arah

    sinkronisasi dengan pembangunan pendidikan nasional.

    Suatu rencana pembangunan pendidikan hendaknya dapat memberikan gambaran apa

    yang harus dilaksanakan sekurang-kurangnya selama lima tahun sebagai suatu kurun

    waktu yang pada umumnya menjadi standar untuk pelaksanaan suatu rencana, selain

    memberikan gambaran apa yang harus dilaksanakan pada setiap tahunnya. Rencana

    pembangunan pendidikan tersebut akan menjadi acuan untuk pelaksanaan secara

    operasional dan menjadi suatu master plan pembangunan pendidikan. Rencana

    pembangunan pendidikan perlu disusun juga dalam rangka menyempurnakan dan

    meningkatkan arah dan sasaran rencana pembangunan pendidikan sebelumnya, dan

    memberikan informasi kepada masyarakat tentang arah pembangunan pendidikan dalam

    rangka meningkatkan peransertanya.

    Pembangunan pendidikan Kabupaten Tolikara merupakan sub sistem dari sistem

    pembangunan Kabupaten Tolikara secara keseluruhan. Hal ini berarti bahwa pendidikan

    perlu dikaji dalam perspektif perubahan lingkungan selaras dengan tujuan pembangunan

    tersebut. Oleh karena itu peran pendidikan terhadap pembangunan secara keseluruhan

    perlu dipahami.

    Dasar kebijakan pembangunan pendidikan memuat kebijakan yang menjadi landasan

    pembangunan pendidikan. Kebijakan tersebut merupakan berbagai peraturan

  • 21

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    perundang-undangan baik yang berlaku secara nasional maupun yang hanya berlaku di

    daerah, begitu juga berkaitan dengan arah (visi dan misi) pembangunan Kabupaten

    Tolikara termasuk dalam hal visi dan misi pembangunan pendidikan itu sendiri.

    Disamping kebijakan tentang niilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap pengelola

    pembangunan pendidikan.

    2.2. VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

    PENDIDIKAN

    2.2.1. Visi, Misi, dan Tujuan Sistem Pendidikan Kabupaten Tolikara

    Pembangunan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari berbagai dimensi pembangunan

    pada umumnya, juga untuk pembangunan pendidikan Kabupaten Tolikara. Dimensi

    pembangunan tersebut baik pada lingkup lokal Kabupaten Tolikara, maupun lingkup

    regional, nasional bahkan global.

    Oleh karena itu pembangunan pendidikan Kabupaten Tolikara ke depan didasarkan pada

    paradigma pembangunan manusia yang seutuhnya yang dapat mendukung

    pembangunan daerah dan mempunyai peran serta dalam pembangunan secara

    regional, nasional, dan global.

    Visi, Misi dan Tujuan pembangunan pendidikan Kabupaten Tolikara tidak dapat

    dilepaskan dari Visi dan Misi Kabupaten Tolikara itu sendidri. Visi Kabupaten Tolikara

    ten Tolikara sebagai salah satu pusat perekonomian berbasis

    pertanian dan pertambangan yang berbudaya, sehat, adil sejahtera dan

    Visi tersebut mengandung makna:

    1) Kabupaten Tolikara sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di provinsi Papua,

    bertumpu pada keunggulan comparative sebagai daerah pertanian yang subur dan

    kaya akan bahan tambang hendaknya memiliki daya saing global dan mampu

    menjalankan fungsinya secara efisien, sehingga representatif dipandang dari

    kepentingan nasional dan internasional.

  • 22

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    2) Kabupaten Tolikara hendaknya dihuni masyarakat yang sejahtera, berakhlak,

    berbudaya dan berdisiplin tinggi, produktif serta memiliki kecintaan dan komitmen

    untuk berpartisipasi dalam membangun daerahnya.

    3) Kabupaten Tolikara hendaknya memiliki penataan wilayah dan lingkungan yang

    baik dan manusiawi, agar dapat lebih menjamin dinamika kehidupan

    berkelanjutan.

    2.2.1.1 Visi

    Sehubungan dengan hal itu dengan memperhatikan berbagai faktor terkait, maka visi

    pebangunan pendidikan Kabupaten Tolikara adalah Menuju terciptanya masyarakat

    yang cerdas, . Masyarakat yang cerdas

    tersebut baik cerdas (a) secara spiritual, (b) cerdas emosional dan sosial, (c) cerdas

    intelektual dan (d) cerdas kinestetis.

    Cerdas spiritual adalah beraktualisasi diri melalui olah hati untuk menumbuhkan dan

    memperkuat keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan

    kepribadian unggul.

    Cerdas emosional adalah beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan

    sensitivitas dan apesiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta

    kompetensi untuk mengekspresikannya. Sedangkan cerdas sosial mempunyai makna

    beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang antara lain (a) membina dan memupuk

    hubungan baik, (b) demokratis, (c) menjunjung tinggi hak asasi manusia, (d) percaya diri,

    (e) menghargai kebinekaan dalam bermasyarakat dan (f) berwawasan kebangsaan.

    Cerdas intelektual adalah beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh

    kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, kriris, kratif dan

    imajinantif. Sedangkan cerdas kinestetis adalah beraktualisasi diri melalui olah raga untuk

    mewujudkan insan yang sehat, berdaya tahan, dan terampil. Mampu bersaing berarti

    bersedia komptetif yang berorientasi global, belajar sepanjang hayat, sadar mutu,

    inovatif dan menjadi agen pembaruan , produktif dll.

  • 23

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    2.2.1.2 Misi

    Untuk mewujudkan visi pembangunan pendidikan Kabupaten Tolikara seperti tersebut di

    atas, maka misi pembangun ewujudkan pelaksanaan pendidikan

    yang mampu menjadikan seluruh masyarakat Kabupaten Tolikara memiliki pendidikan

    yang :

    1) Bermutu dan cerdas;

    2) Bertaqwa dan berkeadilan;

    3) Mampu bersaing untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat;

    4) Dapat meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu

    pengetahuan dan teknologi.

    2.2.1.3 Tujuan

    Mengacu pada Visi dan Misi, peraturan perundangan yang berlaku, serta kebijakan dan

    kondisi wilayah, maka tujuan pembangunan pendidikan Kabupaten Tolikara adalah

    sebagai berikut,

    1) Meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia, serta kualitas jasmani peserta

    didik;

    2) Meningkatkan etika dan estetika, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan

    teknologi dalam rangka meningkatkan kompetensi peserta didik dan

    kesejahteraan masyarakat.

    2.2.2. Kebijakan Sistem Pendidikan Kabupaten Tolikara

    Kebijakan dalam sistem pendidikan di kabupaten Tolikara diarahkan kepada:

    1) Peningkatan pemerataan kesempatan belajar, termasuk dalam hal ini adalah

    penuntasan program wajib belajar sembilan tahun, pada semua jalur, jenis dan

    jenjang pendidikan secara adil , tidak deskriminatif, dan demokratis tanpa

    memedakan tempat tinggal, status, sos1al, ekonomi dan budaya, jenis kelamin,

    agama, kelompok etnis, dan kelainan fisik, emosi, mental dan intelektual.

    2) Perluasan akses pendidikan nonformal bagi semua warga masyarakat yang

    belum sekolah, tidak pernah sekolah,buta aksara, putus sekolah bagi yang ingin

    meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk meningkatkan

    kualitas hidupnya,

  • 24

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    3) Peningkatan mutu pendidikan yang mampu memenuhi standart minimal,

    sehingga dapat menghasilkan lulusan mandiri, mampu bersaing, terampil, ahli

    dan profesional, mampu belajar sepanjang hayat, memiliki kecakapan hidup

    yang dapat membantu dirinya dan masyarakat,

    4) Peningkatan relevansi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan

    daerah melalui peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan,

    5) Penataan sistem pengaturan dan pengelolaan pendidikan sehingga semakin

    efisien, produktif, demokratis dalam suatu tatakelola yang baik dan akuntabel,

    termasuk didalamnya adalah melaksanakan MBS, dan peningkatan peran serta

    masyarakat.

    2.2.3. Strategi Pembangunan Pendidikan Kabupaten Tolikara

    Dalam melaksanakan proses pembangunan pendidikan yang sesuai dengan visi dan misi

    serta tujuan pembangunan pendidikan yang telah ditetapkan, Pemerintah Daerah

    Kabupaten Tolikara menyadari pentingnya tata nilai yang merupakan dasar sekaligus

    pemberi arah bagi sikap dan perilaku para pelaksana dalam menjalankan tugas sehari-

    hari. Tata nilai tersebut diharapkan akan menjadi penyatu hati dan pikiran seluruh

    pelaksanan pembangunan pendidikan dalam usaha mewujudkan visi dan misi

    pembangunan pendidikan.

    Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap pengelola pembangunan pendidikan dapat

    dikelompokkan pada (a) nilai-nilai yang harus dimiliki bagi setiap individu pelaksana ( nilai

    masukan), (b) nilai-nilai dalam melaksanakan tugas/pekerjaaanya ( nilai proses), dan (c)

    nilai yang akan ditangkap oleh para stakeholders pembangunan pendidikan ( nilai

    keluaran).

    Nilai-nilai masukan seperti misalnya profesionalitas, kreativitas, disiplin, dan

    bertanggungjawab, dll bagi setiap individu pelaksana adalah penting dimana diharapkan

    dapat dilaksanakan suatu proses yang didasarkan pada nilai-nilai wawasan ke depan,

    koordinatif dan sinergi, menjadi teladan, akuntabel, dsb. Selanjutnya dari nilai masukan

    dan nilai proses yang demikian diharapkan dapat menghasilkan keluaran efektif dan

    efisien, bermutu, antisipatif dan inovatif, andal, demokratis dan berkeadilan, serta

    pembelajar sepanjang hayat.

  • 25

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    Seiring dengan Otonomi Daerah, maka semangat desentralisasi, demokratisasi,

    transparansi, dan akuntabilitas menjadi sangat dominan untuk mewarnai proses

    penyelenggaraan pemerintahan, khususnya proses pengelolaan keuangan daerah.

    Sehubungan dengan itu pendelegasian wewenang yang lebih konkrit kepada

    wilayah/institusi yang lebih kecil menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Seperti hal

    nya di bidang pendidikan pemberian kewenangan yang lebih luas kepada satuan

    pendidikan.

    2.3. RENCANA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN TOLIKARA

    2.3.1. Dasar Perumusan Rencana Pembangunan Pendidikan

    Dasar perumusan rencana pembangunan pendidikan memuat kebijakan yang menjadi

    landasan pembangunan pendidikan. Kebijakan tersebut merupakan berbagai peraturan

    perundang-undangan baik yang berlaku secara nasional maupun yang hanya berlaku di

    daerah, begitu juga berkaitan dengan arah ( visi dan misi) pembangunan Kabupaten

    Tolikara termasuk dalam hal visi dan misi pembangunan pendidikan itu sendiri.

    Disamping kebijakan tentang niilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap pengelola

    pembangunan pendidikan.

    2.3.1.1. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS

    Undang undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional (UU Sisdiknas) merupakan pedoman utama pembangunan pendidikan secara

    nasional. Dengan demikian sebagai bagian dari pembangunan pendidikan nasional,

    pembangunan pendidikan Kabupaten Tolikara tidak terlepas dari amanat yang ada

    dalam UU Sisdiknas tersebut. Menurut UU Sisdiknas pendidikan adalah usaha sadar dan

    terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

    didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

    yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, pendidikan

    nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

    peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

  • 26

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

    beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

    cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

    jawab.

    Beberapa definisi terkait dengan pembangunan dan pengelolaan pendidikan yang

    tertuang dalam UU Sisdiknas ini, yaitu pada Pasal 1 mengenai Ketentuan Umum adalah:

    1) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

    Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 yang berakar

    pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap

    tuntutanperubahan zaman.

    2) Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang

    saling terkait secara terpadu untuk mencapaitujuan pendidikan nasional.

    3) Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

    potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan

    jenis pendidikan tertentu.

    4) Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan

    diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

    5) Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

    konselor, pamong belajar, widyaiswara,tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan

    lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

    menyelenggarakan pendidikan.

    6) Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

    mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai

    dengan tujuan pendidikan.

    7) Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan

    tingkat perkembangan peserta didik, tujuanyang akan dicapai, dan

    kemampuan yang dikembangkan.

    8) Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan

    pendidikan suatu satuan pendidikan.

    9) Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang

    menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal,dan informal pada

    setiap jenjang dan jenis pendidikan.

  • 27

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    10) Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang

    yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

    tinggi.

    11) Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang

    dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

    12) Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

    13) Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan

    berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi

    masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

    14) Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan

    di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    15) Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh

    Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah

    Daerah.

    16) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

    dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

    penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

    tertentu.

    17) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

    sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

    18) Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan

    penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada

    setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung

    jawaban penyelenggaraan pendidikan.

    19) Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam

    penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat,

    dana, sarana, dan prasarana.

    20) Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai

    unsur masyarakat yang peduli pendidikan.

    21) Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang

    tua/wali peserta didik, komunitas sekolah,serta tokoh masyarakat yang peduli

    pendidikan.

    22) Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

  • 28

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    23) Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, atau

    Pemerintah Kota.

    Dalam UU Sisdiknas disebutkan pula bahwa pendidikan harus diselenggarakan dengan

    prinsip-prinsip sebagai berikut:

    1) demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi

    hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa,

    2) Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna

    diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan

    peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat,

    3) Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan

    kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran,

    4) Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap

    warga masyarakat,

    5) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen

    masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraaan dan pengendalian

    mutu layanan pendidikan.

    Terkait dengan pembagian peran (kewajiban dan hak) dalam penyelenggaraan

    pendidikan, pada bagian ketiga dan keempat UU ini diatur pembagian kewajiban dan hak

    antara Pemerintah, Pemeritah Daerah, dan Masyarakat dalam penyelenggaraan

    pendidikan yaitu:

    1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan

    kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi

    setiap warga negara tanpa diskriminasi. Pemerintah dan Pemerintah Daerah

    wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi

    setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun

    (Pasal 11)

    2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing,

    membantu, dan mengawasi penyelenggaraanpendidikan sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 10)

    3) Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam

    penyelenggaraan pendidikan (Pasal 9), dan Masyarakat berhak berperan serta

  • 29

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program

    pendidikan (Pasal 8).

    Sebagai konsekuensi lebih lanjut dari uraian di atas, BAB XIII UU Sisdiknas juga

    mengatur mengenai pembagian tanggung Jawab dalam hal pendanaan untuk

    penyelenggaraan pendidikan, yaitu:

    1) Pasal 46 menyatakan (1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab

    bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat, (2)

    Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan

    anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat 4 Undang-

    Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, (3) Ketentuan

    mengenai tanggung jawab pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud

    dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

    2) Pasal 47 menyatakan bahwa (1) Sumber pendanaan pendidikan ditentukan

    berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan, (2) Pemerintah,

    Pemerintah Daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada

    sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, (3) Ketentuan

    mengenai sumber pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat

    1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

    3) Pasal 48 menyatakan (1) Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada

    prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik, (2) Ketentuan

    mengenai pengelolaan dana pendidikan sebagaimana dimaksud diatur lebih

    lanjut dengan Peraturan Pemerintah, dan

    4) Pasal 49 menyatakan (1) Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya

    pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan

    dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari

    Anggaran Pendapatan Daerah (APBD), (2) Gaji guru dan dosen yang

    diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Negara (APBN),(3) Dana pendidikan dari Pemerintah dan Pemerintah

    Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuaidengan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku,(4) Dana pendidikan dari

    Pemerintah kepada Pemerintah Daerah diberikan dalam bentuk hibah sesuai

    dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku,(5) Ketentuan mengenai

  • 30

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    pengalokasian dana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2,

    ayat 3, dan ayat4 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

    2.3.1.2. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

    Selain untuk menggantikan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

    karena dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan tuntutan

    penyelenggaraan otonomi daerah, lahirnya UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

    Pemerintahan Daerah didasari oleh pertimbangan untuk lebih meningkatkan efisiensi dan

    efektifivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan lebih memperhatikan aspek-

    aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan, daerah, potensi

    dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan

    memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan

    pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan

    sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara.

    Pembagian urusan pemerintahan, dalam UU ini diatur pada Pasal-Pasal berikut:

    1) Pasal 10 ayat (1) Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan

    pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan

    yang oleh Undang-Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah.

    2) Pasal 11 ayat (1) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan

    kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan

    keserasian hubungan antar susunan pemerintahan, ayat (3) Urusan

    pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang

    diselenggarakan berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

    3) Pasal 12 ayat (1) Urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah

    disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta

    kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.

    4) Pasal 14 ayat (1) Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan

    daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala

    kabupaten/kota meliputi: (antara lain yang terkait dengan pendidikan)

    a. perencanaan dan pengendalian pembangunan;

  • 31

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    b. penyediaan sarana dan prasarana umum;

    c. penanganan bidang kesehatan;

    d. penyelenggaraan pendidikan;

    e. penanggulangan masalah sosial;

    f. pelayanan bidang ketenagakerjaan;

    g. pengendalian lingkungan hidup;

    h. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; dan

    i. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.

    Ayat (2) Urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat pilihan meliputiurusan

    pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan,dan potensi unggulan daerah yang

    bersangkutan.

    Selanjutnya karena penyelenggaraan pendidikan adalah merupakan bidang pelayanan

    umum (public service) maka UU ini mengatur pula masalah hubungan antara Pemerintah

    dengan Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pelayanan umum, antara lain

    dibidang pendidikan, yaitu pada Pasal 16 ayat (1) dalam hal sebagai berikut:

    1) Kewenangan, tanggung jawab, dan penentuan standar pelayanan minimal;

    2) Pengalokasian pendanaan pelayanan umum yang menjadi kewenangan

    daerah;

    3) Fasilitasi pelaksanaan kerja sama antar pemerintahan daerah dalam

    penyelenggaraan pelayanan umum.

    2.3.1.3. UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

    Pusat dan Daerah

    Kebijakan perimbangan keuangan dilaksanakan antara lain dengan prinsip pemberian

    sumber keuangan negara kepada Pemerintahan Daerah dalam rangka pelaksanaan

    Desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh Pemerintah kepada Pemerintah

    Daerah dengan memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiskal (Pasal 2).Berdasarkan

    UU ini yang dimaksud dengan penerimaan daerah dalam rangka pelaksaanaan

  • 32

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    desentralisasi terdiri dari dua bagian, yaitu Pendapatan Daerah dan Pembiayaan. Terkait

    hal ini, Pasal 5 UU No. 33 Tahun 2004 ini lebih lanjut menyatakan yang dimaksud:

    1) Pendapatan Daerah bersumber dari:

    a. Pendapatan Asli Daerah;

    b. Dana Perimbangan; dan

    c. Lain-lain Pendapatan.

    2) Pembiayaan bersumber dari:

    a. sisa lebih perhitungan anggaran Daerah;

    b. penerimaan Pinjaman Daerah;

    c. Dana Cadangan Daerah; dan

    d. hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan.

    Selanjutnya UU ini juga menyatakan bahwa dana perimbangan antara lain terdiri DAU

    (Dana Alokasi Umum), dan DAK (Dana Alokasi Khusus). Secara lebih rinci dalam Pasal

    27 dijelaskan:

    1) DAU untuk suatu Daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal danalokasi

    dasar.

    2) Celah fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah kebutuhan fiskal

    dikurangi dengan kapasitas fiskal Daerah.

    3) Alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung berdasarkan

    jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah.

    Sedangkan mengenai DAK, pada Pasal 39 dijelaskan:

    1) DAK dialokasikan kepada Daerah tertentu untuk mendanai kegiatankhusus

    yang merupakan urusan Daerah.

    2) Kegiatan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai denganfungsi

    yang telah ditetapkan dalam APBN.

    Dan pada Pasal 40 dijelaskan:

    1) Pemerintah menetapkan kriteria DAK yang meliputi kriteria umum, kriteria

    khusus, dan kriteria teknis.

    2) Kriteria umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertimbangkan

    kemampuan Keuangan Daerah dalamAPBD.

  • 33

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    3) Kriteria khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkandengan

    memperhatikan peraturan perundang-undangan dankarakteristik Daerah.

    4) Kriteria teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh

    kementerian Negara/departemen teknis.

    2.3.1.4. UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

    Dibuatnya UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen ini dengan pertimbangan

    utama bahwa guru dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat

    strategis dalam pembangunan nasional dalam bidang pendidikan, sehingga perlu

    dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Dalam Undang-Undang ini, antara lain

    dinyatakan bahwa:

    1) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

    membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

    pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

    pendidikan menengah.

    2) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

    mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu

    pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan

    pengabdian kepada masyarakat.

    3) Penyelenggara pendidikan adalah pemerintah, pemerintah daerah, atau

    masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal.

    4) Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang

    menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal dalam setiap

    jenjang dan jenis pendidikan.

    5) Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus

    dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan

    pendidikan formal di tempat penugasan.

    6) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

    yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

    melaksanakan tugas keprofesionalan.

    7) Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan

    kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.

  • 34

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    Terkait dengan Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan dari tenaga pendidik (guru dan dosen),

    dalam UU ini dinyatakan:

    1) Pasal 2 ayat (1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada

    jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia

    dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan; dan ayat (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai

    tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan

    sertifikat pendidik.

    2) Pasal 3 ayat (1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional

    pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan; dan ayat (2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai

    tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan

    sertifikat pendidik.

    5) Pasal 4: Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru

    sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan

    nasional.

    6) Pasal 5: Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan

    peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk

    meningkatkan mutu pendidikan nasional.

    7) Pasal 6: Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan

    untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan

    pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

    manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

    berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga

    negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

    Mengingat pengertian, kedudukan, fungsi, dan tujuan tersebut di atas (khususnya guru)

    sudah barang tentu dari seorang guru yang profesional dituntut memiliki kualifikasi dan

    kompetensi, yang selanjutnya dibuktikan dengan proses sertifikasi. Dalam hal ini, UU No.

    14 Tahun 2005 ini mempersyaratkan hal-hal berikut:

  • 35

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    1) Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat

    pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

    mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

    2) Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh

    melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.

    3) Pasal 10 ayat (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

    meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

    dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, (2)

    Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    4) Pasal 11 ayat (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

    diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan, (2) Sertifikasi

    pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program

    pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh

    Pemerintah, (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan,

    dan akuntabel, (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan

    Pemerintah

    5) Pasal 12 Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki

    kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan

    tertentu.

    6) Pasal 13 ayat (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan

    anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi

    guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang

    diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, (2)

    Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualifikasi

    akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

    dengan Peraturan Pemerintah.

    7) Dengan tuntutan persyaratan profesionalisme yang demikian itu, dalam UU ini

    (Pasal 14 ayat 1) diatur pula mengenai hak dan kewajiban seorang guru, yaitu

    bahwasanya dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya guru berhak:

    a. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan

    kesejahteraan sosial;

  • 36

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi

    kerja;

    c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas

    kekayaan intelektual;

    d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;

    e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran

    untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan;

    f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan

    kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai

    dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-

    undangan;

    g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan

    tugas;

    h. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi;

    i. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan

    pendidikan;

    j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan

    kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau

    k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

    Selanjutnya terkait dengan Pasal 14 ayat (1) huruf (a) di atas, Pasal 15 UU No. 14 Tahun

    2005 ini telah mengatur hal-hal berikut:

    1) Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum meliputi gaji pokok, tunjangan

    yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi,

    tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait

    dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan

    atas dasar prestasi.

    2) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh

    Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan.

    3) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh

    masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja

    bersama.

  • 37

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    2.3.1.5. PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara

    Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

    Kabupaten/Kota

    Dalam hal pembagian urusan pemerintahan di berbagai bidang, melalui Peraturan

    Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara

    Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

    ini telah diatur hal-hal sebagai berikut:

    1) Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik

    Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia.

    Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

    pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

    dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

    Republik Indonesia.

    2) Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum

    yang mempunyai batasbatas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus

    urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

    sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik

    Indonesia.Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajibandaerah otonom

    untuk mengatur dan mengurus sendiriurusan pemerintahan dan kepentingan

    masyarakatsetempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    3) Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahanyang menjadi hak dan

    kewajiban setiap tingkatandan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur

    danmengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadikewenangannya dalam rangka

    melindungi, melayani,memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.Urusan

    pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi

    kewenangan Pemerintah dan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar

    tingkatan dan/atau susunan pemerintahan.

    4) Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah meliputi politik luar

    negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.

    Sedangkan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antartingkatan dan/atau

    susunan pemerintahan adalah semua urusanpemerintahan di luar urusan yang

  • 38

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    menjadi kewenangan Pemerintah, yaitu antara lain urusan pemerintahan dibidang

    pendidikan.

    2.3.1.6. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

    Dalam rangka melaksanakan UU No. 23 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendiidkan

    Nasional, maka ditetapkan PP (Peraturan Pemerintah) No. 19 Tahun 2005 Tentang

    Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam sistem pendidikan nasional SNP berfungsi

    sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam

    rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu (Pasal 3), dan mempunyai tujuan

    untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan

    bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat(Pasal 4). SNP

    ini sendiri mempunyai lingkup sebagai berikut (Pasal 2 ayat 1):

    1) standar isi;

    2) standar proses;

    3) standar kompetensi lulusan;

    4) standar pendidik dan tenaga kependidikan;

    5) standar sarana dan prasarana;

    6) standar pengelolaan;

    7) standar pembiayaan;

    8) standar penilaian pendidikan.

    Pada bagian Ketentuan Umum PP ini dijabarkan masing-masing pengertian dari ke

    delapan standar tersebut adalah sebagai berikut:

    1) Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang

    mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    2) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

    dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan

    kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

    dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

    3) Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

    pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai

    standar kompetensi lulusan.

  • 39

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan

    prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam

    jabatan.

    5) Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang

    berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,

    tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

    tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan

    untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi

    informasi dan komunikasi.

    6) Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

    dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan

    pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar

    tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

    7) Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya

    biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

    8) Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

    berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

    peserta didik.

    Dalam pelaksanaan PP ini, dibentuklah BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)

    yang merupakan badan yang mandiri dan independen, yang bertugas mengembangkan,

    memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan. Untuk

    membantu pemerintah daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan,arahan, saran, dan

    bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan

    nonformal, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai

    standar nasional pendidikan, maka dibentuklah LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu

    Pendidikan) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan yang berkedudukan di setiap ibukota provinsi. Sedangkan untuk kegiatan

    penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah

    ditetapkan, maka secara periodik dilakukan kegiatan akreditasi oleh badan-badan

    evaluasi mandiri sebagai berikut:

    1) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disebut BAN-

    S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program

  • 40

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur

    formal dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

    2) Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal yang selanjutnya disebut

    BAN-PNF adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan

    program dan/atau satuan pendidikan jalur pendidikan nonformal dengan

    mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

    3) Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut BAN-PT

    adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau

    satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dengan mengacu pada

    Standar Nasional Pendidikan.

    Pada tataran yang lebih operasional dalam PP ini, setiap standar dijelaskan sebagai

    berikut:

    1) SKL (Standar Kompetensi Kelulusan)

    a. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam

    penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, yang meliputi

    kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran,

    b. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan

    untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,kepribadian, ahklak

    mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

    lebih lanjut.Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan

    menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,

    pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

    mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Standar kompetensi lulusan

    pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk

    meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta

    keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

    sesuai dengan kejuruannya (...Pasal 26)

    2) SI (Standar Isi)

    Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai

    kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu, yang memuat

    kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan

    pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.

  • 41

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    3) Standar Proses

    a. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

    interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

    untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

    prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

    perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu

    pembelajaran pendidik harus memberikan keteladanan. Setiap satuan

    pendidikan melakukan perencanaan , pelaksanaan proses pembelajaran,

    penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk

    b. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan

    rencanapelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-

    kurangnyatujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber

    c. Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal

    peserta didik per kelas dan beban mengajar maksimal per pendidik, rasio

    maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik, dan dilakukan dengan

    d. Penilaian hasil pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

    menengah menggunakan berbagai teknik penilaian sesuaidengan

    kompetensi dasar yang harus dikuasai.Teknik penilaian dimaksud

    dapatberupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan

    perseorangan atau kelompok.Untuk mata pelajaran selain kelompok mata

    pelajaran ilmupengetahuan dan teknologi pada jenjang pendidikan

    dasardan menengah, teknik penilaian observasi secara individual

    sekurang-

    22)

    e. Standar perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

    pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses

    pembelajaran dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan

    4) Standar Pendiidk dan Tenaga Kependidikan

    a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai

    agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

  • 42

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana diatur dalam

    UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Seseorang yang tidak

    memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian sebagai guru (tenaga pendidik)

    sebagaimana dimaksud oleh UU 14/2005 tersebut, tetapi memiliki keahlian

    khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik

    setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan. Kualifikasi akademik dan

    kompetensi guru sebagai agen pembelajaran dikembangkan oleh BSNP

    b. Pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki kualifikasi akademik

    pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) di bidang

    pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dansertifikat

    profesi guru untuk PAUD. Pendidik pada SD/MI atau bentuk lain yang

    sederajat memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma

    empat (D-IV) atau sarjana (S1) di bidang pendidikan SD/MI, kependidikan

    lain, atau psikologi; dans ertifikat profesi guru untuk SD/MI. Pendidik pada

    SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat memiliki kualifikasi akademik

    pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dengan

    program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan,

    dan sertifikat profesi guru untuk SMP/MTs. Pendidik pada SMA/MA atau

    bentuk lain yang sederajat memiliki kualifikasi akademik pendidikan

    minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dengan program

    pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan

    sertifikat profesi guru untuk SMA/MA. Pendidik pada

    SDLB/SMPLB/SMALB atau bentuk lain yang sederajat memiliki kualifikasi

    akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

    dengan program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan

    mata pelajaran yang diajarkan, dan sertifikat profesi guru untuk

    SDLB/SMPLB/SMALB. Pendidik pada SMK/MAK atau bentuk lain yang

    sederajat memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma

    empat (D-IV) atau sarjana (S1) dengan program pendidikan yang sesuai

    dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan sertifikat profesi guru untuk

    c. Tenaga kependidikan pada TK/RA atau bentuk lain yang sederajat

    sekurang-kurangnya terdiri atas kepala TK/RA dan tenaga kebersihan

  • 43

    Rencana Induk Sistem Pendidikan dan Infrastruktur Pendukungnya LAPORAN ANTARA

    TK/RA. Tenaga kependidikan pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat

    sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga

    administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga kebersihan

    sekolah/madrasah. Tenaga kependidikan pada SMP/MTs atau bentuk lain

    yang sederajat dan SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat sekurang-

    kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi,

    tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan

    sekolah/madrasah. Tenaga kependidikan pada SMK/MAK atau bentuk lain

    yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah,

    tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan

    tenaga kebersihan sekolah/madrasah. Tenaga kependidikan pada SDLB,

    SMPLB, dan SMALB atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya

    terdiri atas kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,

    tenaga laboratorium, tenaga kebersihan sekolah, teknisi sumber belajar,

    5) Standar Sarana dan Prasarana

    a. Setiap satuan pendidikan wajib