rencana detail tata ruang, kabupaten tolikara

66
RENCANA DETAIL TATA RUANG, KABUPATEN TOLIKARA, PROVINSI PAPUA 2012 - 2032 TIM RDTR BOKONDINI & KARUMBAGA BAHAN WORKSHOP/ SELASA, 15 OKT 2012

Upload: tiar-pandapotan-purba

Post on 03-Aug-2015

662 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Tiar Pandapotan Purba

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

RENCANA DETAIL TATA RUANG, KABUPATEN

TOLIKARA, PROVINSI PAPUA

2012 - 2032

TIM RDTR BOKONDINI & KARUMBAGA BAHAN WORKSHOP/

SELASA, 15 OKT 2012

Page 2: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Keluaran/Harapan Workshop RDTR 2

1) Dipaparkannya secara lengkap cara menyusun pekerjaan RDTR Bokondini dan Karubaga

sesuai Kerangka Acuan Kerja.

2) Terjadinya interaksi antar kegiatan (15 kegiatan), untuk mendapatkan masukan dan saran

serta strategi yang efisien/efektif terutama dalam pengumpulan data primer dilapangan.

3) Terjadinya interaksi antar koordinator koordinator, koordinator tenaga ahli,

tenaga ahli tenaga ahli, Manajemen Koordinator, Manajemen tenaga ahli.

4) Adanya arahan/interaksi dari Team Leader Co TL Manajemen, TL/Co.TL

Koordinator

5) Interaksi yang dimaksud adalah arahan dan atau rekomendasi.

6) Masing-masing tenaga ahli (RDTR) mengetahui What –Where – When – Why – Whom - How.

Page 3: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Agenda Workshop RDTR 3

1. Sejarah dan perkembangan terkini kabupaten Tolikara

2. RDTR didalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

3. RDTR didalam UU Penataan Ruang

4. Pedoman RDTR (Terkini)

5. Tema/Konsep apa yang akan kita rancang yang kemudian dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tolikara di Kawasan Karubaga & Bokondini ?

6. Data apa yang kita butuhkan untuk merancang tema/konsep tersebut ?

7. Analisis apa yang diperlukan dalam merancang tema/konsep tersebut ?

8. Peralatan, tenaga teknis lapangan dan tenaga ahli apa saja yang akan terlibat dalam perancangan tema/konsep tersebut ?

9. Tata Cara Penyusunan Laporan dan Peta

10. LESSON & LEARNED: Tolikara Vs Natuna Island?

Page 4: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

INFORMASI

SEJARAH DAN KINI 4

Page 5: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

POSISI GEOGRAFIS TOLIKARA 5

Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Raya di sebelah utara, Kabupaten Mamberamo Tengah di sebelah timur, Kabupaten Jayawijaya dan Lanny Jaya di sebelah selatan, dan Kabupaten Puncak Jaya di sebelah barat

Page 6: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

POSISI GEOGRAFIS TOLIKARA di PAPUA 6

Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Raya di sebelah utara, Kabupaten Mamberamo Tengah di sebelah timur, Kabupaten Jayawijaya dan Lanny Jaya di sebelah selatan, dan Kabupaten Puncak Jaya di sebelah barat

Peta Papua

Page 7: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 7

5 April 1967: Freeport-McMoRan Copper & Gold, sebuah perusahaan pertambangan dari

Amerika Serikat, memulai usaha pertambangan secara resmi dengan menandatangani

kontrak karya selama 30 tahun. Sejak itu, perusahaan yang di Irian dinamakan PT Freeport

Indonesia ini mulai mengeksploitasi Ertsberg (gunung bijih). (sumber : Kontras)

Pengalaman bergabung dengan Indonesia menjadi memoria passionis (ingatan kolektif)

tentang penindasan hak asasi manusia dari segala segi: baik hak sipil dan politik, maupun

hak ekonomi, sosial, dan budaya. Kebijakan pemerintahan Indonesia dibawah rejim Soeharto

yang militeristik telah menimbulkan trauma dan antipati yang mendalam terhadap Indonesia. Sumber : SKP Keuskupan Jayapura, Gambaran Permasalahan di Papua, makalah presentasi dalam pertemuan dengan presiden R.I, 27 Juni 2000

Page 8: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 8

10 tahun Kabupaten Tolikara. Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua merupakan kabupaten baru

yang berusia 10 tahun sejak dimekarkan dari Kabupaten Jayawijaya tahun 2002. Kabupaten ini

terbentuk sesuai dengan undang – undang nomor 26 tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten

Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten

Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten

Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni,

Dan Kabupaten Teluk Wondama Di Provinsi Papua.

Visi Pembangunan dari pemimpin Tolikara saat ini –Bupati Usman Genongga Wanimbo dan Wakil

Bupati Amos Yikwa--, yaitu “Terwujudnya Tolikara yang Maju, Mandiri, Adil dan Sejahtera,

serta Terciptanya Kerangka Dasar Menuju Tolikara yang Unggul”.

Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tolikara bahwa Kota

Bokondini Distrik Bokondini Kabupaten Tolikara menjadi Salah Satu Pintu Ekonomi Kabupaten

Tolikara dan Pegunungan Tengah – Papua, (Tertuang dalam surat Bupati Tolikara kepada Gubernur Papua, mengenai

perpanjangan Runway Bandara)

Page 9: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 9

Nama Tolikara. Diambil dari nama sebuah sungai yang membentang di Distrik Kanggime yaitu Sungai Toli, dan Kara nama sebuah batu besar. Tolikara mengandung akronim: Tolong Lihat Kami Rakyat Karubaga. Ibu Kota Tolikara diambil dari nama sebuah tanaman khas, sejenis rerumputan yang hidup di sana

Sumber : Yonas, PNS Diknas

Page 10: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 10

82,43% Kabupaten Tolikara adalah Hutan Lindung. Pemanfaatan Lahan Pemanfaatan lahan yang

ada di Kabupaten Tolikara sebagian besar didominasi oleh hutan yang memiliki luas sekitar

1.200.500 Ha atau 82,43% luas wilayah yang terdiri dari hutan lindung, Hutan Produksi Konversi,

Hutan Produksi biasa, Hutan cagar alam dan Taman Nasional Lorenz, sedangkan sisanya

diperuntukkan untuk perkampungan (permukiman), ladang dan pertanian . Selain itu penggunaan

lahan lainnya digunakan untuk padang rumput.

Penguasaan Atas Lahan, Penduduk suku Lani mengenal dua pola penguasaan atas tanah, yakni

pengusaan secara individual (pribadi) dan penguasan secara komunal. Hak pengusaan dan

pemilikan secara indivudual berlaku atas lahan – lahan yang menjadi tempat pemiukiman atau

tanaman budidaya .sedangkan yang dianggap sebagai hak sama adalah hutan primer, pohon-phon

tumbuh liar ,binatang-binatang yang hidup di dalam huta primer.

Objek Wisata Tolikara. Danau Biuk, Cagar Alam dan Taman Nasional Lorenz dan Gunung Timoini

(Lembah Hitam)

Page 11: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 11

Daerah Lereng yang hampir selalu hujan, data pada tahun 2009, Tolikara mengalami hujan

hampir setiap hari (24hari)

Pemekaran desa terlalu besar, Kabupaten Tolikara yang dulu hanya terdi ri dari 4 kecamatan,

tahun 2009 sudah menjadi 30 kecamatan. Pemekaran tersebut tidak hanya pada level kecamatan

tetapi juga pada level desa. Pada tahun 2007 yang jumlah desanya hanya 181, pada tahun 2008

meningkat tajam menjadi 504 desa. Peningkatan jumlah desa ini hampir 3 kali lipat dibandingkan

pada tahun 2007.

Jumlah penduduk usia 25-39 tahun kecil, jumlah penduduk pada tahun 2008 sebesar 49,27 ribu

jiwa. Dari penduduk sebanyak itu, penduduk yang berumur 25-39 tahun sangat kecil. Hal ini

disebabkan pada umur tersebut banyak penduduk Tolikara yang pergi keluar (migrasi), seperti ke

Jayawijaya.

Page 12: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 12

99, 47% Penduduk bekerja di pertanian, walaupun tingkat pengangguran kecil, namun sebagian

besar penduduknya masih bekerja di sektor pertanian yang notabene merupakan petani gurem

yang penghasilannya kecil.

Sebagian besar penduduk belum bisa membaca, pada tahun 2008 penduduk Tolikara yang sudah

bisa membaca hanya 32,86%. Sedangkan pada tahun 2009, penduduk yang bisa membaca hanya

naik sedikit sekali menjadi 32,87%.

Tingkat pendidikan masih rendah, tingkat pendidikan di Kabupaten Tolikara rendah, hal ini

terlihat dari rata-rata lama sekolahnya yang hanya 2-3 tahun dimana banyak yang memutuskan

berhenti sekolah ketika kelas 2 atau 3 SD.

Puskemas merupakan satu-satunya tempat berobat. Di Tolikara, sebenarnya terdapat rumah

sakit, akan tetapi akan berbagai hal, rumah sakit tersebut tidak bisa berjalan sebagaimana

mestinya, sehingga puskesmas dan balai pengobatan menjadi tempat berobat utama di Tolikara.

Page 13: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 13

Kondisi Perumahan masih beratap ijuk/rumbai. Penduduk Tolikara masih banyak yang

menggunakan rumah adat Papua (Honai) sehingga jenis atap terbanyak yang dipakai adalah

Ijuk/Rumbai dan dindingnya masih didominasi oleh Kayu.

Untuk pembuangan akhir tinja di Tolikara, keadaanya masih sangat mengkhawatirkan karena

sebagian masyarakatnya (98,96%) tempat pembuangan akhirnya masih di kebun. Belum banyak

yang menggunakan Tangki Septik sebagai pembuangan akhir tinjanya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menunjukkan Kenaikan, walau tipis. Dari Tahun 2006 –

2009, nilai IPM Kab. Tolikara menunjukkan kenaikan walaupun kecil. Namun jika dilihat dari nilai

IPMnya, masih dibilang kecil karena baru mencapai 51,48 %.

Hampir setengah dari penduduk tolikara masih masuk ke dalam kategori miskin.Kemiskinan

merupakan masalah yang sudah umum terjadi dari dulu, pada tahun 2008 penduduk miskin di

Tolikara mencapai 45,3 persen, dan pada tahun 2009, penduduk miskin turun sedikit menjadi 44,63

persen.

Page 14: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 14

Pertanian di dominasi oleh komoditas petatas (UmbI). Produksi dan produktivitas pertanian di

Kabupaten Tolikara didominasi oleh komoditas petatas (umbi-umbian), yaitu Ubi Jalar, Ubi Kayu dan

Keladi.

Ujicoba pertanian padi belum berhasil. Pada tahun 2007, Tolikara mampu memproduksi 72 ton

padi namun pada tahun 2009 hanya tinggal 53,5 ton saja.

Produksi listrik di Tolikara masih sangat terbatas. Produksi listrik di Tolikara hanya mengandalkan

dari PLTD milik PEMDA yang sangat terbatas. Hanya distrik Karubaga, Bokondini, dan Kembu yang

sudah mendapat pasokan listrik, itupun hanya ada pada pukul 18oo – 23oo WIT.

Pendulangan emas di Distrik Egiyam. Pertambangan di Tolikara lebih didominasi oleh

pendulangan penduduk lokal, seperti pendulangan emas di daerah aliran sungai di kawasan Distrik

Egiyam, namun sampai saat ini data yang pasti mengenai pertambangan ini masih belum tersedia.

Page 15: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 15

Industri kecil. Industri di Kabupaten Tolikara, pada tahun 2008, terdapat 61 industri pengolahan

cabang pangan dan pada tahun 2009, terdapat 58 industri pengolahan cabang pangan dan 3

industri pengolahan lainnya.

Perusahaan konstruksi di Tolikara sangat sedikit (1 Perusahaan-data tahun 2006). Pembangunan

di Tolikara, terutama untuk konstruksi rumah, memang sedang banyak dilakukan, namun sebagian

besar perusahaan konstruksi yang menanganinya berasal dari luar Kabupaten Tolikara.

Jalan darat di Tolikara ada 142 Km. Jalan darat saat ini sedang gencar-gencarnya

dikembangkan di Tolikara. Sampai tahun 2009, Tolikara sudah mempunyai jalan sepanjang 142 Km,

yang terdiri dari 35 Km jalan provinsi dan 107 Km jalan Kabupaten.

Telkomsel, sinyal yang paling kuat berada di distrik Karubaga. Distrik lainnya masih lemah.

Harga barang-barang industri di Tolikara

nilainya rata-rata bisa mencapai 3-4 kali

lipat harga di Pulau Jawa, bahkan ada

sampai 5-10 kali lipatnya.

Page 16: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SEJARAH DAN KINI 16

Upacara bakar batu. Dilaksanakan pada acara pernikahan, peresmian honai dan disktrik

baru.

Kelahiran anak, dilakukan di honai perempuan yang sudah berpengalaman atau dukun

beranak (iruklasin). Syukurannya dengan potong babi dan makan bersama.

Jika ada anak kembar, salah satunya harus dibuang karena sesuai adat suku Nayak,

mereka menganggap salah satu anak kembar tersebu adalah anak setan.

Babi (wam). Babi menjadi lambang kemakmuran dan prestise. Babi (wam) digunakan untuk

mas kawin, pembayaran denda atau karena sebab sebab perang.

Untuk kita ketahui ???

Page 17: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

KORIDOR EKONOMI PAPUA – KEPULAUAN

MALUKU 17

Tema pembangunan : Pusat pengembangan pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional.

Pusat Ekonomi : Sofifi, Ambon, Sorong, Manokwari, Timika, Jayapura, Merauke

Kegiatan Ekonomi Utama :

•Pertanian pangan MIFEE, Tembaga, Nikel MIGAS, Perikanan

Page 18: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

INFORMASI

RDTR DIDALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN

SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG 18

Page 19: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

RDTR di dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang &

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 19

RENCANA PEMBANGUNAN

RPJP Nasional

RPJMN Nasional

RPJP Provinsi

RPJN Provinsi

RPJP Kab/Kota

RPJN Kab/Kota

RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG

RTRW Nasional

RTRW Provinsi

RTRW Kabupaten

RTRW Kota

RTR Pulau/Kepulauan

RTR Kaw. Stra Provinsi

RDTR Kabupaten

RDTR Kaw Stra Kabupaten

RDTR Kota

RDTR Kaw Stra Kota

Page 20: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

RDTR di dalam Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional 20

RPJP

Daerah

RPJM

Daerah

RKP

Daerah RAPBD APBD

Rencana Induk

Pengembangan

Sektoral di Daerah

RENSTRA

SKPD

RENJA

SKPD

RKA

SKPD

Rincian

APBD

Pedoman Pedoman

Diacu Bahan Bahan Dijabarkan

Dijabarkan Pedoman Pedoman Dijabarkan

Bahan

Pedoman

RTRW/RDTR

Dan turunannya.

Penjabaran

Program

Kewilayahan

KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI

Page 21: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

RDTR di dalam UU Penataan Ruang

Nasional 21

Page 22: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Komplementaris Rencana Tata Ruang 22

Page 23: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

PENCERAHAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RDTR (PERMEN PU NO 20 TAHUN 2011 23

Page 24: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

KEBIJAKAN UMUM 24

Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota

Kawasan perkotaan, Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

Blok adalah sebidang lahan yang dibatasi sekurang-kurangnya oleh batasan fisik yang nyata seperti jaringan jalan, sungai, selokan, saluran irigasi, saluran udara tegangan ekstra tinggi, dan pantai, atau yang belum nyata seperti rencana jaringan jalan dan rencana jaringan prasarana lain yang sejenis sesuai dengan rencana kota, dan memiliki pengertian yang sama dengan blok peruntukan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

Subblok adalah pembagian fisik di dalam satu blok berdasarkan perbedaan subzona

Page 25: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

KEBIJAKAN UMUM 25

Sesuai ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap RTRW kabupaten/kota harus menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun RDTR-nya. Bagian dari wilayah yang akan disusun RDTR tersebut merupakan kawasan perkotaan atau kawasan strategis kabupaten/kota. Kawasan strategis kabupaten/kota dapat disusun RDTR apabila merupakan:

Kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau direncanakan menjadi kawasan perkotaan; dan

Memenuhi kriteria lingkup wilayah perencanaan RDTR yang ditetapkan

Page 26: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Pemahaman

Hubungan antara RTRW Kab/Kota, RDTR, dan RTBL serta wilayah

perencanaannya 26

Page 27: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

FUNGSI DAN MANFAAT 27

RDTR dan peraturan zonasi berfungsi sebagai:

Kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan RTRW;

Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW;

Acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;

Acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang; dan

Acuan dalam penyusunan RTBL.

Page 28: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

RDTR DAN PERATURAN ZONASI

BERMANFAAT SEBAGAI : 28

RDTR dan peraturan zonasi bermanfaat sebagai:

Penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu;

Alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakat;

Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten/kota secara keseluruhan; dan

Ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disusun program pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat BWP atau Sub BWP.

Page 29: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

KRITERIA DAN LINGKUP WIL PERENCANAAN RDTR

DAN PERATURAN ZONASI 29

RDTR disusun apabila:

RTRW kabupaten/kota dinilai belum efektif sebagai acuan dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang karena tingkat ketelitian petanya belum mencapai 1:5.000; dan/atau

RTRW kabupaten/kota sudah mengamanatkan bagian dari wilayahnya yang perlu disusun RDTR-nya.

Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b tidak terpenuhi, maka dapat disusun peraturan zonasi, tanpa disertai dengan penyusunan RDTR yang lengkap

Page 30: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

KRITERIA DAN LINGKUP WIL PERENCANAAN RDTR

DAN PERATURAN ZONASI 30

Wilayah perencanaan RDTR mencakup:

Wilayah administrasi;

Kawasan fungsional, seperti bagian wilayah kota/subwilayah kota;

Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang memiliki ciri perkotaan;

Kawasan strategis kabupaten/kota yang memiliki ciri kawasan perkotaan; dan/atau

Bagian dari wilayah kabupaten /kota yang berupa kawasan pedesaan dan direncanakan menjadi kawasan perkotaan.

Page 31: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Wilayah Administrasi

Kecamatan dalam Wilayah Kota

ILUSTRASI 1 31

Page 32: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Kawasan Fungsional

seperti Bagian Wilayah Kota/Subwilayah Kota

ILUSTRASI 2 32

Page 33: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Bagian dari Wilayah Kabupaten

yang Memiliki Ciri Perkotaan

ILUSTRASI 3 33

Page 34: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota

yang Memiliki Ciri Kawasan Perkotaan

ILUSTRASI 4 34

Page 35: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Bagian dari Wilayah Kabupaten/Kota

yang Berupa Kawasan Perdesaan dan Direncanakan Menjadi Kawasan Perkotaan

ILUSTRASI 5 35

Page 36: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

MASA BERLAKU RDTR 36

RDTR berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun. Peninjauan kembali RDTR dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun jika:

Terjadi perubahan RTRW kabupaten/kota yang mempengaruhi BWP RDTR; atau

Terjadi dinamika internal kabupaten/kota yang mempengaruhi pemanfaatan ruang secara mendasar antara lain berkaitan dengan bencana alam skala besar, perkembangan ekonomi yang signifikan, dan perubahan batas wilayah daerah.

Page 37: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

JANGKA WAKTU PENYUSUNAN RDTR 37

Catatan : Proses penyusunan zonasi dilakukan secara paralel dengan penyusunan RDTR

Pada kegiatan ini, dilaksanakan dengan cepat namun dengan perpanjangan waktu hingga bulan Maret 2013.

Page 38: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Peraturan Zonasi (Zoning Map) 38

4A 4A

4A

4B 4B

4

B

4B

4B

4B 4B

4B

3B 3B

3B

3

B

5A

5B

5B

5B

4A

4A

4A

5A

5A

5A

5A

5A

5A

5A 5A

5A

5A

5A

5A

5A

5A

5A

4B

4A

4A

4A

4A

4A

4A

4A 4A 5A

5B

ZONA 4A : PERUMAHAN TERBATAS

ZONA 4B : PERUMAHAN KOTA ZONA 3B : RUANG TERBUKA/

TAMAN KOTA ZONA 5A : KAWASAN KOMERSIAL

ZONA 5B : KAWASAN PERKANTORAN

ZONA 6A : KAWASAN KHUSUS

6A

Page 39: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Contoh Peraturan Zonasi

Pembagian Blok 39

Kawasan Pusat Pemerintahan Kota

Sofifi (BWK 2)

No. Pembagian Blok Luas (Ha)

1 BLOK A 107,13

2 BLOK B 68,18

3 BLOK C 112,76

4 BLOK D 58,24

5 BLOK E 123,78

6 BLOK F 110,01

Fungsi lahan yang akan dikembangkan di Kota

Sofifi adalah:

• Kawasan Pemerintahan

• Kawasan Niaga/ perdagangan

• Kawasan Perumahan dan Pemukiman

• Kawasan Fasiltas Umum dan Sosial

• Kawasan Rekreasi

• Kawasan Pelabuhan (transportasi)

• Ruang Terbuka Hijau

Page 40: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Contoh peraturan zonasi (Zoning Map dan

Zoning Text) untuk blok C 40

Page 41: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Tema/Konsep apa yang akan kita rancang yang kemudian dibangun oleh

Pemerintah Kabupaten Tolikara di Kawasan Karubaga & Bokondini ? 41

Page 42: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Jarak antara Bokondini dan Karubaga = 60 Km

LOKASI BOKONDINI DAN KARUBAGA 42

Page 43: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

TEMA/KONSEP SESUAI PROJECT DIGEST

1. Pusat Pemerintahan Satu Atap,

2. Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu,

3. Pusat Kegiatan Kepariwisataan Terpadu,

4. Penunjang Pendidikan Tinggi,

5. Penunjang Pelayanan Transportasi Udara Komersial, dan

6. Penunjang Agrobisnis

1. Pusat Perekonomian Jasa & Perdagangan Komoditas Pertanian dan Perkebunan Terpadu,

2. Pusat Pelayanan Transportasi Udara Militer dan Komersial,

3. Pusat Pendidikan Tinggi,

4. Penunjang Pelayanan Kesehatan Terpadu, dan

5. Penunjang Pelayanan Pemerintahan Satu Atap

43

KARUBAGA-IBUKOTA TOLIKARA BOKONDINI

Page 44: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Data apa yang diperlukan dalam merancang tema/konsep tersebut ? 44

Page 45: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Data Primer dan Sekunder

Melalui wawancara dan temu wicara untuk menjaring aspirasi terhadap;

Kebutuhan yang diatur didalam peraturan zonasi

Melakukan peninjauan lokasi untuk pengenalan kondisi fisik secara langsung;

Pengukuran topografi/Penggunaan citrasatelit/dll

Peta-peta kawasan seperti : BIG, Lainnya

Jenis penggunaan lahan

Jenis dan intensitas kegiatan

Identifikasi masalah dari masing-masing kegiatan serta kondisi

fisik (tinggi bangunan dan lingkungannya)

Kajian dampak terhadap kegiatan dan atau akan akan di zona

yang bersangkutan

Standar teknis dan asministratif yang dapat dimanfaatkan dari

peraturan perundangan-undangan nasional maupun daerah

Peraturan perundang-undangan pemanfaatan lahan dan

bangunan, serta prasarana didaerah terkait

Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

penggunaan lahan yang ada di kabupaten/kota yang akan

disusun peraturan zonasinya;

Kependudukan, sosial budaya, dll

45

PRIMER SEKUNDER

Page 46: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Rincian Analisis dalam Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi

Analisis apa yang diperlukan dalam merancang tema/konsep

tersebut ? 46

Page 47: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

ANALISIS

1. Pemerintah (Ibukota, Distrik, Desa/Kampung)

2. Kesehatan (Ibukota, Distrik, Desa/Kampung)

3. Pendidikan (Ibukota, Distrik, Desa/Kampung)

4. Perdagangan/Jasa (Ibukota, Distrik, Desa/Kampung)

5. Transportasi Udara, Laut, Sungai, Darat (Ibukota, Distrik, Desa/Kampung)

1. Air Bersih, Sanitasi, Limbah, Persampahan

2. Listrik

3. Telekomunikasi

4. Jalan (Darat, Udara, Sungai dan Laut)

47

SARANA PRASARANA

Type, jumlah, kebutuhan, jenis---sesuai pedoman

Page 48: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

1. Analisis Wilayah yang Lebih Luas 48

Digunakan untuk ;

penetapan fungsi dan peran BWP dalam wilayah yang lebih luas yang

akan mempengaruhi pada pembentukan jaringan prasarana terutama

lintassub wilayah/lintas kawasan atau yang mengemban fungsi layanan

dengan skala yang lebih luas dari wilayah BWP; dan

pembentukan pola ruang BWP yang serasi dengan kawasan

berdekatan terutama pada wilayah perbatasan agar terjadi

sinkronisasi dan harmonisasi dalam pemanfaatan ruang antar BWP

dalam rangka perwujudan tujuan penataan ruang.

Page 49: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

2. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik atau

Lingkungan BWP 49

Mencakup;

Analisis sumber daya air;

Analisis sumber daya tanah;

Analisis topografi dan kelerengan;

Analisis geologi lingkungan;

Analisis klimatologi;

Analisis sumber daya alam (zona lindung);

Analisis sumber daya alam dan fisik wilayah lainnya (zona budidaya)

Page 50: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

3. Analisis Sosial Budaya 50

Mencakup;

Kondisi sosial budaya setempat;

Elemen-elemen kota (urban heritage, langgam arsitektur, landmark kota)

Modal sosial dan budaya

Analisis ini digunakan sebagai bahan masukan dalam penentuan bagian

wilayah kota yang diprioritaskan penanganannya didalam penyusunan

RDTR

Page 51: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

4. Analisis Kependudukan 51

Mencakup;

Proyeksi perubahan penduduk, struktur dan karakteristik kependudukan;

Potensi dan kualitas penduduk, mobilisasi, tingkat pelayanan dan penyediaan

kebutuhan sektoral (sarana, prasarana maupun utilitas minimum)

Penyebaran penduduk dan perpindahan penduduk dari daerah perdesaan ke

perkotaan, untuk melihat (pola) keberlanjutan pengembangan, interaksi dan

integrasi dengan daerah di luar BWP

Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung

BWP dalam jangka waktu rencana

Analisis ini digunakan untuk pertimbangan dalam penyusunan RDTR dan peraturan

zonasi.

Page 52: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

5. Ekonomi dan Sektor Unggulan 52

Mencakup;

Keterkaitan ekonomi skala kota, regional, nasional dan internasional.

Struktur ekonomi, pola sebaran pertumbuhan ekonomi, potensi dan peluang dan

permasalahan wilayah kota untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik

Analisis diarahkan untuk mendapatkan keterkaitan intra-regional (antar

kawasan/kawasan perkotaan/perdesaan/kabupaten/kota)

Diperoleh karakteristik perekonomian wilayah perencanaan dan ciri-ciri ekonomi

kawasan dengan mengidentifikasi basis ekonomi, sektor-sektor unggulan, besaran

kesempatan kerja, pertumbuhan dan disparitas pertumbuhan ekonomi di BWP.

Page 53: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

6. Sumber Daya Buatan 53

Dilakukan untuk memahami kondisi, potensi , permasalahan dan kendala yang

dimiliki dalam peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pada BWP.

Teridentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

memaksimalkan fungsi BWP.

Analisis didasarkan pada luas wilayah dan perhitungan penduduk per unit

kegiatan dari sebuah BWP atau perhitungan rasio penduduk terhadap

kapasitas atau skala pelayanan prasarana dan sarana wilayah perencanaan

atau intensitas pemanfaatan ruang terhadap daya dukung prasarana/utilitas

serta analisis daya dukung wilayah.

Page 54: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

7. Penataan Kawasan dan Bangunan 54

Untuk melihat kondisi dan tingkat pelayanan kawasan serta bangunan untuk

menunjang fungsi dan peran kawasan di BWP, dilakukan analisis terhadap

jenis dan kapasitas fungsi/kegiatan kawasan serta kinerjanya. Demikian pula

dengan kualitas bangunan dari aspek keselamatan.

Dengan informasi tersebut, diharapkan dapat diformulasikan kondisi kawasan

terutama menyangkut pengaturan intensitas pemanfaatan ruang, tata massa

bangunan, tindakan penanganan kawasan (diremajakan/revitalisasi), dan

penanganan bangunan.

Analisis ini digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan RDTR dan

peraturan zonasi.

Page 55: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

8. Kelembagaan 55

Analisis kelembagaan dilakukan untuk memahami kapasitas pemerintah kota

dalam menyelenggarakan pembangunan yang mencakup struktur organisasi

dan tata laksana pemerintahan, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana

kerja, produk-produk pengaturan serta organisasi nonpemerintah, perguruan

tinggi dan masyarakat.

Analisis diharapkan menghasilkan beberapa bentuk dan operasional

kelembagaan di BWP sehingga semua pihak yang terlibat dapat

berpartisipasi dalam perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian

pemanfaatan ruang.

Page 56: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

9. Pembiayaan pembangunan 56

Analisis pembiayaan pembangunan dilakukan untuk mengidentifikasi besar pembelanjaan

pembangunan, alokasi dana terpakai, dan sumber-sumber pembiayaan pembangunan yang

terdiri dari :

Pendapatan asli daerah;

Pendanaan oleh pemerintah;

Pendanaan dari pemerintah provinsi;

Investasi swasta dan masyarakat;

Bantuan dan pinjaman luar negeri; dan

Sumber-sumber pembiayaan lainnya

Analisis pembiayaan juga menghasilkan perkiraan besaran kebutuhan pendanaan untuk

melaksanakan rencana pembangunan wilayah kota yang diterjemahkan dalam usulan program

utama jangka menengah dan jangka panjang.

Page 57: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

(Hanya Apabila RDTR Tidak Disusun atau Telah Ditetapkan sebagai Perda Namun Belum Mengatur Peraturan Zonasi)

Alur Proses Penyusunan Peraturan Zonasi yang Berisi Zoning Text dan

Zoning Map 57

Page 58: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SESUAI PEDOMAN

Tata Cara Penyusunan Laporan dan Peta 58

Page 59: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Sistematika Penyajian Album Peta

Peta orientasi

Peta batas administrasi

Peta guna lahan

Peta rawan bencana

Penetapan sebaran penduduk

Peta tematik lainnya yang dirasa perlu

Peta rencana pola ruang

Peta rencana jaringan prasarana

Peta Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya

59

Peta profil wil perencanaan (Muatannya mengacu kepada Pedoman)

Peta RDTR (Muatannya mengacu kepada Pedoman)

Page 60: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

SATUAN DALAM CENTIMETER

LAYOUT UKURAN KERTAS A1 UNTUK PETA PENUH 60

Page 61: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

KELENGKAPAN DOKUMEN RDTR DAN

PERATURAN ZONASI

Tujuan penataan bwp

Rencana pola ruang

Rencana jaringan prasarana

Penetapan sub bwp yang diprioritaskan penanganannya

Ketentuan pemanfaatan ruang

Peraturan zonasi

Naskah ranperda

Materi teknis

61

MUATAN RDTR KELENGKAPAN DRAF RANPERDA

Page 62: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

KELENGKAPAN DOKUMEN RDTR DAN

PERATURAN ZONASI

Ranperda RDTR yang telah disetujui bupati/walikota/ dan DPRD

Materi teknis RDTR

Formulir konsep persetujuan substansi ranperda

Surat rekomendasi gubernur

Tabel materi muatan teknis dan UU Penataan Ruang

Berita acara rakor POKJA BKPRN

Dokumen pendukung (surat permohonan kepada menteri PU; BA Konsul Publik; Tabel persandingan; BA Clearance House; kronologi persetujuan substansi; dokumen KLHS)

Perda

Peta (rencana pola ruang, rencana jaringan prasarana, penetapan sub BWP yang diprioritaskan, zona-zona khusus yang disajikan di lembar A3

62

Kelengkapan dokumen untuk persetujuan substansi ranperda tentang RDTR

Kelengkapan Dokumen dan Peraturan Zonasi

Page 63: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Lesson and Learn, Tolikara Vs Natuna

Pendapatan (PAD, DAU+DAK) Rp .4T

Jumlah penduduk 60.000 Jiwa

Luas wilayah daratan 2.001,30 km2

Geografis kepulauan di Laut Cina Selatan

(Lack of ) Minim infrastruktur (jalan, listrik, Air bersih, telekomunikasi,)

Sarana sangat baik, tetapi minim sumber daya manusia

Biaya pemeliharaan sarana yang tinggi

Keterbatasan bahan baku semen, besi, dll

Sumber daya alam yang POTENSIAL dan BERHASIL (MIGAS, WISATA)

Kesesuaian antara needs and vision ?

Apa yang dilakukan BUPATI sekarang ;

Membangun pelabuhan

Membangun jalan lingkar pulau

Meningkatkan status bandara (miniliter) digabung komersil

Meningkatkan aksesibilitas ke daerah wisata

Membangun pelabuhan/dermaga di pulau-pulau (kecamatan) diluar pulau besarnya (Ibukota)

Peningkatan pendidikan (sekolah gratis) dan pemberian beasiswa.

Peningkatan aksesibilitas kesehatan (gratis)

Pendapatan (PAD + DAU + DAK) Rp. ??

Jumlah penduduk 50.000 jiwa

Luas wilayah 6.130 km2

Geografis di daratan Papua dengan topografi yang ekstrim

(lack of) Minimnya inrastruktur (jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi)

Sarana baik, tetapi minim sumber daya manusia

Kondisi geologi (tanah) yang curam/lembah, land slide problems

Keterbatasan bahan baku semen, besi,

Potensi sumber daya alam (MIGAS) BERHASIL

Kesesuaian antara needs and vision ?

Apa yang harus sudah dilakukan dan akan dilakukan oleh BUPATI sekaran g:

Infrastruktur

Pendidikan

Kesehatan

63

Natuna (Kepulauan) Tolikara (Heart of Papua-Mainland))

Page 64: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

64

Tujuan Penataan Ruang :

Mewujudkan Kabupaten Natuna sebagai Gerbang Utara

Serambi Depan NKRI yang bemartabat dan mandiri ekonomi berbasis migas dan agrominawisata yang

berkelanjutan dan lestari

Lesson and Learn, Tolikara Vs Natuna

Page 65: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

Kabupaten Natuna terletak pada lintas perdagangan yang sangat ramai. Terbuka ke arah kawasan Pasifik

dan Laut Cina Selatan, yang menjadi kawasan perdagangan dan ekonomi terpenting pada milenium III ini.

LESSON AND LEARN (NATUNA – TOLIKARA)

Page 66: Rencana Detail Tata Ruang, Kabupaten Tolikara

TIM RDTR BOKONDINI & KARUBAGA

TERIMA KASIH

66