rencana induk pengembangan (rip)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6...

55
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Upload: others

Post on 08-Oct-2020

32 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN

(RIP)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Page 2: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

ii

KATA PENGANTAR

Sebagai sebuah bahagian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam (FEBI) UIN SU yang sedang berkembang pesat dan berada di

tengah sebuah transisi institusional, Program Studi (Prodi) Ekonomi

Islam sangat memerlukan adanya kejelasan arah perkembangan.

Adanya kejelasan arah ini menjadi lebih penting dari biasanya, sebab

kelembagaan FEBI yang mendukung UIN SU dalam mencapai visi dan

misinya Prodi Ekonomi Islam memberikan kontribusinya yang terarah

dan terkoordinasi menuju ke titik tersebut. Karena itu, terselesaikannya

Rencana Induk Pengembangan (RIP) Program Studi Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU Medan 2016-2025 ini

patut disyukuri oleh semua.

RIP ini memberikan dua hal bagi Prodi Ekonomi Islam, yaitu:

pertama memberikan kejelasan kepada semua warga Prodi Ekonomi

Islam dan umumnya FEBI UIN SU dan juga kepada masyarakat luas

tentang rencana-rencana yang sedang berlangsung dan diupayakan

realisasinya di Prodi Ekonomi Islam FEBI UIN SU pada setiap tahun

dari masa 2016-2025; dan kedua, RIP ini akan memungkinkan semua

warga Prodi Ekonomi Islam memosisikan diri dalam berbagai program

yang ada diiringi dengan memberikan kontribusi terbaik bagi

perkembangan Prodi secara khusus dan secara umum bagi FEBI UIN

SU. Dengan kata lain RIP ini memberi kejelasan arah dan sekaligus

kejelasan peran bagi segenap warga Prodi Ekonomi Islam Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara.

Page 3: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

iii

Akhirnya, dengan mengharapkan pertolongan dari Allah swt.

RIP ini diluncurkan dengan harapan akan membantu mempermudah

pencapaian cita-cita perkembangan Prodi Ekonomi Islam FEBI UIN

SU ke masa mendatang. Amin.

Medan, Desember 2015

Ketua Jurusan Ekonomi Islam,

Isnaini Harahap, MA

NIP. 197507202003122002

Page 4: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

C. Sistematikan Penyusunan

1

3

5

BAB II PROFIL PROGRAM STUDI EKONOMI

ISLAM

A. Sejarah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

B. Sejarah Prodi Ekonomi Islam

C. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam

D. Nilai-nilai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam

E. Visi Prodi Ekonomi Islam

F. Misi Prodi Ekonomi Islam

G. Tujuan Prodi Ekonomi Islam

H. Sasaran Prodi Ekonomi Islam

7

29

34

35

37

38

38

39

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN

A. Kondisi Lingkungan Internal

B. Kondisi Lingkungan Eksternal

40

42

BAB IV ARAH PENGEMBANGAN

A. Tahapan Penetapan Sasaran dan

Pengembangan

B. Kebijakan, Strategi Pengembangan dan

Indikator Kinerja

45

48

Page 5: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2014,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara Medan resmi

berubah menjadi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU)

Medan. Perubahan status ini membawa banyak perubahan besar bagi

UIN Sumatera Utara Medan, termasuk perubahan pada bidang-bidang

kajian keilmuan, tidak hanya berkenaan dengan ilmu-ilmu keagamaan,

namun juga ilmu-ilmu umum. Jumlah fakultas yang sebelumnya ada 4

(empat) bertambah menjadi 8 (delapan), yaitu: Syariah dan Hukum

(FSH), Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI), Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK), Dakwah dan Komunikasi (FDK), Ekonomi dan

Bisnis Islam (FEBI), Ilmu Sosial (FIS), Sains dan Teknologi (FST), dan

Kesehatan Masyarakat FKM).

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam disingkat FEBI merupakan

Fakultas yang masih tergolong sangat muda di lingkungan UIN

Sumatera Utara. FEBI UIN Sumatera Utara diresmikan oleh Menteri

Agama pada tanggal 19 November 2013 di UIN Alauddin Makasar

bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di

UIN Sumatera Utara sebenarnya telah dimulai dari keberadaan program

studi D-III Perbankan Syariah pada tahun 1997 dan diikuti dengan

dibukanya Program Studi S1 Ekonomi Islam. Kedua Program Studi ini

yang menjadi cikal bakal kelahiran FEBI yang sebelumnya berada di

bawah naungan Fakultas Syari’ah (yang sempat berubah nama menjadi

Page 6: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

2

Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam). Karena perkembangannya yang

sangat cepat, maka kedua program studi ini kemudian disapih di bawah

fakultas tersendiri dan diberikan nama Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara.

Program Studi Ekonomi Islam FEBI UIN Sumatera Utara

berdiri sejak tahun 2002. Pendirian program studi ini berawal dari

pendirian Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam (FKEBI) yang

merupakan lembaga non-struktural di IAIN Sumatera Utara pada

tahun 1990. Pada tanggal 25 s/d 28 Oktober 1993 IAIN Sumatera

Utara bekerja sama dengan Universitas Islam Antarbangsa (UIA)

Malaysia dan Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM)

melaksanakan “Seminar dan Workshop Ekonomi Islam” di Asrama

Haji Medan. Seminar ini tercatat sebagai seminar pertama tentang

Ekonomi Islam di luar Pulau Jawa. Hasil seminar tersebut adalah

pembukaan program studi Ekonomi Islam di Fakultas Syariah IAIN

SU.

Prodi Ekonomi Islam ternyata mendapat sambutan yang sangat

baik, terutama dari Departemen Agama. Sambutan tersebut dituangkan

dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam

Nomor DJ.II/158/2004 tanggal 27 Mei 2004 tentang Izin

Penyelenggaraan Program Studi Ekonomi Islam Program Sarjana (S-1)

pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Medan. Izin

penyelenggaraan kemudian diperpanjang berdasarkan SK Direktur

Jenderal Pendidikan Islam No. Dj.I/362/2009 Tanggal 30 Juni Tahun

2009 jo SK Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam No 1223

Tahun 2012 tentang perpanjangan izin penyelenggaraan program studi

strata 1 pada PTAIN.

Page 7: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

3

Berdasarkan Keputusan BAN-PT No.001/BAN-PT/Ak-

XIII/S1/IV/2010, Program Studi Sarjana Ekonomi Islam sudah

terakreditasi B dan pada tahun 2015 ketika akreditasi ulang, Program

Studi Ekonomi Islam memperoleh Akreditasi A sesuai dengan

Keputusan BAN-PT No. 1122/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2015 yang

berlaku dari tanggal 31 Oktober 2015 sampai 31 Oktober 2020.

Pengembangan Program Studi Ekonomi Islam perlu rencana

yang terarah dan tersusun rapi agar sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Rencana Induk Pengembangan (RIP) Program Studi Perbankan

Syariah 2016-2025 ini disusun sebagai blue print dan pemberi arah

bagi pengembangan Prodi Ekonomi Islam FEBI UIN Sumatera Utara

untuk masa dua puluh lima tahun ke depan. RIP ini di samping disusun

berdasarkan RIP UIN SU dan RIP atau Blue Print FEBI juga telah

mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

berdasarkan analisis objektif dan kritis terhadap kondisi nyata sedang

berjalan yang kemudian dijadikan sebagai dasar bagi perumusan

kebijakan, program, dan kegiatan Prodi Perbankan Syariah FEBI UIN

Sumatera Utara 2016-2025.

B. Landasan Hukum

RIP Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN SU 2016-2025 ini disusun mengacu kepada peraturan

perundang-undangan sebagai berikut :

a. Undang–undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,

Tentang Sistem Pendidikan Nasional;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012,

Tentang Pendidikan tinggi;

Page 8: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

4

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun

Pemerintah 2010, Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 17 tahun 2010, Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaran Pendidikan;

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2005, Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

74 Tahun 2012, Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 2005, Tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5340);

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun

2010, Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5178);

f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/08/M.PAN/1/2007, Tentang Pedoman Organisasi Satuan

Kerja di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan

Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

g. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:

71/PMK.02/2013, Tentang Pedoman Standar Biaya, Standar

Struktur Biaya, dan Indeksasi Dalam Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran kemneterian/Lembaga;

Page 9: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

5

h. Keputusan Menteri Agama RI Nomor: B.II/3/12847 Tahun

2013, Tentang Pengangkatan Rektor UIN-SU;

i. Keputusan Menteri Agama RI Nomor:

In.07/B.Ia/Kp.07.6/01/2014, Tentang Pengangkatan Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN-SU;

j. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian

Agama RI Nomor 1267 Tahun 2015 tentang Izin Penyelenggaraan

Program Studi pada Program Sarjana Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara Medan Tahun 2015 pada tanggal 2 Maret 2015;

k. Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor:

B.90/Un.11.R/B.I.3.b/KP.07.6/12/2016 tentang pengang-katan

Ketua Jurusan dan ketua Program Studi Periode 2016-2020.

C. Sistematika Penyusunan

Bab 1 Memuat Pendahuluan mengungkap tentang latar

belakang penyusunan RIP, landasan hukum penyusunan dan

sistematika penyusunan.

Bab 2 Profil Program Studi Ekonomi Islam, berisi tentang

sejarah ringkas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, sejarah Prodi, visi,

misi dan tujuan FEBI, nilai dasar FEBI, visi dan misi, tujuan dan

sasaran Prodi Ekonomi Islam.

Bab 3 Memuat Analisis Lingkungan. Mengungkap berbagai

kondisi yang terdapat di lingkungan, baik internal maupun eksternal,

berupa peluang untuk dieksploitasi, dan tantangan yang harus mendapat

perhatian. Di sisi internal, disajikan berbagai kekuatan dan beberapa

kelemahan yang dimiliki Prodi Ekonomi Islam FEBI UIN Sumatera

Utara.

Page 10: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

6

Bab 4 Arah Pengembangan (road-map). Pada bab ini, disajikan

analisis untuk memprediksi situasi yang akan terjadi di masa datang

serta arah pengembangan Prodi Ekonomi Islam ke depan sesuai dengan

kondisi yang paling mungkin terjadi. Serta strategi dasar, kebijakan

dasar dan indikator kinerja, baik untuk kegiatan utama maupun

kegiatan pendukung, yang diperlukan untuk memastikan Prodi

Ekonomi Islam telah melangkah dalam arah yang benar untuk

mencapai kondisi sebagaimana yang diinginkan dalam arah

pengembangannya.

Page 11: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

7

BAB II

PROFIL PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

A. Sejarah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Lahirnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera

Utara (FEBI UIN SU) tidak dapat dilepaskan dari sejarah

perkembangan gerakan dan pemikiran ekonomi Islam di Sumatera

Utara. Sejak tahun 1993, IAIN Sumatera Utara (saat ini telah menjadi

UIN Sumatera Utara) menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi

agama Islam pertama yang secara serius mengembangkan kajian

ekonomi Islam. Tidak saja dalam bentuk pendidikan dan pelatihan,

tetapi juga IAIN Sumatera Utara masuk pada wilayah gerakan

sosialisasi ekonomi syariah di masyarakat.

Keterlibatan IAIN Sumatera Utara secara langsung dalam

pengembangan ekonomi Islam di Sumatera Utara membuat lembaga ini

menjadi dipercaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama R.I.

untuk menjadi penyelenggara pendidikan tinggi ekonomi Islam.

Sampai saat ini, IAIN Sumatera Utara telah menyelenggarakan

pendidikan tinggi ekonomi Islam, mulai dari tingkat diploma, sarjana

(Strata 1) sampai program doktor (Strata 3). Tidak itu saja, dalam

rangka transformasi atau alih status IAIN Sumatera Utara menuju UIN

Sumatera Utara Kementerian Agama juga menetapkan keunggulan dan

kekhasan UIN Sumatera Utara pada ekonomi Islam.

Satu hal yang harus disadari, apa yang dicapai oleh UIN

Sumatera Utara saat ini dalam bentuk kepercayaan yang tinggi baik

dari masyarakat dan juga pemerintah, merupakan hasil dari perjalanan

sejarah panjang keterlibatan UIN Sumatera Utara dalam

Page 12: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

8

mengembangkan ekonomi Islam. Pemahaman yang utuh tentang

sejarah kelahiran FEBI penting untuk diketahui. Dengan cara ini, kita

bisa menangkap semangat awal lahirnya jurusan/prodi Ekonomi Islam

yang kemudian bermetamorfosis menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Sumatera Utara.

Sejarah lahirnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

Sumatera Utara setidaknya dapat dibagi ke dalam tiga periode, yaitu:

Periode pertama adalah periode awal yang memuat sejarah lahirnya

gerakan dan pemikiran ekonomi Islam di Sumatera

Utara;

Periode Kedua adalah institusionalisasi pendidikan Tinggi Ekonomi

Islam; dan

Periode Ketiga adalah Pengukuhan dan penguatan posisi ekonomi

Islam ke dalam Fakultas.

Lebih lanjut periodesasi tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1. Periode Sejarah Lahirnya Gerakan dan Pemikiran

Ekonomi Islam di Sumatera Utara (Tahun 1993-2000)

Setidaknya ada dua faktor yang mendasari lahirnya gerakan

ekonomi syari’ah di Sumatera Utara. Pertama, faktor internal dalam

negeri yang berimbas ke Sumatera Utara khususnya kota Medan.

Kedua, faktor eksternal luar negeri, khususnya dinamika perkembangan

pendidikan dan peraktik ekonomi Islam di Malaysia. Respons dari

kedua peristiwa ini melahirkan apa yang disebut dengan gerakan

ekonomi syari’ah.

Pada tahun 1990-an muncul isu lemak babi di dalam penyedap

makanan Ajinomoto. Peristiwa ini menimbulkan keprihatian

dikalangan pemikir-pemikir ekonomi Sumatera Utara, sebut saja

Page 13: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

9

misalnya Prof. H.S. Hadibroto, Prof. Bahauddin Darus (Keduanya dari

Fakultas Ekonomi USU) dan H.S Pulungan Dirut PTPN. Ada keinginan

dari tokoh-tokoh tersebut untuk membuat lembaga kajian atau

setidaknya media untuk berdiskusi dan membicarakan beragam

persoalan umat Islam. Sebagai pemikir yang peduli, mereka menyadari

betul dampak dari penggunaan lemak babi dalam makanan tertentu.

Perkumpulan “tokoh-tokoh senior” yang peduli itu terwujud.

Mereka kerap berkumpul dan melaksanakan pengajian-pengajian.

Beberapa ulama diundang untuk memberikan tausiah atau mengkaji

beberapa persoalan kegamaan, khususnya isu-isu aktual. Namun

sayangnya, seringkali pengajian-pengajian itu tidak sepenuhnya bisa

memberi jawaban yang memuaskan. Sebagai ilmuan umum mereka

tentu memerlukan penjelasan keagamaan yang rasional dan

kontekstual. Mereka menginginkan sebuah pencerahan yang bersumber

dari ajaran-ajaran agama.

Kendatipun saat itu mereka mendapatkan ceramah agama dari

kalangan ustadz-ustadz yang ada di kota Medan, namun penjelasan

para ustadz dan ulama tersebut tidak memuaskan dahaga intelektual

mereka. Bisa jadi hal ini disebabkan karena metode para ulama yang

masih menggunakan cara-cara pesantren atau maktab, untuk tidak

menyebutnya secara tradisional, bagi mereka tidak sepenuhnya bisa

menjawab persoalan riel yang mereka hadapi. Mereka sesungguhnya

membutuhkan ahli agama yang tidak saja dapat menjelaskan Islam

secara rasional tetapi juga kontekstual. Sehingga Islam benar-benar

membumi dan dapat merespon persoalan riel yang dihadapi

masyarakat.

Page 14: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

10

Keresahan ini terjawab ketika dua orang cendikiawan Islam

Sumatera Utara yang berkiprah di IAIN Sumatera Utara kembali

setelah meyelesaikan studi S3 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Dr. M. Yasir Nasution,

ahli Filsafat dan Hukum Islam serta Dr. M. Ridwan Lubis, ahli dalam

bidang Pemikiran Islam. Keduanya diundang ke dalam berbagai

pengajian untuk memberikan pencerahan terhadap senior dan tokoh-

tokoh yang haus akan ilmu agama. Kedatangan dua orang Doktor baru

UIN Sumatera Utara tersebut berhasil menjawab kegelisahan mereka

selama ini. Kajian-kajian yang dikembangkan tidak lagi bercorak

normatif-doktrinal, tetapi juga rasional-kontekstual. Tidak berlebihan

jika dikatakan mereka seakan menemukan “penjelasan baru tentang

agama”.

Di dalam kajian-kajian tersebut, isu-isu kemasyarakatan terus

berkembang, termasuk problema makanan yang dihadapi oleh umat

Islam. Gagasan ini terus digulirkan dan semakin meluas ke beberapa

lembaga perguruan tinggi lainnya, termasuklah UMSU, UISU, IKIP

(sebelum menjadi UNIMED) dan tentu saja IAIN Sumatera Utara. Dari

beberapa kali perbincangan ada kesepakatan di antara para pakar untuk

membentuk lembaga atau forum kajian yang di dalamnya isu-isu

ekonomi ditela’ah dan diperbincangkan. Tentu saja pada saat itu belum

terbayangkan apa yang dimaksud dengan ekonomi Islam atau ekonomi

syari’ah. Diskursus yang berkembang baru pada wacana Islam dan

ekonomi. Jika ada yang lebih maju dari hal tersebut, hanya sekedar

dalam penggunaan istilah yang dipakai untuk membahas isu ekonomi

tertentu lalu ditambahkan dengan frasa “perspektif Islam”, “perspektif

Alquran” dan sesekali menggunakan frasa “perspektif ekonomi Islam”.

Page 15: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

11

Setelah terjadi kebulatan tekad untuk melahirkan forum kajian

tersebut, muncul masalah baru. Pertanyaan besar saat itu adalah, di

mana markas atau lembaga kajian ekonomi itu ditempatkan.

Kendatipun mereka mewakili perguruan tinggi masing-masing namun

tidak ada yang siap untuk menjadi “tuan rumah” atau markas kajian itu.

Sampai akhirnya, IAIN Sumatera Utara yang saat itu dipimpin oleh

Drs. H. Nazri Adlani selaku Rektor, bersedia menjadi tempat

berkumpul tokoh-tokoh untuk mendiskusikan persoalan umat

khususnya yang berkenaan dengan masalah ekonomi.

Dr. M. Yasir Nasution didaulat untuk memimpin lembaga yang

kemudian diberi nama Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam di

singkat FKEBI. Pilihan terhadap Dr. M. Yasir Nasution sebenarnya

sangat sederhana saja. Bukan karena beliau ahli dalam ekonomi Islam.

Bahkan dalam pengakuannya, pada mulanya Prof. M. Yasir Nasution

sendiri adalah orang yang skeptis terhadap ekonomi Islam. Satu-

satunya alasan mengapa harus Prof. M.Yasir Nasution, itu hanya

karena beliau orang dalam atau orang IAIN Sumatera Utara. Saat itu

Dr. M. Yasir Nasution menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah untuk

periode 1991-1996. Tentu saja Rektor pada waktu itu ingin agar

lembaga yang baru ini tetap dalam kendalinya. Jika FKEBI dipimpin

oleh orang luar, pastilah Rektor akan kesulitan untuk memantau dan

mengarahkan lembaga tersebut.

Pada saat yang sama, di Malaysia wacana ekonomi Islam

sedang menemukan momentumnya. Di saat kajian ekonomi Islam

masih asing di Indonesia, di negeri jiran itu berbagai jenis seminar,

workshop ekonomi Islam kerap digelar. Bahkan mereka sudah

mempraktikkan ekonomi Islam dalam bentuk industri keuangan

Page 16: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

12

syari’ah seperti lembaga perbankan Islam. Demikian juga halnya

dalam bentuk pendidikan tinggi ekonomi Islam. Beberapa perguruan

tinggi di Malaysia seperti IIUM dan Kolej Insaniyyah kerap

melaksanakan konfrensi dan seminar-seminar ekonomi Islam. Mereka

juga telah menyelenggarakan pendidikan tinggi ekonomi Islam dengan

menggunakan model Islamisasi Ilmu yang digagas oleh Isma’il Raji’

Al-Faruqi dan Syed Naquib Al-Attas. Tidak jarang, kegiatan seminar

dan workshop ekonomi Islam di Malaysia juga mengundang pakar-

pakar ekonomi konvensional dari Indonesia. Dalam satu kegiatan

ekonomi Islam, Dr. M. Yasir Nasution melalui Prof. Bahauddin Darus

diundang untuk mengikuti kegiatan Seminar ekonomi Islam di

Malaysia. Sejak saat itulah Dr. M. Yasir Nasution mulai bersentuhan

dengan isu-isu ekonomi Islam.

Dalam pengakuannya, Dr. M. Yasir Nasution mulai mengenal

ekonomi Islam sejak mengikuti kegiatan di negeri jiran itu. Beliau

bertemu dengan pakar-pakar ekonomi Islam dunia seperti Fahim Khan,

M. Umer Chapra dan dialog-dialog konstruktif pun terus berlangsung.

Perlahan namun pasti Dr. M. Yasir Nasution mulai melihat titik terang

ekonomi Islam dan perbedaannya dengan sistem ekonomi lainnya.

Sebagai orang yang terdidik dalam ilmu-ilmu keislaman, tidak sulit

bagi Dr. M. Yasir Nasution untuk memahami prinsip-prinsip ekonomi

Islam. Agaknya tidak berlebihan jika dikatakan, Malaysia telah

memperkenalkan kepada Dr. M. Yasir Nasution ekonomi Islam kendati

dalam bentuknya yang amat sederhana.

Kondisi ini tentu berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia.

Entah mengapa gaung ekonomi Islam tidak terlalu berkembang.

Walaupun secara apologetik kita bisa saja berkata, wacana atau

Page 17: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

13

diskursus ekonomi yang dikaitkan dengan Islam telah lama

berlangsung di nusantara. Dimulai dari era yang paling awal perjalanan

bangsa ini. Gagasan-gagasan para tokoh besar seperti Muhammad

Hatta, Syafruddin Prawiranegara, Cokro Aminoto, dan tokoh lainnya

menjadi bukti bahwa wacana ekonomi Islam telah lama muncul di

Indonesia.

Kendati kita terlambat, namun beberapa pakar Islam Indonesia

berkesempatan untuk mengikuti secara dekat dinamika intelektual

kajian ekonomi Islam di Malaysia. Sebut saja misalnya, M. Syafi’i

Antonio yang memang sedang studi di IIUM. Sedangkan dari Medan

terdapat sosok Prof. Bahauddin Darus yang tidak saja “membawa”

orang IAIN Sumatera Utara untuk ikut dalam wacana besar ekonomi

Islam dunia tetapi memperkenalkan kepada mereka tentang keberadaan

Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam (FKEBI).

Pilihan Rektor IAIN Sumatera Utara terhadap Dr. M. Yasir

Nasution ternyata tidak salah. Di samping Dr. M. Yasir Nasution

adalah sarjana Syari’ah yang mumpuni tenryata juga memiliki minat

terhadap kajian ekonomi syari’ah. Setelah mengikuti sebuah kegiatan

ekonomi Islam di Malaysia, Dr. M. Yasir Nasution pun segera

membangun jaringan dengan perguruan tinggi Malaysia yang saat itu

telah lebih dahulu menyelenggarakan pendidikan tinggi ekonomi Islam.

Demikianlah, hasilnya adalah terselenggaranya kegiatan Workshop

Ekonomi Islam yang pertama di Medan bahkan mungkin yang pertama

di Indonesia.

Agaknya pakar-pakar Malaysia melihat Medan adalah wilayah

yang sangat potensial untuk berkembangnya ekonomi Islam. seakan

membawa misi “Islamisasi ekonomi Indonesia,” beberapa universitas

Page 18: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

14

di Malaysia seperti IIUM dan Kolej Insaniyah bermaksud

melaksanakan seminar bersama ekonomi Islam. Tawaran untuk

melaksanakan workshop ekonomi Islam bersama diajukan kepada Dr.

M. Yasir Nasution sebagai perwakilan orang Indonesia yang saat itu

berada di Malaysia. Atas izin Rektor, Dr. M. Yasir Nasution menjawab

tantangan Malaysia untuk melaksanakan seminar bersama.

Sepulangnya Dr. M. Yasir Nasution dari Malaysia,

kepanitianpun disusun. Tidak ada cara lain bagi Dr. M. Yasir Nasution

kecuali menggunakan orang-orang Syari’ah. Pilihan jatuh kepada Dr.

Amiur Nuruddin, MA, Dosen Syari’ah yang sangat energik dan

memiliki pemikiran yang futuristik untuk didaulat sebagai ketua

panitia. Beberapa dosen Fakultas Syari’ah sebut saja Drs. Palit Muda

Harahap, Drs. Syu’aibun, ikut terlibat secara aktif dalam menyukseskan

acara tersebut. Sepertinya memang sudah ditakdirkan Allah SWT, Dr.

Amiur Nuruddin yang pada saat itu juga belum berkenalan secara

intesnif dengan ekonomi Islam, akhirnya menjadi tokoh nasional dalam

pengembangan ekonomi Islam. Beliau menjadi as-sabiquna al-

awwalun sebagai guru besar ekonomi Islam di Indonesia. Demikianlah,

panitia bekerja siang malam untuk mensukseskan acara seminar

ekonomi Islam pertama di Indonesia, setidak-tidaknya di luar Jawa.

Penting dicatat, seminar itu berlangsung pada era orde baru. Di saat

Islam phobia masing menguat.

Tepat tanggal 25-28 Oktober 1993, Seminar dan Workshop

Ekonomi Islam bekerjasama dengan Universitas Islam Antar Bangsa

(IIUM) dan Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM) dapat digelar.

Ketua Panitia Seminar tersebut dijabat Dr. Amiur Nuruddin (sekarang

Profesor). Hadir sebagai nara sumber pada saat itu adalah, Zakaria Man

Page 19: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

15

(UIA), Syed Omar Bin Syed Agil, Aidit bin Haji Ghazali, Syed Abdul

Hamid Al-Junaid, Syed Othman Alhabsi (IKIM), Dziyauddin bin Haji

Ahmad (UIA). Sedangkan dari Indonesia sebagai nara sumber hadir

pula, Muhammad Syafi’i Antonio.

Seminar dan Workshop itu menjadi sejarah baru bagi

perkembangan gerakan dan pemikiran ekonomi Islam tidak saja di

Sumatera Utara tetapi juga di Indonesia dengan melahirkan tiga

kesimpulan penting. Pertama, perumusan kurikulum dan

Pemasyarakatan Ilmu Ekonomi Islam dalam rangka pembukaan

Fakultas Ekonomi Islam. Kedua, Perlunya pendirian lembaga-lembaga

keuangan syari’ah. Ketiga, Perlunya membangun kerjasama antar

lembaga. 1

Di luar tiga kesimpulan dan rekomendasi yang telah dicapai,

Seminar yang pada mulanya dicurigai pemerintah Orde Baru dan

dikhawatirkan sebagai bagian gerakan negara Islam, ternyata menjadi

spirit bagi FKEBI untuk terus bekerja dan melakukan terobosan-

terobosan dalam rangka pengembangan kajian ekonomi Islam. FKEBI

saat itu ingin membuktikan Seminar dan Workshop bukanlah sebatas

mengumpulkan bahan-bahan atau makalah Seminar. Lebih dari itu,

FKEBI ingin seminar yang penuh resiko itu dapat melahirkan sesuatu

yang bermakna bagi bangsa dan agama. Tegasnya, bagaimana

menindaklanjuti hasil-hasil seminar tersebut menjadi sesuatu yang

nyata.

1Amiur Nuruddin (Direktur FKEBI) “FKEBI-IAIN Sumatera Utara : Merajut

Potensi Ekonomi Membangun Kekuatan Umat” dalam Pengantar untuk buku,

Ekonomi dan Bank Syari’ah Pada Milenium Ketiga, Medan, IAIN. Press dan FKEBI,

2002, h. xii-xiii.

Page 20: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

16

Tindak lanjut yang sangat konkrit adalah terlaksananya Diklat

(Pendidikan dan Latihan) bagi calon pengelola Bank Perkreditan

Rakyat Syari’ah (BPRS) yang saat ini telah berganti nama menjadi

Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah. Kegiatan tersebut dikatakan sukses

karena berhasil melahirkan beberapa BPRS. Sebut saja BPRS Kafalatul

Ummah (1994) di Medan, BPRS Amanah Bangsa (1994) di Pematang

Siantar, BPR Al-Washliyyah (1994) di Tanjung Morawa Deli Serdang,

BPRS Gebu Prima (1996) di Deli Serdang, dan BPRS Puduarta Insani

(1996) di Tembung Deli Serdang.

Penting dicatat, seminar yang bersejarah tersebut

diselenggarakan setelah MUI berhasil melahirkan bank Syari’ah

pertama di Indonesia. Menurut Adiwarman Karim, upaya MUI untuk

mendorong lahirnya Bank Syari’ah sudah berlangsung sejak tahun

1990. Bahkan pendirian Bank Syari’ah tersebut telah pula

ditandatangani pada 1 November 1991, tetapi belum dapat beroperasi

karena undang-undang perbankan belum memungkinkan. Ketika UU

No.7 Tahun 1992 diterbitkan pada 1 April 1992, tepat satu bulan

kemudia 1 Mei 1992, bank Syari’ah pertamapun beroperasi.2

Pada tahun 1998, FKEBI bekerjasama dengan perguruan tinggi

yang ada di Kota Medan menyelenggarakan Seminar Bank Islam

dengan menghadirkan pakar ekonomi Syari’ah, sebelumnya bekerja di

IDB, Karnaen Perwataatmaja. Seminar tersebut berlangsung di Hotel

Garuda Plaza Medan. Tidak saja mengandalkan pemikir dan ahli

ekonomi Islam Indonesia, FKEBI bekerjasama dengan pemerintah

Propinsi berhasil mendatangkan pakar-pakar ekonomi Islam

2Adiwarman A Karim, “Silent Giant from the East” dalam Gatra, No.48

Tahun XIII, h. 12

Page 21: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

17

Internasional. Sebut saja misalnya, Prof. Dr. M.A. Mannan, Prof. Dr.

Masudul Alam Choudry, Monzer Khaf, Prof. Dr. Azmi Omar, dll.

Tentu tidak pada tempatnya untuk menyebutkan semua seminar

yang dilaksanakan FKEBI ataupun IAIN Sumatera Utara di lembaran

ini. Namun yang jelas, FKEBI sangat menyadari, yang diperlukan saat

itu adalah memberikan pemahaman dan kesadaran kepada umat Islam

akan arti penting ekonomi Islam. Kendati secara normatif, ajaran

ekonomi Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ajaran

Islam, namun dalam sejarahnya dimensi ekonomi ini jauh tertinggal.

Tidaklah mengherankan jika umat Islam lebih memahami aspek-aspek

akidah, ibadah dengan segala cabangnya, politik Islam (siyasah)

dibanding dengan ajaran ekonomi Islam. Pada gilirannya, tragedi

sejarah ini membentuk cara berpikir dikotomik dikalangan umat.

Ekonomi diyakini bukan bagian dari ajaran Islam. Ekonomi adalah

sesuatu yang bersifat dari luar yang diinjeksikan ke dalam Islam.

Cara berpikir yang keliru ini tentu saja perlu dibongkar dan

diluruskan. Sarana yang cepat dan efektif adalah lewat Seminar, diskusi

dan pertemuan-pertemuan resmi lainnya. Kendatipun tetap disadari,

seminar juga tidak menjamin umat akan memiliki pemahaman yang

utuh tentang ekonomi Islam. Setidaknya, lewat acara tersebut,

diskursus ekonomi Islam cepat berkembang dan menjadi wacana di

tengah-tengah masyarakat.

Sedangkan untuk jangka panjang, sosialisasi dan

pengintegrasian ajaran ekonomi Islam ke dalam diri umat Islam

sekaligus dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Insani (SDI) yang

tangguh untuk mengisi kebutuhan industri keuangan syari’ah, tentu saja

membutuhkan program yang sistematis, terencana dan komprehensif.

Page 22: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

18

Satu-satunya cara yang paling baik adalah dengan menyelenggarakan

pendidikan tinggi Ekonomi Islam. Dalam hal ini, IAIN Sumatera Utara

dipandang paling siap dan paling mungkin untuk memulainya.

Tonggak sejarah yang cukup penting setelah tahun 1998 di

IAIN Sumatera Uatara adalah berdirinya program Diploma Dua (D-II)

Manajemen Perbankan dan Keuangan Syari’ah. Saat itu Dr. Amiur

Nuruddin, MA menjabat sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Syari’ah.

ia sangat bersungguh untuk membuka program baru tersebut. Program

ini ditingkatkan mejadi Program Diploma tiga (D-III). Tidak terlalu

terang bagaimana proses berdiri dan beralihnya Pogram Diploma Dua

(D-II) ke Diploma Tiga (D-III). Izin yang mereka kantongipun

hanyalah dalam bentuk izin prinsip dan bersifat lisan. Demikianlah,

bukan Dr. Amiur Nuruddin, MA, saat itu menjadi pembantu Dekan,

namanya jika tidak berani melakukan terobosan-terobosan akademik.

Keyakinan adalah modalnya bahwa ekonomi Syari’ah harus

diwujudkan ke dalam sebuah proses pendidikan yang tersistem dan

berkesinambungan.

Kehadiran Diploma Tiga (D-III) MPKS yang berada di Fakultas

Syari’ah kala itu mendapat sambutan yang sangat hangat dari

masyarakat. Program Diploma ini menjadi idola baru di tengah-tengah

calon-calon mahasiswa. Di Program ini seakan mereka melihat masa

depannya dengan sangat jelas. Hal ini terlihat dari partisipasi pelamar

atau calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya ke Perguruan

Tinggi. Kendatipun programnya adalah Diploma, bukan strata S1, tidak

menghalangi peminat untuk memilihnya.

Tidak jelas benar kapan mulainya, yang pasti di FKEBI IAIN

Sumatera Utara terbentuk satu tim yang sangat solid. Seakan-akan

Page 23: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

19

membentuk generasi ekonomi Islam di IAIN Sumatera Utara setelah

dua tokoh utama tersebut, muncul nama-nama Drs. Syu’aibun, M,

Hum, Drs. Agustianto, Sugianto, Abdi Rahmat, Dani Budianto dan

Ibrahim Siregar. Mereka adalah generasi muda setelah Dr. M. Yasir

Nasution dan Dr. Amiur Nuruddin, MA, sebagai generasi yang

pertama. Pada perkembangan berikutnya, lahir pula tenaga-tenaga baru,

sebut saja misalnya, Saidurrahman, Muhammad Ramadhan, Azhari

Akmal Tarigan, Muhammad Yafiz, Muhammad Ridwan. Generasi

selanjutnya muncul pula nama-nama Isnaini Harahap, Zuhrinal

M.Nawawi, Andre Soemitra, Marliyah, Yusrizal dan lain-lain.

Masuknya alumni-alumni luar, semisal USU yang selanjutnya

menjadi dosen di Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera Utara menambah

kekuatan dalam gerakan ekonomi Islam. Sebut saja misalnya

Saparuddin Siregar (alumni akuntansi USU). Beliau akhirnya

ditugaskan Rektor IAIN Sumatera Utara untuk memimpin BPRS

Puduarta Insani yang merupakan milik IAIN Sumatera Utara.

Sampai saat ini lapisan generasi ekonomi Islam di Sumatera

Utara ini memiliki ikatan yang kuat. Mereka sangat menyadari,

tanggung jawab mujahid al-iqtishad bukan sebatas mengembangkan

ilmu ekonomi Islam tetapi juga mensosialisasikan ekonomi Islam di

tengah-tengah masyarakat.

2. Priode Institusionalisasi Pendidikan Tinggi Ekonomi Islam

(Tahun 2000-2013)

IAIN Sumatera Utara dalam hal ini FKEBI memandang perlu

untuk menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya masif. Melibatkan

seluruh komponen masyarakat Islam Sumatera Utara. Menggeser

ekonomi Islam dari ranah wacana menjadi aksi nyata. Dukungan yang

Page 24: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

20

diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara T. Rizal Nurdin selaku

Gubernur Sumatera Utara, diwujudkan dalam bentuk Gerakan

Pencanangan Ekonomi Syari’ah yang momentumnya bersamaan

dengan kegiatan 1 Muharram. Pesan yang ingin disampaikan lewat

kegiatan tersebuta adalah semangat Muharram menjadi energi bagi

umat Islam untuk hijrah dari ekonomi konvensional (kapitalisme)

menuju ekonomi Islam.

Keterlibatan orang nomor satu di Sumatera Utara itu

memberikan efek yang luar biasa. Ekonomi Islam tidak lagi menjadi

gerakan pinggiran. Diselenggarakan oleh hanya sekelompok orang-

orang yang peduli. Akan tetapi gerakan ekonomi Islam menjadi

gerakan yang terbuka dengan dukungan sepenuhnya dari pemerintah

propinsi. Adalah H. Kasim Siyo yang saat itu menjabat sebagai asisten

Gubernur menjadi media atau penghubung efektif FKEBI IAIN

Sumatera Utara dengan Gubernur. Sangat disyukuri saat itu, Gubernur

Sumatera Utara sangat mendukung segala kegiatan FKEBI apakah

seminar dan workshop ekonomi Islam sampai pada kegiatan massal-

kolosal seperti pencanangan ekonomi syari’ah.

H. Rizal Nurdin (alm.) memiliki komitmen yang tinggi buat

ekonomi Islam. Hampir semua kegiatan FKEBI beliau hadir,

mencurahkan gagasan dan pemikiran-pemikirannya untuk

pengembangan ekonomi Islam di Sumatera Utara. Jika ditelusuri lebih

jauh apa yang membuat gubernur yang lembut itu setuju dengan

ekonomi Islam, ternyata dalam pemikirannya ekonomi Islam adalah

ekonomi yang pro terhadap kesejahteraan rakyat lebih-lebih rakyat

kecil. Kata kuncinya, ekonomi Islam adalah ekonomi kerakyatan. Pada

saat yang sama, pendidikan tinggi ekonomi Islam yang dikelola IAIN

Page 25: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

21

Sumatera Utara lewat Program Studi Ekonomi Islam di Fakultas

Syari’ah, terus mengalami perkembangan yang signifikan. Program

Studi Diploma kendati masih diminati mahasiswa namun dipandang

belum cukup. Jika Diploma menghasilkan tenaga-tenaga vokasi yang

terampil dalam mengelola industri keuangan syari’ah, maka Program

Strata S1 diharapkan dapat menghasilkan tenaga terdidik dan

menguasai teori ekonomi Islam dan dalam tingkat tertentu menguasai

peraktiknya.

Momentum pentingnya adalah pada tahun 2002, Program Studi

Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara berdiri. Prodi

Ekonomi Islam ini ternyata mendapat sambutan yang sangat baik,

terutama dari Departemen Agama R.I. Respons positif itu dituangkan

dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam

Nomor DJ.II/158/2004 tanggal 27 Mei 2004 tentang Izin

Penyelenggaraan Program Studi Ekonomi Islam Program Sarjana (S-1)

Pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Medan. Agaknya prodi

ekonomi Islam pada Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera Utara adalah

program studi yang tertua di Indonesia. Artinya, belum banyak IAIN di

Indonesia yang membuka prodi baru ini.

Satu hal yang menarik untuk kasus pendidikan tinggi ekonomi

Islam di IAIN Sumatera Utara adalah, program pasca sarjana (PPS)

strata 2 prodi Ekonomi Islam ternyata lebih dahulu lahir ketimbang

program S1 nya. Program S2 IAIN Sumatera Utara lahir pada tahun

2000 dengan jumlah mahasiswa angkatan pertama sebanyak 20 orang.3

3Di dalam SK Dirjen Pembinaan Kelembagaan agama Islam No. E/293/1997,

tanggal 26 Desember 1997 disebutkan nama programnya Program Studi Islam dan

Ekonomi.

Page 26: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

22

Program S1 Ekonomi Islam lahir dua tahun setelah lahirnya S2,

tepatnya tahun 2002 dengan jumlah mahasiswa pertama sebanyak 39

orang.

Pada periode ini, diskursus ekonomi Islam tidak lagi sebatas

pada gerakan sosialisasi ke masyarakat. tetapi mulai bergerak ke arah

pengembangan studi ekonomi Islam. Muncul pertanyaan-pertanyaan

baru yang tentu saja membutuhkan jawaban serius dari para ahli. Apa

sesungguhnya hakikat ekonomi Islam tersebut? bagaimana bentuknya?

Apa perbedaannya dengan ekonomi konvensional? Selanjutnya muncul

pula pertanyaan bagaimana mengajarkannya kepada mahasiswa?

Kendatipun pada saat itu formulasi integrasi keilmuan ekonomi

Islam belum jelas untuk tidak mengatakan belum tanpak sama sekali,

namun yang jelas pada masa itu teori-teori ekonomi sudah mulai

dimuati dengan prinsip-prinsip keislaman. Setidaknya dimensi etik

Islam mulai mendapat tempat dalam kajian ekonomi. Ayat-ayat

ekonomi mulai dikaitkan dengan kajian-kajian ekonomi pada

umumnya. Sebut saja misalnya, kaitan ayat-ayat konsumsi dengan

larangan untuk israf atau berlebih-lebihan. Studi tentang riba tidak lagi

dikaji dalam dimensi hukumnya saja tetapi mulai dihubungkan dengan

masalah-masalah ekonomi kontemporer.

Prodi Ekonomi Islam, dalam hal ini Fakultas Syari’ah, yang saat

itu dekannya dijabat oleh Dr. Amiur Nuruddin, MA beserta tim lainnya

yang selama ini cukup aktif mulai menyadari bahwa persoalan

kurikulum ekonomi Islam tidak bisa dipandang sederhana. Perlu upaya-

upaya serius untuk perumusannya. Jujur diakui, pada saat itu Sumber

Daya Manusia (SDM) fakultas Syari’ah sangat kurang sekali.

Diperlukan tenaga-tenaga luar yang benar-benar dapat membantu

Page 27: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

23

fakultas syari’ah dalam memperkuat proses pendidikan dan pengajaran

ekonomi Islam. Demikianlah, prodi Ekonomi Islam yang sejak awal

pendiriannya menggunakan jasa konsultan ahli terus membangun

jaringan dan komunikasi dengan para ahli. Beberapa pakar yang

diminta pemikirannya dalam perumusan ekonomi Islam sejak awal

berdirinya adalah, Ir. Adiwarman A. Karim, SE, MBA, MAEP dari

Karim Business Consulting yang berkedudukan di Jl. K. H. Mas

Mansyur, Batavia Tower, Lt 14 Kav. 126 Jakarta. Selanjutnya Prof.

Dr. Mohd. Azmi Omar dari Islamic International University Malaysia

(IIUM) di Malaysia dan Prof. Sofyan Syafri Harahap, SE.Ak, MASc,

Phd, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Direktur Islamic Economic and

Finance (IEF) Universitas Trisakti Jakarta. Tugas konsultan terutama

membantu dalam menyusun kerangka kurikulum dan silabus mata

kuliah pokok prodi Ekonomi Islam.

Keterlibatan para pakar ekonomi Islam yang berkaliber

internasional menambah percaya diri IAIN Sumatera Utara untuk terus

mengembangkan ekonomi Syari’ah. Beberapa pakar ekonomi Islam

secara berkesinambungan turut serta memberikan kontribusi

pemikirannya kepada IAIN Sumatera Utara. Seiring dengan itu,

pertumbuhan bank-bank syari’ah di kota Medan juga turut menambah

semaraknya diskursus ekonomi Islam di kota Medan.

Menyadari ketersedian sumber daya ekonomi Islam menjadi

keniscayaan, pimpinan Fakultas terus mendorong dosen-dosennya

untuk segera melanjutkan studi S3 ekonomi Islam baik di luar negeri

ataupun di dalam negeri. Pimpinan Fakultas menyadari bahwa untuk

masa mendatang, program studi ekonomi Islam tentu tidak bias

bersandar dengan tenaga-tenaga luar. IAIN Sumatera Utara harus

Page 28: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

24

segera menyiapkan sumber daya manusianya sendiri untuk

menyongsong perkembangan studi ekonomi syari’ah yang diyakini

akan berkembang pesat.

3. Priode Pengukuhan dan Penguatan Posisi Ekonomi Islam

ke dalam Fakultas (Tahun 2013- Sekarang)

Seiring dengan komitmen IAIN Sumatera Utara untuk

melakukan alih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)

Sumatera Utara, maka IAIN Sumatera Utara mulai mempersiapkan

pembentukan dan pembukaan fakultas-fakultas baru. Sebagaimana

yang tertera di dalam UU Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012, pasal

59 ayat 2 tentang Universitas dinyatakan, Universitas merupakan

Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun

ilmu Pengetahuan dan/atau Tekhnologi dan jika memenuhi syarat,

universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sedangkan

yang dimaksud dengan institut adalah, Perguruan Tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan

pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan dan/atau

tekhnologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institus dapat

menyelenggarakan pendidikan profesi.

Penegasan UU Pendidikan Tinggi tentang Universitas

sesungguhnya memberikan peluang bagi IAIN Sumatera Utara untuk

mengembangkan rumpun ilmu baru dan tidak hanya sebatas rumpun

ilmu agama saja. Berbeda dengan institut yang kewenangan

pengembangan rumpun ilmunya sedikit terbatas dan relatif sulit. Atas

dasar itu pula, IAIN Sumatera Utara harus segera mempersiapkan

pembukaan fakultas-fakultas baru, baik dalam upaya pengembangan

Page 29: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

25

ilmu-ilmu agama ataupun rumpun ilmu yang selama ini berada di

bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beberapa

Fakultas baru yang diharapkan dapat dibuka ketika IAIN Sumatera

Utara beralih status menjadi UIN Sumatera Utara adalah Fakultas Sain

dan Teknologi, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Kesehatan Masyarakat

dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Dari sekian Fakultas baru tersebut, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam merupakan satu-satunya Fakultas yang paling mungkin

proses pembukaannya lebih cepat direalisasikan. Beberapa alasannya

adalah IAIN Sumatera Utara telah memiliki program studi ekonomi

Islam untuk tingkat Strata satu dan Program Diploma tiga manajemen

dan perbankan syari’ah. Dengan kata lain, untuk Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam yang belum ada hanyalah wadah yang lebih luas. Tentu

saja maksudnya adalah Fakultasnya. Sedangkan mahasiswa, dosen dan

kurikulumnya telah terformat dan terstruktur dengan baik. Bahkan lebih

dari itu, jurusan ekonomi Islam dan Program Diploma tiga juga telah

memiliki tradisi akademik yang relatif mapan. Sebut saja misalnya, tata

pamong, tata pelaksanaan ujian komprehensif, munaqasyah, magang

dan sebagainya. Yang dibutuhkan jurusan dan Program Diploma tiga

hanya payung yang lebih besar dan itu adalah fakultas ekonomi dan

bisnis Islam.

Proses terus berlanjut dan berita baiknya adalah ternyata

kelahiran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ternyata tidak bersangkut

paut dengan perubahan status IAIN Sumatera Utara menjadi UIN

Sumatera Utara. Artinya, tanpa perlu menunggu UIN, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam dapat direalisasikan. Ini disebabkan karena

Ekonomi Islam sebagaimana halnya Syari’ah, Tarbiyah, Dakwah,

Page 30: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

26

Ushuluddin dan Adab berada dalam rumpun ilmu agama yang

sesungguhnya menjadi kewenangan kementerian agama. Tegasnya

bukan menjadi kewenangan kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Berbeda halnya jika UIN Sumatera Utara bermaksud untuk membuka

Fakultas-fakultas rumpun ilmu non agama. Sebut saja misalnya

Fakultas Sains dan Tekhnologi atau Fakultas Ilmu Sosial.

IAIN Sumatera Utara segera mempersiapkan diri untuk

menyongsong lahirnya Fakultas Baru. Sebenarnya pimpinan Fakultas

Syari’ah khususnya sejak masa Prof. Dr. Nur A Fadhil Lubis,

dilanjutkan Dr. M. Jamil dan puncaknya pada masa Dr. Saidurrahman,

MA, keinginan untuk menyapih Jurusan Ekonomi Islam sudah mulai

menguat. Beberapa diskusi terbatas dengan mengkaji maslahat dan

mudharatnya banyak dilakukan. Sayangnya, keinginan itu belum

menemukan momentumnya yang tepat.

Sampai pada satu waktu, Wakil Rektor I Prof. Dr. Hasan Asari,

MA meminta Dekan Fakultas Syari’ah Dr. Saidurrahman, M.Ag dan

Dr. Azhari Akmal Tarigan, MA selaku ketua jurusan ekonomi Islam

untuk mempersiapkan proposal alih status Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam. Maka sejak saat itu, perangkat jurusan mulai bekerja

keras untuk menyiapkan proposal tersebut. Waktu yang diberikan

kepada jurusan tidak lebih satu minggu. Tim penyusun proposal atas

nama Isnaini Harahap, MA, Yusrizal, M.Si, Ahmad Syakir, Zuhrinal

M. Nawawi, Hotbin Hasugian bahu- membahu untuk mempersiapkan

proposal tersebut. Akhirnya pada waktu yang telah ditetapkan, proposal

tersebut selesai dan segera diserahkan kepada Pembantu Rektor I Prof.

Dr. Hasan Asari, MA.

Page 31: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

27

Tidak lama berselang, Dekan Fakultas Syari’ah dan Ketua

Jurusan Ekonomi Islam didampingi Sekretaris Jurusan, Isnaini

Harahap, MA diminta untuk mempresentasekan Proposal tersebut

dihadapan Kepala Biro Ortala Kemenag RI, Drs. Muhammad Syahman

Sitompul, SE, Ak dan tim. Ketua Jurusan mendapat giliran setelah

Rektor dan Pembantu Rektor I mempresentasikan perkembangan alih

status IAIN Sumatera Utara menuju UIN Sumatera Utara.

Pertemuan itu penting bagi perkembangan alih status Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam. Dikatakan penting karena pertemuan

tersebut yang menjadi perkenalan awal Ketua Jurusan dengan Drs. M.

Syahman Sitompul yang memegang peran penting dibalik proses

lahirnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Setelah itu pekerjaan

besarnya adalah bagaimana memastikan perjalanan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Sumatera Utara bersama Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam di UIN dan IAIN lainnya dapat mulus dan akhirnya

disahkan oleh menteri Agama. Dalam hal ini yang paling

bertanggungjawab mengawalnya di pusat adalah Drs. M. Syahman

Sitompul yang saat itu masih aktif menjabat sebagai Kepala Biro Ortala

Kemenag RI.

Revisi proposal menjadi aktivitas yang tidak terhindarkan.

Ketua Jurusan bersama Ahmad Syakir harus bermalam di Kemenag

Gedung Ortala lantai IV untuk menuntaskan Proposal FEBI. Lagi-lagi

peran Drs. M. Syahman Sitompul, SE, Ak, menjadi signifikan. Beliau

tidak saja mengawal perjalanan proposal tersebut tetapi juga membantu

agar proposal yang dihasilkan menjadi kuat dan meyakinkan pihak

kementerian terkait.

Page 32: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

28

Satu hal yang penting dicatat dan menjadi bagian dari sejarah

Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam yang indah, proses alih status

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam berjalan dengan sangat mulus.

Pelepasan Jurusan Ekonomi Islam dan Diploma III Perbankan Syari’ah

ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tidak menimbulkan masalah

sedikitpun. Tidak ada perdebatan dan tidak pula konflik. Fakultas induk

dalam hal ini Dekan Fakultas Syari’ah dengan penuh jiwa besar

melepas mahasiswa/i Jurusan dan Prodi Diploma III beserta dosen-

dosen jurusan yang jumlahnya 37 orang. Hal ini tentu berbeda dengan

beberapa UIN, yang proses perpindahan dan pelepasannya

menimbulkan gesekan-gesekan yang tidak bisa dipandang sederhana.

Demikianlah setelah menunggu beberapa bulan lamanya,

akhirnya pada tanggal 19 November 2013, PMA No 81 Tahun 2013

tentang Organisasi Tata Kerja IAIN Sumatera Utara ditanda-tangani

Menteri Agama. PMA itu sesungguhnya menjadi penanda bahwa FEBI

telah resmi berdiri. Pada pasal dinyatakan bahwa Fakultas yang ada di

lingkungan IAIN Sumatera Utara salah satunya adalah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

Selanjutnya, pada tanggal 14 Desember 2013, FEBI IAIN

Sumatera Utara bersama dua UIN, Alauddin Makasar dan Sunan

Kalijaga Jogjakarta dan tiga IAIN, Raden Fatah Palembang, Walisongo

Semarang dan Surakarta FEBI sebagai fakultas baru diresmikan

berdirinya oleh Bapak Surya Dharma Ali selaku Menteri Agama.

Delegasi dari IAIN Sumatera Uatar yang hadir pada saat itu adalah

Prof. Dr. Hasan Asari, MA, Dr. Saidurrahman, MA dan Dr. Azhari

Akmal Tarigan, MA.

Page 33: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

29

Sejak diresmikannya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Sumatera Utara di Makasar, pimpinan IAIN Sumatera segera merespon

dan melakukan persiapan-persiapan dengan pembukaan Fakultas Baru

tersebut baik dalam hal penyiapan perangkat keras ataupun perangkat

lunaknya. Tidak kalah pentingnya, Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera

Utara juga melakukan persiapan-persiapan pelepasan, mulai dari

pelepasan mahasiswa dari Fakultas Syari’ah dan termasuk dosen-

dosennya. Yang patut disyukuri adalah, pelepasan tersebut berlangsung

dengan cukup baik dan elegan tanpa ada gesekan apapun. Ini

menunjukkan jiwa besar pimpinan Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera

Utara. Pelepasan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sumatera

Utara dari Fakultas Syariah ditandai dengan pengangkatan Dr. Azhari

Akmal Tarigan, M.Ag sebagai Dekan pertama yang menakhodai

fakultas tersebut. Saat ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam terus

berkembang di bawah payung UIN Sumatera Utara dan telah

mengelola 7 (tujuh) jurusan/program studi, yaitu: S2 Perbankan

Syariah, Ekonomi Islam, Akuntansi Syariah, Perbankan Syariah,

Asuransi Syariah, Manajemen, dan D-III Perbankan Syariah.

B. Sejarah Prodi Ekonomi Islam

Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Sumatera

Utara berdiri sejak tahun 2002. Pendirian program studi ini berawal

dari pendirian Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam (FKEBI)

yang merupakan lembaga non-struktural di IAIN Sumatera Utara. Sejak

berdirinya tahun 1990 sampai dengan saat ini FKEBI selalu responsif

untuk mengembangkan Ekonomi Islam. Aktifitas dan kegiatan lembaga

ini terfokus pada pada kajian, penelitian, penerbitan, pelatihan dalam

Page 34: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

30

rangka pengembangan ilmu ekonomi Islam dan pengabdian kepada

masyarakat.

Diawali oleh beberapa kunjungan timbal balik antara pejabat

IAIN Sumatera Utara dengan pejabat Universitas Islam Antarbangsa

(UIA) Malaysia dan Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM), pada

tanggal 25 s/d 28 Oktober 1993 dilaksanakanlah “Seminar dan

Workshop Ekonomi Islam” yang bertempat di Asrama Haji Medan.

Seminar ini tercatat sebagai seminar pertama tentang Ekonomi Islam

di luar Pula Jawa.

Menindak lanjuti salah satu Action Plan dari Seminar dan

Workshop di atas, yaitu mensosialisasikan ekonomi Islam dan

mengembangkan ilmunya, maka FKEBI sebagai bahagian dari IAIN

Sumatera Utara mulai melakukan wujud nyata dengan berbagai

kegiatan sosialisasi ekonomi Islam bekerjasama dengan berbagai pihak,

termasuk dunia perbankan syariah

Pengembangan ekonomi Islam tidaklah lengkap apabila tidak

diikuti dengan pengembangan dunia pendidikan. Karena itu IAIN SU

mulai mendirikan program studi – program studi dibawah disiplin Ilmu

ekonomi Islam. Tahun 1997, Fakultas Syariah IAIN SU dipercayakan

untuk mendirikan Program Studi Diploma Tiga (D-3) “Manajemen

Perbankan dan Keuangan Syari’ah”. Tenaga dosen program studi ini

mayoritas berasal dari luar IAIN, yaitu sarjana ekonomi dan praktisi

perbankan dan keuangan. Pada tahun ajaran 2003 minat mahasiswa

memasuki Prodi ini meningkat sehingga diterima sebanyak 2 lokal

(sebelumnya hanya satu lokal).

Perkembangan praktik ekonomi Islam, seperti perbankan

syari’ah, asuransi syari’ah dan sektor ril syari’ah, di samping minat

Page 35: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

31

masyarakat terhadap program D-3 sebelumnya semakin meningkat,

maka Fakultas Syari’ah pada tahun 2002 membuka program studi

Ekonomi Islam untuk program strata satu. Prodi Ekonomi Islam

ternyata mendapat sambutan yang sangat baik, terutama dari

Departemen Agama. Sambutan tersebut dituangkan dalam Surat

Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam Nomor

DJ.II/158/2004 tanggal 27 Mei 2004 tentang Izin Penyelenggaraan

Program Studi Ekonomi Islam Program Sarjana (S-1) Pada Fakultas

Syariah IAIN Sumatera Utara Medan. Berdasarkan SK tersebut, maka

IAIN Sumatera Utara secara resmi telah dapat mengelola program studi

Strata-1 Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah.

Pada Program Studi Ekonomi Islam ini dipelajari teori-teori

ekonomi sebagaimana halnya yang dipelajari pada program studi

ekonomi di perguruan tinggi umum, Namun demikian teori-teori

ekonomi yang diajarkan diberi muatan prinsip-prinsip keislaman

disamping juga terdapat tambahan beberapa mata kuliah dasar umum

bagi perguruan tinggi agama. Untuk menjaga kualitas program, prodi

Ekonomi Islam sejak awal pendiriannya menggunakan jasa konsultan

yang kapabel dalam bidang ekonomi Islam. Pada awal pendiriannya,

konsultan yang turut membantu prodi ini adalah Ir. Adiwarman A.

Karim, SE, MBA, MAEP dari Karim Business Consulting yang

berkedudukan di Jl. K. H. Mas Mansyur, Batavia Tower, Lt 14 Kav.

126 Jakarta dan Prof. Dr. Mohd. Azmi Omar, Deputy Rector Islamic

International University Malaysia (IIUM) di Malaysia. Tugas konsultan

terutama membantu dalam menyusun kerangka kurikulum dan silabus

mata kuliah pokok prodi Ekonomi Islam ini.

Page 36: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

32

Pada awal pendiriannya, prodi Ekonomi Islam dikembangkan

dengan kekhususan perbankan syari’ah. Hal ini disebabkan

perkembangan ekonomi Islam dalam praktiknya saat itu yang sangat

berkembang dan terus akan berkembang adalah perbankan syari’ah

yang tentu saja membutuhkan banyak sumber daya yang mempunyai

keahlian di bidangnya.

Berdasarkan tuntutan diversifikasi pasar dalam bidang ekonomi

Islam, maka sejak tahun akademik 2006/2007 prodi Ekonomi Islam

dikembangkan dengan membuka dua konsentrasi lagi. Jika pada

awalnya prodi ini hanya satu konsentrasi, yaitu Perbankan Syari’ah,

maka sejak tahun ini bertambah menjadi tiga. Konsentrasi baru tersebut

adalah konsentrasi Akuntansi dan Keuangan Syari’ah dan konsentrasi

Manajemen Syari’ah. Untuk menjaga kualitas dua konsentrasi tersebut,

prodi Ekonomi Islam menggunakan jasa konsultan Prof. Sofyan Syafri

Harahap, SE.Ak, MASc, Phd, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan

Direktur Islamic Economic and Finance (IEF) Universitas Trisakti

Jakarta.

Pada masa selanjutnya, konsentrasi yang ada di Jurusan

Ekonomi Islam berubah menjadi Program Studi tersendiri ditambah

dengan konsentrasi Ilmu Ekonomi Syariah (IES) tahun 2014. Pada

tahun 2015, izin penyelenggaraan Program Studi Akuntansi Syariah

dikeluarkan oleh Kementerian Agama dan pada tahun berikutnya, tahun

2016. keluar izin untuk penyelenggaraan Program Studi Perbankan

Syariah dan Asuransi Syariah. Ketiga konsentrasi yang ada di Jurusan

Ekonomi Islam tersebut pada giliran selanjutnya menjadi cikal bakal

dari lahirnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Page 37: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

33

Sejak berdirinya, Pengelolaan Program Studi Ekonomi Islam

telah melalui beberapa periode dengan teamwork sebagai berikut.

1. Periode 1 (2002 – 2004)

Ketua Jurusan : Dr. Faisar Ananda, MA

Sekretaris Jurusan : Drs. Azwani Lubis, MA

2. Periode 2 (2004 – 2008)

Ketua Jurusan : Dra. Sri Sudiarti, MA

Sekretaris Jurusan : Drs. Milhan Yusuf (2004 – 2006)

: Drs. Sugianto (2006 – 2008)

Ka. Laboratorium : Nurlaila, SE., MA

Staf Umum : Isnaini Harahap, MA

Staf Kons. EPS : Hendra Harmain, SE, M.Pd.

Staf Kons. AKS : Kamilah, SE.Ak., M.Si.

Staf Kons. EMS : M. Irwan Padli Nasution, ST, MM.

3. Periode 3 (2009 – 2013)

Ketua Jurusan : Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag

Sekretaris Jurusan : Andri Soemitra, MA (2009 – 2010)

: Isnaini Harahap, MA (2010 – 2013)

Ka. Laboratorium : Isnaini Harahap, MA (2009 – 2010)

: Zuhrinal M. Nawawi, MA (2011– 2013)

Staf Kons. EPS : Ahmad Syakir, MA.

Staf Kons. AKS : Hotbin Hasugian, M.Si

Staf Kons. EMS : Annio Indah Lestari, M.Si

Staf Akademik : Saparuddin Lubis

4. Periode 4 (2013 – 2014)

Ketua Jurusan : Isnaini Harahap, MA

Sekretaris Jurusan : Dr. M. Ridwan, MA

Page 38: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

34

Ka. Laboratorium : Zuhrinal M. Nawawi, MA

Ka. Prodi EPS : Ahmad Syakir, MA.

Ka. Prodi AKS : Hotbin Hasugian, M.Si

Ka. Prodi EMS : Yusrizal, M.Si

Staf Akademik : Saparuddin Lubis

5. Periode 5 (2014 – 2016)

Ketua Jurusan : Isnaini Harahap, MA

Sekretaris Jurusan : Marliyah, MA

Pada periode ini Jurusan Ekonomi Islam berada di bawah

naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Ketua Prodi untuk

EPS, AKS, dan EMS ditiadakan. Tahun 2015, AKS membentuk

jurusan tersendiri, tahun 2016 EPS membentuk jurusan

tersendiri, dan tahun 2018 lahir jurusan Manajemen.

6. Periode 6 (2017-2020)

Ketua Jurusan : Dr. Marliyah, M.Ag

Sekretaris Jurusan : Dr. Hj. Yenni Samri Juliati Nasution,

MA (2017- 2019)

Imsar, M.Si (2019-2020)

C. Visi dan Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

1. Visi

Berdasarkan visi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera

Utara, yaitu Masyarakat Pembelajar Berdasarkan Nilai-Nilai Islam

(Islamic Learning Society). Berdasarkan visi UIN SU tersebut,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara memiliki

visi “Masyarakat Pembelajar yang Unggul dalam Pendidikan dan

Page 39: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

35

Pengajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat di Bidang

Ekonomi dan Bisnis Islam di Asia Tenggara Tahun 2039”

2. Misi

Adapun Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

Sumatera Utara adalah:

1. Membangun sistem dan atmosfir akademik untuk

menghasilkan lulusan yang islami, berkompetensi, dan

berkatakter wirausaha.

2. Mengintegrasikan ilmu ekonomi dan bisnis berbasis Islam ke

dalam tridharma perguruan tinggi.

3. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan

dan teknologi di bidang ekonomi dan Bisnis Islam melalui

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Membangun tata kelola fakultas yang berorientasi pada

layanan yang memuaskan.

5. Melakukan kerjasama yang produktif dan konstruktif dengan

berbagai lembaga yang mendukung pencapaian visi fakultas.

D. Nilai-nilai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara memiliki

nilai-nilai dasar yang menjadi dasar filosofi perjalanan dan

pengembangannya. Nilai-nilai dasar itu adalah al-nama’ (bertumbuh),

al-tazkiyah (suci) dan al-falah (bahagia-sejahtera).

1. Al-Nama’ (bertumbuh). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

Sumatra Utara akan terus tumbuh dan berkembang untuk mencapai

keunggulannya (excellence) baik dalam bidang pendidikan dan

pengajaran, penelitian dan pengabdian keada masyarakat.

Page 40: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

36

2. Al-Tazkiyah (suci). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

Sumatra Utara menyadari bahwa ekonomi dan bisnis Islam pada

hakikatnya adalah ekonomi ketuhanan (ilahiyyah). Nilai-nilai

ilahiyyah tersebut sejatinya harus terwujud dalam setiap langkah dan

perjalanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatra Utara,

baik itu pada sikap seluruh civitas akademika (mahasiswa, tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan) maupun pada pengelolaannya

lembaga.

3. Al-Falah (Bahagia). Al-Falah merupakan tujuan akhir dari

penerapan ekonomi dan bisnis Islam. Al-falah memiliki makna luas,

mencakup kebahagian kehidupan dunia-akhirat, material-spiritual,

individu dan sosial. Hal ini sekaligus menjadi tujuan dari

penyelenggaran tridharma perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Sumatra Utara.

Dari nilai dasar tersebut kemudian diturunkan sejumlah budaya

kerja yang menjadi ruh dan semangat juang seluruh civitas akademik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara. Adapun

budaya kerja tersebut adalah sebagai berikut:

1. Relijiusitas, yang berarti bahwa segala aktifitas yang kita lakukan

sepenuhnya bertujuan untuk meningkatkan derajat kekhalifan kita di

bumi serta menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Relijiusitas yang semakin meningkat akan meningkatkan etos kerja

dan semangat untuk terus produktif.

2. Integritas, yang berarti bahwa semua aktifitas yang dilakukan harus

menyeleraskan hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan

benar. Ini berarti bahwa sivitas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Page 41: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

37

UIN Sumatera Utara harus menjadi sosok yang dapat dipercaya

dalam semua tindakannya.

3. Profesionalitas, yang berarti bahwa pekerjaan yang dilakukan harus

dilakukan secara disiplin, kompeten, dan tepat waktu dengan hasil

terbaik. Dalam hal ini, kerja harus dilakukan secara ikhlas, tuntas

dan cerdas.

4. Inovasi, yang berati bahwa seluruh sivitas Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Sumatera Utara harus terus mampu melakukan

inovasi terarah dan terukur. Inovasi seperti ini akan melahirkan

berbagai terobosan baru yang lebih baik serta meningkatkan

efisiensi dan efektitas pelayanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sumatera Utara kepada masyarakat.

5. Tangggung Jawab, yang berarti bahwa pekerjaan itu harus dilakukan

secara tuntas dan konsekuen.

6. Keteladanan, yang berarti bahwa semua sivitas Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara mampu menjadi contoh yang

baik bagi orang lain.

7. Marhamah, (Menumbuhkan Kasih Sayang), yang berarti bahwa

sivitas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara

melakukan amanah yang diemban dengan penuh kasih sayang baik

sesama rekan dan masyarakat. Keakraban yang dilakukan dalam

nuansa produktif dan saling mendukung.

E. Visi Prodi Ekonomi Islam

Visi Program Studi tidak dapat dilepaskan dengan visi Fakultas.

Demikian pula visi Prodi Ekonomi Islam merupakan turunan dari visi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Berdasarkan visi Fakultas di atas,

Page 42: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

38

maka visi Prodi Ekonomi Islam adalah: “Masyarakat Pembelajar yang

unggul dalam Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan

Pengabdian di Bidang Ekonomi Islam di Indonesia Tahun 2025”.

F. Misi Prodi Ekonomi Islam

Misi Program Studi Ekonomi Islam juga tidak dapat dilepaskan

dan merupakan turunan dari misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Berdasarkan visi Fakultas di atas, maka visi Prodi Ekonomi Islam

adalah:

1. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran

di bidang ekonomi Islam secara komprehensif dengan

pendekatan integratif-trandisipliner.

2. Meningkatkan dan mengembangkan penelitian dan pengkajian

di bidang ekonomi Islam dalam rangka pengembangan konsep

dan implementasi ekonomi Islam di tengah masyarakat.

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terencana,

terprogram, dan berkesinambungan untuk mendorong

perkembangan ekonomi Islam dalam kehidupan masyarakat

4. Menjalin kerjasama secara produktif dengan berbagai lembaga

dalam rangka memperkokoh program studi ekonomi Islam.

G. Tujuan Prodi Ekonomi Islam

1. Menghasilkan lulusan yang profesional dalam ilmu ekonomi

Islam, bermoral, berbudi pekerti, dan mempunyai integritas

yang tinggi dalam pengembangan ilmu ekonomi Islam;

Page 43: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

39

2. Menghasilkan lulusan di bidang ekonomi Islam yang mampu

melaksanakan penelitian dan menganalisis berbagai persoalan

di masyarakat;

3. Menghasilkan lulusan dalam bidang ekonomi Islam terutama di

bidang perencanaan, baik dalam lembaga bisnis maupun non

bisnis

4. Menghasilkan lulusan yang cakap dalam mengimplementasikan

ilmunya dan senantiasa berusaha mengabdikan diri untuk

masyarakat

H. Sasaran Prodi Ekonomi Islam

Sasaran pokok yang akan dicapai oleh Program Studi Ekonomi

Islam dalam kurun waktu 2014-2025 adalah sebagai berikut:

1. 2014-2016: Good University Governance

2. 2017-2019: Peningkatan Kualitas Dosen dan Pengembangan

Riset Ekonomi Islam

3. 2020-2022: Peningkatan Kualitas Lulusan dan Peningkatan

Pengabdian Masyarakat

4. 2023-2025: Kerjasama Internasional

Page 44: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

40

BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN

A. Kondisi Lingkungan Internal

Kondisi lingkungan internal dapat mempengaruhi

perkembangan Prodi Ekonomi Islam. Kondisi lingkungan internal

dapat diidentifikasi kepada dua kelompok besar, yaitu meliputi

kelemahan dan kekuatan.

1. Kelemahan

Beberapa kelemahan Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN SU Medan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Adanya kesenjangan kemampuan di kalangan dosen dalam

menerapkan metode dan teknik pembelajaran, khususnya

dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan

belajar-mengajar;

b. Rasio dosen dan mahasiswa yang belum ideal sebagai

dampak adanya peningkatan jumlah peminat;

c. Kegiatan riset dan pengembangan yang masih didominasi oleh

kajian teoritis, sementara untuk kajian terapan dan kebijakan

yang hasilnya siap untuk digunakan masih sangat terbatas;

d. Penguasaan bahasa asing bagi dosen dan tenaga kependidikan

masih lemah;

e. Minimnya kemampuan dosen untuk mempublikasikan dan

mempersentasikan karya-karya ilmiah di tingkat internasional;

f. Belum tersusunnya rencana strategis bidang pengabdian

masyarakat pada prodi di FEBI UIN SU Medan;

Page 45: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

41

g. Belum sempurnanya sarana/prasaran fisik yang menunjang

budaya akademis;

2. Kekuatan

Beberapa kekuatan Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN SU Medan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Memiliki jumlah sumber daya manusia (SDM) pendidik

(dosen) yang memadai, dengan kualifikasi doktor dan

magister;

b. Mayoritas dosen telah memiliki sertifikat pendidik

professional;

c . Prodi Ekonomi Islam adalah Prodi yang menggabungkan dua

disiplin ilmu yaitu ekonomi umum dan syariah;

d. Prodi Ekonomi Islam FEBI UIN SU Medan telah

menerapkan kebijakan nasional kurikulum berbasis Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sesuai dengan

kepres No 08 tahun 2012;

e. Kurikulum sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan Prodi

yang disesuaikan dengan kebutuhan stakholder;

f. Adanya dukungan pendanaan rutin dari Kementerian Agama

RI dalam bentuk BOPTN dalam bidang penelitian;

g. Adanya jurnal ilmiah yang terbit secara berkala;

h. Adanya tenaga-tenaga peneliti/dosen mampu melaksanakan

penelitian untuk tingkat nasional;

i. Semakin meningkatnya kemampuan para dosen untuk

menulis dan mempublikasikan karya-karya ilmiah mereka di

tingkat nasional dan internasional;

Page 46: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

42

j. Sistem informasi administrasi mahasiswa yang terintegrasi

dengan unit kerja di lingkungan fakultas maupun rektorat;

k. Adanya kepercayaan masyarakat untuk bermitra dengan Prodi

Ekonomi Islam UIN SU Medan dalam bidang

pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

B. Kondisi Lingkungan Eksternal

Di samping kondisi lingkungan internal di atas yang meliputi

kelemahan dan kekuatan, beberapa kondisi lingkungan eksternal juga

mempengaruhi perkembangan Prodi Ekonomi Islam. Kondisi

lingkungan ekternal dapat diidentifikasi kepada dua kelompok besar,

yaitu tantangan dan peluang.

1. Tantangan

Beberapa kondisi di lingkungan eksternal Prodi Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU Medan yang dapat

dijadikan tantangan di antaranya adalah:

a. Bertambahnya jumlah perguruan tinggi yang menawarkan

program studi yang sama semakin meningkatkan persaingan;

b. Tuntutan globalisasi dan perkembangan informasi yang

mengharuskan Prodi Ekonomi Islam meningkatkan kualitas

penelitian dan karya ilmiah dalam rangka pengembangan dan

aplikasi ilmu;

c. Era informasi dan teknologi UIN SU Medan untuk

meningkatkan kualitas dan skill tenaga pendidik dan peneliti

professional;

Page 47: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

43

d. Penerapan KKNI yang mengharuskan seluruh Perguruan

Tinggi untuk mampu menghasilkan karya yang kompetitif

secara regional dan global;

e. Tradisi menulis dan publikasi ilmiah masih rendah di

kalangan tenaga pendidik;

f. Benturan kultur masyarakat desa dan kota mengakibatkan

cultural shock bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota;

g. Perubahan pasar yang sangat turbulent menuntut standar

kompetensi lulusan yang qualified dan survive.

2. Peluang

Beberapa kondisi di lingkungan eksternal Prodi Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU Medan yang dapat

dijadikan peluang di antaranya adalah:

a. Praktik ekonomi dan bisnis yang berbasis syari’ah saat ini di

Indonesia semakin berkembang;

b. Komitmen pemerintah, perbankan dan lembaga keuangan dan

bisnis syari’ah, serta masyarakat dalam pengembangan

perbankan syariah semakin baik;

c. Perkembangan aplikasi-aplikasi teknologi informasi dan

komunikasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan

dan pembelajaran;

d. Meningkatnya animo mahasiswa ke Prodi Ekonomi Islam;

e. Semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap tenaga-

tenaga ahli yang memiliki wawasan luas dan skill di bidang

ekonomi Islam;

Page 48: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

44

f. Perkembangan masyarakat Muslim Indonesia di era IPTEK

saat ini sangat membutuhkan berbagai penelitian dari

bidang keislaman dengan pendekatan inter dan transdisiplin

untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi;

g. Perkembangan praktik ekonomi dan bisnis syariah sangat

dinamis sehingga kurikulum berpeluang untuk disesuaikan;

h. Efektivitas pembelajaran akan meningkat dengan terbukanya

akses informasi dan metoda pembelajaran active learning;

i. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendukung

interaksi suasana akademik antar civitas akademika:

j. Peluang untuk membuka jaringan pendanaan dengan instansi

luar untuk kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat;

k. Dukungan dari pimpinan UIN SU dan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam dalam pengadaan fasilitas penunjang pendidikan.

Page 49: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

45

BAB IV

ARAH PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI

A. Tahapan Penetapan Sasaran Pengembangan

Arah pengembangan Program Studi Ekonomi Islam Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU Medan periode 2016-2025

dilakukan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan internal Prodi

Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU Medan

periode 2016-2025, baik kekuatan maupun kelemahan dan lingkungan

eksternal baik peluang maupun tantangan. Dengan segenap aspek yang

dimiliki UIN SU Medan berkomitmen untuk menangkap setiap peluang

dengan tetap mengantisipasi tantangan yang dihadapi.

Penetapan sasaran dan pengembangan Program Studi Ekonomi

Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU Medan periode

2016-2025 yang menekankan pada penguatan keahlian dan

pengembangan Ekonomi Islam berimplikasi pada penataan institusi di

lingkungan Prodi Ekonomi Islam. Realisasi dari program unggulan ini

menjadi tanggungjawab semua elemen kampus civitas akademika,

mulai dari pimpinan, dosen, dan mahasiswa. Sasaran yang hendak

dicapai oleh Prodi Ekonomi Islam dituangkan dalam Rencana Induk

Pengembangan (RIP) Prodi Ekonomi Islam FEBI UIN Sumatera Utara

tahun 2016-2025. RIP ini disusun dalam 3 (tiga) tahapan (milestones)

sebagai berikut:

Page 50: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

46

Gambar 1.1. Milestone Pencapain Sasaran Prodi Ekonomi Islam

1. Tahun 2016-2019 (Penguatan Lembaga, SDM dan

Publikasi)

Visi Program Studi Ekonomi Islam adalah “Masyarakat

Pembelajar yang unggul dalam Pendidikan dan Pengajaran,

Penelitian, dan Pengabdian di Bidang Ekonomi Islam di Indonesia

Tahun 2025”. Visi Program Studi Ekonomi Islam tersebut merupakan

turunan dan konsistensi dari visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sumatera Utara, yakni “Masyarakat pembelajar yang unggul

dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat

di bidang ekonomi dan bisnis Islam di Asia tenggara Tahun 2039”.

Masyarakat pembelajar dalam visi di atas bermakna bahwa

sivitas akademika Prodi Ekonomi Islam yang terdiri dari tenaga

pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa merupakan insan-insan

2016-2019 (Penguatan Lembaga, SDM, dan Publikasi)

2019-2022 (Akreditasi Unggul)

2022-2025 (AUN QA)

Page 51: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

47

yang menjadikan belajar sebagai tuntutan dan sikap hidup dalam

kehidupan sehari-harinya. Unggul dalam visi di atas dimaksudkan

bahwa Prodi Ekonomi Islam telah mendapatkan nilai A akreditasi

nasional dan terakreditasi internasional seperti AUN QA Tahun 2025

serta menjadi referensi, baik dalam bidang pendidikan, penelitian

maupun pengabdian masyarakat baik bagi Prodi-Prodi di lingkungan

UIN SU maupun Prodi Ekonomi Islam di Indonesia pada tahun 2025.

Pendidikan dan pengajaran yang dimaksud dalam visi di atas adalah

bahwa keilmuan pada Prodi Ekonomi Islam adalah keilmuan dengan

pendekatan transdisipliner, yaitu ilmu-ilmu ekonomi dan perbankan

terintegrasi dengan ilmu-ilmu keIslaman (kesyari’ahan). Sedangkan

penelitian dan pengabdian di bidang Ekonomi Islam bermakna bahwa

penelitian dilakukan untuk mengembangkan keilmuan ekonomi Islam

yang akan digunakan untuk kemaslahatan dan pemberdayaan

masyarakat.

Untuk mencapai visi tersebut, Tahap I pencapaian sasaran Prodi

Ekonomi Islam adalah penguatan kelembagaan, SDM dan publikasi

dosen.

2. Tahun 2019-2022 (Akreditasi Nasional Unggul)

Sebagaimana yang telah dijelaskan di muka, Pada tahap I tahun

2016-2018, Prodi Ekonomi Islam berketatapan hati untuk

mengukuhkan penguatan kelembagaan, SDM dan publikasi. Oleh

karena itu penguatan sasaran tersebut difokuskan kepada pengelolaan

kelembagaan Prodi, SDM dan publikasi sehingga menciptakan budaya

akademik yang mengarah kepada mutu dan kualitas tidak hanya

kuantitas.

Page 52: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

48

Tahapan selanjutnya, setelah budaya akademik terbangun

dengan kokoh maka akan tercipta apa yang disebut dengan iklim

akademik yang mantap. Orientasi warga kampus hanyalah belajar

dalam maknanya yang luas. Pada gilirannya warga kampus dan

masyarakat akan menjadi produktif. Tidak ada waktu yang berlalu

tanpa aktivitas yang bermakna. Sehingga pada tahap ini akreditasi

prodi telah mendapatkan nilai unggul yang didasarkan nilai-nilai dan

budaya akademik tersebut.

3. Tahun 2022-2025 (AUN QA)

Pada tahap III ini kebijakan sasaran Prodi Ekonomi Islam

difokuskan untuk memperoleh pengakuan internasional dengan

memperoleh akreditasi dari AUN QA.

B. Kebijakan dan Strategi Pengembangan

Kebijakan dan strategi pengembangan untuk mencapai visi

Prodi, sebagaimana dalam penetapan sasaran, maka kebijakan dan

strategi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap I pencapaian sasaran Prodi Ekonomi Islam adalah

penguatan kelembagaan, SDM dan publikasi dosen dengan

kebijakan sebagai berikut:

a. Pengelolaan Prodi

1) Administrasi akademik berbasis internet mencapai 75%;

2) Informasi akademik dan kemahasiswaan 75% berbasis

internet;

3) Nilai akreditasi Prodi A.

b. Mahasiswa

Page 53: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

49

1) Penyelesaian mata kuliah per semester sebesar 90%;

2) IPK rata-rata semester di atas atau sama dengan 3,00

mencapai 75%;

3) Prestasi non akademik tingkat lokal 6 dan tingkat

nasional 2 per tahun serta tingkat internasional 1 per dua

tahun.

c. Dosen

1) Peningkatan kualifikasi akademik dosen (50% S-3) dan

tenaga kependidikan (30% S-2);

2) Penerapan metode pembelajaran berpusat mahasiswa

(student learning centre) mencapai 75 %;

3) Menghasilkan penelitian minimal 1 buah per dosen per

tahun dan publikasi karya ilmiah dalam jurnal

terakreditasi, Nasional dan Internasional minimal 4 per

pertahun;

4) Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat baik oleh

Prodi sebagai institusi maupun oleh dosen secara

individual.

b. Tahap II pencapaian sasaran Prodi Ekonomi Islam adalah

terlaksananya budaya akademik dengan sasaran tercapainya

akreditasi Prodi di level unggul. Di antara kebijakan untuk

mencapai sasaran tersebut adalah:

a. Pengelolaan Prodi

1) Administrasi akademik berbasis internet mencapai

100%;

2) Informasi akademik dan kemahasiswaan 100% berbasis

internet;

Page 54: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

50

3) Nilai akreditasi Prodi Unggul.

b. Mahasiswa

1) Penyelesaian mata kuliah per semester sebesar 95%;

2) IPK rata-rata semester di atas atau sama dengan 3,00

mencapai 85%;

3) Prestasi non akademik tingkat lokal 10 dan tingkat

nasional 6 per tahun serta tingkat internasional 4 per dua

tahun.

c. Dosen

1) Peningkatan kualifikasi akademik dosen (80% S-3) dan

tenaga kependidikan (50% S-2);

2) Penerapan metode pembelajaran berpusat mahasiswa

(student learning centre) mencapai 95 %;

3) Menghasilkan penelitian minimal 2 buah per dosen per

tahun dan publikasi karya ilmiah dalam jurnal

terakreditasi Nasional dan terindeks bereputasi

Internasional minimal 5 per pertahun;

4) Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat baik oleh

Prodi sebagai institusi maupun oleh dosen secara

individual terutama kolaborasi.

c. Tahap III pencapaian sasaran Prodi Ekonomi Islam adalah

memperoleh pengakuan internasional dengan memperoleh

akreditasi dari AUN QA. Untuk mencapai sasaran tersebut,

maka kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan adalah:

a. Pengelolaan Prodi

Page 55: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)eki.febi.uinsu.ac.id/assets/file/rip_eki_full2.pdf · bersama 6 (enam) FEBI lainnya se-Indonesia. Jejak kehadiran FEBI di UIN Sumatera Utara sebenarnya

51

1) Administrasi akademik berbasis internet mencapai

100%;

2) Informasi akademik dan kemahasiswaan 100% berbasis

internet;

3) Prodi terakreditasi AUN QA.

b. Mahasiswa

1) Penyelesaian mata kuliah per semester sebesar 95%;

2) IPK rata-rata semester di atas atau sama dengan 3,00

mencapai 90%;

3) Prestasi non akademik tingkat lokal 15 dan tingkat

nasional 10 per tahun serta tingkat internasional 6 per

dua tahun.

c. Dosen

1) Peningkatan kualifikasi akademik dosen (100% S-3) dan

tenaga kependidikan (80% S-2);

2) Penerapan metode pembelajaran berpusat mahasiswa

(student learning centre) mencapai 100 %;

3) Menghasilkan penelitian minimal 2 buah per dosen per

tahun dan publikasi karya ilmiah dalam jurnal

terakreditasi Nasional dan terindeks bereputasi

Internasional minimal 6 per tahun;

4) Meningkatkan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat baik oleh Prodi sebagai institusi maupun

oleh dosen secara individual terutama kolaborasi

internasional.