rencana asuhan keperawatan pada agregat remaja.doc

6
24 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Tabel. 3 Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas Agregat Sekolah SMPN SATU ATAP MERJOSARI No DX Keperawata n Tujuan umum Tujuan Khusus Strategi intervens i Rencana kegiatan Evaluasi Tempat PJ Kriteri a Standar 1. Kurangnya motivasi siswa dalam memanfaatk an fasilitas Bimbingan Konseling (BK) Sekolah b.d a. Ketid akterbuk aan Tersedian ya kader konseling sebaya pada siswa, yang mampu menjadi konsultan masalah remaja di SMPN 25 Malang. Kader Konseling sebaya mampu : 1) Memahami dan mengaplikas ikan cara komunikasi yang baik dalam mendengarka n curhatan siswa yang memiliki masalah . 2) Memahami, Menyediak an kader konselor sebaya yang berkolabo rasi dengan guru bimbingan konseling dalam mengatasi permasala han siswa Mengadaka n pembentuk an dan pelatihan PEER Konselor (Konselor Sebaya). Mengadaka n penyuluha n tentang masalah remaja. Adanya siswa yang berkons ultasi baik terhada p siswa PEER konselo r, maupun Guru Bimbing an Konseli Mningkatnya motivasi siswa dalam berkonsultas i untuk memecahkan masalahnya dengan hasil 70% dari jumlah siswa per kelas. Ruang kelas VII B SMPN 25 malang Pihak Sekol ah dan mahas iswa

Upload: ririn-agustina

Post on 22-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Asuhan Keperawatan pada Agregat Remaja.doc

24

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Tabel. 3 Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas Agregat Sekolah SMPN SATU ATAP MERJOSARI

No DXKeperawatan

Tujuan umum

Tujuan Khusus Strategi intervensi

Rencana kegiatan

Evaluasi Tempat PJKriteria Standar

1. Kurangnya motivasi siswa dalam memanfaatkan fasilitas Bimbingan Konseling (BK) Sekolah b.d

a. Ketidakterbukaan siswa dalam masalah yang terjadi ( Karena ruang BK masih baru)

b. Ketidakefektifan pola komunikasi siswa

Tersedianya kader konseling sebaya pada siswa, yang mampu menjadi konsultan masalah remaja di SMPN 25 Malang.

Kader Konseling sebaya mampu :1) Memahami dan

mengaplikasikan cara komunikasi yang baik dalam mendengarkan curhatan siswa yang memiliki masalah .

2) Memahami, melakukan bimbingan konseling sebaya.

3) Mampu bekerja sama dengan guru Bimbingan Konseling dalam mengatasi permasalahan

Menyediakan kader konselor sebaya yang berkolaborasi dengan guru bimbingan konseling dalam mengatasi permasalahan siswa

Mengadakan pembentukan dan pelatihan PEER Konselor (Konselor Sebaya).

Mengadakan penyuluhan tentang masalah remaja.

Menempelkan poster-poster menarik tentang ajakan agar berkonsultasi

Adanya siswa yang berkonsultasi baik terhadap siswa PEER konselor, maupun Guru Bimbingan Konseling.

Mningkatnya motivasi siswa dalam berkonsultasi untuk memecahkan masalahnya dengan hasil 70% dari jumlah siswa per kelas.

Ruang kelas VII B SMPN 25 malang

Pihak Sekolah dan mahasiswa

Page 2: Rencana Asuhan Keperawatan pada Agregat Remaja.doc

25

c. Tidak adanya konselor sebaya

remaja.4) Menjadi

fasilitator dalam memecahkan masalah dan mencari solusi untuk permasalahan remaja.

5) Memahami dan mengertahui tentang permasalahan remaja secara umum.

di setiap sudut sekolah.

2. Kurang maksimalnya pelayanan usaha kesehatan sekolah (UKS) dan PHBS bd kurang optimalnya pelaksanaan Trias UKS dan ketidak sadaran siswa tentang

Siswa mampu mengetahui UKS dan pelaksanaan Trias UKS , serta PHBS di sekolah.

Siswa mampu memahami :1) Definisi UKS2) Program TRIAS

UKS3) Pelaksaaan

Program TRIAS UKS yang meliputi, Pendidikan Kesehatan, Pelayanan

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang UKS.

Mengadakan penyuluhan tentang masalah kesehatan remaja

Mengadakan penyuluhan tentang TRIAS UKS

Berjalannya program UKS di sekolah SMPN 25 Malang.

Aktifnya usaha kesehatan sekolah dengan bertambahnya kader kesehatan remaja sebanyak 30 orang.

Adanya jadwal kegiatan jaga UKS dari sekolah

Ruang kelas VII A SMPN 25 malang

Pihak Sekolah dan Mahasiswa

Page 3: Rencana Asuhan Keperawatan pada Agregat Remaja.doc

26

PHBS meliputi :

a. Pendidikan kesehatan

b. Layanan kesehatan

c. Lingkungan Sekolah Sehat

Kesehatan dan kesehatan lingkungan.

4) Memahami cara untuk melakukan pemeriksaan fisik.

5) Memahami cara menangani masalah kesehatan siswa.

Membentuk KKR (Kader Kesehatan Remaja) bekerja sama dengan Palang Merah Remaja dan guru untuk memaksimalkan fungsi UKS.

Menempelkan poster-poster kesehatan

3. Terjadinya kenakalan remaja pada siswa b.d :

a. Pengaruh pergaulan diluar lingkungan sekolah.

Siswa dapat memahami bahaya kenakalan remaja seperti Narkoba, Miras, Rokok, dan

Lansia dan keluarga mampu memahami :1) Peran dalam

mendai siswa.2) Jenis-jenis

kenakalan remaja3) Bahaya dari

kenakalan remaja4) Cara

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai kenakalan remaja dan bahaya

Mengadakan penyuluhan tentang kenakalan remaja

Menempelkan poster-poster

Berkurangnya prevalensi kenakalan remaja

Berkurangnya siswa yang melakukan kenakalan remaja menjadi 0%.

Balai RW 02 Kelurahan Dinoyo

Masyarakat danMahasiswa

Page 4: Rencana Asuhan Keperawatan pada Agregat Remaja.doc

27

b. Kurang perhatian dan pengawasan dari orang tua.

free sex. membentengi diri dari kenakalan remaja.

pergaulan bebeas.

tentang bahaya kenakalan remaja