rencana aksi kegiatan...organisasi dan tata kerja kkp telah ditetapkan dalam permenkes ri no....

66
Rencana Aksi Kegiatan KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : [email protected] Revisi ke - 3

Upload: others

Post on 09-Jun-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya, maka dokumen revisi Rencana Aksi Kegiatan (RAK)

KKP Kelas II Probolinggo tahun 2015-2019 dapat tersusun dengan baik dan

lancar.

Revisi RAK dilaksanakan sehubungan dengan dikeluarkannya Permenkes

No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

yang berpengaruh terhadap sasaran strategis Kementerian Kesehatan dan

Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit yang didalam SOTK lama disebut Direktorat Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No.

356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan

cegah tangkal penyakit yang memiliki peran penting sebagai Unit Pelaksana

Teknis program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di

pintu/gerbang negara. Guna mewujudkan peran dan fungsi serta peningkatan

kinerja KKP Kelas II Probolinggo sesuai revisi RAP Ditjen P2P maka dipandang

perlu dilakukan revisi terhadap Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun anggaran

2015-2019.

RAK merupakan dokumen perencanaan yang memuat program dan

kegiatan KKP Kelas II Probolinggo kurun waktu 5 tahun yang dapat dijadikan

pedoman dalam Rencana Operasional tahunan dan melaksanakan kegiatan

sesuai perencanaan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam penyusunan revisi Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Probolinggo tahun 2015-2019 ini, namun kami menyadari

masih terdapat kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu saran dan masukan

dari berbagai pihak sangat diperlukan. Semoga RAK KKP Kelas II Probolinggo

tahun 2015-2019 ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja KKP Kelas II

Probolinggo.

Probolinggo, 07 Oktober 2016

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Probolinggo

Rahmat Subakti, S.KM, MHM

NIP 196507131988031002

Rencana Aksi Kegiatan

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO

Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo

Telp. (0335) 421917 – 421918 Fax. (0335) 421918

Email : [email protected]

Revisi ke - 3

Page 2: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO II

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya, maka dokumen Rencana Aksi Kegiatan revisi ke - 3

KKP Kelas II Probolinggo tahun 2015-2019 dapat tersusun dengan baik dan

lancar.

Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No.

356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan

cegah tangkal penyakit yang memiliki peran penting sebagai unit pelaksana

teknis program Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan di pintu/gerbang negara. Guna mewujudkan peran dan fungsi serta

peningkatan kinerja KKP Kelas II Probolinggo maka dipandang perlu dibuat

suatu Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun anggaran 2015-2019.

RAK merupakan dokumen perencanaan yang memuat program dan

kegiatan KKP Kelas II Probolinggo kurun waktu 5 tahun yang dapat dijadikan

pedoman dalam Rencana Operasional tahunan dan melaksanakan kegiatan

sesuai perencanaan yang terus di monitoring dan evaluasi untuk menyesuaikan

dengan perubahan indikator dan anggaran.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Probolinggo tahun 2015-2019 revisi ke - 3 ini, namun kami

menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu saran

dan masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Semoga RAK KKP Kelas II

Probolinggo tahun 2015-2019 ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja KKP

Kelas II Probolinggo.

Probolinggo, 4 Januari 2018

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Probolinggo

Rahmat Subakti, S.KM, MHM NIP 196507131988031002

Page 3: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO III

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................................. iv

BAB I ........................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1

B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN PERMASALAHAN .................................... 5

C. DASAR HUKUM ........................................................................................... 14

D. ORGANISASI ............................................................................................... 15

1. Struktur Organisasi ................................................................................... 15

2. Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................................... 16

3. Ruang Lingkup Tugas ............................................................................... 18

4. Hubungan Kerja ........................................................................................ 19

E. POTENSI DAN PERMASALAHAN ............................................................... 19

1. PHEIC ...................................................................................................... 19

2. Sumber Daya............................................................................................ 21

3. Anggaran .................................................................................................. 24

4. Perkembangan IPTEK .............................................................................. 24

F. LINGKUNGAN STRATEGIS ........................................................................ 25

BAB II ..................................................................................................................... 27

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS .................................................................. 27

A. TUJUAN ....................................................................................................... 28

B. SASARAN STRATEGIS ............................................................................... 29

BAB III .................................................................................................................... 30

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN ................................................................................ 31

A. Arah Kebijakan dan Strategi ......................................................................... 31

B. Kerangka Regulasi ....................................................................................... 35

C. Kerangka Kelembagaan ............................................................................... 35

BAB IV .................................................................................................................... 38

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ............................................. 38

A. Target Kinerja .............................................................................................. 38

B. Kerangka Pendanaan .................................................................................. 43

BAB V ..................................................................................................................... 44

PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN ................................................... 44

BAB VI .................................................................................................................... 45

PENUTUP .............................................................................................................. 45

LAMPIRAN

Page 4: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO IV

DAFTAR SINGKATAN

ADKL : Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

BMN : Barang Milik Negara

DBD : Demam Berdarah Dengue

HIV : Human Immunodeficiency Syndrome

IHR : International Health Regulation

KKP : Kantor Kesehatan Pelabuhan

KEPMENKES : Keputusan Menteri Kesehatan

MDG’S : Millenium Development Goals

NUBIKA : Nuklir Bioterorisme dan Narkotika

OMKABA : Obat Makanan Kosmetika dan Bahan Aditif

PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan

PKSE

PRL

:

:

Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Pengendalian Risiko Lingkungan

UKLW : Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

PHEIC : Public Health Emergency of International Concern

PM : Penyakit Menular

PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak

PP & PL : Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

PP : Peraturan Pemerintah

PTM : Penyakit Tidak Menular

RAP : Rencana Aksi Program

RKAKL : Rencana Kerja Anggaran Kementrian Lembaga

RENSTRA : Rencana Strategi

RM : Rupiah Murni

RPJMN : Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional

SDM : Sumber Daya Manusia

SE : Surveilans Epidemiologi

SPM : Standar Pelayanan Minimal

SSCC : Ship Sanitation Control Certificate

SSCEC : Ship Sanitation Control Exemption Certificate

TB : Tuberkulosis

TTU : Tempat Tempat Umum

TUPOKSI : Tugas Pokok dan Fungsi

TPM : Tempat Pengelola Makanan

UPT : Unit Pelayanan Teknis

UU : Undang Undang

Page 5: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK)

Tahun 2005 – 2025 sebagai rencana pembangunan kesehatan nasional

dibidang kesehatan untuk jangka waktu 20 tahun ke depan sampai dengan

tahun 2025, ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi

acuan bagi pemerintah dan masyarakat termasuk swasta dalam mewujudkan

tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan dasar, visi, misi dan arah

pembangunan kesehatan yang telah disepakati. Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 telah ditetapkan

dengan Peraturan Presiden N0. 2 Tahun 2015. Pembangunan Kesehatan

Nasional adalah upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia

yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta dengan memperhatikan

tantangan global maupun spesifik lokal. Sesuai dengan amanat dalam

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang : Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional maka salah satu pelaku pembangunan kesehatan

yaitu Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan

didasarkan pada perubahan struktur organisasi Kementerian Kesehatan yang

memberikan penekanan kepada pencapaian sasaran Prioritas Nasional,

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di kabupaten/kota dan

Millenium Development Goals (MDG’s) dan permasalahan kesehatan regional

dan global.

Renstra Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan melalui

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang

Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019, merupakan dokumen

perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program

pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh

Kementerian Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat

Page 6: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 2

untuk kurun waktu 2015-2019, maka dalam pelaksanaannya perlu dijabarkan

lebih lanjut ke dalam suatu Rencana Aksi Program (RAP) pada setiap unit

satuan kerja baik satuan kerja ditingkat pusat maupun daerah yaitu Unit

Pelaksana Teknis sesuai dengan tugas dan fungsi serta memperhatikan visi,

misi, tujuan, nilai-nilai dan sasaran strategis Kementerian Kesehatan.

Sehubungan dengan adanya perubahan indikator kinerja yang

ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

dimana bertujuan untuk penyeragaman nomenklatur indikator kinerja di tingkat

Unit Pelaksana Teknis (UPT), maka KKP Kelas II Probolinggo melakukan

revisi terhadap Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015 – 2019. Perubahan

indikator kinerja tersebut diikuti dengan penetapan ulang target kinerja hingga

akhir RPJMN di tahun 2019.

Dengan telah diberlakukannya International Health Regulation (IHR)

tahun 2005 tanggal 15 Juni Tahun 2007 dengan fokus utama kepada Public

Health Emergency of International Concern /PHEIC. Oleh karena itu dalam

IHR 2005 sangat ditekankan pentingnya penguatan surveilans disemua

tingkatan, kerja sama negara meliputi informasi, komunikasi bila terjadi

PHIEC, menunjuk National Focal Point disetiap negara serta pentingnya

pengawasan di pintu keluar masuk suatu negara melalui pelabuhan maupun

lintas batas darat. Dalam rangka implementasi IHR 2005 di pintu masuk

negara ditekankan pentingnya :

1. Kapasitas Inti Bidang Surveilans dan Respons yaitu : Suatu negara

harus menggunakan sistem kesehatan yang ada untuk mencapai kapasitas

inti sebagaimana diisyaratkan IHR yang mencakup (a). Surveilans,

pelaporan, pemberitahuan, verifikasi, respons dan kerjasama dan (b)

semua aktifitas dibandara, pelabuhan laut dan perlintasan darat yang telah

ditetapkan.

2. Kapasitas Inti Bagi Bandara, Pelabuhan Dan Perlintasan Darat, agar

setiap saat :

a. menyediakan akses pada (i) pelayanan kesehatan yang memadai

termasuk fasilitas diagnostik dilokasi yang dekat sehingga

Page 7: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 3

memungkinkan penilaian cepat dan perawatan bagi pelaku perjalanan

yang sakit dan (ii) staf, peralatan dan lingkungan kerja yang memadai;

b. menyediakan akses terhadap peralatan dan personel untuk pengiriman

pelaku perjalanan yang sakit ke fasilitas kesehatan yang memadai;

c. menyediakan personel yang terlatih untuk pemeriksaan alat angkut;

d. menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan yang

menggunakan fasilitas yang ada di pintu masuk, termasuk pengadaan

air minum, tempat makanan, fasilitas catering pesawat udara, Toilet

umum, fasilitas pembuangan sampah cair dan padat yang memadai,

dan area berpotensi risiko lainnya, dengan melaksanakan

pemeriksaan secara berkala; dan

e. sejauh dapat dilakukan menyediakan personel terlatih dan program

pengendalian vektor dan reservoir didalam dan disekitar pintu masuk.

Selanjutnya IHR juga mempersyaratkan agar pelabuhan, bandara dan

perlintasan darat dapat merespons kejadian yang dapat menimbulkan

PHEIC dengan kapasitasnya: (a) menyediakan respon emergensi kesehatan

masyarakat yang memadai dengan menetapkan dan memantapkan rencana

kontingensi emergensi kesehatan masyarakat, termasuk penunjukan

koordinator dan contact-point yang berhubungan dengan pintu masuk,

layanan kesehatan masyarakat dan layanan agen lainnya; (b) melakukan

penilaian dan perawatan bagi pelaku perjalanan atau hewan yang terjangkit

oleh pengaturan yang tepat pada fasilitas medis dan kesehatan hewan

setempat dalam pengisolasian, pengobatan dan layanan pendukung lainnya

yang diperlukan; (c) menyediakan ruangan yang memadai, dan dipisahkan

dari pelaku perjalanan lain, untuk mewawancarai orang yang terjangkit atau

tersangka; (d) menyediakan sarana diagnosis dan, bila perlu, karantina

terhadap pelaku perjalanan yang diduga, lebih baik bila di sarana kesehatan

yang jauh dari pintu masuk; (e) menerapkan tindakan yang direkomendasikan

bila perlu untuk hapus serangga, hapus tikus, hapus hama, dekontaminasi

atau penanganan bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang dan paket

pos, di lokasi khusus yang ditunjuk dan dilengkapi untuk keperluan ini. (f)

Page 8: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 4

menerapkan pengawasan masuk dan keluarnya pelaku perjalanan; dan (g)

menyediakan akses berupa peralatan yang dirancang khusus dan personel

terlatih dengan alat pelindung diri yang memadai, dalam merujuk pelaku

perjalanan yang membawa atau terkontaminasi penyakit menular.

Sesuai Permenkes Nomor 356 tahun 2008 yang telah diubah dalam

Permenkes RI No 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan

yang selanjutnya disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan. Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu

keluar masuknya barang, jasa dan manusia, akan tetapi sudah berkembang

lebih jauh menjadi sentra-sentra industri yang menyerap banyak tenaga kerja,

pusat perdagangan. Tingginya mobilitas dapat menyebabkan kemungkinan

penyebaran penyakit antar satu daerah ke daerah yang lain juga semakin

meningkat.

Penyusunan awal Rencana Aksi Kegiatan satuan kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Probolinggo berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan

2015 – 2019, Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 yang telah diubah dalam

Permenkes RI No 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, RAP Ditjen PP & PL, serta tetap sejalan

dengan International Health Regulation (IHR) Tahun 2005, maka dalam

penyusunan awal Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dan Rencana Aksi Program

(RAP) mulai Tahun 2015 mengacu pada satu program yakni program

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan terkendalinya

faktor risiko lingkungan di pelabuhan laut, bandara, pos lintas batas darat

dalam rangka untuk cegah tangkal penyakit melewati alat angkut.

Pada tahun 2015 dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 64

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

sebagai perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap struktur

Page 9: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 5

organisasi Kementerian Kesehatan. Direktorat Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL) sebagai atasan

langsung dari Kantor Kesehatan Pelabuhan diubah menjadi Direktorat

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P). Seiring

dengan perubahan tersebut, terjadi revisi terhadap Rencana Aksi Program

(RAP) 2015 – 2019 Ditjen P2P. Revisi RAP ini diikuti dengan revisi Rencana

Aksi Kegiatan (RAK) untuk tingkat Satuan Kerja / UPT.

Sebagai upaya penyelarasan RAK dengan RAP Ditjen P2P, maka KKP

Kelas II Probolinggo melakukan revisi RAK tahun 2015 – 2019. Revisi

dilakukan terhadap beberapa sasaran strategis dan indikator sesuai dengan

SOTK baru Kementerian Kesehatan dan RAP Ditjen P2P. Selanjutnya,

sehubungan dengan adanya penyeragaman nomenklatur indikator kinerja di

tingkat UPT, maka dilakukan revisi kembali terhadap RAK 2015 – 2019 yang

merupakan revisi ke -3 sejak awal penyusunan RAK pada tahun 2015. Revisi

RAK tahun 2015 - 2019 KKP Kelas II Probolinggo ini diharapkan dapat

tercapai dan berkesinambungan sesuai target yang telah ditetapkan termasuk

di semua wilayah kerja. Dalam penyusunan pelaksanaan kegiatan/ anggaran

KKP Kelas II Probolinggo dapat dilaksanakan secara tertib, taat pada

peraturan perundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan akuntabel.

B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN PERMASALAHAN

Berdasarkan RKA-KL 2014 KKP Kelas II Probolinggo telah melaksanakan

kegiatan yang pencapaiannya dapat dilihat dari penyerapan dana dari target

yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini beberapa pencapaian keuangan

berdasarkan RKA-KL tahun 2014 :

1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra

Pada tahun 2014 total anggaran yang disediakan untuk program

pembinaan surveilans, imunisasi, karantina dan kesehatan sebesar Rp.

1.570.481.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp. 1.533.848.910,-

(97,67%).

Page 10: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 6

Secara lebih rinci penyerapan anggaran Program Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit tahun 2014 dijabarkan sebagai berikut :

a. Lokasi situasi khusus dan pengungsi yang dikendalikan faktor

risikonya

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.208.700.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.205.253.500,- (98,35%).

b. Jejaring Kerja Surveilans

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.306.926.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

294.332.325,- (95,90%).

c. Tenaga terlatih Bidang Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan

Matra

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.61.480.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

60.952.450,- (99,14%).

d. Alat Kesehatan

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.338.110.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

332.800.000,- (98,43%).

e. Upaya Pengendalian Faktor Risiko PHEIC di pintu Masuk Pelabuhan

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.261.513.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

252.515.000,- (96,56%).

f. Upaya Penyelenggaraan Program Karantina dan Kesehatan

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.70.361.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

68.716.140,- (97,66 %).

g. Bahan Kesehatan

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.83.817.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

83.628.270,- (99,77%).

Page 11: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 7

h. Dokumen SSCC

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.50.060.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

49.043.400,- (97,97%).

i. Dokumen SSCEC

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.66.694.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

65.450.000,- (98,13%).

j. Dokumen ICV

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.81.160.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

79.917.825,- (98,47%).

k. Sertifikat P3K atau Alat Kesehatan Kapal

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.41.660.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

41.240.000,- (98,99%).

2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

Pada tahun 2014 total anggaran yang disediakan untuk program

pengendalian penyakit bersumber binatang sebesar Rp. 200.000.000,-

sedangkan realisasinya sebesar Rp.187.174.000,- (93,59%).

Secara lebih rinci penyerapan anggaran Program Pengendalian Penyakit

Bersumber Binatang tahun 2014 dijabarkan sebagai berikut :

a. Luas wilayah bebas vektor DBD

Tahun 2014 Jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.86.419.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

81.964.000,- (94,84%).

b. Laporan pengendalian penyakit bersumber binatang di pelabuhan /

bandara / PLBD

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 113.581.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.105.210.000,- (92,63%).

Page 12: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 8

3. Program Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Pada tahun 2014 total anggaran yang disediakan untuk program

pengendalian penyakit menular langsung sebesar Rp. 130.300.000,-

sedangkan realisasinya sebesar Rp.130.300.000,- (98,68%).

Secara lebih rinci penyerapan anggaran Program Pengendalian Penyakit

Menular Langsung tahun 2014 dijabarkan sebagai berikut :

a. Laporan Pengendalian Kasus HIV pada orang dewasa

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 57.190.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp .

57.102.538,- (99,85%).

b. Laporan Pengendalian Kasus TB

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 6.600.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp

.6.420.000,- (97,27%).

c. Laporan Pengendalian Kasus Diare

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 5.100.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp

.4.920.000,- (96,47%).

d. Tenaga Kesehatan Terlatih Bidang Penyakit Menular Langsung

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 15.120.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp

.14.924.000,- (98,70%).

e. Laporan Pengendalian Penyakit Menular Langsung di Pelabuhan / Bandara

/ PLBD

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 46.290.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .45.218.950,- (97,69%).

4. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Pada tahun 2014 total anggaran yang disediakan untuk program

pengendalian penyakit tidak menular sebesar Rp.250.000.000,- sedangkan

realisasinya sebesar Rp.249.043.500,- (99,62 %).

Page 13: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 9

Secara lebih rinci penyerapan anggaran Program Pengendalian Penyakit

Tidak Menular tahun 2014 dijabarkan sebagai berikut :

a. Peralatan Pengendalian PTM

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.227.769.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.226.814.500,- (99,58%).

b. Bahan/Reagen Screening Faktor Risiko PTM

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 10.383.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.10.382.000,- (100%).

c. Laporan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.11.848.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.11.847.000,- (100%).

5. Program Penyehatan Lingkungan

Pada tahun 2014 total anggaran yang disediakan untuk program

penyehatan lingkungan sebesar Rp.286.369.000,- sedangkan realisasinya

sebesar Rp.257.529.400,- (89,93 %).

Secara lebih rinci penyerapan anggaran Program Pengendalian Penyakit

Tidak Menular tahun 2014 dijabarkan sebagai berikut :

a. Dokumen Pelaksanaan Pengamanan Limbah, Udara dan Radiasi

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.19.863.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.19.536.000,- (98,35%).

b. TTU Memenuhi Syarat Kesehatan

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.17.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.16.945.000,- (99,68%).

c. Laporan Pengawasan Air Bersih di Pelabuhan

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.99.610.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.89.212.000,- (89,56%).

Page 14: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 10

d. Cakupan Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat Kesehatan

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.104.196.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.86.773.600,- (83,28%).

e. Monitoring Tempat Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp.45.700.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.45.062.800,- (98,61%).

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada

Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Pada tahun 2014 total anggaran yang disediakan untuk Program

Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Pada Program

Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan sebesar

Rp.7.347.819.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp.6.527.261.327,-

(88,83%).

Secara lebih rinci penyerapan anggaran Program Dukungan Manajemen

Dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan

Penyehatan Lingkungan tahun 2014 dijabarkan sebagai berikut :

a. Dokumen Perencanaan dan Anggaran

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 379.580.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .360.489.220,- (94,97%).

b. Laporan Keuangan

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 87.950.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .86.205.950,- (98,02%).

c. Target dan Pagu PNBP

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 225.234.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp. 211.890.575,- (94,08%).

Page 15: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 11

d. Laporan Aset Negara (BMN)

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 18.250.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .17.997.700,- (98,62%).

e. Layanan Administrasi Kepegawaian

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 44.300.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .43.973.100,- (99,26%).

f. Administrasi dan Pembinaan Hukum dan Organisasi

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 37.542.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .21.181.850,- (56,42%).

g. Alat Kesehatan

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 665.919.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .599.445.000,- (90,02%).

h. Laporan Pengendalian Nyamuk

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 143.968.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .143.858.000,- (99,92%).

i. Laporan Perkantoran

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 4.723.527.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .4.193.150.532,- (88,77%).

j. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 52.012.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .51.785.000,- (99,56%).

k. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 21.949.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .21.500.000,- (97,95%).

Page 16: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 12

l. Gedung/Bangunan

Tahun 2014 jumlah alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini

sebesar Rp. 947.588.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp .775.784.400,- (81,87%).

Berdasarkan uraian di atas, kinerja KKP dalam rangka pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan di pintu gerbang negara pada periode

2015-2019 masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

1. Transisi epidemiologi

Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sedang kita hadapi saat

ini dalam pembangunan kesehatan adalah beban ganda penyakit, yaitu

disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani, dilain

pihak semakin meningkatnya penyakit tidak menular. Demikian pula re-

emerging dan new emerging diseases, yang berpotensi menimbulakan

Kejadian Luar Biasa (KLB) dan pandemi. Penyakit yang berpotensi menjadi

ancaman internasional (PHEIC) semakin nyata, sehingga diperlukan pula

kesiapan semua lini baik jajaran kesehatan dari pusat, provinsi dan

kabupaten/kota termasuk pintu-pintu masuk (bandara, pelabuhan, lintas

darat) dalam mencegah keluar masuknya penyakit.

2. Transisi demografi

Meningkatnya umur harapan hidup menyebabkan proporsi penduduk usia

lanjut semakin meningkat, sehingga menyebabkan perubahan pola

penyakit dan gangguan kesehatan.

3. Transisi lingkungan

Ditandai dengan banyaknya terjadi bencana alam, perubahan iklim global,

berkurangnya lahan pangan, dan lain-lain. Perubahan iklim di dunia

(climate change) diyakini akan sangat berpengaruh terhadap pola

penyebaran penyakit terutama penyakit bersumber binatang, penyakit tidak

menular, kejadian kecelakaan, dan gangguan kesehatan akibat perubahan

lingkungan.

4. Perubahan sosial budaya

Adanya perubahan gaya hidup (lifestyle) yang cenderung menjadi tidak

sehat, laju modernisasi yang cepat, dan berkembangnya nilai-nilai baru.

Page 17: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 13

5. Perubahan keadaan politik

Adanya reformasi dan desentralisasi dimana daerah mempunyai

wewenang untuk mengelola daerahnya sendiri.

6. Perubahan keadaan ekonomi

Adanya globalisasi dan pasar bebas dimana salah satu contoh akan

diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada bulan Desember

2015.

7. Perubahan keadaan keamanan

Perubahan keadaan keamanan dengan adanya berbagai macam konflik

skala global dan regional, terjadinya perang, dan terorisme termasuk

bioterorisme.

8. Kondisi kesehatan lingkungan

Proporsi masyarakat yang memiliki akses ke sarana sanitasi dasar dan air

bersih yang memenuhi syarat masih terbatas dan lingkungan pemukiman

dan perumahan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Kondisi ini

diperberat dengan jumlah penduduk yang besar yang menyebabkan daya

dukung lingkungan semakin menurun. Salah satu hal yang harus

diadaptasi adalah adanya perubahan iklim (climate change). Peningkatan

muka air laut menyebabkan semakin luasnya breeding places vektor

penular penyakit, ancaman penyediaan sumber air bersih dari sumur gali,

dan kenaikan suhu menyebabkan adaptasi vektor penular penyakit ke area

yang lebih luas.

9. Perilaku masyarakat

Salah satu faktor kunci untuk menekan angka kesakitan penyakit menular

dan tidak menular adalah perilaku pola hidup bersih dan sehat yang

disertai upaya penyehatan lingkungan. Masih terbatasnya kemampuan

masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dapat dilihat dari masih tingginya

prevalensi merokok di masyarakat, kurangnya aktifitas fisik, konsumsi gizi

yang tidak seimbang. Kecenderungan meningkatnya jumlah penderita

HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif

(NAPZA), serta tingginya kecacatan dan kematian akibat kecelakaan.

Page 18: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 14

10. Kinerja pelayanan kesehatan

Kinerja pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam

membuka kesempatan masyarakat memperoleh status kesehatan yang

lebih baik. Pelayanan kesehatan yang diberikan ke masyarakat telah

mengalami perbaikan dari waktu ke waktu, namun masih dirasakan belum

memadai. Hal ini terlihat dari beberapa indikator diantaranya proporsi bayi

yang mendapatkan imunisasi campak, dan proporsi penemuan kasus (case

detection rate) TB paru, penemuan kasus baru kusta, cakupan pengobatan

massal filariasis dan lainnya.

11. Keterbatasan, kesenjangan dan distribusi SDM kesehatan

Sumber daya manusia dalam upaya pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan adalah tenaga fungsional seperti sanitarian,

epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan pada sarana kesehatan

maupun tenaga masyarakat, kader desa, juru malaria desa, jumantik, juru

imunisasi. Sampai saat ini kebutuhan dan distribusi tenaga fungsional

tersebut diatas masih belum terpenuhi secara merata, demikian pula

tenaga masyarakat banyak yang kurang aktif.

C. DASAR HUKUM

1. UU 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut

2. UU 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara

3. UU 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

4. UU 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

5. UU 13 tahun 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji

6. UU 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan

7. PP 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular

8. Keputusan Presiden No 15 Tahun 1983 tentang Kebijakan

Pengembangan Kepariwisataan

9. Inpres No. 4 Tahun 1985 tentang Kebijaksanaan Kelancaran Arus Barang

untuk Menunjang Kegiatan Ekonomi

10. PP 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi

11. Permenkes No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan

Page 19: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 15

12. Permenkes No. 2348 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Permenkes

No.356 Tahun 2008 tentang Organisasi & Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan

13. Kepmenkes No. 949 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa

14. Kepmenkes No. 1116 Tahun 2003 tentang Pedoman penyelenggaraan

Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan

15. Kepmenkes No. 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak

Menular Terpadu

16. Permenkes No. 560 Tahun 1989 tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang

Dapat Menimbulkan Wabah

17. Kep. Dirjen PPM & PLP No. 351 Tahun 1995 tentang Pencatatan dan

Laporan Kantor Kesehatan Pelabuhan

18. Kep. Dirjen PPM & PL No. 451 Tahun 1991 tentang Pedoman

Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

19. International Health Regulation Tahun 2005

D. ORGANISASI

1. Struktur Organisasi

Didalam Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Nomor 2348

Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Permenkes Nomor 356 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa

KKP Kelas II terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengendalian

Karantina & Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian Risiko

Lingkungan, Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja,

Kelompok Jabatan Fungsional dan Instalasi.

Adapun secara struktur organisasi KKP Kelas II Probolinggo adalah

sebagai berikut :

Page 20: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 16

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Permenkes nomor 2348 Tahun 2011 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan maka KKP mempunyai

tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit,

penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,

pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,

pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan

penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan

pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut KKP Kelas II Probolinggo

menyelenggarakan fungsi:

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA KANTOR

Rahmat Subakti, SKM,MHM.

Rahmat Subakti, S.KM, MHM.

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

dr. Rofiud Darojat

Kelik Sulistiyono, S.T.

KEPALA SEKSI PENGENDALIAN

KARANTINA & SURVEILANS

EPIDEMIOLOGI

Jumali, ST.

Suyoko, S.T., M.M.

KEPALA SEKSI PENGENDALIAN

RESIKO LINGKUNGAN

Suyoko, ST, MM.

Drs. H. Irfan, M.Si.

KEPALA SEKSI UPAYA KESEHATAN

& LINTAS WILAYAH

Pipin Arisandi, ST, M.Kes.

WILAYAH KERJA

1. Pelabuhan Laut Panarukan

2. Pelabuhan Laut Tanjung Wangi

3. Pelabuhan Laut Pasuruan

4. Pelabuhan Laut Paiton

5. Bandara Abdur Rahman Saleh

Page 21: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 17

a. Pelaksanaan kekarantinaan;

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

c. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan,

dan lintas batas darat negara;

d. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah,

penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;

e. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi,

dan kimia;

f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai

penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan

internasional;

g. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesiapsiagaan dan

penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang

kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan

kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

h. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan,

kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor

dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;

j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan,

dan surveilans kesehatan pelabuhan

o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan,

dan lintas batas darat negara;

p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Page 22: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 18

3. Ruang Lingkup Tugas

Adapun ruang lingkup tugas masing-masing sub bagian dan seksi di

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo berdasarkan

Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

a. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

dan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi,

pelaporan, urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, serta

perlengkapan dan rumah tangga.

b. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta

penyusunan laporan di bidang kekarantinaan, surveilans epidemiologi

penyakit dan penyakit potensial wabah serta penyakit baru dan

penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan

muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian,

serta pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang

kekarantinaan di wilayah kerja bandara dan pelabuhan.

c. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas

melaksanakan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi serta

penyusunan laporan di bidang pengendalian vektor dan dan binatang

penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja,

kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi, serta pendidikan dan

pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja

bandara dan pelabuhan.

d. Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas

melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan

di bidang pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji, kesehatan

kerja, kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan

jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pendidikan dan

pelatihan bidang upaya kesehatan pelabuhan di wilayah kerja

bandara dan pelabuhan.

Page 23: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 19

4. Hubungan Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Aksi

Kegiatan (RAK), KKP Kelas II Probolinggo akan berhubungan kerja

dengan unit-unit di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun dengan

instansi lainnya secara lintas program dan lintas sektor. Disamping itu

juga berhubungan kerja langsung dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat, khususnya masyarakat bandara dan pelabuhan di wilayah

kerja dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.

Hubungan kerja intern, dilakukan dengan unit-unit di Lingkungan

Kementerian Kesehatan seperti Direktorat di Lingkungan DitJenP2P,

Ditjen Kesehatan Masyarakat dan unit-unit lainnya.

Hubungan kerja ekstern, dilakukan dengan masyarakat luas dan

instansi lainnya baik secara lintas program maupun lintas sektor seperti

KSOP, KUPP, PT. Persero Pelabuhan Indonesia III, KPPP, INSA, Dinas

Kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, agen pelayaran, maskapai

penerbangan, serta stakeholder dan instansi lainnya.

E. POTENSI DAN PERMASALAHAN

1. PHEIC

PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) adalah

kedaruratan kesehatan (KLB) yang meresahkan dunia. PHEIC adalah KLB

yang :

dapat menjadi ancaman kesehatan bagi negara lain

kemungkinan membutuhkan koordinasi internasional dalam

penanggulangannya

Dalam IHR 2005, PHEIC secara definitive diperluas jangkauannya

dibandingkan IHR 1969 yang hanya mencakup penyakit kolera, pes, dan

yellow fever. Perluasan ini dimaksudkan untuk menjangkau penyakit new

emerging dan re-emerging, termasuk gangguan atau risiko kesehatan yang

disebabkan bukan oleh infeksi (penyakit menular).

KLB suatu penyakit tidak secara otomatis memberikan informasi yang

cukup untuk mengetahui apakah penyakit tersebut menyebar secara

internasional. Beberapa faktor, seperti letak geografi serta jumlah kasus,

Page 24: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 20

waktu, jarak batas internasional, kecepatan cara penyebarannya, dan

faktor-faktor lainnya sangat relevan untuk dianalisis sehingga dapat

ditentukan apakah suatu KLB merupakan penyakit yang berpotensi dalam

penyebaran internasional.

Kriteria suatu kejadian dinyatakan PHEIC adalah :

a. Berdampak/berisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat

b. KLB atau sifat kejadian tidak diketahui

c. Berpotensi menyebar secara internasional

d. Berisiko terhadap perjalanan ataupun perdagangan.

Core capacities KKP terhadap PHEIC :

a. Rencana emergency respons

b. Melakukan assesment dan memberikan pelayanan bagi yang sakit

dalam ruang khusus

c. Menyediakan fasilitas karantina bila diperlukan

d. Melaksanakan deratting, disinfeksi, dekontaminasi pada bagasi, kargo,

container dengan benar

e. Melaksanakan tindakan yang telah ditetapkan bagi penumpang yang

akan masuk dan keluar

f. Menyediakan akses terhadap peralatan yang diperlukan, menyiapkan

petugas dengan perlindungan diri guna merujuk penumpang dengan

infeksi.

Permasalahan yang dihadapi oleh KKP Kelas II Probolinggo

sehubungan dengan PHEIC adalah :

a. Belum semua tenaga yang dimiliki memahami SOP yang ada dan

memiliki keterampilan dalam menghadapi dan menangani kasus

PHEIC

b. Tidak adanya forum komunikasi berkala baik antar KKP maupun di

lingkup Kementerian dan lintas sektor untuk membahas PHEIC

c. Belum lengkapnya peralatan medis yang dimiliki untuk menghadapi

kejadian PHEIC

d. Belum adanya ruang pemeriksaan khusus termasuk ruang isolasi baik

di bandara maupun pelabuhan untuk penderita kasus PHEIC.

Page 25: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 21

2. Sumber Daya

a. SDM

Sumber Daya Manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, oleh karena itu dukungan

SDM merupakan faktor kekuatan bagi KKP. SDM yang diperlukan tidak

hanya yang memiliki kemampuan manajerial yang baik, namun penting

juga didukung oleh sumber daya teknis yang handal di dalam

penyusunan program maupun dalam pelaksanaan tugas di lapangan.

Distribusi pegawai KKP Kelas II Probolinggo sampai dengan 31

Desember 2018 sejumlah 62 (enam puluh dua) orang dengan rincian

sebagai berikut :

1) Menurut jabatan :

a) Jabatan Administrasi sejumlah 5 (lima) orang, terdiri dari :

- Kepala Kantor : Rahmat Subakti, SKM, MHM

- Kepala Sub Bag.TU : dr. Rofiud Darojat

- Kepala Seksi PKSE : Jumali, ST, M.KL.

- Kepala Seksi PRL : Suyoko, ST, MM.

- Kepala Seksi UKLW : Pipin Arisandi, ST, M.Kes.

b) Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) sejumlah 14 (empat belas )

orang, terdiri dari :

- Dokter Muda : 1 orang

- Dokter Pertama : 1 orang

- Perawat Pertama : 1 orang

- Perawat Pelaksana Lanjutan : 1 orang

- Sanitarian Madya : 1 orang

- Sanitarian Muda : 2 orang

- Sanitarian Penyelia : 2 orang

- Sanitarian Pelaksana Lanjutan : 2 orang

- Epidemiolog Muda : 2 orang

- Epidemiolog Pertama : 1 orang

c) Jabatan Fungsional Umum (JFU) sejumlah 45 (empat puluh lima)

orang, terdiri dari :

Page 26: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 22

- Dokter : 5 orang

- Perawat Pemula 12 orang

- Pranata Lab. Kesehatan Pemula : 1 orang

- Asisten Apoteker Pemula : 2 orang

- Epidemiolog : 3 orang

- Epidemiolog Pemula : 4 orang

- Sanitarian : 1 orang

- Sanitarian Pemula : 3 orang

- Bendahara : 1 orang

- Penata Laporan Keuangan : 1 orang

- Pengadministrasi Umum : 6 orang

- Pengelola BMN : 1 orang

- Caraka : 5 orang

b. Sarana dan Prasarana

Berikut ini merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh KKP

Kelas II Probolinggo yang terdiri dari barang bergerak dan tidak

bergerak serta berbagai peralatan penunjang :

1) Barang Bergerak

Barang bergerak Kendaraan Roda 4 (empat) sejumlah 13 unit, antara

lain :

Ambulance Ford Ranger, diterima Desember 2011, keadaan baik

dan berada di kantor induk Probolinggo

Isuzu D-Max, merupakan transfer dari Pusat, diterima Tahun 2010

Ambulance L 300, diterima Tahun 2005, keadaan masih baik dan

berada di Wilker Pasuruan

Ambulance Chevrolet, diterima tahun 2014, keadaan baik dang

berada di wilker Tanjung Wangi

Avanza Station tahun 2005

Isuzu Panther Touring tahun 2007

Ambulance Isuzu ELF tahun 2008 (kendaraan khusus)

Mobil Vector Control Suzuki APV

Page 27: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 23

All New Nissan Grand Livina 1.5 tahun 2014

Ambulance Chevrolet Colorado tahun 2014

Mitsubishi Outlander Sport GL A/T tahun 2014

Toyota New Hilux Pickup STD m/t tahun 2014.

Kendaraan roda 2 (dua) 18 unit :

7 (tujuh) Unit Yamaha N-Max tahun 2016

1 (satu) Unit Karisma tahun 2003

2 (dua) Unit Supra X 100 cc tahun 2004

3 (tiga) Unit Supra X 125 cc tahun 2005

2 (dua) Unit Supra X 125 cc tahun 2006

3 (tiga) Unit Honda Revo 110 cc tahun 2012.

Kendaraan Roda Tiga sejumlah 2 (dua) unit :

Viar Long Karya 150 cc tahun 2012

Viar Long Karya 200 cc tahun 2012

2) Barang Tidak Bergerak

Barang tidak bergerak, berupa :

a. Bangunan gedung kantor milik sendiri, ada 4 lokasi :

Di kantor induk Pelabuhan Probolinggo ada 5 unit (639 m2)

Di wilayah kerja Tanjung Wangi – Banyuwangi 1 unit (220 m2)

Di wilayah kerja Pasuruan 1 unit (250 m2)

Di wilayah kerja Malang 1 unit (220 m2)

b. Bangunan gedung disiapkan/sewa pengelola pelabuhan :

Kantor wilayah kerja Panarukan sewa milik PT. Pelabuhan

Indonesia III dengan luas 115 m2

Kantor wilayah kerja Paiton menempati ruangan milik PLTU

Paiton yang dipakai bersama instansi lain, yaitu perwakilan dari

Administrator Pelabuhan dengan luas 58,5 m2

Pos Penyeberangan Ketapang Banyuwangi menempati

ruangan milik PT. Indonesia Ferry (ASDP) dengan luas ± 24

m2

c. Bangunan rumah negara ada 2 unit :

Page 28: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 24

Di kantor induk Pelabuhan Probolinggo 1 unit (Gol. I jabatan

tipe C permanen)

Di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi – Banyuwangi 1

unit (Gol. I non jabatan tipe C permanen).

d. Peralatan Penunjang yang gambaran lengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 7

3. Anggaran

Pada tahun anggaran 2014 yang merupakan akhir RPJMN 2010 –

2014, DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo sebesar

Rp.9.784.969.000,- dengan 3 program yaitu program lingkungan sehat,

program pencegahan dan pemberantasan penyakit dan program

penerapan kepemerintahan yang baik dan memiliki 17 kegiatan. Realisasi

anggaran DIPA/RKAKL tahun 2014 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Probolinggo sebesar Rp. 8.883.443.925,- atau sebesar 90,78 %.

Permasalahan yang dihadapi sehubungan dengan sumber daya yang

dimiliki KKP Kelas II Probolinggo adalah :

a. Belum seluruh tenaga SDM terlatih dalam menghadapi kejadian-

kejadian penanganan dan penanggulangan PHEIC.

b. Jumlah tenaga yang ada belum sesuai dengan kebutuhan dalam

melaksanakan tupoksi.

c. Belum maksimalnya proses pencatatan dan pelaporan.

e. Belum optimalnya jejaring dan kemitraan dalam rangka menjalankan

tupoksi.

f. Sarana dan prasarana yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan.

4. Perkembangan IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang strategis adalah

berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki keterkaitan

yang luas dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara

menyeluruh atau berpotensi memberikan dukungan yang besar bagi

kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa, keamanan dan ketahanan

bagi perlindungan negara, pelestarian lingkungan hidup, pelestarian nilai

Page 29: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 25

luhur budaya bangsa, serta peningkatan kehidupan kemanusiaan. Dengan

IPTEK perbedaan lokasi geografis dan batas – batas negara bukan lagi

merupakan hambatan. Dengan keberadaan IPTEK yang terus

berkembang, banyak manfaat yang bisa didapat antara lain : diperoleh

kemampuan menumbuhkan jaringan, kemampuan inovatif yang bermutu

dan bermanfaat bagi kehidupan manusia, serta kemampuan untuk

menumbuhkan daya dukung. Disamping itu, kemajuan IPTEK akan dapat

memberikan keuntungan berupa tumbuhnya SDM yang memiliki

kemampuan penelitian, pengembangan, perekayasaan, inovasi, dan difusi

teknologi. Akan tetapi, untuk pengembangan IPTEK, dukungan pihak-pihak

lain sangat diperlukan, terutama dukungan yang berkaitan dengan

perkembangan profesionalisme.

Permasalahan yang dihadapi KKP Kelas II Probolinggo sehubungan

dengan perkembangan IPTEK adalah :

a. Belum seluruh SDM mampu mengikuti perkembangan IPTEK

dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana yang menunjang

b. Belum seluruh tenaga yang ada di KKP Kelas II Probolinggo mendapat

pelatihan yang berhubungan dengan perkembangan IPTEK misalnya

pengenalan aplikasi yang berhubungan dengan kerja KKP, cara

pengoperasian alat-alat medis terbaru, dll.

F. LINGKUNGAN STRATEGIS

Keberhasilan pencapaian sasaran kinerja KKP semata-mata tidak

ditentukan oleh kemampuan dan hasil kerja yang dilaksanakan, namun juga

dipengaruhi oleh mitra kerja dengan segala kontribusinya yang bersinergi

secara dinamis dalam mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran.

Dalam pelaksanaan pengedalian penyakit dan penyehatan lingkungan di

pintu gerbang negara tidak seluruh program atau kegiatan menjadi tanggung

jawab dan berada di bawah kendali sektor kesehatan, namun juga dukungan

dari berbagai sektor terkait, termasuk kondisi sosial ekonomi dan budaya

maupun partisipasi masyarakat dan swasta. Pemberdayaan terhadap

masyarakat sebagai basis dalam pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan juga sangat penting, mengingat masyarakat bukan saja sebagai

Page 30: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 26

obyek tetapi juga sekaligus sebagai subyek, sementara pemerintah dalam hal

ini sektor kesehatan bertindak sebagai fasilitator, regulator, dan dinamisator.

Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di pintu gerbang

negara sebagai salah satu pilar pembangunan bidang kesehatan, perlu

mencermati isu-isu strategis, dinamika wilayah, pola dan penyebaran

penyakit, serta kecenderungan menurunnya kualitas kesehatan lingkungan

sebagai dampak pembangunan dan fenomena alam.

Beberapa isu strategis yang perlu dicermati dan dijabarkan lebih lanjut

dalam pengelolaan program pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan adalah sebagai berikut:

Perubahan iklim

Frekuensi KLB

Bencana alam

Pencemaran lingkungan

Dinamika kependudukan

Keterbatasan aksesibiltas

Keterbatasan Iptek

Legal aspek

Page 31: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 27

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Dalam Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019 tidak ada visi dan misi Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo. Rencana Aksi Kegiatan 2015 - 2019

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo mendukung pelaksanaan

program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang mengacu pada

Renstra Kemenkes dalam melaksanakan visi dan misi Presiden Republik

Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini

adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber

daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat

dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA

yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

Page 32: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 28

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah

dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

A. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai oleh KKP Kelas II Probolinggo tahun 2015 –

2019 adalah :

1. Pelaksanaan surveilans dan kekarantinaan kesehatan di pintu masuk

negara dapat mendeteksi dini seluruh faktor risiko kegawatdaruratan

kesehatan masyarakat dengan terwujudnya seluruh alat angkut sesuai

standar kekarantinaan kesehatan dan tersusunnya dokumen rencana

kontinjensi penanggulangan PHEIC minimal di 2 wilayah kerja yang

menjadi pintu masuk negara hingga akhir tahun 2019;

2. Terwujudnya Pelabuhan / Bandara termasuk alat angkut dan muatannya

yang sehat terbebas dari faktor risiko penyebaran penyakit menular dan

penyakit potensial wabah dengan terselenggaranya Pelabuhan / Bandara

sehat di seluruh wilayah kerja hingga akhir tahun 2019;

3. Terlaksananya deteksi dini penyakit menular dan tidak menular di

lingkungan Pelabuhan / Bandara di seluruh wilayah kerja hingga akhir

tahun 2019;

4. Sarana prasarana dan sumber daya pada program pencegahan dan

pengendalian penyakit sesuai standar minimal hingga akhir tahun 2019;

5. Terwujudnya sistem penganggaran yang transparan dan akuntabel

dengan memperhatikan asas-asas umum pemerintahan yang baik sesuai

peraturan dan perundang-undangan yang diwujudkan dengan

Page 33: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 29

ditetapkannya KKP Kelas II Probolinggo sebagai Wilayah Bebas Korupsi

(WBK) dalam kurun waktu RPJMN tahun 2015 - 2019.

B. SASARAN STRATEGIS

Mengacu pada revisi sasaran strategis Kementerian Kesehatan dan

revisi Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit serta berdasarkan DIPA tahun 2018 serta tugas

pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan maka KKP Kelas II

Probolinggo melakukan revisi terhadap nomenklatur indikator masing-

masing sasaran strategis sebagai berikut :

1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi

kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan

terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB dengan indikator :

a. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan.

Target pada akhir RPJMN tahun 2019 sebesar 107.500 sertifikat;

b. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana

di wilayah layanan KKP. Target pada akhir RPJMN tahun 2019

sebesar 100 %;

c. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit. Target pada akhir RPJMN tahun 2019 sejumlah 265

sertifikat;

d. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus. Target pada akhir

RPJMN tahun 2019 sejumlah 5 posko;

e. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah. Target pada akhir RPJMN tahun

2019 sejumlah 3 pelabuhan;

f. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan. Target pada akhir RPJMN tahun 2019 sejumlah 39.000

sertifikat;

g. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat

sanitasi. Target pada akhir RPJMN tahun 2019 sejumlah 6 pelabuhan/

bandara;

Page 34: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 30

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan

zoonotik dengan indikator :

a. Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah

perimeter dan buffer area. Target pada akhir RPJMN tahun 2019

sejumlah 6 pelabuhan/ bandara;

3. Menurunnya penyakit menular langsung dengan indikator :

a. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung.

Target pada akhir RPJMN tahun 2019 sejumlah 1.100 orang;

4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan

indikator :

a. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya.

Target pada akhir RPJMN tahun 2019 sejumlah 40 dokumen;

b. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P. Target pada akhir

RPJMN tahun 2019 sejumlah 4 jenis;

c. Jumlah pengadaan sarana prasarana. Target pada akhir RPJMN tahun

2019 sejumlah 65 unit.

Page 35: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 31

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan dan Strategi

Arah kebijakan dan strategi KKP Kelas II Probolinggo dalam program

pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu masuk negara didasarkan

pada arah kebijakan dan strategi dalam Rencana Aksi Program PP dan PL

2015 – 2019 serta arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan yang

merupakan penjabaran dari arah kebijakan dan strategi nasional

sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019. Arah kebijakan KKP Kelas II

Probolinggo adalah :

1. Pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan untuk mendorong

peran, membangun komitmen, dan menjadi bagian integral pembangunan

kesehatan dalam mewujudkan masyarakat pelabuhan yang sehat dan

produktif .

2. Pencegahan dan pengendalian penyakit diselenggarakan melalui

penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat, imunisasi, peningkatan

perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengendalian faktor risiko di

pelabuhan.

3. Pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan untuk

mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans epidemiologi

dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan kewaspadaan dini,

guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit antar daerah

maupun antar negara.

4. Pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan untuk meningkatkan

kesiapsiagaan penanggulangan KLB/wabah dan bencana maupun

kesehatan matra.

5. Pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan untuk memantapkan

jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat

termasuk swasta untuk percepatan program pencegahan dan

Page 36: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 32

pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan,

pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya

lainnya.

6. Pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan untuk meningkatkan

profesionalisme sumberdaya manusia di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit sehingga mampu menggerakkan dan

meningkatkan partisipasi masyarakat pelabuhan.

7. Pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan untuk meningkatkan

cakupan, jangkauan, dan pemerataan pelayanan penatalaksanaan kasus

penyakit secara berkualitas.

8. Pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan untuk meningkatkan

cakupan, jangkauan, dan pemerataan pengendalian faktor risiko secara

berkualitas di lingkungan pelabuhan.

Berdasarkan arah kebijakan KKP Kelas II Probolinggo dalam

pengelolaan program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di

pintu masuk negara, dikembangkan strategi sebagai berikut:

1. Melaksanakan NSPK

Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) menjadi hal yang sering

disebut setelah pemberlakuan PP No. 38 Tahun 2007. Didalam pasal 9

disebutkan bahwa Menteri//kepala lembaga pemerintah non departemen

menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria untuk pelaksanaan

urusan wajib dan urusan pilihan.

Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk

penyelenggaraan program kegiatan. Strategi yang dikembangkan untuk

melaksanakan norma tersebut adalah dengan melakukan update

terhadap peraturan-peraturan baru dan terus melakukan sosialisasi

seluruh peraturan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi

KKP kepada seluruh staf KKP Kelas II Probolinggo beserta stakeholder

terkait.

Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam

penyelenggaraan kegiatan sedangkan prosedur adalah metode atau tata

cara untuk penyelenggaraan kegiatan. Strategi yang dilakukan berupa

Page 37: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 33

penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan

dalam setiap kegiatan dan menyiapkan sumberdaya yang diperlukan

dalam pelaksanaan SOP tersebut.

Kriteria adalah ukuran yang digunakan menjadi dasar dalam

penyelenggaraan program kegiatan. Strategi yang dilaksanakan dengan

menetapkan indikator kinerja dan output indikator serta target

pencapaiannya. Penetapan target output indikator berdasarkan definisi

operasional masing-masing output indikator tersebut dan ditetapkan

secara rasional sesuai sumberdaya yang dimiliki.

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi

Strategi yang dikembangkan dengan terus menerus memberikan

advokasi dan sosialisasi tentang program KKP, informasi PHEIC dan

kebijakan pemerintah di bidang kesehatan kepada setiap pengguna jasa

beserta stakeholder terkait.

3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program

Strategi yang dikembangkan adalah pemanfaatan sumberdaya yang

dimiliki seoptimal mungkin untuk memprcepat target kinerja yang

ditetapkan dengan penempatan personil sesuai dengan kualifikasi yang

dimiliki. Selain itu juga meningkatkan sumberdaya dengan peningkatan

sarana prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan.

4. Mengembangkan (investasi) sumberdaya manusia

Sumberdaya manusia merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan

organisasi. Pengembangan kualitas sumberdaya manusia di KKP Kelas II

Probolinggo dilaksanakan dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan

secara berkala baik yang diadakan di pusat maupun di daerah.

Peningkatan kualitas pendidikan juga dilaksanakan dengan memberikan

kesempatan kepada setiap petugas untuk menempuh pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi, baik melalui beasiswa tugas belajar maupun

pendanaan secara mandiri.

5. Memperkuat jejaring kerja

Jejaring Kerja (Networking) adalah salah satu kegiatan penting dalam

berorganisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien dan

Page 38: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 34

efektif dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi antar bagian dari

suatu organisasi atau dengan organisasi lain sehingga akan

memudahkan dalam mengatasi masalah untuk tujuan bersama. Strategi

yang dikembangkan melalui pelaksanaan rapat rutin bulanan yang diikuti

oleh seluruh seksi dan wilayah kerja di KKP Kelas II Probolinggo sebagai

implementasi jejaring kerja internal, sedangkan untuk jejaring kerja

dilakukan melalui rapat koordinasi dan diseminasi informasi yang diikuti

oleh seluruh stakeholder di KKP Kelas II Probolinggo.

6. Memperkuat logistik, distribusi dan manajemen

Strategi yang dikembangkan melalui peningkatan pengajuan anggaran

pengadaan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dimiliki baik di

kantor induk maupun seluruh wilayah kerja KKP Kelas II Probolinggo

demi peningkatkan kualitas layanan.

Untuk mencapai target kinerja, KKP Kelas II Probolinggo terus berupaya

meningkatkan sistem manajemen yang terintegrasi antar seksi dan

wilayah kerja.

7. Memperkuat surveilans epidemiologi dan aplikasi teknologi

Strategi yang dilakukan berupa penguatan sistem surveilans surveilans

epidemiologi melalui pengumpulan data secara aktif melalui peningkatan

pengawasan alat angkut, orang dan barang di pintu masuk negara serta

pengumpulan data secara pasif yang menggunakan sumber data instansi

lain. Pengumpulan data surveilans juga memanfaatkan aplikasi teknologi

berbasis website baik nasional maupun internasional. Data yang didapat

kemudian diolah, dianalisa dan didiseminasikan dalam bentuk informasi

surveilans epidemiologi di pintu masuk negara.

8. Melaksanakan supervisi / bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi

Monitoring bertujuan untuk memperoleh informasi secara terus menerus

berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dengan maksud mengetahui

apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan

yang telah disepakati. Untuk mencapai tujuan ini, secara berkala

dilakukan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi ke seluruh wilayah

kerja setiap enam bulan untuk mengetahui capaian hasil kinerja serta

Page 39: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 35

mengidentifikasi sedini mungkin setiap permasalahan dan kendala yang

dihadapi di lapangan untuk kemudian memberikan masukan dalam

rangka penyelesaian masalah.

9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan

Pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan dilakukan melalui

penyempurnaan kerangka pendanaan yang dijelaskan pada bagian lain

RAK ini.

B. Kerangka Regulasi

Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik

maka perlu didukung dengan regulasi yang memadai. Sebagai Unit Pelaksana

Teknis (UPT), KKP Kelas II Probolinggo didalam setiap pelaksanaan program

dan kegiatan selalu bersandar pada regulasi yang berhubungan dengan tugas

pokok dan fungsi KKP. Kerangka regulasi tersebut dapat berupa Peraturan

Menteri, Peraturan Presiden, Peraturan Pemerintah sebagai turunan Undang-

undang dan peraturan kesehatan internasional yang tertuang didalam IHR

(2005).

Kerangka regulasi di tingkat UPT diarahkan untuk : 1) pedoman

pelaksanaan program / kegiatan; 2) pelaksanaan fungsi jejaring kerja, 3)

pencegahan penyakit melalui pintu masuk negara, 4) pengendalian faktor

risiko lingkungan pelabuhan, 5) peningkatan SDM kesehatan di pintu masuk

negara, 6) peningkatan manajemen dan pembiayaan program kesehatan.

Didalam Rancangan Aksi Program Ditjen P2P 2015 – 2019 dijelaskan

bahwa dalam kurun waktu 5 tahun mendatang target regulasi yang akan

diselesaikan terkait P2P sebanyak 25 rancangan regulasi yang diselesaikan

tiap tahunnya, sehingga dalam kurun waktu 5 tahun akan dihasilkan 125

rancangan regulasi terkait Program P2P.

C. Kerangka Kelembagaan

Kerangka kelembagaan disusun dalam bentuk desain organisasi

berdasarkan regulasi pemerintah, perkembangan dan tantangan lingkungan

strategis di bidang pembangunan kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional,

pergeseran dalam wacana pengelolaan kepemerintahan (governance issues),

Page 40: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 36

kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, dan prinsip reformasi birokrasi

(penataan kelembagaan yang efektif dan efisien). Desain organisasi Kantor

Kesehatan Pelabuhan mengacu pada Permenkes No. 2348 Tahun 2011

tentang Perubahan atas Permenkes No. 356 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kerangka kelembagaan KKP

Kelas II Probolinggo disusun untuk mendukung Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit di pintu masuk negara sesuai dengan Kebijakan

Pemerintah dan Kementerian Kesehatan.

Kerangka kelembagaan KKP Kelas II Probolinggo merupakan manifestasi

dari tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan, yaitu pelaksanaan

cegah tangkal keluar dan masuknya penyakit melalui pintu masuk negara.

Kerangka kelembagaan ini disusun sebagai upaya untuk memperkuat sistem

kesehatan nasional, sinkronisasi program pencegahan dan pengendalian

penyakit, pelaksanaan kebijakan kesehatan di bidang surveilans dan

karantina kesehatan untuk mendukung NSPK, peningkatan SDM

kekarantinaan kesehatan dan penguatan manajemen dan sarana prasaran

program pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu masuk negara.

Page 41: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 37

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Memperhatikan revisi Rencana Aksi Program Ditjen Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit , tujuan, arah kebijakan dan strategi KKP Kelas II

Probolinggo sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka

disusunlah target kinerja dan kerangka pendanaan Rencana Aksi Kegiatan 2015-

2019.

A. Target Kinerja

Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang

diukur secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019. Sasaran kinerja

dihitung secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2019.

Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam

Rencana Aksi Kegiatan ditetapkan dengan merujuk pada sasaran yang

ditetapkan dalam RAP dan Renstra serta memperhatikan tugas pokok dan

fungsi KKP Kelas II Probolinggo yang didistribusikan pada masing-masing

seksi dan sub bagian tata usaha. Dengan adanya SOTK baru Kementerian

Kesehatan, revisi renstra Kementerian Kesehatan, revisi RAP Ditjen

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, perubahan nomenklatur indikator

kinerja UPT serta hasil monitoring dan evaluasi RAK 2015 – 2019 maka KKP

Kelas II Probolinggo melakukan revisi kedua terhadap RAK 2015 – 2019

dengan menetapkan sasaran dan indikator selaras dengan renstra dan RAP

hasil revisi. Sasaran dan indikator KKP Kelas II Probolinggo dalam

pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu masuk negara yang

ditetapkan tersebut adalah :

1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit

berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon

penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya

KLB

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya kegiatan pemantauan kasus

penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon

Page 42: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 38

penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB melalui

pintu masuk negara. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah :

a) Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

dengan output sebagai berikut :

1) Penerbitan dokumen PHQC;

2) Penerbitan dokumen SSCEC;

b) Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di

wilayah layanan KKP.

c) Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit dengan output sebagai berikut :

1) Penerbitan dokumen COP;

2) Pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit di Poliklinik KKP;

3) Pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit di Poliklinik non KKP;

d) Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus dengan output jumlah

pelaksanaan posko kesehatan situasi khusus.

e) Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah dengan output jumlah penyusunan

dokumen rencana kontinjensi.

f) Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan dengan output sebagai berikut :

1) Penerbitan surat ijin angkut orang sakit;

2) Penerbitan sertifikat laik terbang;

3) Penerbitan surat ijin angkut jenasah;

4) Penerbitan dokumen ICV.

g) Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

dengan output sebagai berikut :

1) Sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria baik

2) TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene

3) Tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan

Page 43: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 39

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor

dan zoonotik

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya kegiatan pencegahan dan

pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik. Indikator pencapaian

sasaran tersebut adalah :

a) Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter

dan buffer area dengan output sebagai berikut :

1) Nilai indeks pinjal ≤ 1

2) HI perimeter = 0

3) HI buffer < 1

4) Larva anopheles negative

5) Kepadatan kecoa rendah

6) Kepadatan lalat < 6

3. Menurunnya penyakit menular langsung

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya kegiatan pencegahan dan

pengendalian penyakit menular langsung. Indikator pencapaian sasaran

tersebut adalah :

a) Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

dengan output sebagai berikut :

1) Jumlah orang yang melakukan skrining TB

2) Jumlah orang yang melakukan skrining HIV/AIDS

3. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan

pengendalian penyakit dengan indikator :

a) Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya dengan

output sebagai berikut :

1) Dokumen RKAKL

2) Laporan tahunan

3) Laporan Keuangan

4) Laporan BMN

Page 44: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 40

5) LAKIP

6) Profil

7) Proposal PNBP

8) Dokumen Kepegawaian

9) E monev DJA

10) E monev Bappenas

11) LEB

b) Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P dengan output sebagai

berikut :

1) Pelatihan tenaga Surveilans dan Karantina Kesehatan

2) Peningkatan kemampuan teknis pengendalian risiko lingkungan

3) Peningkatan kapasitas SDM Jabfung Entomologi dan pengendalian

vector

4) Pendidikan dan pelatihan kepegawaian

c) Jumlah pengadaan sarana prasarana dengan output sebagai berikut :

1) Pengadaan alat kesehatan

2) Fasilitas penunjang perkantoran

3) Pengadaan kendaraan

B. Kerangka Pendanaan

Dalam lingkungan Kementerian Kesehatan, kerangka pendanaan

meliputi peningkatan pendanaan dan efektifitas pendanaan. Peningkatan

pendanaan kesehatan dilakukan melalui peningkatan proporsi anggaran

kesehatan secara signifikan sehingga mencapai 5 % dari APBN pada tahun

2019. Pengalokasian anggaran program kegiatan KKP Kelas II Probolinggo

ditujukan untuk mencapai target indikator Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit di bidang kekarantinaan kesehatan dengan

memperhatikan kewajiban dan kewenangan serta memperhatikan asas

efektifitas dan efisiensi penganggaran.

Sumber pendanaan KKP Kelas II Probolinggo dalam kurun waktu 5

tahun mendatang tertumpu pada APBN (rupiah murni) disertai dengan

optimalisasi pemanfaatan anggaran bersumber PNBP. Perencanaan

Page 45: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 41

anggaran dilakukan setiap tahun dengan memperhatikan capaian indikator

kinerja pada periode tahun sebelumnya sebagai bentuk efektifitas dan

efisiensi anggaran.

BAB V

PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN

Pemantauan pelaksanaan kegiatan bertujuan untuk memperoleh informasi

secara terus menerus berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dengan

maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan

perencanaan yang telah disepakati. Pemantauan mencakup esensi aktifitas dan

target yang ditetapkan pada perencanaan progam. Pemantauan diarahkan guna

mengidentifikasi jangkauan pelaksanaan kegiatan, kualitas pengelolaan,

permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.

Penilaian rencana aksi kegiatan KKP Kelas II Probolinggo bertujuan untuk

mengetahui capaian masing-masing output dari indikator kinerja dengan target

kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian dilakukan pada akhir

kegiatan untuk mengetahui hasil atau capaian akhir masing-masing kegiatan.

Hasil penilaian dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi kinerja KKP Kelas II

Probolinggo terhadap tingkat keberhasilan penyelenggaraan program

Page 46: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 42

pencegahan dan pengendalian penyakit di bidang kekarantinaan kesehatan.

Penilaian kinerja dilaksanakan berdasarkan output indikator kinerja yang telah

ditetapkan.

Hasil pelaksanaan kinerja tahunan tertuang dalam laporan tahunan dan

dilaporkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Capaian kinerja

jangka menengah lima tahun tertuang dalam laporan lima tahunan sesuai

dengan indiator kinerja yang telah ditetapkan dalam rencana aksi kegiatan ini.

BAB VI

PENUTUP

Revisi ketiga Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan

(KKP) Kelas II Probolinggo Tahun 2015 – 2019 ini diharapkan dapat digunakan

sebagai acuan semua bagian di KKP Kelas II Probolinggo dalam melakukan

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kinerja hingga akhir RPJMN 2015 -

2019 sesuai dengan SOTK baru Kementerian Kesehatan dan selaras dengan

hasil revisi Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit 2015 – 2019.

Dalam rangka penyempurnaan, tidak tertutup kemungkinan untuk

dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan terhadap substansi dari RAK KKP

Kelas II Probolinggo sesuai dengan perkembangan, perubahan dan dinamika

pembangunan yang terjadi. Untuk itu secara berkala dilakukan monitoring

terhadap isi RAK sebagai bagian dari evaluasi sistem akuntabilitas kinerja KKP

Kelas II Probolinggo.

Page 47: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

PROBOLINGGO 43

Page 48: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Lampiran 1

Indikator Kinerja Awal RAK 2015 – 2019

Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Rencana Aksi Program

Ditjen PP & PL 2015 - 2019, KKP Kelas II Probolinggo membuat usulan indikator kinerja 2015 - 2019 sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA 2015 – 2019

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan

Lingkungan

1. Menurunkan angka

kesakitan akibat penyakit

yang dapat dicegah dengan

imunisasi, peningkatan

surveilans, karantina

kesehatan

1. Persentase upaya

pengendalian faktor risiko

pada wilayah dengan kondisi

matra

86 % 86 % 86 % 93 % 93 %

2. Persentase alat angkut

sesuai dengan standar

kekarantinaan kesehatan

100 % 100% 100% 100% 100%

3. Persentase lingkungan

sehat, aman, dan terkendali

dari faktor risiko KKM di pintu

masuk negara

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

4. Persentase rencana

kontinjensi kedaruratan

kesehatan masyarakat di

pintu masuk dan wilayah

17 % 17 % 33 % 33 % 50 %

Page 49: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator

Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

1) Menurunnya angka

kesakitan dan kematian

akibat penyakit menular

langsung

a. Persentase angka

penemuan baru kasus HIV

dan pengobatan sesuai

standar

16,5 % 16,5 % 16,5 % 33,3 % 33,3 %

b. Cakupan skrining penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada populasi berisiko

33,3 % 33,3 % 33,3 % 50 % 50 %

c. Cakupan kab/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (SR) minimal 85%

25 % 40 % 50 % 60 % 70 %

d. Persentase kab/kota yang melaksanakan kegiatan pemantauan tifoid pada kelompok masyarakat paling berisiko

28 orang

50 % 60 % 70 % 80 %

2) Menurunnya angka

kesakitan dan kematian

akibat penyakit tidak menular

a. Persentase desa yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM dan cedera

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

b. Persentase jumlah perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker servik dan payudara (IVA dan atau Pap smear untuk CA Serviks dan CBE untuk Ca Payudara)

100 orang

100 orang

100 orang

100 orang

100 orang

Page 50: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

c. Persentase fasyankes primer yang melaksanakan upaya deteksi dini, tindak lanjut dini, rehabilitasi dan atau paliatif PTM dan cedera

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

d. Persentase fasyankes primer melaksanakan layanan upaya berhenti merokok

33,3 % 66,6 % 66,6 % 86,5 % 100 %

4. Meningkatnya pencegahan

dan penanggulangan

penyakit bersumber binatang

a. Persentase Kab/Kota yang melakukan pengendalian vektor terpadu

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

b. Jumlah Kab/Kota dengan API <1/1000 penduduk pada tahun 2019

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

c. Persentase Kabupaten/ Kota dengan IR DBD kurang dari target nasional

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

5. Meningkatnya penyehatan

dan pengawasan kualitas

lingkungan

a. Persentase pengawasan kualitas air minum

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

b. Persentase Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

c. Jumlah Kabupaten / Kota yang menyelenggarakan kawasan sehat

33,3 % 66,6 % 100 % 100 % 100 %

Page 51: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

d. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan

66,6 % 85 % 100 % 100 % 100 %

e. Jumlah rekomendasi kajian analisis dampak kesehatan lingkungan

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

1. Meningkatnya dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis

lainnya pada program

pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan

a. Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA

80 % 85 % 90 % 95 % 100 %

b. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana / prasarananya untuk memenuhi standar

75 % 80 % 85 % 90 % 95 %

Page 52: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Lampiran 2

Indikator Kinerja Revisi 1 RAK 2015 – 2019

Mengacu pada Revisi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Revisi Rencana Aksi Program

Ditjen P2P 2015 - 2019, KKP Kelas II Probolinggo menyusun revisi indikator kinerja 2015 - 2019 sebagai berikut :

REVISI INDIKATOR KINERJA 2015 – 2019

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

1. Meningkatnya kegiatan

surveilans dan karantina

kesehatan

a. Persentase layanan

kewaspadaan dini penyakit

berpotensi KLB dalam

rangka penanggulangan

kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi

wabah

- 90 % 95% 95% 100%

b. Persentase layanan

pelaksanaan kekarantinaan

kesehatan sesuai standar

- 90% 95% 95% 100%

c. Persentase layanan

pengendalian penyakit

infeksi emerging

- 85% 90% 95% 100 %

2. Meningkatnya kegiatan

pencegahan dan

pengendalian penyakit

menular langsung

a. Persentase Pelabuhan/

Bandara/ PLBD yang

melaksanakan kegiatan

deteksi dini penyakit menular

langsung

- 33,3% 50% 66,6% 86,5%

Page 53: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

3. Meningkatnya kegiatan

pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak

menular

a. Persentase layanan deteksi

dini Penyakit Tidak Menular

di Pelabuhan/ Bandara/

PLBD

- 50% 66,6% 86,5% 100%

b. Persentase Pelabuhan/

Bandara yang

melaksanakan deteksi dini

faktor risiko penggunaan zat

aditif dan psikotropika dalam

tubuh pengemudi

- 100% 100% 100% 100%

c. Persentase Tempat Kerja

yang melaksanakan

implementasi KTR di wilayah

Kerja KKP

- 66,6% 100% 100% 100 %

4. Meningkatnya kegiatan

pencegahan dan

pengendalian penyakit tular

Vektor dan Zoonotik

a. Persentase Pelabuhan/

Bandara/ PLBD yang

melakukan pengendalian

vektor terpadu dan BPP

- 100% 100% 100% 100%

Page 54: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

5. Meningkatnya dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis

lainnya pada Program

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

a. Persentase komponen yang

diperlukan satker dalam

rangka untuk memperoleh

penilaian SAKIP dengan

hasil minimal AA

- 85% 90% 95% 100%

b. Persentase sarana dan

prasarana yang ditingkatkan

untuk memenuhi standart

- 80% 85% 90% 95%

Page 55: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Lampiran 2

Indikator Kinerja Revisi 2 RAK 2015 – 2019

Mengacu pada Revisi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Revisi Rencana Aksi Program

Ditjen P2P 2015 - 2019, KKP Kelas II Probolinggo menyusun revisi kedua indikator kinerja 2015 - 2019 sebagai berikut :

REVISI INDIKATOR KINERJA 2015 – 2019

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

1. Meningkatnya kegiatan

surveilans dan karantina

kesehatan

a. Persentase layanan

kewaspadaan dini penyakit

berpotensi KLB dalam

rangka penanggulangan

kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi

wabah

- 90 % 95% 95% 100%

b. Jumlah wilayah kerja yang

memiliki kesiapsiagaan

dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan

masyarakat di pintu masuk

negara

1 1 1 2 2

c. Persentase layanan

kekarantinaan kesehatan di

Pelabuhan/Bandara/PLBD

100% 100% 100% 100% 100%

Page 56: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

d. Persentase alat angkut yang

memenuhi standar

kekarantinaan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100%

e. Persentase layanan

pengendalian penyakit

infeksi emerging

85% 90% 100% 100% 100%

f. Persentase

Pelabuhan/Bandara/PLBD

yang melakukan

pengawasan dan

pengendalian faktor risiko

lingkungan

100% 100% 100% 100% 100%

g. Persentase wilayah kerja

yang menyelenggarakan

Pelabuhan/Bandara Sehat 33,3% 66,6% 100% 100% 100%

h. Jumlah SDM yang

ditingkatkan kapasitasnya di

bidang surveilans dan

kekarantinaan kesehatan

9 12 19 8 8

Page 57: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

2. Meningkatnya kegiatan

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Menular Langsung

a. Persentase wilayah kerja

yang melakukan surveilans

epidemiologi dan sistem

informasi pengendalian HIV

AIDS

100% 100% 100% 100% 100%

b. Persentase wilayah kerja

yang melakukan surveilans

epidemiologi dan sistem

informasi pengendalian IMS

100% 100% 100% 100% 100%

c. Persentase wilayah kerja

yang melaksanakan

pengendalian penyakit TB

- - 100% 100% 100%

d. Persentase wilayah kerja

endemis kusta yang

melaksanakan sosialisasi

dan deteksi dini

- - 100% 100% 100%

e. Persentase wilayah kerja

yang melaksanakan

sosialisasi dan advokasi

diare, Hepatitis A dan E,

tifoid dan pandemi influenza

- - 100% 100% 100%

Page 58: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Meningkatnya Kegiatan

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tidak Menular

a. Persentase wilayah kerja

yang melaksanakan

Posbindu PTM

100% 100% 100% 100% 100%

b. Persentase wilayah kerja

yang melaksanakan

sosialisasi gangguan indera

di Bandara dan Pelabuhan

- - 16,6% 33,3% 50%

c. Persentase wilayah kerja

yang melaksanakan

pengendalian tembakau

melalui gerakan masyarakat

33,3% 66,6% 100% 100% 100%

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Meningkatnya kegiatan

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tular Vektor dan

Zoonotik

a. Persentase wilayah kerja

yang melakukan

pengendalian Malaria

83,3% 83,3% 83,3% 100% 100%

b. Persentase wilayah kerja

yang melakukan

pengendalian Penyakit

Arbovirosis

100% 100% 100% 100% 100%

c. Persentase wilayah kerja

yang melakukan

pengendalian vektor dan

Binatang Pembawa Penyakit

100% 100% 100% 100% 100%

d. Jumlah SDM yang

ditingkatkan kapasitasnya di

bidang pencegahan dan

4 4 4 6 6

Page 59: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

2015 2016 2017 2018 2019

pengendalian penyakit tular

vektor dan zoonotik

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Meningkatnya dukungan

manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya pada

Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

a. Persentase kelengkapan

dokumen perencanaan/

laporan pengelolaan

keuangan/ kegiatan/

kepegawaian/ BMN

100% 100% 100% 100% 100%

b. Jumlah SDM yang

ditingkatkan kapasitasnya di

bidang kepegawaian

92 115 130 130 130

c. Persentase sarana dan

prasarana yang ditingkatkan

untuk memenuhi standart

90% 95% 100% 100% 100%

d. Jumlah bulan layanan

perkantoran pada satker P2P 12 12 12 12 12

Page 60: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Lampiran 4

Indikator Kinerja Revisi 3 RAK 2015 – 2019

Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Revisi Rencana Aksi Program Ditjen

P2P 2015 - 2019, Perubahan Nomenklatur Indikator Kinerja Unit Pelaksana Teknis, KKP Kelas II Probolinggo menyusun revisi ketiga indikator kinerja 2015 -

2019 sebagai berikut :

REVISI INDIKATOR KINERJA 2015 – 2019

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2015 2016 2017 2018 2019

Pencegahan dan

Pengendalian

Penyakit

1. Kabupaten/kota yang

melakukan

pemantauan kasus

penyakit berpotensi

kejadian luar biasa

(KLB) dan melakukan

respon

penanggulangan

terhadap sinyal KLB

untuk mencegah

terjadinya KLB

a. Jumlah alat angkut

sesuai dengan

standar

kekarantinaan

kesehatan

16.439 sertifikat

58.516 sertifikat

100.377 sertifikat

105.100 sertifikat

107.500 sertifikat

b. Persentase respon

Sinyal Kewaspadaan

Dini (SKD), KLB dan

bencana di wilayah

layanan KKP

100% 100% 100% 100% 100%

c. Jumlah deteksi dini

dalam rangka cegah

tangkal masuk dan

keluarnya penyakit

236 sertifikat

224 sertifikat

243 sertifikat

254 sertifikat

265 sertifikat

Page 61: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2015 2016 2017 2018 2019

d. Jumlah pelayanan

kesehatan pada

situasi khusus 5 posko 5 posko 5 posko 5 posko 5 posko

e. Jumlah pelabuhan/

bandara/ PLBD yang

mempunyai

kebijakan

kesiapsiagaan dalam

penanggulangan

kedaruratan

kesehatan

masyarakat yang

berpotensi wabah

1 pelabuhan/

bandara

1 pelabuhan/

bandara

1 pelabuhan/

bandara

2 pelabuhan/

bandara

3 pelabuhan/

bandara

f. Jumlah

sertifikat/surat ijin

layanan kesehatan

lintas wilayah yang

diterbitkan

25.168 sertifikat

32.395 sertifikat

39.563 sertifikat

36.000 sertifikat

39.000 sertifikat

g. Jumlah pelabuhan/

bandara/ PLBD yang

memenuhi syarat-

syarat sanitasi

6 pelabuhan/

bandara

6 pelabuhan/

bandara

6 pelabuhan/

bandara

6 pelabuhan/

bandara

6 pelabuhan/

bandara

Page 62: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2015 2016 2017 2018 2019

2. Meningkatnya

pencegahan dan

pengendalian

penyakit tular vektor

dan zoonotik

Jumlah pelabuhan/

bandara/ PLBD bebas

vektor pada wilayah

perimeter dan buffer

area

6 pelabuhan/

bandara

6 pelabuhan/

bandara

6 pelabuhan/

bandara

6 pelabuhan/

bandara

6 pelabuhan/

bandara

3. Menurunnya penyakit

menular langsung

Jumlah orang yang

melakukan skrining

penyakit menular

langsung

241 orang 1.147 orang 862 orang 1.088 orang 1.100 orang

4. Meningkatnya

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Pada

Program Pencegahan

dan Pengendalian

Penyakit

a. Jumlah dokumen

dukungan

manajemen dan

tugas teknis lainnya

40 dokumen

40 dokumen

40 dokumen

40 dokumen

40 dokumen

b. Jumlah peningkatan

kapasitas SDM

bidang P2P

4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis

c. Jumlah pengadaan

sarana prasarana 43 unit 47 unit 56 unit 63 unit 65 unit

Page 63: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Lampiran 5

Rencana Anggaran Awal KKP Kelas II Probolinggo 2015 – 2019

No. Kegiatan Alokasi Anggaran Baseline Kegiatan Prioritas (Rp)

Total (Rp) 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pembinaan Surveilans, Imunisasi,

Karantina dan Kesehatan Matra 1.401.080.000 2.693.836.000 2.842.157.000 3.016.312.000 3.257.616.000

13.211.001.000

2 Pengendalian Penyakit Menular

Langsung 125.762.000 336.640.000 353.500.000 371.213.000 389.816.000 1.701.169.000

3 Pengendalian Penyakit Tidak

Menular 191.780.000 287.385.000 301.464.000 316.237.000 331.732.000 1.367.118.000

4 Pengendalian Penyakit

Bersumber Binatang 242.800.000 254.693.000 267.173.000 280.265.000 303.500.000 1.343.431.000

5 Penyehatan Lingkungan 301.218.000 348.598.000 395.976.000 443.355.000 490.735.000 1.979.882.000

6

Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Pada Program

Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan

7.188.087.000 17.012.085.000 7.924.246.000 8.147.116.000 8.378.164.000 48.649.698.000

Jumlah

9.450.727.000

20.933.237.000

12.084.516.000

12.574.498.000

13.151.563.000

68.252.299.000

Page 64: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Lampiran 6

Revisi 1 Rencana Anggaran KKP Kelas II Probolinggo 2015 – 2019

No. Kegiatan Alokasi Anggaran Baseline Kegiatan Prioritas (Rp)

Total (Rp) 2015 2016 2017 2018 2019

1 Surveilans dan Karantina

Kesehatan 1.401.080.000 2.311.889.000 1.970.847.000 2.167.931.000 2.276.327.000

10.128.074.000

2 Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Menular Langsung 125.762.000 336.640.000 411.327.000 452.654.000 497.919.000 1.824.302.000

3 Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tidak Menular 191.780.000 202.599.000 158.634.000 174.497.000 191.946.000 919.456.000

4

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tular Vektoe dan

Zoonotik 242.800.000 551.526.000 629.840.000 661.132.000 694.188.000 2.779.486.000

6

Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Pada Program

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit

7.301.218.000 13.262.085.000 17.539.404.000 13.147.116.000 10.378.164.000 54.627.987.000

Jumlah 9.262.640.000 16.664.739.000 20.710.052.000 16.603.330.000 14.038.544.000 70.279.305.000

Page 65: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Lampiran 7

Revisi 2 Rencana Anggaran KKP Kelas II Probolinggo 2015 – 2019

No. Kegiatan Alokasi Anggaran Baseline Kegiatan Prioritas (Rp)

Total (Rp) 2015 2016 2017 2018 2019

1 Surveilans dan Karantina

Kesehatan 1.401.080.000 2.311.889.000 1.750.017.000 1.834.900.000 2.276.327.000

9.574.213.000

2 Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Menular Langsung 125.762.000 336.640.000 349.473.000 235.200.000 497.919.000 1.544.994.000

3 Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tidak Menular 191.780.000 202.599.000 124.653.000 - 191.946.000 710.978.000

4

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tular Vektoe dan

Zoonotik 242.800.000 551.526.000 596.945.000 697.988.000 694.188.000 2.783.447.000

6

Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Pada Program

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit

7.301.218.000 10.117.637.000 16.815.898.000 11.589.251.000 10.378.164.000 56.202.168.000

Jumlah 9.262.640.000 13.520.291.000 19.636.986.000 14.357.339.000 14.038.544.000 70.815.800.000

Page 66: Rencana Aksi Kegiatan...Organisasi dan tata kerja KKP telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008, dimana KKP mempunyai tujuan dalam melakukan cegah tangkal penyakit

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Lampiran 8

Revisi 3 Rencana Anggaran KKP Kelas II Probolinggo 2015 – 2019

No. Kegiatan Alokasi Anggaran Baseline Kegiatan Prioritas (Rp)

Total (Rp) 2015 2016 2017 2018 2019

1 Surveilans dan Karantina

Kesehatan 1.401.080.000 2.311.889.000 1.750.017.000 1.834.900.000 1.675.000.000

8.972.886.000

2 Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Menular Langsung 125.762.000 336.640.000 349.473.000 235.200.000 250.200.000 1.297.275.000

3 Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tidak Menular 191.780.000 202.599.000 124.653.000 - - 519.032.000

4

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tular Vektor dan

Zoonotik 242.800.000 551.526.000 596.945.000 697.988.000 720.400.000 2.809.659.000

6

Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Pada Program

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit

7.301.218.000 10.117.637.000 16.815.898.000 11.589.251.000 19.700.000.000 65.524.004.000

Jumlah 9.262.640.000 13.520.291.000 19.636.986.000 14.357.339.000 22.345.600.000 79.122.856.000